1. TUGAS
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Pengganti Ujian Tengah Semester
Dalam Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Disusun oleh
Endang Lastri 2411.077
Dosen pembimbing
Charles, M. Pd. I
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SCJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
2. SOAL
1. Jelaskan pengertian , fungsi, dan urgensi pendidikan Islam!
2. Jelaskan perkmbangan Pendidikan Islam di Indonesia!
3. Jelaskan prinsip-prinsip Pendidikan Islam!
4. Jelaskan sumber Pendidikan Islam!
5. Jelaskan persoalan yang saudara amati dalam lembaga Pendidikan Islamdan
berikan solusinya!
1. Pegertian, fungsi, dan urgensi pendidikan Islam
a. Pengertian Pendidikan Islam
Secara etimologis pendidikan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab
“Tarbiyah” dengan kata kerjanya “Robba” yang berarti mengasuh, mendidik,
memelihara.
HM. Arifin menyatakan, pendidikan secara teoritis mengandung pengertian
“memberi makan” kepada jiwa anak didik sehingga mendapatkan kepuasan
rohaniah, juga sering diartikan dengan menumbuhkan kemampuan dasar
Jadi, Pendidikan Islam adalah usaha yang dilakukan secara sadar melalui
proses dengan tujuan “memanusiakan manusia” atau dengan kata lain
bagaimana membimbing anak menjadi manusia seutuhnya, yang beriman dan
bertakwa, serta memiliki kepribadian yang Islami dan berakhlak mulia,
sehingga dalam kehidupannya, diharapkan mampu berbuat yang lebih baik
bagi dirinya sendiri dan orang lain, serta berguna bagi bangsa dan negara.
3. b. Fungsi Pendidikan Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan Islam, tidak dapat dipisahkan dari tujuan
hidup itu sendiri. Sebab pendidikan Islam hanyalah salah satu yang digunakan
oleh manusia untuk memeliahara kelanjutan hidupnya, baik sebagai individu
maupun sebagai masyarakat. Manusia, dalam usahanya memelihara
kelanjutan hidupnya mewariskan nilai budaya dai satu generasi ke genari lain.
Menurut Abdurrahman An-Nahlawi, tujuan pendidikan Islam adalah “Apa
yang dicanangkan oleh manusia diletakkannya sebagai pusat dan demi
merealisasikannya dia menata tingkah lakunya”.
Lebih terperinci lagi Yusuf Amir Feisal memaparkan tuujuan pendidikan
Islam sebagai berikut:
1. Membentuk manusia muslim yang dapat melaksanakan ibadah mahdah.
2. Membentuk manusia muslim disamping dapat melaksanakan ibadah
mahdhah dapat melaksanakan ibadah muamalah dalam kedudukannya
sebagai orang perorangan atau sebagai anggota kemasyarakatan dalam
lingkungan tersebut.
3. Membentuk warga negara yang bertanggung jawab kepada masyarakat
dan bangsanya dalam rangka bertanggung jawab kepada masyarakat dan
bangsanya dalam rangka bertanggung jawab kepada Allah SWT
penciptanya.
4. Membentuk dan mengembangkan tenaga professional yang siap dan
trampil atau tenaga setengah terampil untuk memungkinkan memasuki
teknostruktur masyarakat.
5. Mengembangkan tenaga ahli dibidang ilmu (agama dan ilmu-ilmu Islam
lainnya).
4. c. Urgensi Pendidikan Islam
Pendidikan merupakan kata kunci untuk setiap manusia agar ia mendapatkan
ilmu. Hanya dengan pendidikanlah ilmu akan didapat dan diserap dengan
baik. Pendidikan juga merupakan metode pendekatan yang sesuai dengan
fitrah manusia yang memiliki fase tahapan dalam pertumbuhan.
Pendidikan mempunyai ciri pembentukan pemahaman Islam yang utuh dan
menyeluruh, pemeliharaan apa yang telah dipelajarinya, pengembangan atas
ilmu yang diperolehnya dan agar tetap pada rel syariah. Hasil dari pendidikan
Islam akan membentuk jiwa yang tenang, akal yang cerdas dan fisik yang kuat
serta banyak beramal.
