Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
MAKALAH KEWAJIBAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK).docx
1. MAKALAH
“KEWAJIBAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
(PTK)”
DOSEN PENGAMPU :
UMAR DANI, S.Pd,M.Pd
MATA KULIAH :
ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
RAFINA SUSANTI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF SAROLANGUN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
2. i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan kehardirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah tentang “Kewajiban Pendidik Dan Tenaga Kependidikan (PTK)” ini dengan
baik, adapun sumber pembuatan makalah ini diperoleh dari media internet berupa jurnal
yang relevan, Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengajar mata kuliah
atas bimbingan dan arahan. Kami mengharapkan dengan membaca makalah ini dapat
memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini menambah wawasan kita terkait bentuk
tanggung jawab sebagai seorang guru yang sangat berguna ke depannya sebagai seorang
pendidik.
Memang makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka penulis mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca agar bisa menjadi bahan
koreksi diri bagi penulis untuk menjadi lebih baik lagi dikemudian hari.
Sesuai kata pepatah “tak ada gading yang tak retak”, kami mengharapkan saran dan
kritik, khususnya dari rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi. Kesempurnaan hanyalah
milik Allah SWT. Akhir kata, semoga segala daya dan upaya yang kami lakukan dapat
bermanfaat, amin.
Penyusun,
Kelompok 6
3. ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Pembinaan dan Pengembangan PTK.....................................................................3
B. Kenaikan Pangkat PTK .........................................................................................6
C. Pemberhentian dan Pensiun PTK ..........................................................................6
D. Evaluasi Kinerja PTK..........................................................................................11
E. Peran Guru dalam Administrasi PTK..................................................................13
BAB III PENUTUP.........................................................................................................14
A. Kesimpulan..........................................................................................................14
B. Saran....................................................................................................................14
Daftar Pustaka .................................................................................................................15
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan di bidang
pendidikan dan merupakan bagian terintegral dalam upaya peningkatan kualitas
manusia secara menyeluruh, upaya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi
tanggung jawab seorang pendidik. Guru merupakan profesi dari tenaga kependidikan.
Guru bertugas untuk mengajar dimana mengajar merupakan pelaksanaan proses
belajar yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Di negara-negara
maju kualitas guru sangat diperhatikan, dari pernyataan ini dapat dikatakan bahwa
guru menjadi akar dalam pengembangan pendidikan lalu merambah ke bidang
ekonomi dan menuju dalam bidang sosial, apabila dari akar sudah terkatagori baik
maka pendidikan terjamin, ekonomi akan maju dan tidak ada kesenjangan sosial.
Seorang guru memiliki peranan terpenting dalam dunia pendidikan karena pendidikan
menjadi sarana pendewasaan terhadap peserta didik dengan bekal ilmu pengetahuan
dan pengalaman. Peranan guru yang sangat penting dalam sistem pengajaran
menempatkan guru sebagai perantara dalam menyampaikan sebuah ilmu kepada
peserta didik. Guru sebagai sebuah profesi tenaga kependidikan memiliki hak dan
kewajiban yang menyangkut dunia pendidikan yang digelutinya.
Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan, kewajiban guru dalam
mempersiapkan peserta didik menjadi subjek yang bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, tangguh, kreatif, mandiri, demokratis, dan profesional
pada bidangnya masingmasing. Pemerintah melalui Undang-Undang SisDikNas
memberikan berbagai penghargaan kepada guru dan dosen, adanya pemberian
penghargaan atas keberhasilan guru berprestasi merupakan wujud motivasi yang
sangat luar biasa bagi para guru, guru akan semakin terpacu dalam meraih
penghargaan sebagai guru berprestasi dan bermutu demi meningkatkan
perofesionalisme tugasnya. Sehingga melalui hal seperti ini guru (Pendidik & Tenaga
Kependidikan (PTK) ) merasa diperhatikan dan mendapatkan kesejahteraan dalam
pengabdiannya.
