SlideShare a Scribd company logo
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
MENINGITIS
Disusun oleh : FRANSISKA LUMEMPOUW/KOEDOEBOEN
1261050302
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Saraf
Periode 13 JUNI 2016 – 23 JULI 2016
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jakarta
REFERAT
Faktor Risiko
Definisi Meningitis
Peradangan atau inflamasi pada selaput
otak (meninges) termasuk duramater,
arachnoid dan piamater yang melapisi otak
dan medulla spinalis
Duramater
Araknoidmater dan Piamater
Etiologi
• Meningitis bakterial akut
selalu bersifat purulenta.
Meningitis purulenta
dapat menjadi komplikasi
dari otitis media
• Enterovirus
merupakan
penyebab utama
meningitis viral.
Akibat dari
penyebaran virus ,
bakteri, jamur
Secara hematogen,
akibat trauma
Pembuluh darah
meningeal hiperemi
Penyebaran PMN ke dalam ruang
subarakhnoid  Eksudat
Eksudat yang terbentuk
terdiri dari dua lapisan
Luar polimorfonuklear
dan fibrin
Dalam  makrofag
Patofisiologi Meningitis
Lanjutan
Radang arteri dan vena pada korteks
Trombosis, infark otak, edema otak dan degenerasi
neuron- neuron
Pada Meningitis yang disebabkan oleh virus, cairan
serebrospinal tampak jernih dibandingkan
Meningitis yang disebabkan oleh bakteri.
Muntah
Kaku leherDemam
KejangNyeri kepala
Sensitif terhadap
cahaya
Nyeri sendi
Mengantuk
Terapi meningitis bacterial
Terapi antibiotik yang
digunakan harus dapat
menembus sawar darah
otak, contohnya rifampicin,
chloramphenicol, dan
quinolones (konsentrasi
serum sekitar 30%-50%)
Terapi antibiotik diberikan
secepatnya setelah
didapatkan hasil kultur.
Pada orang dewasa, Benzyl
penicillin G dengan dosis 1-2
IU diberikan secara
intravena setiap 2 jam.
Pada anak dengan berat badan
10-20 kg. Diberikan 8
IU/hari, anak dengan berat
badan kurang dari 10 kg
diberikan 4 IU/hari.
Ampicillin dapat ditambahkan
dengan dosis 300-400
mg/KgBB/hari untuk dewasa
dan 100-200 mg/KgBB/
untuk anak-anak.
Untuk pasien yang alergi
terhadap penicillin, dapat
diberikan sampai 5 hari
bebas panas.
Terapi meningitis TB
 Diberikan prednison 1-2 mg/kgBB/hari selama
4 minggu kemudian penurunan dosis
(tapering-off) selama 8 minggu sehingga
pemberian prednison keseluruhan tidak lebih
dari 2 bulan.
Terapi meningitis viral
Diberi anti emetik seperti ondansetron dosis
dewasa 4-8 mg IV tiap 8jam, dosis pediatrik 0,1
mg/kg IV lambat max 4 mg/dosis dan dapat
diulang tiap 12 jam
Diberi antiviral seperti acyclovir, diberikan
secepatnya ketika didiagnosis herpetic
meningoencephalitis, dosis dewasa 30 mg/kg
IV tiap 8 jam
Terapi meningitis jamur
• Meningitis kriptokokus diobati dengan obat
antijamur. Dapat digunakan :
• Flukonazol, obat ini tersedia dengan bentuk pil
atau infus
• Jika pasien intoleran dengan flukonazol dapat
digunakan dengan amfoterisin B dan kapsul
flusitosin. Mempunyai efek samping besar pada
