SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
‫ى‬َ‫د‬ُ‫ه‬ْ‫ال‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ ْ‫س‬َ‫أ‬ ‫ى‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫الل‬
َ‫د‬‫ا‬َ‫د‬ َّ‫الس‬َ‫و‬
Ya Allah, aku meminta kepada-Mu petunjuk dan kebenaran
Sejarah Perkembangan
Al-Qur’an
28 Desember 2018
Pendahuluan
• Al-Qur’an adalah kalam dan wahyu Allah
ْ‫س‬َ‫ي‬ ‫ى‬ّٰ‫ت‬َ‫ح‬ ُ‫ه‬ ْ‫ر‬ ِ‫ج‬َ‫ا‬َ‫ف‬ َ‫ك‬ َ‫ار‬َ‫ج‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ك‬ ِ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٌ‫د‬َ‫ح‬َ‫ا‬ ْ‫ن‬ِ‫ا‬ َ‫و‬َ‫ك‬ِ‫ل‬ٰ‫ۗذ‬ ٗ‫َه‬‫ن‬َ‫م‬ْ‫أ‬َ‫م‬ ُ‫ه‬ْ‫غ‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ِ ّٰ‫اّٰلل‬ َ‫م‬ٰ‫ل‬َ‫ك‬ َ‫ع‬َ‫م‬ِ‫ب‬َّ‫َّل‬ ٌ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ا‬
َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬
Dan jika di antara kaum musyrikin ada yang meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah agar
dia dapat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah dia ke tempat yang aman baginya.
(Demikian) itu karena sesungguhnya mereka kaum yang tidak mengetahui. (Q.S. At-Taubah:6)
• kitab suci bagi umat Islam, tidak ada keraguan di dalamnya
َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ق‬َّ‫ت‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ‫ًى‬‫د‬ُ‫ه‬ ۛ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ۛ َ‫ْب‬‫ي‬ َ‫ر‬ َ‫َّل‬ ُ‫ب‬ٰ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ال‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ٰ‫ذ‬
Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (Q.S. Al-
Baqarah:2)
Pendahuluan
• Diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril.
َّ‫ال‬ َ‫ت‬ِ‫ب‬َ‫ث‬ُ‫ي‬ِ‫ل‬ ِ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬ِ‫ب‬َّ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ُس‬‫د‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬ ُ‫ح‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ ٗ‫ه‬َ‫ل‬َّ‫َز‬‫ن‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ْ‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ‫ى‬ ٰ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫ب‬ َّ‫و‬ ‫ًى‬‫د‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬ٰ‫ا‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َ‫ن‬
Katakanlah, “Rohulkudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan kebenaran, untuk
meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang
yang berserah diri (kepada Allah).” (Q.S. An-Nahl:102)
Pendahuluan
• Kitab terakhir ini merupakan sumber utama ajaran Islam dan pedoman hidup bagi setiap Muslim
ٰ‫د‬ُ‫ه‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ت‬ٰ‫ن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ ‫ًى‬‫د‬ُ‫ه‬ ُ‫ن‬ٰ‫ا‬ ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ل‬ ِ‫ز‬ْ‫ن‬ُ‫ا‬ ْ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬َ‫ر‬ ُ‫ر‬ْ‫ه‬َ‫ش‬َ‫د‬ِ‫ه‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ِِۚ‫ان‬َ‫ق‬ ْ‫ر‬ُ‫ف‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫و‬ ۗ ُ‫ه‬ْ‫م‬ُ‫ص‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫ر‬ْ‫ه‬َّ‫ش‬‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬‫ا‬ً‫ض‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫م‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
ْ‫ي‬ ِ‫ر‬ُ‫ي‬ َ‫َّل‬ َ‫و‬ َ‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ي‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ُ ّٰ‫اّٰلل‬ ُ‫د‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬ُ‫ي‬ ۗ َ‫َر‬‫خ‬ُ‫ا‬ ٍ‫َّام‬‫ي‬َ‫ا‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٌ‫ة‬َّ‫د‬ِ‫ع‬َ‫ف‬ ٍ‫ر‬َ‫ف‬َ‫س‬ ‫ى‬ٰ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ْ‫ك‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ۖ َ‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ُ‫د‬َ‫ع‬ َ ّٰ‫اّٰلل‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ِ‫ب‬َ‫ك‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ َ‫ة‬َّ‫د‬ِ‫ع‬ْ‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ى‬ٰ‫د‬َ‫ه‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬ٰ‫ل‬
َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬
Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-
penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara
kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib
menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu,
dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur. (Q.S. Al Baqarah : 185)
Pengertian
• Kata al-Qur’an adalah ism alam, bukan kata bentukan dan sejak awal digunakan sebagaimana bagi kitab
suci umat Islam. Pendapat ini diriwayatkan dari Imam Syafi’I
• Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjelaskan bahwa Alquran adalah bentuk kata benda
infinitif (mashdar) dari kata qara`a yang bermakna membaca atau mengumpulkan. Jika Alquran berasal
dari kata qara`a yang bermakna membaca, maka Alquran berarti sesuatu yang dibaca, sedangkan jika
berasal dari kata qara`a yang bermakna mengumpulkan, maka Alquran berarti sesuatu yang
mengumpulkan, karena Alquran itu berisi kumpulan kisah-kisah dan hukum.
• Firman Allah Swt, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw., yang memiliki kemukjizatan lafal,
membacanya bernilai ibadah, diriwayatkan secara mutawatir, yang tertulis dalam mushaf, dimulai dengan
surat al- Fatihah dan di akhiri dengan surat an-Nas (Muhammad bin Muhammad Abu Sya’bah, al-
Madkhal li Dirasah al-Qur’an al- Karim, h. 19-20)
Struktur Al-Qur’an
• Al-Qur'an terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat menurut riwayat Hafsh, 6262 ayat menurut
riwayat ad-Dur, atau 6214 ayat menurut riwayat Warsy. [Mushaf al-Madinah an-Nabawiyah (bi-
Riwayah Hafsh), Halaman Ba'.]
• Para ulama membagi Al-Quran ke dalam 30 juz (bagian) yang sama panjang dan dalam
