SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
BEHAVIORISTIK
Disusun Oleh :
LINDYA FATKHA 1113500111
Pendiri
IVAN PAVLOV BF
SKINNER
Konsep Dasar
Teori behavioristik adalah teori
pengembangan perilaku, yang dapat diukur,
diamati dan dihasilkan oleh respon terhadap
rangsangan. Tanggapan terhadap rangsangan
dapat diperkuat dengan umpan balik positif
atau negatif terhadap perilaku atau kondisi
yang diinginkan.
 Tingkah laku manusia diperoleh dari
belajar, dan proses terbentuknya
kepribadian adalah melalui proses
kematangan dari belajar.
 Kepribadian manusia berkembang
bersama-sama dengan interaksinya
dengan lingkungannya.
 Setiap manusia lahir dengan membawa
kebutuhan bawaan, tetapi sebagian besar
kebutuhan dipelajari dari hasil interaksi
dengan lingkungannya.
 Manusia tidak dilahirkan dalam keadaan
baik atau jahat, tetapi dalam kondisi
Prinsip Dasar
 Reinforcement and punishment
 Primary and Secondary
 Schedules of reinforcement
 Contingency management
 Stimulus control in operant learning
 The elimination of responses
Asumsi Tingkah Laku Bermasalah
 Tingkah laku bermasalah adalah tingkah laku
atau kebiasaan-kebiasaan negatif atau tingkah
laku yang tidak tepat, yaitu tingkah laku yang
tidak sesuai dengan tuntutan lingkungan.
 Tingkah laku yang salah hakikatnya terbentuk
dari cara belajar atau lingkungan yang salah.
 Manusia bermasalah mempunyai
kecenderungan merespon tingkah laku secara
negatif dari lingkungannya.
 Tingkah laku maladaptif terjadi karena
kesalapahaman dalam menanggapi
Tujuan Konseling
 Menghapus/menghilangkan perilaku
maladaptif (masalah) untuk digantikan dengan
perilaku baru yaitu perilaku adaptif yang
diinginkan klien.
 Tujuan yang sifatnya umum harus dijabarkan
ke dalam perilaku yang spesifik.
 Konselor dan klien bersama-sama (bekerja
sama) menetapkan/merumuskan tujuan-tujuan
khusus konseling.
Karakteristik
 Mengutamakan unsur-unsur/ bagian-bagian kecil
 Bersifat mekanistis
 Menekankan peranan lingkungan
 Mementingkan pembentukan reaksi atau respon
 Mementingkan pentingnya latihan
 Pemecahan masalah dengan trial and error
 Berfokus pada tingkah laku yang tampak dan
spesifik
 Memerlukan kecermatan dalam perumusan
tujuan konseling
 Mengembangkan prosedur perlakuan spesifik
sesuai dengan masalah klien
Deskripsi Proses Konseling
Menurut Wolpe, peran yang harus dilakukan
konselor adalah :
 Bersikap menerima.
 Memahami klien.
 Tidak menilai dan mengkritik apa yang
diungkapkan oleh klien.
1. Peran Konselor
Konselor aktif :
 Merumuskan masalah yang dialami klien dan
menetapkan apakah konselor dapat membantu
pemecahannya atu tidak
 Konselor memegang sebagian besar tanggung
jawab atas kegiatan konseling, khususnya
tentang teknik-teknik yang digunakan dalam
konseling
 Konselor mengontrol proses konseling dan
bertanggung jawab atas hasil-hasilnya.
2. Peran Konseli
o mengemukakan masalahnya secara khusus.
o Konseli dituntut memiliki kesadaran dan
berpartisipasi dalam terapeutik.
o Konseli berani menanggung resiko atas
perubahan yang ingin dicapai.
Deskripsi langkah-langkah :
 Assesment
 Goal setting ;
Konselor dan klien mendifinisikan masalah
yang dihadapi klien
Klien mengkhususkan perubahan positif
yang dikehendaki sebagai hasil konseling
Konselor dan klien mendiskusikan tujuan
yang telah ditetapkan klien :
- apakah tujuan itu realistic
- kemungkinan manfaatnya;
- kemungkinan kerugiannya
- Konselor dan klien membuat keputusan
apakah melanjutkan konseling dengan
menetapkan teknik yang akan dilaksanakan,
mempertimbangkan kembali tujuan yang
akan dicapai, atau melakukan referal.
 Technique implementation
 Evaluation termination
 Feedback
Prinsip Kerja Teknik Konseling Behavioristik
 Memodifikasi tingkah laku melalui pemberian
penguatan
 Mengurangi frekuensi berlangsungnya tingkah laku
yang tidak diinginkan.
 Memberikan penguatan terhadap suatu respon yang
akan mengakibatkan terhambatnya kemunculan
tingkah laku yang tidak diinginkan.
 Mengkondisikan pengubahan tingkah laku melalui
pemberian contoh atau model (film, tape recorder,
atau contoh nyata langsung).
 Merencanakan prosedur pemberian penguatan
terhadap tingkah laku yang diinginkan dengan sistem
kontrak
Teknik-Teknik Konseling
 Latihan Asertif
 Desensitisasi Sistematis
 Pengkondisian Aversi
 Pembentukan Perilaku Model
 Covert Sensitization
 Thought Stopping
Sikap Konselor Dalam Proses
Konseling
 Mengaplikasikan prinsip dari mempelajari
manusia untuk memberi fasilitas pada
penggantian perilaku maladaptif dengan
perilaku yang lebih adaptif.
 Menyediakan sarana untuk mencapai
sasaran konseli, dengan
membebaskan seseorang dari perilaku
yang mengganggu kehidupan yang efektif
sesuai dengan nilai demokrasi tentang hak
individu untuk bebas mengejar sasaran
Keterbatasan
 Bersifat dingin, kurang menyentuh aspek pribadi,
bersifat manipulatif, dan mengabaikan hubungan
antar pribadi.
 Lebih terkonsentrasi kepada teknik.
 Pemilihan tujuan sering ditentukan oleh konselor.
 Konstruksi belajar yang dikembangkan dan
digunakan oleh konselor behavioral tidak cukup
komprehensif untuk menjelaskan belajar dan
harus dipandang hanya sebagai suatu hipotesis
yang harus diuji.
 Perubahan klien hanya berupa gejala yang dapat
berpindah kepada bentuk tingkah laku yang lain.
Terima Kasih
^.^