amfoterisin B, dapat diatasi dengan pemberian
ibuprofen setengah jam sebelum amfoterisin B
dipakai.
Terapi suportive
 Memelihara status hidrasi dengan larutan infuse elektrolit dan
oksigenasi
 Direkomendasikan pemberian heparin 5000-10.000 unit diberikan
dengan pemberian cepat secara intravena dan dipertahankan
pada dosis yang cukup untuk memperpanjang clotting time dan
partial thromboplastin time menjadi 2 atau 3 kali harga normal.
 Untuk mengontrol kejang diberikan antikonvulsan, contohnya
Fenitoin 5 mg/kg/24 jam, 3 kali sehari.
 Jika demam diberikan Antipiretika : parasetamol atau salisilat 10
mg/kg/dosis
 Pada udem cerebri dapat diberikan osmotik diuretik atau
corticosteroid, tetapi hanya bila didapatkan tanda awal dari
impending herniasi.
Daftar Pustaka
1. Centers For Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/meningitis/ diakses 15 Juni 2016
2. Meningitis is an infection of the protective membranes that surround the brain and spinal cord
(meninges). Available from http://www.nhs.uk/Conditions/Meningitis/Pages/Introduction.aspx
diakses tanggal 15 Juni 2016
3. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23705/4/Chapter%20II.pdf, diunduh pada tanggal
16 Juni 2016
3. Japardi, Iskandar. 2002. Meningitis Meningococcus.Universitas Sumatera Utara.USU digital. Diakses
tanggal 16 Juni 2016.
4. Baehr dan Frothscher. Diagnosis Topik Neurologis DUUS Edisi 4. Jakarta:EGC.2012:365-368.
5. Meningitis. Centers for Disease Control and Prevention. Available from :
http://www.cdc.gov/meningitis/about/causes.html.
6. Mardjono,Mahar. Sidharta,Priguna. Neurologis Klinis Dasar.Jakarta:Dian.Rakyat.
7. New Jersey Departement of Health and Senior Services. Di akses tanggal 15 Juni 2016. Available from
http://www.nj.gov/health/
8. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,. Meningitis:http://www.depkes.go.id.
9. WHO, 2005. Meningococcal Disease in India. Available in
http://www.who.int/emc/diseases/meningitis
10. Lumbantobing SM.2013. Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental. Jakarta:Balai Penerbit FK
UI.Hlm. 8–84.
11. Dewanto G, Suwono WJ, Riyanto B, Turana Y. Panduan praktis diagnosis dan tata laksana penyakit
saraf. Cetakan Ke-1. Jakarta: EGC; 2009.h.43-8.
12. http://www.news-medical.net/health/Meningitis-Symptoms-(Indonesian).aspx, diunduh pada
tanggal 18 Juni 2016
13. Meningitis Tuberkulosa. http://www.tbindonesia.or.id/2014/04/21/meningitis-tuberkulosa/.
Diakses pada tanggal 18 Juni 2016.
Prognosis
Penderita meningitis dapat sembuh , baik sembuh
dengan cacat motorik atau mental atau
meninggal tergantung :
a. Umur penderita
b. Jenis kuman penyebab
c. Berat ringan infeksi
d. Lama sakit sebelum mendapat pengobatan
e. Kepekaan kuman terhadap antibiotik yang
diberikan
f. Adanya dan penanganan penyakit.
Referat Meningitis

