SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
Oleh :
Sutopo, S.Pd., M.Pd.
Prodi P Mat-Jurusan PMIPA
FKIP UNS
Materi
KKD I
Konsep dasar geometri dan segitiga (termasuk
teorema dan aksioma terkait)
KKD II
Poligon dan Lingkaran (sifat dan luas)
KKD III
Bangun Ruang I (konsep dasar Lukisan, dan bidang
iris)
KKD IV
Bangun Ruang II (Luas dan Volume)
Pelaksanaan Ujian KKD
Jika Ujian I Nilai Kurang dari 60 maka Mhs dapat
mengikuti remidi maks 1 kali
Mhs yang remidi tetap mengikuti Perkuliahan pada
KKD berikutnya
Nilai Remidi Maksimal 60
Syarat mengikuti ujian, mhs wajib hadir minimal 75%,
tiap tatap muka KKD
SISTEM PERKULIAHAN
PENILAIAN
KKD I =25%
KKD II =25%
KKD III =25%
KKD IV =25%
Total = 100%
NA = (N KKD I + N KKD II + N KKD III + N KKD IV)/4
Nilai :
A : NA 80
B : 70 NA 79
C : 60 NA 69
D : 40 NA 59
E : NA < 40
REFERENSI
Haryono DW. 1993. Geometri. Surakarta : UNS
PRESS
H.S.M. Coxeter, F.R.S. 1963. Introduction to
Geometri New York : John Wiley & Sons.
H.S.M. Coxeter, F.R.S. 1967. Geometry Revisited. The
Mathematical Association of America
BAB I
DASAR-DASAR GEOMETRI
A. Pengertian Geometri
Geometri berasal dari bahasa latin “ Geometria”, Geo :
Tanah dan Metria : Ukuran. Geometri di Indonesia
diterjemahkan Ilmu Ukur.
Geometri : Cabang Matematika yang mempelajari titik,
garis, bidang dan benda-benda ruang beserta sifat, ukuran
dan hubungannya dengan yang lain.
Objek Geometri : Benda pikir yang berasal dari benda
nyata yang diabstraksikan dan di Idialisasikan.
Diabstraksikan : tidak diperhatikan warna, bau, suhu dan
sifat-sifat yang lain.
Diidialisasikan : Dianggap sempurna.
B. Sistem Deduktif Aksiomatik
Pengertian Pangkal
Definisi Aksioma/Postulat
Dalil/Teorema
Dalil/Teorema
Definisi Aksioma/Postulat
Lemma
dst
Pengertian Pangkal (Unsur primitif) : Unsur-
unsur yang tidak perlu didefinisikan. Hal ini
diperlukan agar tidak terjadi perputaran dalam
definisi. Contoh : titik, garis, bidang dst.
Definisi : Ungkapan yang digunakan untuk
membatasi konsep. Ciri dalam definisi adalah
berlaku biimplikasi.
Contoh : Segiempat disebut jajar genjang jika dan
hanya jika sisi-sisi yang berhadapan sejajar.
Konsep : Ide abstrak yang digunakan untuk
mengklasifikasikan sesuatu.
Contoh : Jajar genjang, persegipanjang dll.
Aksioma : pernyataan yang secara langsung dapat
diterima kebenarannya.
Dalil/Teorema : Pernyataan yang harus
dibuktikan kebenarannya.
Beberapa Pengertian Pangkal
a. Titik
Titik disajikan dengan huruf kapital A, B, C, ...
Contoh : A : Titik A
Antara titik yang satu dgn yg lain memenuhi
relasi kongruensi
b. Garis
Garis disajikan dengan huruf kecil, misal a, b, g
dst.
Perhatikan :
B
A
Garis AB atau atau
garis g
AB
Beberapa Aksioma :
Aksioma 1.1 : Setiap garis adalah himpunan titik-titik.
Aksioma 1.2 : Untuk sebarang dua titik yang
berbeda, terdapat tepat satu garis yang memuat dua
titik tersebut.
Aksioma 1.3 : Setiap garis memuat paling sedikit dua
titik yang berbeda.
Aksioma 1.4 : Untuk suatu garis tertentu, minimal
ada satu titik yang tidak terletak pada garis tersebut.
g
Definisi :
Sebarang himpunan yang memuat paling sedikit dua
titik yang merupakan himpunan bagian dari suatu
garis disebut himpunan kolinier.
Kolinier : Segaris.
3. Relasi Urutan
Antara (between) : Relasi teknik yg tidak
didefinisikn
