Didalamnya memuat 5 prinsip etika bisnis yaitu:
Prinsip Otonomi. Kemampuan seseorang bertindak berdasarkan kesadaran dirinya sendiri tanpa pengaruh dari pihak lain. ...
Prinsip Kejujuran. Sifat terbuka dan memenuhi syarat-syarat bisnis. ...
Prinsip Keadilan. ...
Prinsip Saling Menguntungkan. ...
Prinsip Integritas Moral.Didalamnya memuat 5 prinsip etika bisnis yaitu:
Prinsip Otonomi. Kemampuan seseorang bertindak berdasarkan kesadaran dirinya sendiri tanpa pengaruh dari pihak lain. ...
Prinsip Kejujuran. Sifat terbuka dan memenuhi syarat-syarat bisnis. ...
Prinsip Keadilan. ...
Prinsip Saling Menguntungkan. ...
Prinsip Integritas Moral.Didalamnya memuat 5 prinsip etika bisnis yaitu:
Prinsip Otonomi. Kemampuan seseorang bertindak berdasarkan kesadaran dirinya sendiri tanpa pengaruh dari pihak lain. ...
Prinsip Kejujuran. Sifat terbuka dan memenuhi syarat-syarat bisnis. ...
Prinsip Keadilan. ...
Prinsip Saling Menguntungkan. ...
Prinsip Integritas Moral.Didalamnya memuat 5 prinsip etika bisnis yaitu:
Prinsip Otonomi. Kemampuan seseorang bertindak berdasarkan kesadaran dirinya sendiri tanpa pengaruh dari pihak lain. ...
Prinsip Kejujuran. Sifat terbuka dan memenuhi syarat-syarat bisnis. ...
Prinsip Keadilan. ...
Prinsip Saling Menguntungkan. ...
Prinsip Integritas Moral.Didalamnya memuat 5 prinsip etika bisnis yaitu:
Prinsip Otonomi. Kemampuan seseorang bertindak berdasarkan kesadaran dirinya sendiri tanpa pengaruh dari pihak lain. ...
Prinsip Kejujuran. Sifat terbuka dan memenuhi syarat-syarat bisnis. ...
Prinsip Keadilan. ...
Prinsip Saling Menguntungkan. ...
Prinsip Integritas Moral.Didalamnya memuat 5 prinsip etika bisnis yaitu:
Prinsip Otonomi. Kemampuan seseorang bertindak berdasarkan kesadaran dirinya sendiri tanpa pengaruh dari pihak lain. ...
Prinsip Kejujuran. Sifat terbuka dan memenuhi syarat-syarat bisnis. ...
Prinsip Keadilan. ...
Prinsip Saling Menguntungkan. ...
Prinsip Integritas Moral.Didalamnya memuat 5 prinsip etika bisnis yaitu:
Prinsip Otonomi. Kemampuan seseorang bertindak berdasarkan kesadaran dirinya sendiri tanpa pengaruh dari pihak lain. ...
Prinsip Kejujuran. Sifat terbuka dan memenuhi syarat-syarat bisnis. ...
Prinsip Keadilan. ...
Prinsip Saling Menguntungkan. ...
Prinsip Integritas Moral.Didalamnya memuat 5 prinsip etika bisnis yaitu:
Prinsip Otonomi. Kemampuan seseorang bertindak berdasarkan kesadaran dirinya sendiri tanpa pengaruh dari pihak lain. ...
Prinsip Kejujuran. Sifat terbuka dan memenuhi syarat-syarat bisnis. ...
Prinsip Keadilan. ...
Prinsip Saling Menguntungkan. ...
Prinsip Integritas Moral.Didalamnya memuat 5 prinsip etika bisnis yaitu:
Prinsip Otonomi. Kemampuan seseorang bertindak berdasarkan kesadaran dirinya sendiri tanpa pengaruh dari pihak lain. ...
Prinsip Kejujuran. Sifat terbuka dan memenuhi syarat-syarat bisnis. ...
Prinsip Keadilan. ...
Prinsip Saling Menguntungkan. ...
