SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
Geometri Dasar pg. 1
1. PENGANTAR KONSEP-KONSEP DASAR GEOMETRI
FAJAR ARWADI
JURUSAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
1.1.ISTILAH TIDAK TERDEFINISI
Sebagaimana pada sistem matematika secara umum, pada Geometri Euclid, terdapat istilah
tidak terdefinisi, istilah terdefinisi, aksioma/postulat, dan teorema. Kata “tidak terdefinisi” pada
istilah tidak terdefinisi di geometri sedikit berbeda dengan istilah “tak terdefinisi” yang juga
terdapat dalam ilmu matematika seperti operasi 5 − 8 tidak terdefinisi pada bilangan bulat positif
dan bilangan √−1 tidak terdefinisi pada sistem bilangan real. Istilah tidak terdefinisi berkenaan
dengan kosakata yaitu berupa aspek yang dimana merupakan tahapan awal seseorang dalam
belajar matematika. Di tingkat sekolah dasar dan menengah, telah dipelajari definisi dari beberapa
istilah matematika seperti segitiga, pecahan, polinom, dsb. Seiring waktu di perguruan tinggi,
seseorang akan semakin sadar dan secara tepat memahami apa yang diucapkan dan ditulis
mengenai definisi dari istilah matematika. Sebagai contoh, ketika kita mempelajari poligon, maka
yang dimaksud adalah bidang datar yang dibatasi oleh sejumlah ruas garis. Perhatikan bahwa,
dalam mendefinisikan poligon, kita menggunakan istilah lainnya yakni bidang datar dan ruas garis.
Lalu apa yang dimaksud dengan bidang datar dan ruas garis?
Misalkan kita mendefinisikan ruas garis sebagai bagian dari suatu garis yang dibatasi oleh dua
titik ujung. Dari pendefinisian tersebut, terjadi lagi penggunaan istilah lainnya yakni garis dan titik
ujung. Jika kita mendefinisikan istilah-istilah tersebut, maka kita harus menggunakan istilah
lainnya yang selanjutnya mesti didefinisikan lagi. Oleh karena itu, mesti terdapat istilah dimana
kita dapat “berhenti” dalam pendefinisian. Istilah tersebutlah yang dinamakan istilah tidak
terdefinisi. Konsep tidak terdefinisi inilah yang berperan sebagai “blok pembangun” istilah-istilah
matematika lainnya. Pada geometri euclid, istilah tidak terdefinisi memiliki contoh yakni titik,
garis, dan bidang. Meskipun dikatakan konsep tidak terdefinisi, bukan berarti kita tidak boleh
mendeskripsikan contoh-contoh tersebut. Kita dapat mendeskripsikan titik sebagai sesuatu yang
tidak memiliki panjang dan lebar atau garis dideskripsikan sebagai tepi dari suatu “penggaris” yang
panjangnya tak hingga.
Geometri Dasar pg. 2
1.2.ISTILAH TERDEFINISI
Secara sederhana, istilah terdefinisi merupakan pernyataan berupa kalimat definitif yang di
dalamnya menggunakan baik istilah tidak terdefinisi maupun istilah terdefinisi. Pada
pendefinisian, hal-hal yang mesti diperhatikan adalah:
1. Terdapat istilah yang didefinisikan
2. Terdapa kategorisasi istilah yang didefinisikan ke dalam suatu himpunan atau kategori
3. Terdapat perbeadaan antara istilah yang didefinisikan dengan istilah yang lain
4. Dapat di”konvers”kan
Selain menggunakan pola di atas, dalam pendefinisian juga dapat menggunakan kata jika dan hanya
jika atau jika/apabila
Contoh:
Ruas garis adalah bagian dari suatu garis yang dibatasi oleh dua titik ujung.
Gambar 1.1. Ruas garis yang dibatasi dengan dua titik ujung yakni 𝐴 dan 𝐵
