SlideShare a Scribd company logo
1 of 160
Download to read offline
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 1
Hak Cipta 2013, pada Penulis
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apapun, termasuk
dengan cara penggunaan mesin fotokopi, tanpa izin sah dari penerbit.
14122013, UPI
Sifa Siti Mukrimah
NIM : 1104176
Bisnis Berbasis Syariah
Pendidikan Manajemen Bisnis A
Universitas Pendidikan Indonesia
Sifa Siti Mukrimah (Editor)
Sifa Siti Mukrimah (Desain Cover)
DR. B. Lena Nuryanti, M.Pd. (Dosen Pembimbing)
Class A
Business Management of Education
Indonesian University of Education
Bumi Siliwangi, Bandung
2013
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Saya panjatkan kehadirat Illahi Rabbi karena atas berkat rahmat
dan karunianya, saya dapat menyelesaikan buku “Out of The Box - Ekonomi Kreatif
Berbasis Syariah” ini dengan penuh suka cita dan kebaikan di dalamnya.
Buku ini disusun sebagai upaya untuk menumbuh kembangkan minat kaum
muda dalam memulai berwirausaha dengan menitik-beratkan pada ide dan inovasi di
era ekonomi kreatif. Tak asal memulai bisnis, kaum muda diajak untuk memulai
bisnis berbasis syariah sesuai dengan apa yang dipraktekkan Rasullullah.
Buku ini dilengkapi pula dengan contoh peluang bisnis berbasis syariah di
bidang kuliner pada era Ekonomi kreatif abad ke-21 ini. Mulai dari landasan hukum
makanan dan minuman halal-haram serta kiat sukses berbisnis kuiner.
Pada kesempatan ini, saya menghaturkan terimakasih kepada pihak penerbit
dan semua pihak yang telah membantu terbitnya buku ini. Semoga buku ini dapat
memberikan manfaat bagi para kaum muda untuk dapat memulai bisnisnya dan
menjadi sosok Muda, Kaya, dan Sukses.
Bumi Siliwangi, Desember 2013
Penulis
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 3
MOTTO
“Young, Rich, and Success”
Adalah harapan penulis untuk para penerus bangsa. Dengan berbekal ilmu bisnis
berbasis syariah diharapkan kaum muda dapat ikut meramaikan gairah ekonomi
kreatif di abad ke-21 saat ini.
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
MOTTO........................................................................................................................3
DAFTAR ISI...................................................................................................................4
BAB I BISNIS BERBASIS SYARIAH...................................................................................5
A. SEJARAH PEREKONOMIAN ISLAM......................................................................6
B. BERBISNIS ALA RASUL .....................................................................................19
C. APA ITU SYARIAH ? .........................................................................................26
D. LANDASAN HUKUM SYARIAH..........................................................................36
E. PRINSIP SYARIAH............................................................................................70
F. PENTINGNYA AKAD DALAM BISNIS BERBASIS SYARIAH....................................78
G. ETIKA BERBISNIS SYARIAH...............................................................................87
H. SISTEM MANAJEMEN SYARIAH........................................................................92
I. PRODUK-PRODUK SYARIAH...........................................................................102
J. OUTCOME DAN FEED BACK BISNIS SYARIAH ..................................................120
BAB II EKONOMI KREATIF.........................................................................................123
A. APA ITU EKONOMI KREATIF ? ........................................................................124
B. PRINSIP EKONOMI KREATIF...........................................................................126
C. LINGKUP INDUSTRI KREATIF ..........................................................................128
BAB III BISNIS KREATIF BERBASIS SYARIAH (BIDANG KULINER) ..................................132
A. PENDAHULUAN.............................................................................................133
B. KAIDAH KAIDAH PENENTUAN HALAL DAN HARAM MAKANAN.......................134
C. MAKANAN HALAL DAN HARAM MENURUT AL’QURAN DAN SUNNAH............137
D. KIAT SUKSES BERBISNIS KULINER...................................................................148
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................151
BIOGRAFI PENULIS...................................................................................................158
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 5
BAB I
BISNIS BERBASIS SYARIAH
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH6
A. SEJARAH PEREKONOMIAN ISLAM
Perkembangan Pemikiran Ekonomi Islam diawali sejak Muhammad SAW
ditunjuk sebagai seorang Rasul. Rasullullah SAW mengeluarkan sejumlah kebijakan
yang menyangkut berbagai hal yang berkaitan dengan masalah kemasyarakatan,
selain masalah hukum (fiqih), politik (siyasah), juga masalah perniagaan atau
ekonomi (muamalah). Masalah-masalah ekonomi umat menjadi perhatian
Rasullullah SAW, karena masalah ekonomi merupakan pilar penyangga keimanan
yang harus diperhatikan. Selanjutnya, kebijakan-kebijakan Rasullullah SAW dijadikan
pedoman oleh para Khalifah sebagai penggantinya dalam memutuskan masalah-
masalah ekonomi. Al-Qur’an dan Al-Hadist digunakan sebagai dasar teori ekonomi
oleh para khalifah juga digunakan oleh para pengikutnya dalam menata kehidupan
perekonomian negara. Berikut perkembangan pemikiran-pemikiran pada masa-masa
tersebut seperti yang dikutip dalam buku The Middle East in The World Economy
(Roger Owen, 1993)
1. Perekonomian di Masa Rasullullah SAW (571-632 M)
Rasullullah diberi amanat untuk mengemban dakwah Islam pada umur 40
tahun. Pada masa Rasullullah SAW, tidak ada tentara formal. Semua muslim yang
mampu boleh jadi tentara. Mereka tidak mendapatkan gaji tetap, tetapi mereka
diperbolehkan mendapatkan bagian dari harta rampasan perang. Rampasan
tersebut meliputi senjata, kuda, unta, domba, dan barang-barang bergerak lainnya
yang didapatkan dari perang. Situasi berubah setelah turunnya Surat Al-Anfal (8)
ayat 41.
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 7
Artinya: “Ketahuilah sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai
rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, Kerabat Rasul,
anak-anak yatim, orang-orang miskin dan Ibnu sabil, jika kamu beriman kepada Allah
dan kepada yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari furqaan,
yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Rasullullah SAW biasanya membagi seperlima (khums) dari rampasan
perang tersebut menjadi tiga bagian, bagian pertama untuk beliau dan keluarganya,
bagian kedua untuk kerbatnya dan bagian ketiga untuk anak yatim piatu, orang yang
sedang membutuhkan dan orang yang sedang dalam perjalanan. Empat perlima
bagian yang lain dibagi diantara prajurit yang ikut perang, dalam kasus tertentu
beberapa orang yang tidak ikut serta dalam perang juga mendapat bagian.
Penunggang kuda mendapat dua bagian, untuk dirinya sendiri dan kudanya.
Seperti yang dikutip dalam buku Adiwarman Karim (2004:231), pada masa
Rasullullah SAW, beliau mengadopsi praktik yang lebih manusiawi terhadap tanah
pertanian yang telah ditaklukkan sebagai fay’ atau tanah dengan kepemilikan umum.
Tanah-tanah ini dibiarkan dimiliki oleh pemilikinya dan penanamnya, sangat berbeda
dari praktik kekaisaran Romawi dan Persia yang memisah-misahkan tanah ini dari
pemiliknya dan membagikannya kepada elit militernya dan para prajurit. Semua
tanah yang dihadiahkan kepada Rasullullah SAW (iqta’) relatif lebih kecil jumlahnya
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH8
dan terdiri dari tanah-tanah yang tidak bertuan. Kebijakan ini tidak hanya mambantu
mempertahankan kesinambungan kehidupan administrasi dan ekonomi tanah-tanah
yang dikuasai, melainkan juga mendorong keadilan antar generasi dan mewujudkan
sikap egaliter.
Pada tahun kedua setelah hijrah, shodaqoh ini kemudian dengan Zakat
Fitrah yang dibayarkan setiap kali setahun sekali pada bulan ramadhan. Besarya
satu sha kurma, gandum, tepung keju, atau kisimis, setengah sha gandum untuk
setiap muslim, budak atau orang bebas, laki-laki atau perempuan, muda atau tua
dan dibayar sebelum Shalat Idul Fitri.
Zakat diwajibkan pada tahun ke-9 hijrah, sementara shodaqoh fitrah pada
tahun ke-2 hijrah. Akan tetapi ahli hadist memandang zakat telah diwajibkan sebelum
tahun ke-9 hijrah ketika Maulana Abdul Hasa berkata zakat diwajibkan setelah hijrah
dan kurun waktu lima tahun setelahnya. Sebelum diwajibkan, zakat bersifat sukarela
dan belum ada peraturan khusus atau ketentuan hukum.
2. Perekonomian Di Masa Khulafaurrasyidin
a. Abu Bakar As-Sidiq (51 SH – 13 H / 537 – 634 M)
Sebelum menjadi khalifah Abu Bakar tinggal di pinggiran kota Madinah.
Setelah 6 bulan, Abu Bakar pindah ke Madinah dan bersamaan dengan itu sebuah
Baitul Mal dibangun. Sejak menjadi khalifah, kebutuhan keluarganya diurus oleh
kekayaan dari Baitul Mal ini. Menurut beberapa keterangan beliau diperbolehkan
mengambil dua setengah atau dua tiga perempat dirham setiap harinya dari Baitul
Mal dengan beberapa waktu. Ternyata tunjangan tersebut kurang mencukupi
sehingga ditetapkan 2000 atau 2500 dirham dan menurut keterangan 6000 dirham
per tahun.
Khalifah Abu Bakar sangat memperhatikan keakuratan perhitungan zakat.
Beliau juga mengambil langkah-langkah yang tegas untuk mengumpulkan zakat dari
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 9
semua umat Islam termasuk Badui yang kembali memperlihatkan tanda-tanda
pembangkangan sepeninggal Rasullullah SAW.
b. Umar bin Khattab (40SH – 23H / 584 – 644 M)
Khalifah Umar sangat memperhatikan sektor ekonomi untuk menunjang
perekonomian negerinya. Pada masa kekhalifahan Umar banyak dibangun saluran
irigasi, waduk, tangki kanal, dan pintu air seba guna untuk mendistribusikan air di
ladang pertanian
Hukum perdagangan juga mengalami penyempurnaan untuk menciptakan
perekonomi secara sehat. Umar mengurangi beban pajak untuk beberapa barang,
pajak perdagangan nabati dan kurma Syiria sebesar 50%. Hal ini untuk
memperlancar arus pemasukan bahan makanan ke kota. Pada saat yang sama juga
dibangun pasar agar tercipta peradangan dengan persaingan yang bebas. Serta
adanya pengawasan terhadap penekanan harga. Beliau juga sangat tegas dalm
menangani masalah zakat. Zakat dijadikan ukuran fiskal utama dalam rangka
memecahkan masalah ekonomi secara umum. Umar menetapkan zakat atas harta
dan bagi yang membangkang didenda sebesar 50% dari kekayaannya.
Pada masa beliau dibangun Institusi Administrasi dan Baitul Mal yang reguler
dan permanen di Ibu Kota, yang kemudian berkembang dan didirikan pula Baitul Mal
cabang di ibu kota propinsi. Baitul Mal secara tidak langsung berfungsi sebagai
pelaksana kebijakan fiskal negara Islam. Harta Baitul Mal dipergunakan mulai untuk
menyediakan makanan bagi para janda, anak-anak yatim, serta anak-anak terlantar,
membiaya penguburan orang-orang miskin, membayarkan utang orang-orang yang
bangkrut, membayar uang diyat, untuk kasu-kasus tertentu, sampai untuk pinjaman
tanpa bunga untuk tujuan komersial. Bersamaan dengan reorganisasi Baitul Mal,
Umar mendirikan Diwan Islam yang disebut Al-Divan. Al- Divan adalah kantor yang
mengurusi pembayaran tunjangan-tunjangan angkatan perang dan pensiun serta
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH10
tujangan lainnya secara reguler dan tepat. Khalifah Umar juga membentuk komite
yang terdiri dari Nassab ternama untuk membuat lapran sensus penduduk Madinah
sesuai dengan tingkat kepentingan dan kelasnya. Khalifah Umar menetapkan
beberapa peraturan sebagai berikut:
 Wilayah Irak yang ditaklukan menjadi muslim, sedangkan bagian yang
berada dibawah perjanjian damai tetap dimiliki oleh pemilik sebelumnya dan
kepemilikannya tersebut dapat dialihkan
 Kharaj (pajak yang dibayarkan oleh pemilik-pemilik tanah negara taklukan),
dibebankan pada semua tanah yang termasuk kategori pertama, meskipun
pemilik tersebut kemudian memeluk Islam dengan demikian tanah seperti itu
tidak daat dikonversi menjadi tanah ushr
 Bekas pemilik tanah diberi hak kepemilikan, sepanjang mereka memberi
kharaj dan jizyah (pajak yang dikenakan bagi penduduk non muslim sebagai
jaminan perlindungan oleh negara)
 Sisa tanah yang tidak ditempati atau ditanami (tanah mati) atau tanah yang
diklaim kembali bila ditanami oleh muslim diperlakukan sebagai tanah ushr.
 Di Sawad, kharaj dibebankan sebesar saaau dirham atau satu rafiz (satu
ukuran lokal) gandum dan barley (sejenis gandum) dengan ngapan tanah
tersebut dapat dilalui air. Harga yang lebih tinggi dikenakan kepada ratbah
(rempah atau cengkih) dan perkebunan,
 Di Mesir, menurut sebuah perjanjian Amar, dibebankan dua dinar, bahkan
hingga tiga irdabb gandum, dua qist untuk setiap minyak, cuka, dan madu
dan rancangan ini telah disetujui Khalifah.
 Perjanjian Damaskus (Syiria) menetapkan pembayaran tunai, pembagian
tanah dengan muslim. Beban per kepala sebesar satu dinar dan beban satu
jarib (unit berat) yang diproduksi per jarib (ukuran) tanah.
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 11
c. Ustman bin Affan ( 47 SH – 35H / 577 – 656 M )
Dalam buku Jaribah Ibn Ahmad al-Haritsi (hal. 643) Khalifah Ustman
mengikuti kebijakan yang ditetapkan oleh Umar. Pada enam tahun pertama Balkh,
Kabul, Ghazni Kerman, dan Sistan ditaklukan. Kemudian tindakan efektif dilakukan
untuk pengembangan sumber daya alam. Aliran air digali, jalan dibangun, pohon-
pohon ditanam untuk diambil buah dan hasilnya dan kebijakan di bidang keamanan
perdagangan dilaksanakan dengan pembentukan organisasi kepolisian tetap.
Usman mengurangi jumlah zakat dari pensiun. Tabri menyebutkan ketika
khalifah Ustman menaikkan pensiun sebesar seratus dirham, tetapi tidak ada
rinciannya.Beliau menambahkan santunan dengan pakaian. Selain itu ia
memperkenalkan kebiasaan membagikan makanan di masjid untuk orang-orang
miskin dan musafir.
Pada masa Ustman, sumber pendapatan pemerintah berasal dari zakat,
ushr, kharaj, fay, dan ghanimah. Zakat ditetapkan 2,5 persen dari modal aset. Ushr
ditetapkan 10 persen iuran tanah-tanah pertanian sebagaiman barang-barang
dagangan yang diimpor dari luar negeri. Kharaj merupakan iuran pajak pada daerah-
daerah yagn ditaklukan. Persentase dari kharaj lebih tinggi dari ushr. Ghanimah yang
didapatkan dibagi 4/5 kepada para prajurit yang ikut andil dalam perang sedangkan
1/5-nya disimpan sebagai kas negara.
d. Ali bin Abi Thalib ( 23H – 40H / 600 – 661 M )
Pada masa pemerintahan Ali, beliau mendistribusikan seluruh pendapatan
provinsi yang ada di Baitul Mal Madinah, Busra, dan Kuffah. Ali ingin
mendistribusikan sawad, namun ia menahan diri untuk menghindari terjadi
perselisihan. Secara umum, banyak kebijakan dari khalifah Ustman yang masih
diterapkan, seperti alokasi penegeluaran yang tetap sama. Pengeluaran untuk
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH12
angkatan laut yang ditambahkan jumlahnya pada masa Ustman hampir dihilangkan
seluruhnya.
Khalifah Ali mempunyai konsep yang jelas mengenai pemerintahan,
administrasi umum dan masalah-masalah yang berkaitan dengannnya seperti
mendiskripsikan tugas dan kewajiban dan tanggung jawab penguasa, menyusun
dispensasi terhadap keadilan, kontrol atas pejabat tinggi dan staf, menjelaskan
kebaikan dan kekurangan jaksa, hakim dan abdi hukum, menguraikan pendapatan
pegawai administratif dan pengadaan bendahara.
3. Perkembangan Ekonomi Pasca Khulafaurrasyidin
a. Pendapatan Pemerintah
Pendapatan pada masa pasca khulafaurrasyidun masih menggunakan
sistem perpajakan yang dikenal dengan kharaj. Pajak ini ditetapkan atas tanah
pertanian yang dibayar dalam bentuk uang. Besar kecilnya ditentukan oleh
kesuburan dan luas lahan. Jizyah tidak dipandang lagi sebagai sumber pendapatan.
Kemudian pajak ini dikenal dengan al-jawali. Ketika pendapatan jizyah menurun,
timbul berbagai macam pajak baru. Pajak ini dikenal dengan pajak hilali, karen ditarik
setiap tanggal baru (hilal) kalender hijriyah. Pajak lainnya adalah al-mufariq yang
dikenakan terhadap terhadap barang ekspor dan impor melalui pentai.
Pendapatan negara tidak dikumpulkan di Baitul Mal sebagaimana pada masa
khulafaurrasyidin. Setiap pendapatan dikhususkan untuk biaya suatu kegiatan
tertentu. Kemudian sisa pendapatan barulah dikumpulkan di kas negara sebagai dan
cadangan.Pengaitan antara pendapatan dan pengeluaran dalan bentuk neraca.
Neraca ini diperhitungkan setiap tahun berdaarkan tahun masehi, karena kharaj
(sumber terbesar waktu itu) dipungut berdasarkan tahun masehi. Sejak abad kedua
hijrah muncul diwan yang mirip dengan jasa akuntansi dewasa ini. Diwan bertugas
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 13
meneliti pendapata, mengatur pengeluaran, dan mengkaitkan pendapatan dan
pengeluaran.
b. Mata Uang
Pada masa permulaannya Muslim menggunakan emas dan perak dengan
beratnya. Dinar dan dirham yang mereka gunakan adalah mata uang kekaisaran
Persia. Mata uang Islam dibuat pada masa Khalifah Abdullah Malik bin Marwan. Saat
itu beliau memerintahkan untuk pembuatan dirham yang dicap dengan kata-kata
“Allah adalah Satu, Allah adalah Abadi“. Beliau memerintahkan untuk membuang
semua gambar-gambar manusia (raja/pahlawan) atau binatang dan menggantikan
dengan tulisan/bacaan seperti tahlil, tahmid, dan sebagainya.
4. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Pasca Khulafaurrasyidin
Perkembangan pemikiran ekonomi pasca Rasullullah SAW dan
khulafaurrasyidin dibagi menjadi 3 periode yang didasarkan atas nama tokoh
ekonomi Islam tersebut hidup.
 Ekonomi Islam periode awal Islam sampai 1058 M
Tokohnya antara lain: Zaid bin Ali (738), Abu Hanifa (798), Ibnu Farabi (950),
Ibnu Sina (1037), dll.
 Ekonomi Islam periode kedua (1058-1446M)
Tokohnya antara lain: Al-Ghazali (1111), Ibnu Taimiyah (1328), Ibnu Khaldun
(1040), Ibnu Rusyd (1198), dll
 Ekonomi Islam periode ketiga (1446-1931 M)
Tokohya antara lain: Jamaluddin Al-Afghani (1897), Muhammad Iqbal (1938),
Syekh Ahmaad Sirhindi (1524), dll[5]
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH14
5. Tokoh pemikiran-pemikiran ekonomi
Berikut adalah beberapa kontribusi pemikiran Ekonom-ekonom Islam diatas,
terutama untuk periode awal yang menjadi tonggak ekonomi Islam, dan periode
tengah yang merupakan periode puncak pemikiran ekonomi :
a. Zayd bin Ali (699 – 738)
Salah satu ahli fiqih yang terkenal di Madinah. Zaid bin Ali memperbolehkan
penjualan suatu komiditi secara kredit dengan harga yang lebih tinggi dari harga
tunai. Beliau tidak memperbolehkan harga yang ditangguhkan pembayannya lebih
tinggi dari pembayaran tunai, sebagaimana halnya penambahan pembayaran dalam
penundaan pengembalian pinjaman. Setiap penambahan terhadap penundaan
pembayaran adalah riba
Prinsipnya jenis transakai barang atau jasa yang halal kalau didasarkan atas
suka sama suka diperbolehkan. Sebagaiman firman Allah dalam surat An-Nisaa’( 4)
ayat 29:
Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku
dengan suka sama suka dia ntara kamu.“
b. Abu Hanifa (80-150 H /699 –767 M)
Abu Hanifa menyumbangkan beberapa konsep ekonomi, saah satnya adalah
salam,yaitu suatu bentuk transaksi diman antara pihak penjual dan pembeli sepakat
bila barang dikirimkan setelah dibayar secara tunai pada waktu kontrak disepakati.
Abu Hanifa mengkritisi prosedur kontrak tersebut yang cenderug mengarah pada
perselisihan antara yang memesan barang dengan cara membayar lebih dahulu,
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 15
dengan orang yang membelikan barang. Beliau mencoba menghilangkan
perselisihan ini dengan merinci kontrak, seperti jenis komoditi, kualitas, kuantitas,
waktu, dan tempat pengiriman. Beliau memberikan persyaratan bahwa komoditi
harus tersedia di pasar selama waktu kontrak dan pengiriman.
Salah satu kebijakan Abu Hanifah adalah menghilangkan ambiguitas dan
perselisihan dalam masalah transaksi, hal ini merupakan salah satu tujuan syariah
dalam hubungan dengan jual beli. Abu Hanifah sangat memperhatikan pada orang-
orang lemah. Beliau tidak memperbolehkan pembagian hasil panen (muzara’ah) dari
penggarap kepada pemilik tanah dalam kasus tananh tidak menghasilkan apapun.
Hal ini untuk melindungi para penggarap yang umumnya orang lemah.
c. Abu Yusuf (113 – 182H/731 – 798M)
Abu Yusuf terkenal sebagai Qadi (hakim). Diantara kitab-kitab Abu Yusuf
yang paling terkenal adalah kitab Al-Kharaj. Kitab ini ditulis atas permintaan khalifah
Harun Ar-Rasyid untuk pedoman dalam menghimpun pemasukan atau pendapatan
negara dari kharaj, ushr, zakat, dan jizyah. Kitab ini dapat digolongkan sebagai
public finance dalam pengertian ekonomi modern.
Menurut Abu Yusuf, sistem ekonomi Islam menjelaskan prinsip mekanisme
pasar dengan memberikan kebebasan yang optimal bagi para pelaku di dalamnya
yaitu produsen dan konsumen. Jika karena suatu hal selain monopoli, penimbunan
atau aksi sepihak yang itdak wajar dari produsen terjadi karena kenaikan harga,
maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi dengan mematok harga.
Penetuan harga sepenuhnya harga sepenuhnya diperankan oleh kekuatan
permintaan dan penawaran dalam ekonomi.
Selain Al-Kharaj, beliau menulis Al-Jawami, buku yang sengaja ditulis untuk
Yahya bin Khalid, selain itu juga menyusun Usul Fiqh Hanafiah (data-data fatwa
hukum yang disepakati Imam Hanafiah bersama murid-muridnya)
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH16
d. Al-Ghazali (450 – 505H/ 1058 –1111M)
Al-Ghazali lahir 1058M di kota kecil Khorasan bernama Toos. Bagi Ghazali
pasar merupakan bagian dari “keteraturan alami”, secara rinci beliau juga
menerangkan bagaimana evolusi terciptanya pasar.
Al-Ghazali juga mengatakan bahwa kebutuhan hidup manusia terdiri dari 3,
yaitu kebutuhan dasar (darruriyah), kebutuhan sekunder (hajiat), dan kebutuhan
mewah (takhsiniyyat). Teori hierarki kebutuhan ini kemudian “diambil” oleh William
Nassau Senior yang menyatakan bahwa kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan
dasar (necessity), sekunder (decency), dan kebutuhan tersier (luxury). Beliau juga
menyatakan tentang tujuan utama dan penerapan syariah adalah masalah religi atau
agama, kehidupan, pemikiran, keturunan, dan harta kekayaan yang bersangkutan
dengan masalah ekonomi.
Beliau juga memperkenalkan mengenai peranan uang dalam ekonomi (ditulis
dalam kitab Ihya’ Ulum Din). Menurut beliau, manusia memerlukan uang sebagai alat
perantara/pertukaran (medium exchange) untuk membeli barang. Fungsi ini
kemudian dijabarkan kembali oleh Ibnu Taimiyah dengan menambahkan 1 fungsi
tambahan, yakni bahwa uang juga berfungsi sebagai alat untuk menetukan nilai
(measurement of value)
Karya yang ditulisnya antara lain yang cukup monumental : Alajwibah Al-
Ghazaliyah fi Al-Masa’il Al-Ukhrawiyah, Ihya’ Ulum Din, Al-Adab fi Al-Dina, dan lain
sebagainya.
e. Ibnu Rusyd (1198)
Dikenal sebagai Aveorrus di Barat. Beliau adalah seorang pemikir Islam yang
banyak mempengaruhi pemikiran pemikir-pemikir dunia terutama Barat. Beliau
menghasilkan sebuah karya yang mengungkapkan sebuah teori dengan
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 17
memperkenalkan fungsi keempat dari uang (Roger E Backhouse, 2002, “The Pinguin
History of Economic” ). Sebelumnya filsuf Yunani, Aristoteles menyebutkan bahwa
fungsi uang ada 3, yaitu sebagai alat tukar, alat mengukur nilai dan sebagai
cadangan untuk konsumsi di masa depan. Ibnu Rusyd menambahkan fungsi
keempat dari uang, yakni sebagi alat simpanan daya beli dari konsumen, yang
menekankan bahwa uang dapat digunakan kapan saja oleh konsumen untuk
membeli keperluan hidupnya.
Ibnu Rusyd juga membantah Aristoteles tentang teori nilai uang dimana
nilainya tidak boleh berubah-ubah. Ibnu Rusyd menyatakan bahwa uang tiu tidak
boleh berubah-ubah karena 2 alasan, yakni pertama uang berfungsi sebagai alat
untuk mengukuir nilai, maka seperti Allah SWT Yang Maha Pengukur, Allah Tidak
Berubah-Ubah, maka uangpun sebagai pengukur keadaan tidak boleh berubah.
Kedua uang berfungsi sebagai cadangan untuk konsumsi masa depan, maka
perubahan padanya sangatlah tidak adil. Dari kedua alasan tersebut maka
sesungguhnya nilai nominal uang itu harus sama dengan nilai intrinsiknya.
f. Ibnu Taimiyah ( 661 – 728H / 1263 –1328M)
Menurut Ibnu Taimiyah naik turunnya harga bukan saja dipengaruhi oleh
penawaran dan permintaan tetapi ada faktor-faktor yang lain : “Sebab naik turunnya
harga di pasar bukan hanya karena adanya ketidakadilan yang disebabkan orang
atau pihak tertentu, tetapi juga karena panjang singkatnya masa produksi (khalq)
suatu komoditi. Jika produksi naik dan permintaan turun, maka harga di pasar akan
naik, sebaliknya jika produksi turun dan permintaan naik, maka harga di pasar akan
turun”.
Teori dikenal dengan “price volality” atau turun naiknya harga di pasar. Teori
ini jika dikaji lebih mendalam adalah menyangkut hukum permintaan dan penawaran
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH18
(supply dan demand) di pasar, yang kini justru secara ironi diakui sebagi teori yang
bersal dari Barat.
Lebih jauh beliau juga memberikan penjelasan mengenai Hak Atas
Kepemilikan Intelektual (HAKI) atau paten. Menurut beliau kepemilikan (property)
adalah suatu kekuatan yang diberikan oleh syariah untuk memakai sebuah objek dan
kekuatan itu beragam dalam macam dan kadarnya. Seorang dapat membuang/tidak
memanfaatkan miliknya selama tidak bertentangan dengan syariah. Beliau membagi
subjek kepemilikan menjadi 3; individu, masyarakat dan negara. Kepemilikan individu
diakui dan didapatkan dari membuka dan memanfaatkan tanah, wari, membeli dan
kepemilikan individu individu tidak boleh bertentang dengan kepemilikan individu
tidak boleh bertentang dengan kepemilikan masyarakat dan negara. Tujuan
yangyang paling utama dari kepemilikan adalah kegunaannya pada orang lain.
g. Ibnu Khaldun (732 – 807H / 1332 – 1383M)
Ibnu Khaldun mempunyai nama sebenarnya yakni Wali Al-Din Abd Al-
Rahman bin Muhammad bin Abu Bakar Muhammad bin Al-Hasan, lahir di Tunisia, 1
Ramadhan 732 H, berasal dari keluarga Arab Hadramaut. Beliau banyak dipuji oleh
Barat karena buah fikirannya yang banyak berpengaruh bagi Barat dan memberi
pencerahan bagi dunia ekonomi, bahkan bisa dibilang beliau adalah Bapak Ekonomi
Dunia (untuk lebih jelas baca artikel: Ibn Khaldun Bapak Ekonomi).
Sumbangan terbesar dalam bidang Ekonomi banyak dimuat dalam karya
besarnya, Al-Muqadimmah. Beberapa prinsip dan falsafah ekonomi telah
difikirkannya, seperti keadilan (al-adl), hardworking, kerjasama (cooperation),
kesederhanaan (moderation), dan fairness. Ibnu Khaldun menekankan bahwa
keadilan adalah tulang punggung dan asas kekuatan sebuah ekonomi. Dalam
karyanya tersebut, disebutkan mengenai “rasa kebersamaan” yang akan terbentuk
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 19
dan menguat jika ada keadilan untuk menjamin adanya kesejahteraan masyarakat
melalui pemenuhan kewajiban bersama dan pemerataan hasil pembangunan.
B. BERBISNIS ALA RASUL
1. Bisnis dan Berdagang ala Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW tercatat dalam sejarah adalah pembawa
kemaslahatan dan kebaikan yang tiada bandingan untuk seluruh umat manusia.
Bagaimana tidak karena Rasulullah SAW telah membuka zaman baru dalam
pembangunan peradaban dunia. Beliaulah adalah tokoh yang paling sukses dalam
bidang agama (sebagai Rasul) sekaligus dalam bidang duniawi (sebagai pemimpin
negara dan peletak dasar peradaban Islam yang gemilang selama 1000 tahun
berikutnya).
Kesuksesan Rasulullah SAW itu sudah banyak dibahas dan diulas oleh para
ahli sejarah Islam maupun Barat. Namun ada salah satu sisi Muhammad SAW
ternyata jarang dibahas dan kurang mendapat perhatian oleh para ahli sejarah
maupun agama yaitu sisinya sebagai seorang pebisnis ulung. Padahal manajemen
bisnis yang dijalankan Rasulullah SAW hingga kini maupun di masa mendatang akan
selalu relevan diterapkan dalam bisnis modern. Setelah kakeknya yang merawat
Muhammad SAW sejak bayi wafat, seorang pamannya yang bernama Abu Thalib
lalu memeliharanya.
Abu Thalib yang sangat menyayangi Muhammad SAW sebagaimana
anaknya sendiri adalah seorang pedagang. Sang paman kemudian mengajari
Rasulullah SAW cara-cara berdagang (berbisnis) dan bahkan mengajaknya pergi
bersama untuk berdagang meninggalkan negerinya (Makkah) ke negeri Syam (yang
kini dikenal sebagai Suriah) pada saat Rasulullah SAW baru berusia 12 tahun. Tidak
heran jika beliau telah pandai berdagang sejak berusia belasan tahun. Kesuksesan
Rasulullah SAW dalam berbisnis tidak terlepas dari kejujuran yang mendarah daging
dalam sosoknya.
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH20
Kejujuran itulah telah diakui oleh penduduk Makkah sehingga beliau digelari
Al Shiddiq. Selain itu, Muhammad SAW juga dikenal sangat teguh memegang
kepercayaan (amanah) dan tidak pernah sekali-kali mengkhianati kepercayaan itu.
Tidak heran jika beliau juga mendapat julukan Al Amin (Terpercaya). Menurut
sejarah, telah tercatat bahwa Muhammad SAW melakukan lawatan bisnis ke luar
negeri sebanyak 6 kali diantaranya ke Syam (Suriah), Bahrain, Yordania dan Yaman.
Dalam semua lawatan bisnis, Muhammad selalu mendapatkan kesuksesan besar
dan tidak pernah mendapatkan kerugian.
Lima dari semua lawatan bisnis itu dilakukan oleh beliau atas nama seorang
wanita pebisnis terkemuka Makkah yang bernama Khadijah binti Khuwailid. Khadijah
yang kelak menjadi istri Muhammad SAW, telah lama mendengar reputasi
Muhammad sebagai pebisnis ulung yang jujur dan teguh memegang amanah.
Lantaran itulah, Khadijah lalu merekrut Muhammad sebagai manajer bisnisnya.
Kurang lebih selama 20 tahun sebelum diangkat menjadi Nabi pada usia 40 tahun,
Muhammad mengembangkan bisnis Khadijah sehingga sangat maju pesat. Boleh
dikatakan bisnis yang dilakukan Muhammad dan Khadijah (yang menikahinya pada
saat beliau berusia 25 tahun) hingga pada saat pengangkatan kenabian Muhammad
adalah bisnis konglomerat.
Pola manajemen bisnis apa yang dijalankan Muhammad SAW sehingga
bisnis junjungan kita itu mendapatkan kesuksesan spektakuler pada zamannya ?
Ternyata jauh sebelum para ahli bisnis modern seperti Frederick W. Taylor dan
Henry Fayol pada abad ke-19 mengangkat prinsip manajemen sebagai sebuah
disiplin ilmu, ternyata Rasulullah SAW telah mengimplementasikan nilai-nilai
