SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
REVISI TUGAS GEOMETRI EUCLIDES DAN NON EUCLIDES
GEOMETRI NETRAL
Disusun Oleh
Kelompok IV
ARLIANTO RAMADHAN
FRISKA B. SIAHAAN
KWOK HIN
ROSLINA TANJUNG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2010
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Geometri Euclides dan Non-
Euclides, kami mengangkat mengenai “Geometri Netral”.
Dalam penyusunan makalah ini kami menggunakan literatur perpustakaan
dan hasil browsing dari internet. Dengan demikian, diharapkan dapat memberi
hasil seperti harapan semua pihak. Terlepas dari semuanya itu, kami sadar bahwa
makalah ini masih memiliki banyak keterbatasan dan kelemahan. Oleh karena itu,
saran dan kritik membangun senantiasa diharapkan demi penyempurnaan makalah
ini lebih lanjut.
Medan, Februari 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 2
1. Jumlah Sudut Pada Segitiga 2
2. Adakah persegi panjang itu? 5
BAB III KESIMPULAN 10
DAFTAR PUSTAKA 11
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu geometri yang dilengkapi dengan sistem aksioma-aksioma insidenst,
sistem aksioma-aksioma urutan, sistem aksioma kekongruenan (ruas garis, sudut,
segitiga) dan sistem aksioma-aksioma Archimedes disebut dengan Geometri
Netral. Di dalam geometri ini ada konsep kesejajaran dua garis, di dalam geometri
netral ini tidak disebut banyaknya garis yang melalui sebuah titik T di luar sebuah
garis lain yang dapat sejajar dengan garis itu.
Kalau banyaknya garis itu hanya satu, geometri netral itu disebut geometri
Euclid. Jika ada lebih dari satu garis, geometri netral ini disebut geometri
Lobachevsky. Geometri ini adalah salah satu geometri non Euclid.
Dalam geometri netral ini ada konsep kesejajaran, akan tetapi ada satu hal
yaitu bahwa melalui sebuah titik di luar seluruh garis tidak perlu ada tepat satu
garis sejajar dengan garis yang diketahui, yang jelas dalam geometri ini ada garis
yang sejajar dengan garis yang diketahui melalui titik tadi yang fundamental.
Hal yang amat mendasar, bahwa dalam geometri netral ini ada
kemungkinan adanya persegi panjang atau ada kemungkinan tidak ada persegi
panjang. Dalam hal geometri netral mengandung persegi panjang, maka jumlah
besar sudut-sudut dalam setiap segitiga adalah 1800
. Dalam geometri netral ada
segi empat yang penting, yaitu yang dinamakan segi empat Saccheri. Dalam
Geometri Euclide, tidak ada perbedaan antara segiempat Sachheri dan sebuah
persegi panjang.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Jumlah sudut pada segitiga
Teorema 1.
Jumlah besar dua sudut dalam setiap segitiga kurang dari 1800
.
Bukti :
Misalkan diketahui ΔABC, (seperti pada gambar), akan ditunjukkan bahwa
∠ A + ∠ B < 1800
.
Perpanjang CB melalui B ke D,
maka ∠ ABD adalah sudut luar ∠
ABC
Menurut teorema yang mengatakan bahwa : “sudut luar suatu segitiga lebih
besar daripada sudut dalam yang tidak bersisian dengan sudut luar tersebut”.
Maka :
∠ ABD > ∠ A; tetapi
∠ ABD = 1800
- ∠ B
Dengan demikian berarti :
1800
- ∠ B > ∠ A; atau
1800
> ∠ A + ∠ B
Jadi, ∠ A + ∠ B < 1800
(terbukti)
Teorema 2.
Jika diberikan ΔABC dan ∠ A, maka terdapat ΔA1B1C1 sedemikian sehingga
ΔA1B1C1 mempunyai jumlah sudut yang sama dengan ΔABC dan ∠
A1 ≤ ½ ∠ A.
A
BC D
Bukti :
- Misalkan E titik tengah AC
- Perpanjang BE sampai di F
sedemikian sehingga BE = EF
Karena BE = EF
∠ AEB = ∠ CEF
(bertolak belakang)
CE = EA
Maka ΔAEB ΔCEF, sehingga sudut-sudut yang bersesuaian sama.
- Akan ditunjukkan bahwa ΔAFC adalah ΔA1B1C1 yang dicari.
Pada gambar dapat kita lihat bahwa :
∠ 2 = ∠ 2’
∠ 3 = ∠ 3’
Pada Δ ABC
∠ A+ ∠ B+ ∠ C = ∠ 1+ ∠ 2+ ∠ 3+ ∠ 4
= ∠ 1+ ∠ 2’+ ∠ 3’+ ∠ 4
= ∠ CAF+ ∠ AFC+ ∠ FCA
Maka ΔACF adalah ΔA1B1C1 yang dicari
