SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
PENDEKATANPENDEKATAN
BEHAVIORBEHAVIOR
Disusun Oleh:
Komara Yusuf N.M
Sifty Nahdliyatin Niswah
Moch.Ali Sadikin
Diah Nur Afifah
Tokoh-Tokoh Behavioral
1.Ivan Petrovich Pavlov
2.Edward Lee Thorndike
3.Burrhus Frederic Skinner
4.John Broadus Watson
Konsep Dasar & panDangan HaKiKat Manusia
1. Tingkah laku manusia diperoleh dari belajar, dan
proses terbentuknya kepribadian adalah melalui
proses kematangan dari belajar.
2. Kepribadian manusia berkembang bersama-sama
dengan interaksinya dengan lingkungannya.
3. Setiap manusia lahir dengan membawa kebutuhan
bawaan, tetapi sebagian besar kebutuhan dipelajari
dari hasil interaksi dengan lingkungannya
4. Manusia tidak dilahirkan dalam keadaan baik atau
jahat, tetapi dalam kondisi netral, bagaimana
kepribadian seseorang dikembangkan, tergantung
pada interaksinya dengan lingkungan.
Hakikat Konseling
Konseling identik dengan
pemberian bantuan, penyuluhan
dan hubungan timbal balik antara
konselor (yang memberikan
konseling) dan konseli (yang
membutuhkan bantuan/klien).
Asumsi Tingkah Laku BermasalahAsumsi Tingkah Laku Bermasalah
 Perilaku yang tidak sesuai dengan tuntutan
lingkungan.
 Perilaku yang salah hakikatnya terbentuk dari
cara belajar atau lingkungan yang salah.
 Manusia bermasalah itu mempunyai
kecenderungan merespon perilaku negatif dari
lingkungan.
 Seluruh perilaku manusia didapat dengan cara
belajar dan juga perilaku tersebut dapat diubah
dengan menggunakan prinsip-prinsip belajar.
Tujuan Konseling secara Umum
Membentuk kondisi baru untuk
belajar, karena melalui proses belajar
dapat mengatasi masalah yang ada.
Pada dasarnya bahwa tujuan konseling
ini adalah menghilangkan perilaku
maladaptif menjadi perilaku adaptif.
Tujuan Konseling
• Upaya menolong diri sendiri (self-help).
• Meningkatkan ketrampilan-ketrampilan sosial
klien.
• Memperbaiki tingkah laku yang menyimpang dari
klien.
• Membantu setiap klien dalam mengembangkan
suatu sistem pengaturan diri (self-management).
• Klien dapat mengontrol nasibnya sendiri (self-
control) baik didalam konseling maupun diluar
situasi konseling.
• Melaksanakan sebuah assessmen fungsional yang seksama
untuk mengidentifikasi kondisi yang dipertahankan dengan
pengumpulan informasi yang sistematis tentang penyebab
situasi, dimensi masalah tingkah laku, dan akibat dari
masalah itu.
• Membuat tujuan treatmen awal, dan mendisain serta
menerapkan rencana treatmen untuk melaksanakan tujuan
ini.
• Menggunakan strategi untuk menciptakan generalisasi dan
memelihara perubahan tingkah laku.
• Mengevaluasi kesuksesan rencana perubahan dengan
mengukur kemajuan ke arah tujuan selama durasi treatmen.
• Melaksanakan assessmen lanjutannya
Peran dan Fungsi Konselor
Hubungan konselor dg klien sangat
tergantung pada masalah yang dihadapi.
Dalam hubungan konselor dengan konseli ada
beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu :
•Konselor memahami dan menerima konseli
•Antara konselor dan konseli saling
bekerjasama
•Konselor memberikan bantuan dalam arah
yang diinginkan konseli.
Hubungan Kons dg Klien
Teknik-teknik Kons BehavioralTeknik-teknik Kons Behavioral
 Desensitisasi Sistematik di gunakan untuk mengapusdi gunakan untuk mengapus
tingkah laku yang di perkuat secara negatiftingkah laku yang di perkuat secara negatif
 Terapi Implosif dan Pembanjiran berlandaskanberlandaskan
paradigma mengenai penghapusan eksperimental. Teknikparadigma mengenai penghapusan eksperimental. Teknik
ini terdiri atas pemunculan stimulus berkondisi secaraini terdiri atas pemunculan stimulus berkondisi secara
berulang-ulang tanpa pemberian perkuatanberulang-ulang tanpa pemberian perkuatan
 Latihan Asertif,, digunakan untuk melatih kdigunakan untuk melatih klienlien yangyang
mengalami kesulitan untuk menyatakan diri bahwamengalami kesulitan untuk menyatakan diri bahwa
tindakannya adalah layak atau benar.tindakannya adalah layak atau benar.
 Terapi AversiTerapi Aversi, Digunakan untuk menghilangkan kebiasaan, Digunakan untuk menghilangkan kebiasaan
buruk dengan meningkatkan kepekaan klien agarburuk dengan meningkatkan kepekaan klien agar
mengamati respon pada stimulus yang disenanginyamengamati respon pada stimulus yang disenanginya
dengan kebalikan stimulus tersebutdengan kebalikan stimulus tersebut
 Pengondisian OperanPengondisian Operan Tingkah laku operan adalah tingkahTingkah laku operan adalah tingkah
laku yang memancar yang menjadi ciri organisme yang aktif.laku yang memancar yang menjadi ciri organisme yang aktif.
Tingkah laku operan merupakan tingkah laku yang palingTingkah laku operan merupakan tingkah laku yang paling
berarti dalam kehidupan sehari-hari yang mencakup membaca,berarti dalam kehidupan sehari-hari yang mencakup membaca,