60 hizb (nama hizb ditulis di sebelah pinggirnya). Setiap hizb dibagi lagi menjadi empat dengan
tanda-tanda ar-rub’ (seperempat), an-nisf (seperdua), dan as-salasah (tiga perempat). Pembagian
dengan cara inilah yang dipakai oleh ahli-ahli qira’at Mesir sejak 1337 Hijriyah di bawah pengawasan
para ulama Al-Azhar.
Struktur Al-Qur’an
• Terkait pembagian atau sistematika mushaf ini, Az-Zarqani dalam ‘Manahilul Irfan fî ‘Ulumil Qur’ân,
1/283 mengungkapkan:
• Di antara mereka ada yang menaruh kata ‘khums’ pada setiap lima ayat di setiap surat. Dan kata
‘usyur pada akhir di setiap sepuluh ayat. Ketika telah selesai lima belas ayat lain. Mereka memulai
dengan kata ‘khums’ ketika telah sampai sepuluh maka diulangi dengan (menaruh kata) ‘usyur’.
Begitulah sampai akhir surat.
• Sebagian menulis pada tempat seperlimaan dengan menulis huruf ‘kho’ sebagai pengganti kata
‘khumus’ dan menulis pada tempat sepuluh (ayat) dengan huruf ‘ain pengganti kata ‘usyur’.
• Sebagian lagi memberi tanda pada awal ayat dengan nomor ayat pada setiap surat, atau tanpa
nomor. Sebagian menulis pada pembuka setiap surat seperti judul dengan menulis nama surat,
berapa ayatnya dan Makkiyah atau Madaniyah, dan seterusnya ….”
Struktur Al-Qur’an
• Para ulama pun berijtihad dengan menentukan tanda pertengahan Al-Quran (nisf Al-Qurân). Tanda
ini terdapat dalam surah Al-Kahfi ayat 19 pada lafaz walya talaththaf(hendaklah dia berlaku lemah
lembut).
Sejarah Al Qur’an
• Al-Qur'an tidak turun secara sekaligus dalam satu waktu melainkan berangsur-angsur supaya meneguhkan diri
Rasul.
• Menurut sebagian ulama, ayat-ayat al-Qur'an turun secara berangsur-angsur dalam kurun waktu 22 tahun 2
bulan 22 hari; dan ada pula sebagian ulama lain yang berpendapat bahwa Al-Qur'an diwahyukan secara
bertahap dalam kurun waktu 23 tahun
• Para ulama membagi masa turunnya ini dibagi menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah
yang membentuk penggolongan surah Makkiyah dan surah Madaniyah. Periode Mekkah berlangsung selama 12
tahun masa kenabian Rasulullah S.A.W dan surah-surah yang turun pada waktu ini tergolong surah Makkiyyah.
Sementara periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surah yang
turun pada kurun waktu ini disebut surah Madaniyah.
Sejarah Penulisan Al Qur’an
• Menurut riwayat para ahli tafsir, ketika Nabi Muhammad masih hidup, terdapat beberapa
orang yang ditunjuk untuk menulis Al-Qur'an yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah
bin Abu Sufyan dan Ubay bin Kaab. Sahabat yang lain juga kerap menuliskan wahyu tersebut
walau tidak diperintahkan. Media penulisan yang digunakan saat itu berupa pelepah kurma,
lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang
binatang. Di samping itu banyak juga sahabat-sahabat langsung menghafalkan ayat-ayat Al-
Qur'an setelah wahyu diturunkan. (Tabatabai, Sayyid M. H. (1987). The Qur'an in Islam : its
impact and influence on the life of muslims)
Sejarah Penulisan Al Qur’an
• Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, terjadi beberapa pertempuran yang mengakibatkan
tewasnya beberapa penghafal Al-Qur'an dalam jumlah yang signifikan. Umar bin
Khattab yang saat itu merasa sangat khawatir akan keadaan tersebut lantas meminta
kepada Abu Bakar untuk mengumpulkan seluruh tulisan Al-Qur'an yang saat itu tersebar di
antara para sahabat. Abu Bakar lantas memerintahkan Zaid bin Tsabit sebagai koordinator
pelaksanaan tugas tersebut. Setelah pekerjaan tersebut selesai dan Al-Qur'an tersusun
secara rapi dalam satu mushaf, hasilnya diserahkan kepada Abu Bakar. Abu Bakar
menyimpan mushaf tersebut hingga wafatnya kemudian mushaf tersebut berpindah kepada
Umar sebagai khalifah penerusnya, selanjutnya mushaf dipegang oleh anaknya
yakni Hafshah yang juga istri Nabi Muhammad.
Abu Bakar Ash-shiddiq
Umar bin Khattab
Sejarah Penulisan Al Qur’an
• Pada masa pemerintahan khalifah ke-3 yakni Utsman bin Affan, terdapat keragaman dalam cara
pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang disebabkan oleh adanya perbedaan dialek(lahjah) antar suku
yang berasal dari daerah berbeda-beda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Utsman sehingga ia
mengambil kebijakan untuk membuat sebuah mushaf standar (menyalin mushaf yang dipegang
Hafsah) yang ditulis dengan sebuah jenis penulisan yang baku. Standar tersebut, yang kemudian
dikenal dengan istilah cara penulisan Utsmani yang digunakan hingga saat ini. Bersamaan dengan
standardisasi ini, seluruh mushaf yang berbeda dengan standar yang dihasilkan diperintahkan
untuk dimusnahkan (dibakar). Dengan proses ini Utsman berhasil mencegah bahaya laten
terjadinya perselisihan di antara umat Islam pada masa depan dalam penulisan dan pembacaan Al-
Qur'an.
Sejarah Penulisan Al Qur’an
• Menurut Syaikh Manna' Al-Qaththan dalam Mahabits fi 'Ulum Al-Qur'an, apa yang dilakukan Utsman telah disepakati oleh para sahabat. Demikianlah selanjutnya
Utsman mengirim utusan kepada Hafsah binti Umar untuk meminjam mushaf Abu Bakar yang ada padanya. Lalu Utsman memanggil Zaid bin Tsabit Al-Anshari dan
tiga orang Quraish, yaitu Abdullah bin Az-Zubair, Said bin Al-Ash dan Abdurrahman bin Al-Harits bin Hisyam. Ia memerintahkan mereka agar menyalin dan
memperbanyak mushaf, dan jika ada perbedaan antara Zaid dengan ketiga orang Quraisy tersebut, hendaklah ditulis dalam bahasa Quraish karena Al-Qur'an turun
dalam dialek bahasa mereka. Namun terdapat keterangan bahwa dialek bahasa yang dipergunakan di Al-Qur'an merupakan dialek Arab murni.
