Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATANSsusanti Ssusanti
Siklus perolehan dan pembayaran aset tetap dan siklus pendapatan mencakup proses perolehan, penerimaan, pencatatan, dan pembayaran aset serta penjualan barang dan jasa dan pencatatan piutang. Audit memerlukan pemahaman pengendalian intern, penilaian risiko, dan pengujian untuk memperoleh keyakinan atas laporan keuangan.
Pemeriksaan aktiva tetap bertujuan untuk memastikan bahwa aktiva tetap perusahaan dicatat dan disajikan sesuai standar akuntansi, dengan melakukan pemeriksaan terhadap penambahan, pengurangan, penyusutan, dan penyajian aktiva tetap di laporan keuangan perusahaan. Prosedur pemeriksaan mencakup pembukuan, bukti fisik, perhitungan penyusutan, serta kebijakan perusahaan terkait aktiva tet
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATANSsusanti Ssusanti
Siklus perolehan dan pembayaran aset tetap dan siklus pendapatan mencakup proses perolehan, penerimaan, pencatatan, dan pembayaran aset serta penjualan barang dan jasa dan pencatatan piutang. Audit memerlukan pemahaman pengendalian intern, penilaian risiko, dan pengujian untuk memperoleh keyakinan atas laporan keuangan.
Pemeriksaan aktiva tetap bertujuan untuk memastikan bahwa aktiva tetap perusahaan dicatat dan disajikan sesuai standar akuntansi, dengan melakukan pemeriksaan terhadap penambahan, pengurangan, penyusutan, dan penyajian aktiva tetap di laporan keuangan perusahaan. Prosedur pemeriksaan mencakup pembukuan, bukti fisik, perhitungan penyusutan, serta kebijakan perusahaan terkait aktiva tet
Dokumen tersebut membahas perencanaan program audit secara keseluruhan untuk IBM ASMI yang mencakup jenis-jenis pengujian audit, pendekatan merencanakan program audit, dan ikhtisar proses audit secara keseluruhan."
(Pert 2) bab 9 materialitas dan risiko auditIlham Sousuke
Tiga langkah penting dalam menerapkan materialitas oleh auditor adalah:
1. Menetapkan materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan
2. Menentukan materialitas kinerja yang lebih kecil dari materialitas laporan keuangan
3. Membandingkan estimasi total salah saji dengan materialitas untuk menentukan apakah salah saji dapat diterima.
Surat ini menjelaskan proposal audit PT. Sinar Mataram oleh KAP Jaya dan Rekan untuk tahun buku 1995. Surat ini menegaskan penerimaan dan pemahaman KAP atas perikatan audit laporan keuangan PT. Sinar Mataram per 31 Desember 1995 sesuai standar auditing yang berlaku. Surat ini juga menjelaskan prosedur, tanggung jawab, dan biaya audit.
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Permodalan merupakan sumber daya yang disediakan oleh pemilik perusahaan untuk mendanai operasi dan aktivitas bisnis perusahaan. Pemeriksaan permodalan bertujuan untuk memastikan bahwa penyajian dan pengungkapan permodalan di laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Merancang pengujian atas rincian saldo pptRina Limiati
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut menjelaskan metodologi pengujian piutang usaha yang mencakup enam tahap yaitu mengidentifikasi risiko bisnis, menetapkan materialitas dan risiko inheren, menilai risiko pengendalian, melakukan pengujian pengendalian dan transaksi, melakukan prosedur analitis, serta merancang pengujian rincian saldo.
Dokumen tersebut membahas tentang bukti audit, prosedur audit, dan temuan audit. Terdapat penjelasan mengenai pengertian bukti audit, jenis bukti audit, prosedur audit, dan hubungan antara bukti audit, prosedur audit, dan temuan audit.
- The document discusses partnership liquidation, including definitions, procedures, and accounting treatments.
- A simple partnership liquidation involves one cash distribution where partners receive amounts equal to their pre-distribution capital account balances.
- Priority rankings for distributing assets in liquidation are: 1) amounts owed to non-partner creditors and partners other than for capital and profits, and 2) amounts due to partners based on remaining assets after liabilities are paid.
