SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
DAFTAR ISI
BAB 1 OBSERVASI
A. Pengertian Observasi ..................................... 1
B. Macam-macam Observasi .............................. 1
1. Situasi Observasi ........................................ 1
2. Keterlibatan Observer ................................ 2
3. Tujuan Observasi ....................................... 3
4. Alat Observasi ............................................ 3
5. Kelebihan Observasi .................................. 4
6. Kelemahan Observasi ................................. 4
7. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam
Teknik Observasi ....................................... 4
BAB 2 WAWANCARA
A. Pengertian Wawancara ................................... 5
B. Macam-macam Wawancara ........................... 5
1. Tujuan Wawancara ..................................... 6
2. Jumlah Orang yang di wawancara ............. 6
C. Keterlibatan Intervier ..................................... 7
D. Kelebihan Wawancara ................................... 7
E. Kelemahan Wawancara .................................. 8
F. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam
Teknik Wawancara ......................................... 8
BAB 3 SKALA PSIKOLOGI
A. Pengertian Skala Psikologis ........................... 9
B. Tahapan Penyusunan Skala Psikologis .......... 9
C. Cara Analisis Isi dan Konstrak Skala
Psikologi ......................................................... 14
D. Kelemahan Skala Psikologi ........................... 14
BAB 4 SOSIOMETRI
A. Pengertian Sosiometri .................................... 15
B. Kriteria Hubungan Sosial ............................... 15
C. Manfaat Sosiometri ........................................ 15
D. Kelebihan Sosiometri ..................................... 16
E. Kelemahan Sosiometri ................................... 17
BAB 5 TES PSIKOLOGI
A. Pengertian Tes Psikologi ................................ 18
B. Macam-macam Tes Psikologis ...................... 18
1. Tujuan Observasi ....................................... 19
2. Jumlah Peserta Tes ..................................... 19
3. Objek Mental yang Diselidiki .................... 19
4. Materi Tes Psikologis ................................. 19
C. Kelebihan Sosiometri ..................................... 20
D. Kelemahan Sosiometri ................................... 20
BAB 6 STUDI KASUS
A. Pengertian Studi Kasus .................................. 21
B. Persiapan Studi Kasus .................................... 21
C. Kelebihan Studi Kasus.................................... 22
D. Kelemahan Studi Kasus ................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ...................................................... 23
BAB 1
OBSERVASI
A. Pengertian Observasi
Observasi adalah salah satu cara untuk
mengumpulkan data dengan mengadakan pengamatan
secara langsung dalam jangka waktu tertentu. Orang yang
melaksanakan observasi disebut dengan observer.
Sedangkan yang diobservasi disebut observee
B. Macam-macam Observasi
Klasifikasi tentang macam-macam obervasi dapat
dilihat dari beberapa sudut pandang. Berikut akan
disajikan beberapa sudut pandang tentang klasifikasi dari
macam-macam observasi berdasarkan:
1. Situasi Observasi
Berikut beberapa situasi observasi antara lain:
a. Observasi pada situasi bebas (free situation), yaitu
observasi yang dilakukan pada situasi yang wajar,
tanpa ada campur tangan dari observer
b. Observasi pada situasi yang dimanipulasi
(manipulated situation), yaitu situasi yang sudah
dirancang oleh observer.
c. Observasi pada situasi setengah terkontrol
(partially controlled situation), yaitu merupakan
penggabungan dari Observasi pada situasi bebas
dan situasi yang dimanipulasi
2. Keterlibatan Observer
Berdasarkan atas keterlibatan observer, maka
observasi dapat dibedakan atas tiga jenis yaitu:
a. Observasi Partisipan
Dalam observasi ini observer terlibat langsung
dalam kegiatan observee yang ingin diamati.
b. Observasi Nonpartisipan
Dalam observasi nonpartisipan observer tidak
terlibat langsung, melainkan hanya sebagai
pengamat independen.
c. Observasi Quasi Partisipan
Dalam observasi ini observer hanya berpura-
pura saja turut ambil bagian dalam situasi kegiatan
observee yang ingin diamati
3. Tujuan Observasi
Berdasarkan Tujuannya, observasi dibedakan atas :
a. Observasi sistematis, yaitu observasi yang
menggunakan instrument yang sistematis dan sudah
baku
b. Observasi tidak terstruktur, yaitu, observasi yang
tidak menggunakan instrument yang telah baku
melainkan hanya menggunakan rambu-rambu
pengamatan sehingga hasil yang dicatata pun hanya
semua tingkah laku yang dianggap penting
4. Alat Observasi
Berikut beberapa alat observasi antara lain:
a. Anecdotal records yaitu daftar riwayat perilaku luar
biasa observee
b. Catatan berkala yaitu catatan berkala perilaku
observee selama proses observasi
c. Check list yaitu suatu daftar yang mengandung
faktor-faktor yang diobservasi
d. Rating scale yaitu suatu daftar yang berisi sifat-sifat
yang harus dicatat secara bertingkat
e. Mechanical devices yaitu penggunaan teknologi
C. Kelebihan Observasi
1. Data yang diperoleh bersifat alamiah
2. Dapat dilakukan disemua tempat
3. Pencatatan hasil observasi dapat dilakukan kapanpun
4. Subyek yang diobservasi tidak merasa terbebani tugas
tambahan
D. Kelemahan Observasi
1. Waktu yang dibutuhkan relatif lama
2. Hasil observasi sering bersifat subyektif
3. Data yang diperoleh sering dibuat-buat
4. Hasil observasi sangat dipengaruhi oleh kondisi badan
5. Biaya yang dibuthkan lebih besar
6. Adanya perilaku yang terlewat
E. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Teknik
Observasi:
a. Perencanaan observasi yang matang
b. Bertindak rendah hati
c. Tidak mengganggu observees maupun individu
lainnya
d. Tidak membuat asumsi-asumsi
BAB 2
WAWANCARA
A. Pengertian Wawancara
Menurut I Djumhur dan Muh. Surya (1985)
wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan
jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data.
Komunikas tersebut dilakukan dengan dialog (tanya
jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak
langsung. Alat yang digunakan pada teknik wawancara
seperti tape recorder, gambar, brosur, dan material lain
yang dapat membantu pelaksanaan wawancara
B. Macam-macam Wawancara
Klasifikasi tentang macam-macam wawancara dapat
dilihat dari beberapa sudut pandang. Berikut akan
