SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
Pertemuan 12
VEKTOR DALAM DAN SERTA
ARTI GEOMETRINYA
Pada bagian ini akan dibahas tentang vektor dan aplikasinya dalam dan .
Sedangkan bagian selanjutnya akan dibahas vektor secara umum. Saat ini, kita hanya
memfokuskan pada dan , sebab dalam ruang ini kita akan mudah membayangkan
secara geometri.
Vektor-vektor dapat dinyatakan sebagai segmen garis berarah atau panah dalam dan
.
Ekor panah dinamakan titik permulaan (titik awal, titik initial) sedangkan ujung panah
sering disebut titik akhir (titik terminal) vektor.
Gambar 1 Gambar berbagai vektor
Sering dituliskan
Definisi 1:
Dua vektor dan dikatakan sama (ekuivalen) jika kedua vektor tersebut sama
panjang dan arahnya dan dapan dituliskan .
Definisi 2:
Jika dan adalah dua vektor sembarang, maka adalah vektor yang titik
permulaannya berimpit dengan titik awal dan titik akhirnya berimpit dengan titik akhir
vektor .
Gambar 2 Gambar penjumlahan dua buah vektor
Dari gambar di atas penjumlahan dua vektor dapat dilihat sebagai diagonal
paralelogram.
1. Arti Geometri Vektor
Dalam sistem koordinat kartesius, dua vektor dapat mempunyai titik awal yang berbeda.
Gambar 3 Gambar vektor pada bidang koordinat
Terlihat pada gambar di atas bahwa vektor mempunyai titik awal di titik (0, 0),
sedangkan berawal di titik (6, 0).Vektor berawal juga di (0, 0) dan berawal di (5,
Jelas bahwa .
Gambar 4 Penjumlahan vektor dan vektor berlawanan arah
Definisi 3:
Vektor nol adalah vektor yang panjangnya nol dan disimbolkan dengan .
Juga terlihat bahwa: .
Definisi 4:
Apabila sebuah vektor, maka adalah vektor yang arahnya berlawanan dengan
vektor .
Definisi 5:
Jika dan adalah dua vektor sembarang, pengurangan vektor didefinisikan sebagai:
Gambar 5 Pengurangan dua buah vektor
Definisi 6:
Jika adalah sebuah vektor dan adalah sebuah bilangan real (skalar), maka hasil
perkalian didefinisikan sebagai vektor yang panjangnya kali panjang dan
arahnya sama dengan untuk . Jika , hasil perkalian tersebut memberikan
arah yang berlawanan dengan . Jika atau , maka
Apabila adalah sebuah vektor dalam bidang dan titik awalnya diletakkan di titik (0, 0),
maka koordinat dari disebut komponen dari dan dituliskan sebagai
. Vektor yang titik awalnya di titik pusat koordinat sering disebut vektor
posisi.
Gambar 6 Vektor pada bidang
Jadi, dua buah vektor dan adalah sama (ekuivalen) jika
dan . Juga terlihat jelas bahwa:


 dengan k suatu skalar
sementara itu, dalam ruang , vektor dapat dinyatakan sebagai: .
Gambar 7 Vektor pada ruang
Dalam ruang dimensi tiga dengan serta dapat
dihasilkan:


 dengan suatu scalar
kadang-kadang vektor tidak mempunyai titik awal di titik asal sehingga:
 untuk bidang , bila suatu vektor mempunyai titik awal di dan titik
akhir di maka
 untuk bidang , bila suatu vektor mempunyai titik awal di dan titik
akhir di maka
contoh 1:
tentukan komponen vektor yang mempunyai titik awal di dan mempunyai
titik akhir di
Jawab:
Vektor dapat juga digunakan untuk menyatakan proses translasi (pergeseran).
Pada sistem koordinat yang digeser dengan vektor maka sumbu
koordinat yang baru akan berbentuk dengan persamaan translasinya.
dan
Sedangkan untuk ruang dimensi tiga, akan mempunyai persamaan translasi:
dan
Bila digeser dengan vektor yang mempunyai komponen
Contoh 2:
Misalkan titik asal yang baru dari sistem koordinat adalah dan titik
mempunyai koordinat maka koordinat dari titik adalah .
Gambarnya adalah sebagai berikut.
Vektor
yang menggeser
menjadi
Gambar 8 Pergeseran sistem Koordinat
2. Norm dan Jarak
Sekarang kita akan melihat sifat-sifat vektor dalam ruang atau ruang .
Sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
5. untuk suatu skalar k dan 1
6. untuk skalar t
7. untuk suatu skalar dan
8.
Definisi 7:
Panjang sebuah vektor sering disebut norm dan disimbolkan dengan
Dari teorema Phythagoras terlihat bahwa sebuah vektor akan mempunyai
panjang:
Sedangkan apabila berada di dan , maka:
Sementara itu, apabila vektor mempunyai titik awal di dan mempunyai
titik akhir di titik maka dan
Bila di dan titik awalnya dan titik akhirnya maka norm
(panjang) vektor adalah:
Contoh 3:
Jika vektor mempunyai titik awal di dan titik akhir maka:
dan
Panjang (norm) adalah:
Beberapa teorema yang penting:
1. Pertidaksamaan Cauchy-Schwarz
2. Pertidaksamaan segitiga
3. Persamaan Lagrange
3. Perkalian Titik dan Proyeksi dalam Vektor
Definisi 8:
Yang diartikan dengan sudut antara vektor dan adalah sudut yang dihasilkan oleh
dan setelah titik awal vektor dan titik awal vektor diimpitkan dengan yang
memenuhi
Gambar 9 Sudut Lancip, tumpul, dan siku-siku
Definisi 9:
Jika dan adalah 2 vektor dalam atau dan adalah sudut antara dan , maka
perkalian titik atau perkalian dalam Euclid adalah diberikan dengan:
jika dan
Jika dan
Aturan Cosinus:
Gambar 10 Segitiga dan panjang sisi-sisinya
Apabila ABC adalah sebuah segitiga dan adalah sudut yang diapit oleh garis a dan
garis b, maka:
Rumus di atas dapat pula dinyatakan sebagai berikut,
Jika adalah titik dengan dan maka sudut antara dan
memenuhi persamaan:
Definisi 10:
 Misalkan dan dengan dan maka:
 Misalkan dan dengan dan maka:
+
+
+
+
+
Gambar Vektor
Contoh 4:
Jika diketahui dan , maka
Jadi, dan sudut antara dan dapat dicari dengan:
Sehingga
Berikut adalah hasil perkalian titik (perkalian dalam Euclid).
1. dan
2. Jika dan dan adalah sudut antara vektor dan , maka:
adalah sudut lancip jika dan hanya jika
adalah sudut tumpul jika dan hanya jika
jika dan hanya jika
3.
4.
5. untuk suatu skalar k
6. jika
7. jika
Definisi 11:
Dua buah vektor dan disebut vektor-vektor yang ortogonal jika
Dalam arti geometri, ortogonal diartikan sebagai saling tegak lurus.
Perkalian titik ini mempunyai kegunaan untuk menguraikan sebuah vektor ke dalam
jumlahan dua vektor yang saling tegak lurus.
Jika dan adalah vektor dalam atau , maka kita menuliskan sebagai:
Dengan:
adalah vektor yang sejajar (kelipatan) dari dan
adalah vektor yang ortogonal (tegak lurus) pada .
Sebagai ilustrasi, perhatikan gambar berikut.
Gambar 12 Dekomposisi vektor
Vektor dan dapat disebut vektor yang merupakan komponen-komponen dari
vektor .
Contoh 5:
Jika diketahui vektor dan , tentukan komponen vektor
yang sejajar dengan dan tentukan komponen vektor yang tegak lurus pada .
Jawab:
Katakanlah maka
4. Perkalian Silang
Perkalian silang dua buah vektor memegang arti penting dalam geometri, ilmu fisika,
dan ilmu-ilmu teknik.
Definisi 12:
Perkalian silang dua buah vektor dan dalam ruang ,
disimbolkan dengan dan didefinisikan sebagai:
Atau bila dituliskan dalam bentuk determinan adalah:
Contoh 6:
Bila dan
Tentukan dan
Jawab:
Jadi, terlihat bahwa adalah suatu skalar, sedangkan adalah suatu vektor.
Beberapa sifat penting dari perkalian silang dua buah vektor ( dan di dalam )
adalah sebagai berikut.
1. (yaitu tegak lurus dengan )
2. (yaitu tegak lurus dengan )
3.
4. )
5.
6.
7.
8.
9.
Catatan:
Untuk ruang ada 3 vektor khusus yang sering disebut vektor satuan standar, yaitu:
dan
Apabila digambarkan dalam koordinat adalah sebagai berikut.
Dari definisi perkalian silang dua buah vektor, maka diperoleh:
Dengan cara yang sama akan diperoleh:
Contoh 7:
Suatu vektor dapat dinyatakan dalam bentuk vektor dan
Perhitungan perkalian silang dua vektor menggunakan “aturan tangan kanan”, yaitu:
Gambar 13 Perkalian silang dua vektor
Hasil yang menarik adalah norm dari perkalian silang dua vektor dan .
Dari persamaan Lagrange dipunyai:
Sedangkan sehingga
Jadi
Intepretasi geometri dari merupakan luas paralelogram yang dibatasi vektor .
Gambar 14 Interpretasi norm pada perkalian silang dua vektor
Untuk menghitung luas segitiga ABC adalah dengan mengalikan luas paralelogram
dengan setengah.
Contoh 8:
Dengan menggunakan pengertian di atas, hitunglah luas segitiga yang mempunyai titik
sudut di titik dan
5. Aplikasi Vektor pada Bidang dan Garis
Pada bagian ini terutama akan dibahas tentang persamaan garis dan persamaan
bidang pada ruang .
Definisi 13 (Persamaan Bidang Bentuk Vektor):
Sebuah bidang adalah himpunan titik-titik P yang memenuhi persamaan:
dengan dan adalah suatu skalar serta dan adalah dua buah
vektor yang tidak paralel.
Teorema 1:
Tiga buah titik yang tidak segaris dan dapat
memiliki satu bidang yang melalui ketiga titik tersebut apabila mempunyai persamaan:
atau
Persamaan bidang dalam Teorema 1 dapat pula dituliskan dalam bentuk parametric,
yaitu:
atau
Teorema 2:
Jika dan adalah tiga buah titik yang tidak segaris,
maka bidang yang melalui titik tersebut diberikan sebagai:
atau dapat ditulis dalam bentuk
di mana adalah sembarang titik.
Teorema 3 (Persamaan Bidang Bentuk Umum):
Persamaan bidang yang melalui tiga titik A, B, C seperti di atas dapat pula dituliskan
dalam bentuk: dengan
, dan
Teorema 4:
Andaikan bidang dan memiliki normal yang
