Nilai nilai apa saja yang harus dimiliki dalam etika bisnis?
Etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusa adalah sebagai berikut:
Kejujuran. ...
Taat hukum. ...
3. Suka membantu Pengusaha secara moral. ...
4. Komitmen dan saling menghormati. ...
Menepati janji. ...
6. Bertanggung jawab. ...
7. Disiplin. ...
8. Mengejar prestasi.Nilai nilai apa saja yang harus dimiliki dalam etika bisnis?
Etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusa adalah sebagai berikut:
Kejujuran. ...
Taat hukum. ...
3. Suka membantu Pengusaha secara moral. ...
4. Komitmen dan saling menghormati. ...
Menepati janji. ...
6. Bertanggung jawab. ...
7. Disiplin. ...
8. Mengejar prestasi.Nilai nilai apa saja yang harus dimiliki dalam etika bisnis?
Etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusa adalah sebagai berikut:
Kejujuran. ...
Taat hukum. ...
3. Suka membantu Pengusaha secara moral. ...
4. Komitmen dan saling menghormati. ...
Menepati janji. ...
6. Bertanggung jawab. ...
7. Disiplin. ...
8. Mengejar prestasi.Nilai nilai apa saja yang harus dimiliki dalam etika bisnis?
Etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusa adalah sebagai berikut:
Kejujuran. ...
Taat hukum. ...
3. Suka membantu Pengusaha secara moral. ...
4. Komitmen dan saling menghormati. ...
Menepati janji. ...
6. Bertanggung jawab. ...
7. Disiplin. ...
8. Mengejar prestasi.Nilai nilai apa saja yang harus dimiliki dalam etika bisnis?
Etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusa adalah sebagai berikut:
Kejujuran. ...
Taat hukum. ...
3. Suka membantu Pengusaha secara moral. ...
4. Komitmen dan saling menghormati. ...
Menepati janji. ...
6. Bertanggung jawab. ...
7. Disiplin. ...
8. Mengejar prestasi.Nilai nilai apa saja yang harus dimiliki dalam etika bisnis?
Etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusa adalah sebagai berikut:
Kejujuran. ...
Taat hukum. ...
3. Suka membantu Pengusaha secara moral. ...
4. Komitmen dan saling menghormati. ...
Menepati janji. ...
6. Bertanggung jawab. ...
7. Disiplin. ...
8. Mengejar prestasi.Nilai nilai apa saja yang harus dimiliki dalam etika bisnis?
Etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusa adalah sebagai berikut:
Kejujuran. ...
Taat hukum. ...
3. Suka membantu Pengusaha secara moral. ...
4. Komitmen dan saling menghormati. ...
Menepati janji. ...
6. Bertanggung jawab. ...
7. Disiplin. ...
8. Mengejar prestasi.Nilai nilai apa saja yang harus dimiliki dalam etika bisnis?
Etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusa adalah sebagai berikut:
Kejujuran. ...
Taat hukum. ...
3. Suka membantu Pengusaha secara moral. ...
4. Komitmen dan saling menghormati. ...
Menepati janji. ...