manajemen modern dalam kehidupan dan praktek bisnis yang mendahului masanya.
Berdasarkan prinsip-prinsip manajemen modern, Rasulullah SAW telah dengan
sangat baik mengelola proses, transaksi, dan hubungan bisnis dengan seluruh
elemen bisnis serta pihak yang terlihat di dalamnya.
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 21
Seperti dikatakan oleh Prof. Aflazul Rahman dalam bukunya “Muhammad: A
Trader” bahwa Rasulullah SAW adalah pebisnis yang jujur dan adil dalam membuat
perjanjian bisnis. Ia tidak pernah membuat para pelanggannya mengeluh. Dia sering
menjaga janjinya dan menyerahkan barang-barang yang dipesan dengan tepat
waktu. Muhammad SAW pun senantiasa menunjukkan rasa tanggung jawab yang
besar dan integritas yang tinggi dalam berbisnis. Dengan kata lain, beliau
melaksanakan prinsip manajemen bisnis modern yaitu kepuasan pelanggan
(customer satisfaction), pelayanan yang unggul (service exellence), kemampuan,
efisiensi, transparansi (kejujuran), persaingan yang sehat dan kompetitif. Dalam
menjalankan bisnis, Muhammad SAW selalu melaksanakan prinsip kejujuran
(transparasi). Ketika sedang berbisnis, beliau selalu jujur dalam menjelaskan
keunggulan dan kelemahan produk yang dijualnya.
Ternyata prinsip transparasi beliau itu menjadi pemasaran yang efektif untuk
menarik para pelanggan. Beliau juga mencintai para pelanggannya seperti mencintai
dirinya sehingga selalu melayani mereka dengan sepenuh hatinya (melakukan
service exellence) dan selalu membuat mereka puas atas layanan beliau (melakukan
prinsip customer satisfaction).
Dalam melakukan bisnisnya, Muhammad SAW tidak pernah mengambil
margin keuntungan sangat tinggi seperti yang biasa dilakukan para pebisnis lainnya
pada masanya. Beliau hanya mengambil margin keuntungan secukupnya saja dalam
menjual produknya.Ternyata kiat mengambil margin keuntungan yang dilakukan
beliau sangat efektif, semua barang yang dijualnya selalu laku dibeli Orang-orang
lebih suka membeli barang-barang jualan Muhammad daripada pedagang lain
karena bisa mendapatkan harga lebih murah dan berkualitas. Dalam hal ini, beliau
melakukan prinsip persaingan sehat dan kompetitif yang mendorong bisnis semakin
efisien dan efektif.
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH22
Boleh dikatakan Rasulullah SAW adalah pelopor bisnis yang berdasarkan
prinsip kejujuran, transaksi bisnis yang adil dan sehat. Beliau juga tidak segan
mensosialisasikan prinsip-prinsip bisnisnya dalam bentuk edukasi dan pernyataan
tegas kepada para pebisnis lainnya. Ketika menjadi kepala negara, Rasulullah SAW
mentransformasikan prinsip-prinsip bisnisnya menjadi pokok-pokok hukum.
Berdasarkan hal itu, beliau melakukan penegakan hukum pada para pebisnis yang
nakal. Beliau pula yang memperkenalkan asas “Facta Sur Servanda” yang kita kenal
sebagai asas utama dalam hukum perdata dan perjanjian. Di tangan para pihaklah
terdapat kekuasaan tertinggi untuk melakukan transaksi bisnis yang dibangun atas
dasar saling setuju.
2. Prinsip Nabi Muhammad SAW dalam Berbisnis
Rasulullah SAW adalah seorang pebisnis dan pedagang yang handal. Visi
beliau dalam berdagang hanya satu, yaitu: “Bahwa transaksi bisnis sama sekali tidak
ditujukan untuk memupuk kekayaan pribadi, namun justru untuk membangun
kehormatan dan kemuliaan bisnis dengan etika yg tinggi. Adapun hasil yang didapat
harus didistribusikan ke sebanyak mungkin umat.”. Prinsip yang beliau pegang cukup
3 hal saja, yaitu:
 Jujur
 Saling menguntungkan kedua pihak
 Hanya menjual produk yang bermutu tinggi
Tiga prinsip di atas menjiwai cara bisnis beliau. Berikut adalah teladan beliau
sebagai seorang pedagang/penjual:
 Tidak boleh berbohong dan menipu pembeli mengenai barang yang dijual
 Carilah keuntungan yang wajar. Jika pembeli bertanya, sebutkan harga
modalnya
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 23
 Kepada para pelanggan yang tidak mampu membayar kontan (tunai),
berikanlah waktu untuk melunasinya. Bila dia betul-betul tidak mampu
membayar setelah masa tenggat pengunduran itu, padahal dia telah
berusaha, maka ikhlaskanlah
 Hindari sumpah yang berlebihan, apalagi sumpah palsu untuk mengelabui
konsumen
 Lakukan transaksi jika telah ada kata sepakat antara penjual dan pembeli
 Lakukan penimbangan dan penakaran dengan benar dan setepat mungkin
 Camkan pada pembeli bahwa yang membayar di muka bahwa ia tidak boleh
menjualnya sebelum barang tersebut benar-benar menjadi miliknya (terbayar
lunas terlebih dahulu)
 Jangan melakukan transaksi monopoli dalam perdagangan, berikan
kesempatan yang lain untuk berdagang juga.
Rasulullah SAW telah menentukan indikator jual beli yang mabrur dalam
sebuah hadits sebagai berikut: ” Jika penjual dan pembeli itu jujur dan transparan,
maka akan diberkahi dalam transaksinya” (HR. Bukhori no.2079 dan Muslim
no.1532)
QS: An-Nisa : 29:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku
dengan suka sama suka diantara kamu”
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH24
Dalam Islam sendiri Bisnis perdagangan juga diatur dengan sangat baik dan
diatur dengan syarat sah suatu akad jual-beli, tentu saja dengan dasar saling
menguntungkan kedua belah pihak dan tidak bertentangan dengan syari'at Islam.
 Syarat sahnya akad jual beli
 Ijab dan qobul
 Suka sama suka
 Dilakukan oleh orang yang dibenarkan untuk melakukannya
 Barang yang diperjual belikan halal beserta kegunaannya
 Yang menjalankannya adalah pemilik atau wakilnya
 Barangnya dapat diserah terimakan
 Barangnya telah diketahui oleh kedua belah pihak
 Harga barang ditentukan dengan jelas ketika akad
Bisnis atau jual beli terdiri dari beberapa jenis, Menurut syar’i pantangan
moral bisnis (moral hazard) yang harus dihindari adalah sebagai berikut:
 Maysir yaitu segala bentuk spekulasi judi (gambling) yang mematikan sektor
riil dan tidak produktif.
 Asusila yaitu praktik usaha yang melanggar kesusilaan dan norma social.
 Gharar yaitu segala transaksi yang tidak transparan dan tidak jelas sehingga
berpotensi merugikan salah satu pihak.
 Haram yaitu objek transaksi dan proyek usaha yang diharamkan syariah.
 Riba yaitu segala bentuk distorsi mata uang menjadi komoditas dengan
mengenakan tambahan (bunga) pada transaksi kredit atau pinjaman dan
pertukaran/barter lebih antar barang ribawi sejenis. Pelarangan riba ini
mendorong usaha yang berbasis kemitraan dan kenormalan bisnis,
disamping menghindari praktik pemerasan, eksploitasi dan pendzaliman oleh
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 25
pihak yang memiliki posisi tawar tinggi terhadap pihak yang berposisi tawar
rendah.
 Ihtikar yaitu penimbunan dan monopoli barang dan jasa untuk tujuan
permainan harga.
 Berbahaya yaitu segala bentuk transaksi dan usaha yang membahayakan
individu maupun masyarakat serta bertentangan dengan maslahat dalam
maqashid syari’ah.
3. Tips Berdagang Ala Nabi Muhammad SAW
Ketika Nabi Muhammad SAW, berusia 25 tahun, sebelum diangkat menjadi
seorang nabi dan rasul, beliau pernah menjalankan perniagaan bersama Siti
Khadijah ke negeri Syam. Pada waktu berdagang, ia ditemani oleh Maisarah, budak
Siti Khadijah. Yang dilakukan Nab Muhammad SAW dalam berdagang antara lain :
 Kejujuran
 Keramahan
 Sopan santun yang ditunjukan oleh pemuda Muhammad dalam berdagang
membuat kagum Maisarah. Misalnya jika barang dagangannya dijual jelek
maka dikatakan jelek. Begitu pun sebaliknya, jika barang-barang itu baik
dikatakan baik. Beliau tidak menyembunyikan barang-barang yang jelek di
balik barang-barang yang baik.
 Harga yang ditawarkan kepada pembeli sesuai dengan yang disepakati Siti
Khadijah. Ia tidak mengambil untung diluar yang disepakati. Oleh karena itu,
banyak pembeli yang terkesan dan tertarik cara berdagang beliau.
Keluhuran sifat beliau ini kemudian diceritakan oleh Maisarah kepada
majikannya. Khadijah pun merasa kagum dan terkesan dengan sifat-sifat Nabi
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH26
Muhammad SAW. Maka hubungan perdagangan antara keduanya berlanjut ke
jenjang perkawinan.
C. APA ITU SYARIAH ?
Secara etimologi syariah berarti aturan atau ketetapan yang Allah
perintahkan kepada hamba-hamba-Nya, seperti: puasa, shalat, haji, zakat dan
seluruh kebajikan. Kata syariat berasal dari kata syar’a al-syai’u yang berarti
menerangkan atau menjelaskan sesuatu. Atau berasal dari kata syir’ah dan syariah
yang berarti suatu tempat yang dijadikan sarana untuk mengambil air secara
langsung sehingga orang yang mengambilnya tidak memerlukan bantuan alat lain.
Syariat dalam istilah syar’i hukum-hukum Allah yang disyariatkan kepada hamba-
hamba-Nya, baik hukum-hukum dalam Al-Qur’an dan sunnah nabi Saw dari
perkataan, perbuatan dan penetapan. Syariat dalam penjelasan Qardhawi adalah
hukum-hukum Allah yang ditetapkan berdasarkan dalil-dalil Al-Qur’an dan sunnah
serta dalil-dalil yang berkaitan dengan keduanya seperti ijma’ dan qiyas. Syariat
Islam dalam istilah adalah apa-apa yang disyariatkan Allah kepada hamba-hamba-
Nya dari keyakinan (aqidah), ibadah, akhlak, muamalah, sistem kehidupan dengan
dimensi yang berbeda-beda untuk meraih keselamatan di dunia dan akhirat.
Demikian juga istilah “hukum Islam” sering diidentikkan dengan kata norma
Islam dan ajaran Islam. Dengan demikian, padanan kata ini dalam bahasa Arab
barangkali adalah kata “al-syari’ah”. Namun, ada juga yang mengartikan kata hukum
Islam dengan norma yang berkaitan dengan tingkah laku, yang padanannya
barangkali adalah “al-fiqh”.
Penjabaran lebih luas dapat dijelaskan sebagai berikut: bahwa kalau
diidentikkan dengan kata “al-syari’ah”, hukum Islam secara umum dapat diartikan
dalam arti luas dan dalam arti sempit.
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 27
Syari'ah Dalam Arti Luas
Dalam arti luas “al-syari’ah” berarti seluruh ajaran Islam yang berupa norma-
norma ilahiyah, baik yang mengatur tingkah laku batin (sistem
kepercayaan/doktrinal) maupun tingkah laku konkrit (legal-formal) yang individual
dan kolektif.
Dalam arti ini, al-syariah identik dengan din, yang berarti meliputi seluruh
cabang pengetahuan keagamaan Islam, seperti kalam, tasawuf, tafsir, hadis, fikih,
usul fikih, dan seterusnya. (Akidah, Akhlak dan Fikih).
Syari'ah Dalam Arti Sempit
Dalam arti sempit al-syari’ah berarti norma-norma yang mengatur sistem
tingkah laku individual maupun tingkah laku kolektif. Berdasarkan pengertian ini, al-
syari’ah dibatasi hanya meliputi ilmu fikih dan usul fikih. Syari'ah dalam arti sempit
(fikih) itu sendiri dapat dibagi menjadi empat bidang:
 ‘ibadah
 mu’amalah
 ‘uqubah dan
 lainnya.
1. Definisi Syariah Menurut Ulama Kamus
Imam Ibnu Mandzur di dalam Kitab Lisaan al-'Arab (Juz 8, hal 175)
menyatakan: "Kata ‫عة‬ ‫شري‬ ‫,ال‬ ‫شراع‬ ‫,ال‬ dan ‫شرعة‬ ‫م‬ ‫ال‬ bermakna ‫ضع‬ ‫موا‬ ‫ال‬ ‫تى‬ ‫ال‬
‫نحدر‬ ‫ي‬ ‫ى‬ ‫ال‬ ‫ماء‬ ‫ال‬ (tempat-tempat yang darinya dikucurkan air). Berkata al-Laits, al-
Syariah dinamakan juga dengan syariat yang disyariatkan (ditetapkan) Allah swt
kepada hamba, mulai dari puasa, sholat, haji, nikah dan sebagainya. Sedangkan
kata ‫شرعة‬ ‫ال‬ dan ‫عة‬ ‫شري‬ ‫,ال‬ menurut bahasa Arab artinya adalah ‫شرعة‬ ‫م‬ ‫ماء‬ ‫ال‬
(sumber air), yakni‫مورد‬ ‫ة‬ ‫شارب‬ ‫ال‬ ‫ىال‬ ‫ت‬ ‫شرعها‬ ‫ي‬ ‫ناس‬ ‫ال‬ ‫ون‬ ‫شرب‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫نها‬ ‫م‬ ‫قون‬ ‫ت‬ ‫س‬ ‫وي‬
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH28
(sumber air minum yang dibuka oleh manusia, kemudian mereka minum dari tempat
itu, dan menghilangkan dahaga).
Imam Al-Raaziy di dalam Kamus Mukhtaar al-Shihaah (Juz 1, hal 161)
menyatakan:"Lafadz al-Syariah bermakna masyra'at al-maa' (maurid al-syaaribah:
sumber air). Kata al-Syariah juga bermakna: agama yang disyariatkan Allah swt
kepada hamba-hambaNya. Jika dinyatakan Allah telah mensyariatkan kepada
mereka, maksudnya adalah sanna (menetapkan aturan untuk mereka). Kata al-
syir'ah bisa bermakna al-Syariah, sebagaimana firman Allah swt, dalam surat al-
Maidah :48 ‫كل‬ ‫ل‬ ‫نا‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ج‬ ‫كم‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫شرعة‬ ‫و‬ ‫نهاجا‬ ‫م‬ (Untuk setiap umat di antara kamu,
Kami jadikan aturan dan jalan yang terang).
Pengarang Kitab al-'Ain, Ibnu Saidah (Juz 3, hal 163) mengatakan: "al-
Syariah wa al-syir'ah: perkara agama yang Allah swt telah menetapkannya, dan
memerintahkan untuk selalu berpegang teguh dengannya, seperti sholat, puasa, haji.
Dan Allah swt telah mensyariatkan perkara tersebut, maksudnya adalah Allah swt
telah menetapkan perkara tersebut secara syar'iy (menurut hukum)".
Al-Shaahib bin 'Ibad, di dalam Kamus al-Muhiith fi al-Lughah (Juz 1, hal 44)
menyatakan; "‫شرع‬ ‫وارد‬ ‫ال‬ ‫شروعا‬ : ‫ماء‬ ‫ال‬ ‫ناول‬ ‫ت‬ (memberi air). Kata ‫عة‬ ‫شري‬ ‫,ال‬
‫شراع‬ ‫,ال‬ ‫شرعة‬ ‫م‬ ‫,ال‬ dan ‫شروعة‬ ‫م‬ ‫:ال‬ adalah tempat yang dipersiapkan untuk
minum…‫عة‬ ‫شري‬ ‫ال‬ ‫شرعة‬ ‫ال‬ : urusan agama yang disyariatkan (ditetapkan) Allah swt
kepada hamba-hambaNya. Dan Dialah yang membuat hukum-hukumnya".
Dalam Kamus Bahr al-Muhiith, Fairuz Abadiy (Juz 2, hal 290) disebutkan: "
Al-Syariah: perkara yang disyariatkan oleh Allah swt kepada hamba-hambaNya. Dan
bisa juga berarti madzhab-madzhab (rujukan-rujukan) yang jelas dan lurus".
2. Definisi Syariah Menurut Ulama Tafsir
Makna syarii'at menurut ulama tafsir, tidak jauh berbeda dengan makna yang
dipahami oleh ulama ahli bahasa Arab. Ketika menafsirkan firman Allah swt, surat al-
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 29
Maidah ayat 48, Imam Qurthubiy di dalam Tafsir Qurthubiy menjelaskan: "Kata
‫شرعة‬ ‫ال‬ dan ‫عة‬ ‫شري‬ ‫ال‬ bermakna jalan terang yang mengantarkan pada
keselamatan. Menurut bahasa, kata ‫عة‬ ‫شري‬ ‫,ال‬ bermakna ‫ق‬ ‫طري‬ ‫ال‬ ‫ذي‬ ‫ال‬ ‫صل‬ ‫تو‬ ‫ي‬
‫نه‬ ‫م‬ ‫ى‬ ‫ال‬ ‫ماء‬ ‫ال‬ (jalan yang mengantarkan kepada air).
Lafadz al-Syariah juga bermakna agama yang disyariatkan (ditetapkan)
Allah kepada hamba-hambaNya; dan Allah telah mensyariatkan (kepada mereka),
maksudnya adalah mensyariatkan (menetapkan) syariat atau jalan. Kata al-syaari`
bermakna al-thariiq al-a'dzam (jalan besar)….Ayat ini menjelaskan bahwa Allah swt
telah menetapkan Taurat kepada pemeluknya, Injil kepada pemeluknya, al-Quran
kepada pemeluknya. Ayat ini berbicara pada konteks syariat-syariat (hukum-hukum)
dan ibadah-ibadah. Sedangkan pokok ketauhidan tidak ada perbedaan. Makna
semacam ini dituturkan dari Qatadah.
Mujahid berkata, "Kata al-syir'ah dan al-minhaaj maknanya adalah agama
(diin) Muhammad saw, dan ia telah menasakh (menghapus) seluruh agama lain."
(Imam al-Qurthubi, Tafsîr al-Qurthubi, juz XVI hal. 163)
Imam Ibnu Katsir di dalam Kitab Tafsiir al-Quran al-'Adziim (Juz 3, hal 129)
mengungkapkan: "Kata al-syir'ah juga bermakna al-Syariah; yakni sesuatu yang
membuka ke sesuatu. Dari sini dinyatakan,"‫شرع‬ ‫ى‬ ‫ف‬ ‫ذا‬ ‫ك‬ " (mensyariatkan yang
demikian); sedangkan maknanya adalah ‫تدأ‬ ‫اب‬ ‫يه‬ ‫ف‬ (memulai, atau membuka jalan
pertama kali). Demikian juga al-Syariah, ia bermakna "‫ما‬ ‫شرع‬ ‫ي‬ ‫نها‬ ‫م‬ ‫ى‬ ‫ال‬ ‫ماء‬ ‫"ال‬ (jalan
yang mengantarkan menuju air)". Adapun kata "‫نهاج‬ ‫م‬ ‫"ال‬ adalah ‫ق‬ ‫طري‬ ‫ال‬ ‫ضح‬ ‫وا‬ ‫ال‬
‫سهل‬ ‫ال‬ (jalan yang jelas dan mudah). Kata ‫نن‬ ‫س‬ ‫,ال‬ maknanya adalah ‫ق‬ ‫طرائ‬ ‫ال‬ (jalan-
jalan). Oleh karena itu, menafsirkan firman Allah swt "‫شرعة‬ ‫و‬ ‫نهاجا‬ ‫"م‬ dengan jalan
dan sunnah jelas lebih sesuai dari sebaliknya. Wallahu a'lam".
Imam Syaukani di dalam Kitab Fath al-Qadiir (Juz 2, hal 48) menyatakan;
"Pada asalnya, kata al-syir'ah dan al-Syariah bermakna jalan terang yang bisa
mencapai air. Selanjutnya kata ini digunakan dengan makna, agama (diin)yang
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH30
disyariatkan Allah swt kepada hambaNya. Sedangkan kata al-minhaaj: jalan terang
dan jelas. Abu al-'Abbas Muhammad bin Yazid al-Mubarrad,"Kata al-Syariah
bermakna ibtidaa' al-thariiq (permulaan jalan), sedangkan al-minhaaj bermakna jalan
yang berulang-ulang (al-thariiq al-mustamirah).Makna ayat ini [surat al-Maidah :48]
adalah; sesungguhnya Allah swt menjadikan Taurat untuk pemeluknya, Injil untuk
pemiliknya, dan al-Quran untuk pemeluknya. Ini terjadi sebelum penghapusan
syariat-syariat terdahulu oleh al-Quran. Adapun setelah turunnya al-Quran, maka
tidak ada syir'ah dan minhaaj, kecuali yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw".
3. Definisi Syariah Menurut 'Urf Para Ulama
Pada konteks awalnya (hakekat lughawiyyah) kata "Syariah bermakna "al-
thariiqah al-dzaahirah allatiy yatawashshalu bihaa ila al-maa" (jalan terang yang bisa
mencapai air). Selanjutnya kata "al-Syariah" digunakan oleh para pengguna bahasa
Arab dengan makna "urusan agama yang ditetapkan Allah swt kepada hambaNya".
Mereka juga memaknai kata Syariah sebatas pada aturan-aturan agama yang
bersifat 'amaliyyah (praktis), bukan i'tiqaadiyyah (keyakinan).
Imam Thabariy telah menuturkan pemahaman semacam ini di dalam riwayat-
riwayat shahih. "Telah meriwayatkan kepada kami, Basyar bin Mu'adz, bahwasanya
ia berkata,"Telah meriwayatkan kepada kami Yazid, ia berkata, "Telah meriwayatkan
kepada kami Sa'iid, dari Qatadah mengenai firman Allah swt "Likulli ja'alnaa minkum
syir'ah wa minhajan", ia berkata, "Maksudnya adalah jalan dan sunnah. Sedangkan
jalan-jalan itu sangat beragam. Taurat memiliki syariat tersendiri, Injil memiliki syariat
tersendiri, dan al-Quran juga memiliki syariat sendiri. Di dalamnya, Allah
menghalalkan apa yang Dia kehendaki dan mengharamkan apa yang Dia kehendaki,
untuk mengetahui siapa yang mentaatiNya dan siapa yang membangkang
kepadaNya. Hanya saja diin (pokok keyakinan) tetaplah satu dan tidak menerima
keyakinan yang lain; yakni al-tauhid (pengesaan Allah) dan ikhlash beramal semata-
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 31
mata untuk Allah swt, yang mana prinsip tauhid dan ikhlash ini diturunkan kepada
para Rasul.”
"Telah meriwayatkan kepada kami al-Hasan bin Yahya, bahwasanya ia
berkata, "Telah mengabarkan kepada kami 'Abd al-Razaq, bahwasanya ia berkata,
"Telah meriwayatkan kepada kami Ma'mar , dari Qatadah mengenai firman Allah swt
"likulli ja'alnaa minkum syir'atan wa minhaajan", ia berkata, "Diin itu satu sedangkan
syariat (hukum) itu beragam".( Imam Thabariy, Tafsir al-Thabariy, juz 10, hal. 385)
Imam Ibnu Katsir menyatakan: "Ayat ini merupakan ikhbar (berita) mengenai
umat-umat yang memiliki agama beragam, yakni syariat yang sangat beragam dalam
masalah hukum-hukum yang diturunkan kepada Rasul-rasulNya yang mulia, namun
berkesesuaian dalam masalah tauhid.Sebagaimana ditetapkan di dalam Shahih
Bukhari dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda, ‫حن‬ ‫ن‬ ‫شر‬ ‫عا‬ ‫م‬
‫ياء‬ ‫ب‬ ‫األن‬ ‫اخوة‬ ‫الت‬ ‫ع‬ ‫,ل‬ ‫نا‬ ‫دن‬ ‫واحد‬ "Kami para Nabi adalah bersaudara, diin
(keyakinan) kami satu". Maksudnya adalah tauhid yang disampaikan Allah kepada
semua Rasul yang diutusNya, dan dicantumkan di semua Kitab yang diturunkanNya.
Sebagaimana disebut di dalam firman Allah swt, " Dan Kami tidak mengutus seorang
rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak
ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan
Aku".[Al-Anbiyaa':25], dan juga firman Allah swt, " Dan sesungguhnya Kami telah
mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja),
dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi
petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti
kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)".[An Nahl: 36].
Adapun dalam masalah syariat, maka perintah dan larangannya berbeda-beda.
Kadang-kadang, ada sesuatu yang di dalam syariat ini haram, kemudian Allah
menghalalkannya di syariat yang lain, dan begitu pula sebaliknya.Kadang-kadang,
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH32
ada sesuatu yang di dalam syariat ini, ringan, kemudian diperberat pada syariat yang
lain".
4. Ciri-ciri Umum Syariah
a. Ketuhanan (‫ية‬ ‫ان‬ ‫رب‬ ‫)ال‬
Bahwa hukum syariah di turunkan oleh Allah Sang Pencipta dan Pengatur
alam semesta dan bukan dari hasil pikiran manusia yang terbatas. Allah maha
mengetahui semua kebutuhan setiap makhluk, sampai daun yang terjatuh pun
adalah ketetapannya. maka tidak mungkin syariah yang di turunkan tidak sesuai
dengan kemaslahatan makhluk-Nya.
Karena hukum syari’ah berasal dari Allah, maka tidak ada khiyar bagi
seorang muslim untuk menghindar dari hukum yang telah ditetapkan Allah baik dia
seorang hakim atau yang dihakimi. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-
Maidah:44
‫ومن‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫كم‬ ‫ح‬ ‫ي‬ ‫ما‬ ‫ب‬ ‫زل‬ ‫ان‬ ‫هللا‬ ‫ئك‬ ‫أول‬ ‫ف‬ ‫هم‬ ‫رون‬ ‫كاف‬ ‫ال‬ (‫دة‬ ‫مائ‬ ‫)44:ال‬
“barang siapa yang tidak memutuskan dengan apa yang diturunkan Allah, maka
mereka itulah orang-orang kafir”.
Dan firman Allah dalam surat an-Nur:51
‫ما‬ ‫ان‬ ‫ان‬ ‫ك‬ ‫ول‬ ‫ق‬ ‫ين‬ ‫ن‬ ‫مؤم‬ ‫ال‬ ‫اذا‬ ‫دعوا‬ ‫ى‬ ‫ال‬ ‫هللا‬ ‫ه‬ ‫سول‬ ‫ور‬ ‫كم‬ ‫يح‬ ‫ل‬ ‫نهم‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫ان‬ ‫وا‬ ‫قول‬ ‫ي‬ ‫نا‬ ‫ع‬‫سم‬
‫نا‬ ‫ع‬‫,واط‬ ‫ئك‬ ‫وأول‬ ‫هم‬ ‫لحون‬ ‫ف‬ ‫م‬ ‫ال‬ (‫نور‬ ‫)15:ال‬
“Hanya ucapan orang-orang mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan
RasulNya agar Rasul memutuskan (perkara) diantara mereka, mereka berkata: kami
mendengar dan kami taat. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”.
Dikarenakan syari’at islam berasal dari Allah, maka dalam diri setiap muslim
terdapat ketaatan dan kepatuhan pada hukum yang ditetapkan Allah, yang mana hal
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 33
ini tidak terdapat pada hukum yang dibuat manusia. Seorang muslim yang taat pada
hukum Allah dan menjalankannya, berkeyakinan bahwa dia sedang beribadah
kepada Tuhannya dan mendekatkan diri kepadaNya. Dan ini adalah sebagai
pendorong keimanan dan tuntutan dalam Islam. (Yusuf Qardhawi, Madkhal lidirasati
al-Syari’ah al-Islamiyyah, hal 89-90)
b. Moralitas ( ‫ية‬ ‫الق‬ ‫)األخ‬
Hukum syariah lebih menitik beratkan pada pendidikan manusia secara
akhlak, memperbaiki dan mengembangkan sumber daya manusia dengan akhlak
yang mulia. Rasulullah saw bersabda:
‫ما‬ ‫ان‬ ‫ثت‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫مم‬ ‫ألت‬ ‫كارم‬ ‫م‬ ‫الق‬ ‫األخ‬ (‫أخرجه‬ ‫م‬ ‫حاك‬ ‫ال‬ ‫صححه‬ ‫)و‬
Dengan ini kesadaran setiap manusia akan sangat berdampak pada keadaan
kehidupannya. Oleh karena itu, iming-iming yang Allah tawarkan adalah berupa
pahala, bukan sebuah benda nyata yang dapat di pegang dengan tangan dan dapat
di gunakan di kehidupan dunia. Pengertian ini membedakan syari’ah dengan
undang-undang ciptaan manusia. Karena undang undang buatan manusia bersifat
memaksa dan yang berpengaruh adalah kekuatannya. Kekuatan undang-undang
(pemerintah) lemah tidak seorangpun mempraktekkannya. Dan jika kekuatan itu
kuat, maka semua rakyat akan tunduk.
c. Realitas (‫ية‬ ‫ع‬ ‫واق‬ ‫)ال‬
Syariat Islam adalah hukum yang realistis yang selalu memperhatikan
keutamaan akhlak yang luhur. Syari’at Islam bukanlah omong kosong belaka seperti
khayalan orang-orang komunis tentang masyarakat yang tidak mengenal perbedaan
dan kepemilikan individu, masyarakat yang tidak membutuhkan negara, hukum ,
polisi, dan penjara.
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH34
Diantara realitas hukum islam adalah dalam keadaan dhorurot,
diperbolehkan melakukan sesuatu yang diharamkan, seperti memakan bangkai bagi
orang yang terpaksa, dan lain-lain.
d. Kemanusiaan (‫ية‬ ‫سان‬ ‫)االن‬
Hukum Islam disyariatkan diantaranya untuk memelihara kemuliaan manusia
itu sendiri. Karena kemuliaan manusia bukanlah pemberian raja, pemimpin ataupun
parlemen, tapi merupakan pemberian Allah swt, dzat yang telah menjadikan manusia
sebagai khalifah diatas bumi dan malaikat pun membungkuk kepadanya. Mengenai
kemuliaan manusia, Allah berfirman dalam surat al-Isra’ ayat 70:
‫قد‬ ‫ول‬ ‫نا‬ ‫رم‬ ‫ك‬ ‫نى‬ ‫ب‬ ‫.ادم‬
Syariat Islam datang dengan membawa misi persamaan diantara manusia,
tanpa memandang perbedaan warna kulit, jenis, ataupun bahasa. Yang
membedakan adalah amal shalih dan ukuran kebaikan yang dilakukannya. Allah
berfirman dalam surat al-Hujurat: 13:
‫ا‬ ‫ي‬ ‫ها‬ ‫أي‬ ‫ناس‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ان‬ ‫م‬ ‫ناك‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫خ‬ ‫من‬ ‫ر‬ ‫ذك‬ ‫ثى‬ ‫وأن‬ ‫م‬ ‫ناك‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫وج‬ ‫ا‬ ‫عوب‬ ‫ش‬ ‫بائ‬ ‫لوق‬ ‫وا‬ ‫عارف‬‫ت‬ ‫ل‬ ‫ان‬
‫كم‬ ‫رم‬ ‫اك‬ ‫ند‬ ‫ع‬ ‫هللا‬ ‫م‬ ‫قاك‬ ‫.ات‬
Dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa orang yang mulia disisi
Allah adalah orang yang bertaqwa, tanpa memandang apakah dia orang Arab atau
bukan, laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin, semuanya sama disisi Allah.
e. Ketertiban (‫سق‬ ‫نا‬ ‫ت‬ ‫)ال‬
Yaitu pengaplikasian beberapa bagian dari keseluruhan aturan secara teratur
dan saling bahu membahu dalam melaksanakan tujuan bersama sekira tidak terjadi
benturan antara bagian satu dengan lainnya.
Syariat Islam mengangkat derajat wanita dan memelihara nilai
kemanusiaannya (harkat dan martabat) dan menjadikannya saudara kandung laki-
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 35
laki dan saudaranya dalam ketaatan hukum (taklif). Dalam al-Qur’an telah
disebutkan ‫كم‬ ‫ض‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫من‬ ‫عض‬ ‫ب‬ (‫ال‬ ‫,)591:عمران‬ juga disebutkan dalam hadits:
‫ما‬ ‫ان‬ ‫ساء‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ق‬ ‫قائ‬ ‫ش‬ ‫رجال‬ ‫ال‬
Ketika kita melihat al-Qur’an, dalam bab waris dikatakan:
‫كم‬ ‫ي‬ ‫ص‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫هللا‬ ‫ى‬ ‫ف‬ ‫م‬ ‫اوالدك‬ ‫ر‬ ‫لذك‬ ‫ل‬ ‫ثل‬ ‫م‬ ‫حظ‬ ‫ين‬ ‫ي‬ ‫ث‬ ‫.األن‬
maka janganlah al-Qur’an dianggap telah mendiskriminasikan kaum hawa atau
menurunkannya dari kedudukan yang telah ditetapkan baginya oleh berbagai ayat
dan hadis. Akan tetapi itu merupakan keadilan yang memberi bagian kepada
masing-masing jenis sesuai dengan haknya.
Dan hal itu tidak dapat dipahami kecuali jika kita bertaammul dalam
mempelajari islam dan hukum-hukumnya, niscaya kita akan mengetahuinya secara
keseluruhan dengan teratur dan tersusun. Dan kita juga akan mengetahui kalau
bagian wanita itu sudah sesuai menurut porsinya.
f. Komprehensif (‫شمول‬ ‫)ال‬
Syariah islamiyah adalah suatu aturan yang mencakup seluruh aspek
kehidupan. Oleh karena itu syariah islamiyah menetapkan jalan keimanan bagi
manusia, juga menjelaskan tentang pokok-pokok aqidah dan mengatur hubungan
manusia dengan Tuhannya. Syariat islam juga memerintahkan kepada manusia
untuk membersihkan jiwanya, dan mengatur hubungan antar sesama. Secara garis
besar hukum- hukum syariah terbagi menjadi tiga:
 Hukum yang berhubungan dengan aqidah, seperti iman kepada Allah dan
iman kepada hari akhir. Hukum ini dinamakan hukum kepercayaan, dan ilmu
yang mempelajarinya adalah ilmu kalam atau tauhid.
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH36
 Hukum yang berhubungan dengan akhlaq, seperti kewajiban jujur, amanah,
menepati janji, dan juga mengenai keharaman berbohong, khiyanat, dan
melanggar janji. Hukum ini dinamakan hukum moralitas, dan ilmu yang
mempelajarinya adalah ilmu akhlaq atau tasawwuf.
 Hukum yang berhubungan dengan perkataan dan perbuatan manusia dalam
hubungan antar sesama. Hukum ini dinamakan hukum mu’amalah dan ilmu
yang mempelajarinya adalah ilmu fiqh.
D. LANDASAN HUKUM SYARIAH
Yang menjadi landasan hukum utama dalam bisnis berbasis syariah adalah
Al-Qur’an dan Hadist yang disunahkan langsung oleh Rasullullah SAW. Namun
dalam perkembangannya, para ulama sepakat untuk menambahkan ijma, ijtihad dan
qiyash sebagai sumber hukum pendukung dalam perekonomian islam. Dalam
sebuah tatanan kenegaraan, Undang-undang dan Fatwa dari lembaga agama dalam
sebuah Negara pun menjadi sumber hukum pendukung dalam kegiatan bisnis
syariah. Berikut beberapa kebijakan yang tergambar dan ditentukan oleh beberapa
landasan hukum seperti Al-Qur’an, Hadist, Ijtihad, Ijma, Qiyash, Undang-undang,
dan Fatwa MUI.
1. AL QUR’AN
Secara istilah Al-Qur`an adalah "Kalam ALLAH yang merupakan mukjizat
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang diturunkan secara mutawatir
dan membacanya adalah ibadah". Al-Qur`an adalah kalamullah, firman ALLAH SWT,
ia bukanlah kata-kata manusia, bukan pula kata-kata jin, setan, atau malaikat. Al-
Qur`an bukan berasal dari pikiran makhluk, bukan syair, bukan sihir, bukan pula
produk kontemplasi atau hasil pemikiran filsafat manusia.
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 37
Al-Qur’an membahas tentang banyak hal, salah satunya adalah tentang
syariah. Di dalam syariah tak hanya membahas tentang hubungan kita dengan
Tuhan, tetapi membahas pula tentang hubungan kita dengan manusia dan makhluk
Tuhan lainnya. Karena hal itu pulalah, syariah juga mempengaruhi pola perilaku kita
dalam memenuhi segala kebutuhan hidup, yaitu cara berbisnis yang kita kenal
dengan bisnis syariah. Al-Qur’an menjadi sumber hukum utama tentang bisnis
syariah.
Berikut ini penulis kutip beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang membahas dan
menerangkan tentang tata cara berbisnis yang Allah perintahkan.
1) Q.S. Ash-Shaff ayat 10
‫ا‬‫ي‬ ‫ا‬‫ه‬‫ي‬‫أ‬ ‫ين‬‫ذ‬‫ال‬ ‫وا‬‫ن‬‫م‬ ‫ل‬‫ه‬ ‫م‬‫ك‬‫ل‬‫د‬‫أ‬ ‫ى‬‫ل‬‫ع‬ ‫ة‬‫ار‬‫ج‬‫ت‬ ‫م‬‫يك‬‫ج‬‫ن‬‫ت‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ا‬‫ذ‬‫ع‬ ‫يم‬‫ل‬‫أ‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sukakah kalian Aku tunjukkan suatu
perniagaan yang dapat menyelamatkan kalian (dapat dibaca tunjiikum dan
tunajjiikum, yakni tanpa memakai tasydid dan dengan memakainya) dari azab yang
pedih yang menyakitkan; mereka seolah-olah menjawab, mengiyakan”.
2) Q.S. At-Taubah ayat 111
ِ‫يل‬ِ‫ب‬َ‫س‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫ي‬ ۚ َ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٰ‫ى‬َ‫ر‬َ‫ت‬ْ‫ش‬‫ا‬ َ َّ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ۖ َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫ق‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ُ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ي‬َ‫ف‬ ِ َّ‫َّللا‬
ِ‫يل‬ِ‫ج‬ْ‫ن‬ ِ ْ‫اْل‬َ‫و‬ ِ‫ة‬‫ا‬َ‫ر‬ ْ‫و‬َّ‫ت‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ق‬َ‫ح‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ًا‬‫د‬ْ‫ع‬َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ِ‫ب‬ ‫رُوا‬ ِ‫ش‬ْ‫ب‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬ ۚ ِ َّ‫َّللا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ع‬ِ‫ب‬ ٰ‫ى‬َ‫ف‬ْ‫و‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ ۚ ِ‫آن‬ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬َ‫و‬
ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫ز‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ َ‫ُو‬‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ َٰ‫ذ‬َ‫و‬ ۚ ِ‫ه‬ِ‫ب‬
Artinya: “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri
dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada
jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang
benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih
menepati janjinya (selain) daripada Allah ? Maka bergembiralah dengan jual beli
yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar”.
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH38
3) Q.S. Faathir ayat 29
‫و‬ ُ‫ج‬ْ‫ر‬َ‫ي‬ ً‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ن‬ َ‫َل‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ر‬ ِ‫س‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ز‬َ‫ر‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫ة‬ َ‫َل‬َّ‫الص‬ ‫وا‬ُ‫م‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫أ‬َ‫و‬ ِ َّ‫َّللا‬ َ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ْ‫ت‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫ن‬ْ‫ن‬َ‫ل‬ ً‫ة‬َ‫ار‬ َ‫ج‬ِ‫ت‬ َ‫ن‬َ‫ُور‬‫ب‬َ‫ت‬
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan
mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan
kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan
perniagaan yang tidak akan merugi”.
4) Q.S. Al-Baqarah ayat 282
‫ا‬َ‫ك‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫و‬ ۚ ُ‫ه‬‫ُو‬‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬‫ا‬َ‫ف‬ ‫ى‬ً‫م‬َ‫س‬ُ‫م‬ ٍ‫ل‬َ‫ج‬َ‫أ‬ ٰ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ٍ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫د‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫د‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ٌ‫ب‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ك‬ َ‫ب‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ ۚ ِ‫ل‬ْ‫د‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ٌ‫ب‬ِ‫ت‬
ْ‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ ۚ ُ َّ‫َّللا‬ ُ‫ه‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ َ‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ۚ ‫ا‬ً‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫س‬ َ‫خ‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َّ‫ب‬ َ‫ر‬ َ َّ‫َّللا‬ ِ‫ق‬َّ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫و‬ ُّ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ل‬ِ‫ل‬ْ‫م‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫و‬
ۚ ِ‫ل‬ْ‫د‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬ُّ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫و‬ ْ‫ل‬ِ‫ل‬ْ‫م‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫ُو‬‫ه‬ َّ‫ل‬ِ‫م‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫يع‬ِ‫ط‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬ً‫ف‬‫ي‬ ِ‫ع‬َ‫ض‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ًا‬‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬َ‫س‬ ُّ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫ش‬ ‫ُوا‬‫د‬ِ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫د‬‫ي‬ِ‫ه‬
َ‫د‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ َّ‫ل‬ ِ‫ض‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫اء‬َ‫د‬َ‫ه‬ُّ‫ش‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ َ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ِ‫ان‬َ‫ت‬َ‫أ‬َ‫ر‬ْ‫م‬‫ا‬َ‫و‬ ٌ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬َ‫ف‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ۖ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ج‬ِ‫ر‬َ‫ر‬‫ر‬‫ك‬َ‫ذ‬ُ‫ت‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬‫ا‬
َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫م‬َ‫أ‬ْ‫س‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ۚ ‫ُوا‬‫ع‬ُ‫د‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫د‬َ‫ه‬ُّ‫ش‬‫ال‬ َ‫ب‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ ۚ ٰ‫ى‬َ‫ر‬ْ‫خ‬ُ ْ‫اْل‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬‫ا‬َ‫د‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ َٰ‫ذ‬ ۚ ِ‫ه‬ِ‫ل‬َ‫ج‬َ‫أ‬ ٰ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ا‬ً‫ير‬ِ‫ب‬َ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬ً‫ير‬ ِ‫غ‬َ‫ص‬ ُ‫ه‬‫ُو‬‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬
ِ‫د‬ُ‫ت‬ ً‫ة‬َ‫ر‬ِ‫اض‬ َ‫ح‬ ً‫ة‬ َ‫ار‬َ‫ج‬ِ‫ت‬ َ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ ۖ ‫ُوا‬‫ب‬‫ا‬َ‫ت‬ْ‫ر‬َ‫ت‬ َّ‫َل‬َ‫أ‬ ٰ‫ى‬َ‫ن‬ْ‫د‬َ‫أ‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ش‬‫ل‬ِ‫ل‬ ُ‫م‬َ‫و‬ْ‫ق‬َ‫أ‬َ‫و‬ ِ َّ‫َّللا‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ُ‫ط‬َ‫س‬ْ‫ق‬َ‫أ‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫س‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ ُ‫ير‬
ۗ ‫ا‬َ‫ه‬‫ُو‬‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ َّ‫َل‬َ‫أ‬ ٌ‫اح‬َ‫ن‬ُ‫ج‬َّ‫ت‬‫ا‬َ‫و‬ ۗ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ٌ‫ُوق‬‫س‬ُ‫ف‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ‫وا‬ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ۚ ٌ‫د‬‫ي‬ِ‫ه‬َ‫ش‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ٌ‫ب‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ك‬ َّ‫ار‬َ‫ُض‬‫ي‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ ۚ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ‫ُوا‬‫د‬ِ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬َ‫و‬‫وا‬ُ‫ق‬
ٌ‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ ٍ‫ء‬ ْ‫ي‬َ‫ش‬ ‫لر‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ُ َّ‫َّللا‬َ‫و‬ ۗ ُ َّ‫َّللا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫م‬‫ر‬‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ي‬َ‫و‬ ۖ َ َّ‫َّللا‬
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu´amalah tidak
secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan
hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan
janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya,
meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan
(apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan
janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu
orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu
mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika
tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 39
saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang
mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila
mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun
besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah
dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan)
keraguanmu. (Tulislah mu´amalahmu itu), kecuali jika mu´amalah itu perdagangan
tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika)
kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah
penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka
sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada
Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.
5) Q.S. An-Nisa ayat 29
ْ‫ن‬َ‫ع‬ ً‫ة‬َ‫ار‬َ‫ج‬ِ‫ت‬ َ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ ِ‫ل‬ِ‫اط‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ َ‫َل‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬ ََ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ۚ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫اض‬َ‫ر‬َ‫ت‬
‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬ َ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ َّ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۚ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”.
6) Q.S. At-Taubah ayat 24
َ‫ه‬‫و‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ر‬َ‫ت‬ْ‫ق‬‫ا‬ ٌ‫ال‬َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ت‬ َ‫ير‬ِ‫ش‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫اج‬َ‫و‬ْ‫ز‬َ‫أ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫خ‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫اؤ‬َ‫ن‬ْ‫ب‬َ‫أ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫اؤ‬َ‫ب‬‫آ‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ن‬ْ‫و‬َ‫ش‬ ْ‫خ‬َ‫ت‬ ٌ‫ة‬ َ‫ار‬َ‫ج‬ِ‫ت‬َ‫و‬ ‫ا‬
ٰ‫ى‬َّ‫ت‬ َ‫ح‬ ‫َّصُوا‬‫ب‬ َ‫ر‬َ‫ت‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ٍ‫د‬‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ج‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫ُو‬‫س‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ ِ َّ‫َّللا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َّ‫ب‬ َ‫ح‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫و‬ َ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ت‬ ُ‫ن‬ِ‫ك‬‫ا‬َ‫س‬َ‫م‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫د‬‫ا‬َ‫س‬َ‫ك‬ۗ ِ‫ه‬ِ‫ر‬ْ‫م‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ي‬ِ‫ت‬ْ‫أ‬َ‫ي‬
َ‫ين‬ِ‫ق‬ِ‫اس‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ َ‫م‬ْ‫و‬َ‫ق‬ْ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ُ َّ‫َّللا‬َ‫و‬
Artinya: “Katakanlah: jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-
isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang
kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH40
cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah
sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang fasik”.
7) Q.S. An-Nur ayat 37
‫ال‬ ِ‫اء‬َ‫ت‬‫ي‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ِ‫ة‬ َ‫َل‬َّ‫الص‬ ِ‫ام‬َ‫ق‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ِ َّ‫َّللا‬ ِ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ٌ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ ٌ‫ة‬ َ‫ار‬َ‫ج‬ِ‫ت‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ه‬ْ‫ل‬ُ‫ت‬ َ‫َل‬ ٌ‫ال‬َ‫ج‬ِ‫ر‬ُ‫وب‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬ ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ب‬َّ‫ل‬َ‫ق‬َ‫ت‬َ‫ت‬ ‫ا‬ً‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ون‬ُ‫ف‬‫ا‬َ‫خ‬َ‫ي‬ ۙ ِ‫ة‬‫ا‬َ‫ك‬َّ‫ز‬
ُ‫ار‬ َ‫ص‬ْ‫ب‬َ ْ‫اْل‬َ‫و‬
Artinya: “Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh
jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari)
membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan
penglihatan menjadi goncang”.
8) Q.S. Al-Jumu’ah ayat 11
‫ا‬‫ذ‬ ‫و‬ ‫ا‬‫و‬‫أ‬‫ر‬ ‫ة‬‫ار‬‫ج‬‫ت‬ ‫و‬‫أ‬ ‫ا‬‫و‬‫ه‬‫ل‬ ‫وا‬‫ض‬‫انف‬ ‫ا‬‫ه‬‫ي‬‫ل‬ ‫وك‬‫ك‬‫ر‬‫ت‬‫و‬ ‫ا‬‫م‬‫ائ‬‫ق‬ ‫ل‬‫ق‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ند‬‫ع‬ ‫هللا‬ ‫ر‬‫ي‬‫خ‬ ‫ن‬‫م‬ ‫و‬‫ه‬‫الل‬ ‫ن‬‫م‬‫و‬ ‫ة‬‫ار‬‫ج‬‫الت‬ ‫هللا‬‫و‬ ‫ر‬‫ي‬‫خ‬
‫ين‬‫ق‬‫از‬‫الر‬
Artinya: “Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka
bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri
(berkhutbah). Katakanlah: “Apa yang di sisi Allah adalah lebih baik daripada
permainan dan perniagaan”, dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki.”
2. HADIST
Hadist adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan
persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum
dalam agama Islam. Hadist dijadikan sumber hukum dalam agama Islam selain Al-
Qur'an, Ijma dan Qiyas, dimana dalam hal ini, kedudukan hadits merupakan sumber
hukum kedua setelah Al-Qur'an.
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 41
Berikut ini penulis kutip beberapa hadist yang disampaikan Rasulullah SAW
melalui para sahabat yang membahas dan menerangkan tentang tata cara berbisnis
yang Rasul perintahkan dan Rasul contohkan dalam kehidupannya.
1) Bisnis merupakan pekerjaan yang paling mulia.
ٌ‫ور‬ ُ‫ر‬ْ‫ب‬َ‫م‬ ٌ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ َ‫ال‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ِ‫ب‬ْ‫س‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ ِ‫ل‬َ‫ض‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ُّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ل‬ِ‫ئ‬ُ‫س‬ِ‫ه‬ِ‫د‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ ِ‫ل‬ُ‫ج‬َّ‫الر‬ ُ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬(‫أحمد‬ ‫رواه‬)
Artinya: “Dari Hani’ bin Nayar bin Amru ra berkata, bahwa Nabi Muhammad
SAW ditanya mengenai pekerjaan yang paling mulia. Beliau menjawab, ‘Jual beli
(bisnis) yang mabrur (sesuai syariat dan tidak mengandung unsur tipuan dan dosa)
dan pekerjaan yang dilakukan seseorang dengan kedua tangannya.” (HR. Ahmad)
2) Bisnis membuka jalan keberkahan dari Allah SWT.
ِ‫ان‬َ‫ع‬‫ر‬‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ‫ر‬‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ ٍ‫ام‬َ‫ز‬ِ‫ح‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ ٍ‫يم‬ِ‫ك‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ق‬َّ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ار‬َ‫ي‬ِ‫خ‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬
‫ا‬َ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ُ‫ة‬َ‫ك‬ َ‫ر‬َ‫ب‬ ْ‫ت‬َ‫ق‬ِ‫ح‬ُ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ت‬َ‫ك‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ب‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ك‬ِ‫ُور‬‫ب‬ ‫ا‬َ‫ن‬َّ‫ي‬َ‫ب‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬(‫ومسلم‬ ‫البخاري‬ ‫رواه‬)
Artinya: “Dari Hakim bin Hizam ra, dari Nabi Muhammad SAW bersabda;
“Penjual dan pembeli keduanya bebas memilih selagi keduanya belum berpisah.
Maka jika keduanya jujur dan saling menjelaskan dengan benar, maka akan
diberkahi pada bisnis keduanya. Namun jika menyembunyikan cacat dan dusta,
maka terhapuslah keberkahan jual beli tersebut”. (HR. Bukhari-Muslim)
3) Pelaku bisnis yang jujur dan amanah akan dikumpulkan di surga
bersama para nabi, shiddiqin dan syuhada’.
َ‫رين‬‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ع‬َ‫م‬ ُ‫ين‬ِ‫م‬َ‫ْل‬ْ‫ا‬ ُ‫ق‬‫ُو‬‫د‬َّ‫الص‬ ُ‫ر‬ِ‫اج‬َّ‫ت‬‫ال‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ‫ر‬‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ٍ‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫س‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ين‬ِ‫ق‬‫ري‬‫د‬‫لصر‬
ِ‫اء‬َ‫د‬َ‫ه‬ُّ‫ش‬‫ال‬َ‫و‬(‫الترمذي‬ ‫رواه‬)
Artinya: “Dari Abu Sa’id ra, dari Nabi Muhammad SAW bersabda, “Seorang
pebisnis yang jujur lagi amanah, maka ia akan bersama para nabi, shiddiqin dan
syuhada’.” (HR. Turmudzi)
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH42
4) Dalam kegiatan bisnis, barang siapa memudahkan urusan bisnis orang
lain maka akan Allah mudahkan pula bisnis yang ia jalankan.
ْ‫ن‬ِ‫م‬ ً‫ة‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬ُ‫ك‬ ٍ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫س‬َّ‫ف‬َ‫ن‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ َّ‫َّللا‬ ُ‫سُول‬ َ‫ر‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ي‬ َ‫ُر‬‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬َ‫س‬َّ‫ف‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ِ‫ب‬ َ‫ر‬ُ‫ك‬
ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫آلخ‬ْ‫ا‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫َّر‬‫س‬َ‫ي‬ ٍ‫ر‬ِ‫س‬ْ‫ع‬ُ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫َّر‬‫س‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ ِ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ ِ‫ب‬ َ‫ر‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ً‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ر‬ُ‫ك‬َ‫ر‬َ‫ت‬َ‫س‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
ِ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬ْ‫و‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ َّ‫َّللا‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫آلخ‬ْ‫ا‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ َّ‫َّللا‬ ُ‫ه‬َ‫ر‬َ‫ت‬َ‫س‬ ‫ا‬ً‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫خ‬َ‫أ‬(‫مسلم‬ ‫رواه‬)
Artinya: “Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Barang siapa yang membebeaskan seorang mu’min dari himpitan kehidupan di
dunia, maka Allah akan membebaskannya kelak dari himpitan di hari akhir. Dan
barang siapa yang memudahkan orang yang sedang dalam kesulitan, maka Allah
akan memudahkannya kesulitannya di dunia dan di akhirat. Dan barang siapa yang
menutupi aib seorang muslim, maka Allah pun akan menutupi aibnya di dunia dan di
akhirat. Dan Allah akan selalu menolong seorang hamba, selagi hamba tersebut
selalu menolong saudaranya”. (HR. Muslim)
5) Rezeki yang baik adalah rezeki dari hasil bekerja keras sendiri.
‫ا‬‫م‬ ‫ل‬‫ك‬‫أ‬ ‫د‬‫ح‬‫أ‬ ‫ا‬‫ام‬‫ع‬‫ط‬ ‫ط‬‫ق‬ ‫ا‬‫ر‬‫ي‬‫خ‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ن‬‫أ‬ ‫ل‬‫ك‬‫أ‬‫ي‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ل‬‫م‬‫ع‬ ‫د‬‫ي‬ ، ‫ن‬ ‫و‬ ‫ى‬‫ب‬‫ن‬ ‫هللا‬ ‫د‬‫او‬‫د‬ – ‫ه‬‫ي‬‫ل‬‫ع‬ ‫م‬‫ال‬‫الس‬ – ‫ان‬‫ك‬ ‫ل‬‫ك‬‫أ‬‫ي‬ ‫ن‬‫م‬
‫ل‬‫م‬‫ع‬ ‫د‬‫ي‬
Artinya: “Tidaklah seseorang mengkonsumsi makanan yang lebih baik dari
makanan yang dihasilkan dari jerih payah tangannya sendiri. Dan sesungguhnya
nabi Daud ‘alaihissalam dahulu senantiasa makan dari jerih payahnya sendiri.” (HR.
Bukhari, Kitab al-Buyu’, Bab Kasbir Rojuli wa ‘Amalihi Biyadihi II/730 No. 2072).
6) Pebisnis jujur akan bersama Rasul, orang-orang jujur dan orang-orang
mati syahid.
‫تاجر‬ ‫ال‬ ‫صدوق‬ ‫ال‬ ‫ين‬ ‫األم‬ ‫مع‬ ‫ين‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ين‬ ‫ق‬ ‫صدي‬ ‫وال‬ ‫شهداء‬ ‫وال‬
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 43
Artinya: “Pedagang yang senantiasa jujur lagi amanah akan bersama para
nabi, orang-orang yang selalu jujur dan orang-orang yang mati syahid.” (HR.
Tirmidzi, Kitab Al-Buyu’ Bab Ma Ja-a Fit Tijaroti No. 1130)
7) Penghasilan yang baik adalah penghasilan pedagang yang jujur, baik,
sopan dan selalu menepati janji.
‫ن‬ ‫ي‬ ‫أط‬ ‫س‬ ‫ك‬ ‫ال‬ ‫س‬ ‫ك‬ ‫تجار‬ ‫ال‬ ‫ذي‬ ‫ال‬ ‫ذا‬ ‫وا‬ ‫حدث‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫وا‬ ‫كذب‬ ‫ي‬ ‫و‬ ‫ذا‬ ‫نوا‬ ‫تم‬ ‫ائ‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫وا‬ ‫خون‬ ‫ي‬ ‫و‬
‫ذا‬ ‫وعدوا‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫فوا‬ ‫ل‬ ‫خ‬ ‫ي‬ ‫و‬ ‫ذا‬ ‫تروا‬ ‫ش‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ذموا‬ ‫ي‬ ‫و‬ ‫ذا‬ ‫اعوا‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫طروا‬ ‫ي‬ ‫و‬ ‫ذا‬ ‫ان‬ ‫ك‬ ‫يهم‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫لوا‬ ‫مط‬ ‫ي‬ ‫و‬ ‫ذا‬ ‫ان‬ ‫ك‬ ‫هم‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫سروا‬ ‫ع‬ ‫.)ي‬
Artinya: “Sesungguhnya sebaik-baik penghasilan ialah penghasilan para
pedagang yang mana apabila berbicara tidak bohong, apabila diberi amanah tidak
khianat, apabila berjanji tidak mengingkarinya, apabila membeli tidak mencela,
apabila menjual tidak berlebihan (dalam menaikkan harga), apabila berhutang tidak
menunda-nunda pelunasan dan apabila menagih hutang tidak memperberat orang
yang sedang kesulitan.” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi di dalam Syu’abul Iman,
Bab Hifzhu Al-Lisan IV/221)
8) Penghasilan yang baik adalah dari berbisnis yang mabrur.
Dari Rafi’ bin Khadij radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Ada seseorang bertanya,
“Penghasilan apakah yang paling baik, Wahai Rasulullah?” Beliau jawab:
‫عمل‬ ‫رجل‬ ‫ال‬ ‫يد‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫وك‬ ‫يع‬ ‫ب‬ ‫برور‬ ‫م‬
Artinya: “Penghasilan seseorang dari jerih payah tangannya sendiri dan
setiap jual beli yang mabrur.” (HR. Ahmad di dalam Al-Musnad no.16628)
3. IJTIHAD
Ijtihad berasal dari bahasa arab yaitu “Jahada” yang mempunyai arti
mencurahkan segala kemampuan untuk mendapatkan sesuatu yang sulit atau yang
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH44
ingin di capainya badzlul al-juhdi li istinbath al-ahkam min al-nash (mencurahkan
segala pikiran untuk merumuskan sebuah hukum dari teks wahyu).
Dengan kata lain, ijtihad adalah pengerahan segala kesanggupan seorang
faqih (pakar fiqih Islam) untuk memperoleh pengetahuan tentang hukum sesuatu
melalui dalil syara’ (agama). Dalam istilah inilah ijtihad lebih banyak dikenal dan
digunakan bahkan banyak para fuqaha yang menegaskan bahwa ijtihad dilakukan di
bidang fiqih.
Secara substansial, hukum Islam adalah bagian dari hukum positif Indonesia
yang bersumber al-Qur’an, al-Hadits, dan al-ijtihâd, terutama yang mengatur tentang
al-‘aqdu sebagai dasar timbulnya hak dan kewajiban pihak-pihak dalam perikatan
Islam. Perikatan Islam dan kegiatan bisnis Islam selalu berdasarkan prinsip-prinsip
syarî’ah yang harus bebas dari unsur ketidakjelasan (garar), perjudian (maisir),
bunga (ribâ), dan penzaliman. Tetapi secara formal dari segi bentuk usaha (badan
usaha) dalam kegiatan bisnis Islam bersumber dari hukum perundang-undangan.
Oleh karena itu, kedudukan hukum syarî’ah (perikatan syarî’ah dan bisnis
syarî’ah) secara yuridis adalah kuat dan legal dalam sistem hukum Indonesia, dan
secara bisnis operasional memperoleh dukungan kuat dari masyarakat karena di
dasarkan pada akad yang benar, adil, jujur, transparan, bebas dari ketidak jelasan
(garar) , perjudian (maisir), bunga (ribâ), dan penzaliman.
Adapun ijtihâd sebagai sumber hukum Islam ketiga memberi peluang untuk
berkembangnya pemikiran umat Islam dalam menghadapi segala permasalahan di
era globalisasi ini. Berbagai jenis transaksi telah muncul dan menyebar keseluruh
penjuru dunia, terutama ke negeri Indonesia. Banyak jenis transaksi baru yang di
tawarkan yang juga menjanjikan keuntungan yang berlipat ganda. Berikut
merupakan ijtihâd yang mengatur tentang al-‘aqdu yaitu Pembaharuan Dalam
Bidang Perikatan. Perikatan dalam istilah fiqh disebut dengan al-‘aqdu, secara
etimologi berarti:
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 45
‫ر‬ ‫ال‬ ‫ط‬ ‫ب‬ ‫و‬‫وه‬ ‫جمع‬ ‫ي‬ ‫طرف‬ ‫ال‬ ‫ين‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫ح‬ ‫شد‬ ‫وي‬ ‫ما‬‫أحده‬ ‫ر‬ ‫اآلخ‬ ‫ب‬ ‫تى‬ ‫ح‬ ‫ال‬ ‫ص‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫بحا‬ ‫ص‬ ‫ي‬ ‫ف‬
‫عة‬‫قط‬ ‫ك‬ ‫واحدة‬
“Ikatan, yakni mengumpulkan dua tepi dan mengikat salah satunya dengan yang
lainnya hingga tergabung, maka menjadilah ia seperti sepotong benda.”
Berdasarkan pengertian ini, para fuqahâ’ menggunakan juga lafal aqad untuk
sumpah, untuk al-‘ahdu (perjanjian), dan untuk sesuatu persetujuan dalam bidang
jual beli. Oleh karenanya, para fuqahâ kemudian mendefinisikan kata al-‘aqdu secara
terminologi, yakni :
‫باط‬ ‫رت‬ ‫جا‬ ‫اإلي‬ ‫بول‬ ‫ق‬ ‫ب‬ ‫لى‬ ‫ع‬ ‫وجه‬ ‫شروع‬ ‫م‬ ‫بت‬ ‫ث‬ ‫ي‬ ‫ى‬‫ض‬ ‫تر‬ ‫ال‬
“Perikatan antara ijab dengan qabul dengan jalan yang dibenarkan oleh syari’at,
yang menetapkan keridhaan kedua belah pihak.”
Dalam melaksanakan transaksi (perikatan atau al-‘aqdu) terdapat rukun dan
syarat yang harus dipenuhi. Pendapat mengenai rukun aqad dalam hukum Islam ini
beraneka ragam di kalangan para ahli fiqh. Di kalangan madzhab Hanafi
berpendapat bahwa rukun akad hanya sigat al-‘aqdu, yakni ijab dan kabul.
Sedangkan syaratnya adalah al-‘aqidain (subjek akad) dan mahal al-‘aqdi (objek
akad).
Adapun dalam perkembangannya di Indonesia, transaksi (ijab-kabul) dapat
dilakukan dengan empat cara berikut ini :
a. Lisan. Para pihak mengungkapkan kehendaknya dalam bentuk perkataan
secara jelas.
b. Tulisan. Adakalanya, suatu perikataan (transaksi) dilakukan secara tertulis.
Hal ini dapat dilakukan oleh para pihak yang tidak dapat bertemu langsung
dalam melakukan transaksi, atau untuk transaksi-transaksi yang sifatnya
lebih sulit, seperti yang dilakukan oleh badan hukum.
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH46
c. Isyarat. Suatu transaksi tidak hanya dilakukan oleh orang-orang yang
normal, orang yang cacat pun dapat melakukan transaksi (al-‘aqdu). Apabila
cacatnya adalah tuna wicara maka dimungkinkan akadnya dengan isyarat,
asalkan terdapat sepemahaman dalam transaksi tersebut.
d. Perbuatan. Seiring dengan perkembangan kebutuhan masyarakat, kini
transaksi dapat pula dilakukan dengan cara perbuatan saja, tanpa secara
lisan, tulisan maupun isyarat. Hal ini dapat disebut dengan ta’âti atau mu’âtah
(saling memberi dan menerima). Adanya perbuatan ini dari pihak yang telah
saling memahami perbuatan transaksi tersebut dengan segala akibat
hukumnya. Hal ini sering terjadi di supermarket yang tidak ada proses tawar
menawar. Pihak pembeli telah mengetahui harga barang yang secara tertulis
dicantumkan pada barang tersebut. Pada saat pembeli datang ke meja kasir
menunjukkan bahwa di antara mereka akan melakukan transaksi jual-beli.
4. QIYASH
Qiyash dalam bahasa Arab berasal dari kata “qasa, yaqisu, qaisan” artinya
mengukur, menyamakan dan ukuran. Secara etimologi qiyas berarti pengukuran
sesuatu dengan yang lainnya atau penyamaan sesuatu dengan sejenisnya. Qiyas
berarti, membandingkan atau mengukur, seperti menyamakan si A dengan si B,
karena kedua orang itu mempunyai tinggi yang sama, bentuk tubuh yang sama,
wajah yang sama dan sebagainya. Qiyas juga berarti mengukur, seperti mengukur
tanah dengan meter atau alat pengukur yang lain. Demikian pula membandingkan
sesuatu dengan yang lain dengan mencari persamaan-persamaannya.
Sedangkan menurut ulama’ ushul fiqih qiyas berarti menetapkan hukum
suatu kejadian atau peristiwa yang tidak ada dasar nashnya dengan cara
membandingkannya kepada suatu kejadian atau peristiwa yang lain yang telah
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 47
ditetapkan hukumnya berdasarkan nash karena ada persamaan illat antara kedua
kejadian atau peristiwa itu.
Jadi qiyas merupakan mashodirul ahkam yang keempat setelah Al-Qur’an,
As-Sunnah dan ijma’. Yakni cara mengishtinbatkan suatu hukum dengan cara
menganalogikan antara dua hal yang memiliki kesamaan illat tetapi yang satu belum
ada ketentuan hukumnya dalam nash.
‫ياس‬ ‫ق‬ ‫وال‬ ‫هو‬ ‫ما‬ ‫ل‬ ‫ط‬ ‫ل‬ ‫دالئ‬ ‫ال‬ ‫قة‬ ‫مواف‬ ‫ال‬ ‫لى‬ ‫ع‬ ‫بر‬ ‫خ‬ ‫قدم‬ ‫ت‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫من‬ ‫تا‬ ‫ك‬ ‫ال‬ ‫نة‬ ‫س‬ ‫وال‬
“Qiyas adalah metode berfikir untuk menemukan petunjuk makna yang sesuai
dengan khabar yang sudah ada dalam al-Qur’an dan sunnah”.
Adapun cara mengoperasionalkan qiyas ini yakni dimulai dengan
mengeluarkan hukum yang ada pada kasus yang disebutkan dalam nash, setelah itu
kita teliti illatnya. Selanjutnya kita cari dan teliti illat yang ada pada kasus yang tidak
disebutkan dalam nash, sama ataukah tidak. Jika sudah diyakini bahwa illat yang
ada dalam kedua kasus tersebut ternyata sama maka kita menggunakan ketentuan
hukum pada kedua kasus itu berdasarkan keadaan illat.
Penerapan Qiyas dalam Ekonomi Islam
Memahami bunga bank dari aspek legal-formal dan secara induktif,
berdasarkan pelarangan terhadap larangan riba yang diambil dari teks (nas), dan
tidak perlu dikaitkan dengan aspek moral dalam pengharamannya. Paradigma ini
berpegang pada konsep bahwa setiap utang-piutang yang disyaratkan ada
tambahan atau manfaat dari modal adalah riba, walaupun tidak berlipat ganda. Oleh
karena itu, betapapun kecilnya, suku bunga bank tetap haram. Karena berdasarkan
teori qiyâs, kasus yang akan di-qiyas-kan (fara’) dan kasus yang di-qiyas-kan (asal)
keduanya harus disandarkan pada illat jâlî (illat yang jelas). Dan kedua kasus
tersebut (bunga bank dan riba) disatukan oleh illat yang sama, yaitu adanya
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH48
tambahan atau bunga tanpa disertai imbalan. Dengan demikian, bunga bank sama
hukumnya dengan riba.
Adapun di antara tokoh-tokoh fikih Islam kontemporer yang menganut
paradigma ini adalah Abû Zahrah, Wahbah Zuhayli, Yûsûf al-Qardawi (masing-
masing ahli fikih Timur Tengah), Abdul Mannan, Syafi’i Antonio, Adiwarman Azwar
Karim (masing-masing ahli hukum Islam dan praktisi perbankan Islam Indonesia).
Yûsûf al-Qardawi berpendapat bahwa riba yang diharamkan dalam Alquran
tidak membutuhkan penjelasan dan pembahasan lebih lanjut, karena tidak mungkin
Allah mengharamkan sesuatu kepada manusia yang tidak mereka ketahui
bentuknya. Pemahaman riba sesuai yang tertuang dalam Q.S Al-Baqarah [2]:278-
279 menunjukkan segala kelebihan dari modal adalah riba, sedikit maupun banyak.
Maka setiap tambahan bagi modal yang disyaratkan atau ditentukan terlebih dahulu,
karena adanya unsur tenggang waktu semata adalah riba.
Adapun Syafi'i Antonio yang merupakan praktisi dan akademisi ekonomi
Islam di Indonesia, terkait dengan bunga bank, mengatakan bahwa kriteria berlipat-
ganda bukanlah syarat terjadinya riba, tapi itu hanya sifat. Artinya, besar atau kecil,
bunga bank tetap riba, sebab sifat umum riba adalah berlipat ganda (Antonio,
1999:82).
Sementara dari segi konteks atau illat, pengharaman riba dalam Alquran
adalah karena adanya faktor zulm, yaitu memungut tambahan utang dari pihak-pihak
yang seharusnya ditolong. Sementara konteks bank adalah niaga (tijârah) untuk
mencari keuntungan bersama antara pihak yang punya modal (investor), pihak yang
membutuhkan modal (debitur/pengusaha), dan pihak perbankan sebagai mediator
dan penyedia jasa. Sehingga sama sekali tidak ada kaitannya dengan tolong
menolong antara si kaya dan si miskin, melainkan upaya kerjasama dalam
mengembangkan modal dengan menjadikan bank sebagai mediator antara
penabung, pengusaha dan bank . Karena itu, aspek aniaya (ketidakadilan) di sini
OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 49
amat kecil kemungkinan terjadi sebab masing-masing pihak telah saling rela dan
mengetahui hak serta kewajibannya masing-masing.
Dengan konsep seperti itu, akhirnya mereka sampai kepada satu kesimpulan
bahwa antara riba dengan bunga bank memiliki konteks dan esensi yang berbeda.
Riba dianggap kelebihan yang diambil dari pinjaman yang ditujukan untuk keperluan
konsumtif, sedangkan bunga bank adalah kelebihan atas pinjaman yang ditujukan
dalam rangka, kebutuhan produktif.
Dengan analisis seperti itu, penganut paradigma ini mengharuskan mereka,
meninggalkan qiyâs dan lebih memilih mengambil metode istihsân sebagai dasar
untuk sampai kepada suatu konklusi hukum yang dianggap lebih tepat untuk
dijalankan. Di antara tokoh dan ahli hukum Islam yang menganut paradigma
kontekstual dalam menilai permasalahan bunga bank adalah Munawir Syadzali,
Quraish Shihab, Umar Shihab dan M. Dawam Raharjo (masing-masing adalah ulama
fikih dan cendekiawan muslim Indonesia). Demikian pula, Fazlur Rahman, Mahmoud
Syaltout, dan Mustafa Ahmad al-Zarqa'.
5. IJMA
Ijma secara bahasa (‫فاق‬ ‫واالت‬ ‫عزم‬ ‫)ال‬ berarti niat yang kuat atau
kesepakatan. Ijma’ artinya kesepakatan semua ulama’ mujtahidin dari ummat
Muhammad SAW pada suatu masa, atas suatu hukum syari’at. Jadi, apabila para
ulama’ itu telah sepakat-baik di masa sahabat maupun sesudahnya-atas salah satu
hukum syari’at, maka kesepakatan mereka adalah merupakan ijma’, sedang
melaksanakan apa yang mereka sepakati adalah wajib. Sebagai rujukan hukum,
ijma’ menempati urutan ketiga. Artinya, apabila kita tidak mendapatkan hukum dalam
al-Qur’an maupun dalam as-Sunnah, maka kita tinjau apakah para ulama’ kaum
muslimin telah ijma’. Apabila ternyata demikian, maka ijma’ mereka kita ambil dan
kita laksanakan. Ijma merupakan hujjah, dengan dalil-dalil diantaranya:
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH

More Related Content

What's hot

Al-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh MuamalahAl-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh MuamalahYusuf Darismah
 
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAHfissilmikaffah1
 
Penjajahan barat atas dunia islam dan perjuangan kemerdekaan negara
Penjajahan barat atas dunia islam dan perjuangan kemerdekaan negaraPenjajahan barat atas dunia islam dan perjuangan kemerdekaan negara
Penjajahan barat atas dunia islam dan perjuangan kemerdekaan negaraMembangun city
 
penghimpun dan pembukuan al quraan
penghimpun dan pembukuan al quraanpenghimpun dan pembukuan al quraan
penghimpun dan pembukuan al quraanKeonk Hawk
 
Makalah ulumul quran terjemah
Makalah ulumul quran  terjemahMakalah ulumul quran  terjemah
Makalah ulumul quran terjemahjuniska efendi
 
PPt Perkembangan isam abad petengahan
PPt Perkembangan isam abad petengahanPPt Perkembangan isam abad petengahan
PPt Perkembangan isam abad petengahanawalsepta84
 
Mufrodat surat an nur ayat 2
Mufrodat surat an nur ayat 2Mufrodat surat an nur ayat 2
Mufrodat surat an nur ayat 2dragoneart
 
Presentasi 2 islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiah
Presentasi 2   islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiahPresentasi 2   islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiah
Presentasi 2 islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiahMarhamah Saleh
 
Sistem Ekonomi pada masa Khalifah Utsman bin Affan
Sistem Ekonomi pada masa Khalifah Utsman bin AffanSistem Ekonomi pada masa Khalifah Utsman bin Affan
Sistem Ekonomi pada masa Khalifah Utsman bin AffanAlief Reza KC
 
Laporan Pertanggungjawaban Bem Unair 2009
Laporan Pertanggungjawaban Bem Unair 2009Laporan Pertanggungjawaban Bem Unair 2009
Laporan Pertanggungjawaban Bem Unair 2009Khudlarie
 
Periode pemerintahan bani abasiyah
Periode pemerintahan bani abasiyahPeriode pemerintahan bani abasiyah
Periode pemerintahan bani abasiyahLilik Nadya Mustika
 
Makalah spi turki usmani
Makalah spi turki usmaniMakalah spi turki usmani
Makalah spi turki usmaniLtfltf
 
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.PAUSIL ABU
 
Konsep berfikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah
Konsep berfikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarahKonsep berfikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah
Konsep berfikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarahDeddy Hidayat
 
Investasi syariah
Investasi syariahInvestasi syariah
Investasi syariahDeny Hosea
 

What's hot (20)

Al-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh MuamalahAl-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh Muamalah
 
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
 
Penjajahan barat atas dunia islam dan perjuangan kemerdekaan negara
Penjajahan barat atas dunia islam dan perjuangan kemerdekaan negaraPenjajahan barat atas dunia islam dan perjuangan kemerdekaan negara
Penjajahan barat atas dunia islam dan perjuangan kemerdekaan negara
 
penghimpun dan pembukuan al quraan
penghimpun dan pembukuan al quraanpenghimpun dan pembukuan al quraan
penghimpun dan pembukuan al quraan
 
Makalah ulumul quran terjemah
Makalah ulumul quran  terjemahMakalah ulumul quran  terjemah
Makalah ulumul quran terjemah
 
PPt Perkembangan isam abad petengahan
PPt Perkembangan isam abad petengahanPPt Perkembangan isam abad petengahan
PPt Perkembangan isam abad petengahan
 
Mufrodat surat an nur ayat 2
Mufrodat surat an nur ayat 2Mufrodat surat an nur ayat 2
Mufrodat surat an nur ayat 2
 
Di tii kalimantan dan sulawesi
Di tii kalimantan dan sulawesiDi tii kalimantan dan sulawesi
Di tii kalimantan dan sulawesi
 
Presentasi 2 islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiah
Presentasi 2   islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiahPresentasi 2   islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiah
Presentasi 2 islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiah
 
Sistem Ekonomi pada masa Khalifah Utsman bin Affan
Sistem Ekonomi pada masa Khalifah Utsman bin AffanSistem Ekonomi pada masa Khalifah Utsman bin Affan
Sistem Ekonomi pada masa Khalifah Utsman bin Affan
 
PowerPoint Ekonomi Islam
PowerPoint Ekonomi IslamPowerPoint Ekonomi Islam
PowerPoint Ekonomi Islam
 
Laporan Pertanggungjawaban Bem Unair 2009
Laporan Pertanggungjawaban Bem Unair 2009Laporan Pertanggungjawaban Bem Unair 2009
Laporan Pertanggungjawaban Bem Unair 2009
 
Pribadi yang bersyukur (Makalah)
Pribadi yang bersyukur (Makalah)Pribadi yang bersyukur (Makalah)
Pribadi yang bersyukur (Makalah)
 
Periode pemerintahan bani abasiyah
Periode pemerintahan bani abasiyahPeriode pemerintahan bani abasiyah
Periode pemerintahan bani abasiyah
 
Ppt agama
Ppt agamaPpt agama
Ppt agama
 
Makalah spi turki usmani
Makalah spi turki usmaniMakalah spi turki usmani
Makalah spi turki usmani
 
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
 
Konsep berfikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah
Konsep berfikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarahKonsep berfikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah
Konsep berfikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah
 
Investasi syariah
Investasi syariahInvestasi syariah
Investasi syariah
 
Ma rifatul qur an
Ma rifatul qur anMa rifatul qur an
Ma rifatul qur an
 

Viewers also liked

ISLAMIC PROSPECTIVE IN BUSINESS
ISLAMIC PROSPECTIVE IN BUSINESSISLAMIC PROSPECTIVE IN BUSINESS
ISLAMIC PROSPECTIVE IN BUSINESSharis khan
 
Study hadist clara ulfa sari
Study hadist clara ulfa sariStudy hadist clara ulfa sari
Study hadist clara ulfa sariclaraulfasari
 
11.10.11 entrepreneurship in_islam
11.10.11 entrepreneurship in_islam11.10.11 entrepreneurship in_islam
11.10.11 entrepreneurship in_islamSaiful Azzam
 
Hadis tarbawi : Ilmu Pengetahuan dan Keutamaan Orang yang berilmu
Hadis tarbawi : Ilmu Pengetahuan dan Keutamaan Orang yang berilmuHadis tarbawi : Ilmu Pengetahuan dan Keutamaan Orang yang berilmu
Hadis tarbawi : Ilmu Pengetahuan dan Keutamaan Orang yang berilmuwahidin_kia
 
Fiqh Bisnis Islami ~ Pengusaha Hijrah 12 November 2015
Fiqh Bisnis Islami ~ Pengusaha Hijrah 12 November 2015Fiqh Bisnis Islami ~ Pengusaha Hijrah 12 November 2015
Fiqh Bisnis Islami ~ Pengusaha Hijrah 12 November 2015Suryono .
 
7 keajaiban rejeki
7 keajaiban rejeki7 keajaiban rejeki
7 keajaiban rejekidian novita
 
Wasiat rosululloh muhammad saw kepada ali bin abi tholib
Wasiat rosululloh muhammad saw kepada ali bin abi tholibWasiat rosululloh muhammad saw kepada ali bin abi tholib
Wasiat rosululloh muhammad saw kepada ali bin abi tholibMudhofar Khanif
 
Mencari rizki yang penting HALAL asal Banyak, daripada sedikit tapi HARAM...
Mencari rizki yang penting HALAL asal Banyak, daripada sedikit tapi HARAM...Mencari rizki yang penting HALAL asal Banyak, daripada sedikit tapi HARAM...
Mencari rizki yang penting HALAL asal Banyak, daripada sedikit tapi HARAM...Kurma Untuk Indonesia
 
5 rahasia enterpreneur sejati
5 rahasia enterpreneur sejati5 rahasia enterpreneur sejati
5 rahasia enterpreneur sejatiRUMAH PRESENTASI
 
Menjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf Manshur
Menjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf ManshurMenjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf Manshur
Menjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf ManshurKehidupanku Ini
 
8 rahasia agar rezeki lancar, barakah dan lancar
8 rahasia agar rezeki lancar, barakah dan lancar8 rahasia agar rezeki lancar, barakah dan lancar
8 rahasia agar rezeki lancar, barakah dan lancarRUMAH PRESENTASI
 
Menjemput Rezeki Berkah by @Hafidz341
Menjemput Rezeki Berkah by @Hafidz341Menjemput Rezeki Berkah by @Hafidz341
Menjemput Rezeki Berkah by @Hafidz341Guslaeni Hafid
 
Merintis Usaha Berkah by @Hafidz341
Merintis Usaha Berkah by @Hafidz341Merintis Usaha Berkah by @Hafidz341
Merintis Usaha Berkah by @Hafidz341Guslaeni Hafid
 
Ppt seks bebas
Ppt seks bebasPpt seks bebas
Ppt seks bebaszakariaye
 
Mudah Mengelola Bisnis Dengan Business Model Canvas
Mudah Mengelola Bisnis Dengan Business Model CanvasMudah Mengelola Bisnis Dengan Business Model Canvas
Mudah Mengelola Bisnis Dengan Business Model CanvasWahyu Putra
 

Viewers also liked (20)

ISLAMIC PROSPECTIVE IN BUSINESS
ISLAMIC PROSPECTIVE IN BUSINESSISLAMIC PROSPECTIVE IN BUSINESS
ISLAMIC PROSPECTIVE IN BUSINESS
 
Study hadist clara ulfa sari
Study hadist clara ulfa sariStudy hadist clara ulfa sari
Study hadist clara ulfa sari
 
11.10.11 entrepreneurship in_islam
11.10.11 entrepreneurship in_islam11.10.11 entrepreneurship in_islam
11.10.11 entrepreneurship in_islam
 
Hadis tarbawi : Ilmu Pengetahuan dan Keutamaan Orang yang berilmu
Hadis tarbawi : Ilmu Pengetahuan dan Keutamaan Orang yang berilmuHadis tarbawi : Ilmu Pengetahuan dan Keutamaan Orang yang berilmu
Hadis tarbawi : Ilmu Pengetahuan dan Keutamaan Orang yang berilmu
 
Fiqh Bisnis Islami ~ Pengusaha Hijrah 12 November 2015
Fiqh Bisnis Islami ~ Pengusaha Hijrah 12 November 2015Fiqh Bisnis Islami ~ Pengusaha Hijrah 12 November 2015
Fiqh Bisnis Islami ~ Pengusaha Hijrah 12 November 2015
 
7 keajaiban rejeki
7 keajaiban rejeki7 keajaiban rejeki
7 keajaiban rejeki
 
Wasiat rosululloh muhammad saw kepada ali bin abi tholib
Wasiat rosululloh muhammad saw kepada ali bin abi tholibWasiat rosululloh muhammad saw kepada ali bin abi tholib
Wasiat rosululloh muhammad saw kepada ali bin abi tholib
 
Mencari rizki yang penting HALAL asal Banyak, daripada sedikit tapi HARAM...
Mencari rizki yang penting HALAL asal Banyak, daripada sedikit tapi HARAM...Mencari rizki yang penting HALAL asal Banyak, daripada sedikit tapi HARAM...
Mencari rizki yang penting HALAL asal Banyak, daripada sedikit tapi HARAM...
 
