SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Welcome !
Pengertian Dasar Vektor dan Operasinya
Maisyah Wanda Pratiwi
Nur Fadilah
Herlina Pakpahan
Dhea Octa Veronika
Putri Alya Diani
Teddy Juniarsyah
Gilang Samudra
Nabiel Umar Syarif
X IPA 1
Kelompok 4
Pengertian Dasar Vektor dan Operasinya
Notasi Vektor dan Beberapa Jenis Vektor
A. Besaran Skala dan Besaran Vektor
Besaran skalar atau disebut skalar adalah suatu besaran yang hanya mempunyai besar
saja, seperti: panjang, waktu, massa, suhu/temperatur.
Luas dan isi atau volume merupakan besaran skalar. Setiap besaran skalar biasanya
dinyatakan oleh sebuah bilangan.
Besaran vektor atau disebut vektor adalah sebuah besaran yang mempunyai besar dan
arah, seperti; kecepatan, percepatan, gaya, momentum, dan medan magnet. Secara
geometris, vektor adalah suatu ruas garis berarah.
B. Menggambarkan Vektor
Sebuah vektor digambarkan dengan sebuah anak panah (β†’) yang terdiri atas pangkal,
panjang dan arah anak panah. Perhatikan gambar contoh vektor berikut ini:
cara menggambarkan vektor.
cara menggambar vektor
Pada gambar anak panah di atas, pangkal anah panah menunjukkan titik tangkap (titik
awal) sebuah vektor, panjang anak panah mewakili besar atau nilai vektor (semakin panjang anak
panah maka semakin besar nilai atau harga vektor dan sebaliknya), sedangkan arah anak panah
menunjukkan arah vektor.
Untuk lebih jelas mengenai cara menggambarkan vektor, perhatikan contoh gambar vektor di bawah
ini.
Contoh Gambar Vektor
Gambar (a) menunjukkan vektor gaya F sebesar 5 N ke arah kanan
Gambar (b) menunjukkan vektor gaya F sebesar 10 N ke arah kiri
C. Menuliskan Notasi Vektor
Penulisan simbol atau lambang vektor dapat dilakukan dengan 2 cara sebagai berikut:
1. Vektor disimbolkan dengan dua huruf besar atau satu huruf yang di atasnya diberi tanda anak
panah.
2. Vektor disimbolkan dengan dua huruf besar atau satu huruf yang ditebalkan
Jika kalian menggunakan dua huruf, maka huruf pertama (A) merupakan titik asal vektor, atau juga
disebut pangkal vektor. Sementara huruf di belakang (B) merupakan arah vektor atau titik terminal atau
ujung vektor.
D. Macam-Macam Vektor
Perhatikan gambar berikut:
Gambar Macam-Macam Vektor
Macam – macam vektor yaitu :
1. Vektor Sejajar
Vektor sejajar adalah dua vektor atau lebih yang mempunyai arah dan besar yang sama. Pada gambar di
atas, contoh vektor sejajar adalah vektor b dan c.
2. Vektor Berlawanan
Vektor berlawanan adalah dua atau lebih vektor yang mempunyai besar yang sama tetapi arahnya
berlawanan. Pada gambar di atas, contoh vektor berlawanan adalah vektor c dan d.
3. Vektor Nol
Sebuah vektor yang titik awal dan titik ujungnya sama (berimpit) disebut vektor nol, vektor nol
mempunyai panjang nol dan arah tak tentu.
4. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah sebuah vektor yang panjangnya 1 dan dinotasikan sebagai e. Hal ini bererti
|e|=1.
Sifat-Sifat Vektor
Vektor memiliki sifat-sifat seperti berikut ini:
1. Dapat dipindahkan dengan syarat nilai/besar dan arahnya tidak berubah
2. Dapat dijumlahkan
3. Dapat dikurangkan
4. Dapat diuraikan
5. Dapat dikalikan
1. Besar Vektor
Dari keterangan sebelumnya, kita tahu bahwa selain memiliki arah, vektor juga memiliki besar yang
dinyatakan sebagai besar vektor. Besar vektor menyatakan nilai dari suatu vektor. Besar vektor dinyatakan
dengan simbol huruf yang ditulis miring tanpa ditebalkan dan tanpa tanda anak panah (β†’) di atasnya, atau
dituliskan sebagai harga mutlak (| |) vektor tersebut.
Berdasarkan definisinya, besar vektor merupakan besaran skalar dan nilainya selalu positif (+).
2. Operasi Vektor
Operasi vektor meliputi perkalian sebuah vektor dengan sebuah skalar, penjumlahan dua vektor,
selisih dua vektor, vektor posisi, teorema titik tengah , dan resultan dari beberapa vektor.