tidak paralel, maka perpotongan kedua bidang tersebut membentuk garis L. selain itu,
persamaan dengan dan yang
keduanya tak sama dengan nol akan memberikan bentuk persamaan semua bidang
yang melalui garis L.
Dengan kata lain, apabila ada sebuah titik dan sebuah vektor
yang tidak sama dengan nol, maka persamaan bidang yang ortogonal (tegak lurus)
dengan vektor akan berbentuk:
Dalam hal ini adalah sembarang titik yang terletak pada bidang tersebut.
Gambar 15 Sebuah bidang pada ruang dengan normal
Bentuk persamaan bidang yang mempunyai normal dan melalui titik
adalah:
Dengan kata lain:
Merupakan sebuah persamaan garis yang mempunyai sebagai vektor
normalnya.
Teorema 5 (Jarak dari 1 titik ke bidang):
Jika dan bidang dengan persamaan
ax+by+cz=d, maka ada titik tunggal pada bidang tersebut sehingga adalah arah
normal bidang S dan
Contoh 9:
Tentukan persamaan bidang yang melalui titik dan tegak lurus pada vektor
Jawab:
Persamaan bidang tersebut adalah:
Contoh 10:
Carilah persamaan bidang yang melalui titik dan
Jawab:
Untuk menyelesaikan persamaan tersebut, persamaan bidang itu dimisalkan
mempunyai persamaan:
Titik ada pada bidang tersebut, sehingga :
Titik ada pada bidang tersebut, sehingga:
Titik terletak pada bidang tersebut, sehingga:
Selesaikan ketiga persamaan di atas, maka kita akan mendapatkan persamaan bidang
tersebut.
Definisi 14:
Persamaan garis L pada ruang yang melalui titik dan sejajar dengan
vektor yang tidak sama dengan nol akan mempunyai bentuk:
Dengan adalah titik sembarang yang terletak pada garis tersebut.
Gambar 16 Sebuah garis pada ruang
apabila dijabarkan akan berbentuk:
Persamaan garis yang melalui titik dan sejajar dengan vektor
akan berbentuk:
Dengan
Persamaan di atas tersebut persamaan parametrikuntuk garis.
Selain itu, persamaan garis yang melalui titik dan sejajar dengan vektor
akan berbentuk:
Persamaan ini disebut persamaan simetrik untuk garis.
Teorema 6:
Jika dan adalah dua titik yang berbeda, maka hanya ada satu garis yang memuat A
dan B dan garis tersebut mempunyai persamaan:
atau
atau
dengan t adalah sembarang skalar.
Teorema 7 (Rasio Joachimsthal):
Jika t adalah parameter pada Teorema 6 di atas, maka:
a.
b. jika tidak sama dengan
c. terletak antara dan jika
d. B terletak antara A dan P jika
e. A terletak antara P dan B jika
Teorema 8 (Jarak 1 titik ke garis):
Jika C adalah sebuah titik L adalah garis yang melalui A dan B, maka ada tepat satu
titik P pada L sehingga tegak lurus , yaitu:
gambar 17 Jarak titik C terhadap garis AB
teorema 9 (Proyeksi Segmen Garis pada Garis):
apabila dua titik dan memiliki proyeksi berupa 2 titik pada garis AB, yaitu dan
sehingga dan tegak lurus garis AB, maka:
Gambar 18 Proyeksi pada garis AB
Contoh 11:
Tentukan persamaan garis yang melalui titik dan sejajar vektor
Jawab:
Dalam hal ini dan dengan bentuk persamaan parametrik adalah:
dengan
Dalam bentuk persamaan simetrik, persamaannya adalah:
Contoh 12:
Jika dan , tentukan titik P pada garis Ab yang memenuhi
Jawab:
Sehingga t = ¾ atau t = 3/2. Oleh karena itu, titik P yang dimaksud adalah
atau
Contoh 13:
L adalah garis yang melalui dan sedangkan N adalah garis yang
melalui dan . Buktikan bahwa sepasang garis tersebut
berpotongan dan tentukan titik potongnya.
Jawab:
Garis L mempunyai persamaan atau
Sementara itu, garis N mempunyai persamaan atau
Samakan persamaan kedua garis tersebut dan setelah disederhanakan maka diperoleh
SPL:
Didapat t = 2/3 dan s = 1/3. Jadi, titik potong garis L dan garis N di titik - , ,
Contoh 14:
Tunjukkan bahwa bidang dan bidang berpotongan
membentuk garis dan tentukan persamaan garis tersebut !
Jawab:
Dengan menggunakan eliminasi Gauss-Yordan, SPL:
Diselesaikan dan menghasilkan penyelesaian:
Dapat pula ditulis sebagai berikut:
Persamaan garis tersebut melalui titik A(-1/2, 3/2, 0) dan mempunyai vektor arah
Ulangan Bab 4
Kerjakan soal-soal berikut dengan benar.
1. Tentukan vektor dan gambarkan dalam sumbu koordinat jika A(1, - dan
B(4, 2).
2. Gambarkan dalam sumbu koordinat , vektor bila dan
3. Untuk menghitung luas segitiga dalam dapat digunakan dua rumus, yaitu:
a. Luas segitiga
b. Luas segitiga dengan
Dengan menggunakan kedua cara di atas, hitunglah luas segitiga yang
mempunyai titik sudut dan
4. Tentukan titik di mana garis yang melalui dan memotong
bidang xz.
5. Misalkan A, B, dan C adalah tiga buah titik yang non-collinear (tidak segaris). E
adalah titik tengah BC dan F adalah titik pada segmen EA yang memenuhi .
Buktikan bahwa
Titik F sering disebut sebagai titik pusat (centroid) segitiga ABC.
1. Buktikan bahwa titik dan adalah collinear (terletak
dalam satu garis).
2. Jika A(2, 3, -1) dan B(3, 7, 4), tentukan titik pada garis AB yang memenuhi
3. M adalah garis yang melalui A(1, 2, 3) yang sejajar dengan garis yang
menghubungkan B(-2, 2, 0) dan C(4, -1, 7). Sementara itu, N adalah garis yang
menghubungkan E(1, -1, 8) dan F(10, -1, 11). Buktikan bahwa dan
berpotongan dan tentukan titik potongnya.
4. Buktikan bahwa sudut-sudut yang dibentuk titik A(-3, 5, 6), B(-2, 7, 9), dan C(2, 1,
7) adalah dan
5. Tentukan titik pada garis AB yang terdekat dengan titik pusat (0, 0, 0) di mana
dan
6. Garis N ditentukan oleh dua bidang:
dan
.
7. Tentukan titik P dan N yang terdekat dengan titik C(1, 0, 1) dan tentukan jarak PC.
8. Tentukan persamaan bidang yang melalui titik (6, 0, 2) dan tegak lurus dengan
garis yang merupakan perpotongan dua bidang:
dan
9. Tentukan panjang proyeksi segmen garis AB pada garis L, di mana A(1, 2, 3) dan
B(5, -2, 6) serta garis L adalah garis yang melalui titik C dan D di mana C(7, 1, 9)
dan D(- , ,
10. Tentukan persamaan bidang yang melalui titik A(3, -1, 2) dan yang tegak lurus pada
garis L yang menghubungkan B(2, 1, 4) dan C(-3, -1, 7). Tentukan pula titik potong
garis L dan bidang tersebut serta tentukan jarak dari A ke L.
11. B adalah titik yang terletak pada bidang . Sementara itu, titik A(6,
- , 1) dan BA membentuk garis yang tegak lurus pada bidang tersebut. Tentukan
B dan panjang jarak AB.
12. Tunjukkan bahwa segitiga dengan titik sudut A(-3, 0, 2), B(6, 1, 4), dan C(-5, 1, 0)
mempunyai luas sebesar
13. Tentukan persamaan bidang melalui titik A(2, 1, 4), B(1, -1, 2), dan C(4, - , .