More Related Content

What's hot

Lapsus varicella
Lapsus varicellaLapsus varicella
Lapsus varicella
Usqi Krizdiana
 
Meningitis
Meningitis Meningitis
Meningitis
DwiKartikaRukmi
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisyudhasetya01
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Aris Rahmanda
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun
Aulia Amani
 
SKA / CAD
SKA / CADSKA / CAD
SKA / CAD
yus rendra
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
Kharima SD
 
Herniasi Otak
Herniasi OtakHerniasi Otak
Herniasi Otak
Azis Aimaduddin
 
Kejang demam ppt
Kejang demam pptKejang demam ppt
Kejang demam ppt
Estiza Havel
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
Adam Muhammad
 
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatriwawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
Dhian Khikmah
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
Fadel Muhammad Garishah
 
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulit
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulitPemilihan kortikosteroid pada penyakit kulit
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulit
peternugraha
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
Wahyu Purnama
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
peternugraha
 
Demensia
DemensiaDemensia
Demensia
fikri asyura
 
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxPerbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
AditAditya19
 

What's hot (20)

Lapsus varicella
Lapsus varicellaLapsus varicella
Lapsus varicella
 
Meningitis
Meningitis Meningitis
Meningitis
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 
Apa itu nyeri, perinsip dasar nurs
Apa itu nyeri, perinsip dasar nursApa itu nyeri, perinsip dasar nurs
Apa itu nyeri, perinsip dasar nurs
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun
 
SKA / CAD
SKA / CADSKA / CAD
SKA / CAD
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Herniasi Otak
Herniasi OtakHerniasi Otak
Herniasi Otak
 
Kejang demam ppt
Kejang demam pptKejang demam ppt
Kejang demam ppt
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
 
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatriwawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulit
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulitPemilihan kortikosteroid pada penyakit kulit
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulit
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
 
Demensia
DemensiaDemensia
Demensia
 
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxPerbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
 

Similar to Referat Meningitis

Makalahku.shinta
Makalahku.shintaMakalahku.shinta
Makalahku.shinta
Shinta Maharani
 
CATEDRA DE NEUROLOGIA ppt_meningitis.pdf
CATEDRA DE NEUROLOGIA ppt_meningitis.pdfCATEDRA DE NEUROLOGIA ppt_meningitis.pdf
CATEDRA DE NEUROLOGIA ppt_meningitis.pdf
NATHALYMERA11
 
Asuhan Keperawatan Cidera Kepala
 Asuhan Keperawatan Cidera Kepala   Asuhan Keperawatan Cidera Kepala
Asuhan Keperawatan Cidera Kepala
pjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Cidera Kepala
Asuhan Keperawatan Cidera KepalaAsuhan Keperawatan Cidera Kepala
Asuhan Keperawatan Cidera Kepala
pjj_kemenkes
 
Injeksi intra vena narkoba amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
Injeksi intra vena narkoba  amanda ko ass RSPAD Gatot SoebrotoInjeksi intra vena narkoba  amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
Injeksi intra vena narkoba amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
Soroy Lardo
 
Tatalaksana Terapi Antibiotik untuk Infeksi Telinga
Tatalaksana Terapi Antibiotik untuk Infeksi TelingaTatalaksana Terapi Antibiotik untuk Infeksi Telinga
Tatalaksana Terapi Antibiotik untuk Infeksi Telinga
Nesha Mutiara
 
Asparina_18162004_(Meningitis).pptx
Asparina_18162004_(Meningitis).pptxAsparina_18162004_(Meningitis).pptx
Asparina_18162004_(Meningitis).pptx
Rinahussein1
 
10. Vaksinasi Pada Jamaah Haji dan Umroh FINAL 15 Jan 2021.pdf
10. Vaksinasi Pada Jamaah Haji dan Umroh FINAL 15 Jan 2021.pdf10. Vaksinasi Pada Jamaah Haji dan Umroh FINAL 15 Jan 2021.pdf
10. Vaksinasi Pada Jamaah Haji dan Umroh FINAL 15 Jan 2021.pdf
richadifayana1
 
Pedoman Penanganan Cepat Medis Dan Kesehatan Masyarakat Covid-19 Di Indonesia
Pedoman Penanganan Cepat Medis Dan Kesehatan Masyarakat Covid-19 Di IndonesiaPedoman Penanganan Cepat Medis Dan Kesehatan Masyarakat Covid-19 Di Indonesia
Pedoman Penanganan Cepat Medis Dan Kesehatan Masyarakat Covid-19 Di Indonesia
JalinKrakatau
 
Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID 19 di Indonesia
Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID 19 di IndonesiaPedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID 19 di Indonesia
Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID 19 di Indonesia
Akademi Desa 4.0
 
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Monkeypox-2.pdf
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Monkeypox-2.pdfPedoman Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Monkeypox-2.pdf
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Monkeypox-2.pdf
CindyKesty2
 
Asuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan MeningitisAsuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan Meningitis
Fransiska Oktafiani
 
Abses cerebri.pptx
Abses cerebri.pptxAbses cerebri.pptx
Abses cerebri.pptx
IlaMumtazah
 
efektivitas nistatin pada kandidemia
efektivitas nistatin pada kandidemiaefektivitas nistatin pada kandidemia
efektivitas nistatin pada kandidemia
shelvytucunan1
 