6. Bertanggung jawab. ...
7. Disiplin. ...
8. Mengejar prestasi.Nilai nilai apa saja yang harus dimiliki dalam etika bisnis?
Etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusa adalah
2. DEFINISI EKONOMI PEMBANGUNAN
KONTEMPORER
Ekonomi pembangunan kontemporer mencakup upaya untuk memanfaatkan
sumber daya dengan cara menghindari keborosan, keangkuhan, dan ketidakadilan
Beberapa prinsip dasar yang mendasari ekonomi pembangunan kontemporer di
negara Muslim termasuk:
1. Rasionalitas Ekonomi Manusia: Pendekatan ini menekankan tingkah laku
rasional yang bertujuan agar mampu mempergunakan sumber daya yang dapat
menjamin kesejahteraan individu
2. Positivisme: Positivisme dalam ekonomi konvensional memiliki arti "kenetralan
mutlak antara seluruh tujuan" atau "beban dari posisi etika atau pertimbangan-
pertimbangan normatif". Hal ini terdapat dalam al-Quran dan Sunnah telah
menjelaskan bahwa seluruh sumber daya adalah amanah dari Allah dan manusia
akan diminta pertanggungjawabannya
3. PROBLEMATIKA EKONOMI PEMBANGUNAN
KONTEMPORER ISLAM
Ekonomi pembangunan kontemporer di negara Muslim, termasuk Indonesia,
menghadapi beberapa tantangan:
1. Permodalan: Lembaga keuangan syariah sering kali menghadapi masalah dalam hal
permodalan, yang menghambat perluasan jangkauan pemberian pembiayaan dan
pendanaan bagi pelaku usaha dengan biaya yang lebih rendah
2. Pengembangan Inovasi Produk Syariah: Percepatan pengembangan inovasi produk
syariah yang lebih variatif dan market-friendly merupakan tantangan yang perlu diatasi
3. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM): Kualitas SDM yang belum memadai
menjadi tantangan utama, terutama dalam mengelola dana umat yang sangat besar
4. Infrastruktur: Keterbatasan infrastruktur dalam pengembangan ekonomi dan keuangan
syariah, serta keterbatasan pemanfaatan teknologi, perlu diatasi agar layanan keuangan
syariah dapat semakin diperluas
4. PROBLEMATIKA EKONOMI PEMBANGUNAN ISLAM
LANJUTAN..
1. KORUPSI
Korupsi adalah praktik yang melibatkan pemberian, penolakan, atau
pembatasan atas bagian pribadi atau publik dari pemerintah dan sering melibatkan
perilaku yang tidak etis seperti penyalahgunaan kekuasaan, pemberian suap, atau
penerimaan hadiah atau imbalan yang tidak sah
. Dampak korupsi dapat mencakup meningkatnya kemiskinan, penurunan
kualitas layanan publik, pembangunan yang terhambat, dan mengurangi kesempatan
bagi masyarakat untuk mendapatkan akses ke pendidikan dan kesehatan yang layak
5. PROBLEMATIKA EKONOMI PEMBANGUNAN ISLAM
LANJUTAN..
I1. BENTUK KORUPSI
Bentuk korupsi yang umum ditemui di berbagai negara, termasuk negara-negara
Muslim, meliputi:
1. Korupsi Fungsional: Individu yang melakukan tugas yang tidak berhubungan dengan
tugas mereka
2. Korupsi Opsional: Individu yang melakukan tugas mereka sesuai tugas yang
ditetapkan, tetapi dengan cara yang tidak efektif atau tidak efisien
6. PROBLEMATIKA EKONOMI PEMBANGUNAN ISLAM
LANJUTAN..
1I. BENTUK KORUPSI
3. Korupsi Disiplin: Individu yang melakukan tugas sesuai dengan tugas
yang ditetapkan, tetapi dengan cara yang tidak sesuai dengan standar
profesional
.
4. Korupsi Subsidi: Individu menerima subsidi atau manfaat lainnya dari
pemerintah atau entitas publik yang tidak berhubungan dengan tugas
mereka
5. Korupsi Suap: individu yang menerima suap untuk melakukan tugas atau
membuat keputusan yang tidak berhubungan dengan tugas mereka
7. PROBLEMATIKA EKONOMI PEMBANGUNAN ISLAM
LANJUTAN..
1I. BENTUK KORUPSI
6. Korupsi Menggali: Individu yang menggunakan kekuasaan publik untuk mengambil
keuntungan pribadi atau Bersama
7. Korupsi Pembelian: Individu membeli keputusan publik dengan uang
8. Korupsi Konsultasi: Individu membeli konsultasi atau penelitian yang tidak perlu atau
tidak memberikan nilai
9. Korupsi Perjalanan: individu atau entitas menggunakan biaya perjalanan publik untuk
tujuan pribadi
8. 2. INDUSTRIALISASI DAN PERTANIAN.
Industrialisasi pertanian adalah proses transformasi pertanian tradisional menjadi
pertanian modern yang menghasilkan nilai tambah. Beberapa aspek penting dari
industrialisasi pertanian mencakup:
•1. Penggunaan Teknologi: Penggunaan teknologi dalam pertanian dapat meningkatkan
efisiensi produksi dan menghasilkan produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi
•2. Peningkatan Nilai Tambah: Melalui industrialisasi pertanian, petani dapat
meningkatkan nilai tambah produk mereka melalui pengolahan dan pemasaran yang
lebih baik
9. 2. INDUSTRIALISASI DAN PERTANIAN LANJUTAN.
