SlideShare a Scribd company logo
PERHITUNGAN
TONISITAS
Tonisitas Larutan Obat Suntik
 Isotonis
 Jika suatu larutan konsentrasinya sama besar
dengan konsentrasi dalam sel darah merah,
sehingga tidak terjadi pertukaran cairan di
antara keduanya, maka larutan dikatakan
isotoni(ekivalen dengan larutan 0,9% NaCl).
 Isoosmotik
Jika suatu larutan memiliki tekanan osmosa
sama dengan tekanan osmosa serum darah,
maka dikatakan isoosmotik (0,9 % NaCl, 154
mmol Cl perliter)
Hipotonis
 Turunnya titik beku kecil, yaitu tekanan
osmosanya lebih rendah dari serum darah,
sehingga menyebabkan air akan melintasi
membran sel darah merah yang semipermiabel
memperbesar volume sel darah dan
menyebabkan peningkatan tekanan dalam sel.
Tekanan yang lebih besar menyebabkan
pecahnya sel sel darah merah. Peristiwa
demikian disebut hemolisa
Hipertonis
Turunnya titik beku besar, yaitu tekanan
osmosanya lebih tinggi dari serum darah,
sehingga menyebabkan alr keluar dari sel
darah merah melintasi membran
semipermeabel dan mengakibatkan terjadinya
penciutan sel-sel darah merah. Peristiwa
demikian disebut plasmolisa
Bahan pembantu tonisitas
 NaCl
 Glukosa
 Sukrosa
 KNO3
 NaNO3
Beberapa cara menjadikan larutan
Isotonis
 1. Penurunan Titik Beku
 2. Kesetaraan dengan garam natrium
klorida
 3. Kesetaraan Volume Isotonik
 4. Perhitungan dengan tetapan L iso
Penurunan Titik Beku
 Metode paling teliti dan mudah
 Penurunan titik beku darah – 0,52 C
 Penurunan titik beku suatu larutan tergantung
dari jumlah bagian dalam larutan tsb, untuk
larutan encer penurunan titik beku sebanding
dengan tekanan osmosa.
 Jadi penurunan titik beku larutan dapat
digunakan untuk mengukur kepekatan larutan,
makin pekat larutan makin rendah titik bekunya.
 Maka penurunan titik beku yang digunakan
untuk perhitungan isotonis berdasarkan
anggapan bahwa larutan isotonis mempunyai
titik beku yang sama dengan titik beku cairan
tubuh
 Untuk zat zat bukan elektrolit larutan yang sama
molaritasnya adalah isotonis, misalnya larutan
glukosa 1 molar isotonis dengan larutan
fruktosa 1 molar
 Akan tetapi tidak isotonis dengan larutan
natrium klorida 1 molar , karena dalam air
terionisasi menjadi 2 ion
 Jadi tekanan osmosa dan penurunan titik beku
adalah fungsi jumlah bagian zat dalam larutan
Cara menghitung isotonis
berdasarkan penurunan titik beku
 1) 1 grmol zat dilarutkan dalam 100 g pelarut,
menunjukkan penurunan titik beku yang tetap
disebut penurunan titik beku molar. Untuk
air (pembawa obat suntik) tetapannya 18,6 C.
Jadi untuk larutan yang mgd 1 grl zat/liter
adalah 1,86 C
 Misal :
glukosa ( BM 180) dilarutkan , maka larutan
glukosa isotonis mengandung : 0,52/1,86 X
180 gr = 50,3 g/liter atau 5 g/100 ml = 5 %
Glukosa dalam air tidak terionisasi
 Untuk NaCl (larutan elektrolit) yang terionisasi
dalam air . Penurunan titik beku selain
ditetntukan oleh jumlah molekul juga
tergantung dari jumlah ion dalam larutan
 1 grmol NaCl( BM 58,5) Derajat ionisasi 0,67
dalam 1 liter air. Jadi 100 mol NaCl ada 67 mol
terionisasi menjadi 67 ion Na dan 67 ion Cl
ditambah 33 mol NaCl, total 167 ion dan
molekul
sehingga penurunan titik beku = 1,67 x 1,86 =
3,1 C. Jadi larutan isotonis NaCl = 0,52/3,1 X
58,5 = 9,8 gr/liter = 0,9 %. Dianggap larutan
NaCl terionisasi 100%
l
 Contoh soal :
Pilikarpin nitrat 100 mg
Mf sol. Isot.c.Natrii.Chlorida qs
Aq ad 10 ml ,
Diketahui :
penurunan titik beku molar 18,6 C ,
BM 271, terionisasi dalam 2 ion