Pendidikan Islam berpadu dalam pendidikan ruhiyah, fikriyah
(pemahaman/pemikiran) dan amaliyah (aktivitas).Nilai Islam ditanamkan
dalam individu membutuhkan tahpan-tahapan selanjutnya dikembangkan
kepada pemberdayaan di segala sektor kehidupan manusia. Potensi yang
dikembangkan kemudian diarahkan kepada pengaktualan potensi dengan
memasuki berbagai bidang kehidupan.
2. Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia
Islam masuk pertama kali ke Indonesia pada abad ke-7 M. hampir semua ahli
sejarah menyatakan bahwa daerah Indonesia yang mula-mula dimasuki Islam
adalah daerah Aceh. Datangnya Islam ke Indonesia dilakukan secara damai, dapat
dilihat melalui jalur perdagangan, dakwah, perkawinan, ajaran tasawuf dan
tarekat, serta jalur kesenian dan pendidikan, yang semuanya mendukung proses
cepatnya Islam masuk dan berkembang di Indonesia. Kegiatan pendidikan Islam
di Aceh lahir, tumbuh dan berkembang bersamaan dengan berkembangnya Islam
di Aceh. Konversi massal masyarakat kepada Islam pada masa perdagangan
disebabkan oleh Islam merupakan agama yang siap pakai, asosiasi Islam dengan
kejayaan, kejayaan militer Islam, mengajarkan tulisan dan hapalan, kepandaian
dalam penyembuhan dan pengajaran tentang moral. Konversi massal masyarakat
kepada Islam pada masa kerajaan Islam di Aceh tidak lepas dari pengaruh
5. penguasa kerajaan serta peran ulama dan pujangga. Aceh menjadi pusat
pengkajian Islam sejak zaman Sultan Malik Az-Zahir berkuasa, dengan adanya
sistem pendidikan informal berupa halaqoh. Yang pada kelanjutannya menjadi
sistem pendidikan formal. Dan sekrang sdah banyak lembaga-lembaga yang
mengaplikasikan Pendidikan Islam baik lembaga pemerintah maupun swasta.
3. Prinsip-prinsip Pendidikan Islam
Nahlawi menyatakan bahwa pendidikan sejati atau maha pendidikan itu adalah
Allah yang telah menciptakan fitrah manusia dengan segala potensi dan kelebihan
serta menetapkan hukum hukum pertumbuhan, perkembangan, dan interaksinya,
sekaligus jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuannya. Prinsip prinsip
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Prinsip Integrasi.
Allah Swt Berfirman, “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) kampung akhirat, dan janganlah kanu melupakan
kebahagiaanmu dari kenikmatan duniawi...” (QS. Al Qoshosh: 77). Ayat ini
menunjukkan kepada prinsip integritas di mana diri dan segala yang ada
padanya dikembangkan pada satu arah, yakni kebajikan dalam rangka
pengabdian kepada Tuhan.
b. Prinsip Keseimbangan.
Karena ada prinsip integrasi, prinsip keseimbangan merupakan kemestian,
sehingga dalam pengembangan dan pembinaan manusia tidak ada
kepincangan dan kesenjangan. Keseimbangan antara material dan spiritual,
unsur jasmani dan rohani. Pada banyak ayat al-Qur‟an Allah menyebutkan
iman dan amal secara bersamaan. Tidak kurang dari enam puluh tujuh ayat
yang menyebutkan iman dan amal secara besamaan, secara implisit
menggambarkan kesatuan yang tidak terpisahkan. Diantaranya adalah QS. Al
„Ashr: 1-3, “Demi masa, sesungguhnya manusia dalam kerugian kecuali
mereka yang beriman dan beramal sholeh.”
6. c. Prinsip Persamaan.
