PERIWAYATAN HADIS DAN SYARAT- SYARAT
PERIWAYAT ................................................................ 45
A. Kompetensi ................................................................... 45
B. Makna Periwayatan Hadis....................................... 45
C. Proses dan Syarat Periwayatan Hadis ................ 46
D. Metode Periwayatan Hadis ..................................... 49
E. Macam-Macam Periwayatan Matan Hadis........ 52
1. Periwayatan matan secara lafzi....................... 52
2. Periwayatan matan secara maknawi............. 55
F. Rangkuman ................................................................... 58
G. Soal-Soal Latihan......................................................... 58
PERIWAYATAN HADIS DAN SYARAT- SYARAT
PERIWAYAT ................................................................ 45
A. Kompetensi ................................................................... 45
B. Makna Periwayatan Hadis....................................... 45
C. Proses dan Syarat Periwayatan Hadis ................ 46
D. Metode Periwayatan Hadis ..................................... 49
E. Macam-Macam Periwayatan Matan Hadis........ 52
1. Periwayatan matan secara lafzi....................... 52
2. Periwayatan matan secara maknawi............. 55
F. Rangkuman ................................................................... 58
G. Soal-Soal Latihan......................................................... 58
PERIWAYATAN HADIS DAN SYARAT- SYARAT
PERIWAYAT ................................................................ 45
A. Kompetensi ................................................................... 45
B. Makna Periwayatan Hadis....................................... 45
C. Proses dan Syarat Periwayatan Hadis ................ 46
D. Metode Periwayatan Hadis ..................................... 49
E. Macam-Macam Periwayatan Matan Hadis........ 52
1. Periwayatan matan secara lafzi....................... 52
2. Periwayatan matan secara maknawi............. 55
F. Rangkuman ................................................................... 58
G. Soal-Soal Latihan......................................................... 58
PERIWAYATAN HADIS DAN SYARAT- SYARAT
PERIWAYAT ................................................................ 45
A. Kompetensi ................................................................... 45
B. Makna Periwayatan Hadis....................................... 45
C. Proses dan Syarat Periwayatan Hadis ................ 46
D. Metode Periwayatan Hadis ..................................... 49
E. Macam-Macam Periwayatan Matan Hadis........ 52
1. Periwayatan matan secara lafzi....................... 52
2. Periwayatan matan secara maknawi............. 55
F. Rangkuman ................................................................... 58
G. Soal-Soal Latihan......................................................... 58
PERIWAYATAN HADIS DAN SYARAT- SYARAT
PERIWAYAT .........................................................
2. 1. PEMIKIRAN EKONOMI Al-Ghazali
Biografi Al-Ghazali
Riwayat hidup hujjatul Islam, Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Tusi
al-Ghazali, dilahirkan di Kota Tus, kota kecil di daerah khurasan, Iran. Beliau lahir
dikota tersebut pada tahun 450 H (1058M). Sewaktu kecil sudah mendalami ilmu
Tasawuf, beliau tumbuh dan berkembang dalam lingkungan sufi. Al-Ghazali muda
sangat antusias pada dunia ilmu pengetahuan. Ia pertama-tama mempelajari
Bahasa Arab di Kota Tus, kemudian pergi ke kota Jurjan untuk belajar dasar-dasar
Ushul Fiqh
Selama hidupnya Imam al-Ghazali telah menghasilkan banyak karya yang
diperkirakan mencapai 300 buah karya meliputi berbagai disiplin ilmu seperti ilmu
logika, filsafat, moral, tafsir, fiqh, ‘ulum al-Qur’an, tasawuf, politik dan ekonomi.