ِ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ي‬ ‫َا‬‫م‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫و‬ُ‫َق‬‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ا‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ن‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫َل‬‫و‬ْ‫و‬ُ‫د‬ِ‫ح‬ْ‫ل‬ُ‫ي‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ُ‫ان‬ َ‫س‬ِ‫ل‬ ٌۗ‫ر‬ َ‫َش‬‫ب‬ ٗ‫ه‬ُ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ َ‫ن‬
‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬ُّ‫م‬ ٌّ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ع‬ ‫ان‬ َ‫س‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ ٰ‫ه‬َّ‫و‬ ٌّ‫ي‬ِ‫م‬َ‫ج‬ ْ‫ع‬َ‫ا‬
• Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata, “Sesungguhnya Al-Qur'an itu hanya diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad).”
Bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa Muhammad belajar) kepadanya adalah bahasa ‘Ajam, padahal ini (Al-Qur'an) adalah dalam bahasa Arab yang
jelas.(Q.S. An-Nahl : 103)
Sejarah Penulisan Al Qur’an
• Setelah mengembalikan lembaran-lembaran asli kepada Hafsah, Utsman mengirimkan tujuh buah
mushaf, yaitu ke Mekkah, Syam, Yaman, Bahrain, Bashrah, Kufah, dan Madinah (mushaf al-Imam).
Sejarah Ulumul Qur’an
• Di masa Ali terjadi perkembangan baru dalam ilmu Qur’an. Karena melihat banyaknya umat Islam
yang berasal dari bangsa non Arab, kemerosotan dalam bahasa Arab, dan kesalahan pembacaan Al-
Qur’an. Ali menyuruh Abu al-Aswad al-Duali untuk menyusun kaidah-kaidah bahasa Arab. Hal ini
dilakukan untuk memelihara bahasa Arab dari pencemaran dan menjaga Al-Qur’an dari keteledoran
pembacanya. Tindakan khalifah Ali ini dianggap perintis bagi lahirnya ilmu nahwu.
Sejarah Ulumul Qur’an
• Pada zaman Bani Umayyah, kegiatan para sahabat dan tabi’in terkenal dengan usaha- usaha mereka yang tertumpu
pada penyebaran ilmu-ilmu Al-Qur’an melalui jalan periwayatan dan pengajaran secara lisan, bukan melalui tulisan atau
catatan. Kegiatan-kegiatan ini dipandang sebagai persiapan bagi masa pembukuannya. Orang yang paling berjasa
dalam usaha periwayatan ini adalah khalifah yang empat, Ibn Abbas, Ibn Mas’ud, Zaid Ibn Tsabit, Abu Musa al-Asy’ari,
Abdullah Ibn al-Zubair dari kalangan sahabat. Sedangkan dari kalangan tabi’in ialah Mujahid, Atha’, Ikrimah, Qatadah,
Al-Hasan al-Bashri, Sa’id Ibn Jubair, dan Zaid Ibn Aslam di Madinah. Kemudian Malik bin Anas dari generasi tabi’tabi’in.
Mereka semuanya dianggap sebagai peletak batu pertama bagi apa yang disebut ilmu tafsir, ilmu asban al-nuzul, ilmu
nasikh dan mansukh, ilmu gharib al- Qur’an dan lainnya.
Sejarah Ulumul Qur’an
Pada abad ke-3 terkenal seorang tokoh tafsir, yaitu Ibn Jarir al-Thabari. Dia orang pertama membentangkan
berbagai pendapat dan mentarjih sebagiannya atas lainnya. Ia juga mengemukakan I’rab dan istinbath ( penggalian
hukum dari al-Qur’an). Di abad ini juga lahir ilmu asbab al-Nuzul, ilmu nasikh dan mansukh, ilmu tentang ayat-ayat
Makiyah dan Madaniyah. Pada abad ini pula Abul Aswad ad-Dualy membuat kaidah i'rab Arab yang memberikan
harakat pada bahasa Arab. Berikut ini karya ulama pada abad ke-3, yaitu:
1. Kitab Asbab al-Nuzul karangan Ali Ibn Al-Madini
2. Kitab nasikh dan mansukh, Qiraat dan keutamaan Al-Qur’an disusun oleh Abu ‘Ubaid al- Qasim Ibn Salam.
3. Kitab tentang ayat-ayat Makiyah dan Madaniyah karya Muhammad Ibn Ayyub al Dharis.
Sejarah Ulumul Qur’an
Di abad ke-4 lahir ilmu gharib al-Qur’an dan beberapa kitab Ulumul Qur’an. Adapun Ulama ulumul
Qur’an pada masa ini adalah:
1. Abu Bakar Muhammad Ibn al-Qasim al-Anbari, kitabnya ‘Ajaib Ulumul Qur’an. Isi kitab ini tentang
keutamaan Al-Qur’an, turunnya atas tujuh huruf, penulisan mushaf- mushaf, jumlah surah, ayat
dan kata–kata Al-Qur’an.
2. Abu al-Hasan al-‘Asy’ari, kitabnya Al-Mukhtazan fi Ulumul Qur’an
3. Abu Bakar al-Sijistani, kitabnya Gharib al-Qur’an
4. Muhammad Ibn Ali al- Adfawi, kitabnya Al- Istighna fi Ulumul Qur’an
Sejarah Ulumul Qur’an
Di abad ke-5 muncul pula tokoh dalam ilmu qiraat. Adapun para tokoh serta karyanya adalah :
1. Ali Ibn Ibrahim Ibn Sa’id al- Hufi, kitabnya Al- Burhan fi Ulumul Qur’an dan I’rab Al- Qur’an
2. Abu Amr al- Dani, kitabnya Al-Taisir fi al-Qiraat al-Sab’I dan Al- Muhkam fi al- Nuqath
3. Al- Mawardi, kitabnya tentang amtsal Qur’an.
Sejarah Ulumul Qur’an
Pada abad ke-6 lahir pula ilmu Mubhamat al-Qur’an.
1. Abu Qasim Abdur Rahman al- Suahaili mengarang Mubhamat al-Qur’an. Ilmu ini menerangkan
lafaz-lafaz Al-Qur’an yang maksudnya apa dan siapa tidak jelas.
2. Ibn al-Jauzi menulis kitab Funun al- Afnan Fi ‘Aja’ib al-Qur’an dan kitab Al- Mujtaba fi Ulum
Tata’allaq bi al-Qur’an
Sejarah Ulumul Qur’an
Pada abad ke-7
1. Ibn Abd al-Salam yang terkenal dengan sebutan Al’Izz mengarang kitab Majaz al-Qur’an.
2. ‘Alam al- Din al- Sakhawi mengarang tentang Qiraat. Ia menulis kitab Hidayah al- Murtab fi al-
Mutasyabih.
3. Abu Syamah Abd al-Rahman Ibn Ismail al- Maqdisi, menulis kitab Al- Mursyid al- Wajiz fi ma
Yata’allaq bi al- Qur’an al- ‘Aziz.
Sejarah Ulumul Qur’an
Pada abad ke-8 H muncul beberapa ulama yang menyusun ilmu-ilmu baru tentang Al- Qur’an, seperti
berikut ini:
1. Ibn Abi al- Ishba’, kitabnya tentang badai al-Qur’an. Ilmu ini membahas berbagai macam keindahan
bahasa dalam al-Qur’an.
2. Ibn Qayyim, menulis tentang Aqsamul Qur’an
3. Najamuddin al-Thufi, menulis tentang Hujaj al-Qur’an. Isi kitab ini tentang bukti-bukti yang
dipergunakan Al-Qur’an dalam menetapkan suatu hukum
4. Abu Hasan al-Mawardi menyusun ilmu amstal al-Qur’an
5. Badruddin al-Zarkasyi, kitabnya Al- Burhan fi Ulum Al-Qur’an.
Sejarah Ulumul Qur’an
Pada abad ke- 9 muncul beberapa ulama melanjutkan perkembangan ilmuilmu Qur’an, yaitu:
1. Jalaluddin al- Bulqini, kitabnya Mawaqi’ al- Ulum min Mawaqi’ al- Nujum. Menurut Al- Suyuthi, Al-Buqini dipandang sebagai ulama
yang mempelopori penyusunan Ulumul Qur’an yang lengkap. Sebab dalam kitabnya tercakup 50 macam ilmu Al-Qur’an