Suatu titik B yang terletak diantara A dan C disajikan
dengan (A, B, C).
Aksioma 1.5 : (A, B, C) Jhj (C, B, A)
Aksioma 1.6 : Jika (A, B, C) maka A, B, dan C berbeda
dan kolinier.
Aksioma 1.7 : Jika A, B, C berbeda dan kolinier maka
dipenuhi tepat satu dari sifat berikut : (A, B, C) atau
(B, C, A) atau (C, A, B)
Teorema 1.1 :
Jika (A, B, C) dan (A, C, D) maka A, B, C, dan D berbeda dan kolinier
Bukti :
Menurut Aks 1.6 bahwa (A, B, C) berarti A, B, C berbeda dan
kolinier, demikian juga (A, C, D).
Jika D=B maka (A, C, D) menjadi (A, C, B) hal ini kontrakdisi
dengan aks 1.7. Akibatnya A, B, C dan D berbeda.
Perhatikan Aks 1.2. Terdapat satu grs yang melalui A dan C.
Karena B dan D terletak pada garis tersebut maka A, B, C dan D
kolinier.
Teorema berikut dapat digunakan sebagai latihan :
o Teorema 1.2 : Jika (A, B, C) dan (A, C, D) maka (A, B, C, D)
o Teorema 1.3 : Jika (A, B, C) dan (B, C, D) maka (A, B, C, D)
o Teorema 1.4 :
a. Jika (A, B, D) dan (A,C,D) dan B C maka (A, B,C) atau (A, C, D).
b. Jika (A,B,C) dan (A, B,D) dan C D maka (B, C, D) atau (B, D, C).
c. Jika (A, B,C) dan (A,B, D) dan C D maka (A, D, C) atau (A, C, D).
Definisi:
Misalkan O dan A dengan (O A) terletak pada garis g .
S 1 : Himp semua titik g yg memuat A dan X sedemikian
sehingga (O, X, A) atau (O, A, X) dan
S 2 : Himp semua titik X sedemikian sehingga (X, O, A).
S 1 dan S 2 disebut setengah garis (half line) dari garis g
terhadap O.
Definisi :
Jika S 1 dan S 2 saling asing, berlaku :
Untuk sebarang titik A pd S 1 dan B pada S 2 terdapat suatu titik
dalam S (S = S 1 S 2).
Untuk Sebarang dua elemen A dan B dalam himpunan yang
sama tidak terdapat dari S yang terletak diantaranya, maka
dikatakan S memisahkan S 1 sdan S 2.
4. Segmen garis.
Definisi :
Ditentukan dua titik A dan B yang berbeda.
Himp semua titik X sedemikian sehingga (A, X, B)
disebut segmen.
Segmen garis AB disajikan
A x B
Segmen AB dengan A dan B sebagai Ujung
Perhatikan:
Segmen AB bersifat terbuka dan kontinu
Teorema
1.5 : A dan B bukan elemen
1.6 : =
1.7 : adalah subset dari
1.8 : Jika = maka A=C dan B=D atau C = B
dan A = D
1.9 : Ditentukan dan (A, P, B). adalah
subset dari
Buktikan teorema 1.11.
AB
AB BA
AB
ABAB
CDAB
PBdanAP
AB
Bukti :
Diketahui dan (A, P, B), berarti P terletak diantara
A dan B.
Adib segmen AP subset dari segmen AB.
Misalkan X adalah titik sebarang pada AP. Karena A, P,
B kolinier maka x terletak pada segmen AB.
Jadi karena setiap titik pada AP juga terletak pada
segmen AB maka segmen AP subset segmen AB.
Dengan Cara yang sama dpt ditunjukkan untuk segmen
PB.
AB
5. Aksioma Pasch
Jika A, B, C adalah tiga titik yang berbeda dan tidak
kolinier, g adalah sebarang garis yang tidak melalui
A, B dan C, dan g memuat satu titik pada segmen
AC maka g juga memuat satu titik pada segmen BC
atau AB.
Perhatikan : A
B g
C
Teorema 1.10 :
Jika A, B, C titik yang berbeda dan tidak kolinier,
sebarang garis g yang memuat titik pada segmen AB
dan AC pastilah tidak memuat titik pada segemen
BC.
6. Himpunan Konveks
Definisi :
Himpunan S disebut himpunan konveks jika sebarang dua titik P
dan Q anggota S maka segmen PQ terletak dalam S.
Contoh : Setiap segmen garis adalah himpunan konveks
A P Q B
7. Sinar
Definisi :
Sinar adalah himpunan semua titik pada suatu garis yang terletak