Makalah ini membahas tentang teori akuntansi pendapatan. Pendapatan didefinisikan sebagai kenaikan bersih nilai aset dan modal yang terkait dengan kas. Ada beberapa pendekatan dalam memahami pendapatan, termasuk pandangan perilaku dan pengukuran pendapatan. Pengakuan pendapatan umumnya menggunakan dasar penjualan karena dianggap paling obyektif. Makalah ini juga membahas penjualan angsuran.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar pendapatan seperti pengertian, saat pengakuan, kriteria pengakuan, dan prosedur pengakuan pendapatan. Dibahas pula berbagai pandangan mengenai saat pengakuan selama proses produksi, penjualan, dan penjualan jasa serta pengukuran dan pembentukan pendapatan.
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Akun dan dokumen terkait dalam audit siklus penggajian dan personalia meliputi catatan personalia, formulir otorisasi, catatan gaji, kartu waktu, file transaksi penggajian, file induk penggajian, dan dokumen pajak. Fungsi-fungsi terkait meliputi penerimaan karyawan, pengubahan gaji, absensi, penggajian, pencatatan, pembayaran, dan penyiapan pajak penggajian. Tujuan audit mencakup
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuanganRisa Martia
Tujuan audit adalah untuk memberikan keyakinan kepada pengguna laporan keuangan mengenai kesesuaian laporan keuangan dengan standar pelaporan keuangan. Hal ini dicapai dengan menyatakan opini auditor tentang kesesuaian laporan keuangan dengan standar tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, auditor perlu memahami konsep asurans memadai, lingkup tugas audit, kendala audit, dan salah saji material serta asersi manajemen.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar akuntansi yang meliputi entitas akuntansi, kelangsungan usaha, pengukuran, periode akuntansi, satuan moneter, akrual, harga pertukaran, penaksiran, pertimbangan, tujuan umum, keterkaitan laporan, substansi lebih penting dari bentuk, dan materialitas.
Dokumen tersebut membahas perencanaan program audit secara keseluruhan untuk IBM ASMI yang mencakup jenis-jenis pengujian audit, pendekatan merencanakan program audit, dan ikhtisar proses audit secara keseluruhan."
(Pert 2) bab 9 materialitas dan risiko auditIlham Sousuke
Tiga langkah penting dalam menerapkan materialitas oleh auditor adalah:
1. Menetapkan materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan
2. Menentukan materialitas kinerja yang lebih kecil dari materialitas laporan keuangan
3. Membandingkan estimasi total salah saji dengan materialitas untuk menentukan apakah salah saji dapat diterima.
Surat ini menjelaskan proposal audit PT. Sinar Mataram oleh KAP Jaya dan Rekan untuk tahun buku 1995. Surat ini menegaskan penerimaan dan pemahaman KAP atas perikatan audit laporan keuangan PT. Sinar Mataram per 31 Desember 1995 sesuai standar auditing yang berlaku. Surat ini juga menjelaskan prosedur, tanggung jawab, dan biaya audit.
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Permodalan merupakan sumber daya yang disediakan oleh pemilik perusahaan untuk mendanai operasi dan aktivitas bisnis perusahaan. Pemeriksaan permodalan bertujuan untuk memastikan bahwa penyajian dan pengungkapan permodalan di laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Merancang pengujian atas rincian saldo pptRina Limiati
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut menjelaskan metodologi pengujian piutang usaha yang mencakup enam tahap yaitu mengidentifikasi risiko bisnis, menetapkan materialitas dan risiko inheren, menilai risiko pengendalian, melakukan pengujian pengendalian dan transaksi, melakukan prosedur analitis, serta merancang pengujian rincian saldo.
Dokumen tersebut membahas tentang bukti audit, prosedur audit, dan temuan audit. Terdapat penjelasan mengenai pengertian bukti audit, jenis bukti audit, prosedur audit, dan hubungan antara bukti audit, prosedur audit, dan temuan audit.
- The document discusses partnership liquidation, including definitions, procedures, and accounting treatments.
- A simple partnership liquidation involves one cash distribution where partners receive amounts equal to their pre-distribution capital account balances.
- Priority rankings for distributing assets in liquidation are: 1) amounts owed to non-partner creditors and partners other than for capital and profits, and 2) amounts due to partners based on remaining assets after liabilities are paid.
Makalah ini membahas tentang teori akuntansi pendapatan. Pendapatan didefinisikan sebagai kenaikan bersih nilai aset dan modal yang terkait dengan kas. Ada beberapa pendekatan dalam memahami pendapatan, termasuk pandangan perilaku dan pengukuran pendapatan. Pengakuan pendapatan umumnya menggunakan dasar penjualan karena dianggap paling obyektif. Makalah ini juga membahas penjualan angsuran.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar pendapatan seperti pengertian, saat pengakuan, kriteria pengakuan, dan prosedur pengakuan pendapatan. Dibahas pula berbagai pandangan mengenai saat pengakuan selama proses produksi, penjualan, dan penjualan jasa serta pengukuran dan pembentukan pendapatan.