- Perhatikan bahwa :
∠ A = ∠ 1 + ∠ 2
= ∠ 1 + ∠ 2’
Karena A = ∠ 1 + ∠ 2’ maka pastilah salah satu berlaku yaitu :
∠ 1 ≤ ½ ∠ A ; atau
∠ 2’ ≤ ½ ∠ A
Jika ∠ 1 < ½ ∠ A maka A sebagai A1, C sebagai C1 dan F sebagai B1.
Tetapi,
jika ∠ 2’ ≤ ½ ∠ A maka F sebagai A1, C sebagai B1 dan A sebagai C1.
(terbukti)
A
B C
E
F
2
1 4
3’
3 2’
Teorema 3.
(Saccheri – Legendre)
Jumlah besar sudut-sudut dalam setiap segitiga adalah kurang atau sama
dengan 1800
.
Bukti :
Andaikan diketahui ΔABC dan andaikan ∠ A + ∠ B + ∠ C > 1800
, maka
ada p0
> 0 sehingga ∠ A + ∠ B + ∠ C = (180 + p)0
.
Dengan menggunakan teorema 2;
maka ada ΔA1B1C1 sehingga ∠ A1 + ∠ B1 + ∠ C1 = (180 + p)0
dan ∠ A1 ≤ ½ ∠ A,
begitu pula ada : ΔA2B2C2 sehingga ∠ A2 + ∠ B2 + ∠ C2 = (180 + p)0
dan ∠ A2 ≤ ½ ∠ A1 ≤ (½)2
∠ A.
Jika proses ini dilanjutkan maka diperoleh :
ΔAnBnCn sehingga ∠ An + ∠ Bn + ∠ Cn = (180 + p)0
dan ∠
An = (½)n
∠ A.
Dalam hal ini kita dapat memilih ΔAnBnCn sedemikian sehingga
∠ An = (½)n
∠ A ≤ p dengan n cukup besar.
Jadi, ∠ An + ∠ Bn + ∠ Cn ≤ p + ∠ Bn + ∠ Cn sehingga
1800
+ p ≤ p + ∠ Bn + ∠ Cn atau ∠ Bn + ∠ Cn ≥ 1800
Hal ini merupakan kontradiksi dari teorema 1, berarti pengandaian salah
sehingga haruslah ∠ A + ∠ B + ∠ C ≤ 1800
.
Teorema Akibat (Corollary)
Jumlah sudut sebarang segiempat kurang atau sama dengan 3600
.
Teorema akibat ini sejalan dengan kesimpulan Saccheri bahwa hipotesis
sudut tumpul adalah salah. Demikian juga, teorema ini menyangkal bahwa
jumlah sudut suatu segitiga dapat melebihi 1800
. Tetapi kemungkinan
bahwa jumlah sudut dalam segitiga kurang dari 1800
, yang bersesuaian
dengan hipotesis Saccheri tentang sudut lancip menarik perhatian kita
sendiri.
2. Adakah persegi panjang itu?
Untuk melanjutkan studi kita tentang geometri netral, kita jadi tertarik apakah
persegipanjang dapat muncul dalam geometri netral ini dan apa yang dapat
didasarkan pada persegipanjang itu. Jika memang ada.
Adanya persegipanjang dalam geometri merupakan yang penting. Bayangkan
bagaimana untu geometri Euclides jika kita tidak punya atau tidak dapat
menggunakan persegipanjang. Tentu saja sulit sekali akan membuat suatu
persegipanjang tanpa mengasumsikan kebenaran postulat kesejajaran Euclides,
atau salah satu dari teorema akibatnya, misalnya jumlah sudut segitiga adalah
1800
. akibatnya seluruh teorema kita dalam pembahasan ini dapat dianggap bahwa
persegi panjang itu ada. Untuk menghindari kesalah pahaman, secara formal kita
defenisikan istilah persegi panjang sebagai berikut.
Defenisi.
Suatu persegiempat disebut persegipanjang jika semua sudutnya adalah sudut
siku-siku.
Ingat, karena kita mempelajari geometri netral, tidak otomatis kita dapat
menggunakan oposisi Euclides yang terkenal seperti:
a) Sisi-sisi yang berhadapan dari suatu persegipanjang adalah sejajar.
b) Sisi-sisi tersebut sama panjang
c) Diagonal persegipanjang membagi persegipanjang menjadi dua segitigayang
kongruen.
Jika kita ingin mennyatakan sembarangan akibat, kita harus membuktikan
denganberdasarkan defenisi di atas tanpa menggunakan postulat kesejajaran.
Sebagai contoh, (a) adalah akibat langsung dari teorema akibat 1 dari teorema 2
bab 2 (garis sisi yang tegak lurus pada garis yang sama adalah sejajar).
Teorema 2.
Jika sebuah persegipanjang, maka akan ada juga sebuah persegipanjang dengan
salah satu sisinya lebih panjang dari pada ruas garis tertentu.
Dengan kata lain, jika ada persegipanjang ABCD ada ruas garis XY. Maka
persegipanjang yang satu sisinya lebih panjang pada XY.
B C C2 C3 Cn
A D D2 D3 Dn
X Y
Bukti :
Kita gunakan ABCD sebagai “kotak pembangun” (building block), untuk
melukiskan persegipanjangyang kita inginkan. Lukis segi empat D2C2CD yang
