2. Penilaian hasil belajar
pada kurikulum
Hasil Belajar
Pengetahuan
(Kognitif)
Penilaian
Kompetensi
Sikap
Penilaian
Kompetensi
Keterampilan
Penilaian Hasil Belajar adalah suatu proses pengumpulan,
pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik
dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan,
bukti-bukti autentik, akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas publik.
3. A. Hasil Belajar Pengetahuan (Kognitif)
Penilaian kompetensi pengetahuan dibuat untuk menilai
kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang sudah
dipelajari. Penilaian pengetahuan yang dikembangkan bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan berfikir memanggil kembali informasi
dalam memori jangka panjang, mengingat, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, merancang, sampai kepada menciptakan sesuatu yang
baru.
Penilaian kompetensi pengetahuan yang dikembangkan dapat
dilakukan dengan
1. Tes tertulis
2. Observasi saat diskusi
3. Tanya jawab
4. Penugasan
4. I. Tes Tertulis
Soal tes tertulis yang menjadi penilaian autentik adalah soal-
soal yang menghendaki peserta didik merumuskan jawabannya sendiri,
seperti soal-soal uraian.
Anderson & Krathwol (2002) membuat kategori dan proses
kognitif kemampuan manusia, yang merupakan revisi dari taksonomi
yang disusun oleh Bloom, dkk (1956) sebagai berikut.
a. Remember (Mengingat), yaitu kemampuan untuk memanggil kembali
pengetahuan yang relevan, yang tersimpan di dalam memori jangka
panjang (long-term memory).
Ada dua macam kemampuan ini, yaitu kemampuan
memanggil/mengingat (recalling) dan kemampuan mengenal
(mengidentifikasi)
1. Recalling
Peserta didik diminta untuk mengingat kembali
satu atau lebih fakta sederhana.
Contoh : Sebutkan/tuliskan unsur-unsur pada
golongan IA!
5. 2. Identifikasi
Kemampuan seseorang untuk melokalilasi
pengetahuan yang terdapat di memori jangka
panjangnya, yang konsisten dengan materi
yang disajikan. Peserta didik diminta untuk
memilih satu dari dua atau lebih pernyataan
yang sesuai dengan yang disajikan. Contoh :
Perhatikan gambar berikut, gambar yang
tergolong serangga ditunjukkan oleh gambar...
1 2 3 4
5 6 7 8
6. Contoh soal untuk materi kimia
Kelompok unsur golongan IA yang benar adalah …..
a. Li, Na, K, Rb, Cs, Fr
b. Li, Na, Ca, Rb, Cs, At
c. Na, Ar, Al, S, Fr, Li
d. Ca, Na, Mg, Cs, Ba
Beberapa kegunaan gas mulia adalah ………..
a. radon untuk terapi kanker
b. argon bahan baku industri
c. kripton sebagai pengisi ruang bola
d. Xenon sebagai pendingin
7. b. Understand (memahami) : seseorang dapat dikatakan memahami bila dia
mampu membangun pengertian dari pesan pembelajaran dalam bentuk
komunikasi lisan, tulis maupun gambar. Terdapat tujuh kategori memahami,
mulai dari yang paling rendah sampai ke yang paling tinggi.
1. Interpretasi
yaitu kemampuan seseorang untuk mengubah suatu
bentuk representasi misalnya numerik ke dalam bentuk
lain misalnya verbal. Atau dari bentuk verbal misalnya ke
dalam bentuk grafik dan sebaliknya. Contoh Perhatikan
grafik berikut.
Laju
reaksi
Tulislah suatu pernyataan verbal mengenai informasi yang
diberikan oleh grafik tersebut.
Jawab: Suhu semakin tinggi maka laju reaksi semakin
tinggi/cepat
Suhu
8. 2. Memberi contoh
kemampuan seseorang untuk
menemukan contoh spesifikasi
terhadap suatu konsep atau prinsip.
Contoh : Tulislah contoh asam dan basa
menurut konsep asam-basa Archenius .
3. Klasifikasi
kemampuan seseorang untuk dapat
menyatakan apakah suatu objek itu
merupakan anggota atau bukan
anggota dari suatu kelompok atau
kategori.