Pada definisi di atas, terdapat istilah yang didefinisikan yaitu ruas garis, terdapat kategorisasi yaitu
suatu garis, terdapat perbeadaan antara istilah yang didefinisikan dengan istilah yang lain yaitu yang
dibatasi oleh dua titik ujung, dan dapat dikonvers kan yakni suatu garis yang dibatasi oleh dua titik
ujung adalah ruas garis. Notasi ruas garis yakni 𝐴𝐵̅̅̅̅ dengan dua titik ujung 𝐴 dan 𝐵
Berikut beberapa definisi dari konsep-konsep dasar geometri:
• Titik tengah suatu garis adalah titik yang membagi dua garis tersebut ke dalam dua bagian sama
panjang.
• Jarak antara dua titik A dan B adalah panjang ruas garis yang menghubungkan kedua titik
tersebut yang disimbolkan dengan 𝐴𝐵 .
• Ruas garis-ruas garis kongruen ≅ adalah ruas garis-ruas garis yang mempunyai panjang yang
sama (𝐴𝐵̅̅̅̅ ≅ 𝐶𝐷̅̅̅̅ ⇔ 𝐴𝐵 = 𝐶𝐷).
Simbol ≅ juga dapat digunakan untuk menyatakan dua sudut yang kongruen atau dua sudut
yang besarnya sama atau dua segitiga yang kongruen.
• Sinar 𝐴𝐵⃗⃗⃗⃗⃗ , adalah gabungan ruas garis 𝐴𝐵̅̅̅̅ dan semua titik X sedemikian sehingga B di antara A
dan X.
Geometri Dasar pg. 3
Gambar 1.2. Sinar 𝐴𝐵⃗⃗⃗⃗⃗
• Garis-garis sejajar adalah garis-garis yang terletak di bidang yang sama dan tidak berpotongan.
• Tiga titik dikatakan kolinear jika ketiganya berada pada garis yang sama.
• Sudut ∠ merupakan gabungan dua sinar yang memiliki titik pangkal yang sama, mis. pada ∠𝐴𝑂𝐵
, titik pangkalnya adalah 𝑂. Titik pangkal ini juga disebut titik sudut.
• Dua sudut dikatakan sudut-sudut komplementer jika jumlah besar sudutnya 90°.
• Dua sudut dikatakan sudut-sudut suplementer jika jumlah besar sudutnya 1800
.
• Bisektor suatu sudut adalah sinar yang membagi sudut tersebut ke dalam dua sudut yang.
kongruen.
1.3. AKSIOMA/POSTULAT
Aksioma atau postulat adalah suatu pernyataan yang diterima kebenarannya tanpa pembuktian.
Hal yang membedakan aksioma dengan definisi adalah aksioma menyatakan sesuatu itu ada
atau sesuatu hal itu benar sedangkan definisi sebatas pernyataan tentang suatu hal untuk
memudahkan dalam pendefinisian atau penjelasan tentang apa yang terdapat dalam aksioma
atau teorema. Selain itu, aksioma digunakan sebagai dasar untuk membuktikan suatu teorema.
Sehingga apabila istilah tidak terdefinisi merupakan “blok pembangun” dari istilah-istilah
terdefinisi, maka aksioma dapat dikatakan sebagai “blok pembangun” dari teorema-teorema.
Dalam Geometri Euclid, beberapa contoh aksioma adalah sbb:
• Melalui dua titik berbeda, dapat dibuat satu garis.
• Ukuran panjang dari suatu ruas garis adalah berupa suatu bilangan yang unik/tunggal
• Jika X merupakan suatu titik di 𝐴𝐵̅̅̅̅ dengan A-X-B, maka AX + XB = AB.
• Jika dua garis saling berpotongan, maka kedua garis tersebut berpotongan di satu titik.
Geometri Dasar pg. 4
1.4.TEOREMA
Teorema merupakan pernyataan yang dapat atau mesti dibuktikan dengan menggunakan
aksioma atau sifat-sifat tertentu. Contoh dari teorema di Geometri Euclid adalah sbb:
• Titik tengah dari suatu ruas garis bersifat tunggal
• Terdapat satu dan hanya satu bisektor untuk suatu sudut
• Sudut-sudut vertikal atau saling bertolak belakang kongruen
Gambar 1.3. ∠1 ≅ ∠3 dan ∠2 ≅ ∠4

More Related Content

What's hot

Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Mkls Rivership
 
8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)reno sutriono
 
PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1
PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1
PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1astrioktawahyuni
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1Rahma Siska Utari
 
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMPPPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMPBinti Wulandari
 
Kd 3.1 mat Geometri Ruang
Kd 3.1 mat Geometri RuangKd 3.1 mat Geometri Ruang
Kd 3.1 mat Geometri Ruangradar radius
 
Aksioma insidensial dalam geometri euclide
Aksioma insidensial dalam geometri euclideAksioma insidensial dalam geometri euclide
Aksioma insidensial dalam geometri euclideagusloveridha
 
Materi Fungsi SMP Kelas VIII
Materi Fungsi SMP Kelas VIIIMateri Fungsi SMP Kelas VIII
Materi Fungsi SMP Kelas VIIIwayuphe
 
KOORDINAT KARTESIUS (sumbu x, sumbu-y, titik asal (0, 0) & titik tertentu (a,...
KOORDINAT KARTESIUS (sumbu x, sumbu-y, titik asal (0, 0) & titik tertentu (a,...KOORDINAT KARTESIUS (sumbu x, sumbu-y, titik asal (0, 0) & titik tertentu (a,...
KOORDINAT KARTESIUS (sumbu x, sumbu-y, titik asal (0, 0) & titik tertentu (a,...Shinta Novianti
 
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema PythagorasRahma Siska Utari
 
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2Shinta Novianti
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)Nia Matus
 
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRATPPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRATRini Ayu Agustin
 

What's hot (20)

Geometri Eliptik
Geometri EliptikGeometri Eliptik
Geometri Eliptik
 
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
 
8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)
8.3.8 Rpp lingkaran (reno sutriono)
 
PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1
PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1
PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
 
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMPPPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
 
Kd 3.1 mat Geometri Ruang
Kd 3.1 mat Geometri RuangKd 3.1 mat Geometri Ruang
Kd 3.1 mat Geometri Ruang
 
Aksioma insidensial dalam geometri euclide
Aksioma insidensial dalam geometri euclideAksioma insidensial dalam geometri euclide
Aksioma insidensial dalam geometri euclide
 
Materi Fungsi SMP Kelas VIII
Materi Fungsi SMP Kelas VIIIMateri Fungsi SMP Kelas VIII
Materi Fungsi SMP Kelas VIII
 
KOORDINAT KARTESIUS (sumbu x, sumbu-y, titik asal (0, 0) & titik tertentu (a,...
KOORDINAT KARTESIUS (sumbu x, sumbu-y, titik asal (0, 0) & titik tertentu (a,...KOORDINAT KARTESIUS (sumbu x, sumbu-y, titik asal (0, 0) & titik tertentu (a,...
KOORDINAT KARTESIUS (sumbu x, sumbu-y, titik asal (0, 0) & titik tertentu (a,...
 
Persamaan garis lurus
Persamaan garis lurusPersamaan garis lurus
Persamaan garis lurus
 
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
 
Bahan Ajar Sistem Koordinat
Bahan Ajar Sistem KoordinatBahan Ajar Sistem Koordinat
Bahan Ajar Sistem Koordinat
 
geometri terurut
geometri terurutgeometri terurut
geometri terurut
 
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2
 
Koneksi Matematika
Koneksi MatematikaKoneksi Matematika
Koneksi Matematika
 
Bangun datar ppt
Bangun datar pptBangun datar ppt
Bangun datar ppt
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRATPPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
 

Similar to Materi geometri dasar pertama

Geometri pengukuran
Geometri pengukuranGeometri pengukuran
Geometri pengukuranKhoiriyah1
 
Buku Geometri pengukuran SMP
Buku Geometri pengukuran SMPBuku Geometri pengukuran SMP
Buku Geometri pengukuran SMPsuep_x
 
