1. ZAK AT D ALAM
IS L A M
“Allah Tabaraka wata'ala berfirman (di KESAWAN hadits
Qudsi): "Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu),
niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu." (HR. Muslim)”
2. MENU ZAKAT
Pengertian Zakat
Sejarah Zakat
Hukum Berzakat
Jenis-jenis Zakat
Yang Berhak Menerima Zakat
Yang Tidak Berhak Menerima Zakat
Hikmah Zakat
Perhitungan Zakat
Zakat Fitrah
Zakat Profesi
Zakat Mal
3. Pengertian Zakat
Zakat adalah harta tertentu Aset Yang Wajib Dibuat
dikeluarkan Orang Yang beragama Islam dan diberikan kepada
Golongan Yang berhak menerimanya (fakir Miskin dan
sebagainya) menurut ketentuan Dibuat Yang telah ditetapkan
syarak. Zakat merupakan rukun SIBOR Dari Rukun Islam .
4. Sejarah Zakat
Setiap muslim diwajibkan memberikan sedekah dari rezeki yang
dikaruniakan Allah. Kewajiban ini tertulis di dalam Al-Qur’an. Pada awalnya, Al-
Qur’an hanya memerintahkan untuk memberikan sedekah (pemberian yang
sifatnya bebas, tidak wajib). Namun, pada kemudian hari, umat Islam
diperintahkan untuk membayar zakat. Zakat menjadi wajib hukumnya sejak
tahun 662 M. Nabi Muhammad melembagakan perintah zakat ini dengan
menetapkan pajak bertingkat bagi mereka yang kaya untuk meringankan beban
kehidupan mereka yang miskin. Sejak saat ini, zakat diterapkan dalam negara-
negara Islam. Hal ini menunjukan bahwa pada kemudian hari ada pengaturan
pemberian zakat, khususnya mengenai jumlah zakat tersebut..
Pada zaman khalifah, zakat dikumpulkan oleh pegawai sipil dan didistribusikan
kepada kelompok tertentu dari masyarakat. Kelompok itu adalah orang miskin,
janda, budak yang ingin membeli kebebasan mereka, orang yang terlilit hutang
dan tidak mampu membayar. Syari'ah mengatur dengan lebih detail mengenai
zakat dan bagaimana zakat itu harus dibayarkan. Kejatuhan para khalifah dan
negara-negara Islam menyebabkan zakat tidak dapat diselenggarakan dengan
berdasarkan hukum lagi.
5. Hukum Berzakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi
salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh
sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap
muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat
termasuk dalam kategori ibadah seperti salat, haji, dan puasa
yang telah diatur secara rinci berdasarkan Al-Qur'an dan As
Sunnah. Zakat juga merupakan amal sosial kemasyarakatan
dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan
perkembangan ummat manusia.
6. Jenis-jenis Zakat
Zakat terbagi atas dua jenis yakni:
Zakat fitrah
Zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang
Idul Fitri pada bulan Ramadan. Besar zakat ini
setara dengan 3,5 liter (2,5 kilogram) makanan
pokok yang ada di daerah bersangkutan.
Zakat maal (harta)
Mencakup hasil perniagaan, pertanian,
pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta
temuan, emas dan perak. Masing-masing jenis
memiliki perhitungannya sendiri-sendiri.
7. Orang-orang yang Berhak Menerima
Zakat
Ada delapan pihak yang berhak menerima zakat, yakni:
Fakir Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga
tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup.
Miskin Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup.
Amil Mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat.
Mu'allaf Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan
bantuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan
barunya
Hamba sahaya yang ingin memerdekakan dirinya
Gharimin Mereka yang berhutang untuk kebutuhan yang halal
an tidak sanggup untuk memenuhinya
Fisabilillah Mereka yang berjuang di jalan Allah (misal:
dakwah, perang dsb)
Ibnus Sabil Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan.
8. Orang-orang yang Tidak Berhak
Menerima Zakat
Orang kaya. Rasulullah bersabda, "Tidak halal
mengambil sedekah (zakat) bagi orang yang kaya dan
orang yang mempunyai kekuatan tenaga." (HR
Bukhari).
Hamba sahaya, karena masih mendapat nafkah atau
tanggungan dari tuannya.
Keturunan Rasulullah. Rasulullah bersabda,
"Sesungguhnya tidak halal bagi kami (ahlul bait)
mengambil sedekah (zakat)." (HR Muslim).
Orang yang dalam tanggungan yang berzakat,
misalnya anak dan istri.
Orang kafir.
9. Hikmah Zakat
Pembersih diri dan harta dari segala sifat-sifat kikir,
bakhil dan sejenisnya. (QS.9:103).
Mendapat pahala yang besar (QS.4:162).
Zakat membersihkan harta. “Allah SWT telah menjadikan
zakat itu sebagai pemberish bagi harta”. (HR. Bukhari).
Orang yang berzakat termasuk dalam 7 golongan yang
dinaungi Allah SWT di hari kiamat. “Ada 7 golongan
yang akan dinaungi Allah pada hari kiamat kelak”…
(salah satu diantaranya) adalah orang yang bersedekah
dengan merahasiakannya agar keikhlasannya terjaga”.
(HR. Bukhari).
Merasakan cita rasa iman. “Ada tiga hal, barang siapa
yang melakukan tiga hal itu, niscaya dia merasakan cita
rasa iman:…(salah satunya) ialah mengeluarkan zakat
hartanya dengan hati yang baik dan ikhlas…” (HR. Abu
Daud).
10. Perhitungan Zakat
A. Rumus Perhitungan Zakat Fitrah
Zakat Fitrah Perorang = 3,5 x harga beras di pasaran perliter
Contoh : Harga beras atau makanan pokok lokal yang biasa
kita makan dan layak konsumsi di pasar rata-rata harganya
Rp. 10.000,- maka zakat fitra yang harus dibayar setiap orang
mampu adalah sebesar Rp. 35.000,-
Kalau menghitung dari segi berat pengalinya adalah 2,5 x
harga beras atau bahan makanan pokok lokal perkilogram.
11. B. Rumus Perhitungan Zakat Profesi / Pekerjaan
Zakat Profesi = 2,5% x (Penghasilan Total - Pembayaran Hutang / Cicilan)
Menghitung Nisab Zakat Profesi = 520 x harga beras pasaran perkg
Contoh Perhitungan Dalam Zakat Profesi :
Jika Bang Jarwo punya gaji 2 juta perbulan dan penghasilan tambahan dari
kios jualan pulsa dan perdana sebesar 8 juta perbulan maka total penghasilan
Bang Jarwo sebesar 10 juta tiap bulan. Bang Jarwo membayar cicilan kredit
apartemen tidak bersubsidi pemerintah sebesar 5 juta perbulan.
Harga beras sekilo yang biasa dikonsumsi yaitu sekitar Rp. 8.000,- per
kilogram, sehingga nisab zakatnya adalah Rp. 4.160.000,-. Karena Bang Jarwo
penghasilan bersihnya 5 juta dan ada di atas nisab, maka Bang Jarwo harus
bayar zakat profesi sebesar Rp. 5 juta x 2,5% = Rp. 125.000,- di bulan itu. Untuk
bulan selanjutnya dihitung kembali sesuai situasi dan kondisi yang ada.
Zakat profesi memang jadi perdebatan karena tidak ada dalil yang mengena.
Di kantor pemerintah umumnya setiap penghasilan otomatis dipotong 2,5%
(penuh) untuk zakat profesi. Dengan begitu institusi resmi (ulama) Agama Islam
di Indonesia berarti belum mengeluarkan fatwa haram untuk zakat profesi artinya
bukan bid'ah. Jika anda tidak sependapat maka sebaiknya ikhlaskan saja dan
anggap itu sebagai amal sodakoh anda atau tidak mengeluarkan zakat profesi
tetapi membayar zakat mal.
12. C. Menghitung Zakat Maal / Harta Kekayaan
Zakat Maal = 2,5% x Jumlah Harta Yang Tersimpan Selama 1 Tahun
(tabungan dan investasi)
Menghitung Nisab Zakat Mal = 85 x harga emas pasaran per gram
Contoh Perhitungan Dalam Zakat Maal Harta:
Nyonya Upit Marupit punya tabungan di Bank Napi 100 juta rupiah,
deposito sebesar 200 juta rupiah, rumah rumah kedua yang dikontrakkan
senilai 500 juta rupiah dan emas perak senilai 200 juta. Total harta yakni
1 milyar rupiah. Semua harta sudah dimiliki sejak satu tahun yang lalu.
Jika harga 1 gram emas sebesar Rp. 250.000,- maka batas nisab
zakat maal adalah Rp. 21.250.000,-. Karena harta Nyonya Upit Marupit
lebih dari limit nisab, maka ia harus membayar zakat mall sebesar Rp. 1
milyar x 2,5% = 25 juta rupiah per tahun.
Harta yang wajib dibayarkan zakat mal / zakat harta :
Emas, perak, uang simpanan, hasil pertanian, binatang ternak, benda
usaha (uang, barang dagangan, alat usaha yang menghasilkan) dan
harta temuan.
Perhitungan untuk hasil pertanian, peternakan, dan harta temuan
ada ketentuan yang berbeda dalam hal nisab maupun besaran zakatnya.
Ada juga buku yang berpendapat nisab emas adalah 93,6 gram dan
perak 672 gr. Untuk lebih mudah bisa kita konversi ke rupiah dulu.