SlideShare a Scribd company logo
Tujuan Dan Tanggung Jawab Audit
Tujuan audit
Untuk menyediakan opini oleh auditor kepada pengguna laporan keuangan bahwa laporan keuangan telah
disajikan secara wajar (dalam segala materialitas) dan sesuai dengan standar akuntansi yang diterima umum.
Auditor juga menerbitkan laporan terhadap pengendalian internal perusahaan (khusus public)
Tanggung Jawab Manajemen
Manejemen bertanggung jawab terhadap pengadopsian standar akuntansi yang baik, menyelenggarakan
pengendalian internal yang memadai, dan menyajikan laporan keuangan yang wajar. Manajemen bertanggung
jawab atas integritas dan kewajaran penyajian (asersi)karena mempunyai privilege untuk menentukan penyajian
dan pengungkapan yang diperlukan.
Tanggung jawab auditor
 Memperoleh keyakinan yang layak bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji material
(kecurangan atau kesalahan) sehingga memungkinkan auditor untuk menarik pendapat mengenai
kewajaran dan kesesuai laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku
 Menyampaikan laporan keuangan dan mengomunikasikan temuan audit sesuai standar audit.
Istilah dan frase penting dalam audit
1. Salah saji material vs tidak material
salah saji menjadi material apabila kombinasi fraud dan error yang belum dikoreksi berpotensi
mempengaruhi pengambilan keputusan. Auditor berkewajiban memperoleh kepastian yang layak bahwa
salah saji masih berada diambang batas materialitas.
2. Kepastian yang layak (reasonable assurance)
kepastian yang layak adalah tinggi tapi tidak absolut, artinya auditor tidak memberikan jaminan atas
kebenaran laporan keuangan. Auditor dapat saja gagal mendeteksi salah saji yang material.
Pentingnya kepastian yang layak :
a. Sebagian audit diperoleh menggunakan sample populasi (sampling bisa gagal mendeteksi)
b. Penyajian akuntansi mengandung estimasi yang kompleks, (risiko ketidakpastian)
c. Kecurangan sulit sekali dideteksi
3. Fraud vs error
 Error – salah saji yang tidak disengaja
 Fraud – salah saji yang disengaja
o Misapropriasi asset – penyalahgunaan assetoleh karyawan merugikan pemegang saham,kreditur,
dll sehingga asset tidak tersedia kepada pemiliknya yang sah. Cth pencurian uang
o Pelaporan keuangan yang curang (fraudulent financial report) – kecurangan manajemen
menyebabkan kesalahan laporan keuangan. Cth : sengaja melebihsajikan pendapatan
4. Professional scepticism
Audit harus direncanakan dan memberikan kepastian yang layak untuk mendeteksi salah saji (fraud dan
error). Sikap skeptisisme professional adalah sikap bertanya dan kritis terhadap bukti audit meskipun klien
punya integritas dan kejujuran, auditor hanya waspada akan adanya ketidakjujuran.
Tanggung Jawab Auditor Terkait Tindakan Melawan Hukum
Tindakan melawan hukum adalah pelanggaran terhadap hukum atau peraturan pemerintah selain fraud.
Contohnya peraturan pajak dan lingkungan hidup.
 Tindakan illegal berdampak langsung – pelanggaran terhadap hukum yang mempunyai dampak finansial
dalam akun tertentu. Contoh pelanggaran pajak akan mempengaruhi beban pajak dan utang pajak.
 Tindakan illegal berdampak tidak langsung – contoh pelanggaran lingkungan hidup hanya akan berdampak
finansial secara tidak langsung hanya jika ada penalty atau sanksi, yaitu melalui kewajiban kontingen.
Tanggung jawab auditor untuk menemukan tindakan illegal :
a. Tidak ada alasan tentang tindakan illegal – auditor dapat bertanya kepada manajemen atau pengacara
klien.
b. Ada alasan tentang tindakan illegal – (1) auditor memberitahu manajemen yang lebih tinggi, (2)
berkonsultasi dengan pengacara klien, (3) mulai mengumpulkan bukti jika ada.
c. Benar-benar ada tindakan illegal – berkomunikasi dengan komite audit atau otoritas.
Siklus Laporan Keuangan
Cara umum untuk membagi audit adalah dengan menjaga jenis (kelas) transaksi dan akun yang berkaitan dalam
segmen yang sama.
Macam – macam siklus laporan keuangan :
 Penjualan dan penagihan
 Akuisisi dan pembayaran
 Gaji dan personil
 Inventory dan warehousing
 Capital acquisition dan repayment
Hubungan antar siklus laporan keuangan
Kebanyakan dari siklus laporan keuangan melibatkan akun Cash, akun tersebut tidak punya awalan dan akhiran
kecuali pada saat perusahaan berdiri atau tutup. Perusahaan dimulai dengan mengumpulkan modal (Capital
acquisition anda repayment) dalam bentuk Cash. Dalam perusahaan manufaktur, kas digunakan untuk memberi
bahan mentah, asset tetap, dan jasa terkait (Akuisisi dan pembayaran), membayar pegawai (payroll and
personel), menghasilkan inventory (Inventory dan warehousing), kemudian dijual dan ditagihkan kepada
konsumen (penjualan dan penagihan).
Asersi Manajemen
Adalah representasi pernyataan tersirat atau diekspresikan oleh manajemen tentang kelas transaksi dan
saldo akun serta pengungkapan yang terkait dengan laporan keuangan.
Asersi manajemen berkaitan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, karena asersi ini
merupakan bagian dari kriteria yang digunakan manajemen untuk mencatat dan mengungkpakan informasi
akuntansi dalam laporan keuangan.
Asersi manajemen dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Asersi terkait kelas transaksi dan peristiwa selama periode yang diaudit :
1. Keterjadian – Occurace  berkaitan dengan apakah transaksi yang dicatat benar-benar terjadi selam
periode akuntansi.
2. Kelengkapan – Completeness  berkaitan dengan apakah seluruh transaksi yang seharusnya dicatat
sudah dicatat dalam laporan keuangan.
Perbedaan keterjadian dengan kelengkapan :
 Keterjadian berfokus pada kemungkinan terjadinya pencatatan transaksi yang tidak terjadi
(Overstated). Contoh : pencatatan penjualan fiktif
 Kelengkapan berfokus pada kemungkinan adanya transaksi yang dihilangkan (Understated).
Contoh : penghapusan utang
3. Akurasi – Accuracy – akurasi  berkaitan dengan apakah transaksi yang dicatat sudah dicatat pada
jumlah yang benar.
4. Klasifikasi – classification  berkaitan dengan apakah transaksi yang dicatat sudah dicatat pada jenis
akun yang tepat.
5. Pisah batas – Cutoff  berkaitan dengan apakah transaksi dicatat pada periode yang tepat.
b. Asersi terkait saldo akun :
1. Keberadaan – existence  berkaitan dengan apakah asset, kewajiban, dan ekuitas yang dicatat benar-
benar ada saat tanggal neraca.
2. Kelengkapan – Completeness  berkaitan dengan apakah semuaakun yang seharusnya dicatat sudah
dicatat dalam laporan keuangan.
3. Penilaian dan alokasi – Valuation and allocation  berkaitan dengan apakah asset, kewajiban, dan
ekuitas dalam laporan keuangan telah dicatat pada jumlah yang benar.
4. Hak dan kewajiban – right and obligations  berkaitan dengan apakah asset merupakan hak entitas
dan apakah liabilitas merupakan kewajiban entitas pada tanggal tertentu.
c. Asersi terkait penyajian dan pengungkapan :
1. Occurance and rights and obligations  berkaitan dengan apakah peristiwa yang diungkapkan benar-
benar terjad dan merupakan hak atau kewajiban perusahaan. Contoh pengungkapan pembelian anak
perusahaan baru.
2. Completeness  berkaitan dengan apakah semua pengungkapan yang diperlukan telah dimasukkan
dalam laporan keuangan. Contoh : pengungkapan transaksi dengan pihak terkait.
3. Accuracy and valuation  berkaitan dengan apakah pengungkapan sudah wajar dan disampaikan
pada jumlah yang tepat. Contoh : pengungkapan kewajiban pension
4. Classification and understandability  berkaitan dengan apakah pengklasifikasian sudah tepat, dan
penjelasan saldonya dapat dipahami. Contoh asersi terhadap inventory, termasuk finished goods, WIP,
dan bahan mentah.
Tujuan audit
 Tujuan audit terkait transaksi – berkaitan dengan ketepatan dalam mencatat transaksi
Asersi
manajemen
Tujuan audit terkait transaksi Tujuan audit khusus terkait transaksi
Keterjadian Occurance – transaksi yang dicatat
benar-benar ada
pencatatan transaksi adalah untuk pengiriman
kepada konsumen sungguhan (bukan fiktif).
Kelengkapan Completeness – semua transaksi
telah dicatat
semua transaksi yang ada sudah dicatat.
Akurasi  Accuracy – transaksi yang
dicatat telah dicatat pada jumlah
yang tepat
 Posting and summarization –
transaksi yang dicatat telah
dimasukkan dalam master file
dan diikhtisarkan dengan benar.
 transaksi penjualan dicatat dalam jumlah yang
tepat untuk pengiriman barang dan ditagihkan
serta dicatat dengan tepat.
 transaksi penjualan sudah dimasukkan dalam
master file dan di ikhtisarkan dengan benar.
Klasifikasi Classification – transaksi yang
tercatat dalam jurnal klien pada jenis
yang tepat
transaksi penjualan telah diklasifikasikan dengan
benar.
Pisah Batas Timing – transaksi telah dicatat pada
tanggal yang tepat
transaksi penjualan sudah dicatat pada tanggal
yang tepat.