2. Muhammad Ibn Sulaiman al-Kafiaji, kitabnya Al-Tafsir fi Qawa’id al-Tafsir. Di dalamnya diterangkan makna tafsir, takwil, al-Qur’an,
surat dan ayat. Juga dijelaskan dalam kitabnya itu tentang syarat-syarat menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an.
3. Jalaluddin al-Suyuthi, kitabnya Al-Tahbir fi Ulum al-Tafsir(873 H). Kitab ini memuat 102 macam ilmu-ilmu Al-Qur’an. Menurut
sebagian Ulama. Kitab ini dipandang sebagai kitab Ulumul Qur’an yang paling lengkap. Al-Suyuthi merasa belum puas, beliau
menyusun lagi sebuah kitab Al-Itqan fi Ulum Al-Qur’an. Di dalam kitab ini terdapat 80 macam ilmu-ilmu Al-Qur’an secara padat dan
sistematis. Menurut al- Zarqani kitab ini merupakan kitab pegangan bagi para peneliti dan penulis dalam ilmu ini. Setelah wafatnya
Al-Suyuthi tidak terlihat munculnya penulis yang memiliki kemampuan seperti kemampuannya. Sehingga terjadi kevakuman sejak
wafatnya Imam Al-Suyuthi sampai dengan akhir abad ke 13 H.2
Sejarah Ulumul Qur’an
Sejak penghujung abad ke-13 H hingga abad ke -15, perhatian ulama terhadap penyusunan kitab-kitab Ulumul Qur’an
kembali bangkit. Di antara Ulama yang menulis tentang Ulumul Qur’an ialah:
1. Syeikh Thahir Al-Jazairi, kitabnya Al-Tibyan li Ba’dh Al- Mabahits Al-Muta’alliqah bi Al-Qur’an.
2. Muhammad Jamaluddin Al-Qasimi (1332 H) kitabnya, Mahaasin Al-Takwil
3. Muhammad Abd Al-‘Azhim Al-Zarqani, kitabnya Manaahil Al-‘Irfan Fi ‘Ulum Al- Qur’an.
4. Musthafa Shadiq Al-Rafi’, kitabnya I’jaz Al-Qur’an
5. Sayyid Quttub, kitabnya Al-Thaswir al-Fanni Fi Al-Qur’an dan Fi Zilal Al-Qur’an
6. Muhammad Rasyid, kitabnya Tafsir al-Mannar
7. Shubhi al-Shalih, kitabnya Mabaahits Fi Ulum Al-Qur’an
8. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqi, kitabnya ilmu-ilmu Qur’an
9. Rif’at Syauki Nawawi dan Ali Hasan, kitabnya Pengantar ilmu Tafsir
10. M. Quraish Shihab, kitabnya membumikan Al-Qur’an.
Mushaf Uthmani yang masih disimpan di sebuah Masjid Tashkent, Uzbekistan.
Hiasan halaman depan al-Quran pada abad ke-10, diperkirakan berasal dari Mesir.
Al-Quran abad ke-13 dari Granada, Spanyol, bahan perkamen, 60 jilid. Teks yang ditulis
dengan tulisan maghribi, sedangkan nama surah ditulis dengan khat kufi Barat (western
kufic).
Penulisan Mushaf di Indonesia
• Mushaf al-Quran cetakan tertua berasal dari Palembang, hasil cetak di atas batu (litografi) oleh Haji
Muhammad Azhari bin Kemas Haji Abdullah, selesai ditulis pada 21 Ramadhan 1264
• Kemudian pada tahun 1947 Salim Fachry (Dosen Fakultas IAIN Jakarta, meninggal 1987) berasal dari
Langkat, Sumatera Utara, telah menulis Mushaf Pusaka atas perintah Presiden Soekarno. Karya
monumentalnya ini sekarang menjadi koleksi Bayt al-Quran & Museum Istiqlal, TMII, Jakarta.
• Muhammad Abdurrazaq Muhili, adalah seorang penulis Mushaf Standar Indonesia, selesai pada
1988/1408 H.
Mushaf cetakan Muhammad Azhari
Palembang, Sumatera Selatan, pada tahun
1848.
Penulisan Mushaf di Indonesia
• Muhammad Syadzali Sa’ad yang selesai menyalin mushaf al-Quran pada tahun 1973-1975 dan
disahkan pada tahun 1984 sebagai Mushaf al-Quran standar Indonesia (Uthmani). Muhammad
Syadzali juga menulis "Mushaf Indonesia" atas pesanan Ibnu Sutowo (tokoh pengembang
Pertamina, Menteri Minyak dan Gas Bumi Indonesia masa Soekarno), selesai pada tahun 1979.
Mushaf al-Quran Standar Indonesia hasil
karya Muhammad Syadzali Sa'ad tahun
1984.
Tafsir Al Qur’an
Upaya penafsiran Al-Qur'an telah berkembang sejak zaman hidupnya nabi Muhammad, saat
itu para sahabat dapat menanyakan kepada sang Nabi jika memerlukan penjelasan atas ayat
tertentu. Kemudian setelah wafatnya nabi Muhammad hingga saat ini, usaha menggali lebih
dalam ayat-ayat Al-Qur'an terus berlanjut. Metodologi yang umum digunakan para
mufassirin berupa metode analitik, tematik, hingga perbandingan antar ayat, dan dengan
mengetahui asbabu nuzul nya al qur'an, adalah cara untuk menafsirkan al qur'an
Tafsir Al Qur’an
Terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia:
1. Al-Qur'an dan Terjemahannya, oleh Departemen Agama Republik Indonesia, ada dua
edisi revisi, yaitu tahun 1989 dan 2002
2. Terjemah Al-Qur'an, oleh Prof. Mahmud Yunus
3. An-Nur, oleh Prof. Dr. T.M. Hasbi Ash-Siddieqy
4. Al-Furqan, oleh A. Hassan guru Persatuan Islam
5. Al-Qur'anu'l-Karim Bacaan Mulia, oleh Hans Bague Jassin
Tafsir Al Qur’an
Terjemahan Al-Qur'an dalam berbagai bahasa daerah di Indonesia:
1. Al-Ibriz (bahasa Jawa), oleh K. Bisyri Mustafa, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang,
pendeklarasi Partai Kebangkitan Bangsa dan sekaligus perancang logo PKB
2. Al-Qur'an dan Terjemahnya Bahasa Sasak (bahasa Sasak), oleh tim penerjemah dari IAIN Mataram
3. Al-Qur'an Suci Basa Jawi (bahasa Jawa), oleh Prof. K.H.R. Muhammad Adnan, Prof. K.H.R. Muhammad Adnan
merupakan pendiri PTAIN, kini UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
4. Qur'an bahasa Sunda oleh K.H. Qomaruddien Shaleh
5. Qur'an Kejawen (bahasa Jawa), oleh Kemajuan Islam Jogyakarta
6. Qur'an Suadawiah (bahasa Sunda)
7. Terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Bugis (huruf lontara), oleh KH Abdul Muin Yusuf pendiri Pondok
Pesantren Al Urwatul Wutsqaa
Sumber
• Ulumul Qur’an (Kajian Sejarah dan Perkembangannya) oleh Abd. Gani Isa, Dosen
Fak.Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN Ar-Raniry, Aceh
• Jurnal Sejarah Penulisan Mushaf Al-Qur’an Nusantara, oleh Makmur Haji Harun dkk.,
Fakultas Bahasa dan Komunikasi, Universitas Pendidikan Sultan Idris, Malaysia
• https://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an
• https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/18/02/21/p4hlim313-sejarah-
tafsir-alquran-dan-perkembangannya-di-indonesia