Secara umum, hasil karya Al-Ghazali ditulis dalam rangka untuk merespon
berbagai persoalan politik dimana terjadinya dekadensi moral dan ketimpangan
ekonomi di Masyarakat
3. 1. PEMIKIRAN EKONOMI Al-Ghazali
B. Karya Al-Ghazali
Selama hidupnya Imam al-Ghazali telah
menghasilkan banyak karya yang diperkirakan mencapai 300
buah karya meliputi berbagai disiplin ilmu seperti ilmu logika,
filsafat, moral, tafsir, fiqh, ‘ulum al-Qur’an, tasawuf, politik dan
ekonomi. Secara umum, hasil karya Al-Ghazali ditulis dalam
rangka untuk merespon berbagai persoalan politik dimana
terjadinya dekadensi moral dan ketimpangan ekonomi di
Masyarakat
4. Larangan menimbun uang
(money hoarding)
Problematika Riba
Jual Beli Mata Uang
Evolusi Pasar
(Praktik Perdagangan antar Wilayah & Teori
Permintaan dan Penawaran
1. Pemikiran Ekonomi AL-GHAZALI (450—505 H)
5. 1. PEMIKIRAN EKONOMI Al-Ghazali
c. Pemikiran Ekonomi Al-Ghazali
C1. PERTUKARAN SUKARELA DAN EVOLUSI PASAR
Al-Ghazali menyadari bahwa perdagangan merupakan hal yang
esensial bagi berfungsinya aktivitas perekonomian yang berkembang
dengan baik. Dalam aktivitas perdagangan, Al-Ghazali menyebut perlu
adanya rute perdagangan yang aman dan terjamin, serta negara harus hadir
untuk memberikan perlindungan sehingga pasar dapat meluas dan
perekonomian dapat tumbuh. Proses evolusi pasar merupakan teori yang
dikemukakan oleh
Al-Ghazali sebagai bentuk kontribusi terbesarnya dalam perkembangan
ekonomi. Beliau berhasil memaparkan dengan rinci tentang aktivitas yang
berkaitan dengan perdagangan dan proses terbentuknya pasar.
6. 1. PEMIKIRAN EKONOMI Al-Ghazali
c. Pemikiran Ekonomi Al-Ghazali
C2.Permintaan, Penawaran, Harga dan Laba
Al-Ghazali telah memehami konsep elastisitas permintaan, yang
dinyatakan dengan “Mengurangi margin keuntungan dengan menjual pada
harga yang lebih murah akan meningkatkan volume penjualan dan ini pada
gilirannya akan meningkatkan keuntungan”. Al-Ghazali juga menyadari
permintaan “harga inelastis”.
Al-Ghazali bersikap sangat kritis terhadap laba yang berlebihan. Ia
menyatakan bahwa laba normal berkisar antara 5 sampai 10 persen dari harga
barang. Lebih jauh ia menekankan bahwa penjual seharusnya didorong oleh
laba yang akan diperoleh dari pasar yang hakiki yakni akhirat.
7. 1. PEMIKIRAN EKONOMI Al-Ghazali
c. Pemikiran Ekonomi Al-Ghazali
C3.Etika Perilaku Pasar
Dalam pandangan al-Ghazali, pasar harus berfungsi berdasarkan
etika dan moral para pelakunya. Secara khusus, ia memperingatkan
larangan mengambil keuntungan dengan cara menimbun makanan
dan barang-barang kebutuhan dasar lainnya, memberikan informasi
yang salah mengenai berat, jumlah dan harga barangnya, melakukan
praktik-praktik pemalsuan, penipuan dalam mutu barang dan
pemasaran, serta melarang pengendalian pasar melalui perjanjian
rahasia dan manipulasi harga.
8. 1. PEMIKIRAN EKONOMI Al-Ghazali
c. Pemikiran Ekonomi Al-Ghazali
C4.Aktivitas Produksi
• Produksi Barang-barang Kebutuhan Dasar Sebagai Kewajiban Sosial
Dalam hal ini, pada prinsipnya negara harus bertanggung jawab dalam menjamin
kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan barang-barang pokok.
• Hierarki Produksi
a. Industri dasar, yakni industri-industri yang menjaga kelangsungan hidup manusia
b. Aktivitas penyokong, yaitu aktifitas yang bersifat tambahan bagi industri dasar.
c. Aktivitas komplementer, yaitu aktivitas yang berkaitan dengan industri dasar
Tahapan Produksi, Spesialisasi, dan Keterkaitannya
Adnya tahapan produksi yang beragam sebelum produk tersebut dikonsumsi. Tahapan dan
keterkaitan produksi yang beragam mensyaratkan adanya pembagian kerja, koordinasi, dan kerja sama.
Beliau juga menawarkan gagasan mengenai spesialisasi dan saling ketergantungan dalam keluarga.
9. 1. PEMIKIRAN EKONOMI Al-Ghazali
c. Pemikiran Ekonomi Al-Ghazali
C5.Barter dan Evolusi Uang
• Problema Barter dan Kebutuhan Terhadap Uang
a. Kurang memiliki angka penyebut yang sama (Lack of common
denominator)
b. Barang tidak dapat dibagi-bagi (Indivisibility of goods)
c. Keharusan adanya dua keinginan yang sama (double coincidence of
wants)
10. 1. PEMIKIRAN EKONOMI Al-Ghazali
c. Pemikiran Ekonomi Al-Ghazali
C5.Barter dan Evolusi Uang
6. Larangan Menimbun Uang
Uang baru akan memiliki nilai jika digunakan dalam pertukaran.
