SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Terapi Realitas
Adalah William Glasser sebagai
tokoh yang mengembangkan
bentuk terapi ini.
A. Konsep Dasar
1. Terapi realitas menekankan pada masalah moral
antara benar dan salah yang harus diperhadapkan
kepada konseli sebagai kenyataan atau realitas.
2. Pengalaman masa lalu diabaikan karena terapi
realitas mengarahkan pandangan penilaiannya pada
bagaimana perilaku saat ini dapat memenuhi
kebutuhan konseli.
3. Terapi realitas menolong individu untuk
memenuhi, mendefinisikan, dan mengklarifikasi
tujuan hidupnya.
4. Terapi realitas menolak alasan tertentu atas
perbuatan yang dilakukan.
B. Ciri-Ciri Terapi Realitas
1. Menolak adanya konsep sakit mental pada setiap individu,
tetapi yang ada adalah perilaku tidak bertanggungjawab tetapi
masih dalam taraf mental yang sehat.
2. Berfokus pada perilaku nyata guna mencapai tujuan yang akan
datang penuh optimisme.
3. Berorientasi pada keadaan yang akan datang dengan fokus
pada perilaku yang sekarang yang mungkin diubah, diperbaiki,
dianalisis dan ditafsirkan. Perilaku masa lampau tidak bisa
diubah tetapi diterima apa adanya, sebagai pengalaman yang
berharga.
4. Terapi realitas menekankan pertimbangan-pertimbangan
nilai. Berfokus pada peran konseli dalam menilai kualitas
tingkah lakunya sendiri dalam menentukan apa yang
membantu masalah-masalah yang dialaminya.
5. Terapi realitas tidak menekankan transferensi. Ia
tidak memanadang konsep tradisional tentang
transferensi sebagai hal yang penting. Iya memandang
transferensi sebagai suatu cara bagi terapis
untuk tetap bersembunyi sebagai pribadi.
6. Terapi realitas menekankan asapek-aspek kesadaran, bukan
aspek-aspek ketaksadaran.
7. Menghapuskan adanya hukuman yang diberikan kepada
individu yang mengalami kegagalan., tetapi yang ada sebagai
ganti hukuman adalah menanamkan disiplin yang disadari
maknanya dan dapat diwujudkan dalam perilaku nyata.
C. Tujuan Terapi
1. Menolong individu agar mampu mengurus diri
sendiri, supaya dapat menentukan dan melaksanakan
perilaku dalam bentuk nyata.
2. Mendorong konseli agar berani bertanggung jawab
serta memikul segala resiko yang ada, sesuai dengan
kemampuan dan keinginannya dalam perkembangan
dan pertumbuhannya.
3.Mengembangkan rencana-rencana nyata dan
realistik dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
4.Perilaku yang sukses dapat dihubungkan dengan
pencapaian kepribadian yang sukses, yang dicapai
dengan menanamkan nilai-nilai adanya keinginan
individu untuk mengubahnya sendiri.
5.Terapi ditekankan pada disiplin dan tanggung
jawab atas kesadaran sendiri
D. Proses Konseling (Terapi)
1. Konseli dapat mengeksplorasi keinginan, kebutuhan, dan apa
yang dipresepsikan tentang kondisi yang dihadapinya.
2. Konseli focus pada perilaku sekarang tanpa terpaku pada
permasalahan masa lalu
3. Konseli mau mengevaluasi perilakunya, merupakan kondisi
dimana konseli membuat penilaian tentang apa yang telah ia
lakukan terhadap dirinya berdasarkan sistem nilai yang berlaku
di masyarakat.
4. Konseli mulai menetapkan perubahan yang di
kehendakinya dan komitmen terhadap apa yang telah
direncanakan. Rencana-rencana yang ditetapkan
harus sesuai dengan kemampuan konseli, bersifat
konkrit atau jelas pada bagaimana dari perilakunya
yang akan diubah, realistis dan melibatkan perbuatan
positif. Rencana itu juga harus dilakukan dengan
segera dan berulang-ulang.
Teknik-Teknik dalam Konseling
1. Terlibat dalam permainan peran dengan klien Dalam bermain
peran dengan klien, dimana konselor berperan sebagai didaktor
dan sekaligus sebagai motivator untuk membantu siswa
mengentaskan segala permasalahan klien/konseli.
2. Menggunakan humor yang mendorong suasana yang segar dan
relaks
3. Mengonfrontasikan klien dan menolak dalih apapun
Konfrontasi merupakan salah satu respon konselor yang sangat
membantu konseli.
4. Membantu konseli dalam merumuskan rencana-rencana yang
spesifik bagi tindakan
5. Bertindak sebagai model dan guru Disini konselor bertindak
sebagai model guru yang bersifat mendidik.
6. Memasang batas-batas dan menyusun situasi terapi Disini
konselor membatasi perannya dalam membantu konseli.
7.Menggunakan terapi kejutan verbal atau ejekan yang pantas
untuk mengkonfrontasikan Konseli dengan perilakunya yang
tak pantas.
8.Ikut terlibat mencari hidup yang lebih efektif.
Terapi Realitas