More Related Content

What's hot

Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul haditsMoh Yakub
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARIarfian kurniawan
 
Bab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidin
Bab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidinBab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidin
Bab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidinhadisukmo
 
Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1Chaerul Uman
 
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'ifHadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'ifAzzahra Azzahra
 
perkembangan Studi al qur'an
perkembangan Studi al qur'an perkembangan Studi al qur'an
perkembangan Studi al qur'an qoida malik
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahjuniska efendi
 
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’anKedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’anRobet Saputra
 
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Shollana
 
Kemunculan aliran aliran akidah
Kemunculan aliran aliran akidahKemunculan aliran aliran akidah
Kemunculan aliran aliran akidahakhmal ali
 
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imam
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imamTasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imam
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imamMarhamah Saleh
 
Power Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anPower Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anMythaChan
 

What's hot (20)

Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
Naskh mansukh
Naskh mansukhNaskh mansukh
Naskh mansukh
 
Ppt hadits
Ppt haditsPpt hadits
Ppt hadits
 
Bab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidin
Bab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidinBab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidin
Bab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidin
 
Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1
 
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'ifHadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'if
 
Keotentikan al qur'an
Keotentikan al qur'anKeotentikan al qur'an
Keotentikan al qur'an
 
Al Mutazilah
Al MutazilahAl Mutazilah
Al Mutazilah
 
Ppt Dinasti Abbasiyah
Ppt Dinasti AbbasiyahPpt Dinasti Abbasiyah
Ppt Dinasti Abbasiyah
 
perkembangan Studi al qur'an
perkembangan Studi al qur'an perkembangan Studi al qur'an
perkembangan Studi al qur'an
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
 
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’anKedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
 
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"
 
Ppt al qur'an
Ppt al qur'anPpt al qur'an
Ppt al qur'an
 
Pengantar studi islam
Pengantar studi islamPengantar studi islam
Pengantar studi islam
 
Hadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan DiroyahHadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan Diroyah
 
Kemunculan aliran aliran akidah
Kemunculan aliran aliran akidahKemunculan aliran aliran akidah
Kemunculan aliran aliran akidah
 
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imam
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imamTasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imam
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imam
 
Power Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anPower Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'an
 

Similar to SEJARAH AL-QUR'AN

Presentation agama
Presentation agamaPresentation agama
Presentation agama16juni98
 
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2ikbar ghifari
 
82529705 al-qur-an
82529705 al-qur-an82529705 al-qur-an
82529705 al-qur-anAsr Ajah
 
Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)Ibnu Ahmad
 
Ulum al quran lengkap pt 1
Ulum al quran lengkap pt 1Ulum al quran lengkap pt 1
Ulum al quran lengkap pt 1Amiruddin Ahmad
 
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdf
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdfSejarah Penulisan Al-Qur'an.pdf
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdfZukét Printing
 
Alqur'an, Memahami Dan menghampiri
Alqur'an, Memahami Dan menghampiriAlqur'an, Memahami Dan menghampiri
Alqur'an, Memahami Dan menghampiriVisnu Candra
 
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaanSejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaanRiyan Smart
 
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaanSejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaanRiyan Smart
 
Makalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabiMakalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabiilmanafia13
 
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.docx
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.docxSejarah Penulisan Al-Qur'an.docx
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.docxZukét Printing
 
Ulumul_Quran.pptx
Ulumul_Quran.pptxUlumul_Quran.pptx
Ulumul_Quran.pptxmiduwidang
 

Similar to SEJARAH AL-QUR'AN (20)

