Laboratorium kedokteran forensik melakukan pemeriksaan darah dan cairan mani untuk mengidentifikasi pemiliknya, menentukan golongan darah, dan menunjang investigasi kasus seperti paternitas, penculikan, dan lainnya. Pemeriksaan meliputi tes penyaring, konfirmasi, penentuan golongan darah, dan tes DNA. Cairan mani diperiksa menggunakan tes fosfatase asam, malachite green, dan barberio/florence untuk mende
4. Pemeriksaan Darah
Bercak yang dicurigai darah harus dibuktikan
bahwa:
Apakah bercak tersebut benar darah?
Darah manusia atau hewan?
Darah manusia golongan darah dan jenis
kelamin identitas spesifik?
5. Langkah-langkah pemeriksaan darah :
Persiapan ( Bercak drh, kering)
Tes penyaring (presumtive test)
•Benzidin , Phenophtalein, luminol)
Tes konfirmasi
• Kimia : wagenar ,Teichman
• Mikroskopis: tanpa/dg Wright, Giemsa
Penentuan golongan darah
Identifikasi personal (tes DNA)
6. Persiapan
Bercak darah yang menempel pada suatu
objek (misal: senjata, lantai, dan perabot
rumah tangga) dikerok dan kemudian
direndam dalam larutan garam fisiologis.
Sedangkan yang menempel pada pakaian
dapat langsung direndam pada larutan
tersebut.
7. Tes penyaring (presumtive test)
Tes Benzidine (Tes Adler)
Lar jenuh Kristal Benzidin dalam As Asetat Glasial
Tes Phenophtalein (Kastle-Meyer Test)
Phenophtalein 2 gr + 100 ml NAOH 20% + Biji Zinc
hasil positif mungkin darah pemeriksaan
lebih lanjut.
12. Tes Penentuan darah kimiawi
Reaksi Teichman
Hasil (+) : kristal hemin HCL batang warna
coklat (mikroskop).
Reaksi Wagenaar
Hasil (+) : kristal aseton-hemin batang warna
coklat (mikroskop).
Hasil (-) Bisa karena bercak darah rusak ( lama /
terbakar)
Prinsipnya mencari adanya pigmen/kristal hematin dan hemokromogen
15. Pemeriksaan Mikroskopik
Untuk melihat morfologi sel-sel darah merah.
Hanya dapat dilakukan bila sediaan darah masih
segar dan belum rusak.
Hanya dapat menentukan kelas, bukan spesies.
Kelas mamalia: eritrosit berbentuk cakram tidak
berinti, kecuali genus Canellidae (unta)
eritrositnya berbentuk elips tidak berinti.
Kelas lainnya: eritrositnya elips berinti.
16. Pemeriksaan mikroskopik pewarnaan
maupun tanpa pewarnaan.
Pewarnaan Wright, dan Giemsa..
Keuntungan :leukosit berinti banyak (PMN)
dapat terlihat.
Bila ditemukan drumstick PMN lebih dari 0,05%
dipastikan darah wanita.
18. Penentuan golongan darah
Darah yang telah mengering dapat berada dalam
berbagai tahap kesegaran :
Bercak dengan sel darah merah masih utuh;
Bercak dengan sel darah merah sudah rusak tetapi
dengan aglutinin dan antigen yang masih dapat di
deteksi.
Sel darah merah sudah rusak dengan jenis antigen
yang masih dapat dideteksi namun sudah terjadi
kerusakan aglutinin.
Sel darah merah sudah rusak dengan antigen dan
aglutinin yang juga sudah tidak dapat dideteksi.
19. Sel darah merah utuh gol darah
secara langsung seperti orang hidup 1
tetes antiserum ke atas 1 tetes darah
lihat aglutinasi.
Sel darah merah sudah rusak
penentuan dengan menentukan jenis
aglutinin dan antigen.
Antigen jauh lebih stabil dibandingkan
dengan aglutinin.