Prinsip ini berakar dari konsep dasar tentang manusia yang mempunyai
kesatuan asal yang tidak membedakan derajat, baik antara jenis kelamin,
kedudukan sosial, bangsa, maupun suku, ras, atau warna kulit. Sehingga
budak sekalipun mendapatkan hak yang sama dalam pendidikan. Nabi
Muhammad Saw bersabda: “Siapapun di antara seorang laki laki yang
mempunyai seorang budak perempuan, lalu diajar dan didiknya dengan ilmu
dan pendidikan yang baik kemudian dimerdekakannya lalu dikawininya,
maka (laki laki) itu mendapat dua pahala” (HR. Bukhori).
d. Prinsip Pendidikan Seumur Hidup.
Sesungguhnya prinsip ini bersumber dari pandangan mengenai kebutuhan
dasar manusia dalam kaitan keterbatasan manusia di mana manusia dalam
sepanjang hidupnya dihadapkan pada berbagai tantangan dan godaan yang
dapat menjerumuskandirinya sendiri ke jurang kehinaan. Dalam hal ini
dituntut kedewasaan manusia berupa kemampuan untuk mengakui dan
menyesali kesalahan dan kejahatan yang dilakukan, disamping selalu
memperbaiki kualitas dirinya. Sebagaimana firman Allah, “Maka siapa yang
bertaubat sesuadah kedzaliman dan memperbaiki (dirinya) maka Allah
menerima taubatnya....” (QS. Al Maidah: 39).
e. Prinsip Keutamaan.
Dengan prinsip ini ditegaskan bahwa pendidikan bukanlah hanya proses
mekanik melainkan merupakan proses yang mempunyai ruh dimana segala
kegiatannya diwarnai dan ditujukan kepada keutamaan-keutamaan.
Keutamaan-keutamaan tersebut terdiri dari nilai nilai moral. Nilai moral yang
paling tinggi adalah tauhid.
4. Sumber dan dasar Pendidikan Islam
Sumber pendidikan adalah :
1. Al-Qur‟an
Al Qur‟an membahas berbagai aspek kehidupan manusia, dan pendidikan
merupakan tema terpenting yang di bahasnya. Setiap ayatnya merupakan
7. bahan baku bangunan pendidikan yang di butuhkan setiap manusia. Hal itu
tidak aneh mengingat Qur‟an merupakan kitab hidayah dan seorang
memperoleh hidayah itu tidak lain karena pendidikan yang benar serta
ketaatannya.
2. Al-hadist
Sunah dapat di jadikan sebagai dasar pendidikan Islam karena sunah menjadi
sumber utama pendidikan Islam karena Allah SWT menjadikan Nabi
Muhammad SAW sebagai teladan yang baik. al-Qur‟an dan sunah sebagai
dasar pendidikan islam bukan hanya dipandang sebagai kebenaran keyakinan
semata. Lebih jauh kebenaran itu juga sejalan dengan kebenaran yang dapat di
terima oleh akal.
3. Ijtihad
Ijtihad adalah penggunaan akal pikiran oleh fiqoha-fuqoha islam untuk
menetapkan suatu hukum yang belum ada ketetapannya dalam Al-qur‟an
dengan syarat-syarat tertentu. Ijtihad dapat di lakukan dengan Ijma, Qiyas,
istihsan, masdhalih mursalah, dan lain-lain.
5. Persoalan-persoalan yang ada di dalam lembaga Pendidikan Islam
Apabila kita lihat sekarang masalah yang banyak dihadapi oleh lembaga
Pendidikan Islam diantaraya adalah kurangnya tenaga pendidik dan kurangnya
minat orang untuk memasuki Lembaga pendidian Islam.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengatasi kurangnya tenaga pendidik adalah
menyiapkan tenaga untuk mengisi kekosongan tersebut.
Untuk masalah kurangya minat masyarakat terhadapat lembaga pendidikan islam
yaitu dengan memberikan arahan tentang pendidikan islam itu terhadap
masyarakat, dan menjelaskan bahwa segala ilmu yang adaa di duania ini berkaitan
dengan agama. Serta meningkatkan prestasi lembaga tersebut sehingga hal
tersebut menanbah point terhadap lembaga tersebut.