Perhitungan :
 1 gr pilokarpin nitrat menyebabkan
penurunan titik beku 1/271/2 X 18,6
C = 0,14 C/100 ml
 NaCl yg hrs ditambahkan memp
penurunan titik beku 0,52-0,14 = 0,38
C BM NaCl 58,5, terionisasi jadi 2
ion, penurunan titik beku molar 18,6
C
 Jadi juml NaCl yg hrs ditambahkan agar
memperoleh larutan isotonis 0,38/18,6 X
58,5/2 = 0,585 untuk 100 ml. untuk 10 ml
0,585 g
2) BPC
 W = 0,52- a
---------
b
W = berat zat yang ditambahkan dlm
gr/100ml
a = penurunan titik beku air yang disebabkan oleh zat
terlarut , merupakan hasil kali penurunan titik beku
1% zat dan konsentrasinya
b = penurunan titik beku air yang disebabkan oleh 1 %
zat pengisotonis
 Contoh soal ,
Efedrin HCl 0,5
Dextrosa anh q.s ad isotoni
Aq ad 100ml
Perhitungan :
a = 0,165 ( dTb efedrin HCl 1 %)X 0,5= 0,0825
b = 0,1 (dTB dextrosa 1%)
Maka dextrosa anhidrat yang hrs ditambahkan agar lar
isotonis = 0,52- 0,08 / 0,1 = 4,4 gr
2. Kesetaraan dengan NaCl
 Definisi : Ekivalensi dengan NaCl (E)
adalah sejumlah NaCl yang
memberikan efek osmosa yang sama
dengan 1 gram zat terlarut
 Angka ini berlainan untuk setiap zat
 E amfetamin SO4 0,2 artinya 1 gram
amfetaminsulfat dalam larutan memberikan
efek osmosa yang sama dengan 0,20 NaCl
 Tetapan E diturunkan oleh Wells
 Jika kadar zat diketahui dalam % maka harga E
dapat dihitung dengan rumus :
E = 1,7 DTb/W
W = kadar (%)
dtb = penurunan titik beku air oleh zat
 Contoh perhitungan, harga E zat dilihat dari
buku (farmakope)
Atropin SO4 2 %
Buat isotonik dengan NaCl
Aquadest ad15 ml
Perhitungan :
1. Gram atropin 2 % X 15 ml = 0,3 gr
2. E atropin = 0,13 g NaCl
3. Jadi jumlah NaCl yg diperlukan 0,3 X 0,13 =
0,039 g
4. Larutan 15 ml memerlukan NaCl 0,9% X 15
ml = 0,135 g
5. Kekurangan NaCl 0,135 g- 0,039 g = 0,096
gr
3). Kesetaraan dengan Volume
NaCl
Perhitungan berdasarkan pada kenyataan bahw
larutan isotonik ditambah larutan isotonik hasilnya
isotonik
Rumus V = w X Ex111,1
V= Volume larutan obat yang dicari
w= Masa bahan obat (g) dan larutan yang
dibuat
E= Ekivalensi NaCl
111,1 = Volume larutan isotonik (ml) yang mgd
1 gr NaCl = 111,1 ml
Contoh perhitungan :
Atropin SO4 2 %
Buat larutan isotonik
Aquadest q.s. ad 15 ml
Cara penyelesaian :
1. Gram atropin 2 % = 2% X15 ml = 0,3 gr
2. Dari tabel diketahui 1 gr atropin isotonik
membutukan air sebanyak
14.3 ml
3. Air dibutuhkan membuat isotonis atropin =
0,3X 14,3 = 4,29 ml
4. Volume larutan isotonik yg dibutuhkan 15 –
4,3 = 11,7 ml
4) Perhitungan dengan tetapan
L iso
D tf = L iso C
 Berlaku bila tidak ada data pada tabel
penurunan titik beku
 Tahapan perhitungan :
1. Berapa BM molekul obat
2. Tentukan jenis isotoniknya berdasarkan jenis
struktur kimia senyawa
3. Cari harga L iso dari tabel berdasarkan jenis
isotoniknya
4. Hitung dengan rumus D Tf =
L iso. C penurunan titik beku
5. Hitung selisih penurunan titik
beku
6. Hitung kekurangan tonisitas
7. Dengan melihat tabel, hitung
kekurangan zat untuk
mencapai isotonis
 Contoh:
Atropin SO4 2 %
Buat larutan isotonis dengan
Asam borat
Aquadest q.s. ad 15 ml
1. BM atropin SO4 695,
molaritasnya
20 /695 = 0,0288 m
2. jenis isotonis univalen- univalen
3. Harga Liso = 4,3
4. Penurunan titik beku D Tf =
4,3 X 0,0288 = 0,12 C
5. Selisih dengan penurunan titik beku =
0,52-0,12 = 0,4 C
6. Dari tabel penurunan asam borat 1 % =
0,29 C
7. Jadi asam borat yang ditambahkan
adalah (0,4 / 0,29) X 1 % = 1,4 %
8. Larutan 15 ml memerlukan asam borat
1,4% X 15 ml = 0,21 g