disajikan beberapa sudut pandang tentang klasifikasi dari
macam-macam wawancara berdasarkan:
1. Tujuan wawancara
Berdasarkan tujuannya, wawancara dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu:
a. The employment interview
Wawancara yang ditujukan untuk mendapatkan
gambaran sejauh mana sifat-sifat yang dimiliki
seseorang terhadap kriteria yang dibutuhkan
b. Informational interview
Wawancara yang ditujukan untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan
c. Administrasi interview
Wawancara yang dijalankan untuk keperluan
administrasi
d. Konseling interview
Wawancara yang dijalankan untuk keperluan
konseling
2. Jumlah orang yang diwawancara
Berdasarkan jumlah orang yang diwawancara,
wawancara dapat dibedakan atas:
a. Wawancara individual
b. Wawancara kelompok
3. Keterlibatan Intervier
Berdasarkan keterlibatan intervier, wawancara
dbedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. The non-directive
Wawancara yang kurang terpimpin, dan kurang
didasari oleh pedoman-pedoman yang baku
b. The focused interview
Wawancara yang dilakukan langsung terhadap
orang terkait
c. The repeated interview
Wawancara yang dilakukan secara berulang-
ulang
C. Kelebihan Wawancara
1. Pertanyaan yang kurang jelas dapat diperjelas
langsung oleh intervier
2. Bahasa yang dgunakan dapat disesuaikan langsung
dengan bahasa interviee
3. Adanya face to face dapat meningkatkan hubungan
antara intervier dengan intervee
D. Kelemahan Wawancara
1. Waktu yang dibutuhkan relatif lama
2. Tenaga yang dibutuhkan cukup besar
3. Dapat memakan banyak biaya
4. Membutuhkan keahlian
5. Hasil tidak objektif
F. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Teknik
Observasi:
1. Pertanyaan disipakan sebaik mungkin
2. Sejelas mungkin menyampaikan maksud dan tujuan
wawancara
3. Ciptakan hubungan yang baik dengan interviee
4. Pertanyaan disampaikan dengan jelas, hati-hati dan
teliti
5. Bahasa yang digunakan disesuaikan dengan interviee
6. Ciptakan suasana wawancara sefleksibel mungkin
7. Manfaatkan waktu sebaik mungkin
BAB 3
SKALA PSIKOLOGIS
A. Pengertian Skala Psikologis
Skala psikolog adalah alat ukur yang digunakan
untuk mengungkapkan konstrak atau konsep psikologis
.yang menggambarkan aspek kepribadian individu
seperti : tendensi agresifitas, sikap terhadap sesuatu, self
esteem, kecemasan, persepsi, dan motivasi
B. Tahapan Penyusunan Skala Psikologis
Alur kerja dalam penyusunan skala psikologis,
sebagai berikut :
a. Penetapan tujuan, dimulai dari identifikasi tujuan ukur,
yaitu memilih suatu definisi dan mengenali teori yang
mendasari konstrak psikologis atribut yang hendak
diukur.
b. Operasionalisasi konsep yaitu memahami konsep yang
akan diteliti.
Misal, seorang mahasiswa hendak meneliti
tentang “konsep diri” siswa, pada tahap ini sebaiknya
ia sudah memahami konstrak teori tentang ‘konsep
diri” secara benar. Misal : pengertian konsep diri, isi
konsep diri, struktur konsep diri, faktor yang
mempengaruhi konsep diri, ciri-ciri konsep diri, dan
indikator-indikator konsep diri. Mendasarkan
konstraknya peneliti mengembangkan item-itemnya.
c. Pemilihan bentuk stimulan, yaitu menetapkan bentuk
atau format stimulus yang akan digunakan. Bentuk ini
berkaitan dengan metode penskalaa yang lebih
tergantung pada kelebihan teoritis dan manfaat praktis
format yang bersangkutan.
d. Penulisan aitem/reviu aitem
Sutrisno Hadi menyebutkan beberapa kaidah
dalam penulisan aitem, sebagai berikut :
1) Gunakan kalimat yang sederhana, jelas dan mudah
dimengerti oleh responden, serta mengikuti tata
tulis dan tata bahasa yang baku.
2) Hindari penggunaan kata-kata ambigu dan tidak
berguna.
3) Hindari penggunaan kata-kata yang menggiring
4) Menulis aitem yang langsung mengacu pada
atribut yang akan diungkap.
5) Perhatikan indikator perilaku yang hendak
diungkap sehingga stimulus dan pilihan jawaban
tetap relevan dengan tujuan pengukuran.
6) Mengkaji ulang jawaban yang diperoleh
7) Isi aitem tidak boleh mengandung keinginan sosial
ataupun yang dianggap baik dalam norma sosial
8) Aitem dibuat dalam arah favorabel (positif) dan
dalam arah favirabel (negatif) sehingga responden
akan membaca lebih teliti dan sungguh-sungguh.
e. Reviu aitem, yaitu memeriksa hasil yang diperoleh
dengan indikator perilaku yang hendak diungkap dan
pedoman penulisan aitem yang ditentukan.
f. Uji coba bertujuan untuk mengetahui apakah kalimat-
kalimat dalam aitem mudah dan dapat dipahami oleh
responden. Juga sebagai salah satu jawaban praktis
untuk memeperoleh data jawaban dari responden yang
akan digunakan untuk penskalaan atau evaluasi
kualitas aitem secara statistik.
g. Analisis aitem merupakan proses pengujian parameter-
parameter aitem guna mengetahui apakah aitem
memenuhi persyaratan psikometris untuk disertakan
sebagai bagian dari skala.
Parameter aitem yang perlu diuji adalah kemampuan
aitem untuk membedakan individu ke dalam berbagai
tingkatan kualitatif atribut yang diukur mendasarkan
skor kuantitatif. Misalnya, ingin menguji motivasi
belajar seseorang, maka aitem tersebut bisa
menunjukkan perbedaan individu yng motivasi
belajarnya tinggi, sedang dan rendah.
h. Kompilasi I, berdasarkan dari analisis aitem, maka
aitem-aitem yang tidak memenuhi persyratan
psikometris harus diperbaiki terlebih dahulu agar dapat
masuk ke dalam skala, begitu pula aitem-aitem yang
telah memenuhi persyatan tidak serta merta dapat
masuk ke dalam skala, karena proses kompilasi harus
mempertimbangkan proporsionalitas skala
sebagaimana dideskripsikan oleh blue-printnya.
Beberapa yang perlu diperhatikan dalam
mengkompilasi aitem-aitem yang sudah memenuhi
persyaratan, anatara lain :
1) Apakah suatu aitem memenuhi persyaratan –
indikator psikometris atau tidak
2) Proposionalitas komponen-komponen skala seperti
tertera dalam blue-print
i. Kompilasi II yaitu pelaksanaan uji reliabilitas. Jika
koefisien reliabilitas kurang memuaskan, maka
kembali ke tahap kompilasi dan merakit ulang skala
dengan lebih mengutamakan aitem dengan daya
deskriminasi tinggi
j. Format akhir, dalam format akhir skala sebaiknya
ditata dalam tampilan yang menarik tetapi tetap
memudahkan responden untuk membaca dan
menjawabnya. Menurut Saifuddin Azwar (2010), ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
1)Perlu dilengkapi dengan pengerjaan dan lebar jawab
yang terpisah
2) Ukuran kertas juga disesuaikan dengan panjangnya
skala, agar berkas skala tidak nampak terlalu tebal
yang menyebabkan responden kehilangan motivasi
3) Ukuran huruf juga perlu mempertimbangkan usia
