SlideShare a Scribd company logo
1 of 157
KONSEP DASARKONSEP DASAR
 MManusiaanusia : mahluk reaktif yang tingkah lakunya: mahluk reaktif yang tingkah lakunya
dikontrol/dipengaruhi oleh faktor-dikontrol/dipengaruhi oleh faktor-
faktor dari luarfaktor dari luar
 MManusia memulai kehidupannya dengan memanusia memulai kehidupannya dengan mem --
berikan reaksi terhadap lingkungannya danberikan reaksi terhadap lingkungannya dan
interaksi ini menghasilkan pola-pola perilakuinteraksi ini menghasilkan pola-pola perilaku
yang kemudian membentuk kepribadianyang kemudian membentuk kepribadian
 Tingkah laku seseorang ditentukanTingkah laku seseorang ditentukan
oleh banyak dan macamnya penguatanoleh banyak dan macamnya penguatan
yang diterima dalam situasi hidupnyayang diterima dalam situasi hidupnya
 TTingkah laku dipelajari ketika individuingkah laku dipelajari ketika individu
berinteraksi dengan lingkungan,berinteraksi dengan lingkungan,
melalui hukum-hukum belajarmelalui hukum-hukum belajar ::
• PPembiasaan klasik,embiasaan klasik,
• PPembiasaan operanembiasaan operan
• PPeniruan.eniruan.
 Manusia bukanlah hasil dari doronganManusia bukanlah hasil dari dorongan
tidak sadar melainkan merupakan hasiltidak sadar melainkan merupakan hasil
belajar, sehingga ia dapat diubah denganbelajar, sehingga ia dapat diubah dengan
memanipulasi dan mengkreasi kondisi-memanipulasi dan mengkreasi kondisi-
kondisi pembentukan tingkah laku.kondisi pembentukan tingkah laku.
 Manusia cenderung akan mengambil stiManusia cenderung akan mengambil sti --
mulus yang menyenangkan dan menghinmulus yang menyenangkan dan menghin --
darkan stimulus yang tidak menyenangdarkan stimulus yang tidak menyenang --
kankan..
 Kepribadian seseorangKepribadian seseorang
merupakan cerminan darimerupakan cerminan dari
pengalaman, yaitu situasi ataupengalaman, yaitu situasi atau
stimulus yang diteristimulus yang diteri --manya.manya.
 MMemahami kepribadian manusiaemahami kepribadian manusia ::
mempelajari dan memahamimempelajari dan memahami
bagaibagai--mana terbentuknya suatumana terbentuknya suatu
tingkah lakutingkah laku
KARAKTEISTIK KONSELINGKARAKTEISTIK KONSELING
BEHAVIORAL :BEHAVIORAL :
 Berfokus pada tingkah laku yang tampakBerfokus pada tingkah laku yang tampak
 Cermat dan operasional dalamCermat dan operasional dalam
merumuskan tujuan konselingmerumuskan tujuan konseling
 Mengembangkan prosedur perlakuanMengembangkan prosedur perlakuan
spesifikspesifik
 Penilaian obyektif terhadap tujuanPenilaian obyektif terhadap tujuan
konselingkonseling
ASUMSI TINGKAH LAKUASUMSI TINGKAH LAKU
BERMASALAHBERMASALAH
 Tingkah laku bermasalah adalah tingkahTingkah laku bermasalah adalah tingkah
laku atau kebiasaan-kebiasaan negatiflaku atau kebiasaan-kebiasaan negatif
atau tingkah laku yang tidak tepat, yaituatau tingkah laku yang tidak tepat, yaitu
tingkah laku yang tidak sesuai dengantingkah laku yang tidak sesuai dengan
tuntutan lingkungantuntutan lingkungan
 Tingkah laku yang salah hakikatnyaTingkah laku yang salah hakikatnya
terbentu dari cara belajar atauterbentu dari cara belajar atau
lingkungan yang salahlingkungan yang salah
 Manusia bermasalah mempunyaiManusia bermasalah mempunyai
kecenderungan merespon tingkah lakukecenderungan merespon tingkah laku
negatif dari lingkungannyanegatif dari lingkungannya
 Tingkah laku maladaptif terjadi karenaTingkah laku maladaptif terjadi karena
kesalapahaman dalam menanggapikesalapahaman dalam menanggapi
lingkungan dengan tepatlingkungan dengan tepat
 Seluruh tingkah laku manusia didapatSeluruh tingkah laku manusia didapat
dengan cara belajar dan juga dapatdengan cara belajar dan juga dapat
diubah dengan menggunakan prinsip-diubah dengan menggunakan prinsip-
prinsip belajarprinsip belajar
TUJUAN KONSELINGTUJUAN KONSELING
 Mengahapus/menghilangkanMengahapus/menghilangkan
tingkah laku maldaptif (masalah)tingkah laku maldaptif (masalah)
untukuntuk didi--gantikan dengan tingkahgantikan dengan tingkah
laku baru yaitu tingkah laku adaptiflaku baru yaitu tingkah laku adaptif
yang diinginkan klien.yang diinginkan klien.
 Tujuan yang sifatnya umum harusTujuan yang sifatnya umum harus
dijabarkan ke dalam perilaku yangdijabarkan ke dalam perilaku yang
spesifikspesifik
o Diinginkan oleh klienDiinginkan oleh klien
o Konselor mampu dan bersedia membantuKonselor mampu dan bersedia membantu
mencapai tujuan tersebutmencapai tujuan tersebut
o Klien dapat mencapai tujuan tersebutKlien dapat mencapai tujuan tersebut
o Dirumuskan secara spesifikDirumuskan secara spesifik
 Konselor dan klien bersama-samaKonselor dan klien bersama-sama
(bekerja sama) menetapkan/merumuskan(bekerja sama) menetapkan/merumuskan
tujuan-tujuan khusus konseling.tujuan-tujuan khusus konseling.
DESKRIPSI PROSESDESKRIPSI PROSES
KONSELINGKONSELING
 Proses konseling dibingkai olehProses konseling dibingkai oleh
kerangka kerja untuk mengajarkerangka kerja untuk mengajar
klien dalam mengubah tingkahklien dalam mengubah tingkah
lakunyalakunya
 Proses konseling adalah prosesProses konseling adalah proses
belajar, konselor membantubelajar, konselor membantu
terjadinya proses belajar tersebutterjadinya proses belajar tersebut
Konselor mendorong klien untukKonselor mendorong klien untuk
mengemukakan keadaan yang benar-mengemukakan keadaan yang benar-
benar dialaminya pada waktu itubenar dialaminya pada waktu itu
Assesment diperlukan untukAssesment diperlukan untuk
mengidentifikasi motode atau teknikmengidentifikasi motode atau teknik
mana yang akan dipilih sesuai denganmana yang akan dipilih sesuai dengan
tingkah laku yang ingin diubah.tingkah laku yang ingin diubah.
2. Goal setting2. Goal setting
 Berdasarkan informasi yang diperolehBerdasarkan informasi yang diperoleh
dari langkah assessment konselor dandari langkah assessment konselor dan
klien menyusun dan merumuskan tujuanklien menyusun dan merumuskan tujuan
yang ingin dicapai dalam konselingyang ingin dicapai dalam konseling
 Perumusan tujuan konseling dilakukanPerumusan tujuan konseling dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut :dengan tahapan sebagai berikut :
a. Konselor dan klien mendifinisikana. Konselor dan klien mendifinisikan
masalah yang dihadapi klienmasalah yang dihadapi klien
b. Klien mengkhususkan perubahanb. Klien mengkhususkan perubahan
positifpositif
yang dikehendaki sbg hasil konselingyang dikehendaki sbg hasil konseling
c. Konselor dan klienc. Konselor dan klien
mendiskusikanmendiskusikan
tujuan yang telah ditetapkantujuan yang telah ditetapkan
klien :klien :
1) apakah merupakan tujuan1) apakah merupakan tujuan
yangyang
benar-benar diinginkan klienbenar-benar diinginkan klien
2) apakah tujuan itu realistik2) apakah tujuan itu realistik
3) kemungkinan manfaatnya3) kemungkinan manfaatnya
4) kemungkinan kerugiannya.4) kemungkinan kerugiannya.
d. Konselor dan klien membuatd. Konselor dan klien membuat
keputusan apakah :keputusan apakah :
1) melanjutkan konseling dengan1) melanjutkan konseling dengan
mentapkan teknik yang akanmentapkan teknik yang akan
dilaksanakandilaksanakan
2) mempertimbangkan kembali2) mempertimbangkan kembali
tujuan yang akan dicapaitujuan yang akan dicapai
3) melakukan referal3) melakukan referal
3. Technique implementation3. Technique implementation
menentukan dan melaksanakan teknikmenentukan dan melaksanakan teknik
konseling yang digunakan untuk mencapaikonseling yang digunakan untuk mencapai
tingkah laku yang diinginkan yang menjaditingkah laku yang diinginkan yang menjadi
tujuan konselingtujuan konseling
4. Evaluation termination4. Evaluation termination
melakukan penilaian apakah kegiatanmelakukan penilaian apakah kegiatan
konseling yang telah dilaksanakan mengarahkonseling yang telah dilaksanakan mengarah
dan mencapai hasil sesuai dengan tujuandan mencapai hasil sesuai dengan tujuan
konselingkonseling
5. Feedback5. Feedback
memberikan dan menganalisis umpan balikmemberikan dan menganalisis umpan balik
untuk memperbaiki dan meingkatkan prosesuntuk memperbaiki dan meingkatkan proses
konseling.konseling.
TEKNIK KONSELINGTEKNIK KONSELING
Teknik konseling behavioralTeknik konseling behavioral
diarahkan pada penghapusandiarahkan pada penghapusan
respon yang telah dipelajari (yangrespon yang telah dipelajari (yang
memben-tuk tingkah lakumemben-tuk tingkah laku
bermasalah) terhadap perangsang,bermasalah) terhadap perangsang,
dengan demikian respon-respondengan demikian respon-respon
yang baru (sebagai tujuanyang baru (sebagai tujuan
konseling) akan dapat dibentukkonseling) akan dapat dibentuk
Prinsip Kerja Teknik KonselingPrinsip Kerja Teknik Konseling
BehavioralBehavioral
o Memodifikasi tingkah laku melaluiMemodifikasi tingkah laku melalui
pemberian penguatanpemberian penguatan
Agar klien terdorong untuk merubahAgar klien terdorong untuk merubah
tingkah lakunya penguatan tersebuttingkah lakunya penguatan tersebut
hendaknya mempunyai daya yang cukuphendaknya mempunyai daya yang cukup
kuat dan dilaksanakan secara sistematiskuat dan dilaksanakan secara sistematis
dan nyata-nyata ditampilkan melaluidan nyata-nyata ditampilkan melalui
tingkah laku klien.tingkah laku klien.
 Mengurangi frekuensi berlangsungnyaMengurangi frekuensi berlangsungnya
tingkah laku yang tidak diinginkantingkah laku yang tidak diinginkan
 Memberikan penguatan terhadap suatuMemberikan penguatan terhadap suatu
respon yang akan mengakibatkan terham-respon yang akan mengakibatkan terham-
batnya kemunculan tingkah laku yang tidakbatnya kemunculan tingkah laku yang tidak
diinginkandiinginkan
 Mengkondisikan pengubahan tingkah lakuMengkondisikan pengubahan tingkah laku
melalui pemberian contoh atau model (film,melalui pemberian contoh atau model (film,
tape recorder, atau contoh nyata langsung)tape recorder, atau contoh nyata langsung)
 Merencanakan prosedur pemberianMerencanakan prosedur pemberian
penguatan terhadap tingkah laku yangpenguatan terhadap tingkah laku yang
diinginkan dengan sistem kontrakdiinginkan dengan sistem kontrak
TEKNIK-TEKNIKTEKNIK-TEKNIK
KONSELINGKONSELING
 Latihan AsertifLatihan Asertif
o Digunakan untuk melatih klien yangDigunakan untuk melatih klien yang
mengalami kesulitan untuk menyatakan dirimengalami kesulitan untuk menyatakan diri
bahwa tindakannya adalah layak atau benarbahwa tindakannya adalah layak atau benar
o Terutama berguna di antaranya untukTerutama berguna di antaranya untuk
membantu individu yang tidak mampumembantu individu yang tidak mampu
mengungkapkan perasaan tersinggung,mengungkapkan perasaan tersinggung,
kesulitan menyatakan tidak, mengungkapkankesulitan menyatakan tidak, mengungkapkan
afeksi dan respon posistif lainnyaafeksi dan respon posistif lainnya
o Cara : permainan peran dengan bimbinganCara : permainan peran dengan bimbingan
konselor, diskusi kelompokkonselor, diskusi kelompok
Desensitisasi SistematisDesensitisasi Sistematis
o Memfokuskan bantuan untukMemfokuskan bantuan untuk
menenangkan klien dari keteganganmenenangkan klien dari ketegangan
yang dialami dengan cara mengajarkanyang dialami dengan cara mengajarkan
klien untuk rileksklien untuk rileks
o Esensi teknik ini adalahEsensi teknik ini adalah
menghilangkan tingkah laku yangmenghilangkan tingkah laku yang
diperkuat secara negatif dandiperkuat secara negatif dan
menyertakan respon yang berlawananmenyertakan respon yang berlawanan
dengan tingkah laku yang akandengan tingkah laku yang akan
dihilangkandihilangkan
o Dengan pengkondisian klasik respon-Dengan pengkondisian klasik respon-
respon yang tidak dikehendaki dapatrespon yang tidak dikehendaki dapat
dihilangkan secara bertahapdihilangkan secara bertahap
o Tingkah laku yang diperkuat secaraTingkah laku yang diperkuat secara
negatif biasanya merupakannegatif biasanya merupakan
kecemasan, dan ia menyertakankecemasan, dan ia menyertakan
respon yang berlawanan denganrespon yang berlawanan dengan
tingkah laku yang akan dihilangkan.tingkah laku yang akan dihilangkan.
 Pengkondisian AversiPengkondisian Aversi
o DDigunakan untuk menghilangkan kebiasaanigunakan untuk menghilangkan kebiasaan
burukburuk dengandengan meningkatkan kepekaan klienmeningkatkan kepekaan klien
agar mengamati respon pada stimulus yangagar mengamati respon pada stimulus yang
disenanginya dengan kebalikan stimulusdisenanginya dengan kebalikan stimulus
tersebuttersebut
o SStimulus yang tidak menyenangkan yangtimulus yang tidak menyenangkan yang
disajikan tersebut diberikan secaradisajikan tersebut diberikan secara
bersamaan dengan munculnya tingkah lakubersamaan dengan munculnya tingkah laku
yang tidak dikehendaki kemunculannyayang tidak dikehendaki kemunculannya
o PPengkondisian ini diharapkan terbentukengkondisian ini diharapkan terbentuk
asosiasi antara tingkah laku yang tidakasosiasi antara tingkah laku yang tidak
dikehendaki dengan stimulus yang tidakdikehendaki dengan stimulus yang tidak
menyenangkanmenyenangkan..
 Pembentukan Tingkah laku ModelPembentukan Tingkah laku Model
o DDigunakan untuk membentuk tingkah lakuigunakan untuk membentuk tingkah laku
baru pada klien, dan memperkuat tingkahbaru pada klien, dan memperkuat tingkah
laku yang sudah terbentuklaku yang sudah terbentuk
o KKonselor menunjukkan kepada klien tentangonselor menunjukkan kepada klien tentang
tingkah laku model, dapat menggunakantingkah laku model, dapat menggunakan
model audio, model fisik, model hidup ataumodel audio, model fisik, model hidup atau
lainnya yang teramati dan dipahami jenislainnya yang teramati dan dipahami jenis
tingkah laku yang hendak dicontohtingkah laku yang hendak dicontoh
o Tingkah laku yang berhasil dicontohTingkah laku yang berhasil dicontoh
memperoleh ganjaran dari konselormemperoleh ganjaran dari konselor :: dapatdapat
berupa pujian sebagai ganjaran sosial.berupa pujian sebagai ganjaran sosial.
KETERBATASANKETERBATASAN
PENDEKATANPENDEKATAN
1.1. BBersifat dingin, kurang menyentuhersifat dingin, kurang menyentuh
aspekaspek
pribadi, bersifat manipulatif, danpribadi, bersifat manipulatif, dan
mengabaikan hubunganmengabaikan hubungan antar pribadiantar pribadi
2.2. LLebih terkonsentrasi kepada teknikebih terkonsentrasi kepada teknik
3.3. PPemilihan tujuan sering ditentukan olehemilihan tujuan sering ditentukan oleh
konselorkonselor
4.4. KKonstruksi belajar yang dikembangkanonstruksi belajar yang dikembangkan
dandan digunakan oleh konselor behavioraldigunakan oleh konselor behavioral
tidak cukuptidak cukup komprehensif untuk menjekomprehensif untuk menje --
laskan belajar dan harus dipandanglaskan belajar dan harus dipandang
hanyahanya ssebagai suatu hipotesisebagai suatu hipotesis
yang harus diujiyang harus diuji
5. P5. Perubahan klien hanya berupa gejalaerubahan klien hanya berupa gejala
yang dapat berpindah kepada bentukyang dapat berpindah kepada bentuk
tingkah laku yang lain.tingkah laku yang lain.
KONSEP DASARKONSEP DASAR
 MManusia dalam kehidupannya selalu aktifanusia dalam kehidupannya selalu aktif
sebagai suatu keseluruhan.sebagai suatu keseluruhan.
 Setiap individu bukan semata-mataSetiap individu bukan semata-mata
merupakan penjumlahan dari bagian-bagianmerupakan penjumlahan dari bagian-bagian
organ-organ seperti hati, jantung, otak, danorgan-organ seperti hati, jantung, otak, dan
sebagainya, melainkan merupakan suatusebagainya, melainkan merupakan suatu
koordinasi semua bagian tersebut.koordinasi semua bagian tersebut.
 Manusia aktif terdorong kearah keseluruhanManusia aktif terdorong kearah keseluruhan
dan integrasi pemikiran, perasaan, dandan integrasi pemikiran, perasaan, dan
tingkah lakunyatingkah lakunya
 Setiap individu memiliki kemampuan untukSetiap individu memiliki kemampuan untuk
menerima tanggung jawab pribadi, memilikimenerima tanggung jawab pribadi, memiliki
dorongan untuk mengembangkan kesadarandorongan untuk mengembangkan kesadaran
yang akan mengarahkan menujuyang akan mengarahkan menuju
terbentuknya integritas atau keutuhan pribadi.terbentuknya integritas atau keutuhan pribadi.
 HHakikat manusia menurutakikat manusia menurut GGestaltestalt ::
HanyaHanya dapat dipahami dalamdapat dipahami dalam
kesekeselluruhan konteksnyauruhan konteksnya
MMerupakan bagian dari lingkungannyaerupakan bagian dari lingkungannya
dan hanya dapat dipahami dalamdan hanya dapat dipahami dalam
kaitannya dengan lingkungannya itukaitannya dengan lingkungannya itu
AAktor bukan reaktorktor bukan reaktor
BBerpotensi untuk menyadarierpotensi untuk menyadari
sepenuhnya sensasi, emosi, persepsi,sepenuhnya sensasi, emosi, persepsi,
dan pemikirannyadan pemikirannya
DDapat memilih secara sadar danapat memilih secara sadar dan
bertanggung jawabbertanggung jawab
MMampu mengatur dan mengarahkanampu mengatur dan mengarahkan
hidupnya secara efektif.hidupnya secara efektif.
 Dalam hubungannya dengan perjalananDalam hubungannya dengan perjalanan
kehidupan manusiakehidupan manusia ::
ttidak ada yang “ada”idak ada yang “ada”
kecuali “sekarang”.kecuali “sekarang”.
Masa lalu telah pergi dan masa depan belumMasa lalu telah pergi dan masa depan belum
dijalani, oleh karena itu yang menentukandijalani, oleh karena itu yang menentukan
kehidupan manusia adalah masa sekarang.kehidupan manusia adalah masa sekarang.
KKecemasanecemasan ::
““kesenjangan antarakesenjangan antara
saat sekarang dansaat sekarang dan
yang akan datangyang akan datang””
Jika individu menyimpang dari saatJika individu menyimpang dari saat
sekarang dan menjadi terlalu terpsekarang dan menjadi terlalu terpu-u-
kaukau pada masa depan, maka merekapada masa depan, maka mereka
mengalami kecemasan.mengalami kecemasan.
 UUnfinished businessnfinished business
(urusan yang tak selesai(urusan yang tak selesai))
perasaan-perasaan yangperasaan-perasaan yang tidaktidak
tersalurkan/tersalurkan/terungkapkanterungkapkan
sepertiseperti :: dendam, kemarahan,dendam, kemarahan,
kebencian, sakit hati,kebencian, sakit hati,
kecemasan, kedudukan, rasakecemasan, kedudukan, rasa
berdosa, rasa diabaikanberdosa, rasa diabaikan
 Karena tidak terungkapkan di dalamKarena tidak terungkapkan di dalam
kesadaran, perasaan-perasaan di bakesadaran, perasaan-perasaan di ba--wawa
pada kehidupan sekarang dengan cara-carapada kehidupan sekarang dengan cara-cara
yang menghambat hubungyang menghambat hubung--an yang efektifan yang efektif
dengan dirinya sendidengan dirinya sendi--ri dan orang lainri dan orang lain
 Urusan yang tak selesai itu akan bertahanUrusan yang tak selesai itu akan bertahan
sampai iasampai ia beraniberani menghamengha--dapi dandapi dan
menanganimenangani/mengatasinya/mengatasinya
ASUMSI TINGKAH LAKUASUMSI TINGKAH LAKU
BERMASALAHBERMASALAH
 Individu bermasalah kaIndividu bermasalah karrena terjadiena terjadi pertentanganpertentangan
antara kekuatanantara kekuatan “top dog”“top dog” dan keberadaandan keberadaan
“under dog”“under dog”
o Top dogTop dog adalah kekuatan yang mengharuskan,adalah kekuatan yang mengharuskan,
menuntut, mengancammenuntut, mengancam
o Under dogUnder dog adalah keadaan defensif, membela diri,adalah keadaan defensif, membela diri,
tidak berdaya, lemah, pasif, ingin dimaklumi.tidak berdaya, lemah, pasif, ingin dimaklumi.
 Perkembangan yang tergangguPerkembangan yang terganggu karenakarena
terjaditerjadi ketidakketidakseimbangan antara apa-apaseimbangan antara apa-apa
yang harus (yang harus (self-imageself-image) dan apa-apa yang) dan apa-apa yang
diinginkan (diinginkan (selfself))
 Terjadi pertentangan antara keberadaanTerjadi pertentangan antara keberadaan
sosial dan biologissosial dan biologis
 Ketidakmampuan individu mengintegrasikanKetidakmampuan individu mengintegrasikan
pikiran, perasaan, dan tingkah lakunyapikiran, perasaan, dan tingkah lakunya
Mengalami gap/kesenjangan sekarangMengalami gap/kesenjangan sekarang
dan yang akan datangdan yang akan datang
Melarikan diri dari kenyataan yangMelarikan diri dari kenyataan yang
harus dihadapiharus dihadapi
Spektrum tingkah laku bermasalahSpektrum tingkah laku bermasalah ::
 Kepribadian kaku (rigid)Kepribadian kaku (rigid)
 Tidak mau bebas-bertanggung jawab, inginTidak mau bebas-bertanggung jawab, ingin
tetap tergantungtetap tergantung
 Menolak berhubungan dengan lingkunganMenolak berhubungan dengan lingkungan
 MemeliharanMemeliharan unfinished bussinessunfinished bussiness
 Menolak kebutuhan diri sendiriMenolak kebutuhan diri sendiri
 Melihat diri sendiri dalam kontinum “hitam-Melihat diri sendiri dalam kontinum “hitam-
putih” .putih” .
TUJUAN KONSELINGTUJUAN KONSELING
Tujuan utamaTujuan utama ::
MMembantu klien beraniembantu klien berani
menghadapi tmenghadapi tantanganantangan dandan
kkenyataan yang harus dihadapienyataan yang harus dihadapi
 KliKlien dapat berubah dari ketergantungan terhadapen dapat berubah dari ketergantungan terhadap
lingkungan/orang lain menjadi percaya pada diri,lingkungan/orang lain menjadi percaya pada diri,
dapat berbuat lebih banyak untuk meingkatkandapat berbuat lebih banyak untuk meingkatkan
kebermaknaan hidupnya.kebermaknaan hidupnya.
 Individu yang bermasalah pada umumnyaIndividu yang bermasalah pada umumnya
belum memanfaatkan potensinya secarabelum memanfaatkan potensinya secara
penuh,penuh, iaia baru memanfaatkan sebagaian daribaru memanfaatkan sebagaian dari
potensinya yang dimilikinyapotensinya yang dimilikinya
Melalui konselingMelalui konseling konselorkonselor
membantu klien agar potensimembantu klien agar potensi
yang baru dimanfaatkanyang baru dimanfaatkan
sebagian ini dimanfaatkan dansebagian ini dimanfaatkan dan
dikembangkan secara optimal.dikembangkan secara optimal.
 TujuanTujuan spesifikspesifik
1.1. Membantu klien agar dapat memperMembantu klien agar dapat memper--
oleh kesadaran pribadi, memahamioleh kesadaran pribadi, memahami
kenyataan atau realitas, serta mendakenyataan atau realitas, serta menda--
patkan insight secara penuhpatkan insight secara penuh
2.2. Membantu klien menuju pencapaianMembantu klien menuju pencapaian
integritas kepribadiannyaintegritas kepribadiannya
3.3. Mengentaskan klien dari kondisinyaMengentaskan klien dari kondisinya
yang tergantung pada pertimbanganyang tergantung pada pertimbangan
orang lain ke mengatur diri sendiri (orang lain ke mengatur diri sendiri (toto
be true to himselfbe true to himself))
4.4. Meningkatkan kesadaran individualMeningkatkan kesadaran individual
agar klien dapat beringkah lakuagar klien dapat beringkah laku
menurut prinsip-prinsip Gestalt, semuamenurut prinsip-prinsip Gestalt, semua
situasi bermasalah (situasi bermasalah (unfisihedunfisihed
bussinesbussines) yang muncul dan selalu) yang muncul dan selalu
akan muncul dapat diatasi denganakan muncul dapat diatasi dengan
baik.baik.
DESKRIPSI PROSESDESKRIPSI PROSES
KONSELINGKONSELING
 Fokus utama konselingFokus utama konseling :: bagaimana keadaan klienbagaimana keadaan klien
sekarang serta hambatan-hambatan apa yangsekarang serta hambatan-hambatan apa yang
muncul dalam kesadarannyamuncul dalam kesadarannya
TTugas konselorugas konselor :: mendorong klien untukmendorong klien untuk
dapat melihat kenyataan yang ada padadapat melihat kenyataan yang ada pada
dirinyadirinya dandan mau mencobamau mencoba mmenghadapinyaenghadapinya
 KKlien bisa diajak untuk memilih dua alternatif,lien bisa diajak untuk memilih dua alternatif,
menolak kenyataan yang ada pada dirinya ataumenolak kenyataan yang ada pada dirinya atau
membuka diri untuk melihat apa yang sebenarnyamembuka diri untuk melihat apa yang sebenarnya
terjadi pada dirinya sekarangterjadi pada dirinya sekarang
 Konselor menghindarkan diri dari pikiran-pikiranKonselor menghindarkan diri dari pikiran-pikiran
yang abstrak, keinginan-keinginannya untukyang abstrak, keinginan-keinginannya untuk
melakukan diagnosis, interpretasi maupunmelakukan diagnosis, interpretasi maupun
memberi nasihatmemberi nasihat
 Konselor sejak awal konseling sudahKonselor sejak awal konseling sudah
mengarahkan tujuan agar klien menjadi matangmengarahkan tujuan agar klien menjadi matang
dan mampu menyingkirkan hambatan-hambatndan mampu menyingkirkan hambatan-hambatn
yang menyebabkan klien tidak dapat berdiriyang menyebabkan klien tidak dapat berdiri
sendirisendiri
 KKonselor membantu klien meonselor membantu klien menghadapinghadapi transisitransisi
dari ketergantungannya terhadap faktor luardari ketergantungannya terhadap faktor luar
menjadi percaya akan kekuatannya sendiri.menjadi percaya akan kekuatannya sendiri.
Usaha ini dilakukan dengan menemukan danUsaha ini dilakukan dengan menemukan dan
membuka ketersesatan atau kebuntuan klien.membuka ketersesatan atau kebuntuan klien.
 Pada saat klien mengalami gejalaPada saat klien mengalami gejala
kesesatan dan klien menyatakankesesatan dan klien menyatakan
kekalahannya terhadap lingkungankekalahannya terhadap lingkungan
dengan cara mengungkapkandengan cara mengungkapkan
kelemahannya, dirinya tidak berdaya,kelemahannya, dirinya tidak berdaya,
bodoh, atau gilabodoh, atau gila
 Konselor membantu membuat perasaanKonselor membantu membuat perasaan
klien untuk bangkit dan mau menghadapiklien untuk bangkit dan mau menghadapi
ketersesatannya sehingga potensinyaketersesatannya sehingga potensinya
dapat berkembang lebih optimal.dapat berkembang lebih optimal.
Deskripsi Fase-fase Proses KonselingDeskripsi Fase-fase Proses Konseling ::
Fase pertamaFase pertama
 konselor mengembangkan pertemuan konseling,konselor mengembangkan pertemuan konseling,
agar tercapai situasi yang memungkinkanagar tercapai situasi yang memungkinkan
perubahan-perubahan yang diharapkan pada klienperubahan-perubahan yang diharapkan pada klien
 Pola hubungan yang diciptakan untuk setiap klienPola hubungan yang diciptakan untuk setiap klien
berbeda, karena masing-masing klien mempunyaiberbeda, karena masing-masing klien mempunyai
keunikan sebagai individu serta memilikikeunikan sebagai individu serta memiliki
kebutuhan yang bergantung kepada masalahkebutuhan yang bergantung kepada masalah
yang harus dipecahkan.yang harus dipecahkan.
Fase keduaFase kedua
 Konselor berusaha meyakinkan danKonselor berusaha meyakinkan dan
mengkondisikan klien untuk mengikutimengkondisikan klien untuk mengikuti
prosedur yang telah ditetapkan sesuaiprosedur yang telah ditetapkan sesuai
dengan kondisi kliendengan kondisi klien
 Ada dua hal yang dilakukan konselorAda dua hal yang dilakukan konselor
dalam fase ini, yaitu :dalam fase ini, yaitu :
1.1. Membangkitkan motivasi klien :Membangkitkan motivasi klien :
 memberi kesempatan klien untuk menyadarimemberi kesempatan klien untuk menyadari
ketidaksenangannya atau ketidakpuasannyaketidaksenangannya atau ketidakpuasannya
 Makin tinggi kesadaran klien terhadapMakin tinggi kesadaran klien terhadap
ketidakpuasannya semakin besar motivasiketidakpuasannya semakin besar motivasi
untuk mencapai perubahan dirinya, sehinggauntuk mencapai perubahan dirinya, sehingga
makin tinggi pula keinginannya untuk bekerjamakin tinggi pula keinginannya untuk bekerja
sama dengan konselor.sama dengan konselor.
2.2. Mebangkitkan otonomi klien :Mebangkitkan otonomi klien :
 menekankan kepada klien bahwa klien bolehmenekankan kepada klien bahwa klien boleh
menolak saran-saran konselor asal dapatmenolak saran-saran konselor asal dapat
mengemukakan alasan-alasannya secaramengemukakan alasan-alasannya secara
bertanggung jawab.bertanggung jawab.
Fase ketigaFase ketiga
 Konselor mendorong klien untukKonselor mendorong klien untuk
mengatakan perasaan-perasaannyamengatakan perasaan-perasaannya
pada saat inipada saat ini
 Klien diberi kesempatan untukKlien diberi kesempatan untuk
mengalami kembali segala perasaanmengalami kembali segala perasaan
dan perbuatan pada masa lalu, dalamdan perbuatan pada masa lalu, dalam
situasi di sini dan saat ini.situasi di sini dan saat ini.
 Kadang-kadang klien diperbolahkanKadang-kadang klien diperbolahkan
memproyeksikan dirinya kepada konselormemproyeksikan dirinya kepada konselor
 Melalui fase ini, konselor berusahaMelalui fase ini, konselor berusaha
menemukan celah-celah kepribadian ataumenemukan celah-celah kepribadian atau
aspek-aspek kepribadian yang hilang, dariaspek-aspek kepribadian yang hilang, dari
sini dapat diidentifikasi apa yang harussini dapat diidentifikasi apa yang harus
dilakukan kliendilakukan klien..
Fase keempatFase keempat
 Setelah klien memperoleh pemahamanSetelah klien memperoleh pemahaman
dan penyadaran tentang pikiran,dan penyadaran tentang pikiran,
perasaan, dan tingkah lakunya,perasaan, dan tingkah lakunya,
konselor mengantarkan klien memasukikonselor mengantarkan klien memasuki
fase akhir konselingfase akhir konseling
 Pada fase ini klien menunjukkan gejala-Pada fase ini klien menunjukkan gejala-
gejala yang mengindikasikan integritasgejala yang mengindikasikan integritas
kepribadiannya sebagai individu yangkepribadiannya sebagai individu yang
unik dan manusiawi.unik dan manusiawi.
 Klien telah memiliki kepercayaan padaKlien telah memiliki kepercayaan pada
potensinya, menyadari keadaan dirinyapotensinya, menyadari keadaan dirinya
pada saat sekarang, sadar danpada saat sekarang, sadar dan
bertanggung jawab atas sifat otonominya,bertanggung jawab atas sifat otonominya,
perasaan-perasaannya, pikiran-pikirannyaperasaan-perasaannya, pikiran-pikirannya
dan tingkah lakunya.dan tingkah lakunya.
 Dalam situasi ini klien secara sadar danDalam situasi ini klien secara sadar dan
bertanggung jawab memutuskan untukbertanggung jawab memutuskan untuk
“melepaskan” diri dari konselor, dan siap“melepaskan” diri dari konselor, dan siap
untuk mengembangan potensi dirinya.untuk mengembangan potensi dirinya.
TEKNIK KONSELINGTEKNIK KONSELING
Prinsip Kerja Teknik Konseling GestalPrinsip Kerja Teknik Konseling Gestal
 Penekanan Tanggung Jawab Klien,Penekanan Tanggung Jawab Klien,
konselor menekankan bahwa konselorkonselor menekankan bahwa konselor
bersedia membantu klien tetapi tidak akanbersedia membantu klien tetapi tidak akan
bisa mengubah klien, konselorbisa mengubah klien, konselor
menekankan agar klien mengambilmenekankan agar klien mengambil
tanggung jawab atas tingkah lakunya.tanggung jawab atas tingkah lakunya.
Orientasi Sekarang dan Di SiniOrientasi Sekarang dan Di Sini
 Konselor tidak merekonstruksi masaKonselor tidak merekonstruksi masa
lalu atau motif-motif tidak sadar, tetapilalu atau motif-motif tidak sadar, tetapi
memfokuskan keadaan sekarangmemfokuskan keadaan sekarang
 Masa lalu hanya dalam kaitannyaMasa lalu hanya dalam kaitannya
dengan keadaan sekarangdengan keadaan sekarang
 KKonselor tidak bertanya denganonselor tidak bertanya dengan
pertanyaan “mengapa”.pertanyaan “mengapa”.
Orientasi EksperiensialOrientasi Eksperiensial
 konselor meningkatkan kesadaran klienkonselor meningkatkan kesadaran klien
tentang diri sendiri dan masalah-masalahnya,tentang diri sendiri dan masalah-masalahnya,
sehingga klien mampu mengintegrasikansehingga klien mampu mengintegrasikan
kembali dirinya:kembali dirinya:
 klien mempergunakan kata ganti personalklien mempergunakan kata ganti personal
 klien mengubah kalimat pertanyaanklien mengubah kalimat pertanyaan
menjadi pernyataanmenjadi pernyataan
 klien mengambil peran dan tanggung jawabklien mengambil peran dan tanggung jawab
 klien menyadari bahwa ada hal-hal positifklien menyadari bahwa ada hal-hal positif
dan/atau negative pada diri atau tingkahdan/atau negative pada diri atau tingkah
lakunyalakunya
Teknik-teknik Konseling GestalTeknik-teknik Konseling Gestal
 Permainan DialogPermainan Dialog
TTeknik ini dilakukan dengan cara klieneknik ini dilakukan dengan cara klien
dikondisikan untuk mendialogan duadikondisikan untuk mendialogan dua
kecenderungan yang saling bertentangan,kecenderungan yang saling bertentangan,
yaitu kecenderungan top dog danyaitu kecenderungan top dog dan
kecenderungan under dog, misalnya :kecenderungan under dog, misalnya :
 kkecenderungan orang tua lawanecenderungan orang tua lawan
kecenderungan anakkecenderungan anak
 KKecenderungan “anak baik” lawanecenderungan “anak baik” lawan
kecenderungan “anak bodoh”kecenderungan “anak bodoh”
 KKecenderungan bertanggung jawab lawanecenderungan bertanggung jawab lawan
kecenderungan masa bodohkecenderungan masa bodoh
 KKecenderungan otonom lawanecenderungan otonom lawan
kecenderungan tergantungkecenderungan tergantung
 KKecenderungan kuat atau tegar lawanecenderungan kuat atau tegar lawan
kecenderungan lemahkecenderungan lemah
 Melalui dialog yang kontradiktif ini,Melalui dialog yang kontradiktif ini,