More Related Content

What's hot

Perkmbangan jiwa keagamaan dewasa
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasaPerkmbangan jiwa keagamaan dewasa
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasaNailiamani Aman
 
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF khairunnisa mulyana
 
Menangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diriMenangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diriKirenius Wadu
 
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikanMotivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikanelmabb
 
Kekerasan Seksual: Perspektif Psikologi
Kekerasan Seksual: Perspektif PsikologiKekerasan Seksual: Perspektif Psikologi
Kekerasan Seksual: Perspektif PsikologiJuneman Abraham
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralvarizalamir
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerIis Nurul Fitriyani
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaLia Oktafiani
 
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMFitriAmaliyah
 
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana MentengPresentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Mentengkel1psikosos
 
Teori belajar behavioristik.pptx
Teori belajar behavioristik.pptxTeori belajar behavioristik.pptx
Teori belajar behavioristik.pptxdedyaswan
 
Presentasi memory kelompok 3
Presentasi memory kelompok 3Presentasi memory kelompok 3
Presentasi memory kelompok 3Yustika iy
 
Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTeori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikDiah Japri
 
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungMakalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungRoyNal Rois Al-Khalim
 
Proses Manejemen Sekolah
Proses Manejemen SekolahProses Manejemen Sekolah
Proses Manejemen Sekolahabtadi
 
Ppt behavioral
Ppt behavioralPpt behavioral
Ppt behavioralbkupstegal
 
Contoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologiContoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologiTyaseta Sardjono
 

What's hot (20)

Peta kognitif
Peta kognitifPeta kognitif
Peta kognitif
 
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasa
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasaPerkmbangan jiwa keagamaan dewasa
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasa
 
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
 
Menangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diriMenangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diri
 
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikanMotivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
 
Kekerasan Seksual: Perspektif Psikologi
Kekerasan Seksual: Perspektif PsikologiKekerasan Seksual: Perspektif Psikologi
Kekerasan Seksual: Perspektif Psikologi
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
 
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
 
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana MentengPresentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
 
Teori belajar behavioristik.pptx
Teori belajar behavioristik.pptxTeori belajar behavioristik.pptx
Teori belajar behavioristik.pptx
 
Presentasi memory kelompok 3
Presentasi memory kelompok 3Presentasi memory kelompok 3
Presentasi memory kelompok 3
 
Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTeori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik
 
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungMakalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
 
Psikologi Emosi
Psikologi EmosiPsikologi Emosi
Psikologi Emosi
 
VERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELINGVERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELING
 