responden.
C. Cara Analisis Isi dan Konstrak Skala psikologis
1. Cara analisis isi
Yaitu dengan memahami indikator-indikator yang
tampak
2. Cara analisis konstrak
Yaitu dengan memahami konsep kepribadian
individu. Seperti kecemasan, minat, agresivitas, harga
diri, kepercayaan diri, motivasi dan penyesuaian diri,
kepuasan, dan sebagainya.
D. Kelemahan Skala Psikologi
1. Bersifat laten dan tidak mempunyai eksistensi riil
2. Aitem-aitem yang ada hanya berdasarkan perilaku
yang Nampak
3. Respons yang diberikan sangat dipengaruhi oleh
suasana hati
4. Interpretasi datanya hanya dapat dilakukan secara
normative
BAB 4
SOSIOMETRI
A. Pengertian Sosiometri
Sosiometri adalah suatu cara untuk mendapatkan data
mengenai hubungan atau kontak sosial seseorang.
Sosiometri erat kaitannya dengan kuisoner, karena untuk
mendapatkan materi dalam sosiometri harus
menggunakan kuisoner terlebih dahulu.
B. Kriteria Hubungan Sosial
Kriteria baik atau tidaknya hubungan sosial
seseorang dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu:
1. Frekuensi, yaitu sering atau tidaknya anak tersebut
bergaul
2. Intensitas, yaitu kedekatan dalam bergaul
3. Popularitas, yaitu banyak sedikitnya teman bergaul
C. Manfaat Sosiometri
1. Memperbaiki hubungan insani.
2. Menentukan kelompok kerja
3. Meneliti kemampuan memimpin seseorang individu
dalam kelompok tertentu untuk suatu kegiatan tertentu.
4. Mengetahui bagaimana hubungan sosial / berteman
seorang individu dengan individu lainnya.
5. Mencoba mengenali problem penyesuaian diri seorang
individu dalam kelompok sosial tertentu.
6. Menemukan individu mana yang diterima / ditolak
dalam kelompok sosial tertentu.
C. Kelebihan sosiometri
1. Mengetahui hubungan sosial antar siswa.
2. Meningkatkan hubungan sosial antar siswa.
3. Menempatkan siswa dalam kelompok yang sesuai.
4. Menemukan siswa mana yang mempunyai masalah
penyesuaian diri dengan kelompoknya.
5. Membantu meningkatkan partisipasi sosial diantara
siswa dengan penerimaan sosialnya.
6. Membantu meningkatkan pemahaman siswa dalam
pergaulan yang sedang dialami.
7. Membantu konselor dalam menciptakan iklim sosial
yang lebih baik dengan menyesuaikan program yang
konstruktif.
D. Kelemahan sosiometri.
1. Sangat sulit dijamin kerahasiaannya, karena siswa
cenderung saling mananyai pilihannya.
2. Siswa memilih bukan atas dasar pertimbangan dengan
siapa dia akan paling berhasil dalam melakukan
pekerjaan, tetapi atas dasar rasa simpati dan antipati.
3. Memerlukan waktu banyak / lama.
BAB 5
TES PSIKOLOGI
A. Pengertian Tes psikologi
Tes psikologi adalah alat ukur yang digunakan untuk
mengukur dan mendeskripsikan kepribadian sesorang.
Baik tidaknya suatu tes bergantung pada validitas dan
reliabilitas tes tersebut. Validitas yaitu mengukur
sebenarnya apa yang akan diukur. Sedangkan reabilitas
yaitu kepastian dan ketepatan hasil tes.
B. Macam-macam Tes Psikologi
Klasifikasi tentang macam-macam tes dapat dilihat
dari beberapa sudut pandang. Berikut akan disajikan
beberapa sudut pandang tentang klasifikasi dari macam-
macam tes berdasarkan:
5. Tujuan Tes Psikologi
Adapun tujuannya di adakan tes psikologi yaitu
untuk:
a. Seleksi
b. Keperluan pemilihan jabatan dan pendidikan
c. Keperluan bimbingan dan konseling
d. Keperluan terapi
6. Jumlah peserta tes
Berdasarkan banyaknya orang yang di tes, tes
dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Tes individual (perseorangan) yaitu tes yang
dikerjakan secara individual
b. Tes kelompok (group) yaitu yang diberikan untuk
suatu kelompok pada waktu tertentu
7. Objek mental yang diselidiki
Berdasarkan objek mental yang ingin diselidiki,
tes dapat dibedakan atas:
a. Tes kepribadian
b. Tes bakat
c. Tes intelegensi
d. Tes minat
8. Materi tes
Bila ditinjau dari segi materi tes dibedakan atas:
a. Tes verbal adalah tes yang menggunakan bahasa
(baik lisan mauapun tulisan)
b. Tes non verbal adalah tes yang point-pointnya
terdiri dari gambar-gambar, garis-garis dan
sebagainya. Contoh jenis tes ini adalah Tes Psikotes
C. Kelebihan Tes Psikologi
1. Dapat mengungkap data yang tidak dapat terungkap
dengan teknik lain
2. Dapat menjelaskan masalah psikodinamik seseorang
3. Dapat mengetahui keadaan jiwa seseorang
D. Kelemahan Tes Psikologi
1. Dibutuhkan kahlian khusus
2. Ketidaktepatan Instrumen, karena Tes hanya terbatas
dalam mengungkap aspek perilaku individu dan tidak
dapat mengetahui indikasi motivasi pribadi individu
untuk sukses
3. Kemungkinan adanya reakasi-reaksi negatif terhadap
situasi testing dan tester
4. Hasil testing sangat dipengaruhi oleh situasi dan
fasilitas yang ada
BAB 5
STUDI KASUS
A. Pengertian Studi Kasus
Stud kasus adalah suatu metode penyelidikan untuk
menyelidiki riwayat hidup seseorang
B. Persiapan Studi Kasus
Studi kasus bertujuan untuk memahami siswa
sebagai individu dalam keunikannya dan dalam
keseluruhannya.Serta membantu siswa untuk mencapai
penyesuaian diri yang lebih baik.
Terdapat beberapa persiapan sebelum melaksanakan
studi kasus, yaitu:
1. Data pengenal
2. Gejala-gejala yang nampak
3. Interpretasi data
4. Langkah-langkah konseling yang akan diberikan
C. Kelebihan Studi Kasus
Pelaksanaan studu kasus memiliki beberapa
kelebihan, diantaranya:
1. Mampu mengungkapkan hal-hal yang spesifik,
unik dan mendetail
2. Tidak sekedar memberikan laporan faktual, tetapi
juga memberi nuansa, suasana kebatinan dan
pikiran-pikiran yang berkembang dalam kasus
yang menjadi bahan studi yang tidak dapat
ditangkap oleh penelitian kuantitatif yang ketat
D. Kelemahan Studi Kasus
1. Kurang ilmiah karena pengukurannya bersifat
subjectif
2. Pelaksanaannya yang lebih sulit dibandingkan
penelitian kuantitatif
3. Kemampuan generalisasi yang rendah
4. Kurang memberi sumbangan pada persoalan-
persoalan praktis mengatasi suatu masalah
5. Biaya akomodasi yang relatif besar
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
dan R & D. Bandung: Alfabeta
Salahudian, A (2010). Bimbingan dan Konseling. Bandung:
Pustaka Setia
Supriadi n Zamroni A (2010). Pemahaman Individu.
Jombang: Universitas Darul Ulum
Arikunto, S (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara
Azwar, S (2010). Penyusunan Skala psikologi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Harum, A (2013). Tes Psikologi. Tersedia: ( http://bukunnq.
wordpress.com/tes-psikologi/
Choirul, A (2011). Teknik-teknik Memahami Murid.
Tersedia: http://mza6bk.blogspot.com/2011/03/teknik-
teknik-memahami-murid.html [Kamis, 03 Maret 2011]

