Kondisi bisnis banyak berpengaruh pada kehidupan kita, Oleh karena itu perusahaan-perusahaan mempunyai beberapa tanggung jawab pada kehidupan dan kesejahteraan manusia. Perusahaan tidak bisa bertindak senaaknya melaksanakan kegiatannya .
Penentuan seberapa jauh perusahaan harus mengarah kepada tujuan-tujuan sosial yg mungkin dapat bertentangan dengan tujuan ekonomi, jelas akan menimbulkan delima.
Istilah tanggung jawab sosial menunjukann pertimbangan manajemen tentang pengaruh-pengaruh sosial disamping juga pengaruh ekonomi dari keputusan-keputusan, ini berlaku bagi semua perusahaan tampa memandang besar, lokasi, atau industrinya. Tangggung jawab sosial tersebut mencakup hal-hal sepeti bidang kesehatan, informasi konsumen, praktek tampa diskriminasi, dan pemeliharaan lingkungan fisik.
Kondisi bisnis banyak berpengaruh pada kehidupan kita, Oleh karena itu perusahaan-perusahaan mempunyai beberapa tanggung jawab pada kehidupan dan kesejahteraan manusia. Perusahaan tidak bisa bertindak senaaknya melaksanakan kegiatannya .
Penentuan seberapa jauh perusahaan harus mengarah kepada tujuan-tujuan sosial yg mungkin dapat bertentangan dengan tujuan ekonomi, jelas akan menimbulkan delima.
Istilah tanggung jawab sosial menunjukann pertimbangan manajemen tentang pengaruh-pengaruh sosial disamping juga pengaruh ekonomi dari keputusan-keputusan, ini berlaku bagi semua perusahaan tampa memandang besar, lokasi, atau industrinya. Tangggung jawab sosial tersebut mencakup hal-hal sepeti bidang kesehatan, informasi konsumen, praktek tampa diskriminasi, dan pemeliharaan lingkungan fisik.
Kondisi bisnis banyak berpengaruh pada kehidupan kita, Oleh karena itu perusahaan-perusahaan mempunyai beberapa tanggung jawab pada kehidupan dan kesejahteraan manusia. Perusahaan tidak bisa bertindak senaaknya melaksanakan kegiatannya .
Penentuan seberapa jauh perusahaan harus mengarah kepada tujuan-tujuan sosial yg mungkin dapat bertentangan dengan tujuan ekonomi, jelas akan menimbulkan delima.
Istilah tanggung jawab sosial menunjukann pertimbangan manajemen tentang pengaruh-pengaruh sosial disamping juga pengaruh ekonomi dari keputusan-keputusan, ini berlaku bagi semua perusahaan tampa memandang besar, lokasi, atau industrinya. Tangggung jawab sosial tersebut mencakup hal-hal sepeti bidang kesehatan, informasi konsumen, praktek tampa diskriminasi, dan pemeliharaan lingkungan fisik.
Kondisi bisnis banyak berpengaruh pada kehidupan kita, Oleh karena itu perusahaan-perusahaan mempunyai beberapa tanggung jawab pada kehidupan dan kesejahteraan manusia. Perusahaan tidak bisa bertindak senaaknya melaksanakan kegiatannya .
Penentuan seberapa jauh perusahaan harus mengarah kepada tujuan-tujuan sosial yg mungkin dapat bertentangan dengan tujuan ekonomi, jelas akan menimbulkan delima.
Istilah tanggung jawab sosial menunjukann pertimbangan manajemen tentang pengaruh-pengaruh sosial disamping juga pengaruh ekonomi dari keputusan-keputusan, ini berlaku bagi semua perusahaan tampa memandang be
2. DEFINISI NEGARA BERKEMBANG
Negara yang sedang berkembang adalah negara-negara yang
memiliki ekonomi yang didasarkan pada pertanian dan tidak
menghasilkan cukup banyak barang yang dibutuhkan oleh populasi
yang terus bertambah. Sebagian besar penduduk di negara-negara
berkembang bekerja di sektor pertanian dan industri belum
berkembang karena kurangnya pekerja yang terampil
3. CIRI NEGARA BERKEMBANG
Ciri-ciri negara yang berkembang meliputi:
•1. Pendapatan Perkapita Rendah: Negara yang memiliki pendapatan per kapita
dibagi dengan jumlah penduduk negara untuk mendapatkan nilai rata-rata
•2. Jumlah Penduduk yang Banyak: Negara berkembang memiliki jumlah
penduduk yang banyak, yang seringkali disebabkan oleh tingginya angka
kelahiran dan rendahnya sosialisasi keluarga berencana
•3. Tingkat Disiplin Rendah: Penduduk negara berkembang memiliki tingkat
disiplin yang rendah, yang menjadi tantangan dalam menegakkan hukum dan
aturan yang ada
•4. Jumlah Pengangguran Tinggi: Negara berkembang memiliki jumlah
pengangguran yang tinggi, yang seringkali meningkat seiring dengan
pertumbuhan penduduk dan tingginya persaingan di dunia kerja