A. Perkalian sebuah vektor dengan skalar
Jika k suatu bilangan real dan π‘Ž suatu vektor, perkalian kπ‘Ž menghasilkan suatu vektor yang
panjangnya π‘˜ kali panjang vektor π‘Ž dan arahnya sama dengan arah π‘Ž jika k >0, atau berlawanan dengan π‘Ž
jika k < 0. jika k = 0, maka diperoleh vektor nol.
(i) k(-π‘Ž ) = -(kπ‘Ž ) = -kπ‘Ž (iii) (k Β± m) π‘Ž = kπ‘Ž Β± mπ‘Ž
(ii) K(mπ‘Ž ) = (km) π‘Ž = m(kπ‘Ž ) (iv) k(π‘Ž Β± 𝑏 = kπ‘Ž Β± k𝑏
Sifat-sifat perkalian vektor dengan skalar
B. Penjumlahan dua vektor
Jumlah dua vektor atau lebih disebut vektor hasil atau resultan. Untuk menjumlahkan dua buah
vektor π‘Ž dan 𝑏 , dapat kita gunakan 2 metode sebagai berikut.
1. Metode Segitiga
Vektor hasil ( resultan ), yaitu π‘Ž + 𝑏 , diperoleh dengan menempatkan titik awal salah satu vektor
(misalnya 𝑏 ) pada titik ujung vektor yang lainnya. Resultan dari π‘Ž + 𝑏 dengan metode segitiga merupakan
vektor yang bertitik awal di titik awal π‘Ž dan bertitik ujung 𝑏 . Apabila 𝐴𝐡 = π‘Ž dan 𝐡𝐢 = 𝑏 , maka AC = π‘Ž +
𝑏 . Sehingga diperoleh :
𝐴𝐡 + 𝐡𝐢 = 𝐴𝐢
2. Metode Jajargenjang
Resultan π‘Ž dan 𝑏 diperoleh dari diagonal jajargenjang yang dibentuk oleh π‘Ž dan 𝑏 setelah titik
awal π‘Ž dan 𝑏 ditempatkan berimpit.
3. Resultan dari beberapa vektor
Untuk menentukan resultan dari beberapa vektor. Berarti kita menentukan penjumlahan lebih dari
dua vektor sehingga dapat digunakan cara poligon.cara ini merupakan pengembangan metode segitiga.
Perhatikan :
βˆ† ABC, didapat 𝐴𝐡 + 𝐡𝐢 = 𝐴𝐢
βˆ† ACD, didapat 𝐴𝐢 + 𝐢𝐷 = 𝐴𝐷
βˆ† ADE, didapat 𝐴𝐷 + 𝐷𝐸 = 𝐴𝐸
Hal ini berarti :
𝐴𝐡 + 𝐡𝐢 + 𝐢𝐷 + 𝐷𝐸 = 𝐴𝐸
a
b
b
a
Sifat-sifat penjumlahan dua vektor :
(i) Sifat Komutatif (pertukaran)
Untuk setiap vektor π‘Ž dan 𝑏 , berlaku :
π‘Ž + 𝑏 = 𝑏 + π‘Ž
(ii) Sifat Asosiatif(pengelompokkan)
Untuk setiap vektor π‘Ž , 𝑏 , dan 𝑐 , berlaku :
(π‘Ž + 𝑏) + 𝑐 = π‘Ž + (𝑏 + 𝑐 )
(iii) Elemen identitas, yaitu vektor nol
Untuk setiap vektor π‘Ž , berlaku :
π‘Ž + 0 = π‘Ž = 0 + π‘Ž
(iv) Invers tambah
Invers tambah suatu vektor π‘Ž ditulis - π‘Ž dan
memenuhi :
π‘Ž + (- π‘Ž ) = 0
C. Selisih dua vektor
Jika 𝑏 + π‘₯ = π‘Ž , maka π‘₯ dapat ditulis sebagai π‘Ž + (-𝑏 ) atau ditulis sebagai π‘₯ = π‘Ž - 𝑏 .
