SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
1
1.3 PERKALIAN TITIK
Sejauh ini kita telah mempelajari tentang bagaimana menjumlakan dua vektor dan
mengalikan sebuah vektor dengan sebuah skalar. Pertanyaan yang kemudian
muncul adalah: apakah mungkin untuk mengalikan dua vektor sedemikian sehingga
hasil kalinya merupakan kuantitas yang berguna? Salah satu perkalian yang
dimaksud adalah perkalian titik, yang didefinisikan di bawah ini. Perkalian lainnya
adalah perkalian silang, yang akan kita diskusikan pada bagian berikutnya.
Definisi Jika ๐š = โŒฉ๐‘Ž1, ๐‘Ž2, ๐‘Ž3โŒช dan ๐› = โŒฉ๐‘1, ๐‘2, ๐‘3โŒช, maka perkalian titik dari
๐š dan ๐› adalah bilangan ๐š โˆ™ ๐› yang diberikan oleh
๐š โˆ™ ๐› = ๐‘Ž1 ๐‘1 + ๐‘Ž2 ๐‘2 + ๐‘Ž3 ๐‘3
Jadi, untuk menentukan hasil kali titik dari ๐š dan ๐›, kita mengalikan
komponen-komponen yang bersesuaian dan menjumlahkannya. Hasilnya bukan
vektor. Hasilnya adalah sebuah bilangan riil, yaitu sebuah skalar. Untuk alasan
inilah, perkalian titik terkadang disebut perkalian skalar (atau inner product).
Meskipun definisi di atas diberikan untuk vektor-vektor tiga-dimensi, perkalian
titik dari vektor-vektor dua-dimensi didefinisikan dengan cara yang sama:
โŒฉ๐‘Ž1, ๐‘Ž2โŒช โˆ™ โŒฉ๐‘1, ๐‘2โŒช = ๐‘Ž1 ๐‘1 + ๐‘Ž2 ๐‘2
Contoh 1
โŒฉ2, 4โŒช โˆ™ โŒฉ3, โˆ’1โŒช = 2(3) + 4(โˆ’1) = 2
โŒฉโˆ’1, 7, 4โŒช โˆ™ โŒฉ6, 2, โˆ’
1
2
โŒช = โˆ’1(6) + 7(2) + 4(โˆ’
1
2
) = 6
(๐‘– + 2๐‘— โˆ’ 3๐‘˜) โˆ™ (2๐‘— โˆ’ ๐‘˜) = 1(0) + 2(2) + (โˆ’3)(โˆ’1) = 7
โ–ก
Perkalian titik terikat dalam banyak hukum yang dipenui untuk perkalian
biasa dari bilangan-bilangan riil. Hukum-hukum ini dinyatakan dalam teorema
berikut.
SIFAT-SIFAT PERKALIAN TITIK Jika ๐š, ๐›, dan ๐œ adalah vektor-
vektor dalam ๐‘‰๐‘› dan ๐‘ dan ๐‘‘ adalah skalar, maka
1. ๐š โˆ™ ๐› = |๐š|2
2. ๐š โˆ™ ๐› = ๐› โˆ™ ๐š
3. ๐š โˆ™ (๐› + ๐œ) = ๐š โˆ™ ๐› + ๐š โˆ™ ๐œ 4. (๐‘๐š) โˆ™ ๐› = ๐‘(๐š โˆ™ ๐›) = ๐š โˆ™ (๐‘๐›)
5. ๐ŸŽ โˆ™ ๐š = 0
2
Pembuktian dapat dilakukan dengan menggunakan definisi perkalian titik dan
ditinggalkan kepada mahasiswa.
Sebuah interpretasi geometris dapat diberikan untuk perkalian titik ๐š โˆ™ ๐›
dalam konteks sudut ๐œฝ diantara ๐š dan ๐›, yang didefiniskan sebagai sudut diantara
representasi dari ๐š dan ๐› yang dimulai dari titik asal, dimana 0 โ‰ค ๐œƒ โ‰ค ๐œ‹. Dengan
kata lain, ๐œƒ adalah sudut antara segmen garis ๐‘‚๐ดโƒ—โƒ—โƒ—โƒ—โƒ— dan ๐‘‚๐ตโƒ—โƒ—โƒ—โƒ—โƒ— dalam Gambar 1. Catat
bahwa jika ๐š dan ๐› adalah vektor-vektor yang sejajar, maka ๐œƒ = 0 atau ๐œƒ = ๐œ‹.
Gambar 1
Rumus dalam teorema berikut ini digunakan oleh fisikawan sebagai definisi
dari perkalian titik.
TEOREMA Jika ๐œƒ adalah sudut antara vektor-vektor ๐š dan ๐›, maka
๐š โˆ™ ๐› = |๐š||๐›| cos ๐œƒ
Pembuktian dapat dilakukan dengan menggunakan Aturan Cosinus dan sifat-sifat
1, 2, dan 3 dari perkalian titik, dan ditinggalkan kepada mahasiswa.
Contoh 2
Jika vektor-vektor ๐š dan ๐› memiliki panjang 4 dan 6, dan sudut diantara
kedua vektor itu adalah ๐œ‹/3, tentukan ๐š โˆ™ ๐›.