menurut pandangan Gestalt padamenurut pandangan Gestalt pada
akhirnya klien akan mengarahkanakhirnya klien akan mengarahkan
dirinya pada suatu posisi di mana iadirinya pada suatu posisi di mana ia
berani mengambil resikoberani mengambil resiko
 Penerapan permainan dialog iniPenerapan permainan dialog ini
dapat dilaksanakan dengandapat dilaksanakan dengan
menggunakan teknik “kursi kosong”.menggunakan teknik “kursi kosong”.
Latihan Saya Bertanggung JawabLatihan Saya Bertanggung Jawab
 TTeknik untuk membantu klien agar mengakuieknik untuk membantu klien agar mengakui
dan menerima perasaan-perasaannya daridan menerima perasaan-perasaannya dari
pada memproyekpada memproyek--sikan perasaannya itusikan perasaannya itu
kepada orang lain.kepada orang lain.
 Dalam teknik ini konselor meminta klien untukDalam teknik ini konselor meminta klien untuk
membuat suatu pernyataan dan kemudianmembuat suatu pernyataan dan kemudian
klien menambahkan dalam pernyataan ituklien menambahkan dalam pernyataan itu
dengan kalimat : “...dan saya bertanggungdengan kalimat : “...dan saya bertanggung
jawab atas hal itu”.jawab atas hal itu”.
 Misalnya :Misalnya :
 ““Saya merasa jenuh, dan saya bertanggung jawab atasSaya merasa jenuh, dan saya bertanggung jawab atas
kejenuhan itu”kejenuhan itu”
 ““Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan sekarang,Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan sekarang,
dan saya bertanggung jawab ketidaktahuan itu”.dan saya bertanggung jawab ketidaktahuan itu”.
 ““Saya malas, dan saya bertanggung jawab atasSaya malas, dan saya bertanggung jawab atas
kemalasan itu”.kemalasan itu”.
 Meskipun tampaknya mekanis, tetapi menurutMeskipun tampaknya mekanis, tetapi menurut
Gestalt akan membantu meningkatkanGestalt akan membantu meningkatkan
kesadaraan klien akan perasaan-perasaan yangkesadaraan klien akan perasaan-perasaan yang
mungkin selama ini diingkarinya.mungkin selama ini diingkarinya.
Bermain ProyeksiBermain Proyeksi
 Proyeksi :Proyeksi :
 Memantulkan kepada orang lain perasaan-Memantulkan kepada orang lain perasaan-
perasaan yang dirinya sendiri tidak mauperasaan yang dirinya sendiri tidak mau
melihat atau menerimanyamelihat atau menerimanya
 MMengingkari perasaan-perasaan sendiriengingkari perasaan-perasaan sendiri
dengan cara memantulkannya kepada orangdengan cara memantulkannya kepada orang
lainlain
 Sering terjadi, perasaan-perasaanSering terjadi, perasaan-perasaan
yang dipantulkan kepada orang lainyang dipantulkan kepada orang lain
merupakan atribut yang dimilikinyamerupakan atribut yang dimilikinya
 Dalam teknik bermain proyeksiDalam teknik bermain proyeksi
konselor meminta kepada klienkonselor meminta kepada klien
untuk mencobakan atau melakukanuntuk mencobakan atau melakukan
hal-hal yang diproyeksikan kepadahal-hal yang diproyeksikan kepada
orang lain.orang lain.
Teknik PembalikanTeknik Pembalikan
 Gejala-gejala dan tingkah laku tertentuGejala-gejala dan tingkah laku tertentu
sering kali mempresentasikansering kali mempresentasikan
pembalikan dari dorongan-doronganpembalikan dari dorongan-dorongan
yang mendasarinyayang mendasarinya
 Dalam teknik ini konselor meminta klienDalam teknik ini konselor meminta klien
untuk memainkan peran yanguntuk memainkan peran yang
berkebalikan dengan perasaan-berkebalikan dengan perasaan-
perasaan yang dikeluhkannya.perasaan yang dikeluhkannya.
 Misalnya :Misalnya :
KKonselor memberi kesempatanonselor memberi kesempatan
kepada klien untuk memainkan perankepada klien untuk memainkan peran
“ekshibisionis” bagi klien pemalu“ekshibisionis” bagi klien pemalu
yang berlebihanyang berlebihan
Tetap dengan PerasaanTetap dengan Perasaan
 TeknikTeknik iniini dapat digunakan untuk kliendapat digunakan untuk klien
yang menunjukkan perasaan atauyang menunjukkan perasaan atau
suasana hati yang tidak menyenangkansuasana hati yang tidak menyenangkan
dandan ia sangat ingin menghindarinyaia sangat ingin menghindarinya
 KKonselor mendorong klien untuk tetaponselor mendorong klien untuk tetap
bertahan dengan perasaan yang inginbertahan dengan perasaan yang ingin
dihindarinya itu.dihindarinya itu.
 Kebanyakan klien ingin melarikan diri dariKebanyakan klien ingin melarikan diri dari
stimulus yang menakutkan danstimulus yang menakutkan dan
menghindari perasaan-perasaan yangmenghindari perasaan-perasaan yang
tidak menyenangkantidak menyenangkan
 Dalam hal ini konselor tetap mendorongDalam hal ini konselor tetap mendorong
klien untuk bertahan dengan ketakutanklien untuk bertahan dengan ketakutan
atau kesakitan perasaan yang dialaminyaatau kesakitan perasaan yang dialaminya
sekarang dan mendorong klien untuksekarang dan mendorong klien untuk
menyelam lebih dalam ke dalam tingklahmenyelam lebih dalam ke dalam tingklah
laku dan perasaan yang ingin dihindarinyalaku dan perasaan yang ingin dihindarinya
itu.itu.
 Untuk membuka dan membuat jalan meUntuk membuka dan membuat jalan me--
nuju perkembangan kesadaran perasaannuju perkembangan kesadaran perasaan
yang lebih baruyang lebih baru ::
tidak cukup hanya mengkontidak cukup hanya mengkonfron-fron-
tasi dan menghadapi perasaan-tasi dan menghadapi perasaan-
perasaan yang ingin dihindarinyaperasaan yang ingin dihindarinya
 membutuhkan keberanian dan pengalammembutuhkan keberanian dan pengalam--
an untuk bertahan dalam kesakitan peraan untuk bertahan dalam kesakitan pera--
saan yang ingin dihindarinya itusaan yang ingin dihindarinya itu..
KETERBATASANKETERBATASAN
PENDEKATANPENDEKATAN
1. P1. Pendekatan gestalt cenderung kurangendekatan gestalt cenderung kurang
mmemperhatikan faktor kognitifemperhatikan faktor kognitif
2.2. PPendekatan gestalt menekankanendekatan gestalt menekankan
tanggung jawab atas diri sendiri,tanggung jawab atas diri sendiri,
tetapitetapi mengabaikan tanggung jawabmengabaikan tanggung jawab
pada orang lainpada orang lain
3. Menjadi tidak produktf bila penggunaan3. Menjadi tidak produktf bila penggunaan
teknik-teknik gestalt dikembangkanteknik-teknik gestalt dikembangkan
secara mekanissecara mekanis
4. Dapat terjadi4. Dapat terjadi klien sering bereaksiklien sering bereaksi
negatif terhadap sejumlah tekniknegatif terhadap sejumlah teknik
gestalt karena merasa dirinyagestalt karena merasa dirinya
dianggap anak kecil atau orang bodoh.dianggap anak kecil atau orang bodoh.
Oleh:
Dr. DYP Sugiharto, M.Pd
Universitas Negeri Semarang
PERSPEKTIF DAN MAKNAPERSPEKTIF DAN MAKNA
PENDEKATAN KONSELINGPENDEKATAN KONSELING
 EsensiEsensi KonselingKonseling
SSuatu proses hubungan untuk membantuuatu proses hubungan untuk membantu
orang lain, yang terbangun dalam suatuorang lain, yang terbangun dalam suatu
hubungan tatap muka antara dua oranghubungan tatap muka antara dua orang
individu (klien yang menghadapi masalahindividu (klien yang menghadapi masalah
dengan konselor yang memilikidengan konselor yang memiliki
kualifikasi tertentu).kualifikasi tertentu).
 Bantuan diarahkan agar klien mampuBantuan diarahkan agar klien mampu ::
-- tumbuh kembang kearah yangtumbuh kembang kearah yang
dipilihnyadipilihnya
-- memecahkan masalah yangmemecahkan masalah yang
dihadapidihadapi
dalam kehidupanhya.dalam kehidupanhya.
 Hubungan dalam proses konselingHubungan dalam proses konseling
terjadi dalam suasana profesionalterjadi dalam suasana profesional
dengan menyediakan kondisi yangdengan menyediakan kondisi yang
kondusif bagi perubahan perilaku klienkondusif bagi perubahan perilaku klien
yang diperlukan untuk memecahkanyang diperlukan untuk memecahkan
kesulitan pribadi yang dihadapinyakesulitan pribadi yang dihadapinya ..
 KonselingKonseling PProfesionalrofesional
• LLayanan terhadap klien yangayanan terhadap klien yang dapatdapat
dipertangdipertang--gungjawabkan dasar keilmuangungjawabkan dasar keilmuan
dan teknologinyadan teknologinya
• BBertitik tolak dari pendekatan-pendekataertitik tolak dari pendekatan-pendekata nn
yang dijadikan sebagai dasar acuannyayang dijadikan sebagai dasar acuannya
 Pendekatan konseling :Pendekatan konseling :
Sistem konseling yang dirancang danSistem konseling yang dirancang dan
didesain berda-sarkan teori-teori dandidesain berda-sarkan teori-teori dan
terapan-terapannya sehingga muwujud-kanterapan-terapannya sehingga muwujud-kan
suatu struktur performansi konselingsuatu struktur performansi konseling
JENIS-JENISJENIS-JENIS
PENDEKATAN KONSELINGPENDEKATAN KONSELING
 Psikoanalisis (PA)Psikoanalisis (PA)
 Eksistensial Humanistik (EH)Eksistensial Humanistik (EH)
 Behaviorisitik (Bh)Behaviorisitik (Bh)
 Gestalt (Gt)Gestalt (Gt)
 Client Centered (CC)Client Centered (CC)
 Analisis Transaksional (AT)Analisis Transaksional (AT)
 Rasional Emotif (RE)Rasional Emotif (RE)
 Realitas (Rt)Realitas (Rt)
 Trait and Factor (TF)Trait and Factor (TF)
KONSEP DASARKONSEP DASAR
 Pandangan tentang manusiaPandangan tentang manusia
• MManusiaanusia cenderungcenderung pesimistik, deterministik, mekanistikpesimistik, deterministik, mekanistik
dan reduksionistikdan reduksionistik
• ManusiaManusia dideterminasi oleh kekuatan-kekuatn irasional,dideterminasi oleh kekuatan-kekuatn irasional,
motivasi-motivasi tidak sadar, kebutuhan-kebutuhan danmotivasi-motivasi tidak sadar, kebutuhan-kebutuhan dan
dorongan-dorongan biologis dan naluriah oleh peristiwa-dorongan-dorongan biologis dan naluriah oleh peristiwa-
peristiwa psikoseksual yang terjadi pada masa lalu dariperistiwa psikoseksual yang terjadi pada masa lalu dari
kehidupannyakehidupannya
• TTingkah laku manusaiingkah laku manusai : (1): (1) ditujukan untuk memenuhiditujukan untuk memenuhi
kebutuhan biologis dan insting-instingnyakebutuhan biologis dan insting-instingnya , (2), (2) dikendalikandikendalikan
oleh pengalaman-pengalaman masa lampau dan ditentutkanoleh pengalaman-pengalaman masa lampau dan ditentutkan
oleh faktor-faltor interpersonal dan intrapsikis.oleh faktor-faltor interpersonal dan intrapsikis.
Pandangan tentang KepribadianPandangan tentang Kepribadian
Tingkatan KesadaranTingkatan Kesadaran
1. K1. Kesadaranesadaran ::
-- tingkatan yang memiliki fungsitingkatan yang memiliki fungsi
mengingat,mengingat,
menyadari, dan merasakan sesuatumenyadari, dan merasakan sesuatu
secarasecara
sadarsadar
-- Kesadaran ini memiliki ruang yangKesadaran ini memiliki ruang yang
terbatasterbatas
dan tampak pada saat individudan tampak pada saat individu
menyadarimenyadari
berbagaiberbagai stumulus yang adastumulus yang ada
disekitarnya.disekitarnya.
2.2. Ambang sadarAmbang sadar
-- TTingkatan kesadaran yang menyimpoan ide, ingatan, daningkatan kesadaran yang menyimpoan ide, ingatan, dan
perasaan yang berfungsi mengantarkanperasaan yang berfungsi mengantarkan keke tingkattingkat
kesadaran.kesadaran.
-- BBukan merupakan bagian dariukan merupakan bagian dari tingkat kesadaran, tetapitingkat kesadaran, tetapi
merupakan tingkatan lain yang biasanya membutuhkanmerupakan tingkatan lain yang biasanya membutuhkan
waktuwaktu
beberapa saat untuk menyedari sesuatubeberapa saat untuk menyedari sesuatu
3.3. KetidaksadaranKetidaksadaran
- T- Tingkatan dunia kesadaran yang terbesar dan sebagaiingkatan dunia kesadaran yang terbesar dan sebagai
bagian terpenting dari struktur psikis, karena segenapbagian terpenting dari struktur psikis, karena segenap
pikiran dan perasaan yang dialami sepanjang hidupnyapikiran dan perasaan yang dialami sepanjang hidupnya
yang tidak dapat disadari lagi akan tersimpan di dalamyang tidak dapat disadari lagi akan tersimpan di dalam
ketidaksadaran.ketidaksadaran.
-- Tingkah laku manusia sTingkah laku manusia s eebagibagiaan besar didorong olehn besar didorong oleh
perasaanperasaan
dan pikiran yang tersimpan di tingkat ketidaksadaran ini.dan pikiran yang tersimpan di tingkat ketidaksadaran ini.
 Struktur KepribadianStruktur Kepribadian
KKepribadian manusia terdiri atas tiga sub sistem,epribadian manusia terdiri atas tiga sub sistem,
yaituyaitu id, ego dan super egoid, ego dan super ego
IdId adalah sistem dasar kepribadian yang merupakanadalah sistem dasar kepribadian yang merupakan
sumber dari dari pada segala dorongan instinktif,sumber dari dari pada segala dorongan instinktif,
khususnya seks dan agresikhususnya seks dan agresi
EgoEgo merupakan aspek psikologis yang timbul karenamerupakan aspek psikologis yang timbul karena
kebutuhan individu untuk berhubungan dengan duniakebutuhan individu untuk berhubungan dengan dunia
realitarealita
Super EgoSuper Ego merupakan sub sistem yang berfungsimerupakan sub sistem yang berfungsi
sebagai kontrol internal, yang terdiri dari kata hatisebagai kontrol internal, yang terdiri dari kata hati
(apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan)(apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan)
dan Ego-ideal (apa yang sehadan Ego-ideal (apa yang seha rrusnya saya menjadi).usnya saya menjadi).
 Dinamika KepribadianDinamika Kepribadian
-- Psikoanalisis memandang bahwa organismePsikoanalisis memandang bahwa organisme
manusia sebagai sistem energi yangmanusia sebagai sistem energi yang
kompleks.kompleks.
-- EnerEnerggi beresal dari makanan (energi fisik)i beresal dari makanan (energi fisik)
yangyang
dapat berubah menjadi energi psikisdapat berubah menjadi energi psikis
-- Dinamika kepribadian terdiri dari caraDinamika kepribadian terdiri dari cara
bagaimanabagaimana
energi psikis itu didistribusikan danenergi psikis itu didistribusikan dan
digunakandigunakan
 Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
-- Kepribadian individu mulai terbentuk pada tahuan-Kepribadian individu mulai terbentuk pada tahuan-
tahuntahun
pertama di masa kanak-kanak.pertama di masa kanak-kanak.
-- Pada umur 5 tahun struktur dasar kepribadianPada umur 5 tahun struktur dasar kepribadian
individuindividu
telah terbentuk, pada tahun-tahun berikutnya hanyatelah terbentuk, pada tahun-tahun berikutnya hanya
menghaluskan struktur dasar tersebutmenghaluskan struktur dasar tersebut
-- Perkembangan kepribadian berkenaan denganPerkembangan kepribadian berkenaan dengan
bagaimanabagaimana
individu belajar dengan cara-cara baru dalamindividu belajar dengan cara-cara baru dalam
mereduksimereduksi
ketegangan atau kecemasan dialami dalamketegangan atau kecemasan dialami dalam
kehidupannya.kehidupannya.
-- Ketegangan atau kecemasan tersebut bersumberKetegangan atau kecemasan tersebut bersumber
padapada empat unsur,empat unsur, yaitu (1) proses pertumbuhanyaitu (1) proses pertumbuhan
fisiologis, (2) frustasi, (3) konflik, danfisiologis, (2) frustasi, (3) konflik, dan (4) ancaman.(4) ancaman.
 Cara ego menghadari ancaman yangCara ego menghadari ancaman yang
menimbulkan ketegangan ataumenimbulkan ketegangan atau
kecemasankecemasan :: mekanisme pertahananmekanisme pertahanan
ego.ego.
 Bentuk-bentuk mekanisme perthananBentuk-bentuk mekanisme perthanan
ego antara lain :ego antara lain :
-- IdentifikasiIdentifikasi
-- RepresiRepresi
-- ProyeksiProyeksi
- F- Fiksasiiksasi
-- RegresiRegresi
 Perkembangan kepribadian individuPerkembangan kepribadian individu
dari sejak lahir hingga dewasa terjadidari sejak lahir hingga dewasa terjadi
dalam fase-fasedalam fase-fase ::
1. F1. Fase Oralase Oral
2. Fase Anal2. Fase Anal
3. Fase3. Fase PhallisPhallis
4. F4. Fase Latentase Latent
5. Fase Genital5. Fase Genital
ASUMSI TINGKAH LAKUASUMSI TINGKAH LAKU
BERMASALAHBERMASALAH
 Tingkah laku bermasalah disebabkanTingkah laku bermasalah disebabkan
oleh kekacauan dalamoleh kekacauan dalam bberfungsinyaerfungsinya
individu yang bersumber pada :individu yang bersumber pada :
-- dinamika yang tidak efektif antara id,dinamika yang tidak efektif antara id,
ego,ego,
dan super egodan super ego
-- proses belajar yang tidak benar padaproses belajar yang tidak benar pada
masamasa
kanak-kanak.kanak-kanak.
TUJUAN KONSELINGTUJUAN KONSELING
 Membantu klien untuk membentuk kembali strukturMembantu klien untuk membentuk kembali struktur
karakternya dengan mejadikan hal-hal yang tidakkarakternya dengan mejadikan hal-hal yang tidak
disadari menjadi disadari oleh klien.disadari menjadi disadari oleh klien.
 Secara spesifik :Secara spesifik :
a. Membawa klien dari dorongan-dorongan yang ditekana. Membawa klien dari dorongan-dorongan yang ditekan
(ketidaksadaran) yang mengakibatkan kecemasan(ketidaksadaran) yang mengakibatkan kecemasan
kearah perkembangan kesadaran intelektualkearah perkembangan kesadaran intelektual
b. Menghidupkan kembali masa lalu klien denganb. Menghidupkan kembali masa lalu klien dengan
menembus konflik yang direpresmenembus konflik yang direpres
c. Memberikan kesempatan kepada klien untukc. Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menghadapi situasi yang selama ini ia gagalmenghadapi situasi yang selama ini ia gagal
mengatasinya.mengatasinya.
DESKRIPSI PROSESDESKRIPSI PROSES
KONSELINGKONSELING
 Proses konseling difokuskan pada usaha menghayatiProses konseling difokuskan pada usaha menghayati
kembali pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak.kembali pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak.
 Pengalaman masa lampai ditata, dianalisis, danPengalaman masa lampai ditata, dianalisis, dan
ditafsirkan dengan tujuan untuk merekonstriksiditafsirkan dengan tujuan untuk merekonstriksi
kepribadian.kepribadian.
 Menekankan dimensi afektif dalam membuat pemahamanMenekankan dimensi afektif dalam membuat pemahaman
ketidakdasaran.ketidakdasaran.
 Pemahaman intelektual penting, tetapi yang lebih pentingPemahaman intelektual penting, tetapi yang lebih penting
mengasosiasikan antara perasaan dan ingatan denganmengasosiasikan antara perasaan dan ingatan dengan
pemahaman diri.pemahaman diri.
 Dalam konseling psikoanalisis terdapat dua bagianDalam konseling psikoanalisis terdapat dua bagian
hubungan konselor dengan klien, yaitu aliansi danhubungan konselor dengan klien, yaitu aliansi dan
transferensi.transferensi.
 Aliansi :Aliansi :
sikap klien kepada konselor yang relatif rasional,sikap klien kepada konselor yang relatif rasional,
realistik, dan tidak neurosis (merupakan prakondisirealistik, dan tidak neurosis (merupakan prakondisi
untuk terwujudnya keberhasilan konseling).untuk terwujudnya keberhasilan konseling).
 Tranferensi :Tranferensi :
- pengalihan segenap pengalaman klien di masa- pengalihan segenap pengalaman klien di masa
lalunya terhadap orang-orang yang menguasainyalalunya terhadap orang-orang yang menguasainya
yang ditujukan kpd konseloryang ditujukan kpd konselor
- merupakan bagian dari hubungan yang sangat- merupakan bagian dari hubungan yang sangat
penting untuk dianalisispenting untuk dianalisis
- membantu klien untuk mencapai pemahaman tentang- membantu klien untuk mencapai pemahaman tentang
bagaimana dirinya telah salah dalam menerima,bagaimana dirinya telah salah dalam menerima,
menginterpretasikan, dan merespon pengalamannyamenginterpretasikan, dan merespon pengalamannya
pada saat ini dalam kaitannya dengan masa lalunya.pada saat ini dalam kaitannya dengan masa lalunya.
 Peran utama konselor dalam konseling iniPeran utama konselor dalam konseling ini
adalah membantu klien dalam mencapaiadalah membantu klien dalam mencapai
kesadaran diri, ketulusan hati, dan hubungankesadaran diri, ketulusan hati, dan hubungan
pribadi yang lebih efektif dalam menghadapipribadi yang lebih efektif dalam menghadapi
kecemasan melalui cara-cara yang realistis.kecemasan melalui cara-cara yang realistis.
 Konselor membangun hubungan kerja samaKonselor membangun hubungan kerja sama
dengan klien dan kemudian melakukandengan klien dan kemudian melakukan
serangkaian kegiatan mendengarkan danserangkaian kegiatan mendengarkan dan
menafsirkan.menafsirkan.
 Konselor memberikan perhatian kepadaKonselor memberikan perhatian kepada
resistensi klienresistensi klien
 Fungsinya adalah mempercepat prosesFungsinya adalah mempercepat proses
penyadaran hal-hal yang tersimpan dalampenyadaran hal-hal yang tersimpan dalam
ketidaksadaran.ketidaksadaran.
TEKNIK KONSELINGTEKNIK KONSELING
 Teknik-teknik konseling psikoanalisis diarahkanTeknik-teknik konseling psikoanalisis diarahkan
untuk mengembangkan suasana bebas tekanan.untuk mengembangkan suasana bebas tekanan.
 Dalam suasana bebas itu klien menelusuri apaDalam suasana bebas itu klien menelusuri apa
yang tepat dan tidak tepat pada tingkah lakunyayang tepat dan tidak tepat pada tingkah lakunya
dan mengarahkan diri untuk membangundan mengarahkan diri untuk membangun
tingkah laku baru.tingkah laku baru.
 Ada lima teknik dasar dalam konselingAda lima teknik dasar dalam konseling
psikoanalisis, yaitu :psikoanalisis, yaitu :
(1) asosiasi bebas, (2) interpretasi, (3) analisis(1) asosiasi bebas, (2) interpretasi, (3) analisis
mimpi, (4) analisis resistensi, dan (5) analisismimpi, (4) analisis resistensi, dan (5) analisis
transferensi.transferensi.
1. Asosiasi Bebas1. Asosiasi Bebas
Teknik pengungkapan pengalaman masaTeknik pengungkapan pengalaman masa
lampau dan penghentian emosi-emosi yanglampau dan penghentian emosi-emosi yang
berkaitan dengan situasi traumatik di masaberkaitan dengan situasi traumatik di masa
lampau : klien memperoleh pengetahuanlampau : klien memperoleh pengetahuan
dan evaluasi diri sendiri.dan evaluasi diri sendiri.
2. Interpretasi2. Interpretasi
-- Prosedur dasar yang digunakan dalamProsedur dasar yang digunakan dalam
analisis mimpi, resistensi, dananalisis mimpi, resistensi, dan
transferensitransferensi
-- Penjelasan makna tingkah laku yangPenjelasan makna tingkah laku yang
dimanifestasikan dalam mimpi, asosiasidimanifestasikan dalam mimpi, asosiasi
bebas, resistensi, dan transferensi.bebas, resistensi, dan transferensi.
Rambu-rambuRambu-rambu
Interpretasi :Interpretasi :
 Interpretasi disajikan pada saat gejalaInterpretasi disajikan pada saat gejala
yg diinterpretasikan berhubungan eratyg diinterpretasikan berhubungan erat
dengan hal-hal yg disadari klien.dengan hal-hal yg disadari klien.
 Interpretasi dimulai dari permukaanInterpretasi dimulai dari permukaan
menuju hal-hal yg dalam (dialami olehmenuju hal-hal yg dalam (dialami oleh
situasi emosional klien).situasi emosional klien).
 Menetapkan resistensi atau pertahan-Menetapkan resistensi atau pertahan-
an sebelum menginterpretasikan emo-an sebelum menginterpretasikan emo-
si atau konflik.si atau konflik.
3. Analisis Mimpi3. Analisis Mimpi
Teknik untuk membuka hal-hal yang tidak disadariTeknik untuk membuka hal-hal yang tidak disadari
dan membantu klien un-tuk memperoleh pemahamandan membantu klien un-tuk memperoleh pemahaman
terhadap masalah-masalah yg belum terpecahan.terhadap masalah-masalah yg belum terpecahan.
4. Analisis Transferensi4. Analisis Transferensi
Teknik mendorong klien untuk menghi-dupkanTeknik mendorong klien untuk menghi-dupkan
kembali masa lampaunya dalam konselingkembali masa lampaunya dalam konseling
Tujuan :Tujuan :
a. Klien memperoleh pemahaman atas pengalamana. Klien memperoleh pemahaman atas pengalaman
pengalaman tak sadar dan pengaruh masapengalaman tak sadar dan pengaruh masa
lampaulampau
terhadap kehidupan sekarang;terhadap kehidupan sekarang;
b. Memungkinkan klien menembus konflik masab. Memungkinkan klien menembus konflik masa
lampau yang diperta-hankan hingga sekarang &lampau yang diperta-hankan hingga sekarang &
menghambat perkembangan emosinya.menghambat perkembangan emosinya.
 Analisis ResistensiAnalisis Resistensi
Resistensi :Resistensi :
- Perilaku utk mempertahankan kecemasan- Perilaku utk mempertahankan kecemasan
- Menghambat pengungkapan pengalaman- Menghambat pengungkapan pengalaman
taktak
disadaridisadari
- Menghambat jalannya/proses konseling- Menghambat jalannya/proses konseling
Analisis ResistensiAnalisis Resistensi
teknik membantu klien agar menyadariteknik membantu klien agar menyadari
alasan dibalik resistensinya : bisaalasan dibalik resistensinya : bisa
menghilangkannyamenghilangkannya
KETERBATASAN PENDEKATANKETERBATASAN PENDEKATAN
1.1. Pandangan yang terlalu determistik dinilai terlaluPandangan yang terlalu determistik dinilai terlalu
merendahkan martabat kemanusiaan.merendahkan martabat kemanusiaan.
2. Terlalu banyak menekankan kepada masa kanak-kanak2. Terlalu banyak menekankan kepada masa kanak-kanak
dan menganggap kehidupan seolah-olah ditentukan olehdan menganggap kehidupan seolah-olah ditentukan oleh
masa lalu. Hal ini memberikan gambaran seolah-olahmasa lalu. Hal ini memberikan gambaran seolah-olah
tanggung jawab individu berkurang.tanggung jawab individu berkurang.
3. Cenderung meminimalkan rasionalitas.3. Cenderung meminimalkan rasionalitas.
4. Data penelitian empiris kurang banyak mendukung4. Data penelitian empiris kurang banyak mendukung
sistemsistem
dan konsep psikoanalisis, seperti konsep tentang energidan konsep psikoanalisis, seperti konsep tentang energi
psikis yang menentukan tingkah laku manusia.psikis yang menentukan tingkah laku manusia.
KONSEP DASARKONSEP DASAR
 Manusia padasarnya adalah unik memilikiManusia padasarnya adalah unik memiliki
kecenderungan untuk berpikir rasional dankecenderungan untuk berpikir rasional dan
irsionalirsional
Ketika berpikir danKetika berpikir dan
bertingkah-bertingkah-
laku rasional manusia akanlaku rasional manusia akan
efektif, bahagia, danefektif, bahagia, dan
kompeten.kompeten.
Ketika berpikir danKetika berpikir dan
bertingkah-bertingkah-
laku irasional individu itulaku irasional individu itu
menjadimenjadi
 Reaksi emosional seseorangReaksi emosional seseorang
disebabkan oleh evaluasi,disebabkan oleh evaluasi,
interpretasi, dan filosofi, baik yanginterpretasi, dan filosofi, baik yang
disadari maupun tidak disadari.disadari maupun tidak disadari.
 Hambatan psikologis atau emosionalHambatan psikologis atau emosional
adalah akibat dari cara berpikir yangadalah akibat dari cara berpikir yang
tidak logis dan irasional.tidak logis dan irasional.
 Emosi menyertai individu yangEmosi menyertai individu yang
berpikir dengan penuh prasangka,berpikir dengan penuh prasangka,
sangat personal, dan irrasional.sangat personal, dan irrasional.
 Berpikir irrasional diawali denganBerpikir irrasional diawali dengan
belajar secara tidak logis yangbelajar secara tidak logis yang
diperoleh dari orang tua dan budayadiperoleh dari orang tua dan budaya
tempat dibesarkan.tempat dibesarkan.
 Berpikir secara irasional akanBerpikir secara irasional akan
tercermin dari verbalisasi yangtercermin dari verbalisasi yang
digunakan.digunakan.
 Verbalisasi yang tidak logisVerbalisasi yang tidak logis
menunjukkan cara berpikir yang salahmenunjukkan cara berpikir yang salah
dan verbalisasi yang tepatdan verbalisasi yang tepat
menunjukkan cara berpikir yang tepat.menunjukkan cara berpikir yang tepat.
 Perasaan dan pikiran negatief sertaPerasaan dan pikiran negatief serta
penolakan diri harus dilawan denganpenolakan diri harus dilawan dengan
cara berpikir yang rasional dan logiscara berpikir yang rasional dan logis
yang dapat diterima menurut akalyang dapat diterima menurut akal
sehat, serta menggunakan carasehat, serta menggunakan cara
verbalisasi yang rasional.verbalisasi yang rasional.
 Teori ABC dari Albert Ellis :Teori ABC dari Albert Ellis :
Tiga pilar yang membangun tingkahTiga pilar yang membangun tingkah
laku individulaku individu
Antecedent eventAntecedent event
(A)(A)
Belief (B)Belief (B)
Consequence (C)Consequence (C)
AAntecedent event (A)ntecedent event (A)
 Segenap peristiwa luar yang dialami atauSegenap peristiwa luar yang dialami atau
memapar individumemapar individu
 Peristiwa pendahulu yang berupa fakta,Peristiwa pendahulu yang berupa fakta,
kejadian, tingkah laku, atau sikap orangkejadian, tingkah laku, atau sikap orang
lain.lain.
Perceraian suatu keluargaPerceraian suatu keluarga
Kelulusan bagi siswaKelulusan bagi siswa
Seleksi masuk bagi calonSeleksi masuk bagi calon
karyawankaryawan
Belief (B)Belief (B)
Keyakinan, pandangan, nilai, atauKeyakinan, pandangan, nilai, atau
verbalisasi individu thp suatu peristiwaverbalisasi individu thp suatu peristiwa
Rational belief (rB) IrrasionalRational belief (rB) Irrasional
belief (iB)belief (iB)
Consequence (C)Consequence (C)
• Konsekuensi emosional sebagai akibatKonsekuensi emosional sebagai akibat
atau reaksi individu dalam bentukatau reaksi individu dalam bentuk
perasaan senang atau tidak senangperasaan senang atau tidak senang
dalam hubungannya dgn antecendentdalam hubungannya dgn antecendent
event (A).event (A).
• Konsekuensi emosional ini bukanKonsekuensi emosional ini bukan
akibat langsung dari A tetapiakibat langsung dari A tetapi
disebabkan oleh B, baik yang rBdisebabkan oleh B, baik yang rB
maupun yang iB.maupun yang iB.
ASUMSI TINGKAH LAKUASUMSI TINGKAH LAKU
BERMASALAHBERMASALAH
 TTingkah laku bermasalahingkah laku bermasalah :: tingkah laku yangtingkah laku yang
didasarkandidasarkan dikendalikan olehdikendalikan oleh cara berpikir yangcara berpikir yang
irrasionalirrasional (iB)(iB)
 Ciri-ciri iB :Ciri-ciri iB :
- Tidak dapat dibuktikan- Tidak dapat dibuktikan
- Menimbulkan perasaan tidak enak- Menimbulkan perasaan tidak enak
(kecemasan)(kecemasan)
yang sebenarnya tidak perluyang sebenarnya tidak perlu
- Menghalangi individu untuk berkembang- Menghalangi individu untuk berkembang
Sebab-sebab Individu Berpikir Irasional :Sebab-sebab Individu Berpikir Irasional :
• Individu tidak berpikir jelas tentang saat iniIndividu tidak berpikir jelas tentang saat ini
dan yang akan datang, antara kenyataandan yang akan datang, antara kenyataan
dan imajinasidan imajinasi
• Individu tergantung pada perencanaan danIndividu tergantung pada perencanaan dan
pemikiran orang lainpemikiran orang lain
• Orang tua atau masyarakat memilikiOrang tua atau masyarakat memiliki
kecenderungan berpikir irrasional yangkecenderungan berpikir irrasional yang
diajarkan kepada individu melalui berbagaidiajarkan kepada individu melalui berbagai
media.media.
IIndikator keyakinan irrasionalndikator keyakinan irrasional ::
• Bahwa manusia hidup dalam masyarakatBahwa manusia hidup dalam masyarakat
adalah untukadalah untuk diterima danditerima dan dicintai olehdicintai oleh
orang lain dari segala sesuatu yangorang lain dari segala sesuatu yang
dikerjakandikerjakan
 Bahwa banyak orang dalam kehidupanBahwa banyak orang dalam kehidupan
masyarakat yang tidak baik, merusak,masyarakat yang tidak baik, merusak,
jahatjahat, dan, dan kejamkejam sehingga merekasehingga mereka patutpatut
dicurigai,dicurigai, disalahkan,disalahkan, dandan dihukumdihukum
 BBahwa kehidupan manusiaahwa kehidupan manusia
senantiasa dihadapkan kepadasenantiasa dihadapkan kepada
berbagaiberbagai mamalapelape--taka, bencanataka, bencana
yang dahsyat, mengeyang dahsyat, menge --rikan,rikan,
menakutkan yang mau tidak maumenakutkan yang mau tidak mau
harus dihadapi oleh manusiaharus dihadapi oleh manusia
dalam hidupnya.dalam hidupnya.
 BBahwa lebih mudah untukahwa lebih mudah untuk
menjauhi kesulitan-kesulitan hidupmenjauhi kesulitan-kesulitan hidup
tertentu dari pada berusaha untuktertentu dari pada berusaha untuk
mengahadapi dan menanganinyamengahadapi dan menanganinya
 Bahwa penderitaan emosional dariBahwa penderitaan emosional dari
seseorang muncul dari tekananseseorang muncul dari tekanan
ekseks--ternal dan individu hanyaternal dan individu hanya
mempunyai kemampuan sedikitmempunyai kemampuan sedikit
sekali untuk menghilangkansekali untuk menghilangkan
penderitaan emosional tersebutpenderitaan emosional tersebut ..
 Bahwa pengalaman masa laluBahwa pengalaman masa lalu
membe-rikanmembe-rikan pengaruh sangatpengaruh sangat
kuat terhadap kehidupan individukuat terhadap kehidupan individu
dan menentukan perasaan dandan menentukan perasaan dan
tingkah laku individu pada saattingkah laku individu pada saat
sekarangsekarang
 BahwaBahwa untukuntuk mencapai derajatmencapai derajat
yang tinggi dalam hidupnyayang tinggi dalam hidupnya dandan
untuk meuntuk me--rasakan sesuatu yangrasakan sesuatu yang
menyenangkan memerlukanmenyenangkan memerlukan
kekuatan supranaturalkekuatan supranatural
 Bahwa nilai diri sebagai manusiaBahwa nilai diri sebagai manusia
dan penerimaandan penerimaan orang lainorang lain
terhadapterhadap diri tergantung daridiri tergantung dari
kebaikan penampilan individu dankebaikan penampilan individu dan
tingkat penerimaan oleh orang laintingkat penerimaan oleh orang lain
terhadap individu.terhadap individu.
TUJUAN KONSELINGTUJUAN KONSELING
 Memperbaiki dan merubah sikap,Memperbaiki dan merubah sikap,