Perbedaan keterjadian, kelengkapan, dan akurasi :
 Pencatatan penjualan konsinyasi seharusnya tidak dicatat sebagai penjualan, tujuan keterjadian sudah
dilanggar meskipun akurasi tidak (jumlahnya tepat)
 Pencatatan penjualan yang benar-benar terjadi tetapi pada jumlah yang salah, tujuan audit keterjadian
sudah tepat tetapi akurasi sudah dilanggar.
 Tujuan audit terkait saldo – berkaitan dengan saldo neraca (asset, kewajiban, dan ekuitas)
Asersi
manajemen
Tujuan audit terkait saldo Tujuan audit khusus terkait
saldo
Keberadaan Eksistensi – berkaitan dengan apakah jumlah yang
dimasukkan dalam laporan keuangan harus
dimasukkan. (benar-benar ada)
Semua inventory yang dicatat, ada
pada tanggal neraca
Kelengkapan Kelengkapan – berkaitan dengan semuajumlah yang
ada sudah dimasukkan dalam laporan keuangan
Semua inventory sudah dihitung
dan dimasukkan dalam ikhtisar
inventory
Penilaian dan
Alokasi
 Akurasi – jumlah yang dimasukkan sudah benar
 Klasifikasi – jumlah yang ada dalam listing klien
diklasfikasikan dengan benar.
 Cutoff – transaksi yang berbekatan dengan
tanggal neraca harus dicatat pada periode yang
tepat
 Detail-tie-in – rincian saldo akun sesuai dengan
master file, total saldo, dan saldo buku besar
 Realizable value – asset yang dicatat pada
estimasi nilai yang dapat direalisasikan
 Harga dan jumlah inventory
dicatat dengan akurat
 Inventory diklasifikasikan
pada bahan mentah, WIP,
atau barang jadi.
 Pembelian dan penjualan
dicatat pada periode yg tepat.
 Total inventory sesuai dengan
buku besar
 Inventory dihapus apabila ada
impairment (NRV)
Hak dan
Kewajiban
Rights and Obligations – asset dan liabilitas harus
sudah dimiliki oleh entitas
Inventory tercatat atas nama milik
perusahaan
 Tujuan audit terkait presentations dan disclosures – berkaitan dengan penyampaian informasi dalam
laporan keuangan.
Asersi Manajemen Tujuan audit umum terkait
penyajian dan pengunkapan
Tujuan audit khusus terkait penyajian dan
pengungkapan
Occurrence and right
and obligations
Occurrence and right and
obligations
Notes Payable yang diungkap dalam catatan
kaki ada dan merupakan kewajiban perusahaan
Completeness Completeness Semua notes payable sudah disajikan dan
ungkapkan
Accuracy and
Valuations
Accuracy and Valuations Catatan kaki atas notes payable sudah akurat
Classification and
understandability
Classification and
understandability
Notes payable diklasifikasikan pada short-term
dan long-term dengan tepat
Proses Audit
 Fase 1 : Perencanaan dan desain pendekatan audit
Pertimbangan dalam menentukan pendekatan audit :
o Bahan bukti yang cukup harus dikumpulkan sebagai pertanggungjawaban auditor
o Biaya pengumpulan bukti audit yang minimal
Aspek yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pendekatan audit :
o Pemahaman tentang entitas dan lingkungannya
Untuk menilai risiko salah saji dan menginterpretasikan informasi, auditor harus paham terhadap
bisnis klien dan lingkungannya, termasuk strategi dan prosed bisnisnya.
o Pemahaman terhadap pengendalian internal dan risiko pengendalian
Jika pengendalian internal memadai, auditor dapat menurunkan riridko pengendalian yang
direncanakan dan jumlah bahan bukti yang dikumpulkan.
Perencaan dan
desain
pendekatan audit
melakukan Test
of Control dan
Substantive test
of transactions
Melakukan
prosedur analitis
dan test of detail
balance
menyelesaikan
audit dan
mengeluarkan
laporan audit
o Risiko salah saji material
Auditor harus menggunakan pemahaman terhadap bisnis klien, lingkungannya, dan pengendalian
internal untuk menentukan risiko salah saji material.
 Fase 2 : Melakukan test of Control (ToC) dan Substantive test of Transactions (SToT)
 Test of Control  auditor harus melakukan pengujian atas pengendalian internal sebelum menilai
risiko pengendalian yang direncanakan.
 Substantive test of transactions  auditor harus melakukan pengujian substantive atas pencatatan
transaksi klien untuk memverfikasi jumlah moneter transaksi.
 Fase 3 : Melakukan analytical procedures dan test of detail balance (ToDB)
 Prosedur analitis  penggunaan perbandingan dan hubungan untuk menilai apakah saldo akun atau
data lain cukup masuk akal
 Test of detail of balance  prosedur khusus untuk menguji salah saji moneter pada saldo akun.
 Fase 4 : Menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan audit