5. 2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka ada beberapa rumusan antara lain:
1. Apa itu hak dan kewajiban PTK?
2. Bagaimana Kenaikan pangkat PTK?
3. Bagaimana Pemberhentian dan Pensiun PTK?
4. Bagaimana Evaluasi Kinerja PTK?
5. Bagaimana Peran Guru dalam Administrasi PTK?
C. Tujuan
1. Mengetahui hak dan kewajiban PTK
2. Mengetahui Kenaikan pangkat PTK
3. Mengetahui Pemberhentian dan Pensiun PTK
4. Mengetahui Evaluasi Kinerja PTK
5. Mengetahui Peran Guru dalam Administrasi PTK
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembinaan dan Pengembangan PTK
Pegawai sebagai manusia membutuhkan dan memerlukan pembinaan dan
pengembangan untuk memperbaiki dan meningkatkan dirinya termasuk dalam
tugasnya. Pembinaan lebih berorientasi pencapaian standar minimal yaitu
disarankan untuk dapat melakukan pekerjaan atau tugasnya sebaik mungkin dan
menghindari pelanggaran. Sementara itu, pengembangan lebih berorientasi pada
perkembangan karier pada pegawai, termasuk upaya manajer untuk
memfasilitasi mereka suapaya bisa mencapai jabatan atau status yang lebih
tinggi.
Pembinaan karier tenaga kependidikan meliputi kenaikan pangkat dan
jabatan berdasarkan prestasi kerja dan peningkatan disiplin.Yang pembinaan
disini adalah segala usaha untuk memanajukan dan meningkatkan mutu,
keahlian, kemampuan, dan keterampilan, demi kelancaran pelaksanaan tugas
pendidikan.
Bagi pendidikan tenaga kependidikan pendidikan nonformal seperti tutor,
instruktur dll masih belum jelas apakah ada istilah kepangkatan dalam
pembinaan mereka. Namun hal ini, memerlukan pengkajian yang lebih
mendalam. Sedangkan seperti: widyaiswara, pamong belajar dll mereka masuk
dalam kelompok PNS. Sehingga dalam pembinaan mereka lebih jelas.
1. StrategiPembinaanTenagaPendidikdanKependidikan
Pembinanaan dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh
lembaga/institusi untuk mempertahankan para pegawai agar tetap berada
dilingkungan organisasi dan mengupayakan kedinamisan
ketrampilan, pengetahuan serta untuk mempertahankan mutu kerja.untuk
melaksanakan pembinaan lembaga/institusi dapat menyelenggarakan
program-program seperti seminar, lokakarya, simposium serta menerapkan
sistem pembinaan seperti :
a. Sistem karier,
7. 4
b. Sistem prestasi kerja
c. Sistem kenaikan pangkat
Namun pembinaan juga dapat dilakukan secara mandiri dengan cara kursus,
membaca artikel, membaca buku, serta menggunakan internet sebagai
media untuk menambah wawasan.
2. StrategiPengembanganTenagaPendidikdanKependidikan
Pengembangan mempunyai jangkauan yang lebih luas dalam upaya
memperbaiki dan meningkatkan kompetensi yang dimiliki tenaga pendidik
dan kependidikan. Pengembangan lebih dititik beratkan pada peningkatan
kemampuan (ability) melalui jalur formal dengan jangka waktu yang
panjang, pemberian kesempatan-kesempatan belajar yang didesain guna
membantu pengembangan diri para tenaga pendidik dan kependidikan
dimana pengembangan diarahkan untuk menyiapkan tenaga
pendidik/kependidikan guna memegang tanggung jawab atas suatu jabatan
atau pekerjaan di masa yang akan datang.berikut ini adalah strategi
pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan.
Strategi pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan
meliputi proses dan langkah-langkah yang cukup kompleks meliputi:
a. Analisis kinerja
Analisis dilakukan dengan prosedur analisis kinerja yang dapat
dimulai dengan melihat dan membandingkan antara kinerja rill
tenaga pendidik/kependidikan dengan standar kinerja yang sudah
ditetapkan, apakah sudah sesuai atau tidak dengan standar kinerja yang
telah dipatok. Apabila terjadi ketidaksusuaian maka selanjutnya
dilakukan proses investigasi terhadap masalah atau kendala-kendala
yang mempengaruhi kinerja tenaga pendidik/kependidikan. Dan
proses yang terakhir adalah problem solving yaitu bagaimana soluci
untk memecahkan permasalahan atau kendala-kendala yang
dihadapi.