𝐴𝐡 - 𝐴𝐢 = 𝐢𝐡 atau 𝐴𝐡 + 𝐢𝐴 = 𝐢𝐡
D. Vektor posisi
Vektor posisi dari titik A terhadap pusat O ditulis 𝑂𝐴 atau π‘Ž . Gambar tersebut menunjukkan
posisi dari titik A, B, dan C terhadap pusat O ditulis 𝑂𝐴 , 𝑂𝐡 , dan 𝑂𝐢 . Vektor 𝑂𝐴 , 𝑂𝐡 , dan 𝑂𝐢 disebut
vektor posisi dari titik A, B dan C. Vektor posisi dari titik A, B, dan C sering ditulis dengan huruf kecil
π‘Ž , 𝑏 , dan 𝑐 .
perhatikan βˆ† ABO di samping, terlihat bahwa :
𝐴𝐡 = 𝐴𝑂 + 𝑂𝐡
= -𝑂𝐴 + 𝑂𝐡
= 𝑂𝐡 - 𝑂𝐴
∴ 𝐴𝐡 = 𝑏 - π‘Ž
E. Teorema titik tengah
Jika titik A dan B mempunyai vektor posisi π‘Ž dan 𝑏 terhadap O, maka vektor posisi dari titik M
yang merupakan titik tengah dari titik A dan B, ditulis vektor posisi π‘š ,yaitu :
𝐴𝐡 = 𝑏 - π‘Ž
𝐴𝑀 = 𝑀𝐡 , berarti 𝐴𝑀 = Β½(𝐴𝐡 )
𝐴𝑀 = Β½(𝑏 - π‘Ž )
Pandang, 𝑂𝑀 = 𝑂𝐴 + 𝐴𝑀
= π‘Ž + Β½(𝑏 - π‘Ž )
𝑂𝑀 = Β½(π‘Ž + 𝑏 )
∴ π‘š = Β½(π‘Ž + 𝑏 )
β€’ Hasil dari penjumlahan vektor berikut adalah...
𝑃𝑄 +𝑄𝐡 +𝐡𝐴 +𝐴𝐢 +𝐢𝑅
a. 𝑃𝑃
b. 𝐴𝐴
c. 𝑃𝑅
d. 𝑃𝐢
e. 𝑄𝑅
Jawab :
𝑃𝑄 +𝑄𝐡 +𝐡𝐴 +𝐴𝐢 +𝐢𝑅 = 𝑃𝑅
Jawaban : C
Perluasan vektor posisi
Pengertian vektor posisi yaitu vektor dengan pangkal O dan berujung disembarang titik bukan O,
misalkan sebuah titik pangkal O dikaitkan dengan sembarang titik P , berarti 𝑂𝑃 disebut vektor posisi dari
titik P terhadap O. Vektor 𝑂𝑃 sering ditulis sebagai 𝑝 . Sembarang vektor 𝑃𝑄 dapat dituliskan dalam vektor
posisi 𝑝 dan π‘ž , yaitu :
A. Vektor Posisi dari Titik Formula Pembagian
Suatu titik C membagi ruas garis AB dala perbandingan m dan n sehingga AC : BC = m : n
Jika C di dalam AB, maka AC→AC→, CB→CB→ mempunyai arah yang sama dan m, n mempunyai
tanda yang sama.
𝑃𝑄 = π‘ž – 𝑝
AC : CB = m : n
AC : AB = m : (m + n)
∴ 𝑝 =
nπ‘Ž + m𝑏
m + n
Tafsiran Geometri dari Kedudukan Dua Vektor atau
Lebih
Pada gambar tersebut, dapat dikatakan titik M, titik O, dan titik Q merupakan
tiga buah titik yang kolinear, karena ketiganya terletak pada satu garis yaitu garis g.
Demikian juga titik S, titik O, dan titik N, merupakan tiga buah titik yang kolinear,
karena ketiganya terletak pada satu garis yaitu garis h. Berdasarkan kondisi tersebut
berarti titik M dan titik N merupakan dua buah titik yang tidak kolinear (non - kolinear),
karena masing – masing terletak pada garis yang berbeda. Begitu pula pasangan titik M
dan S,titik N dan Q, titik S dan Q, merupakan pasangan - pasangan titik yang tidak
kolinear (non - kolinear).
Pengertian titik-titik segaris (kolinear) secara vektor
Tiga buah titik A, B, dan C segaris (kolinear) jika dan hanya
jika (⇔)
𝐴𝐡 = k βˆ™ 𝐡𝐢 atau 𝐴𝐡 = k βˆ™ 𝐴𝐢 atau 𝐡𝐢 = k βˆ™ 𝐴𝐢
dengan k bilangan real tidak nol.
β€’ Pada segitiga ABC, E adalah titik tengah BC dan M adalah
titik berat segitiga tersebut. Jika u = AB dan v = AC maka
ruas garis ME dapat dinyatakan dalam u dan v ?
Pembahasan:
Karena E titik tengah BC maka BE = CE atau BE : EC = 1 : 1. Berikutnya
sesuai rumus pembagian ruas vektor, kita bisa cari vektor AE.
AE =
AE =
AE =
Karena M titik Berat, Ingat panjang garis berat dari sisi yang
disentuhnya adalah 1/3, maka :
ME = 1/3AE
ME = 1/3
ME =
CE βˆ™ 𝐴𝐡 + BE βˆ™ 𝐴𝐢
CE + BE
1 βˆ™ 𝑒 + 1 βˆ™ 𝑣
1+1
𝑒 + 𝑣
2
𝑒 + 𝑣
2
𝑒 + 𝑣
6
Maisyah Wanda Pratiwi

More Related Content

What's hot

Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematika
Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika MatematikaHimpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematika
Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematikasiska sri asali
Β 
Persamaan garis lurus
Persamaan garis lurusPersamaan garis lurus
Persamaan garis lurusblackcatt
Β 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.siKiki Ni
Β 
Rumus cepat-matematika-vektor
Rumus cepat-matematika-vektorRumus cepat-matematika-vektor
Rumus cepat-matematika-vektorIr Al
Β 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
Β 
Makalah Transformasi Geometri
Makalah Transformasi GeometriMakalah Transformasi Geometri
Makalah Transformasi Geometrirenna yavin
Β 
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenanBank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenanAnindhita S
Β 
Sudut pusat sudut keliling
Sudut pusat sudut kelilingSudut pusat sudut keliling
Sudut pusat sudut kelilingDafid Kurniawan
Β 
Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Fitria Maghfiroh
Β 
Transformasi (ppt)
Transformasi (ppt)Transformasi (ppt)
Transformasi (ppt)Mathbycarl
Β 
Latihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsiLatihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsiTris Yubrom
Β 
PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1
PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1
PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1astrioktawahyuni
Β 
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELPPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELnungkir
Β 
Soal dan Pembahasan Soal Geometri Olimpiade SMA
Soal dan Pembahasan Soal Geometri Olimpiade SMASoal dan Pembahasan Soal Geometri Olimpiade SMA
Soal dan Pembahasan Soal Geometri Olimpiade SMASuci Agustina
Β 
Latihan soal garis dan sudut
Latihan soal garis dan sudutLatihan soal garis dan sudut
Latihan soal garis dan sudutneng Afit
Β 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1Rahma Siska Utari
Β 
Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)Mathbycarl
Β 

What's hot (20)

Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematika
Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika MatematikaHimpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematika
Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematika
Β 
Persamaan garis lurus
Persamaan garis lurusPersamaan garis lurus
Persamaan garis lurus
Β 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.si
Β 
Rumus cepat-matematika-vektor
Rumus cepat-matematika-vektorRumus cepat-matematika-vektor
Rumus cepat-matematika-vektor
Β 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
Β 
Makalah Transformasi Geometri
Makalah Transformasi GeometriMakalah Transformasi Geometri
Makalah Transformasi Geometri
Β 
Soal lingkaran
Soal lingkaranSoal lingkaran
Soal lingkaran
Β 
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenanBank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
Β 
Sudut pusat sudut keliling
Sudut pusat sudut kelilingSudut pusat sudut keliling
Sudut pusat sudut keliling
Β 
Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
Β 
Transformasi (ppt)
Transformasi (ppt)Transformasi (ppt)
Transformasi (ppt)
Β 
Latihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsiLatihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsi
Β 
19. Soal-soal Matriks
19. Soal-soal Matriks19. Soal-soal Matriks
19. Soal-soal Matriks
Β 
PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1
PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1
PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1
Β 
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELPPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
Β 
Soal dan Pembahasan Soal Geometri Olimpiade SMA
Soal dan Pembahasan Soal Geometri Olimpiade SMASoal dan Pembahasan Soal Geometri Olimpiade SMA
Soal dan Pembahasan Soal Geometri Olimpiade SMA
Β 
Latihan soal garis dan sudut
Latihan soal garis dan sudutLatihan soal garis dan sudut
Latihan soal garis dan sudut
Β 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
Β 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
Β 
Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)
Β 

Similar to Vektor Matematika Peminatan

Matematika Peminatan " Vektor"
Matematika Peminatan " Vektor"Matematika Peminatan " Vektor"
Matematika Peminatan " Vektor"Huzayfi
Β 
Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1nico popo
Β 
Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)Ana Sugiyarti
Β 
Tugas matematika(ipa)
Tugas matematika(ipa)Tugas matematika(ipa)
Tugas matematika(ipa)kelompok 5 xipa1
Β 
2 Analisis Vektor
2 Analisis Vektor2 Analisis Vektor
2 Analisis VektorSimon Patabang
Β 
Pamuji Yani-Vektor di R2
Pamuji Yani-Vektor di R2Pamuji Yani-Vektor di R2
Pamuji Yani-Vektor di R2PamujiYani
Β 
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)jimmy roring
Β 
Modul VEKTOR
Modul VEKTORModul VEKTOR