persepsi, cara berpikir, keyakinan sertapersepsi, cara berpikir, keyakinan serta
pandangan-pandangan klien yangpandangan-pandangan klien yang
irrasional dan tidak logis menjadiirrasional dan tidak logis menjadi
pandangan yang rasional dan logispandangan yang rasional dan logis
 Menghilangkan gangguan-gangguanMenghilangkan gangguan-gangguan
emosional yang merusak diri sendiriemosional yang merusak diri sendiri
seperti rasa takut, rasa bersalah, rasaseperti rasa takut, rasa bersalah, rasa
berdosa, rasa cemas, merasa was-was,berdosa, rasa cemas, merasa was-was,
rasa marah.rasa marah.
 Untuk mencapai tujuan-tujuan konselingUntuk mencapai tujuan-tujuan konseling
itu perlu pemahaman klien teitu perlu pemahaman klien te nntangtang
sistem keyakinan atau cara-carsistem keyakinan atau cara-car aa
berpikirnya sendiriberpikirnya sendiri
 TTiga tingkatan insightiga tingkatan insight /pemahaman :/pemahaman :
1. K1. Klien klien memahami tingkah lakulien klien memahami tingkah laku
negatif/negatif/penolakan diripenolakan diri peristiwa yangperistiwa yang
disebabkan oleh sistem keyakinandisebabkan oleh sistem keyakinan
yangyang
irasionalirasional
22 KKlien memahami bahwa yanglien memahami bahwa yang
menganggumenganggu
klien pada saat ini adalah karenaklien pada saat ini adalah karena
keyakinankeyakinan
irrasional terus diirrasional terus di anutnyaanutnya
3. K3. Klienlien memahami bahwamemahami bahwa tidak ada jalantidak ada jalan
lainlain
untuk keluar dari huntuk keluar dari h aambatanmbatan emosionalemosional
yang dialaminyayang dialaminya kecuali dengankecuali dengan
mendeteksi dan melawan keyakinanmendeteksi dan melawan keyakinan
yang irrasional.yang irrasional.
KLIEN YANG TELAH MEMILIKI rBKLIEN YANG TELAH MEMILIKI rB
TERJADI PENINGKATAN DALAM HAL :TERJADI PENINGKATAN DALAM HAL :
 penerimaan diripenerimaan diri
 mminat sosialinat sosial
 ppengengendalianendalian diridiri
 ttoleransi terhadap pihak lainoleransi terhadap pihak lain
 ffleksibelleksibelitasitas
 penerimaanpenerimaan ketidakpastianketidakpastian
 kkomitmen terhadap sesuatu di luaromitmen terhadap sesuatu di luar
dirinyadirinya
 berpikirberpikir logislogis
 keberaniankeberanian mengambil risikomengambil risiko
 menerima kenyataan.menerima kenyataan.
DESKRIPSI PROSESDESKRIPSI PROSES
KONSELINGKONSELING
 Konseling rasional emotif dilakukan dgnKonseling rasional emotif dilakukan dgn
menggunakan prosedur yang bervariasimenggunakan prosedur yang bervariasi
dan sistematis yang secara khususdan sistematis yang secara khusus
dimakdimak--sudkan untuk mengubah tingkahsudkan untuk mengubah tingkah
laku dalam batas-batas tujuan yanglaku dalam batas-batas tujuan yang
disusun secara bersama-sama olehdisusun secara bersama-sama oleh
konselor dan klien.konselor dan klien.
 Tugas konselor menunjukkanTugas konselor menunjukkan
bahwabahwa
masalahnya disebabkan olehmasalahnya disebabkan oleh
persepsi yang terganggu dan pikiran-persepsi yang terganggu dan pikiran-
pikiran yang tidak rasionalpikiran yang tidak rasional
usaha untuk mengatasi masalahusaha untuk mengatasi masalah
adalah harus kembali kepada sebab-adalah harus kembali kepada sebab-
sebab permulaansebab permulaan, yaitu, yaitu
menghilangkan pikiran-pikiran yangmenghilangkan pikiran-pikiran yang
tidak rasionaltidak rasional..
 Operasionalisasi tugas konselor :Operasionalisasi tugas konselor :
1.1. konselor lebih edukatif-direktif kepada klien, dengankonselor lebih edukatif-direktif kepada klien, dengan
cara banyak memberikan cerita dan penjelasan,cara banyak memberikan cerita dan penjelasan,
khususnya pada tahap awalkhususnya pada tahap awal
2.2. mengkonfrontasikan masalah klien secara langsungmengkonfrontasikan masalah klien secara langsung
3.3. menggunakan pendekatan yang dapat memberimenggunakan pendekatan yang dapat memberi
semangat dan memperbaiki cara berpikir klien,semangat dan memperbaiki cara berpikir klien,
kemudian memperbaiki mereka untuk dapat mendidikkemudian memperbaiki mereka untuk dapat mendidik
dirinya sendiridirinya sendiri
4.4. dengan gigih dan berulang-ulang menekankandengan gigih dan berulang-ulang menekankan
bahwa ide irrasional itulah yang menyebabkanbahwa ide irrasional itulah yang menyebabkan
hambatan emosional pada klienhambatan emosional pada klien
5.5. mendorong klien menggunakan kemampuanmendorong klien menggunakan kemampuan
rasional dari pada emosinyarasional dari pada emosinya
6.6. menggunakan pendekatan didaktif dan filosofismenggunakan pendekatan didaktif dan filosofis
7.7. menggunakan humor dan “menekan” sebagaimenggunakan humor dan “menekan” sebagai
jalan mengkonfrontasikan berpikir secarajalan mengkonfrontasikan berpikir secara
irrasional.irrasional.
 Karakteristik Konseling REKarakteristik Konseling RE
 Aktif-direktifAktif-direktif ::
dalam hubungan konseling konselordalam hubungan konseling konselor
lebih aktif membantu mengarahkan klienlebih aktif membantu mengarahkan klien
dalam menghadapi dan memecahkandalam menghadapi dan memecahkan
masalahnya.masalahnya.
 Kognitif-eksperiensialKognitif-eksperiensial
prosesproses konselingkonseling berfokus pada aspekberfokus pada aspek
kognitif dari klien dan berintikankognitif dari klien dan berintikan
pemecahan masalah yang rasional.pemecahan masalah yang rasional.
 Emotif-ekspreriensialEmotif-ekspreriensial
prosesproses konseling memfokuskan padakonseling memfokuskan pada
aspek emosi klien dengan mempelajariaspek emosi klien dengan mempelajari
sumber-sumber gangguan emosional,sumber-sumber gangguan emosional,
sekaligus membongkar akar-akarsekaligus membongkar akar-akar
keyakinan yang keliru yang mendasarikeyakinan yang keliru yang mendasari
gangguan tersebut.gangguan tersebut.
 BehavioristikBehavioristik
prosesproses konseling yang dikembangkankonseling yang dikembangkan
hendaknya menyentuh dan mendoronghendaknya menyentuh dan mendorong
terjadinya perubahan tingkah laku klien.terjadinya perubahan tingkah laku klien.
TEKNIK KONSELINGTEKNIK KONSELING
 Teknik-teknik Emotif (Afektif)Teknik-teknik Emotif (Afektif)
 Assertive adaptiveAssertive adaptive
teknik untuk melatih, mendorong, danteknik untuk melatih, mendorong, dan
membiasakan klien untuk secaramembiasakan klien untuk secara
terus-menerus menyesuaikan dirinyaterus-menerus menyesuaikan dirinya
dengan tingkah laku yang diinginkan.dengan tingkah laku yang diinginkan.
Latihan-latihan yang diberikan lebihLatihan-latihan yang diberikan lebih
bersifat pendisiplinan diri klien.bersifat pendisiplinan diri klien.
-- Bermain peranBermain peran
teknikteknik uuntuk mengekspresikanntuk mengekspresikan
berbagai jenis perasaan yangberbagai jenis perasaan yang
menekan (perasaan-perasaanmenekan (perasaan-perasaan
negatif) melalui suatu suasana yangnegatif) melalui suatu suasana yang
didikondisikankondisikan sedemikian rupasedemikian rupa
sehingga klien dapat secara bebassehingga klien dapat secara bebas
mengungkapkan dirinya sendirimengungkapkan dirinya sendiri
melalui peran tertentumelalui peran tertentu ..
- IImitasimitasi
tteknik untuk menirukan secara teruseknik untuk menirukan secara terus
menerus suatu model tingkah lakumenerus suatu model tingkah laku
tertentu dengan maksud menghadapitertentu dengan maksud menghadapi
dan menghilangkan tingkah lakunyadan menghilangkan tingkah lakunya
sendiri yang negatif.sendiri yang negatif.
 Teknik-teknik BehavioristikTeknik-teknik Behavioristik
 ReinforcementReinforcement
 teknik untuk mendorong klien keteknik untuk mendorong klien ke
arah tingkah laku yang lebiharah tingkah laku yang lebih
rasional dan logis dengan jalanrasional dan logis dengan jalan
memberikan pujian verbal (memberikan pujian verbal ( rewardreward))
ataupun hukuman (ataupun hukuman ( punishmentpunishment).).
TTeknik ini dimaksudkan untuk memeknik ini dimaksudkan untuk mem --
bongkar sistem nilai dan keyakinanbongkar sistem nilai dan keyakinan
yang irrasional pada klien dan mengyang irrasional pada klien dan meng --
gantinya dengan sistem nilai yanggantinya dengan sistem nilai yang
positif.positif.
Dengan memberikan reward ataupunDengan memberikan reward ataupun
punishment, maka klien akan mengpunishment, maka klien akan meng --
internalisasikan sistem nilai yanginternalisasikan sistem nilai yang
diharapkan kepadanyadiharapkan kepadanya ..
Social modelingSocial modeling
• TTeknik untuk membeeknik untuk membe ntukntuk tingkah laku-tingkah laku-
tingkah laku baru pada klientingkah laku baru pada klien
• Teknik ini dilakukan agar klien dapatTeknik ini dilakukan agar klien dapat
hidup dalam suatu model sosial yanghidup dalam suatu model sosial yang
diharapkan dengan cara imitasidiharapkan dengan cara imitasi
(meniru), mengobser(meniru), mengobser --vasi, danvasi, dan
menyesuaikan dirinya dan mengmenyesuaikan dirinya dan meng --
internalisasikan norma-norma dalaminternalisasikan norma-norma dalam
sissis--tem model sosial dengan masalahtem model sosial dengan masalah
tertentu yang telah disiapkan olehtertentu yang telah disiapkan oleh
konselor.konselor.
 Teknik-teknik KognitifTeknik-teknik Kognitif
 Home work assigmentsHome work assigments
 TTeknik yang dilaksanakan dalameknik yang dilaksanakan dalam
bentuk tugas-tugas rumah untukbentuk tugas-tugas rumah untuk
melatih, membiasakan diri, danmelatih, membiasakan diri, dan
menginternalisasikan sistem nilaimenginternalisasikan sistem nilai
tertentu yang menuntut polatertentu yang menuntut pola
tingkah laku yang diharapkan.tingkah laku yang diharapkan.
• Klien ditugasi untukKlien ditugasi untuk mempelajari bahan-mempelajari bahan-
bahan tertentubahan tertentu, melaksanakan latihan-latihan, melaksanakan latihan-latihan
tertentutertentu yang signifikan untukyang signifikan untuk mengubahmengubah
aspek-aspek kognisinya yang keliruaspek-aspek kognisinya yang keliru dandan
irasionalirasional
• TugasTugas yang diberikan konselor dilaporkanyang diberikan konselor dilaporkan
oleh klien dalam suatu pertemuan tatap mukaoleh klien dalam suatu pertemuan tatap muka
dengan konselordengan konselor
• TTeknikeknik juga bermaksud :juga bermaksud : mengembangkan pmengembangkan p
tanggung jawab, kepercayaan diritanggung jawab, kepercayaan diri ,,
pengelolaan diri klien dan mengurangipengelolaan diri klien dan mengurangi
ketergantungannya kepada konselor.ketergantungannya kepada konselor.
Latihan assertiveLatihan assertive
TTeknik untuk melatih keberanian klieneknik untuk melatih keberanian klien
dalam mengekspresikan tingkah laku-dalam mengekspresikan tingkah laku-
tingkah laku tertentu yang diharapkantingkah laku tertentu yang diharapkan
melalui bermain peran, latihan, ataumelalui bermain peran, latihan, atau
meniru model-model sosial.meniru model-model sosial.
Maksud utama teknik latihan asertifMaksud utama teknik latihan asertif
1.1. mendorong kemampuan klienmendorong kemampuan klien
mengekspresikan berbagaimengekspresikan berbagai
hal yang berhubungan denganhal yang berhubungan dengan
emosinyaemosinya
2.2. membangkitkan kemampuan klien dalammembangkitkan kemampuan klien dalam
mengungkapkan hak asasinya sendirimengungkapkan hak asasinya sendiri
tanpatanpa
menolak atau memusuhi hakmenolak atau memusuhi hak asasi orangasasi orang
lainlain
3.3. mendorong klien untuk meningkatkanmendorong klien untuk meningkatkan
kepercayaan dan kemampuan dirikepercayaan dan kemampuan diri
4.4. meningkatkan kemampuan untuk memilihmeningkatkan kemampuan untuk memilih
tingkahtingkah laku-tingkah laku asertif yanglaku-tingkah laku asertif yang
cocokcocok
untuk diri sendiri.untuk diri sendiri.
TIADA SEINDAH HARI INITIADA SEINDAH HARI INI
Tiada seindah kini dudukTiada seindah kini duduk
berdampinganberdampingan
Menyentuh hati dengan wajah kasihMenyentuh hati dengan wajah kasih
Diantara g’ru pembimbing tersenyumDiantara g’ru pembimbing tersenyum
dengan mesradengan mesra
Alangkah indahnya hari iniAlangkah indahnya hari ini
Terlepaslah segala kenangan dukaTerlepaslah segala kenangan duka
Kan tercapai harapan hidup bahagiaKan tercapai harapan hidup bahagia
Tiada seindah kini dudukTiada seindah kini duduk
berdampinganberdampingan
Alangkah indahnya hari iniAlangkah indahnya hari ini
Dr. DYP Sugiharto, M.PdDr. DYP Sugiharto, M.Pd
Jl. Dewi Sartika Raya No. 3C SemarangJl. Dewi Sartika Raya No. 3C Semarang
5022150221
Telp. (024) 8310363 - 081457091192Telp. (024) 8310363 - 081457091192
KONSEP DASARKONSEP DASAR
 Pandangan tentang ManusiaPandangan tentang Manusia
• MManusia merupakan sistem sifat atau faktor yang salinganusia merupakan sistem sifat atau faktor yang saling
berkaitan antara satu dengan lainnya, seperti kecakapan, minat,berkaitan antara satu dengan lainnya, seperti kecakapan, minat,
sikap, dan temperamen.sikap, dan temperamen.
• Perkembangan kemajuan individu mulai dari masa bayi sampaiPerkembangan kemajuan individu mulai dari masa bayi sampai
dewasa diperkuat oleh interaksi sifat dan faktor. Telah banyakdewasa diperkuat oleh interaksi sifat dan faktor. Telah banyak
dilakukan usaha untuk menyusun kategori individu atas dasardilakukan usaha untuk menyusun kategori individu atas dasar
dimensi sifat dan faktor.dimensi sifat dan faktor.
• Studi ilmiah yang telah dilakukan adalah : (1) mengukur danStudi ilmiah yang telah dilakukan adalah : (1) mengukur dan
menilai ciri ciri-ciri seseorang dengan tes psikologis, (2)menilai ciri ciri-ciri seseorang dengan tes psikologis, (2)
mendefinisikan atau menggambarkan keadaan individu,mendefinisikan atau menggambarkan keadaan individu,
(3) membantu individu untuk memahami diri dan lingkungannya,(3) membantu individu untuk memahami diri dan lingkungannya,
(4) memprediksi keberhasilan yang mungkin dicapai pada masa(4) memprediksi keberhasilan yang mungkin dicapai pada masa
mendatang.mendatang.
 Manusia berusaha untuk menggunakanManusia berusaha untuk menggunakan
pemahaman diri dan pengetahuan kecakapanpemahaman diri dan pengetahuan kecakapan
dirinya sebagai dasar bagi pengembangandirinya sebagai dasar bagi pengembangan
potensinya.potensinya.
 Manusia mempunyai potensi untuk berbuat baikManusia mempunyai potensi untuk berbuat baik
atau buruk.atau buruk.
 Makna hidup adalah mencari kebenaran danMakna hidup adalah mencari kebenaran dan
berbuat baik serta menolak kejahatan.berbuat baik serta menolak kejahatan.
 Menjadi manusia seutuhnya tergantung padaMenjadi manusia seutuhnya tergantung pada
hubungannyhubungannyaa dengan orang lain.dengan orang lain.
 Asumsi pokok pendekatan konseling trait dan faktor.Asumsi pokok pendekatan konseling trait dan faktor.
• Karena setiap individu sebagai suatu pola kecakapan danKarena setiap individu sebagai suatu pola kecakapan dan
kemampuan yang terorganisir secara unik, dan karenakemampuan yang terorganisir secara unik, dan karena
kemampuan kausalitasnya relatif stabil setelah remaja, maka teskemampuan kausalitasnya relatif stabil setelah remaja, maka tes
obyektif dapat digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik-obyektif dapat digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik-
karatreistik individu.karatreistik individu.
• Pola-pola kepribadian dan minat berkorelasi dengan tingkahPola-pola kepribadian dan minat berkorelasi dengan tingkah
laku kerja tertentu.laku kerja tertentu.
• Kurikulum sekolah yang berbeda akan menuntut kapasitas danKurikulum sekolah yang berbeda akan menuntut kapasitas dan
minat yang berbeda dan hal ini dapat ditentukan. Individu akanminat yang berbeda dan hal ini dapat ditentukan. Individu akan
belajar dengan lebih mudah dan efektif apabila potensi danbelajar dengan lebih mudah dan efektif apabila potensi dan
bakatnya sesuai dengan tuntutan kurikulum.bakatnya sesuai dengan tuntutan kurikulum.
• Baik klien maupun konselor hendaknya mendiagnosis potensiBaik klien maupun konselor hendaknya mendiagnosis potensi
klien untuk mengawali penempatan dalam kurikulum atauklien untuk mengawali penempatan dalam kurikulum atau
pekerjaan.pekerjaan.
• Setiap individu mempunyai kecakapan dan keinginan untukSetiap individu mempunyai kecakapan dan keinginan untuk
mengidentifikasi secara kognitif kemampuannya sendiri.mengidentifikasi secara kognitif kemampuannya sendiri.
 Pandangan tentang KepribadianPandangan tentang Kepribadian
• KKepribadianepribadian :: suatu sistem yang saling tergantung dengan sifatsuatu sistem yang saling tergantung dengan sifat
dan faktor, seperti kecakapan, minat, sikap, dan temperamen.dan faktor, seperti kecakapan, minat, sikap, dan temperamen.
• Perkembangan kepribadian manusia ditentutan oleh faktorPerkembangan kepribadian manusia ditentutan oleh faktor
pembawaan dan lingkungan.pembawaan dan lingkungan.
• SSetiap individu ada sifat-sifat yang umum dan ada sifat-sifatetiap individu ada sifat-sifat yang umum dan ada sifat-sifat
yang khusus, yang merupakan sifat yang unik.yang khusus, yang merupakan sifat yang unik.
• UUnsur dasar dari struktur kepribadian disebut sifat dannsur dasar dari struktur kepribadian disebut sifat dan
merupakan kecenderungan luas untuk memberi reaksi danmerupakan kecenderungan luas untuk memberi reaksi dan
membentuk tingkah laku yang relatif tetap.membentuk tingkah laku yang relatif tetap.
• Sifat (Sifat (traittrait)) :: struktur mentalstruktur mental yang dapat diamati untukyang dapat diamati untuk
menunjukkan keajegan dan ketepatan dalam tingkah laku.menunjukkan keajegan dan ketepatan dalam tingkah laku.
TUJUAN KONSELINGTUJUAN KONSELING
 Membantu individu mencapai perkembangan kesempurnaanMembantu individu mencapai perkembangan kesempurnaan
berbagai aspek kehidupan manusia.berbagai aspek kehidupan manusia.
 Membantu individu dalam memperoleh kemajuan memahami danMembantu individu dalam memperoleh kemajuan memahami dan
mengelola diri dengan cara membantunya menilai kekuatan danmengelola diri dengan cara membantunya menilai kekuatan dan
kelamahan diri dalam kegiatan dengan perubahan kemajuankelamahan diri dalam kegiatan dengan perubahan kemajuan
tujuan-tujuan hidup dan karir.tujuan-tujuan hidup dan karir.
 Membantu individu untuk memperbaiki kekurangan,Membantu individu untuk memperbaiki kekurangan,
tidakmampuan, dan keterbatasan diri serta membantutidakmampuan, dan keterbatasan diri serta membantu
pertumbuhan dan integrasi kepribadian.pertumbuhan dan integrasi kepribadian.
 Mengubah sifat-sifat subyektif dan kesalahan dalam penilaian diriMengubah sifat-sifat subyektif dan kesalahan dalam penilaian diri
dengan mengggunakan metode ilmiah.dengan mengggunakan metode ilmiah.
DESKRIPSI PROSES KONSELINGDESKRIPSI PROSES KONSELING
 Hubungan konselor dengan klien merupakanHubungan konselor dengan klien merupakan
hubungan yang sangat akrab, sangat bersifathubungan yang sangat akrab, sangat bersifat
pribadi dalam hubungan tatap muka.pribadi dalam hubungan tatap muka.
 Konselor bukan hanya membantu individu atasKonselor bukan hanya membantu individu atas
apa saja yang sesuai dengan potensinya, tetapiapa saja yang sesuai dengan potensinya, tetapi
konselor juga mempengaruhi klien berkembangkonselor juga mempengaruhi klien berkembang
ke satu arah yang terbaik baginya.ke satu arah yang terbaik baginya.
 Konselor memang tidak menetapkan tetapiKonselor memang tidak menetapkan tetapi
memberikan pengaruh untuk mendapatkan caramemberikan pengaruh untuk mendapatkan cara
yang baik dalam membuat keputusan.yang baik dalam membuat keputusan.
 Tahapan pTahapan proses konselingroses konseling ::
1. Analisis1. Analisis
- M- Merupakan tahapan kegiatanerupakan tahapan kegiatan :: pengumpulan informasi dan datapengumpulan informasi dan data
mengenai klien.mengenai klien.
- K- Konselor dan klien memilikionselor dan klien memiliki informasi yang dpat dipercaya,informasi yang dpat dipercaya,
tepat, dan relevan untuk mendiagnosis pembawaan, minat,tepat, dan relevan untuk mendiagnosis pembawaan, minat,
motif, keseimbangan emosional dan sifat-sifat lain yangmotif, keseimbangan emosional dan sifat-sifat lain yang
memudahkanmemudahkan penyesuaianpenyesuaian diridiri
-- Analisis dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat, spt :Analisis dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat, spt :
cacatan kumulatif, wawancara, catatan anekdot, tes psikologis,cacatan kumulatif, wawancara, catatan anekdot, tes psikologis,
dandan sstudi kasustudi kasus..
-- Selain mengumpulkan data obyektif, konselor harusSelain mengumpulkan data obyektif, konselor harus
memperhatikan pula cita-cita dan sikap klienmemperhatikan pula cita-cita dan sikap klien dan caradan cara
memandang permasalahannyamemandang permasalahannya..
2.2. SintesisSintesis
MMerangkum dan mengatur data hasil analisis yangerangkum dan mengatur data hasil analisis yang
sedemikian rupa sehingga menunjukkan bakat klien,sedemikian rupa sehingga menunjukkan bakat klien,
kelamahan dan kekuatan, serta kemampuankelamahan dan kekuatan, serta kemampuan
penyesuaian diri.penyesuaian diri.
3. Diagnosis3. Diagnosis
MMerupakan tahapan untuk menemukan ketetapan danerupakan tahapan untuk menemukan ketetapan dan
pola yang dapat mengarahkan kepada permasalahan,pola yang dapat mengarahkan kepada permasalahan,
sebab-sebabnya, serta sifat-sifat klien yang relevan dansebab-sebabnya, serta sifat-sifat klien yang relevan dan
berpengaruh terhadap proses penyesuaian diri.berpengaruh terhadap proses penyesuaian diri.
Langkah Diagnosis :Langkah Diagnosis :
a. Identifikasi Masalaha. Identifikasi Masalah
b. Menentukan sebab-sebabb. Menentukan sebab-sebab
c. Prognosisc. Prognosis
4.4. KonselingKonseling
- M- Merupakan hubungan membantu klien untukerupakan hubungan membantu klien untuk
menemukan sumber diri sendiri maupun sumber di luarmenemukan sumber diri sendiri maupun sumber di luar
dirinyadirinya dalam upaya mencapai perkembangan dandalam upaya mencapai perkembangan dan
penyesuaian optimal sesuai dengan kemampuannya.penyesuaian optimal sesuai dengan kemampuannya.
-- Dalam kaitan ini ada lima sifat konseling, yaitu :Dalam kaitan ini ada lima sifat konseling, yaitu :
1. B1. Belajar terpimpin menuju pengertian dirielajar terpimpin menuju pengertian diri
2. M2. Mendidikendidik/mengajar/mengajar kembali untuk mencapai tujuankembali untuk mencapai tujuan
kepribadiannya dan penyesuaian hidupnya.kepribadiannya dan penyesuaian hidupnya.
3. B3. Bantuan pribadi agar klien mengerti dan terampilantuan pribadi agar klien mengerti dan terampil
dalam menerapkan prinsip dan teknik yangdalam menerapkan prinsip dan teknik yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
4. K4. Konseling yang mencakup hubungan dan teknikonseling yang mencakup hubungan dan teknik
yang bersifat menyembuhkanyang bersifat menyembuhkan
5. M5. Mendidik kembali yang sifatnya sebagai katarsisendidik kembali yang sifatnya sebagai katarsis
atau penyaluranatau penyaluran
5.5. Tindak LanjutTindak Lanjut
- M- Memberikan bantuan kepada klienemberikan bantuan kepada klien
dalam menghadapi masalah barudalam menghadapi masalah baru
dengan mengingatkannya kepadadengan mengingatkannya kepada
masalah sumbernya sehinggamasalah sumbernya sehingga
menjamin keberhasilan konseling.menjamin keberhasilan konseling.
-- Teknik yang digunakan konselor harusTeknik yang digunakan konselor harus
disesuaikan dengan individualitas klien,disesuaikan dengan individualitas klien,
mengingat bahwa individu itu sifatnya unik,mengingat bahwa individu itu sifatnya unik,
sehingga tidak ada teknik yang baku yangsehingga tidak ada teknik yang baku yang
berlaku untuk semua klien.berlaku untuk semua klien.
TEKNIK KONSELINGTEKNIK KONSELING
AtendingAtending
• Dalam formulasi yang singkat Atending dapatDalam formulasi yang singkat Atending dapat
dipahami sebagai usaha pembinaan untukdipahami sebagai usaha pembinaan untuk
menghadirkan klien dalam proses konselingmenghadirkan klien dalam proses konseling
• Penciptaan dan pengembangan AtendingPenciptaan dan pengembangan Atending
dimulai dari upaya konselor menunjukkandimulai dari upaya konselor menunjukkan
sikap empati, menghargai, wajar, dan mampusikap empati, menghargai, wajar, dan mampu
mengetahui atau paling tidak mengantisipasimengetahui atau paling tidak mengantisipasi
kebutuhan yang dirasakan oleh klien.kebutuhan yang dirasakan oleh klien.
• Dalam tataran yang lebih operasional, melakukanDalam tataran yang lebih operasional, melakukan
refleksi melalui pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.refleksi melalui pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
-- Bagaimana saudara mengenal dan mengantisipasi bilaBagaimana saudara mengenal dan mengantisipasi bila
seseorang sangat tertarik pada Anda?seseorang sangat tertarik pada Anda?
- B- Bagaimana saudara mengenal bila seseorangagaimana saudara mengenal bila seseorang
memberikan perhatian terhadap Anda?memberikan perhatian terhadap Anda?
- B- Bagaimana saudara mengenal atau mengetahui bilaagaimana saudara mengenal atau mengetahui bila
seseorang mendengarkan, memeperhatiakan danseseorang mendengarkan, memeperhatiakan dan
menghayati Anda ?menghayati Anda ?
• Melalui jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan diMelalui jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di
atas, konselor dapat memulai melakukan pembinaanatas, konselor dapat memulai melakukan pembinaan
untuk mengajak klien mamasuki proses konseling.untuk mengajak klien mamasuki proses konseling.
 Aspek-aspek Atending meliputi :Aspek-aspek Atending meliputi :
1) Posisi badan (termasuk gerak isyarat dan ekspresi muka).1) Posisi badan (termasuk gerak isyarat dan ekspresi muka).
a)a) Duduk dengan badan menghadap kepada klienDuduk dengan badan menghadap kepada klien
b)b) Tangan di atas pangkuan atau berpegangan bebas atauTangan di atas pangkuan atau berpegangan bebas atau
kadang-kadang digunakan untuk menunjukkan gerak isyaratkadang-kadang digunakan untuk menunjukkan gerak isyarat
yang sedang dikomunikasikan secara verbalyang sedang dikomunikasikan secara verbal
c) Respondif dengan menggunakan bagian wajah,c) Respondif dengan menggunakan bagian wajah,
umpamanya senyum spontan atau anggukan kepala sebagaiumpamanya senyum spontan atau anggukan kepala sebagai
persetujuan atau pemahaman dan krutan dahi tanda tidakpersetujuan atau pemahaman dan krutan dahi tanda tidak
mengertimengerti
d) Badan tegak lurus tetapi tidak kaku, manakala diperlukand) Badan tegak lurus tetapi tidak kaku, manakala diperlukan
bisa condong ke arah klien untuk menunjukan kebersamaanbisa condong ke arah klien untuk menunjukan kebersamaan
22) Kontak Mata) Kontak Mata
a) Melihat klien terutama pada waktu bicaraa) Melihat klien terutama pada waktu bicara
b)b) Menggunakan pandangan spontan yangMenggunakan pandangan spontan yang
menunjukkan ekspresi minat dan keinginan untukmenunjukkan ekspresi minat dan keinginan untuk
mendengarkan dan meresponmendengarkan dan merespon
3) Mendengarkan3) Mendengarkan
a) Memelihara pehatian penuha) Memelihara pehatian penuh,, terpusat pada klienterpusat pada klien
b) Mendengarkan apapun yang dikatakan klien,b) Mendengarkan apapun yang dikatakan klien,
mendengarkan keseluruhan pribadi klien (kata-mendengarkan keseluruhan pribadi klien (kata-
katanya, perasaannya, dan perilakunya)katanya, perasaannya, dan perilakunya)
cc) Memahami keseluruhan pesannya) Memahami keseluruhan pesannya
 2. Mengundang Pembicaraan Terbuka2. Mengundang Pembicaraan Terbuka
 Ajakan terbuka untuk berbicara memberiAjakan terbuka untuk berbicara memberi
kesempatan klien agar mengeksplorasi dirinyakesempatan klien agar mengeksplorasi dirinya
sendiri dengan dukungan pewawancara.sendiri dengan dukungan pewawancara.
 PPertanyaan terbuka memberi peluang klienertanyaan terbuka memberi peluang klien
untuk mengemukakan ide perasaan danuntuk mengemukakan ide perasaan dan
arahnya dalam wawancara.arahnya dalam wawancara.
 Responnya terhadap pertanyaan terbuka ialahResponnya terhadap pertanyaan terbuka ialah
untuk menunjukkan kesadarannya bahwa diauntuk menunjukkan kesadarannya bahwa dia
diminta untuk menceritakan sejarahnya ataudiminta untuk menceritakan sejarahnya atau
lebih menjabarkan apa yang telah dikatakan.lebih menjabarkan apa yang telah dikatakan.
 Contoh pContoh pertanyaanertanyaan terbuka :terbuka :
1. untuk m1. untuk membantu memulai wawancaraembantu memulai wawancara ::
““Apa yang Anda akan bicarakan hari ini?”Apa yang Anda akan bicarakan hari ini?”
““Bagaimana keadaan Anda sejak pertemuan terakhirBagaimana keadaan Anda sejak pertemuan terakhir
kita?”kita?”
2.2. Membantu klien menguraikan masalahnyaMembantu klien menguraikan masalahnya ::
““Cobalah Anda menceritakan lebih banyak lagiCobalah Anda menceritakan lebih banyak lagi
tentang hal itu!“tentang hal itu!“
““Bagaimana perasaan Anda pada saat kejadian itu?”Bagaimana perasaan Anda pada saat kejadian itu?”
3.3. Membantu memunculkan contoh-contoh perilakuMembantu memunculkan contoh-contoh perilaku
khusus :khusus :
““Apa yang Anda sedang rasakan pada saat AndaApa yang Anda sedang rasakan pada saat Anda
menceritakan hal ini kepada saya?”menceritakan hal ini kepada saya?”
““Bagaimana perasaan Anda selanjutnya pada waktuBagaimana perasaan Anda selanjutnya pada waktu
itu?”itu?”
 Pertanyaan yang tidak disarankan antaraPertanyaan yang tidak disarankan antara
lain :lain :
• Pemakaian pertanyaan tertutup yang terlalu seringPemakaian pertanyaan tertutup yang terlalu sering
• Pengajuan pertanyaan lebih dari satu pada waktuPengajuan pertanyaan lebih dari satu pada waktu
yang samayang sama
”Dapatkah anda menceritakan lebih banyak lagi”Dapatkah anda menceritakan lebih banyak lagi
tentang hal itu?”tentang hal itu?”
• Pengajuan pertanyaan “Mengapa”, umpamanya :Pengajuan pertanyaan “Mengapa”, umpamanya :
““Mengapa anda tidak bergaul dengan baik?”Mengapa anda tidak bergaul dengan baik?”
• Memasukkan jawaban dalamMemasukkan jawaban dalam
pertanyaa,umpamanya :pertanyaa,umpamanya :
““Anda sebenarnya belum mengerti hal itu pada saatAnda sebenarnya belum mengerti hal itu pada saat
anda mengatakan tentang ayahnya, bukan?”anda mengatakan tentang ayahnya, bukan?”
 ParapraseParaprase
• EEsensisensinya :nya : pengulangan kata-kata atau pemikiran-pemikiranpengulangan kata-kata atau pemikiran-pemikiran
kunci dari klien dalam rumusan-rumusan yang menggunakankunci dari klien dalam rumusan-rumusan yang menggunakan
kata-kata konselor sendiri.kata-kata konselor sendiri.
• MMemberi tahu klien bahwa ia sedang mendengarkan apan yangemberi tahu klien bahwa ia sedang mendengarkan apan yang
dikatakan dan konselor ingin mendengarkan leih banyak lagi.dikatakan dan konselor ingin mendengarkan leih banyak lagi.
• Klien akan merasa dimengKlien akan merasa dimengeerti dan dipersiapkan untuk mengolahrti dan dipersiapkan untuk mengolah
lebih dalam lagi masalah-masalah yang diajukannya.lebih dalam lagi masalah-masalah yang diajukannya.
• MMaksud dari kegiatan paraprase adalah :aksud dari kegiatan paraprase adalah :
-- menyampaikan kepada klien bahwa konselor bersama klien,menyampaikan kepada klien bahwa konselor bersama klien,
dan konselor berupaya memahami apa yang dinayatkan kliendan konselor berupaya memahami apa yang dinayatkan klien
- m- mengkritalisasi komentar klien dengan lebihengkritalisasi komentar klien dengan lebih
memendekannya sehingga membantu mengarahkanmemendekannya sehingga membantu mengarahkan
wawancarawawancara
- m- memberi peluang untuk memeriksa kecermatan persepsiemberi peluang untuk memeriksa kecermatan persepsi
konselor.konselor.
 Cara Memparaprase :Cara Memparaprase :
1) Dengarkan pesan utama klien1) Dengarkan pesan utama klien
2) Nyatakan kembali kepada klien2) Nyatakan kembali kepada klien
ringkasan pesan utamanya secararingkasan pesan utamanya secara
sederhana dan singkatsederhana dan singkat
3) Amati pert3) Amati pertaanda atau minta responsnda atau minta respons
dari kliendari klien akanakan bantuan paraprase.bantuan paraprase.
HindariHindari
- a- analisis, interpretasi, atau pertimbangan nilai tentangnalisis, interpretasi, atau pertimbangan nilai tentang
pesan klienpesan klien
- r- respon konselor hanya tertuju kepada bagian kecil dariespon konselor hanya tertuju kepada bagian kecil dari
pesan klien klien, bukan kepada tema utamanyapesan klien klien, bukan kepada tema utamanya
- p- pemakaian kata-kemakaian kata-kaatata teknis yang tidak dimengerti klienteknis yang tidak dimengerti klien
KONSELING BEHAVIORAL
KONSELING BEHAVIORAL
KONSELING BEHAVIORAL
KONSELING BEHAVIORAL
KONSELING BEHAVIORAL
KONSELING BEHAVIORAL