Penyelesaian
Dengan menggunakan teorema perkalian titik diatas, kita memiliki
๐š โˆ™ ๐› = |๐š||๐›| cos (
๐œ‹
3
) = 4 โˆ™ 6 โˆ™
1
2
= 12
โ–ก
Rumus dalam teorema diatas memungkinkan kita untuk mencari besar sudut
diantara dua vektor.
AKIBAT Jika ๐œƒ adalah sudut antara vektor-vektor tak nol ๐š dan ๐›, maka
3
cos ๐œƒ =
๐š โˆ™ ๐›
|๐š||๐›|
Contoh 3
Tentukan besar sudut diantara vektor ๐š = โŒฉ2, 2, โˆ’1โŒช dan ๐› = โŒฉ5, โˆ’3, 2โŒช.
Penyelesaian
Karena
|๐‘Ž| = โˆš22 + 22 + (โˆ’1)2 = 3 dan |๐‘| = โˆš52 + (โˆ’3)2 + 22 = โˆš38
dan karena
๐š โˆ™ ๐› = 2(5) + 2(โˆ’3) + (โˆ’1)(2) = 2
oleh akibat kita peroleh
cos ๐œƒ =
๐š โˆ™ ๐›
|๐š||๐›|
=
2
3โˆš38
Jadi, sudut diantara ๐‘Ž dan ๐‘ adalah
๐œƒ = cosโˆ’1
(
2
3โˆš38
) โ‰ˆ 1.46 (atau 84ยฐ)
โ–ก
Dua vektor tak nol ๐š dan ๐› disebut tegak lurus atau ortogonal jika sudut
diantara kedua vektor tersebut adalah ๐œƒ = ๐œ‹/2. Maka teorema diatas memberikan
๐š โˆ™ ๐› = |๐š||๐›| cos (
๐œ‹
2
) = 0
dan sebaliknya jika ๐š โˆ™ ๐› = 0, maka cos ๐œƒ = 0, sehingga ๐œƒ = ๐œ‹/2. Vektor nol ๐ŸŽ
dianggap tegak lurus pada semua vektor. Dengan demikian kita memiliki metode
yang berikut untuk menentukan apakah dua vektor saling tegak lurus atau tidak.
Dua vektor ๐š dan ๐› saling tegak lurus jika dan hanya jika ๐š โˆ™ ๐› = 0
Contoh 4
Perlihatkan bahwa 2๐ข + 2๐ฃ โˆ’ ๐ค tegak lurus terhadap 5๐ข โˆ’ 4๐ฃ + 2๐ค.
Penyelesaian
4
Karena
(2๐ข + 2๐ฃ โˆ’ ๐ค) โˆ™ (5๐ข โˆ’ 4๐ฃ + 2๐ค) = 2(5) + 2(โˆ’4) + (โˆ’1)(2) = 0
vektor-vektor ini saling tegak lurus.
โ–ก
Karena ๐œƒ > 0 jika 0 โ‰ค ๐œƒ < ๐œ‹/2 dan cos ๐œƒ < 0 jika ๐œ‹/2 < ๐œƒ โ‰ค ๐œ‹, kita
lihat bahwa ๐š โˆ™ ๐› adalah positif untuk ๐œƒ < ๐œ‹/2 dan negatif untuk ๐œƒ > ๐œ‹/2. Kita
dapat memikirkan ๐š โˆ™ ๐› sebagai pengukuran perpanjangan pada mana ๐š dan ๐›
memiliki arah yang sama. Perkalian titik ๐š โˆ™ ๐› adalah positif jika ๐š dan ๐› memiliki
arah yang sama, 0 jika keduanya saling tegak lurus, dan negatif jika mereka
memiliki arah yang berlawanan. (lihat Gambar 2).
Gambar 2
Dalam kasus tertentu dimana ๐š dan ๐› memiliki arah yang sama, kita memiliki ๐œƒ =
0, jadi cos ๐œƒ = 1 dan
๐š โˆ™ ๐› = |๐š||๐›|
Jika ๐š dan ๐› memiliki arah yang berlawanan, maka ๐œƒ = ๐œ‹, jadi cos ๐œƒ = โˆ’1
dan ๐š โˆ™ ๐› = โˆ’|๐š||๐›|.
Sudut-sudut arah dari sebuah vektor tak nol ๐š adalah sudut-sudut ๐›ผ, ๐›ฝ,
dan ๐›พ (dalam interval [0, ๐œ‹]) yang dibentuk oleh ๐š dengan sumbu-๐‘ฅ, sumbu-๐‘ฆ, dan
sumbu-๐‘ง yang positif. (Lihat Gambar 3). Cosinus dari sudut-sudut arah ini, yaitu
cos ๐›ผ, cos ๐›ฝ, dan cos ๐›พ, disebut cosinus arah dari vektor ๐š. Dengan menggunakan
akibat di atas, dengan ๐› digantikan oleh ๐ข, kita mendapatkan
cos ๐›ผ =
๐š โˆ™ ๐ข
|๐š||๐ข|
=
๐‘Ž1
|๐š|
5
Gambar 3
Dengan cara yang sama, kita juga akan mendapatkan
cos ๐›ฝ =
๐‘Ž2
|๐š|
cos ๐›พ =
๐‘Ž3
|๐š|
Dengan mengkuadratkan dan menjumlahkan ketiga cosinus arah ini, kita dapatkan
cos2
๐›ผ + cos2
๐›ฝ + cos2
๐›พ = 1
Kita juga bisa menuliskan
๐š = โŒฉ๐‘Ž1, ๐‘Ž2, ๐‘Ž3โŒช = โŒฉ|๐š| cos ๐›ผ , |๐š| cos ๐›ฝ , |๐š| cos ๐›พโŒช
= |๐š|โŒฉcos ๐›ผ , cos ๐›ฝ , cos ๐›พโŒช
Dengan demikian
1
|๐š|
๐š = โŒฉcos ๐›ผ , cos ๐›ฝ , cos ๐›พโŒช
yang berarti bahwa cosinus-cosinus arah dari ๐š adalah komponen-komponen vektor
satuan dalam arah ๐š.
