Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).
2. Pembangunan Sumber Daya Manusia
2
Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
Islam mencakup berbagai aspek yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan SDM
untuk berkontribusi secara efektif dalam
pembangunan ekonomi dan sosial
3. Sumber-sumber pembiayaan
syariah bagi pembangunan
Kualitas Produk atau Jasa : SDM dapat mengimplementasikan
teknologi baru, meningkatkan efisiensi, dan memastikan bahwa
produk atau jasa memenuhi standar kualitas tertinggi.
Inovasi : Inovasi dari SDM dapat membuka pasar baru,
meningkatkan pangsa pasar, dan meningkatkan daya saing.
Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas: SDM dapat mengidentifikasi
proses yang tidak efisien, mengurangi waktu dan sumber daya yang
diperlukan, dan meningkatkan produktivitas.
Pengembangan Organisasi: SDM dapat mengembangkan
keterampilan dan pengetahuan baru, meningkatkan kapasitas
organisasi, dan membantu dalam pengambilan keputusan
strategis.
Peningkatan Kepuasan Pelanggan: SDM dapat memberikan layanan
yang memuaskan, menanggapi pertanyaan pelanggan dengan cepat,
dan memastikan bahwa kebutuhan pelanggan terpenuhi.
.
4. Pemahaman Islam tentang sumber daya manusia
4 Pemahaman Islam tentang sumber daya manusia (SDM)
mencakup pandangan yang mendalam tentang pentingnya
manusia sebagai inti dari organisasi dan bagaimana mereka
dapat dikelola secara efektif dan efisien. Islam mengakui
manusia sebagai aktor utama dalam organisasi dan
menganjurkan pengembangan individu dalam konteks kerja. Hal
ini mencerminkan pemahaman bahwa SDM tidak hanya sekadar
sumber daya, tetapi juga memiliki potensi untuk berkontribusi
secara signifikan terhadap
kesuksesan organisasi.
5. 5
Skema Pembangunan SDM dalam Islam
Skema pembangunan sumber
daya manusia (SDM) dalam
perspektif Islam mencakup
beberapa aspek yang
mencakup kualitas,
kemampuan, akhlak, moral,
dan kompetensi.)
Pengelolaan
Sumber Daya
Sosial:
Pengelolaan
Sumber Daya
Keuangan:
Pengembangan
Karakter dan
Moral:
Pengelolaan
Sumber Daya
Manusia
Pendidikan dan
Pengembangan:
Pengelolaan
Sumber Daya
Alam:
6. 6
Dimensi Pembangunan SDM dalam Islam
Skema pembangunan sumber
daya manusia (SDM) dalam
perspektif Islam mencakup
beberapa aspek yang
mencakup kualitas,
kemampuan, akhlak, moral,
dan kompetensi.
Kompetensi
Ketangguhan
Mental-Spiritual:
Keterampilan:
Pendidikan
Kualitas
Akhlak
Kemampuan
Fisik, Ilmu, dan
Teknologi:
Manajemen
Sumber Daya
Manusia:
7. 7
- Kesehatan danNutrisi dalamPengembangan SDM
Kesehatan dan nutrisi yang
baik merupakan prasyarat
utama dalam mewujudkan
SDM yang sehat dan
berkualitas
Gizi
Pemberian
Vitamin A
Pendidikan Budi
Pekerti/Akhlak
Stunting
Pemberian Tablet
Tambah Darah
(TTD) dan
Pemberian
Fortifikasi Zat Besi:
Pemberian
Tablet Tambah
Darah
Pemberian Tablet
Tambah Darah
(TTD) dan
Pengelolaan
Stunting::
8. Pendidikan dan pelatihan
SDM dalam islam
Pendidikan Formal dan Non-Formal: Pendidikan formal mencakup
pendidikan di sekolah dan universitas, sementara pendidikan non-
formal mencakup pendidikan di rumah, di tempat kerja, dan melalui
kegiatan komunitas. Pendidikan ini mencakup pengembangan
pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai moral dan etika yang
sesuai dengan ajaran Islam.
Pengembangan Karakter dan Moral : Mencakup pengembangan
nilai-nilai moral dan etika, serta memastikan bahwa individu
berperilaku sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Pendidikan Vokasional dan Teknologi: Pengembangan keterampilan
dalam bidang teknologi yang dapat mendukung pembangunan
ekonomi dan sosial.
Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan: Pengembangan
keterampilan yang dapat membantu individu dalam mencapai
kesejahteraan dan keadilan sosial.