Geometri Pengukuran
Geometri PengukuranGeometri Pengukuran
Geometri PengukuranKhoiriyah1
 
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMPBuku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMPFerry Yansyah
 
GEOMETRI SEBAGAI SISTEM DEDUKTIF, POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDES.pptx
GEOMETRI SEBAGAI SISTEM DEDUKTIF, POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDES.pptxGEOMETRI SEBAGAI SISTEM DEDUKTIF, POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDES.pptx
GEOMETRI SEBAGAI SISTEM DEDUKTIF, POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDES.pptxWidyaMeka
 
2. Hakikat Matematika.pptx
2. Hakikat Matematika.pptx2. Hakikat Matematika.pptx
2. Hakikat Matematika.pptxEsterHutahaean1
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.siKiki Ni
 
Hakekat matematika
Hakekat matematikaHakekat matematika
Hakekat matematikazuliazaenii
 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasarhildaayu5
 
R5 a kelompok 1 - geometri datar
R5 a   kelompok 1 - geometri datarR5 a   kelompok 1 - geometri datar
R5 a kelompok 1 - geometri datarYusuf Putra
 
R5 a kelompok 1 - geometri datar
R5 a   kelompok 1 - geometri datarR5 a   kelompok 1 - geometri datar
R5 a kelompok 1 - geometri datarmatematikaunindra
 

Similar to Materi geometri dasar pertama (20)

Geometri pengukuran
Geometri pengukuranGeometri pengukuran
Geometri pengukuran
 
Buku Geometri pengukuran SMP
Buku Geometri pengukuran SMPBuku Geometri pengukuran SMP
Buku Geometri pengukuran SMP
 
Geometri Pengukuran
Geometri PengukuranGeometri Pengukuran
Geometri Pengukuran
 
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMPBuku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
 
GEOMETRI SEBAGAI SISTEM DEDUKTIF, POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDES.pptx
GEOMETRI SEBAGAI SISTEM DEDUKTIF, POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDES.pptxGEOMETRI SEBAGAI SISTEM DEDUKTIF, POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDES.pptx
GEOMETRI SEBAGAI SISTEM DEDUKTIF, POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDES.pptx
 
Aksiomatika.pptx
Aksiomatika.pptxAksiomatika.pptx
Aksiomatika.pptx
 
Geometri
GeometriGeometri
Geometri
 
Karakteristik matematik1
Karakteristik matematik1Karakteristik matematik1
Karakteristik matematik1
 
2. Hakikat Matematika.pptx
2. Hakikat Matematika.pptx2. Hakikat Matematika.pptx
2. Hakikat Matematika.pptx
 
Geometri Ruang
Geometri Ruang  Geometri Ruang
Geometri Ruang
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.si
 
Modul Geometri Ruang
Modul Geometri RuangModul Geometri Ruang
Modul Geometri Ruang
 
Modul Geometri Ruang
Modul Geometri RuangModul Geometri Ruang
Modul Geometri Ruang
 
Hakekat matematika
Hakekat matematikaHakekat matematika
Hakekat matematika
 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasar
 
R5 a kelompok 1 - geometri datar
R5 a   kelompok 1 - geometri datarR5 a   kelompok 1 - geometri datar
R5 a kelompok 1 - geometri datar
 
R5a kelompok 2
R5a kelompok 2R5a kelompok 2
R5a kelompok 2
 
R5 a kelompok 1 - geometri datar
R5 a   kelompok 1 - geometri datarR5 a   kelompok 1 - geometri datar
R5 a kelompok 1 - geometri datar
 
PPT TEO CEVA.pdf
PPT TEO CEVA.pdfPPT TEO CEVA.pdf
PPT TEO CEVA.pdf
 

Recently uploaded

Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 

Recently uploaded (20)

Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 

Materi geometri dasar pertama

  • 1. Geometri Dasar pg. 1 1. PENGANTAR KONSEP-KONSEP DASAR GEOMETRI FAJAR ARWADI JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 1.1.ISTILAH TIDAK TERDEFINISI Sebagaimana pada sistem matematika secara umum, pada Geometri Euclid, terdapat istilah tidak terdefinisi, istilah terdefinisi, aksioma/postulat, dan teorema. Kata “tidak terdefinisi” pada istilah tidak terdefinisi di geometri sedikit berbeda dengan istilah “tak terdefinisi” yang juga terdapat dalam ilmu matematika seperti operasi 5 − 8 tidak terdefinisi pada bilangan bulat positif dan bilangan √−1 tidak terdefinisi pada sistem bilangan real. Istilah tidak terdefinisi berkenaan dengan kosakata yaitu berupa aspek yang dimana merupakan tahapan awal seseorang dalam belajar matematika. Di tingkat sekolah dasar dan menengah, telah dipelajari definisi dari beberapa istilah matematika seperti segitiga, pecahan, polinom, dsb. Seiring waktu di perguruan tinggi, seseorang akan semakin sadar dan secara tepat memahami apa yang diucapkan dan ditulis mengenai definisi dari istilah matematika. Sebagai contoh, ketika kita mempelajari poligon, maka yang dimaksud adalah bidang datar yang dibatasi oleh sejumlah ruas garis. Perhatikan bahwa, dalam mendefinisikan poligon, kita menggunakan istilah lainnya yakni bidang datar dan ruas garis. Lalu apa yang dimaksud dengan bidang datar dan ruas garis? Misalkan kita mendefinisikan ruas garis sebagai bagian dari suatu garis yang dibatasi oleh dua titik ujung. Dari pendefinisian tersebut, terjadi lagi penggunaan istilah lainnya yakni garis dan titik ujung. Jika kita mendefinisikan istilah-istilah tersebut, maka kita harus menggunakan istilah lainnya yang selanjutnya mesti didefinisikan lagi. Oleh karena itu, mesti terdapat istilah dimana kita dapat “berhenti” dalam pendefinisian. Istilah tersebutlah yang dinamakan istilah tidak terdefinisi. Konsep tidak terdefinisi inilah yang berperan sebagai “blok pembangun” istilah-istilah matematika lainnya. Pada geometri euclid, istilah tidak terdefinisi memiliki contoh yakni titik, garis, dan bidang. Meskipun dikatakan konsep tidak terdefinisi, bukan berarti kita tidak boleh mendeskripsikan contoh-contoh tersebut. Kita dapat mendeskripsikan titik sebagai sesuatu yang tidak memiliki panjang dan lebar atau garis dideskripsikan sebagai tepi dari suatu “penggaris” yang panjangnya tak hingga.
  • 2. Geometri Dasar pg. 2 1.2.ISTILAH TERDEFINISI Secara sederhana, istilah terdefinisi merupakan pernyataan berupa kalimat definitif yang di dalamnya menggunakan baik istilah tidak terdefinisi maupun istilah terdefinisi. Pada pendefinisian, hal-hal yang mesti diperhatikan adalah: 1. Terdapat istilah yang didefinisikan 2. Terdapa kategorisasi istilah yang didefinisikan ke dalam suatu himpunan atau kategori 3. Terdapat perbeadaan antara istilah yang didefinisikan dengan istilah yang lain 4. Dapat di”konvers”kan Selain menggunakan pola di atas, dalam pendefinisian juga dapat menggunakan kata jika dan hanya jika atau jika/apabila Contoh: Ruas garis adalah bagian dari suatu garis yang dibatasi oleh dua titik ujung. Gambar 1.1. Ruas garis