Model PRECEDE-PROCEED adalah model perencanaan program promosi kesehatan yang terdiri atas 9 fase, dimulai dari diagnosis sosial hingga evaluasi hasil. Model ini menekankan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Komunikasi dalam konteks sosial dan budayaYesi Tika
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi dalam konteks sosial dan keanekaragaman budaya serta keyakinan. Komunikasi antarbudaya melibatkan negosiasi makna simbol dan pertukaran sistem simbol antarsubjek, serta berperan dalam menyatakan identitas sosial, integrasi sosial, penambahan pengetahuan, dan memberikan jalan keluar. Faktor budaya penting dalam komunikasi karena mobilitas, saling ketergantungan ekonomi, teknologi, pol
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai parameter dan metode pengukuran antropometri untuk menilai status gizi seseorang, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lemak tubuh, dan indeks massa tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan dasar manusia menurut pandangan beberapa ahli seperti Maslow. Menurut Maslow, kebutuhan dasar manusia terdiri dari kebutuhan fisiologis, keamanan, kasih sayang, harga diri, dan aktualisasi diri. Kebutuhan-kebutuhan tersebut saling berhubungan dan berjenjang, dimana kebutuhan dasar harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum beralih ke tingkat kebutu
Model PRECEDE-PROCEED adalah model perencanaan program promosi kesehatan yang terdiri atas 9 fase, dimulai dari diagnosis sosial hingga evaluasi hasil. Model ini menekankan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Komunikasi dalam konteks sosial dan budayaYesi Tika
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi dalam konteks sosial dan keanekaragaman budaya serta keyakinan. Komunikasi antarbudaya melibatkan negosiasi makna simbol dan pertukaran sistem simbol antarsubjek, serta berperan dalam menyatakan identitas sosial, integrasi sosial, penambahan pengetahuan, dan memberikan jalan keluar. Faktor budaya penting dalam komunikasi karena mobilitas, saling ketergantungan ekonomi, teknologi, pol
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai parameter dan metode pengukuran antropometri untuk menilai status gizi seseorang, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lemak tubuh, dan indeks massa tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan dasar manusia menurut pandangan beberapa ahli seperti Maslow. Menurut Maslow, kebutuhan dasar manusia terdiri dari kebutuhan fisiologis, keamanan, kasih sayang, harga diri, dan aktualisasi diri. Kebutuhan-kebutuhan tersebut saling berhubungan dan berjenjang, dimana kebutuhan dasar harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum beralih ke tingkat kebutu
Teks tersebut membahas tentang teori sistem dalam pelayanan kesehatan. Secara singkat, teks menjelaskan bahwa sistem pelayanan kesehatan terdiri atas berbagai komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan meningkatkan kesehatan masyarakat, dan keberhasilannya bergantung pada kerja sama antar tenaga kesehatan beserta faktor lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sehat dan sakit. Konsep sehat mencakup keadaan fisik, mental, dan sosial yang utuh dan memungkinkan seseorang hidup produktif, sedangkan konsep sakit adalah gangguan fungsi tubuh yang menyebabkan ketidaknyamanan dan menghalangi aktivitas sehari-hari. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai definisi sehat dan sakit menurut beberapa sumber.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kebutuhan harga diri menurut teori Maslow. Kebutuhan harga diri merupakan kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari orang lain serta kemampuan untuk menghargai diri sendiri. Faktor-faktor seperti penolakan orang tua dan kegagalan berulang dapat mempengaruhi tingkat harga diri seseorang.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sehat dan sakit menurut beberapa ahli kesehatan dan agama. Pengertian sehat meliputi keseimbangan bio-psiko-sosial dan spiritual sedangkan sakit adalah gangguan fungsi normal yang menyebabkan aktivitas terganggu. Dokumen juga menjelaskan cara perawat memenuhi kebutuhan spiritual pasien seperti menganjurkan baca doa dan membaca Alkitab serta contoh rumah sakit yang menerapkannya.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar epidemiologi, termasuk definisi, prinsip, triad epidemiologi, manfaat, istilah terkait, riwayat alamiah penyakit, rantai infeksi, faktor yang menjelaskan distribusi penyakit, pola epidemi, dan indikator epidemiologi."