Prinsip Integritas Moral.Didalamnya memuat 5 prinsip etika bisnis yaitu:
Prinsip Otonomi. Kemampuan seseorang bertindak berdasa
2. Etika adalah
seperangkat prinsip-
prinsip dan nilai-nilai
yang menegaskan
tentang benar dan
salah.
Produksi adalah
suatu kegiatan
menambah nilai guna
barang dengan
menggunakan
sumberdaya yang
ada
Seperangkat prinsip dan
nilai-nilai yang menegaskan
tentang benar dan salahnya
hal hal yang dilakukan
dalam proses produksi atau
dalam proses penambahan
nilai guna barang.
Pengertian Produksi
3. Tujuan produksi dalam ekonomi Islam adalah untuk mewujudkan manfaat atau
menambahkannya dengan cara mengeksplorasi sumber-sumber ekonomi yang
disediakan Allah SWT, sehingga menjadi maslahat, dan memenuhi kebutuhan
manusia. Aktivitas produksi dalam Islam berorientasi pada kebutuhan masyarakat
luas dan merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dari prinsip produksi serta
faktor produksi.
Prinsip produksi dalam Islam mencakup menghasilkan sesuatu yang halal, yang
merupakan akumulasi dari semua proses produksi mulai dari sumber bahan baku
sampai dengan jenis produk yang dihasilkan, baik berupa barang maupun jasa.
Faktor-faktor produksi mencakup segala yang menunjang keberhasilan produksi,
seperti faktor alam, faktor tenaga kerja, faktor modal, dan faktor manajemen
Tujuan Produksi Dalam ISlam
4. Prinsip produksi dalam ekonomi Islam berfokus pada kesejahteraan bersama dan
memenuhi kebutuhan manusia dengan cara yang sesuai dengan syariat Islam. Berikut
adalah beberapa prinsip produksi yang penting dalam ekonomi Islam:
1.Menghasilkan Sesuatu yang Halal: Prinsip produksi dalam Islam melibatkan
pemilihan bahan baku dan produk yang halal, yang berarti sesuai dengan syariat dan
tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain
2.Mewujudkan Manfaat Bagi Manusia: Produksi bertujuan untuk memberi manfaat
bagi manusia, tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik tetapi juga kebutuhan spiritual
dan sosial.
2.Menghindari Kedzaliman: Produksi dalam Islam diharamkan jika tidak mematuhi
prinsip-prinsip yang berlaku dalam ekonomi Islam, termasuk menghindari kegiatan
yang mengarah kepada kedzaliman atau ketidakadilan
Prnsip Produksi Dalam ISlam
5. 4.Kemashlahatan (Manfaat): Prinsip produksi harus memperhatikan kemashlahatan, yang
mencakup nilai-nilai Islam dalam produksi, prioritas kebutuhan yang sesuai dengan
kebutuhan dharuriyyat (kebutuhan pokok), hajyiyat (kebutuhan kelangsungan hidup), dan
tahsiniyat (kebutuhan untuk kesejahteraan), serta mengelola sumber daya alam secara
optimal tanpa merugikan lingkungan
5.Distribusi yang Adil: Dalam ekonomi Islam, distribusi keuntungan yang adil antara pemilik
dan pengelola produksi menjadi prinsip penting, mencerminkan nilai keadilan dan
kesetaraan
6.Mengelola Sumber Daya Alam: Prinsip produksi menekankan pada pengelolaan sumber
daya alam secara optimal, yang tidak boros, tidak berlebihan, dan tidak merusak lingkungan.
7.Keuntungan yang Berkelanjutan: Produksi dalam ekonomi Islam tidak hanya menciptakan
secara fisik barang-barang yang dihasilkan dari aktivitas produksi, tetapi juga memiliki daya
guna yang berkelanjutan, dengan tujuan kebahagiaan dunia dan akhirat
Prnsip Produksi Dalam Islam Lanjutan…
6. Berikut adalah faktor-faktor produksi utama dalam ekonomi Islam:
1.Tanah: Mengacu pada sumber daya alam yang digunakan dalam proses produksi.