Chapter 1: Philosophy in Islamic Business
Chapter 1: Philosophy in Islamic BusinessChapter 1: Philosophy in Islamic Business
Chapter 1: Philosophy in Islamic Business
 
5 rahasia enterpreneur sejati
5 rahasia enterpreneur sejati5 rahasia enterpreneur sejati
5 rahasia enterpreneur sejati
 
Chapter 8: Islamic Business in Management
Chapter 8: Islamic Business in ManagementChapter 8: Islamic Business in Management
Chapter 8: Islamic Business in Management
 
Menjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf Manshur
Menjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf ManshurMenjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf Manshur
Menjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf Manshur
 
8 rahasia agar rezeki lancar, barakah dan lancar
8 rahasia agar rezeki lancar, barakah dan lancar8 rahasia agar rezeki lancar, barakah dan lancar
8 rahasia agar rezeki lancar, barakah dan lancar
 
Islamic Entrepreneurship
Islamic EntrepreneurshipIslamic Entrepreneurship
Islamic Entrepreneurship
 
Menjemput Rezeki Berkah by @Hafidz341
Menjemput Rezeki Berkah by @Hafidz341Menjemput Rezeki Berkah by @Hafidz341
Menjemput Rezeki Berkah by @Hafidz341
 
Merintis Usaha Berkah by @Hafidz341
Merintis Usaha Berkah by @Hafidz341Merintis Usaha Berkah by @Hafidz341
Merintis Usaha Berkah by @Hafidz341
 
Islam Punya Sejarah Hebat - by @DakwahRemaja LDS - HTI
Islam Punya Sejarah Hebat - by @DakwahRemaja LDS - HTIIslam Punya Sejarah Hebat - by @DakwahRemaja LDS - HTI
Islam Punya Sejarah Hebat - by @DakwahRemaja LDS - HTI
 
Chapter 4 : Entrepreneurship and Islamic Business
Chapter 4 : Entrepreneurship and Islamic BusinessChapter 4 : Entrepreneurship and Islamic Business
Chapter 4 : Entrepreneurship and Islamic Business
 
Ppt seks bebas
Ppt seks bebasPpt seks bebas
Ppt seks bebas
 
Mudah Mengelola Bisnis Dengan Business Model Canvas
Mudah Mengelola Bisnis Dengan Business Model CanvasMudah Mengelola Bisnis Dengan Business Model Canvas
Mudah Mengelola Bisnis Dengan Business Model Canvas
 

Similar to EKONOMI SYARIAH

Makalah perbandingan madzhab
Makalah perbandingan madzhabMakalah perbandingan madzhab
Makalah perbandingan madzhabAhmad Zuhdi
 
MAKALAH ERCHA.doc
MAKALAH ERCHA.docMAKALAH ERCHA.doc
MAKALAH ERCHA.docDianChayim
 
Ekonomi syariah - Zakat
Ekonomi syariah - ZakatEkonomi syariah - Zakat
Ekonomi syariah - ZakatDitto Ditto
 
Golongan Munafik (Akidah dan Akhlak)
Golongan Munafik (Akidah dan Akhlak)Golongan Munafik (Akidah dan Akhlak)
Golongan Munafik (Akidah dan Akhlak)Akhy Sham
 
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat PerdaganganMakalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat PerdaganganNasruddin Asnah
 
Zakat serta Pembagiannya
Zakat serta PembagiannyaZakat serta Pembagiannya
Zakat serta PembagiannyaMeri Septiani
 
Presentasizakat 110414045114-phpapp02 (1)
Presentasizakat 110414045114-phpapp02 (1)Presentasizakat 110414045114-phpapp02 (1)
Presentasizakat 110414045114-phpapp02 (1)M Sholeh Kawi
 
Kenalilah akidahmu-al-habib-munzir-al-musawa
Kenalilah akidahmu-al-habib-munzir-al-musawaKenalilah akidahmu-al-habib-munzir-al-musawa
Kenalilah akidahmu-al-habib-munzir-al-musawatengkiu
 
MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAH
 MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAH MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAH
MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAHLidia Winarti
 
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampus
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampusDokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampus
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampusaldi setiawan
 
Zakat bermanfaat sebagai potensi penyelamat ummat
Zakat bermanfaat sebagai potensi penyelamat ummatZakat bermanfaat sebagai potensi penyelamat ummat
Zakat bermanfaat sebagai potensi penyelamat ummatQ-nuiy Asiya-siti
 
PPT PAI 6 SMT 1 PELAJARAN 4 MEMAHAMI ZAKAT KELAS VI 2022.pptx (1).pdf
PPT PAI 6 SMT 1 PELAJARAN 4 MEMAHAMI ZAKAT KELAS VI 2022.pptx (1).pdfPPT PAI 6 SMT 1 PELAJARAN 4 MEMAHAMI ZAKAT KELAS VI 2022.pptx (1).pdf
PPT PAI 6 SMT 1 PELAJARAN 4 MEMAHAMI ZAKAT KELAS VI 2022.pptx (1).pdfSdnmangunsari02
 
Bab 3 sistem ekonomi dan fiskal masa kepemimpinan para khalifah
Bab 3 sistem ekonomi dan fiskal masa kepemimpinan para khalifahBab 3 sistem ekonomi dan fiskal masa kepemimpinan para khalifah
Bab 3 sistem ekonomi dan fiskal masa kepemimpinan para khalifahMuhammad Fathan Ali Husaini
 
Afifah hasbi (pendistribusian zakat produktif dalam perspektif islam)
Afifah hasbi (pendistribusian zakat produktif  dalam perspektif islam)Afifah hasbi (pendistribusian zakat produktif  dalam perspektif islam)
Afifah hasbi (pendistribusian zakat produktif dalam perspektif islam)anton widyanto
 
Tempat Bayar Zakat Fitrah Transfer, Zakat Fitrah Rekening, Zakat Fitrah Uang ...
Tempat Bayar Zakat Fitrah Transfer, Zakat Fitrah Rekening, Zakat Fitrah Uang ...Tempat Bayar Zakat Fitrah Transfer, Zakat Fitrah Rekening, Zakat Fitrah Uang ...
Tempat Bayar Zakat Fitrah Transfer, Zakat Fitrah Rekening, Zakat Fitrah Uang ...firdausmemorialpark2
 

Similar to EKONOMI SYARIAH (20)

Makalah perbandingan madzhab
Makalah perbandingan madzhabMakalah perbandingan madzhab
Makalah perbandingan madzhab
 
MAKALAH ERCHA.doc
MAKALAH ERCHA.docMAKALAH ERCHA.doc
MAKALAH ERCHA.doc
 
Ekonomi syariah - Zakat
Ekonomi syariah - ZakatEkonomi syariah - Zakat
Ekonomi syariah - Zakat
 
Zakat, Puasa dan Haji
Zakat, Puasa dan HajiZakat, Puasa dan Haji
Zakat, Puasa dan Haji
 
Golongan Munafik (Akidah dan Akhlak)
Golongan Munafik (Akidah dan Akhlak)Golongan Munafik (Akidah dan Akhlak)
Golongan Munafik (Akidah dan Akhlak)
 
Ai3 zakat kelompok 3
Ai3 zakat kelompok 3Ai3 zakat kelompok 3
Ai3 zakat kelompok 3
 
Fiqh Zakat
Fiqh ZakatFiqh Zakat
Fiqh Zakat
 
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat PerdaganganMakalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
Makalah Fiqh Zakat dan Wakaf - Zakat Perdagangan
 
Zakat serta Pembagiannya
Zakat serta PembagiannyaZakat serta Pembagiannya
Zakat serta Pembagiannya
 
Presentasizakat 110414045114-phpapp02 (1)
Presentasizakat 110414045114-phpapp02 (1)Presentasizakat 110414045114-phpapp02 (1)
Presentasizakat 110414045114-phpapp02 (1)
 
Kenalilah akidahmu-al-habib-munzir-al-musawa
Kenalilah akidahmu-al-habib-munzir-al-musawaKenalilah akidahmu-al-habib-munzir-al-musawa
Kenalilah akidahmu-al-habib-munzir-al-musawa
 
Fiqh zakat
Fiqh zakatFiqh zakat
Fiqh zakat
 
fiqh zakat
fiqh zakatfiqh zakat
fiqh zakat
 
MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAH
 MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAH MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAH
MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAH
 
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampus
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampusDokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampus
Dokumen.tips makalah manajemen-zakat-dan-wakaf-tugas-kampuskampus
 
Zakat bermanfaat sebagai potensi penyelamat ummat
Zakat bermanfaat sebagai potensi penyelamat ummatZakat bermanfaat sebagai potensi penyelamat ummat
Zakat bermanfaat sebagai potensi penyelamat ummat
 
PPT PAI 6 SMT 1 PELAJARAN 4 MEMAHAMI ZAKAT KELAS VI 2022.pptx (1).pdf
PPT PAI 6 SMT 1 PELAJARAN 4 MEMAHAMI ZAKAT KELAS VI 2022.pptx (1).pdfPPT PAI 6 SMT 1 PELAJARAN 4 MEMAHAMI ZAKAT KELAS VI 2022.pptx (1).pdf
PPT PAI 6 SMT 1 PELAJARAN 4 MEMAHAMI ZAKAT KELAS VI 2022.pptx (1).pdf
 
Bab 3 sistem ekonomi dan fiskal masa kepemimpinan para khalifah
Bab 3 sistem ekonomi dan fiskal masa kepemimpinan para khalifahBab 3 sistem ekonomi dan fiskal masa kepemimpinan para khalifah
Bab 3 sistem ekonomi dan fiskal masa kepemimpinan para khalifah
 
Afifah hasbi (pendistribusian zakat produktif dalam perspektif islam)
Afifah hasbi (pendistribusian zakat produktif  dalam perspektif islam)Afifah hasbi (pendistribusian zakat produktif  dalam perspektif islam)
Afifah hasbi (pendistribusian zakat produktif dalam perspektif islam)
 
Tempat Bayar Zakat Fitrah Transfer, Zakat Fitrah Rekening, Zakat Fitrah Uang ...
Tempat Bayar Zakat Fitrah Transfer, Zakat Fitrah Rekening, Zakat Fitrah Uang ...Tempat Bayar Zakat Fitrah Transfer, Zakat Fitrah Rekening, Zakat Fitrah Uang ...
Tempat Bayar Zakat Fitrah Transfer, Zakat Fitrah Rekening, Zakat Fitrah Uang ...
 

More from Sifa Siti Mukrimah

More from Sifa Siti Mukrimah (19)

Nissan Leaf - Market Driven Strategy by syifamukrimaa
Nissan Leaf - Market Driven Strategy by syifamukrimaaNissan Leaf - Market Driven Strategy by syifamukrimaa
Nissan Leaf - Market Driven Strategy by syifamukrimaa
 
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
 
53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)
 
Reference letter
Reference letterReference letter
Reference letter
 
Changing letter
Changing letterChanging letter
Changing letter
 
Media Pembelajaran
Media PembelajaranMedia Pembelajaran
Media Pembelajaran
 
Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)
 
Analisis pasar bisnis
Analisis pasar bisnisAnalisis pasar bisnis
Analisis pasar bisnis
 
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis KompetensiKurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis Kompetensi
 
Prinsip prinsip pembelajaran
Prinsip prinsip pembelajaranPrinsip prinsip pembelajaran
Prinsip prinsip pembelajaran
 
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
 
Belajar Membuat Heading Surat
Belajar Membuat Heading SuratBelajar Membuat Heading Surat
Belajar Membuat Heading Surat
 
Media pembelajaran video
Media pembelajaran videoMedia pembelajaran video
Media pembelajaran video
 
Media audio visual(tv)
Media audio visual(tv)Media audio visual(tv)
Media audio visual(tv)
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
 
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulumPrinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
 
Landasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulumLandasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulum
 
Konsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islamKonsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islam
 
VERB AS COMPLEMENT - SYIFA SM (UPI)
VERB AS COMPLEMENT - SYIFA SM (UPI)VERB AS COMPLEMENT - SYIFA SM (UPI)
VERB AS COMPLEMENT - SYIFA SM (UPI)
 

Recently uploaded

Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 

Recently uploaded (17)

Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 

EKONOMI SYARIAH

  • 1.
  • 2. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 1 Hak Cipta 2013, pada Penulis Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apapun, termasuk dengan cara penggunaan mesin fotokopi, tanpa izin sah dari penerbit. 14122013, UPI Sifa Siti Mukrimah NIM : 1104176 Bisnis Berbasis Syariah Pendidikan Manajemen Bisnis A Universitas Pendidikan Indonesia Sifa Siti Mukrimah (Editor) Sifa Siti Mukrimah (Desain Cover) DR. B. Lena Nuryanti, M.Pd. (Dosen Pembimbing) Class A Business Management of Education Indonesian University of Education Bumi Siliwangi, Bandung 2013
  • 3. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH2 KATA PENGANTAR Puji Syukur Saya panjatkan kehadirat Illahi Rabbi karena atas berkat rahmat dan karunianya, saya dapat menyelesaikan buku “Out of The Box - Ekonomi Kreatif Berbasis Syariah” ini dengan penuh suka cita dan kebaikan di dalamnya. Buku ini disusun sebagai upaya untuk menumbuh kembangkan minat kaum muda dalam memulai berwirausaha dengan menitik-beratkan pada ide dan inovasi di era ekonomi kreatif. Tak asal memulai bisnis, kaum muda diajak untuk memulai bisnis berbasis syariah sesuai dengan apa yang dipraktekkan Rasullullah. Buku ini dilengkapi pula dengan contoh peluang bisnis berbasis syariah di bidang kuliner pada era Ekonomi kreatif abad ke-21 ini. Mulai dari landasan hukum makanan dan minuman halal-haram serta kiat sukses berbisnis kuiner. Pada kesempatan ini, saya menghaturkan terimakasih kepada pihak penerbit dan semua pihak yang telah membantu terbitnya buku ini. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi para kaum muda untuk dapat memulai bisnisnya dan menjadi sosok Muda, Kaya, dan Sukses. Bumi Siliwangi, Desember 2013 Penulis
  • 4. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 3 MOTTO “Young, Rich, and Success” Adalah harapan penulis untuk para penerus bangsa. Dengan berbekal ilmu bisnis berbasis syariah diharapkan kaum muda dapat ikut meramaikan gairah ekonomi kreatif di abad ke-21 saat ini.
  • 5. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......................................................................................................2 MOTTO........................................................................................................................3 DAFTAR ISI...................................................................................................................4 BAB I BISNIS BERBASIS SYARIAH...................................................................................5 A. SEJARAH PEREKONOMIAN ISLAM......................................................................6 B. BERBISNIS ALA RASUL .....................................................................................19 C. APA ITU SYARIAH ? .........................................................................................26 D. LANDASAN HUKUM SYARIAH..........................................................................36 E. PRINSIP SYARIAH............................................................................................70 F. PENTINGNYA AKAD DALAM BISNIS BERBASIS SYARIAH....................................78 G. ETIKA BERBISNIS SYARIAH...............................................................................87 H. SISTEM MANAJEMEN SYARIAH........................................................................92 I. PRODUK-PRODUK SYARIAH...........................................................................102 J. OUTCOME DAN FEED BACK BISNIS SYARIAH ..................................................120 BAB II EKONOMI KREATIF.........................................................................................123 A. APA ITU EKONOMI KREATIF ? ........................................................................124 B. PRINSIP EKONOMI KREATIF...........................................................................126 C. LINGKUP INDUSTRI KREATIF ..........................................................................128 BAB III BISNIS KREATIF BERBASIS SYARIAH (BIDANG KULINER) ..................................132 A. PENDAHULUAN.............................................................................................133 B. KAIDAH KAIDAH PENENTUAN HALAL DAN HARAM MAKANAN.......................134 C. MAKANAN HALAL DAN HARAM MENURUT AL’QURAN DAN SUNNAH............137 D. KIAT SUKSES BERBISNIS KULINER...................................................................148 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................151 BIOGRAFI PENULIS...................................................................................................158
  • 6. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 5 BAB I BISNIS BERBASIS SYARIAH
  • 7. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH6 A. SEJARAH PEREKONOMIAN ISLAM Perkembangan Pemikiran Ekonomi Islam diawali sejak Muhammad SAW ditunjuk sebagai seorang Rasul. Rasullullah SAW mengeluarkan sejumlah kebijakan yang menyangkut berbagai hal yang berkaitan dengan masalah kemasyarakatan, selain masalah hukum (fiqih), politik (siyasah), juga masalah perniagaan atau ekonomi (muamalah). Masalah-masalah ekonomi umat menjadi perhatian Rasullullah SAW, karena masalah ekonomi merupakan pilar penyangga keimanan yang harus diperhatikan. Selanjutnya, kebijakan-kebijakan Rasullullah SAW dijadikan pedoman oleh para Khalifah sebagai penggantinya dalam memutuskan masalah- masalah ekonomi. Al-Qur’an dan Al-Hadist digunakan sebagai dasar teori ekonomi oleh para khalifah juga digunakan oleh para pengikutnya dalam menata kehidupan perekonomian negara. Berikut perkembangan pemikiran-pemikiran pada masa-masa tersebut seperti yang dikutip dalam buku The Middle East in The World Economy (Roger Owen, 1993) 1. Perekonomian di Masa Rasullullah SAW (571-632 M) Rasullullah diberi amanat untuk mengemban dakwah Islam pada umur 40 tahun. Pada masa Rasullullah SAW, tidak ada tentara formal. Semua muslim yang mampu boleh jadi tentara. Mereka tidak mendapatkan gaji tetap, tetapi mereka diperbolehkan mendapatkan bagian dari harta rampasan perang. Rampasan tersebut meliputi senjata, kuda, unta, domba, dan barang-barang bergerak lainnya yang didapatkan dari perang. Situasi berubah setelah turunnya Surat Al-Anfal (8) ayat 41.
  • 8. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 7 Artinya: “Ketahuilah sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, Kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan Ibnu sabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Rasullullah SAW biasanya membagi seperlima (khums) dari rampasan perang tersebut menjadi tiga bagian, bagian pertama untuk beliau dan keluarganya, bagian kedua untuk kerbatnya dan bagian ketiga untuk anak yatim piatu, orang yang sedang membutuhkan dan orang yang sedang dalam perjalanan. Empat perlima bagian yang lain dibagi diantara prajurit yang ikut perang, dalam kasus tertentu beberapa orang yang tidak ikut serta dalam perang juga mendapat bagian. Penunggang kuda mendapat dua bagian, untuk dirinya sendiri dan kudanya. Seperti yang dikutip dalam buku Adiwarman Karim (2004:231), pada masa Rasullullah SAW, beliau mengadopsi praktik yang lebih manusiawi terhadap tanah pertanian yang telah ditaklukkan sebagai fay’ atau tanah dengan kepemilikan umum. Tanah-tanah ini dibiarkan dimiliki oleh pemilikinya dan penanamnya, sangat berbeda dari praktik kekaisaran Romawi dan Persia yang memisah-misahkan tanah ini dari pemiliknya dan membagikannya kepada elit militernya dan para prajurit. Semua tanah yang dihadiahkan kepada Rasullullah SAW (iqta’) relatif lebih kecil jumlahnya
  • 9. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH8 dan terdiri dari tanah-tanah yang tidak bertuan. Kebijakan ini tidak hanya mambantu mempertahankan kesinambungan kehidupan administrasi dan ekonomi tanah-tanah yang dikuasai, melainkan juga mendorong keadilan antar generasi dan mewujudkan sikap egaliter. Pada tahun kedua setelah hijrah, shodaqoh ini kemudian dengan Zakat Fitrah yang dibayarkan setiap kali setahun sekali pada bulan ramadhan. Besarya satu sha kurma, gandum, tepung keju, atau kisimis, setengah sha gandum untuk setiap muslim, budak atau orang bebas, laki-laki atau perempuan, muda atau tua dan dibayar sebelum Shalat Idul Fitri. Zakat diwajibkan pada tahun ke-9 hijrah, sementara shodaqoh fitrah pada tahun ke-2 hijrah. Akan tetapi ahli hadist memandang zakat telah diwajibkan sebelum tahun ke-9 hijrah ketika Maulana Abdul Hasa berkata zakat diwajibkan setelah hijrah dan kurun waktu lima tahun setelahnya. Sebelum diwajibkan, zakat bersifat sukarela dan belum ada peraturan khusus atau ketentuan hukum. 2. Perekonomian Di Masa Khulafaurrasyidin a. Abu Bakar As-Sidiq (51 SH – 13 H / 537 – 634 M) Sebelum menjadi khalifah Abu Bakar tinggal di pinggiran kota Madinah. Setelah 6 bulan, Abu Bakar pindah ke Madinah dan bersamaan dengan itu sebuah Baitul Mal dibangun. Sejak menjadi khalifah, kebutuhan keluarganya diurus oleh kekayaan dari Baitul Mal ini. Menurut beberapa keterangan beliau diperbolehkan mengambil dua setengah atau dua tiga perempat dirham setiap harinya dari Baitul Mal dengan beberapa waktu. Ternyata tunjangan tersebut kurang mencukupi sehingga ditetapkan 2000 atau 2500 dirham dan menurut keterangan 6000 dirham per tahun. Khalifah Abu Bakar sangat memperhatikan keakuratan perhitungan zakat. Beliau juga mengambil langkah-langkah yang tegas untuk mengumpulkan zakat dari
  • 10. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 9 semua umat Islam termasuk Badui yang kembali memperlihatkan tanda-tanda pembangkangan sepeninggal Rasullullah SAW. b. Umar bin Khattab (40SH – 23H / 584 – 644 M) Khalifah Umar sangat memperhatikan sektor ekonomi untuk menunjang perekonomian negerinya. Pada masa kekhalifahan Umar banyak dibangun saluran irigasi, waduk, tangki kanal, dan pintu air seba guna untuk mendistribusikan air di ladang pertanian Hukum perdagangan juga mengalami penyempurnaan untuk menciptakan perekonomi secara sehat. Umar mengurangi beban pajak untuk beberapa barang, pajak perdagangan nabati dan kurma Syiria sebesar 50%. Hal ini untuk memperlancar arus pemasukan bahan makanan ke kota. Pada saat yang sama juga dibangun pasar agar tercipta peradangan dengan persaingan yang bebas. Serta adanya pengawasan terhadap penekanan harga. Beliau juga sangat tegas dalm menangani masalah zakat. Zakat dijadikan ukuran fiskal utama dalam rangka memecahkan masalah ekonomi secara umum. Umar menetapkan zakat atas harta dan bagi yang membangkang didenda sebesar 50% dari kekayaannya. Pada masa beliau dibangun Institusi Administrasi dan Baitul Mal yang reguler dan permanen di Ibu Kota, yang kemudian berkembang dan didirikan pula Baitul Mal cabang di ibu kota propinsi. Baitul Mal secara tidak langsung berfungsi sebagai pelaksana kebijakan fiskal negara Islam. Harta Baitul Mal dipergunakan mulai untuk menyediakan makanan bagi para janda, anak-anak yatim, serta anak-anak terlantar, membiaya penguburan orang-orang miskin, membayarkan utang orang-orang yang bangkrut, membayar uang diyat, untuk kasu-kasus tertentu, sampai untuk pinjaman tanpa bunga untuk tujuan komersial. Bersamaan dengan reorganisasi Baitul Mal, Umar mendirikan Diwan Islam yang disebut Al-Divan. Al- Divan adalah kantor yang mengurusi pembayaran tunjangan-tunjangan angkatan perang dan pensiun serta
  • 11. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH10 tujangan lainnya secara reguler dan tepat. Khalifah Umar juga membentuk komite yang terdiri dari Nassab ternama untuk membuat lapran sensus penduduk Madinah sesuai dengan tingkat kepentingan dan kelasnya. Khalifah Umar menetapkan beberapa peraturan sebagai berikut:  Wilayah Irak yang ditaklukan menjadi muslim, sedangkan bagian yang berada dibawah perjanjian damai tetap dimiliki oleh pemilik sebelumnya dan kepemilikannya tersebut dapat dialihkan  Kharaj (pajak yang dibayarkan oleh pemilik-pemilik tanah negara taklukan), dibebankan pada semua tanah yang termasuk kategori pertama, meskipun pemilik tersebut kemudian memeluk Islam dengan demikian tanah seperti itu tidak daat dikonversi menjadi tanah ushr  Bekas pemilik tanah diberi hak kepemilikan, sepanjang mereka memberi kharaj dan jizyah (pajak yang dikenakan bagi penduduk non muslim sebagai jaminan perlindungan oleh negara)  Sisa tanah yang tidak ditempati atau ditanami (tanah mati) atau tanah yang diklaim kembali bila ditanami oleh muslim diperlakukan sebagai tanah ushr.  Di Sawad, kharaj dibebankan sebesar saaau dirham atau satu rafiz (satu ukuran lokal) gandum dan barley (sejenis gandum) dengan ngapan tanah tersebut dapat dilalui air. Harga yang lebih tinggi dikenakan kepada ratbah (rempah atau cengkih) dan perkebunan,  Di Mesir, menurut sebuah perjanjian Amar, dibebankan dua dinar, bahkan hingga tiga irdabb gandum, dua qist untuk setiap minyak, cuka, dan madu dan rancangan ini telah disetujui Khalifah.  Perjanjian Damaskus (Syiria) menetapkan pembayaran tunai, pembagian tanah dengan muslim. Beban per kepala sebesar satu dinar dan beban satu jarib (unit berat) yang diproduksi per jarib (ukuran) tanah.
  • 12. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 11 c. Ustman bin Affan ( 47 SH – 35H / 577 – 656 M ) Dalam buku Jaribah Ibn Ahmad al-Haritsi (hal. 643) Khalifah Ustman mengikuti kebijakan yang ditetapkan oleh Umar. Pada enam tahun pertama Balkh, Kabul, Ghazni Kerman, dan Sistan ditaklukan. Kemudian tindakan efektif dilakukan untuk pengembangan sumber daya alam. Aliran air digali, jalan dibangun, pohon- pohon ditanam untuk diambil buah dan hasilnya dan kebijakan di bidang keamanan perdagangan dilaksanakan dengan pembentukan organisasi kepolisian tetap. Usman mengurangi jumlah zakat dari pensiun. Tabri menyebutkan ketika khalifah Ustman menaikkan pensiun sebesar seratus dirham, tetapi tidak ada rinciannya.Beliau menambahkan santunan dengan pakaian. Selain itu ia memperkenalkan kebiasaan membagikan makanan di masjid untuk orang-orang miskin dan musafir. Pada masa Ustman, sumber pendapatan pemerintah berasal dari zakat, ushr, kharaj, fay, dan ghanimah. Zakat ditetapkan 2,5 persen dari modal aset. Ushr ditetapkan 10 persen iuran tanah-tanah pertanian sebagaiman barang-barang dagangan yang diimpor dari luar negeri. Kharaj merupakan iuran pajak pada daerah- daerah yagn ditaklukan. Persentase dari kharaj lebih tinggi dari ushr. Ghanimah yang didapatkan dibagi 4/5 kepada para prajurit yang ikut andil dalam perang sedangkan 1/5-nya disimpan sebagai kas negara. d. Ali bin Abi Thalib ( 23H – 40H / 600 – 661 M ) Pada masa pemerintahan Ali, beliau mendistribusikan seluruh pendapatan provinsi yang ada di Baitul Mal Madinah, Busra, dan Kuffah. Ali ingin mendistribusikan sawad, namun ia menahan diri untuk menghindari terjadi perselisihan. Secara umum, banyak kebijakan dari khalifah Ustman yang masih diterapkan, seperti alokasi penegeluaran yang tetap sama. Pengeluaran untuk
  • 13. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH12 angkatan laut yang ditambahkan jumlahnya pada masa Ustman hampir dihilangkan seluruhnya. Khalifah Ali mempunyai konsep yang jelas mengenai pemerintahan, administrasi umum dan masalah-masalah yang berkaitan dengannnya seperti mendiskripsikan tugas dan kewajiban dan tanggung jawab penguasa, menyusun dispensasi terhadap keadilan, kontrol atas pejabat tinggi dan staf, menjelaskan kebaikan dan kekurangan jaksa, hakim dan abdi hukum, menguraikan pendapatan pegawai administratif dan pengadaan bendahara. 3. Perkembangan Ekonomi Pasca Khulafaurrasyidin a. Pendapatan Pemerintah Pendapatan pada masa pasca khulafaurrasyidun masih menggunakan sistem perpajakan yang dikenal dengan kharaj. Pajak ini ditetapkan atas tanah pertanian yang dibayar dalam bentuk uang. Besar kecilnya ditentukan oleh kesuburan dan luas lahan. Jizyah tidak dipandang lagi sebagai sumber pendapatan. Kemudian pajak ini dikenal dengan al-jawali. Ketika pendapatan jizyah menurun, timbul berbagai macam pajak baru. Pajak ini dikenal dengan pajak hilali, karen ditarik setiap tanggal baru (hilal) kalender hijriyah. Pajak lainnya adalah al-mufariq yang dikenakan terhadap terhadap barang ekspor dan impor melalui pentai. Pendapatan negara tidak dikumpulkan di Baitul Mal sebagaimana pada masa khulafaurrasyidin. Setiap pendapatan dikhususkan untuk biaya suatu kegiatan tertentu. Kemudian sisa pendapatan barulah dikumpulkan di kas negara sebagai dan cadangan.Pengaitan antara pendapatan dan pengeluaran dalan bentuk neraca. Neraca ini diperhitungkan setiap tahun berdaarkan tahun masehi, karena kharaj (sumber terbesar waktu itu) dipungut berdasarkan tahun masehi. Sejak abad kedua hijrah muncul diwan yang mirip dengan jasa akuntansi dewasa ini. Diwan bertugas
  • 14. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 13 meneliti pendapata, mengatur pengeluaran, dan mengkaitkan pendapatan dan pengeluaran. b. Mata Uang Pada masa permulaannya Muslim menggunakan emas dan perak dengan beratnya. Dinar dan dirham yang mereka gunakan adalah mata uang kekaisaran Persia. Mata uang Islam dibuat pada masa Khalifah Abdullah Malik bin Marwan. Saat itu beliau memerintahkan untuk pembuatan dirham yang dicap dengan kata-kata “Allah adalah Satu, Allah adalah Abadi“. Beliau memerintahkan untuk membuang semua gambar-gambar manusia (raja/pahlawan) atau binatang dan menggantikan dengan tulisan/bacaan seperti tahlil, tahmid, dan sebagainya. 4. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Pasca Khulafaurrasyidin Perkembangan pemikiran ekonomi pasca Rasullullah SAW dan khulafaurrasyidin dibagi menjadi 3 periode yang didasarkan atas nama tokoh ekonomi Islam tersebut hidup.  Ekonomi Islam periode awal Islam sampai 1058 M Tokohnya antara lain: Zaid bin Ali (738), Abu Hanifa (798), Ibnu Farabi (950), Ibnu Sina (1037), dll.  Ekonomi Islam periode kedua (1058-1446M) Tokohnya antara lain: Al-Ghazali (1111), Ibnu Taimiyah (1328), Ibnu Khaldun (1040), Ibnu Rusyd (1198), dll  Ekonomi Islam periode ketiga (1446-1931 M) Tokohya antara lain: Jamaluddin Al-Afghani (1897), Muhammad Iqbal (1938), Syekh Ahmaad Sirhindi (1524), dll[5]
  • 15. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH14 5. Tokoh pemikiran-pemikiran ekonomi Berikut adalah beberapa kontribusi pemikiran Ekonom-ekonom Islam diatas, terutama untuk periode awal yang menjadi tonggak ekonomi Islam, dan periode tengah yang merupakan periode puncak pemikiran ekonomi : a. Zayd bin Ali (699 – 738) Salah satu ahli fiqih yang terkenal di Madinah. Zaid bin Ali memperbolehkan penjualan suatu komiditi secara kredit dengan harga yang lebih tinggi dari harga tunai. Beliau tidak memperbolehkan harga yang ditangguhkan pembayannya lebih tinggi dari pembayaran tunai, sebagaimana halnya penambahan pembayaran dalam penundaan pengembalian pinjaman. Setiap penambahan terhadap penundaan pembayaran adalah riba Prinsipnya jenis transakai barang atau jasa yang halal kalau didasarkan atas suka sama suka diperbolehkan. Sebagaiman firman Allah dalam surat An-Nisaa’( 4) ayat 29: Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka dia ntara kamu.“ b. Abu Hanifa (80-150 H /699 –767 M) Abu Hanifa menyumbangkan beberapa konsep ekonomi, saah satnya adalah salam,yaitu suatu bentuk transaksi diman antara pihak penjual dan pembeli sepakat bila barang dikirimkan setelah dibayar secara tunai pada waktu kontrak disepakati. Abu Hanifa mengkritisi prosedur kontrak tersebut yang cenderug mengarah pada perselisihan antara yang memesan barang dengan cara membayar lebih dahulu,
  • 16. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 15 dengan orang yang membelikan barang. Beliau mencoba menghilangkan perselisihan ini dengan merinci kontrak, seperti jenis komoditi, kualitas, kuantitas, waktu, dan tempat pengiriman. Beliau memberikan persyaratan bahwa komoditi harus tersedia di pasar selama waktu kontrak dan pengiriman. Salah satu kebijakan Abu Hanifah adalah menghilangkan ambiguitas dan perselisihan dalam masalah transaksi, hal ini merupakan salah satu tujuan syariah dalam hubungan dengan jual beli. Abu Hanifah sangat memperhatikan pada orang- orang lemah. Beliau tidak memperbolehkan pembagian hasil panen (muzara’ah) dari penggarap kepada pemilik tanah dalam kasus tananh tidak menghasilkan apapun. Hal ini untuk melindungi para penggarap yang umumnya orang lemah. c. Abu Yusuf (113 – 182H/731 – 798M) Abu Yusuf terkenal sebagai Qadi (hakim). Diantara kitab-kitab Abu Yusuf yang paling terkenal adalah kitab Al-Kharaj. Kitab ini ditulis atas permintaan khalifah Harun Ar-Rasyid untuk pedoman dalam menghimpun pemasukan atau pendapatan negara dari kharaj, ushr, zakat, dan jizyah. Kitab ini dapat digolongkan sebagai public finance dalam pengertian ekonomi modern. Menurut Abu Yusuf, sistem ekonomi Islam menjelaskan prinsip mekanisme pasar dengan memberikan kebebasan yang optimal bagi para pelaku di dalamnya yaitu produsen dan konsumen. Jika karena suatu hal selain monopoli, penimbunan atau aksi sepihak yang itdak wajar dari produsen terjadi karena kenaikan harga, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi dengan mematok harga. Penetuan harga sepenuhnya harga sepenuhnya diperankan oleh kekuatan permintaan dan penawaran dalam ekonomi. Selain Al-Kharaj, beliau menulis Al-Jawami, buku yang sengaja ditulis untuk Yahya bin Khalid, selain itu juga menyusun Usul Fiqh Hanafiah (data-data fatwa hukum yang disepakati Imam Hanafiah bersama murid-muridnya)
  • 17. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH16 d. Al-Ghazali (450 – 505H/ 1058 –1111M) Al-Ghazali lahir 1058M di kota kecil Khorasan bernama Toos. Bagi Ghazali pasar merupakan bagian dari “keteraturan alami”, secara rinci beliau juga menerangkan bagaimana evolusi terciptanya pasar. Al-Ghazali juga mengatakan bahwa kebutuhan hidup manusia terdiri dari 3, yaitu kebutuhan dasar (darruriyah), kebutuhan sekunder (hajiat), dan kebutuhan mewah (takhsiniyyat). Teori hierarki kebutuhan ini kemudian “diambil” oleh William Nassau Senior yang menyatakan bahwa kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan dasar (necessity), sekunder (decency), dan kebutuhan tersier (luxury). Beliau juga menyatakan tentang tujuan utama dan penerapan syariah adalah masalah religi atau agama, kehidupan, pemikiran, keturunan, dan harta kekayaan yang bersangkutan dengan masalah ekonomi. Beliau juga memperkenalkan mengenai peranan uang dalam ekonomi (ditulis dalam kitab Ihya’ Ulum Din). Menurut beliau, manusia memerlukan uang sebagai alat perantara/pertukaran (medium exchange) untuk membeli barang. Fungsi ini kemudian dijabarkan kembali oleh Ibnu Taimiyah dengan menambahkan 1 fungsi tambahan, yakni bahwa uang juga berfungsi sebagai alat untuk menetukan nilai (measurement of value) Karya yang ditulisnya antara lain yang cukup monumental : Alajwibah Al- Ghazaliyah fi Al-Masa’il Al-Ukhrawiyah, Ihya’ Ulum Din, Al-Adab fi Al-Dina, dan lain sebagainya. e. Ibnu Rusyd (1198) Dikenal sebagai Aveorrus di Barat. Beliau adalah seorang pemikir Islam yang banyak mempengaruhi pemikiran pemikir-pemikir dunia terutama Barat. Beliau menghasilkan sebuah karya yang mengungkapkan sebuah teori dengan
  • 18. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 17 memperkenalkan fungsi keempat dari uang (Roger E Backhouse, 2002, “The Pinguin History of Economic” ). Sebelumnya filsuf Yunani, Aristoteles menyebutkan bahwa fungsi uang ada 3, yaitu sebagai alat tukar, alat mengukur nilai dan sebagai cadangan untuk konsumsi di masa depan. Ibnu Rusyd menambahkan fungsi keempat dari uang, yakni sebagi alat simpanan daya beli dari konsumen, yang menekankan bahwa uang dapat digunakan kapan saja oleh konsumen untuk membeli keperluan hidupnya. Ibnu Rusyd juga membantah Aristoteles tentang teori nilai uang dimana nilainya tidak boleh berubah-ubah. Ibnu Rusyd menyatakan bahwa uang tiu tidak boleh berubah-ubah karena 2 alasan, yakni pertama uang berfungsi sebagai alat untuk mengukuir nilai, maka seperti Allah SWT Yang Maha Pengukur, Allah Tidak Berubah-Ubah, maka uangpun sebagai pengukur keadaan tidak boleh berubah. Kedua uang berfungsi sebagai cadangan untuk konsumsi masa depan, maka perubahan padanya sangatlah tidak adil. Dari kedua alasan tersebut maka sesungguhnya nilai nominal uang itu harus sama dengan nilai intrinsiknya. f. Ibnu Taimiyah ( 661 – 728H / 1263 –1328M) Menurut Ibnu Taimiyah naik turunnya harga bukan saja dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan tetapi ada faktor-faktor yang lain : “Sebab naik turunnya harga di pasar bukan hanya karena adanya ketidakadilan yang disebabkan orang atau pihak tertentu, tetapi juga karena panjang singkatnya masa produksi (khalq) suatu komoditi. Jika produksi naik dan permintaan turun, maka harga di pasar akan naik, sebaliknya jika produksi turun dan permintaan naik, maka harga di pasar akan turun”. Teori dikenal dengan “price volality” atau turun naiknya harga di pasar. Teori ini jika dikaji lebih mendalam adalah menyangkut hukum permintaan dan penawaran
  • 19. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH18 (supply dan demand) di pasar, yang kini justru secara ironi diakui sebagi teori yang bersal dari Barat. Lebih jauh beliau juga memberikan penjelasan mengenai Hak Atas Kepemilikan Intelektual (HAKI) atau paten. Menurut beliau kepemilikan (property) adalah suatu kekuatan yang diberikan oleh syariah untuk memakai sebuah objek dan kekuatan itu beragam dalam macam dan kadarnya. Seorang dapat membuang/tidak memanfaatkan miliknya selama tidak bertentangan dengan syariah. Beliau membagi subjek kepemilikan menjadi 3; individu, masyarakat dan negara. Kepemilikan individu diakui dan didapatkan dari membuka dan memanfaatkan tanah, wari, membeli dan kepemilikan individu individu tidak boleh bertentang dengan kepemilikan individu tidak boleh bertentang dengan kepemilikan masyarakat dan negara. Tujuan yangyang paling utama dari kepemilikan adalah kegunaannya pada orang lain. g. Ibnu Khaldun (732 – 807H / 1332 – 1383M) Ibnu Khaldun mempunyai nama sebenarnya yakni Wali Al-Din Abd Al- Rahman bin Muhammad bin Abu Bakar Muhammad bin Al-Hasan, lahir di Tunisia, 1 Ramadhan 732 H, berasal dari keluarga Arab Hadramaut. Beliau banyak dipuji oleh Barat karena buah fikirannya yang banyak berpengaruh bagi Barat dan memberi pencerahan bagi dunia ekonomi, bahkan bisa dibilang beliau adalah Bapak Ekonomi Dunia (untuk lebih jelas baca artikel: Ibn Khaldun Bapak Ekonomi). Sumbangan terbesar dalam bidang Ekonomi banyak dimuat dalam karya besarnya, Al-Muqadimmah. Beberapa prinsip dan falsafah ekonomi telah difikirkannya, seperti keadilan (al-adl), hardworking, kerjasama (cooperation), kesederhanaan (moderation), dan fairness. Ibnu Khaldun menekankan bahwa keadilan adalah tulang punggung dan asas kekuatan sebuah ekonomi. Dalam karyanya tersebut, disebutkan mengenai “rasa kebersamaan” yang akan terbentuk
  • 20. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 19 dan menguat jika ada keadilan untuk menjamin adanya kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kewajiban bersama dan pemerataan hasil pembangunan. B. BERBISNIS ALA RASUL 1. Bisnis dan Berdagang ala Nabi Muhammad SAW Nabi Muhammad SAW tercatat dalam sejarah adalah pembawa kemaslahatan dan kebaikan yang tiada bandingan untuk seluruh umat manusia. Bagaimana tidak karena Rasulullah SAW telah membuka zaman baru dalam pembangunan peradaban dunia. Beliaulah adalah tokoh yang paling sukses dalam bidang agama (sebagai Rasul) sekaligus dalam bidang duniawi (sebagai pemimpin negara dan peletak dasar peradaban Islam yang gemilang selama 1000 tahun berikutnya). Kesuksesan Rasulullah SAW itu sudah banyak dibahas dan diulas oleh para ahli sejarah Islam maupun Barat. Namun ada salah satu sisi Muhammad SAW ternyata jarang dibahas dan kurang mendapat perhatian oleh para ahli sejarah maupun agama yaitu sisinya sebagai seorang pebisnis ulung. Padahal manajemen bisnis yang dijalankan Rasulullah SAW hingga kini maupun di masa mendatang akan selalu relevan diterapkan dalam bisnis modern. Setelah kakeknya yang merawat Muhammad SAW sejak bayi wafat, seorang pamannya yang bernama Abu Thalib lalu memeliharanya. Abu Thalib yang sangat menyayangi Muhammad SAW sebagaimana anaknya sendiri adalah seorang pedagang. Sang paman kemudian mengajari Rasulullah SAW cara-cara berdagang (berbisnis) dan bahkan mengajaknya pergi bersama untuk berdagang meninggalkan negerinya (Makkah) ke negeri Syam (yang kini dikenal sebagai Suriah) pada saat Rasulullah SAW baru berusia 12 tahun. Tidak heran jika beliau telah pandai berdagang sejak berusia belasan tahun. Kesuksesan Rasulullah SAW dalam berbisnis tidak terlepas dari kejujuran yang mendarah daging dalam sosoknya.
  • 21. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH20 Kejujuran itulah telah diakui oleh penduduk Makkah sehingga beliau digelari Al Shiddiq. Selain itu, Muhammad SAW juga dikenal sangat teguh memegang kepercayaan (amanah) dan tidak pernah sekali-kali mengkhianati kepercayaan itu. Tidak heran jika beliau juga mendapat julukan Al Amin (Terpercaya). Menurut sejarah, telah tercatat bahwa Muhammad SAW melakukan lawatan bisnis ke luar negeri sebanyak 6 kali diantaranya ke Syam (Suriah), Bahrain, Yordania dan Yaman. Dalam semua lawatan bisnis, Muhammad selalu mendapatkan kesuksesan besar dan tidak pernah mendapatkan kerugian. Lima dari semua lawatan bisnis itu dilakukan oleh beliau atas nama seorang wanita pebisnis terkemuka Makkah yang bernama Khadijah binti Khuwailid. Khadijah yang kelak menjadi istri Muhammad SAW, telah lama mendengar reputasi Muhammad sebagai pebisnis ulung yang jujur dan teguh memegang amanah. Lantaran itulah, Khadijah lalu merekrut Muhammad sebagai manajer bisnisnya. Kurang lebih selama 20 tahun sebelum diangkat menjadi Nabi pada usia 40 tahun, Muhammad mengembangkan bisnis Khadijah sehingga sangat maju pesat. Boleh dikatakan bisnis yang dilakukan Muhammad dan Khadijah (yang menikahinya pada saat beliau berusia 25 tahun) hingga pada saat pengangkatan kenabian Muhammad adalah bisnis konglomerat. Pola manajemen bisnis apa yang dijalankan Muhammad SAW sehingga bisnis junjungan kita itu mendapatkan kesuksesan spektakuler pada zamannya ? Ternyata jauh sebelum para ahli bisnis modern seperti Frederick W. Taylor dan Henry Fayol pada abad ke-19 mengangkat prinsip manajemen sebagai sebuah disiplin ilmu, ternyata Rasulullah SAW telah mengimplementasikan nilai-nilai manajemen modern dalam kehidupan dan praktek bisnis yang mendahului masanya. Berdasarkan prinsip-prinsip manajemen modern, Rasulullah SAW telah dengan sangat baik mengelola proses, transaksi, dan hubungan bisnis dengan seluruh elemen bisnis serta pihak yang terlihat di dalamnya.