More Related Content

What's hot

Tugas mandiri aljabar linear & matriks
Tugas mandiri aljabar linear & matriksTugas mandiri aljabar linear & matriks
Tugas mandiri aljabar linear & matriksAsep Jaenudin
 
Geometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
Geometri netral bag.2 pada Geometri EuclidGeometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
Geometri netral bag.2 pada Geometri EuclidNailul Hasibuan
 
Geometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri EulidGeometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri EulidNailul Hasibuan
 
The four pillars of geometry
The four pillars of geometryThe four pillars of geometry
The four pillars of geometryokto feriana
 
Vektor vektor di ruang dimensi 2 dan ruang
Vektor vektor di ruang dimensi 2 dan ruangVektor vektor di ruang dimensi 2 dan ruang
Vektor vektor di ruang dimensi 2 dan ruangSebastian Rizal
 
Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri)
Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri) Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri)
Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri) Andy Saiful Musthofa
 
Geometri kelompok 4
Geometri kelompok 4Geometri kelompok 4
Geometri kelompok 4oktifa
 
Vektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika PeminatanVektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika PeminatanMaisyah Wanda
 
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMPBuku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMPFerry Yansyah
 
Proclus dan Wallis pada geometri Euclid
Proclus dan Wallis pada geometri EuclidProclus dan Wallis pada geometri Euclid
Proclus dan Wallis pada geometri EuclidNailul Hasibuan
 

What's hot (18)

Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
 
Tugas mandiri aljabar linear & matriks
Tugas mandiri aljabar linear & matriksTugas mandiri aljabar linear & matriks
Tugas mandiri aljabar linear & matriks
 
Bab 6 vektor
Bab 6 vektorBab 6 vektor
Bab 6 vektor
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Geometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
Geometri netral bag.2 pada Geometri EuclidGeometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
Geometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
 
Geometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri EulidGeometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
 
Materi 1-geo
Materi 1-geoMateri 1-geo
Materi 1-geo
 
1.2 Vektor di R3
1.2 Vektor di R31.2 Vektor di R3
1.2 Vektor di R3
 
The four pillars of geometry
The four pillars of geometryThe four pillars of geometry
The four pillars of geometry
 
Vektor vektor di ruang dimensi 2 dan ruang
Vektor vektor di ruang dimensi 2 dan ruangVektor vektor di ruang dimensi 2 dan ruang
Vektor vektor di ruang dimensi 2 dan ruang
 
Chapter 6 revisi
Chapter 6 revisiChapter 6 revisi
Chapter 6 revisi
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri)
Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri) Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri)
Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri)
 
Geometri kelompok 4
Geometri kelompok 4Geometri kelompok 4
Geometri kelompok 4
 
Vektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika PeminatanVektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika Peminatan
 
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMPBuku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
 
Proclus dan Wallis pada geometri Euclid
Proclus dan Wallis pada geometri EuclidProclus dan Wallis pada geometri Euclid
Proclus dan Wallis pada geometri Euclid
 
Lks fisika kelas x
Lks fisika kelas xLks fisika kelas x
Lks fisika kelas x
 

Similar to Pertemuan12

Vektor dalam Ruang Dimensi-3 plus notasi
Vektor dalam Ruang Dimensi-3 plus notasiVektor dalam Ruang Dimensi-3 plus notasi
Vektor dalam Ruang Dimensi-3 plus notasimartinusivan1
 
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)jimmy roring
 
VECTOR DAN LATIHAN SOAL - PELAJARAN SMA FISIKA
VECTOR DAN LATIHAN SOAL - PELAJARAN SMA FISIKAVECTOR DAN LATIHAN SOAL - PELAJARAN SMA FISIKA
VECTOR DAN LATIHAN SOAL - PELAJARAN SMA FISIKAseaaln
 
Fisika Kelas X Vektor
Fisika Kelas X  Vektor Fisika Kelas X  Vektor
Fisika Kelas X Vektor Farshal r
 
BAHAN AJAR VEKTOR
BAHAN AJAR VEKTORBAHAN AJAR VEKTOR
BAHAN AJAR VEKTORMAFIA '11
 
Aljabar linear
Aljabar linearAljabar linear
Aljabar linearyositria
 
Pengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis Vektor
Pengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis VektorPengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis Vektor
Pengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis VektorDewi Fitriyani
 
Matematika Peminatan " Vektor"
Matematika Peminatan " Vektor"Matematika Peminatan " Vektor"
Matematika Peminatan " Vektor"Huzayfi
 