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusiapjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kesadaran dan ketidaksadaran menurut beberapa teori psikologi. Freud berpandangan bahwa sebagian besar kehidupan jiwa manusia berada di alam ketidaksadaran, sedangkan Jung beranggapan bahwa kesadaran dan ketidaksadaran saling berhubungan dan melengkapi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan luar dan dalam.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep diri, yang didefinisikan sebagai ide, pemikiran, dan kepercayaan seseorang tentang dirinya sendiri. Konsep diri terbentuk melalui pengalaman dan interaksi sosial, dan memiliki komponen seperti gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran diri, dan identitas diri. Dokumen tersebut juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri dan gangguan yang dapat timbul j
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku. Pendidikan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan perilaku sehat masyarakat dengan mempengaruhi faktor predisposisi, pemungkin, dan penguat melalui berbagai sarana seperti keluarga, sekolah, tempat kerja, dan fasilitas kesehatan. Perilaku dipengaruhi oleh lingkungan, gaya hidup, pelayanan kesehatan, dan faktor genetik.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengkajian sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler, dan sistem lainnya yang relevan untuk mendeteksi gangguan kardiovaskuler. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi dada, jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, hati, usus, dan tulang untuk menilai gejala dan tanda-tanda klinis gangguan kardiovaskuler. Output urine dan
Dokumen tersebut membahas tentang kehilangan, berduka, dan kematian. Secara garis besar, kehilangan adalah kondisi dimana seseorang kehilangan sesuatu yang sebelumnya dimiliki, berduka adalah respon emosi atas kehilangan, dan kematian adalah proses alami yang dihadapi manusia namun dapat menimbulkan trauma.
Pneumonia pada Ny. S menyebabkan berbagai gejala seperti sesak nafas, batuk berdahak, dan lemah. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru seperti nafas cepat dan bunyi ronki. Hasil laboratorium menunjukkan leukosit tinggi yang mendukung diagnosis pneumonia.
Teks tersebut membahas tentang teori sistem dalam pelayanan kesehatan. Secara singkat, teks menjelaskan bahwa sistem pelayanan kesehatan terdiri atas berbagai komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan meningkatkan kesehatan masyarakat, dan keberhasilannya bergantung pada kerja sama antar tenaga kesehatan beserta faktor lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sehat dan sakit. Konsep sehat mencakup keadaan fisik, mental, dan sosial yang utuh dan memungkinkan seseorang hidup produktif, sedangkan konsep sakit adalah gangguan fungsi tubuh yang menyebabkan ketidaknyamanan dan menghalangi aktivitas sehari-hari. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai definisi sehat dan sakit menurut beberapa sumber.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kebutuhan harga diri menurut teori Maslow. Kebutuhan harga diri merupakan kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari orang lain serta kemampuan untuk menghargai diri sendiri. Faktor-faktor seperti penolakan orang tua dan kegagalan berulang dapat mempengaruhi tingkat harga diri seseorang.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sehat dan sakit menurut beberapa ahli kesehatan dan agama. Pengertian sehat meliputi keseimbangan bio-psiko-sosial dan spiritual sedangkan sakit adalah gangguan fungsi normal yang menyebabkan aktivitas terganggu. Dokumen juga menjelaskan cara perawat memenuhi kebutuhan spiritual pasien seperti menganjurkan baca doa dan membaca Alkitab serta contoh rumah sakit yang menerapkannya.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar epidemiologi, termasuk definisi, prinsip, triad epidemiologi, manfaat, istilah terkait, riwayat alamiah penyakit, rantai infeksi, faktor yang menjelaskan distribusi penyakit, pola epidemi, dan indikator epidemiologi."
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusiapjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kesadaran dan ketidaksadaran menurut beberapa teori psikologi. Freud berpandangan bahwa sebagian besar kehidupan jiwa manusia berada di alam ketidaksadaran, sedangkan Jung beranggapan bahwa kesadaran dan ketidaksadaran saling berhubungan dan melengkapi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan luar dan dalam.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep diri, yang didefinisikan sebagai ide, pemikiran, dan kepercayaan seseorang tentang dirinya sendiri. Konsep diri terbentuk melalui pengalaman dan interaksi sosial, dan memiliki komponen seperti gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran diri, dan identitas diri. Dokumen tersebut juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri dan gangguan yang dapat timbul j
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku. Pendidikan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan perilaku sehat masyarakat dengan mempengaruhi faktor predisposisi, pemungkin, dan penguat melalui berbagai sarana seperti keluarga, sekolah, tempat kerja, dan fasilitas kesehatan. Perilaku dipengaruhi oleh lingkungan, gaya hidup, pelayanan kesehatan, dan faktor genetik.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengkajian sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler, dan sistem lainnya yang relevan untuk mendeteksi gangguan kardiovaskuler. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi dada, jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, hati, usus, dan tulang untuk menilai gejala dan tanda-tanda klinis gangguan kardiovaskuler. Output urine dan
Dokumen tersebut membahas tentang kehilangan, berduka, dan kematian. Secara garis besar, kehilangan adalah kondisi dimana seseorang kehilangan sesuatu yang sebelumnya dimiliki, berduka adalah respon emosi atas kehilangan, dan kematian adalah proses alami yang dihadapi manusia namun dapat menimbulkan trauma.
