SlideShare a Scribd company logo
B A B I 
P E N D A H U L U A N 
A. Latar Belakang 
Kurikulum adalah sesuatu yang direncanakan sebagai pegangan guna mencapai 
tujuan pendidikan. Kurikulum bertujuan membawa peserta didik ke arah yang dicita-citakan. 
Kurikulum juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang hidup dan berlaku 
selama jangka waktu tertentu dan perlu direvisi secara berkala agar sesuai dengan 
perkembangan zaman. 
Kurikulum yang telah direncanakan dan dikembangkan di suatu sekolah tidak 
secara otomatis akan menghasilkan belajar murid yang memuaskan. Kurikulum yang 
baik belum tentu menghasilkan belajar murid dan cara mengajar guru yang baik pula 
karena setiap murid dan guru mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Kegiatan 
belajar yang baik tidak hanya ditentukan oleh materi yang diajarkan tetapi juga 
tergantung pada seberapa baik cara menyajikan materi tersebut. 
Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan, guru banyak mengalami masalah dan 
kesulitan. Masalah dan kesulitan yang dialami guru patutlah menjadi sorotan pada 
dunia pendidikan. Pencarian cara untuk mengatasinnya menjadi tanggung jawab 
pemerintah. Sehingga upaya pemerintah memberikan suatu wadah pembinaan guru 
agar mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi. Pembinaan akan 
meningkatkan kualitas maupun kecakapan guru dalam setiap perubahan yang terjadi. 
Dari semua pernyataan diatas telah jelas, bahwa pembinaan adalah mutlak 
dilaksanakan agar dalam pelaksanaan tugas guru dapat terhindar dan dapat mengatasi 
masalah yang dihadapi. Kemampuan guru dalam menyelesaikan masalah secara cepat, 
kreatif dan tidak menyimpangdari falsafah negara dan kebijakan pendidikan yang telah 
disepakati adalah hal yang diharapkan , untuk itu guru perlu untuk didorong untuk 
berani mengambil suatu tindakan dan mampu menyelesaikan masalah yang 
dihadapinya. Dengan demikian pembinaan dapat dikurangi dominasinya dan tinggal 
pengembangan dan peningkatan kualitas guru. 
1
B. Rumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang yang telah diurai diatas maka didapat rumusan 
masalah sebagai berikut : 
1. Apa saja gagasan dasar pembinaan kurikulum? 
2. Bagaimana cara dan persyaratan pembinaan? 
3. Apa saja tugas dan tanggung jawab Pembina? 
4. Apa tugas dan tanggung jawab yang dibina? 
5. Apa syarat – syarat Pembina? 
C. Tujuan 
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk menambah wawasan para 
pembaca dalam membina pelaksanaan kurikulum disekolah dasar nantinya. 
B A B II 
2
P E M B A H A S A N 
A. Gagasan Dasar Pembinaan Kurikulum 
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, guru banyak mengalami masalah 
dan kesulitan. Masalah dan kesulitan yang dialami guru patutlah menjadi sorotan pada 
dunia pendidikan. Pencarian cara untuk mengatasinnya menjadi tanggung jawab 
pemerintah. Sehingga upaya pemerintah memberikan suatu wadah pembinaan guru 
agar mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi. Pembinaan akan 
meningkatkan kualitas maupun kecakapan guru dalam setiap perubahan yang terjadi. 
Untuk mengatasi persoalan tersebut, guru perlu diperkenalkan dengan gagasan dan 
pembinaan pelaksanaan kurikulum, yang meliputi : 
1. Pengertian dan ruang lingkup pembinaan 
Pembinaan kurikulum adalah kegiatan mempertahankan dan menjaga 
pelaksanaan kurikulum yang ada dengan maksud untuk mencapai hasil yang lebih 
baik. Pembinaan kurikulum adalah menjaga dan mempertahankan agar pelaksanaan 
Kurikulum sesuai dengann ketentuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum ideal 
atau potensial, dengan kata lain upaya menyesuaikan kurikulum aktual dengan 
kurikulum potensial sehingga tidak terjadi kesenjangan. 
Pembinaan kurikulum merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh staf 
sekolah untuk menjaga dan mempertahankan agar kurikulum tetap berjalan 
sebagaimana seharusnya. Pembinaan kurikulum mengusahakan pelaksanaan 
kurikulum sesuai program dan ketentuan yang telah di tetapkan. Pembinaan 
kurikulum bertujuan agar memperoleh pelaksanaan kurikulum yang mantap, serta 
memperkecil atau meniadakan kesenjangan antara kurikulum ideal dengan aktual. 
Keberhasilan kurikulum itu sangat tergantung kepada bagaimana kurikulum itu 
dilaksanakan atau diimplementasikan. 
Seorang guru sangat membutuhkan pembinaan agar guru lebih berkualitas dan 
cakap. Ini dikarenakan kurangnya kemampuan seorang guru untuk merumuskan 
tujuan program pengajaran. Sehingga berdampak pada penyajian materi, metode 
pengajaran, dan hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran di kelas. 
Dengan demikian, pembinaan kemampuan untuk merencanakan guru dan 
pelaksanaan belajar mengajar harus ditingkatkan, baik guru pemula maupun senior. 
3
Pembinaan guru mempunyai 2 dasar yaitu : 
a. Pembinaan profesional adalah pembinaan guru yang berkaitan 
dengan tugas utama seorang guru (mengajar) yang berkaitan dengan teori 
perancangan dan pelaksanaan kurikulum. 
b. Pembinaan administrasi adalah pembinaan guru yang berhubungan 
dengan administrasian kumpulan tugas profesional guru tentang pengolah 
semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum. 
Kedua pembinaan tersebut merupakan hal yang sangat penting dan tidak dapat 
dipisahkan agar pelaksaan pembinaan kurikulum dapat terlaksana secara ideal. 
Oleh karena itu, pembina harus menguasai kedua jenis pembinaan ini. Dalam 
pembinaan administrative, pemimpin harus menguasai segala sesuatu yang 
berhubungan dengan pengelolaan yang menunjang pelaksanaan kurikulum. Dalam 
pembinaan akademik, pemimpin harus menguasai segala sesuatu yang berkaitan 
dengan teori perancangan dan pelaksanaan kurikulum. 
2. Pembinaan administratif dan professional 
Seperti telah dijelaskan diatas, ada dua pembinaan yang dapat dilaksanakan, 
yaitu pembinaan administrative dan pembinaan akademik/ profesional. Kedua 
pembinaan tersebut, dapat mencapai sasaran apabila para pembinanya selalu 
berpegang teguh pada patokan, kematangan yang dibina, dan pandangan pembina 
terhadap yang dibina. (Mohd. Ansyar;1991,133) 
a. Pembinaan administratif 
Pembinaan administratif mencakup pembinaan tentang kelengkapan dan 
keabsahan dokumen. Misalnya, buku yang berisikan seluruh data peserta didik, 
buku kehadiran kepala sekolah dan guru, buku yang berisikan inventaris 
sekolah, buku keuangan sekolah, daftar nilai, rencana pelaksanaan kurikulum 
dalam satu tahun dan satu caturwulan, persiapan mengajar dalam bentuk satuan 
pelajaran dan sebagainya. Pembinaan administratif perlu dilakukan agar 
sekolah dapat berjalan secara terencana, teratur dan setiap pelaksana 
pendidikan di sekolah (kepala sekolah, guru, kepala perpustakaan, sampai 
dengan pesuruh sekolah) dapat mengetahui tugas dan kewajibannya. 
b. Pembinaan professional 
4
Pembinaan profesional mecakup. pembinaan dalam bidang profesi 
kepembinaan dan profesi keguruan. Pemimpin harus menguasai segala sesuatu 
yang berkaitan dengan teori perancangan dan pelaksanaan kurikulum. 
Seperti yang telah dijelaskan diatas, kedua pembinaan tersebut tidak dapat 
dipisahkan satu sama lain. Keduanya saling berhubungan dan saling mendukung. 
Guru yang pandai dalam menyampaikan materi kepada anak akan kurang 
keprofesionalannya apabila ia tidak bisa mengatur administrasi baik yang 
berhubungan dengan kelasnya maupun lingkup yang lebih luas, begitupun 
sebaliknya. 
Dalam pembinaan administrasi dan akademik banyak yang dapat dilakukan 