8. 5
b. Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan
didasarkan pada hasil analisis kinerja. Beberapa langkah yang perlu
dilakukan yaitu :
Mengidentifikasi standar kinerja tenaga pendidik dan
kependidikan.
Mengidentifikasi kinerja tenaga pendidik dan kependidikan.
Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan tenaga pendidik dan
kependidikan
c. Analisis sumber daya
Ada beberapa macam sumber daya yang diperlukan
dalam pengembangan SDM tenaga pendidik/kependidikan, yaitu :
Sumber daya manusia
Kajian mengenai SDM ini meliputi jumlah (jumlah
tenaga pendidik/kependidikan serta pihak-pihak yang terkait
didalamnya).
Biaya
Pengembangan tenaga pendidik/kependidikan dipengaruhi oleh
factor biaya. Betapapun idealnya tujuan pngembangan, jumlah
biaya yang tersedia selalu menuntut para perencana penyesuaian
yang perlu agar program-program yang ditawarkan tetap
terjangkau (fisibel dan realistis).
Fasilitas
Selain biaya, fasilitas merupakan aspek yang turut berpengaruh
dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pengembangan
tenaga pendidik dan kependidikan. Yang dimaksud dengan
fasilitas adalah:
1) Fasilitas belajar (perpustakaan, laboratorium, media, alat-
alat praktek, buku-buku, dll).
2) Fasilitas pendukung (sarana transportasi, alat-alat percetakan,
dll).Semakin lengkap fasilitas yang dimilik maka akan
9. 6
semakin mudah proses perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan.
B. Kenaikan Pangkat PTK
1. Sesuai dengan prosedur kenaikan pangkat dengan melampirkan penetapan
angka kredit.
2. Telah 2 tahun dan 3 tahun dalam pangkat yang dimilikinya.
3. DP3 ( daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan) setiap unsur bernilai baik
dalam 2 tahun terakhir.
4. Telah memenuhi jumlah angka kredit minimal yang disyaratkan untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.
5. Tidak dapat diberikan kenaikan pangkat regular.
6. Dapat naik pangkat setiap 2 tahun sekali sepanjang angka kredit terpenuhi
dan tidak melampaui 2 tingkat kenaikan pangkat.
7. SK jabatan terakhir dan SK pangkat terakhir
8. Pangkat tertinggi Pembina utama, golongan ruang IV/ e dan dapat melebihi
pangkat atasannya.
C. Pemberhentian dan Pensiun
I. Pemberhentian Pegawai
a. Pengertian Pemberhentian Pegawai
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil adalah pemberhentian yang
menyebabkan yang bersangkutan tidak lagi berkedudukan sebagai
Pegawai Negeri Sipil.
Pemberhentian dari jabatan negeri adalah pemberhentian yang
menyebabkan yang bersangkutan tidak lagi bekerja pada satuan
organisasi Negara, tetapi masih berkedudukan sebagai Pegawai Negeri
Sipil.
b. Dasar Hukum/Refrensi
- Undang-undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai
dan Pensiun Janda/Duda Pegawai;
10. 7
- Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 1999;
- Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian
Sementara Pegawai Negeri Sipil
c. Jenis-Jenis Pemberhentian Sebagai Pegawai Negeri Sipil
Pemberhentian dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil, meliputi:
1) Pemberhentian Atas Permintaan Sendiri
Permintaan berhenti sebagai Pegawai Negeri dapat ditunda
untuk paling lama 1 (satu) tahun, apabila ada kepentingan dinas
yang mendesak. Permintaan berhenti dapat ditolak apabila Pegawai
Negeri Sipil yang bersangkutan masih terikat dalam keharusan
bekerja pada Pemerintah berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
2) Pemberhentian Karena Mencapai Batas Usia pensiun
Menurut Undang-Undang No. 11 Tahun 1969, pensiun adalah
jaminan hari tua dan sebagai penghargaan atas jasa-jasa Pegawai
Negeri Sipil yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya
kepada Negara.
Batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 adalah 56(lima puluh
enam) tahun. Adapun batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil yang
dapat diperpanjang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku (Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2011) adalah
sebagai berikut :
65 (enam puluh lima) tahun bagi Pegawai Negeri Sipil yang
memangku jabatan Peneliti Madya dan Peneliti Utama yang
ditugaskan secara penuh di bidang penelitian; atau jabatan
lain yang ditentukan oleh Presiden
11. 8
62 (enam puluh dua) tahun bagi Pegawai Negeri Sipil yang
memangku jabatan Wakil Menteri;
60 (enam puluh) tahun bagi Pegawai Negeri Sipil yang
memangku:
jabatan struktural Eselon
jabatan struktural Eselon II;
jabatan Dokter yang ditugaskan secara penuh pada unit
pelayanan kesehatan negeri;
jabatan Pengawas Sekolah Menengah Atas, Sekolah
Menengah Pertama, Sekolah Dasar, Taman
Kanak-Kanak atau jabatan lain yang sederajat; atau jabatan
lain yang ditentukan oleh Presiden.
58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pegawai Negeri Sipil yang
memangku:
jabatan Hakim pada Mahkamah Pelayaran; atau
jabatan lain yang ditentukan oleh Presiden.
3) Pemberhentian Karena Adanya Penyederhanaan Organisasi
Apabila ada penyederhanaan suatu satuan organisasi Negara
yang mengakibatkan adanya kelebihan Pegawai Negeri Sipil,
maka Pegawai Negeri Sipil yang kelebihan itu disalurkan kepada
satuan organisasi lainnya. Kalau penyaluran dimaksud tidak
mungkin dilaksanakan, maka Pegawai Negeri Sipil yang kelebihan
itu diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil atau
dari Jabatan Negeri dengan mendapat hak-hak kepegawaian
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4) Pemberhentian Karena Tidak Cakap Jasmani Atau Rohani
Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
apabila berdasarkan Surat Keterangan Tim Penguji Kesehatan
12. 9
dinyatakan : Tidak dapat bekerja lagi dalam semua Jabatan Negeri
karena kesehatannya ;
Menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi dirinya
sendiri dan atau lingkungan kerjanya;
Setelah berakhirnya cuti sakit, belum mampu bekerja kembali.
5) Pemberhentian Karena Meninggal Dunia Atau Hilang
Pegawai Negeri Sipil yang meninggal dunia dengan sendirinya
dianggap diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai
Negeri Sipil.
Pegawai Negeri Sipil yang hilang dianggap telah meninggal
dunia pada akhir bulan ke 12 (dua belas)
II. Pensiun Pegawai
a. Pengertian Pensiun Pegawai
Pensiun adalah penghasilan yang diterima setiap bulan oleh seorang
bekas pegawai yang tidak dapat bekerja lagi, untuk membiayai
kehidupan selanjutnya agar tidak terlantar apabila tidak berdaya lagi
untuk mencari penghasilan yang lain.
b. Dasar Hukum
1. UU No. 11 tahun 1969, Tentang pensiun pegawai dan pensiun
janda/dudanya PNS;
2. UU No. 8 Tahun 1974 Jo. UU No. 43 Tahun 1999,Tentang Pokok-
pokok kepegawaian
3. PP No. 7 tahun 1977 , PP No.15 tahun 1985, PP No. 15 tahun 1992,
PP No. 15 tahun
4. 1993 , PP No. 6 tahun 1997 dan PP No. 10 tahun 2008;
5. PP No. 32 tahun 1979, Tentang pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
;
6. PP No. 12 tahun 1981, Tentang perawatan tunjangan cacat dan uang
duka ;
13. 10
7. No, 1 tahun 1983, Tentang perlakuan terhadap calaon PNS yang
tewas atau cacat akibat kecelakaan karena dinas ;
8. Dan lain-lain
c. Latar Belakang Adanya Pensiun
1. Karena batas usia pensiun ;
2. Kemauan Sendiri;
3. Takdir Misalnya : Sakit, Meninggal dunia;
4. Rekturisasi/Dinas;
5. Diberhentikan dengan tidak hormat karena adanya kasus .
d. Unsur Sifat Pensiun
1. Penghargaan, diberhentikan dengan hormat
2. Jaminan hari tua;
3. Jasa terhadap Negara atau pemerintah.
e. Hak Atas Pensiun Pegawai
Pegawai yang diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri
Sipil berhak menerima pensiun pegawai, jikalau ia pada saat
pemberhentiannya sebagai pegawai :
Telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 Tahun dan mempunyai
masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 20 Tahun.
Mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 4 Tahun dan oleh badan
/ pejabat yang ditunjuk oleh departemen kesehatan berdasarkan
peraturan tentang pengujian kesehatan pegawai negeri, dinyatakan
tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga karena keadaan
jasmani atau rohani yang tidak disebabkan oleh dan karena ia
menjalankan kewajiban jabatannya.
Pegawai negeri yang setelah menjalankan suatu tugas Negara tidak
dipekerjakan
kembali sebagai pegawai negeri, berhak menerima pensiun pegawai
apabila ia diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai negeri dan
14. 11
pada saat pemberhentiannya sebagai pegawai negeri ia telah
mencapai usia sekurang kurangnya 50 TH dan memiliki masa kerja
untuk pensiun sekurang – kurangnya 10 Tahun.
D. Evaluasi Kinerja PTK
Evaluasi merupakan kegiatan yang penting untuk mengetahui kemajuan
ataupun hasil yang dicapai oleh sekolah di dalam melaksanakan fungsinya
sesuai rencana yang telah dibuat sendiri oleh masing-masing sekolah. Evaluasi
yang dilakukan adalah evaluasi menyeluruh menyangkut pengelolaan semua
bidang dalam satuan pendidikan, yaitu bidang teknis edukatif, bidang
ketenagaan, bidang keuangan, bidang sarana prasarana dan administrasi
ketatalaksanaan sekolah.
Evaluasi dan Penilaian Tenaga Pendidik dan Kependidikan merupakan
suatu proses penilaian atau pembinaan seorang pendidik. Evaluasi sendiri
mempunyai arti secara singkat yaitu sebagai proses mengumpulkan informasi
untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok. Hasil evaluasi
diharapkan dapat mendorong guru untuk mengajar lebih baik dan mendorong
peserta didik untuk belajar lebih baik. Jadi, evaluasi memberikan informasi bagi
kelas dan guru untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
Sedangkan Evaluasi menurut Griffin & Nix (1991) adalah
“judgment terhadap nilai atau implikasi dari hasil pengukuran”. Menurut
definisi ini selalu didahului dengan kegiatan pengukuran dan penilaian. Menurut
Tyler (1950), “evaluasi adalah proses penentuan sejauh mana tujuan pendidikan
telah tercapai”. Astin (1993) mengajukan tiga butir yang harus dievaluasi agar
hasilnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Ketiga butir tersebut adalah
masukan, lingkungan sekolah, dan keluarannya. Selama ini yang dievaluasi
adalah prestasi belajar peserta didik, khususnya pada ranah kognitif saja. Ranah
afektif jarang diperhatikan lembaga pendidikan, walau semua menganggap hal
ini penting, tetapi sulit untuk mengukurnya.
Sebagai Tenaga Pendidik dan Kependidikan seorang guru atau pun kepala
sekola haruslah bekerja dengan baik dan sesuai denga profesi yang
merekageluti. Sseorang Tenaga pendidik dan Kependidikan merupakan factor
15. 12
utama dalam perkembangan dan keberhasian suatu system pembelajaran.
Apabila seorang Tenaga Pendidik dan Kependidikan tidak bekrja sesuai aturan
yang ada maka system pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik. Oleh
karenanya, seorang Tenaga Pendidik dan Kependidikan dituntut agar bisa
menunjukkan keprofesionalan mereka, bahkan jika perlu keprofesionalan
tersebut ditingkatkan lagi, agar para Tenaga Pendidik dan Kependidikan dapat
di katanya seorang yang bermutu dan berkualitas.
Dalam pendidikan Tenaga Pendidik merupakan andalan dari sebuah
system pembelajaran. Tenaga pendidik adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
Dimana dalam tenaga pendidik berfungsi atau bertugas melaksanakan
administrasi,pengelolaan,pengembangan,pengawasan, dan pelayanan teknis
untuk menunjang atau untuk mempermudah proses pendidikan pada satuan
pendidikan.