Uang yang Tidak Bermanfaat dan Penimbunan Bertentangan dengan
Hukum Ilahi
7. Pemalsuan dan Penurunan Nilai Uang
problem yang muncul akibat pemalsuan dan penurunan nilai,
karena mencampur logam kelas rendah dengan koin emas atau perak,
atau mengikis muatan logamnya
11. 1. PEMIKIRAN EKONOMI Al-Ghazali
c. Pemikiran Ekonomi Al-Ghazali
C8.Larangan Riba
Jika waktu penyerahan tidak segera dan ada permintaan
untuk melebihkan jumlah komoditi, kelebihan ini disebut riba
al-nasiah. Jika jumlah komoditas yang diperlukan tidak sama,
kelebihan yang diberikan dalam pertukaran tersebut disebut
riba al-fadl.
12. 1. PEMIKIRAN EKONOMI Al-Ghazali
c. Pemikiran Ekonomi Al-Ghazali
C9,Peran Negara dan Keuangan Publik
1. Kemajuan Ekonomi Melalui Keadilan, Kedamaian, dan Stabilitas.
Negara dan agama merupakan tiang yang tidak dapat
dipisahkan. Negara sebagai lembaga yang penting bagi berjalannya
aktivitas ekonomi. Sedangkan agama adalah fondasinya dan penguasa
yang mewakili negara adalah pelindungnya. Apabila salah satu dari
tiang tersebut lemah, masyarakat akan runtuh.
13. 1. PEMIKIRAN EKONOMI Al-Ghazali
c. Pemikiran Ekonomi Al-Ghazali
C9,Keuangan Publik
1. Sumber Pendapatan Negara
Hampir seluruh pendapatan yang ditarik oleh para penguasa dizaman Ghazali melanggar
hukum. Sumber-sumber yang sah seperti zakat, sedekah, fa‟i, dan ghanimah tidak ada. Hanya
diberlakukan jizyah tetapi dikumpulkan dengan cara yang tidak legal. Dalam memanfaatkan
pendapatan negara, negara seharusnya bersifat fleksibel serta berlandaskan kesejahteraan.
2. Utang Publik
Utang publik diizinkan jika memungkinkan untuk menjamin pembayaran kembali dari
pendapatan dimasa yang akan datang
3. Pengeluaran Publik
Al-Ghazali menunjukan perlunya membangun infrastruktur sosio ekonomi. Ia berkata
bahwa sumber daya publik “seharusnya dibelanjakan untuk pembuatan jembatan-jembatan,
bangunan keagamaan (masjid), pondok, jalan, dan aktivitas lainnya yang senada yang manfaatnya
dapat dirasakan oleh rakyat secara umum.
15. 2. IBN TAIMIYAH (1262-1328)
1
2
3
4
5
6
Mekanisme
Harga
Harga yang
Adil
Regulasi
Harga
Fungsi Uang &
Perdagangan
Uang
Pencetakan
Uang sbg Alat
Tukar Resmi
Implikasi
Penerapan
Lebih dari Satu
Standar Mata
Uang
16. BIOGRAFI SYAIKHUL ISLAM
IBNU TAIMIYAH
Taqiyuddin Ahmad bin Abdul Halim atau Ibnu Taimiyah lahir
di kota Harran pada tanggal 22 Januari 1263M (10 Rabiul awal
661H). Dengan kecerdasan yang dimiliki beliau di usia muda, maka
beliau telah mampu menyelesaikan studi dibidang Tafsir, Hadits,
Fiqih, dan Matematika. Serta beliau berhasil menjadi yang terbaik
diantara teman-temannya yang lain.
Kehidupan Ibnu Taimiyah tidak terbatas pada dunia buku
dan kata-kata. Ketika kondisi menginginkannya, tanpa ragu-ragu
beliau turut serta dalam dunia politik dan urusan publik. Dengan
kata lain, keistimewaan diri Ibnu Taimiyah tidak hanya terbatas
pada kecerdasan dalam menulis dan berpidato, tetapi juga
mencakup keberniaannya dalam peperangan
17. PEMIKIRAN EKONOMI
IBNU TAIMIYAH
1. HARGA YANG ADIL, MEKANISME PASAR DAN REGULASI HARGA
HARGA YANG ADIL
Dalam membahas persoalan yang berkaitan dengan harga,
Ibnu Taimiyah sering menggunakan dua istilah, yakni
kompensasi yang setara (‘iwadh al-mitsl) dan harga yang setara
(tsaman al-mitsl). Di tempat lain, ia membedakan antara dua
jenis harga yakni harga yang tidak adil dan disukai.