•3. Kontrol Pasar: Mengontrol pasar dengan memproduksi produk yang menyesuaikan dengan
keinginan konsumen
•4. Kerjasama dan Model Usaha: Petani dapat terlibat dalam model kerjasama, seperti contract
growing, leasing arrangements, joint venture, atau melalui koperasi, untuk mengembangkan skala
usaha mereka
•5. Pengembangan Sumber Daya Lokal: Industrialisasi pertanian yang berbasis pada potensi
ekonomi lokal dapat mendorong terjadinya industrialisasi pertanian yang tangguh, karena sumber
daya utama di Indonesia adalah sektor pertanian
10. 3. KETIMPANGAN ANTARA SEKTOR RIIL DAN MONETER
Ketimpangan Sektor riil merujuk pada sektor ekonomi yang berfokus pada
produksi dan distribusi barang dan jasa, sedangkan sektor moneter merujuk pada
sektor yang berfokus pada pengelolaan uang dan kredit, termasuk bank, lembaga
keuangan, dan pasar modal.
Beberapa problematika yang sering ditemui dalam ketimpangan antara sektor riil
dan moneter meliputi:
•1. Keterbatasan Infrastruktur: Sektor riil sering kali menghadapi tantangan
infrastruktur yang kurang, seperti transportasi dan energi, yang dapat membatasi
pertumbuhan ekonomi
•2. Kurangnya Akses ke Pasar: Negara-negara berkembang sering kali memiliki
akses yang terbatas ke pasar global, yang dapat membatasi pertumbuhan dan
inovasi di sektor riil
11. 3. KETIMPANGAN ANTARA SEKTOR RIIL DAN MONETER
LANJUTAN…
•3. Ketergantungan pada Ekspor: Banyak negara berkembang sangat bergantung
pada ekspor untuk pertumbuhan ekonomi mereka.
•4. Kurangnya Pengembangan Sektor Moneter: Sektor moneter belum
berkembang secara maksimal, yang dapat membatasi mobilitas modal dan akses
ke kredit bagi perusahaan dan individu
•5. Ketidakstabilan Keuangan: Ketidakstabilan keuangan, seperti fluktuasi nilai
tukar, tingkat suku bunga yang tinggi, dan kebijakan moneter yang tidak
konsisten, dapat mempengaruhi kondisi ekonomi di sektor riil
Untuk mengatasi ketimpangan ini, diperlukan kebijakan mencakup
peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan, serta penciptaan lingkungan bisnis
yang kondusif untuk pertumbuhan dan inovasi
12. 4. TRANSNASIONAL CORPORATION
Perusahaan Multinasional atau Multi National Corporation (MNC) adalah perusahaan yang
memiliki operasi di lebih dari satu negara. MNC memiliki tujuan utama yang berbeda dengan
perusahaan domestik, termasuk:
•1. Raw Material Seeker: Mencari bahan mentah untuk diolah atau diproduksi di negara lain.
•2. Market Seeker: Memperoleh pangsa pasar baru di negara lain.
•3. Cost Minimalizers Seeker: Mencari efisiensi biaya dengan melakukan investasi yang
memungkinkan biaya produksi menjadi lebih rendah.
•4. Risk Minimalizers Seeker: Mencari cara untuk menurunkan risiko produksi dan penjualan
dengan mencari lokasi baru di negara lain.
•5. Profit Maximization Trade Off with Cost Minimization: Mencari cara untuk memaksimalkan
keuntungan dengan mengurangi biaya produksi yang serendah-rendahnya.