Sedangkan pada posisinya Kependidikan adalah Tenaga kependidikan
yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, instruktur
serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Pendidik merupakan
tenaga yang professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan serta melakuakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi
Ruang lingkup tugas yang luas menuntut para pendidik dan tenaga
kependidikan untuk mampu melaksanakan aktifitasnya secara sistematis dan
sistemik. Karena itu tidak heran kalau ada tuntutan akan kompetensi yang jelas
dan tegas yang dipersyaratkan bagi para pendidik, semata-mata agar mereka
mampu melaksanakan tugasnyadengan baik. Salah satu kompetensi yang harus
dimiliki oleh parapendidik jelas telah dirumuskan dalam pasal 24 ayat (1), (4),
dan (5) PP No. 19 tahun 2005 tentang Standard Nasional Pendidikan. Dalam PP
tersebut dinyatakan bahwa pendidik harus memiliki kompetensi pedagogik,
yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi
pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
16. 13
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
E. Peran Guru dalam Administrasi PTK
Guru merupakan salah satu komponen dalam sistem pendidikan yang
memiliki peran yang sangat besar dalam pencapaian tujuan pendidikan. Peran
guru bukanlah hanya sekedar menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta
didik. Namun jika dilihat secara luas guru juga berperan sebagai administrator
pendidikan. Menurut Oteng Sutrisna (1986), (dalam Abin Syamsudin DAN
Nandang Budiman, 2005 : 2.5), administrasi adalah suatu kegiatan atau usaha
untuk membantu melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan dalam
mencapai suatu tujuan. Administrasi pendidikan adalah segenap proses
pengerahan segala sesuatu baik personal, spiritual, maupun material yang
bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan.
Jika seorang guru mampu melaksanakan segala tugasnya dalam
pendidikan serta mampu berperan di dalam tata administrasi sekolah, dapat
dikatakan guru tersebut mampu memenuhi tuntutan profesionalisme seorang
guru.
Adapun peranan guru dalam Administrasi pendidik dan tenaga kependidikan
yaitu:
1. Membuat buku induk pegawai
2. Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, kerpeg,
cuti dengan pegawai, dll.
3. Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepada sekolah, guru
maupun tata administrasi.
4. Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan dan
tahunan.
5. Membuat laporan data sekolah dan pegawai
6. Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran.
7. Mempersiapkan surat keputusan kepada sekolah tentang proses KBM, surat
tugas, surat kuasa, dll.
17. 14
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
1. Hak dan Kewajiban
Hak guru berarti sesuatu yang harus didapatkan olehnya setelah ia melaksanakan
sejumlah kewajibannya sebagai guru. Sedangkan kewajiban guru adalah sesuatu
yang harus patut dilaksanakan oleh guru dalam menjalankan profesinya.
2. Kesejahteraan Guru
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kesejahteraan berarti hal atau
keadaan sejahtera, sedangkan arti sejahtera itu sendiri adalah aman sentosa,
makmur, serba cukup.
3. Penghargaan Guru
Penghargaan adalah suatu yang diberikan kepada perorangan atau kelompok jika
mereka melakukan sesuatu yang unggul di bidang tertentu.
B. SARAN
Sebagai seorang guru minimal kita harus mengetahui dan memahami bentuk dan
kewajiban guru, dengan harapan guru yang mengajar di dalam kelas bukan hanya
sekedar transfer ilmu pengetahuan semata melainkan mampu mendidik, mengayomi
serta membimbing siswa menuju kearah yang lebih baik. Kami sebagai penulis
menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. tentunya dengan begitu
penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipercaya. Oleh karena itu, kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah berikutnya.
18. 15
DAFTAR PUSTAKA
Afid Burhanuddin. 2014. Evaluasi Dan Penilaian Tenaga Pendidik Atau Kependidikan.
(https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/02/05/evaluasi-dan-penila ian-tenaga-
pendidik-atau-kependidikan/).
Tri Kurniah. 2011. Peran Guru Dalam Administrasi
Sekolah.(http://ilmuprofesikependidikan. blogspot.co.id/2011/05/peran-guru-dalam-
administrasi-sekolah.html).
Norsanie. 2012. Peran Pendidik Profesi Pendidik.
(http://norsanie.blogspot.co.id/2012/12/peran-pendidikan-profesi-pendidik_11.html)