4. CIRI NEGARA BERKEMBANG LANJUTAN…
•5. Sektor Primer Sebagai Pemasukan Utama: Mayoritas penduduk
negara berkembang memiliki mata pencaharian dengan
memanfaatkan hasil alam, seperti bertani, mencari ikan, dan banyak
lagi lainnya
•6. Tingkat Pendidikan Rendah: Berkontribusi terhadap pendapatan
per kapita yang rendah dan kurangnya fasilitas pendidikan yang
memadai
•7. Permasalahan Kualitas Hidup: Negara berkembang sering
menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan kualitas hidup
penduduknya, termasuk akses ke pendidikan, kesehatan, dan
infrastruktur
5. PROBLEMATIKA EKONOMI PEMBANGUNAN ISLAM
Pembangunan ekonomi negara Muslim menghadapi berbagai problematika, termasuk:
1. Pendidikan dan Pelatihan: Masyarakat memerlukan pendidikan dan pelatihan yang lebih baik untuk
memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi syariah, termasuk pemahaman tentang bunga bank
dan dampaknya terhadap ekonomi
•2. Sumber Daya Manusia: Keterampilan dan pengetahuan masih perlu ditingkatkan. Ini mencakup
pengetahuan umum tentang perbankan, implementasi prinsip-prinsip syariah, dan komitmen untuk
6. PROBLEMATIKA EKONOMI PEMBANGUNAN ISLAM
LANJUTAN..
5. Strategi Pemasaran: Ini mencakup peningkatan kualitas layanan, inovasi produk, dan
memastikan bahwa sumber daya manusia yang digunakan memiliki kualifikasi yang tepat
7. MASALAH UTAMA NEGARA SEDANG BERKEMBANG.
Masalah utama ekonomi negara sedang berkembang meliputi:
•1. Ketidakseimbangan Pendapatan: Ada ketidakseimbangan pendapatan
yang signifikan antara negara-negara maju dan negara-negara sedang
berkembang
•2. Kemiskinan: Banyak individu yang hidup di bawah garis kemiskinan, dan
distribusi pendapatan sering kali tidak merata
•3. Jurang Perbedaan: Negara-negara sedang berkembang sering kali
menjadi target untuk investasi asing, yang mengakibatkan ketidakstabilan
ekonomi dan sosial
8. MASALAH UTAMA NEGARA SEDANG BERKEMBANG
LANJUTAN...
•4. Pembangunan yang Tidak Berkelanjutan: Hal ini dapat mengakibatkan eksploitasi
sumber daya alam dan degradasi lingkungan
•5. Pengangguran: Pengangguran yang tinggi dapat mengakibatkan masalah sosial dan
politik
•6. Kurangnya Investasi: Kurangnya investasi, baik domestik maupun asing, dapat
menghambat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di negara-negara sedang
berkembang
•7. Kurangnya Infrastruktur: Negara-negara sedang berkembang sering kali menghadapi
tantangan dalam pembangunan infrastruktur, seperti transportasi, energi, dan akses ke air
bersih
9. KEMISKINAN DAN STANDAR HIDUP YANG RENDAH.
. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat menjelaskan problematika ini:
•1. Pendapatan Rendah: Negara-negara yang memiliki pendapatan per kapita yang
rendah, yang berarti banyak warganya hidup di bawah garis kemiskinan. Ini berarti
mereka mungkin tidak memiliki akses ke layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan
akses ke air bersih
•2. Kurangnya Pekerjaan: Banyak warga negara berkembang mungkin tidak memiliki
pekerjaan yang stabil atau mendapatkan gaji yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
mereka
3. Kurangnya Akses ke Layanan Dasar: Standar hidup yang rendah juga dapat mencakup
akses ke layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan akses ke air bersih dan sanitasi.
10. KEMISKINAN DAN STANDAR HIDUP YANG RENDAH
LANJUTAN...
•4. Kurangnya Infrastruktur: Negara-negara berkembang sering kali memiliki
infrastruktur yang kurang, seperti jalan, listrik, dan akses internet yang tidak cukup,
yang dapat membatasi kemampuan mereka untuk mengakses peluang ekonomi
dan meningkatkan standar hidup mereka
•5. Kurangnya Investasi: Kurangnya investasi, baik domestik maupun asing, dapat
menghambat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di negara-negara
berkembang,
11. KETIMPANGAN EKONOMI
Ketimpangan ekonomi merujuk pada kondisi di mana ada perbedaan yang
signifikan dalam distribusi sumber daya dan kekayaan di antara individu,
kelompok, atau negara..
Berikut adalah beberapa aspek ketimpangan ekonomi:
1. Ketimpangan Pendapatan: Ketimpangan pendapatan terjadi ketika ada
perbedaan besar dalam pendapatan antara individu atau kelompok dalam
suatu negara atau masyarakat.
12. KETIMPANGAN EKONOMI LANJUTAN...
•2. Ketimpangan Kekayaan: Beberapa individu atau kelompok mungkin memiliki
kekayaan yang sangat besar sementara yang lain mungkin memiliki kekayaan
yang sangat kecil
•3. Ketimpangan Akses: Ketimpangan akses merujuk pada perbedaan dalam akses
terhadap layanan dan fasilitas, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Ketimpangan ekonomi dapat memiliki dampak negatif pada stabilitas sosial
dan politik, serta menghambat pertumbuhan ekonomi. Untuk mengatasi
ketimpangan ekonomi, diperlukan kebijakan yang dirancang untuk memperbesar
distribusi sumber daya dan kekayaan secara lebih adil dan merata.
13. KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
Berikut ini adalah beberapa problematika yang berkaitan dengan kependudukan dan
ketenagakerjaan:
•1. Pertumbuhan Penduduk: Jumlah tenaga kerja yang tidak diimbangi dengan kualitas
pendidikan dan ketrampilan yang memadai menyebabkan upah yang diperoleh tenaga
kerja Indonesia termasuk dalam kategori rendah dibandingkan dengan negara-negara
yang sedang berkembang lainnya
•2. Pengangguran: Pengangguran ini dapat mempengaruhi stabilitas sosial dan ekonomi
negara
•3. Komposisi Usia: Struktur usia penduduk Indonesia tergolong berstruktur usia muda,
yang berdampak serius pada aspek ketenagakerjaan. Penduduk berjenis kelamin
perempuan masih tetap lebih banyak daripada penduduk berjenis kelamin laki-laki
14. KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN LANJUTAN..
•4. Tingkat Pendidikan: Taraf pendidikan penduduk Indonesia pada umumnya
masih rendah, dengan mayoritas penduduk Indonesia hanya berpendidikan
sekolah dasar. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas tenaga kerja dan tingkat upah
yang diperoleh
•5. Sistem Pengupahan: Sistem pengupahan yang tidak memadai, seperti sistem
upah menurut produksi, upah menurut lamanya kerja, dan upah menurut lamanya
dinas, dapat mengakibatkan tingkat upah yang rendah dan kurangnya motivasi
bagi tenaga kerja
15. PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN, INVESTASI ASING
DAN UTANG LUAR
Berikut ini adalah beberapa poin penting yang terkait dengan ketiga aspek tersebut:
•1. Pembiayaan Pembangunan:. Pembiayaan ini bisa berasal dari berbagai sumber,
termasuk pemerintah negara sendiri, pinjaman dari lembaga keuangan internasional
seperti Bank Dunia atau Bank Asiat, dan pinjaman dari negara-negara lain melalui
bantuan pembangunan
•2. Investasi Asing: Investasi asing dapat membantu negara berkembang untuk
meningkatkan kapasitas produksi, meningkatkan kualitas layanan, dan menciptakan
lapangan kerja baru.
•3. Utang Luar: Utang luar adalah kewajiban yang harus dibayar oleh suatu negara kepada pihak
asing, biasanya lembaga keuangan internasional atau negara lain. Utang luar dapat diperoleh
untuk berbagai tujuan, seperti pembiayaan pembangunan atau peningkatan kapasitas produksi.
16. INDUSTRIALISASI DAN PERTANIAN.
Industrialisasi pertanian adalah proses transformasi pertanian tradisional menjadi
pertanian modern yang menghasilkan nilai tambah. Indikator dari industrialisasi pertanian
termasuk penggunaan teknologi, peningkatan pendapatan petani, pembukaan
kesempatan kerja, pengurangan kemiskinan, dan kemampuan bersaing di pasar global
Beberapa aspek penting dari industrialisasi pertanian mencakup:
•1. Penggunaan Teknologi: Penggunaan teknologi dalam pertanian dapat meningkatkan
efisiensi produksi dan menghasilkan produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi
•2. Peningkatan Nilai Tambah: Melalui industrialisasi pertanian, petani dapat
meningkatkan nilai tambah produk mereka melalui pengolahan dan pemasaran yang
lebih baik
17. INDUSTRIALISASI DAN PERTANIAN LANJUTAN.
•3. Kontrol Pasar: Dengan sistem yang berbasis pasar, petani tidak hanya menproduksi berdasarkan
kebutuhan pasar tetapi juga mengontrol pasar dengan memproduksi produk yang menyesuaikan
dengan keinginan konsumen
•4. Kerjasama dan Model Usaha: Petani dapat terlibat dalam model kerjasama, seperti contract
growing, leasing arrangements, joint venture, atau melalui koperasi, untuk mengembangkan skala
usaha mereka
•5. Pengembangan Sumber Daya Lokal: Industrialisasi pertanian yang berbasis pada potensi
ekonomi lokal dapat mendorong terjadinya industrialisasi pertanian yang tangguh, karena sumber
daya utama di Indonesia adalah sektor pertanian