  • 22. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 21 Seperti dikatakan oleh Prof. Aflazul Rahman dalam bukunya “Muhammad: A Trader” bahwa Rasulullah SAW adalah pebisnis yang jujur dan adil dalam membuat perjanjian bisnis. Ia tidak pernah membuat para pelanggannya mengeluh. Dia sering menjaga janjinya dan menyerahkan barang-barang yang dipesan dengan tepat waktu. Muhammad SAW pun senantiasa menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar dan integritas yang tinggi dalam berbisnis. Dengan kata lain, beliau melaksanakan prinsip manajemen bisnis modern yaitu kepuasan pelanggan (customer satisfaction), pelayanan yang unggul (service exellence), kemampuan, efisiensi, transparansi (kejujuran), persaingan yang sehat dan kompetitif. Dalam menjalankan bisnis, Muhammad SAW selalu melaksanakan prinsip kejujuran (transparasi). Ketika sedang berbisnis, beliau selalu jujur dalam menjelaskan keunggulan dan kelemahan produk yang dijualnya. Ternyata prinsip transparasi beliau itu menjadi pemasaran yang efektif untuk menarik para pelanggan. Beliau juga mencintai para pelanggannya seperti mencintai dirinya sehingga selalu melayani mereka dengan sepenuh hatinya (melakukan service exellence) dan selalu membuat mereka puas atas layanan beliau (melakukan prinsip customer satisfaction). Dalam melakukan bisnisnya, Muhammad SAW tidak pernah mengambil margin keuntungan sangat tinggi seperti yang biasa dilakukan para pebisnis lainnya pada masanya. Beliau hanya mengambil margin keuntungan secukupnya saja dalam menjual produknya.Ternyata kiat mengambil margin keuntungan yang dilakukan beliau sangat efektif, semua barang yang dijualnya selalu laku dibeli Orang-orang lebih suka membeli barang-barang jualan Muhammad daripada pedagang lain karena bisa mendapatkan harga lebih murah dan berkualitas. Dalam hal ini, beliau melakukan prinsip persaingan sehat dan kompetitif yang mendorong bisnis semakin efisien dan efektif.
  • 23. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH22 Boleh dikatakan Rasulullah SAW adalah pelopor bisnis yang berdasarkan prinsip kejujuran, transaksi bisnis yang adil dan sehat. Beliau juga tidak segan mensosialisasikan prinsip-prinsip bisnisnya dalam bentuk edukasi dan pernyataan tegas kepada para pebisnis lainnya. Ketika menjadi kepala negara, Rasulullah SAW mentransformasikan prinsip-prinsip bisnisnya menjadi pokok-pokok hukum. Berdasarkan hal itu, beliau melakukan penegakan hukum pada para pebisnis yang nakal. Beliau pula yang memperkenalkan asas “Facta Sur Servanda” yang kita kenal sebagai asas utama dalam hukum perdata dan perjanjian. Di tangan para pihaklah terdapat kekuasaan tertinggi untuk melakukan transaksi bisnis yang dibangun atas dasar saling setuju. 2. Prinsip Nabi Muhammad SAW dalam Berbisnis Rasulullah SAW adalah seorang pebisnis dan pedagang yang handal. Visi beliau dalam berdagang hanya satu, yaitu: “Bahwa transaksi bisnis sama sekali tidak ditujukan untuk memupuk kekayaan pribadi, namun justru untuk membangun kehormatan dan kemuliaan bisnis dengan etika yg tinggi. Adapun hasil yang didapat harus didistribusikan ke sebanyak mungkin umat.”. Prinsip yang beliau pegang cukup 3 hal saja, yaitu:  Jujur  Saling menguntungkan kedua pihak  Hanya menjual produk yang bermutu tinggi Tiga prinsip di atas menjiwai cara bisnis beliau. Berikut adalah teladan beliau sebagai seorang pedagang/penjual:  Tidak boleh berbohong dan menipu pembeli mengenai barang yang dijual  Carilah keuntungan yang wajar. Jika pembeli bertanya, sebutkan harga modalnya
  • 24. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 23  Kepada para pelanggan yang tidak mampu membayar kontan (tunai), berikanlah waktu untuk melunasinya. Bila dia betul-betul tidak mampu membayar setelah masa tenggat pengunduran itu, padahal dia telah berusaha, maka ikhlaskanlah  Hindari sumpah yang berlebihan, apalagi sumpah palsu untuk mengelabui konsumen  Lakukan transaksi jika telah ada kata sepakat antara penjual dan pembeli  Lakukan penimbangan dan penakaran dengan benar dan setepat mungkin  Camkan pada pembeli bahwa yang membayar di muka bahwa ia tidak boleh menjualnya sebelum barang tersebut benar-benar menjadi miliknya (terbayar lunas terlebih dahulu)  Jangan melakukan transaksi monopoli dalam perdagangan, berikan kesempatan yang lain untuk berdagang juga. Rasulullah SAW telah menentukan indikator jual beli yang mabrur dalam sebuah hadits sebagai berikut: ” Jika penjual dan pembeli itu jujur dan transparan, maka akan diberkahi dalam transaksinya” (HR. Bukhori no.2079 dan Muslim no.1532) QS: An-Nisa : 29: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu”
  • 25. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH24 Dalam Islam sendiri Bisnis perdagangan juga diatur dengan sangat baik dan diatur dengan syarat sah suatu akad jual-beli, tentu saja dengan dasar saling menguntungkan kedua belah pihak dan tidak bertentangan dengan syari'at Islam.  Syarat sahnya akad jual beli  Ijab dan qobul  Suka sama suka  Dilakukan oleh orang yang dibenarkan untuk melakukannya  Barang yang diperjual belikan halal beserta kegunaannya  Yang menjalankannya adalah pemilik atau wakilnya  Barangnya dapat diserah terimakan  Barangnya telah diketahui oleh kedua belah pihak  Harga barang ditentukan dengan jelas ketika akad Bisnis atau jual beli terdiri dari beberapa jenis, Menurut syar’i pantangan moral bisnis (moral hazard) yang harus dihindari adalah sebagai berikut:  Maysir yaitu segala bentuk spekulasi judi (gambling) yang mematikan sektor riil dan tidak produktif.  Asusila yaitu praktik usaha yang melanggar kesusilaan dan norma social.  Gharar yaitu segala transaksi yang tidak transparan dan tidak jelas sehingga berpotensi merugikan salah satu pihak.  Haram yaitu objek transaksi dan proyek usaha yang diharamkan syariah.  Riba yaitu segala bentuk distorsi mata uang menjadi komoditas dengan mengenakan tambahan (bunga) pada transaksi kredit atau pinjaman dan pertukaran/barter lebih antar barang ribawi sejenis. Pelarangan riba ini mendorong usaha yang berbasis kemitraan dan kenormalan bisnis, disamping menghindari praktik pemerasan, eksploitasi dan pendzaliman oleh
  • 26. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 25 pihak yang memiliki posisi tawar tinggi terhadap pihak yang berposisi tawar rendah.  Ihtikar yaitu penimbunan dan monopoli barang dan jasa untuk tujuan permainan harga.  Berbahaya yaitu segala bentuk transaksi dan usaha yang membahayakan individu maupun masyarakat serta bertentangan dengan maslahat dalam maqashid syari’ah. 3. Tips Berdagang Ala Nabi Muhammad SAW Ketika Nabi Muhammad SAW, berusia 25 tahun, sebelum diangkat menjadi seorang nabi dan rasul, beliau pernah menjalankan perniagaan bersama Siti Khadijah ke negeri Syam. Pada waktu berdagang, ia ditemani oleh Maisarah, budak Siti Khadijah. Yang dilakukan Nab Muhammad SAW dalam berdagang antara lain :  Kejujuran  Keramahan  Sopan santun yang ditunjukan oleh pemuda Muhammad dalam berdagang membuat kagum Maisarah. Misalnya jika barang dagangannya dijual jelek maka dikatakan jelek. Begitu pun sebaliknya, jika barang-barang itu baik dikatakan baik. Beliau tidak menyembunyikan barang-barang yang jelek di balik barang-barang yang baik.  Harga yang ditawarkan kepada pembeli sesuai dengan yang disepakati Siti Khadijah. Ia tidak mengambil untung diluar yang disepakati. Oleh karena itu, banyak pembeli yang terkesan dan tertarik cara berdagang beliau. Keluhuran sifat beliau ini kemudian diceritakan oleh Maisarah kepada majikannya. Khadijah pun merasa kagum dan terkesan dengan sifat-sifat Nabi
  • 27. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH26 Muhammad SAW. Maka hubungan perdagangan antara keduanya berlanjut ke jenjang perkawinan. C. APA ITU SYARIAH ? Secara etimologi syariah berarti aturan atau ketetapan yang Allah perintahkan kepada hamba-hamba-Nya, seperti: puasa, shalat, haji, zakat dan seluruh kebajikan. Kata syariat berasal dari kata syar’a al-syai’u yang berarti menerangkan atau menjelaskan sesuatu. Atau berasal dari kata syir’ah dan syariah yang berarti suatu tempat yang dijadikan sarana untuk mengambil air secara langsung sehingga orang yang mengambilnya tidak memerlukan bantuan alat lain. Syariat dalam istilah syar’i hukum-hukum Allah yang disyariatkan kepada hamba- hamba-Nya, baik hukum-hukum dalam Al-Qur’an dan sunnah nabi Saw dari perkataan, perbuatan dan penetapan. Syariat dalam penjelasan Qardhawi adalah hukum-hukum Allah yang ditetapkan berdasarkan dalil-dalil Al-Qur’an dan sunnah serta dalil-dalil yang berkaitan dengan keduanya seperti ijma’ dan qiyas. Syariat Islam dalam istilah adalah apa-apa yang disyariatkan Allah kepada hamba-hamba- Nya dari keyakinan (aqidah), ibadah, akhlak, muamalah, sistem kehidupan dengan dimensi yang berbeda-beda untuk meraih keselamatan di dunia dan akhirat. Demikian juga istilah “hukum Islam” sering diidentikkan dengan kata norma Islam dan ajaran Islam. Dengan demikian, padanan kata ini dalam bahasa Arab barangkali adalah kata “al-syari’ah”. Namun, ada juga yang mengartikan kata hukum Islam dengan norma yang berkaitan dengan tingkah laku, yang padanannya barangkali adalah “al-fiqh”. Penjabaran lebih luas dapat dijelaskan sebagai berikut: bahwa kalau diidentikkan dengan kata “al-syari’ah”, hukum Islam secara umum dapat diartikan dalam arti luas dan dalam arti sempit.
  • 28. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 27 Syari'ah Dalam Arti Luas Dalam arti luas “al-syari’ah” berarti seluruh ajaran Islam yang berupa norma- norma ilahiyah, baik yang mengatur tingkah laku batin (sistem kepercayaan/doktrinal) maupun tingkah laku konkrit (legal-formal) yang individual dan kolektif. Dalam arti ini, al-syariah identik dengan din, yang berarti meliputi seluruh cabang pengetahuan keagamaan Islam, seperti kalam, tasawuf, tafsir, hadis, fikih, usul fikih, dan seterusnya. (Akidah, Akhlak dan Fikih). Syari'ah Dalam Arti Sempit Dalam arti sempit al-syari’ah berarti norma-norma yang mengatur sistem tingkah laku individual maupun tingkah laku kolektif. Berdasarkan pengertian ini, al- syari’ah dibatasi hanya meliputi ilmu fikih dan usul fikih. Syari'ah dalam arti sempit (fikih) itu sendiri dapat dibagi menjadi empat bidang:  ‘ibadah  mu’amalah  ‘uqubah dan  lainnya. 1. Definisi Syariah Menurut Ulama Kamus Imam Ibnu Mandzur di dalam Kitab Lisaan al-'Arab (Juz 8, hal 175) menyatakan: "Kata ‫عة‬ ‫شري‬ ‫,ال‬ ‫شراع‬ ‫,ال‬ dan ‫شرعة‬ ‫م‬ ‫ال‬ bermakna ‫ضع‬ ‫موا‬ ‫ال‬ ‫تى‬ ‫ال‬ ‫نحدر‬ ‫ي‬ ‫ى‬ ‫ال‬ ‫ماء‬ ‫ال‬ (tempat-tempat yang darinya dikucurkan air). Berkata al-Laits, al- Syariah dinamakan juga dengan syariat yang disyariatkan (ditetapkan) Allah swt kepada hamba, mulai dari puasa, sholat, haji, nikah dan sebagainya. Sedangkan kata ‫شرعة‬ ‫ال‬ dan ‫عة‬ ‫شري‬ ‫,ال‬ menurut bahasa Arab artinya adalah ‫شرعة‬ ‫م‬ ‫ماء‬ ‫ال‬ (sumber air), yakni‫مورد‬ ‫ة‬ ‫شارب‬ ‫ال‬ ‫ىال‬ ‫ت‬ ‫شرعها‬ ‫ي‬ ‫ناس‬ ‫ال‬ ‫ون‬ ‫شرب‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫نها‬ ‫م‬ ‫قون‬ ‫ت‬ ‫س‬ ‫وي‬
  • 29. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH28 (sumber air minum yang dibuka oleh manusia, kemudian mereka minum dari tempat itu, dan menghilangkan dahaga). Imam Al-Raaziy di dalam Kamus Mukhtaar al-Shihaah (Juz 1, hal 161) menyatakan:"Lafadz al-Syariah bermakna masyra'at al-maa' (maurid al-syaaribah: sumber air). Kata al-Syariah juga bermakna: agama yang disyariatkan Allah swt kepada hamba-hambaNya. Jika dinyatakan Allah telah mensyariatkan kepada mereka, maksudnya adalah sanna (menetapkan aturan untuk mereka). Kata al- syir'ah bisa bermakna al-Syariah, sebagaimana firman Allah swt, dalam surat al- Maidah :48 ‫كل‬ ‫ل‬ ‫نا‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ج‬ ‫كم‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫شرعة‬ ‫و‬ ‫نهاجا‬ ‫م‬ (Untuk setiap umat di antara kamu, Kami jadikan aturan dan jalan yang terang). Pengarang Kitab al-'Ain, Ibnu Saidah (Juz 3, hal 163) mengatakan: "al- Syariah wa al-syir'ah: perkara agama yang Allah swt telah menetapkannya, dan memerintahkan untuk selalu berpegang teguh dengannya, seperti sholat, puasa, haji. Dan Allah swt telah mensyariatkan perkara tersebut, maksudnya adalah Allah swt telah menetapkan perkara tersebut secara syar'iy (menurut hukum)". Al-Shaahib bin 'Ibad, di dalam Kamus al-Muhiith fi al-Lughah (Juz 1, hal 44) menyatakan; "‫شرع‬ ‫وارد‬ ‫ال‬ ‫شروعا‬ : ‫ماء‬ ‫ال‬ ‫ناول‬ ‫ت‬ (memberi air). Kata ‫عة‬ ‫شري‬ ‫,ال‬ ‫شراع‬ ‫,ال‬ ‫شرعة‬ ‫م‬ ‫,ال‬ dan ‫شروعة‬ ‫م‬ ‫:ال‬ adalah tempat yang dipersiapkan untuk minum…‫عة‬ ‫شري‬ ‫ال‬ ‫شرعة‬ ‫ال‬ : urusan agama yang disyariatkan (ditetapkan) Allah swt kepada hamba-hambaNya. Dan Dialah yang membuat hukum-hukumnya". Dalam Kamus Bahr al-Muhiith, Fairuz Abadiy (Juz 2, hal 290) disebutkan: " Al-Syariah: perkara yang disyariatkan oleh Allah swt kepada hamba-hambaNya. Dan bisa juga berarti madzhab-madzhab (rujukan-rujukan) yang jelas dan lurus". 2. Definisi Syariah Menurut Ulama Tafsir Makna syarii'at menurut ulama tafsir, tidak jauh berbeda dengan makna yang dipahami oleh ulama ahli bahasa Arab. Ketika menafsirkan firman Allah swt, surat al-
  • 30. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 29 Maidah ayat 48, Imam Qurthubiy di dalam Tafsir Qurthubiy menjelaskan: "Kata ‫شرعة‬ ‫ال‬ dan ‫عة‬ ‫شري‬ ‫ال‬ bermakna jalan terang yang mengantarkan pada keselamatan. Menurut bahasa, kata ‫عة‬ ‫شري‬ ‫,ال‬ bermakna ‫ق‬ ‫طري‬ ‫ال‬ ‫ذي‬ ‫ال‬ ‫صل‬ ‫تو‬ ‫ي‬ ‫نه‬ ‫م‬ ‫ى‬ ‫ال‬ ‫ماء‬ ‫ال‬ (jalan yang mengantarkan kepada air). Lafadz al-Syariah juga bermakna agama yang disyariatkan (ditetapkan) Allah kepada hamba-hambaNya; dan Allah telah mensyariatkan (kepada mereka), maksudnya adalah mensyariatkan (menetapkan) syariat atau jalan. Kata al-syaari` bermakna al-thariiq al-a'dzam (jalan besar)….Ayat ini menjelaskan bahwa Allah swt telah menetapkan Taurat kepada pemeluknya, Injil kepada pemeluknya, al-Quran kepada pemeluknya. Ayat ini berbicara pada konteks syariat-syariat (hukum-hukum) dan ibadah-ibadah. Sedangkan pokok ketauhidan tidak ada perbedaan. Makna semacam ini dituturkan dari Qatadah. Mujahid berkata, "Kata al-syir'ah dan al-minhaaj maknanya adalah agama (diin) Muhammad saw, dan ia telah menasakh (menghapus) seluruh agama lain." (Imam al-Qurthubi, Tafsîr al-Qurthubi, juz XVI hal. 163) Imam Ibnu Katsir di dalam Kitab Tafsiir al-Quran al-'Adziim (Juz 3, hal 129) mengungkapkan: "Kata al-syir'ah juga bermakna al-Syariah; yakni sesuatu yang membuka ke sesuatu. Dari sini dinyatakan,"‫شرع‬ ‫ى‬ ‫ف‬ ‫ذا‬ ‫ك‬ " (mensyariatkan yang demikian); sedangkan maknanya adalah ‫تدأ‬ ‫اب‬ ‫يه‬ ‫ف‬ (memulai, atau membuka jalan pertama kali). Demikian juga al-Syariah, ia bermakna "‫ما‬ ‫شرع‬ ‫ي‬ ‫نها‬ ‫م‬ ‫ى‬ ‫ال‬ ‫ماء‬ ‫"ال‬ (jalan yang mengantarkan menuju air)". Adapun kata "‫نهاج‬ ‫م‬ ‫"ال‬ adalah ‫ق‬ ‫طري‬ ‫ال‬ ‫ضح‬ ‫وا‬ ‫ال‬ ‫سهل‬ ‫ال‬ (jalan yang jelas dan mudah). Kata ‫نن‬ ‫س‬ ‫,ال‬ maknanya adalah ‫ق‬ ‫طرائ‬ ‫ال‬ (jalan- jalan). Oleh karena itu, menafsirkan firman Allah swt "‫شرعة‬ ‫و‬ ‫نهاجا‬ ‫"م‬ dengan jalan dan sunnah jelas lebih sesuai dari sebaliknya. Wallahu a'lam". Imam Syaukani di dalam Kitab Fath al-Qadiir (Juz 2, hal 48) menyatakan; "Pada asalnya, kata al-syir'ah dan al-Syariah bermakna jalan terang yang bisa mencapai air. Selanjutnya kata ini digunakan dengan makna, agama (diin)yang
  • 31. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH30 disyariatkan Allah swt kepada hambaNya. Sedangkan kata al-minhaaj: jalan terang dan jelas. Abu al-'Abbas Muhammad bin Yazid al-Mubarrad,"Kata al-Syariah bermakna ibtidaa' al-thariiq (permulaan jalan), sedangkan al-minhaaj bermakna jalan yang berulang-ulang (al-thariiq al-mustamirah).Makna ayat ini [surat al-Maidah :48] adalah; sesungguhnya Allah swt menjadikan Taurat untuk pemeluknya, Injil untuk pemiliknya, dan al-Quran untuk pemeluknya. Ini terjadi sebelum penghapusan syariat-syariat terdahulu oleh al-Quran. Adapun setelah turunnya al-Quran, maka tidak ada syir'ah dan minhaaj, kecuali yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw". 3. Definisi Syariah Menurut 'Urf Para Ulama Pada konteks awalnya (hakekat lughawiyyah) kata "Syariah bermakna "al- thariiqah al-dzaahirah allatiy yatawashshalu bihaa ila al-maa" (jalan terang yang bisa mencapai air). Selanjutnya kata "al-Syariah" digunakan oleh para pengguna bahasa Arab dengan makna "urusan agama yang ditetapkan Allah swt kepada hambaNya". Mereka juga memaknai kata Syariah sebatas pada aturan-aturan agama yang bersifat 'amaliyyah (praktis), bukan i'tiqaadiyyah (keyakinan). Imam Thabariy telah menuturkan pemahaman semacam ini di dalam riwayat- riwayat shahih. "Telah meriwayatkan kepada kami, Basyar bin Mu'adz, bahwasanya ia berkata,"Telah meriwayatkan kepada kami Yazid, ia berkata, "Telah meriwayatkan kepada kami Sa'iid, dari Qatadah mengenai firman Allah swt "Likulli ja'alnaa minkum syir'ah wa minhajan", ia berkata, "Maksudnya adalah jalan dan sunnah. Sedangkan jalan-jalan itu sangat beragam. Taurat memiliki syariat tersendiri, Injil memiliki syariat tersendiri, dan al-Quran juga memiliki syariat sendiri. Di dalamnya, Allah menghalalkan apa yang Dia kehendaki dan mengharamkan apa yang Dia kehendaki, untuk mengetahui siapa yang mentaatiNya dan siapa yang membangkang kepadaNya. Hanya saja diin (pokok keyakinan) tetaplah satu dan tidak menerima keyakinan yang lain; yakni al-tauhid (pengesaan Allah) dan ikhlash beramal semata-
  • 32. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 31 mata untuk Allah swt, yang mana prinsip tauhid dan ikhlash ini diturunkan kepada para Rasul.” "Telah meriwayatkan kepada kami al-Hasan bin Yahya, bahwasanya ia berkata, "Telah mengabarkan kepada kami 'Abd al-Razaq, bahwasanya ia berkata, "Telah meriwayatkan kepada kami Ma'mar , dari Qatadah mengenai firman Allah swt "likulli ja'alnaa minkum syir'atan wa minhaajan", ia berkata, "Diin itu satu sedangkan syariat (hukum) itu beragam".( Imam Thabariy, Tafsir al-Thabariy, juz 10, hal. 385) Imam Ibnu Katsir menyatakan: "Ayat ini merupakan ikhbar (berita) mengenai umat-umat yang memiliki agama beragam, yakni syariat yang sangat beragam dalam masalah hukum-hukum yang diturunkan kepada Rasul-rasulNya yang mulia, namun berkesesuaian dalam masalah tauhid.Sebagaimana ditetapkan di dalam Shahih Bukhari dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda, ‫حن‬ ‫ن‬ ‫شر‬ ‫عا‬ ‫م‬ ‫ياء‬ ‫ب‬ ‫األن‬ ‫اخوة‬ ‫الت‬ ‫ع‬ ‫,ل‬ ‫نا‬ ‫دن‬ ‫واحد‬ "Kami para Nabi adalah bersaudara, diin (keyakinan) kami satu". Maksudnya adalah tauhid yang disampaikan Allah kepada semua Rasul yang diutusNya, dan dicantumkan di semua Kitab yang diturunkanNya. Sebagaimana disebut di dalam firman Allah swt, " Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku".[Al-Anbiyaa':25], dan juga firman Allah swt, " Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)".[An Nahl: 36]. Adapun dalam masalah syariat, maka perintah dan larangannya berbeda-beda. Kadang-kadang, ada sesuatu yang di dalam syariat ini haram, kemudian Allah menghalalkannya di syariat yang lain, dan begitu pula sebaliknya.Kadang-kadang,
  • 33. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH32 ada sesuatu yang di dalam syariat ini, ringan, kemudian diperberat pada syariat yang lain". 4. Ciri-ciri Umum Syariah a. Ketuhanan (‫ية‬ ‫ان‬ ‫رب‬ ‫)ال‬ Bahwa hukum syariah di turunkan oleh Allah Sang Pencipta dan Pengatur alam semesta dan bukan dari hasil pikiran manusia yang terbatas. Allah maha mengetahui semua kebutuhan setiap makhluk, sampai daun yang terjatuh pun adalah ketetapannya. maka tidak mungkin syariah yang di turunkan tidak sesuai dengan kemaslahatan makhluk-Nya. Karena hukum syari’ah berasal dari Allah, maka tidak ada khiyar bagi seorang muslim untuk menghindar dari hukum yang telah ditetapkan Allah baik dia seorang hakim atau yang dihakimi. Sebagaimana firman Allah dalam surat al- Maidah:44 ‫ومن‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫كم‬ ‫ح‬ ‫ي‬ ‫ما‬ ‫ب‬ ‫زل‬ ‫ان‬ ‫هللا‬ ‫ئك‬ ‫أول‬ ‫ف‬ ‫هم‬ ‫رون‬ ‫كاف‬ ‫ال‬ (‫دة‬ ‫مائ‬ ‫)44:ال‬ “barang siapa yang tidak memutuskan dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir”. Dan firman Allah dalam surat an-Nur:51 ‫ما‬ ‫ان‬ ‫ان‬ ‫ك‬ ‫ول‬ ‫ق‬ ‫ين‬ ‫ن‬ ‫مؤم‬ ‫ال‬ ‫اذا‬ ‫دعوا‬ ‫ى‬ ‫ال‬ ‫هللا‬ ‫ه‬ ‫سول‬ ‫ور‬ ‫كم‬ ‫يح‬ ‫ل‬ ‫نهم‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫ان‬ ‫وا‬ ‫قول‬ ‫ي‬ ‫نا‬ ‫ع‬‫سم‬ ‫نا‬ ‫ع‬‫,واط‬ ‫ئك‬ ‫وأول‬ ‫هم‬ ‫لحون‬ ‫ف‬ ‫م‬ ‫ال‬ (‫نور‬ ‫)15:ال‬ “Hanya ucapan orang-orang mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan RasulNya agar Rasul memutuskan (perkara) diantara mereka, mereka berkata: kami mendengar dan kami taat. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”. Dikarenakan syari’at islam berasal dari Allah, maka dalam diri setiap muslim terdapat ketaatan dan kepatuhan pada hukum yang ditetapkan Allah, yang mana hal
  • 34. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 33 ini tidak terdapat pada hukum yang dibuat manusia. Seorang muslim yang taat pada hukum Allah dan menjalankannya, berkeyakinan bahwa dia sedang beribadah kepada Tuhannya dan mendekatkan diri kepadaNya. Dan ini adalah sebagai pendorong keimanan dan tuntutan dalam Islam. (Yusuf Qardhawi, Madkhal lidirasati al-Syari’ah al-Islamiyyah, hal 89-90) b. Moralitas ( ‫ية‬ ‫الق‬ ‫)األخ‬ Hukum syariah lebih menitik beratkan pada pendidikan manusia secara akhlak, memperbaiki dan mengembangkan sumber daya manusia dengan akhlak yang mulia. Rasulullah saw bersabda: ‫ما‬ ‫ان‬ ‫ثت‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫مم‬ ‫ألت‬ ‫كارم‬ ‫م‬ ‫الق‬ ‫األخ‬ (‫أخرجه‬ ‫م‬ ‫حاك‬ ‫ال‬ ‫صححه‬ ‫)و‬ Dengan ini kesadaran setiap manusia akan sangat berdampak pada keadaan kehidupannya. Oleh karena itu, iming-iming yang Allah tawarkan adalah berupa pahala, bukan sebuah benda nyata yang dapat di pegang dengan tangan dan dapat di gunakan di kehidupan dunia. Pengertian ini membedakan syari’ah dengan undang-undang ciptaan manusia. Karena undang undang buatan manusia bersifat memaksa dan yang berpengaruh adalah kekuatannya. Kekuatan undang-undang (pemerintah) lemah tidak seorangpun mempraktekkannya. Dan jika kekuatan itu kuat, maka semua rakyat akan tunduk. c. Realitas (‫ية‬ ‫ع‬ ‫واق‬ ‫)ال‬ Syariat Islam adalah hukum yang realistis yang selalu memperhatikan keutamaan akhlak yang luhur. Syari’at Islam bukanlah omong kosong belaka seperti khayalan orang-orang komunis tentang masyarakat yang tidak mengenal perbedaan dan kepemilikan individu, masyarakat yang tidak membutuhkan negara, hukum , polisi, dan penjara.
  • 35. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH34 Diantara realitas hukum islam adalah dalam keadaan dhorurot, diperbolehkan melakukan sesuatu yang diharamkan, seperti memakan bangkai bagi orang yang terpaksa, dan lain-lain. d. Kemanusiaan (‫ية‬ ‫سان‬ ‫)االن‬ Hukum Islam disyariatkan diantaranya untuk memelihara kemuliaan manusia itu sendiri. Karena kemuliaan manusia bukanlah pemberian raja, pemimpin ataupun parlemen, tapi merupakan pemberian Allah swt, dzat yang telah menjadikan manusia sebagai khalifah diatas bumi dan malaikat pun membungkuk kepadanya. Mengenai kemuliaan manusia, Allah berfirman dalam surat al-Isra’ ayat 70: ‫قد‬ ‫ول‬ ‫نا‬ ‫رم‬ ‫ك‬ ‫نى‬ ‫ب‬ ‫.ادم‬ Syariat Islam datang dengan membawa misi persamaan diantara manusia, tanpa memandang perbedaan warna kulit, jenis, ataupun bahasa. Yang membedakan adalah amal shalih dan ukuran kebaikan yang dilakukannya. Allah berfirman dalam surat al-Hujurat: 13: ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ها‬ ‫أي‬ ‫ناس‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ان‬ ‫م‬ ‫ناك‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫خ‬ ‫من‬ ‫ر‬ ‫ذك‬ ‫ثى‬ ‫وأن‬ ‫م‬ ‫ناك‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫وج‬ ‫ا‬ ‫عوب‬ ‫ش‬ ‫بائ‬ ‫لوق‬ ‫وا‬ ‫عارف‬‫ت‬ ‫ل‬ ‫ان‬ ‫كم‬ ‫رم‬ ‫اك‬ ‫ند‬ ‫ع‬ ‫هللا‬ ‫م‬ ‫قاك‬ ‫.ات‬ Dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa orang yang mulia disisi Allah adalah orang yang bertaqwa, tanpa memandang apakah dia orang Arab atau bukan, laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin, semuanya sama disisi Allah. e. Ketertiban (‫سق‬ ‫نا‬ ‫ت‬ ‫)ال‬ Yaitu pengaplikasian beberapa bagian dari keseluruhan aturan secara teratur dan saling bahu membahu dalam melaksanakan tujuan bersama sekira tidak terjadi benturan antara bagian satu dengan lainnya. Syariat Islam mengangkat derajat wanita dan memelihara nilai kemanusiaannya (harkat dan martabat) dan menjadikannya saudara kandung laki-
  • 36. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 35 laki dan saudaranya dalam ketaatan hukum (taklif). Dalam al-Qur’an telah disebutkan ‫كم‬ ‫ض‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫من‬ ‫عض‬ ‫ب‬ (‫ال‬ ‫,)591:عمران‬ juga disebutkan dalam hadits: ‫ما‬ ‫ان‬ ‫ساء‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ق‬ ‫قائ‬ ‫ش‬ ‫رجال‬ ‫ال‬ Ketika kita melihat al-Qur’an, dalam bab waris dikatakan: ‫كم‬ ‫ي‬ ‫ص‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫هللا‬ ‫ى‬ ‫ف‬ ‫م‬ ‫اوالدك‬ ‫ر‬ ‫لذك‬ ‫ل‬ ‫ثل‬ ‫م‬ ‫حظ‬ ‫ين‬ ‫ي‬ ‫ث‬ ‫.األن‬ maka janganlah al-Qur’an dianggap telah mendiskriminasikan kaum hawa atau menurunkannya dari kedudukan yang telah ditetapkan baginya oleh berbagai ayat dan hadis. Akan tetapi itu merupakan keadilan yang memberi bagian kepada masing-masing jenis sesuai dengan haknya. Dan hal itu tidak dapat dipahami kecuali jika kita bertaammul dalam mempelajari islam dan hukum-hukumnya, niscaya kita akan mengetahuinya secara keseluruhan dengan teratur dan tersusun. Dan kita juga akan mengetahui kalau bagian wanita itu sudah sesuai menurut porsinya. f. Komprehensif (‫شمول‬ ‫)ال‬ Syariah islamiyah adalah suatu aturan yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Oleh karena itu syariah islamiyah menetapkan jalan keimanan bagi manusia, juga menjelaskan tentang pokok-pokok aqidah dan mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya. Syariat islam juga memerintahkan kepada manusia untuk membersihkan jiwanya, dan mengatur hubungan antar sesama. Secara garis besar hukum- hukum syariah terbagi menjadi tiga:  Hukum yang berhubungan dengan aqidah, seperti iman kepada Allah dan iman kepada hari akhir. Hukum ini dinamakan hukum kepercayaan, dan ilmu yang mempelajarinya adalah ilmu kalam atau tauhid.
  • 37. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH36  Hukum yang berhubungan dengan akhlaq, seperti kewajiban jujur, amanah, menepati janji, dan juga mengenai keharaman berbohong, khiyanat, dan melanggar janji. Hukum ini dinamakan hukum moralitas, dan ilmu yang mempelajarinya adalah ilmu akhlaq atau tasawwuf.  Hukum yang berhubungan dengan perkataan dan perbuatan manusia dalam hubungan antar sesama. Hukum ini dinamakan hukum mu’amalah dan ilmu yang mempelajarinya adalah ilmu fiqh. D. LANDASAN HUKUM SYARIAH Yang menjadi landasan hukum utama dalam bisnis berbasis syariah adalah Al-Qur’an dan Hadist yang disunahkan langsung oleh Rasullullah SAW. Namun dalam perkembangannya, para ulama sepakat untuk menambahkan ijma, ijtihad dan qiyash sebagai sumber hukum pendukung dalam perekonomian islam. Dalam sebuah tatanan kenegaraan, Undang-undang dan Fatwa dari lembaga agama dalam sebuah Negara pun menjadi sumber hukum pendukung dalam kegiatan bisnis syariah. Berikut beberapa kebijakan yang tergambar dan ditentukan oleh beberapa landasan hukum seperti Al-Qur’an, Hadist, Ijtihad, Ijma, Qiyash, Undang-undang, dan Fatwa MUI. 1. AL QUR’AN Secara istilah Al-Qur`an adalah "Kalam ALLAH yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang diturunkan secara mutawatir dan membacanya adalah ibadah". Al-Qur`an adalah kalamullah, firman ALLAH SWT, ia bukanlah kata-kata manusia, bukan pula kata-kata jin, setan, atau malaikat. Al- Qur`an bukan berasal dari pikiran makhluk, bukan syair, bukan sihir, bukan pula produk kontemplasi atau hasil pemikiran filsafat manusia.