Similar to Pertemuan12 (20)

Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Kelompok 1 vektor
Kelompok 1 vektorKelompok 1 vektor
Kelompok 1 vektor
 
Menggambar vektor (1)
Menggambar vektor (1)Menggambar vektor (1)
Menggambar vektor (1)
 
Vektor dalam Ruang Dimensi-3 plus notasi
Vektor dalam Ruang Dimensi-3 plus notasiVektor dalam Ruang Dimensi-3 plus notasi
Vektor dalam Ruang Dimensi-3 plus notasi
 
VEKTOR
VEKTORVEKTOR
VEKTOR
 
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
 
V e k t o r
V e k t o rV e k t o r
V e k t o r
 
VECTOR DAN LATIHAN SOAL - PELAJARAN SMA FISIKA
VECTOR DAN LATIHAN SOAL - PELAJARAN SMA FISIKAVECTOR DAN LATIHAN SOAL - PELAJARAN SMA FISIKA
VECTOR DAN LATIHAN SOAL - PELAJARAN SMA FISIKA
 
Fisika Kelas X Vektor
Fisika Kelas X  Vektor Fisika Kelas X  Vektor
Fisika Kelas X Vektor
 
2 Analisis Vektor
2 Analisis Vektor2 Analisis Vektor
2 Analisis Vektor
 
Tugas matematika(ipa)
Tugas matematika(ipa)Tugas matematika(ipa)
Tugas matematika(ipa)
 
Aplikasi matriks
Aplikasi matriksAplikasi matriks
Aplikasi matriks
 
BAHAN AJAR VEKTOR
BAHAN AJAR VEKTORBAHAN AJAR VEKTOR
BAHAN AJAR VEKTOR
 
Aljabar linear
Aljabar linearAljabar linear
Aljabar linear
 
1.3 Perkalian Titik
1.3 Perkalian Titik1.3 Perkalian Titik
1.3 Perkalian Titik
 
Bab 1 ok
Bab 1 okBab 1 ok
Bab 1 ok
 
Pengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis Vektor
Pengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis VektorPengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis Vektor
Pengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis Vektor
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Matematika Peminatan " Vektor"
Matematika Peminatan " Vektor"Matematika Peminatan " Vektor"
Matematika Peminatan " Vektor"
 
Vektor.pptx
Vektor.pptxVektor.pptx
Vektor.pptx
 

More from 33335

Evaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islamEvaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islam33335
 
Tugas talabek
Tugas talabekTugas talabek
Tugas talabek33335
 
Tgas kel..
Tgas kel..Tgas kel..
Tgas kel..33335
 
Soal
SoalSoal
Soal33335
 
Sejarah mtk
Sejarah mtkSejarah mtk
Sejarah mtk33335
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah33335
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi33335
 
Pengajaran teman sebaya sebagai sumber belajar
Pengajaran teman sebaya sebagai sumber belajarPengajaran teman sebaya sebagai sumber belajar
Pengajaran teman sebaya sebagai sumber belajar33335
 
Pemodelan endang n dermi
Pemodelan endang n dermiPemodelan endang n dermi
Pemodelan endang n dermi33335
 
Numpang ta
Numpang taNumpang ta
Numpang ta33335
 
konjungsi
konjungsikonjungsi
konjungsi33335
 
Lat if string dan absolut
Lat if string dan absolutLat if string dan absolut
Lat if string dan absolut33335
 
Ktsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumenKtsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumen33335
 
Himpunan metstat
Himpunan metstatHimpunan metstat
Himpunan metstat33335
 
Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikanEvaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan33335
 
Evaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islamEvaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islam33335
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii33335
 

More from 33335 (20)

Evaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islamEvaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islam
 
Tugas talabek
Tugas talabekTugas talabek
Tugas talabek
 
Tgas kel..
Tgas kel..Tgas kel..
Tgas kel..
 
Ss
SsSs
Ss
 
Soal
SoalSoal
Soal
 
Sejarah mtk
Sejarah mtkSejarah mtk
Sejarah mtk
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Por
PorPor
Por
 
Pengajaran teman sebaya sebagai sumber belajar
Pengajaran teman sebaya sebagai sumber belajarPengajaran teman sebaya sebagai sumber belajar
Pengajaran teman sebaya sebagai sumber belajar
 
Pemodelan endang n dermi
Pemodelan endang n dermiPemodelan endang n dermi
Pemodelan endang n dermi
 
Pai
PaiPai
Pai
 
Numpang ta
Numpang taNumpang ta
Numpang ta
 
konjungsi
konjungsikonjungsi
konjungsi
 
Lat if string dan absolut
Lat if string dan absolutLat if string dan absolut
Lat if string dan absolut
 
Ktsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumenKtsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumen
 
Himpunan metstat
Himpunan metstatHimpunan metstat
Himpunan metstat
 
Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikanEvaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan
 
Evaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islamEvaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islam
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 