•6. Fund Seeker: Mencari pendanaan dengan meminjam bank ketika dapat menunjukkan performa
positif terkait penggunaan dana tersebut secara maksimal demi menghasilkan return semaksimal
mungkin
13. 4. PROBLEMATIKA TRANSNASIONAL CORPORATION
Perusahaan Multinasional atau Multi National Corporation (MNC) memiliki beberapa
problematika yang harus dihadapi, antara lain:
•1. Ketergantungan pada Pasar: MNC sering kali bergantung pada pasar tertentu dan mungkin
tidak selalu mempertimbangkan dampak ekonomi dan sosial yang lebih luas dari operasi mereka
•2. Pengaruh Lingkungan: Operasi MNC dapat memiliki dampak lingkungan yang signifikan, baik
positif maupun negatif, dan ini sering kali tidak dipertimbangkan dalam keputusan mereka
•3. Pengaruh terhadap Kebijakan Pemerintah: MNC sering kali memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kebijakan pemerintah di negara-negara tempat mereka beroperasi, yang bisa
mempengaruhi regulasi dan kondisi bisnis di negara tersebut
•4. Pengaruh terhadap Ekonomi Lokal: MNC sering kali dianggap sebagai "parasit" oleh negara-
negara tujuan mereka karena dapat menarik investasi dan tenaga kerja tanpa memberikan banyak
manfaat kembali
14. 4. PROBLEMATIKA TRANSNASIONAL CORPORATION LANJUTAN
•5. Pengaruh terhadap Pekerjaan: MNC sering kali menciptakan pekerjaan, tetapi
juga sering kali menggantikan pekerjaan lokal dan mengurangi ketergantungan
pada sektor manufaktur lokal
•6. Pengaruh terhadap Kesehatan Masyarakat: Operasi MNC dapat memiliki
dampak negatif pada kesehatan masyarakat, terutama jika mereka menghasilkan
polusi atau menggunakan bahan-bahan yang berbahaya 1.
7. Pengaruh terhadap Kebebasan Sumber Daya: MNC sering kali memiliki akses ke
sumber daya alam yang dibutuhkan untuk operasi mereka, yang bisa
mempengaruhi ketersediaan sumber daya ini untuk komunitas lokal
15. 5. INVESTASI ASING
Investasi asing adalah investasi yang dilakukan oleh individu atau perusahaan dari
negara asing ke perekonomian domestik dengan harapan mendapatkan keuntungan di
masa depan. Ada dua kategori utama investasi asing:
•1. Investasi Asing Langsung: Melibatkan kontrol atas pengelolaan aset seperti fasilitas
produktif. Biasanya untuk investasi jangka panjang
•2. Investasi Portofolio Asing: Investor membeli instrumen keuangan seperti saham dan
surat utang di negara tujuan, biasanya untuk tujuan jangka pendek.
Investasi asing memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungan meliputi
penciptaan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi, dan kekayaan di negara tujuan. Sementara
itu, kerugian dapat mencakup ketidakstabilan ekonomi, volatilitas pasar, risiko politik dan
ekonomi, dan biaya transaksi yang lebih tinggi.
16. 5. PROBLEMATIKA INVESTASI ASING
Investasi asing di negara-negara berkembang sering kali menghadapi beberapa
problematika, antara lain:
1. Risiko Politik dan Ekonomi: Negara-negara berkembang sering kali memiliki stabilitas
politik dan ekonomi yang kurang, yang dapat mengakibatkan risiko bagi investor asing
•2. Regulasi yang Kurang Jelas: Kebijakan dan regulasi bisnis di negara-negara
berkembang sering kali kurang jelas dan tidak konsisten, yang dapat membuat investasi
asing menjadi tidak aman
•3. Infrastruktur yang Kurang: Infrastruktur di negara-negara berkembang sering kali tidak
memadai, seperti transportasi, energi, dan akses ke internet, yang dapat menghambat
operasi bisnis
17. 5. PROBLEMATIKA INVESTASI ASING LANJUTAN…
4. Kesulitan dalam Mengelola Lingkungan: Negara-negara berkembang sering kali
menghadapi tantangan dalam mengelola lingkungan, yang dapat menimbulkan
masalah lingkungan yang dapat mempengaruhi investasi asing
5. Kesulitan dalam Menyelesaikan Sengketa: Menyelesaikan sengketa hukum
sering kali sulit dan memakan waktu, yang dapat mengakibatkan biaya hukum
yang tinggi
6. Kesulitan dalam Mengelola Kebebasan Sumber Daya: kebebasan yang terbatas
dalam mengelola sumber daya mereka, yang dapat menghambat investasi asing