kongruen dengan ABCD sedemikian sehingga C2D2 dan BA berlainan pihak
terhadap CD. (Caranya dengan memperpanjang AD kearah C sehingga panjang
CC2 sama dengan BC dan memperpanjang AD kearah D sehingga panjang DD2
sama dengan AD). Maka D2C2CD adalah persegipanjang. Lebih dari itu B, C, C2
terletak pada suatu garis, karena hanya ada satu garis yang tegak lurus pada CD di
C. Demikian juga A, D, D2 terletak dalam satu garis , jadi ABCC2D2D merupakan
segi empat ABC2D2, dan merupakan persegi empat. Ingat bahwa ABC2D2
mempunyai sifat:
AD2= 2 AD
Dengan cara yang sama lukis D3C3C2D2 kongruen dengan DCC2D2 sehingga C3D3
dan CD bersesuaian letaknya dan berlainan pihak terhadap C2D2. Akibatnya
ABC3D3 adalah persegipanjang, dan
AD3= 3 AD
Selajutnya dengan cara yang sama, kita dapatkan bahwa untuk sebarang bilangan
bulat positif n ada persegipanjang ABCnDn sedemikian hingga:
ADn= n AD
Pilih n cukup besar sehingga n AD > XY, dengan demikian persegipanjang
ABCnDn merupakan persegipanjang yang kita inginkan.
Teorema Akibat
Jika ada sebuah persegipanjang, maka ada persegipanjang yang dua sisinya yang
berdekatan panjangnya masing-masing lebih panjang dari dua segmen tertentu.
Dengan kata lain, jika ada persegipanjang ABCD dan segmen garis XY dan ZW
di berikan. Maka ada persegipanjang PQRS sedemikian sehingga PQ > XY dan
PS > ZW.
G H
B
A
E
F
C
D
X Y
Z
W
Bukti :
Sesuai dengan teorema 2, ada persegipanjang ABEF dengan AF > XY. Dengan
melukiskan persegi panjang yang kongruen dengan persegipanjang ABEF
berulang-ulang dengan menempatkan diatasnya, kita dapat melukis AFHG denga
AG > ZW. Karena AF > XY. Maka AFHG merupakan persegipanjang PQRS
yang dimaksudkan pada teorema akibat diatas.
Teorema 3.
Jika ada sebuah persegipanjang, maka ada persegipanjang dengan panjang dua sisi
yang berdekatan masing-masing sama dengan XY dan ZW.
Bukti :
Cara kita membuktikan seperti apa yang kita lakukan penjahit. Dengan
mengunakan teorema akibat terdahulu, maka kita memiliki persegipanjang PQRS
dengan PQ > XY dan PS > ZW; kemudian kita potong sedemikian hingga
panjang PQ = XY dan PS = ZW.
Jadi ada titik Q’ pada PQ sedemikian hingga PQ’ = XY. Dari Q’ ditarik
garis yang tegak lurus RS dengan kaki R’. kita tunjukkan bahwa PQ’R’S adalah
persegipanjang.
S R’
S’
P
R*
Q’
R
Q
X Y
Z
W
Sudut P, R’ dan S adalah siku-siku. Kita tunjukkan pula bahwa ∠ PQ’R’ juga
siku-siku. Andaikan ∠ PQ’R’ > 90º, maka jumlah sudut segi empat
PQ’R’S > 360º, kontradiksi dengan teorema akibat 1 dari teorema 1. andaikan ∠
PQ’R’ < 90º , maka ∠ QQ’R’ > 90º dan jumlah sudut persegi panjang QQ’R’R
> 360º (Kontradiksi).
Jadi satu-satunya kemungkinan adalah ∠ PQ’R’ = 90º, dan PQ’R’S adalah
persegipanjang.
Dengan cara yang sama, ada titik S’ pada PS sedemikian hingga
PS’ = ZW. Tarik garis dari S’ tegak lurus pada Q’R’ dengan kaki R*
. maka
sebagaimana diatas, PQ’R*
S’ adalah persegipanjang. Sisi-sisinya yang berdekatan
PQ’ dan PS’ masing-masing sama dengan XY dan ZW, dan teorema terbukti.
BAB III
KESIMPULAN
Geometri netral mengandung persegi panjang, maka jumlah besar sudut-
sudut dalam setiap segitiga adalah kurang dari atau sama dengan 1800
. Dalam
geometri netral ada segi empat yang penting, yaitu yang dinamakan segi empat
Saccheri. Jika ada ada sebuah persegi panjang, maka ada persegi panjang yang
dua sisinya yang berdekatan panjangnya masing-masing lebih panjang dari dua
segmen tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Moeharti, Hw, 2000, Sistem-Sistem Geometri, Modul 1-6, PMAT 4438.
retniparadesa.blogspot.com/2009_0501/archive.html
Soemadi & Masriyah, 2000, Sistem Geometri, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surabaya : University
Press IKIP Surabaya.
trisyanaharti_42m.werdpress.