guru misalnya melalui penataran, seminar, study banding serta rapat-rapat yang 
dihadiri guru. Apabila guru memperoleh informasi melalui ceramah atau bacaan, 
maka ia akan memperoleh pandangan baru tentang pendidikan. Timbul padanya 
kebutuhan dan motivasi untuk menerima perubahan yang menuju ke arah 
perbaikan. 
Pembinaan professional dapat mencapai sasaran apabila para pembinanya 
selalu berpegang pada: 
a. Dengan Acuan Patokan, meliputi: 
1) Pembinaan administrative dan pembinaan profesionalisme tidak dapat 
dipisahkan satu sama lain, karena mempunyai pengaruh yang kuat terhadap 
mutu hasil lulusan. 
2) Pembinaan dilaksanakan tatap muka dan komunikasi persuasive antara 
Pembina dan yang dibina seperti penataran, seminar untuk 
meningkatkanpengetahuan dan wawasan guru. 
3) Pembinaan lebih mengena pada yang dibina apabila diperlihatkan contoh-contoh 
konkretnya. 
4) Penataran bukan saja bermaksud membina guru, tetapi juga pemantapan dan 
pengembangan pengetahuan guru. 
5) Nasihat dan gagasan tidak cukup tetapi perlu contoh konkret atau model 
dari gagasan tersebut. 
6) Tatap muka merupakan pembinaan yang efektif. 
b. Dengan Acuan Kematangan 
5
Setiap guru mempunyai masa kematangan masing-masing yang terdiri dari 
kematangan psikologis, yaitu memiliki kemauan dalam bekerja dan 
kematangan dalam tugas yang relevan, yaitu memiliki kemampuan dalam 
bekerja. Tempo kematangan guru ada yang cepat mencapai kematangan karena 
bakat dan minatnya dan ada pula yang lambat karena menjadi guru adalah 
bukan pilihan hidupnya/terpaksa. Berdasarkan hal tersebut maka dapat 
dikelompokkan menjadi : 
1) Guru yang berkemauan dan berkemampuan 
Guru-guru ini mempunyai kematangan yang lengkap karena mereka 
mau dan mampu menjalankan tugasnya. Mereka mempunyai rasa tanggung 
jawab dan kemampuan yang dapat diandalkan. Mereka merasa malu kalau 
tugasnya belum beres. Mereka mampu bekerja keras dalam menyelesaikan 
tugasnya. 
2) Guru yang berkemampuan tetapi tidak berkemauan 
Guru-guru ini mampu menjalankan tugasnya tetapi tidak mau 
menjalankan tugasnya. Mereka membutuhkan motivasi agar mau 
memanfaatkan kemampuannya. 
3) Guru yang berkemauan tetapi tidak berkemampuan 
Guru-guru ini mampu menjalanbkan tugasnya tetapi tidak mampu 
melaksanakan apa yang seharusnya dilaksanakannya. Mereka membutuhkan 
pengarahan dan petunjuk agar dapat menjalankan tugasnya. 
4) Guru yang tidak berkemauan dan tidak berkemampuan 
Pembina akan mengalami kesulitan dalam mendorong mereka. Pembina 
harus memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas serta dorongan 
kemauan yang kuat agar mereka dapat menyelesaikan tugasnya. 
c. Dengan Acuan pandangan Pembinaan terhadap yang dibina 
Pembinaan yang baik didasarkan pada pola hubungan yang saling 
mempengaruhi antara Pembina dan yang dibina, sehingga diharapkan adanya 
hubungan yang harmonis antara Pembina dan yang dibina. Untuk memperoleh 
hubungan yang harmonis, seyogyanya Pembina mempunyai pandangan 
terhadap yang dibina, sebagai berikut: 
1) Guru mempunyai kemampuan untuk mengembangkan diri, srhingga hanya 
memerlukan motivasi untuk mengembangkan potensi guru tersebut. 
6
2) Pembina harus memandang hubungan antara Pembina dengan dengan yang 
dibina sebagai hubungan kerabat kerja bukan sebagai atasan dan bawahan 
sehingga dapat ditimbulkan dialog yang terbuka. 
3) Layanan professional didasarkan pada pandangan yang objektif. Artinya 
keadaan yang berhubungan dengan permasalahan proses belajar mengajar 
harus diterima sebagaimana adanya, yaitu kenyataan yang terjadi, didengar, 
dan dilihat terlepas dari perasaan subjektif atau sentiment pribadi. 
3. Organisasi pembinaan pelaksanaan kurikulum 
Pembinaan dapat dikembangkan dalam organisasi pembinaan secara vertical 
maupun horizontal. Pembinaan vertical adalah pembinaan dari orang yang jabatan 
atau kedudukannya lebih tinggi kepada bawahannya. Misalnya pembinaan guru 
oleh kepala sekolah, pembinaan kepala sekolah oleh penilik sekolah, dsb. 
Sedangkan pembinaan horizontal adalah pembinaan dari seseorang kepada orang 
lain yang jabatan atau kedudukannya sama (sederajat), misalnya pembinaan guru 
oleh guru lain, pembinaan kepala sekolah oleh kepala sekolah lain, dsb. 
Dalam pembinaan terhadap guru tersebut, terlebih dulu harus diketahui 
kompetensi guru sebagai partisipan dalam pengembangannya, pengetahuan guru 
tentang seluk-beluk kurikulum, bahan pelajaran, proses PMB, psikologi anak, 
sosiologi dan sebagainya, selain kompetensi umum seperti kemampuan membuat 
perencanaan, kemampuan untuk mencetuskan ide baru, kemampuan 
mempertemukan pandangan yang bertentangan dll. Setelah mengetahui kompetensi 
khusus maupun umum seorang guru barulah ditentukan langkah pembinaan apa 
yang sesuai dengan kekurangan dan masalah yang dihadapi guru. 
B. Cara dan Persyaratan Pembinaan 
1. Pembinaan di Sekolah 
Pembinaan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar, sistematis, dan 
berkelanjutan untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas profesi serta mutu 
kerja Pengawas, Kepala Sekolah, dan Guru. Tujuan pembinaan yakni untuk 
meningktkan kemampuan profesional para guru SD dalam meningkatkan mutu 
proses dan hasil belajar siswa dengan mendayagunakan segala sumber daya dan 
potensi yang dimiliki oleh sekolah, tenaga kependidikan dan masyarakat 
sekitarnya. 
7
Pengawas, kepala sekolah dan guru harus memiliki kompetensi yang 
meyakinkan yaitu Pengetahuan, keterampilan serta penguasaan kurikulum, materi 
pelajaran, metode mengajar, tekhnik evaluasi, dan memiliki komitmen terhadap 
tugas serta memiliki disiplin yang tinggi 
a. Pembinaan Guru oleh Guru 
Seperti peserta didik, guru juga merupakan individu yang unik yang 
berkembang dengan tempo kecepatan sendiri-sendiri. Ada yang cepat, ada pula 
yang lambat. Ada guru yang unggul dalam Mapel tertentu dan kurang di Mapel 
yang lain. Guru yang unggul dalam suatu mapel dapat menjadi Pembina bagi 
guru lain hal ini harus dikoordinasi oleh kepala sekolah. 
Cara pembinaan guru oleh guru: 
1) guru menyadari kelebihan dan kekurangan masing-masing sebagai langkah 
awal. 
2) guru mempunyai pandangan bahwa tidak ada halangan bagi guru untuk 
belajar dari teman sejawatnya meskipun usia dan pengalaman mereka 
berbeda. 
3) kepala sekolah member dorongan kepada semua guru untuk dapat membina 
guru lainnya. guru mempunyai minat dan kemauan yang besar untuk 
belajar. 
b. Pembinaan Guru Oleh Kepala Sekolah 
Kepala Sekolah sebagai pimpinan tertingi di dalam suatu sekolah 
mempunyai tugas yang kompleks dan dan sangat menentukan maju mundurnya 
suatu sekolah. Tugas Kepala Sekolah yang kompleks tersebut, tidak dapat 
dirumuskan seluruhnya kedalam suatu prosedur tugas Kepala Sekolah. Namun 
terdapat standar minimal yang harus di capai. 
Dengan segala kemampun serta pengalaman dan juga tanggung jawabnya, 
kepala sekolah dapat dan wajib memberikan pembinaan kepada guru. 
Pembinaan terebut akan berhasil apabila: Terjadinya hubungan akrab, 
kepala sekolah tidak memeriksa guru, guru merasa tidak diawasi atau di mata-matai 
dalam mengajar, dapat menjaga kelemahan guru di muka umum kecuali 
seijin guru, member saran bermanfaat bagi guru. 
Pembinaan yang dapat diberikan kepala sekolah antara lain: Tugas Kepala 
Sekolah di dalam membimbing ataupun membina para guru meliputi 
8
menyusun program pengajaran, melaksanakan program pengajaran dan BK, 