More Related Content

What's hot

Auditing Resume Arens
Auditing Resume ArensAuditing Resume Arens
Auditing Resume Arens
padlah1984
 
Bab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko auditBab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko audit
Nony Saraswati Gendis
 
Present bab 13 auditing
Present bab 13 auditingPresent bab 13 auditing
Present bab 13 auditing
chikma jaoharah
 
(Pert 2) bab 9 materialitas dan risiko audit
(Pert 2) bab 9 materialitas dan risiko audit(Pert 2) bab 9 materialitas dan risiko audit
(Pert 2) bab 9 materialitas dan risiko audit
Ilham Sousuke
 
Surat perikatan-audit
Surat perikatan-auditSurat perikatan-audit
Surat perikatan-audit
Rizkaawalia Mustakim
 
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBKERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBmas ijup
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
AndiErwinGhozali
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Dian Rahmah
 
Subsequent events
Subsequent eventsSubsequent events
Subsequent events
Zahar Kaur Bhullar
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Rina Limiati
 
PROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDITPROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDIT
Mandiri Sekuritas
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Dhita Arum
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
Kertas kerja audit
Kertas kerja auditKertas kerja audit
Kertas kerja audit
Maria Haryanti
 
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGANAUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
Propaningtyas Windardini
 
Chp17 advanced accounting beams 11e
Chp17 advanced accounting beams 11eChp17 advanced accounting beams 11e
Chp17 advanced accounting beams 11e
Felix Novendra
 
Teori Akuntansi: Pendapatan
Teori Akuntansi: PendapatanTeori Akuntansi: Pendapatan
Teori Akuntansi: Pendapatan
ghiyats dewantara
 
Teori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanTeori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi Pendapatan
Rachma Novriesya
 
(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit
(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit
(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit
Ilham Sousuke
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Nony Saraswati Gendis
 

What's hot (20)

Auditing Resume Arens
Auditing Resume ArensAuditing Resume Arens
Auditing Resume Arens
 
Bab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko auditBab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko audit
 
Present bab 13 auditing
Present bab 13 auditingPresent bab 13 auditing
Present bab 13 auditing
 
(Pert 2) bab 9 materialitas dan risiko audit
(Pert 2) bab 9 materialitas dan risiko audit(Pert 2) bab 9 materialitas dan risiko audit
(Pert 2) bab 9 materialitas dan risiko audit
 
Surat perikatan-audit
Surat perikatan-auditSurat perikatan-audit
Surat perikatan-audit
 
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBKERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
 
Subsequent events
Subsequent eventsSubsequent events
Subsequent events
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
 
PROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDITPROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDIT
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaan
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Kertas kerja audit
Kertas kerja auditKertas kerja audit
Kertas kerja audit
 
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGANAUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
 
Chp17 advanced accounting beams 11e
Chp17 advanced accounting beams 11eChp17 advanced accounting beams 11e
Chp17 advanced accounting beams 11e
 
Teori Akuntansi: Pendapatan
Teori Akuntansi: PendapatanTeori Akuntansi: Pendapatan
Teori Akuntansi: Pendapatan
 
Teori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanTeori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi Pendapatan
 
(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit
(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit
(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 

Similar to (Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit

Tujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuanganTujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
Risa Martia
 
Hal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansiHal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansi
Geoffree Rengku
 
Auditing bahan kuliah(standart Auditing)_2
Auditing bahan kuliah(standart Auditing)_2Auditing bahan kuliah(standart Auditing)_2
Auditing bahan kuliah(standart Auditing)_2Sidik Abdullah
 
Materi Audit Ruang Lingkup Auditing.pptx
Materi Audit Ruang Lingkup Auditing.pptxMateri Audit Ruang Lingkup Auditing.pptx
Materi Audit Ruang Lingkup Auditing.pptx
YurinaMelusi
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorresa_putra
 
Pengertian, tujuan dan fungsi auditing
Pengertian, tujuan dan fungsi auditingPengertian, tujuan dan fungsi auditing
Pengertian, tujuan dan fungsi auditing
ShabrinaMaulida2
 
Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3
Sophia Ririn
 
(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan
(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan
(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan
Ilham Sousuke
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
theresiapradita
 
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
Ilham Sousuke
 
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorMakalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
rizal hadi
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Rose Meea
 
Quiz 4 the building blocks of auditing
Quiz 4   the building blocks of auditingQuiz 4   the building blocks of auditing
Quiz 4 the building blocks of auditing
Hutria Angelina Mamentu
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
Iwan Setiawan
 
Tugas ke 2, akm-f
Tugas ke 2, akm-fTugas ke 2, akm-f
Tugas ke 2, akm-f
Ilyatul Ilyatul
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
Iwan Setiawan
 
AKM 1 - pertemuan 2.ppt
AKM 1 - pertemuan 2.pptAKM 1 - pertemuan 2.ppt
AKM 1 - pertemuan 2.ppt
evarahayu18
 
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdfUntidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
ArdiansahDoansah29
 
LK 01 MODUL 1 PROFESIONAL AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.docx
LK 01 MODUL 1 PROFESIONAL AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.docxLK 01 MODUL 1 PROFESIONAL AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.docx
LK 01 MODUL 1 PROFESIONAL AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.docx
Nurul Jie Bolang
 

Similar to (Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit (20)

Tujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuanganTujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
 
Hal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansiHal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansi
 
