SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
MATERI
ANALISIS KELAYAKAN PABRIK
Disusun Oleh :
Dosen : Adi Pramudyo, ST
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
1. Pendahuluan
Dr, Husein Umar, dalam bukunya yang berjudul, Study Kelayakan Bisnis, dapat
mengartikan, pengetian Analisis kelayakan pabrik adalah, suatau kajian yang cukup
mendalam dan komprehensif untuk mengetahui apakah usaha yang akan dilakukan itu layak
atau tidak layak. Sementara itu Iban Sofyan dalam bukunya yang berjudul Study Kelayakan
Usaha, dapat pula mengartikan, Analisis Kelayakan Pabrik adalah alat yang secara sadar
dirancang untuk merealisikan temuan-temuan baru atau usaha-usaha baru dan pengembangan
usaha yang sudah ada secara obyektif didasarkan pada penilaian yang didukung oleh data
yang lengkap dan dijamin keabsahannya, serta dikaji dan dibahas oleh para ahli yang
memiliki kompetensi untuk tujuan tersebut.
Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa, Analisis kelayaka pabrik
adalah suatu kegiatan penelitian yang secara sengaja dilakukan, atas dasar hubungan sebab
akibat untuk mengetahui prospek probllem serta memudahkan untuk mengambil keputusan
secara tepat pada usaha tersebut. Dalam membuka suatu usaha sia-sialah jika tidak disertai
dengan perencanaan. Sebelum usaha tersebut mulai operasi hal yang perlu dilakukan terlebih
dahulu adalah perencanaan. Perencanaan yang dimaksud disini tidak lain, adalah melakukan
suatu study/analisis kelayakannya. Melalui kegiatan inilah akan ketahui risiko-risiko yang
akan terjadi akibat membuka usaha ini. Resiko ini kemudian diambil sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil kepeutusan, layak dan tidak layak.
Terdapat 4 hal penting yang harus ada di dalam analisa kelayakan, yaitu :
1.penjelasan mengenai usaha yang sedang digeluti dan rencana bersifat strategis,
2.rencana pemasaran,
3.rencana manajemen keuangan,
4.rencana manajemen secara operasional.
Ruang lingkup analisa kelayakan pabrik, meliputi :
1. Analisa Aspek Marketing
Dalam analisa marketing dilaksanakan dengan melakukan penelitian pasar.
Menentukan besarnya supplay dan demand .
2. Analisa Aspek Teknis dan Operasi
Analisa ini dilakukan untuk menetapkan apakah secara teknis investasi layak dan
memberikan dasar untuk estimasi biaya.
3. Analisa Aspek Legal
Pada aspek ini yang dikaji adalah :
- kelayakan investasi dari ketentuan dan hukum formal,
- prosedur legalitas yangharus diselesaikan sampai investasi siap dioperasikan.
4. Analisa Aspek Lingkungan
Pada analisa ini untuk melihat :
a. bagaimana pengaruh dari alternatif teknologi yang digunakan pada lingkungan sekitar,
baik fisik maupun lingkungan hidup sosial,
b. konsekuensi-konsekuensi apa yang dibutuhkan untuk mengatasi dampak teknologi
terhadap lingkungan.
5. Analisa Aspek Ekonomi dan Finansial
Dalam analisa ini dilihat sejauh mana manfaat investasi, meliputi :
a. Estimasi biaya produksi,
b. Estimasi nilai investasi dan sumber pendanaannya,
c. Penyusunan cashflow,
d. Evaluasi investasi.
2. Analisa Aspek Marketing
2.1 Pengertian Dasar
Penelitian aspek marketing ini bertujuan untuk mengidentifikasi hasil produk yang
dibutuhkan konsumen dan mengukur besarnya kebutuhan tersebut. Kemudian dilakukan
pengukuran besarnya demand terhadap produk tersebut dengan melakukan peramalan
(forcasting).
2.2 Analisa keunggulan bersaing
Terdapat hubungan positif yang sangat erat antara kinerja suatu bisnis dan keunggulan
bersaing. Artinya semakin besar kinerja suatu perusahaan, semakin kuat keunggulan bersaing
yang dimilikinya. Sebaliknya semakin buruk kinerja perusahaan, keunggulan bersaingnya
semakin berkurang. Menurut Jack Welch (The Mind of Jack Welch, Fortune) “apabila anda
tidak memiliki keunggulan bersaing, jangan coba-coba untuk bersaing. Hal ini berarti bahwa
keunggulan bersaing merupakan faktor penting bagi suatu perusahaan untuk bersaing dalam
memenangkan persaingan.
Elemen-elemen keunggulan bersaing adalah :
a. Potensi keunggulan bersaing,
b. Posisi keunggulan bersaing,
c. Kinerja yang dihasilkan (performance outcome).
Hubungan antara ketiga elemen keunggulan bersaing tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut :
P ot en s i k e un g g ul a n
bersaing :
-keahlian yg dimiliki
-sumberdaya yg dimiliki
Po s i s i keu ng g ul an
bersaing :
-customer value
-biaya relative rendah
Kinerja yg dihasilkan :
-kepuasan
-loyalitas
-market share
-profitabilitas
Keuntungan yg diperoleh dari keunggulan
bersaing
Gambar 2.1. - Elemen keunggulan bersaing
Sumber : F. Rangkuti, Business Plan, 2000.
2.3. Tahap Penelitian Pasar
Ukuran permintaan pasar :
Pasar; kumpulan seluruh pembeli aktual dan potensial suatu tawaran pasar,
Pasar Potensial; sekumpulan konsumen yang menyatakan minat memadai terhadap suatu
tawaran pasar,
Pasar Tersedia; sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, pendapatan, dan akses
terhadap tawaran pasar tertentu,
Pasar Terlayani; bagian dari pasar tersedia dan telah diputuskan perusahaan untuk dimasuki,
Pasar Tertembus; ekumpulan konsumen yang telah membeli produk.
2.3.1. Potensi Pasar (Market Potensial)
Peluang pasar atau market potensial adalah peluang penjualan maksimum yang dapat
dicapai oleh seluruh penjualanbaik saat ini maupun yang akan dating atau jumlah permintaan
yang belum dapat dipenuhi oleh perusahaan pesaing yang sudah ada. Dengan kata lain
potensi pasar adalah seluruh permintaan/kebutuhan konsumen yang didasarkan atas dua
factor : jumlah konsumen potensial dan daya beli. Konsumen potensial adalah konsumen
yang memiliki keinginan atau hasrat untuk membeli. Daya beli adalah kemampuan konsumen
dalam rangka membeli barang.
MP = Demand – Supplay (2.1.)
Jika demand lebih besar dari pada supplay, maka masih ada peluang bagi perusahaan
untuk membuka usaha di bidang yang sama, namun jika demand lebih kecil dari pada
supplay, maka tidak ada peluang bagi perusahaan. Sedangkan market share dalah peluang
pasar yang dapat dipenuhi oleh perusahaan.
2.3.2. Teknik-teknik Pengukuran Permintaan
Secara umum teknik pengukuran permintaan dapat dilakukan dengan (1) penggunaan data
impor (2) penggunaan data impor, ekspor, produksi dalam negeri, dan perubahan persediaan
selama masa yang bersangkutan, dan (3) metode rasio rantai.
 Metode Rasio Rantai
Digunakan untuk menentukan permintaan efektif dengan cara membagi dalam unsure
yang lebih kecil dari suatu mata rantai urutan atas factor yang berpengaruh terhadap
produk yang bersangkutan. Sebagai ilustrasi, factor-faktor yang mempengaruhi
permintaan produk : makanan kecil, misalnya :
Jp = Jumlah penduduk suatu wilayah
X1 = Penghasilan per kapita untuk konsumsi
X2 = Rata-rata konsumsi produk makanan kecil
X3 = Rata-rata konsumsi untuk kacang-kacangan
Ip = Income per kapita
Misalnya :
Jml penduduk satu wilayah tertentu = 1.000.000 orang
Income per kapita = Rp. 20.000,-
Konsumsi = 50%
Konsumsi untuk makanan kecil = 10% dari konsumsi
Kacang-kacangan = 5% dari konsumsi makanan kecil
Maka permintaan untuk kacang-kacangan dapat ditentukan dengan formulasi sebagai berikut:
=1,000,000 x Rp.20,000.00 x 50% x 10% x 5%
= Rp.50,000,000.00
 Metode Peramalan Permintaan
Forecasting merupakan alat yang sangat penting dalam membuat estimasi berapa besarnya
permintaan (demand). Metode peramalan dibagi dalam dua kelompok utama, yaitu :
1.Metoda kuantitatif
Meliputi : dekomposisi, avaraging, smoothing, simple regresi, advanced time series, multiple
regresi, ekonometri, marima. Lima pendekatan pertama di atas termasuk dalam model
analisis yang bersifat time series, sedangkan yang lainnya disebut pendekatan causal (sebab
akibat). Metode time series adalah suatu pendekatan dengan menggunakan asumsi
perhitungan peramalan masa yang akan datang yang dibuat berdasarkan kejadian-kejadian
atau kondisi yang telah terjadi di masa lalu. Sedangkan pendekatan sebab akibat, berusaha
mencari variable-variable apa saja yang paling berpengaruh terhadap peramalan yang akan
dibuat.
2. Metode Kualitatif
Secara umum ada empat pendekatan yang biasa dipakai di dalam metode kualitatif, yaitu :
a. Pendapat para eksekutif
b. Gabungan beberapa tenaga penjual
c. Metode Delphi
d. Riset pasar
 Metode perataan (Avarage)
Metode ini diguakan jika demand cenderung stabil sepanjang waktu.
Metode ini dibagi dalam 3 metode, yaitu :
- Simple Average
- Single Moving Average
- Double Moving Average
# Single Moving Average
Apabila diperoleh data yang stationer, metode ini cukup baik untuk meramalkan keadaan.
Rumus yang digunakan :