Gambar 4 di bawah ini memperlihatkan representasi ๐‘ƒ๐‘„โƒ—โƒ—โƒ—โƒ—โƒ— dan ๐‘ƒ๐‘…โƒ—โƒ—โƒ—โƒ—โƒ— dari dua
vektor ๐š dan ๐› dengan titik pangkal yang sama di ๐‘ƒ. Jika ๐‘† adalah titik potong garis
yang melalui ๐‘… dan tegak lurus pada garis yang mengandung ๐‘ƒ๐‘„โƒ—โƒ—โƒ—โƒ—โƒ— , maka vektor
dengan representasi ๐‘ƒ๐‘†โƒ—โƒ—โƒ—โƒ— disebut proyeksi vektor ๐› pada ๐š dan dinyatakan dengan
proy ๐‘Ž ๐›. Kita bisa saja membayangkan proyeksi vektor ini sebagai bayangan dari
๐›.
6
proyab proyab
Gambar 4
Proyeksi vektor
Proyeksi skalar dari ๐› pada ๐š (yang juga disebut sebagai komponen ๐›
disepanjang a) didefinisikan sebagai besaran bertanda dari proyeksi vektor, yang
merupakan bilangan |๐›| cos ๐œƒ, dimana ๐œƒ adalah sudut diantara a dan b (Lihat
Gambar 5) yang dinotasikan dengan kompa b.
kompab
Gambar 5
Proyeksi skalar dari b pada a
Perhatikan bahwa besaran ini bernilai negatif jika
๐œ‹
2
< ๐œƒ โ‰ค ๐œ‹. Persamaan
๐š โˆ™ ๐› = |๐š||๐›| cos ๐œƒ = |๐š|(|๐›| cos ๐œƒ)
memperlihatkan bahwa perkalian titik dari a dan b dapat diinterpretasikan sebagai
panjang dari a dikali proyeksi skalar dari b pada a. Karena
|๐›| cos ๐œƒ =
๐š โˆ™ ๐›
|๐š|
=
๐š
|๐š|
โˆ™ ๐›
komponen dari b disepanjang a dapat dihitung dengan mengambil perkalian titik
dari b dengan vektor satuan dalam arah a. Dengan demikian,
Proyeksi skalar dari b pada a: kompa b =
๐šโˆ™๐›
|๐š|
Proyeksi vektor b pada a: proya b = (
๐šโˆ™๐›
|๐š|
)
๐š
|๐š|
=
๐šโˆ™๐›
|๐š|2
๐š
7
Perhatikan bahwa vektor proyeksi adalah proyeksi skalar dikali vektor satuan dalam
arah a.
Contoh 4
Tentukan proyeksi skalar dan proyeksi vektor dari ๐› = โŒฉ1, 1, 2โŒช pada ๐š =
โŒฉโˆ’2, 3, 1โŒช.
Penyelesaian
Karena |๐š| = โˆš(โˆ’2)2 + 32 + 12 = โˆš14, proyeksi skalar dari b pada a
adalah
kompa b =
๐šโˆ™๐›
|๐š|
=
(โˆ’2)(1)+3(1)+1(2)
โˆš14
=
3
โˆš14
proyeksi vektor adalah proyeksi skalar dikali vektor satuan dalam arah a:
proya b = (
๐šโˆ™๐›
|๐š|
)
๐š
|๐š|
=
3
โˆš14
๐š
|๐š|
=
3
14
๐š = โŒฉโˆ’
3
7
,
9
14
,
3
14
โŒช
โ–ก
LATIHAN 1.3
1. Yang manakah dari beberapa ekspresi berikut ini yang memiliki keberartian
dan yang tidak memiliki keberartian? Jelaskan.
(a) (๐š โˆ™ ๐›) โˆ™ ๐œ (b) (๐š โˆ™ ๐›)๐œ
(c) |๐š|(๐› โˆ™ ๐œ) (d) ๐š โˆ™ (๐› + ๐œ)
(e) ๐š โˆ™ ๐› + ๐œ (f) |๐š| โˆ™ (๐› + ๐œ)
2. Tentukan perkalian titik dari dua vektor jika panjang keduanya adalah 6 dan
1
3
dan sudut diantara keduanya adalah
๐œ‹
4
.
