SlideShare a Scribd company logo
PERTEMUAN-6
INTERNAL AUDITING
Field work merupakan proses untuk memperoleh keyakinan
secara sistematis dengan mengumpulkan bahan bukti
(evidence) secara obyektif tentang operasi entitas,
mengevaluasinya dan :
1. Melihat apakah operasi tsb memenuhi standar yang
dapat diterima dan mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan
oleh manajemen.
Tujuan field work memberikan keyakinan dengan
melaksanakan prosedur-prosedur audit melalui program
audit sesuai tujuan audit yang ingin dicapai.
PROSES & TUJUAN PEKERJAAN LAPANGAN
(THE PROCESS & PURPOSE OF FIELD WORK)
Bagian dari rencana strategis meliputi :
1. Kebutuhan pegawai.
2. Kebutuhan sumber daya dari luar.
3. Pengorganisasian staf audit.
4. Wewenang & tanggung jawab.
5. Struktur pekerjaan lapangan.
6. Waktu pelaksanaan pekerjaan lapangan.
7. Metode pekerjaan lapangan.
8. Metode pendokumentasian.
9. Penyiapan laporan.
10. Rencana kontinjensi.
Konsep strategi audit ini merupakan bagian integral dari
perencanaan dan berlaku bagi semua jenis organisasi audit.
PEMBUATAN STRATEGI UNTUK PEKERJAAN LAPANGAN
(DEVELOPING STRATEGY FOR FIELD WORK)
Tim tsb membuat keputusan sendiri, kadang-
kadang dengan bantuan ahli bersama pimpinan tim
memberikan keahlian keahlian dan bantuan dalam
pengambilan keputusan.
Teknik stop & go auditing melewati proses
penyaringan awal.
Tujuan teknik tsb untuk memberdayakan auditor
lapangan untuk menghentikan audit selama survey
pendahuluan atau waktu lainnya apabila tidak
ditemukanpenyimpangan yang potensial atau tidak
ada indikasi risiko yang substansial.
TIM AUDIT DENGAN PENGARAHAN MANDIRI
(SELF DIRECTED AUDIT TEAM) &
AUDIT BERHENTI & BERLANJUT (STOP & GO AUDITING)
CSA merupakan salah satu jenis audit
partisipasif.
Audit partisipasi merupakan proses yang
menerapkan berbagai tingkat
kemitraanantara auditor dan klien (auditee).
Audit partisipasi dalam mencapai tujuan
audit terbukti lebih efektif & efisien.
CONTROL SELF ASSESSMENT
(CSA)
Tujuan audit berbeda dengan tujuan operasi
dan prosedur audit juga berbeda dengan
prosedur operasi.
Tujuan audit ditetapkan oleh auditor
sedangkan tujuan operasi ditetapkan oleh
manajemen.
Prosedur audit : sarana yang digunakan
auditor untuk memenuhi tujuan audit.
BAGIAN DARI PEKERJAAN LAPANGAN
(ELEMENT OF FIELD WORK )
Metode ini menggunakan indikator kunci (key
indicator) sebagai elemen dasar dari proses audit.
Audit SMART meliputi 4 tahap :
1. Pemilihan bidang-bidang kunci untuk
monitoring & asesmen.
2. Pengembangan key indicator untuk monitoring
& asesmen.
3. Implementasi.
4. Pemeliharaan teknik-teknik audit SMART.
AUDIT SMART
(SELECTIVE MONITORING & ASSESSMENT
OF RISKS & TRENDS)
Standar memiliki arti bagi pengukuran.
Untuk melakukan audit, maka auditor perlu
mencari unit pengkuran yang sesuai
kemudian dapat ditetapkan menjadi standar.
Beberapa hal yang dapat dijadikan standar ;
Instruksi kerja (Work Instruction), anggaran
(budget), spesifikasi produk, praktik bisnis
yang wajar dll.