Presentation agama
Presentation agamaPresentation agama
Presentation agama
 
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
 
Ulumul quran 1
Ulumul quran 1Ulumul quran 1
Ulumul quran 1
 
82529705 al-qur-an
82529705 al-qur-an82529705 al-qur-an
82529705 al-qur-an
 
Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)
 
ulumul Quran .pptx
ulumul Quran .pptxulumul Quran .pptx
ulumul Quran .pptx
 
Ma rifatul qur an
Ma rifatul qur anMa rifatul qur an
Ma rifatul qur an
 
Ulumul Qur'an
Ulumul Qur'anUlumul Qur'an
Ulumul Qur'an
 
Ulum al quran lengkap pt 1
Ulum al quran lengkap pt 1Ulum al quran lengkap pt 1
Ulum al quran lengkap pt 1
 
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdf
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdfSejarah Penulisan Al-Qur'an.pdf
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdf
 
Alqur'an, Memahami Dan menghampiri
Alqur'an, Memahami Dan menghampiriAlqur'an, Memahami Dan menghampiri
Alqur'an, Memahami Dan menghampiri
 
Tugas study al quran
Tugas study al quranTugas study al quran
Tugas study al quran
 
Pengenalan UQ
Pengenalan UQPengenalan UQ
Pengenalan UQ
 
Ulumul_Quran_Bag_1_pptx.pptx
Ulumul_Quran_Bag_1_pptx.pptxUlumul_Quran_Bag_1_pptx.pptx
Ulumul_Quran_Bag_1_pptx.pptx
 
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaanSejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
 
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaanSejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
 
Makalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabiMakalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabi
 
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.docx
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.docxSejarah Penulisan Al-Qur'an.docx
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.docx
 
Ulumul_Quran.pptx
Ulumul_Quran.pptxUlumul_Quran.pptx
Ulumul_Quran.pptx
 
Makalah Nuzulul Qur'an
Makalah Nuzulul Qur'anMakalah Nuzulul Qur'an
Makalah Nuzulul Qur'an
 

More from Illiyin Studio

More from Illiyin Studio (20)

Kerinduan Nabi Muhammad SAW
Kerinduan Nabi Muhammad SAWKerinduan Nabi Muhammad SAW
Kerinduan Nabi Muhammad SAW
 
Math of God
Math of GodMath of God
Math of God
 
Uzlah & tafakur
Uzlah & tafakurUzlah & tafakur
Uzlah & tafakur
 
Sholawat barzanji
Sholawat barzanjiSholawat barzanji
Sholawat barzanji
 
Hawariyyun
HawariyyunHawariyyun
Hawariyyun
 
Hubungan walyatalattof dengan meninggalnya utsman bin affan
Hubungan walyatalattof  dengan meninggalnya utsman bin affanHubungan walyatalattof  dengan meninggalnya utsman bin affan
Hubungan walyatalattof dengan meninggalnya utsman bin affan
 
Puasa Sunnah
Puasa SunnahPuasa Sunnah
Puasa Sunnah
 
Meneladani kisah nabi ayyub
Meneladani kisah nabi ayyubMeneladani kisah nabi ayyub
Meneladani kisah nabi ayyub
 
Perjanjian hudaibiyah
Perjanjian hudaibiyahPerjanjian hudaibiyah
Perjanjian hudaibiyah
 
The dose makes the poison
The dose makes the poisonThe dose makes the poison
The dose makes the poison
 
Sukses
SuksesSukses
Sukses
 
Minimalism
Minimalism Minimalism
Minimalism
 
Habits
HabitsHabits
Habits
 
Maulid Nabi Muhammad SAW
Maulid Nabi Muhammad SAWMaulid Nabi Muhammad SAW
Maulid Nabi Muhammad SAW
 
7 amalan kecil berpahala besar
7 amalan kecil berpahala besar7 amalan kecil berpahala besar
7 amalan kecil berpahala besar
 
5 perkara obat hati
5 perkara obat hati5 perkara obat hati
5 perkara obat hati
 
Perang mu'tah
Perang mu'tahPerang mu'tah
Perang mu'tah
 
Sabar dalam cobaan
Sabar dalam cobaanSabar dalam cobaan
Sabar dalam cobaan
 
Qurban
QurbanQurban
Qurban
 
Nabi nuh, bapak seluruh manusia
Nabi nuh, bapak seluruh manusiaNabi nuh, bapak seluruh manusia
Nabi nuh, bapak seluruh manusia
 

SEJARAH AL-QUR'AN

  • 1. ‫ى‬َ‫د‬ُ‫ه‬ْ‫ال‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ ْ‫س‬َ‫أ‬ ‫ى‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫الل‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫د‬ َّ‫الس‬َ‫و‬ Ya Allah, aku meminta kepada-Mu petunjuk dan kebenaran
  • 3. Pendahuluan • Al-Qur’an adalah kalam dan wahyu Allah ْ‫س‬َ‫ي‬ ‫ى‬ّٰ‫ت‬َ‫ح‬ ُ‫ه‬ ْ‫ر‬ ِ‫ج‬َ‫ا‬َ‫ف‬ َ‫ك‬ َ‫ار‬َ‫ج‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ك‬ ِ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٌ‫د‬َ‫ح‬َ‫ا‬ ْ‫ن‬ِ‫ا‬ َ‫و‬َ‫ك‬ِ‫ل‬ٰ‫ۗذ‬ ٗ‫َه‬‫ن‬َ‫م‬ْ‫أ‬َ‫م‬ ُ‫ه‬ْ‫غ‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ِ ّٰ‫اّٰلل‬ َ‫م‬ٰ‫ل‬َ‫ك‬ َ‫ع‬َ‫م‬ِ‫ب‬َّ‫َّل‬ ٌ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ا‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ Dan jika di antara kaum musyrikin ada yang meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah agar dia dapat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah dia ke tempat yang aman baginya. (Demikian) itu karena sesungguhnya mereka kaum yang tidak mengetahui. (Q.S. At-Taubah:6) • kitab suci bagi umat Islam, tidak ada keraguan di dalamnya َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ق‬َّ‫ت‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ‫ًى‬‫د‬ُ‫ه‬ ۛ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ۛ َ‫ْب‬‫ي‬ َ‫ر‬ َ‫َّل‬ ُ‫ب‬ٰ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ال‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ٰ‫ذ‬ Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (Q.S. Al- Baqarah:2)
  • 4. Pendahuluan • Diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril. َّ‫ال‬ َ‫ت‬ِ‫ب‬َ‫ث‬ُ‫ي‬ِ‫ل‬ ِ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬ِ‫ب‬َّ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ُس‬‫د‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬ ُ‫ح‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ ٗ‫ه‬َ‫ل‬َّ‫َز‬‫ن‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ْ‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ‫ى‬ ٰ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫ب‬ َّ‫و‬ ‫ًى‬‫د‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬ٰ‫ا‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َ‫ن‬ Katakanlah, “Rohulkudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah).” (Q.S. An-Nahl:102)
  • 5. Pendahuluan • Kitab terakhir ini merupakan sumber utama ajaran Islam dan pedoman hidup bagi setiap Muslim ٰ‫د‬ُ‫ه‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ت‬ٰ‫ن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ ‫ًى‬‫د‬ُ‫ه‬ ُ‫ن‬ٰ‫ا‬ ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ل‬ ِ‫ز‬ْ‫ن‬ُ‫ا‬ ْ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬َ‫ر‬ ُ‫ر‬ْ‫ه‬َ‫ش‬َ‫د‬ِ‫ه‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ِِۚ‫ان‬َ‫ق‬ ْ‫ر‬ُ‫ف‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫و‬ ۗ ُ‫ه‬ْ‫م‬ُ‫ص‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫ر‬ْ‫ه‬َّ‫ش‬‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬‫ا‬ً‫ض‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫م‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ْ‫ي‬ ِ‫ر‬ُ‫ي‬ َ‫َّل‬ َ‫و‬ َ‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ي‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ُ ّٰ‫اّٰلل‬ ُ‫د‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬ُ‫ي‬ ۗ َ‫َر‬‫خ‬ُ‫ا‬ ٍ‫َّام‬‫ي‬َ‫ا‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٌ‫ة‬َّ‫د‬ِ‫ع‬َ‫ف‬ ٍ‫ر‬َ‫ف‬َ‫س‬ ‫ى‬ٰ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ْ‫ك‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ۖ َ‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ُ‫د‬َ‫ع‬ َ ّٰ‫اّٰلل‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ِ‫ب‬َ‫ك‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ َ‫ة‬َّ‫د‬ِ‫ع‬ْ‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ى‬ٰ‫د‬َ‫ه‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬ٰ‫ل‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan- penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur. (Q.S. Al Baqarah : 185)
  • 6. Pengertian • Kata al-Qur’an adalah ism alam, bukan kata bentukan dan sejak awal digunakan sebagaimana bagi kitab suci umat Islam. Pendapat ini diriwayatkan dari Imam Syafi’I • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjelaskan bahwa Alquran adalah bentuk kata benda infinitif (mashdar) dari kata qara`a yang bermakna membaca atau mengumpulkan. Jika Alquran berasal dari kata qara`a yang bermakna membaca, maka Alquran berarti sesuatu yang dibaca, sedangkan jika berasal dari kata qara`a yang bermakna mengumpulkan, maka Alquran berarti sesuatu yang mengumpulkan, karena Alquran itu berisi kumpulan kisah-kisah dan hukum. • Firman Allah Swt, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw., yang memiliki kemukjizatan lafal, membacanya bernilai ibadah, diriwayatkan secara mutawatir, yang tertulis dalam mushaf, dimulai dengan surat al- Fatihah dan di akhiri dengan surat an-Nas (Muhammad bin Muhammad Abu Sya’bah, al- Madkhal li Dirasah al-Qur’an al- Karim, h. 19-20)
  • 7. Struktur Al-Qur’an • Al-Qur'an terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat menurut riwayat Hafsh, 6262 ayat menurut riwayat ad-Dur, atau 6214 ayat menurut riwayat Warsy. [Mushaf al-Madinah an-Nabawiyah (bi- Riwayah Hafsh), Halaman Ba'.] • Para ulama membagi Al-Quran ke dalam 30 juz (bagian) yang sama panjang dan dalam 60 hizb (nama hizb ditulis di sebelah pinggirnya). Setiap hizb dibagi lagi menjadi empat dengan tanda-tanda ar-rub’ (seperempat), an-nisf (seperdua), dan as-salasah (tiga perempat). Pembagian dengan cara inilah yang dipakai oleh ahli-ahli qira’at Mesir sejak 1337 Hijriyah di bawah pengawasan para ulama Al-Azhar.
  • 8. Struktur Al-Qur’an • Terkait pembagian atau sistematika mushaf ini, Az-Zarqani dalam ‘Manahilul Irfan fî ‘Ulumil Qur’ân, 1/283 mengungkapkan: • Di antara mereka ada yang menaruh kata ‘khums’ pada setiap lima ayat di setiap surat. Dan kata ‘usyur pada akhir di setiap sepuluh ayat. Ketika telah selesai lima belas ayat lain. Mereka memulai dengan kata ‘khums’ ketika telah sampai sepuluh maka diulangi dengan (menaruh kata) ‘usyur’. Begitulah sampai akhir surat. • Sebagian menulis pada tempat seperlimaan dengan menulis huruf ‘kho’ sebagai pengganti kata ‘khumus’ dan menulis pada tempat sepuluh (ayat) dengan huruf ‘ain pengganti kata ‘usyur’. • Sebagian lagi memberi tanda pada awal ayat dengan nomor ayat pada setiap surat, atau tanpa nomor. Sebagian menulis pada pembuka setiap surat seperti judul dengan menulis nama surat, berapa ayatnya dan Makkiyah atau Madaniyah, dan seterusnya ….”