Modul VEKTORumar fauzi
Β 
Pengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis Vektor
Pengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis VektorPengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis Vektor
Pengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis VektorDewi Fitriyani
Β 
Bab 2 Vektor
Bab 2 VektorBab 2 Vektor
Bab 2 VektorMustahal SSi
Β 
3.1 Pengertian Dasar Vektor dan OperasInya
3.1 Pengertian Dasar Vektor dan OperasInya3.1 Pengertian Dasar Vektor dan OperasInya
3.1 Pengertian Dasar Vektor dan OperasInyaDiah Fitriani
Β 
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik RuangVektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik RuangMuhammadFirzha1
Β 
resume-vektor
resume-vektorresume-vektor
resume-vektor4905tgc
Β 
Vektor X-Sci 2 (Moses&Karina)
Vektor X-Sci 2 (Moses&Karina)Vektor X-Sci 2 (Moses&Karina)
Vektor X-Sci 2 (Moses&Karina)aloysiakarina21
Β 
Vektor , matminat kelas 10
Vektor , matminat kelas 10Vektor , matminat kelas 10
Vektor , matminat kelas 10ElisabethYesi
Β 

Similar to Vektor Matematika Peminatan (20)

Matematika Peminatan " Vektor"
Matematika Peminatan " Vektor"Matematika Peminatan " Vektor"
Matematika Peminatan " Vektor"
Β 
Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1
Β 
Kelompok 1 vektor
Kelompok 1 vektorKelompok 1 vektor
Kelompok 1 vektor
Β 
Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)
Β 
Tugas matematika(ipa)
Tugas matematika(ipa)Tugas matematika(ipa)
Tugas matematika(ipa)
Β 
2 Analisis Vektor
2 Analisis Vektor2 Analisis Vektor
2 Analisis Vektor
Β 
Pamuji Yani-Vektor di R2
Pamuji Yani-Vektor di R2Pamuji Yani-Vektor di R2
Pamuji Yani-Vektor di R2
Β 
VEKTOR
VEKTORVEKTOR
VEKTOR
Β 
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
Β 
Modul VEKTOR
Modul VEKTORModul VEKTOR
Modul VEKTOR
Β 
1.3 Perkalian Titik
1.3 Perkalian Titik1.3 Perkalian Titik
1.3 Perkalian Titik
Β 
Pengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis Vektor
Pengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis VektorPengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis Vektor
Pengertian Vektor dan Notasi Vektor - Analisis Vektor
Β 
Bab 2 Vektor
Bab 2 VektorBab 2 Vektor
Bab 2 Vektor
Β 
Vektor
VektorVektor
Vektor
Β 
3.1 Pengertian Dasar Vektor dan OperasInya
3.1 Pengertian Dasar Vektor dan OperasInya3.1 Pengertian Dasar Vektor dan OperasInya
3.1 Pengertian Dasar Vektor dan OperasInya
Β 
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik RuangVektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Β 
resume-vektor
resume-vektorresume-vektor
resume-vektor
Β 
Vektor
VektorVektor
Vektor
Β 
Vektor X-Sci 2 (Moses&Karina)
Vektor X-Sci 2 (Moses&Karina)Vektor X-Sci 2 (Moses&Karina)
Vektor X-Sci 2 (Moses&Karina)
Β 
Vektor , matminat kelas 10
Vektor , matminat kelas 10Vektor , matminat kelas 10
Vektor , matminat kelas 10
Β 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
Β 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
Β 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
Β 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
Β 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
Β 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
Β 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
Β 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
Β 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
Β 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
Β 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
Β 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
Β 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
Β 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
Β 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
Β 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
Β 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
Β 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Β 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Β 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Β 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Β 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
Β 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
Β 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Β 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Β 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Β 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Β 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
Β 

Vektor Matematika Peminatan

  • 2. Pengertian Dasar Vektor dan Operasinya Maisyah Wanda Pratiwi Nur Fadilah Herlina Pakpahan Dhea Octa Veronika Putri Alya Diani Teddy Juniarsyah Gilang Samudra Nabiel Umar Syarif X IPA 1 Kelompok 4
  • 3. Pengertian Dasar Vektor dan Operasinya Notasi Vektor dan Beberapa Jenis Vektor A. Besaran Skala dan Besaran Vektor Besaran skalar atau disebut skalar adalah suatu besaran yang hanya mempunyai besar saja, seperti: panjang, waktu, massa, suhu/temperatur. Luas dan isi atau volume merupakan besaran skalar. Setiap besaran skalar biasanya dinyatakan oleh sebuah bilangan. Besaran vektor atau disebut vektor adalah sebuah besaran yang mempunyai besar dan arah, seperti; kecepatan, percepatan, gaya, momentum, dan medan magnet. Secara geometris, vektor adalah suatu ruas garis berarah.