PENGUKURAN KINERJA
(PERFORMANCE MEASUREMENT)
Standar memiliki arti bagi pengukuran.
Untuk melakukan audit, maka auditor perlu mencari unit
pengkuran yang sesuai kemudian dapat ditetapkan menjadi
standar.
Beberapa hal yang dapat dijadikan standar ; Instruksi kerja
(Work Instruction), anggaran (budget), spesifikasi produk,
praktik bisnis yang wajar dll.
Beberapa standar telah ditelaah oleh Dewan Keselamatan
Nasional (National Safety Council) dan apabila telah
divalidasi, maka dapat digunakan oleh auditor untuk
dibandingkan dengan hasil pengukuran.
Metode yang diterapkan adalah bekerjasama dengan klien
untuk mengembangkan standar pengendalian keselamatan.
PENGUKURAN KINERJA (PERFORMANCE MEASUREMENT)
&
PENGEMBANGAN STANDAR (DEVELOPING STANDARD)
Penggunaan benchmarking ditujukan untuk meningkatkan
semua tingkatan fungsi auditor internal.
Benchmarking dapat diterapkan pada filosofi dasar
hubungan audit internal dengan organisasi, organisasi dari
fungsi audit., proses perencanaan, penentuan risiko, proses
evaluasi diri, fieldwork, metode audit & evaluasi, proses
pelaporan dll.
Evaluasi secara periodik atas standar yang ditetapkan perlu
dilakukan, karena standar yang telah ditetapkan pada masa
lalu, barangkali untuk saat ini sudah tidak relevan lagi, yang
antara lain disebabkan terdapat perubahan kondisi.
BENCH MARKING &
EVALUATION
Tujuan khusus proses testing untuk menentukan :
1. Validitas : kelayakan, keaslian & kewajaran.
2. Akurasi : kuantitas, kualitas, klasifikasi.
3. Ketaatan dengan prosedur, regulasi, hukum yang
berlaku dll.
4. Kompetensi pengendalian ; tingkat kenetralan risiko.
Teknik audit :
1. Mengamati.
2. Mengajukan pertanyaan.
3. Menganalisis.
4. Memverifikasi.
5. Menginvestigasi.
6. Mengevaluasi.
PENGUJIAN (TESTING) & TEKNIK PENGUJIAN PROSES
SELEKSI TRANSAKSI (THE TECHNIQUE FOR EXAMINING
SELECTIONS TRANSACTION PROCESS)
Perbedaan Audit fungsional & audit organisasional :
Audit fungsional :
1. Audit yang mengikuti proses dari awal hingaa akhir dan
melintasi lini organisasi.
2. Cenderung lebih berfokus pada oprasi dan proses
dibandingkan pada administrasi dan orang-orang yang
ada dalam organisasi.
3. Memiliki kesulitan khusus karena luasnya cakupan
(scope).
4. Dapat memberikan manfaat khusus bagi manajemen.
PENERAPAN TEKNIK AUDIT
(APPLYING THE AUDIT TECHNIQUE)
Audit organisasional :
1. Tidak hanya memperhatikanaktivitas yang dilakukan
dalam organisasi tetapi juga tentang pengendalian
administratif yang digunakan untuk memastikanbahwa
aktivitas-aktivitas tersebut dilaksanakan.
2. Pendekatan organisasional yang tajam dapat
memberikan pandangan yang luasatas oparesi, lebih
baik dari pada pengujian transaksi.
3. Auditor internal harus memiliki pengetahuan
administratif dan pengendalian manajemen dalam suatu
usaha / bisnis.
4. Auditor internal juga harus mengetahui prinsip-prinsip
perencanaan & pengarahan.
PENERAPAN TEKNIK AUDIT
(APPLYING THE AUDIT TECHNIQUE)
Setiap organisasi memerlukan konsultan dari luar untuk