More Related Content

What's hot

Pendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitaPendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitavarizalamir
 
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKTABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKrina_nurjanah96
 
Teori realiti (bentang)
Teori realiti (bentang)Teori realiti (bentang)
Teori realiti (bentang)ridzuangrik
 
Pendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling BehavioristikPendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling BehavioristikLanggeng Prayogo
 
Konseling realita
Konseling realita Konseling realita
Konseling realita frabazyani
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralmisbakhulfirdaus
 
Teori Pemusatan Klien Carl Rogers
Teori Pemusatan Klien Carl RogersTeori Pemusatan Klien Carl Rogers
Teori Pemusatan Klien Carl RogersSherly Jewinly
 
Teori pemusatan klien
Teori pemusatan klienTeori pemusatan klien
Teori pemusatan kliensiewling1988
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
 
Psikoterapi suportif
Psikoterapi suportifPsikoterapi suportif
Psikoterapi suportifAmalia Senja
 
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredmisbakhulfirdaus
 
10 terapi realitas
10 terapi realitas10 terapi realitas
10 terapi realitasIchwan Muis
 

What's hot (20)

Terapi realitas
Terapi realitasTerapi realitas
Terapi realitas
 
Pendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitaPendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realita
 
Terapi Realitas
Terapi RealitasTerapi Realitas
Terapi Realitas
 
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKTABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
 
Ppt client centered
Ppt  client centeredPpt  client centered
Ppt client centered
 
Teori realiti (bentang)
Teori realiti (bentang)Teori realiti (bentang)
Teori realiti (bentang)
 
Pendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling BehavioristikPendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling Behavioristik
 
Konseling realita
Konseling realita Konseling realita
Konseling realita
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
Terapi realiti
Terapi realitiTerapi realiti
Terapi realiti
 
TEORI REALITI (SLIDE)
TEORI REALITI (SLIDE)TEORI REALITI (SLIDE)
TEORI REALITI (SLIDE)
 
Teori Pemusatan Klien Carl Rogers
Teori Pemusatan Klien Carl RogersTeori Pemusatan Klien Carl Rogers
Teori Pemusatan Klien Carl Rogers
 
Teori pemusatan klien
Teori pemusatan klienTeori pemusatan klien
Teori pemusatan klien
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
 
Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
 
Psikoterapi suportif
Psikoterapi suportifPsikoterapi suportif
Psikoterapi suportif
 
Ppt makalah
Ppt makalahPpt makalah
Ppt makalah
 
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centered
 
Peta kognitif
Peta kognitifPeta kognitif
Peta kognitif
 
10 terapi realitas
10 terapi realitas10 terapi realitas
10 terapi realitas
 

Similar to Terapi Realitas

kelompok 7.pptx
kelompok 7.pptxkelompok 7.pptx
kelompok 7.pptxhein30
 
ps4156_07_061814.ppt
ps4156_07_061814.pptps4156_07_061814.ppt
ps4156_07_061814.ppthein30
 