More Related Content

What's hot

BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)Nia Matus
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaranNia Matus
 
Pencerminan geser fix
Pencerminan geser fixPencerminan geser fix
Pencerminan geser fixNia Matus
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grupwahyuhenky
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.siKiki Ni
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cUmmu Zuhry
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulatAcika Karunila
 
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri TransformasiSetengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri TransformasiJujun Muhamad Jubaerudin
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1Rahma Siska Utari
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum Rossi Fauzi
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi Nia Matus
 
Rangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanRangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanNia Matus
 
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11HelvyEffendi
 
Centralizers, normalizers, center, stabilizers
Centralizers, normalizers, center, stabilizersCentralizers, normalizers, center, stabilizers
Centralizers, normalizers, center, stabilizerswahyuhenky
 
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema PythagorasRahma Siska Utari
 

What's hot (20)

BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 
Pencerminan geser fix
Pencerminan geser fixPencerminan geser fix
Pencerminan geser fix
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.si
 
Resume geometri non euclid
Resume geometri non euclidResume geometri non euclid
Resume geometri non euclid
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri TransformasiSetengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
Rangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanRangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutan
 
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11
 
Centralizers, normalizers, center, stabilizers
Centralizers, normalizers, center, stabilizersCentralizers, normalizers, center, stabilizers
Centralizers, normalizers, center, stabilizers
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
 
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
 
Saccheri 1
Saccheri 1Saccheri 1
Saccheri 1
 

Similar to GEOMETRI NETRAL

Irna nuraeni 3.6 the search for a rectangle
Irna nuraeni 3.6 the search for a rectangleIrna nuraeni 3.6 the search for a rectangle
Irna nuraeni 3.6 the search for a rectangleIrna Nuraeni
 
materi tentang teorema pythagoras. ppt
materi tentang teorema pythagoras.   pptmateri tentang teorema pythagoras.   ppt
materi tentang teorema pythagoras. pptHaryantiHaryanti16
 
Pembuktian teorema pythagoras dari euclid
Pembuktian teorema pythagoras dari euclidPembuktian teorema pythagoras dari euclid
Pembuktian teorema pythagoras dari euclidDinal Ulya
 
Phytagoras Kelas 8 SMP/Mts
Phytagoras Kelas 8 SMP/MtsPhytagoras Kelas 8 SMP/Mts
Phytagoras Kelas 8 SMP/MtsM Fadillah
 
Geometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
Geometri netral bag.2 pada Geometri EuclidGeometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
Geometri netral bag.2 pada Geometri EuclidNailul Hasibuan
 
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptx
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptxGeometri Netral dan Hiperbolik.pptx
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptxResaAditya2
 
Kekongruenan dan Kesebangunan.ppt
Kekongruenan dan Kesebangunan.pptKekongruenan dan Kesebangunan.ppt
Kekongruenan dan Kesebangunan.pptumarhamalik
 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab iiRirin Skn
 
TEOREMA PYTAGHORAS
TEOREMA PYTAGHORASTEOREMA PYTAGHORAS
TEOREMA PYTAGHORASphient_dvero
 

Similar to GEOMETRI NETRAL (20)

Irna nuraeni 3.6 the search for a rectangle
Irna nuraeni 3.6 the search for a rectangleIrna nuraeni 3.6 the search for a rectangle
Irna nuraeni 3.6 the search for a rectangle
 
materi tentang teorema pythagoras. ppt
materi tentang teorema pythagoras.   pptmateri tentang teorema pythagoras.   ppt
materi tentang teorema pythagoras. ppt
 
Pembuktian teorema pythagoras dari euclid
Pembuktian teorema pythagoras dari euclidPembuktian teorema pythagoras dari euclid
Pembuktian teorema pythagoras dari euclid
 