mengevaluasi hasil belajar, menganalisis hasil evaluasi belajar, dan 
melaksanakan program pengayaan dan perbaikan. 
c. Pembinaan Guru Oleh Penilik/Pengawas 
Penilik sekolah adalah orang yang telah berpengalaman sebagai guru, 
sebagai kepala sekolah,serta mempunyai hubungan dan wawasan yang luas. Hal 
tersebut dapat dimanfaatkan untuk untuk melaksanakan pembinaan. seorang 
pengawas harus memiliki 6 (enam) kompetensi minimal, yaitu kompetensi 
kepribadian, supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan, 
penelitian dan pengembangan serta kompetensi sosial. 
Pembinaan tersebut akan dapat terjalin apabila penilik member kesemptan 
pada guru dalam mengemukakan masalah dengan jaln mengunjungi KKG dan 
pengamatan interaksi PBM dikelas, penilik memperiapkan bahan konkret 
berupa contoh konkret, sikap terbuka penilik terhadap kritik guru. 
Pembinaan yang dapat dilakukan oleh pengawas terhadap guru antara 
lain: 
1) Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan 
mata pelajaran di sekolah berlandaskan standar isi, standar Supervisi 
Manajerial, kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip 
pengembangan KTSP. 
2) Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/ 
teknik pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai 
potensi siswa melalui bidang pengembangan di mata pelajaran di sekolah. 
3) Membimbing guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 
(RPP) untuk tiap bidang pengembangan di mata pelajaran di sekolah. 
4) Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan 
(di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan 
potensi siswa pada tiap bidang pengembangan mata pelajaran di sekolah. 
5) Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan 
menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran/ bimbingan tiap 
bidang pengembangan mata pelajaran di sekolah. 
9
6) Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk 
pembelajaran/ bimbingan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata 
pelajaran. 
Pengawas juga memberikan pembinaan kepada kepala sekolah, 
pembinaan itu dapat berupa: 
1) Pembinaan kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan 
pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di 
sekolah. 
2) Pembinaan kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan 
konseling di sekolah. 
3) Mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil yang 
dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam 
melaksanakan tugas pokoknya di sekolah. 
Memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan dan memanfaatkan 
hasil-hasilnya untuk membantu kepala sekolah dalam mempersiapkan 
akreditasi sekolah. 
2. Pembinaan di Luar Lingkungan Sekolah 
a. Kelompok Kerja Guru (KKG) 
Kelompok ini berfungsi untuk meningkatkan kemampuan para guru dalam 
merencanakan dan melaksanakan penyusunan materi pelajaran, pengadaan, 
atau pembuatan alat pelajaran, pengorganisasian materi pelajaran sumber 
belajar, kegiatan belajar mengajar, penilaian hasil belajar, pelayanan khusus 
bagi murid tertentu, pengaturan berbagai kegiatan seperti diskusi, mencari 
alternative penyelesaian berbagai masalah dan penetapan kesamaan berbagai 
kegiatan, sebagai tempat melakukan penataran mini. 
b. Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) 
Dalam kelompok ini Kepala Sekolah berusaha mencari alternative 
pemecahan masalah yang tidak dapat dipecahkan oleh KKG. 
c. Kelompok Kerja Penilik Sekolah (KKPS) 
Dalam kelompok ini, penilik sekolah mengadakan diskusi, tukar menukar 
informasi dalam mencari dan menemukan alternative pemecahan masalah yang 
dihadapi sekolah serta menentukan langkah yang tepat untuk melakukan 
pembinaan. 
10
d. Pusat Kegiatan Guru (PKG) 
PKG dijadikan pusat informasi bagi guru, kepala sekolah, dan penilik 
sekolah sehingga dapat mengetahui berbagai informasi pembaruan pendidikan 
di daerah tertentu. Sama seperti kelompok kegiatan lainnya yang digunakan 
sebagai pusat tukar menukar pengalaman dan berbagai hal yang dibutuhkan 
dalam proses belajar mengajar. 
C. Tugas dan Tanggung Jawab Pembina 
Beberapa tugas dan tanggung jawab Pembina, antara lain: 
1. Mencari peluang meningkatkan martabat dan harga diri guru 
2. Menyusun rencana pembinaan jangka panjang, menempuh dan pendek 
3. Kunjungan dan mengamati interaksi belajar 
4. Pertemuan dengan KKPS, KKKS, KKG dan PKG 
5. Mencari dan menemukan manusia sumber yang dapat membantu guru dan kepala 
sekolah 
6. Memberi kesempatan guru berpotensi sebagai pembina dalam mata pelajaran 
D. Tugas dan Tanggung Jawab yang Dibina 
Tugas dan tanggung jawab yang dibina, antara lain: 
1. Ikut serta dalam kegiatan pembinaan yang telah direncanakan 
2. Bersedia menerima penilik, kepala sekolah dan guru lain saat melakukan tugas 
mengajar 
3. Tidak keberatan menyampaikan KBM yang dilakukan secara jujur 
4. Bersedia menerima kritik 
5. Berusaha mencari bahan/materi yang tepat untuk KBM, cara penyajian dan 
penilaian 
6. Bersedia membantu teman sejawat 
7. Bersedia memberi saran – saran perbaikan KBM dan membantu memecahkan 
masalah yang dihadapi guru lain 
E. Syarat-syarat Pembina 
Pembinaan yang kondusif sangat mendukung keberhasilan pembinaan profesional 
guru. Pembinaan harus memenuhi syarat: 
1. Mampu membangkitkan minat dan motivasi guru dalam melaksanakan tugas 
profesinya 
11
2. Kreatif menghadapi berbagai macam guru dengan berbagai macam 
permasalahannya 
3. Peka terhadap situasi dan perubahan zaman 
B A B III 
P E N U T U P 
A. Kesimpulan 
12
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa : 
1. Keragaman kemampuan guru dalam merencanakan kegiatan belajar di SD 
menimbulkan masalah tersendiri. Pembinaan kemampuan guru untuk 
merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar perlu ditingkatkan, 
baik terhadap guru pemula maupun guru yang berpengalaman. 
2. Pembinaan professional dapat mencapai sasaran apabila para pembinanya selalu 
berpegang pada: acuan patokan, acuan kematangan, acuan pandangan pembinaan 
terhadap yang dibina. 
3. Struktur organisasi tersebut bukan struktur organisasi yang baku, ini berarti bahwa 
setiap Kantor Wilayah dapat membentuk susunan dan personalia sesuai dengan 
kondisi dan situasi di daerahnya masing-masing. 
4. Pembinaan profesi guru dapat dilakukan dengan berbagai cara dan tempat, seperti: 
di dalam lingkungan sekolah dan di luar lingkungan sekolah. 
5. Beberapa tugas dan tanggung jawab Pembina, antara lain: mencari peluang 
meningkatkan martabat dan harga diri guru, menyusun rencana pembinaan jangka 
panjang, menempuh dan pendek, kunjungan dan mengamati interaksi belajar, dll. 
6. Tugas dan tanggung jawab yang dibina, antara lain: ikut serta dalam kegiatan 
pembinaan yang telah direncanakan, bersedia menerima penilik, kepala sekolah dan 
guru lain saat melakukan tugas mengajar, tidak keberatan menyampaikan KBM 
yang dilakukan secara jujur, bersedia menerima kritik, dll. 
7. Pembinaan yang kondusif sangat mendukung keberhasilan pembinaan profesional 
guru. Pembinaan harus memenuhi syarat: mampu membangkitkan minat dan 
motivasi guru dalam melaksanakan tugas profesinya, kreatif menghadapi berbagai 
macam guru dengan berbagai macam permasalahannya, peka terhadap situasi dan 
perubahan zaman. 
B. Saran 
Karena mahasiswa PGSD nantinya akan terjun mengabdi kepada bangsa dan 
negara sebagai pendidik di SD, maka mahasiswa PGSD dianjurkan untuk mempelajari 
pemahaman tentang pembinaan pelaksanaan kurikulum di SD. 
13