melakukan studi manajemen, membuat evaluasi dan
mengajukan rekomendasi untuk memperbaiki masalah
organisasi.
Konsultan luar, biasanya mengenakan tarif yang sangat
mahal.
Auditor internal harus ingat bahwa konsultan tsb hanya
membantu, tidak mengambil alih evaluasi atau melindungi
tanggung jawab auditor.
Pradigma baru auditor internal adalah dapat berfungsi
sebagai internal consultant.
KONSULTAN (CONSULTANS)
Masalah Outsourcing & cosourcing akan dibahas mendalam
pada bab. 29.
Auditor internal dapat minta bantuan jasa dari tenaga ahli
(spesialis) bidang tertentu dari luar (outsourcing) atau mitra
(cosourcing), misalnya produksi, aktuaris dll.
Pimpinan auditor internal bertanggung jawab atas atas
kulaitas yang diberikan oleh pihak luar tsb (tenaga
outsoucing).
Penggunaan outsoucing maupun cosourcing yang memiliki
keahlian / kompetensi tinggi dapat meningkatkan
kredibilitas auditor internal.
OUTSOURCING & COSOURCING
Contoh analaytical review :
1. Analisis trend.
a. Perataan eksponensial.
b. Rata-rata tertimbang.
2. Analisis rasio.
a. Perputaran persediaan (inventory turnover).
b. Perputaran karyawan.
3. Analisis regresi.
Menggunakan alat bantu program komputer, dapat
memudahkan tugas auditor internal dalam melakukan
analisis regresi.
PENELAAHAN ANALITIS
(ANALYTICAL REVIEWS)
Bukti hukum sangat mengandalkan pengakuan lisan.
Bukti audit mengandalkan bukti dokumen.
Jenis-jenis bukti :
1. Bukti terbaik (best evidence).
2. Bukti sekunder (secondary evidence).
3. Bukti langsung (direct evidence).
4. Bukti tidak langsung (circumstantial evidence).
5. Bukti yang meyakinkan (conclusive evidence).
6. Bukti yang menguatkan (cooroborative evidence).
7. Bukti opini / aturan opini (opinion rule).
8. Bukti kabar angin (hearsay evidence).
BUKTI HUKUM (LEGAL EVIDENCE)
& BUKTI AUDIT (AUDIT EVIDENCE)
Sifat Bukti Audit :
1. Bukti fisik (physical evidence).
2. Bukti pengakuan (testimonial evidence).
3. Bukti dokumen (documentary evidence).
4. Bukti analitis (analytical evidence).
Standar-standar Bukti Audit ;
1. Kecukupan.
2. Kompetensi.
3. Relevansi.
BUKTI HUKUM (LEGAL EVIDENCE)
& BUKTI AUDIT (AUDIT EVIDENCE)
Rencana tsb mencakup metode untuk
menjaga integritas dokumen
termasukmasalah penyimpanan dokumen
yang aman.
Dalam situasi yang sangat sensitif yang akan
berakibat tindakan hukum, perlu konsultasi
dengan penasihat hukum untuk menjaga
bukti dari tindakan yang mungkin terjadi.
PENANGANAN BUKTI YANG SENSITIF
(THE HANDLING OF SENSITIVE EVIDENCE)
Perkembangan perusahaan yang sangat pesat yang
menggunakan teknologi tinggi, misalnya e-
commerce, EDI, e-procurement dll, mengharuskan
perusahaan menerapkan sistem yang lebih canggih.
Beberapa perusahaan telah menerapkan enterprise
wide system atau sistem perencanaan sumber daya
perusahaan.
Sering disebut ERP (enterprise resources planning).
Software yang digunakan antara lain
SAP,PeopleSoft, Baan, J.D Edward dll.
PEKERJAA LAPANGAN DALAM LINGKUNGAN
TEKNOLOGI TINGGI
(FIELD WORK IN A HIGH TECHNOLOGY ENVIRONMENT)