More Related Content

What's hot

Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisissafutri nurhidayah
 
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)Amalianur_rizki
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)Nur Arifaizal Basri
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Mustaqim Furohman
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerIis Nurul Fitriyani
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSIlma Urrutyana
 
Tugas perkembangan ii emosi dewasa awal
Tugas  perkembangan ii emosi dewasa awalTugas  perkembangan ii emosi dewasa awal
Tugas perkembangan ii emosi dewasa awalswirawan
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianAfra Balqis
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)mncgita
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyVivia Maya Rafica
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Umi Arifah
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Pointalekbadrudin
 
Makalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
Makalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas MercubuanaMakalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
Makalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas MercubuanaAndreasFN
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiEndang20
 
TEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie klienTEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie kliendihastinee
 
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan KebudayaanPertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan KebudayaanVivia Maya Rafica
 

What's hot (20)

Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
 
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
 
Pendekatan client centered
Pendekatan client centeredPendekatan client centered
Pendekatan client centered
 
Tugas perkembangan ii emosi dewasa awal
Tugas  perkembangan ii emosi dewasa awalTugas  perkembangan ii emosi dewasa awal
Tugas perkembangan ii emosi dewasa awal
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Point
 
Materi psikometri ss
Materi psikometri ssMateri psikometri ss
Materi psikometri ss
 
ALBERT BANDURA
ALBERT BANDURAALBERT BANDURA
ALBERT BANDURA
 
Makalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
Makalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas MercubuanaMakalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
Makalah Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 
TEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie klienTEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie klien
 
Ppt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisPpt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisis
 
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan KebudayaanPertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
 

Viewers also liked

Pengukuran dan uji perilaku
Pengukuran dan uji perilakuPengukuran dan uji perilaku
Pengukuran dan uji perilakuSeta Wicaksana
 
Ujian pengukuran dalam psikologi
Ujian pengukuran dalam psikologiUjian pengukuran dalam psikologi
Ujian pengukuran dalam psikologinabilah affandi
 
Pengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji PsikologisPengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji Psikologispjj_kemenkes
 
Tugas psikodiagnostik sejarah tes
Tugas psikodiagnostik sejarah tesTugas psikodiagnostik sejarah tes
Tugas psikodiagnostik sejarah tesFiTraah ViyanTy II
 
UJIAN & PENGUKURAN DLM PSIKOLOGI
UJIAN & PENGUKURAN DLM PSIKOLOGIUJIAN & PENGUKURAN DLM PSIKOLOGI
UJIAN & PENGUKURAN DLM PSIKOLOGIInna Khoirunna
 
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centeredHubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centeredNailiamani Aman
 
Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)Pharmacist
 
Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilakuuyunk93
 
Psikodiagnostik: Metode dan Teknik Psikodiagnostik
Psikodiagnostik: Metode dan Teknik PsikodiagnostikPsikodiagnostik: Metode dan Teknik Psikodiagnostik
Psikodiagnostik: Metode dan Teknik PsikodiagnostikIqbal Nugraha
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalSentra Komputer dan Foto Copy
 
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniBahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniMuhaimin Abu Faiz
 
02 sejarah tes psikologis
02 sejarah tes psikologis02 sejarah tes psikologis
02 sejarah tes psikologisMusa Hutauruk
 
Memahami tes kematangan pada anak
Memahami tes kematangan pada anakMemahami tes kematangan pada anak
Memahami tes kematangan pada anakFridha Rasjid
 
Work Styles: understand them using the mbti
Work Styles: understand them using the mbtiWork Styles: understand them using the mbti
Work Styles: understand them using the mbtiMaurizio Morselli
 

Viewers also liked (20)

Pengukuran dan uji perilaku
Pengukuran dan uji perilakuPengukuran dan uji perilaku
Pengukuran dan uji perilaku
 
Pengukuran Psikologi
Pengukuran PsikologiPengukuran Psikologi
Pengukuran Psikologi
 
Ujian pengukuran dalam psikologi
Ujian pengukuran dalam psikologiUjian pengukuran dalam psikologi
Ujian pengukuran dalam psikologi
 
Pengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji PsikologisPengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji Psikologis
 
Tugas psikodiagnostik sejarah tes
Tugas psikodiagnostik sejarah tesTugas psikodiagnostik sejarah tes
Tugas psikodiagnostik sejarah tes
 
UJIAN & PENGUKURAN DLM PSIKOLOGI
UJIAN & PENGUKURAN DLM PSIKOLOGIUJIAN & PENGUKURAN DLM PSIKOLOGI
UJIAN & PENGUKURAN DLM PSIKOLOGI
 
Metode observasi
Metode observasiMetode observasi
Metode observasi
 
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centeredHubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
 
Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)
 
Ciri pengukuran psikologi
Ciri pengukuran psikologiCiri pengukuran psikologi
Ciri pengukuran psikologi
 
Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilaku
 
Psikodiagnostik: Metode dan Teknik Psikodiagnostik
Psikodiagnostik: Metode dan Teknik PsikodiagnostikPsikodiagnostik: Metode dan Teknik Psikodiagnostik
Psikodiagnostik: Metode dan Teknik Psikodiagnostik
 
Beck Depression Uji Kemurungan
Beck Depression Uji KemurunganBeck Depression Uji Kemurungan
Beck Depression Uji Kemurungan
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
 
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniBahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
 
02 sejarah tes psikologis
02 sejarah tes psikologis02 sejarah tes psikologis
02 sejarah tes psikologis
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Penjelasan konvensi
Penjelasan konvensiPenjelasan konvensi
Penjelasan konvensi
 
Memahami tes kematangan pada anak
Memahami tes kematangan pada anakMemahami tes kematangan pada anak
Memahami tes kematangan pada anak
 
Work Styles: understand them using the mbti
Work Styles: understand them using the mbtiWork Styles: understand them using the mbti
Work Styles: understand them using the mbti
 