  • 4. B. Menggambarkan Vektor Sebuah vektor digambarkan dengan sebuah anak panah (β†’) yang terdiri atas pangkal, panjang dan arah anak panah. Perhatikan gambar contoh vektor berikut ini: cara menggambarkan vektor. cara menggambar vektor Pada gambar anak panah di atas, pangkal anah panah menunjukkan titik tangkap (titik awal) sebuah vektor, panjang anak panah mewakili besar atau nilai vektor (semakin panjang anak panah maka semakin besar nilai atau harga vektor dan sebaliknya), sedangkan arah anak panah menunjukkan arah vektor.
  • 5. Untuk lebih jelas mengenai cara menggambarkan vektor, perhatikan contoh gambar vektor di bawah ini. Contoh Gambar Vektor Gambar (a) menunjukkan vektor gaya F sebesar 5 N ke arah kanan Gambar (b) menunjukkan vektor gaya F sebesar 10 N ke arah kiri C. Menuliskan Notasi Vektor Penulisan simbol atau lambang vektor dapat dilakukan dengan 2 cara sebagai berikut: 1. Vektor disimbolkan dengan dua huruf besar atau satu huruf yang di atasnya diberi tanda anak panah.
  • 6. 2. Vektor disimbolkan dengan dua huruf besar atau satu huruf yang ditebalkan Jika kalian menggunakan dua huruf, maka huruf pertama (A) merupakan titik asal vektor, atau juga disebut pangkal vektor. Sementara huruf di belakang (B) merupakan arah vektor atau titik terminal atau ujung vektor. D. Macam-Macam Vektor Perhatikan gambar berikut: Gambar Macam-Macam Vektor
  • 7. Macam – macam vektor yaitu : 1. Vektor Sejajar Vektor sejajar adalah dua vektor atau lebih yang mempunyai arah dan besar yang sama. Pada gambar di atas, contoh vektor sejajar adalah vektor b dan c. 2. Vektor Berlawanan Vektor berlawanan adalah dua atau lebih vektor yang mempunyai besar yang sama tetapi arahnya berlawanan. Pada gambar di atas, contoh vektor berlawanan adalah vektor c dan d. 3. Vektor Nol Sebuah vektor yang titik awal dan titik ujungnya sama (berimpit) disebut vektor nol, vektor nol mempunyai panjang nol dan arah tak tentu. 4. Vektor Satuan Vektor satuan adalah sebuah vektor yang panjangnya 1 dan dinotasikan sebagai e. Hal ini bererti |e|=1. Sifat-Sifat Vektor Vektor memiliki sifat-sifat seperti berikut ini: 1. Dapat dipindahkan dengan syarat nilai/besar dan arahnya tidak berubah 2. Dapat dijumlahkan 3. Dapat dikurangkan 4. Dapat diuraikan 5. Dapat dikalikan
  • 8. 1. Besar Vektor Dari keterangan sebelumnya, kita tahu bahwa selain memiliki arah, vektor juga memiliki besar yang dinyatakan sebagai besar vektor. Besar vektor menyatakan nilai dari suatu vektor. Besar vektor dinyatakan dengan simbol huruf yang ditulis miring tanpa ditebalkan dan tanpa tanda anak panah (β†’) di atasnya, atau dituliskan sebagai harga mutlak (| |) vektor tersebut. Berdasarkan definisinya, besar vektor merupakan besaran skalar dan nilainya selalu positif (+). 2. Operasi Vektor Operasi vektor meliputi perkalian sebuah vektor dengan sebuah skalar, penjumlahan dua vektor, selisih dua vektor, vektor posisi, teorema titik tengah , dan resultan dari beberapa vektor. A. Perkalian sebuah vektor dengan skalar Jika k suatu bilangan real dan π‘Ž suatu vektor, perkalian kπ‘Ž menghasilkan suatu vektor yang panjangnya π‘˜ kali panjang vektor π‘Ž dan arahnya sama dengan arah π‘Ž jika k >0, atau berlawanan dengan π‘Ž jika k < 0. jika k = 0, maka diperoleh vektor nol.