More Related Content

What's hot

Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Gilang Rizki Al Farizi
 
Evaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilEvaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan steril
ArwinAr
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
marwahhh
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Surya Amal
 
Rheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikRheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisik
ristyaji
 
Tinjauan Sediaan Lotion
Tinjauan Sediaan LotionTinjauan Sediaan Lotion
Tinjauan Sediaan Lotionzipiklan
 
Larutan dan kelarutan
Larutan dan kelarutanLarutan dan kelarutan
Larutan dan kelarutan
Dokter Tekno
 
Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
Tazkiyatan Isria
 
Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2
Cholid Maradanger
 
77599001 dosis-obat
77599001 dosis-obat77599001 dosis-obat
77599001 dosis-obat
Faizal Akbar
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
Surya Amal
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
Indra Gunawan
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeAbner D Nero
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutan
uus17F
 
Pill
PillPill
Powerpoint new kel 1
Powerpoint new kel 1Powerpoint new kel 1
Powerpoint new kel 1
Ani Suyono
 
Basic pharmacokinetics
Basic pharmacokineticsBasic pharmacokinetics
Basic pharmacokinetics
Taofik Rusdiana
 
Tablet salut
Tablet salutTablet salut
Tablet salut
Alfian Nazarudin
 

What's hot (20)

Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensi
 
Tetes hidung
Tetes hidungTetes hidung
Tetes hidung
 
Evaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilEvaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan steril
 
Mikromeritik
Mikromeritik Mikromeritik
Mikromeritik
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
 
Rheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikRheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisik
 
Tinjauan Sediaan Lotion
Tinjauan Sediaan LotionTinjauan Sediaan Lotion
Tinjauan Sediaan Lotion
 
Larutan dan kelarutan
Larutan dan kelarutanLarutan dan kelarutan
Larutan dan kelarutan
 
Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
 
Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2
 
77599001 dosis-obat
77599001 dosis-obat77599001 dosis-obat
77599001 dosis-obat
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutan
 
Pill
PillPill
Pill
 
Powerpoint new kel 1
Powerpoint new kel 1Powerpoint new kel 1
Powerpoint new kel 1
 
Basic pharmacokinetics
Basic pharmacokineticsBasic pharmacokinetics
Basic pharmacokinetics
 
Tablet salut
Tablet salutTablet salut
Tablet salut
 

Similar to 83267961-Perhitungan-Tonisitas.ppt

Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptxBahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
FajrianAulia
 
Sifat koligatif larutan
Sifat  koligatif larutanSifat  koligatif larutan
Sifat koligatif larutan
yendri59
 
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi sterilPenetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
joey552517
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
NanangWijaya9
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
EmiLiawati7
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
DewiSri20
 
Sifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.pptSifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.ppt
WidiaRahmi2
 
3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.ppt3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.ppt
arava3
 
kd_4_larutan-dan-koligatif.ppt
kd_4_larutan-dan-koligatif.pptkd_4_larutan-dan-koligatif.ppt
kd_4_larutan-dan-koligatif.ppt
SuhartiSuharti16
 
sifat-koligatif1.ppt
sifat-koligatif1.pptsifat-koligatif1.ppt
sifat-koligatif1.ppt
ViskaNofrita1
 