membaca, berbicara, berpakaian, makan dan lain-lainmembaca, berbicara, berpakaian, makan dan lain-lain
 Perkuatan positifPerkuatan positif adalah suatu pola tingkah laku denganadalah suatu pola tingkah laku dengan
memberikan ganjaran atau penghargaan positif setalah tingkahmemberikan ganjaran atau penghargaan positif setalah tingkah
laku yang diharapkan itu muncullaku yang diharapkan itu muncul
 Pembentukan responsPembentukan respons berwujud pengembangan suatuberwujud pengembangan suatu
respons yang pada mulanya tidak terdapat dalamrespons yang pada mulanya tidak terdapat dalam
pembendaharaan tingkah laku individupembendaharaan tingkah laku individu
 Perkuatan intermitenPerkuatan intermiten pada umumnya lebih tahan terhadappada umumnya lebih tahan terhadap
penghapusan dibanding dengan tingkah laku yang dikondisikanpenghapusan dibanding dengan tingkah laku yang dikondisikan
melalui pemberian perkuatan yang terus menerus.melalui pemberian perkuatan yang terus menerus.
LANJUTAN
 Penghapusan adlhadlh cara untuk menghapus tingkah lakucara untuk menghapus tingkah laku
yang maladaptif adalah menarik perkuatan dari tingkahyang maladaptif adalah menarik perkuatan dari tingkah
laku yang maladaptif itulaku yang maladaptif itu
 PercontohanPercontohan dalam hal ini individu mengamati seorangdalam hal ini individu mengamati seorang
model dan kemudian diperkuat untuk mencontoh tingkahmodel dan kemudian diperkuat untuk mencontoh tingkah
laku sang modellaku sang model
 Token ekonomyToken ekonomy adalah sistem perlakuan kepada tiapadalah sistem perlakuan kepada tiap
individu untuk mendapatkan bukti target perilaku setelahindividu untuk mendapatkan bukti target perilaku setelah
mengumpulkan sejumlah prilaku tertentu sehinggamengumpulkan sejumlah prilaku tertentu sehingga
mencapai kondisi yang diharapkanmencapai kondisi yang diharapkan
 Sexual Training, Teknik ini dipergunakan untuk
menghilangkan kecemasan yang timbul akibat pergaulan
dengan jenis kelamin lain.
LANJUTAN
Tahap-tahap KonselingTahap-tahap Konseling
a.a. Assesment : langkah awal yang bertujuan utk mengeksplorasiAssesment : langkah awal yang bertujuan utk mengeksplorasi
dinamika perkembangan konseli (utk mengungkapkandinamika perkembangan konseli (utk mengungkapkan
kesuksesan dan kegagalannya dsb)kesuksesan dan kegagalannya dsb)
b.b. Goal setting : langkah utk merumuskan tujuan konseling.Goal setting : langkah utk merumuskan tujuan konseling.
c.c. Technique implementation : menentukan dan melaksanakanTechnique implementation : menentukan dan melaksanakan
teknik konseling yang digunakan utk mencapai perilaku ygteknik konseling yang digunakan utk mencapai perilaku yg
diinginkan yg menjadi tujuan konseling.diinginkan yg menjadi tujuan konseling.
d. Evaluation termination : melakukan kegiatan penilaian apakah
kegiatan konseling yg telah dilaksanakan mengarah dan
mencapai hasil sesuai dengan tujuan konseling.
e. Feedback : memberikan dan menganalisis umpan balik untuk
memperbaiki dan meningkatkan proses konseling.
KekuranganKekurangan
1. Bersifat dingin, kurang menyentuh aspek pribadi sifat
manipulatif dan mengabaikan hubungan pribadi
2. Lebih konsentrasi pada teknik
3. Pemilihan tujuan sering ditentukan oleh konselor
4. Meskipun konselor behaviour menegaskan klien unik dan
menuntut perlakuan yang spesifik tapi masalah klien sering
sama dengan klien yang lain dan karena itu tidak menuntut
strategi konseling.
5. Konstruk belajar dikembangkan dan digunakan konselor
behavioral tidak cukup komprehensif untuk menjelaskan belajar
dan harus dipandang hanya sebagai hipotesis harus dites.
6. Perubahan klien hanya berupa gejala yan dapat berpindah
kepada bentuk perilaku lain.
Kelebihan
• Telah mengembangkan konseling sebagai ilmu
karena mengundang penelitian dan menerapkan
IPTEK kepada proses konseling
• Pengembangan prilaku yang spesifik sebagai
hasil konseling yang dapat diukur
• Memberikan ilustrasi bagaimana keterbatasan
lingkungan
• Penekanan bahwa konseling hendaknya
memusatkan pada perilaku sekarang dan bukan
prilaku yang ada dimasa lalu.
Kesimpulan
• Behaviorisme adalah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B.
Watson pada tahun 1913 dan digerakkan oleh BF Skinner. Kaum
behavioris lebih dikenal dengan teori belajar, karena menurut mereka,
seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan
perilaku organismesebagai pengaruh lingkungan
• Behaviorisme memandang bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya
manusia tidak memiliki bakat apa-apa. Manusia akan berkembang
berdasarkan stimulusyang diterimanyadari lingkungan di sekitarnya.
• Secara Umum tujuan dari teori ini adalah menghilangkan perilaku
maladaptif menjadi perilaku adaptif
BEHAVIORAL