  • 9. (i) k(-π‘Ž ) = -(kπ‘Ž ) = -kπ‘Ž (iii) (k Β± m) π‘Ž = kπ‘Ž Β± mπ‘Ž (ii) K(mπ‘Ž ) = (km) π‘Ž = m(kπ‘Ž ) (iv) k(π‘Ž Β± 𝑏 = kπ‘Ž Β± k𝑏 Sifat-sifat perkalian vektor dengan skalar B. Penjumlahan dua vektor Jumlah dua vektor atau lebih disebut vektor hasil atau resultan. Untuk menjumlahkan dua buah vektor π‘Ž dan 𝑏 , dapat kita gunakan 2 metode sebagai berikut. 1. Metode Segitiga Vektor hasil ( resultan ), yaitu π‘Ž + 𝑏 , diperoleh dengan menempatkan titik awal salah satu vektor (misalnya 𝑏 ) pada titik ujung vektor yang lainnya. Resultan dari π‘Ž + 𝑏 dengan metode segitiga merupakan vektor yang bertitik awal di titik awal π‘Ž dan bertitik ujung 𝑏 . Apabila 𝐴𝐡 = π‘Ž dan 𝐡𝐢 = 𝑏 , maka AC = π‘Ž + 𝑏 . Sehingga diperoleh : 𝐴𝐡 + 𝐡𝐢 = 𝐴𝐢
  • 10. 2. Metode Jajargenjang Resultan π‘Ž dan 𝑏 diperoleh dari diagonal jajargenjang yang dibentuk oleh π‘Ž dan 𝑏 setelah titik awal π‘Ž dan 𝑏 ditempatkan berimpit. 3. Resultan dari beberapa vektor Untuk menentukan resultan dari beberapa vektor. Berarti kita menentukan penjumlahan lebih dari dua vektor sehingga dapat digunakan cara poligon.cara ini merupakan pengembangan metode segitiga. Perhatikan : βˆ† ABC, didapat 𝐴𝐡 + 𝐡𝐢 = 𝐴𝐢 βˆ† ACD, didapat 𝐴𝐢 + 𝐢𝐷 = 𝐴𝐷 βˆ† ADE, didapat 𝐴𝐷 + 𝐷𝐸 = 𝐴𝐸 Hal ini berarti : 𝐴𝐡 + 𝐡𝐢 + 𝐢𝐷 + 𝐷𝐸 = 𝐴𝐸 a b b a
  • 11. Sifat-sifat penjumlahan dua vektor : (i) Sifat Komutatif (pertukaran) Untuk setiap vektor π‘Ž dan 𝑏 , berlaku : π‘Ž + 𝑏 = 𝑏 + π‘Ž (ii) Sifat Asosiatif(pengelompokkan) Untuk setiap vektor π‘Ž , 𝑏 , dan 𝑐 , berlaku : (π‘Ž + 𝑏) + 𝑐 = π‘Ž + (𝑏 + 𝑐 ) (iii) Elemen identitas, yaitu vektor nol Untuk setiap vektor π‘Ž , berlaku : π‘Ž + 0 = π‘Ž = 0 + π‘Ž (iv) Invers tambah Invers tambah suatu vektor π‘Ž ditulis - π‘Ž dan memenuhi : π‘Ž + (- π‘Ž ) = 0 C. Selisih dua vektor Jika 𝑏 + π‘₯ = π‘Ž , maka π‘₯ dapat ditulis sebagai π‘Ž + (-𝑏 ) atau ditulis sebagai π‘₯ = π‘Ž - 𝑏 . 𝐴𝐡 - 𝐴𝐢 = 𝐢𝐡 atau 𝐴𝐡 + 𝐢𝐴 = 𝐢𝐡
  • 12. D. Vektor posisi Vektor posisi dari titik A terhadap pusat O ditulis 𝑂𝐴 atau π‘Ž . Gambar tersebut menunjukkan posisi dari titik A, B, dan C terhadap pusat O ditulis 𝑂𝐴 , 𝑂𝐡 , dan 𝑂𝐢 . Vektor 𝑂𝐴 , 𝑂𝐡 , dan 𝑂𝐢 disebut vektor posisi dari titik A, B dan C. Vektor posisi dari titik A, B, dan C sering ditulis dengan huruf kecil π‘Ž , 𝑏 , dan 𝑐 . perhatikan βˆ† ABO di samping, terlihat bahwa : 𝐴𝐡 = 𝐴𝑂 + 𝑂𝐡 = -𝑂𝐴 + 𝑂𝐡 = 𝑂𝐡 - 𝑂𝐴 ∴ 𝐴𝐡 = 𝑏 - π‘Ž E. Teorema titik tengah Jika titik A dan B mempunyai vektor posisi π‘Ž dan 𝑏 terhadap O, maka vektor posisi dari titik M yang merupakan titik tengah dari titik A dan B, ditulis vektor posisi π‘š ,yaitu : 𝐴𝐡 = 𝑏 - π‘Ž 𝐴𝑀 = 𝑀𝐡 , berarti 𝐴𝑀 = Β½(𝐴𝐡 ) 𝐴𝑀 = Β½(𝑏 - π‘Ž ) Pandang, 𝑂𝑀 = 𝑂𝐴 + 𝐴𝑀 = π‘Ž + Β½(𝑏 - π‘Ž ) 𝑂𝑀 = Β½(π‘Ž + 𝑏 ) ∴ π‘š = Β½(π‘Ž + 𝑏 )