More Related Content

What's hot

14. gordon allport
14. gordon allport14. gordon allport
14. gordon allportONe's Iwan
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisissafutri nurhidayah
 
power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"khomisah
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Mustaqim Furohman
 
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptx
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptxPrinsip-prinsip kerja profesional BK.pptx
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptxBundajaisy
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+dwilaksmid
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Dina Haya Sufya
 
Menangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diriMenangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diriKirenius Wadu
 
Pendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifPendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifFATHATUL FIKRIYAH
 
Psikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaPsikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaAstri Firdasannah
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerIis Nurul Fitriyani
 
Membangun komunikasi efektif di dalam keluarga
Membangun komunikasi efektif di dalam keluargaMembangun komunikasi efektif di dalam keluarga
Membangun komunikasi efektif di dalam keluargaSeta Wicaksana
 
Konsep biopsikologi
Konsep biopsikologiKonsep biopsikologi
Konsep biopsikologiMissty II
 
Pendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianPendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianvarizalamir
 
keterampilan konseling
keterampilan konselingketerampilan konseling
keterampilan konselingJoni Iswanto
 

What's hot (20)

14. gordon allport
14. gordon allport14. gordon allport
14. gordon allport
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
 
Terapi kognitif 270312
Terapi kognitif 270312Terapi kognitif 270312
Terapi kognitif 270312
 
power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
Pemahaman diri
Pemahaman diriPemahaman diri
Pemahaman diri
 
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptx
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptxPrinsip-prinsip kerja profesional BK.pptx
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptx
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
Menangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diriMenangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diri
 
Pendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifPendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotif
 
Psikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaPsikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasa
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
 
Membangun komunikasi efektif di dalam keluarga
Membangun komunikasi efektif di dalam keluargaMembangun komunikasi efektif di dalam keluarga
Membangun komunikasi efektif di dalam keluarga
 
Konsep biopsikologi
Konsep biopsikologiKonsep biopsikologi
Konsep biopsikologi
 
Pendekatan client centered
Pendekatan client centeredPendekatan client centered
Pendekatan client centered
 
Pendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianPendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerian
 
keterampilan konseling
keterampilan konselingketerampilan konseling
keterampilan konseling
 
Penstrukturan
PenstrukturanPenstrukturan
Penstrukturan
 

Viewers also liked

Pendekatan konseling psykoanalisis
Pendekatan konseling psykoanalisisPendekatan konseling psykoanalisis
Pendekatan konseling psykoanalisisvarizalamir
 
Keterampilan dalam konseling traumatik
Keterampilan dalam konseling traumatikKeterampilan dalam konseling traumatik
Keterampilan dalam konseling traumatikesperokajaya
 
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)Nur Arifaizal Basri
 
Pendekatan konseling sfbt
Pendekatan konseling sfbtPendekatan konseling sfbt
Pendekatan konseling sfbtvarizalamir
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralvarizalamir
 
peran pendidik dalam bimbingan konseling
peran pendidik dalam bimbingan konselingperan pendidik dalam bimbingan konseling
peran pendidik dalam bimbingan konselingPujiati Puu
 
Pendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitaPendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitavarizalamir
 
Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)
Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)
Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)Ayu W. Shepty
 
Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2RiZqii AmaLyaa
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorWinda Lukitasari
 
Pendekatan konseling gestal
Pendekatan konseling gestalPendekatan konseling gestal
Pendekatan konseling gestalvarizalamir
 
Menyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konseling
Menyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konselingMenyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konseling
Menyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konselingMas Munir
 
Pertanyaan wajib semester 2
Pertanyaan wajib semester 2Pertanyaan wajib semester 2
Pertanyaan wajib semester 2irayuliani16
 

Viewers also liked (20)

Pendekatan konseling psykoanalisis
Pendekatan konseling psykoanalisisPendekatan konseling psykoanalisis
Pendekatan konseling psykoanalisis
 
VERBATIM
VERBATIMVERBATIM
VERBATIM
 
9 pedoman observasi
9 pedoman observasi9 pedoman observasi
9 pedoman observasi
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
Keterampilan dalam konseling traumatik
Keterampilan dalam konseling traumatikKeterampilan dalam konseling traumatik
Keterampilan dalam konseling traumatik
 
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
 
Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)
 
Pendekatan konseling sfbt
Pendekatan konseling sfbtPendekatan konseling sfbt
Pendekatan konseling sfbt
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
VERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELINGVERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELING
 
peran pendidik dalam bimbingan konseling
peran pendidik dalam bimbingan konselingperan pendidik dalam bimbingan konseling
peran pendidik dalam bimbingan konseling
 
5.prinsip dan fungsi bk
5.prinsip dan fungsi bk5.prinsip dan fungsi bk
5.prinsip dan fungsi bk
 
Pendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitaPendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realita
 
Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)
Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)
Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)
 
Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factor
 
Penilaian sikap
Penilaian sikapPenilaian sikap
Penilaian sikap
 
Pendekatan konseling gestal
Pendekatan konseling gestalPendekatan konseling gestal
Pendekatan konseling gestal
 
Menyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konseling
Menyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konselingMenyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konseling
Menyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konseling
 
Pertanyaan wajib semester 2
Pertanyaan wajib semester 2Pertanyaan wajib semester 2
Pertanyaan wajib semester 2
 

Similar to KONSELING BEHAVIORAL

Ppt behavioral
Ppt behavioralPpt behavioral
Ppt behavioralbkupstegal
 
Pendekatan behavior
Pendekatan behaviorPendekatan behavior
Pendekatan behaviortidalambk
 
Ppt behavioristik kelompok 2
Ppt behavioristik kelompok 2Ppt behavioristik kelompok 2
Ppt behavioristik kelompok 2lindya fatkha
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralmisbakhulfirdaus
 
Model tingkah laku
Model tingkah lakuModel tingkah laku
Model tingkah lakunajib6766
 
Pengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuPengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuskke1
 
Teori teori konseling
Teori teori konselingTeori teori konseling
Teori teori konseling1115500020BBK
 
Skedul penguatan prilaku
Skedul penguatan prilakuSkedul penguatan prilaku
Skedul penguatan prilakuOcta Pranata
 
Pengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuPengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuumagul
 
Pengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuPengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuumagul
 
Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Shamil Damai
 
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR IPENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR IHusna Sholihah
 
Softskil 5 mempengaruhi sikap dan perilaku
Softskil 5 mempengaruhi sikap dan perilakuSoftskil 5 mempengaruhi sikap dan perilaku
Softskil 5 mempengaruhi sikap dan perilakuNhofa Eriana
 
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...gex'z windha suardika
 
Aksi nyata Refleksi Diri_compressed (1).pdf
Aksi nyata Refleksi Diri_compressed (1).pdfAksi nyata Refleksi Diri_compressed (1).pdf
Aksi nyata Refleksi Diri_compressed (1).pdfWidyaNovita11
 

Similar to KONSELING BEHAVIORAL (20)

(konbe)
(konbe)(konbe)
(konbe)
 
Ppt behavioral
Ppt behavioralPpt behavioral
Ppt behavioral
 
Ppt behavioral
Ppt behavioralPpt behavioral
Ppt behavioral
 
Pendekatan behavior
Pendekatan behaviorPendekatan behavior
Pendekatan behavior
 
behavioristik
behavioristikbehavioristik
behavioristik
 
Ppt behavioristik kelompok 2
Ppt behavioristik kelompok 2Ppt behavioristik kelompok 2
Ppt behavioristik kelompok 2
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
Model tingkah laku
Model tingkah lakuModel tingkah laku
Model tingkah laku
 
behavior hans
behavior hansbehavior hans
behavior hans
 
Pengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuPengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah laku
 
Teori teori konseling
Teori teori konselingTeori teori konseling
Teori teori konseling
 
Skedul penguatan prilaku
Skedul penguatan prilakuSkedul penguatan prilaku
Skedul penguatan prilaku
 
Pengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuPengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah laku
 
Pengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuPengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah laku
 
Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002
 
Pendekatan konseling behavioristik
Pendekatan konseling behavioristikPendekatan konseling behavioristik
Pendekatan konseling behavioristik
 
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR IPENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
 
Softskil 5 mempengaruhi sikap dan perilaku
Softskil 5 mempengaruhi sikap dan perilakuSoftskil 5 mempengaruhi sikap dan perilaku
Softskil 5 mempengaruhi sikap dan perilaku
 
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
 
Aksi nyata Refleksi Diri_compressed (1).pdf
Aksi nyata Refleksi Diri_compressed (1).pdfAksi nyata Refleksi Diri_compressed (1).pdf
Aksi nyata Refleksi Diri_compressed (1).pdf
 