3. Jika u adalah sebuah vektor satuan, tentukan ๐ฎ โˆ™ ๐ฏ dan ๐ฎ โˆ™ ๐ฐ.
(a)
(b)
8
4. Perlihatkan bahwa
(a) ๐ข โˆ™ ๐ฃ = ๐ฃ โˆ™ ๐ค = ๐ค โˆ™ ๐ข = 0
(b) ๐ข โˆ™ ๐ข = ๐ฃ โˆ™ ๐ฃ = ๐ค โˆ™ ๐ค = 1
5. Tentukan sudut antara vektor-vektor berikut. (Pertama sekali tentukan
persamaan eksak dan kemudian hampiri ke derajat terdekat)
(a) ๐š = โŒฉโˆ’8, 6โŒช dan ๐› = โŒฉโˆš7, 3โŒช
(b) ๐š = โŒฉโˆš3, 1โŒช dan ๐› = โŒฉ0, 5โŒช
6. Tentukan apakah vektor-vektor berikut ini adalah orthogonal, sejajar, atau
tidak kedua-duanya.
(a) ๐š = โŒฉโˆ’5, 3, 7โŒช dan ๐› = โŒฉ6, โˆ’8, 2โŒช
(b) ๐š = โŒฉ4, 6โŒช dan ๐› = โŒฉโˆ’3, 2โŒช
(c) ๐ฎ = โˆ’๐ข + 2๐ฃ + 5๐ค dan ๐ฏ = 3๐ข + 4๐ฃ โˆ’ ๐ค
(d) ๐ฎ = โŒฉ๐‘Ž, ๐‘, ๐‘โŒช dan ๐ฏ = โŒฉโˆ’๐‘, ๐‘Ž, 0โŒช
7. Tentukan cosinus arah dan sudut arah dari vektor-vektor berikut.
(a) โŒฉ3, 4, 5โŒช (b) โŒฉ1, โˆ’2, โˆ’1โŒช
(c) 2๐ข + 3๐ฃ โˆ’ 6๐ค (d) 2๐ข โˆ’ ๐ฃ + 2๐ค
(e) โŒฉ๐‘, ๐‘, ๐‘โŒช, dimana ๐‘ > 0

More Related Content

What's hot

Lkpd soal.matematika
Lkpd soal.matematikaLkpd soal.matematika
Lkpd soal.matematikaantiantika
ย 
Rpp fungsi eksponen dan logaritma
Rpp fungsi eksponen dan logaritmaRpp fungsi eksponen dan logaritma
Rpp fungsi eksponen dan logaritmaBedoe Gates
ย 
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilSistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilNailul Hasibuan
ย 
Rpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fixRpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fixAZLAN ANDARU
ย 
Lkpd himpunan p1
Lkpd himpunan p1Lkpd himpunan p1
Lkpd himpunan p1Siti Maesaroh
ย 
Bab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologiBab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologiMayawi Karim
ย 
Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)
Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)
Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)NorsyifaZakiah
ย 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfPawit Ngafani
ย 
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian MasalahPelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian MasalahnadyaGB21
ย 
Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)
Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)
Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)bemgusti
ย 
LKPD REFLEKSI KELAS XI
LKPD REFLEKSI KELAS XILKPD REFLEKSI KELAS XI
LKPD REFLEKSI KELAS XIrandiramlan
ย 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)Nia Matus
ย 
PPT Matematika Logaritma dan Bilangan Irasional
PPT Matematika Logaritma dan Bilangan IrasionalPPT Matematika Logaritma dan Bilangan Irasional
PPT Matematika Logaritma dan Bilangan IrasionalDwi Lestariningsih
ย 

What's hot (20)

Lkpd soal.matematika
Lkpd soal.matematikaLkpd soal.matematika
Lkpd soal.matematika
ย 
Rpp fungsi eksponen dan logaritma
Rpp fungsi eksponen dan logaritmaRpp fungsi eksponen dan logaritma
Rpp fungsi eksponen dan logaritma
ย 
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilSistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
ย 
GRAPH BERARAH DAN NETWORK
GRAPH BERARAH DAN NETWORKGRAPH BERARAH DAN NETWORK
GRAPH BERARAH DAN NETWORK
ย 
Rpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fixRpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fix
ย 
Lkpd himpunan p1
Lkpd himpunan p1Lkpd himpunan p1
Lkpd himpunan p1
ย 
Bab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologiBab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologi
ย 
Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)
Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)
Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)
ย 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
ย 
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian MasalahPelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
ย 
Geometri ruang
Geometri ruangGeometri ruang
Geometri ruang
ย 
5 gradien
5 gradien5 gradien
5 gradien
ย 
Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)
Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)
Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)
ย 
LKPD REFLEKSI KELAS XI
LKPD REFLEKSI KELAS XILKPD REFLEKSI KELAS XI
LKPD REFLEKSI KELAS XI
ย 