 
)1(nT
ni
i
mt
T
X
XF (2.2.)
# Double Moving Average
Jika data tidak stasioner serta mengandung pola trend, maka dilakukan moving average
terhadap hasil single moving avarage. Rumus yang digunakan :
 
mbaF
N
b
a
N
SSSS
N
XXXX
ttmt
ttt
ttt
Ntttt
t
Ntttt
t
ss
ss
S
S












"'
"'
121''
121'
1
2
2
'....'''
....
(2.3.)
 Metoda Pemulusan (Smoothing)
Dipakai pada kondisi dimana bobot data setiap perioda berbeda dan membentuk fungsi
exponensial. Metoda ini terbagi dalam 3 metode, yaitu :
- Single Exponensial Smoothing
- Double Exponensial Smoothing
- Triple Exponensial Smoothing
# Single Exponensial Smoothing
Digunakan untuk data yang stasioner, rumus yang digunakan :
ttt FXF )1(1   (2.4.)
 Linier Regression
Metode ini digunakan dengan mempertimbangkan hubungan sebab akibat variable-variable
yang paling mempengaruhi. Variable-variable yang mempengaruhi biasanya disebut variable
independen (Xi), sedangkan variable yang dipengaruhi disebut variable dependen (Y).
Persamaan garis regresi linier adalah sebagai berikut :
Y = a + bX (2.5.)
Dimana :
Y = variable dependen
a = koefisien intercept (perpotongan dengan sumbu tegak)
b = koefisien slope atau gradien (kemiringan garis regresi)
X = variable independen
Koefisien slope b dapat dihitung dengan rumus :
 
  


 22
)()(
))((
XXn
YXXYn
b (2.6.)
Koefisien korelasi
Variasi derajat antara variable x dan y disebut variasi bersama (joint variation) x dan y,
persoalan ini dinamakan juga persoalan korelasi (correlation).
Koefisien korelasi linier ( r) adalah ukuran hubungan antara peubah acak x dan y. Bila
kemiringannya positif artinya korelasi positif yang tinggi antara kedua peubah, tapi bila
kemiringannya negatif artinya korelasi negatif yang stinggi antara kedua peubah.
Ukuran kesalahan (error)
Ukuran kesalahan (error)adalah besarnya penyimpangan antar actual demand dengan hasil
peramalan (et).
Apabila dirumuskan :
ttt Fxe  (2.7.)
Ada 2 macam ukuran kesalahan yaitu ukuran statistik dan ukuran relatif. Dalam menentukan
ukuran kesalahan secara statistik ada 4 cara :
 Mean Error (ME)
n
e
ME
n
t
t
 1
(2.8.)
 Mean Absolute Error (MAE)
n
e
ME
n
t
t
 1
(2.9.)
 Sum Square Error(SSE)


n
t
teSSE
1
2
(2.10.)
 Mean Square Error (MSE)
n
e
MAE
n
t
t
 1
2
(2.11.)
 Standard Deviation Error (SDE)
1
1
2



n
e
ME
n
t
t
(2.12.)
Sedangkan dalam menentukan kesalahan secara relatif ada 3 macam cara, yaitu :
 Percentage Error





 

t
tt
t
x
Fx
PE (2.13)
 Mean Percentage Error
n
PE
MPE
n
t
t
 1
(2.14.)
 Mean Absolute Percentage Error
n
PE
MAPE
n
t
t
 1
(2.15.)
2.4. Formulasi Strategi Pemasaran
Tujuan utama analisa pemasaran adalah untuk mengetahui dukungan apa saja yang
diperlukan agar pelanggan potensial mau membeli produk yang ditawarkan. Terutama dalam
kondisi persaingan yang sangat ketat, pelanggan banyak disuguhi dengan berbagai macam
produk dengan berbagai macam kelebihannya. Strategi pemasaran yangdibuat harus
mempertimbangkan besarnya permintaan serta kondisi persaingan yangada pada masing-
masing segmen pasar yang akan ditargetkan. Pengambilan keputusan untuk suatu investasi
tidak lepas dari pengaruh persaingan yang ada. Cakupan dalam analisa pelanggan, adalah
sebagai berikut :
1. Segmentasi
Merupakan faktor yang sangat penting untu mengembangan faktor keunggulan
bersaing berdasarkaqn differensiasi, biaya murah, fokus. Segmentasi juga dapat
diartikan sebagai identifikasi kelompok pelanggan yang memberikan respon yang
berbeda dibandingkan dengan pelanggan lain.
2. Targetting
Adalah menentukan segmen pasar mana yang ingin dituju. Strategi untuk menentukan
targeting adalah :
- undifferentiated marketing
pada pasar yang tidak dibedakan, perusahaan melakukan strategi yang sama untuk
seluruh pasar, produk yang dihasilkan cenderung masal, promosi besar-besaran,
keuntungan didapat dari memproduksi dengan sekala ekonomis,
- differentiated marketing
dilakukan pada pasar yang berbeda-beda adalah sangat spesifik, tergantung pada
segmen pasar yang dilayani.
- concentrated marketing
perusahaan berfokus pada pasar yang erlative sempit, tetapi memiliki potensi pasar
yang sangat luas,
- positioning
adalah suatu cara menempatkan produk sehingga tertanam dalam benak pelanggan.
Marketing mix
Secara umum bauran pasar adalah menacakup sejumlah variable pemasaran yang dapat
dikendalikan oleh perusahaan yang digunakan untuk mencapai market sahre yang telah
ditetapkan dan digunakan untuk memuaskan konsumen.
Komponen utama dalam bauran pasar terdiri atas empat jenis yang biasanya disebut dengan
istilah “4-P”, yaitu : Product, Place, Promotion, dan Price. Kombinasi bauran pasar yang
dilakiukan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan biasanya diasumsikan mempunyai
hubungan linier yang dinotasikan sebgai berikut :
(4P)Y f (2.16.)
Y = penjualan
4P= bauran pasar yang terdiri atas product, place, promotion, price.
Disamping itu asumsi-asumsi lain yang digunakan adalah :
a. Biaya per unit masing-masing bauran pasar adalah konsisten
b. Masing-masing bauran pasar berpengaruh secara independent
c. Bauran pasar mempunyai konstanta pengaruh terhadap penjualan.
Berdasarkan asumsi tersebut maka notasi hubungan linier dapat dimodifikasi menjadi :
b4P4b3P3b2P2b1P1aY  (2.17.)
Y = penjualan
a = konstanta
b1 b2b3 b4 = koefisien masing-masing bauran pasar
P1 P2 P3 P4 = 4P
Selain itu bauran pasar ini dapat dikaitkan dengan tahapan dalam siklus kehidupan produk.
Artinya, dalam setiap tahapan pada siklus kehidupan produk memerlukan bauran pasar yang
berbeda.
Secara umum bauran pasar untuk setiap tahapan siklus hidup disajikan dalam table berikut :
4P
PLC
Product Place Promotion Price
Perkenalan
Tumbuh
Dewasa
Penurunan
1
2
3
4
4
4
4
2
2
1
2
1
3
3
1
3
Table 2.1. - Hubungan marketing dan siklus hidup produk
Keterangan : 1,2,3,4 menunjukan urutan prioritas
3. Analisa Aspek Legal
Aspek hukum mengkaji tentang legalitas usaha atau bisnis yang akan didirikan dan
dilaksanakan. Ini berarti bahwa setiap usaha yang akan dilaksanakan di wilayah tertentu
harus memenuhi hukum serat tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut.
3.1 Bentuk kepimilikan bisnis di Indonesia
Bentuk usaha atau bentuk pemilikan bisnis ada yang dikatakan berbentuk badan hukum dan
tidak berbadan hukum. Yang dimaksud dengan badan hukum yaitu badan usaha yang
mempunyai kekayaan tersendiri, terpisah dari kekayaan para pendirinya atau para
pengurusnya. Para anggota tidak bertanggung jawab dengan harta kekayaannya di luar yang
tersebut dalam saham yang dimilikinya.
Usaha yang tidak berbentuk badan hukum ialah :
a. Badan usaha perseorangan,
b. Persekutuan firma,
c. Persekutuan komanditer.
Usaha yang berbentuk badan hukum :
a. Perseroan terbatas (PT),
b. Koperasi,
c. Yayasan.
Bentuk mana yang akan dipilih oleh perusahaan tergantung pada faktor pertimbangan bentuk
kepemimpinan, tanggung jawab terhadap hutang piutang perusahaan, kontinuitas persahaan,
struktur pemodalan.
3.2. Perusahaan Perseorangan
Bila perusahaan hanya berusaha dengan modal kecil, maka bentuk perusahaan perseorangan
merupakan suatu bentuk yang ideal. Pimpinan di sini berada pada pemilik dan mempunyai
tanggung jawab yang tidak terbatas. Untuk mendirikan perusahaan perseorangan sangat
mudah, karena tidak ada suatu aturan khusus, bagaimana cara mendirikannya. Hanya saja
barang akli perlu izin khusus, untuk usaha-usaha tertentu pada daerah-daerah tertentu.
Apabila pemilik perusahaan perseorangan ingin mendapatkan tambahan modal berupa
pinjaman dari bank, maka diperlukan berbagai surat untuk melengkapi permohonan
pinjaman, seperti sertifikat tanah, Surat Izin Mendirikan Bangunan (SIMBA), SIUP ( Surat
Izin Usaha Perdagangan ) yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Perdagangan Propinsi, TDP
(Tanda Daftar Perusahaan) yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan
kabupaten/Kotamadya setempat.
4. Analisa Aspek Teknik dan Operasi
Analisa aspek teknis dan operasi dalam analisa kelayakan pabrik ditujukan untuk menentukan
mesin dan perlatan, bahan baku, SDM, prosedur produksi. Analisa aspek teknis dan opeasi,
meliputi :
1. Perancangan Produk,
2. Perencanaan kapasitas,
3. Perencanaan proses dan fasilitas produksi,
4. Perncanaan tenaga kerja.
4.1 Perencanaan Produk
Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan tergantung kepada kemampuan untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara cepat menciptakan produk yang
dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya rendah.
Produk merupakan sesuatu yang dijual oleh perusahaan kepada pembeli. Pengembangan
produk merupakan serangkaian aktivitas mulai dari analisa persepsi dan peluang pasar, dan
diakhiri dengan tahapan produksi, penjualan, dan pengiriman produk.
4.2 Perencanaan Kapasitas
Kapasitas merupakan kemampuan produksi dari fasilitas yang biasanya dinyatakandalam
volume output persatuan waktu. Tujuan perencanaan kapasitas adalah usaha perusahaan
untuk mengatasi fluktuasi permintaan (demand). Dengan perencanaan kapasitas yang baik
diharapkan perusahaan akan menghasilkan produknya sesuai dengan jumlah kebutuhan
konsumen.
4.3 Perencanaan Proses dan Fasilitas
Berdasarkan rancangan produk dan rencana kapasitas produksi yang telah dibuat langkah
sebelumnya, selanjutnya yang perlu dikaji adalah proses-proses beserta fasilitas produksi
yang dibutuhkan untuk memproses bahan baku menjadi produk yang kita inginkan, sebanyak
kapasitas yang telah kita encanakan. Karena biasanya untuk menyelesaikan satu elemen
pekerjaan dapat ditempuh beberapa alternative proses, maka kita harus memilih proses yang
paling sesuai. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam percanaan tersebut, antara
lain :
1. Ketergantungan,
2. Kualitas dan spesifikasi produk yang diinginkan,
3. skala ekonomis,
4. skala cakupan kemampuan proses untuk melakukan berbagaioperasi),
5. peralatan yang diperlukan,
6. jenis bahan baku yang tersedia,
7. fleksibilitas proses,
8. faktor eksternal,
9. perawatan dan penggantian,
10. ketersediaan suku cadang.
4.4. Penentuan Lokasi
Lokasi penting bagi perusahaan, karena akan mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam
persaingan dan menentukan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Sebelumnya suatu
perusahaan memulai operasiproduksinya, pemilik harus menentukan lebih dahulu dimana
letak perusahaan tersebut. Karena apabila tidak dipertimbangkan maka mengalami kesulitan
dalam menjamin kelangsungan hidupnya, dikarenakan beroperasi secara tidak efektif dan
efisien. Peran lokasi bagi kegiatan industri atau manufaktur sangat penting.
5. Analisa Aspek Lingkungan
Studi lingkungan usaha merupakan suatu langkah yang penting dilakukan dengan tujuan
untuk menemukan apakah lingkungan dimana usaha itu akan berdiri nantinya tidak akan
menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
6. Analisa Aspek Finansial
Analisis finansial adalah kegiatan melakukan penilaian dan penentuan satuan rupiah terhadap
aspek-aspek yang dianggap layak dari keputusan yang dibuat dalam tahapan analisis usaha.
Misalnya hasil kajian pemasaran ditentukan besrnya unit yang akan dijual dn harga berapa
produk itu akan dijual, biaya apa yang harus dikeluarkan dalam upaya penjualan produk
tersebut, begitu pula dengan aspek-aspek yang lain.
6.1 Modal kerja
Modal kerja menurut konsep kualitatif adalah kelebihan aktiva lancar (Current Asset) diatas
hutang lancar (current liabilities) atau juga disebut modal kerja netto (Net working capital).
Dikatakan demikian, sebab hanya bagian dari kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar
sajalah yang dapat digunakan sebagai modal kerja. Sedangkan bagian aktiva sebesar hutang
lancar itu tidak dapat diganggu gugat, sebab bagian itu hanya untuk menjaga liquiditas
perusahaan, yakni untuk membayar hutang-hutang yang harus segera dibayar.
Metode keterkaitan dana dan pengeluaran kas yaitu dengan metode ini harus terlebih dahulu
ditentukan beberapa jumlah pengeluaran kas setiap hari dan berapa lama dana itu terkait.
Pengeluaran kas perhari itu, biasanya untuk pembayaran upah tenaga kerja dan untuk
membayar harga bahan baku. Sedangkan lama dana itu adalah jumlah yang diperlukan saat
pelepasan dana untuk bahan baku dan pembayaran upah tenaga kerja hingga proses produksi,
penjualan produk dan penerimaan kembali piutang dalam bentuk kas.
Contoh perhitungan modal kerja awal :
Persediaan Rp. juta
Bahan baku 1.235
Bahan pembantu 97
Barang jadi 265
Suku cadang dsb 127
Piutang dagang 2.395
Cadangan uang tunai 123
Modal kerja bruto 4.242
Utang dagang (955)
Modal kerja awal neto 3.278
Gambar 2.2. - Contoh perhitungan modal kerja awal
6.2. Perhitungan Investasi dan Depresiasi
Investasi merupakan kebutuhan modal kerja tambahan yang diperlukan dalam pendirian suatu
perusahaan. Jadi investasi adalah berupa modal sendiri dan kekeurangannya dapat dipenuhi
dengan dana pinjaman dai lembaga keuangan seperti bank atau penanam modal lainnya
dengan memperhitungkan jangka waktu pengembalian dan suku bung yang diperlukan.
Sedangkan depresiasi adalah besarnya nilai penyusutan dari mesin atau peralatan kerja dalam
jangka waktu tetentu.
N
sisaNilaiHarga
per tahunDepresiasi