Auditing bahan kuliah(standart Auditing)_2
Auditing bahan kuliah(standart Auditing)_2Auditing bahan kuliah(standart Auditing)_2
Auditing bahan kuliah(standart Auditing)_2
 
Materi Audit Ruang Lingkup Auditing.pptx
Materi Audit Ruang Lingkup Auditing.pptxMateri Audit Ruang Lingkup Auditing.pptx
Materi Audit Ruang Lingkup Auditing.pptx
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
 
Pengertian, tujuan dan fungsi auditing
Pengertian, tujuan dan fungsi auditingPengertian, tujuan dan fungsi auditing
Pengertian, tujuan dan fungsi auditing
 
Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3
 
(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan
(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan
(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
 
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorMakalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
 
Quiz 4 the building blocks of auditing
Quiz 4   the building blocks of auditingQuiz 4   the building blocks of auditing
Quiz 4 the building blocks of auditing
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Tugas ke 2, akm-f
Tugas ke 2, akm-fTugas ke 2, akm-f
Tugas ke 2, akm-f
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
AKM 1 - pertemuan 2.ppt
AKM 1 - pertemuan 2.pptAKM 1 - pertemuan 2.ppt
AKM 1 - pertemuan 2.ppt
 
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdfUntidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
 
LK 01 MODUL 1 PROFESIONAL AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.docx
LK 01 MODUL 1 PROFESIONAL AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.docxLK 01 MODUL 1 PROFESIONAL AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.docx
LK 01 MODUL 1 PROFESIONAL AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.docx
 

More from Ilham Sousuke

(Pert 14) chapter 20
(Pert 14) chapter 20(Pert 14) chapter 20
(Pert 14) chapter 20
Ilham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak BergerakPajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
Ilham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
Ilham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Dividen
Pajak Internasional atas DividenPajak Internasional atas Dividen
Pajak Internasional atas Dividen
Ilham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Bunga
Pajak Internasional atas BungaPajak Internasional atas Bunga
Pajak Internasional atas Bunga
Ilham Sousuke
 
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak InternasionalHubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
Ilham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Jasa Independen
Pajak Internasional atas Jasa IndependenPajak Internasional atas Jasa Independen
Pajak Internasional atas Jasa Independen
Ilham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
Ilham Sousuke
 
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
Ilham Sousuke
 
Residensi dalam Pajak Internasional
Residensi dalam Pajak InternasionalResidensi dalam Pajak Internasional
Residensi dalam Pajak Internasional
Ilham Sousuke
 
Lingkup Material dalam Pajak Internasional
Lingkup Material dalam Pajak InternasionalLingkup Material dalam Pajak Internasional
Lingkup Material dalam Pajak Internasional
Ilham Sousuke
 
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak InternasionalKeringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
Ilham Sousuke
 
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
Perjanjian Penghindaran Pajak BergandaPerjanjian Penghindaran Pajak Berganda
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
Ilham Sousuke
 
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3BKedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Ilham Sousuke
 
Stuktur P3B
Stuktur P3BStuktur P3B
Stuktur P3B
Ilham Sousuke
 
Pajak Berganda dalam Pajak Internasional
Pajak Berganda dalam Pajak InternasionalPajak Berganda dalam Pajak Internasional
Pajak Berganda dalam Pajak Internasional
Ilham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Royalti
Pajak Internasional atas RoyaltiPajak Internasional atas Royalti
Pajak Internasional atas Royalti
Ilham Sousuke
 
Mengenal Pajak Internasional
Mengenal Pajak InternasionalMengenal Pajak Internasional
Mengenal Pajak Internasional
Ilham Sousuke
 
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
Ilham Sousuke
 
(Pert 6) bab 21 siklus inventory dan warehousing
(Pert 6) bab 21 siklus inventory dan warehousing(Pert 6) bab 21 siklus inventory dan warehousing
(Pert 6) bab 21 siklus inventory dan warehousing
Ilham Sousuke
 

More from Ilham Sousuke (20)

(Pert 14) chapter 20
(Pert 14) chapter 20(Pert 14) chapter 20
(Pert 14) chapter 20
 
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak BergerakPajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
 
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
 
Pajak Internasional atas Dividen
Pajak Internasional atas DividenPajak Internasional atas Dividen
Pajak Internasional atas Dividen
 
Pajak Internasional atas Bunga
Pajak Internasional atas BungaPajak Internasional atas Bunga
Pajak Internasional atas Bunga
 
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak InternasionalHubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
 
Pajak Internasional atas Jasa Independen
Pajak Internasional atas Jasa IndependenPajak Internasional atas Jasa Independen
Pajak Internasional atas Jasa Independen
 
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
 
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
 
Residensi dalam Pajak Internasional
Residensi dalam Pajak InternasionalResidensi dalam Pajak Internasional
Residensi dalam Pajak Internasional
 
Lingkup Material dalam Pajak Internasional
Lingkup Material dalam Pajak InternasionalLingkup Material dalam Pajak Internasional
Lingkup Material dalam Pajak Internasional
 
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak InternasionalKeringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
 
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
Perjanjian Penghindaran Pajak BergandaPerjanjian Penghindaran Pajak Berganda
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
 