Powerpoint SPtLDV
Powerpoint SPtLDVPowerpoint SPtLDV
Powerpoint SPtLDV
ย 
Koset
KosetKoset
Koset
ย 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
ย 
Teori graph
Teori graphTeori graph
Teori graph
ย 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
ย 
PPT Matematika Logaritma dan Bilangan Irasional
PPT Matematika Logaritma dan Bilangan IrasionalPPT Matematika Logaritma dan Bilangan Irasional
PPT Matematika Logaritma dan Bilangan Irasional
ย 

Similar to 1.3 Perkalian Titik

Vektor , matminat kelas 10
Vektor , matminat kelas 10Vektor , matminat kelas 10
Vektor , matminat kelas 10ElisabethYesi
ย 
resume-vektor
resume-vektorresume-vektor
resume-vektor4905tgc
ย 
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik RuangVektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik RuangMuhammadFirzha1
ย 
Pamuji Yani-Vektor di R2
Pamuji Yani-Vektor di R2Pamuji Yani-Vektor di R2
Pamuji Yani-Vektor di R2PamujiYani
ย 
Vektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika PeminatanVektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika PeminatanMaisyah Wanda
ย 
Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)Ana Sugiyarti
ย 
Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1nico popo
ย 
PPT persamaan garis lurus.pptx
PPT persamaan garis lurus.pptxPPT persamaan garis lurus.pptx
PPT persamaan garis lurus.pptxFaikotulAzmiyah1
ย 
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Mkls Rivership
ย 
Matematika Peminatan " Vektor"
Matematika Peminatan " Vektor"Matematika Peminatan " Vektor"
Matematika Peminatan " Vektor"Huzayfi
ย 
PPT_Vektor_Kelas_X_Matematika_Peminatan.pdf
PPT_Vektor_Kelas_X_Matematika_Peminatan.pdfPPT_Vektor_Kelas_X_Matematika_Peminatan.pdf
PPT_Vektor_Kelas_X_Matematika_Peminatan.pdfDefriPratama
ย 
Vektor di ruang 2 dan 3
Vektor di ruang 2 dan 3Vektor di ruang 2 dan 3
Vektor di ruang 2 dan 3Khotibul Umam
ย 

Similar to 1.3 Perkalian Titik (20)

1.4 Perkalian Silang
1.4 Perkalian Silang1.4 Perkalian Silang
1.4 Perkalian Silang
ย 
Vektor , matminat kelas 10
Vektor , matminat kelas 10Vektor , matminat kelas 10
Vektor , matminat kelas 10
ย 
1.2 Vektor di R3
1.2 Vektor di R31.2 Vektor di R3
1.2 Vektor di R3
ย 
resume-vektor
resume-vektorresume-vektor
resume-vektor
ย 
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik RuangVektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
ย 
Pamuji Yani-Vektor di R2
Pamuji Yani-Vektor di R2Pamuji Yani-Vektor di R2
Pamuji Yani-Vektor di R2
ย 
Vektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika PeminatanVektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika Peminatan
ย 
Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)
ย 
Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1
ย 
Bab 4.pdf
Bab 4.pdfBab 4.pdf
Bab 4.pdf
ย 
VEKTOR
VEKTORVEKTOR
VEKTOR
ย 
GAR-1.pptx
GAR-1.pptxGAR-1.pptx
GAR-1.pptx
ย 
PPT persamaan garis lurus.pptx
PPT persamaan garis lurus.pptxPPT persamaan garis lurus.pptx
PPT persamaan garis lurus.pptx
ย 
Vektor
VektorVektor
Vektor
ย 
Vektor plpg
Vektor plpgVektor plpg
Vektor plpg
ย 
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
ย 
Matematika Peminatan " Vektor"
Matematika Peminatan " Vektor"Matematika Peminatan " Vektor"
Matematika Peminatan " Vektor"
ย 
PPT_Vektor_Kelas_X_Matematika_Peminatan.pdf
PPT_Vektor_Kelas_X_Matematika_Peminatan.pdfPPT_Vektor_Kelas_X_Matematika_Peminatan.pdf
PPT_Vektor_Kelas_X_Matematika_Peminatan.pdf
ย 
Vektor di ruang 2 dan 3
Vektor di ruang 2 dan 3Vektor di ruang 2 dan 3
Vektor di ruang 2 dan 3
ย 
Vektor
VektorVektor
Vektor
ย 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
ย 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
ย 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
ย 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
ย 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
ย 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
ย 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
ย 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
ย 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
ย 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
ย 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