  • 38. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 37 Al-Qur’an membahas tentang banyak hal, salah satunya adalah tentang syariah. Di dalam syariah tak hanya membahas tentang hubungan kita dengan Tuhan, tetapi membahas pula tentang hubungan kita dengan manusia dan makhluk Tuhan lainnya. Karena hal itu pulalah, syariah juga mempengaruhi pola perilaku kita dalam memenuhi segala kebutuhan hidup, yaitu cara berbisnis yang kita kenal dengan bisnis syariah. Al-Qur’an menjadi sumber hukum utama tentang bisnis syariah. Berikut ini penulis kutip beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang membahas dan menerangkan tentang tata cara berbisnis yang Allah perintahkan. 1) Q.S. Ash-Shaff ayat 10 ‫ا‬‫ي‬ ‫ا‬‫ه‬‫ي‬‫أ‬ ‫ين‬‫ذ‬‫ال‬ ‫وا‬‫ن‬‫م‬ ‫ل‬‫ه‬ ‫م‬‫ك‬‫ل‬‫د‬‫أ‬ ‫ى‬‫ل‬‫ع‬ ‫ة‬‫ار‬‫ج‬‫ت‬ ‫م‬‫يك‬‫ج‬‫ن‬‫ت‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ا‬‫ذ‬‫ع‬ ‫يم‬‫ل‬‫أ‬ Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sukakah kalian Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kalian (dapat dibaca tunjiikum dan tunajjiikum, yakni tanpa memakai tasydid dan dengan memakainya) dari azab yang pedih yang menyakitkan; mereka seolah-olah menjawab, mengiyakan”. 2) Q.S. At-Taubah ayat 111 ِ‫يل‬ِ‫ب‬َ‫س‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫ي‬ ۚ َ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٰ‫ى‬َ‫ر‬َ‫ت‬ْ‫ش‬‫ا‬ َ َّ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ۖ َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫ق‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ُ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ي‬َ‫ف‬ ِ َّ‫َّللا‬ ِ‫يل‬ِ‫ج‬ْ‫ن‬ ِ ْ‫اْل‬َ‫و‬ ِ‫ة‬‫ا‬َ‫ر‬ ْ‫و‬َّ‫ت‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ق‬َ‫ح‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ًا‬‫د‬ْ‫ع‬َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ِ‫ب‬ ‫رُوا‬ ِ‫ش‬ْ‫ب‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬ ۚ ِ َّ‫َّللا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ع‬ِ‫ب‬ ٰ‫ى‬َ‫ف‬ْ‫و‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ ۚ ِ‫آن‬ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬َ‫و‬ ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫ز‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ َ‫ُو‬‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ َٰ‫ذ‬َ‫و‬ ۚ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ Artinya: “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah ? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar”.
  • 39. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH38 3) Q.S. Faathir ayat 29 ‫و‬ ُ‫ج‬ْ‫ر‬َ‫ي‬ ً‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ن‬ َ‫َل‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ر‬ ِ‫س‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ز‬َ‫ر‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫ة‬ َ‫َل‬َّ‫الص‬ ‫وا‬ُ‫م‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫أ‬َ‫و‬ ِ َّ‫َّللا‬ َ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ْ‫ت‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫ن‬ْ‫ن‬َ‫ل‬ ً‫ة‬َ‫ار‬ َ‫ج‬ِ‫ت‬ َ‫ن‬َ‫ُور‬‫ب‬َ‫ت‬ Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”. 4) Q.S. Al-Baqarah ayat 282 ‫ا‬َ‫ك‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫و‬ ۚ ُ‫ه‬‫ُو‬‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬‫ا‬َ‫ف‬ ‫ى‬ً‫م‬َ‫س‬ُ‫م‬ ٍ‫ل‬َ‫ج‬َ‫أ‬ ٰ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ٍ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫د‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫د‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ٌ‫ب‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ك‬ َ‫ب‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ ۚ ِ‫ل‬ْ‫د‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ٌ‫ب‬ِ‫ت‬ ْ‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ ۚ ُ َّ‫َّللا‬ ُ‫ه‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ َ‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ۚ ‫ا‬ً‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫س‬ َ‫خ‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َّ‫ب‬ َ‫ر‬ َ َّ‫َّللا‬ ِ‫ق‬َّ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫و‬ ُّ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ل‬ِ‫ل‬ْ‫م‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫و‬ ۚ ِ‫ل‬ْ‫د‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬ُّ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫و‬ ْ‫ل‬ِ‫ل‬ْ‫م‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫ُو‬‫ه‬ َّ‫ل‬ِ‫م‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫يع‬ِ‫ط‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬ً‫ف‬‫ي‬ ِ‫ع‬َ‫ض‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ًا‬‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬َ‫س‬ ُّ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫ش‬ ‫ُوا‬‫د‬ِ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫د‬‫ي‬ِ‫ه‬ َ‫د‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ َّ‫ل‬ ِ‫ض‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫اء‬َ‫د‬َ‫ه‬ُّ‫ش‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ َ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ِ‫ان‬َ‫ت‬َ‫أ‬َ‫ر‬ْ‫م‬‫ا‬َ‫و‬ ٌ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬َ‫ف‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ۖ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ج‬ِ‫ر‬َ‫ر‬‫ر‬‫ك‬َ‫ذ‬ُ‫ت‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬‫ا‬ َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫م‬َ‫أ‬ْ‫س‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ۚ ‫ُوا‬‫ع‬ُ‫د‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫د‬َ‫ه‬ُّ‫ش‬‫ال‬ َ‫ب‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ ۚ ٰ‫ى‬َ‫ر‬ْ‫خ‬ُ ْ‫اْل‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬‫ا‬َ‫د‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ َٰ‫ذ‬ ۚ ِ‫ه‬ِ‫ل‬َ‫ج‬َ‫أ‬ ٰ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ا‬ً‫ير‬ِ‫ب‬َ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬ً‫ير‬ ِ‫غ‬َ‫ص‬ ُ‫ه‬‫ُو‬‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬ ِ‫د‬ُ‫ت‬ ً‫ة‬َ‫ر‬ِ‫اض‬ َ‫ح‬ ً‫ة‬ َ‫ار‬َ‫ج‬ِ‫ت‬ َ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ ۖ ‫ُوا‬‫ب‬‫ا‬َ‫ت‬ْ‫ر‬َ‫ت‬ َّ‫َل‬َ‫أ‬ ٰ‫ى‬َ‫ن‬ْ‫د‬َ‫أ‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ش‬‫ل‬ِ‫ل‬ ُ‫م‬َ‫و‬ْ‫ق‬َ‫أ‬َ‫و‬ ِ َّ‫َّللا‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ُ‫ط‬َ‫س‬ْ‫ق‬َ‫أ‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫س‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ ُ‫ير‬ ۗ ‫ا‬َ‫ه‬‫ُو‬‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ َّ‫َل‬َ‫أ‬ ٌ‫اح‬َ‫ن‬ُ‫ج‬َّ‫ت‬‫ا‬َ‫و‬ ۗ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ٌ‫ُوق‬‫س‬ُ‫ف‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ‫وا‬ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ۚ ٌ‫د‬‫ي‬ِ‫ه‬َ‫ش‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ٌ‫ب‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ك‬ َّ‫ار‬َ‫ُض‬‫ي‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ ۚ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ‫ُوا‬‫د‬ِ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬َ‫و‬‫وا‬ُ‫ق‬ ٌ‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ ٍ‫ء‬ ْ‫ي‬َ‫ش‬ ‫لر‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ُ َّ‫َّللا‬َ‫و‬ ۗ ُ َّ‫َّللا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫م‬‫ر‬‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ي‬َ‫و‬ ۖ َ َّ‫َّللا‬ Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu´amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari
  • 40. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 39 saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu´amalahmu itu), kecuali jika mu´amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. 5) Q.S. An-Nisa ayat 29 ْ‫ن‬َ‫ع‬ ً‫ة‬َ‫ار‬َ‫ج‬ِ‫ت‬ َ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ ِ‫ل‬ِ‫اط‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ َ‫َل‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬ ََ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ۚ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫اض‬َ‫ر‬َ‫ت‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬ َ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ َّ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۚ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”. 6) Q.S. At-Taubah ayat 24 َ‫ه‬‫و‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ر‬َ‫ت‬ْ‫ق‬‫ا‬ ٌ‫ال‬َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ت‬ َ‫ير‬ِ‫ش‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫اج‬َ‫و‬ْ‫ز‬َ‫أ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫خ‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫اؤ‬َ‫ن‬ْ‫ب‬َ‫أ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫اؤ‬َ‫ب‬‫آ‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ن‬ْ‫و‬َ‫ش‬ ْ‫خ‬َ‫ت‬ ٌ‫ة‬ َ‫ار‬َ‫ج‬ِ‫ت‬َ‫و‬ ‫ا‬ ٰ‫ى‬َّ‫ت‬ َ‫ح‬ ‫َّصُوا‬‫ب‬ َ‫ر‬َ‫ت‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ٍ‫د‬‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ج‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫ُو‬‫س‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ ِ َّ‫َّللا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َّ‫ب‬ َ‫ح‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫و‬ َ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ت‬ ُ‫ن‬ِ‫ك‬‫ا‬َ‫س‬َ‫م‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫د‬‫ا‬َ‫س‬َ‫ك‬ۗ ِ‫ه‬ِ‫ر‬ْ‫م‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ي‬ِ‫ت‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ق‬ِ‫اس‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ َ‫م‬ْ‫و‬َ‫ق‬ْ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ُ َّ‫َّللا‬َ‫و‬ Artinya: “Katakanlah: jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri- isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu
  • 41. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH40 cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik”. 7) Q.S. An-Nur ayat 37 ‫ال‬ ِ‫اء‬َ‫ت‬‫ي‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ِ‫ة‬ َ‫َل‬َّ‫الص‬ ِ‫ام‬َ‫ق‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ِ َّ‫َّللا‬ ِ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ٌ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ ٌ‫ة‬ َ‫ار‬َ‫ج‬ِ‫ت‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ه‬ْ‫ل‬ُ‫ت‬ َ‫َل‬ ٌ‫ال‬َ‫ج‬ِ‫ر‬ُ‫وب‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬ ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ب‬َّ‫ل‬َ‫ق‬َ‫ت‬َ‫ت‬ ‫ا‬ً‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ون‬ُ‫ف‬‫ا‬َ‫خ‬َ‫ي‬ ۙ ِ‫ة‬‫ا‬َ‫ك‬َّ‫ز‬ ُ‫ار‬ َ‫ص‬ْ‫ب‬َ ْ‫اْل‬َ‫و‬ Artinya: “Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang”. 8) Q.S. Al-Jumu’ah ayat 11 ‫ا‬‫ذ‬ ‫و‬ ‫ا‬‫و‬‫أ‬‫ر‬ ‫ة‬‫ار‬‫ج‬‫ت‬ ‫و‬‫أ‬ ‫ا‬‫و‬‫ه‬‫ل‬ ‫وا‬‫ض‬‫انف‬ ‫ا‬‫ه‬‫ي‬‫ل‬ ‫وك‬‫ك‬‫ر‬‫ت‬‫و‬ ‫ا‬‫م‬‫ائ‬‫ق‬ ‫ل‬‫ق‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ند‬‫ع‬ ‫هللا‬ ‫ر‬‫ي‬‫خ‬ ‫ن‬‫م‬ ‫و‬‫ه‬‫الل‬ ‫ن‬‫م‬‫و‬ ‫ة‬‫ار‬‫ج‬‫الت‬ ‫هللا‬‫و‬ ‫ر‬‫ي‬‫خ‬ ‫ين‬‫ق‬‫از‬‫الر‬ Artinya: “Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhutbah). Katakanlah: “Apa yang di sisi Allah adalah lebih baik daripada permainan dan perniagaan”, dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki.” 2. HADIST Hadist adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama Islam. Hadist dijadikan sumber hukum dalam agama Islam selain Al- Qur'an, Ijma dan Qiyas, dimana dalam hal ini, kedudukan hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an.
  • 42. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 41 Berikut ini penulis kutip beberapa hadist yang disampaikan Rasulullah SAW melalui para sahabat yang membahas dan menerangkan tentang tata cara berbisnis yang Rasul perintahkan dan Rasul contohkan dalam kehidupannya. 1) Bisnis merupakan pekerjaan yang paling mulia. ٌ‫ور‬ ُ‫ر‬ْ‫ب‬َ‫م‬ ٌ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ َ‫ال‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ِ‫ب‬ْ‫س‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ ِ‫ل‬َ‫ض‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ُّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ل‬ِ‫ئ‬ُ‫س‬ِ‫ه‬ِ‫د‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ ِ‫ل‬ُ‫ج‬َّ‫الر‬ ُ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬(‫أحمد‬ ‫رواه‬) Artinya: “Dari Hani’ bin Nayar bin Amru ra berkata, bahwa Nabi Muhammad SAW ditanya mengenai pekerjaan yang paling mulia. Beliau menjawab, ‘Jual beli (bisnis) yang mabrur (sesuai syariat dan tidak mengandung unsur tipuan dan dosa) dan pekerjaan yang dilakukan seseorang dengan kedua tangannya.” (HR. Ahmad) 2) Bisnis membuka jalan keberkahan dari Allah SWT. ِ‫ان‬َ‫ع‬‫ر‬‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ‫ر‬‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ ٍ‫ام‬َ‫ز‬ِ‫ح‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ ٍ‫يم‬ِ‫ك‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ق‬َّ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ار‬َ‫ي‬ِ‫خ‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ُ‫ة‬َ‫ك‬ َ‫ر‬َ‫ب‬ ْ‫ت‬َ‫ق‬ِ‫ح‬ُ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ت‬َ‫ك‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ب‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ك‬ِ‫ُور‬‫ب‬ ‫ا‬َ‫ن‬َّ‫ي‬َ‫ب‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬(‫ومسلم‬ ‫البخاري‬ ‫رواه‬) Artinya: “Dari Hakim bin Hizam ra, dari Nabi Muhammad SAW bersabda; “Penjual dan pembeli keduanya bebas memilih selagi keduanya belum berpisah. Maka jika keduanya jujur dan saling menjelaskan dengan benar, maka akan diberkahi pada bisnis keduanya. Namun jika menyembunyikan cacat dan dusta, maka terhapuslah keberkahan jual beli tersebut”. (HR. Bukhari-Muslim) 3) Pelaku bisnis yang jujur dan amanah akan dikumpulkan di surga bersama para nabi, shiddiqin dan syuhada’. َ‫رين‬‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ع‬َ‫م‬ ُ‫ين‬ِ‫م‬َ‫ْل‬ْ‫ا‬ ُ‫ق‬‫ُو‬‫د‬َّ‫الص‬ ُ‫ر‬ِ‫اج‬َّ‫ت‬‫ال‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ‫ر‬‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ٍ‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫س‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ين‬ِ‫ق‬‫ري‬‫د‬‫لصر‬ ِ‫اء‬َ‫د‬َ‫ه‬ُّ‫ش‬‫ال‬َ‫و‬(‫الترمذي‬ ‫رواه‬) Artinya: “Dari Abu Sa’id ra, dari Nabi Muhammad SAW bersabda, “Seorang pebisnis yang jujur lagi amanah, maka ia akan bersama para nabi, shiddiqin dan syuhada’.” (HR. Turmudzi)
  • 43. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH42 4) Dalam kegiatan bisnis, barang siapa memudahkan urusan bisnis orang lain maka akan Allah mudahkan pula bisnis yang ia jalankan. ْ‫ن‬ِ‫م‬ ً‫ة‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬ُ‫ك‬ ٍ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫س‬َّ‫ف‬َ‫ن‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ َّ‫َّللا‬ ُ‫سُول‬ َ‫ر‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ي‬ َ‫ُر‬‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬َ‫س‬َّ‫ف‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ِ‫ب‬ َ‫ر‬ُ‫ك‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫آلخ‬ْ‫ا‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫َّر‬‫س‬َ‫ي‬ ٍ‫ر‬ِ‫س‬ْ‫ع‬ُ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫َّر‬‫س‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ ِ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ ِ‫ب‬ َ‫ر‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ً‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ر‬ُ‫ك‬َ‫ر‬َ‫ت‬َ‫س‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ِ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬ْ‫و‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ َّ‫َّللا‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫آلخ‬ْ‫ا‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ َّ‫َّللا‬ ُ‫ه‬َ‫ر‬َ‫ت‬َ‫س‬ ‫ا‬ً‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫خ‬َ‫أ‬(‫مسلم‬ ‫رواه‬) Artinya: “Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang membebeaskan seorang mu’min dari himpitan kehidupan di dunia, maka Allah akan membebaskannya kelak dari himpitan di hari akhir. Dan barang siapa yang memudahkan orang yang sedang dalam kesulitan, maka Allah akan memudahkannya kesulitannya di dunia dan di akhirat. Dan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah pun akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Dan Allah akan selalu menolong seorang hamba, selagi hamba tersebut selalu menolong saudaranya”. (HR. Muslim) 5) Rezeki yang baik adalah rezeki dari hasil bekerja keras sendiri. ‫ا‬‫م‬ ‫ل‬‫ك‬‫أ‬ ‫د‬‫ح‬‫أ‬ ‫ا‬‫ام‬‫ع‬‫ط‬ ‫ط‬‫ق‬ ‫ا‬‫ر‬‫ي‬‫خ‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ن‬‫أ‬ ‫ل‬‫ك‬‫أ‬‫ي‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ل‬‫م‬‫ع‬ ‫د‬‫ي‬ ، ‫ن‬ ‫و‬ ‫ى‬‫ب‬‫ن‬ ‫هللا‬ ‫د‬‫او‬‫د‬ – ‫ه‬‫ي‬‫ل‬‫ع‬ ‫م‬‫ال‬‫الس‬ – ‫ان‬‫ك‬ ‫ل‬‫ك‬‫أ‬‫ي‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ل‬‫م‬‫ع‬ ‫د‬‫ي‬ Artinya: “Tidaklah seseorang mengkonsumsi makanan yang lebih baik dari makanan yang dihasilkan dari jerih payah tangannya sendiri. Dan sesungguhnya nabi Daud ‘alaihissalam dahulu senantiasa makan dari jerih payahnya sendiri.” (HR. Bukhari, Kitab al-Buyu’, Bab Kasbir Rojuli wa ‘Amalihi Biyadihi II/730 No. 2072). 6) Pebisnis jujur akan bersama Rasul, orang-orang jujur dan orang-orang mati syahid. ‫تاجر‬ ‫ال‬ ‫صدوق‬ ‫ال‬ ‫ين‬ ‫األم‬ ‫مع‬ ‫ين‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ين‬ ‫ق‬ ‫صدي‬ ‫وال‬ ‫شهداء‬ ‫وال‬
  • 44. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 43 Artinya: “Pedagang yang senantiasa jujur lagi amanah akan bersama para nabi, orang-orang yang selalu jujur dan orang-orang yang mati syahid.” (HR. Tirmidzi, Kitab Al-Buyu’ Bab Ma Ja-a Fit Tijaroti No. 1130) 7) Penghasilan yang baik adalah penghasilan pedagang yang jujur, baik, sopan dan selalu menepati janji. ‫ن‬ ‫ي‬ ‫أط‬ ‫س‬ ‫ك‬ ‫ال‬ ‫س‬ ‫ك‬ ‫تجار‬ ‫ال‬ ‫ذي‬ ‫ال‬ ‫ذا‬ ‫وا‬ ‫حدث‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫وا‬ ‫كذب‬ ‫ي‬ ‫و‬ ‫ذا‬ ‫نوا‬ ‫تم‬ ‫ائ‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫وا‬ ‫خون‬ ‫ي‬ ‫و‬ ‫ذا‬ ‫وعدوا‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫فوا‬ ‫ل‬ ‫خ‬ ‫ي‬ ‫و‬ ‫ذا‬ ‫تروا‬ ‫ش‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ذموا‬ ‫ي‬ ‫و‬ ‫ذا‬ ‫اعوا‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫طروا‬ ‫ي‬ ‫و‬ ‫ذا‬ ‫ان‬ ‫ك‬ ‫يهم‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫لوا‬ ‫مط‬ ‫ي‬ ‫و‬ ‫ذا‬ ‫ان‬ ‫ك‬ ‫هم‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫سروا‬ ‫ع‬ ‫.)ي‬ Artinya: “Sesungguhnya sebaik-baik penghasilan ialah penghasilan para pedagang yang mana apabila berbicara tidak bohong, apabila diberi amanah tidak khianat, apabila berjanji tidak mengingkarinya, apabila membeli tidak mencela, apabila menjual tidak berlebihan (dalam menaikkan harga), apabila berhutang tidak menunda-nunda pelunasan dan apabila menagih hutang tidak memperberat orang yang sedang kesulitan.” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi di dalam Syu’abul Iman, Bab Hifzhu Al-Lisan IV/221) 8) Penghasilan yang baik adalah dari berbisnis yang mabrur. Dari Rafi’ bin Khadij radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Ada seseorang bertanya, “Penghasilan apakah yang paling baik, Wahai Rasulullah?” Beliau jawab: ‫عمل‬ ‫رجل‬ ‫ال‬ ‫يد‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫وك‬ ‫يع‬ ‫ب‬ ‫برور‬ ‫م‬ Artinya: “Penghasilan seseorang dari jerih payah tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur.” (HR. Ahmad di dalam Al-Musnad no.16628) 3. IJTIHAD Ijtihad berasal dari bahasa arab yaitu “Jahada” yang mempunyai arti mencurahkan segala kemampuan untuk mendapatkan sesuatu yang sulit atau yang
  • 45. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH44 ingin di capainya badzlul al-juhdi li istinbath al-ahkam min al-nash (mencurahkan segala pikiran untuk merumuskan sebuah hukum dari teks wahyu). Dengan kata lain, ijtihad adalah pengerahan segala kesanggupan seorang faqih (pakar fiqih Islam) untuk memperoleh pengetahuan tentang hukum sesuatu melalui dalil syara’ (agama). Dalam istilah inilah ijtihad lebih banyak dikenal dan digunakan bahkan banyak para fuqaha yang menegaskan bahwa ijtihad dilakukan di bidang fiqih. Secara substansial, hukum Islam adalah bagian dari hukum positif Indonesia yang bersumber al-Qur’an, al-Hadits, dan al-ijtihâd, terutama yang mengatur tentang al-‘aqdu sebagai dasar timbulnya hak dan kewajiban pihak-pihak dalam perikatan Islam. Perikatan Islam dan kegiatan bisnis Islam selalu berdasarkan prinsip-prinsip syarî’ah yang harus bebas dari unsur ketidakjelasan (garar), perjudian (maisir), bunga (ribâ), dan penzaliman. Tetapi secara formal dari segi bentuk usaha (badan usaha) dalam kegiatan bisnis Islam bersumber dari hukum perundang-undangan. Oleh karena itu, kedudukan hukum syarî’ah (perikatan syarî’ah dan bisnis syarî’ah) secara yuridis adalah kuat dan legal dalam sistem hukum Indonesia, dan secara bisnis operasional memperoleh dukungan kuat dari masyarakat karena di dasarkan pada akad yang benar, adil, jujur, transparan, bebas dari ketidak jelasan (garar) , perjudian (maisir), bunga (ribâ), dan penzaliman. Adapun ijtihâd sebagai sumber hukum Islam ketiga memberi peluang untuk berkembangnya pemikiran umat Islam dalam menghadapi segala permasalahan di era globalisasi ini. Berbagai jenis transaksi telah muncul dan menyebar keseluruh penjuru dunia, terutama ke negeri Indonesia. Banyak jenis transaksi baru yang di tawarkan yang juga menjanjikan keuntungan yang berlipat ganda. Berikut merupakan ijtihâd yang mengatur tentang al-‘aqdu yaitu Pembaharuan Dalam Bidang Perikatan. Perikatan dalam istilah fiqh disebut dengan al-‘aqdu, secara etimologi berarti:
  • 46. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 45 ‫ر‬ ‫ال‬ ‫ط‬ ‫ب‬ ‫و‬‫وه‬ ‫جمع‬ ‫ي‬ ‫طرف‬ ‫ال‬ ‫ين‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫ح‬ ‫شد‬ ‫وي‬ ‫ما‬‫أحده‬ ‫ر‬ ‫اآلخ‬ ‫ب‬ ‫تى‬ ‫ح‬ ‫ال‬ ‫ص‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫بحا‬ ‫ص‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫عة‬‫قط‬ ‫ك‬ ‫واحدة‬ “Ikatan, yakni mengumpulkan dua tepi dan mengikat salah satunya dengan yang lainnya hingga tergabung, maka menjadilah ia seperti sepotong benda.” Berdasarkan pengertian ini, para fuqahâ’ menggunakan juga lafal aqad untuk sumpah, untuk al-‘ahdu (perjanjian), dan untuk sesuatu persetujuan dalam bidang jual beli. Oleh karenanya, para fuqahâ kemudian mendefinisikan kata al-‘aqdu secara terminologi, yakni : ‫باط‬ ‫رت‬ ‫جا‬ ‫اإلي‬ ‫بول‬ ‫ق‬ ‫ب‬ ‫لى‬ ‫ع‬ ‫وجه‬ ‫شروع‬ ‫م‬ ‫بت‬ ‫ث‬ ‫ي‬ ‫ى‬‫ض‬ ‫تر‬ ‫ال‬ “Perikatan antara ijab dengan qabul dengan jalan yang dibenarkan oleh syari’at, yang menetapkan keridhaan kedua belah pihak.” Dalam melaksanakan transaksi (perikatan atau al-‘aqdu) terdapat rukun dan syarat yang harus dipenuhi. Pendapat mengenai rukun aqad dalam hukum Islam ini beraneka ragam di kalangan para ahli fiqh. Di kalangan madzhab Hanafi berpendapat bahwa rukun akad hanya sigat al-‘aqdu, yakni ijab dan kabul. Sedangkan syaratnya adalah al-‘aqidain (subjek akad) dan mahal al-‘aqdi (objek akad). Adapun dalam perkembangannya di Indonesia, transaksi (ijab-kabul) dapat dilakukan dengan empat cara berikut ini : a. Lisan. Para pihak mengungkapkan kehendaknya dalam bentuk perkataan secara jelas. b. Tulisan. Adakalanya, suatu perikataan (transaksi) dilakukan secara tertulis. Hal ini dapat dilakukan oleh para pihak yang tidak dapat bertemu langsung dalam melakukan transaksi, atau untuk transaksi-transaksi yang sifatnya lebih sulit, seperti yang dilakukan oleh badan hukum.
  • 47. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH46 c. Isyarat. Suatu transaksi tidak hanya dilakukan oleh orang-orang yang normal, orang yang cacat pun dapat melakukan transaksi (al-‘aqdu). Apabila cacatnya adalah tuna wicara maka dimungkinkan akadnya dengan isyarat, asalkan terdapat sepemahaman dalam transaksi tersebut. d. Perbuatan. Seiring dengan perkembangan kebutuhan masyarakat, kini transaksi dapat pula dilakukan dengan cara perbuatan saja, tanpa secara lisan, tulisan maupun isyarat. Hal ini dapat disebut dengan ta’âti atau mu’âtah (saling memberi dan menerima). Adanya perbuatan ini dari pihak yang telah saling memahami perbuatan transaksi tersebut dengan segala akibat hukumnya. Hal ini sering terjadi di supermarket yang tidak ada proses tawar menawar. Pihak pembeli telah mengetahui harga barang yang secara tertulis dicantumkan pada barang tersebut. Pada saat pembeli datang ke meja kasir menunjukkan bahwa di antara mereka akan melakukan transaksi jual-beli. 4. QIYASH Qiyash dalam bahasa Arab berasal dari kata “qasa, yaqisu, qaisan” artinya mengukur, menyamakan dan ukuran. Secara etimologi qiyas berarti pengukuran sesuatu dengan yang lainnya atau penyamaan sesuatu dengan sejenisnya. Qiyas berarti, membandingkan atau mengukur, seperti menyamakan si A dengan si B, karena kedua orang itu mempunyai tinggi yang sama, bentuk tubuh yang sama, wajah yang sama dan sebagainya. Qiyas juga berarti mengukur, seperti mengukur tanah dengan meter atau alat pengukur yang lain. Demikian pula membandingkan sesuatu dengan yang lain dengan mencari persamaan-persamaannya. Sedangkan menurut ulama’ ushul fiqih qiyas berarti menetapkan hukum suatu kejadian atau peristiwa yang tidak ada dasar nashnya dengan cara membandingkannya kepada suatu kejadian atau peristiwa yang lain yang telah
  • 48. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 47 ditetapkan hukumnya berdasarkan nash karena ada persamaan illat antara kedua kejadian atau peristiwa itu. Jadi qiyas merupakan mashodirul ahkam yang keempat setelah Al-Qur’an, As-Sunnah dan ijma’. Yakni cara mengishtinbatkan suatu hukum dengan cara menganalogikan antara dua hal yang memiliki kesamaan illat tetapi yang satu belum ada ketentuan hukumnya dalam nash. ‫ياس‬ ‫ق‬ ‫وال‬ ‫هو‬ ‫ما‬ ‫ل‬ ‫ط‬ ‫ل‬ ‫دالئ‬ ‫ال‬ ‫قة‬ ‫مواف‬ ‫ال‬ ‫لى‬ ‫ع‬ ‫بر‬ ‫خ‬ ‫قدم‬ ‫ت‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫من‬ ‫تا‬ ‫ك‬ ‫ال‬ ‫نة‬ ‫س‬ ‫وال‬ “Qiyas adalah metode berfikir untuk menemukan petunjuk makna yang sesuai dengan khabar yang sudah ada dalam al-Qur’an dan sunnah”. Adapun cara mengoperasionalkan qiyas ini yakni dimulai dengan mengeluarkan hukum yang ada pada kasus yang disebutkan dalam nash, setelah itu kita teliti illatnya. Selanjutnya kita cari dan teliti illat yang ada pada kasus yang tidak disebutkan dalam nash, sama ataukah tidak. Jika sudah diyakini bahwa illat yang ada dalam kedua kasus tersebut ternyata sama maka kita menggunakan ketentuan hukum pada kedua kasus itu berdasarkan keadaan illat. Penerapan Qiyas dalam Ekonomi Islam Memahami bunga bank dari aspek legal-formal dan secara induktif, berdasarkan pelarangan terhadap larangan riba yang diambil dari teks (nas), dan tidak perlu dikaitkan dengan aspek moral dalam pengharamannya. Paradigma ini berpegang pada konsep bahwa setiap utang-piutang yang disyaratkan ada tambahan atau manfaat dari modal adalah riba, walaupun tidak berlipat ganda. Oleh karena itu, betapapun kecilnya, suku bunga bank tetap haram. Karena berdasarkan teori qiyâs, kasus yang akan di-qiyas-kan (fara’) dan kasus yang di-qiyas-kan (asal) keduanya harus disandarkan pada illat jâlî (illat yang jelas). Dan kedua kasus tersebut (bunga bank dan riba) disatukan oleh illat yang sama, yaitu adanya
  • 49. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH48 tambahan atau bunga tanpa disertai imbalan. Dengan demikian, bunga bank sama hukumnya dengan riba. Adapun di antara tokoh-tokoh fikih Islam kontemporer yang menganut paradigma ini adalah Abû Zahrah, Wahbah Zuhayli, Yûsûf al-Qardawi (masing- masing ahli fikih Timur Tengah), Abdul Mannan, Syafi’i Antonio, Adiwarman Azwar Karim (masing-masing ahli hukum Islam dan praktisi perbankan Islam Indonesia). Yûsûf al-Qardawi berpendapat bahwa riba yang diharamkan dalam Alquran tidak membutuhkan penjelasan dan pembahasan lebih lanjut, karena tidak mungkin Allah mengharamkan sesuatu kepada manusia yang tidak mereka ketahui bentuknya. Pemahaman riba sesuai yang tertuang dalam Q.S Al-Baqarah [2]:278- 279 menunjukkan segala kelebihan dari modal adalah riba, sedikit maupun banyak. Maka setiap tambahan bagi modal yang disyaratkan atau ditentukan terlebih dahulu, karena adanya unsur tenggang waktu semata adalah riba. Adapun Syafi'i Antonio yang merupakan praktisi dan akademisi ekonomi Islam di Indonesia, terkait dengan bunga bank, mengatakan bahwa kriteria berlipat- ganda bukanlah syarat terjadinya riba, tapi itu hanya sifat. Artinya, besar atau kecil, bunga bank tetap riba, sebab sifat umum riba adalah berlipat ganda (Antonio, 1999:82). Sementara dari segi konteks atau illat, pengharaman riba dalam Alquran adalah karena adanya faktor zulm, yaitu memungut tambahan utang dari pihak-pihak yang seharusnya ditolong. Sementara konteks bank adalah niaga (tijârah) untuk mencari keuntungan bersama antara pihak yang punya modal (investor), pihak yang membutuhkan modal (debitur/pengusaha), dan pihak perbankan sebagai mediator dan penyedia jasa. Sehingga sama sekali tidak ada kaitannya dengan tolong menolong antara si kaya dan si miskin, melainkan upaya kerjasama dalam mengembangkan modal dengan menjadikan bank sebagai mediator antara penabung, pengusaha dan bank . Karena itu, aspek aniaya (ketidakadilan) di sini
  • 50. OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 49 amat kecil kemungkinan terjadi sebab masing-masing pihak telah saling rela dan mengetahui hak serta kewajibannya masing-masing. Dengan konsep seperti itu, akhirnya mereka sampai kepada satu kesimpulan bahwa antara riba dengan bunga bank memiliki konteks dan esensi yang berbeda. Riba dianggap kelebihan yang diambil dari pinjaman yang ditujukan untuk keperluan konsumtif, sedangkan bunga bank adalah kelebihan atas pinjaman yang ditujukan dalam rangka, kebutuhan produktif. Dengan analisis seperti itu, penganut paradigma ini mengharuskan mereka, meninggalkan qiyâs dan lebih memilih mengambil metode istihsân sebagai dasar untuk sampai kepada suatu konklusi hukum yang dianggap lebih tepat untuk dijalankan. Di antara tokoh dan ahli hukum Islam yang menganut paradigma kontekstual dalam menilai permasalahan bunga bank adalah Munawir Syadzali, Quraish Shihab, Umar Shihab dan M. Dawam Raharjo (masing-masing adalah ulama fikih dan cendekiawan muslim Indonesia). Demikian pula, Fazlur Rahman, Mahmoud Syaltout, dan Mustafa Ahmad al-Zarqa'. 5. IJMA Ijma secara bahasa (‫فاق‬ ‫واالت‬ ‫عزم‬ ‫)ال‬ berarti niat yang kuat atau kesepakatan. Ijma’ artinya kesepakatan semua ulama’ mujtahidin dari ummat Muhammad SAW pada suatu masa, atas suatu hukum syari’at. Jadi, apabila para ulama’ itu telah sepakat-baik di masa sahabat maupun sesudahnya-atas salah satu hukum syari’at, maka kesepakatan mereka adalah merupakan ijma’, sedang melaksanakan apa yang mereka sepakati adalah wajib. Sebagai rujukan hukum, ijma’ menempati urutan ketiga. Artinya, apabila kita tidak mendapatkan hukum dalam al-Qur’an maupun dalam as-Sunnah, maka kita tinjau apakah para ulama’ kaum muslimin telah ijma’. Apabila ternyata demikian, maka ijma’ mereka kita ambil dan kita laksanakan. Ijma merupakan hujjah, dengan dalil-dalil diantaranya: