SlideShare a Scribd company logo
Strategi audit dan program audit secara keseluruhan
Jenis Pengujian
Audito menggunakan lima jenis pengujian untuk menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan secara
wajar.
1. Prosedur penilaian risiko
Dilakukan untuk menilai risiko salah saji material dalam laporan keuangan.
Pengujian yang dilakukan :
a. Pengujian pengendalian
b. Pengujian subtantif atas trnasakai
c. Prosedur analitis dan pengujian rincian saldo
Sebagai respon auditor atas penilaian tentang risiko salah saji material.
2. Prosedur audit selanjutnya (empat pengujian)
a. Pengujian pengendalian (Test of Control)
Digunakan untuk menilai risiko pengendalian bagi setiap audit yang berkaitan dengan transaksi.
Pengujian pengendalian akan mencerminkan efektivitas pengendalian dan berguna untuk menentukan
kecukupan dan ketepatan bukti audit yang dikumpulkan
Pengumpulan bukti audit terkait pengendalian dapat dilakukan sebagai berikut :
 Meminta keterangan kepada personel klien yang tepat
 Memeriksa dokumen, catatan, dan laporan
 Mengamati aktivitas yang berkaitan dengan pengendalian
 Melaksanakan ulang prosedur klien
Pengujian pengendalian dilakukan melalui walkthrough system terhadap sampel transaksi.
Penggunaan bukti tambahan pada pengujian pengendalian bergantung pada :
 Luas bukti yang diperlukan untuk memahami pengendalian internal
 Risiko deteksi yang direncanakan
b. Pengujian substantive atas transaksi
Merupakan prosedur yang dirancang untuk menguji salah saji dollar (moneter) secara langsung yang
berkaitan degan kebenaran saldo laporan keuangan. Pengujian substantive atas transaksi digunakan
untuk menentukan apakah enam tujuan audit terkait transaksi telah terpenuhi.
c. Prosedur analitis
Prosedur analitis melibatkan perbandingan jumlah yang tercatat dengan harapan yang dikembangkan
oleh auditor (wajib dalam perencaaan dan penyelesaian)
Tujuan prosedur analitis adalah :
1. Menunjukkan salah saji yang mungkin terjadi
2. Memberikan bukti substantive
Jika prosedur analitis menghasilkan hasil yang memuaskan,pengujian atas rincian saldo mungkin tidak
diperlukan atau dikurangi
d. Pengujian atas rincian saldo
Menekankan pada saldo akhir buku besar baik untuk neraca maupun laporan laba rugi (lebih ditekankan
pada neraca). Pengujian rincian saldo harus memenuhi semua tujuan audito terkait saldo akun.
Hubungan prosedur audit selanjutnya dengan bukti audit
Memilih jenis pengujian yang akan dilaksanakan
Prosedur penilaian risiko (sesuai diatas) sangat diperlukan dalam semua audit untuk menilai risiko salah saji
yang material. Sedangkan empat lainnya merupakan respon terhadap risiko yang diidentifikasi sebelumnya
sebagai dasar penyusunan laporan audit.
Factor yang mempengaruhi jenis pengujian yang dipilih :
1. Ketersediaan jenis bukti untuk prosedur audit selanjutnnya
2. Biaya relative
Berikut adalah urutan jenis pengujian berdasarkan biaya relative :
a. Prosedur analitis (paling murah)
b. Prosedur penilaian risiko
c. Pengujian pengendalian
d. Pengujian substantive atas transaksi
e. Pengujian rincian saldo (paling mahal)
3. Hubungan antara pengujian pengendalian dengan pengujian substantive
a. Pengujian pengendalian hanya mengindikasikan salah saji yang mungkin terjadi
b. Pengujian substantive dilakukan terhadap kemungkinan salah saji tersebut untuk memastikan salah
saji tersebut.
4. Hubungan antara prosedur analitis dengan pengujian substantive
a. Prosedur analitis hanya menghindikasikan salah saji yang akan mempengaruhi laporan keuangan
tanpa harus menyediakan bukti langsung
b. Pengujian substantive digunakan untuk menentukan apakah salah saji tersebut benar-benar terjadi
5. Trade-off antara pengujian pengendalian dan pengujian substantive
a. Pengendalian internal yang memadai akan menghasilan risiko pengendalian yang rendah (dibawah
maksimum) pada saat dilakukan pengujian (pengujian pengendalian yang ekstensif)
b. Karena risiko pengendalian yang rendah, maka auditor mengurangi pengujian substantive dengan
meningkatkan risiko deteksi yang direncanakan (PDR)
Bauran bukti
Jenis pengujian dapat berbeda tergantung pengendalian internal dan risiko inheren, auditor menggunakan
kombinasi empat pengujian selanjutnya (ToC, SToT, Prosedur analitis, dan ToDB)
Perancangan program audit
Auditor menggunakan prosedur penilaian risiko untuk menentukan bentuk pengujian mana yang digunakan,
prosedur audit khusus harus direncanakan dan dikombinasikan menjadi program audit.
Selain program audit yang berisi prosedur penilaian risiko yang dilaksanakan pada tahap perencanaan, program
audit juga dirancang dalam tiga bagian tambahan :
1. Pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi
 Apabila risiko pengendalian rendah, auditor sangat menekankan pada pengujian pengendalian
(beberapa pengujian substantive juga akan digunakan).
 Apabila risiko pengendalian maksimal, hanya pengujian substantive atas transaksi yang digunakan.
Auditor menekankan pada tujuan audit terkait transaksi dengan empat pendekatan untuk mengurangi risiko
pengendalian sebagai berikut :
a. Menetapkan tujuan audit terkait transaksi pada kelas transaksi yang diuji. Contoh penjualan
b. Mengidentifikasi pengendalian kunci yang bisa mengurangi risiko pengendalian
c. Mengembangkan pengujian pengendalian yang tepat untuk semua pengendalian internal
d. Merancang pengujian pengendalian yang tepat dengan memperhatikan kelemahan pengendalian
internal dan ekspektasi hasil (diharapkan)
2. Prosedur analitis
Prosedur analitis yang dilakukan pada pengujian pengendalian dan pengujian substantive lebih fokus dan
lebih ekstensif daripada saat perencanaan. Auditor mungkin akan menggunakan data disagregat (bulanan,
per lini bisnis, dsb) karena lebih efektif daripada data keseluruhan.
3. Pengujian rincian saldo
Perancangan prosedur pengujian rincian saldo biasanya sulit dilakukan karena sifatnya subjektif dan butuh
pertimbangan professional dan berorientasi pada tujuan audit terkait saldo.
4. Hubungan antara tujuan audit terkait transaksi, tujuan audit terkait saldo, dan tujuan audit terkait penyajian
dan pengungkapan.
Fase/prosedur audit
1. Fase 1 : merancang dan merencanakan pendekatan audit
 Penerimaan klien
 Memahami bisnis dan industri klien
 Memahami risiko klien (risiko pengendalian dan risiko inheren)
 Analitis pendahuluan
2. Fase 2 : melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substatif atas transaksi
Bertujuan untuk :
a. Memperoleh bukti untuk mendukung pengendalian khusus yang berkontribusi pada penilaian risiko
pengendalian
b. Memperoleh bukti untuk mendukung ketepatan moneter atas transaksi (pengujian substantive)
3. Fase 3 : melakukan prosedur analitis dan pengujian rincian saldo
Bertujuan untuk memperoleh bukti tambahan yang cukup guna menentukan apakah saldo akhir dan catatan
kaki atas laporan keuangan telah dinyatakan secara wajar.
4. Fase 4 : menyelesaikan audit dan mengeluarkan laporan audit
a. Melaksanakan pengujian tambahan untuk penyajian dan pengunkapan (eksistensi dan akurasi)
b. Mengumpulkan bukti akhir
 Melakukan prosedur analitis terakhir
 Mengevaluasi asumsi going concern
 Mendapatkan surat representasi klien
 Membaca informasi dalam laporan keuangan tahunan untuk memastikan konsistensi dengan
laporan keuangan
c. Mengeluarkan laporan audit
d. Berkomunikasi dengan komite audit dan manajemen

More Related Content

What's hot

(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
Ilham Sousuke
 
Pengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanPengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaan
Dina Nurmariyani
 
pembentukan teori akuntansi
pembentukan teori akuntansipembentukan teori akuntansi
pembentukan teori akuntansi
Nadia Amelia
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
Ilham Sousuke
 
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrensTugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Seh Wahyu Lestari
 
Penyelesaian audit
Penyelesaian auditPenyelesaian audit
Penyelesaian auditagunghery19
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Rina Limiati
 
Akuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkumanAkuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkuman
Amrul Rizal
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internal
Mhd. Abdullah Hamid
 
Pengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaan
Pengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaanPengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaan
Pengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaan
Arif Kasri
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan auditIndah Dwi Lestari
 
Profesi akuntan publik
Profesi akuntan publikProfesi akuntan publik
Profesi akuntan publik
Agnes Yoon Nii
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasahmad rasyidin
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Junianto Junianto
 
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan PergudanganAudit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Luthfi Nk
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Perum Perumnas
 
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)
Dr. Zar Rdj
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
gitathiananda
 
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4
Jiantari Marthen
 

What's hot (20)

(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
 
Pengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanPengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaan
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
pembentukan teori akuntansi
pembentukan teori akuntansipembentukan teori akuntansi
pembentukan teori akuntansi
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
 
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrensTugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
 
Penyelesaian audit
Penyelesaian auditPenyelesaian audit
Penyelesaian audit
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
 
Akuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkumanAkuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkuman
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internal
 
Pengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaan
Pengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaanPengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaan
Pengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaan
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 
Profesi akuntan publik
Profesi akuntan publikProfesi akuntan publik
Profesi akuntan publik
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kas
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan PergudanganAudit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
 
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
 
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4
 

Similar to (Pert 3) bab 13 strategi audit dan program audit

BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptxBAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
SekarMayangsari1
 
Uji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantiveUji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantive
Wirya Wkcybernet
 
THE OVERALL AUDIT PLAN and AUDIT PROGRAM.pptx
THE OVERALL AUDIT PLAN and AUDIT PROGRAM.pptxTHE OVERALL AUDIT PLAN and AUDIT PROGRAM.pptx
THE OVERALL AUDIT PLAN and AUDIT PROGRAM.pptx
AisyahAyuSaputri
 
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalianPresentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Nia Pratiwi
 
tugas.ppt
tugas.ppttugas.ppt
tugas.ppt
LatifaRania
 
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptxPPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
JeniferChandra2
 
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain PengujianPengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
wafa khairani
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
Enica Anjani
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
iikabungo
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2
DIANA LESTARI
 
metodologi pengujian audit
metodologi pengujian auditmetodologi pengujian audit
metodologi pengujian auditmas ijup
 
Presentasi Kelompok 1 Audit oopppppppppppp
Presentasi Kelompok 1 Audit ooppppppppppppPresentasi Kelompok 1 Audit oopppppppppppp
Presentasi Kelompok 1 Audit oopppppppppppp
MuhammadAnanda14
 
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
Ilham Sousuke
 
Audit
AuditAudit
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
marchaaddina
 
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptxBukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
RiaMennita
 
Audit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdf
Audit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdfAudit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdf
Audit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdf
AsiahIzzati2
 
SELECTIVE MONITORING AND ASSESSMENTSS
SELECTIVE   MONITORING AND  ASSESSMENTSSSELECTIVE   MONITORING AND  ASSESSMENTSS
SELECTIVE MONITORING AND ASSESSMENTSS
AcengRohmana1
 
PPT CONTINOUS AUDITING - UPDATE 11 AUGUST 2022.pptx
PPT CONTINOUS AUDITING - UPDATE 11 AUGUST 2022.pptxPPT CONTINOUS AUDITING - UPDATE 11 AUGUST 2022.pptx
PPT CONTINOUS AUDITING - UPDATE 11 AUGUST 2022.pptx
ikhwanahmadprayogo
 

Similar to (Pert 3) bab 13 strategi audit dan program audit (20)

BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptxBAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
 
Uji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantiveUji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantive
 
THE OVERALL AUDIT PLAN and AUDIT PROGRAM.pptx
THE OVERALL AUDIT PLAN and AUDIT PROGRAM.pptxTHE OVERALL AUDIT PLAN and AUDIT PROGRAM.pptx
THE OVERALL AUDIT PLAN and AUDIT PROGRAM.pptx
 
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalianPresentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
 
tugas.ppt
tugas.ppttugas.ppt
tugas.ppt
 
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptxPPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
 
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain PengujianPengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2
 
metodologi pengujian audit
metodologi pengujian auditmetodologi pengujian audit
metodologi pengujian audit
 
Presentasi Kelompok 1 Audit oopppppppppppp
Presentasi Kelompok 1 Audit ooppppppppppppPresentasi Kelompok 1 Audit oopppppppppppp
Presentasi Kelompok 1 Audit oopppppppppppp
 
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
 
Audit
AuditAudit
Audit
 
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
 
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptxBukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
 
Audit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdf
Audit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdfAudit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdf
Audit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdf
 
SELECTIVE MONITORING AND ASSESSMENTSS
SELECTIVE   MONITORING AND  ASSESSMENTSSSELECTIVE   MONITORING AND  ASSESSMENTSS
SELECTIVE MONITORING AND ASSESSMENTSS
 
PPT CONTINOUS AUDITING - UPDATE 11 AUGUST 2022.pptx
PPT CONTINOUS AUDITING - UPDATE 11 AUGUST 2022.pptxPPT CONTINOUS AUDITING - UPDATE 11 AUGUST 2022.pptx
PPT CONTINOUS AUDITING - UPDATE 11 AUGUST 2022.pptx
 

More from Ilham Sousuke

(Pert 14) chapter 20
(Pert 14) chapter 20(Pert 14) chapter 20
(Pert 14) chapter 20
Ilham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak BergerakPajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
Ilham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
Ilham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Dividen
Pajak Internasional atas DividenPajak Internasional atas Dividen
Pajak Internasional atas Dividen
Ilham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Bunga
Pajak Internasional atas BungaPajak Internasional atas Bunga
Pajak Internasional atas Bunga
Ilham Sousuke
 
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak InternasionalHubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
Ilham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Jasa Independen
Pajak Internasional atas Jasa IndependenPajak Internasional atas Jasa Independen
Pajak Internasional atas Jasa Independen
Ilham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
Ilham Sousuke
 
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
Ilham Sousuke
 
Residensi dalam Pajak Internasional
Residensi dalam Pajak InternasionalResidensi dalam Pajak Internasional
Residensi dalam Pajak Internasional
Ilham Sousuke
 
Lingkup Material dalam Pajak Internasional
Lingkup Material dalam Pajak InternasionalLingkup Material dalam Pajak Internasional
Lingkup Material dalam Pajak Internasional
Ilham Sousuke
 
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak InternasionalKeringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
Ilham Sousuke
 
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
Perjanjian Penghindaran Pajak BergandaPerjanjian Penghindaran Pajak Berganda
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
Ilham Sousuke
 
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3BKedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Ilham Sousuke
 
Stuktur P3B
Stuktur P3BStuktur P3B
Stuktur P3B
Ilham Sousuke
 
Pajak Berganda dalam Pajak Internasional
Pajak Berganda dalam Pajak InternasionalPajak Berganda dalam Pajak Internasional
Pajak Berganda dalam Pajak Internasional
Ilham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Royalti
Pajak Internasional atas RoyaltiPajak Internasional atas Royalti
Pajak Internasional atas Royalti
Ilham Sousuke
 
Mengenal Pajak Internasional
Mengenal Pajak InternasionalMengenal Pajak Internasional
Mengenal Pajak Internasional
Ilham Sousuke
 
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
Ilham Sousuke
 
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
Ilham Sousuke
 

More from Ilham Sousuke (20)

(Pert 14) chapter 20
(Pert 14) chapter 20(Pert 14) chapter 20
(Pert 14) chapter 20
 
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak BergerakPajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
 
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
 
Pajak Internasional atas Dividen
Pajak Internasional atas DividenPajak Internasional atas Dividen
Pajak Internasional atas Dividen
 
Pajak Internasional atas Bunga
Pajak Internasional atas BungaPajak Internasional atas Bunga
Pajak Internasional atas Bunga
 
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak InternasionalHubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
 
Pajak Internasional atas Jasa Independen
Pajak Internasional atas Jasa IndependenPajak Internasional atas Jasa Independen
Pajak Internasional atas Jasa Independen
 
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
 
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
 
Residensi dalam Pajak Internasional
Residensi dalam Pajak InternasionalResidensi dalam Pajak Internasional
Residensi dalam Pajak Internasional
 
Lingkup Material dalam Pajak Internasional
Lingkup Material dalam Pajak InternasionalLingkup Material dalam Pajak Internasional
Lingkup Material dalam Pajak Internasional
 
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak InternasionalKeringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
 
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
Perjanjian Penghindaran Pajak BergandaPerjanjian Penghindaran Pajak Berganda
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
 
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3BKedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
 
Stuktur P3B
Stuktur P3BStuktur P3B
Stuktur P3B
 
Pajak Berganda dalam Pajak Internasional
Pajak Berganda dalam Pajak InternasionalPajak Berganda dalam Pajak Internasional
Pajak Berganda dalam Pajak Internasional
 
Pajak Internasional atas Royalti
Pajak Internasional atas RoyaltiPajak Internasional atas Royalti
Pajak Internasional atas Royalti
 
Mengenal Pajak Internasional
Mengenal Pajak InternasionalMengenal Pajak Internasional
Mengenal Pajak Internasional
 
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
 
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
 

Recently uploaded

Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 

Recently uploaded (20)

Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 

(Pert 3) bab 13 strategi audit dan program audit

  • 1. Strategi audit dan program audit secara keseluruhan Jenis Pengujian Audito menggunakan lima jenis pengujian untuk menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar. 1. Prosedur penilaian risiko Dilakukan untuk menilai risiko salah saji material dalam laporan keuangan. Pengujian yang dilakukan : a. Pengujian pengendalian b. Pengujian subtantif atas trnasakai c. Prosedur analitis dan pengujian rincian saldo Sebagai respon auditor atas penilaian tentang risiko salah saji material. 2. Prosedur audit selanjutnya (empat pengujian) a. Pengujian pengendalian (Test of Control) Digunakan untuk menilai risiko pengendalian bagi setiap audit yang berkaitan dengan transaksi. Pengujian pengendalian akan mencerminkan efektivitas pengendalian dan berguna untuk menentukan kecukupan dan ketepatan bukti audit yang dikumpulkan Pengumpulan bukti audit terkait pengendalian dapat dilakukan sebagai berikut :  Meminta keterangan kepada personel klien yang tepat  Memeriksa dokumen, catatan, dan laporan  Mengamati aktivitas yang berkaitan dengan pengendalian  Melaksanakan ulang prosedur klien Pengujian pengendalian dilakukan melalui walkthrough system terhadap sampel transaksi. Penggunaan bukti tambahan pada pengujian pengendalian bergantung pada :  Luas bukti yang diperlukan untuk memahami pengendalian internal  Risiko deteksi yang direncanakan b. Pengujian substantive atas transaksi Merupakan prosedur yang dirancang untuk menguji salah saji dollar (moneter) secara langsung yang berkaitan degan kebenaran saldo laporan keuangan. Pengujian substantive atas transaksi digunakan untuk menentukan apakah enam tujuan audit terkait transaksi telah terpenuhi. c. Prosedur analitis Prosedur analitis melibatkan perbandingan jumlah yang tercatat dengan harapan yang dikembangkan oleh auditor (wajib dalam perencaaan dan penyelesaian) Tujuan prosedur analitis adalah : 1. Menunjukkan salah saji yang mungkin terjadi 2. Memberikan bukti substantive Jika prosedur analitis menghasilkan hasil yang memuaskan,pengujian atas rincian saldo mungkin tidak diperlukan atau dikurangi d. Pengujian atas rincian saldo Menekankan pada saldo akhir buku besar baik untuk neraca maupun laporan laba rugi (lebih ditekankan pada neraca). Pengujian rincian saldo harus memenuhi semua tujuan audito terkait saldo akun. Hubungan prosedur audit selanjutnya dengan bukti audit Memilih jenis pengujian yang akan dilaksanakan Prosedur penilaian risiko (sesuai diatas) sangat diperlukan dalam semua audit untuk menilai risiko salah saji yang material. Sedangkan empat lainnya merupakan respon terhadap risiko yang diidentifikasi sebelumnya sebagai dasar penyusunan laporan audit. Factor yang mempengaruhi jenis pengujian yang dipilih : 1. Ketersediaan jenis bukti untuk prosedur audit selanjutnnya
  • 2. 2. Biaya relative Berikut adalah urutan jenis pengujian berdasarkan biaya relative : a. Prosedur analitis (paling murah) b. Prosedur penilaian risiko c. Pengujian pengendalian d. Pengujian substantive atas transaksi e. Pengujian rincian saldo (paling mahal) 3. Hubungan antara pengujian pengendalian dengan pengujian substantive a. Pengujian pengendalian hanya mengindikasikan salah saji yang mungkin terjadi b. Pengujian substantive dilakukan terhadap kemungkinan salah saji tersebut untuk memastikan salah saji tersebut. 4. Hubungan antara prosedur analitis dengan pengujian substantive a. Prosedur analitis hanya menghindikasikan salah saji yang akan mempengaruhi laporan keuangan tanpa harus menyediakan bukti langsung b. Pengujian substantive digunakan untuk menentukan apakah salah saji tersebut benar-benar terjadi 5. Trade-off antara pengujian pengendalian dan pengujian substantive a. Pengendalian internal yang memadai akan menghasilan risiko pengendalian yang rendah (dibawah maksimum) pada saat dilakukan pengujian (pengujian pengendalian yang ekstensif) b. Karena risiko pengendalian yang rendah, maka auditor mengurangi pengujian substantive dengan meningkatkan risiko deteksi yang direncanakan (PDR) Bauran bukti Jenis pengujian dapat berbeda tergantung pengendalian internal dan risiko inheren, auditor menggunakan kombinasi empat pengujian selanjutnya (ToC, SToT, Prosedur analitis, dan ToDB) Perancangan program audit Auditor menggunakan prosedur penilaian risiko untuk menentukan bentuk pengujian mana yang digunakan, prosedur audit khusus harus direncanakan dan dikombinasikan menjadi program audit. Selain program audit yang berisi prosedur penilaian risiko yang dilaksanakan pada tahap perencanaan, program audit juga dirancang dalam tiga bagian tambahan : 1. Pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi  Apabila risiko pengendalian rendah, auditor sangat menekankan pada pengujian pengendalian (beberapa pengujian substantive juga akan digunakan).  Apabila risiko pengendalian maksimal, hanya pengujian substantive atas transaksi yang digunakan. Auditor menekankan pada tujuan audit terkait transaksi dengan empat pendekatan untuk mengurangi risiko pengendalian sebagai berikut : a. Menetapkan tujuan audit terkait transaksi pada kelas transaksi yang diuji. Contoh penjualan b. Mengidentifikasi pengendalian kunci yang bisa mengurangi risiko pengendalian c. Mengembangkan pengujian pengendalian yang tepat untuk semua pengendalian internal d. Merancang pengujian pengendalian yang tepat dengan memperhatikan kelemahan pengendalian internal dan ekspektasi hasil (diharapkan) 2. Prosedur analitis Prosedur analitis yang dilakukan pada pengujian pengendalian dan pengujian substantive lebih fokus dan lebih ekstensif daripada saat perencanaan. Auditor mungkin akan menggunakan data disagregat (bulanan, per lini bisnis, dsb) karena lebih efektif daripada data keseluruhan. 3. Pengujian rincian saldo Perancangan prosedur pengujian rincian saldo biasanya sulit dilakukan karena sifatnya subjektif dan butuh pertimbangan professional dan berorientasi pada tujuan audit terkait saldo. 4. Hubungan antara tujuan audit terkait transaksi, tujuan audit terkait saldo, dan tujuan audit terkait penyajian dan pengungkapan.
  • 3. Fase/prosedur audit 1. Fase 1 : merancang dan merencanakan pendekatan audit  Penerimaan klien  Memahami bisnis dan industri klien  Memahami risiko klien (risiko pengendalian dan risiko inheren)  Analitis pendahuluan 2. Fase 2 : melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substatif atas transaksi Bertujuan untuk : a. Memperoleh bukti untuk mendukung pengendalian khusus yang berkontribusi pada penilaian risiko pengendalian b. Memperoleh bukti untuk mendukung ketepatan moneter atas transaksi (pengujian substantive) 3. Fase 3 : melakukan prosedur analitis dan pengujian rincian saldo Bertujuan untuk memperoleh bukti tambahan yang cukup guna menentukan apakah saldo akhir dan catatan kaki atas laporan keuangan telah dinyatakan secara wajar. 4. Fase 4 : menyelesaikan audit dan mengeluarkan laporan audit a. Melaksanakan pengujian tambahan untuk penyajian dan pengunkapan (eksistensi dan akurasi) b. Mengumpulkan bukti akhir  Melakukan prosedur analitis terakhir  Mengevaluasi asumsi going concern  Mendapatkan surat representasi klien  Membaca informasi dalam laporan keuangan tahunan untuk memastikan konsistensi dengan laporan keuangan c. Mengeluarkan laporan audit d. Berkomunikasi dengan komite audit dan manajemen