Ini mencakup penggunaan sumber daya alam lainnya yang tidak bertentangan
dengan syariat Islam
2.Tenaga Kerja: Tenaga kerja adalah sumber daya manusia yang penting untuk
transformasi bahan menjadi barang jadi. Islam menekankan pada pembayaran upah
yang adil, mempertimbangkan kesejahteraan tenaga kerja dan tingkat efisiensi kerja
3.Modal (Capital): Modal adalah daya beli atau yang dapat menciptakan daya yang
dipergunakan untuk suatu proses produksi. Dalam Islam, modal harus bersumber dari
sumber yang bebas dari riba dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat
Faktor Produksi Dalam Islam
7. 4.Kewirausahaan: Keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam
mengoordinasi produksi. Kewirausahaan mencakup perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian usaha, dengan prinsip bagi hasil antara pemegang
saham dan mitra usaha
5.Teknologi: Meskipun tidak secara eksplisit disebutkan dalam sumber yang diberikan,
teknologi sering kali dianggap sebagai faktor penting dalam produksi,
memungkinkan peningkatan efisiensi dan inovasi dalam proses produksi.
6.Bahan Baku: Meskipun tidak secara eksplisit disebutkan dalam sumber yang
diberikan, bahan baku adalah sumber daya yang diperlukan untuk proses produksi,
termasuk sumber daya alam dan hasil karya manusia yang digunakan sebagai input
dalam proses produksi.
Faktor Produksi Dalam Islam Lanjutan…
8. Afzalur Rahman menekankan pentingnya etika dalam produksi, di mana setiap
aspek aktivitas produksi harus dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip
Islam yang meliputi keadilan, kerja keras, dan penghormatan terhadap sumber daya
alam dan manusia. Berikut adalah beberapa prinsip yang diajukan Afzalur Rahman:
1.Kerja Keras (Tekun): Islam menasehatkan umatnya untuk berusaha keras dalam
memperoleh penghidupan dan memelihara taraf hidup yang lebih tinggi. Agama
Islam tidak menyukai manusia yang diperbudak ekonomi, sehingga Islam mendorong
agar manusia untuk mendapatkan kekayaan melalui usaha keras
2.Keadilan dalam Proses Produksi: Afzalur Rahman menekankan pentingnya keadilan
dalam proses produksi, yang mencakup distribusi kepentingan secara adil antara
pemilik dan pengelola produksi, serta menghindari eksploitasi yang tidak etis
Produksi menurut Pendapat Afzalurrahman
9. 3. Prinsip Etika dalam Berproduksi: Setiap Muslim diharapkan untuk berpegang
pada apa yang dialahkan Allah dan tidak melanggar batas-batas yang telah
ditetapkan. Ini mencakup pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip etika dalam
produksi, seperti menghindari pelecehan, penyalahgunaan, dan praktik yang
merugikan
4.Produksi yang Berkelanjutan: Meskipun tidak secara eksplisit disebutkan,
pendekatan Afzalur Rahman terhadap produksi mencerminkan pendekatan yang
berkelanjutan, di mana sumber daya alam diperlakukan dengan hati-hati dan
digunakan secara berkelanjutan untuk kebutuhan manusia tanpa merusak
lingkungan
5.Keseimbangan dalam Pemanfaatan Sumber Daya: Dalam ekonomi Islam,
pemanfaatan sumber daya alam dan manusia diharapkan dilakukan dengan cara yang
seimbang dan etis, memastikan bahwa kebutuhan manusia dipenuhi tanpa merugikan
lingkungan atau sumber daya alam untuk generasi mendatang
Produksi menurut Pendapat Afzalurrahman Lanjutan…
10. Berikut adalah beberapa poin penting yang diajukan oleh Yusuf Al-Qardhawi:
1.Etika dalam Bidang Produksi: Dalam produksi, etika Islam menekankan pentingnya
kekayaan yang diperoleh melalui penggunaan manusia terhadap sumber daya alam
lingkungan. Islam mendorong manusia untuk mengolah sumber alam ini dengan
penuh kekuatan akal, melahirkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi manusia,
dan memenuhi tanggung jawab sosial untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