20. Penentuan Golongan Darah dari
spesimen yang sudah lama.
Absorbsi elusi
Aglutinasi campuran
Absorbsi inhibisi
CARI !!
21. Pemeriksaan Golongan darah
Golongan darah dari : darah, cairan mani,
rambut, kuku, dan kerokan kuku
Alat/bahan :
Darah sampel
Serum anti A dan anti B (serum anti A
biasanya warna hijau atau biru,serum anti B
kuning)
Kaca khusus pemeriksaan golongan darah
23. Golongan darah air mani
Pada golongan sekretor, dapat
ditemukan adanya substansi golongan
darah dalam cairan tubuh seperti pada air
liur, sekret vagina, cairan mani dan lain-
lainnya
24. Golongan darah air mani (2)
Alat/Bahan :
1.Cairan Mani yang akan diperiksa
2.Tabung reaksi kecil
3.Titer serum yang terkuat dengan Anti sera
A, Anti Sera B dan Anti H
25. Golongan darah air mani (3)
Cara Kerja :
1.Masukkan 3-4 tetes cairan mani ke dalam tabung
reaksi
2.Tambahkan sama banyak Anti A ke dalam tabung I,
anti B ke dalam tabung II, dan Anti H ke dalam
tabung III. Serum yang digunakan adalah serum
yang kuat (poten) dan telah diencerkan hingga
mencapai titer 16 – 32.
3.Letakkan tabung-tabung tersebut ke dalam lemari es
(40C) selama 1 malam
4.Tentukan titer campuran ekstrak dan serum dari
masing-masing tabung. Bandingkan dengan titer
serum mula-mula. Hasil positif bila titer kurang lebih
atau sama dengan 3 kali.
26. Golongan darah air mani (4)
Hasil Pemeriksaan :
Tabung I Tabung II Tabung III Kesimpulan
+ + + AB, Sekretor
+ - + A , Sekretor
- + + B , Sekretor
- - + O , Sekretor
- - - Non Sekretor
27. Golongan darah Rambut
Alat/Bahan
1. Rambut pubis sample dan rambut kontrol
2. Gelas elemeyer 1 buah
3. Tabung reaksi 6 buah
4. Serum Anti sera A dan Anti sera B
5. Alu
6. Gunting
7. Larutan garam faal dingin
8. Suspensi sel indikator 2%
28. Golongan darah Rambut (2)
Cara kerja :
1. Rambut sample dan kontrol direndam
dalam larutan eter overnight
2.Dipotong hingga panjangnya menjadi 0,5
– 1 cm.
3. Potongan-potongan rambut masukkan
kedalam alu dan ditumbuk hingga lapisan
luar rambut rusak
4.Masukkan ke dalam tabung reaksi
29. Pemeriksaan Rambut Pubis (3)
5.Tambahkan serum anti A kedalam tabung
I dan anti B kedalam II, hingga rambut
terendam, lalu masukkan ke dalam lemari
es (40 – 60 Celcius ) selama satu malam.
6.Buang serum dengan pipet Pasteur,
lakukan pencucian sebanyak 5 kali
dengan larutan garam faal dingin,
masukkan ke dalam lemari es selama 15
menit
30. Pemeriksaan Rambut Pubis (4)
7. Periksa apakah pencucian telah sempurna
dengan menambahkan 1 tetes suspensi sel
indikator 2% dan perhatikan ada tidaknya
aglutinasi. Bila tidak ada aglutinasi berarti
pencucian sempurna, lakukan pencucian sekali
lagi.
8. Tambahkan 2 tetes larutan faal ke dalam
masing-masing tabung, dan letakkan dalam
oven pada temperatur 56 0C selama 10 menit.