More Related Content

Similar to SELECTIVE MONITORING AND ASSESSMENTSS

Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdfMateri Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Agus Effendi
 
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptxMateri-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx
rhamset
 
Teori audit-mutu-internal
Teori audit-mutu-internalTeori audit-mutu-internal
Teori audit-mutu-internal
Hendra Sagita
 
internal audit.pdf
internal audit.pdfinternal audit.pdf
internal audit.pdf
ErlytaVivi
 
pekerjaan lapangan ii audit internal
pekerjaan lapangan  ii audit internalpekerjaan lapangan  ii audit internal
pekerjaan lapangan ii audit internal
ppt education
 
Laporan audit tsi
Laporan audit tsiLaporan audit tsi
Laporan audit tsi
Adam Riyadhi Nugraha
 
Materi ISO 19011:2018
Materi ISO 19011:2018Materi ISO 19011:2018
Materi ISO 19011:2018
ibrahim salim
 
Presentasi Internal Audit ISO 19001 2018.pdf
Presentasi Internal Audit ISO 19001 2018.pdfPresentasi Internal Audit ISO 19001 2018.pdf
Presentasi Internal Audit ISO 19001 2018.pdf
AhmadFadillah54
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
Enica Anjani
 
Manajemen mutu
Manajemen mutuManajemen mutu
Manajemen mutu
Sri Suryanti
 
AUDIT PERSYARATAN MANAJEMEN 15189_ok.pptx
AUDIT PERSYARATAN MANAJEMEN 15189_ok.pptxAUDIT PERSYARATAN MANAJEMEN 15189_ok.pptx
AUDIT PERSYARATAN MANAJEMEN 15189_ok.pptx
LinaPasaribu1
 
PELATIHAN AUDIT INTERNAL ISO 9001 2015.pptx
PELATIHAN AUDIT INTERNAL ISO 9001 2015.pptxPELATIHAN AUDIT INTERNAL ISO 9001 2015.pptx
PELATIHAN AUDIT INTERNAL ISO 9001 2015.pptx
windamarthalia
 
Materi Audit Internal ISO 14K.ppt
Materi Audit Internal ISO 14K.pptMateri Audit Internal ISO 14K.ppt
Materi Audit Internal ISO 14K.ppt
BaronJoy
 
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja ManajemenAudit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Yunita Tri Andra Yani
 
dasar_dasar_audit, dasar dasar audit dal
dasar_dasar_audit, dasar dasar audit daldasar_dasar_audit, dasar dasar audit dal
dasar_dasar_audit, dasar dasar audit dal
nurularfiah3
 
Materi 4. Pengenalan Audit Internal ISO 9001-2015.pptx
Materi 4. Pengenalan Audit Internal ISO 9001-2015.pptxMateri 4. Pengenalan Audit Internal ISO 9001-2015.pptx
Materi 4. Pengenalan Audit Internal ISO 9001-2015.pptx
windamarthalia
 
Panduan audit sistem informasi
Panduan audit sistem informasiPanduan audit sistem informasi
Panduan audit sistem informasiKecebong Kenyot
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
iikabungo
 
12 proses audit kinerja
12 proses audit kinerja12 proses audit kinerja
12 proses audit kinerja
Frenki Lestari
 
audit-internal-rita.ppt
audit-internal-rita.pptaudit-internal-rita.ppt
audit-internal-rita.ppt
FitriArumSari2
 

Similar to SELECTIVE MONITORING AND ASSESSMENTSS (20)

Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdfMateri Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
 
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptxMateri-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx
 
Teori audit-mutu-internal
Teori audit-mutu-internalTeori audit-mutu-internal
Teori audit-mutu-internal
 
internal audit.pdf
internal audit.pdfinternal audit.pdf
internal audit.pdf
 
pekerjaan lapangan ii audit internal
pekerjaan lapangan  ii audit internalpekerjaan lapangan  ii audit internal
pekerjaan lapangan ii audit internal
 
Laporan audit tsi
Laporan audit tsiLaporan audit tsi
Laporan audit tsi
 
Materi ISO 19011:2018
Materi ISO 19011:2018Materi ISO 19011:2018
Materi ISO 19011:2018
 
Presentasi Internal Audit ISO 19001 2018.pdf
Presentasi Internal Audit ISO 19001 2018.pdfPresentasi Internal Audit ISO 19001 2018.pdf
Presentasi Internal Audit ISO 19001 2018.pdf
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Manajemen mutu
Manajemen mutuManajemen mutu
Manajemen mutu
 
AUDIT PERSYARATAN MANAJEMEN 15189_ok.pptx
AUDIT PERSYARATAN MANAJEMEN 15189_ok.pptxAUDIT PERSYARATAN MANAJEMEN 15189_ok.pptx
AUDIT PERSYARATAN MANAJEMEN 15189_ok.pptx
 
PELATIHAN AUDIT INTERNAL ISO 9001 2015.pptx
PELATIHAN AUDIT INTERNAL ISO 9001 2015.pptxPELATIHAN AUDIT INTERNAL ISO 9001 2015.pptx
PELATIHAN AUDIT INTERNAL ISO 9001 2015.pptx
 
Materi Audit Internal ISO 14K.ppt
Materi Audit Internal ISO 14K.pptMateri Audit Internal ISO 14K.ppt
Materi Audit Internal ISO 14K.ppt
 
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja ManajemenAudit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
 
dasar_dasar_audit, dasar dasar audit dal
dasar_dasar_audit, dasar dasar audit daldasar_dasar_audit, dasar dasar audit dal
dasar_dasar_audit, dasar dasar audit dal
 
Materi 4. Pengenalan Audit Internal ISO 9001-2015.pptx
Materi 4. Pengenalan Audit Internal ISO 9001-2015.pptxMateri 4. Pengenalan Audit Internal ISO 9001-2015.pptx
Materi 4. Pengenalan Audit Internal ISO 9001-2015.pptx
 
Panduan audit sistem informasi
Panduan audit sistem informasiPanduan audit sistem informasi
Panduan audit sistem informasi
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
12 proses audit kinerja
12 proses audit kinerja12 proses audit kinerja
12 proses audit kinerja
 
audit-internal-rita.ppt
audit-internal-rita.pptaudit-internal-rita.ppt
audit-internal-rita.ppt
 

SELECTIVE MONITORING AND ASSESSMENTSS

  • 2. Field work merupakan proses untuk memperoleh keyakinan secara sistematis dengan mengumpulkan bahan bukti (evidence) secara obyektif tentang operasi entitas, mengevaluasinya dan : 1. Melihat apakah operasi tsb memenuhi standar yang dapat diterima dan mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. 2. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan oleh manajemen. Tujuan field work memberikan keyakinan dengan melaksanakan prosedur-prosedur audit melalui program audit sesuai tujuan audit yang ingin dicapai. PROSES & TUJUAN PEKERJAAN LAPANGAN (THE PROCESS & PURPOSE OF FIELD WORK)
  • 3. Bagian dari rencana strategis meliputi : 1. Kebutuhan pegawai. 2. Kebutuhan sumber daya dari luar. 3. Pengorganisasian staf audit. 4. Wewenang & tanggung jawab. 5. Struktur pekerjaan lapangan. 6. Waktu pelaksanaan pekerjaan lapangan. 7. Metode pekerjaan lapangan. 8. Metode pendokumentasian. 9. Penyiapan laporan. 10. Rencana kontinjensi. Konsep strategi audit ini merupakan bagian integral dari perencanaan dan berlaku bagi semua jenis organisasi audit. PEMBUATAN STRATEGI UNTUK PEKERJAAN LAPANGAN (DEVELOPING STRATEGY FOR FIELD WORK)
  • 4. Tim tsb membuat keputusan sendiri, kadang- kadang dengan bantuan ahli bersama pimpinan tim memberikan keahlian keahlian dan bantuan dalam pengambilan keputusan. Teknik stop & go auditing melewati proses penyaringan awal. Tujuan teknik tsb untuk memberdayakan auditor lapangan untuk menghentikan audit selama survey pendahuluan atau waktu lainnya apabila tidak ditemukanpenyimpangan yang potensial atau tidak ada indikasi risiko yang substansial. TIM AUDIT DENGAN PENGARAHAN MANDIRI (SELF DIRECTED AUDIT TEAM) & AUDIT BERHENTI & BERLANJUT (STOP & GO AUDITING)
  • 5. CSA merupakan salah satu jenis audit partisipasif. Audit partisipasi merupakan proses yang menerapkan berbagai tingkat kemitraanantara auditor dan klien (auditee). Audit partisipasi dalam mencapai tujuan audit terbukti lebih efektif & efisien. CONTROL SELF ASSESSMENT (CSA)
  • 6. Tujuan audit berbeda dengan tujuan operasi dan prosedur audit juga berbeda dengan prosedur operasi. Tujuan audit ditetapkan oleh auditor sedangkan tujuan operasi ditetapkan oleh manajemen. Prosedur audit : sarana yang digunakan auditor untuk memenuhi tujuan audit. BAGIAN DARI PEKERJAAN LAPANGAN (ELEMENT OF FIELD WORK )
  • 7. Metode ini menggunakan indikator kunci (key indicator) sebagai elemen dasar dari proses audit. Audit SMART meliputi 4 tahap : 1. Pemilihan bidang-bidang kunci untuk monitoring & asesmen. 2. Pengembangan key indicator untuk monitoring & asesmen. 3. Implementasi. 4. Pemeliharaan teknik-teknik audit SMART. AUDIT SMART (SELECTIVE MONITORING & ASSESSMENT OF RISKS & TRENDS)
  • 8. Standar memiliki arti bagi pengukuran. Untuk melakukan audit, maka auditor perlu mencari unit pengkuran yang sesuai kemudian dapat ditetapkan menjadi standar. Beberapa hal yang dapat dijadikan standar ; Instruksi kerja (Work Instruction), anggaran (budget), spesifikasi produk, praktik bisnis yang wajar dll. PENGUKURAN KINERJA (PERFORMANCE MEASUREMENT)
  • 9. Standar memiliki arti bagi pengukuran. Untuk melakukan audit, maka auditor perlu mencari unit pengkuran yang sesuai kemudian dapat ditetapkan menjadi standar. Beberapa hal yang dapat dijadikan standar ; Instruksi kerja (Work Instruction), anggaran (budget), spesifikasi produk, praktik bisnis yang wajar dll. Beberapa standar telah ditelaah oleh Dewan Keselamatan Nasional (National Safety Council) dan apabila telah divalidasi, maka dapat digunakan oleh auditor untuk dibandingkan dengan hasil pengukuran. Metode yang diterapkan adalah bekerjasama dengan klien untuk mengembangkan standar pengendalian keselamatan. PENGUKURAN KINERJA (PERFORMANCE MEASUREMENT) & PENGEMBANGAN STANDAR (DEVELOPING STANDARD)
  • 10. Penggunaan benchmarking ditujukan untuk meningkatkan semua tingkatan fungsi auditor internal. Benchmarking dapat diterapkan pada filosofi dasar hubungan audit internal dengan organisasi, organisasi dari fungsi audit., proses perencanaan, penentuan risiko, proses evaluasi diri, fieldwork, metode audit & evaluasi, proses pelaporan dll. Evaluasi secara periodik atas standar yang ditetapkan perlu dilakukan, karena standar yang telah ditetapkan pada masa lalu, barangkali untuk saat ini sudah tidak relevan lagi, yang antara lain disebabkan terdapat perubahan kondisi. BENCH MARKING & EVALUATION
  • 11. Tujuan khusus proses testing untuk menentukan : 1. Validitas : kelayakan, keaslian & kewajaran. 2. Akurasi : kuantitas, kualitas, klasifikasi. 3. Ketaatan dengan prosedur, regulasi, hukum yang berlaku dll. 4. Kompetensi pengendalian ; tingkat kenetralan risiko. Teknik audit : 1. Mengamati. 2. Mengajukan pertanyaan. 3. Menganalisis. 4. Memverifikasi. 5. Menginvestigasi. 6. Mengevaluasi. PENGUJIAN (TESTING) & TEKNIK PENGUJIAN PROSES SELEKSI TRANSAKSI (THE TECHNIQUE FOR EXAMINING SELECTIONS TRANSACTION PROCESS)
  • 12. Perbedaan Audit fungsional & audit organisasional : Audit fungsional : 1. Audit yang mengikuti proses dari awal hingaa akhir dan melintasi lini organisasi. 2. Cenderung lebih berfokus pada oprasi dan proses dibandingkan pada administrasi dan orang-orang yang ada dalam organisasi. 3. Memiliki kesulitan khusus karena luasnya cakupan (scope). 4. Dapat memberikan manfaat khusus bagi manajemen. PENERAPAN TEKNIK AUDIT (APPLYING THE AUDIT TECHNIQUE)
  • 13. Audit organisasional : 1. Tidak hanya memperhatikanaktivitas yang dilakukan dalam organisasi tetapi juga tentang pengendalian administratif yang digunakan untuk memastikanbahwa aktivitas-aktivitas tersebut dilaksanakan. 2. Pendekatan organisasional yang tajam dapat memberikan pandangan yang luasatas oparesi, lebih baik dari pada pengujian transaksi. 3. Auditor internal harus memiliki pengetahuan administratif dan pengendalian manajemen dalam suatu usaha / bisnis. 4. Auditor internal juga harus mengetahui prinsip-prinsip perencanaan & pengarahan. PENERAPAN TEKNIK AUDIT (APPLYING THE AUDIT TECHNIQUE)
