SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
PENDEKATAN
KONSELING
REALITAS
DISUSUN OLEH:
1) IFTITAH INDRIANI
2) LILIH LUCKYTANINGSIH
3) FEBI YANUANTO
PRODI/KELAS: BK/3C
Pendekatan Realitas dan Tokoh
Terapi realitas adalah suatu sistem yang
difokuskan pada tingkah laku sekarang. Terapis
berfungsi sebagai guru dan model serta
mengonfrontasikan klien dengan cara-cara
yang bisa membantu klien menghadapi
kenyataan dan memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasar tanpa merugikan dirinya
sendiri ataupun orang lain. Tujuan terapi ini
ialah membantu seseorang untuk mencapai
otonomi.
TOKOH PENDEKATAN KONSELING
REALITAS
William Glasser
Pada tahun 1956 ia menjadi kepala bagian
psikiatri di the Ventura School of Girls yang
merupakan institusi untuk menangani kenakalan
remaja perempuan. Pada saat inilah Glasser
mengembangkan konsep pendekatan realistis.
Melalui buku pertamanya yang berjudul “Mental
Health or Mental Illmess” (1961) ia menuangkan
landasan pemikirannya mengenai landasan
berfikir dari teknik dan konsep dasar terapi
realitas.
 Konsep Dasar
 Pada dasarnya setiap individu terdorong untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginannya, masing-
masing individu juga memiliki kebutuhan yang beragam,
dimana kebutuhan tersebut bersifat unik pada masing-
masing individu, dan tentu saja keinginan atau
kebutuhan tersebut terkadang berbeda dengan individu
yang lain.
 Ketika seseorang dapat memenuhi apa yang diinginkan,
kebutuhan tersebut terpuaskan dan tentu saja ia akan
merasa senang.
LANJUTAN
 Tetapi, jika apa yang diperolehnya tidak sesuai dengan
apa yang diinginkan dan sangat bertolak belakang dari
apa yang dibutuhkan, maka orang tersebut akan
frustasi, dan pada akhirnya akan terus memunculkan
perilaku baru sampai keinginannya terpuaskan dan
merasa benar-benar terpenuhi.
 Artinya, ketika timbul perbedaan antara apa yang
diinginkan dengan apa yang diperoleh, membuat
individu terus memunculkan perilaku-perilaku yang
spesifik, yang membuatnya terlihat berbeda dengan
yang lain.
 Asumsi Perilaku Bermasalah
 Reality therapy pada dasarnya tidak mengatakan
bahwa perilaku individu itu sebagai perilaku yang
abnormal. Konsep perilaku menurut konseling realitas
lebih dihubungkan dengan berperilaku yang tepat atau
berperilaku yang tidak tepat.
 Menurut Glasser, bentuk dari perilaku yang tidak tepat
tersebut disebabkan karena ketidakmampuannya
dalam memuaskan kebutuhannya, akibatnya
kehilangan ”sentuhan” dengan realitas objektif, dia
tidak dapat melihat sesuatu sesuai dengan realitasnya,
tidak dapat melakukan atas dasar kebenaran,
tangguang jawab dan realitas.
 Tujuan konseling realitas :
 Menolong individu agar mampu mengurus dirinya sendiri,
supaya dapat menentukan dan melaksanakan perilaku dalam
bentuk nyata.
 Mendorong konseli agar berani bertanggung jawab serta
memikul segala resiko yang ada, sesuai dengan kemampuan
dan keinginannya dalam perkembangan dan
pertumbuhannya.
 Mengembangkan rencana-rencana nyata dan realistik dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
 Perilaku yang sukses dapat dihubungkan dengan pencapaian
kepribadian yang sukses, yang dicapai dengan menanamkan
nilai-nilai adanya keinginan individu untuk mengubahnya
sendiri.
 Terapi ditekankan pada disiplin dan tanggung jawab atas
kesadaran diri.
Peran Dan Fungsi Konselor
Bertindak sebagai pembimbing yang membantu
konseli agar bisa menilai tingkah lakunya sendiri
secara realistis.
Berperan sebagai moralis.
Berperan sebagai motivator.
Berperan sebagai guru yang mengajarkan klien