My netral
My netralMy netral
My netral
 
1-12.docx
1-12.docx1-12.docx
1-12.docx
 
Phytagoras Kelas 8 SMP/Mts
Phytagoras Kelas 8 SMP/MtsPhytagoras Kelas 8 SMP/Mts
Phytagoras Kelas 8 SMP/Mts
 
Phytagoras
PhytagorasPhytagoras
Phytagoras
 
Geometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
Geometri netral bag.2 pada Geometri EuclidGeometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
Geometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
 
Persegi panjang
Persegi panjangPersegi panjang
Persegi panjang
 
Teorema pythagoras
Teorema pythagorasTeorema pythagoras
Teorema pythagoras
 
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptx
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptxGeometri Netral dan Hiperbolik.pptx
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptx
 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab ii
 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab ii
 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab ii
 
Kekongruenan dan Kesebangunan.ppt
Kekongruenan dan Kesebangunan.pptKekongruenan dan Kesebangunan.ppt
Kekongruenan dan Kesebangunan.ppt
 
teorema pythagoras
teorema pythagorasteorema pythagoras
teorema pythagoras
 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab ii
 
TEOREMA PYTAGHORAS
TEOREMA PYTAGHORASTEOREMA PYTAGHORAS
TEOREMA PYTAGHORAS
 
Geometri aksioma
Geometri aksiomaGeometri aksioma
Geometri aksioma
 
Soal uas semester ii klas x
Soal uas semester ii klas xSoal uas semester ii klas x
Soal uas semester ii klas x
 

More from Nailul Hasibuan

Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisAplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisNailul Hasibuan
 
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSNailul Hasibuan
 
Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016Nailul Hasibuan
 
Media pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematikaMedia pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematikaNailul Hasibuan
 
Enactive, iconic, symbolic from nctm 1989
Enactive, iconic, symbolic  from nctm 1989Enactive, iconic, symbolic  from nctm 1989
Enactive, iconic, symbolic from nctm 1989Nailul Hasibuan
 
9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century Learning9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century LearningNailul Hasibuan
 
diagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogydiagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogyNailul Hasibuan
 
Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional KhususMelakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional KhususNailul Hasibuan
 
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilSistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilNailul Hasibuan
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilNailul Hasibuan
 
Induksi matematika teobil
Induksi matematika teobilInduksi matematika teobil
Induksi matematika teobilNailul Hasibuan
 

More from Nailul Hasibuan (20)

Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisAplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
 
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
 
Rpkps anvek unrika
Rpkps anvek unrikaRpkps anvek unrika
Rpkps anvek unrika
 
Rpkps evaluasi 2016
Rpkps evaluasi 2016Rpkps evaluasi 2016
Rpkps evaluasi 2016
 
Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016
 
Rpkps trigonometri 2016
Rpkps trigonometri 2016Rpkps trigonometri 2016
Rpkps trigonometri 2016
 
Media pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematikaMedia pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematika
 
Kurikulum di singapura
Kurikulum di singapuraKurikulum di singapura
Kurikulum di singapura
 
Kurikulum di USA
Kurikulum di USAKurikulum di USA
Kurikulum di USA
 
Kurikulum di Jepang
Kurikulum di JepangKurikulum di Jepang
Kurikulum di Jepang
 
Kurikulum di belanda
Kurikulum di belandaKurikulum di belanda
Kurikulum di belanda
 
Kurikulum di Australia
Kurikulum di AustraliaKurikulum di Australia
Kurikulum di Australia
 
Enactive, iconic, symbolic from nctm 1989
Enactive, iconic, symbolic  from nctm 1989Enactive, iconic, symbolic  from nctm 1989
Enactive, iconic, symbolic from nctm 1989
 
9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century Learning9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century Learning
 
diagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogydiagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogy
 
Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional KhususMelakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
 
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilSistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
 
Kekongruenan teobil
Kekongruenan teobilKekongruenan teobil
Kekongruenan teobil
 
Induksi matematika teobil
Induksi matematika teobilInduksi matematika teobil
Induksi matematika teobil
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