ย 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
ย 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
ย 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
ย 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
ย 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
ย 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
ย 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
ย 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
ย 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
ย 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
ย 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
ย 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
ย 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
ย 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
ย 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
ย 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
ย 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
ย 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
ย 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
ย 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
ย 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
ย 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
ย 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
ย 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
ย 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
ย 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
ย 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
ย 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
ย 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
ย 

1.3 Perkalian Titik

  • 1. 1 1.3 PERKALIAN TITIK Sejauh ini kita telah mempelajari tentang bagaimana menjumlakan dua vektor dan mengalikan sebuah vektor dengan sebuah skalar. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah: apakah mungkin untuk mengalikan dua vektor sedemikian sehingga hasil kalinya merupakan kuantitas yang berguna? Salah satu perkalian yang dimaksud adalah perkalian titik, yang didefinisikan di bawah ini. Perkalian lainnya adalah perkalian silang, yang akan kita diskusikan pada bagian berikutnya. Definisi Jika ๐š = โŒฉ๐‘Ž1, ๐‘Ž2, ๐‘Ž3โŒช dan ๐› = โŒฉ๐‘1, ๐‘2, ๐‘3โŒช, maka perkalian titik dari ๐š dan ๐› adalah bilangan ๐š โˆ™ ๐› yang diberikan oleh ๐š โˆ™ ๐› = ๐‘Ž1 ๐‘1 + ๐‘Ž2 ๐‘2 + ๐‘Ž3 ๐‘3 Jadi, untuk menentukan hasil kali titik dari ๐š dan ๐›, kita mengalikan komponen-komponen yang bersesuaian dan menjumlahkannya. Hasilnya bukan vektor. Hasilnya adalah sebuah bilangan riil, yaitu sebuah skalar. Untuk alasan inilah, perkalian titik terkadang disebut perkalian skalar (atau inner product). Meskipun definisi di atas diberikan untuk vektor-vektor tiga-dimensi, perkalian titik dari vektor-vektor dua-dimensi didefinisikan dengan cara yang sama: โŒฉ๐‘Ž1, ๐‘Ž2โŒช โˆ™ โŒฉ๐‘1, ๐‘2โŒช = ๐‘Ž1 ๐‘1 + ๐‘Ž2 ๐‘2 Contoh 1 โŒฉ2, 4โŒช โˆ™ โŒฉ3, โˆ’1โŒช = 2(3) + 4(โˆ’1) = 2 โŒฉโˆ’1, 7, 4โŒช โˆ™ โŒฉ6, 2, โˆ’ 1 2 โŒช = โˆ’1(6) + 7(2) + 4(โˆ’ 1 2 ) = 6 (๐‘– + 2๐‘— โˆ’ 3๐‘˜) โˆ™ (2๐‘— โˆ’ ๐‘˜) = 1(0) + 2(2) + (โˆ’3)(โˆ’1) = 7 โ–ก Perkalian titik terikat dalam banyak hukum yang dipenui untuk perkalian biasa dari bilangan-bilangan riil. Hukum-hukum ini dinyatakan dalam teorema berikut. SIFAT-SIFAT PERKALIAN TITIK Jika ๐š, ๐›, dan ๐œ adalah vektor- vektor dalam ๐‘‰๐‘› dan ๐‘ dan ๐‘‘ adalah skalar, maka 1. ๐š โˆ™ ๐› = |๐š|2 2. ๐š โˆ™ ๐› = ๐› โˆ™ ๐š 3. ๐š โˆ™ (๐› + ๐œ) = ๐š โˆ™ ๐› + ๐š โˆ™ ๐œ 4. (๐‘๐š) โˆ™ ๐› = ๐‘(๐š โˆ™ ๐›) = ๐š โˆ™ (๐‘๐›) 5. ๐ŸŽ โˆ™ ๐š = 0