KONSELING BEHAVIORAL

  • 1.
  • 2. KONSEP DASARKONSEP DASAR  MManusiaanusia : mahluk reaktif yang tingkah lakunya: mahluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol/dipengaruhi oleh faktor-dikontrol/dipengaruhi oleh faktor- faktor dari luarfaktor dari luar  MManusia memulai kehidupannya dengan memanusia memulai kehidupannya dengan mem -- berikan reaksi terhadap lingkungannya danberikan reaksi terhadap lingkungannya dan interaksi ini menghasilkan pola-pola perilakuinteraksi ini menghasilkan pola-pola perilaku yang kemudian membentuk kepribadianyang kemudian membentuk kepribadian
  • 3.  Tingkah laku seseorang ditentukanTingkah laku seseorang ditentukan oleh banyak dan macamnya penguatanoleh banyak dan macamnya penguatan yang diterima dalam situasi hidupnyayang diterima dalam situasi hidupnya  TTingkah laku dipelajari ketika individuingkah laku dipelajari ketika individu berinteraksi dengan lingkungan,berinteraksi dengan lingkungan, melalui hukum-hukum belajarmelalui hukum-hukum belajar :: • PPembiasaan klasik,embiasaan klasik, • PPembiasaan operanembiasaan operan • PPeniruan.eniruan.
  • 4.  Manusia bukanlah hasil dari doronganManusia bukanlah hasil dari dorongan tidak sadar melainkan merupakan hasiltidak sadar melainkan merupakan hasil belajar, sehingga ia dapat diubah denganbelajar, sehingga ia dapat diubah dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisi-memanipulasi dan mengkreasi kondisi- kondisi pembentukan tingkah laku.kondisi pembentukan tingkah laku.  Manusia cenderung akan mengambil stiManusia cenderung akan mengambil sti -- mulus yang menyenangkan dan menghinmulus yang menyenangkan dan menghin -- darkan stimulus yang tidak menyenangdarkan stimulus yang tidak menyenang -- kankan..
  • 5.  Kepribadian seseorangKepribadian seseorang merupakan cerminan darimerupakan cerminan dari pengalaman, yaitu situasi ataupengalaman, yaitu situasi atau stimulus yang diteristimulus yang diteri --manya.manya.  MMemahami kepribadian manusiaemahami kepribadian manusia :: mempelajari dan memahamimempelajari dan memahami bagaibagai--mana terbentuknya suatumana terbentuknya suatu tingkah lakutingkah laku
  • 6. KARAKTEISTIK KONSELINGKARAKTEISTIK KONSELING BEHAVIORAL :BEHAVIORAL :  Berfokus pada tingkah laku yang tampakBerfokus pada tingkah laku yang tampak  Cermat dan operasional dalamCermat dan operasional dalam merumuskan tujuan konselingmerumuskan tujuan konseling  Mengembangkan prosedur perlakuanMengembangkan prosedur perlakuan spesifikspesifik  Penilaian obyektif terhadap tujuanPenilaian obyektif terhadap tujuan konselingkonseling
  • 7. ASUMSI TINGKAH LAKUASUMSI TINGKAH LAKU BERMASALAHBERMASALAH  Tingkah laku bermasalah adalah tingkahTingkah laku bermasalah adalah tingkah laku atau kebiasaan-kebiasaan negatiflaku atau kebiasaan-kebiasaan negatif atau tingkah laku yang tidak tepat, yaituatau tingkah laku yang tidak tepat, yaitu tingkah laku yang tidak sesuai dengantingkah laku yang tidak sesuai dengan tuntutan lingkungantuntutan lingkungan  Tingkah laku yang salah hakikatnyaTingkah laku yang salah hakikatnya terbentu dari cara belajar atauterbentu dari cara belajar atau lingkungan yang salahlingkungan yang salah
  • 8.  Manusia bermasalah mempunyaiManusia bermasalah mempunyai kecenderungan merespon tingkah lakukecenderungan merespon tingkah laku negatif dari lingkungannyanegatif dari lingkungannya  Tingkah laku maladaptif terjadi karenaTingkah laku maladaptif terjadi karena kesalapahaman dalam menanggapikesalapahaman dalam menanggapi lingkungan dengan tepatlingkungan dengan tepat  Seluruh tingkah laku manusia didapatSeluruh tingkah laku manusia didapat dengan cara belajar dan juga dapatdengan cara belajar dan juga dapat diubah dengan menggunakan prinsip-diubah dengan menggunakan prinsip- prinsip belajarprinsip belajar
  • 9. TUJUAN KONSELINGTUJUAN KONSELING  Mengahapus/menghilangkanMengahapus/menghilangkan tingkah laku maldaptif (masalah)tingkah laku maldaptif (masalah) untukuntuk didi--gantikan dengan tingkahgantikan dengan tingkah laku baru yaitu tingkah laku adaptiflaku baru yaitu tingkah laku adaptif yang diinginkan klien.yang diinginkan klien.
  • 10.  Tujuan yang sifatnya umum harusTujuan yang sifatnya umum harus dijabarkan ke dalam perilaku yangdijabarkan ke dalam perilaku yang spesifikspesifik o Diinginkan oleh klienDiinginkan oleh klien o Konselor mampu dan bersedia membantuKonselor mampu dan bersedia membantu mencapai tujuan tersebutmencapai tujuan tersebut o Klien dapat mencapai tujuan tersebutKlien dapat mencapai tujuan tersebut o Dirumuskan secara spesifikDirumuskan secara spesifik  Konselor dan klien bersama-samaKonselor dan klien bersama-sama (bekerja sama) menetapkan/merumuskan(bekerja sama) menetapkan/merumuskan tujuan-tujuan khusus konseling.tujuan-tujuan khusus konseling.
  • 11. DESKRIPSI PROSESDESKRIPSI PROSES KONSELINGKONSELING  Proses konseling dibingkai olehProses konseling dibingkai oleh kerangka kerja untuk mengajarkerangka kerja untuk mengajar klien dalam mengubah tingkahklien dalam mengubah tingkah lakunyalakunya  Proses konseling adalah prosesProses konseling adalah proses belajar, konselor membantubelajar, konselor membantu terjadinya proses belajar tersebutterjadinya proses belajar tersebut
  • 12. Konselor mendorong klien untukKonselor mendorong klien untuk mengemukakan keadaan yang benar-mengemukakan keadaan yang benar- benar dialaminya pada waktu itubenar dialaminya pada waktu itu Assesment diperlukan untukAssesment diperlukan untuk mengidentifikasi motode atau teknikmengidentifikasi motode atau teknik mana yang akan dipilih sesuai denganmana yang akan dipilih sesuai dengan tingkah laku yang ingin diubah.tingkah laku yang ingin diubah.
  • 13. 2. Goal setting2. Goal setting  Berdasarkan informasi yang diperolehBerdasarkan informasi yang diperoleh dari langkah assessment konselor dandari langkah assessment konselor dan klien menyusun dan merumuskan tujuanklien menyusun dan merumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam konselingyang ingin dicapai dalam konseling  Perumusan tujuan konseling dilakukanPerumusan tujuan konseling dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :dengan tahapan sebagai berikut : a. Konselor dan klien mendifinisikana. Konselor dan klien mendifinisikan masalah yang dihadapi klienmasalah yang dihadapi klien b. Klien mengkhususkan perubahanb. Klien mengkhususkan perubahan positifpositif yang dikehendaki sbg hasil konselingyang dikehendaki sbg hasil konseling
  • 14. c. Konselor dan klienc. Konselor dan klien mendiskusikanmendiskusikan tujuan yang telah ditetapkantujuan yang telah ditetapkan klien :klien : 1) apakah merupakan tujuan1) apakah merupakan tujuan yangyang benar-benar diinginkan klienbenar-benar diinginkan klien 2) apakah tujuan itu realistik2) apakah tujuan itu realistik 3) kemungkinan manfaatnya3) kemungkinan manfaatnya 4) kemungkinan kerugiannya.4) kemungkinan kerugiannya.
  • 15. d. Konselor dan klien membuatd. Konselor dan klien membuat keputusan apakah :keputusan apakah : 1) melanjutkan konseling dengan1) melanjutkan konseling dengan mentapkan teknik yang akanmentapkan teknik yang akan dilaksanakandilaksanakan 2) mempertimbangkan kembali2) mempertimbangkan kembali tujuan yang akan dicapaitujuan yang akan dicapai 3) melakukan referal3) melakukan referal
  • 16. 3. Technique implementation3. Technique implementation menentukan dan melaksanakan teknikmenentukan dan melaksanakan teknik konseling yang digunakan untuk mencapaikonseling yang digunakan untuk mencapai tingkah laku yang diinginkan yang menjaditingkah laku yang diinginkan yang menjadi tujuan konselingtujuan konseling 4. Evaluation termination4. Evaluation termination melakukan penilaian apakah kegiatanmelakukan penilaian apakah kegiatan konseling yang telah dilaksanakan mengarahkonseling yang telah dilaksanakan mengarah dan mencapai hasil sesuai dengan tujuandan mencapai hasil sesuai dengan tujuan konselingkonseling 5. Feedback5. Feedback memberikan dan menganalisis umpan balikmemberikan dan menganalisis umpan balik untuk memperbaiki dan meingkatkan prosesuntuk memperbaiki dan meingkatkan proses konseling.konseling.
  • 17. TEKNIK KONSELINGTEKNIK KONSELING Teknik konseling behavioralTeknik konseling behavioral diarahkan pada penghapusandiarahkan pada penghapusan respon yang telah dipelajari (yangrespon yang telah dipelajari (yang memben-tuk tingkah lakumemben-tuk tingkah laku bermasalah) terhadap perangsang,bermasalah) terhadap perangsang, dengan demikian respon-respondengan demikian respon-respon yang baru (sebagai tujuanyang baru (sebagai tujuan konseling) akan dapat dibentukkonseling) akan dapat dibentuk
  • 18. Prinsip Kerja Teknik KonselingPrinsip Kerja Teknik Konseling BehavioralBehavioral o Memodifikasi tingkah laku melaluiMemodifikasi tingkah laku melalui pemberian penguatanpemberian penguatan Agar klien terdorong untuk merubahAgar klien terdorong untuk merubah tingkah lakunya penguatan tersebuttingkah lakunya penguatan tersebut hendaknya mempunyai daya yang cukuphendaknya mempunyai daya yang cukup kuat dan dilaksanakan secara sistematiskuat dan dilaksanakan secara sistematis dan nyata-nyata ditampilkan melaluidan nyata-nyata ditampilkan melalui tingkah laku klien.tingkah laku klien.
  • 19.  Mengurangi frekuensi berlangsungnyaMengurangi frekuensi berlangsungnya tingkah laku yang tidak diinginkantingkah laku yang tidak diinginkan  Memberikan penguatan terhadap suatuMemberikan penguatan terhadap suatu respon yang akan mengakibatkan terham-respon yang akan mengakibatkan terham- batnya kemunculan tingkah laku yang tidakbatnya kemunculan tingkah laku yang tidak diinginkandiinginkan  Mengkondisikan pengubahan tingkah lakuMengkondisikan pengubahan tingkah laku melalui pemberian contoh atau model (film,melalui pemberian contoh atau model (film, tape recorder, atau contoh nyata langsung)tape recorder, atau contoh nyata langsung)  Merencanakan prosedur pemberianMerencanakan prosedur pemberian penguatan terhadap tingkah laku yangpenguatan terhadap tingkah laku yang diinginkan dengan sistem kontrakdiinginkan dengan sistem kontrak
  • 20. TEKNIK-TEKNIKTEKNIK-TEKNIK KONSELINGKONSELING  Latihan AsertifLatihan Asertif o Digunakan untuk melatih klien yangDigunakan untuk melatih klien yang mengalami kesulitan untuk menyatakan dirimengalami kesulitan untuk menyatakan diri bahwa tindakannya adalah layak atau benarbahwa tindakannya adalah layak atau benar o Terutama berguna di antaranya untukTerutama berguna di antaranya untuk membantu individu yang tidak mampumembantu individu yang tidak mampu mengungkapkan perasaan tersinggung,mengungkapkan perasaan tersinggung, kesulitan menyatakan tidak, mengungkapkankesulitan menyatakan tidak, mengungkapkan afeksi dan respon posistif lainnyaafeksi dan respon posistif lainnya o Cara : permainan peran dengan bimbinganCara : permainan peran dengan bimbingan konselor, diskusi kelompokkonselor, diskusi kelompok
  • 21. Desensitisasi SistematisDesensitisasi Sistematis o Memfokuskan bantuan untukMemfokuskan bantuan untuk menenangkan klien dari keteganganmenenangkan klien dari ketegangan yang dialami dengan cara mengajarkanyang dialami dengan cara mengajarkan klien untuk rileksklien untuk rileks o Esensi teknik ini adalahEsensi teknik ini adalah menghilangkan tingkah laku yangmenghilangkan tingkah laku yang diperkuat secara negatif dandiperkuat secara negatif dan menyertakan respon yang berlawananmenyertakan respon yang berlawanan dengan tingkah laku yang akandengan tingkah laku yang akan dihilangkandihilangkan
  • 22. o Dengan pengkondisian klasik respon-Dengan pengkondisian klasik respon- respon yang tidak dikehendaki dapatrespon yang tidak dikehendaki dapat dihilangkan secara bertahapdihilangkan secara bertahap o Tingkah laku yang diperkuat secaraTingkah laku yang diperkuat secara negatif biasanya merupakannegatif biasanya merupakan kecemasan, dan ia menyertakankecemasan, dan ia menyertakan respon yang berlawanan denganrespon yang berlawanan dengan tingkah laku yang akan dihilangkan.tingkah laku yang akan dihilangkan.
  • 23.  Pengkondisian AversiPengkondisian Aversi o DDigunakan untuk menghilangkan kebiasaanigunakan untuk menghilangkan kebiasaan burukburuk dengandengan meningkatkan kepekaan klienmeningkatkan kepekaan klien agar mengamati respon pada stimulus yangagar mengamati respon pada stimulus yang disenanginya dengan kebalikan stimulusdisenanginya dengan kebalikan stimulus tersebuttersebut o SStimulus yang tidak menyenangkan yangtimulus yang tidak menyenangkan yang disajikan tersebut diberikan secaradisajikan tersebut diberikan secara bersamaan dengan munculnya tingkah lakubersamaan dengan munculnya tingkah laku yang tidak dikehendaki kemunculannyayang tidak dikehendaki kemunculannya o PPengkondisian ini diharapkan terbentukengkondisian ini diharapkan terbentuk asosiasi antara tingkah laku yang tidakasosiasi antara tingkah laku yang tidak dikehendaki dengan stimulus yang tidakdikehendaki dengan stimulus yang tidak menyenangkanmenyenangkan..
  • 24.  Pembentukan Tingkah laku ModelPembentukan Tingkah laku Model o DDigunakan untuk membentuk tingkah lakuigunakan untuk membentuk tingkah laku baru pada klien, dan memperkuat tingkahbaru pada klien, dan memperkuat tingkah laku yang sudah terbentuklaku yang sudah terbentuk o KKonselor menunjukkan kepada klien tentangonselor menunjukkan kepada klien tentang tingkah laku model, dapat menggunakantingkah laku model, dapat menggunakan model audio, model fisik, model hidup ataumodel audio, model fisik, model hidup atau lainnya yang teramati dan dipahami jenislainnya yang teramati dan dipahami jenis tingkah laku yang hendak dicontohtingkah laku yang hendak dicontoh o Tingkah laku yang berhasil dicontohTingkah laku yang berhasil dicontoh memperoleh ganjaran dari konselormemperoleh ganjaran dari konselor :: dapatdapat berupa pujian sebagai ganjaran sosial.berupa pujian sebagai ganjaran sosial.
  • 25. KETERBATASANKETERBATASAN PENDEKATANPENDEKATAN 1.1. BBersifat dingin, kurang menyentuhersifat dingin, kurang menyentuh aspekaspek pribadi, bersifat manipulatif, danpribadi, bersifat manipulatif, dan mengabaikan hubunganmengabaikan hubungan antar pribadiantar pribadi 2.2. LLebih terkonsentrasi kepada teknikebih terkonsentrasi kepada teknik 3.3. PPemilihan tujuan sering ditentukan olehemilihan tujuan sering ditentukan oleh konselorkonselor
  • 26. 4.4. KKonstruksi belajar yang dikembangkanonstruksi belajar yang dikembangkan dandan digunakan oleh konselor behavioraldigunakan oleh konselor behavioral tidak cukuptidak cukup komprehensif untuk menjekomprehensif untuk menje -- laskan belajar dan harus dipandanglaskan belajar dan harus dipandang hanyahanya ssebagai suatu hipotesisebagai suatu hipotesis yang harus diujiyang harus diuji 5. P5. Perubahan klien hanya berupa gejalaerubahan klien hanya berupa gejala yang dapat berpindah kepada bentukyang dapat berpindah kepada bentuk tingkah laku yang lain.tingkah laku yang lain.
  • 27.
  • 28. KONSEP DASARKONSEP DASAR  MManusia dalam kehidupannya selalu aktifanusia dalam kehidupannya selalu aktif sebagai suatu keseluruhan.sebagai suatu keseluruhan.  Setiap individu bukan semata-mataSetiap individu bukan semata-mata merupakan penjumlahan dari bagian-bagianmerupakan penjumlahan dari bagian-bagian organ-organ seperti hati, jantung, otak, danorgan-organ seperti hati, jantung, otak, dan sebagainya, melainkan merupakan suatusebagainya, melainkan merupakan suatu koordinasi semua bagian tersebut.koordinasi semua bagian tersebut.
  • 29.  Manusia aktif terdorong kearah keseluruhanManusia aktif terdorong kearah keseluruhan dan integrasi pemikiran, perasaan, dandan integrasi pemikiran, perasaan, dan tingkah lakunyatingkah lakunya  Setiap individu memiliki kemampuan untukSetiap individu memiliki kemampuan untuk menerima tanggung jawab pribadi, memilikimenerima tanggung jawab pribadi, memiliki dorongan untuk mengembangkan kesadarandorongan untuk mengembangkan kesadaran yang akan mengarahkan menujuyang akan mengarahkan menuju terbentuknya integritas atau keutuhan pribadi.terbentuknya integritas atau keutuhan pribadi.
  • 30.  HHakikat manusia menurutakikat manusia menurut GGestaltestalt :: HanyaHanya dapat dipahami dalamdapat dipahami dalam kesekeselluruhan konteksnyauruhan konteksnya MMerupakan bagian dari lingkungannyaerupakan bagian dari lingkungannya dan hanya dapat dipahami dalamdan hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan lingkungannya itukaitannya dengan lingkungannya itu AAktor bukan reaktorktor bukan reaktor
  • 31. BBerpotensi untuk menyadarierpotensi untuk menyadari sepenuhnya sensasi, emosi, persepsi,sepenuhnya sensasi, emosi, persepsi, dan pemikirannyadan pemikirannya DDapat memilih secara sadar danapat memilih secara sadar dan bertanggung jawabbertanggung jawab MMampu mengatur dan mengarahkanampu mengatur dan mengarahkan hidupnya secara efektif.hidupnya secara efektif.
  • 32.  Dalam hubungannya dengan perjalananDalam hubungannya dengan perjalanan kehidupan manusiakehidupan manusia :: ttidak ada yang “ada”idak ada yang “ada” kecuali “sekarang”.kecuali “sekarang”. Masa lalu telah pergi dan masa depan belumMasa lalu telah pergi dan masa depan belum dijalani, oleh karena itu yang menentukandijalani, oleh karena itu yang menentukan kehidupan manusia adalah masa sekarang.kehidupan manusia adalah masa sekarang.
  • 33. KKecemasanecemasan :: ““kesenjangan antarakesenjangan antara saat sekarang dansaat sekarang dan yang akan datangyang akan datang”” Jika individu menyimpang dari saatJika individu menyimpang dari saat sekarang dan menjadi terlalu terpsekarang dan menjadi terlalu terpu-u- kaukau pada masa depan, maka merekapada masa depan, maka mereka mengalami kecemasan.mengalami kecemasan.
  • 34.  UUnfinished businessnfinished business (urusan yang tak selesai(urusan yang tak selesai)) perasaan-perasaan yangperasaan-perasaan yang tidaktidak tersalurkan/tersalurkan/terungkapkanterungkapkan sepertiseperti :: dendam, kemarahan,dendam, kemarahan, kebencian, sakit hati,kebencian, sakit hati, kecemasan, kedudukan, rasakecemasan, kedudukan, rasa berdosa, rasa diabaikanberdosa, rasa diabaikan
  • 35.  Karena tidak terungkapkan di dalamKarena tidak terungkapkan di dalam kesadaran, perasaan-perasaan di bakesadaran, perasaan-perasaan di ba--wawa pada kehidupan sekarang dengan cara-carapada kehidupan sekarang dengan cara-cara yang menghambat hubungyang menghambat hubung--an yang efektifan yang efektif dengan dirinya sendidengan dirinya sendi--ri dan orang lainri dan orang lain  Urusan yang tak selesai itu akan bertahanUrusan yang tak selesai itu akan bertahan sampai iasampai ia beraniberani menghamengha--dapi dandapi dan menanganimenangani/mengatasinya/mengatasinya
  • 36. ASUMSI TINGKAH LAKUASUMSI TINGKAH LAKU BERMASALAHBERMASALAH  Individu bermasalah kaIndividu bermasalah karrena terjadiena terjadi pertentanganpertentangan antara kekuatanantara kekuatan “top dog”“top dog” dan keberadaandan keberadaan “under dog”“under dog” o Top dogTop dog adalah kekuatan yang mengharuskan,adalah kekuatan yang mengharuskan, menuntut, mengancammenuntut, mengancam o Under dogUnder dog adalah keadaan defensif, membela diri,adalah keadaan defensif, membela diri, tidak berdaya, lemah, pasif, ingin dimaklumi.tidak berdaya, lemah, pasif, ingin dimaklumi.
  • 37.  Perkembangan yang tergangguPerkembangan yang terganggu karenakarena terjaditerjadi ketidakketidakseimbangan antara apa-apaseimbangan antara apa-apa yang harus (yang harus (self-imageself-image) dan apa-apa yang) dan apa-apa yang diinginkan (diinginkan (selfself))  Terjadi pertentangan antara keberadaanTerjadi pertentangan antara keberadaan sosial dan biologissosial dan biologis  Ketidakmampuan individu mengintegrasikanKetidakmampuan individu mengintegrasikan pikiran, perasaan, dan tingkah lakunyapikiran, perasaan, dan tingkah lakunya
  • 38. Mengalami gap/kesenjangan sekarangMengalami gap/kesenjangan sekarang dan yang akan datangdan yang akan datang Melarikan diri dari kenyataan yangMelarikan diri dari kenyataan yang harus dihadapiharus dihadapi
  • 39. Spektrum tingkah laku bermasalahSpektrum tingkah laku bermasalah ::  Kepribadian kaku (rigid)Kepribadian kaku (rigid)  Tidak mau bebas-bertanggung jawab, inginTidak mau bebas-bertanggung jawab, ingin tetap tergantungtetap tergantung  Menolak berhubungan dengan lingkunganMenolak berhubungan dengan lingkungan  MemeliharanMemeliharan unfinished bussinessunfinished bussiness  Menolak kebutuhan diri sendiriMenolak kebutuhan diri sendiri  Melihat diri sendiri dalam kontinum “hitam-Melihat diri sendiri dalam kontinum “hitam- putih” .putih” .
  • 40. TUJUAN KONSELINGTUJUAN KONSELING Tujuan utamaTujuan utama :: MMembantu klien beraniembantu klien berani menghadapi tmenghadapi tantanganantangan dandan kkenyataan yang harus dihadapienyataan yang harus dihadapi  KliKlien dapat berubah dari ketergantungan terhadapen dapat berubah dari ketergantungan terhadap lingkungan/orang lain menjadi percaya pada diri,lingkungan/orang lain menjadi percaya pada diri, dapat berbuat lebih banyak untuk meingkatkandapat berbuat lebih banyak untuk meingkatkan kebermaknaan hidupnya.kebermaknaan hidupnya.
  • 41.  Individu yang bermasalah pada umumnyaIndividu yang bermasalah pada umumnya belum memanfaatkan potensinya secarabelum memanfaatkan potensinya secara penuh,penuh, iaia baru memanfaatkan sebagaian daribaru memanfaatkan sebagaian dari potensinya yang dimilikinyapotensinya yang dimilikinya Melalui konselingMelalui konseling konselorkonselor membantu klien agar potensimembantu klien agar potensi yang baru dimanfaatkanyang baru dimanfaatkan sebagian ini dimanfaatkan dansebagian ini dimanfaatkan dan dikembangkan secara optimal.dikembangkan secara optimal.
  • 42.  TujuanTujuan spesifikspesifik 1.1. Membantu klien agar dapat memperMembantu klien agar dapat memper-- oleh kesadaran pribadi, memahamioleh kesadaran pribadi, memahami kenyataan atau realitas, serta mendakenyataan atau realitas, serta menda-- patkan insight secara penuhpatkan insight secara penuh 2.2. Membantu klien menuju pencapaianMembantu klien menuju pencapaian integritas kepribadiannyaintegritas kepribadiannya
  • 43. 3.3. Mengentaskan klien dari kondisinyaMengentaskan klien dari kondisinya yang tergantung pada pertimbanganyang tergantung pada pertimbangan orang lain ke mengatur diri sendiri (orang lain ke mengatur diri sendiri (toto be true to himselfbe true to himself)) 4.4. Meningkatkan kesadaran individualMeningkatkan kesadaran individual agar klien dapat beringkah lakuagar klien dapat beringkah laku menurut prinsip-prinsip Gestalt, semuamenurut prinsip-prinsip Gestalt, semua situasi bermasalah (situasi bermasalah (unfisihedunfisihed bussinesbussines) yang muncul dan selalu) yang muncul dan selalu akan muncul dapat diatasi denganakan muncul dapat diatasi dengan baik.baik.
  • 44. DESKRIPSI PROSESDESKRIPSI PROSES KONSELINGKONSELING  Fokus utama konselingFokus utama konseling :: bagaimana keadaan klienbagaimana keadaan klien sekarang serta hambatan-hambatan apa yangsekarang serta hambatan-hambatan apa yang muncul dalam kesadarannyamuncul dalam kesadarannya TTugas konselorugas konselor :: mendorong klien untukmendorong klien untuk dapat melihat kenyataan yang ada padadapat melihat kenyataan yang ada pada dirinyadirinya dandan mau mencobamau mencoba mmenghadapinyaenghadapinya  KKlien bisa diajak untuk memilih dua alternatif,lien bisa diajak untuk memilih dua alternatif, menolak kenyataan yang ada pada dirinya ataumenolak kenyataan yang ada pada dirinya atau membuka diri untuk melihat apa yang sebenarnyamembuka diri untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya sekarangterjadi pada dirinya sekarang
  • 45.  Konselor menghindarkan diri dari pikiran-pikiranKonselor menghindarkan diri dari pikiran-pikiran yang abstrak, keinginan-keinginannya untukyang abstrak, keinginan-keinginannya untuk melakukan diagnosis, interpretasi maupunmelakukan diagnosis, interpretasi maupun memberi nasihatmemberi nasihat  Konselor sejak awal konseling sudahKonselor sejak awal konseling sudah mengarahkan tujuan agar klien menjadi matangmengarahkan tujuan agar klien menjadi matang dan mampu menyingkirkan hambatan-hambatndan mampu menyingkirkan hambatan-hambatn yang menyebabkan klien tidak dapat berdiriyang menyebabkan klien tidak dapat berdiri sendirisendiri  KKonselor membantu klien meonselor membantu klien menghadapinghadapi transisitransisi dari ketergantungannya terhadap faktor luardari ketergantungannya terhadap faktor luar menjadi percaya akan kekuatannya sendiri.menjadi percaya akan kekuatannya sendiri. Usaha ini dilakukan dengan menemukan danUsaha ini dilakukan dengan menemukan dan membuka ketersesatan atau kebuntuan klien.membuka ketersesatan atau kebuntuan klien.
  • 46.  Pada saat klien mengalami gejalaPada saat klien mengalami gejala kesesatan dan klien menyatakankesesatan dan klien menyatakan kekalahannya terhadap lingkungankekalahannya terhadap lingkungan dengan cara mengungkapkandengan cara mengungkapkan kelemahannya, dirinya tidak berdaya,kelemahannya, dirinya tidak berdaya, bodoh, atau gilabodoh, atau gila  Konselor membantu membuat perasaanKonselor membantu membuat perasaan klien untuk bangkit dan mau menghadapiklien untuk bangkit dan mau menghadapi ketersesatannya sehingga potensinyaketersesatannya sehingga potensinya dapat berkembang lebih optimal.dapat berkembang lebih optimal.
  • 47. Deskripsi Fase-fase Proses KonselingDeskripsi Fase-fase Proses Konseling :: Fase pertamaFase pertama  konselor mengembangkan pertemuan konseling,konselor mengembangkan pertemuan konseling, agar tercapai situasi yang memungkinkanagar tercapai situasi yang memungkinkan perubahan-perubahan yang diharapkan pada klienperubahan-perubahan yang diharapkan pada klien  Pola hubungan yang diciptakan untuk setiap klienPola hubungan yang diciptakan untuk setiap klien berbeda, karena masing-masing klien mempunyaiberbeda, karena masing-masing klien mempunyai keunikan sebagai individu serta memilikikeunikan sebagai individu serta memiliki kebutuhan yang bergantung kepada masalahkebutuhan yang bergantung kepada masalah yang harus dipecahkan.yang harus dipecahkan.
  • 48. Fase keduaFase kedua  Konselor berusaha meyakinkan danKonselor berusaha meyakinkan dan mengkondisikan klien untuk mengikutimengkondisikan klien untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan sesuaiprosedur yang telah ditetapkan sesuai dengan kondisi kliendengan kondisi klien  Ada dua hal yang dilakukan konselorAda dua hal yang dilakukan konselor dalam fase ini, yaitu :dalam fase ini, yaitu :
  • 49. 1.1. Membangkitkan motivasi klien :Membangkitkan motivasi klien :  memberi kesempatan klien untuk menyadarimemberi kesempatan klien untuk menyadari ketidaksenangannya atau ketidakpuasannyaketidaksenangannya atau ketidakpuasannya  Makin tinggi kesadaran klien terhadapMakin tinggi kesadaran klien terhadap ketidakpuasannya semakin besar motivasiketidakpuasannya semakin besar motivasi untuk mencapai perubahan dirinya, sehinggauntuk mencapai perubahan dirinya, sehingga makin tinggi pula keinginannya untuk bekerjamakin tinggi pula keinginannya untuk bekerja sama dengan konselor.sama dengan konselor. 2.2. Mebangkitkan otonomi klien :Mebangkitkan otonomi klien :  menekankan kepada klien bahwa klien bolehmenekankan kepada klien bahwa klien boleh menolak saran-saran konselor asal dapatmenolak saran-saran konselor asal dapat mengemukakan alasan-alasannya secaramengemukakan alasan-alasannya secara bertanggung jawab.bertanggung jawab.
  • 50. Fase ketigaFase ketiga  Konselor mendorong klien untukKonselor mendorong klien untuk mengatakan perasaan-perasaannyamengatakan perasaan-perasaannya pada saat inipada saat ini  Klien diberi kesempatan untukKlien diberi kesempatan untuk mengalami kembali segala perasaanmengalami kembali segala perasaan dan perbuatan pada masa lalu, dalamdan perbuatan pada masa lalu, dalam situasi di sini dan saat ini.situasi di sini dan saat ini.
  • 51.  Kadang-kadang klien diperbolahkanKadang-kadang klien diperbolahkan memproyeksikan dirinya kepada konselormemproyeksikan dirinya kepada konselor  Melalui fase ini, konselor berusahaMelalui fase ini, konselor berusaha menemukan celah-celah kepribadian ataumenemukan celah-celah kepribadian atau aspek-aspek kepribadian yang hilang, dariaspek-aspek kepribadian yang hilang, dari sini dapat diidentifikasi apa yang harussini dapat diidentifikasi apa yang harus dilakukan kliendilakukan klien..
  • 52. Fase keempatFase keempat  Setelah klien memperoleh pemahamanSetelah klien memperoleh pemahaman dan penyadaran tentang pikiran,dan penyadaran tentang pikiran, perasaan, dan tingkah lakunya,perasaan, dan tingkah lakunya, konselor mengantarkan klien memasukikonselor mengantarkan klien memasuki fase akhir konselingfase akhir konseling  Pada fase ini klien menunjukkan gejala-Pada fase ini klien menunjukkan gejala- gejala yang mengindikasikan integritasgejala yang mengindikasikan integritas kepribadiannya sebagai individu yangkepribadiannya sebagai individu yang unik dan manusiawi.unik dan manusiawi.
  • 53.  Klien telah memiliki kepercayaan padaKlien telah memiliki kepercayaan pada potensinya, menyadari keadaan dirinyapotensinya, menyadari keadaan dirinya pada saat sekarang, sadar danpada saat sekarang, sadar dan bertanggung jawab atas sifat otonominya,bertanggung jawab atas sifat otonominya, perasaan-perasaannya, pikiran-pikirannyaperasaan-perasaannya, pikiran-pikirannya dan tingkah lakunya.dan tingkah lakunya.  Dalam situasi ini klien secara sadar danDalam situasi ini klien secara sadar dan bertanggung jawab memutuskan untukbertanggung jawab memutuskan untuk “melepaskan” diri dari konselor, dan siap“melepaskan” diri dari konselor, dan siap untuk mengembangan potensi dirinya.untuk mengembangan potensi dirinya.
  • 54. TEKNIK KONSELINGTEKNIK KONSELING Prinsip Kerja Teknik Konseling GestalPrinsip Kerja Teknik Konseling Gestal  Penekanan Tanggung Jawab Klien,Penekanan Tanggung Jawab Klien, konselor menekankan bahwa konselorkonselor menekankan bahwa konselor bersedia membantu klien tetapi tidak akanbersedia membantu klien tetapi tidak akan bisa mengubah klien, konselorbisa mengubah klien, konselor menekankan agar klien mengambilmenekankan agar klien mengambil tanggung jawab atas tingkah lakunya.tanggung jawab atas tingkah lakunya.
  • 55. Orientasi Sekarang dan Di SiniOrientasi Sekarang dan Di Sini  Konselor tidak merekonstruksi masaKonselor tidak merekonstruksi masa lalu atau motif-motif tidak sadar, tetapilalu atau motif-motif tidak sadar, tetapi memfokuskan keadaan sekarangmemfokuskan keadaan sekarang  Masa lalu hanya dalam kaitannyaMasa lalu hanya dalam kaitannya dengan keadaan sekarangdengan keadaan sekarang  KKonselor tidak bertanya denganonselor tidak bertanya dengan pertanyaan “mengapa”.pertanyaan “mengapa”.
  • 56. Orientasi EksperiensialOrientasi Eksperiensial  konselor meningkatkan kesadaran klienkonselor meningkatkan kesadaran klien tentang diri sendiri dan masalah-masalahnya,tentang diri sendiri dan masalah-masalahnya, sehingga klien mampu mengintegrasikansehingga klien mampu mengintegrasikan kembali dirinya:kembali dirinya:  klien mempergunakan kata ganti personalklien mempergunakan kata ganti personal  klien mengubah kalimat pertanyaanklien mengubah kalimat pertanyaan menjadi pernyataanmenjadi pernyataan  klien mengambil peran dan tanggung jawabklien mengambil peran dan tanggung jawab  klien menyadari bahwa ada hal-hal positifklien menyadari bahwa ada hal-hal positif dan/atau negative pada diri atau tingkahdan/atau negative pada diri atau tingkah lakunyalakunya
  • 57. Teknik-teknik Konseling GestalTeknik-teknik Konseling Gestal  Permainan DialogPermainan Dialog TTeknik ini dilakukan dengan cara klieneknik ini dilakukan dengan cara klien dikondisikan untuk mendialogan duadikondisikan untuk mendialogan dua kecenderungan yang saling bertentangan,kecenderungan yang saling bertentangan, yaitu kecenderungan top dog danyaitu kecenderungan top dog dan kecenderungan under dog, misalnya :kecenderungan under dog, misalnya :  kkecenderungan orang tua lawanecenderungan orang tua lawan kecenderungan anakkecenderungan anak
  • 58.  KKecenderungan “anak baik” lawanecenderungan “anak baik” lawan kecenderungan “anak bodoh”kecenderungan “anak bodoh”  KKecenderungan bertanggung jawab lawanecenderungan bertanggung jawab lawan kecenderungan masa bodohkecenderungan masa bodoh  KKecenderungan otonom lawanecenderungan otonom lawan kecenderungan tergantungkecenderungan tergantung  KKecenderungan kuat atau tegar lawanecenderungan kuat atau tegar lawan kecenderungan lemahkecenderungan lemah