sepihak dengan O. Atau garis yang ditarik dari sebuah titik kearah
titik lain.
Contoh :
O
A B
Sinar AB atau
Titik A disebut pangkal dan arah AB disebut arah sinar.
AB
8. Sudut.
Definisi :
Ditentukan 2 sinar berbeda yang tidak kolinier, misalkan
dengan titik pangkal Y. Union dari dua sinar tersebut
bersama titik pangkalnyadisebut sudut.
Titik Y disebut titik Sudut dan sinar-sinar tersebut disebut
kaki sudut.
Penyajian sudut diatas dengan sudut [XYZ] atau sudut
[ZYX]
Sedang besar sudut dinyatakan dengan XYZ atau Y.
Dlm pemb sudut [XYZ] disajikan dgn XYZ
Sudut dalam (interior) PQR adlh daerah seperti pd gamb
berikut.
Himpunan S (himpunan titik-2) adalah sudut dalam PQR.
Sudut Luar adalah daerah seperti yang ditunjukkan gb berikut.
a. Putaran (rotasi)
Jika sebuah sinar diputar pada titik pangkalnya (dari posisi AB ke AC) maka
terbentuk sudut BAC.
Besarnya sudut yang terbentuk tergantung seberapa besar memutar sinar
Awalnya.
b. Ukuran Sudut.
Besar suatu sudut adalah besar jarak putar kedua sisinya. Untuk
menyatakan besar sudut digunakan derajat.
Satu putaran ada 360
*) Sudut siku-siku adalah sudut yang besarnya 90 ,
*) Sudut lurus adalah sudut yang besarnya 180 .
*) Sudut lancip adalah sudut yang besarnya antara 0 dan 90
*) Sudut tumpul adalah sudut yang besarnya antara 90 dan 180 .
Latihan :1. Lukislah sudut 90 , sudut 30 dan 60 hanya dengan
jangka dan penggaris.
C
B
A
c. Sudut berkomplemen yaitu dua sudut yang jumlahnya
90
Dari contoh tersebut, Jika sudut a dan b saling
komplemen maka jika besar sudut a= 30 maka sudut b
adalah 60.
d. sudut bersuplemen (berpelurus)
AOB dan BOC diktkn saling bersuplemen (berpelurus)
e. Sudut bersisian
Sudut-sudut yang bersisian adalah dua sudut yang
mempunyai titik sudut yang sama dan sebuah sisi yang
berimpit yang terletak diantara dua sisi yang lain.
AOB dan BOC adalah saling bersisian.
B
AC O
B
A
C
O
9. Bidang
Bidang tidak didefinisikan.
Bidang dibedakan menjadi dua, yaitu bidang datar dan
bidang lengkung.
Suatu bidang disajikan dengan huruf kecil u, v, w dan
seterusnyaatau dengan huruf , , , ...
Contoh:
Bidang Datar bidang Lengkung
v
w
Beberapa Aksioma
Aksioma 1.8 :
Melalui tiga titik yang berbeda sekurang-kurangnya
dapat dibuat satu bidang datar.
Aksioma 1.9 :
Jika ada 2 titik yang berbeda dan terletak pada bidang
datar maka garis yang melalui dua titik tersebut
terletak pada bidang
10. Kedudukan dua garis
a. Dua garis berpotongan
Definisi : Dua garis dikatakan berpotongan jika dan
hanya jika mempunyai tidak lebih dari satu titik
persekutuan.
Perhatikan gb berikut.
Perhatikan
Kedudukan sudut P1 dan sudut P3 serta sudut P2 dan sudut P4 saling
bertolak belakang.
Teorema:
Dua sudut yang bertolak belakang besarnya sama
Bukti:
Akan dibuktikan bahwa P1 = P3.
Sudut P1 dan P2 saling berpelurus sehingga P1+ P2 = 180
Demikian jg sdt P2 dan P3 saling berpelurus shg P2 + P3 = 180
Akibatnya P1 + P2 = P2 + P3 shg P1 = P3.
Jadi terbukti
Dengan cara yang sama dapat dibuktikan P2 = P4
Sudut potong adalah sudut terkecil yang dibentuk oleh
kedua garis yang berpotongan.
l
g
3 1
P
2
4
SEGITIGA
Definisi:
Misalkan diberikan 3 titik A, B, C yang tidak
kolinier. Himpunan yang merupakan Union dari
himpunan yang memuat A, B dan C saja dan
bersama dengan segmen AB, AC, dan BC disebut
segitiga.