18. MEKANISME PASAR
Ibnu Taimiyah memiliki sebuah pemahaman tentang
bagaimana dalam pasar bebas harga ditentukan oleh
kekuatan permintaan dan penawaran. Ia mengemukakan
“naik dan turunnya harga tidak selalu diakibatkan oleh
kezaliman orang-orang tertentu.
Terkadang, hal tersebut disebabkan oleh kekurangan
produksi atau penurunan impor barang-barang yang
diminta. Oleh karena itu, apabila permintaan naik dan
penawaran turun, harga-harga naik. Disisi lain, apabila
persediaan barang meningkat dan permintaan terhadapnya
menurun, harga pun turun.”
19. REGULASI HARGA
Tujuan regulasi harga adalah untuk
menegakkan keadilan serta memenuhi
kebutuhan dasar masyarakat. Ibnu Taimiyah
membedakan dua jenis penetapan harga
yakni penetapan harga yang tidak adil dan
cacat hukum serta penetapan harga yang
adil dan sah menurut hukum.
20. 2. UANG DAN KEBIJAKAN MONETER
KARAKTERISTIK DAN FUNGSI UANG
Ibnu Taimiyah menyebutkan dua fungsi
utama uang, yakni sebagai pengukur nilai
dan media pertukaran bagi sejumlah
barang yang berbeda. Ibnu Taimiyah
menentang keras segala bentuk
perdagangan uang, karena hal ini berarti
mengalihkan fungsi uang dari tujuan yang
sebenarnya.
21. PENURUNAN NILAI MATA UANG
Ibnu Taimiyah menentang keras terjadinya
penurunan nilai mata uang dan pencetakan mata uang
yang sangat banyak. Ia menyatakan “penguasa seharusnya
mencetak fulus (mata uang selain emas dan perak) sesuai
dengan nilai yang adil (proporsional) atas transaksi
masyarakat, tanpa menimbulkan kezaliman terhadap
mereka.” pernyataan tentang volume fulus harus sesuai
dengan proporsi jumlah transaksi yang terjadi adalah
untuk menjamin harga yang adil.
22. MATA UANG YANG BURUK AKAN MENYINGKIRKAN MATA UANG YANG
BAIK
Ibnu Taimiyah menyebutkan akibat yang terjadi atas
masuknya nilai mata uang yang buruk bagi masyarakat
yang sudah terlanjur memilikinya. Jika mata uang
tersebut kemudian dinyatakan tidak berlaku lagi sebagai
mata uang, berarti hanya akan diperlakuakan sebagai
barang biasa yang tidak memiliki nlai yang sama
disbanding ketika berfungsi sebagai mata uang.
23. C. IBN KHALDUN (1332-1406)
01
Konsep
Uang
02
Mekanisme
Harga
03
Divison of
Labour
06
Perdagangan
Internasional
05
Makro Ekonomi dan
Pajak
.
04
Labor Theory of Value,
Economics of Labor, Labor as
the Source of Growth and
Capital Accumulation
24. Biografi Ibnu Khaldun
•Lahir
Abd al-Rahman Ibnu Khaldun lahir di Tunis pada
tanggal 1 Ramadhan 732 H yang bertepatan
dengan 27 Mei 1332 M.
•Wafat
Ibnu Khaldun meninggal di Kairo pada tanggal 25
ramadhan 808 H yang bertepatan dengan 19 Maret
1406 M
26. Biografi Ibnu Khaldun
• Karya Ibnu Khaldun
- Syarah al-Burdah (sejumlah ringkasan atas buku-buku karya Ibnu
Rusd sebuah catatan atas buku Matiq
- al-mukhtashar (ringkasan kitab al-Mashul karya Fakhr Al-Din Al-Razi)
- Al-Ibar wa Diwam Al-Mubtada’ wa Al-Khabar fi Tarikh Al Arab wa Al
Ajam wa Al Barbar
- dll
27. Pemikiran Ekonomi Ibnu Khaldun
Labour and Value (Teori Nilai Kerja)
pengelolaan dan pemanfaatan bersama
pembagian kerja dan spesialisasi
faktor produksi yang paling utama adalah
tenaga kerja
28. Pemikiran Ekonomi Ibnu Khaldun
Tenaga kerja (Sumber Daya Manusia)
Tenaga kerja sebagai akumulasi modal dan pendapatan.
Tenaga kerja sebagai alat membangun kekayaan suatu
bangsa
Memaksimalkan pendapatan dan tingkat kepuasan,
manusia harus bebas untuk melaksanakan apapun juga
dengan bakat dan keterampilan yang dikaruniai.
29. Pemikiran Ekonomi Ibnu Khaldun
Kesejahteraan Masyarakat
Aktivitas ekonomi
Jumlah dan pembagian tenaga kerja
Luasnya pasar
Tunjangan dan Fasilitas yang disediakan negara
Peralatan
30. Pemikiran Ekonomi Ibnu Khaldun
Kesejahteraan Masyarakat
Alat untuk mencapai kesejahteraan dan
pembangunan yang paling utama menurut Ibnu
Khaldun adalah masyarakat, pemerintah, dan keadilan.
Di masyarakat, solidaritas diperlukan untuk
meningkatkan kerja sama, sehingga akan meningkatkan
produktivitas, solidaritas akan menguat jika ada
keadilan.
31. Pemikiran Ekonomi Ibnu Khaldun
Permintaan dan Penawaran (Demand and Supply )
Menurut Ibnu Khaldun, faktor yang sangat
berpengaruh adalah permintaan dan penawaran,
dalam penentuan harga dipasar atas sebuah produksi.
kenaikan penawaran atau penurunan permintaan
menyebabkan kenaikan harga, demikian pula
sebaliknya penurunan penawaran atau kenaikan
permintaan akan menyebabkan penurunan harga.
32. Pemikiran Ekonomi Ibnu
Khaldun
Permintaan dan Penawaran (Demand and Supply )
Ibnu Khaldun menguraikan suatu teori yang
menunjukkan interaksi antara permintaan dan
penawaran. Selanjutnya, ia berusaha memperlihatkan
proses yang kumulatif yang disebabkan oleh
infrastruktur intelektual suatu Negara. Semakin
berkembang suatu Negara, semakin banyak modal
intelektualnya dan organisasi infrastruktur
intelektualnya.
33. 4
3
2
1
D. AL-MAQRIZI (766 – 845 H)
Konsep
Uang
Implikasi
Penciptaan
Mata Uang
Buruk
Konsep
Daya Beli
Uang
Teori Inflasi
34. Biografi Al-Maqrizi
• Al Maqrizi memiliki nama lengkap yaitu Taqiyuddin
Abu Abbas bin Ali bin Abdul Qodir Al Husaini. Pada
tahun 766 H (1364-1365) beliau dilahirkan di desa
Barjuwan-Kairo.
• Beliau dikenal Al Maqrizi karena keluarganya
berasal dari desa yang terletak di kota Ba’labak
yang disebut desa Maqarizah. (Fadilla, 2016) lihat
juga (Amalia, 2010)
35. Karya-karyanya
Buku-buku yang telah Al Maqrizi ciptakan yaitu :
Pertama, buku yang membahas beberapa peristiwa sejarah
Islam, seperti kitab Al-Niza’ wal Al- Takhashum fi ma baina Bani
Umayyah wa Bani Hasyim.
Kedua, buku yang belum terbahas oleh para sejarahwan lainnya,
seperti kitab Al-Ilmambin Akhbar man bi Ardh Al-Habasyah min
muluk Al-Islam.
Ketiga, buku yang menguraikan biografi singkat para raja, seperti
kitab Tarajim Muluk Al-Gharab dan kitab Al-Dzahab Al-Masbuk bi
Dzikr Man Hajja min Al-Khulafa wa Al-Muluk.
Keempat, buku yang mempelajari beberapa aspek ilmu murni
atau sejarah beberapa aspek sosial dan ekonomi di dunia Islam
pada umumnya, dan di Mesir pada khususnya, seperti kitab
syudzur Al-‘Uqud fi Dzikr Al- Nuqud
36. Pemikiran Ekonomi Al-maqrizi
1. Sejarah dan Fungsi uang
Dalam sejarah perkembangannya, Al-Maqrizi menguraikan bahwa
bangsa Arab, Jahiliyah menggunakan dinar emas dan dirham perak
sebagai mata uang mereka . Berbagai fakta sejarah tersebut,
menurut Al-Maqrizi, mengindikasikan bahwa mata uang yang
dapat diterima sebagai standar nilai, baik menurut hukum, logika,
maupun tradisi, hanya yang terdiri dari emas dan perak.Oleh
karena itu, mata uang yang menggunakan bahan selain kedua
logam ini tidak layak disebut dengan mata uang.