Pneumonia pada Ny. S menyebabkan berbagai gejala seperti sesak nafas, batuk berdahak, dan lemah. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru seperti nafas cepat dan bunyi ronki. Hasil laboratorium menunjukkan leukosit tinggi yang mendukung diagnosis pneumonia.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit, seperti pengalaman kerja, kompetensi, independensi, dan motivasi. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang beragam mengenai pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap kualitas audit, termasuk penelitian yang menambahkan variabel etika sebagai pemoderasi.
Konvensi Nasional Tes Psikologi Indonesia diadakan pada tanggal 7-8 April 2016 di Bali untuk membahas kondisi tes psikologi di Indonesia yang memprihatinkan seperti penggunaan yang tidak bertanggung jawab dan oleh pihak-pihak yang tidak berkompeten, serta bertujuan untuk mencapai kesepakatan dalam mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut dan membangun komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas tes
This document provides an overview of a workshop on understanding work styles presented using the Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) assessment. The workshop objectives are to understand individual preferences in how people function, behave, work, lead, and communicate. The agenda includes introductions, the history and concepts of the MBTI, validating participants' types, and exercises. The presentation covers the four dichotomies assessed by the MBTI: Extraversion vs Introversion, Sensing vs Intuition, Thinking vs Feeling, and Judging vs Perceiving. Communication clues are provided to detect these preferences.
Pentingnya mengetahui minat bakat sejak diniSeta Wicaksana
Teks tersebut membahas pentingnya mengenali bakat dan minat sejak dini, termasuk definisi bakat, identifikasi bakat, faktor yang mempengaruhinya, dan model kepribadian Big Five serta model RIASEC untuk mengidentifikasi jenis pekerjaan.
HRM davis Chapter 7 & 8 recruitment and selection 2014Arif Partono
This document discusses recruitment and selection processes. It defines recruitment as the process of finding and attracting potential candidates to fill job vacancies. The selection process involves screening candidates and making hiring decisions. The document outlines the typical steps in each process, including job posting, application reviews, interviews, skills testing, background checks, and final hiring decisions. It also discusses challenges in recruitment and selection like limited candidate pools, regulations, and differing interviewer opinions.
1. Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan psikologi kognitif, mulai dari pendekatan introspeksi oleh Wilhelm Wundt hingga pendekatan pemrosesan informasi saat ini.
2. Beberapa tokoh penting dalam sejarah psikologi kognitif diantaranya Herman Ebbinghaus yang meneliti memori tidak bermakna, serta Frederick Bartlett yang menekankan sifat rekonstruktif memori.
3. Psikologi kognitif modern berkembang sejak t
This document provides descriptions and illustrations of 100 different sex positions, ranging from basic positions to more acrobatic positions requiring flexibility. Each position is given a name and brief instructions for how each partner should position their body. Some positions are described as good for intimacy and eye contact, deep penetration, or clitoral stimulation. Many positions are noted as requiring strength, flexibility or athletic ability due to their complex nature. The document serves as an illustrated guide to introducing variety to a couple's sex life.
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...SlideShare
This document provides a summary of the analytics available through SlideShare for monitoring the performance of presentations. It outlines the key metrics that can be viewed such as total views, actions, and traffic sources over different time periods. The analytics help users identify topics and presentation styles that resonate best with audiences based on view and engagement numbers. They also allow users to calculate important metrics like view-to-contact conversion rates. Regular review of the analytics insights helps users improve future presentations and marketing strategies.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk validitas dan reliabilitas dalam penelitian kuantitatif. Terdapat lima jenis validitas yaitu validitas isi, konstruk, kriteria, eksternal, dan prediktif. Tiga jenis reliabilitas yang dijelaskan adalah reliabilitas tes ulang, internal, dan paralel. Rangkuman ini memberikan informasi esensial mengenai konsep-konsep penting validitas dan reliabilitas dalam penelitian kuantitatif.
Menurut ringkasan dokumen tersebut, validitas merupakan kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan tujuan pengukuran. Terdapat beberapa jenis validitas seperti validitas isi, validitas konstruk, validitas bandingan, dan validitas prediksi yang masing-masing memiliki pengertian tersendiri. Validitas merupakan faktor penting dalam pengembangan dan penilaian suatu alat ukur.
1. Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengukur informasi tentang variabel yang diteliti.
2. Validitas dan reliabilitas merupakan ukuran kualitas baik instrumen penelitian. Validitas mengukur sejauh mana instrumen mampu mengukur apa yang dimaksudkan, sedangkan reliabilitas mengukur sejauh mana hasil pengukuran konsisten.