  • 2. 2 Pembuktian dapat dilakukan dengan menggunakan definisi perkalian titik dan ditinggalkan kepada mahasiswa. Sebuah interpretasi geometris dapat diberikan untuk perkalian titik ๐š โˆ™ ๐› dalam konteks sudut ๐œฝ diantara ๐š dan ๐›, yang didefiniskan sebagai sudut diantara representasi dari ๐š dan ๐› yang dimulai dari titik asal, dimana 0 โ‰ค ๐œƒ โ‰ค ๐œ‹. Dengan kata lain, ๐œƒ adalah sudut antara segmen garis ๐‘‚๐ดโƒ—โƒ—โƒ—โƒ—โƒ— dan ๐‘‚๐ตโƒ—โƒ—โƒ—โƒ—โƒ— dalam Gambar 1. Catat bahwa jika ๐š dan ๐› adalah vektor-vektor yang sejajar, maka ๐œƒ = 0 atau ๐œƒ = ๐œ‹. Gambar 1 Rumus dalam teorema berikut ini digunakan oleh fisikawan sebagai definisi dari perkalian titik. TEOREMA Jika ๐œƒ adalah sudut antara vektor-vektor ๐š dan ๐›, maka ๐š โˆ™ ๐› = |๐š||๐›| cos ๐œƒ Pembuktian dapat dilakukan dengan menggunakan Aturan Cosinus dan sifat-sifat 1, 2, dan 3 dari perkalian titik, dan ditinggalkan kepada mahasiswa. Contoh 2 Jika vektor-vektor ๐š dan ๐› memiliki panjang 4 dan 6, dan sudut diantara kedua vektor itu adalah ๐œ‹/3, tentukan ๐š โˆ™ ๐›. Penyelesaian Dengan menggunakan teorema perkalian titik diatas, kita memiliki ๐š โˆ™ ๐› = |๐š||๐›| cos ( ๐œ‹ 3 ) = 4 โˆ™ 6 โˆ™ 1 2 = 12 โ–ก Rumus dalam teorema diatas memungkinkan kita untuk mencari besar sudut diantara dua vektor. AKIBAT Jika ๐œƒ adalah sudut antara vektor-vektor tak nol ๐š dan ๐›, maka
  • 3. 3 cos ๐œƒ = ๐š โˆ™ ๐› |๐š||๐›| Contoh 3 Tentukan besar sudut diantara vektor ๐š = โŒฉ2, 2, โˆ’1โŒช dan ๐› = โŒฉ5, โˆ’3, 2โŒช. Penyelesaian Karena |๐‘Ž| = โˆš22 + 22 + (โˆ’1)2 = 3 dan |๐‘| = โˆš52 + (โˆ’3)2 + 22 = โˆš38 dan karena ๐š โˆ™ ๐› = 2(5) + 2(โˆ’3) + (โˆ’1)(2) = 2 oleh akibat kita peroleh cos ๐œƒ = ๐š โˆ™ ๐› |๐š||๐›| = 2 3โˆš38 Jadi, sudut diantara ๐‘Ž dan ๐‘ adalah ๐œƒ = cosโˆ’1 ( 2 3โˆš38 ) โ‰ˆ 1.46 (atau 84ยฐ) โ–ก Dua vektor tak nol ๐š dan ๐› disebut tegak lurus atau ortogonal jika sudut diantara kedua vektor tersebut adalah ๐œƒ = ๐œ‹/2. Maka teorema diatas memberikan ๐š โˆ™ ๐› = |๐š||๐›| cos ( ๐œ‹ 2 ) = 0 dan sebaliknya jika ๐š โˆ™ ๐› = 0, maka cos ๐œƒ = 0, sehingga ๐œƒ = ๐œ‹/2. Vektor nol ๐ŸŽ dianggap tegak lurus pada semua vektor. Dengan demikian kita memiliki metode yang berikut untuk menentukan apakah dua vektor saling tegak lurus atau tidak. Dua vektor ๐š dan ๐› saling tegak lurus jika dan hanya jika ๐š โˆ™ ๐› = 0 Contoh 4 Perlihatkan bahwa 2๐ข + 2๐ฃ โˆ’ ๐ค tegak lurus terhadap 5๐ข โˆ’ 4๐ฃ + 2๐ค. Penyelesaian
  • 4. 4 Karena (2๐ข + 2๐ฃ โˆ’ ๐ค) โˆ™ (5๐ข โˆ’ 4๐ฃ + 2๐ค) = 2(5) + 2(โˆ’4) + (โˆ’1)(2) = 0 vektor-vektor ini saling tegak lurus. โ–ก Karena ๐œƒ > 0 jika 0 โ‰ค ๐œƒ < ๐œ‹/2 dan cos ๐œƒ < 0 jika ๐œ‹/2 < ๐œƒ โ‰ค ๐œ‹, kita lihat bahwa ๐š โˆ™ ๐› adalah positif untuk ๐œƒ < ๐œ‹/2 dan negatif untuk ๐œƒ > ๐œ‹/2. Kita dapat memikirkan ๐š โˆ™ ๐› sebagai pengukuran perpanjangan pada mana ๐š dan ๐› memiliki arah yang sama. Perkalian titik ๐š โˆ™ ๐› adalah positif jika ๐š dan ๐› memiliki arah yang sama, 0 jika keduanya saling tegak lurus, dan negatif jika mereka memiliki arah yang berlawanan. (lihat Gambar 2). Gambar 2 Dalam kasus tertentu dimana ๐š dan ๐› memiliki arah yang sama, kita memiliki ๐œƒ = 0, jadi cos ๐œƒ = 1 dan ๐š โˆ™ ๐› = |๐š||๐›| Jika ๐š dan ๐› memiliki arah yang berlawanan, maka ๐œƒ = ๐œ‹, jadi cos ๐œƒ = โˆ’1 dan ๐š โˆ™ ๐› = โˆ’|๐š||๐›|. Sudut-sudut arah dari sebuah vektor tak nol ๐š adalah sudut-sudut ๐›ผ, ๐›ฝ, dan ๐›พ (dalam interval [0, ๐œ‹]) yang dibentuk oleh ๐š dengan sumbu-๐‘ฅ, sumbu-๐‘ฆ, dan sumbu-๐‘ง yang positif. (Lihat Gambar 3). Cosinus dari sudut-sudut arah ini, yaitu cos ๐›ผ, cos ๐›ฝ, dan cos ๐›พ, disebut cosinus arah dari vektor ๐š. Dengan menggunakan akibat di atas, dengan ๐› digantikan oleh ๐ข, kita mendapatkan cos ๐›ผ = ๐š โˆ™ ๐ข |๐š||๐ข| = ๐‘Ž1 |๐š|
  • 5. 5 Gambar 3 Dengan cara yang sama, kita juga akan mendapatkan cos ๐›ฝ = ๐‘Ž2 |๐š| cos ๐›พ = ๐‘Ž3 |๐š| Dengan mengkuadratkan dan menjumlahkan ketiga cosinus arah ini, kita dapatkan cos2 ๐›ผ + cos2 ๐›ฝ + cos2 ๐›พ = 1 Kita juga bisa menuliskan ๐š = โŒฉ๐‘Ž1, ๐‘Ž2, ๐‘Ž3โŒช = โŒฉ|๐š| cos ๐›ผ , |๐š| cos ๐›ฝ , |๐š| cos ๐›พโŒช = |๐š|โŒฉcos ๐›ผ , cos ๐›ฝ , cos ๐›พโŒช Dengan demikian 1 |๐š| ๐š = โŒฉcos ๐›ผ , cos ๐›ฝ , cos ๐›พโŒช yang berarti bahwa cosinus-cosinus arah dari ๐š adalah komponen-komponen vektor satuan dalam arah ๐š. Gambar 4 di bawah ini memperlihatkan representasi ๐‘ƒ๐‘„โƒ—โƒ—โƒ—โƒ—โƒ— dan ๐‘ƒ๐‘…โƒ—โƒ—โƒ—โƒ—โƒ— dari dua vektor ๐š dan ๐› dengan titik pangkal yang sama di ๐‘ƒ. Jika ๐‘† adalah titik potong garis yang melalui ๐‘… dan tegak lurus pada garis yang mengandung ๐‘ƒ๐‘„โƒ—โƒ—โƒ—โƒ—โƒ— , maka vektor dengan representasi ๐‘ƒ๐‘†โƒ—โƒ—โƒ—โƒ— disebut proyeksi vektor ๐› pada ๐š dan dinyatakan dengan proy ๐‘Ž ๐›. Kita bisa saja membayangkan proyeksi vektor ini sebagai bayangan dari ๐›.
  • 6. 6 proyab proyab Gambar 4 Proyeksi vektor Proyeksi skalar dari ๐› pada ๐š (yang juga disebut sebagai komponen ๐› disepanjang a) didefinisikan sebagai besaran bertanda dari proyeksi vektor, yang merupakan bilangan |๐›| cos ๐œƒ, dimana ๐œƒ adalah sudut diantara a dan b (Lihat Gambar 5) yang dinotasikan dengan kompa b. kompab Gambar 5 Proyeksi skalar dari b pada a Perhatikan bahwa besaran ini bernilai negatif jika ๐œ‹ 2 < ๐œƒ โ‰ค ๐œ‹. Persamaan ๐š โˆ™ ๐› = |๐š||๐›| cos ๐œƒ = |๐š|(|๐›| cos ๐œƒ) memperlihatkan bahwa perkalian titik dari a dan b dapat diinterpretasikan sebagai panjang dari a dikali proyeksi skalar dari b pada a. Karena |๐›| cos ๐œƒ = ๐š โˆ™ ๐› |๐š| = ๐š |๐š| โˆ™ ๐› komponen dari b disepanjang a dapat dihitung dengan mengambil perkalian titik dari b dengan vektor satuan dalam arah a. Dengan demikian, Proyeksi skalar dari b pada a: kompa b = ๐šโˆ™๐› |๐š| Proyeksi vektor b pada a: proya b = ( ๐šโˆ™๐› |๐š| ) ๐š |๐š| = ๐šโˆ™๐› |๐š|2 ๐š
  • 7. 7 Perhatikan bahwa vektor proyeksi adalah proyeksi skalar dikali vektor satuan dalam arah a. Contoh 4 Tentukan proyeksi skalar dan proyeksi vektor dari ๐› = โŒฉ1, 1, 2โŒช pada ๐š = โŒฉโˆ’2, 3, 1โŒช. Penyelesaian Karena |๐š| = โˆš(โˆ’2)2 + 32 + 12 = โˆš14, proyeksi skalar dari b pada a adalah kompa b = ๐šโˆ™๐› |๐š| = (โˆ’2)(1)+3(1)+1(2) โˆš14 = 3 โˆš14 proyeksi vektor adalah proyeksi skalar dikali vektor satuan dalam arah a: proya b = ( ๐šโˆ™๐› |๐š| ) ๐š |๐š| = 3 โˆš14 ๐š |๐š| = 3 14 ๐š = โŒฉโˆ’ 3 7 , 9 14 , 3 14 โŒช โ–ก LATIHAN 1.3 1. Yang manakah dari beberapa ekspresi berikut ini yang memiliki keberartian dan yang tidak memiliki keberartian? Jelaskan. (a) (๐š โˆ™ ๐›) โˆ™ ๐œ (b) (๐š โˆ™ ๐›)๐œ (c) |๐š|(๐› โˆ™ ๐œ) (d) ๐š โˆ™ (๐› + ๐œ) (e) ๐š โˆ™ ๐› + ๐œ (f) |๐š| โˆ™ (๐› + ๐œ) 2. Tentukan perkalian titik dari dua vektor jika panjang keduanya adalah 6 dan 1 3 dan sudut diantara keduanya adalah ๐œ‹ 4 . 3. Jika u adalah sebuah vektor satuan, tentukan ๐ฎ โˆ™ ๐ฏ dan ๐ฎ โˆ™ ๐ฐ. (a) (b)
  • 8. 8 4. Perlihatkan bahwa (a) ๐ข โˆ™ ๐ฃ = ๐ฃ โˆ™ ๐ค = ๐ค โˆ™ ๐ข = 0 (b) ๐ข โˆ™ ๐ข = ๐ฃ โˆ™ ๐ฃ = ๐ค โˆ™ ๐ค = 1 5. Tentukan sudut antara vektor-vektor berikut. (Pertama sekali tentukan persamaan eksak dan kemudian hampiri ke derajat terdekat) (a) ๐š = โŒฉโˆ’8, 6โŒช dan ๐› = โŒฉโˆš7, 3โŒช (b) ๐š = โŒฉโˆš3, 1โŒช dan ๐› = โŒฉ0, 5โŒช 6. Tentukan apakah vektor-vektor berikut ini adalah orthogonal, sejajar, atau tidak kedua-duanya. (a) ๐š = โŒฉโˆ’5, 3, 7โŒช dan ๐› = โŒฉ6, โˆ’8, 2โŒช (b) ๐š = โŒฉ4, 6โŒช dan ๐› = โŒฉโˆ’3, 2โŒช (c) ๐ฎ = โˆ’๐ข + 2๐ฃ + 5๐ค dan ๐ฏ = 3๐ข + 4๐ฃ โˆ’ ๐ค (d) ๐ฎ = โŒฉ๐‘Ž, ๐‘, ๐‘โŒช dan ๐ฏ = โŒฉโˆ’๐‘, ๐‘Ž, 0โŒช 7. Tentukan cosinus arah dan sudut arah dari vektor-vektor berikut. (a) โŒฉ3, 4, 5โŒช (b) โŒฉ1, โˆ’2, โˆ’1โŒช (c) 2๐ข + 3๐ฃ โˆ’ 6๐ค (d) 2๐ข โˆ’ ๐ฃ + 2๐ค (e) โŒฉ๐‘, ๐‘, ๐‘โŒช, dimana ๐‘ > 0