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Akun dan dokumen terkait dalam audit siklus penggajian dan personalia meliputi catatan personalia, formulir otorisasi, catatan gaji, kartu waktu, file transaksi penggajian, file induk penggajian, dan dokumen pajak. Fungsi-fungsi terkait meliputi penerimaan karyawan, pengubahan gaji, absensi, penggajian, pencatatan, pembayaran, dan penyiapan pajak penggajian. Tujuan audit mencakup
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuanganRisa Martia
Tujuan audit adalah untuk memberikan keyakinan kepada pengguna laporan keuangan mengenai kesesuaian laporan keuangan dengan standar pelaporan keuangan. Hal ini dicapai dengan menyatakan opini auditor tentang kesesuaian laporan keuangan dengan standar tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, auditor perlu memahami konsep asurans memadai, lingkup tugas audit, kendala audit, dan salah saji material serta asersi manajemen.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar akuntansi yang meliputi entitas akuntansi, kelangsungan usaha, pengukuran, periode akuntansi, satuan moneter, akrual, harga pertukaran, penaksiran, pertimbangan, tujuan umum, keterkaitan laporan, substansi lebih penting dari bentuk, dan materialitas.
Setiap perusahaan atau lembaga pasti membutuhkan proses auditing. Karena dengan proses auditing perusahaan tersebut dapat mengevaluasi tanggung jawab keuangan dengan benar dan tidak memihak. Dalam laporan keuangan harus melalui proses auditing. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif dan tidak memihak yang disebut sebagai auditor.
Dokumen tersebut membahas proses pengauditan yang mencakup berbagai jenis pengujian audit seperti pengujian analitik, pengujian pengendalian, dan pengujian substantif. Tujuan audit adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan, sementara bukti audit diperlukan untuk mendukung data laporan keuangan.
(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihanIlham Sousuke
Dokumen tersebut menjelaskan metodologi pengujian audit atas saldo piutang usaha yang mencakup 6 tahapan yaitu: 1) mengidentifikasi risiko bisnis, 2) menetapkan materialitas dan risiko inheren, 3) menilai risiko pengendalian, 4) pengujian transaksi, 5) prosedur analitis, dan 6) pengujian saldo. Tahapan tersebut bertujuan untuk memenuhi 8 tujuan audit terkait saldo piutang usaha seperti keberadaan
Dokumen tersebut menjelaskan tentang akuntansi sebagai sistem informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan, serta mendefinisikan akuntansi menurut beberapa lembaga. Selain itu, dibahas pula tentang karakteristik sistem informasi akuntansi yang baik dan berbagai bidang serta profesi dalam dunia akuntansi."
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repaymentIlham Sousuke
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorrizal hadi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengujian substantif piutang usaha dan penentuan risiko deteksi untuk pengujian rincian.
2. Pengujian substantif piutang usaha bertujuan untuk memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi dan membuktikan asersi keberadaan, kelengkapan, hak kepemilikan, dan penilaian piutang usaha.
3. Penentuan risiko deteksi mempertimbangkan f
Matrik mengkategorikan berbagai komponen risiko perusahaan berdasarkan tingkat keberadaan, kelengkapan hak dan kewajiban, penilaian/alokasi, dan penyajian serta pengungkapan. Komponen risiko utama adalah risiko bawaan, pengendalian penjualan, dan pengendalian penyesuaian penjualan.
Auditor harus memperoleh bukti yang cukup dan tepat selama proses audit untuk menyimpulkan pendapatnya. Bukti diperoleh melalui prosedur seperti inspeksi, observasi, konfirmasi, penghitungan kembali, pelaksanaan ulang, prosedur analitis, dan kombinasi prosedur. Prosedur khusus untuk memperoleh bukti terkait penyajian dan pengungkapan meliputi pengujian kewajiban kontinjensi, peristiwa setelah
Akuntansi adalah sistem informasi yang mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan penilaian dan pengambilan keputusan. Informasi akuntansi berguna bagi pihak internal maupun eksternal organisasi dalam mengevaluasi kinerja dan mengambil keputusan."
Dokumen tersebut merangkum kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan menurut standar akuntansi keuangan Indonesia. Terdiri dari pengertian kerangka dasar, tujuan, komponen-komponen penting laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, asumsi dasar, karakteristik kualitas informasi, serta prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran unsur laporan keuangan.
Pelanggaran etika yang terjadi dapat terjadi karena adanya konflik antara prinsip etika dengan tekanan bisnis untuk meraih keuntungan secara ilegal. Prinsip-prinsip etika seharusnya dijadikan pedoman utama dalam menjalankan profesi akuntansi.
LK 01 MODUL 1 PROFESIONAL AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.docxNurul Jie Bolang
Lembar kerja belajar mandiri ini membahas tentang akuntansi perusahaan dagang, termasuk definisi akuntansi perusahaan dagang, persamaan dasar akuntansi, siklus operasi perusahaan dagang, pencatatan transaksi, dan persediaan barang dagang. Metode-metode perhitungan persediaan yang dijelaskan adalah identifikasi khusus, FIFO, LIFO, dan rata-rata.
Similar to (Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit (20)
Dokumen tersebut membahas kerja sama administratif antara administrasi pajak negara, terutama pertukaran informasi, pemulihan pajak, dan prosedur kesepakatan bersama. Pertukaran informasi memungkinkan administrasi pajak satu negara memperoleh informasi dari negara lain untuk tujuan penilaian dan pengumpulan pajak. Pemulihan pajak memungkinkan administrasi pajak meminta bantuan negara lain dalam menagih utang pajak wajib paj
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak BergerakIlham Sousuke
Bab ini membahas pengenaan pajak atas pendapatan sewa dari properti tidak bergerak lintas batas. Pasal 6 DTA memberikan Negara sumber hak untuk mengenakan pajak atas pendapatan sewa dari properti yang berlokasi di negaranya. Definisi "properti tidak bergerak" mengacu pada hukum domestik negara sumber dan mencakup item tertentu seperti aksesori properti. DTA dapat bervariasi dalam definisi ini.
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)Ilham Sousuke
Dokumen tersebut membahas hukum pajak domestik dan perjanjian perpajakan ganda mengenai perlakuan pajak atas keuntungan modal (capital gain) yang diperoleh dari pemindahtanganan properti lintas batas. Secara khusus, dibahas mengenai hak negara sumber dan negara tempat kediaman untuk mengenakan pajak atas keuntungan dari properti tidak bergerak dan saham perusahaan properti berdasarkan OECD dan Perjanjian CARICOM
Dokumen tersebut membahas definisi dividen dan perpajakan internasional atas dividen. Dividen didefinisikan sebagai pembayaran yang dilakukan perusahaan kepada pemegang sahamnya yang berasal dari keuntungan perusahaan. Pajak atas dividen bervariasi berdasarkan ketentuan perjanjian perpajakan ganda antarnegara. Model OECD memberikan keuntungan lebih besar kepada negara residensi pemegang saham dengan membatasi tarif pajak
Pasal 11 OECD Model DTA membahas perpajakan bunga yang diperoleh antarnegara. Negara sumber bunga dapat mengenakan pajak sebesar maksimal 10% dari jumlah bruto, sedangkan negara tempat tinggal pemberi pinjaman dapat mengenakan pajak sesuai hukum domestiknya. Bunga yang diperoleh melalui bisnis tetap di negara sumber dikenakan pajak sebagai penghasilan bisnis.
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak InternasionalIlham Sousuke
Ini adalah sebuah resume dari buku International Tax Policy And Double Tax Treaties oleh Kevin Holmes. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Pajak Internasional atas Jasa IndependenIlham Sousuke
Ini adalah sebuah resume dari buku International Tax Policy And Double Tax Treaties oleh Kevin Holmes. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)Ilham Sousuke
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan keuntungan yang dapat diatribusikan kepada Permanent Establishment (PE) berdasarkan model OECD dan PBB.