Contoh : Suatu kelompok unsur yang
tersedia di suatu rak laboratorium
sekolah adalah: Berilium, Magnesium,
Calcium, Strontium, Barium. Dapatkah
Kalsium dimasukkan ke dalam
kelompok unsur tersebut?
9. 4.Membuat rangkuman
Kemampuan seseorang untuk membuat
abstraksi dari suatu tema umum. Contoh
buatlah satu rangkuman singkat tidak
lebih dari 100 kata mengenai kejadian
yang baru saja kamu tonton dari video
tersebut.
5.Membuat inferensi
Kemampuan seseorang untuk
merumuskan kesimpulan logis
berdasarkan pada informasi yang
disajikan. Contoh: Cara menulis nama
ilmiah untuk jenis suatu organisasi
dengan benar adalah seperti contoh
berikut:
Berdasarkan contoh tersebut, tulislah
tiga kriteria penulisan nama ilmiah
makhluk hidup untuk tingkat jenis.
BENAR
Aspergillus wentii
Gallus gallus
Amoeba proteus
Homo sapiens
SALAH
Aspergillus Wenti
gallus gallus
Amoeba
homo Sapiens
10. 6. Membandingkan
Kemampuan seseorang untuk melacak
keterhubungan dua ide atau konsep,
melihat perbedaan dan persamaan.
Contoh :
Bandingkan penggunaan indicator
alami dan buatan dalam menentuan
sifat asam dan basa suatu larutan!
Menurutmu manakah yang lebih
berperan?
7. Menjelaskan
Kemampuan seseorang untuk
membangun model sebab akibat
terhadap suatu sistem tertentu.
Contoh :
Jelaskan akibat pembuangan limbah
pabrik secara langsung ke sungai.
11. C. Menerapakan (Apply) : kemampuan seseorang untuk melakukan
atau menggunakan suatu prosedur pada situasi baru yang disediakan.
Terdapat dua kategori menerapkan, yaitu executing (melakukan) dan
Implementing (menggunakan).
1. Executing
Kemampuan seseorang untuk melakukan
suatu prosedur sesuai dengan apa yang
telah dipelajari. Contoh : Lakukanlah titrasi
untuk sampel ke-2 seperti yang telah
dimodelkan kepadamu!
2. Implementing
Kemampuan seseorang untuk
menerapkan suatu prosedur atau
pengetahuannya pada tugas–tugas yang
baru dan tidak familier dengannya. Contoh
Seorang ibu sedang membuat minuman
untuk di jual di areal persekolahan, agar
mendapatkan minuman yang enak dan
sehat bagi peserta didik, sebagai pemanis
ibu tersebut perlu menambahkan gula
pasir atau sakarin?
12. D. Menganalisis : adalah kemampuan seseorang untuk mengurai suatu
material menjadi bagian–bagian penyusunanya dan dapat menentukan
bagaimana masing–masing bagian berhubungan satu sama lain untuk
membangun suatu struktur atau untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
1. Membedakan
Kemampuan seseorang untuk
membedakan bagian yang tidak relevan
dan yang relevan dari suatu objek yang
disajikan. Contoh: Manakah yang lebih
penting sebuah baterai ataukah gelas ukur
ban pada suatu percobaan uji elektrolit?
2. Mengorganisasikan
Kemampuan seseorang untuk
menentukan bagaimana masing – masing
bagian itu cocok dan dapat berfungsi
secara bersama–sama di dalam suatu
struktur. Contoh: Bagaimana kamu dapat
memasang peralan uji elektrolit tersebut
agar dapat berfungsi.
13. 3. Mendekonstruksi
Kemampuan seseorang untuk
menentukan sudut pandang, bias atau
nilai terhadap suatu objek yang disajikan.
Contoh:
Tentukan pandang Habibie tentang
teknologi dari karya tulis beliau yang
disediakan.
E. Mengevaluasi : Adalah kemampuan seseorang untuk membuat
keputusan berdasarkan pada kriteria atau standar.
1. Mengecek
kemampuan seseorang untuk melacak
ketidak konsistenan yang terdapat di
dalam suatu proses atau produk, melacak
ketidak effektivan suatu prosedur. Untuk
melakukan pengecekan biasanya
menggunakan kriteria internal.