Rangkuman sifat koligatif
Rangkuman sifat koligatifRangkuman sifat koligatif
Rangkuman sifat koligatif
Muhammad Ghazali
 
LARUTAN+koligatif+(7).pdf
LARUTAN+koligatif+(7).pdfLARUTAN+koligatif+(7).pdf
LARUTAN+koligatif+(7).pdf
ssuser8cafc5
 
Kimia kelompok (8)
Kimia kelompok (8)Kimia kelompok (8)
Kimia kelompok (8)
Tiwix Ajach
 
Soal sifat koligatif
Soal sifat koligatifSoal sifat koligatif
Soal sifat koligatif
Yeni Purwati
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
21 Memento
 
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
dasi anto
 
Soal Latihan UTS Kimia Kelas XII bab sifat koligatif larutan
Soal Latihan UTS Kimia Kelas XII bab sifat koligatif larutanSoal Latihan UTS Kimia Kelas XII bab sifat koligatif larutan
Soal Latihan UTS Kimia Kelas XII bab sifat koligatif larutan
Nuroh Bahriya
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitEKO SUPRIYADI
 
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolitSifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolitEko Supriyadi
 
Modul sifat koligatif larutan
Modul sifat koligatif larutanModul sifat koligatif larutan
Modul sifat koligatif larutan
dasi anto
 

Similar to 83267961-Perhitungan-Tonisitas.ppt (20)

Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptxBahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
 
Sifat koligatif larutan
Sifat  koligatif larutanSifat  koligatif larutan
Sifat koligatif larutan
 
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi sterilPenetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
 
Sifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.pptSifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.ppt
 
3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.ppt3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.ppt
 
kd_4_larutan-dan-koligatif.ppt
kd_4_larutan-dan-koligatif.pptkd_4_larutan-dan-koligatif.ppt
kd_4_larutan-dan-koligatif.ppt
 
sifat-koligatif1.ppt
sifat-koligatif1.pptsifat-koligatif1.ppt
sifat-koligatif1.ppt
 
Rangkuman sifat koligatif
Rangkuman sifat koligatifRangkuman sifat koligatif
Rangkuman sifat koligatif
 
LARUTAN+koligatif+(7).pdf
LARUTAN+koligatif+(7).pdfLARUTAN+koligatif+(7).pdf
LARUTAN+koligatif+(7).pdf
 
Kimia kelompok (8)
Kimia kelompok (8)Kimia kelompok (8)
Kimia kelompok (8)
 
Soal sifat koligatif
Soal sifat koligatifSoal sifat koligatif
Soal sifat koligatif
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
 
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
 
Soal Latihan UTS Kimia Kelas XII bab sifat koligatif larutan
Soal Latihan UTS Kimia Kelas XII bab sifat koligatif larutanSoal Latihan UTS Kimia Kelas XII bab sifat koligatif larutan
Soal Latihan UTS Kimia Kelas XII bab sifat koligatif larutan
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
 
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolitSifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
 
Modul sifat koligatif larutan
Modul sifat koligatif larutanModul sifat koligatif larutan
Modul sifat koligatif larutan
 