Similar to Metode Penelitian Kualitatif

Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD
Makalah Bimbingan tehnik non tes di SDMakalah Bimbingan tehnik non tes di SD
Makalah Bimbingan tehnik non tes di SDPoppy Yogita
 
Contoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikanContoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikanTerminal Purba
 
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Teknik Nontes
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Teknik NontesPengembangan Sistem Evaluasi PAI - Teknik Nontes
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Teknik NontesHaristian Sahroni Putra
 
Teknik pengumpulan data melalui metode observasi
Teknik pengumpulan data melalui metode observasiTeknik pengumpulan data melalui metode observasi
Teknik pengumpulan data melalui metode observasiBellarmino Krishna Wardhana
 
KULIAH 5 (PENGUMPULAN DATA).pptx
KULIAH 5 (PENGUMPULAN DATA).pptxKULIAH 5 (PENGUMPULAN DATA).pptx
KULIAH 5 (PENGUMPULAN DATA).pptxAnggunRusyantia
 
Modul 3 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 3 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 3 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 3 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
Standar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan KebidananStandar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan Kebidananpjj_kemenkes
 
Standar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan KebidananStandar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan Kebidananpjj_kemenkes
 
Metode penelitian s1 pert 14
Metode penelitian s1 pert 14Metode penelitian s1 pert 14
Metode penelitian s1 pert 14dydik
 
Pedoman Praktikum Observasi
Pedoman Praktikum ObservasiPedoman Praktikum Observasi
Pedoman Praktikum Observasipjj_kemenkes
 
Penyusunan laporan adminkes bahan.pptx
Penyusunan laporan adminkes bahan.pptxPenyusunan laporan adminkes bahan.pptx
Penyusunan laporan adminkes bahan.pptxwanastore
 
3. instrumen dan teknik pengumpulan data
3. instrumen dan teknik pengumpulan data3. instrumen dan teknik pengumpulan data
3. instrumen dan teknik pengumpulan dataJan Hutahaean
 
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
Instrumen dan Teknik  Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdfInstrumen dan Teknik  Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdfesdeenduaranggailung
 

Similar to Metode Penelitian Kualitatif (20)

Materi evaluasi pendidikan
Materi evaluasi pendidikanMateri evaluasi pendidikan
Materi evaluasi pendidikan
 
Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD
Makalah Bimbingan tehnik non tes di SDMakalah Bimbingan tehnik non tes di SD
Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Contoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikanContoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikan
 
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta DidikTeknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
 
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Teknik Nontes
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Teknik NontesPengembangan Sistem Evaluasi PAI - Teknik Nontes
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Teknik Nontes
 
Metode+penelitian+10
Metode+penelitian+10Metode+penelitian+10
Metode+penelitian+10
 
Teknik pengumpulan data melalui metode observasi
Teknik pengumpulan data melalui metode observasiTeknik pengumpulan data melalui metode observasi
Teknik pengumpulan data melalui metode observasi
 
KULIAH 5 (PENGUMPULAN DATA).pptx
KULIAH 5 (PENGUMPULAN DATA).pptxKULIAH 5 (PENGUMPULAN DATA).pptx
KULIAH 5 (PENGUMPULAN DATA).pptx
 
Modul 3 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 3 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 3 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 3 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
Standar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan KebidananStandar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan Kebidanan
 
Standar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan KebidananStandar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan Kebidanan
 
Metode penelitian s1 pert 14
Metode penelitian s1 pert 14Metode penelitian s1 pert 14
Metode penelitian s1 pert 14
 
Pedoman Praktikum Observasi
Pedoman Praktikum ObservasiPedoman Praktikum Observasi
Pedoman Praktikum Observasi
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Penyusunan laporan adminkes bahan.pptx
Penyusunan laporan adminkes bahan.pptxPenyusunan laporan adminkes bahan.pptx
Penyusunan laporan adminkes bahan.pptx
 
Metode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirementMetode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirement
 
Metode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirementMetode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirement
 
3. instrumen dan teknik pengumpulan data
3. instrumen dan teknik pengumpulan data3. instrumen dan teknik pengumpulan data
3. instrumen dan teknik pengumpulan data
 
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
Instrumen dan Teknik  Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdfInstrumen dan Teknik  Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data_3-140330221805-phpapp01.pdf
 

More from Riska Nur'Akhidah Sari

Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014Riska Nur'Akhidah Sari
 
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan KonselingProfesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan KonselingRiska Nur'Akhidah Sari
 
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanMakalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanRiska Nur'Akhidah Sari
 
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta DidikModul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta DidikRiska Nur'Akhidah Sari
 
Modul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
Modul Pengukuran Peminatan Peserta DidikModul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
Modul Pengukuran Peminatan Peserta DidikRiska Nur'Akhidah Sari
 
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013Riska Nur'Akhidah Sari
 
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan KonselingModul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan KonselingRiska Nur'Akhidah Sari
 
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital PrintingProposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital PrintingRiska Nur'Akhidah Sari
 
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...Riska Nur'Akhidah Sari
 

More from Riska Nur'Akhidah Sari (20)

Lembar Jawaban AUM Umum
Lembar Jawaban AUM UmumLembar Jawaban AUM Umum
Lembar Jawaban AUM Umum
 
Modul BK SMK KURTILAS
Modul BK SMK KURTILASModul BK SMK KURTILAS
Modul BK SMK KURTILAS
 
Bab I
Bab IBab I
Bab I
 
Resume Buku Menjadi Guru yang Baik
Resume Buku Menjadi Guru yang BaikResume Buku Menjadi Guru yang Baik
Resume Buku Menjadi Guru yang Baik
 
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
 
Sosiometri
SosiometriSosiometri
Sosiometri
 
Kucing Kebakaran
Kucing KebakaranKucing Kebakaran
Kucing Kebakaran
 
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan KonselingProfesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
 
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanMakalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
 
Modul Pelayanan Peserta Didik
Modul Pelayanan Peserta DidikModul Pelayanan Peserta Didik
Modul Pelayanan Peserta Didik
 
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta DidikModul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
 
Modul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
Modul Pengukuran Peminatan Peserta DidikModul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
Modul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
 
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
 
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan KonselingModul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
 
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital PrintingProposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
 
Angket Pilihan Karier
Angket Pilihan KarierAngket Pilihan Karier
Angket Pilihan Karier
 
Validitas dan Reliabelitas
Validitas dan ReliabelitasValiditas dan Reliabelitas
Validitas dan Reliabelitas
 
Ratu digital printing
Ratu digital printingRatu digital printing
Ratu digital printing
 
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
 
Resume evaluasi program bk
Resume evaluasi program bkResume evaluasi program bk
Resume evaluasi program bk
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