yang dibatasi dengan dua titik ujung yakni 𝐴 dan 𝐵 Pada definisi di atas, terdapat istilah yang didefinisikan yaitu ruas garis, terdapat kategorisasi yaitu suatu garis, terdapat perbeadaan antara istilah yang didefinisikan dengan istilah yang lain yaitu yang dibatasi oleh dua titik ujung, dan dapat dikonvers kan yakni suatu garis yang dibatasi oleh dua titik ujung adalah ruas garis. Notasi ruas garis yakni 𝐴𝐵̅̅̅̅ dengan dua titik ujung 𝐴 dan 𝐵 Berikut beberapa definisi dari konsep-konsep dasar geometri: • Titik tengah suatu garis adalah titik yang membagi dua garis tersebut ke dalam dua bagian sama panjang. • Jarak antara dua titik A dan B adalah panjang ruas garis yang menghubungkan kedua titik tersebut yang disimbolkan dengan 𝐴𝐵 . • Ruas garis-ruas garis kongruen ≅ adalah ruas garis-ruas garis yang mempunyai panjang yang sama (𝐴𝐵̅̅̅̅ ≅ 𝐶𝐷̅̅̅̅ ⇔ 𝐴𝐵 = 𝐶𝐷). Simbol ≅ juga dapat digunakan untuk menyatakan dua sudut yang kongruen atau dua sudut yang besarnya sama atau dua segitiga yang kongruen. • Sinar 𝐴𝐵⃗⃗⃗⃗⃗ , adalah gabungan ruas garis 𝐴𝐵̅̅̅̅ dan semua titik X sedemikian sehingga B di antara A dan X.
  • 3. Geometri Dasar pg. 3 Gambar 1.2. Sinar 𝐴𝐵⃗⃗⃗⃗⃗ • Garis-garis sejajar adalah garis-garis yang terletak di bidang yang sama dan tidak berpotongan. • Tiga titik dikatakan kolinear jika ketiganya berada pada garis yang sama. • Sudut ∠ merupakan gabungan dua sinar yang memiliki titik pangkal yang sama, mis. pada ∠𝐴𝑂𝐵 , titik pangkalnya adalah 𝑂. Titik pangkal ini juga disebut titik sudut. • Dua sudut dikatakan sudut-sudut komplementer jika jumlah besar sudutnya 90°. • Dua sudut dikatakan sudut-sudut suplementer jika jumlah besar sudutnya 1800 . • Bisektor suatu sudut adalah sinar yang membagi sudut tersebut ke dalam dua sudut yang. kongruen. 1.3. AKSIOMA/POSTULAT Aksioma atau postulat adalah suatu pernyataan yang diterima kebenarannya tanpa pembuktian. Hal yang membedakan aksioma dengan definisi adalah aksioma menyatakan sesuatu itu ada atau sesuatu hal itu benar sedangkan definisi sebatas pernyataan tentang suatu hal untuk memudahkan dalam pendefinisian atau penjelasan tentang apa yang terdapat dalam aksioma atau teorema. Selain itu, aksioma digunakan sebagai dasar untuk membuktikan suatu teorema. Sehingga apabila istilah tidak terdefinisi merupakan “blok pembangun” dari istilah-istilah terdefinisi, maka aksioma dapat dikatakan sebagai “blok pembangun” dari teorema-teorema. Dalam Geometri Euclid, beberapa contoh aksioma adalah sbb: • Melalui dua titik berbeda, dapat dibuat satu garis. • Ukuran panjang dari suatu ruas garis adalah berupa suatu bilangan yang unik/tunggal • Jika X merupakan suatu titik di 𝐴𝐵̅̅̅̅ dengan A-X-B, maka AX + XB = AB. • Jika dua garis saling berpotongan, maka kedua garis tersebut berpotongan di satu titik.
  • 4. Geometri Dasar pg. 4 1.4.TEOREMA Teorema merupakan pernyataan yang dapat atau mesti dibuktikan dengan menggunakan aksioma atau sifat-sifat tertentu. Contoh dari teorema di Geometri Euclid adalah sbb: • Titik tengah dari suatu ruas garis bersifat tunggal • Terdapat satu dan hanya satu bisektor untuk suatu sudut • Sudut-sudut vertikal atau saling bertolak belakang kongruen Gambar 1.3. ∠1 ≅ ∠3 dan ∠2 ≅ ∠4