Dokumen tersebut membahas konsep perancangan dan pembangunan ekonomi dalam perspektif Islam. Ia menjelaskan pandangan Islam tentang perancangan dan pembangunan, falsafah pembangunan Islam, dan matlamat dasar pembangunan ekonomi Islam yang meliputi pembangunan sumber manusia, peningkatan pengeluaran, pembangunan seimbang, dan pembaikan kualiti kehidupan. Dokumen ini juga menyentuh unsur-unsur penting dalam peranc
Assalamualaikum saudara / saudari
Terima kasih kerana sudi meluangkan masa membaca slide kami :)
Dengan ini saya ingin meminta jasa baik anda untuk melengkapkan quiz selepas habis membaca slide kami di website yang tertera di bawah :
https://www.onlinequizcreator.com/ctu-241-pengenalan-ekonomi-konsep-ekonomi-islam/quiz-339727
Perbandingan ekonomi Islam dengan konvensional berdasarkan definisi, konsep dan falsafah. Ekonomi Islam berpaksikan al-Qur'an dan as-Sunnah dan manusia diciptakan sebagai khalifah untuk memimpin, mentadbir dan mengurus amanah yang dipertanggungjawabkan.
Pertemuan 12-Kebijakan Pembangunan Ekonomi.pptxnairaazkia89
Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).
Assalamualaikum saudara / saudari
Terima kasih kerana sudi meluangkan masa membaca slide kami :)
Dengan ini saya ingin meminta jasa baik anda untuk melengkapkan quiz selepas habis membaca slide kami di website yang tertera di bawah :
https://www.onlinequizcreator.com/ctu-241-pengenalan-ekonomi-konsep-ekonomi-islam/quiz-339727
Perbandingan ekonomi Islam dengan konvensional berdasarkan definisi, konsep dan falsafah. Ekonomi Islam berpaksikan al-Qur'an dan as-Sunnah dan manusia diciptakan sebagai khalifah untuk memimpin, mentadbir dan mengurus amanah yang dipertanggungjawabkan.
Pertemuan 12-Kebijakan Pembangunan Ekonomi.pptxnairaazkia89
Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).Metode pencatatan persediaan yang lazim digunakan adalah metode Perpetual atau metode Periodik. Sementara itu, penilaian persediaan dapat berdasarkan metode First-In First-Out (FIFO), metode rata-rata, metode identifikasi khusus, atau metode Harga Perolehan Terakhir (HPT).
Organisasi yang beretika tidak hanya memiliki kode etika yang kuat, tetapi juga memiliki sistem dan budaya yang mendukung perilaku etis di seluruh organisasi. Ini mencakup pengawasan, pengendalian, komunikasi, penghargaan, dan pengembangan budaya yang beretika.Organisasi yang beretika tidak hanya memiliki kode etika yang kuat, tetapi juga memiliki sistem dan budaya yang mendukung perilaku etis di seluruh organisasi. Ini mencakup pengawasan, pengendalian, komunikasi, penghargaan, dan pengembangan budaya yang beretika.Organisasi yang beretika tidak hanya memiliki kode etika yang kuat, tetapi juga memiliki sistem dan budaya yang mendukung perilaku etis di seluruh organisasi. Ini mencakup pengawasan, pengendalian, komunikasi, penghargaan, dan pengembangan budaya yang beretika.Organisasi yang beretika tidak hanya memiliki kode etika yang kuat, tetapi juga memiliki sistem dan budaya yang mendukung perilaku etis di seluruh organisasi. Ini mencakup pengawasan, pengendalian, komunikasi, penghargaan, dan pengembangan budaya yang beretika.Organisasi yang beretika tidak hanya memiliki kode etika yang kuat, tetapi juga memiliki sistem dan budaya yang mendukung perilaku etis di seluruh organisasi. Ini mencakup pengawasan, pengendalian, komunikasi, penghargaan, dan pengembangan budaya yang beretika.Organisasi yang beretika tidak hanya memiliki kode etika yang kuat, tetapi juga memiliki sistem dan budaya yang mendukung perilaku etis di seluruh organisasi. Ini mencakup pengawasan, pengendalian, komunikasi, penghargaan, dan pengembangan budaya yang beretika.Organisasi yang beretika tidak hanya memiliki kode etika yang kuat, tetapi juga memiliki sistem dan budaya yang mendukung perilaku etis di seluruh organisasi. Ini mencakup pengawasan, pengendalian, komunikasi, penghargaan, dan pengembangan budaya yang beretika.Organisasi yang beretika tidak hanya memiliki kode etika yang kuat, tetapi juga memiliki sistem dan budaya yang mendukung perilaku etis di seluruh organisasi. Ini mencakup pengawasan, pengendalian, komunikasi, penghargaan, dan pengembangan budaya yang beretika.Organisasi yang beretika tidak hanya memiliki kode etika yang kuat, tetapi juga memiliki sistem dan budaya yang mendukung perilaku etis di seluruh organisasi. Ini mencakup pengawasan, pengendalian, komunikasi, penghargaan, dan pengembangan budaya yang beretika.Organisasi yang beretika tidak hanya memiliki kode etika yang kuat, tetapi juga memiliki sistem dan budaya yang mendukung perilaku etis di seluruh organisasi. Ini mencakup pengawasan, pengendalian, komunikasi, penghargaan, dan pengembangan budaya yang beretika.Organisasi yang beretika tidak hanya memiliki kode etika yang kuat, tetapi juga memiliki sistem dan budaya yang mendukung perilaku etis di seluruh organisasi. Ini mencakup pengawasan, pengendalian, komunikasi, penghargaan, dan pengembangan budaya yang beretika.Organisasi yang beretika tidak hanya memiliki kode etika yang kuat, tetapi juga memiliki sistem dan budaya yang mendukung perilak
2. Objektif
Pada akhir pelajaran, pelajar diharap dapat
memahami dan menjelaskan:
Pandangan Islam Tentang Perancangan
Pandangan Islam Tentang Pembangunan
Falsafah Pembangunan Islam
Perancangan dan Pembangunan Ekonomi Islam
Matlamat Dasar Pembangunan Dari Perspektif
Ekonomi Islam
3. Pandangan Islam Tentang Perancangan
Perancangan ialah satu proses untuk
membangunkan sesebuah kawasan yang
menekankan keutamaan kesejahteraan keluarga
dan ummah, meningkatkan taraf dan nilai hidup
berteraskan nilai-nilai Islam, membangunkan sektor
industri dan pertanian di samping memelihara alam
sekitar dan meninggikan pembelajaran sejajar
dengan perkembangan industri itu sendiri.
Dengan perancangan, seseorang, kaum dan
masyarakat itu tidak hanya berpeluk tubuh
menunggu takdir. Oleh sebab qada’ dan qadar
Allah penuh rahsia maka manusia lebih perlu
kepada usaha dan kerja bagi memastikan
kesudahan yang baik bagi dirinya.
4. Matlamat perancangan adalah untuk menjaga
keperluan individu dan perhubungannya dengan
keluarga dan masyarakat yang lebih positif dan
bermakna bagi mengubah dan meningkatkan
taraf hidup masyarakat yang memerlukan tarbiah
agama dan dibantu oleh perkhidmatan teknologi.
Sebagai seorang Islam, perancangan yang perlu
dipilih ialah perancangan yang dapat menjamin
kesudahan dan kesejahteraan yang baik di dunia
dan akhirat.
5. Pandangan Islam Tentang Pembangunan
Konsep pembangunan yang berteraskan nilai
hidup Islam merupakan satu paradigma baru untuk
kerja-kerja di bidang perancangan. Proses
meningkatkan taraf hidup perlu diseimbangkan
dengan kesejahteraan ummah yang merangkumi
isu sosio-ekonomi, pengurusan, kewangan, industri
pembuatan, pertanian, pembelajaran dan
Penyelidikan (R&D)
Pembangunan dari perspektif Islam merangkumi
pembangunan jasmani (kebendaan) dan
kerohanian (termasuk fikiran)
6. Falsafah Pembangunan Islam
i) Tauhid (Keesaan dan kekuasaan Allah). Asas ini
meletakkan peraturan tentang hubungan Tuhan
dengan manusia dan hubungan manusia dengan
manusia.
(ii) Rububiyah (Sifat Allah sebagai Penguasa yang
membuat peraturan-peraturan bagi menumpang
dan menjaga serta mengarahkan kehidupaan
makhluk ke arah kesempurnaannya.
(iii) Khilafah (Peranan manusia sebagai utusan Allah
di bumi)
(iv) Tazkiyah (Penyucian & pertumbuhan yang
sewajarnya)
7. Perancangan dan Pembangunan Ekonomi
Islam
Perancangan dan pembangunan ekonomi Islam
merupakan satu usaha yang sangat dituntut oleh
Islam. Islam tidak mahukan umatnya terus mundur,
miskin dan ketinggalan.
Sebuah negara dikira sebagai negara membangun
berasaskan kadar piawaian atau kategori tertentu.
Kategori ini diukur berdasarkan Keluaran Negara
Kasar per kapita bagi sesebuah negara. Sesebuah
negara dikatakan membangun apabila telah
melalui pertumbuhan ekonomi dan perubahan
struktur ekonomi.
8. perubahan struktur ekonomi ialah perubahan
kepentingan sektor kepada perindustrian, peratus
penduduk bandar yang tinggi, jangka hayat
semasa lahir yang panjang dan kadar buta huruf
yang rendah, serta pendedahan kepada arena
antarabangsa dan sebagainya.
Pembangunan dalam Islam merangkumi spectrum
sistem nilai dan idea, sistem sosial yang
mengandungi sistem kekeluargaan, politik,
ekonomi, pelajaran, undang-undang dan
peralatan budaya seperti penciptaan alat-alat
keperluan hidup, kemudahan pengangkutan,
bangunan, mesin, jentera, alat media massa,
komputer dan lain-lain.
9. Unsur yang terpenting dalam pembangunan ini
ialah unsur manusiawi.
konsep pembangunan Islam itu adalah bersifat
komprehensif dan bersepadu. Pembangunan dari
perspektif Islam mengoptimumkan faktor
kesejahteraan manusia, akhlak dan kebendaan,
kerohanian dan fizikal, ekonomi dan sosial.
10. Sebagai pembangunan yang bersifat pelbagai
dimensi, Islam menggalakkan keseimbangan
antara pelbagai faktor- kebendaan dan
kerohanian, kuantitatif dengan kualitatif, luaran
dengan dalaman. Islam menetang kekufuran dan
kezaliman, sebaliknya menganjurkan kesyukuran
dan keadilan.
Oleh kerana pembangunan berkait rapat dengan
soal pembaikan taraf hidup, faktor-faktor ekonomi
tidak dapat dipisahkan kerana ia mempengaruhi
pembangunan sosial secara langsung.
11. Apa yang penting ialah pembangunan perlu
dikaitkan dengan kualiti hidup masyarakat, dengan
itu pembangunan perlu mampu menyelesaikan
masalah-masalah yang berkait dengannya; iaitu
persoalan tentang kemiskinan, keperluan asasi
manusia seperti makanan mencukupi dan
memenuhi zat yang minimum, keupayaan untuk
mendapat tempat perlindungan, keupayaan
memperolehi peluang pekerjaan untuk menyara
keluarga, keupayaan menghantar anak ke
sekolah, keadaan alam sekitar yang bersih dan
lain-lain petunjuk sosial yang bersangkutan dengan
suasana kehidupan yang sempurna yang layak
dinikmati oleh manusia.
12. Selain dari itu terdapat unsur lain yang menjadi
faktor penentu; seperti sumber pembangunan
ekonomi yang pelbagai, kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, sistem kewangan
nasional dan internasional yang stabil dan adil,
sistem politik yang baik, telus, dan saksama,
persekitaran antarabangsa yang selesa dan tidak
menindas dan sebagainya.
13. Pembangunan bertolak dari falsafah dan konsep
yang merujuk kepada persoalan asas dalam hidup.
Dalam konteks umat Islam asas yang paling
fundamental ialah akidah atau iman. Asas ini
menegaskan bahawa manusia sebagai
pemegang amanah Allah bertanggungjawab
untuk memakmurkan alam dan mengurusnya
dengan cara yang paling baik dan saksama.
Allah tidak suka perbuatan merosakkan. Kehadiran
manusia di dunia ini adalah untuk penyembahan
dan ubudiah diri kepada Allah. Asas Iman, Islam
dan Ihsan melatari segala gerak kerja
pembangunan dari perspektif Islam.
14. Syariat adalah asas pembangunan yang
berikutnya. Pengembangan ekonomi mesti merujuk
kepada asas-asas yang syar’i dan halal.
Segala akad-akad yang fasid serta muamalat yang
mengandungi unsur riba dan gharar tidak boleh
menjadi amalan dalam membangunkan ekonomi
Islam.
Pembangunan mesti menjulang dasar yang adil,
tidak menindas, atau melalui kaedah yang zalim
dan haram.
15. Asas berikutnya ialah asas akhlak atau Ihsan.
Pembangunan keperihatinan moral adalah
prasyarat dalam pembangunan ekonomi Islam.
Sebab itu usaha meningkatkan kemakmuran mesti
digandingkan dengan usaha meningkatkan
ibadah, menggilap rohani dan kejiwaan yang
bersih dan positif.
Hal ini penting untuk mengukuhkan kawalan
dalaman serta daya kawalan nafsu dan kemahuan
yang rendah. Jika tidak dilakukan maka
masyarakat akan dihantui oleh kecenderungan
peningkatan jenayah serta maksiat.
16. Selain dari itu ilmu, teknologi dan keterampilan
adalah asas yang tidak kurang pentingnya dalam
menjana pembangunan ekonomi umat Islam.
Semakin tinggi pencapaian warga umat Islam
dalam bidang ilmu, teknologi dan keterampilan
maka semakin meningkat kemajuan
pembangunan ekonomi yang dapat dicapai.
Ini berkait rapat dengan keupayaan untuk
mencapai tingkat kemahiran dalam berbagai
bidang pengeluaran.
17. Matlamat Dasar Pembangunan Dari Perspektif
Ekonomi Islam
1. Pembangunan sumber manusia.
Pembangunan ini merangkumi pengembangan
seluruh potensi dan kudrat manusia dalam
pelbagai lapangan.
Ia merangkum usaha meningkatkan keterampilan
dan kemahiran hidup khasnya dalam ekonomi
yang berasaskan kepada pengetahuan dan e-
dagang.
18. 2. Peningkatan Pengeluaran.
Perkara ini dicapai dengan pertumbuhan yang
berterusan dan berkekalan dalam pengeluaran
negara dari segi kuantiti, kualiti, kecekapan dan
campuran keluaran yang betul.
Memberi keutamaan dan galakan kepada
pengeluaran yang dihalalkan, lebih-lebih lagi
terhadap barang keperluan asas. Manakala
barang yang diharamkan dan tidak digalakkan
perlu dikawal, disekat atau dibatasi
pengeluarannya.
19. 3. Pembangunan Seimbang
Ia bukan hanya bermakna pembangunan yang
harmoni dan seimbang antara wilayah-wilayah dan
antara sektor-sektor ekonomi tetapi juga kepada
pemulihan kesaksamaan agihan pendapatan dan
pemilikan harta.
20. 4. Pembaikan Kualiti Kehidupan.
Pembangunan ekonomi Islam merangkumi
pembaikan dan peningkatan prasarana kebajikan
ekonomi rakyat, peningkatan budaya
kepenggunaan yang bijak dan seimbang; tidak
membazir dan lebih mementingkan kepada
memenuhi keperluan secara bersahaja serta
mengelakkan amalan hidup bermewah-mewah.
21. Rakyat sewajarnya merasa semakin
selamat,penawaran barangan keperluan yang
serba cukup, pengangkutan yang serba mudah,
bantuan kewangan dan kebajikan untuk seluruh
rakyat, perlindungan pengguna melalui institusi al
Hisbah, pembangunan infrastruktur fizikal dan sosial,
kestabilan harga khasnya harga barang keperluan
asas, kemudahan rawatan dan sebagainya.
22. 5. Perkembangan Teknologi dan Penyelidikan
Kemajuan ekonomi banyak bergantung kepada
kemajuan dalam bidang teknologi tinggi dan
penyelidikan. Perkembangan dalam bidang ini
semestinya sesuai dengan keperluan dan halatuju
negara Islam.
Kejayaan menghasilkan pengeluaran produk
teknologi yang tinggi dalam berbagai bidang
meningkatkan kebebasan dan kemerdekaan umat
dan negara Islam itu sendiri.
23. 6. Keupayaan Pertahanan Negara.
Umat dan negara Islam sering menjadi sasaran
pencerobohan kuasa asing yang mahu merampas
sumber kekayaan dan menjajah mereka.
oleh itu peranan pembangunan ekonomi Islam
ialah meningkatkan segala prasarana pertahanan
dalam segala bentuk untuk menangkis
pencerobohan asing.
24. 7. Pengurangan Pergantungan Kepada Negara
Asing
Negara umat Islam perlu mencapai kemandirian
dalam hubungan pertahanan dan membebaskan
diri daripada cengkaman negara kufar.
Ini juga bermakna negara-negara umat Islam perlu
membentuk strategi pertahanan bersama; sesama
negara Islam demi mempertahankan maruah
agama dan tanahair mereka.
Tanpa perjanjian pertahanan bersama satu demi
satu negara tersebut akan ditakluk oleh musuh-
musuh mereka dengan berbagai alasan palsu
yang antaranya ialah untuk memerangi keganasan
global.