Metode Penelitian Kualitatif

  • 1. DAFTAR ISI BAB 1 OBSERVASI A. Pengertian Observasi ..................................... 1 B. Macam-macam Observasi .............................. 1 1. Situasi Observasi ........................................ 1 2. Keterlibatan Observer ................................ 2 3. Tujuan Observasi ....................................... 3 4. Alat Observasi ............................................ 3 5. Kelebihan Observasi .................................. 4 6. Kelemahan Observasi ................................. 4 7. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Teknik Observasi ....................................... 4 BAB 2 WAWANCARA A. Pengertian Wawancara ................................... 5 B. Macam-macam Wawancara ........................... 5 1. Tujuan Wawancara ..................................... 6 2. Jumlah Orang yang di wawancara ............. 6 C. Keterlibatan Intervier ..................................... 7 D. Kelebihan Wawancara ................................... 7 E. Kelemahan Wawancara .................................. 8
  • 2. F. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Teknik Wawancara ......................................... 8 BAB 3 SKALA PSIKOLOGI A. Pengertian Skala Psikologis ........................... 9 B. Tahapan Penyusunan Skala Psikologis .......... 9 C. Cara Analisis Isi dan Konstrak Skala Psikologi ......................................................... 14 D. Kelemahan Skala Psikologi ........................... 14 BAB 4 SOSIOMETRI A. Pengertian Sosiometri .................................... 15 B. Kriteria Hubungan Sosial ............................... 15 C. Manfaat Sosiometri ........................................ 15 D. Kelebihan Sosiometri ..................................... 16 E. Kelemahan Sosiometri ................................... 17 BAB 5 TES PSIKOLOGI A. Pengertian Tes Psikologi ................................ 18 B. Macam-macam Tes Psikologis ...................... 18 1. Tujuan Observasi ....................................... 19 2. Jumlah Peserta Tes ..................................... 19 3. Objek Mental yang Diselidiki .................... 19 4. Materi Tes Psikologis ................................. 19 C. Kelebihan Sosiometri ..................................... 20 D. Kelemahan Sosiometri ................................... 20 BAB 6 STUDI KASUS A. Pengertian Studi Kasus .................................. 21 B. Persiapan Studi Kasus .................................... 21 C. Kelebihan Studi Kasus.................................... 22 D. Kelemahan Studi Kasus ................................. 22 DAFTAR PUSTAKA ...................................................... 23
  • 3. BAB 1 OBSERVASI A. Pengertian Observasi Observasi adalah salah satu cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung dalam jangka waktu tertentu. Orang yang melaksanakan observasi disebut dengan observer. Sedangkan yang diobservasi disebut observee B. Macam-macam Observasi Klasifikasi tentang macam-macam obervasi dapat dilihat dari beberapa sudut pandang. Berikut akan disajikan beberapa sudut pandang tentang klasifikasi dari macam-macam observasi berdasarkan: 1. Situasi Observasi Berikut beberapa situasi observasi antara lain: a. Observasi pada situasi bebas (free situation), yaitu observasi yang dilakukan pada situasi yang wajar, tanpa ada campur tangan dari observer b. Observasi pada situasi yang dimanipulasi (manipulated situation), yaitu situasi yang sudah dirancang oleh observer. c. Observasi pada situasi setengah terkontrol (partially controlled situation), yaitu merupakan penggabungan dari Observasi pada situasi bebas dan situasi yang dimanipulasi 2. Keterlibatan Observer Berdasarkan atas keterlibatan observer, maka observasi dapat dibedakan atas tiga jenis yaitu: a. Observasi Partisipan Dalam observasi ini observer terlibat langsung dalam kegiatan observee yang ingin diamati. b. Observasi Nonpartisipan Dalam observasi nonpartisipan observer tidak terlibat langsung, melainkan hanya sebagai pengamat independen. c. Observasi Quasi Partisipan Dalam observasi ini observer hanya berpura- pura saja turut ambil bagian dalam situasi kegiatan observee yang ingin diamati
  • 4. 3. Tujuan Observasi Berdasarkan Tujuannya, observasi dibedakan atas : a. Observasi sistematis, yaitu observasi yang menggunakan instrument yang sistematis dan sudah baku b. Observasi tidak terstruktur, yaitu, observasi yang tidak menggunakan instrument yang telah baku melainkan hanya menggunakan rambu-rambu pengamatan sehingga hasil yang dicatata pun hanya semua tingkah laku yang dianggap penting 4. Alat Observasi Berikut beberapa alat observasi antara lain: a. Anecdotal records yaitu daftar riwayat perilaku luar biasa observee b. Catatan berkala yaitu catatan berkala perilaku observee selama proses observasi c. Check list yaitu suatu daftar yang mengandung faktor-faktor yang diobservasi d. Rating scale yaitu suatu daftar yang berisi sifat-sifat yang harus dicatat secara bertingkat e. Mechanical devices yaitu penggunaan teknologi C. Kelebihan Observasi 1. Data yang diperoleh bersifat alamiah 2. Dapat dilakukan disemua tempat 3. Pencatatan hasil observasi dapat dilakukan kapanpun 4. Subyek yang diobservasi tidak merasa terbebani tugas tambahan D. Kelemahan Observasi 1. Waktu yang dibutuhkan relatif lama 2. Hasil observasi sering bersifat subyektif 3. Data yang diperoleh sering dibuat-buat 4. Hasil observasi sangat dipengaruhi oleh kondisi badan 5. Biaya yang dibuthkan lebih besar 6. Adanya perilaku yang terlewat E. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Teknik Observasi: a. Perencanaan observasi yang matang b. Bertindak rendah hati c. Tidak mengganggu observees maupun individu lainnya d. Tidak membuat asumsi-asumsi