More Related Content

What's hot

EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...Ratih Aini
 
Pendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling BehavioristikPendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling BehavioristikLanggeng Prayogo
 
Ppt behavioristik kelompok 2
Ppt behavioristik kelompok 2Ppt behavioristik kelompok 2
Ppt behavioristik kelompok 2lindya fatkha
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralmisbakhulfirdaus
 
Ppt pendekatan psikologi behavior
Ppt pendekatan psikologi behaviorPpt pendekatan psikologi behavior
Ppt pendekatan psikologi behavioradepeniiafiifah
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilakuAfra Balqis
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuTiya Widiyanti
 
PSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunselingAmin Upsi
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralvarizalamir
 
Langkah langkah dalam melaksana pengurusan tingkah laku
Langkah langkah dalam melaksana pengurusan tingkah lakuLangkah langkah dalam melaksana pengurusan tingkah laku
Langkah langkah dalam melaksana pengurusan tingkah lakuHafiz Pk
 
Teori teori konseling
Teori teori konselingTeori teori konseling
Teori teori konseling1115500020BBK
 
122256451 fatin-azimah-jusoh-perbandingan-teori-teori-kaunseling
122256451 fatin-azimah-jusoh-perbandingan-teori-teori-kaunseling122256451 fatin-azimah-jusoh-perbandingan-teori-teori-kaunseling
122256451 fatin-azimah-jusoh-perbandingan-teori-teori-kaunselingninasweet
 
01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunseling01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunselingridzuangrik
 
Terapi tingkahlaku
Terapi tingkahlakuTerapi tingkahlaku
Terapi tingkahlakuShe ChuiYa
 

What's hot (20)

EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
 
Pendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling BehavioristikPendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling Behavioristik
 