2.Produksi yang Beretika: Islam memperbolehkan usaha yang dilakukan dengan adil,
jujur, dan cara yang bijaksana. Islam tidak membebaskan usaha ekonomi tanpa batas,
tetapi memberikan hukum-hukum ekonomi yang adil dan wajar. Dalam produksi,
etika utama yang diperhatikan adalah bekerja di jalan yang dihalalkan Allah dan tidak
melewati apa yang diharamkan-Nya
Produksi menurut Pendapat Yusuf qardawi
11. 3.Prinsip-prinsip Ekonomi Islam: Ekonomi Islam mencakup perilaku manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidup dengan maksud memperoleh falah (kedamaian dan
kesejahteraan dunia dan akhirat). Prinsip-prinsip ekonomi Islam menekankan pada
menjalankan usaha-usaha yang halal, memanfaatkan sumber daya alam, dan
memastikan bahwa kegiatan ekonomi tidak merugikan kemaslahatan masyarakat
4.Distribusi dalam Ekonomi Islam: Dalam aspek distribusi, Yusuf Al-Qardhawi
menekankan pentingnya kebebasan dan keadilan. Islam menolak penindasan yang
membuat rakyat kecil sulit bernafas dan mengendalikan rizki mereka. Kebebasan dan
keadilan adalah faktor utama kebahagiaan dalam ekonomi Islam, mencakup
kebebasan ekonomi dan keadilan dalam distribusi
Produksi menurut Pendapat Yusuf qardawi lanjutan…
12. Pemasaran adalah aktivitas dan proses menciptakan,
mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang
bernilai bagi pelanggan dan masyarakat umum. Pemasaran berasal dari
kata pasar, namun dalam konteks ini pasar tidak berarti dalam pengertian
konkret, tetapi lebih ke pengertian abstrak.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang
kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Proses dalam
pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi
konsep pemasaran. Pemasaran mencakup segala kegiatan perusahaan
untuk menawarkan produk, yang harus disesuaikan dengan keunggulan
pasar
Pengertian Pemasaran
13. Etika promosi merujuk pada prinsip-prinsip yang mengarahkan aktivitas
promosi dalam cara yang etis, jujur, dan bertanggung jawab. Etika promosi mencakup
berbagai aspek penting dalam pemasaran dan promosi, termasuk:
1.Kejujuran dan Transparansi: Promosi harus jujur dan transparan, menyampaikan
informasi yang akurat tentang produk atau layanan. Ini mencakup tidak
menyembunyikan kekurangan atau memberikan informasi yang dapat menyesatkan
konsumen.
2.Menghormati Privasi: Menghormati privasi konsumen adalah prinsip penting dalam
etika promosi. Ini mencakup tidak mengumpulkan atau menggunakan informasi
pribadi konsumen tanpa izin mereka.
3.Menghindari Teknik-teknik Penipuan: Etika promosi melarang penggunaan teknik
penipuan atau manipulasi yang dapat merugikan konsumen. Ini termasuk
penggunaan kata-kata yang menyesatkan atau misleading, serta penyebaran
informasi yang tidak benar.
Etika Promosi
14. 4. Menghindari Konten yang Menyinggung atau Menimbulkan
Ketidaksenanganan: Promosi harus menghormati sentimen dan nilai-nilai konsumen,
menghindari konten yang dapat menyinggung atau menimbulkan
ketidaksenanganan. Ini mencakup penghindaran dari konten yang dapat dianggap
ofensif, vulgar, atau merendahkan.
5.Menghormati Persaingan Fair: Dalam promosi, perusahaan harus berkompetisi
dengan cara yang adil dan tidak menyalahgunakan posisi dominasi mereka untuk
menipu konsumen atau merugikan pesaing.
6.Menghormati Hak Konsumen: Etika promosi mencakup menghormati hak
konsumen, termasuk hak untuk mendapatkan informasi yang akurat dan transparan,
serta hak untuk memilih produk atau layanan tanpa rasa takut atau tekanan.
7.Pemenuhan Standar Industri: Promosi harus mematuhi standar industri dan regulasi
yang berlaku, termasuk peraturan tentang pemasaran dan promosi yang diatur oleh
pemerintah dan lembaga pengawas industri.