  • 13. β€’ Hasil dari penjumlahan vektor berikut adalah... 𝑃𝑄 +𝑄𝐡 +𝐡𝐴 +𝐴𝐢 +𝐢𝑅 a. 𝑃𝑃 b. 𝐴𝐴 c. 𝑃𝑅 d. 𝑃𝐢 e. 𝑄𝑅 Jawab : 𝑃𝑄 +𝑄𝐡 +𝐡𝐴 +𝐴𝐢 +𝐢𝑅 = 𝑃𝑅 Jawaban : C
  • 14. Perluasan vektor posisi Pengertian vektor posisi yaitu vektor dengan pangkal O dan berujung disembarang titik bukan O, misalkan sebuah titik pangkal O dikaitkan dengan sembarang titik P , berarti 𝑂𝑃 disebut vektor posisi dari titik P terhadap O. Vektor 𝑂𝑃 sering ditulis sebagai 𝑝 . Sembarang vektor 𝑃𝑄 dapat dituliskan dalam vektor posisi 𝑝 dan π‘ž , yaitu : A. Vektor Posisi dari Titik Formula Pembagian Suatu titik C membagi ruas garis AB dala perbandingan m dan n sehingga AC : BC = m : n Jika C di dalam AB, maka ACβ†’ACβ†’, CBβ†’CBβ†’ mempunyai arah yang sama dan m, n mempunyai tanda yang sama. 𝑃𝑄 = π‘ž – 𝑝 AC : CB = m : n AC : AB = m : (m + n) ∴ 𝑝 = nπ‘Ž + m𝑏 m + n Tafsiran Geometri dari Kedudukan Dua Vektor atau Lebih
  • 15.
  • 16. Pada gambar tersebut, dapat dikatakan titik M, titik O, dan titik Q merupakan tiga buah titik yang kolinear, karena ketiganya terletak pada satu garis yaitu garis g. Demikian juga titik S, titik O, dan titik N, merupakan tiga buah titik yang kolinear, karena ketiganya terletak pada satu garis yaitu garis h. Berdasarkan kondisi tersebut berarti titik M dan titik N merupakan dua buah titik yang tidak kolinear (non - kolinear), karena masing – masing terletak pada garis yang berbeda. Begitu pula pasangan titik M dan S,titik N dan Q, titik S dan Q, merupakan pasangan - pasangan titik yang tidak kolinear (non - kolinear). Pengertian titik-titik segaris (kolinear) secara vektor Tiga buah titik A, B, dan C segaris (kolinear) jika dan hanya jika (⇔) 𝐴𝐡 = k βˆ™ 𝐡𝐢 atau 𝐴𝐡 = k βˆ™ 𝐴𝐢 atau 𝐡𝐢 = k βˆ™ 𝐴𝐢 dengan k bilangan real tidak nol.
  • 17. β€’ Pada segitiga ABC, E adalah titik tengah BC dan M adalah titik berat segitiga tersebut. Jika u = AB dan v = AC maka ruas garis ME dapat dinyatakan dalam u dan v ? Pembahasan: Karena E titik tengah BC maka BE = CE atau BE : EC = 1 : 1. Berikutnya sesuai rumus pembagian ruas vektor, kita bisa cari vektor AE. AE = AE = AE = Karena M titik Berat, Ingat panjang garis berat dari sisi yang disentuhnya adalah 1/3, maka : ME = 1/3AE ME = 1/3 ME = CE βˆ™ 𝐴𝐡 + BE βˆ™ 𝐴𝐢 CE + BE 1 βˆ™ 𝑒 + 1 βˆ™ 𝑣 1+1 𝑒 + 𝑣 2 𝑒 + 𝑣 2 𝑒 + 𝑣 6