More Related Content

What's hot

Penilaian pembelajaran
Penilaian pembelajaran Penilaian pembelajaran
Penilaian pembelajaran
Nurul Othman
 
Melaksanakan perubahan kurikulum
Melaksanakan perubahan kurikulumMelaksanakan perubahan kurikulum
Melaksanakan perubahan kurikulum
adah awie
 
PENDIDIKAN ISLAM ALAF 21
PENDIDIKAN ISLAM ALAF 21PENDIDIKAN ISLAM ALAF 21
PENDIDIKAN ISLAM ALAF 21
Kau Ilhamku
 
Contoh rancangan pengajaran berdasarkan model assure
Contoh rancangan pengajaran berdasarkan model assureContoh rancangan pengajaran berdasarkan model assure
Contoh rancangan pengajaran berdasarkan model assure
Suraliza Shukor
 
Ciri ciri guru yang efektif dan peranan guru dalam
Ciri ciri guru yang efektif dan peranan guru dalamCiri ciri guru yang efektif dan peranan guru dalam
Ciri ciri guru yang efektif dan peranan guru dalam
Nor Amalina Che ZamZan
 
Kemahiran pengunaan papan tulis
Kemahiran pengunaan papan tulisKemahiran pengunaan papan tulis
Kemahiran pengunaan papan tulis
Sohib AlQuran
 
Konsep pendidikan menurut islam
Konsep pendidikan menurut islamKonsep pendidikan menurut islam
Konsep pendidikan menurut islam
Suhaiza Shuib
 
Papan tulis
Papan tulisPapan tulis
Papan tulis
Ezt Eran
 
Pengenalan Pendidikan Khas
Pengenalan Pendidikan KhasPengenalan Pendidikan Khas
Pengenalan Pendidikan Khas
cikgusuepkhas
 
Pengertian implementasi kurikulum
Pengertian implementasi kurikulumPengertian implementasi kurikulum
Pengertian implementasi kurikulum
Fitria Hadri Yani
 

What's hot (20)

Penilaian pembelajaran
Penilaian pembelajaran Penilaian pembelajaran
Penilaian pembelajaran
 
Melaksanakan perubahan kurikulum
Melaksanakan perubahan kurikulumMelaksanakan perubahan kurikulum
Melaksanakan perubahan kurikulum
 
Tajuk : Kod etika keguruan
Tajuk : Kod etika keguruanTajuk : Kod etika keguruan
Tajuk : Kod etika keguruan
 
Kepimpinan Kurikulum Bilik Darjah
Kepimpinan Kurikulum Bilik DarjahKepimpinan Kurikulum Bilik Darjah
Kepimpinan Kurikulum Bilik Darjah
 
SME 6044 ISU-ISU KURIKULUM
SME 6044   ISU-ISU KURIKULUMSME 6044   ISU-ISU KURIKULUM
SME 6044 ISU-ISU KURIKULUM
 
Tajuk 4 done
Tajuk 4 doneTajuk 4 done
Tajuk 4 done
 
Faktor faktor mempengaruhi perubahan kurikulum
Faktor faktor mempengaruhi perubahan kurikulumFaktor faktor mempengaruhi perubahan kurikulum
Faktor faktor mempengaruhi perubahan kurikulum
 
PENDIDIKAN ISLAM ALAF 21
PENDIDIKAN ISLAM ALAF 21PENDIDIKAN ISLAM ALAF 21
PENDIDIKAN ISLAM ALAF 21
 
Pengenalan Kurikulum Pendidikan Islam Sekolah Rendah
Pengenalan Kurikulum Pendidikan Islam Sekolah RendahPengenalan Kurikulum Pendidikan Islam Sekolah Rendah
Pengenalan Kurikulum Pendidikan Islam Sekolah Rendah
 
Unit 1 sirah
Unit 1 sirahUnit 1 sirah
Unit 1 sirah
 
Contoh rancangan pengajaran berdasarkan model assure
Contoh rancangan pengajaran berdasarkan model assureContoh rancangan pengajaran berdasarkan model assure
Contoh rancangan pengajaran berdasarkan model assure
 
Ciri ciri guru yang efektif dan peranan guru dalam
Ciri ciri guru yang efektif dan peranan guru dalamCiri ciri guru yang efektif dan peranan guru dalam
Ciri ciri guru yang efektif dan peranan guru dalam
 
Kemahiran pengunaan papan tulis
Kemahiran pengunaan papan tulisKemahiran pengunaan papan tulis
Kemahiran pengunaan papan tulis
 
Model taba
Model taba Model taba
Model taba
 
Model Assure dan Model Addie
Model Assure dan Model AddieModel Assure dan Model Addie
Model Assure dan Model Addie
 
7. Cabaran Profesion Keguruan
7. Cabaran Profesion Keguruan7. Cabaran Profesion Keguruan
7. Cabaran Profesion Keguruan
 
Konsep pendidikan menurut islam
Konsep pendidikan menurut islamKonsep pendidikan menurut islam
Konsep pendidikan menurut islam
 
Papan tulis
Papan tulisPapan tulis
Papan tulis
 
Pengenalan Pendidikan Khas
Pengenalan Pendidikan KhasPengenalan Pendidikan Khas
Pengenalan Pendidikan Khas
 
Pengertian implementasi kurikulum
Pengertian implementasi kurikulumPengertian implementasi kurikulum
Pengertian implementasi kurikulum
 

Viewers also liked

Bab 9 Pembentukan dan pelaksanaan kurikulum
Bab 9 Pembentukan dan pelaksanaan kurikulumBab 9 Pembentukan dan pelaksanaan kurikulum
Bab 9 Pembentukan dan pelaksanaan kurikulum
Vince Here
 
2 pengurusan kurikulum kspk
2 pengurusan kurikulum kspk2 pengurusan kurikulum kspk
2 pengurusan kurikulum kspk
lianasahperi
 
Tajuk 11-model-pembinaan-kurikulum
Tajuk 11-model-pembinaan-kurikulumTajuk 11-model-pembinaan-kurikulum
Tajuk 11-model-pembinaan-kurikulum
Hayati Mustaffa
 