 (2.18.)
Terdapat 3 metode untuk menentukan depresiasi, yaitu :
1. Depresiasi Garis Lurus
Beban depresiasi tahunan
)(
1
tahunandepresiasiBeban SP
N
 (2.19.)
Beban Depresiasi untuk tahun tertentu =
tahunawaldaridihitungpakaiumurSisa
sisanilaitahunawalbukunilai  (2.20.)
)(""ketahunakhirdibukuNilai SP
N
J
PJ  (2.21.)
Dimana :
Nilai Buku : nilai aset setelah dikurangi depresiasi
N : umur pakai P : harga aset
S : nilai sisa J ; tahun ke
2. Depresiasi awal akhir/tahun
1)(N
2
N
tahunawal/akhirSOYD  (2.22.)
SOYD untuk setiap tahun =
S)(P
pakaiumurtotaluntukSOYD
tahunawaldpakaiumursisa
 (2.23.)
3. Decleaning balance depreciation
DBB untuk setiap tahun = itu)saatpadaDepresiasi(Biaya
N
2
 (2.24.)
6.3 Pola Pengembalian Pinjaman
Pola pengembalian pinjaman dapat dilakukan dengan pengembalian tetap, pengembalian
menurun atau pengembalian bunga per tahun dengan pembayaran pokok pinjaman pada akhir
masa pinjaman.
6.4 Biaya Bahan
Biaya bahan terdiri dari biaya bahan langsung dan biaya bahan tidak langsung. Ongkos bahan
langsung adalah ongkos yang diperlukan untuk penggunaan atau pemakaian bahan langsung
yang diperlukan pada kegiatan produksi. Sedangkan ongkos bahan tidak langsung yang
diperlukan pada kegiatan produksi. Perhitungan ini dilakukan dengan berpedoman pada
kapasitas produksi tiap tahun dan ongkos material handling (omh).
6.5 Biaya tenaga kerja
Seperti biaya bahan, biaya tenaga kerja pun terdiri dari biaya tenaga kerja langsung dan
tenaga kerja tidak langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Biaya tenaga kerja
langsung dikenakan pada operator fabrikasi dan operator assembling, karena biaya tenaga
kerja tidak langsung adalah semua ongkos yang dibayarkan pada seluruh buruh langsung atau
yang langsung ikut dalam roses suatu produk. Sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung
dikenakan pada tenaga kerja tidak langsung perkantoran, dan tenaga kerja tidak langsung non
perkantoran.
6.5.1 Harga pokok penjualan
Penjualan atau ongkos-ongkos yang terjadi dalam menentukan harga pokok penjualan
(COGS) antara lain adalah ongkos bahan langsung, ongkos buruh langsung, dan overhead
pabrik. Overhead pabrik ini antara lain terdiri dari ongkos bahan tidak langsung, ongkos
buruh tidak langsung, depresiasi, ongkos materlial handling, dan sebagainya.
1. Biaya bahan langsung
Persediaan awal Rp.
Pembelian Rp. .
Bahan siap pakai Rp.
Persediaan akhir Rp. .
Bahan langsung yang digunakan Rp.
2. Biaya pekerja langsung Rp.
3. Biaya pabrik tak langsung
a.Bahan tak langsung Rp.
b. Pekerja tak langsung Rp.
c.Depresiasi bangunan Rp.
d. Depresiasi mesin/peralatan Rp.
e.Perawatan bangunan Rp.
f. Perawatan mesin/peralatan Rp.
g. Pajak bumi dan bangunan Rp.
h. Asuransi kebakaran Rp.
i. Lain-lain Rp.
JUMLAH BIAYA PRODUKSI Rp.
4. Produk setengah jadi
Persediaan awal Rp.
Persediaan akhir Rp. .
Rp.
HARGA POKOK PENJUALAN Rp.
Gambar 2.3. - Format laporan harga pokok penjualan
6.5.2 Rugi laba (Income Statement)
Perhitungan laba rugi (income statement) adalah laporan keuangan yang menyajikan
mengenai seluruh hasil operasi (pendapatan/profitabilitas) dan beban yang dikeluarkan
selama satu periode waktu tertentu. Laporan ini menunjukan bagaimana perusahaan
menghasilkan keuntungan atau kerugian. Berikut ini contoh laporan laba rugi :
PT. “XYZ”
Laporan Laba/Rugi
Per 31 Desember .....
Hasil Penjualan Rp.....
Harga Pokok Produksi Rp......
Laba Kotor dari Penjualan Rp......
Biaya Operasi
Biaya Pemasaran Rp.......
Biaya Administrasi Rp....... + Rp......
Laba bersih dari Operasi Rp........
Penerimaan/Pengeluaran lain-lain
Penerimaan lain-lain Rp........
Pengeluaran lain-lain Rp........ +Rp......
Laba bersih sebelim pajak Rp.......
Pajak Penghasilan Rp.......
Laba bersih setelah pajak Rp.......
Gambar 2.4. – Format laporan laba rugi
Perkiraan laba rugi adalah salah satu proyeksi keuangan yang menggambarkan perkiraan-
perkiraan keuntungan atau kerugian yang bakal diperlukan diperusahaan dalam suatu jangka
waktu.
Perkiraan laba rugi pada umumnya berisi :
1.Sumber-sumber pendapatan
2.Harga pokok dari barang-barang yang terjual dan jumlah dari seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan (hasil penjualan tersebut).
3.Pendapatan bersih (net income), laba bersih (net profit), ataupun rugi bersih (net loss)
untuk jangka waktu tertentu.
6.5.3 Aliran kas (Cash Flow)
Salah satu proyeksi keuangan lainnya yang dapat dianggap penting untuk dapat menilai
sampai seberapa jauh proyek investasi komersil yang didirikan dapat dianggap fisible adalah
proyeksi peredaran keuangan atau yang lazim disebut prejected cash flow.
Proyeksi aliran kas menunjukan penyajian yang sistematis tentang penerimaan dan
pengeluaran kas selama periode operasi tertentu serta menggambarkan penentuan saldo kas
akhir pada laporan neraca. Dari proyeksi peredaran keuangan inilah dapat ditentukan sampai
seberapa jauh proyek dapat menghasilkan income yang merupakan salah satu pendapatan dari
proyek kalau telah berjalan nanti. Untuk selanjutnya dibandingkaan pada besarnya
pengeluaran-pengeluaran yang harus dibuat untuk melaksanakan jalannya proyek. Keadaan
proyeksi peredaran (cash flow) tiap-tiap tahun dapat dilihat dengan memperhatikan jumlah
pemasukan dan jumlah pengeluaran yang terjadi pada tahun yangbersangkutan.
0
Cash outf low
Cash inflow
N
Gambar 2.5. - Diagram sederhana arus kas
Items Tahun 1 …… Tahun
n
1.Arus kas
masuk :
 Penerimaan
 Nilai sisa
aktiva
 Nilai sisa
modal
2.Arus kas
keluar :
 Biaya pra
operasi
 Biaya
invesatasi
 Biaya operasi
 Tambahan
biaya
 Pajak
Arus kas bersih
(1-2)
Rp.xxx,- Rp.xxx Rp.xxx
Tabel 2.2. - Perhitungan arus kas
6.5.4 Neraca (Balance Sheet)
Neraca menggambarkan aktiva lancar dan aktiva tetap dari suatu perusahaan, juga
menggambarkan total kewajiban dan modal yang harus dipenuhi perusahaan.
PT.”XYZ”
Neraca per 31 Desember …
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas Rp.
Surat berharga Rp.
Piutang usaha Rp.
Biaya yang dibayar dimuka Rp. +
Total Aktiva Lancar Rp.
Tanah, pabrik, peralatan
Tanah Rp.
Bangunan Rp.
Mesin & Peralatan Rp. +
Rp.
Depresiasi Rp. -
Rp. +
Total tanah, bangunan, peralatan Rp. .
TOTAL AKTIVA Rp. .
Kewajiban
Kewajiban Lancar :
Hutang usaha Rp.
Taksiran hutang pajak penghasilan Rp.
Bagian kewajiban jangka
panjang yang akan jatuh tempo Rp. +
Total Kewajiban Lancar Rp.
Total Kewajiban Rp.
Laba yang ditahan Rp. +
Total Modal Rp. .
Total Modal & Hutang Rp. .
Gambar 2.6. - Format Laporan Neraca
6.5.5 Break Even Point
Titik pulang pokok (BEP) proyek adalah lama waktu sebuah gagasan usaha dapat
mengembalikan semua temen yang ditanam.
Ongkos-ongkos yang terjadi dalam penentuan titik pulang pokok pada dasarnya ada dua
kelompok, yaitu :
 ongkos tetap (fixed cost ), yaitu ongkos yang besarnya tidak dipengaruhi oleh
besarnya volume produksi.
 ongkos variable (variable cost), yaitu ongkos yang besarnya dipengaruhi oleh volume
produksi.
Untuk perhitungan titik pulang pokok setiap tahun selama kredit berjalan digunakan rumus
sebagai berikut:
BEP (Rp) = total FC/(1-Total VC/Sales) (2.25.)
TC = FC +VC (2.26.)
TC = total cost
FC = biaya tetap (fixed cost)
VC = biaya variable (variable cost)
Break Event = TC = Total Revenue (2.27.)
unitpervariablebiaya-unitperjualHarga
tetapbiayaTotal
BEP  (2.28.)
BEP
Hasil penjualan
(satuan)
Penjualan/
Biaya (Rp)
Hasil penjualan
Biay a total
Biay a tetap
Gambar 2.7. - Hasil penjualan Break Even
6.5.6 Evaluasi Profitabilitas Rencana Investasi
Terdapat beberapa teknik untuk mengukur tingkat keuntungan dari proyek yang akan
dilaksanakan, diantaranya :
1. Pay Back Periode
Pay back periode adalah periode dimana jumlah total pengeluaran sama dengan total
pemasukan. Yang termasuk pengeluaran adalah investasi tahun ke-0 dan pengeluaran-
pengeluaran pada tahun berikutnya. Sedangkan yang termasuk pemasukan adalah net profit
tiap tahun dan depresiasi amortasi.
PP = Initial Investemant (2.29.)
Annual cash inflow
2. Teknik Net Present Value (NPV)
Dalam teknik ini untuk mengetahui apakah suatu usulan bisnis layak dilaksanakan atau
tidak dengan cara mengurangkan antara Present Value (Nilai saat ini ) dan aliran kas bersih
operasional atas proyek investasi selam umur ekonomis termasuk terminal cash flow
dengan initial cash flow. Jika NPV positif, usulan proyek investasi dinyatakan layak,
sedangkn jia NPV negative dinyatakan tidak layak. Untuk menentukan present value atas
aliran kas operasional dan terminal cah flow didasarkan pada cost of capital sebagai cut of
rate atau discount factor-nya. Adapun formulasinya sebagai berikut :
0
)1(