  • 14. Setiap organisasi memerlukan konsultan dari luar untuk melakukan studi manajemen, membuat evaluasi dan mengajukan rekomendasi untuk memperbaiki masalah organisasi. Konsultan luar, biasanya mengenakan tarif yang sangat mahal. Auditor internal harus ingat bahwa konsultan tsb hanya membantu, tidak mengambil alih evaluasi atau melindungi tanggung jawab auditor. Pradigma baru auditor internal adalah dapat berfungsi sebagai internal consultant. KONSULTAN (CONSULTANS)
  • 15. Masalah Outsourcing & cosourcing akan dibahas mendalam pada bab. 29. Auditor internal dapat minta bantuan jasa dari tenaga ahli (spesialis) bidang tertentu dari luar (outsourcing) atau mitra (cosourcing), misalnya produksi, aktuaris dll. Pimpinan auditor internal bertanggung jawab atas atas kulaitas yang diberikan oleh pihak luar tsb (tenaga outsoucing). Penggunaan outsoucing maupun cosourcing yang memiliki keahlian / kompetensi tinggi dapat meningkatkan kredibilitas auditor internal. OUTSOURCING & COSOURCING
  • 16. Contoh analaytical review : 1. Analisis trend. a. Perataan eksponensial. b. Rata-rata tertimbang. 2. Analisis rasio. a. Perputaran persediaan (inventory turnover). b. Perputaran karyawan. 3. Analisis regresi. Menggunakan alat bantu program komputer, dapat memudahkan tugas auditor internal dalam melakukan analisis regresi. PENELAAHAN ANALITIS (ANALYTICAL REVIEWS)
  • 17. Bukti hukum sangat mengandalkan pengakuan lisan. Bukti audit mengandalkan bukti dokumen. Jenis-jenis bukti : 1. Bukti terbaik (best evidence). 2. Bukti sekunder (secondary evidence). 3. Bukti langsung (direct evidence). 4. Bukti tidak langsung (circumstantial evidence). 5. Bukti yang meyakinkan (conclusive evidence). 6. Bukti yang menguatkan (cooroborative evidence). 7. Bukti opini / aturan opini (opinion rule). 8. Bukti kabar angin (hearsay evidence). BUKTI HUKUM (LEGAL EVIDENCE) & BUKTI AUDIT (AUDIT EVIDENCE)
  • 18. Sifat Bukti Audit : 1. Bukti fisik (physical evidence). 2. Bukti pengakuan (testimonial evidence). 3. Bukti dokumen (documentary evidence). 4. Bukti analitis (analytical evidence). Standar-standar Bukti Audit ; 1. Kecukupan. 2. Kompetensi. 3. Relevansi. BUKTI HUKUM (LEGAL EVIDENCE) & BUKTI AUDIT (AUDIT EVIDENCE)
  • 19. Rencana tsb mencakup metode untuk menjaga integritas dokumen termasukmasalah penyimpanan dokumen yang aman. Dalam situasi yang sangat sensitif yang akan berakibat tindakan hukum, perlu konsultasi dengan penasihat hukum untuk menjaga bukti dari tindakan yang mungkin terjadi. PENANGANAN BUKTI YANG SENSITIF (THE HANDLING OF SENSITIVE EVIDENCE)
  • 20. Perkembangan perusahaan yang sangat pesat yang menggunakan teknologi tinggi, misalnya e- commerce, EDI, e-procurement dll, mengharuskan perusahaan menerapkan sistem yang lebih canggih. Beberapa perusahaan telah menerapkan enterprise wide system atau sistem perencanaan sumber daya perusahaan. Sering disebut ERP (enterprise resources planning). Software yang digunakan antara lain SAP,PeopleSoft, Baan, J.D Edward dll. PEKERJAA LAPANGAN DALAM LINGKUNGAN TEKNOLOGI TINGGI (FIELD WORK IN A HIGH TECHNOLOGY ENVIRONMENT)