  • 5. BAB 2 WAWANCARA A. Pengertian Wawancara Menurut I Djumhur dan Muh. Surya (1985) wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikas tersebut dilakukan dengan dialog (tanya jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung. Alat yang digunakan pada teknik wawancara seperti tape recorder, gambar, brosur, dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara B. Macam-macam Wawancara Klasifikasi tentang macam-macam wawancara dapat dilihat dari beberapa sudut pandang. Berikut akan disajikan beberapa sudut pandang tentang klasifikasi dari macam-macam wawancara berdasarkan: 1. Tujuan wawancara Berdasarkan tujuannya, wawancara dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: a. The employment interview Wawancara yang ditujukan untuk mendapatkan gambaran sejauh mana sifat-sifat yang dimiliki seseorang terhadap kriteria yang dibutuhkan b. Informational interview Wawancara yang ditujukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan c. Administrasi interview Wawancara yang dijalankan untuk keperluan administrasi d. Konseling interview Wawancara yang dijalankan untuk keperluan konseling 2. Jumlah orang yang diwawancara Berdasarkan jumlah orang yang diwawancara, wawancara dapat dibedakan atas: a. Wawancara individual b. Wawancara kelompok
  • 6. 3. Keterlibatan Intervier Berdasarkan keterlibatan intervier, wawancara dbedakan menjadi tiga macam, yaitu: a. The non-directive Wawancara yang kurang terpimpin, dan kurang didasari oleh pedoman-pedoman yang baku b. The focused interview Wawancara yang dilakukan langsung terhadap orang terkait c. The repeated interview Wawancara yang dilakukan secara berulang- ulang C. Kelebihan Wawancara 1. Pertanyaan yang kurang jelas dapat diperjelas langsung oleh intervier 2. Bahasa yang dgunakan dapat disesuaikan langsung dengan bahasa interviee 3. Adanya face to face dapat meningkatkan hubungan antara intervier dengan intervee D. Kelemahan Wawancara 1. Waktu yang dibutuhkan relatif lama 2. Tenaga yang dibutuhkan cukup besar 3. Dapat memakan banyak biaya 4. Membutuhkan keahlian 5. Hasil tidak objektif F. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Teknik Observasi: 1. Pertanyaan disipakan sebaik mungkin 2. Sejelas mungkin menyampaikan maksud dan tujuan wawancara 3. Ciptakan hubungan yang baik dengan interviee 4. Pertanyaan disampaikan dengan jelas, hati-hati dan teliti 5. Bahasa yang digunakan disesuaikan dengan interviee 6. Ciptakan suasana wawancara sefleksibel mungkin 7. Manfaatkan waktu sebaik mungkin
  • 7. BAB 3 SKALA PSIKOLOGIS A. Pengertian Skala Psikologis Skala psikolog adalah alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan konstrak atau konsep psikologis .yang menggambarkan aspek kepribadian individu seperti : tendensi agresifitas, sikap terhadap sesuatu, self esteem, kecemasan, persepsi, dan motivasi B. Tahapan Penyusunan Skala Psikologis Alur kerja dalam penyusunan skala psikologis, sebagai berikut : a. Penetapan tujuan, dimulai dari identifikasi tujuan ukur, yaitu memilih suatu definisi dan mengenali teori yang mendasari konstrak psikologis atribut yang hendak diukur. b. Operasionalisasi konsep yaitu memahami konsep yang akan diteliti. Misal, seorang mahasiswa hendak meneliti tentang “konsep diri” siswa, pada tahap ini sebaiknya ia sudah memahami konstrak teori tentang ‘konsep diri” secara benar. Misal : pengertian konsep diri, isi konsep diri, struktur konsep diri, faktor yang mempengaruhi konsep diri, ciri-ciri konsep diri, dan indikator-indikator konsep diri. Mendasarkan konstraknya peneliti mengembangkan item-itemnya. c. Pemilihan bentuk stimulan, yaitu menetapkan bentuk atau format stimulus yang akan digunakan. Bentuk ini berkaitan dengan metode penskalaa yang lebih tergantung pada kelebihan teoritis dan manfaat praktis format yang bersangkutan. d. Penulisan aitem/reviu aitem Sutrisno Hadi menyebutkan beberapa kaidah dalam penulisan aitem, sebagai berikut : 1) Gunakan kalimat yang sederhana, jelas dan mudah dimengerti oleh responden, serta mengikuti tata tulis dan tata bahasa yang baku. 2) Hindari penggunaan kata-kata ambigu dan tidak berguna. 3) Hindari penggunaan kata-kata yang menggiring
  • 8. 4) Menulis aitem yang langsung mengacu pada atribut yang akan diungkap. 5) Perhatikan indikator perilaku yang hendak diungkap sehingga stimulus dan pilihan jawaban tetap relevan dengan tujuan pengukuran. 6) Mengkaji ulang jawaban yang diperoleh 7) Isi aitem tidak boleh mengandung keinginan sosial ataupun yang dianggap baik dalam norma sosial 8) Aitem dibuat dalam arah favorabel (positif) dan dalam arah favirabel (negatif) sehingga responden akan membaca lebih teliti dan sungguh-sungguh. e. Reviu aitem, yaitu memeriksa hasil yang diperoleh dengan indikator perilaku yang hendak diungkap dan pedoman penulisan aitem yang ditentukan. f. Uji coba bertujuan untuk mengetahui apakah kalimat- kalimat dalam aitem mudah dan dapat dipahami oleh responden. Juga sebagai salah satu jawaban praktis untuk memeperoleh data jawaban dari responden yang akan digunakan untuk penskalaan atau evaluasi kualitas aitem secara statistik. g. Analisis aitem merupakan proses pengujian parameter- parameter aitem guna mengetahui apakah aitem memenuhi persyaratan psikometris untuk disertakan sebagai bagian dari skala. Parameter aitem yang perlu diuji adalah kemampuan aitem untuk membedakan individu ke dalam berbagai tingkatan kualitatif atribut yang diukur mendasarkan skor kuantitatif. Misalnya, ingin menguji motivasi belajar seseorang, maka aitem tersebut bisa menunjukkan perbedaan individu yng motivasi belajarnya tinggi, sedang dan rendah. h. Kompilasi I, berdasarkan dari analisis aitem, maka aitem-aitem yang tidak memenuhi persyratan psikometris harus diperbaiki terlebih dahulu agar dapat masuk ke dalam skala, begitu pula aitem-aitem yang telah memenuhi persyatan tidak serta merta dapat masuk ke dalam skala, karena proses kompilasi harus mempertimbangkan proporsionalitas skala sebagaimana dideskripsikan oleh blue-printnya. Beberapa yang perlu diperhatikan dalam mengkompilasi aitem-aitem yang sudah memenuhi persyaratan, anatara lain : 1) Apakah suatu aitem memenuhi persyaratan – indikator psikometris atau tidak
  • 9. 2) Proposionalitas komponen-komponen skala seperti tertera dalam blue-print i. Kompilasi II yaitu pelaksanaan uji reliabilitas. Jika koefisien reliabilitas kurang memuaskan, maka kembali ke tahap kompilasi dan merakit ulang skala dengan lebih mengutamakan aitem dengan daya deskriminasi tinggi j. Format akhir, dalam format akhir skala sebaiknya ditata dalam tampilan yang menarik tetapi tetap memudahkan responden untuk membaca dan menjawabnya. Menurut Saifuddin Azwar (2010), ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu : 1)Perlu dilengkapi dengan pengerjaan dan lebar jawab yang terpisah 2) Ukuran kertas juga disesuaikan dengan panjangnya skala, agar berkas skala tidak nampak terlalu tebal yang menyebabkan responden kehilangan motivasi 3) Ukuran huruf juga perlu mempertimbangkan usia responden. C. Cara Analisis Isi dan Konstrak Skala psikologis 1. Cara analisis isi Yaitu dengan memahami indikator-indikator yang tampak 2. Cara analisis konstrak Yaitu dengan memahami konsep kepribadian individu. Seperti kecemasan, minat, agresivitas, harga diri, kepercayaan diri, motivasi dan penyesuaian diri, kepuasan, dan sebagainya. D. Kelemahan Skala Psikologi 1. Bersifat laten dan tidak mempunyai eksistensi riil 2. Aitem-aitem yang ada hanya berdasarkan perilaku yang Nampak 3. Respons yang diberikan sangat dipengaruhi oleh suasana hati 4. Interpretasi datanya hanya dapat dilakukan secara normative