31. Pemeriksaan Rambut Pubis (5)
9.Ambil eluat dan masukkan ke dalam
tabung reaksi yang baru, tambahkan 1
tetes suspensi SDM A 2 % ke dalam
tabung I dan SDM B ke dalam tabung II
10.Biarkan selama 5 menit, centrifuge
selama 1 menit dengan kecepatan 1000
RPM
11.Perhatikan ada tidaknya aglutinasi
32. Pemeriksaan Rambut Pubis (6)
Hasil pemeriksaan :
Tabung I Tabung II Kesimpulan
Aglutinasi + + AB
+ - A
- + B
- - O
35. ALUR PEMERIKSAAN CAIRAN
MANI DAN SPERMA
Sampel
Bilas & Swab Bercak
Sperma Mani Mani Sperma
Malachite
green
Berberio /
Florence
Fosfatase Asam Baecchi
Langsung
38. Pemeriksaan bercak semen pada pakaian
berbatas tegas, lebih gelap dari sekitarnya
Perabaan kaku seperti kanji
sutra atau nylon batasnya tidak jelas dan
sekitarnya lebih gelap
Bahan tidak menyerap, mengkilap, translucent,
teraba kasar
terlihat jelas pada bahan katun
40. Pemeriksaan Langsung
Cara Pemeriksaan :
Satu tetes lendir vagina diletakkan pada kaca
objek, lihat dibawah mikroskop 500 x
Perhatikan adanya sperma/pergerakkan
Bahan dari swab/bilas vaginal
Buat ekstrak dalam tabung reaksi + garam
fisiologis
Sentrifuge 1000 rpm selama 2 menit
Endapan diperiksa dibawah mikroskop
48. Reaksi Fosfatase Asam
Reagen :
Larutan A :
Brentamin Fast Blue B 1 gram (1)
Na Acetate Trihydrat 20 gram (2)
Galcial Acetate acid 10 ml (3)
Aquadest 100 ml (4)
(2) & (3) dilarutkan dalam (4) untuk
menghasilkan larutan penyangga dengan pH 5,
kemudian (1) dilarutkan dalam lar.penyangga
tsb.
49. Reaksi Fosfatase Asam(2)
Larutan B :
Na – alfa-naphtyl phosphat 800 ml
Aquadest 10 ml
89 ml lar.A ditambah 1 ml lar.B, disaring cepat
kedalam botol berwarna gelap, simpan dalam
lemari es.
50. Reaksi Fosfatase Asam(3)
Dasar Reaksi :
Fosfatase asam menghidrolisis Na-Alfa-
naftil fosfat dibebaskan Alfa-naftol
Alfa-naftol + Brentamin fast blue
menghasikan zat warna azo berwarna
merah ungu
51. CARA PEMERIKSAAN
1) Kertas saring +
Aquades
3) Regens
Warna
ungu
Hasil Pemeriksaan :
-30 dtk : Positif
- 30 – 65 dtk : Sedang
- > 65 dtk : meragukan
- Enzim Fosfatase asam dalam vagina :
90 – 100 dtk
2) Suspect
53. Reaksi Berberio
Dasar Reaksi :
Spermin dalam cairan mani dengan
asam pikrat jenuh menghasilkan kristal
spermin pikrat.
Reagen : larutan asam pikrat jenuh
54. Reaksi Florence
Dasar reaksi :
adanya kholin dalam cairan mani, merupakan
produk degradasi dari lechitin, dengan larutan
lugol kholin bereaksi dengan cholin membentuk
kristal kholin peryodida
Reagen :
Larutan Lugol dibuat dari :
Kalium Iodida 1,5 gram
Yodium 2,5 gram
Aquadest 30 ml
55. CARA PEMERIKSAAN BARBERIO
DAN FLORENCE TEST
Cairan sperma
+ aquades
Kaca obyek
Reaksi Barberio
Kristal spermin pikrat berwarna
kekuningan berbentuk jarum dengan
ujung tumpul
Reaksi Florence
Hasil : Kristal Kolin Peryodida warna coklat
berbentuk jarum ujung terbelah
regens
Larutan Lugol kolin
asam pikrat jenuh
59. Pemeriksaan Gonokok (2)
1. Buat preparat apus pada kaca obyek
2. Fiksasi preparat apus dengan melewatkan di
atas lidah api.