More Related Content

What's hot

Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IFerry Angriawan
 
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARPEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARNailul Hasibuan
 
Aksioma insidensial dalam geometri euclide
Aksioma insidensial dalam geometri euclideAksioma insidensial dalam geometri euclide
Aksioma insidensial dalam geometri euclideagusloveridha
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRATPPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRATRini Ayu Agustin
 
PPT Sistem Koordinat
PPT Sistem KoordinatPPT Sistem Koordinat
PPT Sistem Koordinatardynuryadi
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiSeptian Amri
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Nia Matus
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
 
Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaDIANTO IRAWAN
 
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolik
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolikParaboloida eliptik dan paraboloida hiperbolik
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolikamahamah4
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.siKiki Ni
 
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan GrupVD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan GrupSholiha Nurwulan
 

What's hot (20)

Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
 
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARPEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
 
Aksioma insidensial dalam geometri euclide
Aksioma insidensial dalam geometri euclideAksioma insidensial dalam geometri euclide
Aksioma insidensial dalam geometri euclide
 
Geometri Ruang
Geometri Ruang  Geometri Ruang
Geometri Ruang
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRATPPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
 
PPT Sistem Koordinat
PPT Sistem KoordinatPPT Sistem Koordinat
PPT Sistem Koordinat
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Rpp matriks
Rpp matriksRpp matriks
Rpp matriks
 
Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoida
 
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolik
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolikParaboloida eliptik dan paraboloida hiperbolik
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolik
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.si
 
Analisis Real
Analisis RealAnalisis Real
Analisis Real
 
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan GrupVD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
 

Viewers also liked

La revolució americana
La revolució americanaLa revolució americana
La revolució americanafinamorenoo
 
Industrial training presentation
Industrial training presentation Industrial training presentation
Industrial training presentation Sashikant Tiwari
 
Các Kỹ Năng Giao Tiếp Cơ Bản
Các Kỹ Năng Giao Tiếp Cơ BảnCác Kỹ Năng Giao Tiếp Cơ Bản
Các Kỹ Năng Giao Tiếp Cơ BảnTram Do
 
Leadership (for trainers) 8. 3 slides final exercise
Leadership (for trainers) 8. 3 slides final exerciseLeadership (for trainers) 8. 3 slides final exercise
Leadership (for trainers) 8. 3 slides final exercisepipersfp7project
 
20130224 mata kuliah sistem geometri
20130224 mata kuliah sistem geometri20130224 mata kuliah sistem geometri
20130224 mata kuliah sistem geometriNilna Ma'Rifah
 
Atividade3aliceguimaraessantos
Atividade3aliceguimaraessantosAtividade3aliceguimaraessantos
Atividade3aliceguimaraessantosAlice Guimaraes
 
Borehole and Drilling problems
Borehole and Drilling problems  Borehole and Drilling problems
Borehole and Drilling problems Vívêk Årýàñ
 
Presentasi Balon Rektor As Plus Gambar Fix In Eng
Presentasi Balon Rektor As Plus Gambar Fix In EngPresentasi Balon Rektor As Plus Gambar Fix In Eng
Presentasi Balon Rektor As Plus Gambar Fix In EngRie M
 
1st semester geometry project
1st semester geometry project1st semester geometry project
1st semester geometry projectMisterRandyLam
 
Laporan kegiatan akademik wolf juli agt 2016
Laporan kegiatan akademik wolf juli  agt 2016Laporan kegiatan akademik wolf juli  agt 2016
Laporan kegiatan akademik wolf juli agt 2016putripeie12
 

Viewers also liked (20)

Geometri bidang
Geometri bidangGeometri bidang
Geometri bidang
 
Geometri Bidang Datar
Geometri Bidang DatarGeometri Bidang Datar
Geometri Bidang Datar
 