  • 59.  Melalui dialog yang kontradiktif ini,Melalui dialog yang kontradiktif ini, menurut pandangan Gestalt padamenurut pandangan Gestalt pada akhirnya klien akan mengarahkanakhirnya klien akan mengarahkan dirinya pada suatu posisi di mana iadirinya pada suatu posisi di mana ia berani mengambil resikoberani mengambil resiko  Penerapan permainan dialog iniPenerapan permainan dialog ini dapat dilaksanakan dengandapat dilaksanakan dengan menggunakan teknik “kursi kosong”.menggunakan teknik “kursi kosong”.
  • 60. Latihan Saya Bertanggung JawabLatihan Saya Bertanggung Jawab  TTeknik untuk membantu klien agar mengakuieknik untuk membantu klien agar mengakui dan menerima perasaan-perasaannya daridan menerima perasaan-perasaannya dari pada memproyekpada memproyek--sikan perasaannya itusikan perasaannya itu kepada orang lain.kepada orang lain.  Dalam teknik ini konselor meminta klien untukDalam teknik ini konselor meminta klien untuk membuat suatu pernyataan dan kemudianmembuat suatu pernyataan dan kemudian klien menambahkan dalam pernyataan ituklien menambahkan dalam pernyataan itu dengan kalimat : “...dan saya bertanggungdengan kalimat : “...dan saya bertanggung jawab atas hal itu”.jawab atas hal itu”.
  • 61.  Misalnya :Misalnya :  ““Saya merasa jenuh, dan saya bertanggung jawab atasSaya merasa jenuh, dan saya bertanggung jawab atas kejenuhan itu”kejenuhan itu”  ““Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan sekarang,Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan sekarang, dan saya bertanggung jawab ketidaktahuan itu”.dan saya bertanggung jawab ketidaktahuan itu”.  ““Saya malas, dan saya bertanggung jawab atasSaya malas, dan saya bertanggung jawab atas kemalasan itu”.kemalasan itu”.  Meskipun tampaknya mekanis, tetapi menurutMeskipun tampaknya mekanis, tetapi menurut Gestalt akan membantu meningkatkanGestalt akan membantu meningkatkan kesadaraan klien akan perasaan-perasaan yangkesadaraan klien akan perasaan-perasaan yang mungkin selama ini diingkarinya.mungkin selama ini diingkarinya.
  • 62. Bermain ProyeksiBermain Proyeksi  Proyeksi :Proyeksi :  Memantulkan kepada orang lain perasaan-Memantulkan kepada orang lain perasaan- perasaan yang dirinya sendiri tidak mauperasaan yang dirinya sendiri tidak mau melihat atau menerimanyamelihat atau menerimanya  MMengingkari perasaan-perasaan sendiriengingkari perasaan-perasaan sendiri dengan cara memantulkannya kepada orangdengan cara memantulkannya kepada orang lainlain
  • 63.  Sering terjadi, perasaan-perasaanSering terjadi, perasaan-perasaan yang dipantulkan kepada orang lainyang dipantulkan kepada orang lain merupakan atribut yang dimilikinyamerupakan atribut yang dimilikinya  Dalam teknik bermain proyeksiDalam teknik bermain proyeksi konselor meminta kepada klienkonselor meminta kepada klien untuk mencobakan atau melakukanuntuk mencobakan atau melakukan hal-hal yang diproyeksikan kepadahal-hal yang diproyeksikan kepada orang lain.orang lain.
  • 64. Teknik PembalikanTeknik Pembalikan  Gejala-gejala dan tingkah laku tertentuGejala-gejala dan tingkah laku tertentu sering kali mempresentasikansering kali mempresentasikan pembalikan dari dorongan-doronganpembalikan dari dorongan-dorongan yang mendasarinyayang mendasarinya  Dalam teknik ini konselor meminta klienDalam teknik ini konselor meminta klien untuk memainkan peran yanguntuk memainkan peran yang berkebalikan dengan perasaan-berkebalikan dengan perasaan- perasaan yang dikeluhkannya.perasaan yang dikeluhkannya.
  • 65.  Misalnya :Misalnya : KKonselor memberi kesempatanonselor memberi kesempatan kepada klien untuk memainkan perankepada klien untuk memainkan peran “ekshibisionis” bagi klien pemalu“ekshibisionis” bagi klien pemalu yang berlebihanyang berlebihan
  • 66. Tetap dengan PerasaanTetap dengan Perasaan  TeknikTeknik iniini dapat digunakan untuk kliendapat digunakan untuk klien yang menunjukkan perasaan atauyang menunjukkan perasaan atau suasana hati yang tidak menyenangkansuasana hati yang tidak menyenangkan dandan ia sangat ingin menghindarinyaia sangat ingin menghindarinya  KKonselor mendorong klien untuk tetaponselor mendorong klien untuk tetap bertahan dengan perasaan yang inginbertahan dengan perasaan yang ingin dihindarinya itu.dihindarinya itu.
  • 67.  Kebanyakan klien ingin melarikan diri dariKebanyakan klien ingin melarikan diri dari stimulus yang menakutkan danstimulus yang menakutkan dan menghindari perasaan-perasaan yangmenghindari perasaan-perasaan yang tidak menyenangkantidak menyenangkan  Dalam hal ini konselor tetap mendorongDalam hal ini konselor tetap mendorong klien untuk bertahan dengan ketakutanklien untuk bertahan dengan ketakutan atau kesakitan perasaan yang dialaminyaatau kesakitan perasaan yang dialaminya sekarang dan mendorong klien untuksekarang dan mendorong klien untuk menyelam lebih dalam ke dalam tingklahmenyelam lebih dalam ke dalam tingklah laku dan perasaan yang ingin dihindarinyalaku dan perasaan yang ingin dihindarinya itu.itu.
  • 68.  Untuk membuka dan membuat jalan meUntuk membuka dan membuat jalan me-- nuju perkembangan kesadaran perasaannuju perkembangan kesadaran perasaan yang lebih baruyang lebih baru :: tidak cukup hanya mengkontidak cukup hanya mengkonfron-fron- tasi dan menghadapi perasaan-tasi dan menghadapi perasaan- perasaan yang ingin dihindarinyaperasaan yang ingin dihindarinya  membutuhkan keberanian dan pengalammembutuhkan keberanian dan pengalam-- an untuk bertahan dalam kesakitan peraan untuk bertahan dalam kesakitan pera-- saan yang ingin dihindarinya itusaan yang ingin dihindarinya itu..
  • 69. KETERBATASANKETERBATASAN PENDEKATANPENDEKATAN 1. P1. Pendekatan gestalt cenderung kurangendekatan gestalt cenderung kurang mmemperhatikan faktor kognitifemperhatikan faktor kognitif 2.2. PPendekatan gestalt menekankanendekatan gestalt menekankan tanggung jawab atas diri sendiri,tanggung jawab atas diri sendiri, tetapitetapi mengabaikan tanggung jawabmengabaikan tanggung jawab pada orang lainpada orang lain
  • 70. 3. Menjadi tidak produktf bila penggunaan3. Menjadi tidak produktf bila penggunaan teknik-teknik gestalt dikembangkanteknik-teknik gestalt dikembangkan secara mekanissecara mekanis 4. Dapat terjadi4. Dapat terjadi klien sering bereaksiklien sering bereaksi negatif terhadap sejumlah tekniknegatif terhadap sejumlah teknik gestalt karena merasa dirinyagestalt karena merasa dirinya dianggap anak kecil atau orang bodoh.dianggap anak kecil atau orang bodoh.
  • 71. Oleh: Dr. DYP Sugiharto, M.Pd Universitas Negeri Semarang
  • 72. PERSPEKTIF DAN MAKNAPERSPEKTIF DAN MAKNA PENDEKATAN KONSELINGPENDEKATAN KONSELING  EsensiEsensi KonselingKonseling SSuatu proses hubungan untuk membantuuatu proses hubungan untuk membantu orang lain, yang terbangun dalam suatuorang lain, yang terbangun dalam suatu hubungan tatap muka antara dua oranghubungan tatap muka antara dua orang individu (klien yang menghadapi masalahindividu (klien yang menghadapi masalah dengan konselor yang memilikidengan konselor yang memiliki kualifikasi tertentu).kualifikasi tertentu).
  • 73.  Bantuan diarahkan agar klien mampuBantuan diarahkan agar klien mampu :: -- tumbuh kembang kearah yangtumbuh kembang kearah yang dipilihnyadipilihnya -- memecahkan masalah yangmemecahkan masalah yang dihadapidihadapi dalam kehidupanhya.dalam kehidupanhya.  Hubungan dalam proses konselingHubungan dalam proses konseling terjadi dalam suasana profesionalterjadi dalam suasana profesional dengan menyediakan kondisi yangdengan menyediakan kondisi yang kondusif bagi perubahan perilaku klienkondusif bagi perubahan perilaku klien yang diperlukan untuk memecahkanyang diperlukan untuk memecahkan kesulitan pribadi yang dihadapinyakesulitan pribadi yang dihadapinya ..
  • 74.  KonselingKonseling PProfesionalrofesional • LLayanan terhadap klien yangayanan terhadap klien yang dapatdapat dipertangdipertang--gungjawabkan dasar keilmuangungjawabkan dasar keilmuan dan teknologinyadan teknologinya • BBertitik tolak dari pendekatan-pendekataertitik tolak dari pendekatan-pendekata nn yang dijadikan sebagai dasar acuannyayang dijadikan sebagai dasar acuannya  Pendekatan konseling :Pendekatan konseling : Sistem konseling yang dirancang danSistem konseling yang dirancang dan didesain berda-sarkan teori-teori dandidesain berda-sarkan teori-teori dan terapan-terapannya sehingga muwujud-kanterapan-terapannya sehingga muwujud-kan suatu struktur performansi konselingsuatu struktur performansi konseling
  • 75. JENIS-JENISJENIS-JENIS PENDEKATAN KONSELINGPENDEKATAN KONSELING  Psikoanalisis (PA)Psikoanalisis (PA)  Eksistensial Humanistik (EH)Eksistensial Humanistik (EH)  Behaviorisitik (Bh)Behaviorisitik (Bh)  Gestalt (Gt)Gestalt (Gt)  Client Centered (CC)Client Centered (CC)  Analisis Transaksional (AT)Analisis Transaksional (AT)  Rasional Emotif (RE)Rasional Emotif (RE)  Realitas (Rt)Realitas (Rt)  Trait and Factor (TF)Trait and Factor (TF)
  • 76.
  • 77. KONSEP DASARKONSEP DASAR  Pandangan tentang manusiaPandangan tentang manusia • MManusiaanusia cenderungcenderung pesimistik, deterministik, mekanistikpesimistik, deterministik, mekanistik dan reduksionistikdan reduksionistik • ManusiaManusia dideterminasi oleh kekuatan-kekuatn irasional,dideterminasi oleh kekuatan-kekuatn irasional, motivasi-motivasi tidak sadar, kebutuhan-kebutuhan danmotivasi-motivasi tidak sadar, kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan biologis dan naluriah oleh peristiwa-dorongan-dorongan biologis dan naluriah oleh peristiwa- peristiwa psikoseksual yang terjadi pada masa lalu dariperistiwa psikoseksual yang terjadi pada masa lalu dari kehidupannyakehidupannya • TTingkah laku manusaiingkah laku manusai : (1): (1) ditujukan untuk memenuhiditujukan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan insting-instingnyakebutuhan biologis dan insting-instingnya , (2), (2) dikendalikandikendalikan oleh pengalaman-pengalaman masa lampau dan ditentutkanoleh pengalaman-pengalaman masa lampau dan ditentutkan oleh faktor-faltor interpersonal dan intrapsikis.oleh faktor-faltor interpersonal dan intrapsikis.
  • 78. Pandangan tentang KepribadianPandangan tentang Kepribadian Tingkatan KesadaranTingkatan Kesadaran 1. K1. Kesadaranesadaran :: -- tingkatan yang memiliki fungsitingkatan yang memiliki fungsi mengingat,mengingat, menyadari, dan merasakan sesuatumenyadari, dan merasakan sesuatu secarasecara sadarsadar -- Kesadaran ini memiliki ruang yangKesadaran ini memiliki ruang yang terbatasterbatas dan tampak pada saat individudan tampak pada saat individu menyadarimenyadari berbagaiberbagai stumulus yang adastumulus yang ada disekitarnya.disekitarnya.
  • 79. 2.2. Ambang sadarAmbang sadar -- TTingkatan kesadaran yang menyimpoan ide, ingatan, daningkatan kesadaran yang menyimpoan ide, ingatan, dan perasaan yang berfungsi mengantarkanperasaan yang berfungsi mengantarkan keke tingkattingkat kesadaran.kesadaran. -- BBukan merupakan bagian dariukan merupakan bagian dari tingkat kesadaran, tetapitingkat kesadaran, tetapi merupakan tingkatan lain yang biasanya membutuhkanmerupakan tingkatan lain yang biasanya membutuhkan waktuwaktu beberapa saat untuk menyedari sesuatubeberapa saat untuk menyedari sesuatu 3.3. KetidaksadaranKetidaksadaran - T- Tingkatan dunia kesadaran yang terbesar dan sebagaiingkatan dunia kesadaran yang terbesar dan sebagai bagian terpenting dari struktur psikis, karena segenapbagian terpenting dari struktur psikis, karena segenap pikiran dan perasaan yang dialami sepanjang hidupnyapikiran dan perasaan yang dialami sepanjang hidupnya yang tidak dapat disadari lagi akan tersimpan di dalamyang tidak dapat disadari lagi akan tersimpan di dalam ketidaksadaran.ketidaksadaran. -- Tingkah laku manusia sTingkah laku manusia s eebagibagiaan besar didorong olehn besar didorong oleh perasaanperasaan dan pikiran yang tersimpan di tingkat ketidaksadaran ini.dan pikiran yang tersimpan di tingkat ketidaksadaran ini.
  • 80.  Struktur KepribadianStruktur Kepribadian KKepribadian manusia terdiri atas tiga sub sistem,epribadian manusia terdiri atas tiga sub sistem, yaituyaitu id, ego dan super egoid, ego dan super ego IdId adalah sistem dasar kepribadian yang merupakanadalah sistem dasar kepribadian yang merupakan sumber dari dari pada segala dorongan instinktif,sumber dari dari pada segala dorongan instinktif, khususnya seks dan agresikhususnya seks dan agresi EgoEgo merupakan aspek psikologis yang timbul karenamerupakan aspek psikologis yang timbul karena kebutuhan individu untuk berhubungan dengan duniakebutuhan individu untuk berhubungan dengan dunia realitarealita Super EgoSuper Ego merupakan sub sistem yang berfungsimerupakan sub sistem yang berfungsi sebagai kontrol internal, yang terdiri dari kata hatisebagai kontrol internal, yang terdiri dari kata hati (apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan)(apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan) dan Ego-ideal (apa yang sehadan Ego-ideal (apa yang seha rrusnya saya menjadi).usnya saya menjadi).
  • 81.  Dinamika KepribadianDinamika Kepribadian -- Psikoanalisis memandang bahwa organismePsikoanalisis memandang bahwa organisme manusia sebagai sistem energi yangmanusia sebagai sistem energi yang kompleks.kompleks. -- EnerEnerggi beresal dari makanan (energi fisik)i beresal dari makanan (energi fisik) yangyang dapat berubah menjadi energi psikisdapat berubah menjadi energi psikis -- Dinamika kepribadian terdiri dari caraDinamika kepribadian terdiri dari cara bagaimanabagaimana energi psikis itu didistribusikan danenergi psikis itu didistribusikan dan digunakandigunakan
  • 82.  Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian -- Kepribadian individu mulai terbentuk pada tahuan-Kepribadian individu mulai terbentuk pada tahuan- tahuntahun pertama di masa kanak-kanak.pertama di masa kanak-kanak. -- Pada umur 5 tahun struktur dasar kepribadianPada umur 5 tahun struktur dasar kepribadian individuindividu telah terbentuk, pada tahun-tahun berikutnya hanyatelah terbentuk, pada tahun-tahun berikutnya hanya menghaluskan struktur dasar tersebutmenghaluskan struktur dasar tersebut -- Perkembangan kepribadian berkenaan denganPerkembangan kepribadian berkenaan dengan bagaimanabagaimana individu belajar dengan cara-cara baru dalamindividu belajar dengan cara-cara baru dalam mereduksimereduksi ketegangan atau kecemasan dialami dalamketegangan atau kecemasan dialami dalam kehidupannya.kehidupannya. -- Ketegangan atau kecemasan tersebut bersumberKetegangan atau kecemasan tersebut bersumber padapada empat unsur,empat unsur, yaitu (1) proses pertumbuhanyaitu (1) proses pertumbuhan fisiologis, (2) frustasi, (3) konflik, danfisiologis, (2) frustasi, (3) konflik, dan (4) ancaman.(4) ancaman.
  • 83.  Cara ego menghadari ancaman yangCara ego menghadari ancaman yang menimbulkan ketegangan ataumenimbulkan ketegangan atau kecemasankecemasan :: mekanisme pertahananmekanisme pertahanan ego.ego.  Bentuk-bentuk mekanisme perthananBentuk-bentuk mekanisme perthanan ego antara lain :ego antara lain : -- IdentifikasiIdentifikasi -- RepresiRepresi -- ProyeksiProyeksi - F- Fiksasiiksasi -- RegresiRegresi
  • 84.  Perkembangan kepribadian individuPerkembangan kepribadian individu dari sejak lahir hingga dewasa terjadidari sejak lahir hingga dewasa terjadi dalam fase-fasedalam fase-fase :: 1. F1. Fase Oralase Oral 2. Fase Anal2. Fase Anal 3. Fase3. Fase PhallisPhallis 4. F4. Fase Latentase Latent 5. Fase Genital5. Fase Genital
  • 85. ASUMSI TINGKAH LAKUASUMSI TINGKAH LAKU BERMASALAHBERMASALAH  Tingkah laku bermasalah disebabkanTingkah laku bermasalah disebabkan oleh kekacauan dalamoleh kekacauan dalam bberfungsinyaerfungsinya individu yang bersumber pada :individu yang bersumber pada : -- dinamika yang tidak efektif antara id,dinamika yang tidak efektif antara id, ego,ego, dan super egodan super ego -- proses belajar yang tidak benar padaproses belajar yang tidak benar pada masamasa kanak-kanak.kanak-kanak.
  • 86. TUJUAN KONSELINGTUJUAN KONSELING  Membantu klien untuk membentuk kembali strukturMembantu klien untuk membentuk kembali struktur karakternya dengan mejadikan hal-hal yang tidakkarakternya dengan mejadikan hal-hal yang tidak disadari menjadi disadari oleh klien.disadari menjadi disadari oleh klien.  Secara spesifik :Secara spesifik : a. Membawa klien dari dorongan-dorongan yang ditekana. Membawa klien dari dorongan-dorongan yang ditekan (ketidaksadaran) yang mengakibatkan kecemasan(ketidaksadaran) yang mengakibatkan kecemasan kearah perkembangan kesadaran intelektualkearah perkembangan kesadaran intelektual b. Menghidupkan kembali masa lalu klien denganb. Menghidupkan kembali masa lalu klien dengan menembus konflik yang direpresmenembus konflik yang direpres c. Memberikan kesempatan kepada klien untukc. Memberikan kesempatan kepada klien untuk menghadapi situasi yang selama ini ia gagalmenghadapi situasi yang selama ini ia gagal mengatasinya.mengatasinya.
  • 87. DESKRIPSI PROSESDESKRIPSI PROSES KONSELINGKONSELING  Proses konseling difokuskan pada usaha menghayatiProses konseling difokuskan pada usaha menghayati kembali pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak.kembali pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak.  Pengalaman masa lampai ditata, dianalisis, danPengalaman masa lampai ditata, dianalisis, dan ditafsirkan dengan tujuan untuk merekonstriksiditafsirkan dengan tujuan untuk merekonstriksi kepribadian.kepribadian.  Menekankan dimensi afektif dalam membuat pemahamanMenekankan dimensi afektif dalam membuat pemahaman ketidakdasaran.ketidakdasaran.  Pemahaman intelektual penting, tetapi yang lebih pentingPemahaman intelektual penting, tetapi yang lebih penting mengasosiasikan antara perasaan dan ingatan denganmengasosiasikan antara perasaan dan ingatan dengan pemahaman diri.pemahaman diri.
  • 88.  Dalam konseling psikoanalisis terdapat dua bagianDalam konseling psikoanalisis terdapat dua bagian hubungan konselor dengan klien, yaitu aliansi danhubungan konselor dengan klien, yaitu aliansi dan transferensi.transferensi.  Aliansi :Aliansi : sikap klien kepada konselor yang relatif rasional,sikap klien kepada konselor yang relatif rasional, realistik, dan tidak neurosis (merupakan prakondisirealistik, dan tidak neurosis (merupakan prakondisi untuk terwujudnya keberhasilan konseling).untuk terwujudnya keberhasilan konseling).  Tranferensi :Tranferensi : - pengalihan segenap pengalaman klien di masa- pengalihan segenap pengalaman klien di masa lalunya terhadap orang-orang yang menguasainyalalunya terhadap orang-orang yang menguasainya yang ditujukan kpd konseloryang ditujukan kpd konselor - merupakan bagian dari hubungan yang sangat- merupakan bagian dari hubungan yang sangat penting untuk dianalisispenting untuk dianalisis - membantu klien untuk mencapai pemahaman tentang- membantu klien untuk mencapai pemahaman tentang bagaimana dirinya telah salah dalam menerima,bagaimana dirinya telah salah dalam menerima, menginterpretasikan, dan merespon pengalamannyamenginterpretasikan, dan merespon pengalamannya pada saat ini dalam kaitannya dengan masa lalunya.pada saat ini dalam kaitannya dengan masa lalunya.
  • 89.  Peran utama konselor dalam konseling iniPeran utama konselor dalam konseling ini adalah membantu klien dalam mencapaiadalah membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, ketulusan hati, dan hubungankesadaran diri, ketulusan hati, dan hubungan pribadi yang lebih efektif dalam menghadapipribadi yang lebih efektif dalam menghadapi kecemasan melalui cara-cara yang realistis.kecemasan melalui cara-cara yang realistis.  Konselor membangun hubungan kerja samaKonselor membangun hubungan kerja sama dengan klien dan kemudian melakukandengan klien dan kemudian melakukan serangkaian kegiatan mendengarkan danserangkaian kegiatan mendengarkan dan menafsirkan.menafsirkan.  Konselor memberikan perhatian kepadaKonselor memberikan perhatian kepada resistensi klienresistensi klien  Fungsinya adalah mempercepat prosesFungsinya adalah mempercepat proses penyadaran hal-hal yang tersimpan dalampenyadaran hal-hal yang tersimpan dalam ketidaksadaran.ketidaksadaran.
  • 90. TEKNIK KONSELINGTEKNIK KONSELING  Teknik-teknik konseling psikoanalisis diarahkanTeknik-teknik konseling psikoanalisis diarahkan untuk mengembangkan suasana bebas tekanan.untuk mengembangkan suasana bebas tekanan.  Dalam suasana bebas itu klien menelusuri apaDalam suasana bebas itu klien menelusuri apa yang tepat dan tidak tepat pada tingkah lakunyayang tepat dan tidak tepat pada tingkah lakunya dan mengarahkan diri untuk membangundan mengarahkan diri untuk membangun tingkah laku baru.tingkah laku baru.  Ada lima teknik dasar dalam konselingAda lima teknik dasar dalam konseling psikoanalisis, yaitu :psikoanalisis, yaitu : (1) asosiasi bebas, (2) interpretasi, (3) analisis(1) asosiasi bebas, (2) interpretasi, (3) analisis mimpi, (4) analisis resistensi, dan (5) analisismimpi, (4) analisis resistensi, dan (5) analisis transferensi.transferensi.
  • 91. 1. Asosiasi Bebas1. Asosiasi Bebas Teknik pengungkapan pengalaman masaTeknik pengungkapan pengalaman masa lampau dan penghentian emosi-emosi yanglampau dan penghentian emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi traumatik di masaberkaitan dengan situasi traumatik di masa lampau : klien memperoleh pengetahuanlampau : klien memperoleh pengetahuan dan evaluasi diri sendiri.dan evaluasi diri sendiri. 2. Interpretasi2. Interpretasi -- Prosedur dasar yang digunakan dalamProsedur dasar yang digunakan dalam analisis mimpi, resistensi, dananalisis mimpi, resistensi, dan transferensitransferensi -- Penjelasan makna tingkah laku yangPenjelasan makna tingkah laku yang dimanifestasikan dalam mimpi, asosiasidimanifestasikan dalam mimpi, asosiasi bebas, resistensi, dan transferensi.bebas, resistensi, dan transferensi.
  • 92. Rambu-rambuRambu-rambu Interpretasi :Interpretasi :  Interpretasi disajikan pada saat gejalaInterpretasi disajikan pada saat gejala yg diinterpretasikan berhubungan eratyg diinterpretasikan berhubungan erat dengan hal-hal yg disadari klien.dengan hal-hal yg disadari klien.  Interpretasi dimulai dari permukaanInterpretasi dimulai dari permukaan menuju hal-hal yg dalam (dialami olehmenuju hal-hal yg dalam (dialami oleh situasi emosional klien).situasi emosional klien).  Menetapkan resistensi atau pertahan-Menetapkan resistensi atau pertahan- an sebelum menginterpretasikan emo-an sebelum menginterpretasikan emo- si atau konflik.si atau konflik.
  • 93. 3. Analisis Mimpi3. Analisis Mimpi Teknik untuk membuka hal-hal yang tidak disadariTeknik untuk membuka hal-hal yang tidak disadari dan membantu klien un-tuk memperoleh pemahamandan membantu klien un-tuk memperoleh pemahaman terhadap masalah-masalah yg belum terpecahan.terhadap masalah-masalah yg belum terpecahan. 4. Analisis Transferensi4. Analisis Transferensi Teknik mendorong klien untuk menghi-dupkanTeknik mendorong klien untuk menghi-dupkan kembali masa lampaunya dalam konselingkembali masa lampaunya dalam konseling Tujuan :Tujuan : a. Klien memperoleh pemahaman atas pengalamana. Klien memperoleh pemahaman atas pengalaman pengalaman tak sadar dan pengaruh masapengalaman tak sadar dan pengaruh masa lampaulampau terhadap kehidupan sekarang;terhadap kehidupan sekarang; b. Memungkinkan klien menembus konflik masab. Memungkinkan klien menembus konflik masa lampau yang diperta-hankan hingga sekarang &lampau yang diperta-hankan hingga sekarang & menghambat perkembangan emosinya.menghambat perkembangan emosinya.
  • 94.  Analisis ResistensiAnalisis Resistensi Resistensi :Resistensi : - Perilaku utk mempertahankan kecemasan- Perilaku utk mempertahankan kecemasan - Menghambat pengungkapan pengalaman- Menghambat pengungkapan pengalaman taktak disadaridisadari - Menghambat jalannya/proses konseling- Menghambat jalannya/proses konseling Analisis ResistensiAnalisis Resistensi teknik membantu klien agar menyadariteknik membantu klien agar menyadari alasan dibalik resistensinya : bisaalasan dibalik resistensinya : bisa menghilangkannyamenghilangkannya
  • 95. KETERBATASAN PENDEKATANKETERBATASAN PENDEKATAN 1.1. Pandangan yang terlalu determistik dinilai terlaluPandangan yang terlalu determistik dinilai terlalu merendahkan martabat kemanusiaan.merendahkan martabat kemanusiaan. 2. Terlalu banyak menekankan kepada masa kanak-kanak2. Terlalu banyak menekankan kepada masa kanak-kanak dan menganggap kehidupan seolah-olah ditentukan olehdan menganggap kehidupan seolah-olah ditentukan oleh masa lalu. Hal ini memberikan gambaran seolah-olahmasa lalu. Hal ini memberikan gambaran seolah-olah tanggung jawab individu berkurang.tanggung jawab individu berkurang. 3. Cenderung meminimalkan rasionalitas.3. Cenderung meminimalkan rasionalitas. 4. Data penelitian empiris kurang banyak mendukung4. Data penelitian empiris kurang banyak mendukung sistemsistem dan konsep psikoanalisis, seperti konsep tentang energidan konsep psikoanalisis, seperti konsep tentang energi psikis yang menentukan tingkah laku manusia.psikis yang menentukan tingkah laku manusia.
  • 96.
  • 97. KONSEP DASARKONSEP DASAR  Manusia padasarnya adalah unik memilikiManusia padasarnya adalah unik memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dankecenderungan untuk berpikir rasional dan irsionalirsional Ketika berpikir danKetika berpikir dan bertingkah-bertingkah- laku rasional manusia akanlaku rasional manusia akan efektif, bahagia, danefektif, bahagia, dan kompeten.kompeten. Ketika berpikir danKetika berpikir dan bertingkah-bertingkah- laku irasional individu itulaku irasional individu itu menjadimenjadi
  • 98.  Reaksi emosional seseorangReaksi emosional seseorang disebabkan oleh evaluasi,disebabkan oleh evaluasi, interpretasi, dan filosofi, baik yanginterpretasi, dan filosofi, baik yang disadari maupun tidak disadari.disadari maupun tidak disadari.  Hambatan psikologis atau emosionalHambatan psikologis atau emosional adalah akibat dari cara berpikir yangadalah akibat dari cara berpikir yang tidak logis dan irasional.tidak logis dan irasional.  Emosi menyertai individu yangEmosi menyertai individu yang berpikir dengan penuh prasangka,berpikir dengan penuh prasangka, sangat personal, dan irrasional.sangat personal, dan irrasional.
  • 99.  Berpikir irrasional diawali denganBerpikir irrasional diawali dengan belajar secara tidak logis yangbelajar secara tidak logis yang diperoleh dari orang tua dan budayadiperoleh dari orang tua dan budaya tempat dibesarkan.tempat dibesarkan.  Berpikir secara irasional akanBerpikir secara irasional akan tercermin dari verbalisasi yangtercermin dari verbalisasi yang digunakan.digunakan.  Verbalisasi yang tidak logisVerbalisasi yang tidak logis menunjukkan cara berpikir yang salahmenunjukkan cara berpikir yang salah dan verbalisasi yang tepatdan verbalisasi yang tepat menunjukkan cara berpikir yang tepat.menunjukkan cara berpikir yang tepat.
  • 100.  Perasaan dan pikiran negatief sertaPerasaan dan pikiran negatief serta penolakan diri harus dilawan denganpenolakan diri harus dilawan dengan cara berpikir yang rasional dan logiscara berpikir yang rasional dan logis yang dapat diterima menurut akalyang dapat diterima menurut akal sehat, serta menggunakan carasehat, serta menggunakan cara verbalisasi yang rasional.verbalisasi yang rasional.
  • 101.  Teori ABC dari Albert Ellis :Teori ABC dari Albert Ellis : Tiga pilar yang membangun tingkahTiga pilar yang membangun tingkah laku individulaku individu Antecedent eventAntecedent event (A)(A) Belief (B)Belief (B) Consequence (C)Consequence (C)
  • 102. AAntecedent event (A)ntecedent event (A)  Segenap peristiwa luar yang dialami atauSegenap peristiwa luar yang dialami atau memapar individumemapar individu  Peristiwa pendahulu yang berupa fakta,Peristiwa pendahulu yang berupa fakta, kejadian, tingkah laku, atau sikap orangkejadian, tingkah laku, atau sikap orang lain.lain. Perceraian suatu keluargaPerceraian suatu keluarga Kelulusan bagi siswaKelulusan bagi siswa Seleksi masuk bagi calonSeleksi masuk bagi calon karyawankaryawan
  • 103. Belief (B)Belief (B) Keyakinan, pandangan, nilai, atauKeyakinan, pandangan, nilai, atau verbalisasi individu thp suatu peristiwaverbalisasi individu thp suatu peristiwa Rational belief (rB) IrrasionalRational belief (rB) Irrasional belief (iB)belief (iB)
  • 104. Consequence (C)Consequence (C) • Konsekuensi emosional sebagai akibatKonsekuensi emosional sebagai akibat atau reaksi individu dalam bentukatau reaksi individu dalam bentuk perasaan senang atau tidak senangperasaan senang atau tidak senang dalam hubungannya dgn antecendentdalam hubungannya dgn antecendent event (A).event (A). • Konsekuensi emosional ini bukanKonsekuensi emosional ini bukan akibat langsung dari A tetapiakibat langsung dari A tetapi disebabkan oleh B, baik yang rBdisebabkan oleh B, baik yang rB maupun yang iB.maupun yang iB.
  • 105. ASUMSI TINGKAH LAKUASUMSI TINGKAH LAKU BERMASALAHBERMASALAH  TTingkah laku bermasalahingkah laku bermasalah :: tingkah laku yangtingkah laku yang didasarkandidasarkan dikendalikan olehdikendalikan oleh cara berpikir yangcara berpikir yang irrasionalirrasional (iB)(iB)  Ciri-ciri iB :Ciri-ciri iB : - Tidak dapat dibuktikan- Tidak dapat dibuktikan - Menimbulkan perasaan tidak enak- Menimbulkan perasaan tidak enak (kecemasan)(kecemasan) yang sebenarnya tidak perluyang sebenarnya tidak perlu - Menghalangi individu untuk berkembang- Menghalangi individu untuk berkembang
  • 106. Sebab-sebab Individu Berpikir Irasional :Sebab-sebab Individu Berpikir Irasional : • Individu tidak berpikir jelas tentang saat iniIndividu tidak berpikir jelas tentang saat ini dan yang akan datang, antara kenyataandan yang akan datang, antara kenyataan dan imajinasidan imajinasi • Individu tergantung pada perencanaan danIndividu tergantung pada perencanaan dan pemikiran orang lainpemikiran orang lain • Orang tua atau masyarakat memilikiOrang tua atau masyarakat memiliki kecenderungan berpikir irrasional yangkecenderungan berpikir irrasional yang diajarkan kepada individu melalui berbagaidiajarkan kepada individu melalui berbagai media.media.
  • 107. IIndikator keyakinan irrasionalndikator keyakinan irrasional :: • Bahwa manusia hidup dalam masyarakatBahwa manusia hidup dalam masyarakat adalah untukadalah untuk diterima danditerima dan dicintai olehdicintai oleh orang lain dari segala sesuatu yangorang lain dari segala sesuatu yang dikerjakandikerjakan  Bahwa banyak orang dalam kehidupanBahwa banyak orang dalam kehidupan masyarakat yang tidak baik, merusak,masyarakat yang tidak baik, merusak, jahatjahat, dan, dan kejamkejam sehingga merekasehingga mereka patutpatut dicurigai,dicurigai, disalahkan,disalahkan, dandan dihukumdihukum
  • 108.  BBahwa kehidupan manusiaahwa kehidupan manusia senantiasa dihadapkan kepadasenantiasa dihadapkan kepada berbagaiberbagai mamalapelape--taka, bencanataka, bencana yang dahsyat, mengeyang dahsyat, menge --rikan,rikan, menakutkan yang mau tidak maumenakutkan yang mau tidak mau harus dihadapi oleh manusiaharus dihadapi oleh manusia dalam hidupnya.dalam hidupnya.  BBahwa lebih mudah untukahwa lebih mudah untuk menjauhi kesulitan-kesulitan hidupmenjauhi kesulitan-kesulitan hidup tertentu dari pada berusaha untuktertentu dari pada berusaha untuk mengahadapi dan menanganinyamengahadapi dan menanganinya
  • 109.  Bahwa penderitaan emosional dariBahwa penderitaan emosional dari seseorang muncul dari tekananseseorang muncul dari tekanan ekseks--ternal dan individu hanyaternal dan individu hanya mempunyai kemampuan sedikitmempunyai kemampuan sedikit sekali untuk menghilangkansekali untuk menghilangkan penderitaan emosional tersebutpenderitaan emosional tersebut ..  Bahwa pengalaman masa laluBahwa pengalaman masa lalu membe-rikanmembe-rikan pengaruh sangatpengaruh sangat kuat terhadap kehidupan individukuat terhadap kehidupan individu dan menentukan perasaan dandan menentukan perasaan dan tingkah laku individu pada saattingkah laku individu pada saat sekarangsekarang
  • 110.  BahwaBahwa untukuntuk mencapai derajatmencapai derajat yang tinggi dalam hidupnyayang tinggi dalam hidupnya dandan untuk meuntuk me--rasakan sesuatu yangrasakan sesuatu yang menyenangkan memerlukanmenyenangkan memerlukan kekuatan supranaturalkekuatan supranatural  Bahwa nilai diri sebagai manusiaBahwa nilai diri sebagai manusia dan penerimaandan penerimaan orang lainorang lain terhadapterhadap diri tergantung daridiri tergantung dari kebaikan penampilan individu dankebaikan penampilan individu dan tingkat penerimaan oleh orang laintingkat penerimaan oleh orang lain terhadap individu.terhadap individu.