Pertemuan12

  • 1. Pertemuan 12 VEKTOR DALAM DAN SERTA ARTI GEOMETRINYA Pada bagian ini akan dibahas tentang vektor dan aplikasinya dalam dan . Sedangkan bagian selanjutnya akan dibahas vektor secara umum. Saat ini, kita hanya memfokuskan pada dan , sebab dalam ruang ini kita akan mudah membayangkan secara geometri. Vektor-vektor dapat dinyatakan sebagai segmen garis berarah atau panah dalam dan . Ekor panah dinamakan titik permulaan (titik awal, titik initial) sedangkan ujung panah sering disebut titik akhir (titik terminal) vektor. Gambar 1 Gambar berbagai vektor Sering dituliskan Definisi 1: Dua vektor dan dikatakan sama (ekuivalen) jika kedua vektor tersebut sama panjang dan arahnya dan dapan dituliskan . Definisi 2: Jika dan adalah dua vektor sembarang, maka adalah vektor yang titik permulaannya berimpit dengan titik awal dan titik akhirnya berimpit dengan titik akhir vektor .
  • 2. Gambar 2 Gambar penjumlahan dua buah vektor Dari gambar di atas penjumlahan dua vektor dapat dilihat sebagai diagonal paralelogram. 1. Arti Geometri Vektor Dalam sistem koordinat kartesius, dua vektor dapat mempunyai titik awal yang berbeda. Gambar 3 Gambar vektor pada bidang koordinat Terlihat pada gambar di atas bahwa vektor mempunyai titik awal di titik (0, 0), sedangkan berawal di titik (6, 0).Vektor berawal juga di (0, 0) dan berawal di (5, Jelas bahwa . Gambar 4 Penjumlahan vektor dan vektor berlawanan arah Definisi 3: Vektor nol adalah vektor yang panjangnya nol dan disimbolkan dengan .
  • 3. Juga terlihat bahwa: . Definisi 4: Apabila sebuah vektor, maka adalah vektor yang arahnya berlawanan dengan vektor . Definisi 5: Jika dan adalah dua vektor sembarang, pengurangan vektor didefinisikan sebagai: Gambar 5 Pengurangan dua buah vektor Definisi 6: Jika adalah sebuah vektor dan adalah sebuah bilangan real (skalar), maka hasil perkalian didefinisikan sebagai vektor yang panjangnya kali panjang dan arahnya sama dengan untuk . Jika , hasil perkalian tersebut memberikan arah yang berlawanan dengan . Jika atau , maka Apabila adalah sebuah vektor dalam bidang dan titik awalnya diletakkan di titik (0, 0), maka koordinat dari disebut komponen dari dan dituliskan sebagai . Vektor yang titik awalnya di titik pusat koordinat sering disebut vektor posisi.
  • 4. Gambar 6 Vektor pada bidang Jadi, dua buah vektor dan adalah sama (ekuivalen) jika dan . Juga terlihat jelas bahwa:    dengan k suatu skalar sementara itu, dalam ruang , vektor dapat dinyatakan sebagai: . Gambar 7 Vektor pada ruang Dalam ruang dimensi tiga dengan serta dapat dihasilkan:    dengan suatu scalar kadang-kadang vektor tidak mempunyai titik awal di titik asal sehingga:  untuk bidang , bila suatu vektor mempunyai titik awal di dan titik akhir di maka  untuk bidang , bila suatu vektor mempunyai titik awal di dan titik akhir di maka contoh 1:
  • 5. tentukan komponen vektor yang mempunyai titik awal di dan mempunyai titik akhir di Jawab: Vektor dapat juga digunakan untuk menyatakan proses translasi (pergeseran). Pada sistem koordinat yang digeser dengan vektor maka sumbu koordinat yang baru akan berbentuk dengan persamaan translasinya. dan Sedangkan untuk ruang dimensi tiga, akan mempunyai persamaan translasi: dan Bila digeser dengan vektor yang mempunyai komponen Contoh 2: Misalkan titik asal yang baru dari sistem koordinat adalah dan titik mempunyai koordinat maka koordinat dari titik adalah . Gambarnya adalah sebagai berikut. Vektor yang menggeser menjadi
  • 6. Gambar 8 Pergeseran sistem Koordinat 2. Norm dan Jarak Sekarang kita akan melihat sifat-sifat vektor dalam ruang atau ruang . Sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. 5. untuk suatu skalar k dan 1 6. untuk skalar t 7. untuk suatu skalar dan 8. Definisi 7: Panjang sebuah vektor sering disebut norm dan disimbolkan dengan Dari teorema Phythagoras terlihat bahwa sebuah vektor akan mempunyai panjang: Sedangkan apabila berada di dan , maka: Sementara itu, apabila vektor mempunyai titik awal di dan mempunyai titik akhir di titik maka dan
  • 7. Bila di dan titik awalnya dan titik akhirnya maka norm (panjang) vektor adalah: Contoh 3: Jika vektor mempunyai titik awal di dan titik akhir maka: dan Panjang (norm) adalah: Beberapa teorema yang penting: 1. Pertidaksamaan Cauchy-Schwarz 2. Pertidaksamaan segitiga 3. Persamaan Lagrange 3. Perkalian Titik dan Proyeksi dalam Vektor Definisi 8: Yang diartikan dengan sudut antara vektor dan adalah sudut yang dihasilkan oleh dan setelah titik awal vektor dan titik awal vektor diimpitkan dengan yang memenuhi Gambar 9 Sudut Lancip, tumpul, dan siku-siku Definisi 9: Jika dan adalah 2 vektor dalam atau dan adalah sudut antara dan , maka perkalian titik atau perkalian dalam Euclid adalah diberikan dengan:
  • 8. jika dan Jika dan Aturan Cosinus: Gambar 10 Segitiga dan panjang sisi-sisinya Apabila ABC adalah sebuah segitiga dan adalah sudut yang diapit oleh garis a dan garis b, maka: Rumus di atas dapat pula dinyatakan sebagai berikut, Jika adalah titik dengan dan maka sudut antara dan memenuhi persamaan: Definisi 10:  Misalkan dan dengan dan maka:  Misalkan dan dengan dan maka: + + + + +