untuk mengevaluasi perilakunya.
Mengembangkan kondisi fasilitatif dalam
konseling dan hubungan baik dengan klien.
 Deskripsi Proses Konseling
 Langkah-langkah yang ditempuh:
 Menciptakan hubungan kerja dengan klien, konselor
melakukan pendekatan untuk lebih mendekatkan diri
dengan klien demi kelangsungan proses konseling.
 Tahap krisis bagi klien yaitu kesukaran dalam
mengemukakan masalahnya dan melakukan
transferensi.
 Pengembangan hubungan transferensi klien dengan
konselor.
 Menutup wawancara konseling, cara kita menutup
wawancara dapat meningkatkan kepercayaan klien
terhadap kita selama wawancara.
 Teknik Konseling
 1. Metapor
 Konselor menggunakan teknik ini seperti senyuman,
imej, analogi, dan anekdot untuk memberi konseli suatu
pesan penting dalam cara yang efektif.
 2. Hubungan
 Menggunakan hubungan sebagai bagian yang esensial
dalam proses terapiotik.
 3. Pertanyaan
 Konselor menekankan evaluasi dalam perilaku total,
asesmen harus berasal dari konseli sendiri.
 4. WDEP & SAMI2C3
 Merupakan akronim dari wants (keinginan), direction
(arahan), evaluasi (penilaian), dan planing (rencana).
Teknik ini digunakan untuk membantu konseli menilai
keinginan-keinginannya. Perilaku-perilakunya, dan
kemudian merumuskan rencana-rencana.
 SAMI2C3 mempersentasikan elemen-elemen yang
memaksimalkan keberhasilanya keberhasilan rencana :
mudah/ sederhana (simple), dapat dicapai (attainable),
dapat diukur (measurable), segera (immedate),
melibatkan tindakan (involving), dapat dikontrol
(controled), konsisten (consistent), dan menekankan
pada komitmen (committed)
 5. Renegosiasi
 Konseli tidak selalu dapat menjalankan rencana
perilaku pilihanya.
 6. Intervebsi paradoks
 Glasser menggunakan paradoks untuk mendorong
konseli menerima tanggung jawab bagi perilakunya
sendiri.
 7. Pengembangan ketrampilan
 Konselor perlu membantu konseli mengembangkan
ketrampilan untuk memnuhi kebutuhan dan keinginan-
keinginannya dalam cara yang bertanggung jawab.
 8. Adiksi positif
 teknik yang digunakan untuk menurunkan berbagai
bentuk perilaku negatif dengan cara memberikan
kesiapan atau kekuatan mental, kreatifitas, energi dan
keyakinan.
 9. Penggunakan kata kerja
 Dimaksudkan untuk membantu jonseli agar mampu
mengendalikan hidup mereka sendiri dan membuat
pilihan perilaku total yang positif.
 10. Konsekuensi natural
 Konselor harus memiliki keyakinan bahwa konseli
dapat bertanggung jawab dan karena itu dapat
menerima konsekuensi dari perilakunya.
 Kelemahan Dan Kelebihan
 Kelemahan:
 Teori ini mengabaikan tentang intelegensi manusia,
perbedaan individu dan factor genetic lain.
 Dalam konseling kurang menekankan hubungan baik
antara konselor dan konseli, hanya sekedarnya.
 Pemberian reinforcement jika tidak tepat dapat
mengakibatkan kecanduan atau ketergantungan.
 Kelebihan:
 Asumsi mengenai tingkah laku merupakan hasil belajar.
 Asumsi mengenai kepribadian dipengaruhi oleh
lingkungan dan kematangan.
 Konseling bertujuan untuk mempelajari tingkah laku baru
sebagai upaya untuk memperbaiki tingkah laku malasuai.
 Contoh Penerapan Kasus
 Ilustrasi Kasus
 Amir siswa kelas 7 SMP, dia sangat tidak disiplin
sehingga dia mengalami hambatan dalam menjalankan
kewajibannya sebagai siswa disekolah.
 Hal ini tentu akan berakibat pada proses belajar
mengajar dan prestasi belajar Amir disekolah.
 Bimbingan bagi Amir ini sangat diperlukan untuk
membantu menyelesaikan permasalahan dan agar
membuat Amir dapat mengikuti proses belajar mengajar
secara baik.
Pendekatan konseling realitas

More Related Content

What's hot

Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredmisbakhulfirdaus
 
Pendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifPendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifFATHATUL FIKRIYAH
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerIis Nurul Fitriyani
 
6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bkasm
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
20. rpl menjadi pribadi yang berkarakter (genap)
20. rpl menjadi pribadi yang berkarakter (genap)20. rpl menjadi pribadi yang berkarakter (genap)
20. rpl menjadi pribadi yang berkarakter (genap)aji ali mabruri
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)mncgita
 
Laporan konseling kelompok realita
Laporan konseling kelompok realitaLaporan konseling kelompok realita
Laporan konseling kelompok realitaNur Arifaizal Basri
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)Nur Arifaizal Basri
 
Rpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajarRpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajarAfy Luna
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaNur Arifaizal Basri
 
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistikPeta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistikmisbakhulfirdaus
 

What's hot (20)

VERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELINGVERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELING
 
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELINGPETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
 
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centered
 
Pendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifPendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotif
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
 
KONSEP DASAR ASESMENT BK
KONSEP DASAR ASESMENT BKKONSEP DASAR ASESMENT BK
KONSEP DASAR ASESMENT BK
 
6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
20. rpl menjadi pribadi yang berkarakter (genap)
20. rpl menjadi pribadi yang berkarakter (genap)20. rpl menjadi pribadi yang berkarakter (genap)
20. rpl menjadi pribadi yang berkarakter (genap)
 
Contoh RPL konseling kelompok
Contoh RPL konseling kelompokContoh RPL konseling kelompok
Contoh RPL konseling kelompok
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 
Penstrukturan
PenstrukturanPenstrukturan
Penstrukturan
 
Laporan konseling kelompok realita
Laporan konseling kelompok realitaLaporan konseling kelompok realita
Laporan konseling kelompok realita
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
 
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
 
Ppt Motivasi Belajar
Ppt Motivasi BelajarPpt Motivasi Belajar
Ppt Motivasi Belajar
 
Rpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajarRpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajar
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
 
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistikPeta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
 

Similar to Pendekatan konseling realitas

Similar to Pendekatan konseling realitas (20)

Presentation1 pendekatan realita
Presentation1 pendekatan realitaPresentation1 pendekatan realita
Presentation1 pendekatan realita
 
Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2
 
Pendekatan realitas
Pendekatan realitasPendekatan realitas
Pendekatan realitas
 
Teori realiti (bentang)
Teori realiti (bentang)Teori realiti (bentang)
Teori realiti (bentang)
 
Terapi Realitas
Terapi RealitasTerapi Realitas
Terapi Realitas
 
Terapi Realitas
Terapi RealitasTerapi Realitas
Terapi Realitas
 
Bimbingan Konseling
Bimbingan KonselingBimbingan Konseling
Bimbingan Konseling
 
Peta kognitif
Peta kognitifPeta kognitif
Peta kognitif
 
PRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptxPRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptx
 
Pendekatan bk
Pendekatan bkPendekatan bk
Pendekatan bk
 
Pendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitaPendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realita
 
Psikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling RealitasPsikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling Realitas
 
Trait and-factor
Trait and-factorTrait and-factor
Trait and-factor
 
Ppt. trait and factor
Ppt. trait and factorPpt. trait and factor
Ppt. trait and factor
 
10 terapi realitas
10 terapi realitas10 terapi realitas
10 terapi realitas
 
Peta Kognitif
Peta Kognitif Peta Kognitif
Peta Kognitif
 
Pendekatan konseling trait n factors
Pendekatan konseling trait n factors Pendekatan konseling trait n factors
Pendekatan konseling trait n factors
 
Pendekatan behavior
Pendekatan behaviorPendekatan behavior
Pendekatan behavior
 
behavioristik
behavioristikbehavioristik
behavioristik
 
Gestalt
GestaltGestalt
Gestalt
 

More from IFTITAH INDRIANI

SUMBER ILMU DALAM FILSAFAT ILMU
SUMBER ILMU DALAM FILSAFAT ILMUSUMBER ILMU DALAM FILSAFAT ILMU
SUMBER ILMU DALAM FILSAFAT ILMUIFTITAH INDRIANI
 
Tahap dan strategi kons.kel.
Tahap dan strategi kons.kel.Tahap dan strategi kons.kel.
Tahap dan strategi kons.kel.IFTITAH INDRIANI
 
Stres, distress, dan depresi
Stres, distress, dan depresi Stres, distress, dan depresi
Stres, distress, dan depresi IFTITAH INDRIANI
 
Tata krama dalam pergaulan
Tata krama dalam pergaulanTata krama dalam pergaulan
Tata krama dalam pergaulanIFTITAH INDRIANI
 
Perkembangan dan kematangan karir remaja
Perkembangan dan kematangan karir remajaPerkembangan dan kematangan karir remaja
Perkembangan dan kematangan karir remajaIFTITAH INDRIANI
 
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHATPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHATIFTITAH INDRIANI
 

More from IFTITAH INDRIANI (9)

PENDEKATAN HUMANISTIK
PENDEKATAN HUMANISTIKPENDEKATAN HUMANISTIK
PENDEKATAN HUMANISTIK
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan SampahPengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
SUMBER ILMU DALAM FILSAFAT ILMU
SUMBER ILMU DALAM FILSAFAT ILMUSUMBER ILMU DALAM FILSAFAT ILMU
SUMBER ILMU DALAM FILSAFAT ILMU
 
Tahap dan strategi kons.kel.
Tahap dan strategi kons.kel.Tahap dan strategi kons.kel.
Tahap dan strategi kons.kel.
 