37. Pemikiran Ekonomi Al-maqrizi
2. Implikasi Penciptaan Mata Uang Buruk
Al-Maqrizi menyatakan bahwa pencitaan mata uang dengan
kualitas yang burukakan melenyapkan mata uang yang berkualitas
baik. Karena masyarakat akan lebih memilih untuk menyimpan
mata uang yang berkualitas baik dan meleburnya menjadi
perhiasan serta melepaskan mata uang yang berkualitas buruk ke
dalam peredaran. Akibatnya, mata uang lama keluar dari peredaran
38. Pemikiran Ekonomi Al-maqrizi
c. Konsep Daya Beli Uang
Menurut Al-Maqrizi, pencetakan mata uang harus disertai
dengan perhatian yang lebih besar dari pemerintah untuk
menggunakan uang tersebut dalam bisnis selanjutnya. Pengabaian
terhadap hal ini, sehingga terjadi peningkatan yang tidak seimbang
dalam pencetakan uang dengan aktivitas produksi dapat
menyebabkan daya beli rill uang mengalami penurunan
39. Pemikiran Ekonomi Al-maqrizi
2. Teori Inflasi
Al-Maqrizi menyatakan bahwa peristiwa inflasi merupakan
sebuah fenomena alam yang menimpa kehidupan seluruh
masyarakat diseluruh dunia sejak masa dahulu hingga
sekarang.Menurutnya, Inflasi terjadi karena harga-harga secara
umum. mengalami kenaikan dan berlangsung terus-menerus. Pada
saat ini, persediaan barang dan jasa mengalami kelangkaan dan
konsumen, karena sangat membutuhkannya, harus mengeluarkan
lebih banyak uang untuk sejumlah barang dan jasa yang sama
40. Pemikiran Ekonomi Al-maqrizi
2. Teori Inflasi
Al-Maqrizi membahas permasalahan inflasi secara lebih
mendetail. Ia mengklasifikasikan inflasi berdasarkan faktor
penyebabnya ke dalam dua hal, yaitu inflasi yang disebabkan oleh
faktor alamiah dan inflasi yang disebabkan oleh kesalahan
manusia.
41. Pemikiran Ekonomi Al-maqrizi
2. Teori Inflasi
1. Inflasi yang disebabkan oleh faktor alamiah
Menurut Al-Maqrizi ketika suatu bencana alam terjadi, berbagai
bahan makanan dan hasil bumi lainnya mengalami penurunan yang
sangat drastis dan terjadi kelangkaan.Dilain pihak, karena sifatnya yang
sangat signifikan dalam kehidupan, permintaan terhadap berbagai
barang itu mengalami peningkatan.Harga-harga membumbung tinggi
jauh melebihi daya beli masyarakat. Hal ini, sangat berimplikasi
terhadap kenaikan harga berbagai barang dan jasa lainnya. Akibatnya,
transaksi ekonomi mengalami kemacetan, bahkan berhenti sama sekali,
yang pada akhirnya menimbulkan bencana kelaparan, wabah penyakit,
dan kematian di kalangan masyarakat.
42. Pemikiran Ekonomi Al-maqrizi
2. Teori Inflasi
b. inflasi yang disebabkan oleh kesalahan manusia.
Faktor kedua penyebab inflasi adalah karena kesalahan manusia.
Faktor tersebut antara lain (1) korupsi dan administrasi yang buruk dari
para penguasa, (2) Pejabat yang banyak korup menyebabkan
pengeluaran negara drastis naik sehingga pemerintah menerapkan pajak
yang berlebihan, (3) Peningkatan sirkulasi Mata Uang Fulus. Uang
yang pada awalnya merupakan dinar dan dirham kemudian berubah
menjadi fulus menyebabkan uang tidak lagi bernilai dan harga-harga
membumbung tinggi yang pada gilirannya menimbulkan kelangkaan
bahan makanan. Jika emas dan perak yang menjadi mata uang maka
nilainya akan tetap, tapi jika fulus yang menjadi maka nilainya berubah
sesuai dengan kondisi negara.