 
t
k
At
NPV
n
t
(2.30)
n = periode/tahun terakhir aliran kas
At = aliran kas pada periode t
k= tingkat keuntungan yang disyaratkan
7 Internal Rate of Return (IRR)
Tingkat investasi (IRR) adalah suatu tingkat suku bunga yang menunjukan bahwa jumlah
nilai sekarang netto (NPV) sama dengan seluruh investasi proyek. Dengan perkataan lain,
IRR adalah suatu tngkat suku bunga dimana seluruh net cashflownya sesudah dipresent
valuekan sama jumlahnya dengan investment cost, project cost, atau initial cost. Dari nilai
IRR akan didapatkan informasi layak atau tidaknya perusahaan merealisasikan perencanaan
tersebur.
Jika IRR (%) lebih besar dari MARR (%), suatu perusahaan dianggap cukup layak.
Secara matematis tingkat discount rate yang dinyatakan sebagai r, dapat diformulasikan :
0
)1(0








n
t tr
At
(2.31.)
At = aliran kas pada periode t (baik aliran kas keluar /masuk)
N = periode terakhir aliran kas yang diharapkan
Symbol  = aliran kas yang di discount pada akhir tahun 0 sampai dengan tahun n
Mengingat dalam dalam proyek investasi alran kas awal (initial investment) dilakukan pada
tahun ke 0, maka formulasi tersebut dapat dimodifikasi menjadi :
n
r
A
r
A
r
A
A
)1(
....
)1()1(
0
2
21
0





 (2.32.)
Jadi r adalah discount rate yang digunakan untuk mendiscount aliran kas di masa yang
akan datang yakni A1 s/d An. Untuk menyamakan pengeluaran kas awal, periode 0 dan A0.
Untuk menerapkan teknik interpolasi dalam menentukan IRR, terlebih dahulu menentukan
present value dengan hasil NPV yang berlawanan arah, yakni (1) perhitungan present value
yang menghasilkan NPV negatif dan (2) perhitungan present value yang menghasilkan
NPV positif.
4. Teknik Analisis Profitability Index
Teknik ini disebut juga dengan teknik analisis benefit cost ratio (B/C ratio). Dalam teknik
ini untuk mengukur layak tidaknya usulan proyek investasi cukup membandingkan antara
present value aliran kas proyek dengan present value (initial investment). Jika nilai PI lebih
besar 1, usulan proyek dinyatakan layak, sebaliknya jika PI lebih kecil usulan proyek
dinyatakan tidak layak.
PI =
Io
)PV(positif (2.33.)