Pendidikan Keagamaan: Pendidikan keagamaan juga mencakup
pengajaran tentang etika dan moral dalam Islam.
Pendidikan dan Pelatihan untuk Pengembangan Masyarakat:
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,
mempromosikan kesejahteraan sosial, dan mengurangi
kesenjangan.
9. 9
- Tazka/ Penyucian Batin.
Konsep tazkiyah al-nafs adalah
konsep penyucian jiwa dalam
Islam, yang bertujuan untuk
membentuk insan yang
memahami dan mengamalkan
nilai-nilai ajaran agama4
. Tazkiyah al-nafs merupakan
proses untuk memperbaiki diri,
menghilangkan sifat buruk, dan
menambah sifat baik
Tahap Tazkiyah Al-Nafs: Tahap ini bertujuan untuk
membersihkan jiwa dari sifat-sifat buruk dan
menumbuhkan sifat-sifat baik
Tahap Tahdhibul Qalb: Tahap ini bertujuan untuk
memperbaiki hati dan membentuk diri yang
mengamalkan nilai-nilai ajaran agama
Tahap Tahdhibul Akhlak: Tahap ini bertujuan untuk
memperbaiki akhlak dan sifat-sifat diri
10. 10
- Indeks Pembangunan Manusia
indikator yang digunakan
untuk mengukur kesejahteraan
sosial dan ekonomi suatu
negara
Panjang Hidup: Ini adalah indikator kesehatan
dan kualitas hidup. Indeks ini mencakup tingkat
kematian bayi, tingkat kematian anak-anak, dan
tingkat kematian orang dewasa.
Perbandingan Kesejahteraan: Indeks ini
mencakup perbandingan kesejahteraan antara
kelompok-kelompok sosial dalam suatu negara.
Ini mencakup perbandingan pendapatan antara
kelompok-kelompok sosial, seperti antara pria
dan wanita, antara kelompok usia, dan antara
kelompok etnis.
Pendidikan: Indeks ini mencakup tingkat
pendidikan yang diperoleh oleh populasi. Ini
mencakup tingkat literasi, tingkat pendidikan, dan
tingkat pekerjaan yang terkait dengan pendidikan
11. Indeks Pembangunan manusia Islami versi Asnto
Indeks Pembangunan Manusia Islami (I-HDI) adalah pendekatan yang
mengukur pembangunan manusia berfokus pada pencapaian kesejahteraan
manusia dengan terpenuhinya kebutuhan dasar. I-HDI dibangun
berdasarkan kelima dimensi Maqāṣid Syarī‟ah imam asy-Syaṭibi, yang
mencakup:
1. Hifdzu ad-Dien: Pemeliharaan terhadap agama, yang mencakup akses ke
layanan keagamaan dan pendidikan Islam.
2. Hifdzu an-Nafs: Pemeliharaan terhadap jiwa, yang mencakup
kesejahteraan mental dan emosional.
3. Hifdzu al-„Aql: Pemeliharaan terhadap akal, yang mencakup pendidikan
dan kesadaran sosial.
4. Hifdzu an-Nasl: Pemeliharaan terhadap keturunan, yang mencakup akses
ke layanan kesehatan dan perencanaan keluarga.
5. Hifdzu al-Māl: Pemeliharaan terhadap harta, yang mencakup akses ke
sumber daya ekonomi dan kesetaraan ekonomi.
12. c. Indeks Pembangunan manusia Islami
versi rama dan yusuf lanjutan…
Indeks Pembangunan Manusia Islam versi Rama dan Yusuf (I-HDI)
dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan indeks pembangunan manusia
(HDI) yang ada, seperti kesetaraan gender, perbedaan etnis, dan kawasan. Ini
mencerminkan upaya untuk menciptakan pembangunan yang lebih inklusif
dan berkelanjutan, yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Berikut adalah
beberapa langkah yang dilakukan dalam pengembangan I-HDI:
1. Normalkan Semua Variabel: Indikator negatif, seperti angka
kemiskinan, Gini rasio, dan tingkat pengangguran, dinormalkan
dengan rumus (100-Pr) / 100, di mana Pr merupakan tingkat
kemiskinan yang diukur dalam persentase.
2. Penggunaan Indeks untuk Penilaian Provinsi di Indonesia: Indeks
yang dibangun digunakan untuk menentukan peringkat tingkat
perkembangan manusia untuk provinsi di Indonesia.