Presentation1 pendekatan realita
Presentation1 pendekatan realitaPresentation1 pendekatan realita
Presentation1 pendekatan realitaRiZqii AmaLyaa
 
Pendekatan behavior
Pendekatan behaviorPendekatan behavior
Pendekatan behaviortidalambk
 
Tera pi tingkah laku
Tera pi tingkah lakuTera pi tingkah laku
Tera pi tingkah lakuHdyismi
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konselingJenyHarianto08
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konselingJenyHarianto08
 
Ppt behavioral
Ppt behavioralPpt behavioral
Ppt behavioralbkupstegal
 
pendekatan konseling client center
pendekatan konseling client centerpendekatan konseling client center
pendekatan konseling client centerwinarsih_enar
 
STRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptx
STRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptxSTRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptx
STRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptxYopiSugara2
 
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingTEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingSitiSara33
 

Similar to Terapi Realitas (20)

Pendekatan bk
Pendekatan bkPendekatan bk
Pendekatan bk
 
Pendekatan konseling behavioristik
Pendekatan konseling behavioristikPendekatan konseling behavioristik
Pendekatan konseling behavioristik
 
kelompok 7.pptx
kelompok 7.pptxkelompok 7.pptx
kelompok 7.pptx
 
ps4156_07_061814.ppt
ps4156_07_061814.pptps4156_07_061814.ppt
ps4156_07_061814.ppt
 
PRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptxPRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptx
 
Presentation1 pendekatan realita
Presentation1 pendekatan realitaPresentation1 pendekatan realita
Presentation1 pendekatan realita
 
Pendekatan behavior
Pendekatan behaviorPendekatan behavior
Pendekatan behavior
 
Tera pi tingkah laku
Tera pi tingkah lakuTera pi tingkah laku
Tera pi tingkah laku
 
Terapi behavior
Terapi behaviorTerapi behavior
Terapi behavior
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Terapi behavioral
Terapi behavioralTerapi behavioral
Terapi behavioral
 
behavioristik
behavioristikbehavioristik
behavioristik
 
Ppt behavioral
Ppt behavioralPpt behavioral
Ppt behavioral
 
Ppt behavioral
Ppt behavioralPpt behavioral
Ppt behavioral
 
Peta Kognitif
Peta Kognitif Peta Kognitif
Peta Kognitif
 
pendekatan konseling client center
pendekatan konseling client centerpendekatan konseling client center
pendekatan konseling client center
 
STRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptx
STRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptxSTRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptx
STRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptx
 
Terapi Realitas APTL
Terapi Realitas APTLTerapi Realitas APTL
Terapi Realitas APTL
 
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingTEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
 