Vaksinasi pada Usia Lanjut_Bonita.pptx
Vaksinasi pada Usia Lanjut_Bonita.pptxVaksinasi pada Usia Lanjut_Bonita.pptx
Vaksinasi pada Usia Lanjut_Bonita.pptx
AndrewHukom1
 
JURDING PFT SNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
JURDING PFT SNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNJURDING PFT SNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
JURDING PFT SNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
ChairulLatief2
 
Persentasion PBL 1 Modul Hemiparesis
Persentasion PBL 1 Modul HemiparesisPersentasion PBL 1 Modul Hemiparesis
Persentasion PBL 1 Modul Hemiparesis
Aulia Amani
 
Meningitis
Meningitis Meningitis
Meningitis
Ade Wijaya
 
SE kewaspadaan Penyakit Virus Nipah 2023.pdf
SE kewaspadaan Penyakit Virus Nipah 2023.pdfSE kewaspadaan Penyakit Virus Nipah 2023.pdf
SE kewaspadaan Penyakit Virus Nipah 2023.pdf
CI kumparan
 

Similar to Referat Meningitis (20)

Makalahku.shinta
Makalahku.shintaMakalahku.shinta
Makalahku.shinta
 
CATEDRA DE NEUROLOGIA ppt_meningitis.pdf
CATEDRA DE NEUROLOGIA ppt_meningitis.pdfCATEDRA DE NEUROLOGIA ppt_meningitis.pdf
CATEDRA DE NEUROLOGIA ppt_meningitis.pdf
 
Meningitis
MeningitisMeningitis
Meningitis
 
Asuhan Keperawatan Cidera Kepala
 Asuhan Keperawatan Cidera Kepala   Asuhan Keperawatan Cidera Kepala
Asuhan Keperawatan Cidera Kepala
 
Asuhan Keperawatan Cidera Kepala
Asuhan Keperawatan Cidera KepalaAsuhan Keperawatan Cidera Kepala
Asuhan Keperawatan Cidera Kepala
 
Injeksi intra vena narkoba amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
Injeksi intra vena narkoba  amanda ko ass RSPAD Gatot SoebrotoInjeksi intra vena narkoba  amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
Injeksi intra vena narkoba amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
 
Tatalaksana Terapi Antibiotik untuk Infeksi Telinga
Tatalaksana Terapi Antibiotik untuk Infeksi TelingaTatalaksana Terapi Antibiotik untuk Infeksi Telinga
Tatalaksana Terapi Antibiotik untuk Infeksi Telinga
 
Asparina_18162004_(Meningitis).pptx
Asparina_18162004_(Meningitis).pptxAsparina_18162004_(Meningitis).pptx
Asparina_18162004_(Meningitis).pptx
 
10. Vaksinasi Pada Jamaah Haji dan Umroh FINAL 15 Jan 2021.pdf
10. Vaksinasi Pada Jamaah Haji dan Umroh FINAL 15 Jan 2021.pdf10. Vaksinasi Pada Jamaah Haji dan Umroh FINAL 15 Jan 2021.pdf
10. Vaksinasi Pada Jamaah Haji dan Umroh FINAL 15 Jan 2021.pdf
 
Pedoman Penanganan Cepat Medis Dan Kesehatan Masyarakat Covid-19 Di Indonesia
Pedoman Penanganan Cepat Medis Dan Kesehatan Masyarakat Covid-19 Di IndonesiaPedoman Penanganan Cepat Medis Dan Kesehatan Masyarakat Covid-19 Di Indonesia
Pedoman Penanganan Cepat Medis Dan Kesehatan Masyarakat Covid-19 Di Indonesia
 
Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID 19 di Indonesia
Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID 19 di IndonesiaPedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID 19 di Indonesia
Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID 19 di Indonesia
 
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Monkeypox-2.pdf
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Monkeypox-2.pdfPedoman Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Monkeypox-2.pdf
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Monkeypox-2.pdf
 
Asuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan MeningitisAsuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan Meningitis
 
Abses cerebri.pptx
Abses cerebri.pptxAbses cerebri.pptx
Abses cerebri.pptx
 
efektivitas nistatin pada kandidemia
efektivitas nistatin pada kandidemiaefektivitas nistatin pada kandidemia
efektivitas nistatin pada kandidemia
 
Vaksinasi pada Usia Lanjut_Bonita.pptx
Vaksinasi pada Usia Lanjut_Bonita.pptxVaksinasi pada Usia Lanjut_Bonita.pptx
Vaksinasi pada Usia Lanjut_Bonita.pptx
 
JURDING PFT SNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
JURDING PFT SNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNJURDING PFT SNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
JURDING PFT SNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
 
Persentasion PBL 1 Modul Hemiparesis
Persentasion PBL 1 Modul HemiparesisPersentasion PBL 1 Modul Hemiparesis
Persentasion PBL 1 Modul Hemiparesis
 
Meningitis
Meningitis Meningitis
Meningitis
 
SE kewaspadaan Penyakit Virus Nipah 2023.pdf
SE kewaspadaan Penyakit Virus Nipah 2023.pdfSE kewaspadaan Penyakit Virus Nipah 2023.pdf
SE kewaspadaan Penyakit Virus Nipah 2023.pdf
 

More from Syscha Lumempouw

Referat mioma uteri
Referat mioma uteriReferat mioma uteri
Referat mioma uteri
Syscha Lumempouw
 
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
Syscha Lumempouw
 
Radiologi - kelainan kongenital tulang
Radiologi -  kelainan kongenital tulangRadiologi -  kelainan kongenital tulang
Radiologi - kelainan kongenital tulang
Syscha Lumempouw
 
Radiologi - kelainan vertebrae
Radiologi - kelainan vertebraeRadiologi - kelainan vertebrae
Radiologi - kelainan vertebrae
Syscha Lumempouw
 
Radioanatomi (presentasi)
Radioanatomi (presentasi)Radioanatomi (presentasi)
Radioanatomi (presentasi)
Syscha Lumempouw
 
Penyakit vertebrae
Penyakit vertebraePenyakit vertebrae
Penyakit vertebrae
Syscha Lumempouw
 
Tonsilitis kronis
Tonsilitis kronisTonsilitis kronis
Tonsilitis kronis
Syscha Lumempouw
 
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangCOVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
Syscha Lumempouw
 
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
Syscha Lumempouw
 
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
Syscha Lumempouw
 
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
Syscha Lumempouw
 
Neurologi
NeurologiNeurologi
Neurologi
Syscha Lumempouw
 
Sinus otak
Sinus otakSinus otak
Sinus otak
Syscha Lumempouw
 
Praktikum biokimia blok 23
Praktikum biokimia blok 23Praktikum biokimia blok 23
Praktikum biokimia blok 23
Syscha Lumempouw
 
Praktikum Patologi Anatomi
Praktikum Patologi AnatomiPraktikum Patologi Anatomi
Praktikum Patologi Anatomi
Syscha Lumempouw
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Syscha Lumempouw
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Syscha Lumempouw
 
Praktikum Parasitologi Blok 20 Integumen
Praktikum Parasitologi Blok 20 IntegumenPraktikum Parasitologi Blok 20 Integumen
Praktikum Parasitologi Blok 20 Integumen
Syscha Lumempouw
 
Cutaneous Larva Migrans
Cutaneous Larva MigransCutaneous Larva Migrans
Cutaneous Larva Migrans
Syscha Lumempouw
 
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)Syscha Lumempouw
 

More from Syscha Lumempouw (20)

Referat mioma uteri
Referat mioma uteriReferat mioma uteri
Referat mioma uteri
 
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
 
Radiologi - kelainan kongenital tulang
Radiologi -  kelainan kongenital tulangRadiologi -  kelainan kongenital tulang
Radiologi - kelainan kongenital tulang
 
Radiologi - kelainan vertebrae
Radiologi - kelainan vertebraeRadiologi - kelainan vertebrae
Radiologi - kelainan vertebrae
 