  • 10. BAB 4 SOSIOMETRI A. Pengertian Sosiometri Sosiometri adalah suatu cara untuk mendapatkan data mengenai hubungan atau kontak sosial seseorang. Sosiometri erat kaitannya dengan kuisoner, karena untuk mendapatkan materi dalam sosiometri harus menggunakan kuisoner terlebih dahulu. B. Kriteria Hubungan Sosial Kriteria baik atau tidaknya hubungan sosial seseorang dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu: 1. Frekuensi, yaitu sering atau tidaknya anak tersebut bergaul 2. Intensitas, yaitu kedekatan dalam bergaul 3. Popularitas, yaitu banyak sedikitnya teman bergaul C. Manfaat Sosiometri 1. Memperbaiki hubungan insani. 2. Menentukan kelompok kerja 3. Meneliti kemampuan memimpin seseorang individu dalam kelompok tertentu untuk suatu kegiatan tertentu. 4. Mengetahui bagaimana hubungan sosial / berteman seorang individu dengan individu lainnya. 5. Mencoba mengenali problem penyesuaian diri seorang individu dalam kelompok sosial tertentu. 6. Menemukan individu mana yang diterima / ditolak dalam kelompok sosial tertentu. C. Kelebihan sosiometri 1. Mengetahui hubungan sosial antar siswa. 2. Meningkatkan hubungan sosial antar siswa. 3. Menempatkan siswa dalam kelompok yang sesuai. 4. Menemukan siswa mana yang mempunyai masalah penyesuaian diri dengan kelompoknya. 5. Membantu meningkatkan partisipasi sosial diantara siswa dengan penerimaan sosialnya. 6. Membantu meningkatkan pemahaman siswa dalam pergaulan yang sedang dialami.
  • 11. 7. Membantu konselor dalam menciptakan iklim sosial yang lebih baik dengan menyesuaikan program yang konstruktif. D. Kelemahan sosiometri. 1. Sangat sulit dijamin kerahasiaannya, karena siswa cenderung saling mananyai pilihannya. 2. Siswa memilih bukan atas dasar pertimbangan dengan siapa dia akan paling berhasil dalam melakukan pekerjaan, tetapi atas dasar rasa simpati dan antipati. 3. Memerlukan waktu banyak / lama. BAB 5 TES PSIKOLOGI A. Pengertian Tes psikologi Tes psikologi adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dan mendeskripsikan kepribadian sesorang. Baik tidaknya suatu tes bergantung pada validitas dan reliabilitas tes tersebut. Validitas yaitu mengukur sebenarnya apa yang akan diukur. Sedangkan reabilitas yaitu kepastian dan ketepatan hasil tes. B. Macam-macam Tes Psikologi Klasifikasi tentang macam-macam tes dapat dilihat dari beberapa sudut pandang. Berikut akan disajikan beberapa sudut pandang tentang klasifikasi dari macam- macam tes berdasarkan: 5. Tujuan Tes Psikologi Adapun tujuannya di adakan tes psikologi yaitu untuk: a. Seleksi
  • 12. b. Keperluan pemilihan jabatan dan pendidikan c. Keperluan bimbingan dan konseling d. Keperluan terapi 6. Jumlah peserta tes Berdasarkan banyaknya orang yang di tes, tes dapat dibedakan sebagai berikut: a. Tes individual (perseorangan) yaitu tes yang dikerjakan secara individual b. Tes kelompok (group) yaitu yang diberikan untuk suatu kelompok pada waktu tertentu 7. Objek mental yang diselidiki Berdasarkan objek mental yang ingin diselidiki, tes dapat dibedakan atas: a. Tes kepribadian b. Tes bakat c. Tes intelegensi d. Tes minat 8. Materi tes Bila ditinjau dari segi materi tes dibedakan atas: a. Tes verbal adalah tes yang menggunakan bahasa (baik lisan mauapun tulisan) b. Tes non verbal adalah tes yang point-pointnya terdiri dari gambar-gambar, garis-garis dan sebagainya. Contoh jenis tes ini adalah Tes Psikotes C. Kelebihan Tes Psikologi 1. Dapat mengungkap data yang tidak dapat terungkap dengan teknik lain 2. Dapat menjelaskan masalah psikodinamik seseorang 3. Dapat mengetahui keadaan jiwa seseorang D. Kelemahan Tes Psikologi 1. Dibutuhkan kahlian khusus 2. Ketidaktepatan Instrumen, karena Tes hanya terbatas dalam mengungkap aspek perilaku individu dan tidak dapat mengetahui indikasi motivasi pribadi individu untuk sukses 3. Kemungkinan adanya reakasi-reaksi negatif terhadap situasi testing dan tester 4. Hasil testing sangat dipengaruhi oleh situasi dan fasilitas yang ada
  • 13. BAB 5 STUDI KASUS A. Pengertian Studi Kasus Stud kasus adalah suatu metode penyelidikan untuk menyelidiki riwayat hidup seseorang B. Persiapan Studi Kasus Studi kasus bertujuan untuk memahami siswa sebagai individu dalam keunikannya dan dalam keseluruhannya.Serta membantu siswa untuk mencapai penyesuaian diri yang lebih baik. Terdapat beberapa persiapan sebelum melaksanakan studi kasus, yaitu: 1. Data pengenal 2. Gejala-gejala yang nampak 3. Interpretasi data 4. Langkah-langkah konseling yang akan diberikan C. Kelebihan Studi Kasus Pelaksanaan studu kasus memiliki beberapa kelebihan, diantaranya: 1. Mampu mengungkapkan hal-hal yang spesifik, unik dan mendetail 2. Tidak sekedar memberikan laporan faktual, tetapi juga memberi nuansa, suasana kebatinan dan pikiran-pikiran yang berkembang dalam kasus yang menjadi bahan studi yang tidak dapat ditangkap oleh penelitian kuantitatif yang ketat D. Kelemahan Studi Kasus 1. Kurang ilmiah karena pengukurannya bersifat subjectif 2. Pelaksanaannya yang lebih sulit dibandingkan penelitian kuantitatif 3. Kemampuan generalisasi yang rendah 4. Kurang memberi sumbangan pada persoalan- persoalan praktis mengatasi suatu masalah 5. Biaya akomodasi yang relatif besar
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Sugiyono (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Salahudian, A (2010). Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pustaka Setia Supriadi n Zamroni A (2010). Pemahaman Individu. Jombang: Universitas Darul Ulum Arikunto, S (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Azwar, S (2010). Penyusunan Skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Harum, A (2013). Tes Psikologi. Tersedia: ( http://bukunnq. wordpress.com/tes-psikologi/ Choirul, A (2011). Teknik-teknik Memahami Murid. Tersedia: http://mza6bk.blogspot.com/2011/03/teknik- teknik-memahami-murid.html [Kamis, 03 Maret 2011]