3. Metode pengumpulan data penelitian melip
Tes valid jika benar-benar mengukur tujuan yang ditetapkan. Ada dua jenis validitas, yaitu rasional dan empirik. Validitas rasional terdiri dari validitas isi dan konsep, sedangkan empirik terdiri dari validitas setara, saat ini, dan ramalan. Validitas ditentukan dengan menghitung korelasi antara tes dengan kriteria lain seperti prestasi. Korelasi menunjukkan seberapa kuat hubungan antara tes dan kriteria.
Makalah ini membahas mengenai instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data. Beberapa poin utama yang dijelaskan adalah definisi instrumen penelitian, jenis-jenis instrumen seperti tes, angket dan observasi, langkah penyusunan instrumen, validitas dan reliabilitas instrumen, serta teknik pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian evaluasi, pengukuran, dan penilaian dalam konteks pendidikan. Evaluasi didefinisikan sebagai proses mengukur dan menilai hasil belajar siswa untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran dan mengambil keputusan. Pengukuran bersifat kuantitatif untuk menentukan skor, sedangkan penilaian bersifat kualitatif untuk membandingkan hasil pengukuran.
Mata kuliah ini membahas berbagai teknik evaluasi pendidikan, termasuk pengukuran ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik serta pembuatan instrumen penilaian. Mahasiswa akan memahami cara merancang soal evaluasi dan menganalisis model-model evaluasi yang ada.
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Organisasi Publik (Bagian 3)Seta Wicaksana
Hingga sekitar 20 tahun yang lalu, perusahaan mengalami desain ulang organisasi setiap beberapa tahun atau bahkan dekade.
Kebanyakan eksekutif puncak mungkin hanya memiliki pengalaman beberapa kali dalam karier mereka.
Namun, otomatisasi dan tekanan persaingan mulai mempercepat laju perubahan organisasi.
Dalam presentasi ini, kami mengeksplorasi model organisasi tradisional dan bagaimana model tersebut digunakan untuk menyelaraskan struktur dan operasi dengan strategi bisnis.
Kami akan menunjukkan bagaimana model tersebut masih dapat berfungsi sebagai alat diagnostik untuk memahami di mana berbagai faktor organisasi mungkin tidak seimbang.
Kemudian, kami akan menunjukkan bagaimana organisasi telah beralih dari model statis untuk diagnostik dan penyelarasan ke model fleksibel yang membantu organisasi beradaptasi terhadap perubahan yang dinamis dan berkelanjutan.
Bagian 1 Organizations and Organizations Theory
Bagian 2 From Strategy to Organization Design and Effectiveness
Bagian 3 Public Organization
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-from strategy (Bagian 2)Seta Wicaksana
Hingga sekitar 20 tahun yang lalu, perusahaan mengalami desain ulang organisasi setiap beberapa tahun atau bahkan dekade.
Kebanyakan eksekutif puncak mungkin hanya memiliki pengalaman beberapa kali dalam karier mereka.
Namun, otomatisasi dan tekanan persaingan mulai mempercepat laju perubahan organisasi.
Dalam presentasi ini, kami mengeksplorasi model organisasi tradisional dan bagaimana model tersebut digunakan untuk menyelaraskan struktur dan operasi dengan strategi bisnis.
Kami akan menunjukkan bagaimana model tersebut masih dapat berfungsi sebagai alat diagnostik untuk memahami di mana berbagai faktor organisasi mungkin tidak seimbang.
Kemudian, kami akan menunjukkan bagaimana organisasi telah beralih dari model statis untuk diagnostik dan penyelarasan ke model fleksibel yang membantu organisasi beradaptasi terhadap perubahan yang dinamis dan berkelanjutan.
Bagian 1 Organizations and Organizations Theory
Bagian 2 From Strategy to Organization Design and Effectiveness
Bagian 3 Public Organization
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Pengantar (bagian 1)Seta Wicaksana
Hingga sekitar 20 tahun yang lalu, perusahaan mengalami desain ulang organisasi setiap beberapa tahun atau bahkan dekade.
Kebanyakan eksekutif puncak mungkin hanya memiliki pengalaman beberapa kali dalam karier mereka.
Namun, otomatisasi dan tekanan persaingan mulai mempercepat laju perubahan organisasi.
Dalam presentasi ini, kami mengeksplorasi model organisasi tradisional dan bagaimana model tersebut digunakan untuk menyelaraskan struktur dan operasi dengan strategi bisnis.
Kami akan menunjukkan bagaimana model tersebut masih dapat berfungsi sebagai alat diagnostik untuk memahami di mana berbagai faktor organisasi mungkin tidak seimbang.