More Related Content

Similar to Materi analisis kelayakan pabrik

Tugas teknik proyeksi bisnis 2015
Tugas teknik proyeksi bisnis 2015Tugas teknik proyeksi bisnis 2015
Tugas teknik proyeksi bisnis 2015
Melly Gunawan
 
Kel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptx
Kel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptxKel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptx
Kel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptx
Afiqjason
 
Pertemuan ke 7 dan 8 manajemen strategi agribisnis
Pertemuan ke 7 dan 8  manajemen strategi agribisnisPertemuan ke 7 dan 8  manajemen strategi agribisnis
Pertemuan ke 7 dan 8 manajemen strategi agribisnis
Ir. Zakaria, M.M
 
Makalah ekonomi mikro kel.2
Makalah ekonomi mikro kel.2Makalah ekonomi mikro kel.2
Makalah ekonomi mikro kel.2
matiolestari
 
Skb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnis
Skb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnisSkb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnis
Skb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnis
Soedarman Albar
 
Bahan ajar kd 3.2
Bahan ajar kd 3.2Bahan ajar kd 3.2
Bahan ajar kd 3.2
Gus Edi
 
Strategi pada industri makanan
Strategi pada industri makananStrategi pada industri makanan
Strategi pada industri makanan
www.didiarsandi.com
 

Similar to Materi analisis kelayakan pabrik (20)

PERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptx
PERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptxPERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptx
PERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptx
 
Analisis kelayakan usaha
Analisis kelayakan usahaAnalisis kelayakan usaha
Analisis kelayakan usaha
 
METODE-PENGUKURAN-PERAMALAN.ppt
METODE-PENGUKURAN-PERAMALAN.pptMETODE-PENGUKURAN-PERAMALAN.ppt
METODE-PENGUKURAN-PERAMALAN.ppt
 
aspek pasar
aspek pasaraspek pasar
aspek pasar
 
Tugas teknik proyeksi bisnis 2015
Tugas teknik proyeksi bisnis 2015Tugas teknik proyeksi bisnis 2015
Tugas teknik proyeksi bisnis 2015
 
Kel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptx
Kel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptxKel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptx
Kel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptx
 
kuliah kelayakan usaha manajemen-kewirausahaan-3.pptx
kuliah kelayakan usaha manajemen-kewirausahaan-3.pptxkuliah kelayakan usaha manajemen-kewirausahaan-3.pptx
kuliah kelayakan usaha manajemen-kewirausahaan-3.pptx
 
04 studi
04 studi04 studi
04 studi
 
Pertemuan ke 7 dan 8 manajemen strategi agribisnis
Pertemuan ke 7 dan 8  manajemen strategi agribisnisPertemuan ke 7 dan 8  manajemen strategi agribisnis
Pertemuan ke 7 dan 8 manajemen strategi agribisnis
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
Kelayakan usaha
Kelayakan usahaKelayakan usaha
Kelayakan usaha
 
Ekonomi dan bisnis Universitas Sam ratulangi . pptx
Ekonomi dan bisnis Universitas Sam ratulangi  . pptxEkonomi dan bisnis Universitas Sam ratulangi  . pptx
Ekonomi dan bisnis Universitas Sam ratulangi . pptx
 
Studi kelayakan usaha
Studi kelayakan usahaStudi kelayakan usaha
Studi kelayakan usaha
 
18094993.ppt ekonomi lanjutan chapter 1 dan 2
18094993.ppt ekonomi lanjutan chapter 1 dan 218094993.ppt ekonomi lanjutan chapter 1 dan 2
18094993.ppt ekonomi lanjutan chapter 1 dan 2
 
Makalah ekonomi mikro kel.2
Makalah ekonomi mikro kel.2Makalah ekonomi mikro kel.2
Makalah ekonomi mikro kel.2
 
Compilation homework of microeconomic shinta
Compilation homework of microeconomic shintaCompilation homework of microeconomic shinta
Compilation homework of microeconomic shinta
 
Compilation homework of microeconomic
Compilation homework of microeconomic Compilation homework of microeconomic
Compilation homework of microeconomic
 
Skb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnis
Skb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnisSkb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnis
Skb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnis
 
Bahan ajar kd 3.2
Bahan ajar kd 3.2Bahan ajar kd 3.2
Bahan ajar kd 3.2
 
Strategi pada industri makanan
Strategi pada industri makananStrategi pada industri makanan
Strategi pada industri makanan
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 