GEOMETRI NETRAL

  • 1. REVISI TUGAS GEOMETRI EUCLIDES DAN NON EUCLIDES GEOMETRI NETRAL Disusun Oleh Kelompok IV ARLIANTO RAMADHAN FRISKA B. SIAHAAN KWOK HIN ROSLINA TANJUNG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2010
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Geometri Euclides dan Non- Euclides, kami mengangkat mengenai “Geometri Netral”. Dalam penyusunan makalah ini kami menggunakan literatur perpustakaan dan hasil browsing dari internet. Dengan demikian, diharapkan dapat memberi hasil seperti harapan semua pihak. Terlepas dari semuanya itu, kami sadar bahwa makalah ini masih memiliki banyak keterbatasan dan kelemahan. Oleh karena itu, saran dan kritik membangun senantiasa diharapkan demi penyempurnaan makalah ini lebih lanjut. Medan, Februari 2010 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II PEMBAHASAN 2 1. Jumlah Sudut Pada Segitiga 2 2. Adakah persegi panjang itu? 5 BAB III KESIMPULAN 10 DAFTAR PUSTAKA 11
  • 4. BAB I PENDAHULUAN Suatu geometri yang dilengkapi dengan sistem aksioma-aksioma insidenst, sistem aksioma-aksioma urutan, sistem aksioma kekongruenan (ruas garis, sudut, segitiga) dan sistem aksioma-aksioma Archimedes disebut dengan Geometri Netral. Di dalam geometri ini ada konsep kesejajaran dua garis, di dalam geometri netral ini tidak disebut banyaknya garis yang melalui sebuah titik T di luar sebuah garis lain yang dapat sejajar dengan garis itu. Kalau banyaknya garis itu hanya satu, geometri netral itu disebut geometri Euclid. Jika ada lebih dari satu garis, geometri netral ini disebut geometri Lobachevsky. Geometri ini adalah salah satu geometri non Euclid. Dalam geometri netral ini ada konsep kesejajaran, akan tetapi ada satu hal yaitu bahwa melalui sebuah titik di luar seluruh garis tidak perlu ada tepat satu garis sejajar dengan garis yang diketahui, yang jelas dalam geometri ini ada garis yang sejajar dengan garis yang diketahui melalui titik tadi yang fundamental. Hal yang amat mendasar, bahwa dalam geometri netral ini ada kemungkinan adanya persegi panjang atau ada kemungkinan tidak ada persegi panjang. Dalam hal geometri netral mengandung persegi panjang, maka jumlah besar sudut-sudut dalam setiap segitiga adalah 1800 . Dalam geometri netral ada segi empat yang penting, yaitu yang dinamakan segi empat Saccheri. Dalam Geometri Euclide, tidak ada perbedaan antara segiempat Sachheri dan sebuah persegi panjang.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 1. Jumlah sudut pada segitiga Teorema 1. Jumlah besar dua sudut dalam setiap segitiga kurang dari 1800 . Bukti : Misalkan diketahui ΔABC, (seperti pada gambar), akan ditunjukkan bahwa ∠ A + ∠ B < 1800 . Perpanjang CB melalui B ke D, maka ∠ ABD adalah sudut luar ∠ ABC Menurut teorema yang mengatakan bahwa : “sudut luar suatu segitiga lebih besar daripada sudut dalam yang tidak bersisian dengan sudut luar tersebut”. Maka : ∠ ABD > ∠ A; tetapi ∠ ABD = 1800 - ∠ B Dengan demikian berarti : 1800 - ∠ B > ∠ A; atau 1800 > ∠ A + ∠ B Jadi, ∠ A + ∠ B < 1800 (terbukti) Teorema 2. Jika diberikan ΔABC dan ∠ A, maka terdapat ΔA1B1C1 sedemikian sehingga ΔA1B1C1 mempunyai jumlah sudut yang sama dengan ΔABC dan ∠ A1 ≤ ½ ∠ A. A BC D
  • 6. Bukti : - Misalkan E titik tengah AC - Perpanjang BE sampai di F sedemikian sehingga BE = EF Karena BE = EF ∠ AEB = ∠ CEF (bertolak belakang) CE = EA Maka ΔAEB ΔCEF, sehingga sudut-sudut yang bersesuaian sama. - Akan ditunjukkan bahwa ΔAFC adalah ΔA1B1C1 yang dicari. Pada gambar dapat kita lihat bahwa : ∠ 2 = ∠ 2’ ∠ 3 = ∠ 3’ Pada Δ ABC ∠ A+ ∠ B+ ∠ C = ∠ 1+ ∠ 2+ ∠ 3+ ∠ 4 = ∠ 1+ ∠ 2’+ ∠ 3’+ ∠ 4 = ∠ CAF+ ∠ AFC+ ∠ FCA Maka ΔACF adalah ΔA1B1C1 yang dicari - Perhatikan bahwa : ∠ A = ∠ 1 + ∠ 2 = ∠ 1 + ∠ 2’ Karena A = ∠ 1 + ∠ 2’ maka pastilah salah satu berlaku yaitu : ∠ 1 ≤ ½ ∠ A ; atau ∠ 2’ ≤ ½ ∠ A Jika ∠ 1 < ½ ∠ A maka A sebagai A1, C sebagai C1 dan F sebagai B1. Tetapi, jika ∠ 2’ ≤ ½ ∠ A maka F sebagai A1, C sebagai B1 dan A sebagai C1. (terbukti) A B C E F 2 1 4 3’ 3 2’