Terapi Realitas

  • 1. Terapi Realitas Adalah William Glasser sebagai tokoh yang mengembangkan bentuk terapi ini.
  • 2. A. Konsep Dasar 1. Terapi realitas menekankan pada masalah moral antara benar dan salah yang harus diperhadapkan kepada konseli sebagai kenyataan atau realitas. 2. Pengalaman masa lalu diabaikan karena terapi realitas mengarahkan pandangan penilaiannya pada bagaimana perilaku saat ini dapat memenuhi kebutuhan konseli.
  • 3. 3. Terapi realitas menolong individu untuk memenuhi, mendefinisikan, dan mengklarifikasi tujuan hidupnya. 4. Terapi realitas menolak alasan tertentu atas perbuatan yang dilakukan.
  • 4. B. Ciri-Ciri Terapi Realitas 1. Menolak adanya konsep sakit mental pada setiap individu, tetapi yang ada adalah perilaku tidak bertanggungjawab tetapi masih dalam taraf mental yang sehat. 2. Berfokus pada perilaku nyata guna mencapai tujuan yang akan datang penuh optimisme. 3. Berorientasi pada keadaan yang akan datang dengan fokus pada perilaku yang sekarang yang mungkin diubah, diperbaiki, dianalisis dan ditafsirkan. Perilaku masa lampau tidak bisa diubah tetapi diterima apa adanya, sebagai pengalaman yang berharga.
  • 5. 4. Terapi realitas menekankan pertimbangan-pertimbangan nilai. Berfokus pada peran konseli dalam menilai kualitas tingkah lakunya sendiri dalam menentukan apa yang membantu masalah-masalah yang dialaminya. 5. Terapi realitas tidak menekankan transferensi. Ia tidak memanadang konsep tradisional tentang transferensi sebagai hal yang penting. Iya memandang transferensi sebagai suatu cara bagi terapis untuk tetap bersembunyi sebagai pribadi.
  • 6. 6. Terapi realitas menekankan asapek-aspek kesadaran, bukan aspek-aspek ketaksadaran. 7. Menghapuskan adanya hukuman yang diberikan kepada individu yang mengalami kegagalan., tetapi yang ada sebagai ganti hukuman adalah menanamkan disiplin yang disadari maknanya dan dapat diwujudkan dalam perilaku nyata.
  • 7. C. Tujuan Terapi 1. Menolong individu agar mampu mengurus diri sendiri, supaya dapat menentukan dan melaksanakan perilaku dalam bentuk nyata. 2. Mendorong konseli agar berani bertanggung jawab serta memikul segala resiko yang ada, sesuai dengan kemampuan dan keinginannya dalam perkembangan dan pertumbuhannya.
  • 8. 3.Mengembangkan rencana-rencana nyata dan realistik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 4.Perilaku yang sukses dapat dihubungkan dengan pencapaian kepribadian yang sukses, yang dicapai dengan menanamkan nilai-nilai adanya keinginan individu untuk mengubahnya sendiri. 5.Terapi ditekankan pada disiplin dan tanggung jawab atas kesadaran sendiri
  • 9. D. Proses Konseling (Terapi) 1. Konseli dapat mengeksplorasi keinginan, kebutuhan, dan apa yang dipresepsikan tentang kondisi yang dihadapinya. 2. Konseli focus pada perilaku sekarang tanpa terpaku pada permasalahan masa lalu 3. Konseli mau mengevaluasi perilakunya, merupakan kondisi dimana konseli membuat penilaian tentang apa yang telah ia lakukan terhadap dirinya berdasarkan sistem nilai yang berlaku di masyarakat.
  • 10. 4. Konseli mulai menetapkan perubahan yang di kehendakinya dan komitmen terhadap apa yang telah direncanakan. Rencana-rencana yang ditetapkan harus sesuai dengan kemampuan konseli, bersifat konkrit atau jelas pada bagaimana dari perilakunya yang akan diubah, realistis dan melibatkan perbuatan positif. Rencana itu juga harus dilakukan dengan segera dan berulang-ulang.
  • 11. Teknik-Teknik dalam Konseling 1. Terlibat dalam permainan peran dengan klien Dalam bermain peran dengan klien, dimana konselor berperan sebagai didaktor dan sekaligus sebagai motivator untuk membantu siswa mengentaskan segala permasalahan klien/konseli. 2. Menggunakan humor yang mendorong suasana yang segar dan relaks 3. Mengonfrontasikan klien dan menolak dalih apapun Konfrontasi merupakan salah satu respon konselor yang sangat membantu konseli.
  • 12. 4. Membantu konseli dalam merumuskan rencana-rencana yang spesifik bagi tindakan 5. Bertindak sebagai model dan guru Disini konselor bertindak sebagai model guru yang bersifat mendidik. 6. Memasang batas-batas dan menyusun situasi terapi Disini konselor membatasi perannya dalam membantu konseli. 7.Menggunakan terapi kejutan verbal atau ejekan yang pantas untuk mengkonfrontasikan Konseli dengan perilakunya yang tak pantas. 8.Ikut terlibat mencari hidup yang lebih efektif.