專注的力量,黑白書生,效率實驗室
專注的力量,黑白書生,效率實驗室專注的力量,黑白書生,效率實驗室
專注的力量,黑白書生,效率實驗室
Scholar BW
 
KURIKULUM DI MALAYSIA
KURIKULUM  DI MALAYSIAKURIKULUM  DI MALAYSIA
KURIKULUM DI MALAYSIA
cik noorlyda
 
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulum
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulumPpt pembelajaran dan pengembangan kurikulum
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulum
Nikmah Nurvicalesti
 
Presentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulumPresentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulum
green_sarijo
 
Pendidikan di Malaysia
Pendidikan di MalaysiaPendidikan di Malaysia
Pendidikan di Malaysia
firo HAR
 
Administrasi kurikulum
Administrasi kurikulumAdministrasi kurikulum
Administrasi kurikulum
Shiltima Wiska
 
Power point pengembangan kurikulum
Power point pengembangan kurikulumPower point pengembangan kurikulum
Power point pengembangan kurikulum
Echa Rizkia
 

Viewers also liked (20)

Teori dan model pembinaan kurikulum
Teori dan model pembinaan kurikulumTeori dan model pembinaan kurikulum
Teori dan model pembinaan kurikulum
 
Bab 9 Pembentukan dan pelaksanaan kurikulum
Bab 9 Pembentukan dan pelaksanaan kurikulumBab 9 Pembentukan dan pelaksanaan kurikulum
Bab 9 Pembentukan dan pelaksanaan kurikulum
 
Perkembangan pendidikan di Malaysia
Perkembangan pendidikan di MalaysiaPerkembangan pendidikan di Malaysia
Perkembangan pendidikan di Malaysia
 
2 pengurusan kurikulum kspk
2 pengurusan kurikulum kspk2 pengurusan kurikulum kspk
2 pengurusan kurikulum kspk
 
Tajuk 11-model-pembinaan-kurikulum
Tajuk 11-model-pembinaan-kurikulumTajuk 11-model-pembinaan-kurikulum
Tajuk 11-model-pembinaan-kurikulum
 
KSSR & KSPK
KSSR & KSPKKSSR & KSPK
KSSR & KSPK
 
專注的力量,黑白書生,效率實驗室
專注的力量,黑白書生,效率實驗室專注的力量,黑白書生,效率實驗室
專注的力量,黑白書生,效率實驗室
 
Kurikulum malaysia vs singapura
Kurikulum malaysia vs singapuraKurikulum malaysia vs singapura
Kurikulum malaysia vs singapura
 
KURIKULUM DI MALAYSIA
KURIKULUM  DI MALAYSIAKURIKULUM  DI MALAYSIA
KURIKULUM DI MALAYSIA
 
Struktur kurikulum pendidikan di malaysia
Struktur kurikulum pendidikan di malaysiaStruktur kurikulum pendidikan di malaysia
Struktur kurikulum pendidikan di malaysia
 
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulum
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulumPpt pembelajaran dan pengembangan kurikulum
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulum
 
Pendidikan di Negara Malaysia Dahulu dan Kini
Pendidikan di Negara Malaysia Dahulu dan KiniPendidikan di Negara Malaysia Dahulu dan Kini
Pendidikan di Negara Malaysia Dahulu dan Kini
 
Presentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulumPresentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulum
 
Kspk
KspkKspk
Kspk
 
Pendidikan di Malaysia
Pendidikan di MalaysiaPendidikan di Malaysia
Pendidikan di Malaysia
 
Kurikulum Standard Prasekolah Kebangsaan
Kurikulum Standard Prasekolah KebangsaanKurikulum Standard Prasekolah Kebangsaan
Kurikulum Standard Prasekolah Kebangsaan
 
Administrasi kurikulum
Administrasi kurikulumAdministrasi kurikulum
Administrasi kurikulum
 
Power point pengembangan kurikulum
Power point pengembangan kurikulumPower point pengembangan kurikulum
Power point pengembangan kurikulum
 
Bloom
BloomBloom
Bloom
 
Kamala penilaian
Kamala penilaianKamala penilaian
Kamala penilaian
 

Similar to Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum

Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mplBuku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
MOHAMMAD YASIN, M.Pd
 
Kinerja guru dalam pengembangan rpp
Kinerja guru dalam pengembangan rppKinerja guru dalam pengembangan rpp
Kinerja guru dalam pengembangan rpp
awankha
 
Review makalah pembinaan kurikulum di sd
Review makalah pembinaan kurikulum di sdReview makalah pembinaan kurikulum di sd
Review makalah pembinaan kurikulum di sd
Rossiana Fazri
 
Artikel Keguruan
Artikel KeguruanArtikel Keguruan
Artikel Keguruan
arsyad20
 
Laporan ptk upaya peningkatan kompetensi guru
Laporan ptk upaya peningkatan kompetensi guruLaporan ptk upaya peningkatan kompetensi guru
Laporan ptk upaya peningkatan kompetensi guru
Anwar Sari
 
Makalah 4 m
Makalah 4 mMakalah 4 m
Makalah 4 m
onoyrad
 

Similar to Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum (20)

Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum
Pembinaan Pelaksanaan KurikulumPembinaan Pelaksanaan Kurikulum
Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum
 
Laporan pts
Laporan ptsLaporan pts
Laporan pts
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2
 
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mplBuku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
 
Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2
 
Manajemen kurikulum
Manajemen kurikulumManajemen kurikulum
Manajemen kurikulum
 
Kompetensi Guru
Kompetensi GuruKompetensi Guru
Kompetensi Guru
 
Paper Landasan Pengembangan Kurikulum
Paper Landasan Pengembangan KurikulumPaper Landasan Pengembangan Kurikulum
Paper Landasan Pengembangan Kurikulum
 
Kinerja guru dalam pengembangan rpp
Kinerja guru dalam pengembangan rppKinerja guru dalam pengembangan rpp
Kinerja guru dalam pengembangan rpp
 
Iink
IinkIink
Iink
 
Iink
IinkIink
Iink
 
Review makalah pembinaan kurikulum di sd
Review makalah pembinaan kurikulum di sdReview makalah pembinaan kurikulum di sd
Review makalah pembinaan kurikulum di sd
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Artikel Keguruan
Artikel KeguruanArtikel Keguruan
Artikel Keguruan
 
REVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.doc
REVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.docREVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.doc
REVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.doc
 
Laporan ptk upaya peningkatan kompetensi guru
Laporan ptk upaya peningkatan kompetensi guruLaporan ptk upaya peningkatan kompetensi guru
Laporan ptk upaya peningkatan kompetensi guru
 
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
 
MAKALAH KEWAJIBAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK).docx
MAKALAH KEWAJIBAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK).docxMAKALAH KEWAJIBAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK).docx
MAKALAH KEWAJIBAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK).docx
 
Makalah 4 m
Makalah 4 mMakalah 4 m
Makalah 4 m
 

More from Hariyatunnisa Ahmad

More from Hariyatunnisa Ahmad (20)

Model Lesson Study di Jepang
Model Lesson Study di JepangModel Lesson Study di Jepang
Model Lesson Study di Jepang
 
Media Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 DimensiMedia Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 Dimensi
 
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen PendidikanMini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
 
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
 
Analisis Wacana
Analisis WacanaAnalisis Wacana
Analisis Wacana
 
Sastra Anak
Sastra AnakSastra Anak
Sastra Anak
 
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstemPerangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
 
Pembuktian Fonem
Pembuktian FonemPembuktian Fonem
Pembuktian Fonem
 
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar DewantaraPemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
 
Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan PancasilaFilsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila
 
Filsafat Pendidikan Esensialisme
Filsafat Pendidikan EsensialismeFilsafat Pendidikan Esensialisme
Filsafat Pendidikan Esensialisme
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Membaca
MembacaMembaca
Membaca
 