Materi analisis kelayakan pabrik

  • 1. MATERI ANALISIS KELAYAKAN PABRIK Disusun Oleh : Dosen : Adi Pramudyo, ST JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA
  • 2. 1. Pendahuluan Dr, Husein Umar, dalam bukunya yang berjudul, Study Kelayakan Bisnis, dapat mengartikan, pengetian Analisis kelayakan pabrik adalah, suatau kajian yang cukup mendalam dan komprehensif untuk mengetahui apakah usaha yang akan dilakukan itu layak atau tidak layak. Sementara itu Iban Sofyan dalam bukunya yang berjudul Study Kelayakan Usaha, dapat pula mengartikan, Analisis Kelayakan Pabrik adalah alat yang secara sadar dirancang untuk merealisikan temuan-temuan baru atau usaha-usaha baru dan pengembangan usaha yang sudah ada secara obyektif didasarkan pada penilaian yang didukung oleh data yang lengkap dan dijamin keabsahannya, serta dikaji dan dibahas oleh para ahli yang memiliki kompetensi untuk tujuan tersebut. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa, Analisis kelayaka pabrik adalah suatu kegiatan penelitian yang secara sengaja dilakukan, atas dasar hubungan sebab akibat untuk mengetahui prospek probllem serta memudahkan untuk mengambil keputusan secara tepat pada usaha tersebut. Dalam membuka suatu usaha sia-sialah jika tidak disertai dengan perencanaan. Sebelum usaha tersebut mulai operasi hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah perencanaan. Perencanaan yang dimaksud disini tidak lain, adalah melakukan suatu study/analisis kelayakannya. Melalui kegiatan inilah akan ketahui risiko-risiko yang akan terjadi akibat membuka usaha ini. Resiko ini kemudian diambil sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kepeutusan, layak dan tidak layak. Terdapat 4 hal penting yang harus ada di dalam analisa kelayakan, yaitu : 1.penjelasan mengenai usaha yang sedang digeluti dan rencana bersifat strategis, 2.rencana pemasaran, 3.rencana manajemen keuangan, 4.rencana manajemen secara operasional. Ruang lingkup analisa kelayakan pabrik, meliputi : 1. Analisa Aspek Marketing Dalam analisa marketing dilaksanakan dengan melakukan penelitian pasar. Menentukan besarnya supplay dan demand . 2. Analisa Aspek Teknis dan Operasi Analisa ini dilakukan untuk menetapkan apakah secara teknis investasi layak dan memberikan dasar untuk estimasi biaya.
  • 3. 3. Analisa Aspek Legal Pada aspek ini yang dikaji adalah : - kelayakan investasi dari ketentuan dan hukum formal, - prosedur legalitas yangharus diselesaikan sampai investasi siap dioperasikan. 4. Analisa Aspek Lingkungan Pada analisa ini untuk melihat : a. bagaimana pengaruh dari alternatif teknologi yang digunakan pada lingkungan sekitar, baik fisik maupun lingkungan hidup sosial, b. konsekuensi-konsekuensi apa yang dibutuhkan untuk mengatasi dampak teknologi terhadap lingkungan. 5. Analisa Aspek Ekonomi dan Finansial Dalam analisa ini dilihat sejauh mana manfaat investasi, meliputi : a. Estimasi biaya produksi, b. Estimasi nilai investasi dan sumber pendanaannya, c. Penyusunan cashflow, d. Evaluasi investasi. 2. Analisa Aspek Marketing 2.1 Pengertian Dasar Penelitian aspek marketing ini bertujuan untuk mengidentifikasi hasil produk yang dibutuhkan konsumen dan mengukur besarnya kebutuhan tersebut. Kemudian dilakukan pengukuran besarnya demand terhadap produk tersebut dengan melakukan peramalan (forcasting). 2.2 Analisa keunggulan bersaing Terdapat hubungan positif yang sangat erat antara kinerja suatu bisnis dan keunggulan bersaing. Artinya semakin besar kinerja suatu perusahaan, semakin kuat keunggulan bersaing yang dimilikinya. Sebaliknya semakin buruk kinerja perusahaan, keunggulan bersaingnya semakin berkurang. Menurut Jack Welch (The Mind of Jack Welch, Fortune) “apabila anda tidak memiliki keunggulan bersaing, jangan coba-coba untuk bersaing. Hal ini berarti bahwa keunggulan bersaing merupakan faktor penting bagi suatu perusahaan untuk bersaing dalam memenangkan persaingan. Elemen-elemen keunggulan bersaing adalah :
  • 4. a. Potensi keunggulan bersaing, b. Posisi keunggulan bersaing, c. Kinerja yang dihasilkan (performance outcome). Hubungan antara ketiga elemen keunggulan bersaing tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : P ot en s i k e un g g ul a n bersaing : -keahlian yg dimiliki -sumberdaya yg dimiliki Po s i s i keu ng g ul an bersaing : -customer value -biaya relative rendah Kinerja yg dihasilkan : -kepuasan -loyalitas -market share -profitabilitas Keuntungan yg diperoleh dari keunggulan bersaing Gambar 2.1. - Elemen keunggulan bersaing Sumber : F. Rangkuti, Business Plan, 2000. 2.3. Tahap Penelitian Pasar Ukuran permintaan pasar : Pasar; kumpulan seluruh pembeli aktual dan potensial suatu tawaran pasar, Pasar Potensial; sekumpulan konsumen yang menyatakan minat memadai terhadap suatu tawaran pasar, Pasar Tersedia; sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, pendapatan, dan akses terhadap tawaran pasar tertentu, Pasar Terlayani; bagian dari pasar tersedia dan telah diputuskan perusahaan untuk dimasuki, Pasar Tertembus; ekumpulan konsumen yang telah membeli produk. 2.3.1. Potensi Pasar (Market Potensial) Peluang pasar atau market potensial adalah peluang penjualan maksimum yang dapat dicapai oleh seluruh penjualanbaik saat ini maupun yang akan dating atau jumlah permintaan yang belum dapat dipenuhi oleh perusahaan pesaing yang sudah ada. Dengan kata lain potensi pasar adalah seluruh permintaan/kebutuhan konsumen yang didasarkan atas dua factor : jumlah konsumen potensial dan daya beli. Konsumen potensial adalah konsumen yang memiliki keinginan atau hasrat untuk membeli. Daya beli adalah kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang.
  • 5. MP = Demand – Supplay (2.1.) Jika demand lebih besar dari pada supplay, maka masih ada peluang bagi perusahaan untuk membuka usaha di bidang yang sama, namun jika demand lebih kecil dari pada supplay, maka tidak ada peluang bagi perusahaan. Sedangkan market share dalah peluang pasar yang dapat dipenuhi oleh perusahaan. 2.3.2. Teknik-teknik Pengukuran Permintaan Secara umum teknik pengukuran permintaan dapat dilakukan dengan (1) penggunaan data impor (2) penggunaan data impor, ekspor, produksi dalam negeri, dan perubahan persediaan selama masa yang bersangkutan, dan (3) metode rasio rantai.  Metode Rasio Rantai Digunakan untuk menentukan permintaan efektif dengan cara membagi dalam unsure yang lebih kecil dari suatu mata rantai urutan atas factor yang berpengaruh terhadap produk yang bersangkutan. Sebagai ilustrasi, factor-faktor yang mempengaruhi permintaan produk : makanan kecil, misalnya : Jp = Jumlah penduduk suatu wilayah X1 = Penghasilan per kapita untuk konsumsi X2 = Rata-rata konsumsi produk makanan kecil X3 = Rata-rata konsumsi untuk kacang-kacangan Ip = Income per kapita Misalnya : Jml penduduk satu wilayah tertentu = 1.000.000 orang Income per kapita = Rp. 20.000,- Konsumsi = 50% Konsumsi untuk makanan kecil = 10% dari konsumsi Kacang-kacangan = 5% dari konsumsi makanan kecil Maka permintaan untuk kacang-kacangan dapat ditentukan dengan formulasi sebagai berikut: =1,000,000 x Rp.20,000.00 x 50% x 10% x 5% = Rp.50,000,000.00
  • 6.  Metode Peramalan Permintaan Forecasting merupakan alat yang sangat penting dalam membuat estimasi berapa besarnya permintaan (demand). Metode peramalan dibagi dalam dua kelompok utama, yaitu : 1.Metoda kuantitatif Meliputi : dekomposisi, avaraging, smoothing, simple regresi, advanced time series, multiple regresi, ekonometri, marima. Lima pendekatan pertama di atas termasuk dalam model analisis yang bersifat time series, sedangkan yang lainnya disebut pendekatan causal (sebab akibat). Metode time series adalah suatu pendekatan dengan menggunakan asumsi perhitungan peramalan masa yang akan datang yang dibuat berdasarkan kejadian-kejadian atau kondisi yang telah terjadi di masa lalu. Sedangkan pendekatan sebab akibat, berusaha mencari variable-variable apa saja yang paling berpengaruh terhadap peramalan yang akan dibuat. 2. Metode Kualitatif Secara umum ada empat pendekatan yang biasa dipakai di dalam metode kualitatif, yaitu : a. Pendapat para eksekutif b. Gabungan beberapa tenaga penjual c. Metode Delphi d. Riset pasar  Metode perataan (Avarage) Metode ini diguakan jika demand cenderung stabil sepanjang waktu. Metode ini dibagi dalam 3 metode, yaitu : - Simple Average - Single Moving Average - Double Moving Average
  • 7. # Single Moving Average Apabila diperoleh data yang stationer, metode ini cukup baik untuk meramalkan keadaan. Rumus yang digunakan :      )1(nT ni i mt T X XF (2.2.) # Double Moving Average Jika data tidak stasioner serta mengandung pola trend, maka dilakukan moving average terhadap hasil single moving avarage. Rumus yang digunakan :   mbaF N b a N SSSS N XXXX ttmt ttt ttt Ntttt t Ntttt t ss ss S S             "' "' 121'' 121' 1 2 2 '....''' .... (2.3.)  Metoda Pemulusan (Smoothing) Dipakai pada kondisi dimana bobot data setiap perioda berbeda dan membentuk fungsi exponensial. Metoda ini terbagi dalam 3 metode, yaitu : - Single Exponensial Smoothing - Double Exponensial Smoothing - Triple Exponensial Smoothing # Single Exponensial Smoothing Digunakan untuk data yang stasioner, rumus yang digunakan : ttt FXF )1(1   (2.4.)
  • 8.  Linier Regression Metode ini digunakan dengan mempertimbangkan hubungan sebab akibat variable-variable yang paling mempengaruhi. Variable-variable yang mempengaruhi biasanya disebut variable independen (Xi), sedangkan variable yang dipengaruhi disebut variable dependen (Y). Persamaan garis regresi linier adalah sebagai berikut : Y = a + bX (2.5.) Dimana : Y = variable dependen a = koefisien intercept (perpotongan dengan sumbu tegak) b = koefisien slope atau gradien (kemiringan garis regresi) X = variable independen Koefisien slope b dapat dihitung dengan rumus :         22 )()( ))(( XXn YXXYn b (2.6.) Koefisien korelasi Variasi derajat antara variable x dan y disebut variasi bersama (joint variation) x dan y, persoalan ini dinamakan juga persoalan korelasi (correlation). Koefisien korelasi linier ( r) adalah ukuran hubungan antara peubah acak x dan y. Bila kemiringannya positif artinya korelasi positif yang tinggi antara kedua peubah, tapi bila kemiringannya negatif artinya korelasi negatif yang stinggi antara kedua peubah. Ukuran kesalahan (error) Ukuran kesalahan (error)adalah besarnya penyimpangan antar actual demand dengan hasil peramalan (et). Apabila dirumuskan : ttt Fxe  (2.7.)
  • 9. Ada 2 macam ukuran kesalahan yaitu ukuran statistik dan ukuran relatif. Dalam menentukan ukuran kesalahan secara statistik ada 4 cara :  Mean Error (ME) n e ME n t t  1 (2.8.)  Mean Absolute Error (MAE) n e ME n t t  1 (2.9.)  Sum Square Error(SSE)   n t teSSE 1 2 (2.10.)  Mean Square Error (MSE) n e MAE n t t  1 2 (2.11.)  Standard Deviation Error (SDE) 1 1 2    n e ME n t t (2.12.) Sedangkan dalam menentukan kesalahan secara relatif ada 3 macam cara, yaitu :  Percentage Error         t tt t x Fx PE (2.13)  Mean Percentage Error n PE MPE n t t  1 (2.14.)