Contoh :
Tentukan apakah kesimpulan ilmiah yang
dirumuskan sesuai data hasil pengamatan.
14. 2. Mengkritisi
Pada dasarnya sama dengan mengecek,
hanya disini ketidak konsistenan dilacak
dengan menggunakan kriteria eksternal.
Contoh :
Tentukan manakah dari kedua metode
tersebut yang lebih cocok untuk
memecahkan masalah yang diberikan!
F. Menciptakan : Kemampuan seseorang untuk menggabungkan unsur-
unsur secara bersama-sama sehingga koheren atau dapat dapat
berfungsi.
Ada tiga kategori mencipta, yaitu generating (berhipotesis), planning
(membuat rencana), dan producing (menghasilkan).
• Berhipotesis : kemampuan seseorang untuk merumuskan hipotesis
alternatif berdasarkan pada kriteria tertentu.
• Merencana (membuat rancangan) : kemampuan seseorang untuk
membuat rancangan cara menyelesaikan suatu tugas yang diberikan.
• Menemukan atau menghasilkan suatu produk tertentu atau
melaksanakan rencananya dalam rangka membuat atau berkreasi.
15. Contoh :
Banjir terjadi karena air hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah.
Cobalah buatlah suatu rumusan pernyataan tentang bagaimana
tindakan yang dapat dilakukan agar air hujan mudah terserap ke dalam
tanah.
Tulislah alat dan bahan yang kamu perlukan serta langkah – langkah
yang kamu lakukan untuk mewujudkan dugaanmu di atas.
16. II. Observasi
Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui
observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan. Seorang
peserta didik yang selalu menggunakan kalimat yang baik dan benar
menurut kaedah bahasa menunjukkan bahwa yang bersangkutan
memiliki pengetahuan tata bahasa yang baik dan mampu
menggunakan pengetahuan tersebut dalam kalimat-kalimat
Keterangan: diisi dengan ceklis (√)
Untuk pemberian nilai guru dapat menentukan sendiri sesuai sama dengan
penilaian bentuk tes.
17. III. Penugasan
Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat
berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok
sesuai dengan karakteristik tugasnya. Instrumen penugasan berupa
pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu
atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
Contoh instrumen tugas untuk suatu topik dalam satu KD
18. B. Penilaian Kompetensi Sikap
Sikap merupakan ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup
yang dimiliki seseorang, dapat dibentuk, sehingga terjadi
perubahan perilaku atau tindakan yang diharapkan.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap
peserta didik, antara lain :
• Observasi
• penilaian diri
• penilaian teman sebaya
• penilaian jurnal.
Instrumen yang digunakan antara lain daftar cek atau skala
penilaian (ratingscale) yang disertai rubrik, yang hasil akhirnya
dihitung berdasarkan modus. Contoh penilaian kompetensi sikap
dalam pembelajaran kimia adalah sebagai berikut.
19. 1. Penilaian kompetensi sikap melalui observasi
Penilaian kompetensi sikap atau perilaku dapat dilakukan oleh guru pada
saat peserta didik melakukan praktikum atau diskusi, guru dapat
mengembangkan lembar observasi seperti contoh berikut.
a. Lembar Penilaian Kompetensi Sikap pada Kegiatan Praktikum
21. 2. Penilaian Kompetensi Sikap melalui Penilaian Diri
Penilaian diri digunakan untuk memberikan penguatan
(reinforcement) terhadap kemajuan proses belajar peserta didik.
Untuk menghilangkan kecenderungan peserta didik menilai diri
terlalu tinggi dan subyektif, penilaian diri dilakukan berdasarkan
kriteria yang jelas dan objektif. Untuk itu penilaian diri oleh peserta
didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1) menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri;
2) menentukan kompetensi yang akan dinilai;
3) menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan;
4) merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar tanda cek,
atau skala penilaian.
23. b. Penilaian diri setelah peserta didik selesai melaksanakan satu tugas
24. Pada penilaian diri ini Anda dapat memberi skor misalnya YA=2,
Tidak =1 dan membuat rekapitulasi bagi semua peserta didik.
Penilaian diri, selain sebagai penilaian sikap jujur juga dapat
diberikan untuk mengukur pencapaian kompetensi pengetahuan.