2. Metode langsung dan tidak langsung dalam mengalokasikan keuntungan kepada PE dan ketentuan harga pasar wajar untuk transaksi antara PE dengan induk perusahaan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengalokasian ke
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)Ilham Sousuke
Ini adalah sebuah resume dari buku International Tax Policy And Double Tax Treaties oleh Kevin Holmes. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Pengujian residensi dalam hukum domestik dan DTA bergantung pada jenis subjek, baik individu maupun badan hukum. Untuk individu, pengujian dilakukan secara objektif berdasarkan waktu kehadiran fisik dan subjektif dengan melihat tingkat kesetiaan. Sedangkan untuk badan hukum, pengujian dilakukan berdasarkan tempat kedudukan hukum secara objektif dan tempat manajemen efektif secara subjektif. Dal
Lingkup Material dalam Pajak InternasionalIlham Sousuke
Ini adalah sebuah resume dari buku International Tax Policy And Double Tax Treaties oleh Kevin Holmes. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak InternasionalIlham Sousuke
Dokumen tersebut membahas berbagai metode untuk menghindari pajak ganda berdasarkan peraturan domestik negara dan perjanjian penghindaran pajak ganda (DTA). Metode yang umum digunakan adalah metode kredit pajak dan pembebasan. DTA dapat memberikan keringanan pajak yang lebih luas dibandingkan peraturan domestik dan membatasi kemampuan negara untuk mengubah aturan yang merugikan wajib pajak. Model DTA OECD meny
1. Double tax treaties (DTA) adalah perjanjian antarnegara untuk menghindari pajak berganda pada transaksi internasional.
2. Tujuan DTA meliputi mencegah pajak berganda, mencegah penghindaran dan pengelakan pajak, serta mencegah double no taxation.
3. Model DTA dikembangkan oleh berbagai organisasi seperti Liga Bangsa-Bangsa, OECD, dan PBB untuk mengatur alokasi hak pemajakan antarnegara.
Dokumen tersebut membahas kerangka hukum perjanjian pajak internasional (DTA) dan interpretasinya. DTA diinterpretasikan berdasarkan Konvensi Wina tentang Hukum Perjanjian dan model OECD. Interpretasinya dapat bervariasi antara statis sesuai hukum domestik saat DTA dibuat atau dinamis sesuai perubahan hukum domestik. Negara-negara menerapkan DTA dalam hukum domestik melalui prinsip monistik atau dualistik.
Dokumen tersebut membahas kerangka umum perjanjian pajak berganda (DTA) yang terbagi atas empat kategori, yaitu pasal-pasal terkait aplikasi DTA, aturan distribusi untuk menghindari double taxation, pencegahan tax avoidance dan evasion, serta masalah serbaeka. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan proses penyusunan DTA mulai dari negosiasi, inisiasi, penandatanganan, ratifikasi, hingga pemberlakuan
Pajak Berganda dalam Pajak InternasionalIlham Sousuke
1. Dokumen membahas tentang double taxation dan metode-metode untuk menghindarinya, seperti exemption method, tax credit method, dan deduction method.
2. Ada tiga jenis konflik yang menyebabkan double taxation, yaitu source-source, residence-residence, dan source-residence.
3. Economic double taxation terjadi karena pengenaan pajak dua kali pada level perusahaan dan pemegang saham, yang dapat dihindari dengan beberapa metode seperti pembebasan pajak di level pemegang sa
Royalti adalah pembayaran atas penggunaan hak kekayaan intelektual seperti hak cipta, paten, merek dagang, dan desain. Ketentuan perpajakan royalti bervariasi antar negara dan perjanjian pajak berganda. OECD dan AS cenderung hanya memberikan hak pajak kepada negara tempat tinggal pemilik hak, sedangkan UN dan negara berkembang juga memberikan hak pajak kepada negara sumber royalti dengan batasan tarif
Ini adalah sebuah resume dari buku International Tax Policy And Double Tax Treaties oleh Kevin Holmes. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cyclesIlham Sousuke
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
(Pert 6) bab 21 siklus inventory dan warehousingIlham Sousuke
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
1. Tujuan Dan Tanggung Jawab Audit
Tujuan audit
Untuk menyediakan opini oleh auditor kepada pengguna laporan keuangan bahwa laporan keuangan telah
disajikan secara wajar (dalam segala materialitas) dan sesuai dengan standar akuntansi yang diterima umum.
Auditor juga menerbitkan laporan terhadap pengendalian internal perusahaan (khusus public)
Tanggung Jawab Manajemen
Manejemen bertanggung jawab terhadap pengadopsian standar akuntansi yang baik, menyelenggarakan
pengendalian internal yang memadai, dan menyajikan laporan keuangan yang wajar. Manajemen bertanggung
jawab atas integritas dan kewajaran penyajian (asersi)karena mempunyai privilege untuk menentukan penyajian
dan pengungkapan yang diperlukan.
Tanggung jawab auditor
Memperoleh keyakinan yang layak bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji material
(kecurangan atau kesalahan) sehingga memungkinkan auditor untuk menarik pendapat mengenai
kewajaran dan kesesuai laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku
Menyampaikan laporan keuangan dan mengomunikasikan temuan audit sesuai standar audit.
Istilah dan frase penting dalam audit
1. Salah saji material vs tidak material
salah saji menjadi material apabila kombinasi fraud dan error yang belum dikoreksi berpotensi
mempengaruhi pengambilan keputusan. Auditor berkewajiban memperoleh kepastian yang layak bahwa
salah saji masih berada diambang batas materialitas.
2. Kepastian yang layak (reasonable assurance)
kepastian yang layak adalah tinggi tapi tidak absolut, artinya auditor tidak memberikan jaminan atas
kebenaran laporan keuangan. Auditor dapat saja gagal mendeteksi salah saji yang material.
Pentingnya kepastian yang layak :
a. Sebagian audit diperoleh menggunakan sample populasi (sampling bisa gagal mendeteksi)
b. Penyajian akuntansi mengandung estimasi yang kompleks, (risiko ketidakpastian)
c. Kecurangan sulit sekali dideteksi
3. Fraud vs error
Error – salah saji yang tidak disengaja
Fraud – salah saji yang disengaja
o Misapropriasi asset – penyalahgunaan assetoleh karyawan merugikan pemegang saham,kreditur,
dll sehingga asset tidak tersedia kepada pemiliknya yang sah. Cth pencurian uang
o Pelaporan keuangan yang curang (fraudulent financial report) – kecurangan manajemen
menyebabkan kesalahan laporan keuangan. Cth : sengaja melebihsajikan pendapatan
4. Professional scepticism
Audit harus direncanakan dan memberikan kepastian yang layak untuk mendeteksi salah saji (fraud dan
error). Sikap skeptisisme professional adalah sikap bertanya dan kritis terhadap bukti audit meskipun klien
punya integritas dan kejujuran, auditor hanya waspada akan adanya ketidakjujuran.
Tanggung Jawab Auditor Terkait Tindakan Melawan Hukum
Tindakan melawan hukum adalah pelanggaran terhadap hukum atau peraturan pemerintah selain fraud.
Contohnya peraturan pajak dan lingkungan hidup.
Tindakan illegal berdampak langsung – pelanggaran terhadap hukum yang mempunyai dampak finansial
dalam akun tertentu. Contoh pelanggaran pajak akan mempengaruhi beban pajak dan utang pajak.
2. Tindakan illegal berdampak tidak langsung – contoh pelanggaran lingkungan hidup hanya akan berdampak
finansial secara tidak langsung hanya jika ada penalty atau sanksi, yaitu melalui kewajiban kontingen.
Tanggung jawab auditor untuk menemukan tindakan illegal :
a. Tidak ada alasan tentang tindakan illegal – auditor dapat bertanya kepada manajemen atau pengacara
klien.
b. Ada alasan tentang tindakan illegal – (1) auditor memberitahu manajemen yang lebih tinggi, (2)
berkonsultasi dengan pengacara klien, (3) mulai mengumpulkan bukti jika ada.
c. Benar-benar ada tindakan illegal – berkomunikasi dengan komite audit atau otoritas.
Siklus Laporan Keuangan
Cara umum untuk membagi audit adalah dengan menjaga jenis (kelas) transaksi dan akun yang berkaitan dalam
segmen yang sama.
Macam – macam siklus laporan keuangan :
Penjualan dan penagihan
Akuisisi dan pembayaran
Gaji dan personil
Inventory dan warehousing
Capital acquisition dan repayment
Hubungan antar siklus laporan keuangan
Kebanyakan dari siklus laporan keuangan melibatkan akun Cash, akun tersebut tidak punya awalan dan akhiran
kecuali pada saat perusahaan berdiri atau tutup. Perusahaan dimulai dengan mengumpulkan modal (Capital
acquisition anda repayment) dalam bentuk Cash. Dalam perusahaan manufaktur, kas digunakan untuk memberi
bahan mentah, asset tetap, dan jasa terkait (Akuisisi dan pembayaran), membayar pegawai (payroll and
personel), menghasilkan inventory (Inventory dan warehousing), kemudian dijual dan ditagihkan kepada
konsumen (penjualan dan penagihan).
Asersi Manajemen
Adalah representasi pernyataan tersirat atau diekspresikan oleh manajemen tentang kelas transaksi dan
saldo akun serta pengungkapan yang terkait dengan laporan keuangan.
Asersi manajemen berkaitan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, karena asersi ini
merupakan bagian dari kriteria yang digunakan manajemen untuk mencatat dan mengungkpakan informasi
akuntansi dalam laporan keuangan.