  • 111. TUJUAN KONSELINGTUJUAN KONSELING  Memperbaiki dan merubah sikap,Memperbaiki dan merubah sikap, persepsi, cara berpikir, keyakinan sertapersepsi, cara berpikir, keyakinan serta pandangan-pandangan klien yangpandangan-pandangan klien yang irrasional dan tidak logis menjadiirrasional dan tidak logis menjadi pandangan yang rasional dan logispandangan yang rasional dan logis  Menghilangkan gangguan-gangguanMenghilangkan gangguan-gangguan emosional yang merusak diri sendiriemosional yang merusak diri sendiri seperti rasa takut, rasa bersalah, rasaseperti rasa takut, rasa bersalah, rasa berdosa, rasa cemas, merasa was-was,berdosa, rasa cemas, merasa was-was, rasa marah.rasa marah.
  • 112.  Untuk mencapai tujuan-tujuan konselingUntuk mencapai tujuan-tujuan konseling itu perlu pemahaman klien teitu perlu pemahaman klien te nntangtang sistem keyakinan atau cara-carsistem keyakinan atau cara-car aa berpikirnya sendiriberpikirnya sendiri  TTiga tingkatan insightiga tingkatan insight /pemahaman :/pemahaman : 1. K1. Klien klien memahami tingkah lakulien klien memahami tingkah laku negatif/negatif/penolakan diripenolakan diri peristiwa yangperistiwa yang disebabkan oleh sistem keyakinandisebabkan oleh sistem keyakinan yangyang irasionalirasional
  • 113. 22 KKlien memahami bahwa yanglien memahami bahwa yang menganggumenganggu klien pada saat ini adalah karenaklien pada saat ini adalah karena keyakinankeyakinan irrasional terus diirrasional terus di anutnyaanutnya 3. K3. Klienlien memahami bahwamemahami bahwa tidak ada jalantidak ada jalan lainlain untuk keluar dari huntuk keluar dari h aambatanmbatan emosionalemosional yang dialaminyayang dialaminya kecuali dengankecuali dengan mendeteksi dan melawan keyakinanmendeteksi dan melawan keyakinan yang irrasional.yang irrasional.
  • 114. KLIEN YANG TELAH MEMILIKI rBKLIEN YANG TELAH MEMILIKI rB TERJADI PENINGKATAN DALAM HAL :TERJADI PENINGKATAN DALAM HAL :  penerimaan diripenerimaan diri  mminat sosialinat sosial  ppengengendalianendalian diridiri  ttoleransi terhadap pihak lainoleransi terhadap pihak lain  ffleksibelleksibelitasitas  penerimaanpenerimaan ketidakpastianketidakpastian  kkomitmen terhadap sesuatu di luaromitmen terhadap sesuatu di luar dirinyadirinya  berpikirberpikir logislogis  keberaniankeberanian mengambil risikomengambil risiko  menerima kenyataan.menerima kenyataan.
  • 115. DESKRIPSI PROSESDESKRIPSI PROSES KONSELINGKONSELING  Konseling rasional emotif dilakukan dgnKonseling rasional emotif dilakukan dgn menggunakan prosedur yang bervariasimenggunakan prosedur yang bervariasi dan sistematis yang secara khususdan sistematis yang secara khusus dimakdimak--sudkan untuk mengubah tingkahsudkan untuk mengubah tingkah laku dalam batas-batas tujuan yanglaku dalam batas-batas tujuan yang disusun secara bersama-sama olehdisusun secara bersama-sama oleh konselor dan klien.konselor dan klien.
  • 116.  Tugas konselor menunjukkanTugas konselor menunjukkan bahwabahwa masalahnya disebabkan olehmasalahnya disebabkan oleh persepsi yang terganggu dan pikiran-persepsi yang terganggu dan pikiran- pikiran yang tidak rasionalpikiran yang tidak rasional usaha untuk mengatasi masalahusaha untuk mengatasi masalah adalah harus kembali kepada sebab-adalah harus kembali kepada sebab- sebab permulaansebab permulaan, yaitu, yaitu menghilangkan pikiran-pikiran yangmenghilangkan pikiran-pikiran yang tidak rasionaltidak rasional..
  • 117.  Operasionalisasi tugas konselor :Operasionalisasi tugas konselor : 1.1. konselor lebih edukatif-direktif kepada klien, dengankonselor lebih edukatif-direktif kepada klien, dengan cara banyak memberikan cerita dan penjelasan,cara banyak memberikan cerita dan penjelasan, khususnya pada tahap awalkhususnya pada tahap awal 2.2. mengkonfrontasikan masalah klien secara langsungmengkonfrontasikan masalah klien secara langsung 3.3. menggunakan pendekatan yang dapat memberimenggunakan pendekatan yang dapat memberi semangat dan memperbaiki cara berpikir klien,semangat dan memperbaiki cara berpikir klien, kemudian memperbaiki mereka untuk dapat mendidikkemudian memperbaiki mereka untuk dapat mendidik dirinya sendiridirinya sendiri
  • 118. 4.4. dengan gigih dan berulang-ulang menekankandengan gigih dan berulang-ulang menekankan bahwa ide irrasional itulah yang menyebabkanbahwa ide irrasional itulah yang menyebabkan hambatan emosional pada klienhambatan emosional pada klien 5.5. mendorong klien menggunakan kemampuanmendorong klien menggunakan kemampuan rasional dari pada emosinyarasional dari pada emosinya 6.6. menggunakan pendekatan didaktif dan filosofismenggunakan pendekatan didaktif dan filosofis 7.7. menggunakan humor dan “menekan” sebagaimenggunakan humor dan “menekan” sebagai jalan mengkonfrontasikan berpikir secarajalan mengkonfrontasikan berpikir secara irrasional.irrasional.
  • 119.  Karakteristik Konseling REKarakteristik Konseling RE  Aktif-direktifAktif-direktif :: dalam hubungan konseling konselordalam hubungan konseling konselor lebih aktif membantu mengarahkan klienlebih aktif membantu mengarahkan klien dalam menghadapi dan memecahkandalam menghadapi dan memecahkan masalahnya.masalahnya.  Kognitif-eksperiensialKognitif-eksperiensial prosesproses konselingkonseling berfokus pada aspekberfokus pada aspek kognitif dari klien dan berintikankognitif dari klien dan berintikan pemecahan masalah yang rasional.pemecahan masalah yang rasional.
  • 120.  Emotif-ekspreriensialEmotif-ekspreriensial prosesproses konseling memfokuskan padakonseling memfokuskan pada aspek emosi klien dengan mempelajariaspek emosi klien dengan mempelajari sumber-sumber gangguan emosional,sumber-sumber gangguan emosional, sekaligus membongkar akar-akarsekaligus membongkar akar-akar keyakinan yang keliru yang mendasarikeyakinan yang keliru yang mendasari gangguan tersebut.gangguan tersebut.  BehavioristikBehavioristik prosesproses konseling yang dikembangkankonseling yang dikembangkan hendaknya menyentuh dan mendoronghendaknya menyentuh dan mendorong terjadinya perubahan tingkah laku klien.terjadinya perubahan tingkah laku klien.
  • 121. TEKNIK KONSELINGTEKNIK KONSELING  Teknik-teknik Emotif (Afektif)Teknik-teknik Emotif (Afektif)  Assertive adaptiveAssertive adaptive teknik untuk melatih, mendorong, danteknik untuk melatih, mendorong, dan membiasakan klien untuk secaramembiasakan klien untuk secara terus-menerus menyesuaikan dirinyaterus-menerus menyesuaikan dirinya dengan tingkah laku yang diinginkan.dengan tingkah laku yang diinginkan. Latihan-latihan yang diberikan lebihLatihan-latihan yang diberikan lebih bersifat pendisiplinan diri klien.bersifat pendisiplinan diri klien.
  • 122. -- Bermain peranBermain peran teknikteknik uuntuk mengekspresikanntuk mengekspresikan berbagai jenis perasaan yangberbagai jenis perasaan yang menekan (perasaan-perasaanmenekan (perasaan-perasaan negatif) melalui suatu suasana yangnegatif) melalui suatu suasana yang didikondisikankondisikan sedemikian rupasedemikian rupa sehingga klien dapat secara bebassehingga klien dapat secara bebas mengungkapkan dirinya sendirimengungkapkan dirinya sendiri melalui peran tertentumelalui peran tertentu .. - IImitasimitasi tteknik untuk menirukan secara teruseknik untuk menirukan secara terus menerus suatu model tingkah lakumenerus suatu model tingkah laku tertentu dengan maksud menghadapitertentu dengan maksud menghadapi dan menghilangkan tingkah lakunyadan menghilangkan tingkah lakunya sendiri yang negatif.sendiri yang negatif.
  • 123.  Teknik-teknik BehavioristikTeknik-teknik Behavioristik  ReinforcementReinforcement  teknik untuk mendorong klien keteknik untuk mendorong klien ke arah tingkah laku yang lebiharah tingkah laku yang lebih rasional dan logis dengan jalanrasional dan logis dengan jalan memberikan pujian verbal (memberikan pujian verbal ( rewardreward)) ataupun hukuman (ataupun hukuman ( punishmentpunishment).).
  • 124. TTeknik ini dimaksudkan untuk memeknik ini dimaksudkan untuk mem -- bongkar sistem nilai dan keyakinanbongkar sistem nilai dan keyakinan yang irrasional pada klien dan mengyang irrasional pada klien dan meng -- gantinya dengan sistem nilai yanggantinya dengan sistem nilai yang positif.positif. Dengan memberikan reward ataupunDengan memberikan reward ataupun punishment, maka klien akan mengpunishment, maka klien akan meng -- internalisasikan sistem nilai yanginternalisasikan sistem nilai yang diharapkan kepadanyadiharapkan kepadanya ..
  • 125. Social modelingSocial modeling • TTeknik untuk membeeknik untuk membe ntukntuk tingkah laku-tingkah laku- tingkah laku baru pada klientingkah laku baru pada klien • Teknik ini dilakukan agar klien dapatTeknik ini dilakukan agar klien dapat hidup dalam suatu model sosial yanghidup dalam suatu model sosial yang diharapkan dengan cara imitasidiharapkan dengan cara imitasi (meniru), mengobser(meniru), mengobser --vasi, danvasi, dan menyesuaikan dirinya dan mengmenyesuaikan dirinya dan meng -- internalisasikan norma-norma dalaminternalisasikan norma-norma dalam sissis--tem model sosial dengan masalahtem model sosial dengan masalah tertentu yang telah disiapkan olehtertentu yang telah disiapkan oleh konselor.konselor.
  • 126.  Teknik-teknik KognitifTeknik-teknik Kognitif  Home work assigmentsHome work assigments  TTeknik yang dilaksanakan dalameknik yang dilaksanakan dalam bentuk tugas-tugas rumah untukbentuk tugas-tugas rumah untuk melatih, membiasakan diri, danmelatih, membiasakan diri, dan menginternalisasikan sistem nilaimenginternalisasikan sistem nilai tertentu yang menuntut polatertentu yang menuntut pola tingkah laku yang diharapkan.tingkah laku yang diharapkan.
  • 127. • Klien ditugasi untukKlien ditugasi untuk mempelajari bahan-mempelajari bahan- bahan tertentubahan tertentu, melaksanakan latihan-latihan, melaksanakan latihan-latihan tertentutertentu yang signifikan untukyang signifikan untuk mengubahmengubah aspek-aspek kognisinya yang keliruaspek-aspek kognisinya yang keliru dandan irasionalirasional • TugasTugas yang diberikan konselor dilaporkanyang diberikan konselor dilaporkan oleh klien dalam suatu pertemuan tatap mukaoleh klien dalam suatu pertemuan tatap muka dengan konselordengan konselor • TTeknikeknik juga bermaksud :juga bermaksud : mengembangkan pmengembangkan p tanggung jawab, kepercayaan diritanggung jawab, kepercayaan diri ,, pengelolaan diri klien dan mengurangipengelolaan diri klien dan mengurangi ketergantungannya kepada konselor.ketergantungannya kepada konselor.
  • 128. Latihan assertiveLatihan assertive TTeknik untuk melatih keberanian klieneknik untuk melatih keberanian klien dalam mengekspresikan tingkah laku-dalam mengekspresikan tingkah laku- tingkah laku tertentu yang diharapkantingkah laku tertentu yang diharapkan melalui bermain peran, latihan, ataumelalui bermain peran, latihan, atau meniru model-model sosial.meniru model-model sosial. Maksud utama teknik latihan asertifMaksud utama teknik latihan asertif 1.1. mendorong kemampuan klienmendorong kemampuan klien mengekspresikan berbagaimengekspresikan berbagai hal yang berhubungan denganhal yang berhubungan dengan emosinyaemosinya
  • 129. 2.2. membangkitkan kemampuan klien dalammembangkitkan kemampuan klien dalam mengungkapkan hak asasinya sendirimengungkapkan hak asasinya sendiri tanpatanpa menolak atau memusuhi hakmenolak atau memusuhi hak asasi orangasasi orang lainlain 3.3. mendorong klien untuk meningkatkanmendorong klien untuk meningkatkan kepercayaan dan kemampuan dirikepercayaan dan kemampuan diri 4.4. meningkatkan kemampuan untuk memilihmeningkatkan kemampuan untuk memilih tingkahtingkah laku-tingkah laku asertif yanglaku-tingkah laku asertif yang cocokcocok untuk diri sendiri.untuk diri sendiri.
  • 130. TIADA SEINDAH HARI INITIADA SEINDAH HARI INI Tiada seindah kini dudukTiada seindah kini duduk berdampinganberdampingan Menyentuh hati dengan wajah kasihMenyentuh hati dengan wajah kasih Diantara g’ru pembimbing tersenyumDiantara g’ru pembimbing tersenyum dengan mesradengan mesra Alangkah indahnya hari iniAlangkah indahnya hari ini
  • 131. Terlepaslah segala kenangan dukaTerlepaslah segala kenangan duka Kan tercapai harapan hidup bahagiaKan tercapai harapan hidup bahagia Tiada seindah kini dudukTiada seindah kini duduk berdampinganberdampingan Alangkah indahnya hari iniAlangkah indahnya hari ini Dr. DYP Sugiharto, M.PdDr. DYP Sugiharto, M.Pd Jl. Dewi Sartika Raya No. 3C SemarangJl. Dewi Sartika Raya No. 3C Semarang 5022150221 Telp. (024) 8310363 - 081457091192Telp. (024) 8310363 - 081457091192
  • 132.
  • 133. KONSEP DASARKONSEP DASAR  Pandangan tentang ManusiaPandangan tentang Manusia • MManusia merupakan sistem sifat atau faktor yang salinganusia merupakan sistem sifat atau faktor yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya, seperti kecakapan, minat,berkaitan antara satu dengan lainnya, seperti kecakapan, minat, sikap, dan temperamen.sikap, dan temperamen. • Perkembangan kemajuan individu mulai dari masa bayi sampaiPerkembangan kemajuan individu mulai dari masa bayi sampai dewasa diperkuat oleh interaksi sifat dan faktor. Telah banyakdewasa diperkuat oleh interaksi sifat dan faktor. Telah banyak dilakukan usaha untuk menyusun kategori individu atas dasardilakukan usaha untuk menyusun kategori individu atas dasar dimensi sifat dan faktor.dimensi sifat dan faktor. • Studi ilmiah yang telah dilakukan adalah : (1) mengukur danStudi ilmiah yang telah dilakukan adalah : (1) mengukur dan menilai ciri ciri-ciri seseorang dengan tes psikologis, (2)menilai ciri ciri-ciri seseorang dengan tes psikologis, (2) mendefinisikan atau menggambarkan keadaan individu,mendefinisikan atau menggambarkan keadaan individu, (3) membantu individu untuk memahami diri dan lingkungannya,(3) membantu individu untuk memahami diri dan lingkungannya, (4) memprediksi keberhasilan yang mungkin dicapai pada masa(4) memprediksi keberhasilan yang mungkin dicapai pada masa mendatang.mendatang.
  • 134.  Manusia berusaha untuk menggunakanManusia berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan pengetahuan kecakapanpemahaman diri dan pengetahuan kecakapan dirinya sebagai dasar bagi pengembangandirinya sebagai dasar bagi pengembangan potensinya.potensinya.  Manusia mempunyai potensi untuk berbuat baikManusia mempunyai potensi untuk berbuat baik atau buruk.atau buruk.  Makna hidup adalah mencari kebenaran danMakna hidup adalah mencari kebenaran dan berbuat baik serta menolak kejahatan.berbuat baik serta menolak kejahatan.  Menjadi manusia seutuhnya tergantung padaMenjadi manusia seutuhnya tergantung pada hubungannyhubungannyaa dengan orang lain.dengan orang lain.
  • 135.  Asumsi pokok pendekatan konseling trait dan faktor.Asumsi pokok pendekatan konseling trait dan faktor. • Karena setiap individu sebagai suatu pola kecakapan danKarena setiap individu sebagai suatu pola kecakapan dan kemampuan yang terorganisir secara unik, dan karenakemampuan yang terorganisir secara unik, dan karena kemampuan kausalitasnya relatif stabil setelah remaja, maka teskemampuan kausalitasnya relatif stabil setelah remaja, maka tes obyektif dapat digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik-obyektif dapat digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik- karatreistik individu.karatreistik individu. • Pola-pola kepribadian dan minat berkorelasi dengan tingkahPola-pola kepribadian dan minat berkorelasi dengan tingkah laku kerja tertentu.laku kerja tertentu. • Kurikulum sekolah yang berbeda akan menuntut kapasitas danKurikulum sekolah yang berbeda akan menuntut kapasitas dan minat yang berbeda dan hal ini dapat ditentukan. Individu akanminat yang berbeda dan hal ini dapat ditentukan. Individu akan belajar dengan lebih mudah dan efektif apabila potensi danbelajar dengan lebih mudah dan efektif apabila potensi dan bakatnya sesuai dengan tuntutan kurikulum.bakatnya sesuai dengan tuntutan kurikulum. • Baik klien maupun konselor hendaknya mendiagnosis potensiBaik klien maupun konselor hendaknya mendiagnosis potensi klien untuk mengawali penempatan dalam kurikulum atauklien untuk mengawali penempatan dalam kurikulum atau pekerjaan.pekerjaan. • Setiap individu mempunyai kecakapan dan keinginan untukSetiap individu mempunyai kecakapan dan keinginan untuk mengidentifikasi secara kognitif kemampuannya sendiri.mengidentifikasi secara kognitif kemampuannya sendiri.
  • 136.  Pandangan tentang KepribadianPandangan tentang Kepribadian • KKepribadianepribadian :: suatu sistem yang saling tergantung dengan sifatsuatu sistem yang saling tergantung dengan sifat dan faktor, seperti kecakapan, minat, sikap, dan temperamen.dan faktor, seperti kecakapan, minat, sikap, dan temperamen. • Perkembangan kepribadian manusia ditentutan oleh faktorPerkembangan kepribadian manusia ditentutan oleh faktor pembawaan dan lingkungan.pembawaan dan lingkungan. • SSetiap individu ada sifat-sifat yang umum dan ada sifat-sifatetiap individu ada sifat-sifat yang umum dan ada sifat-sifat yang khusus, yang merupakan sifat yang unik.yang khusus, yang merupakan sifat yang unik. • UUnsur dasar dari struktur kepribadian disebut sifat dannsur dasar dari struktur kepribadian disebut sifat dan merupakan kecenderungan luas untuk memberi reaksi danmerupakan kecenderungan luas untuk memberi reaksi dan membentuk tingkah laku yang relatif tetap.membentuk tingkah laku yang relatif tetap. • Sifat (Sifat (traittrait)) :: struktur mentalstruktur mental yang dapat diamati untukyang dapat diamati untuk menunjukkan keajegan dan ketepatan dalam tingkah laku.menunjukkan keajegan dan ketepatan dalam tingkah laku.
  • 137. TUJUAN KONSELINGTUJUAN KONSELING  Membantu individu mencapai perkembangan kesempurnaanMembantu individu mencapai perkembangan kesempurnaan berbagai aspek kehidupan manusia.berbagai aspek kehidupan manusia.  Membantu individu dalam memperoleh kemajuan memahami danMembantu individu dalam memperoleh kemajuan memahami dan mengelola diri dengan cara membantunya menilai kekuatan danmengelola diri dengan cara membantunya menilai kekuatan dan kelamahan diri dalam kegiatan dengan perubahan kemajuankelamahan diri dalam kegiatan dengan perubahan kemajuan tujuan-tujuan hidup dan karir.tujuan-tujuan hidup dan karir.  Membantu individu untuk memperbaiki kekurangan,Membantu individu untuk memperbaiki kekurangan, tidakmampuan, dan keterbatasan diri serta membantutidakmampuan, dan keterbatasan diri serta membantu pertumbuhan dan integrasi kepribadian.pertumbuhan dan integrasi kepribadian.  Mengubah sifat-sifat subyektif dan kesalahan dalam penilaian diriMengubah sifat-sifat subyektif dan kesalahan dalam penilaian diri dengan mengggunakan metode ilmiah.dengan mengggunakan metode ilmiah.
  • 138. DESKRIPSI PROSES KONSELINGDESKRIPSI PROSES KONSELING  Hubungan konselor dengan klien merupakanHubungan konselor dengan klien merupakan hubungan yang sangat akrab, sangat bersifathubungan yang sangat akrab, sangat bersifat pribadi dalam hubungan tatap muka.pribadi dalam hubungan tatap muka.  Konselor bukan hanya membantu individu atasKonselor bukan hanya membantu individu atas apa saja yang sesuai dengan potensinya, tetapiapa saja yang sesuai dengan potensinya, tetapi konselor juga mempengaruhi klien berkembangkonselor juga mempengaruhi klien berkembang ke satu arah yang terbaik baginya.ke satu arah yang terbaik baginya.  Konselor memang tidak menetapkan tetapiKonselor memang tidak menetapkan tetapi memberikan pengaruh untuk mendapatkan caramemberikan pengaruh untuk mendapatkan cara yang baik dalam membuat keputusan.yang baik dalam membuat keputusan.
  • 139.  Tahapan pTahapan proses konselingroses konseling :: 1. Analisis1. Analisis - M- Merupakan tahapan kegiatanerupakan tahapan kegiatan :: pengumpulan informasi dan datapengumpulan informasi dan data mengenai klien.mengenai klien. - K- Konselor dan klien memilikionselor dan klien memiliki informasi yang dpat dipercaya,informasi yang dpat dipercaya, tepat, dan relevan untuk mendiagnosis pembawaan, minat,tepat, dan relevan untuk mendiagnosis pembawaan, minat, motif, keseimbangan emosional dan sifat-sifat lain yangmotif, keseimbangan emosional dan sifat-sifat lain yang memudahkanmemudahkan penyesuaianpenyesuaian diridiri -- Analisis dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat, spt :Analisis dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat, spt : cacatan kumulatif, wawancara, catatan anekdot, tes psikologis,cacatan kumulatif, wawancara, catatan anekdot, tes psikologis, dandan sstudi kasustudi kasus.. -- Selain mengumpulkan data obyektif, konselor harusSelain mengumpulkan data obyektif, konselor harus memperhatikan pula cita-cita dan sikap klienmemperhatikan pula cita-cita dan sikap klien dan caradan cara memandang permasalahannyamemandang permasalahannya..
  • 140. 2.2. SintesisSintesis MMerangkum dan mengatur data hasil analisis yangerangkum dan mengatur data hasil analisis yang sedemikian rupa sehingga menunjukkan bakat klien,sedemikian rupa sehingga menunjukkan bakat klien, kelamahan dan kekuatan, serta kemampuankelamahan dan kekuatan, serta kemampuan penyesuaian diri.penyesuaian diri. 3. Diagnosis3. Diagnosis MMerupakan tahapan untuk menemukan ketetapan danerupakan tahapan untuk menemukan ketetapan dan pola yang dapat mengarahkan kepada permasalahan,pola yang dapat mengarahkan kepada permasalahan, sebab-sebabnya, serta sifat-sifat klien yang relevan dansebab-sebabnya, serta sifat-sifat klien yang relevan dan berpengaruh terhadap proses penyesuaian diri.berpengaruh terhadap proses penyesuaian diri. Langkah Diagnosis :Langkah Diagnosis : a. Identifikasi Masalaha. Identifikasi Masalah b. Menentukan sebab-sebabb. Menentukan sebab-sebab c. Prognosisc. Prognosis
  • 141. 4.4. KonselingKonseling - M- Merupakan hubungan membantu klien untukerupakan hubungan membantu klien untuk menemukan sumber diri sendiri maupun sumber di luarmenemukan sumber diri sendiri maupun sumber di luar dirinyadirinya dalam upaya mencapai perkembangan dandalam upaya mencapai perkembangan dan penyesuaian optimal sesuai dengan kemampuannya.penyesuaian optimal sesuai dengan kemampuannya. -- Dalam kaitan ini ada lima sifat konseling, yaitu :Dalam kaitan ini ada lima sifat konseling, yaitu : 1. B1. Belajar terpimpin menuju pengertian dirielajar terpimpin menuju pengertian diri 2. M2. Mendidikendidik/mengajar/mengajar kembali untuk mencapai tujuankembali untuk mencapai tujuan kepribadiannya dan penyesuaian hidupnya.kepribadiannya dan penyesuaian hidupnya. 3. B3. Bantuan pribadi agar klien mengerti dan terampilantuan pribadi agar klien mengerti dan terampil dalam menerapkan prinsip dan teknik yangdalam menerapkan prinsip dan teknik yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. 4. K4. Konseling yang mencakup hubungan dan teknikonseling yang mencakup hubungan dan teknik yang bersifat menyembuhkanyang bersifat menyembuhkan 5. M5. Mendidik kembali yang sifatnya sebagai katarsisendidik kembali yang sifatnya sebagai katarsis atau penyaluranatau penyaluran
  • 142. 5.5. Tindak LanjutTindak Lanjut - M- Memberikan bantuan kepada klienemberikan bantuan kepada klien dalam menghadapi masalah barudalam menghadapi masalah baru dengan mengingatkannya kepadadengan mengingatkannya kepada masalah sumbernya sehinggamasalah sumbernya sehingga menjamin keberhasilan konseling.menjamin keberhasilan konseling. -- Teknik yang digunakan konselor harusTeknik yang digunakan konselor harus disesuaikan dengan individualitas klien,disesuaikan dengan individualitas klien, mengingat bahwa individu itu sifatnya unik,mengingat bahwa individu itu sifatnya unik, sehingga tidak ada teknik yang baku yangsehingga tidak ada teknik yang baku yang berlaku untuk semua klien.berlaku untuk semua klien.
  • 143. TEKNIK KONSELINGTEKNIK KONSELING AtendingAtending • Dalam formulasi yang singkat Atending dapatDalam formulasi yang singkat Atending dapat dipahami sebagai usaha pembinaan untukdipahami sebagai usaha pembinaan untuk menghadirkan klien dalam proses konselingmenghadirkan klien dalam proses konseling • Penciptaan dan pengembangan AtendingPenciptaan dan pengembangan Atending dimulai dari upaya konselor menunjukkandimulai dari upaya konselor menunjukkan sikap empati, menghargai, wajar, dan mampusikap empati, menghargai, wajar, dan mampu mengetahui atau paling tidak mengantisipasimengetahui atau paling tidak mengantisipasi kebutuhan yang dirasakan oleh klien.kebutuhan yang dirasakan oleh klien.
  • 144. • Dalam tataran yang lebih operasional, melakukanDalam tataran yang lebih operasional, melakukan refleksi melalui pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.refleksi melalui pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut. -- Bagaimana saudara mengenal dan mengantisipasi bilaBagaimana saudara mengenal dan mengantisipasi bila seseorang sangat tertarik pada Anda?seseorang sangat tertarik pada Anda? - B- Bagaimana saudara mengenal bila seseorangagaimana saudara mengenal bila seseorang memberikan perhatian terhadap Anda?memberikan perhatian terhadap Anda? - B- Bagaimana saudara mengenal atau mengetahui bilaagaimana saudara mengenal atau mengetahui bila seseorang mendengarkan, memeperhatiakan danseseorang mendengarkan, memeperhatiakan dan menghayati Anda ?menghayati Anda ? • Melalui jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan diMelalui jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas, konselor dapat memulai melakukan pembinaanatas, konselor dapat memulai melakukan pembinaan untuk mengajak klien mamasuki proses konseling.untuk mengajak klien mamasuki proses konseling.
  • 145.  Aspek-aspek Atending meliputi :Aspek-aspek Atending meliputi : 1) Posisi badan (termasuk gerak isyarat dan ekspresi muka).1) Posisi badan (termasuk gerak isyarat dan ekspresi muka). a)a) Duduk dengan badan menghadap kepada klienDuduk dengan badan menghadap kepada klien b)b) Tangan di atas pangkuan atau berpegangan bebas atauTangan di atas pangkuan atau berpegangan bebas atau kadang-kadang digunakan untuk menunjukkan gerak isyaratkadang-kadang digunakan untuk menunjukkan gerak isyarat yang sedang dikomunikasikan secara verbalyang sedang dikomunikasikan secara verbal c) Respondif dengan menggunakan bagian wajah,c) Respondif dengan menggunakan bagian wajah, umpamanya senyum spontan atau anggukan kepala sebagaiumpamanya senyum spontan atau anggukan kepala sebagai persetujuan atau pemahaman dan krutan dahi tanda tidakpersetujuan atau pemahaman dan krutan dahi tanda tidak mengertimengerti d) Badan tegak lurus tetapi tidak kaku, manakala diperlukand) Badan tegak lurus tetapi tidak kaku, manakala diperlukan bisa condong ke arah klien untuk menunjukan kebersamaanbisa condong ke arah klien untuk menunjukan kebersamaan
  • 146. 22) Kontak Mata) Kontak Mata a) Melihat klien terutama pada waktu bicaraa) Melihat klien terutama pada waktu bicara b)b) Menggunakan pandangan spontan yangMenggunakan pandangan spontan yang menunjukkan ekspresi minat dan keinginan untukmenunjukkan ekspresi minat dan keinginan untuk mendengarkan dan meresponmendengarkan dan merespon 3) Mendengarkan3) Mendengarkan a) Memelihara pehatian penuha) Memelihara pehatian penuh,, terpusat pada klienterpusat pada klien b) Mendengarkan apapun yang dikatakan klien,b) Mendengarkan apapun yang dikatakan klien, mendengarkan keseluruhan pribadi klien (kata-mendengarkan keseluruhan pribadi klien (kata- katanya, perasaannya, dan perilakunya)katanya, perasaannya, dan perilakunya) cc) Memahami keseluruhan pesannya) Memahami keseluruhan pesannya
  • 147.  2. Mengundang Pembicaraan Terbuka2. Mengundang Pembicaraan Terbuka  Ajakan terbuka untuk berbicara memberiAjakan terbuka untuk berbicara memberi kesempatan klien agar mengeksplorasi dirinyakesempatan klien agar mengeksplorasi dirinya sendiri dengan dukungan pewawancara.sendiri dengan dukungan pewawancara.  PPertanyaan terbuka memberi peluang klienertanyaan terbuka memberi peluang klien untuk mengemukakan ide perasaan danuntuk mengemukakan ide perasaan dan arahnya dalam wawancara.arahnya dalam wawancara.  Responnya terhadap pertanyaan terbuka ialahResponnya terhadap pertanyaan terbuka ialah untuk menunjukkan kesadarannya bahwa diauntuk menunjukkan kesadarannya bahwa dia diminta untuk menceritakan sejarahnya ataudiminta untuk menceritakan sejarahnya atau lebih menjabarkan apa yang telah dikatakan.lebih menjabarkan apa yang telah dikatakan.
  • 148.  Contoh pContoh pertanyaanertanyaan terbuka :terbuka : 1. untuk m1. untuk membantu memulai wawancaraembantu memulai wawancara :: ““Apa yang Anda akan bicarakan hari ini?”Apa yang Anda akan bicarakan hari ini?” ““Bagaimana keadaan Anda sejak pertemuan terakhirBagaimana keadaan Anda sejak pertemuan terakhir kita?”kita?” 2.2. Membantu klien menguraikan masalahnyaMembantu klien menguraikan masalahnya :: ““Cobalah Anda menceritakan lebih banyak lagiCobalah Anda menceritakan lebih banyak lagi tentang hal itu!“tentang hal itu!“ ““Bagaimana perasaan Anda pada saat kejadian itu?”Bagaimana perasaan Anda pada saat kejadian itu?” 3.3. Membantu memunculkan contoh-contoh perilakuMembantu memunculkan contoh-contoh perilaku khusus :khusus : ““Apa yang Anda sedang rasakan pada saat AndaApa yang Anda sedang rasakan pada saat Anda menceritakan hal ini kepada saya?”menceritakan hal ini kepada saya?” ““Bagaimana perasaan Anda selanjutnya pada waktuBagaimana perasaan Anda selanjutnya pada waktu itu?”itu?”
  • 149.  Pertanyaan yang tidak disarankan antaraPertanyaan yang tidak disarankan antara lain :lain : • Pemakaian pertanyaan tertutup yang terlalu seringPemakaian pertanyaan tertutup yang terlalu sering • Pengajuan pertanyaan lebih dari satu pada waktuPengajuan pertanyaan lebih dari satu pada waktu yang samayang sama ”Dapatkah anda menceritakan lebih banyak lagi”Dapatkah anda menceritakan lebih banyak lagi tentang hal itu?”tentang hal itu?” • Pengajuan pertanyaan “Mengapa”, umpamanya :Pengajuan pertanyaan “Mengapa”, umpamanya : ““Mengapa anda tidak bergaul dengan baik?”Mengapa anda tidak bergaul dengan baik?” • Memasukkan jawaban dalamMemasukkan jawaban dalam pertanyaa,umpamanya :pertanyaa,umpamanya : ““Anda sebenarnya belum mengerti hal itu pada saatAnda sebenarnya belum mengerti hal itu pada saat anda mengatakan tentang ayahnya, bukan?”anda mengatakan tentang ayahnya, bukan?”
  • 150.  ParapraseParaprase • EEsensisensinya :nya : pengulangan kata-kata atau pemikiran-pemikiranpengulangan kata-kata atau pemikiran-pemikiran kunci dari klien dalam rumusan-rumusan yang menggunakankunci dari klien dalam rumusan-rumusan yang menggunakan kata-kata konselor sendiri.kata-kata konselor sendiri. • MMemberi tahu klien bahwa ia sedang mendengarkan apan yangemberi tahu klien bahwa ia sedang mendengarkan apan yang dikatakan dan konselor ingin mendengarkan leih banyak lagi.dikatakan dan konselor ingin mendengarkan leih banyak lagi. • Klien akan merasa dimengKlien akan merasa dimengeerti dan dipersiapkan untuk mengolahrti dan dipersiapkan untuk mengolah lebih dalam lagi masalah-masalah yang diajukannya.lebih dalam lagi masalah-masalah yang diajukannya. • MMaksud dari kegiatan paraprase adalah :aksud dari kegiatan paraprase adalah : -- menyampaikan kepada klien bahwa konselor bersama klien,menyampaikan kepada klien bahwa konselor bersama klien, dan konselor berupaya memahami apa yang dinayatkan kliendan konselor berupaya memahami apa yang dinayatkan klien - m- mengkritalisasi komentar klien dengan lebihengkritalisasi komentar klien dengan lebih memendekannya sehingga membantu mengarahkanmemendekannya sehingga membantu mengarahkan wawancarawawancara - m- memberi peluang untuk memeriksa kecermatan persepsiemberi peluang untuk memeriksa kecermatan persepsi konselor.konselor.
  • 151.  Cara Memparaprase :Cara Memparaprase : 1) Dengarkan pesan utama klien1) Dengarkan pesan utama klien 2) Nyatakan kembali kepada klien2) Nyatakan kembali kepada klien ringkasan pesan utamanya secararingkasan pesan utamanya secara sederhana dan singkatsederhana dan singkat 3) Amati pert3) Amati pertaanda atau minta responsnda atau minta respons dari kliendari klien akanakan bantuan paraprase.bantuan paraprase. HindariHindari - a- analisis, interpretasi, atau pertimbangan nilai tentangnalisis, interpretasi, atau pertimbangan nilai tentang pesan klienpesan klien - r- respon konselor hanya tertuju kepada bagian kecil dariespon konselor hanya tertuju kepada bagian kecil dari pesan klien klien, bukan kepada tema utamanyapesan klien klien, bukan kepada tema utamanya - p- pemakaian kata-kemakaian kata-kaatata teknis yang tidak dimengerti klienteknis yang tidak dimengerti klien