  • 10.  Mean Absolute Percentage Error n PE MAPE n t t  1 (2.15.) 2.4. Formulasi Strategi Pemasaran Tujuan utama analisa pemasaran adalah untuk mengetahui dukungan apa saja yang diperlukan agar pelanggan potensial mau membeli produk yang ditawarkan. Terutama dalam kondisi persaingan yang sangat ketat, pelanggan banyak disuguhi dengan berbagai macam produk dengan berbagai macam kelebihannya. Strategi pemasaran yangdibuat harus mempertimbangkan besarnya permintaan serta kondisi persaingan yangada pada masing- masing segmen pasar yang akan ditargetkan. Pengambilan keputusan untuk suatu investasi tidak lepas dari pengaruh persaingan yang ada. Cakupan dalam analisa pelanggan, adalah sebagai berikut : 1. Segmentasi Merupakan faktor yang sangat penting untu mengembangan faktor keunggulan bersaing berdasarkaqn differensiasi, biaya murah, fokus. Segmentasi juga dapat diartikan sebagai identifikasi kelompok pelanggan yang memberikan respon yang berbeda dibandingkan dengan pelanggan lain. 2. Targetting Adalah menentukan segmen pasar mana yang ingin dituju. Strategi untuk menentukan targeting adalah : - undifferentiated marketing pada pasar yang tidak dibedakan, perusahaan melakukan strategi yang sama untuk seluruh pasar, produk yang dihasilkan cenderung masal, promosi besar-besaran, keuntungan didapat dari memproduksi dengan sekala ekonomis, - differentiated marketing dilakukan pada pasar yang berbeda-beda adalah sangat spesifik, tergantung pada segmen pasar yang dilayani. - concentrated marketing perusahaan berfokus pada pasar yang erlative sempit, tetapi memiliki potensi pasar yang sangat luas,
  • 11. - positioning adalah suatu cara menempatkan produk sehingga tertanam dalam benak pelanggan. Marketing mix Secara umum bauran pasar adalah menacakup sejumlah variable pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan yang digunakan untuk mencapai market sahre yang telah ditetapkan dan digunakan untuk memuaskan konsumen. Komponen utama dalam bauran pasar terdiri atas empat jenis yang biasanya disebut dengan istilah “4-P”, yaitu : Product, Place, Promotion, dan Price. Kombinasi bauran pasar yang dilakiukan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan biasanya diasumsikan mempunyai hubungan linier yang dinotasikan sebgai berikut : (4P)Y f (2.16.) Y = penjualan 4P= bauran pasar yang terdiri atas product, place, promotion, price. Disamping itu asumsi-asumsi lain yang digunakan adalah : a. Biaya per unit masing-masing bauran pasar adalah konsisten b. Masing-masing bauran pasar berpengaruh secara independent c. Bauran pasar mempunyai konstanta pengaruh terhadap penjualan. Berdasarkan asumsi tersebut maka notasi hubungan linier dapat dimodifikasi menjadi : b4P4b3P3b2P2b1P1aY  (2.17.) Y = penjualan a = konstanta b1 b2b3 b4 = koefisien masing-masing bauran pasar P1 P2 P3 P4 = 4P Selain itu bauran pasar ini dapat dikaitkan dengan tahapan dalam siklus kehidupan produk. Artinya, dalam setiap tahapan pada siklus kehidupan produk memerlukan bauran pasar yang berbeda.
  • 12. Secara umum bauran pasar untuk setiap tahapan siklus hidup disajikan dalam table berikut : 4P PLC Product Place Promotion Price Perkenalan Tumbuh Dewasa Penurunan 1 2 3 4 4 4 4 2 2 1 2 1 3 3 1 3 Table 2.1. - Hubungan marketing dan siklus hidup produk Keterangan : 1,2,3,4 menunjukan urutan prioritas 3. Analisa Aspek Legal Aspek hukum mengkaji tentang legalitas usaha atau bisnis yang akan didirikan dan dilaksanakan. Ini berarti bahwa setiap usaha yang akan dilaksanakan di wilayah tertentu harus memenuhi hukum serat tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut. 3.1 Bentuk kepimilikan bisnis di Indonesia Bentuk usaha atau bentuk pemilikan bisnis ada yang dikatakan berbentuk badan hukum dan tidak berbadan hukum. Yang dimaksud dengan badan hukum yaitu badan usaha yang mempunyai kekayaan tersendiri, terpisah dari kekayaan para pendirinya atau para pengurusnya. Para anggota tidak bertanggung jawab dengan harta kekayaannya di luar yang tersebut dalam saham yang dimilikinya. Usaha yang tidak berbentuk badan hukum ialah : a. Badan usaha perseorangan, b. Persekutuan firma, c. Persekutuan komanditer. Usaha yang berbentuk badan hukum : a. Perseroan terbatas (PT), b. Koperasi, c. Yayasan.
  • 13. Bentuk mana yang akan dipilih oleh perusahaan tergantung pada faktor pertimbangan bentuk kepemimpinan, tanggung jawab terhadap hutang piutang perusahaan, kontinuitas persahaan, struktur pemodalan. 3.2. Perusahaan Perseorangan Bila perusahaan hanya berusaha dengan modal kecil, maka bentuk perusahaan perseorangan merupakan suatu bentuk yang ideal. Pimpinan di sini berada pada pemilik dan mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas. Untuk mendirikan perusahaan perseorangan sangat mudah, karena tidak ada suatu aturan khusus, bagaimana cara mendirikannya. Hanya saja barang akli perlu izin khusus, untuk usaha-usaha tertentu pada daerah-daerah tertentu. Apabila pemilik perusahaan perseorangan ingin mendapatkan tambahan modal berupa pinjaman dari bank, maka diperlukan berbagai surat untuk melengkapi permohonan pinjaman, seperti sertifikat tanah, Surat Izin Mendirikan Bangunan (SIMBA), SIUP ( Surat Izin Usaha Perdagangan ) yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Perdagangan Propinsi, TDP (Tanda Daftar Perusahaan) yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan kabupaten/Kotamadya setempat. 4. Analisa Aspek Teknik dan Operasi Analisa aspek teknis dan operasi dalam analisa kelayakan pabrik ditujukan untuk menentukan mesin dan perlatan, bahan baku, SDM, prosedur produksi. Analisa aspek teknis dan opeasi, meliputi : 1. Perancangan Produk, 2. Perencanaan kapasitas, 3. Perencanaan proses dan fasilitas produksi, 4. Perncanaan tenaga kerja. 4.1 Perencanaan Produk Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan tergantung kepada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara cepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya rendah.
  • 14. Produk merupakan sesuatu yang dijual oleh perusahaan kepada pembeli. Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas mulai dari analisa persepsi dan peluang pasar, dan diakhiri dengan tahapan produksi, penjualan, dan pengiriman produk. 4.2 Perencanaan Kapasitas Kapasitas merupakan kemampuan produksi dari fasilitas yang biasanya dinyatakandalam volume output persatuan waktu. Tujuan perencanaan kapasitas adalah usaha perusahaan untuk mengatasi fluktuasi permintaan (demand). Dengan perencanaan kapasitas yang baik diharapkan perusahaan akan menghasilkan produknya sesuai dengan jumlah kebutuhan konsumen. 4.3 Perencanaan Proses dan Fasilitas Berdasarkan rancangan produk dan rencana kapasitas produksi yang telah dibuat langkah sebelumnya, selanjutnya yang perlu dikaji adalah proses-proses beserta fasilitas produksi yang dibutuhkan untuk memproses bahan baku menjadi produk yang kita inginkan, sebanyak kapasitas yang telah kita encanakan. Karena biasanya untuk menyelesaikan satu elemen pekerjaan dapat ditempuh beberapa alternative proses, maka kita harus memilih proses yang paling sesuai. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam percanaan tersebut, antara lain : 1. Ketergantungan, 2. Kualitas dan spesifikasi produk yang diinginkan, 3. skala ekonomis, 4. skala cakupan kemampuan proses untuk melakukan berbagaioperasi), 5. peralatan yang diperlukan, 6. jenis bahan baku yang tersedia, 7. fleksibilitas proses, 8. faktor eksternal, 9. perawatan dan penggantian, 10. ketersediaan suku cadang. 4.4. Penentuan Lokasi Lokasi penting bagi perusahaan, karena akan mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan dan menentukan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Sebelumnya suatu perusahaan memulai operasiproduksinya, pemilik harus menentukan lebih dahulu dimana
  • 15. letak perusahaan tersebut. Karena apabila tidak dipertimbangkan maka mengalami kesulitan dalam menjamin kelangsungan hidupnya, dikarenakan beroperasi secara tidak efektif dan efisien. Peran lokasi bagi kegiatan industri atau manufaktur sangat penting. 5. Analisa Aspek Lingkungan Studi lingkungan usaha merupakan suatu langkah yang penting dilakukan dengan tujuan untuk menemukan apakah lingkungan dimana usaha itu akan berdiri nantinya tidak akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan. 6. Analisa Aspek Finansial Analisis finansial adalah kegiatan melakukan penilaian dan penentuan satuan rupiah terhadap aspek-aspek yang dianggap layak dari keputusan yang dibuat dalam tahapan analisis usaha. Misalnya hasil kajian pemasaran ditentukan besrnya unit yang akan dijual dn harga berapa produk itu akan dijual, biaya apa yang harus dikeluarkan dalam upaya penjualan produk tersebut, begitu pula dengan aspek-aspek yang lain. 6.1 Modal kerja Modal kerja menurut konsep kualitatif adalah kelebihan aktiva lancar (Current Asset) diatas hutang lancar (current liabilities) atau juga disebut modal kerja netto (Net working capital). Dikatakan demikian, sebab hanya bagian dari kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar sajalah yang dapat digunakan sebagai modal kerja. Sedangkan bagian aktiva sebesar hutang lancar itu tidak dapat diganggu gugat, sebab bagian itu hanya untuk menjaga liquiditas perusahaan, yakni untuk membayar hutang-hutang yang harus segera dibayar. Metode keterkaitan dana dan pengeluaran kas yaitu dengan metode ini harus terlebih dahulu ditentukan beberapa jumlah pengeluaran kas setiap hari dan berapa lama dana itu terkait. Pengeluaran kas perhari itu, biasanya untuk pembayaran upah tenaga kerja dan untuk membayar harga bahan baku. Sedangkan lama dana itu adalah jumlah yang diperlukan saat pelepasan dana untuk bahan baku dan pembayaran upah tenaga kerja hingga proses produksi, penjualan produk dan penerimaan kembali piutang dalam bentuk kas.
  • 16. Contoh perhitungan modal kerja awal : Persediaan Rp. juta Bahan baku 1.235 Bahan pembantu 97 Barang jadi 265 Suku cadang dsb 127 Piutang dagang 2.395 Cadangan uang tunai 123 Modal kerja bruto 4.242 Utang dagang (955) Modal kerja awal neto 3.278 Gambar 2.2. - Contoh perhitungan modal kerja awal 6.2. Perhitungan Investasi dan Depresiasi Investasi merupakan kebutuhan modal kerja tambahan yang diperlukan dalam pendirian suatu perusahaan. Jadi investasi adalah berupa modal sendiri dan kekeurangannya dapat dipenuhi dengan dana pinjaman dai lembaga keuangan seperti bank atau penanam modal lainnya dengan memperhitungkan jangka waktu pengembalian dan suku bung yang diperlukan. Sedangkan depresiasi adalah besarnya nilai penyusutan dari mesin atau peralatan kerja dalam jangka waktu tetentu. N sisaNilaiHarga per tahunDepresiasi   (2.18.) Terdapat 3 metode untuk menentukan depresiasi, yaitu : 1. Depresiasi Garis Lurus Beban depresiasi tahunan )( 1 tahunandepresiasiBeban SP N  (2.19.)