IV Paseo de navegación
IV Paseo de navegaciónIV Paseo de navegación
IV Paseo de navegación
 
Elección de lecturas
Elección de lecturasElección de lecturas
Elección de lecturas
 
La revolució americana
La revolució americanaLa revolució americana
La revolució americana
 
Makalah geometri
Makalah geometriMakalah geometri
Makalah geometri
 
Industrial training presentation
Industrial training presentation Industrial training presentation
Industrial training presentation
 
General thermography
General thermographyGeneral thermography
General thermography
 
Các Kỹ Năng Giao Tiếp Cơ Bản
Các Kỹ Năng Giao Tiếp Cơ BảnCác Kỹ Năng Giao Tiếp Cơ Bản
Các Kỹ Năng Giao Tiếp Cơ Bản
 
geometri 1
geometri 1geometri 1
geometri 1
 
Makalah Geometri Bidang
Makalah Geometri BidangMakalah Geometri Bidang
Makalah Geometri Bidang
 
Elevator
ElevatorElevator
Elevator
 
Leadership (for trainers) 8. 3 slides final exercise
Leadership (for trainers) 8. 3 slides final exerciseLeadership (for trainers) 8. 3 slides final exercise
Leadership (for trainers) 8. 3 slides final exercise
 
20130224 mata kuliah sistem geometri
20130224 mata kuliah sistem geometri20130224 mata kuliah sistem geometri
20130224 mata kuliah sistem geometri
 
Atividade3aliceguimaraessantos
Atividade3aliceguimaraessantosAtividade3aliceguimaraessantos
Atividade3aliceguimaraessantos
 
Borehole and Drilling problems
Borehole and Drilling problems  Borehole and Drilling problems
Borehole and Drilling problems
 
Presentasi Balon Rektor As Plus Gambar Fix In Eng
Presentasi Balon Rektor As Plus Gambar Fix In EngPresentasi Balon Rektor As Plus Gambar Fix In Eng
Presentasi Balon Rektor As Plus Gambar Fix In Eng
 
1st semester geometry project
1st semester geometry project1st semester geometry project
1st semester geometry project
 
Geometry Project
Geometry ProjectGeometry Project
Geometry Project
 
Laporan kegiatan akademik wolf juli agt 2016
Laporan kegiatan akademik wolf juli  agt 2016Laporan kegiatan akademik wolf juli  agt 2016
Laporan kegiatan akademik wolf juli agt 2016
 

Similar to GEOMETRI DASAR

Similar to GEOMETRI DASAR (20)

Geometri Sudut dan segitiga modul 6
Geometri Sudut dan segitiga modul 6Geometri Sudut dan segitiga modul 6
Geometri Sudut dan segitiga modul 6
 
My netral
My netralMy netral
My netral
 
geo-euclid-tuk-A1-20.-20-2-dikonversi.pdf
geo-euclid-tuk-A1-20.-20-2-dikonversi.pdfgeo-euclid-tuk-A1-20.-20-2-dikonversi.pdf
geo-euclid-tuk-A1-20.-20-2-dikonversi.pdf
 
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11
 
geometri terurut
geometri terurutgeometri terurut
geometri terurut
 
V e k t o r
V e k t o rV e k t o r
V e k t o r
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab ii
 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab ii
 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab ii
 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab ii
 
Geometri
GeometriGeometri
Geometri
 
Ruas Garis Berarah
Ruas Garis BerarahRuas Garis Berarah
Ruas Garis Berarah
 
Segitiga
SegitigaSegitiga
Segitiga
 
Lingkaran
LingkaranLingkaran
Lingkaran
 
Rangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanRangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutan
 
Geometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri EulidGeometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
 
Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)
 
Perkuliahan kapselmat 2-dimensi_tiga_1
Perkuliahan kapselmat 2-dimensi_tiga_1Perkuliahan kapselmat 2-dimensi_tiga_1
Perkuliahan kapselmat 2-dimensi_tiga_1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 