Duga Daya Simak Diri
Duga Daya Simak DiriDuga Daya Simak Diri
Duga Daya Simak Diri
 
Menyimak
MenyimakMenyimak
Menyimak
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
 
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranKonsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
 
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
 
Konsep Dasar Manajemen Kelas
Konsep Dasar Manajemen KelasKonsep Dasar Manajemen Kelas
Konsep Dasar Manajemen Kelas
 
Analisis Butir Soal
Analisis Butir SoalAnalisis Butir Soal
Analisis Butir Soal
 

Recently uploaded

PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 

Recently uploaded (20)

Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 

Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum

  • 1. B A B I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Kurikulum adalah sesuatu yang direncanakan sebagai pegangan guna mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum bertujuan membawa peserta didik ke arah yang dicita-citakan. Kurikulum juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang hidup dan berlaku selama jangka waktu tertentu dan perlu direvisi secara berkala agar sesuai dengan perkembangan zaman. Kurikulum yang telah direncanakan dan dikembangkan di suatu sekolah tidak secara otomatis akan menghasilkan belajar murid yang memuaskan. Kurikulum yang baik belum tentu menghasilkan belajar murid dan cara mengajar guru yang baik pula karena setiap murid dan guru mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Kegiatan belajar yang baik tidak hanya ditentukan oleh materi yang diajarkan tetapi juga tergantung pada seberapa baik cara menyajikan materi tersebut. Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan, guru banyak mengalami masalah dan kesulitan. Masalah dan kesulitan yang dialami guru patutlah menjadi sorotan pada dunia pendidikan. Pencarian cara untuk mengatasinnya menjadi tanggung jawab pemerintah. Sehingga upaya pemerintah memberikan suatu wadah pembinaan guru agar mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi. Pembinaan akan meningkatkan kualitas maupun kecakapan guru dalam setiap perubahan yang terjadi. Dari semua pernyataan diatas telah jelas, bahwa pembinaan adalah mutlak dilaksanakan agar dalam pelaksanaan tugas guru dapat terhindar dan dapat mengatasi masalah yang dihadapi. Kemampuan guru dalam menyelesaikan masalah secara cepat, kreatif dan tidak menyimpangdari falsafah negara dan kebijakan pendidikan yang telah disepakati adalah hal yang diharapkan , untuk itu guru perlu untuk didorong untuk berani mengambil suatu tindakan dan mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Dengan demikian pembinaan dapat dikurangi dominasinya dan tinggal pengembangan dan peningkatan kualitas guru. 1
  • 2. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diurai diatas maka didapat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apa saja gagasan dasar pembinaan kurikulum? 2. Bagaimana cara dan persyaratan pembinaan? 3. Apa saja tugas dan tanggung jawab Pembina? 4. Apa tugas dan tanggung jawab yang dibina? 5. Apa syarat – syarat Pembina? C. Tujuan Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk menambah wawasan para pembaca dalam membina pelaksanaan kurikulum disekolah dasar nantinya. B A B II 2
  • 3. P E M B A H A S A N A. Gagasan Dasar Pembinaan Kurikulum Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, guru banyak mengalami masalah dan kesulitan. Masalah dan kesulitan yang dialami guru patutlah menjadi sorotan pada dunia pendidikan. Pencarian cara untuk mengatasinnya menjadi tanggung jawab pemerintah. Sehingga upaya pemerintah memberikan suatu wadah pembinaan guru agar mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi. Pembinaan akan meningkatkan kualitas maupun kecakapan guru dalam setiap perubahan yang terjadi. Untuk mengatasi persoalan tersebut, guru perlu diperkenalkan dengan gagasan dan pembinaan pelaksanaan kurikulum, yang meliputi : 1. Pengertian dan ruang lingkup pembinaan Pembinaan kurikulum adalah kegiatan mempertahankan dan menjaga pelaksanaan kurikulum yang ada dengan maksud untuk mencapai hasil yang lebih baik. Pembinaan kurikulum adalah menjaga dan mempertahankan agar pelaksanaan Kurikulum sesuai dengann ketentuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum ideal atau potensial, dengan kata lain upaya menyesuaikan kurikulum aktual dengan kurikulum potensial sehingga tidak terjadi kesenjangan. Pembinaan kurikulum merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh staf sekolah untuk menjaga dan mempertahankan agar kurikulum tetap berjalan sebagaimana seharusnya. Pembinaan kurikulum mengusahakan pelaksanaan kurikulum sesuai program dan ketentuan yang telah di tetapkan. Pembinaan kurikulum bertujuan agar memperoleh pelaksanaan kurikulum yang mantap, serta memperkecil atau meniadakan kesenjangan antara kurikulum ideal dengan aktual. Keberhasilan kurikulum itu sangat tergantung kepada bagaimana kurikulum itu dilaksanakan atau diimplementasikan. Seorang guru sangat membutuhkan pembinaan agar guru lebih berkualitas dan cakap. Ini dikarenakan kurangnya kemampuan seorang guru untuk merumuskan tujuan program pengajaran. Sehingga berdampak pada penyajian materi, metode pengajaran, dan hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran di kelas. Dengan demikian, pembinaan kemampuan untuk merencanakan guru dan pelaksanaan belajar mengajar harus ditingkatkan, baik guru pemula maupun senior. 3
  • 4. Pembinaan guru mempunyai 2 dasar yaitu : a. Pembinaan profesional adalah pembinaan guru yang berkaitan dengan tugas utama seorang guru (mengajar) yang berkaitan dengan teori perancangan dan pelaksanaan kurikulum. b. Pembinaan administrasi adalah pembinaan guru yang berhubungan dengan administrasian kumpulan tugas profesional guru tentang pengolah semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum. Kedua pembinaan tersebut merupakan hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan agar pelaksaan pembinaan kurikulum dapat terlaksana secara ideal. Oleh karena itu, pembina harus menguasai kedua jenis pembinaan ini. Dalam pembinaan administrative, pemimpin harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan pengelolaan yang menunjang pelaksanaan kurikulum. Dalam pembinaan akademik, pemimpin harus menguasai segala sesuatu yang berkaitan dengan teori perancangan dan pelaksanaan kurikulum. 2. Pembinaan administratif dan professional Seperti telah dijelaskan diatas, ada dua pembinaan yang dapat dilaksanakan, yaitu pembinaan administrative dan pembinaan akademik/ profesional. Kedua pembinaan tersebut, dapat mencapai sasaran apabila para pembinanya selalu berpegang teguh pada patokan, kematangan yang dibina, dan pandangan pembina terhadap yang dibina. (Mohd. Ansyar;1991,133) a. Pembinaan administratif Pembinaan administratif mencakup pembinaan tentang kelengkapan dan keabsahan dokumen. Misalnya, buku yang berisikan seluruh data peserta didik, buku kehadiran kepala sekolah dan guru, buku yang berisikan inventaris sekolah, buku keuangan sekolah, daftar nilai, rencana pelaksanaan kurikulum dalam satu tahun dan satu caturwulan, persiapan mengajar dalam bentuk satuan pelajaran dan sebagainya. Pembinaan administratif perlu dilakukan agar sekolah dapat berjalan secara terencana, teratur dan setiap pelaksana pendidikan di sekolah (kepala sekolah, guru, kepala perpustakaan, sampai dengan pesuruh sekolah) dapat mengetahui tugas dan kewajibannya. b. Pembinaan professional 4