  • 7. Teorema 3. (Saccheri – Legendre) Jumlah besar sudut-sudut dalam setiap segitiga adalah kurang atau sama dengan 1800 . Bukti : Andaikan diketahui ΔABC dan andaikan ∠ A + ∠ B + ∠ C > 1800 , maka ada p0 > 0 sehingga ∠ A + ∠ B + ∠ C = (180 + p)0 . Dengan menggunakan teorema 2; maka ada ΔA1B1C1 sehingga ∠ A1 + ∠ B1 + ∠ C1 = (180 + p)0 dan ∠ A1 ≤ ½ ∠ A, begitu pula ada : ΔA2B2C2 sehingga ∠ A2 + ∠ B2 + ∠ C2 = (180 + p)0 dan ∠ A2 ≤ ½ ∠ A1 ≤ (½)2 ∠ A. Jika proses ini dilanjutkan maka diperoleh : ΔAnBnCn sehingga ∠ An + ∠ Bn + ∠ Cn = (180 + p)0 dan ∠ An = (½)n ∠ A. Dalam hal ini kita dapat memilih ΔAnBnCn sedemikian sehingga ∠ An = (½)n ∠ A ≤ p dengan n cukup besar. Jadi, ∠ An + ∠ Bn + ∠ Cn ≤ p + ∠ Bn + ∠ Cn sehingga 1800 + p ≤ p + ∠ Bn + ∠ Cn atau ∠ Bn + ∠ Cn ≥ 1800 Hal ini merupakan kontradiksi dari teorema 1, berarti pengandaian salah sehingga haruslah ∠ A + ∠ B + ∠ C ≤ 1800 . Teorema Akibat (Corollary) Jumlah sudut sebarang segiempat kurang atau sama dengan 3600 . Teorema akibat ini sejalan dengan kesimpulan Saccheri bahwa hipotesis sudut tumpul adalah salah. Demikian juga, teorema ini menyangkal bahwa jumlah sudut suatu segitiga dapat melebihi 1800 . Tetapi kemungkinan bahwa jumlah sudut dalam segitiga kurang dari 1800 , yang bersesuaian dengan hipotesis Saccheri tentang sudut lancip menarik perhatian kita sendiri.
  • 8. 2. Adakah persegi panjang itu? Untuk melanjutkan studi kita tentang geometri netral, kita jadi tertarik apakah persegipanjang dapat muncul dalam geometri netral ini dan apa yang dapat didasarkan pada persegipanjang itu. Jika memang ada. Adanya persegipanjang dalam geometri merupakan yang penting. Bayangkan bagaimana untu geometri Euclides jika kita tidak punya atau tidak dapat menggunakan persegipanjang. Tentu saja sulit sekali akan membuat suatu persegipanjang tanpa mengasumsikan kebenaran postulat kesejajaran Euclides, atau salah satu dari teorema akibatnya, misalnya jumlah sudut segitiga adalah 1800 . akibatnya seluruh teorema kita dalam pembahasan ini dapat dianggap bahwa persegi panjang itu ada. Untuk menghindari kesalah pahaman, secara formal kita defenisikan istilah persegi panjang sebagai berikut. Defenisi. Suatu persegiempat disebut persegipanjang jika semua sudutnya adalah sudut siku-siku. Ingat, karena kita mempelajari geometri netral, tidak otomatis kita dapat menggunakan oposisi Euclides yang terkenal seperti: a) Sisi-sisi yang berhadapan dari suatu persegipanjang adalah sejajar. b) Sisi-sisi tersebut sama panjang c) Diagonal persegipanjang membagi persegipanjang menjadi dua segitigayang kongruen. Jika kita ingin mennyatakan sembarangan akibat, kita harus membuktikan denganberdasarkan defenisi di atas tanpa menggunakan postulat kesejajaran. Sebagai contoh, (a) adalah akibat langsung dari teorema akibat 1 dari teorema 2 bab 2 (garis sisi yang tegak lurus pada garis yang sama adalah sejajar).
  • 9. Teorema 2. Jika sebuah persegipanjang, maka akan ada juga sebuah persegipanjang dengan salah satu sisinya lebih panjang dari pada ruas garis tertentu. Dengan kata lain, jika ada persegipanjang ABCD ada ruas garis XY. Maka persegipanjang yang satu sisinya lebih panjang pada XY. B C C2 C3 Cn A D D2 D3 Dn X Y Bukti : Kita gunakan ABCD sebagai “kotak pembangun” (building block), untuk melukiskan persegipanjangyang kita inginkan. Lukis segi empat D2C2CD yang kongruen dengan ABCD sedemikian sehingga C2D2 dan BA berlainan pihak terhadap CD. (Caranya dengan memperpanjang AD kearah C sehingga panjang CC2 sama dengan BC dan memperpanjang AD kearah D sehingga panjang DD2 sama dengan AD). Maka D2C2CD adalah persegipanjang. Lebih dari itu B, C, C2 terletak pada suatu garis, karena hanya ada satu garis yang tegak lurus pada CD di C. Demikian juga A, D, D2 terletak dalam satu garis , jadi ABCC2D2D merupakan segi empat ABC2D2, dan merupakan persegi empat. Ingat bahwa ABC2D2 mempunyai sifat: AD2= 2 AD