GEOMETRI DASAR

  • 1. Oleh : Sutopo, S.Pd., M.Pd. Prodi P Mat-Jurusan PMIPA FKIP UNS
  • 2. Materi KKD I Konsep dasar geometri dan segitiga (termasuk teorema dan aksioma terkait) KKD II Poligon dan Lingkaran (sifat dan luas) KKD III Bangun Ruang I (konsep dasar Lukisan, dan bidang iris) KKD IV Bangun Ruang II (Luas dan Volume)
  • 3. Pelaksanaan Ujian KKD Jika Ujian I Nilai Kurang dari 60 maka Mhs dapat mengikuti remidi maks 1 kali Mhs yang remidi tetap mengikuti Perkuliahan pada KKD berikutnya Nilai Remidi Maksimal 60 Syarat mengikuti ujian, mhs wajib hadir minimal 75%, tiap tatap muka KKD
  • 4. SISTEM PERKULIAHAN PENILAIAN KKD I =25% KKD II =25% KKD III =25% KKD IV =25% Total = 100% NA = (N KKD I + N KKD II + N KKD III + N KKD IV)/4 Nilai : A : NA 80 B : 70 NA 79 C : 60 NA 69 D : 40 NA 59 E : NA < 40
  • 5. REFERENSI Haryono DW. 1993. Geometri. Surakarta : UNS PRESS H.S.M. Coxeter, F.R.S. 1963. Introduction to Geometri New York : John Wiley & Sons. H.S.M. Coxeter, F.R.S. 1967. Geometry Revisited. The Mathematical Association of America
  • 6. BAB I DASAR-DASAR GEOMETRI A. Pengertian Geometri Geometri berasal dari bahasa latin “ Geometria”, Geo : Tanah dan Metria : Ukuran. Geometri di Indonesia diterjemahkan Ilmu Ukur. Geometri : Cabang Matematika yang mempelajari titik, garis, bidang dan benda-benda ruang beserta sifat, ukuran dan hubungannya dengan yang lain. Objek Geometri : Benda pikir yang berasal dari benda nyata yang diabstraksikan dan di Idialisasikan. Diabstraksikan : tidak diperhatikan warna, bau, suhu dan sifat-sifat yang lain. Diidialisasikan : Dianggap sempurna.
  • 7. B. Sistem Deduktif Aksiomatik Pengertian Pangkal Definisi Aksioma/Postulat Dalil/Teorema Dalil/Teorema Definisi Aksioma/Postulat Lemma dst
  • 8. Pengertian Pangkal (Unsur primitif) : Unsur- unsur yang tidak perlu didefinisikan. Hal ini diperlukan agar tidak terjadi perputaran dalam definisi. Contoh : titik, garis, bidang dst. Definisi : Ungkapan yang digunakan untuk membatasi konsep. Ciri dalam definisi adalah berlaku biimplikasi. Contoh : Segiempat disebut jajar genjang jika dan hanya jika sisi-sisi yang berhadapan sejajar. Konsep : Ide abstrak yang digunakan untuk mengklasifikasikan sesuatu. Contoh : Jajar genjang, persegipanjang dll.
  • 9. Aksioma : pernyataan yang secara langsung dapat diterima kebenarannya. Dalil/Teorema : Pernyataan yang harus dibuktikan kebenarannya.
  • 10. Beberapa Pengertian Pangkal a. Titik Titik disajikan dengan huruf kapital A, B, C, ... Contoh : A : Titik A Antara titik yang satu dgn yg lain memenuhi relasi kongruensi b. Garis Garis disajikan dengan huruf kecil, misal a, b, g dst.
  • 11. Perhatikan : B A Garis AB atau atau garis g AB Beberapa Aksioma : Aksioma 1.1 : Setiap garis adalah himpunan titik-titik. Aksioma 1.2 : Untuk sebarang dua titik yang berbeda, terdapat tepat satu garis yang memuat dua titik tersebut. Aksioma 1.3 : Setiap garis memuat paling sedikit dua titik yang berbeda. Aksioma 1.4 : Untuk suatu garis tertentu, minimal ada satu titik yang tidak terletak pada garis tersebut. g
  • 12. Definisi : Sebarang himpunan yang memuat paling sedikit dua titik yang merupakan himpunan bagian dari suatu garis disebut himpunan kolinier. Kolinier : Segaris. 3. Relasi Urutan Antara (between) : Relasi teknik yg tidak didefinisikn Suatu titik B yang terletak diantara A dan C disajikan dengan (A, B, C). Aksioma 1.5 : (A, B, C) Jhj (C, B, A) Aksioma 1.6 : Jika (A, B, C) maka A, B, dan C berbeda dan kolinier. Aksioma 1.7 : Jika A, B, C berbeda dan kolinier maka dipenuhi tepat satu dari sifat berikut : (A, B, C) atau (B, C, A) atau (C, A, B)
  • 13. Teorema 1.1 : Jika (A, B, C) dan (A, C, D) maka A, B, C, dan D berbeda dan kolinier Bukti : Menurut Aks 1.6 bahwa (A, B, C) berarti A, B, C berbeda dan kolinier, demikian juga (A, C, D). Jika D=B maka (A, C, D) menjadi (A, C, B) hal ini kontrakdisi dengan aks 1.7. Akibatnya A, B, C dan D berbeda. Perhatikan Aks 1.2. Terdapat satu grs yang melalui A dan C. Karena B dan D terletak pada garis tersebut maka A, B, C dan D kolinier. Teorema berikut dapat digunakan sebagai latihan : o Teorema 1.2 : Jika (A, B, C) dan (A, C, D) maka (A, B, C, D) o Teorema 1.3 : Jika (A, B, C) dan (B, C, D) maka (A, B, C, D) o Teorema 1.4 : a. Jika (A, B, D) dan (A,C,D) dan B C maka (A, B,C) atau (A, C, D). b. Jika (A,B,C) dan (A, B,D) dan C D maka (B, C, D) atau (B, D, C). c. Jika (A, B,C) dan (A,B, D) dan C D maka (A, D, C) atau (A, C, D).
  • 14. Definisi: Misalkan O dan A dengan (O A) terletak pada garis g . S 1 : Himp semua titik g yg memuat A dan X sedemikian sehingga (O, X, A) atau (O, A, X) dan S 2 : Himp semua titik X sedemikian sehingga (X, O, A). S 1 dan S 2 disebut setengah garis (half line) dari garis g terhadap O. Definisi : Jika S 1 dan S 2 saling asing, berlaku : Untuk sebarang titik A pd S 1 dan B pada S 2 terdapat suatu titik dalam S (S = S 1 S 2). Untuk Sebarang dua elemen A dan B dalam himpunan yang sama tidak terdapat dari S yang terletak diantaranya, maka dikatakan S memisahkan S 1 sdan S 2.
  • 15. 4. Segmen garis. Definisi : Ditentukan dua titik A dan B yang berbeda. Himp semua titik X sedemikian sehingga (A, X, B) disebut segmen. Segmen garis AB disajikan A x B Segmen AB dengan A dan B sebagai Ujung Perhatikan: Segmen AB bersifat terbuka dan kontinu
  • 16. Teorema 1.5 : A dan B bukan elemen 1.6 : = 1.7 : adalah subset dari 1.8 : Jika = maka A=C dan B=D atau C = B dan A = D 1.9 : Ditentukan dan (A, P, B). adalah subset dari Buktikan teorema 1.11. AB AB BA AB ABAB CDAB PBdanAP AB
  • 17. Bukti : Diketahui dan (A, P, B), berarti P terletak diantara A dan B. Adib segmen AP subset dari segmen AB. Misalkan X adalah titik sebarang pada AP. Karena A, P, B kolinier maka x terletak pada segmen AB. Jadi karena setiap titik pada AP juga terletak pada segmen AB maka segmen AP subset segmen AB. Dengan Cara yang sama dpt ditunjukkan untuk segmen PB. AB
  • 18. 5. Aksioma Pasch Jika A, B, C adalah tiga titik yang berbeda dan tidak kolinier, g adalah sebarang garis yang tidak melalui A, B dan C, dan g memuat satu titik pada segmen AC maka g juga memuat satu titik pada segmen BC atau AB. Perhatikan : A B g C Teorema 1.10 : Jika A, B, C titik yang berbeda dan tidak kolinier, sebarang garis g yang memuat titik pada segmen AB dan AC pastilah tidak memuat titik pada segemen BC.
  • 19. 6. Himpunan Konveks Definisi : Himpunan S disebut himpunan konveks jika sebarang dua titik P dan Q anggota S maka segmen PQ terletak dalam S. Contoh : Setiap segmen garis adalah himpunan konveks A P Q B 7. Sinar Definisi : Sinar adalah himpunan semua titik pada suatu garis yang terletak sepihak dengan O. Atau garis yang ditarik dari sebuah titik kearah titik lain. Contoh : O A B Sinar AB atau Titik A disebut pangkal dan arah AB disebut arah sinar. AB
  • 20. 8. Sudut. Definisi : Ditentukan 2 sinar berbeda yang tidak kolinier, misalkan dengan titik pangkal Y. Union dari dua sinar tersebut bersama titik pangkalnyadisebut sudut. Titik Y disebut titik Sudut dan sinar-sinar tersebut disebut kaki sudut. Penyajian sudut diatas dengan sudut [XYZ] atau sudut [ZYX] Sedang besar sudut dinyatakan dengan XYZ atau Y.
  • 21. Dlm pemb sudut [XYZ] disajikan dgn XYZ Sudut dalam (interior) PQR adlh daerah seperti pd gamb berikut. Himpunan S (himpunan titik-2) adalah sudut dalam PQR. Sudut Luar adalah daerah seperti yang ditunjukkan gb berikut.
  • 22. a. Putaran (rotasi) Jika sebuah sinar diputar pada titik pangkalnya (dari posisi AB ke AC) maka terbentuk sudut BAC. Besarnya sudut yang terbentuk tergantung seberapa besar memutar sinar Awalnya. b. Ukuran Sudut. Besar suatu sudut adalah besar jarak putar kedua sisinya. Untuk menyatakan besar sudut digunakan derajat. Satu putaran ada 360 *) Sudut siku-siku adalah sudut yang besarnya 90 , *) Sudut lurus adalah sudut yang besarnya 180 . *) Sudut lancip adalah sudut yang besarnya antara 0 dan 90 *) Sudut tumpul adalah sudut yang besarnya antara 90 dan 180 . Latihan :1. Lukislah sudut 90 , sudut 30 dan 60 hanya dengan jangka dan penggaris. C B A
  • 23. c. Sudut berkomplemen yaitu dua sudut yang jumlahnya 90 Dari contoh tersebut, Jika sudut a dan b saling komplemen maka jika besar sudut a= 30 maka sudut b adalah 60.
  • 24. d. sudut bersuplemen (berpelurus) AOB dan BOC diktkn saling bersuplemen (berpelurus) e. Sudut bersisian Sudut-sudut yang bersisian adalah dua sudut yang mempunyai titik sudut yang sama dan sebuah sisi yang berimpit yang terletak diantara dua sisi yang lain. AOB dan BOC adalah saling bersisian. B AC O B A C O
  • 25. 9. Bidang Bidang tidak didefinisikan. Bidang dibedakan menjadi dua, yaitu bidang datar dan bidang lengkung. Suatu bidang disajikan dengan huruf kecil u, v, w dan seterusnyaatau dengan huruf , , , ... Contoh: Bidang Datar bidang Lengkung v w
  • 26. Beberapa Aksioma Aksioma 1.8 : Melalui tiga titik yang berbeda sekurang-kurangnya dapat dibuat satu bidang datar. Aksioma 1.9 : Jika ada 2 titik yang berbeda dan terletak pada bidang datar maka garis yang melalui dua titik tersebut terletak pada bidang 10. Kedudukan dua garis a. Dua garis berpotongan Definisi : Dua garis dikatakan berpotongan jika dan hanya jika mempunyai tidak lebih dari satu titik persekutuan.
  • 27. Perhatikan gb berikut. Perhatikan Kedudukan sudut P1 dan sudut P3 serta sudut P2 dan sudut P4 saling bertolak belakang. Teorema: Dua sudut yang bertolak belakang besarnya sama Bukti: Akan dibuktikan bahwa P1 = P3. Sudut P1 dan P2 saling berpelurus sehingga P1+ P2 = 180 Demikian jg sdt P2 dan P3 saling berpelurus shg P2 + P3 = 180 Akibatnya P1 + P2 = P2 + P3 shg P1 = P3. Jadi terbukti Dengan cara yang sama dapat dibuktikan P2 = P4 Sudut potong adalah sudut terkecil yang dibentuk oleh kedua garis yang berpotongan. l g 3 1 P 2 4
  • 28. SEGITIGA Definisi: Misalkan diberikan 3 titik A, B, C yang tidak kolinier. Himpunan yang merupakan Union dari himpunan yang memuat A, B dan C saja dan bersama dengan segmen AB, AC, dan BC disebut segitiga.