  • 5. Pembinaan profesional mecakup. pembinaan dalam bidang profesi kepembinaan dan profesi keguruan. Pemimpin harus menguasai segala sesuatu yang berkaitan dengan teori perancangan dan pelaksanaan kurikulum. Seperti yang telah dijelaskan diatas, kedua pembinaan tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Keduanya saling berhubungan dan saling mendukung. Guru yang pandai dalam menyampaikan materi kepada anak akan kurang keprofesionalannya apabila ia tidak bisa mengatur administrasi baik yang berhubungan dengan kelasnya maupun lingkup yang lebih luas, begitupun sebaliknya. Dalam pembinaan administrasi dan akademik banyak yang dapat dilakukan guru misalnya melalui penataran, seminar, study banding serta rapat-rapat yang dihadiri guru. Apabila guru memperoleh informasi melalui ceramah atau bacaan, maka ia akan memperoleh pandangan baru tentang pendidikan. Timbul padanya kebutuhan dan motivasi untuk menerima perubahan yang menuju ke arah perbaikan. Pembinaan professional dapat mencapai sasaran apabila para pembinanya selalu berpegang pada: a. Dengan Acuan Patokan, meliputi: 1) Pembinaan administrative dan pembinaan profesionalisme tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena mempunyai pengaruh yang kuat terhadap mutu hasil lulusan. 2) Pembinaan dilaksanakan tatap muka dan komunikasi persuasive antara Pembina dan yang dibina seperti penataran, seminar untuk meningkatkanpengetahuan dan wawasan guru. 3) Pembinaan lebih mengena pada yang dibina apabila diperlihatkan contoh-contoh konkretnya. 4) Penataran bukan saja bermaksud membina guru, tetapi juga pemantapan dan pengembangan pengetahuan guru. 5) Nasihat dan gagasan tidak cukup tetapi perlu contoh konkret atau model dari gagasan tersebut. 6) Tatap muka merupakan pembinaan yang efektif. b. Dengan Acuan Kematangan 5
  • 6. Setiap guru mempunyai masa kematangan masing-masing yang terdiri dari kematangan psikologis, yaitu memiliki kemauan dalam bekerja dan kematangan dalam tugas yang relevan, yaitu memiliki kemampuan dalam bekerja. Tempo kematangan guru ada yang cepat mencapai kematangan karena bakat dan minatnya dan ada pula yang lambat karena menjadi guru adalah bukan pilihan hidupnya/terpaksa. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikelompokkan menjadi : 1) Guru yang berkemauan dan berkemampuan Guru-guru ini mempunyai kematangan yang lengkap karena mereka mau dan mampu menjalankan tugasnya. Mereka mempunyai rasa tanggung jawab dan kemampuan yang dapat diandalkan. Mereka merasa malu kalau tugasnya belum beres. Mereka mampu bekerja keras dalam menyelesaikan tugasnya. 2) Guru yang berkemampuan tetapi tidak berkemauan Guru-guru ini mampu menjalankan tugasnya tetapi tidak mau menjalankan tugasnya. Mereka membutuhkan motivasi agar mau memanfaatkan kemampuannya. 3) Guru yang berkemauan tetapi tidak berkemampuan Guru-guru ini mampu menjalanbkan tugasnya tetapi tidak mampu melaksanakan apa yang seharusnya dilaksanakannya. Mereka membutuhkan pengarahan dan petunjuk agar dapat menjalankan tugasnya. 4) Guru yang tidak berkemauan dan tidak berkemampuan Pembina akan mengalami kesulitan dalam mendorong mereka. Pembina harus memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas serta dorongan kemauan yang kuat agar mereka dapat menyelesaikan tugasnya. c. Dengan Acuan pandangan Pembinaan terhadap yang dibina Pembinaan yang baik didasarkan pada pola hubungan yang saling mempengaruhi antara Pembina dan yang dibina, sehingga diharapkan adanya hubungan yang harmonis antara Pembina dan yang dibina. Untuk memperoleh hubungan yang harmonis, seyogyanya Pembina mempunyai pandangan terhadap yang dibina, sebagai berikut: 1) Guru mempunyai kemampuan untuk mengembangkan diri, srhingga hanya memerlukan motivasi untuk mengembangkan potensi guru tersebut. 6
  • 7. 2) Pembina harus memandang hubungan antara Pembina dengan dengan yang dibina sebagai hubungan kerabat kerja bukan sebagai atasan dan bawahan sehingga dapat ditimbulkan dialog yang terbuka. 3) Layanan professional didasarkan pada pandangan yang objektif. Artinya keadaan yang berhubungan dengan permasalahan proses belajar mengajar harus diterima sebagaimana adanya, yaitu kenyataan yang terjadi, didengar, dan dilihat terlepas dari perasaan subjektif atau sentiment pribadi. 3. Organisasi pembinaan pelaksanaan kurikulum Pembinaan dapat dikembangkan dalam organisasi pembinaan secara vertical maupun horizontal. Pembinaan vertical adalah pembinaan dari orang yang jabatan atau kedudukannya lebih tinggi kepada bawahannya. Misalnya pembinaan guru oleh kepala sekolah, pembinaan kepala sekolah oleh penilik sekolah, dsb. Sedangkan pembinaan horizontal adalah pembinaan dari seseorang kepada orang lain yang jabatan atau kedudukannya sama (sederajat), misalnya pembinaan guru oleh guru lain, pembinaan kepala sekolah oleh kepala sekolah lain, dsb. Dalam pembinaan terhadap guru tersebut, terlebih dulu harus diketahui kompetensi guru sebagai partisipan dalam pengembangannya, pengetahuan guru tentang seluk-beluk kurikulum, bahan pelajaran, proses PMB, psikologi anak, sosiologi dan sebagainya, selain kompetensi umum seperti kemampuan membuat perencanaan, kemampuan untuk mencetuskan ide baru, kemampuan mempertemukan pandangan yang bertentangan dll. Setelah mengetahui kompetensi khusus maupun umum seorang guru barulah ditentukan langkah pembinaan apa yang sesuai dengan kekurangan dan masalah yang dihadapi guru. B. Cara dan Persyaratan Pembinaan 1. Pembinaan di Sekolah Pembinaan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar, sistematis, dan berkelanjutan untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas profesi serta mutu kerja Pengawas, Kepala Sekolah, dan Guru. Tujuan pembinaan yakni untuk meningktkan kemampuan profesional para guru SD dalam meningkatkan mutu proses dan hasil belajar siswa dengan mendayagunakan segala sumber daya dan potensi yang dimiliki oleh sekolah, tenaga kependidikan dan masyarakat sekitarnya. 7
  • 8. Pengawas, kepala sekolah dan guru harus memiliki kompetensi yang meyakinkan yaitu Pengetahuan, keterampilan serta penguasaan kurikulum, materi pelajaran, metode mengajar, tekhnik evaluasi, dan memiliki komitmen terhadap tugas serta memiliki disiplin yang tinggi a. Pembinaan Guru oleh Guru Seperti peserta didik, guru juga merupakan individu yang unik yang berkembang dengan tempo kecepatan sendiri-sendiri. Ada yang cepat, ada pula yang lambat. Ada guru yang unggul dalam Mapel tertentu dan kurang di Mapel yang lain. Guru yang unggul dalam suatu mapel dapat menjadi Pembina bagi guru lain hal ini harus dikoordinasi oleh kepala sekolah. Cara pembinaan guru oleh guru: 1) guru menyadari kelebihan dan kekurangan masing-masing sebagai langkah awal. 2) guru mempunyai pandangan bahwa tidak ada halangan bagi guru untuk belajar dari teman sejawatnya meskipun usia dan pengalaman mereka berbeda. 3) kepala sekolah member dorongan kepada semua guru untuk dapat membina guru lainnya. guru mempunyai minat dan kemauan yang besar untuk belajar. b. Pembinaan Guru Oleh Kepala Sekolah Kepala Sekolah sebagai pimpinan tertingi di dalam suatu sekolah mempunyai tugas yang kompleks dan dan sangat menentukan maju mundurnya suatu sekolah. Tugas Kepala Sekolah yang kompleks tersebut, tidak dapat dirumuskan seluruhnya kedalam suatu prosedur tugas Kepala Sekolah. Namun terdapat standar minimal yang harus di capai. Dengan segala kemampun serta pengalaman dan juga tanggung jawabnya, kepala sekolah dapat dan wajib memberikan pembinaan kepada guru. Pembinaan terebut akan berhasil apabila: Terjadinya hubungan akrab, kepala sekolah tidak memeriksa guru, guru merasa tidak diawasi atau di mata-matai dalam mengajar, dapat menjaga kelemahan guru di muka umum kecuali seijin guru, member saran bermanfaat bagi guru. Pembinaan yang dapat diberikan kepala sekolah antara lain: Tugas Kepala Sekolah di dalam membimbing ataupun membina para guru meliputi 8