Asersi manajemen dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Asersi terkait kelas transaksi dan peristiwa selama periode yang diaudit :
1. Keterjadian – Occurace berkaitan dengan apakah transaksi yang dicatat benar-benar terjadi selam
periode akuntansi.
2. Kelengkapan – Completeness berkaitan dengan apakah seluruh transaksi yang seharusnya dicatat
sudah dicatat dalam laporan keuangan.
Perbedaan keterjadian dengan kelengkapan :
Keterjadian berfokus pada kemungkinan terjadinya pencatatan transaksi yang tidak terjadi
(Overstated). Contoh : pencatatan penjualan fiktif
Kelengkapan berfokus pada kemungkinan adanya transaksi yang dihilangkan (Understated).
Contoh : penghapusan utang
3. Akurasi – Accuracy – akurasi berkaitan dengan apakah transaksi yang dicatat sudah dicatat pada
jumlah yang benar.
4. Klasifikasi – classification berkaitan dengan apakah transaksi yang dicatat sudah dicatat pada jenis
akun yang tepat.
3. 5. Pisah batas – Cutoff berkaitan dengan apakah transaksi dicatat pada periode yang tepat.
b. Asersi terkait saldo akun :
1. Keberadaan – existence berkaitan dengan apakah asset, kewajiban, dan ekuitas yang dicatat benar-
benar ada saat tanggal neraca.
2. Kelengkapan – Completeness berkaitan dengan apakah semuaakun yang seharusnya dicatat sudah
dicatat dalam laporan keuangan.
3. Penilaian dan alokasi – Valuation and allocation berkaitan dengan apakah asset, kewajiban, dan
ekuitas dalam laporan keuangan telah dicatat pada jumlah yang benar.
4. Hak dan kewajiban – right and obligations berkaitan dengan apakah asset merupakan hak entitas
dan apakah liabilitas merupakan kewajiban entitas pada tanggal tertentu.
c. Asersi terkait penyajian dan pengungkapan :
1. Occurance and rights and obligations berkaitan dengan apakah peristiwa yang diungkapkan benar-
benar terjad dan merupakan hak atau kewajiban perusahaan. Contoh pengungkapan pembelian anak
perusahaan baru.
2. Completeness berkaitan dengan apakah semua pengungkapan yang diperlukan telah dimasukkan
dalam laporan keuangan. Contoh : pengungkapan transaksi dengan pihak terkait.
3. Accuracy and valuation berkaitan dengan apakah pengungkapan sudah wajar dan disampaikan
pada jumlah yang tepat. Contoh : pengungkapan kewajiban pension
4. Classification and understandability berkaitan dengan apakah pengklasifikasian sudah tepat, dan
penjelasan saldonya dapat dipahami. Contoh asersi terhadap inventory, termasuk finished goods, WIP,
dan bahan mentah.
Tujuan audit
Tujuan audit terkait transaksi – berkaitan dengan ketepatan dalam mencatat transaksi
Asersi
manajemen
Tujuan audit terkait transaksi Tujuan audit khusus terkait transaksi
Keterjadian Occurance – transaksi yang dicatat
benar-benar ada
pencatatan transaksi adalah untuk pengiriman
kepada konsumen sungguhan (bukan fiktif).
Kelengkapan Completeness – semua transaksi
telah dicatat
semua transaksi yang ada sudah dicatat.
Akurasi Accuracy – transaksi yang
dicatat telah dicatat pada jumlah
yang tepat
Posting and summarization –
transaksi yang dicatat telah
dimasukkan dalam master file
dan diikhtisarkan dengan benar.
transaksi penjualan dicatat dalam jumlah yang
tepat untuk pengiriman barang dan ditagihkan
serta dicatat dengan tepat.
transaksi penjualan sudah dimasukkan dalam
master file dan di ikhtisarkan dengan benar.
Klasifikasi Classification – transaksi yang
tercatat dalam jurnal klien pada jenis
yang tepat
transaksi penjualan telah diklasifikasikan dengan
benar.
Pisah Batas Timing – transaksi telah dicatat pada
tanggal yang tepat
transaksi penjualan sudah dicatat pada tanggal
yang tepat.
Perbedaan keterjadian, kelengkapan, dan akurasi :
Pencatatan penjualan konsinyasi seharusnya tidak dicatat sebagai penjualan, tujuan keterjadian sudah
dilanggar meskipun akurasi tidak (jumlahnya tepat)
Pencatatan penjualan yang benar-benar terjadi tetapi pada jumlah yang salah, tujuan audit keterjadian
sudah tepat tetapi akurasi sudah dilanggar.