  • 17. Beban Depresiasi untuk tahun tertentu = tahunawaldaridihitungpakaiumurSisa sisanilaitahunawalbukunilai  (2.20.) )(""ketahunakhirdibukuNilai SP N J PJ  (2.21.) Dimana : Nilai Buku : nilai aset setelah dikurangi depresiasi N : umur pakai P : harga aset S : nilai sisa J ; tahun ke 2. Depresiasi awal akhir/tahun 1)(N 2 N tahunawal/akhirSOYD  (2.22.) SOYD untuk setiap tahun = S)(P pakaiumurtotaluntukSOYD tahunawaldpakaiumursisa  (2.23.) 3. Decleaning balance depreciation DBB untuk setiap tahun = itu)saatpadaDepresiasi(Biaya N 2  (2.24.) 6.3 Pola Pengembalian Pinjaman Pola pengembalian pinjaman dapat dilakukan dengan pengembalian tetap, pengembalian menurun atau pengembalian bunga per tahun dengan pembayaran pokok pinjaman pada akhir masa pinjaman. 6.4 Biaya Bahan Biaya bahan terdiri dari biaya bahan langsung dan biaya bahan tidak langsung. Ongkos bahan langsung adalah ongkos yang diperlukan untuk penggunaan atau pemakaian bahan langsung yang diperlukan pada kegiatan produksi. Sedangkan ongkos bahan tidak langsung yang
  • 18. diperlukan pada kegiatan produksi. Perhitungan ini dilakukan dengan berpedoman pada kapasitas produksi tiap tahun dan ongkos material handling (omh). 6.5 Biaya tenaga kerja Seperti biaya bahan, biaya tenaga kerja pun terdiri dari biaya tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Biaya tenaga kerja langsung dikenakan pada operator fabrikasi dan operator assembling, karena biaya tenaga kerja tidak langsung adalah semua ongkos yang dibayarkan pada seluruh buruh langsung atau yang langsung ikut dalam roses suatu produk. Sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung dikenakan pada tenaga kerja tidak langsung perkantoran, dan tenaga kerja tidak langsung non perkantoran. 6.5.1 Harga pokok penjualan Penjualan atau ongkos-ongkos yang terjadi dalam menentukan harga pokok penjualan (COGS) antara lain adalah ongkos bahan langsung, ongkos buruh langsung, dan overhead pabrik. Overhead pabrik ini antara lain terdiri dari ongkos bahan tidak langsung, ongkos buruh tidak langsung, depresiasi, ongkos materlial handling, dan sebagainya.
  • 19. 1. Biaya bahan langsung Persediaan awal Rp. Pembelian Rp. . Bahan siap pakai Rp. Persediaan akhir Rp. . Bahan langsung yang digunakan Rp. 2. Biaya pekerja langsung Rp. 3. Biaya pabrik tak langsung a.Bahan tak langsung Rp. b. Pekerja tak langsung Rp. c.Depresiasi bangunan Rp. d. Depresiasi mesin/peralatan Rp. e.Perawatan bangunan Rp. f. Perawatan mesin/peralatan Rp. g. Pajak bumi dan bangunan Rp. h. Asuransi kebakaran Rp. i. Lain-lain Rp. JUMLAH BIAYA PRODUKSI Rp. 4. Produk setengah jadi Persediaan awal Rp. Persediaan akhir Rp. . Rp. HARGA POKOK PENJUALAN Rp. Gambar 2.3. - Format laporan harga pokok penjualan
  • 20. 6.5.2 Rugi laba (Income Statement) Perhitungan laba rugi (income statement) adalah laporan keuangan yang menyajikan mengenai seluruh hasil operasi (pendapatan/profitabilitas) dan beban yang dikeluarkan selama satu periode waktu tertentu. Laporan ini menunjukan bagaimana perusahaan menghasilkan keuntungan atau kerugian. Berikut ini contoh laporan laba rugi : PT. “XYZ” Laporan Laba/Rugi Per 31 Desember ..... Hasil Penjualan Rp..... Harga Pokok Produksi Rp...... Laba Kotor dari Penjualan Rp...... Biaya Operasi Biaya Pemasaran Rp....... Biaya Administrasi Rp....... + Rp...... Laba bersih dari Operasi Rp........ Penerimaan/Pengeluaran lain-lain Penerimaan lain-lain Rp........ Pengeluaran lain-lain Rp........ +Rp...... Laba bersih sebelim pajak Rp....... Pajak Penghasilan Rp....... Laba bersih setelah pajak Rp....... Gambar 2.4. – Format laporan laba rugi Perkiraan laba rugi adalah salah satu proyeksi keuangan yang menggambarkan perkiraan- perkiraan keuntungan atau kerugian yang bakal diperlukan diperusahaan dalam suatu jangka waktu. Perkiraan laba rugi pada umumnya berisi : 1.Sumber-sumber pendapatan 2.Harga pokok dari barang-barang yang terjual dan jumlah dari seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan (hasil penjualan tersebut).
  • 21. 3.Pendapatan bersih (net income), laba bersih (net profit), ataupun rugi bersih (net loss) untuk jangka waktu tertentu. 6.5.3 Aliran kas (Cash Flow) Salah satu proyeksi keuangan lainnya yang dapat dianggap penting untuk dapat menilai sampai seberapa jauh proyek investasi komersil yang didirikan dapat dianggap fisible adalah proyeksi peredaran keuangan atau yang lazim disebut prejected cash flow. Proyeksi aliran kas menunjukan penyajian yang sistematis tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama periode operasi tertentu serta menggambarkan penentuan saldo kas akhir pada laporan neraca. Dari proyeksi peredaran keuangan inilah dapat ditentukan sampai seberapa jauh proyek dapat menghasilkan income yang merupakan salah satu pendapatan dari proyek kalau telah berjalan nanti. Untuk selanjutnya dibandingkaan pada besarnya pengeluaran-pengeluaran yang harus dibuat untuk melaksanakan jalannya proyek. Keadaan proyeksi peredaran (cash flow) tiap-tiap tahun dapat dilihat dengan memperhatikan jumlah pemasukan dan jumlah pengeluaran yang terjadi pada tahun yangbersangkutan. 0 Cash outf low Cash inflow N Gambar 2.5. - Diagram sederhana arus kas
  • 22. Items Tahun 1 …… Tahun n 1.Arus kas masuk :  Penerimaan  Nilai sisa aktiva  Nilai sisa modal 2.Arus kas keluar :  Biaya pra operasi  Biaya invesatasi  Biaya operasi  Tambahan biaya  Pajak Arus kas bersih (1-2) Rp.xxx,- Rp.xxx Rp.xxx Tabel 2.2. - Perhitungan arus kas 6.5.4 Neraca (Balance Sheet) Neraca menggambarkan aktiva lancar dan aktiva tetap dari suatu perusahaan, juga menggambarkan total kewajiban dan modal yang harus dipenuhi perusahaan.
  • 23. PT.”XYZ” Neraca per 31 Desember … AKTIVA Aktiva Lancar Kas Rp. Surat berharga Rp. Piutang usaha Rp. Biaya yang dibayar dimuka Rp. + Total Aktiva Lancar Rp. Tanah, pabrik, peralatan Tanah Rp. Bangunan Rp. Mesin & Peralatan Rp. + Rp. Depresiasi Rp. - Rp. + Total tanah, bangunan, peralatan Rp. . TOTAL AKTIVA Rp. . Kewajiban Kewajiban Lancar : Hutang usaha Rp. Taksiran hutang pajak penghasilan Rp. Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo Rp. + Total Kewajiban Lancar Rp. Total Kewajiban Rp. Laba yang ditahan Rp. + Total Modal Rp. . Total Modal & Hutang Rp. . Gambar 2.6. - Format Laporan Neraca
  • 24. 6.5.5 Break Even Point Titik pulang pokok (BEP) proyek adalah lama waktu sebuah gagasan usaha dapat mengembalikan semua temen yang ditanam. Ongkos-ongkos yang terjadi dalam penentuan titik pulang pokok pada dasarnya ada dua kelompok, yaitu :  ongkos tetap (fixed cost ), yaitu ongkos yang besarnya tidak dipengaruhi oleh besarnya volume produksi.  ongkos variable (variable cost), yaitu ongkos yang besarnya dipengaruhi oleh volume produksi. Untuk perhitungan titik pulang pokok setiap tahun selama kredit berjalan digunakan rumus sebagai berikut: BEP (Rp) = total FC/(1-Total VC/Sales) (2.25.) TC = FC +VC (2.26.) TC = total cost FC = biaya tetap (fixed cost) VC = biaya variable (variable cost) Break Event = TC = Total Revenue (2.27.) unitpervariablebiaya-unitperjualHarga tetapbiayaTotal BEP  (2.28.)
  • 25. BEP Hasil penjualan (satuan) Penjualan/ Biaya (Rp) Hasil penjualan Biay a total Biay a tetap Gambar 2.7. - Hasil penjualan Break Even 6.5.6 Evaluasi Profitabilitas Rencana Investasi Terdapat beberapa teknik untuk mengukur tingkat keuntungan dari proyek yang akan dilaksanakan, diantaranya : 1. Pay Back Periode Pay back periode adalah periode dimana jumlah total pengeluaran sama dengan total pemasukan. Yang termasuk pengeluaran adalah investasi tahun ke-0 dan pengeluaran- pengeluaran pada tahun berikutnya. Sedangkan yang termasuk pemasukan adalah net profit tiap tahun dan depresiasi amortasi. PP = Initial Investemant (2.29.) Annual cash inflow 2. Teknik Net Present Value (NPV) Dalam teknik ini untuk mengetahui apakah suatu usulan bisnis layak dilaksanakan atau tidak dengan cara mengurangkan antara Present Value (Nilai saat ini ) dan aliran kas bersih operasional atas proyek investasi selam umur ekonomis termasuk terminal cash flow dengan initial cash flow. Jika NPV positif, usulan proyek investasi dinyatakan layak, sedangkn jia NPV negative dinyatakan tidak layak. Untuk menentukan present value atas aliran kas operasional dan terminal cah flow didasarkan pada cost of capital sebagai cut of rate atau discount factor-nya. Adapun formulasinya sebagai berikut : 0 )1(     t k At NPV n t (2.30) n = periode/tahun terakhir aliran kas At = aliran kas pada periode t
  • 26. k= tingkat keuntungan yang disyaratkan 7 Internal Rate of Return (IRR) Tingkat investasi (IRR) adalah suatu tingkat suku bunga yang menunjukan bahwa jumlah nilai sekarang netto (NPV) sama dengan seluruh investasi proyek. Dengan perkataan lain, IRR adalah suatu tngkat suku bunga dimana seluruh net cashflownya sesudah dipresent valuekan sama jumlahnya dengan investment cost, project cost, atau initial cost. Dari nilai IRR akan didapatkan informasi layak atau tidaknya perusahaan merealisasikan perencanaan tersebur. Jika IRR (%) lebih besar dari MARR (%), suatu perusahaan dianggap cukup layak. Secara matematis tingkat discount rate yang dinyatakan sebagai r, dapat diformulasikan : 0 )1(0         n t tr At (2.31.) At = aliran kas pada periode t (baik aliran kas keluar /masuk) N = periode terakhir aliran kas yang diharapkan Symbol  = aliran kas yang di discount pada akhir tahun 0 sampai dengan tahun n Mengingat dalam dalam proyek investasi alran kas awal (initial investment) dilakukan pada tahun ke 0, maka formulasi tersebut dapat dimodifikasi menjadi : n r A r A r A A )1( .... )1()1( 0 2 21 0       (2.32.) Jadi r adalah discount rate yang digunakan untuk mendiscount aliran kas di masa yang akan datang yakni A1 s/d An. Untuk menyamakan pengeluaran kas awal, periode 0 dan A0. Untuk menerapkan teknik interpolasi dalam menentukan IRR, terlebih dahulu menentukan present value dengan hasil NPV yang berlawanan arah, yakni (1) perhitungan present value yang menghasilkan NPV negatif dan (2) perhitungan present value yang menghasilkan NPV positif.
  • 27. 4. Teknik Analisis Profitability Index Teknik ini disebut juga dengan teknik analisis benefit cost ratio (B/C ratio). Dalam teknik ini untuk mengukur layak tidaknya usulan proyek investasi cukup membandingkan antara present value aliran kas proyek dengan present value (initial investment). Jika nilai PI lebih besar 1, usulan proyek dinyatakan layak, sebaliknya jika PI lebih kecil usulan proyek dinyatakan tidak layak. PI = Io )PV(positif (2.33.)