  • 9. menyusun program pengajaran, melaksanakan program pengajaran dan BK, mengevaluasi hasil belajar, menganalisis hasil evaluasi belajar, dan melaksanakan program pengayaan dan perbaikan. c. Pembinaan Guru Oleh Penilik/Pengawas Penilik sekolah adalah orang yang telah berpengalaman sebagai guru, sebagai kepala sekolah,serta mempunyai hubungan dan wawasan yang luas. Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk untuk melaksanakan pembinaan. seorang pengawas harus memiliki 6 (enam) kompetensi minimal, yaitu kompetensi kepribadian, supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan serta kompetensi sosial. Pembinaan tersebut akan dapat terjalin apabila penilik member kesemptan pada guru dalam mengemukakan masalah dengan jaln mengunjungi KKG dan pengamatan interaksi PBM dikelas, penilik memperiapkan bahan konkret berupa contoh konkret, sikap terbuka penilik terhadap kritik guru. Pembinaan yang dapat dilakukan oleh pengawas terhadap guru antara lain: 1) Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan mata pelajaran di sekolah berlandaskan standar isi, standar Supervisi Manajerial, kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP. 2) Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/ teknik pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa melalui bidang pengembangan di mata pelajaran di sekolah. 3) Membimbing guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk tiap bidang pengembangan di mata pelajaran di sekolah. 4) Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan potensi siswa pada tiap bidang pengembangan mata pelajaran di sekolah. 5) Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran/ bimbingan tiap bidang pengembangan mata pelajaran di sekolah. 9
  • 10. 6) Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran/ bimbingan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran. Pengawas juga memberikan pembinaan kepada kepala sekolah, pembinaan itu dapat berupa: 1) Pembinaan kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di sekolah. 2) Pembinaan kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan konseling di sekolah. 3) Mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya di sekolah. Memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan dan memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kepala sekolah dalam mempersiapkan akreditasi sekolah. 2. Pembinaan di Luar Lingkungan Sekolah a. Kelompok Kerja Guru (KKG) Kelompok ini berfungsi untuk meningkatkan kemampuan para guru dalam merencanakan dan melaksanakan penyusunan materi pelajaran, pengadaan, atau pembuatan alat pelajaran, pengorganisasian materi pelajaran sumber belajar, kegiatan belajar mengajar, penilaian hasil belajar, pelayanan khusus bagi murid tertentu, pengaturan berbagai kegiatan seperti diskusi, mencari alternative penyelesaian berbagai masalah dan penetapan kesamaan berbagai kegiatan, sebagai tempat melakukan penataran mini. b. Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) Dalam kelompok ini Kepala Sekolah berusaha mencari alternative pemecahan masalah yang tidak dapat dipecahkan oleh KKG. c. Kelompok Kerja Penilik Sekolah (KKPS) Dalam kelompok ini, penilik sekolah mengadakan diskusi, tukar menukar informasi dalam mencari dan menemukan alternative pemecahan masalah yang dihadapi sekolah serta menentukan langkah yang tepat untuk melakukan pembinaan. 10
  • 11. d. Pusat Kegiatan Guru (PKG) PKG dijadikan pusat informasi bagi guru, kepala sekolah, dan penilik sekolah sehingga dapat mengetahui berbagai informasi pembaruan pendidikan di daerah tertentu. Sama seperti kelompok kegiatan lainnya yang digunakan sebagai pusat tukar menukar pengalaman dan berbagai hal yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. C. Tugas dan Tanggung Jawab Pembina Beberapa tugas dan tanggung jawab Pembina, antara lain: 1. Mencari peluang meningkatkan martabat dan harga diri guru 2. Menyusun rencana pembinaan jangka panjang, menempuh dan pendek 3. Kunjungan dan mengamati interaksi belajar 4. Pertemuan dengan KKPS, KKKS, KKG dan PKG 5. Mencari dan menemukan manusia sumber yang dapat membantu guru dan kepala sekolah 6. Memberi kesempatan guru berpotensi sebagai pembina dalam mata pelajaran D. Tugas dan Tanggung Jawab yang Dibina Tugas dan tanggung jawab yang dibina, antara lain: 1. Ikut serta dalam kegiatan pembinaan yang telah direncanakan 2. Bersedia menerima penilik, kepala sekolah dan guru lain saat melakukan tugas mengajar 3. Tidak keberatan menyampaikan KBM yang dilakukan secara jujur 4. Bersedia menerima kritik 5. Berusaha mencari bahan/materi yang tepat untuk KBM, cara penyajian dan penilaian 6. Bersedia membantu teman sejawat 7. Bersedia memberi saran – saran perbaikan KBM dan membantu memecahkan masalah yang dihadapi guru lain E. Syarat-syarat Pembina Pembinaan yang kondusif sangat mendukung keberhasilan pembinaan profesional guru. Pembinaan harus memenuhi syarat: 1. Mampu membangkitkan minat dan motivasi guru dalam melaksanakan tugas profesinya 11
  • 12. 2. Kreatif menghadapi berbagai macam guru dengan berbagai macam permasalahannya 3. Peka terhadap situasi dan perubahan zaman B A B III P E N U T U P A. Kesimpulan 12
  • 13. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Keragaman kemampuan guru dalam merencanakan kegiatan belajar di SD menimbulkan masalah tersendiri. Pembinaan kemampuan guru untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar perlu ditingkatkan, baik terhadap guru pemula maupun guru yang berpengalaman. 2. Pembinaan professional dapat mencapai sasaran apabila para pembinanya selalu berpegang pada: acuan patokan, acuan kematangan, acuan pandangan pembinaan terhadap yang dibina. 3. Struktur organisasi tersebut bukan struktur organisasi yang baku, ini berarti bahwa setiap Kantor Wilayah dapat membentuk susunan dan personalia sesuai dengan kondisi dan situasi di daerahnya masing-masing. 4. Pembinaan profesi guru dapat dilakukan dengan berbagai cara dan tempat, seperti: di dalam lingkungan sekolah dan di luar lingkungan sekolah. 5. Beberapa tugas dan tanggung jawab Pembina, antara lain: mencari peluang meningkatkan martabat dan harga diri guru, menyusun rencana pembinaan jangka panjang, menempuh dan pendek, kunjungan dan mengamati interaksi belajar, dll. 6. Tugas dan tanggung jawab yang dibina, antara lain: ikut serta dalam kegiatan pembinaan yang telah direncanakan, bersedia menerima penilik, kepala sekolah dan guru lain saat melakukan tugas mengajar, tidak keberatan menyampaikan KBM yang dilakukan secara jujur, bersedia menerima kritik, dll. 7. Pembinaan yang kondusif sangat mendukung keberhasilan pembinaan profesional guru. Pembinaan harus memenuhi syarat: mampu membangkitkan minat dan motivasi guru dalam melaksanakan tugas profesinya, kreatif menghadapi berbagai macam guru dengan berbagai macam permasalahannya, peka terhadap situasi dan perubahan zaman. B. Saran Karena mahasiswa PGSD nantinya akan terjun mengabdi kepada bangsa dan negara sebagai pendidik di SD, maka mahasiswa PGSD dianjurkan untuk mempelajari pemahaman tentang pembinaan pelaksanaan kurikulum di SD. 13