Ppt behavioristik kelompok 2
Ppt behavioristik kelompok 2Ppt behavioristik kelompok 2
Ppt behavioristik kelompok 2
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
Ppt pendekatan psikologi behavior
Ppt pendekatan psikologi behaviorPpt pendekatan psikologi behavior
Ppt pendekatan psikologi behavior
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilaku
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilaku
 
Teknik cbt
Teknik cbtTeknik cbt
Teknik cbt
 
PSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING pengenalan psikologi kaunseling
 
Modul ppg 2_pkb_3103
Modul ppg 2_pkb_3103Modul ppg 2_pkb_3103
Modul ppg 2_pkb_3103
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
Langkah langkah dalam melaksana pengurusan tingkah laku
Langkah langkah dalam melaksana pengurusan tingkah lakuLangkah langkah dalam melaksana pengurusan tingkah laku
Langkah langkah dalam melaksana pengurusan tingkah laku
 
Sejarah cbt
Sejarah cbtSejarah cbt
Sejarah cbt
 
Teori teori konseling
Teori teori konselingTeori teori konseling
Teori teori konseling
 
122256451 fatin-azimah-jusoh-perbandingan-teori-teori-kaunseling
122256451 fatin-azimah-jusoh-perbandingan-teori-teori-kaunseling122256451 fatin-azimah-jusoh-perbandingan-teori-teori-kaunseling
122256451 fatin-azimah-jusoh-perbandingan-teori-teori-kaunseling
 
Teori tingkah laku
Teori tingkah laku Teori tingkah laku
Teori tingkah laku
 
Teori Kaunseling
Teori KaunselingTeori Kaunseling
Teori Kaunseling
 
01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunseling01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunseling
 
Terapi tingkahlaku
Terapi tingkahlakuTerapi tingkahlaku
Terapi tingkahlaku
 
pelaporan hasil pentadbiran ujian inventori personaliti DISC
pelaporan hasil pentadbiran ujian inventori personaliti DISCpelaporan hasil pentadbiran ujian inventori personaliti DISC
pelaporan hasil pentadbiran ujian inventori personaliti DISC
 

Viewers also liked

T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A N
T U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A NT U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A N
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A Nwahyu sanjaya
 
Zee-School.ppt
Zee-School.pptZee-School.ppt
Zee-School.pptShama
 
Meningkatkan keupayaan melakukan aktiviti arahan yang diberikan
Meningkatkan keupayaan melakukan aktiviti arahan yang diberikanMeningkatkan keupayaan melakukan aktiviti arahan yang diberikan
Meningkatkan keupayaan melakukan aktiviti arahan yang diberikannorashikin jasmon
 
Nutrisi untuk Autis
Nutrisi untuk AutisNutrisi untuk Autis
Nutrisi untuk AutisArif Hakim
 
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMATEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMARatih Aini
 
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1mochamad heri
 
Stressmanagement orientation
Stressmanagement orientationStressmanagement orientation
Stressmanagement orientationGaurav Kumar
 
Topik 2 (2)
Topik 2 (2)Topik 2 (2)
Topik 2 (2)rawiah96
 
Relaxation techniques
Relaxation techniquesRelaxation techniques
Relaxation techniquesCyndi Rose
 
Relaxation
RelaxationRelaxation
RelaxationRenny
 
Relaxation & rehabilitation therapy
Relaxation & rehabilitation therapyRelaxation & rehabilitation therapy
Relaxation & rehabilitation therapyAbarnaSaran
 
.Massage.plain
.Massage.plain.Massage.plain
.Massage.plainhosniyya
 
Terapi modalitas relaksasi otot progresif
Terapi modalitas relaksasi otot progresifTerapi modalitas relaksasi otot progresif
Terapi modalitas relaksasi otot progresifWenny Anugrah
 

Viewers also liked (20)

T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A N
T U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A NT U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A N
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A N
 
HERMAWAN
HERMAWANHERMAWAN
HERMAWAN
 
Zee-School.ppt
Zee-School.pptZee-School.ppt
Zee-School.ppt
 
Meningkatkan keupayaan melakukan aktiviti arahan yang diberikan
Meningkatkan keupayaan melakukan aktiviti arahan yang diberikanMeningkatkan keupayaan melakukan aktiviti arahan yang diberikan
Meningkatkan keupayaan melakukan aktiviti arahan yang diberikan
 
Autisme
AutismeAutisme
Autisme
 
Nutrisi untuk Autis
Nutrisi untuk AutisNutrisi untuk Autis
Nutrisi untuk Autis
 
Kognisi
KognisiKognisi
Kognisi
 
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMATEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
 
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1
 
Stress management
Stress managementStress management
Stress management
 
Stressmanagement orientation
Stressmanagement orientationStressmanagement orientation
Stressmanagement orientation
 
Topik 2 (2)
Topik 2 (2)Topik 2 (2)
Topik 2 (2)
 
Halangan Komunikasi dalam keluarga
Halangan Komunikasi dalam keluarga Halangan Komunikasi dalam keluarga
Halangan Komunikasi dalam keluarga
 
Pengurusan Stress
Pengurusan StressPengurusan Stress
Pengurusan Stress
 
Relaxation techniques
Relaxation techniquesRelaxation techniques
Relaxation techniques
 
Relaxation
RelaxationRelaxation
Relaxation
 
Relaxation & rehabilitation therapy
Relaxation & rehabilitation therapyRelaxation & rehabilitation therapy
Relaxation & rehabilitation therapy
 
.Massage.plain
.Massage.plain.Massage.plain
.Massage.plain
 
Stress di kalangan remaja
Stress di kalangan remajaStress di kalangan remaja
Stress di kalangan remaja
 
Terapi modalitas relaksasi otot progresif
Terapi modalitas relaksasi otot progresifTerapi modalitas relaksasi otot progresif
Terapi modalitas relaksasi otot progresif
 

Similar to BEHAVIORAL

Ppt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitasPpt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitasbkupstegal
 
Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Shamil Damai
 
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasIFTITAH INDRIANI
 
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR IPENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR IHusna Sholihah
 
Model tingkah laku
Model tingkah lakuModel tingkah laku
Model tingkah lakunajib6766
 
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...gex'z windha suardika
 
Softskil 5 mempengaruhi sikap dan perilaku
Softskil 5 mempengaruhi sikap dan perilakuSoftskil 5 mempengaruhi sikap dan perilaku
Softskil 5 mempengaruhi sikap dan perilakuNhofa Eriana
 
Teori realiti (bentang)
Teori realiti (bentang)Teori realiti (bentang)
Teori realiti (bentang)ridzuangrik
 
Penjelasan Teori Perilaku atas Perubahan
Penjelasan Teori Perilaku atas PerubahanPenjelasan Teori Perilaku atas Perubahan
Penjelasan Teori Perilaku atas PerubahanMuhammad Akhyar
 
Bentuk dan Strategi "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
Bentuk dan Strategi  "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"Bentuk dan Strategi  "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
Bentuk dan Strategi "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"Kanaidi ken
 
Tugas 3 developing interpersonal skills a micro skills approach 4520210022 Ke...
Tugas 3 developing interpersonal skills a micro skills approach 4520210022 Ke...Tugas 3 developing interpersonal skills a micro skills approach 4520210022 Ke...
Tugas 3 developing interpersonal skills a micro skills approach 4520210022 Ke...Kevin Feriansyah Wibowo
 
Bab 2 : pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran behavioris dalam bimbingan dan ...
Bab 2 : pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran behavioris dalam bimbingan dan ...Bab 2 : pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran behavioris dalam bimbingan dan ...
Bab 2 : pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran behavioris dalam bimbingan dan ...Harry Elson Anderson (IPGK Pulau Pinang)
 

Similar to BEHAVIORAL (20)

behavioristik
behavioristikbehavioristik
behavioristik
 
behavior hans
behavior hansbehavior hans
behavior hans
 
Ppt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitasPpt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitas
 
Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002
 
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitas
 
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR IPENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
 
Terapi behavioral
Terapi behavioralTerapi behavioral
Terapi behavioral
 
Model tingkah laku
Model tingkah lakuModel tingkah laku
Model tingkah laku
 
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
 
Terapi Realitas
Terapi RealitasTerapi Realitas
Terapi Realitas
 
Terapi Realitas
Terapi RealitasTerapi Realitas
Terapi Realitas
 
Bimbingan Konseling
Bimbingan KonselingBimbingan Konseling
Bimbingan Konseling
 
Softskil 5 mempengaruhi sikap dan perilaku
Softskil 5 mempengaruhi sikap dan perilakuSoftskil 5 mempengaruhi sikap dan perilaku
Softskil 5 mempengaruhi sikap dan perilaku
 
Teori realiti (bentang)
Teori realiti (bentang)Teori realiti (bentang)
Teori realiti (bentang)
 
Penjelasan Teori Perilaku atas Perubahan
Penjelasan Teori Perilaku atas PerubahanPenjelasan Teori Perilaku atas Perubahan
Penjelasan Teori Perilaku atas Perubahan
 
Bentuk dan Strategi "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
Bentuk dan Strategi  "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"Bentuk dan Strategi  "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
Bentuk dan Strategi "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
 
Trait and-factor
Trait and-factorTrait and-factor
Trait and-factor
 
Albert bandura
Albert banduraAlbert bandura
Albert bandura
 
Tugas 3 developing interpersonal skills a micro skills approach 4520210022 Ke...
Tugas 3 developing interpersonal skills a micro skills approach 4520210022 Ke...Tugas 3 developing interpersonal skills a micro skills approach 4520210022 Ke...
Tugas 3 developing interpersonal skills a micro skills approach 4520210022 Ke...
 
Bab 2 : pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran behavioris dalam bimbingan dan ...
Bab 2 : pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran behavioris dalam bimbingan dan ...Bab 2 : pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran behavioris dalam bimbingan dan ...
Bab 2 : pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran behavioris dalam bimbingan dan ...
 

More from sifti niswah

Haydar & theory counselling
Haydar & theory counsellingHaydar & theory counselling
Haydar & theory counsellingsifti niswah
 
Meningkatkan rasa pd
Meningkatkan rasa pdMeningkatkan rasa pd
Meningkatkan rasa pdsifti niswah
 

More from sifti niswah (6)

Haydar & theory counselling
Haydar & theory counsellingHaydar & theory counselling
Haydar & theory counselling
 
Meningkatkan rasa pd
Meningkatkan rasa pdMeningkatkan rasa pd
Meningkatkan rasa pd
 
Terapi feminis
Terapi feminisTerapi feminis
Terapi feminis
 
Staffing okey fix
Staffing okey fixStaffing okey fix
Staffing okey fix
 
Bentuk keluarga
Bentuk keluargaBentuk keluarga
Bentuk keluarga
 
Bentuk keluarga
Bentuk keluargaBentuk keluarga
Bentuk keluarga
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

BEHAVIORAL

  • 2. Disusun Oleh: Komara Yusuf N.M Sifty Nahdliyatin Niswah Moch.Ali Sadikin Diah Nur Afifah
  • 3. Tokoh-Tokoh Behavioral 1.Ivan Petrovich Pavlov 2.Edward Lee Thorndike 3.Burrhus Frederic Skinner 4.John Broadus Watson
  • 4. Konsep Dasar & panDangan HaKiKat Manusia 1. Tingkah laku manusia diperoleh dari belajar, dan proses terbentuknya kepribadian adalah melalui proses kematangan dari belajar. 2. Kepribadian manusia berkembang bersama-sama dengan interaksinya dengan lingkungannya. 3. Setiap manusia lahir dengan membawa kebutuhan bawaan, tetapi sebagian besar kebutuhan dipelajari dari hasil interaksi dengan lingkungannya 4. Manusia tidak dilahirkan dalam keadaan baik atau jahat, tetapi dalam kondisi netral, bagaimana kepribadian seseorang dikembangkan, tergantung pada interaksinya dengan lingkungan.
  • 5. Hakikat Konseling Konseling identik dengan pemberian bantuan, penyuluhan dan hubungan timbal balik antara konselor (yang memberikan konseling) dan konseli (yang membutuhkan bantuan/klien).
  • 6. Asumsi Tingkah Laku BermasalahAsumsi Tingkah Laku Bermasalah  Perilaku yang tidak sesuai dengan tuntutan lingkungan.  Perilaku yang salah hakikatnya terbentuk dari cara belajar atau lingkungan yang salah.  Manusia bermasalah itu mempunyai kecenderungan merespon perilaku negatif dari lingkungan.  Seluruh perilaku manusia didapat dengan cara belajar dan juga perilaku tersebut dapat diubah dengan menggunakan prinsip-prinsip belajar.
  • 7. Tujuan Konseling secara Umum Membentuk kondisi baru untuk belajar, karena melalui proses belajar dapat mengatasi masalah yang ada. Pada dasarnya bahwa tujuan konseling ini adalah menghilangkan perilaku maladaptif menjadi perilaku adaptif.
  • 8. Tujuan Konseling • Upaya menolong diri sendiri (self-help). • Meningkatkan ketrampilan-ketrampilan sosial klien. • Memperbaiki tingkah laku yang menyimpang dari klien. • Membantu setiap klien dalam mengembangkan suatu sistem pengaturan diri (self-management). • Klien dapat mengontrol nasibnya sendiri (self- control) baik didalam konseling maupun diluar situasi konseling.
  • 9. • Melaksanakan sebuah assessmen fungsional yang seksama untuk mengidentifikasi kondisi yang dipertahankan dengan pengumpulan informasi yang sistematis tentang penyebab situasi, dimensi masalah tingkah laku, dan akibat dari masalah itu. • Membuat tujuan treatmen awal, dan mendisain serta menerapkan rencana treatmen untuk melaksanakan tujuan ini. • Menggunakan strategi untuk menciptakan generalisasi dan memelihara perubahan tingkah laku. • Mengevaluasi kesuksesan rencana perubahan dengan mengukur kemajuan ke arah tujuan selama durasi treatmen. • Melaksanakan assessmen lanjutannya Peran dan Fungsi Konselor
  • 10. Hubungan konselor dg klien sangat tergantung pada masalah yang dihadapi. Dalam hubungan konselor dengan konseli ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu : •Konselor memahami dan menerima konseli •Antara konselor dan konseli saling bekerjasama •Konselor memberikan bantuan dalam arah yang diinginkan konseli. Hubungan Kons dg Klien
  • 11. Teknik-teknik Kons BehavioralTeknik-teknik Kons Behavioral  Desensitisasi Sistematik di gunakan untuk mengapusdi gunakan untuk mengapus tingkah laku yang di perkuat secara negatiftingkah laku yang di perkuat secara negatif  Terapi Implosif dan Pembanjiran berlandaskanberlandaskan paradigma mengenai penghapusan eksperimental. Teknikparadigma mengenai penghapusan eksperimental. Teknik ini terdiri atas pemunculan stimulus berkondisi secaraini terdiri atas pemunculan stimulus berkondisi secara berulang-ulang tanpa pemberian perkuatanberulang-ulang tanpa pemberian perkuatan  Latihan Asertif,, digunakan untuk melatih kdigunakan untuk melatih klienlien yangyang mengalami kesulitan untuk menyatakan diri bahwamengalami kesulitan untuk menyatakan diri bahwa tindakannya adalah layak atau benar.tindakannya adalah layak atau benar.  Terapi AversiTerapi Aversi, Digunakan untuk menghilangkan kebiasaan, Digunakan untuk menghilangkan kebiasaan buruk dengan meningkatkan kepekaan klien agarburuk dengan meningkatkan kepekaan klien agar mengamati respon pada stimulus yang disenanginyamengamati respon pada stimulus yang disenanginya dengan kebalikan stimulus tersebutdengan kebalikan stimulus tersebut
  • 12.  Pengondisian OperanPengondisian Operan Tingkah laku operan adalah tingkahTingkah laku operan adalah tingkah laku yang memancar yang menjadi ciri organisme yang aktif.laku yang memancar yang menjadi ciri organisme yang aktif. Tingkah laku operan merupakan tingkah laku yang palingTingkah laku operan merupakan tingkah laku yang paling berarti dalam kehidupan sehari-hari yang mencakup membaca,berarti dalam kehidupan sehari-hari yang mencakup membaca, membaca, berbicara, berpakaian, makan dan lain-lainmembaca, berbicara, berpakaian, makan dan lain-lain  Perkuatan positifPerkuatan positif adalah suatu pola tingkah laku denganadalah suatu pola tingkah laku dengan memberikan ganjaran atau penghargaan positif setalah tingkahmemberikan ganjaran atau penghargaan positif setalah tingkah laku yang diharapkan itu muncullaku yang diharapkan itu muncul  Pembentukan responsPembentukan respons berwujud pengembangan suatuberwujud pengembangan suatu respons yang pada mulanya tidak terdapat dalamrespons yang pada mulanya tidak terdapat dalam pembendaharaan tingkah laku individupembendaharaan tingkah laku individu  Perkuatan intermitenPerkuatan intermiten pada umumnya lebih tahan terhadappada umumnya lebih tahan terhadap penghapusan dibanding dengan tingkah laku yang dikondisikanpenghapusan dibanding dengan tingkah laku yang dikondisikan melalui pemberian perkuatan yang terus menerus.melalui pemberian perkuatan yang terus menerus. LANJUTAN
  • 13.  Penghapusan adlhadlh cara untuk menghapus tingkah lakucara untuk menghapus tingkah laku yang maladaptif adalah menarik perkuatan dari tingkahyang maladaptif adalah menarik perkuatan dari tingkah laku yang maladaptif itulaku yang maladaptif itu  PercontohanPercontohan dalam hal ini individu mengamati seorangdalam hal ini individu mengamati seorang model dan kemudian diperkuat untuk mencontoh tingkahmodel dan kemudian diperkuat untuk mencontoh tingkah laku sang modellaku sang model  Token ekonomyToken ekonomy adalah sistem perlakuan kepada tiapadalah sistem perlakuan kepada tiap individu untuk mendapatkan bukti target perilaku setelahindividu untuk mendapatkan bukti target perilaku setelah mengumpulkan sejumlah prilaku tertentu sehinggamengumpulkan sejumlah prilaku tertentu sehingga mencapai kondisi yang diharapkanmencapai kondisi yang diharapkan  Sexual Training, Teknik ini dipergunakan untuk menghilangkan kecemasan yang timbul akibat pergaulan dengan jenis kelamin lain. LANJUTAN
  • 14. Tahap-tahap KonselingTahap-tahap Konseling a.a. Assesment : langkah awal yang bertujuan utk mengeksplorasiAssesment : langkah awal yang bertujuan utk mengeksplorasi dinamika perkembangan konseli (utk mengungkapkandinamika perkembangan konseli (utk mengungkapkan kesuksesan dan kegagalannya dsb)kesuksesan dan kegagalannya dsb) b.b. Goal setting : langkah utk merumuskan tujuan konseling.Goal setting : langkah utk merumuskan tujuan konseling. c.c. Technique implementation : menentukan dan melaksanakanTechnique implementation : menentukan dan melaksanakan teknik konseling yang digunakan utk mencapai perilaku ygteknik konseling yang digunakan utk mencapai perilaku yg diinginkan yg menjadi tujuan konseling.diinginkan yg menjadi tujuan konseling. d. Evaluation termination : melakukan kegiatan penilaian apakah kegiatan konseling yg telah dilaksanakan mengarah dan mencapai hasil sesuai dengan tujuan konseling. e. Feedback : memberikan dan menganalisis umpan balik untuk memperbaiki dan meningkatkan proses konseling.
  • 15. KekuranganKekurangan 1. Bersifat dingin, kurang menyentuh aspek pribadi sifat manipulatif dan mengabaikan hubungan pribadi 2. Lebih konsentrasi pada teknik 3. Pemilihan tujuan sering ditentukan oleh konselor 4. Meskipun konselor behaviour menegaskan klien unik dan menuntut perlakuan yang spesifik tapi masalah klien sering sama dengan klien yang lain dan karena itu tidak menuntut strategi konseling. 5. Konstruk belajar dikembangkan dan digunakan konselor behavioral tidak cukup komprehensif untuk menjelaskan belajar dan harus dipandang hanya sebagai hipotesis harus dites. 6. Perubahan klien hanya berupa gejala yan dapat berpindah kepada bentuk perilaku lain.
  • 16. Kelebihan • Telah mengembangkan konseling sebagai ilmu karena mengundang penelitian dan menerapkan IPTEK kepada proses konseling • Pengembangan prilaku yang spesifik sebagai hasil konseling yang dapat diukur • Memberikan ilustrasi bagaimana keterbatasan lingkungan • Penekanan bahwa konseling hendaknya memusatkan pada perilaku sekarang dan bukan prilaku yang ada dimasa lalu.
  • 17. Kesimpulan • Behaviorisme adalah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913 dan digerakkan oleh BF Skinner. Kaum behavioris lebih dikenal dengan teori belajar, karena menurut mereka, seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organismesebagai pengaruh lingkungan • Behaviorisme memandang bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak memiliki bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulusyang diterimanyadari lingkungan di sekitarnya. • Secara Umum tujuan dari teori ini adalah menghilangkan perilaku maladaptif menjadi perilaku adaptif