3. Rendam preparat dalam larutan Methylen blue
1% selama 5 – 10 menit.
4. Cuci preparat dengan air mengalir.
5. Bilas dengan alkohol 70% hingga preparat apus
menjadi kering.
6. Rendam preparat dalam larutan Eosin/Acid
Fuchin1% selama 1 – 2 menit.
7. Cuci kembali dengan air mengalir.
8. Lihat di bawah mikroskop.
62. Jenis pemeriksaan pada urin
Pemeriksaan dengan mata telanjang
Pemeriksaan precipitin
Pemeriksaan fluoresensi
Pemeriksaan DNA
Pemeriksaan toksikologi
63. Bahan pemeriksaan → bercak pada kain atau
langsung diambil dari kandung kemih
Cara pengambilan sampel dari korban yang
meninggal:
diambil langsung dari kandung kemih
menggunakan jarum panjang yang dimasukkan
pada bagian bawah dinding perut terus sampai
tulang pubis.
64. Sampel urin
urin segar (TU Px DNA) → diperiksa 3 – 6 jam
setelah dikemihkan.
urin sewaktu
pancaran rutin.
Bila pemeriksaan ditunda → diawetkan.
Bahan pengawet urin: toluen, timol, formalin,
asam sulfat pekat, asam klorida pekat, natrium
karbonat, kloroform.
Jumlah pengawet yang digunakan adalah
minimal 2 kali volume bahan pemeriksaan.
Pengawetan urin (paling mudah dan paling
sering) → menyimpan urin pada suhu 4 – 6° C.
65. Pemeriksaan dengan mata telanjang
warna kuning pucat atau tidak kasat mata.
bau khas → amonia (proses degradasi urea)
Pemeriksaan precipitin
mengetahui dari spesies asal urin
Cara pemeriksaan → sama darah.
Pemeriksaan fluoresensi
skrining awal adanya bercak urin.
tidak akurat → positif palsu (saliva, semen, dan
keringat) → fluoresensi kuning kehijauan.
66. Pemeriksaan toksikologi
Banyak racun dan/atau metabolitnya yang
diekskresikan melalui urin.
Cara pengambilan sampel → seluruh urin dari
kandung kemih diambil menggunakan jarum dan
semprit yang bersih. Bila dikirim → dibiarkan
berada dalam kandung kencing dan dikirim in toto
dengan mengikat prostat dan kedua ureter
dengan tali.
70. 1. PEMERIKSA MEMAKAI SARUNG TANGAN BARU
2. PARU-PARU DIKELUARKAN DARI RONGGA
DADA
3. PARU DIBERSIHKAN PADA AIR MENGALIR
4. PARU DIIRIS DENGAN KEDALAMAN 0,5 -1,00 CM
5. DENGAN PUNGGUNG PISAU DINDING IRISAN
DIUSAP CAIRANNYA
6. DIPERIKSA DIBAWAH MIKROSKOP
7. CAHAYA DENGAN PEMBESARAN 100 KALI
DILANJUTKAN 400 KALI
8. DIATOM,ALGA DAN PLANKTON DIGAMBAR DAN
DICATAT JUMLAHNYA
71. PEMERIKSAAN DESTRUKSI
100 mg jar
paru, ginjal,otot
skelet,sumsum
tulng
As Sulfat Pekat
sampai
terendam
Diamkan setengah
hari
Panaskan dlm
lemari asam dg
ditetesi asam
nitrat pekat
sampai jernih
Cairan di
sentrifuge
Aquades
Sentrifuge
Mokroskop
Positif : 4-5/LBP
Tulang : 1 /LPB
1
2
3
4
6
7
5