Konseling agama
Konseling agamaKonseling agama
Konseling agama
 
Stres, distress, dan depresi
Stres, distress, dan depresi Stres, distress, dan depresi
Stres, distress, dan depresi
 
Tata krama dalam pergaulan
Tata krama dalam pergaulanTata krama dalam pergaulan
Tata krama dalam pergaulan
 
Perkembangan dan kematangan karir remaja
Perkembangan dan kematangan karir remajaPerkembangan dan kematangan karir remaja
Perkembangan dan kematangan karir remaja
 
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHATPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
 

Recently uploaded

Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 

Pendekatan konseling realitas

  • 1. PENDEKATAN KONSELING REALITAS DISUSUN OLEH: 1) IFTITAH INDRIANI 2) LILIH LUCKYTANINGSIH 3) FEBI YANUANTO PRODI/KELAS: BK/3C
  • 2. Pendekatan Realitas dan Tokoh Terapi realitas adalah suatu sistem yang difokuskan pada tingkah laku sekarang. Terapis berfungsi sebagai guru dan model serta mengonfrontasikan klien dengan cara-cara yang bisa membantu klien menghadapi kenyataan dan memenuhi kebutuhan- kebutuhan dasar tanpa merugikan dirinya sendiri ataupun orang lain. Tujuan terapi ini ialah membantu seseorang untuk mencapai otonomi.
  • 3. TOKOH PENDEKATAN KONSELING REALITAS William Glasser Pada tahun 1956 ia menjadi kepala bagian psikiatri di the Ventura School of Girls yang merupakan institusi untuk menangani kenakalan remaja perempuan. Pada saat inilah Glasser mengembangkan konsep pendekatan realistis. Melalui buku pertamanya yang berjudul “Mental Health or Mental Illmess” (1961) ia menuangkan landasan pemikirannya mengenai landasan berfikir dari teknik dan konsep dasar terapi realitas.
  • 4.  Konsep Dasar  Pada dasarnya setiap individu terdorong untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, masing- masing individu juga memiliki kebutuhan yang beragam, dimana kebutuhan tersebut bersifat unik pada masing- masing individu, dan tentu saja keinginan atau kebutuhan tersebut terkadang berbeda dengan individu yang lain.  Ketika seseorang dapat memenuhi apa yang diinginkan, kebutuhan tersebut terpuaskan dan tentu saja ia akan merasa senang.
  • 5. LANJUTAN  Tetapi, jika apa yang diperolehnya tidak sesuai dengan apa yang diinginkan dan sangat bertolak belakang dari apa yang dibutuhkan, maka orang tersebut akan frustasi, dan pada akhirnya akan terus memunculkan perilaku baru sampai keinginannya terpuaskan dan merasa benar-benar terpenuhi.  Artinya, ketika timbul perbedaan antara apa yang diinginkan dengan apa yang diperoleh, membuat individu terus memunculkan perilaku-perilaku yang spesifik, yang membuatnya terlihat berbeda dengan yang lain.
  • 6.  Asumsi Perilaku Bermasalah  Reality therapy pada dasarnya tidak mengatakan bahwa perilaku individu itu sebagai perilaku yang abnormal. Konsep perilaku menurut konseling realitas lebih dihubungkan dengan berperilaku yang tepat atau berperilaku yang tidak tepat.  Menurut Glasser, bentuk dari perilaku yang tidak tepat tersebut disebabkan karena ketidakmampuannya dalam memuaskan kebutuhannya, akibatnya kehilangan ”sentuhan” dengan realitas objektif, dia tidak dapat melihat sesuatu sesuai dengan realitasnya, tidak dapat melakukan atas dasar kebenaran, tangguang jawab dan realitas.
  • 7.  Tujuan konseling realitas :  Menolong individu agar mampu mengurus dirinya sendiri, supaya dapat menentukan dan melaksanakan perilaku dalam bentuk nyata.  Mendorong konseli agar berani bertanggung jawab serta memikul segala resiko yang ada, sesuai dengan kemampuan dan keinginannya dalam perkembangan dan pertumbuhannya.  Mengembangkan rencana-rencana nyata dan realistik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.  Perilaku yang sukses dapat dihubungkan dengan pencapaian kepribadian yang sukses, yang dicapai dengan menanamkan nilai-nilai adanya keinginan individu untuk mengubahnya sendiri.  Terapi ditekankan pada disiplin dan tanggung jawab atas kesadaran diri.
  • 8. Peran Dan Fungsi Konselor Bertindak sebagai pembimbing yang membantu konseli agar bisa menilai tingkah lakunya sendiri secara realistis. Berperan sebagai moralis. Berperan sebagai motivator. Berperan sebagai guru yang mengajarkan klien untuk mengevaluasi perilakunya. Mengembangkan kondisi fasilitatif dalam konseling dan hubungan baik dengan klien.
  • 9.  Deskripsi Proses Konseling  Langkah-langkah yang ditempuh:  Menciptakan hubungan kerja dengan klien, konselor melakukan pendekatan untuk lebih mendekatkan diri dengan klien demi kelangsungan proses konseling.  Tahap krisis bagi klien yaitu kesukaran dalam mengemukakan masalahnya dan melakukan transferensi.  Pengembangan hubungan transferensi klien dengan konselor.  Menutup wawancara konseling, cara kita menutup wawancara dapat meningkatkan kepercayaan klien terhadap kita selama wawancara.
  • 10.  Teknik Konseling  1. Metapor  Konselor menggunakan teknik ini seperti senyuman, imej, analogi, dan anekdot untuk memberi konseli suatu pesan penting dalam cara yang efektif.  2. Hubungan  Menggunakan hubungan sebagai bagian yang esensial dalam proses terapiotik.  3. Pertanyaan  Konselor menekankan evaluasi dalam perilaku total, asesmen harus berasal dari konseli sendiri.
  • 11.  4. WDEP & SAMI2C3  Merupakan akronim dari wants (keinginan), direction (arahan), evaluasi (penilaian), dan planing (rencana). Teknik ini digunakan untuk membantu konseli menilai keinginan-keinginannya. Perilaku-perilakunya, dan kemudian merumuskan rencana-rencana.  SAMI2C3 mempersentasikan elemen-elemen yang memaksimalkan keberhasilanya keberhasilan rencana : mudah/ sederhana (simple), dapat dicapai (attainable), dapat diukur (measurable), segera (immedate), melibatkan tindakan (involving), dapat dikontrol (controled), konsisten (consistent), dan menekankan pada komitmen (committed)
  • 12.  5. Renegosiasi  Konseli tidak selalu dapat menjalankan rencana perilaku pilihanya.  6. Intervebsi paradoks  Glasser menggunakan paradoks untuk mendorong konseli menerima tanggung jawab bagi perilakunya sendiri.  7. Pengembangan ketrampilan  Konselor perlu membantu konseli mengembangkan ketrampilan untuk memnuhi kebutuhan dan keinginan- keinginannya dalam cara yang bertanggung jawab.
  • 13.  8. Adiksi positif  teknik yang digunakan untuk menurunkan berbagai bentuk perilaku negatif dengan cara memberikan kesiapan atau kekuatan mental, kreatifitas, energi dan keyakinan.  9. Penggunakan kata kerja  Dimaksudkan untuk membantu jonseli agar mampu mengendalikan hidup mereka sendiri dan membuat pilihan perilaku total yang positif.  10. Konsekuensi natural  Konselor harus memiliki keyakinan bahwa konseli dapat bertanggung jawab dan karena itu dapat menerima konsekuensi dari perilakunya.
  • 14.  Kelemahan Dan Kelebihan  Kelemahan:  Teori ini mengabaikan tentang intelegensi manusia, perbedaan individu dan factor genetic lain.  Dalam konseling kurang menekankan hubungan baik antara konselor dan konseli, hanya sekedarnya.  Pemberian reinforcement jika tidak tepat dapat mengakibatkan kecanduan atau ketergantungan.  Kelebihan:  Asumsi mengenai tingkah laku merupakan hasil belajar.  Asumsi mengenai kepribadian dipengaruhi oleh lingkungan dan kematangan.  Konseling bertujuan untuk mempelajari tingkah laku baru sebagai upaya untuk memperbaiki tingkah laku malasuai.
  • 15.  Contoh Penerapan Kasus  Ilustrasi Kasus  Amir siswa kelas 7 SMP, dia sangat tidak disiplin sehingga dia mengalami hambatan dalam menjalankan kewajibannya sebagai siswa disekolah.  Hal ini tentu akan berakibat pada proses belajar mengajar dan prestasi belajar Amir disekolah.  Bimbingan bagi Amir ini sangat diperlukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan dan agar membuat Amir dapat mengikuti proses belajar mengajar secara baik.