Kemudian, kami akan menunjukkan bagaimana organisasi telah beralih dari model statis untuk diagnostik dan penyelarasan ke model fleksibel yang membantu organisasi beradaptasi terhadap perubahan yang dinamis dan berkelanjutan.
Materi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
Bagian 1 Organizations and Organizations Theory
Bagian 2 From Strategy to Organization Design and Effectiveness
Bagian 3 Public Organization
Organizational Transformation Lead with CultureSeta Wicaksana
Transformation is even harder than we thought
“Only 22% of companies successfully carry out transformation. The failure rate was 78%.”
“Often the business value of digital transformation is not realized. One of the most common causes is an abundance of technology projects, not a true business culture transformation”
- Phil Le-Brun, Enterprise Strategist, AWS
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
“Perubahan organisasi merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan dinamis. Perubahan tidak berhenti ketika sebuah inisiatif perubahan telah sukses diimplementasikan, tapi akan selalu terjadi perubahan karena lingkungan yang terus menerus berubah.” – Seta A. Wicaksana
“Perubahan hadir karena adanya ketidaksempurnaan, sedangkan ketidaksempurnaan itu adalah ruang untuk belajar, tumbuh dan berkembang, …
itulah yang Sempurna.” – Seta A. Wicaksana
Organizational Structure Running A Successful BusinessSeta Wicaksana
Every company needs an organizational structure—whether they realize it or not.
The organizational structure is how the company delegates roles, responsibilities, job functions, accountability, and decision-making authority.
The organizational structure often shows the “chain of command” and how information moves within the company.
Have an organizational structure that aligns with your company’s goals and objectives.
This article describes the various organizational structures, the benefits of creating one for your business, and specific elements that should be included.
Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...Seta Wicaksana
Up until about 20 years ago, companies experienced organizational redesign every few years or even decades.
Most top executives would have the experience perhaps only a few times in their careers.
However, automation and competitive pressures had begun to accelerate the pace of organizational change.
In this presentation, we explore traditional organizational models and how they have been used to align structure and operations to business strategies.
We will show how those models can still operate as diagnostic tools to understand where various organizational factors can be out of balance.
Then, we will show how organizations have shifted from static models for diagnostics and alignment to flexible models that help organizations adapt to continuous, dynamic change.
Understanding Business Function and Business ProcessSeta Wicaksana
Enterprise Resource Planning (ERP) programs: Core software used by companies to coordinate information in every area of business
Help manage companywide business processes
Use common database and shared management reporting tools
Business process: Collection of activities that takes some input and creates an output that is of value to the customer
HC Company Profile 2024 Excellence JourneySeta Wicaksana
Humanika Consulting is an HRD and Management consultant brand under the auspices of PT Humanika Amanah Indonesia. As a brand, Humanika Consulting, which was established in 2004, started its career in developing human resources through training program activities using an outdoor activity (Outbound) approach. The Experiential Learning method is promoted in developing people through continuous change so that the S.O.B.A.T. (Semua Orang Bisa Hebat) becomes a platform in the change process, namely Start, Order, Breakthrough, Accelerate, and Transform.
To anticipate high demands regarding Individual Assessment, Humanika Consulting has innovated to create a web-based application and has parameters (Job-Person Profile Matching), by having a subsidiary, PT Humanika Bisnis Digital, which a subsidiary that concentrates on Big Data and research related to HR. in 2019.
Business Strategy Creating and Sustaining Competitive AdvantagesSeta Wicaksana
Effective strategies in an environment of constant change are a key requirement for success.
Corporate strategy: Deciding on the scope and purpose of the business, its objectives, and the initiatives and resources necessary to achieve the objectives.
Strategic Management Organization objective with Appreciative InquirySeta Wicaksana
To introduce the philosophy, practice and process of Appreciative Inquiry so that you can apply it to your setting objectives in strategic management.
Appreciative inquiry (AI) is a positive approach to leadership development and organizational change. The method is used to boost innovation among organizations.
A company might apply appreciative inquiry to best practices, strategic planning, and organizational culture, and to increase the momentum of initiatives.
Developing Organization's Vision, Mission and ValuesSeta Wicaksana
Together, the vision, mission, and values statements provide direction for everything that happens in an organization.
They keep everyone focused on where the organization is going and what it is trying to achieve. And they define the core values of the organization and how people are expected to behave.
Creating a mission, values and vision makes a statement as to how a company and its personnel will interact with the consumer, its colleagues and even competitors.
The value, mission and vision statements of a company are the foundation on which all business is conducted and decisions are made.
The Future of Business, Organization and HRMSeta Wicaksana
In an ever-evolving global landscape, the realm of business development is undergoing a profound transformation.
The convergence of technological advancements, shifting consumer preferences, and dynamic market conditions has created a paradigm shift that promises to reshape the way businesses approach growth and expansion.