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3BKedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
 
Stuktur P3B
Stuktur P3BStuktur P3B
Stuktur P3B
 
Pajak Berganda dalam Pajak Internasional
Pajak Berganda dalam Pajak InternasionalPajak Berganda dalam Pajak Internasional
Pajak Berganda dalam Pajak Internasional
 
Pajak Internasional atas Royalti
Pajak Internasional atas RoyaltiPajak Internasional atas Royalti
Pajak Internasional atas Royalti
 
Mengenal Pajak Internasional
Mengenal Pajak InternasionalMengenal Pajak Internasional
Mengenal Pajak Internasional
 
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
 
(Pert 6) bab 21 siklus inventory dan warehousing
(Pert 6) bab 21 siklus inventory dan warehousing(Pert 6) bab 21 siklus inventory dan warehousing
(Pert 6) bab 21 siklus inventory dan warehousing
 

Recently uploaded

SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 

Recently uploaded (20)

SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 

(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit

  • 1. Tujuan Dan Tanggung Jawab Audit Tujuan audit Untuk menyediakan opini oleh auditor kepada pengguna laporan keuangan bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar (dalam segala materialitas) dan sesuai dengan standar akuntansi yang diterima umum. Auditor juga menerbitkan laporan terhadap pengendalian internal perusahaan (khusus public) Tanggung Jawab Manajemen Manejemen bertanggung jawab terhadap pengadopsian standar akuntansi yang baik, menyelenggarakan pengendalian internal yang memadai, dan menyajikan laporan keuangan yang wajar. Manajemen bertanggung jawab atas integritas dan kewajaran penyajian (asersi)karena mempunyai privilege untuk menentukan penyajian dan pengungkapan yang diperlukan. Tanggung jawab auditor  Memperoleh keyakinan yang layak bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji material (kecurangan atau kesalahan) sehingga memungkinkan auditor untuk menarik pendapat mengenai kewajaran dan kesesuai laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku  Menyampaikan laporan keuangan dan mengomunikasikan temuan audit sesuai standar audit. Istilah dan frase penting dalam audit 1. Salah saji material vs tidak material salah saji menjadi material apabila kombinasi fraud dan error yang belum dikoreksi berpotensi mempengaruhi pengambilan keputusan. Auditor berkewajiban memperoleh kepastian yang layak bahwa salah saji masih berada diambang batas materialitas. 2. Kepastian yang layak (reasonable assurance) kepastian yang layak adalah tinggi tapi tidak absolut, artinya auditor tidak memberikan jaminan atas kebenaran laporan keuangan. Auditor dapat saja gagal mendeteksi salah saji yang material. Pentingnya kepastian yang layak : a. Sebagian audit diperoleh menggunakan sample populasi (sampling bisa gagal mendeteksi) b. Penyajian akuntansi mengandung estimasi yang kompleks, (risiko ketidakpastian) c. Kecurangan sulit sekali dideteksi 3. Fraud vs error  Error – salah saji yang tidak disengaja  Fraud – salah saji yang disengaja o Misapropriasi asset – penyalahgunaan assetoleh karyawan merugikan pemegang saham,kreditur, dll sehingga asset tidak tersedia kepada pemiliknya yang sah. Cth pencurian uang o Pelaporan keuangan yang curang (fraudulent financial report) – kecurangan manajemen menyebabkan kesalahan laporan keuangan. Cth : sengaja melebihsajikan pendapatan 4. Professional scepticism Audit harus direncanakan dan memberikan kepastian yang layak untuk mendeteksi salah saji (fraud dan error). Sikap skeptisisme professional adalah sikap bertanya dan kritis terhadap bukti audit meskipun klien punya integritas dan kejujuran, auditor hanya waspada akan adanya ketidakjujuran. Tanggung Jawab Auditor Terkait Tindakan Melawan Hukum Tindakan melawan hukum adalah pelanggaran terhadap hukum atau peraturan pemerintah selain fraud. Contohnya peraturan pajak dan lingkungan hidup.  Tindakan illegal berdampak langsung – pelanggaran terhadap hukum yang mempunyai dampak finansial dalam akun tertentu. Contoh pelanggaran pajak akan mempengaruhi beban pajak dan utang pajak.