Radioanatomi (presentasi)
Radioanatomi (presentasi)Radioanatomi (presentasi)
Radioanatomi (presentasi)
 
Penyakit vertebrae
Penyakit vertebraePenyakit vertebrae
Penyakit vertebrae
 
Tonsilitis kronis
Tonsilitis kronisTonsilitis kronis
Tonsilitis kronis
 
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangCOVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
Neurologi
NeurologiNeurologi
Neurologi
 
Sinus otak
Sinus otakSinus otak
Sinus otak
 
Praktikum biokimia blok 23
Praktikum biokimia blok 23Praktikum biokimia blok 23
Praktikum biokimia blok 23
 
Praktikum Patologi Anatomi
Praktikum Patologi AnatomiPraktikum Patologi Anatomi
Praktikum Patologi Anatomi
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis Skizofrenia
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
 
Praktikum Parasitologi Blok 20 Integumen
Praktikum Parasitologi Blok 20 IntegumenPraktikum Parasitologi Blok 20 Integumen
Praktikum Parasitologi Blok 20 Integumen
 
Cutaneous Larva Migrans
Cutaneous Larva MigransCutaneous Larva Migrans
Cutaneous Larva Migrans
 
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 

Referat Meningitis

  • 1. DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT SARAF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650 MENINGITIS Disusun oleh : FRANSISKA LUMEMPOUW/KOEDOEBOEN 1261050302 Kepaniteraan Ilmu Penyakit Saraf Periode 13 JUNI 2016 – 23 JULI 2016 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Jakarta REFERAT
  • 3.
  • 4. Definisi Meningitis Peradangan atau inflamasi pada selaput otak (meninges) termasuk duramater, arachnoid dan piamater yang melapisi otak dan medulla spinalis
  • 5.
  • 8. Etiologi • Meningitis bakterial akut selalu bersifat purulenta. Meningitis purulenta dapat menjadi komplikasi dari otitis media • Enterovirus merupakan penyebab utama meningitis viral.
  • 9.
  • 10. Akibat dari penyebaran virus , bakteri, jamur Secara hematogen, akibat trauma Pembuluh darah meningeal hiperemi Penyebaran PMN ke dalam ruang subarakhnoid  Eksudat Eksudat yang terbentuk terdiri dari dua lapisan Luar polimorfonuklear dan fibrin Dalam  makrofag Patofisiologi Meningitis
  • 11. Lanjutan Radang arteri dan vena pada korteks Trombosis, infark otak, edema otak dan degenerasi neuron- neuron Pada Meningitis yang disebabkan oleh virus, cairan serebrospinal tampak jernih dibandingkan Meningitis yang disebabkan oleh bakteri.
  • 12.
  • 13. Muntah Kaku leherDemam KejangNyeri kepala Sensitif terhadap cahaya Nyeri sendi Mengantuk
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17. Terapi meningitis bacterial Terapi antibiotik yang digunakan harus dapat menembus sawar darah otak, contohnya rifampicin, chloramphenicol, dan quinolones (konsentrasi serum sekitar 30%-50%) Terapi antibiotik diberikan secepatnya setelah didapatkan hasil kultur. Pada orang dewasa, Benzyl penicillin G dengan dosis 1-2 IU diberikan secara intravena setiap 2 jam. Pada anak dengan berat badan 10-20 kg. Diberikan 8 IU/hari, anak dengan berat badan kurang dari 10 kg diberikan 4 IU/hari. Ampicillin dapat ditambahkan dengan dosis 300-400 mg/KgBB/hari untuk dewasa dan 100-200 mg/KgBB/ untuk anak-anak. Untuk pasien yang alergi terhadap penicillin, dapat diberikan sampai 5 hari bebas panas.
  • 18. Terapi meningitis TB  Diberikan prednison 1-2 mg/kgBB/hari selama 4 minggu kemudian penurunan dosis (tapering-off) selama 8 minggu sehingga pemberian prednison keseluruhan tidak lebih dari 2 bulan.
  • 19. Terapi meningitis viral Diberi anti emetik seperti ondansetron dosis dewasa 4-8 mg IV tiap 8jam, dosis pediatrik 0,1 mg/kg IV lambat max 4 mg/dosis dan dapat diulang tiap 12 jam Diberi antiviral seperti acyclovir, diberikan secepatnya ketika didiagnosis herpetic meningoencephalitis, dosis dewasa 30 mg/kg IV tiap 8 jam
  • 20. Terapi meningitis jamur • Meningitis kriptokokus diobati dengan obat antijamur. Dapat digunakan : • Flukonazol, obat ini tersedia dengan bentuk pil atau infus • Jika pasien intoleran dengan flukonazol dapat digunakan dengan amfoterisin B dan kapsul flusitosin. Mempunyai efek samping besar pada amfoterisin B, dapat diatasi dengan pemberian ibuprofen setengah jam sebelum amfoterisin B dipakai.
  • 21. Terapi suportive  Memelihara status hidrasi dengan larutan infuse elektrolit dan oksigenasi  Direkomendasikan pemberian heparin 5000-10.000 unit diberikan dengan pemberian cepat secara intravena dan dipertahankan pada dosis yang cukup untuk memperpanjang clotting time dan partial thromboplastin time menjadi 2 atau 3 kali harga normal.  Untuk mengontrol kejang diberikan antikonvulsan, contohnya Fenitoin 5 mg/kg/24 jam, 3 kali sehari.  Jika demam diberikan Antipiretika : parasetamol atau salisilat 10 mg/kg/dosis  Pada udem cerebri dapat diberikan osmotik diuretik atau corticosteroid, tetapi hanya bila didapatkan tanda awal dari impending herniasi.
  • 22. Daftar Pustaka 1. Centers For Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/meningitis/ diakses 15 Juni 2016 2. Meningitis is an infection of the protective membranes that surround the brain and spinal cord (meninges). Available from http://www.nhs.uk/Conditions/Meningitis/Pages/Introduction.aspx diakses tanggal 15 Juni 2016 3. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23705/4/Chapter%20II.pdf, diunduh pada tanggal 16 Juni 2016 3. Japardi, Iskandar. 2002. Meningitis Meningococcus.Universitas Sumatera Utara.USU digital. Diakses tanggal 16 Juni 2016. 4. Baehr dan Frothscher. Diagnosis Topik Neurologis DUUS Edisi 4. Jakarta:EGC.2012:365-368. 5. Meningitis. Centers for Disease Control and Prevention. Available from : http://www.cdc.gov/meningitis/about/causes.html. 6. Mardjono,Mahar. Sidharta,Priguna. Neurologis Klinis Dasar.Jakarta:Dian.Rakyat. 7. New Jersey Departement of Health and Senior Services. Di akses tanggal 15 Juni 2016. Available from http://www.nj.gov/health/ 8. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,. Meningitis:http://www.depkes.go.id. 9. WHO, 2005. Meningococcal Disease in India. Available in http://www.who.int/emc/diseases/meningitis 10. Lumbantobing SM.2013. Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental. Jakarta:Balai Penerbit FK UI.Hlm. 8–84. 11. Dewanto G, Suwono WJ, Riyanto B, Turana Y. Panduan praktis diagnosis dan tata laksana penyakit saraf. Cetakan Ke-1. Jakarta: EGC; 2009.h.43-8. 12. http://www.news-medical.net/health/Meningitis-Symptoms-(Indonesian).aspx, diunduh pada tanggal 18 Juni 2016 13. Meningitis Tuberkulosa. http://www.tbindonesia.or.id/2014/04/21/meningitis-tuberkulosa/. Diakses pada tanggal 18 Juni 2016.
  • 23. Prognosis Penderita meningitis dapat sembuh , baik sembuh dengan cacat motorik atau mental atau meninggal tergantung : a. Umur penderita b. Jenis kuman penyebab c. Berat ringan infeksi d. Lama sakit sebelum mendapat pengobatan e. Kepekaan kuman terhadap antibiotik yang diberikan f. Adanya dan penanganan penyakit.