The future of business development is not only about adapting to change but also about harnessing emerging trends and innovations to thrive in an increasingly competitive environment.
To better organize a business in the future, leaders should embrace nine imperatives that collectively explain “who we are” as an organization, “how we operate,” and “how we grow.”
Transformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCASeta Wicaksana
Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul adalah bagian dari proses dan tujuan pembangunan nasional Indonesia. Saat ini Indonesia menghadapi tantangan untuk mengejar ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain yang telah lebih dahulu maju. Tantangan menjadi lebih berat karena saat ini berada di era VUCA yaitu Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity.
Kita hidup di dunia dengan perubahan yang sangat cepat, tidak terduga, dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit dikontrol, dan kompleks. Mustahil kita mampu mencapai kemajuan dan kemandirian bangsa apabila kita mengabaikan pembangunan yang semestinya bertitik berat pada keunggulan sumber daya manusia. Hanya melalui SDM unggul kita akan mampu menghadapi era VUCA ini dan mampu berkompetisi dengan bangsa–bangsa lain. Era VUCA harus kita hadapi dengan mencetak SDM unggul Indonesia.
SDM unggul adalah SDM yang mampu beradaptasi, menerima dan merangkul perubahan sebagai bagian dari lingkungan yang tidak dapat diprediksi. Di samping itu, SDM unggul juga adalah SDM yang mampu memahami sekaligus melaksanakan tugas pekerjaannya secara tuntas dan berkualitas dengan visi kerja yang jelas dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian, yang mampu berkolaborasi dan bersinergi secara efektif dengan kolega, tim kerja, dan menjadi insan penggerak perubahan dan inovasi dalam menghadapi kompleksitas persoalan organisasi. SDM unggul juga diharapkan mampu mengatasi ambiguitas dengan agilitas serta memiliki ketangkasan dan kecerdasan dalam menjalankan tugas pekerjaannya.
Using Workload Analysis for Manpower PlanningSeta Wicaksana
Mengapa Manpower Planning dibutuhkan:
Membantu mengidentifikasi kekurangan atau kelebihan tenaga kerja, sehingga memungkinkan perusahaan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini sebelum menjadi masalah.
Memastikan bahwa program rekrutmen dan seleksi didasarkan pada perencanaan tenaga kerja untuk mendapatkan hasil terbaik.
Membantu mengurangi biaya tenaga kerja dengan mengidentifikasi kelebihan staf atau jadwal shift kelebihan staf.
Membantu mengidentifikasi talenta yang tersedia dalam angkatan kerja, seperti pekerja terampil, dan membuat rencana pengembangan untuk mereka.
Membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia yang ada, sehingga menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah.
Membantu meningkatkan kepuasan karyawan dengan memastikan bahwa tenaga kerja yang ada terlibat dalam pekerjaan yang bermakna.
The Talent Management Navigator Performance ManagementSeta Wicaksana
Effective Performance Management supports the achievement of both individual and business objectives. Through the Performance Management Process:
Employees understand how the work they are doing supports the broader goals of the organization
Employees understand what is expected of them, how they’re performing against those expectations, and how they can continue to improve their performance and contributions to advance their own career and business objectives
Managers provide feedback and coaching throughout the year to support employees in sustaining and improving their performance and developing their capabilities in alignment with their career goals
Employees and managers maintain on-going communications about performance and development progress and use the Company’s approved documents and/or technology to document progress
“Most companies still earn profits per employee at close to the same low levels earned in the 20th century because they have not become very adept at mobilizing the mind power of their workforces.
As a comparison, the average top-30 company increased profits per employee 70 percent
The target should be to improve profits per employee by 30 to 60 percent or more. “
“The opportunities to improve the performance of workers just from increased efficiency alone are huge: Surveys show that a majority of workers in thinking-intensive jobs in large companies feel they waste from half a day to two days out of every workweek...
The opportunities to improve the effectiveness of such workers are even larger. The opportunities to mobilize the latent intangible assets (that is, knowledge, skills, relationships and reputations) of a company’s workforce are vast.”
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coachingSeta Wicaksana
Teamwork is important because it promotes a positive work environment where employees can achieve more opportunities and overcome more obstacles.
Businesses and organizations need teamwork the most when a project is time-sensitive and requires a diverse set of skills and experiences.
Teamwork can improve efficiency and productivity.
Efficiency rules when work is appropriately divided within a team, responsibilities are shared, and tasks are more likely to be finished within a set time frame. Good teamwork also enhances group outcomes and the measurable effectiveness of organizations.
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through LeadingSeta Wicaksana
A productive leader can help to improve efficiency by getting the most out of their team.
Leaders can help improve efficiency by ensuring everyone is working towards the same goal and doing what they do best.
They can provide guidance and direction and delegate tasks to make the most of everyone's strengths.
Someone who leads by example can expect to receive trust and respect from their team.
Superiors see them as someone who is capable of running a team, and employees see them as trusted mentors.
A trusted leader can also inspire teammates to respect and trust each other.
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through ParticipatingSeta Wicaksana
Why is participation important in teams?
Increases productivity
No matter how you measure it, participation promotes productivity by helping teams work through problems, ideate different solutions, raise potential roadblocks, and communicate goals more clearly.
2. 1. PENGUKURAN FISIK
Adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran, dan pengukuran tersebut
bersifat
kuantitatif (Arikunto,1995).
Mengukur adalah membandingkan atribut yang hendak diukur dengan alat
ukur, hasilnya dinyatakan secara kuantitatif dan bersifat deskriptif.
3. Pertama, membandingkan sesuatu yang hendak diukur dengan alat
ukur.Yang akan diukur adalah atribut dari suatu benda atau dimensi dari
suatu benda. Misalnya: berat badan atau volume suatu benda, atau tinggi
suatu benda.
4. Kedua, kuantifikasi artinya bahwa pengukuran pada
hakekatnya merupakan suatu proses
kuantifikasi, hasilnya diwujudkan dengan angka.
Pemberian angka pada suatu atribut
disesuaikan dengan aturan yang berlaku atau standar,
seperti tinggi badan dinyatakan
dalam centi meter (cm), misalnya 160 cm dan berat .
5. 2. PENGUKURAN PSIKOLOGIS
Pengukuran Psikologis
Adalah suatu proses pengambilan keputusan terhadap hasil pengukuran aspek
psikologis dan hasilnya bersifat kuantitatif. Agar hasil penilaian yang dilakukan
bermakna maka harus dibandingkan dengan standar yang ada.
6. Misalnya:
Hasil pengukuran IQ seseorang diperoleh skor 140. Setelah dilakukan
penilaian menggunakan standar yang ada menurut Harriman dalam
Walgito, (1995), maka orang tersebut dinyatakan sebagai orang yang sangat
superior
7. Pengukuran psikologis bersifat kompleks, dan sangat
tergantung pada aspek yang di ukur.
Pengukuran psikologis adalah suatu proses kuantifikasi
atau suatu atribut psikologis , hasilnya berupa bilangan
(angka/skore)
Atribut psikologis yang dimaksud adalah aspek-aspek
psikologis yang dapat di
ukur, misalnya :
kecemasan, depresi, intelegensi, kreativitas, harga diri
dan lainlain
8. Dengan demikian pengukuran dalam psikologi dilakukan untuk mengetahui
Seberapa banyak (dalam arti kuantitatf) suatu aspek psikologis terdapat dalam
diri seseorang. Hal ini dilakukan menggunakan alat ukur psikologis seperti
skala kecemasan, alat test IQ dll
9. Agar hasil pengukuran mempunyai makna, maka perlu
dilakukan suatu penilaian.
Pengertian penilaian meliputi :
Merupakan suatu aktifitas yang dilakukan terhadap
sesuatu yang bersifat kualitatif.
Untuk dapat mengadakan penilaian, kita harus
mengadakan pengukuran terlebih dahulu. Misalnya
untuk menentukan mana pensil yang lebih panjang dari
dua buah pensil yang ada,
10. 3. PERBEDAAN PENGUKURAN
DAN PENILAIAN
Perbedaan pengukuran dan penilaian terletak pada proses dan hasil
pengukuran.
Pengukuran merupakan proses kuantifikasi, hasilnya berupa skor, sedangkan
penilaian merupakan proses kualifikasi dan interpretasi hasil pengukuran
11. 4. CIRI-CIRI ALAT UKUR YANG
BAIK
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa pengukuran
adalah suatu proses
kuantifikasi terhadap suatu atribut tertentu. Untuk
memperoleh hasil pengukuran
sebagaimana yang diharapkan maka suatu alat ukur
harus memenuhi ciri-ciri atau memenuhi prinsip-
prinsip tertentu.
Purwanto (1999) mengemukakan bahwa ada dua syarat
suatu tes/alat ukur dikatakan baik, yaitu valid dan
reliabel.
12. Sedang Azwar (2000) mengatakan bahwa alat yang baik adalah yang mampu
memberikan informasi yang dapat dipercaya. Selanjutnya Azwar mengatakan
bahwa alat ukur yang tidak valid dan tidak reliabel akan memberikan informasi
yang tidak akurat atau keliru mengenai keadaan subjek atau individu
13. Apabila informasi yang keliru itu kita gunakan sebagai
dasar pertimbangan dalam
pengambilan suatu kesimpulan dan keputusan maka
tentulah kesimpulan dan keputusan itu tidak tepat.