  • 9. Gambar Vektor Contoh 4: Jika diketahui dan , maka Jadi, dan sudut antara dan dapat dicari dengan: Sehingga Berikut adalah hasil perkalian titik (perkalian dalam Euclid). 1. dan 2. Jika dan dan adalah sudut antara vektor dan , maka: adalah sudut lancip jika dan hanya jika adalah sudut tumpul jika dan hanya jika jika dan hanya jika 3. 4. 5. untuk suatu skalar k 6. jika 7. jika Definisi 11: Dua buah vektor dan disebut vektor-vektor yang ortogonal jika
  • 10. Dalam arti geometri, ortogonal diartikan sebagai saling tegak lurus. Perkalian titik ini mempunyai kegunaan untuk menguraikan sebuah vektor ke dalam jumlahan dua vektor yang saling tegak lurus. Jika dan adalah vektor dalam atau , maka kita menuliskan sebagai: Dengan: adalah vektor yang sejajar (kelipatan) dari dan adalah vektor yang ortogonal (tegak lurus) pada . Sebagai ilustrasi, perhatikan gambar berikut. Gambar 12 Dekomposisi vektor Vektor dan dapat disebut vektor yang merupakan komponen-komponen dari vektor . Contoh 5: Jika diketahui vektor dan , tentukan komponen vektor yang sejajar dengan dan tentukan komponen vektor yang tegak lurus pada . Jawab: Katakanlah maka
  • 11. 4. Perkalian Silang Perkalian silang dua buah vektor memegang arti penting dalam geometri, ilmu fisika, dan ilmu-ilmu teknik. Definisi 12: Perkalian silang dua buah vektor dan dalam ruang , disimbolkan dengan dan didefinisikan sebagai: Atau bila dituliskan dalam bentuk determinan adalah: Contoh 6: Bila dan Tentukan dan Jawab:
  • 12. Jadi, terlihat bahwa adalah suatu skalar, sedangkan adalah suatu vektor. Beberapa sifat penting dari perkalian silang dua buah vektor ( dan di dalam ) adalah sebagai berikut. 1. (yaitu tegak lurus dengan ) 2. (yaitu tegak lurus dengan ) 3. 4. ) 5. 6. 7. 8. 9. Catatan: Untuk ruang ada 3 vektor khusus yang sering disebut vektor satuan standar, yaitu: dan Apabila digambarkan dalam koordinat adalah sebagai berikut. Dari definisi perkalian silang dua buah vektor, maka diperoleh: Dengan cara yang sama akan diperoleh:
  • 13. Contoh 7: Suatu vektor dapat dinyatakan dalam bentuk vektor dan Perhitungan perkalian silang dua vektor menggunakan “aturan tangan kanan”, yaitu: Gambar 13 Perkalian silang dua vektor Hasil yang menarik adalah norm dari perkalian silang dua vektor dan . Dari persamaan Lagrange dipunyai: Sedangkan sehingga
  • 14. Jadi Intepretasi geometri dari merupakan luas paralelogram yang dibatasi vektor . Gambar 14 Interpretasi norm pada perkalian silang dua vektor Untuk menghitung luas segitiga ABC adalah dengan mengalikan luas paralelogram dengan setengah. Contoh 8: Dengan menggunakan pengertian di atas, hitunglah luas segitiga yang mempunyai titik sudut di titik dan 5. Aplikasi Vektor pada Bidang dan Garis Pada bagian ini terutama akan dibahas tentang persamaan garis dan persamaan bidang pada ruang . Definisi 13 (Persamaan Bidang Bentuk Vektor): Sebuah bidang adalah himpunan titik-titik P yang memenuhi persamaan: dengan dan adalah suatu skalar serta dan adalah dua buah vektor yang tidak paralel. Teorema 1:
  • 15. Tiga buah titik yang tidak segaris dan dapat memiliki satu bidang yang melalui ketiga titik tersebut apabila mempunyai persamaan: atau Persamaan bidang dalam Teorema 1 dapat pula dituliskan dalam bentuk parametric, yaitu: atau Teorema 2: Jika dan adalah tiga buah titik yang tidak segaris, maka bidang yang melalui titik tersebut diberikan sebagai: atau dapat ditulis dalam bentuk di mana adalah sembarang titik. Teorema 3 (Persamaan Bidang Bentuk Umum): Persamaan bidang yang melalui tiga titik A, B, C seperti di atas dapat pula dituliskan dalam bentuk: dengan , dan Teorema 4: Andaikan bidang dan memiliki normal yang tidak paralel, maka perpotongan kedua bidang tersebut membentuk garis L. selain itu,
  • 16. persamaan dengan dan yang keduanya tak sama dengan nol akan memberikan bentuk persamaan semua bidang yang melalui garis L. Dengan kata lain, apabila ada sebuah titik dan sebuah vektor yang tidak sama dengan nol, maka persamaan bidang yang ortogonal (tegak lurus) dengan vektor akan berbentuk: Dalam hal ini adalah sembarang titik yang terletak pada bidang tersebut. Gambar 15 Sebuah bidang pada ruang dengan normal Bentuk persamaan bidang yang mempunyai normal dan melalui titik adalah: Dengan kata lain: Merupakan sebuah persamaan garis yang mempunyai sebagai vektor normalnya. Teorema 5 (Jarak dari 1 titik ke bidang): Jika dan bidang dengan persamaan ax+by+cz=d, maka ada titik tunggal pada bidang tersebut sehingga adalah arah normal bidang S dan
  • 17. Contoh 9: Tentukan persamaan bidang yang melalui titik dan tegak lurus pada vektor Jawab: Persamaan bidang tersebut adalah: Contoh 10: Carilah persamaan bidang yang melalui titik dan Jawab: Untuk menyelesaikan persamaan tersebut, persamaan bidang itu dimisalkan mempunyai persamaan: Titik ada pada bidang tersebut, sehingga : Titik ada pada bidang tersebut, sehingga: Titik terletak pada bidang tersebut, sehingga: Selesaikan ketiga persamaan di atas, maka kita akan mendapatkan persamaan bidang tersebut. Definisi 14: Persamaan garis L pada ruang yang melalui titik dan sejajar dengan vektor yang tidak sama dengan nol akan mempunyai bentuk:
  • 18. Dengan adalah titik sembarang yang terletak pada garis tersebut. Gambar 16 Sebuah garis pada ruang apabila dijabarkan akan berbentuk: Persamaan garis yang melalui titik dan sejajar dengan vektor akan berbentuk: Dengan Persamaan di atas tersebut persamaan parametrikuntuk garis. Selain itu, persamaan garis yang melalui titik dan sejajar dengan vektor akan berbentuk: Persamaan ini disebut persamaan simetrik untuk garis. Teorema 6:
  • 19. Jika dan adalah dua titik yang berbeda, maka hanya ada satu garis yang memuat A dan B dan garis tersebut mempunyai persamaan: atau atau dengan t adalah sembarang skalar. Teorema 7 (Rasio Joachimsthal): Jika t adalah parameter pada Teorema 6 di atas, maka: a. b. jika tidak sama dengan c. terletak antara dan jika d. B terletak antara A dan P jika e. A terletak antara P dan B jika Teorema 8 (Jarak 1 titik ke garis): Jika C adalah sebuah titik L adalah garis yang melalui A dan B, maka ada tepat satu titik P pada L sehingga tegak lurus , yaitu: gambar 17 Jarak titik C terhadap garis AB
  • 20. teorema 9 (Proyeksi Segmen Garis pada Garis): apabila dua titik dan memiliki proyeksi berupa 2 titik pada garis AB, yaitu dan sehingga dan tegak lurus garis AB, maka: Gambar 18 Proyeksi pada garis AB Contoh 11: Tentukan persamaan garis yang melalui titik dan sejajar vektor Jawab: Dalam hal ini dan dengan bentuk persamaan parametrik adalah: dengan Dalam bentuk persamaan simetrik, persamaannya adalah: Contoh 12: Jika dan , tentukan titik P pada garis Ab yang memenuhi
  • 21. Jawab: Sehingga t = ¾ atau t = 3/2. Oleh karena itu, titik P yang dimaksud adalah atau Contoh 13: L adalah garis yang melalui dan sedangkan N adalah garis yang melalui dan . Buktikan bahwa sepasang garis tersebut berpotongan dan tentukan titik potongnya. Jawab: Garis L mempunyai persamaan atau Sementara itu, garis N mempunyai persamaan atau Samakan persamaan kedua garis tersebut dan setelah disederhanakan maka diperoleh SPL: Didapat t = 2/3 dan s = 1/3. Jadi, titik potong garis L dan garis N di titik - , , Contoh 14: Tunjukkan bahwa bidang dan bidang berpotongan membentuk garis dan tentukan persamaan garis tersebut ! Jawab: Dengan menggunakan eliminasi Gauss-Yordan, SPL:
  • 22. Diselesaikan dan menghasilkan penyelesaian: Dapat pula ditulis sebagai berikut: Persamaan garis tersebut melalui titik A(-1/2, 3/2, 0) dan mempunyai vektor arah Ulangan Bab 4 Kerjakan soal-soal berikut dengan benar. 1. Tentukan vektor dan gambarkan dalam sumbu koordinat jika A(1, - dan B(4, 2). 2. Gambarkan dalam sumbu koordinat , vektor bila dan 3. Untuk menghitung luas segitiga dalam dapat digunakan dua rumus, yaitu: a. Luas segitiga
  • 23. b. Luas segitiga dengan Dengan menggunakan kedua cara di atas, hitunglah luas segitiga yang mempunyai titik sudut dan 4. Tentukan titik di mana garis yang melalui dan memotong bidang xz. 5. Misalkan A, B, dan C adalah tiga buah titik yang non-collinear (tidak segaris). E adalah titik tengah BC dan F adalah titik pada segmen EA yang memenuhi . Buktikan bahwa Titik F sering disebut sebagai titik pusat (centroid) segitiga ABC. 1. Buktikan bahwa titik dan adalah collinear (terletak dalam satu garis). 2. Jika A(2, 3, -1) dan B(3, 7, 4), tentukan titik pada garis AB yang memenuhi 3. M adalah garis yang melalui A(1, 2, 3) yang sejajar dengan garis yang menghubungkan B(-2, 2, 0) dan C(4, -1, 7). Sementara itu, N adalah garis yang menghubungkan E(1, -1, 8) dan F(10, -1, 11). Buktikan bahwa dan berpotongan dan tentukan titik potongnya. 4. Buktikan bahwa sudut-sudut yang dibentuk titik A(-3, 5, 6), B(-2, 7, 9), dan C(2, 1, 7) adalah dan 5. Tentukan titik pada garis AB yang terdekat dengan titik pusat (0, 0, 0) di mana dan 6. Garis N ditentukan oleh dua bidang: dan . 7. Tentukan titik P dan N yang terdekat dengan titik C(1, 0, 1) dan tentukan jarak PC.
  • 24. 8. Tentukan persamaan bidang yang melalui titik (6, 0, 2) dan tegak lurus dengan garis yang merupakan perpotongan dua bidang: dan 9. Tentukan panjang proyeksi segmen garis AB pada garis L, di mana A(1, 2, 3) dan B(5, -2, 6) serta garis L adalah garis yang melalui titik C dan D di mana C(7, 1, 9) dan D(- , , 10. Tentukan persamaan bidang yang melalui titik A(3, -1, 2) dan yang tegak lurus pada garis L yang menghubungkan B(2, 1, 4) dan C(-3, -1, 7). Tentukan pula titik potong garis L dan bidang tersebut serta tentukan jarak dari A ke L. 11. B adalah titik yang terletak pada bidang . Sementara itu, titik A(6, - , 1) dan BA membentuk garis yang tegak lurus pada bidang tersebut. Tentukan B dan panjang jarak AB. 12. Tunjukkan bahwa segitiga dengan titik sudut A(-3, 0, 2), B(6, 1, 4), dan C(-5, 1, 0) mempunyai luas sebesar 13. Tentukan persamaan bidang melalui titik A(2, 1, 4), B(1, -1, 2), dan C(4, - , .