  • 2.  Tindakan illegal berdampak tidak langsung – contoh pelanggaran lingkungan hidup hanya akan berdampak finansial secara tidak langsung hanya jika ada penalty atau sanksi, yaitu melalui kewajiban kontingen. Tanggung jawab auditor untuk menemukan tindakan illegal : a. Tidak ada alasan tentang tindakan illegal – auditor dapat bertanya kepada manajemen atau pengacara klien. b. Ada alasan tentang tindakan illegal – (1) auditor memberitahu manajemen yang lebih tinggi, (2) berkonsultasi dengan pengacara klien, (3) mulai mengumpulkan bukti jika ada. c. Benar-benar ada tindakan illegal – berkomunikasi dengan komite audit atau otoritas. Siklus Laporan Keuangan Cara umum untuk membagi audit adalah dengan menjaga jenis (kelas) transaksi dan akun yang berkaitan dalam segmen yang sama. Macam – macam siklus laporan keuangan :  Penjualan dan penagihan  Akuisisi dan pembayaran  Gaji dan personil  Inventory dan warehousing  Capital acquisition dan repayment Hubungan antar siklus laporan keuangan Kebanyakan dari siklus laporan keuangan melibatkan akun Cash, akun tersebut tidak punya awalan dan akhiran kecuali pada saat perusahaan berdiri atau tutup. Perusahaan dimulai dengan mengumpulkan modal (Capital acquisition anda repayment) dalam bentuk Cash. Dalam perusahaan manufaktur, kas digunakan untuk memberi bahan mentah, asset tetap, dan jasa terkait (Akuisisi dan pembayaran), membayar pegawai (payroll and personel), menghasilkan inventory (Inventory dan warehousing), kemudian dijual dan ditagihkan kepada konsumen (penjualan dan penagihan). Asersi Manajemen Adalah representasi pernyataan tersirat atau diekspresikan oleh manajemen tentang kelas transaksi dan saldo akun serta pengungkapan yang terkait dengan laporan keuangan. Asersi manajemen berkaitan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, karena asersi ini merupakan bagian dari kriteria yang digunakan manajemen untuk mencatat dan mengungkpakan informasi akuntansi dalam laporan keuangan. Asersi manajemen dibagi menjadi tiga, yaitu : a. Asersi terkait kelas transaksi dan peristiwa selama periode yang diaudit : 1. Keterjadian – Occurace  berkaitan dengan apakah transaksi yang dicatat benar-benar terjadi selam periode akuntansi. 2. Kelengkapan – Completeness  berkaitan dengan apakah seluruh transaksi yang seharusnya dicatat sudah dicatat dalam laporan keuangan. Perbedaan keterjadian dengan kelengkapan :  Keterjadian berfokus pada kemungkinan terjadinya pencatatan transaksi yang tidak terjadi (Overstated). Contoh : pencatatan penjualan fiktif  Kelengkapan berfokus pada kemungkinan adanya transaksi yang dihilangkan (Understated). Contoh : penghapusan utang 3. Akurasi – Accuracy – akurasi  berkaitan dengan apakah transaksi yang dicatat sudah dicatat pada jumlah yang benar. 4. Klasifikasi – classification  berkaitan dengan apakah transaksi yang dicatat sudah dicatat pada jenis akun yang tepat.
  • 3. 5. Pisah batas – Cutoff  berkaitan dengan apakah transaksi dicatat pada periode yang tepat. b. Asersi terkait saldo akun : 1. Keberadaan – existence  berkaitan dengan apakah asset, kewajiban, dan ekuitas yang dicatat benar- benar ada saat tanggal neraca. 2. Kelengkapan – Completeness  berkaitan dengan apakah semuaakun yang seharusnya dicatat sudah dicatat dalam laporan keuangan. 3. Penilaian dan alokasi – Valuation and allocation  berkaitan dengan apakah asset, kewajiban, dan ekuitas dalam laporan keuangan telah dicatat pada jumlah yang benar. 4. Hak dan kewajiban – right and obligations  berkaitan dengan apakah asset merupakan hak entitas dan apakah liabilitas merupakan kewajiban entitas pada tanggal tertentu. c. Asersi terkait penyajian dan pengungkapan : 1. Occurance and rights and obligations  berkaitan dengan apakah peristiwa yang diungkapkan benar- benar terjad dan merupakan hak atau kewajiban perusahaan. Contoh pengungkapan pembelian anak perusahaan baru. 2. Completeness  berkaitan dengan apakah semua pengungkapan yang diperlukan telah dimasukkan dalam laporan keuangan. Contoh : pengungkapan transaksi dengan pihak terkait. 3. Accuracy and valuation  berkaitan dengan apakah pengungkapan sudah wajar dan disampaikan pada jumlah yang tepat. Contoh : pengungkapan kewajiban pension 4. Classification and understandability  berkaitan dengan apakah pengklasifikasian sudah tepat, dan penjelasan saldonya dapat dipahami. Contoh asersi terhadap inventory, termasuk finished goods, WIP, dan bahan mentah. Tujuan audit  Tujuan audit terkait transaksi – berkaitan dengan ketepatan dalam mencatat transaksi Asersi manajemen Tujuan audit terkait transaksi Tujuan audit khusus terkait transaksi Keterjadian Occurance – transaksi yang dicatat benar-benar ada pencatatan transaksi adalah untuk pengiriman kepada konsumen sungguhan (bukan fiktif). Kelengkapan Completeness – semua transaksi telah dicatat semua transaksi yang ada sudah dicatat. Akurasi  Accuracy – transaksi yang dicatat telah dicatat pada jumlah yang tepat  Posting and summarization – transaksi yang dicatat telah dimasukkan dalam master file dan diikhtisarkan dengan benar.  transaksi penjualan dicatat dalam jumlah yang tepat untuk pengiriman barang dan ditagihkan serta dicatat dengan tepat.  