  • 10. Dengan cara yang sama lukis D3C3C2D2 kongruen dengan DCC2D2 sehingga C3D3 dan CD bersesuaian letaknya dan berlainan pihak terhadap C2D2. Akibatnya ABC3D3 adalah persegipanjang, dan AD3= 3 AD Selajutnya dengan cara yang sama, kita dapatkan bahwa untuk sebarang bilangan bulat positif n ada persegipanjang ABCnDn sedemikian hingga: ADn= n AD Pilih n cukup besar sehingga n AD > XY, dengan demikian persegipanjang ABCnDn merupakan persegipanjang yang kita inginkan. Teorema Akibat Jika ada sebuah persegipanjang, maka ada persegipanjang yang dua sisinya yang berdekatan panjangnya masing-masing lebih panjang dari dua segmen tertentu. Dengan kata lain, jika ada persegipanjang ABCD dan segmen garis XY dan ZW di berikan. Maka ada persegipanjang PQRS sedemikian sehingga PQ > XY dan PS > ZW. G H B A E F C D X Y Z W
  • 11. Bukti : Sesuai dengan teorema 2, ada persegipanjang ABEF dengan AF > XY. Dengan melukiskan persegi panjang yang kongruen dengan persegipanjang ABEF berulang-ulang dengan menempatkan diatasnya, kita dapat melukis AFHG denga AG > ZW. Karena AF > XY. Maka AFHG merupakan persegipanjang PQRS yang dimaksudkan pada teorema akibat diatas. Teorema 3. Jika ada sebuah persegipanjang, maka ada persegipanjang dengan panjang dua sisi yang berdekatan masing-masing sama dengan XY dan ZW. Bukti : Cara kita membuktikan seperti apa yang kita lakukan penjahit. Dengan mengunakan teorema akibat terdahulu, maka kita memiliki persegipanjang PQRS dengan PQ > XY dan PS > ZW; kemudian kita potong sedemikian hingga panjang PQ = XY dan PS = ZW. Jadi ada titik Q’ pada PQ sedemikian hingga PQ’ = XY. Dari Q’ ditarik garis yang tegak lurus RS dengan kaki R’. kita tunjukkan bahwa PQ’R’S adalah persegipanjang. S R’ S’ P R* Q’ R Q X Y Z W
  • 12. Sudut P, R’ dan S adalah siku-siku. Kita tunjukkan pula bahwa ∠ PQ’R’ juga siku-siku. Andaikan ∠ PQ’R’ > 90º, maka jumlah sudut segi empat PQ’R’S > 360º, kontradiksi dengan teorema akibat 1 dari teorema 1. andaikan ∠ PQ’R’ < 90º , maka ∠ QQ’R’ > 90º dan jumlah sudut persegi panjang QQ’R’R > 360º (Kontradiksi). Jadi satu-satunya kemungkinan adalah ∠ PQ’R’ = 90º, dan PQ’R’S adalah persegipanjang. Dengan cara yang sama, ada titik S’ pada PS sedemikian hingga PS’ = ZW. Tarik garis dari S’ tegak lurus pada Q’R’ dengan kaki R* . maka sebagaimana diatas, PQ’R* S’ adalah persegipanjang. Sisi-sisinya yang berdekatan PQ’ dan PS’ masing-masing sama dengan XY dan ZW, dan teorema terbukti.
  • 13. BAB III KESIMPULAN Geometri netral mengandung persegi panjang, maka jumlah besar sudut- sudut dalam setiap segitiga adalah kurang dari atau sama dengan 1800 . Dalam geometri netral ada segi empat yang penting, yaitu yang dinamakan segi empat Saccheri. Jika ada ada sebuah persegi panjang, maka ada persegi panjang yang dua sisinya yang berdekatan panjangnya masing-masing lebih panjang dari dua segmen tertentu.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Moeharti, Hw, 2000, Sistem-Sistem Geometri, Modul 1-6, PMAT 4438. retniparadesa.blogspot.com/2009_0501/archive.html Soemadi & Masriyah, 2000, Sistem Geometri, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surabaya : University Press IKIP Surabaya. trisyanaharti_42m.werdpress.