83267961-Perhitungan-Tonisitas.ppt

  • 2. Tonisitas Larutan Obat Suntik  Isotonis  Jika suatu larutan konsentrasinya sama besar dengan konsentrasi dalam sel darah merah, sehingga tidak terjadi pertukaran cairan di antara keduanya, maka larutan dikatakan isotoni(ekivalen dengan larutan 0,9% NaCl).
  • 3.  Isoosmotik Jika suatu larutan memiliki tekanan osmosa sama dengan tekanan osmosa serum darah, maka dikatakan isoosmotik (0,9 % NaCl, 154 mmol Cl perliter)
  • 4. Hipotonis  Turunnya titik beku kecil, yaitu tekanan osmosanya lebih rendah dari serum darah, sehingga menyebabkan air akan melintasi membran sel darah merah yang semipermiabel memperbesar volume sel darah dan menyebabkan peningkatan tekanan dalam sel. Tekanan yang lebih besar menyebabkan pecahnya sel sel darah merah. Peristiwa demikian disebut hemolisa
  • 5. Hipertonis Turunnya titik beku besar, yaitu tekanan osmosanya lebih tinggi dari serum darah, sehingga menyebabkan alr keluar dari sel darah merah melintasi membran semipermeabel dan mengakibatkan terjadinya penciutan sel-sel darah merah. Peristiwa demikian disebut plasmolisa
  • 6. Bahan pembantu tonisitas  NaCl  Glukosa  Sukrosa  KNO3  NaNO3
  • 7. Beberapa cara menjadikan larutan Isotonis  1. Penurunan Titik Beku  2. Kesetaraan dengan garam natrium klorida  3. Kesetaraan Volume Isotonik  4. Perhitungan dengan tetapan L iso
  • 8. Penurunan Titik Beku  Metode paling teliti dan mudah  Penurunan titik beku darah – 0,52 C  Penurunan titik beku suatu larutan tergantung dari jumlah bagian dalam larutan tsb, untuk larutan encer penurunan titik beku sebanding dengan tekanan osmosa.
  • 9.  Jadi penurunan titik beku larutan dapat digunakan untuk mengukur kepekatan larutan, makin pekat larutan makin rendah titik bekunya.  Maka penurunan titik beku yang digunakan untuk perhitungan isotonis berdasarkan anggapan bahwa larutan isotonis mempunyai titik beku yang sama dengan titik beku cairan tubuh
  • 10.  Untuk zat zat bukan elektrolit larutan yang sama molaritasnya adalah isotonis, misalnya larutan glukosa 1 molar isotonis dengan larutan fruktosa 1 molar  Akan tetapi tidak isotonis dengan larutan natrium klorida 1 molar , karena dalam air terionisasi menjadi 2 ion  Jadi tekanan osmosa dan penurunan titik beku adalah fungsi jumlah bagian zat dalam larutan
  • 11. Cara menghitung isotonis berdasarkan penurunan titik beku  1) 1 grmol zat dilarutkan dalam 100 g pelarut, menunjukkan penurunan titik beku yang tetap disebut penurunan titik beku molar. Untuk air (pembawa obat suntik) tetapannya 18,6 C. Jadi untuk larutan yang mgd 1 grl zat/liter adalah 1,86 C
  • 12.  Misal : glukosa ( BM 180) dilarutkan , maka larutan glukosa isotonis mengandung : 0,52/1,86 X 180 gr = 50,3 g/liter atau 5 g/100 ml = 5 % Glukosa dalam air tidak terionisasi
  • 13.  Untuk NaCl (larutan elektrolit) yang terionisasi dalam air . Penurunan titik beku selain ditetntukan oleh jumlah molekul juga tergantung dari jumlah ion dalam larutan
  • 14.  1 grmol NaCl( BM 58,5) Derajat ionisasi 0,67 dalam 1 liter air. Jadi 100 mol NaCl ada 67 mol terionisasi menjadi 67 ion Na dan 67 ion Cl ditambah 33 mol NaCl, total 167 ion dan molekul sehingga penurunan titik beku = 1,67 x 1,86 = 3,1 C. Jadi larutan isotonis NaCl = 0,52/3,1 X 58,5 = 9,8 gr/liter = 0,9 %. Dianggap larutan NaCl terionisasi 100%
  • 15. l  Contoh soal : Pilikarpin nitrat 100 mg Mf sol. Isot.c.Natrii.Chlorida qs Aq ad 10 ml , Diketahui : penurunan titik beku molar 18,6 C , BM 271, terionisasi dalam 2 ion
  • 16. Perhitungan :  1 gr pilokarpin nitrat menyebabkan penurunan titik beku 1/271/2 X 18,6 C = 0,14 C/100 ml  NaCl yg hrs ditambahkan memp penurunan titik beku 0,52-0,14 = 0,38 C BM NaCl 58,5, terionisasi jadi 2 ion, penurunan titik beku molar 18,6 C
  • 17.  Jadi juml NaCl yg hrs ditambahkan agar memperoleh larutan isotonis 0,38/18,6 X 58,5/2 = 0,585 untuk 100 ml. untuk 10 ml 0,585 g
  • 18. 2) BPC  W = 0,52- a --------- b W = berat zat yang ditambahkan dlm gr/100ml a = penurunan titik beku air yang disebabkan oleh zat terlarut , merupakan hasil kali penurunan titik beku 1% zat dan konsentrasinya b = penurunan titik beku air yang disebabkan oleh 1 % zat pengisotonis
  • 19.  Contoh soal , Efedrin HCl 0,5 Dextrosa anh q.s ad isotoni Aq ad 100ml Perhitungan : a = 0,165 ( dTb efedrin HCl 1 %)X 0,5= 0,0825 b = 0,1 (dTB dextrosa 1%) Maka dextrosa anhidrat yang hrs ditambahkan agar lar isotonis = 0,52- 0,08 / 0,1 = 4,4 gr
  • 20. 2. Kesetaraan dengan NaCl  Definisi : Ekivalensi dengan NaCl (E) adalah sejumlah NaCl yang memberikan efek osmosa yang sama dengan 1 gram zat terlarut  Angka ini berlainan untuk setiap zat
  • 21.  E amfetamin SO4 0,2 artinya 1 gram amfetaminsulfat dalam larutan memberikan efek osmosa yang sama dengan 0,20 NaCl  Tetapan E diturunkan oleh Wells
  • 22.  Jika kadar zat diketahui dalam % maka harga E dapat dihitung dengan rumus : E = 1,7 DTb/W W = kadar (%) dtb = penurunan titik beku air oleh zat
  • 23.  Contoh perhitungan, harga E zat dilihat dari buku (farmakope) Atropin SO4 2 % Buat isotonik dengan NaCl Aquadest ad15 ml
  • 24. Perhitungan : 1. Gram atropin 2 % X 15 ml = 0,3 gr 2. E atropin = 0,13 g NaCl 3. Jadi jumlah NaCl yg diperlukan 0,3 X 0,13 = 0,039 g 4. Larutan 15 ml memerlukan NaCl 0,9% X 15 ml = 0,135 g 5. Kekurangan NaCl 0,135 g- 0,039 g = 0,096 gr
  • 25. 3). Kesetaraan dengan Volume NaCl Perhitungan berdasarkan pada kenyataan bahw larutan isotonik ditambah larutan isotonik hasilnya isotonik Rumus V = w X Ex111,1 V= Volume larutan obat yang dicari w= Masa bahan obat (g) dan larutan yang dibuat E= Ekivalensi NaCl 111,1 = Volume larutan isotonik (ml) yang mgd 1 gr NaCl = 111,1 ml
  • 26. Contoh perhitungan : Atropin SO4 2 % Buat larutan isotonik Aquadest q.s. ad 15 ml
  • 27. Cara penyelesaian : 1. Gram atropin 2 % = 2% X15 ml = 0,3 gr 2. Dari tabel diketahui 1 gr atropin isotonik membutukan air sebanyak 14.3 ml 3. Air dibutuhkan membuat isotonis atropin = 0,3X 14,3 = 4,29 ml 4. Volume larutan isotonik yg dibutuhkan 15 – 4,3 = 11,7 ml
  • 28. 4) Perhitungan dengan tetapan L iso D tf = L iso C  Berlaku bila tidak ada data pada tabel penurunan titik beku  Tahapan perhitungan : 1. Berapa BM molekul obat 2. Tentukan jenis isotoniknya berdasarkan jenis struktur kimia senyawa 3. Cari harga L iso dari tabel berdasarkan jenis isotoniknya
  • 29. 4. Hitung dengan rumus D Tf = L iso. C penurunan titik beku 5. Hitung selisih penurunan titik beku 6. Hitung kekurangan tonisitas 7. Dengan melihat tabel, hitung kekurangan zat untuk mencapai isotonis
  • 30.  Contoh: Atropin SO4 2 % Buat larutan isotonis dengan Asam borat Aquadest q.s. ad 15 ml
  • 31. 1. BM atropin SO4 695, molaritasnya 20 /695 = 0,0288 m 2. jenis isotonis univalen- univalen 3. Harga Liso = 4,3 4. Penurunan titik beku D Tf = 4,3 X 0,0288 = 0,12 C
  • 32. 5. Selisih dengan penurunan titik beku = 0,52-0,12 = 0,4 C 6. Dari tabel penurunan asam borat 1 % = 0,29 C 7. Jadi asam borat yang ditambahkan adalah (0,4 / 0,29) X 1 % = 1,4 % 8. Larutan 15 ml memerlukan asam borat 1,4% X 15 ml = 0,21 g