transaksi penjualan sudah dimasukkan dalam master file dan di ikhtisarkan dengan benar. Klasifikasi Classification – transaksi yang tercatat dalam jurnal klien pada jenis yang tepat transaksi penjualan telah diklasifikasikan dengan benar. Pisah Batas Timing – transaksi telah dicatat pada tanggal yang tepat transaksi penjualan sudah dicatat pada tanggal yang tepat. Perbedaan keterjadian, kelengkapan, dan akurasi :  Pencatatan penjualan konsinyasi seharusnya tidak dicatat sebagai penjualan, tujuan keterjadian sudah dilanggar meskipun akurasi tidak (jumlahnya tepat)  Pencatatan penjualan yang benar-benar terjadi tetapi pada jumlah yang salah, tujuan audit keterjadian sudah tepat tetapi akurasi sudah dilanggar.  Tujuan audit terkait saldo – berkaitan dengan saldo neraca (asset, kewajiban, dan ekuitas)
  • 4. Asersi manajemen Tujuan audit terkait saldo Tujuan audit khusus terkait saldo Keberadaan Eksistensi – berkaitan dengan apakah jumlah yang dimasukkan dalam laporan keuangan harus dimasukkan. (benar-benar ada) Semua inventory yang dicatat, ada pada tanggal neraca Kelengkapan Kelengkapan – berkaitan dengan semuajumlah yang ada sudah dimasukkan dalam laporan keuangan Semua inventory sudah dihitung dan dimasukkan dalam ikhtisar inventory Penilaian dan Alokasi  Akurasi – jumlah yang dimasukkan sudah benar  Klasifikasi – jumlah yang ada dalam listing klien diklasfikasikan dengan benar.  Cutoff – transaksi yang berbekatan dengan tanggal neraca harus dicatat pada periode yang tepat  Detail-tie-in – rincian saldo akun sesuai dengan master file, total saldo, dan saldo buku besar  Realizable value – asset yang dicatat pada estimasi nilai yang dapat direalisasikan  Harga dan jumlah inventory dicatat dengan akurat  Inventory diklasifikasikan pada bahan mentah, WIP, atau barang jadi.  Pembelian dan penjualan dicatat pada periode yg tepat.  Total inventory sesuai dengan buku besar  Inventory dihapus apabila ada impairment (NRV) Hak dan Kewajiban Rights and Obligations – asset dan liabilitas harus sudah dimiliki oleh entitas Inventory tercatat atas nama milik perusahaan  Tujuan audit terkait presentations dan disclosures – berkaitan dengan penyampaian informasi dalam laporan keuangan. Asersi Manajemen Tujuan audit umum terkait penyajian dan pengunkapan Tujuan audit khusus terkait penyajian dan pengungkapan Occurrence and right and obligations Occurrence and right and obligations Notes Payable yang diungkap dalam catatan kaki ada dan merupakan kewajiban perusahaan Completeness Completeness Semua notes payable sudah disajikan dan ungkapkan Accuracy and Valuations Accuracy and Valuations Catatan kaki atas notes payable sudah akurat Classification and understandability Classification and understandability Notes payable diklasifikasikan pada short-term dan long-term dengan tepat Proses Audit  Fase 1 : Perencanaan dan desain pendekatan audit Pertimbangan dalam menentukan pendekatan audit : o Bahan bukti yang cukup harus dikumpulkan sebagai pertanggungjawaban auditor o Biaya pengumpulan bukti audit yang minimal Aspek yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pendekatan audit : o Pemahaman tentang entitas dan lingkungannya Untuk menilai risiko salah saji dan menginterpretasikan informasi, auditor harus paham terhadap bisnis klien dan lingkungannya, termasuk strategi dan prosed bisnisnya. o Pemahaman terhadap pengendalian internal dan risiko pengendalian Jika pengendalian internal memadai, auditor dapat menurunkan riridko pengendalian yang direncanakan dan jumlah bahan bukti yang dikumpulkan. Perencaan dan desain pendekatan audit melakukan Test of Control dan Substantive test of transactions Melakukan prosedur analitis dan test of detail balance menyelesaikan audit dan mengeluarkan laporan audit
  • 5. o Risiko salah saji material Auditor harus menggunakan pemahaman terhadap bisnis klien, lingkungannya, dan pengendalian internal untuk menentukan risiko salah saji material.  Fase 2 : Melakukan test of Control (ToC) dan Substantive test of Transactions (SToT)  Test of Control  auditor harus melakukan pengujian atas pengendalian internal sebelum menilai risiko pengendalian yang direncanakan.  Substantive test of transactions  auditor harus melakukan pengujian substantive atas pencatatan transaksi klien untuk memverfikasi jumlah moneter transaksi.  Fase 3 : Melakukan analytical procedures dan test of detail balance (ToDB)  Prosedur analitis  penggunaan perbandingan dan hubungan untuk menilai apakah saldo akun atau data lain cukup masuk akal  Test of detail of balance  prosedur khusus untuk menguji salah saji moneter pada saldo akun.  Fase 4 : Menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan audit