Tujuan audit terkait saldo – berkaitan dengan saldo neraca (asset, kewajiban, dan ekuitas)
4. Asersi
manajemen
Tujuan audit terkait saldo Tujuan audit khusus terkait
saldo
Keberadaan Eksistensi – berkaitan dengan apakah jumlah yang
dimasukkan dalam laporan keuangan harus
dimasukkan. (benar-benar ada)
Semua inventory yang dicatat, ada
pada tanggal neraca
Kelengkapan Kelengkapan – berkaitan dengan semuajumlah yang
ada sudah dimasukkan dalam laporan keuangan
Semua inventory sudah dihitung
dan dimasukkan dalam ikhtisar
inventory
Penilaian dan
Alokasi
Akurasi – jumlah yang dimasukkan sudah benar
Klasifikasi – jumlah yang ada dalam listing klien
diklasfikasikan dengan benar.
Cutoff – transaksi yang berbekatan dengan
tanggal neraca harus dicatat pada periode yang
tepat
Detail-tie-in – rincian saldo akun sesuai dengan
master file, total saldo, dan saldo buku besar
Realizable value – asset yang dicatat pada
estimasi nilai yang dapat direalisasikan
Harga dan jumlah inventory
dicatat dengan akurat
Inventory diklasifikasikan
pada bahan mentah, WIP,
atau barang jadi.
Pembelian dan penjualan
dicatat pada periode yg tepat.
Total inventory sesuai dengan
buku besar
Inventory dihapus apabila ada
impairment (NRV)
Hak dan
Kewajiban
Rights and Obligations – asset dan liabilitas harus
sudah dimiliki oleh entitas
Inventory tercatat atas nama milik
perusahaan
Tujuan audit terkait presentations dan disclosures – berkaitan dengan penyampaian informasi dalam
laporan keuangan.
Asersi Manajemen Tujuan audit umum terkait
penyajian dan pengunkapan
Tujuan audit khusus terkait penyajian dan
pengungkapan
Occurrence and right
and obligations
Occurrence and right and
obligations
Notes Payable yang diungkap dalam catatan
kaki ada dan merupakan kewajiban perusahaan
Completeness Completeness Semua notes payable sudah disajikan dan
ungkapkan
Accuracy and
Valuations
Accuracy and Valuations Catatan kaki atas notes payable sudah akurat
Classification and
understandability
Classification and
understandability
Notes payable diklasifikasikan pada short-term
dan long-term dengan tepat
Proses Audit
Fase 1 : Perencanaan dan desain pendekatan audit
Pertimbangan dalam menentukan pendekatan audit :
o Bahan bukti yang cukup harus dikumpulkan sebagai pertanggungjawaban auditor
o Biaya pengumpulan bukti audit yang minimal
Aspek yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pendekatan audit :
o Pemahaman tentang entitas dan lingkungannya
Untuk menilai risiko salah saji dan menginterpretasikan informasi, auditor harus paham terhadap
bisnis klien dan lingkungannya, termasuk strategi dan prosed bisnisnya.
o Pemahaman terhadap pengendalian internal dan risiko pengendalian
Jika pengendalian internal memadai, auditor dapat menurunkan riridko pengendalian yang
direncanakan dan jumlah bahan bukti yang dikumpulkan.
Perencaan dan
desain
pendekatan audit
melakukan Test
of Control dan
Substantive test
of transactions
Melakukan
prosedur analitis
dan test of detail
balance
menyelesaikan
audit dan
mengeluarkan
laporan audit
5. o Risiko salah saji material
Auditor harus menggunakan pemahaman terhadap bisnis klien, lingkungannya, dan pengendalian
internal untuk menentukan risiko salah saji material.
Fase 2 : Melakukan test of Control (ToC) dan Substantive test of Transactions (SToT)
Test of Control auditor harus melakukan pengujian atas pengendalian internal sebelum menilai
risiko pengendalian yang direncanakan.
Substantive test of transactions auditor harus melakukan pengujian substantive atas pencatatan
transaksi klien untuk memverfikasi jumlah moneter transaksi.
Fase 3 : Melakukan analytical procedures dan test of detail balance (ToDB)
Prosedur analitis penggunaan perbandingan dan hubungan untuk menilai apakah saldo akun atau
data lain cukup masuk akal
Test of detail of balance prosedur khusus untuk menguji salah saji moneter pada saldo akun.
Fase 4 : Menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan audit