Proses Manejemen Sekolah
Proses Manejemen SekolahProses Manejemen Sekolah
Proses Manejemen Sekolah
 
Ppt behavioral
Ppt behavioralPpt behavioral
Ppt behavioral
 
Contoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologiContoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologi
 

Similar to Ppt behavioristik kelompok 2

power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"khomisah
 
Pendekatan behavior
Pendekatan behaviorPendekatan behavior
Pendekatan behaviortidalambk
 
Pendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling BehavioristikPendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling BehavioristikLanggeng Prayogo
 
Rangkuman Pendekatan Konseling
Rangkuman Pendekatan KonselingRangkuman Pendekatan Konseling
Rangkuman Pendekatan Konselingvarizalamir
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralmisbakhulfirdaus
 
Konseling behavioral
Konseling behavioralKonseling behavioral
Konseling behavioralRosalina S
 
Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Shamil Damai
 
Teori teori konseling
Teori teori konselingTeori teori konseling
Teori teori konseling1115500020BBK
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuTiya Widiyanti
 
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR IPENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR IHusna Sholihah
 
BEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKU
BEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKUBEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKU
BEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKUzulfi nasirotul
 
Tera pi tingkah laku
Tera pi tingkah lakuTera pi tingkah laku
Tera pi tingkah lakuHdyismi
 
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasIFTITAH INDRIANI
 

Similar to Ppt behavioristik kelompok 2 (20)

(konbe)
(konbe)(konbe)
(konbe)
 
Ppt behavioral
Ppt behavioralPpt behavioral
Ppt behavioral
 
behavioristik
behavioristikbehavioristik
behavioristik
 
power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"
 
Pendekatan behavior
Pendekatan behaviorPendekatan behavior
Pendekatan behavior
 
Pendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling BehavioristikPendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling Behavioristik
 
Rangkuman Pendekatan Konseling
Rangkuman Pendekatan KonselingRangkuman Pendekatan Konseling
Rangkuman Pendekatan Konseling
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
Konseling behavioral
Konseling behavioralKonseling behavioral
Konseling behavioral
 
behavior hans
behavior hansbehavior hans
behavior hans
 
Pendekatan konseling behavioristik
Pendekatan konseling behavioristikPendekatan konseling behavioristik
Pendekatan konseling behavioristik
 
Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002
 
Teori teori konseling
Teori teori konselingTeori teori konseling
Teori teori konseling
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilaku
 
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR IPENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
 
Implementasi Konseling Kelompok
Implementasi Konseling KelompokImplementasi Konseling Kelompok
Implementasi Konseling Kelompok
 
BEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKU
BEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKUBEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKU
BEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKU
 
Terapi behavioral
Terapi behavioralTerapi behavioral
Terapi behavioral
 
Tera pi tingkah laku
Tera pi tingkah lakuTera pi tingkah laku
Tera pi tingkah laku
 
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitas
 

Ppt behavioristik kelompok 2

  • 3. Konsep Dasar Teori behavioristik adalah teori pengembangan perilaku, yang dapat diukur, diamati dan dihasilkan oleh respon terhadap rangsangan. Tanggapan terhadap rangsangan dapat diperkuat dengan umpan balik positif atau negatif terhadap perilaku atau kondisi yang diinginkan.
  • 4.  Tingkah laku manusia diperoleh dari belajar, dan proses terbentuknya kepribadian adalah melalui proses kematangan dari belajar.  Kepribadian manusia berkembang bersama-sama dengan interaksinya dengan lingkungannya.  Setiap manusia lahir dengan membawa kebutuhan bawaan, tetapi sebagian besar kebutuhan dipelajari dari hasil interaksi dengan lingkungannya.  Manusia tidak dilahirkan dalam keadaan baik atau jahat, tetapi dalam kondisi
  • 5. Prinsip Dasar  Reinforcement and punishment  Primary and Secondary  Schedules of reinforcement  Contingency management  Stimulus control in operant learning  The elimination of responses
  • 6. Asumsi Tingkah Laku Bermasalah  Tingkah laku bermasalah adalah tingkah laku atau kebiasaan-kebiasaan negatif atau tingkah laku yang tidak tepat, yaitu tingkah laku yang tidak sesuai dengan tuntutan lingkungan.  Tingkah laku yang salah hakikatnya terbentuk dari cara belajar atau lingkungan yang salah.  Manusia bermasalah mempunyai kecenderungan merespon tingkah laku secara negatif dari lingkungannya.  Tingkah laku maladaptif terjadi karena kesalapahaman dalam menanggapi
  • 7. Tujuan Konseling  Menghapus/menghilangkan perilaku maladaptif (masalah) untuk digantikan dengan perilaku baru yaitu perilaku adaptif yang diinginkan klien.  Tujuan yang sifatnya umum harus dijabarkan ke dalam perilaku yang spesifik.  Konselor dan klien bersama-sama (bekerja sama) menetapkan/merumuskan tujuan-tujuan khusus konseling.
  • 8. Karakteristik  Mengutamakan unsur-unsur/ bagian-bagian kecil  Bersifat mekanistis  Menekankan peranan lingkungan  Mementingkan pembentukan reaksi atau respon  Mementingkan pentingnya latihan  Pemecahan masalah dengan trial and error  Berfokus pada tingkah laku yang tampak dan spesifik  Memerlukan kecermatan dalam perumusan tujuan konseling  Mengembangkan prosedur perlakuan spesifik sesuai dengan masalah klien
  • 9. Deskripsi Proses Konseling Menurut Wolpe, peran yang harus dilakukan konselor adalah :  Bersikap menerima.  Memahami klien.  Tidak menilai dan mengkritik apa yang diungkapkan oleh klien.
  • 10. 1. Peran Konselor Konselor aktif :  Merumuskan masalah yang dialami klien dan menetapkan apakah konselor dapat membantu pemecahannya atu tidak  Konselor memegang sebagian besar tanggung jawab atas kegiatan konseling, khususnya tentang teknik-teknik yang digunakan dalam konseling  Konselor mengontrol proses konseling dan bertanggung jawab atas hasil-hasilnya.
  • 11. 2. Peran Konseli o mengemukakan masalahnya secara khusus. o Konseli dituntut memiliki kesadaran dan berpartisipasi dalam terapeutik. o Konseli berani menanggung resiko atas perubahan yang ingin dicapai.
  • 12. Deskripsi langkah-langkah :  Assesment  Goal setting ; Konselor dan klien mendifinisikan masalah yang dihadapi klien Klien mengkhususkan perubahan positif yang dikehendaki sebagai hasil konseling Konselor dan klien mendiskusikan tujuan yang telah ditetapkan klien :
  • 13. - apakah tujuan itu realistic - kemungkinan manfaatnya; - kemungkinan kerugiannya - Konselor dan klien membuat keputusan apakah melanjutkan konseling dengan menetapkan teknik yang akan dilaksanakan, mempertimbangkan kembali tujuan yang akan dicapai, atau melakukan referal.  Technique implementation  Evaluation termination  Feedback
  • 14. Prinsip Kerja Teknik Konseling Behavioristik  Memodifikasi tingkah laku melalui pemberian penguatan  Mengurangi frekuensi berlangsungnya tingkah laku yang tidak diinginkan.  Memberikan penguatan terhadap suatu respon yang akan mengakibatkan terhambatnya kemunculan tingkah laku yang tidak diinginkan.  Mengkondisikan pengubahan tingkah laku melalui pemberian contoh atau model (film, tape recorder, atau contoh nyata langsung).  Merencanakan prosedur pemberian penguatan terhadap tingkah laku yang diinginkan dengan sistem kontrak
  • 15. Teknik-Teknik Konseling  Latihan Asertif  Desensitisasi Sistematis  Pengkondisian Aversi  Pembentukan Perilaku Model  Covert Sensitization  Thought Stopping
  • 16. Sikap Konselor Dalam Proses Konseling  Mengaplikasikan prinsip dari mempelajari manusia untuk memberi fasilitas pada penggantian perilaku maladaptif dengan perilaku yang lebih adaptif.  Menyediakan sarana untuk mencapai sasaran konseli, dengan membebaskan seseorang dari perilaku yang mengganggu kehidupan yang efektif sesuai dengan nilai demokrasi tentang hak individu untuk bebas mengejar sasaran
  • 17. Keterbatasan  Bersifat dingin, kurang menyentuh aspek pribadi, bersifat manipulatif, dan mengabaikan hubungan antar pribadi.  Lebih terkonsentrasi kepada teknik.  Pemilihan tujuan sering ditentukan oleh konselor.  Konstruksi belajar yang dikembangkan dan digunakan oleh konselor behavioral tidak cukup komprehensif untuk menjelaskan belajar dan harus dipandang hanya sebagai suatu hipotesis yang harus diuji.  Perubahan klien hanya berupa gejala yang dapat berpindah kepada bentuk tingkah laku yang lain.