Keputusan yang tidak tepat akan menimbulkan akibat
yang parah dan dapat mempengaruhi nasib seseorang
14. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mari kita lihat contoh berikut
ini :
Ketika seorang pelamar pekerjaan ditolak oleh pihak perusahaan berdasar
hasil tes psikologis yang tidak valid dan reliabel, maka bukan saja pelamar yang
dirugikan,tetapi juga perusahaan yang akan kehilangan calon karyawan yang
potensial berdasarkan
15. 5. VALIDITAS
Validitas dapat diartikan sebagai kesahihan atau
keabsahan (Azwar,2000). Validitas ditentukan oleh
ketepatan dan kecermatas hasil pengukuran. Suatu alat
ukur dikatakan
valid apabila alat ukur tersebut dapat menjalankan fungsi
ukurnya, yaitu yang dapat
memberikan hasil ukur sesuai dengan maksud
pengukuran atau sesuai dengan kriteria yang
dirumuskan,
16. artinya alat ukur tersebut benar-benar dapat mengukur sesuai dengan tujuan.
Misalnya bila hendak mengukur kecemasan seseorang, maka alat ukur
kecemasan yang valid adalah yang benar-benar dapat mengungkap kecemasan
yang dialami individu (yang memenuhi kriteria kecemasan)
17. 6. MACAM-MACAM VALIDITAS
1. Validitas semu, yaitu validitas yang tidak menunjukkan apa yang sebenarnya
yangdiukur
2. Validitas logis, terdiri dari :
18. a. Validitas isi (content validity)
Yaitu validitas yang mengukut tujuan khusus tertentu
yang sejajar dengan materi atau
isi pelajaran, digunakan untuk tes hasil belajar yaitu
untuk mengukur sampai dimana
seseorang menguasai suatu kemampuan khusus
setelah memperoleh pelajaran,
bertujuan menganalisa dan memahami proses-proses
psikologis yang yang
mempengaruhi terwujudnya prestasi.
19. b. Validitas konstruksi (construct validity )
Yaitu validitas yang menunjukkan sejauh mana alat tes
mengungkap suatu traits atau
konstrak teoritik yang hendak diukur. Sebuah tes
dikatakan memiliki validitas
konstruksi apabila butir-butir soal dalam tes tersebut
mengukur setiap aspek berpikir
seperti yang disebutkan dalam tujuan instruksional
khusus
20. c. Validitas prediksi (predictive validity)
Suatu tes dikatakan memiliki validias prediktif apabila mempunyai kemampuan
untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Misal
seleksi mahasiswa baru, klasifikasi dan penempatan karyawan
21. Validitas ini disebut juga validitas kurikuler,
karena materi yang diajarka tertera dala krikulum.
Validitas isi menggambarkan sejauh
mana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak
diukur (comprehensive dan relevan/ tidak keluar dari
batasan tujuan ukur
22. d. Validitas empiris
Suatu tes dikatakan memiliki validitas empiris apabila
hasilnya sesuai dengan pengalaman
e. Validitas faktor
Suatu tes mempunyai validitas faktor apabila berkorelasi
dengan suat faktor yang
dianggap sama dengan suatu kelompok tes, artinya
bahwa butir-butir soal faktor
dikatakan valid apabila menunjukkan kesejajaran skor
dengan skor total.
23. 7. RELIABILITAS
Reliabilitas memiliki berbagai arti , yaitu ; kepercayaan,
keterandalan, keajegan,
konsistensi atau kestabilan
Ide pokok pengertian reliabilitas adalah sejauhmana
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (reliabel/ajeg)
Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dlm beberapa
kali pengukuran yang dilakukan pada kelompok subjek
yang sama diperoleh hasil yang relatif sama
24. 8. MACAM-MACAM ALAT TES
PSIKOLOGI
Alat tes intelegensia, terdiri dari : WAIS: Wechsler Adult
Intelegency Scale, yaitu
skala untuk mengukur intelegensi oarg dewasa. WISC
: Wechsler Intelegency
Scale for Children, yaitu skala untuk mengukur
intelegensi anak-anak
MMPI : Minnessota Multiphasic of Personality
Inventori, yaitu alat tes untuk mengetahui kepribadian
seseorang
25. TMAS : Taylor Manifest Anxiaety Scale, yaitu skala pengukuran manifestasi
kecemasan yang dibuat oleh Taylor. Selain itu Jung dan Hamilton juga
membuat skala untuk mengukur kecemasan,
BDI : Burn Depresi Inventory, yaitu alat tes untuk mengukur tingkat depresi
seseorang