Etika Promosi Lanjutan…
15. Pemasaran syariah memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari pemasaran
konvensional. Berikut adalah beberapa karakteristik pemasaran syariah:
1.Produk Halal: Pemasaran syariah berkonsep pada produk atau jasa yang halal, yang sesuai dengan
prinsip Islam. Hal ini mencakup penggunaan bahan baku yang halal dan proses produksi yang tidak
melanggar syariat Islam.
2.Transparansi: Pemasaran syariah menekankan pada transparansi dalam setiap aspek operasional,
mulai dari pengadaan bahan baku, proses produksi, hingga distribusi. Transparansi ini mencakup
penggunaan label halal yang menandai produk atau jasa sebagai halal, serta informasi yang jelas
tentang asal usaha dan produk.
3.Etika Bisnis: Pemasaran syariah mematuhi prinsip-prinsip etika bisnis yang berlandaskan nilai-nilai
Islam, seperti keadilan, kejujuran, dan ketanggung jawab. Ini mencakup praktik bisnis yang adil,
menjaga integritas dalam transaksi, dan menghindari kegiatan yang merugikan.
4.Kesejahteraan Masyarakat: Pemasaran syariah bertujuan untuk memberikan manfaat bagi
masyarakat, tidak hanya melalui penjualan produk atau jasa, tetapi juga melalui kontribusi sosial dan
ekonomi yang berkelanjutan.
Karakteristik Pemasaran Syariah
16. 5. Penghormatan terhadap Kebutuhan Dharuriyyat: Pemasaran syariah memperhatikan
kebutuhan dharuriyyat (kebutuhan pokok) manusia, seperti kebutuhan akan air, makanan, dan tempat
tinggal, serta kebutuhan kelangsungan hidup dan kesejahteraan.
5.Kesederhanaan: Pemasaran syariah menekankan pada kesederhanaan dalam operasional dan produk,
menghindari kompleksitas yang tidak perlu dan mencari solusi yang sederhana dan efisien. Ini
mencakup desain produk yang sederhana dan mudah digunakan, serta operasional yang mudah
dipahami dan dijalankan.
7.Pengembangan Sumber Daya Alam: Pemasaran syariah menekankan pada pengelolaan sumber daya
alam secara berkelanjutan dan bertanggung jawab, mencakup penggunaan sumber daya alam yang
berkelanjutan dan menghindari pencemaran lingkungan.
8.Komunitas: Pemasaran syariah sering kali berkolaborasi dan berinteraksi dengan komunitas Islam,
termasuk lembaga keuangan syariah, lembaga pendidikan Islam, dan komunitas konsumen, untuk
mempromosikan produk atau jasa yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Karakteristik Pemasaran Syariah lanjutan…
17. Kerangka pemasaran dalam bisnis Islam mencakup berbagai aspek yang berorientasi
pada prinsip-prinsip Islam, seperti keadilan, kejujuran, dan keseimbangan. Berikut adalah
beberapa elemen penting dalam kerangka pemasaran Islam:
1.Segmentasi Pasar: Dalam pemasaran Islam, segmentasi pasar dilakukan dengan
mempertimbangkan prinsip-prinsip Islam, seperti kebutuhan dharuriyyat (kebutuhan pokok),
hajyiyat (kebutuhan kelangsungan hidup), dan tahsiniyat (kebutuhan untuk kesejahteraan). Ini
memastikan bahwa produk atau jasa yang dipasarkan sesuai dengan kebutuhan dan nilai-
nilai konsumen dalam konteks Islam
2.Komunikasi Pemasaran: Pemasaran Islam menggunakan berbagai cara komunikasi,
termasuk iklan, promosi, acara dan pengalaman, hubungan masyarakat, publisitas, pemasaran
langsung, dan pemasaran interaktif. Tujuan komunikasi ini adalah untuk meningkatkan
kesadaran merek, citra merek, respon merek, dan hubungan merek dengan konsumen
Kerangka pemasaran dalam bisnis Islam
18. 3. Merek dan Citra Merek: Pemasaran Islam menekankan pada membangun merek dan citra
merek yang positif dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Ini mencakup penggunaan elemen-elemen yang
mencerminkan nilai-nilai Islam dalam desain dan pesan merek, serta menyampaikan pesan positif atau
negatif dengan maksud tertentu kepada konsumen
4.Etika Bisnis: Pemasaran Islam mematuhi prinsip-prinsip etika bisnis yang berlandaskan nilai-nilai
Islam, termasuk keadilan, kejujuran, dan keseimbangan. Ini mencakup praktik bisnis yang adil, menjaga
integritas dalam transaksi, dan menghindari kegiatan yang merugikan
5.Penggunaan Media: Meskipun tidak secara eksplisit disebutkan dalam sumber yang diberikan,
penggunaan media dalam pemasaran Islam harus sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, menghindari
konten yang menyinggung atau merugikan, dan mempromosikan nilai-nilai positif.