Untuk melihat hasil penilaian diri peserta didik, guru dapat
membuat format rekapitulasi penilaian diri peserta didik dalam satu
kelas.
Contoh:
25. 3. Penilaian teman sebaya (peer assessment)
Penilaian teman sebaya atau antar peserta didik merupakan teknik
penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai
terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan
berupa lembar pengamatan antar antar peserta didik. Penilaian
teman antar peserta didik dilakukan oleh peserta didik terhadap 3
(tiga) teman sekelas atau sebaliknya.
Contoh penilaian antar peserta didik pada pembelajaran kimia.
26. Pengolahan Penilaian:
Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no 1. 3 dan 4) dan
ada yang negatif (no 2) Pemberian skor untuk perlaku positif YA = 2, Tidak =
1. Untuk yang negatif Ya = 1 dan Tidak = 2
Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian menggunakan
format berikut.
Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:
Nilai = Jmh skor benar
Jmh aspek yang dinilai
x 4
27. 4. Penilaian Jurnal (anecdotal record)
Jurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau
tenaga kependidikan di lingkungan sekolah tentang sikap dan
perilaku positif atau negatif, selama dan di luar proses
pembelajaran mata pelajaran. Jurnal dapat memuat penilaian
peserta didik terhadap aspek tertentu secara kronologis
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal
adalah:
1) catatan atas pengamatan guru harus objektif;
2) pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat
hanyalah kejadian/peristiwa yang berkaitan dengan
Kompetensi Inti;
3) pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda);
4) setiap peserta didik memiliki Jurnal yang berbeda (kartu Jurnal
yang berbeda)
28. Contoh Format Jurnal (model1)
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru)
1. Tulislah identitas peserta didik,tanggal dan aspek yang diamati
2. Tulis kejadian yang diamati baik kekuatan/ kelemahan peserta didik
terkait KI
3. Simpan kartu dalam folder masing-masing peserta didik
29. Nilai jurnal menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan
Kurang (K)
Contoh Format Jurnal (model 2)
30. C. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak dan
keterampilan kongkret. Penilaian kompetensi keterampilan dapat
dilakukan dengan menggunakan: Unjuk kerja/kinerja/praktik,Projek,
Produk dan portofolio.
1. Penilaian Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik
Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik dilakukan dengan cara
mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.
Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas
tertentu seperti, praktikum di laboratorium, presentasi hasil
penyelidikan.
32. 2. Penilaian Proyek
Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman, kemampuan mengaplikasi, kemampuan
menyelidiki dan kemampuan menginformasikan suatu hal
secara jelas. Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, sampai pelaporan dan merupakan kegiatan
penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu:
1) kemampuan pengelolaan; kemampuan peserta didik dalam
memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu
pengumpulan data serta penulisan laporan;
2) relevansi; kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan
mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan
keterampilan dalam pembelajaran.
3) keaslian; proyek yang dilakukan peserta didik harus
merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan
kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap
proyek peserta didik.
34. 3. Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan
dan kualitas suatu produk. Pengembangan produk meliputi 3
(tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
a) tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta
didik dalam merencanakan, menggali, dan
mengembangkan gagasan, dan mendesain produk;
b) tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian
kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan
menggunakan bahan, alat, dan teknik;
c) tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian
produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang
ditetapkan.
35. Catatan: Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai dengan 5,
dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam
proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.
36. 4. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta
didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata
pelajaran. Pada akhir suatu periode hasil karya tersebut
dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri. Hal-
hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam
penggunaan penilaian portofolio di sekolah silahkan baca pada
Permendikbud Nomor 23 tahun 2016.
Contoh Tugas Portofolio .
37. Untuk menilai portofolio diperlukan format penilaian yang memuat
indikator pencapaian kompetensi, periode waktu penilaian, aspek
yang dinilai dan keterangan/catatan .
Contoh format penilaian portofolio penyusunan laporan perancangan
percobaan dan laporan praktikum
38. Rubrik Penilaian Portofolio Laporan Praktikum
Keterangan
Skor maksimal = jumlah komponen yang dinilai x 25 = 4x25 = 100
Nilai Portofolio :
Nilai = Jmh skor
Skor yang benar
x 4