Kerangka pemasaran dalam bisnis Islam lanjutan…
19. Landasan hukum produksi dan pemasaran dalam ekonomi Islam mencakup prinsip-prinsip
yang berakar pada ajaran Islam, serta penerapan praktik bisnis yang sesuai dengan prinsip-prinsip
tersebut. Berikut adalah beberapa landasan hukum yang relevan:
1.Prinsip Keadilan dan Keseimbangan: Produksi dan pemasaran dalam ekonomi Islam diatur oleh
prinsip keadilan dan keseimbangan. Ini mencakup memastikan bahwa aktivitas produksi dan
pemasaran tidak merugikan konsumen, produsen, atau lingkungan.
2. Penggunaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan: Dalam ekonomi Islam, penggunaan sumber
daya alam harus dilakukan dengan cara yang berkelanjutan dan tidak merugikan lingkungan. Ini
mencakup penggunaan bahan baku yang halal dan proses produksi yang ramah lingkungan, serta
menghindari eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan
3.Menghindari Kedzaliman dan Penyalahgunaan: Produksi dan pemasaran dalam ekonomi Islam diatur
oleh prinsip menghindari kedzaliman dan penyalahgunaan. Ini mencakup menghindari praktik bisnis
yang merugikan konsumen atau produsen, serta menghindari penyalahgunaan posisi dominasi dalam
pasar
Landasan hukum produksi dan pemasaran
20. 4. Keuntungan yang Berkelanjutan: Dalam ekonomi Islam, keuntungan yang diperoleh
dari aktivitas bisnis tidak hanya dari penjualan produk atau jasa, tetapi juga dari pengelolaan
sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan. Ini mencakup penggunaan sumber daya
alam yang berkelanjutan dan menghindari pencemaran lingkungan
5.Pengembangan Sumber Daya Alam: Islam mendorong pengembangan sumber daya alam
yang ada dan memastikan bahwa kekayaan alam dapat dimanfaatkan dengan baik dan
berkelanjutan. Ini mencakup penggunaan teknologi dan metode produksi yang ramah
lingkungan, serta memastikan bahwa produksi tidak merugikan lingkungan
6.Pengelolaan Sumber Daya: Dalam ekonomi Islam, pengelolaan sumber daya manusia dan
alam menjadi prinsip penting. Ini mencakup penggunaan tenaga kerja dengan cara yang adil
dan menghargai hak-hak karyawan, serta pengelolaan sumber daya alam dengan cara yang
berkelanjutan dan tidak merugikan lingkungan
Landasan hukum produksi dan pemasaran lanjutan..
21. Prinsip etika produksi dan pemasaran mencakup berbagai aspek penting yang harus
diperhatikan oleh perusahaan dalam melaksanakan operasional mereka.
1. Keadilan dan Transparansi: Prinsip etika produksi dan pemasaran menekankan pentingnya keadilan
dan transparansi dalam semua aspek operasional. Ini mencakup penggunaan bahan baku yang
sah, menjaga kebebasan konsumen untuk memilih, dan memberikan informasi yang akurat
tentang produk atau layanan.
2.Kesehatan dan Keselamatan: Perusahaan harus memastikan bahwa produk atau jasa yang mereka
hasilkan aman dan tidak merugikan kesehatan atau keselamatan konsumen. Ini mencakup penggunaan
bahan baku yang tidak berbahaya dan mematuhi standar keselamatan kerja.
3.Pengelolaan Lingkungan: Etika produksi dan pemasaran juga mencakup pengelolaan sumber daya
alam dengan cara yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Ini mencakup penggunaan bahan baku
yang ramah lingkungan dan pengurangan limbah.
Prinsip etika produksi dan pemasaran
22. 4. Ketanggung Jawab Sosial: Perusahaan harus mempertimbangkan dampak sosial dari
operasional mereka, termasuk pengaruh terhadap komunitas lokal dan lingkungan sekitar. Ini
mencakup praktik bisnis yang bertanggung jawab sosial dan berkontribusi pada kesejahteraan
masyarakat.
5.Kepatuhan terhadap Hukum dan Regulasi: Perusahaan harus mematuhi semua hukum dan regulasi
yang berlaku dalam operasional mereka, termasuk hukum ketenagakerjaan, kepatuhan terhadap
lingkungan, dan hukum konsumen.
6.Etika dalam Hubungan Bisnis: Prinsip etika produksi dan pemasaran juga mencakup etika dalam
hubungan bisnis, termasuk kejujuran, integritas, dan profesionalisme. Ini mencakup praktik bisnis yang
adil dan tidak melanggar hak konsumen atau bisnis lain.
Prinsip etika produksi dan pemasaran Lanjutan…
23. Teori hubungan antara produsen dan konsumen mencakup berbagai model dan kerangka kerja yang
membantu memahami dinamika dan prinsip-prinsip yang mendasari interaksi antara produsen
(pemasok atau produsen barang atau jasa) dan konsumen. Berikut adalah beberapa teori dan model
yang sering dibahas dalam literatur pemasaran dan ekonomi:
1.Teori Persuasi: Teori ini berfokus pada bagaimana produsen dapat mempengaruhi konsumen untuk
memilih produk tertentu melalui penggunaan berbagai teknik persuasi, seperti iklan, promosi, dan
desain produk. Teori ini menekankan pada pentingnya pesan yang disampaikan dan bagaimana
konsumen menafsirkannya.
2.Teori Pembelajaran: Teori ini menekankan pada bagaimana konsumen belajar tentang produk dan
pemasok melalui interaksi mereka dengan produk dan informasi yang disediakan oleh produsen. Ini
mencakup konsep seperti brand loyalty, pengaruh konsumen terhadap keputusan belanja, dan
bagaimana konsumen menggunakan informasi untuk membuat keputusan belanja.
3.Teori Eksplorasi vs. Eksploitasi: Teori ini membagi perilaku konsumen menjadi dua kategori utama:
eksplorasi, di mana konsumen mencari produk baru, dan eksploitasi, di mana konsumen terus
menggunakan produk yang sudah dikenal. Produsen dapat menggunakan strategi yang berbeda untuk
menangani kedua kategori konsumen, seperti meningkatkan visibilitas produk baru untuk eksplorasi
dan menjaga kualitas dan promosi untuk eksploitasi.
Teori hubungan antara produsen dan konsumen
24. 4.Teori Transaksi: Teori ini menekankan pada interaksi pembelian tunggal antara konsumen dan
produsen, dengan fokus pada bagaimana konsumen membuat keputusan pembelian dan bagaimana
produsen dapat mempengaruhi proses ini. Ini mencakup aspek seperti harga, kualitas, dan
ketersediaan produk.
5.Teori Kepentingan: Teori ini berfokus pada bagaimana kepentingan konsumen dan produsen saling
berinteraksi untuk mencapai keputusan yang memuaskan kedua pihak. Ini mencakup analisis
bagaimana produsen dapat memenuhi kepentingan konsumen (misalnya, kualitas produk, harga yang
wajar) dan bagaimana konsumen dapat memenuhi kepentingan produsen (misalnya, penjualan,
pendapatan).
6.Teori Hubungan: Teori ini mencakup pemahaman tentang bagaimana hubungan antara produsen
dan konsumen dapat dibangun dan dipelihara. Ini mencakup aspek seperti loyalitas konsumen,
kepuasan konsumen, dan bagaimana produsen dapat membangun dan mempertahankan hubungan
yang positif dengan konsumen.
Teori hubungan antara produsen dan konsumen Lanjutan..