  • 9. Struktur Al-Qur’an • Para ulama pun berijtihad dengan menentukan tanda pertengahan Al-Quran (nisf Al-Qurân). Tanda ini terdapat dalam surah Al-Kahfi ayat 19 pada lafaz walya talaththaf(hendaklah dia berlaku lemah lembut).
  • 10. Sejarah Al Qur’an • Al-Qur'an tidak turun secara sekaligus dalam satu waktu melainkan berangsur-angsur supaya meneguhkan diri Rasul. • Menurut sebagian ulama, ayat-ayat al-Qur'an turun secara berangsur-angsur dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari; dan ada pula sebagian ulama lain yang berpendapat bahwa Al-Qur'an diwahyukan secara bertahap dalam kurun waktu 23 tahun • Para ulama membagi masa turunnya ini dibagi menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah yang membentuk penggolongan surah Makkiyah dan surah Madaniyah. Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah S.A.W dan surah-surah yang turun pada waktu ini tergolong surah Makkiyyah. Sementara periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surah yang turun pada kurun waktu ini disebut surah Madaniyah.
  • 11. Sejarah Penulisan Al Qur’an • Menurut riwayat para ahli tafsir, ketika Nabi Muhammad masih hidup, terdapat beberapa orang yang ditunjuk untuk menulis Al-Qur'an yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah bin Abu Sufyan dan Ubay bin Kaab. Sahabat yang lain juga kerap menuliskan wahyu tersebut walau tidak diperintahkan. Media penulisan yang digunakan saat itu berupa pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang. Di samping itu banyak juga sahabat-sahabat langsung menghafalkan ayat-ayat Al- Qur'an setelah wahyu diturunkan. (Tabatabai, Sayyid M. H. (1987). The Qur'an in Islam : its impact and influence on the life of muslims)
  • 12. Sejarah Penulisan Al Qur’an • Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, terjadi beberapa pertempuran yang mengakibatkan tewasnya beberapa penghafal Al-Qur'an dalam jumlah yang signifikan. Umar bin Khattab yang saat itu merasa sangat khawatir akan keadaan tersebut lantas meminta kepada Abu Bakar untuk mengumpulkan seluruh tulisan Al-Qur'an yang saat itu tersebar di antara para sahabat. Abu Bakar lantas memerintahkan Zaid bin Tsabit sebagai koordinator pelaksanaan tugas tersebut. Setelah pekerjaan tersebut selesai dan Al-Qur'an tersusun secara rapi dalam satu mushaf, hasilnya diserahkan kepada Abu Bakar. Abu Bakar menyimpan mushaf tersebut hingga wafatnya kemudian mushaf tersebut berpindah kepada Umar sebagai khalifah penerusnya, selanjutnya mushaf dipegang oleh anaknya yakni Hafshah yang juga istri Nabi Muhammad. Abu Bakar Ash-shiddiq Umar bin Khattab
  • 13. Sejarah Penulisan Al Qur’an • Pada masa pemerintahan khalifah ke-3 yakni Utsman bin Affan, terdapat keragaman dalam cara pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang disebabkan oleh adanya perbedaan dialek(lahjah) antar suku yang berasal dari daerah berbeda-beda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Utsman sehingga ia mengambil kebijakan untuk membuat sebuah mushaf standar (menyalin mushaf yang dipegang Hafsah) yang ditulis dengan sebuah jenis penulisan yang baku. Standar tersebut, yang kemudian dikenal dengan istilah cara penulisan Utsmani yang digunakan hingga saat ini. Bersamaan dengan standardisasi ini, seluruh mushaf yang berbeda dengan standar yang dihasilkan diperintahkan untuk dimusnahkan (dibakar). Dengan proses ini Utsman berhasil mencegah bahaya laten terjadinya perselisihan di antara umat Islam pada masa depan dalam penulisan dan pembacaan Al- Qur'an.
  • 14. Sejarah Penulisan Al Qur’an • Menurut Syaikh Manna' Al-Qaththan dalam Mahabits fi 'Ulum Al-Qur'an, apa yang dilakukan Utsman telah disepakati oleh para sahabat. Demikianlah selanjutnya Utsman mengirim utusan kepada Hafsah binti Umar untuk meminjam mushaf Abu Bakar yang ada padanya. Lalu Utsman memanggil Zaid bin Tsabit Al-Anshari dan tiga orang Quraish, yaitu Abdullah bin Az-Zubair, Said bin Al-Ash dan Abdurrahman bin Al-Harits bin Hisyam. Ia memerintahkan mereka agar menyalin dan memperbanyak mushaf, dan jika ada perbedaan antara Zaid dengan ketiga orang Quraisy tersebut, hendaklah ditulis dalam bahasa Quraish karena Al-Qur'an turun dalam dialek bahasa mereka. Namun terdapat keterangan bahwa dialek bahasa yang dipergunakan di Al-Qur'an merupakan dialek Arab murni. ِ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ي‬ ‫َا‬‫م‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫و‬ُ‫َق‬‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ا‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ن‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫َل‬‫و‬ْ‫و‬ُ‫د‬ِ‫ح‬ْ‫ل‬ُ‫ي‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ُ‫ان‬ َ‫س‬ِ‫ل‬ ٌۗ‫ر‬ َ‫َش‬‫ب‬ ٗ‫ه‬ُ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ َ‫ن‬ ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬ُّ‫م‬ ٌّ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ع‬ ‫ان‬ َ‫س‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ ٰ‫ه‬َّ‫و‬ ٌّ‫ي‬ِ‫م‬َ‫ج‬ ْ‫ع‬َ‫ا‬ • Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata, “Sesungguhnya Al-Qur'an itu hanya diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad).” Bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa Muhammad belajar) kepadanya adalah bahasa ‘Ajam, padahal ini (Al-Qur'an) adalah dalam bahasa Arab yang jelas.(Q.S. An-Nahl : 103)
  • 15. Sejarah Penulisan Al Qur’an • Setelah mengembalikan lembaran-lembaran asli kepada Hafsah, Utsman mengirimkan tujuh buah mushaf, yaitu ke Mekkah, Syam, Yaman, Bahrain, Bashrah, Kufah, dan Madinah (mushaf al-Imam).
  • 16. Sejarah Ulumul Qur’an • Di masa Ali terjadi perkembangan baru dalam ilmu Qur’an. Karena melihat banyaknya umat Islam yang berasal dari bangsa non Arab, kemerosotan dalam bahasa Arab, dan kesalahan pembacaan Al- Qur’an. Ali menyuruh Abu al-Aswad al-Duali untuk menyusun kaidah-kaidah bahasa Arab. Hal ini dilakukan untuk memelihara bahasa Arab dari pencemaran dan menjaga Al-Qur’an dari keteledoran pembacanya. Tindakan khalifah Ali ini dianggap perintis bagi lahirnya ilmu nahwu.
  • 17. Sejarah Ulumul Qur’an • Pada zaman Bani Umayyah, kegiatan para sahabat dan tabi’in terkenal dengan usaha- usaha mereka yang tertumpu pada penyebaran ilmu-ilmu Al-Qur’an melalui jalan periwayatan dan pengajaran secara lisan, bukan melalui tulisan atau catatan. Kegiatan-kegiatan ini dipandang sebagai persiapan bagi masa pembukuannya. Orang yang paling berjasa dalam usaha periwayatan ini adalah khalifah yang empat, Ibn Abbas, Ibn Mas’ud, Zaid Ibn Tsabit, Abu Musa al-Asy’ari, Abdullah Ibn al-Zubair dari kalangan sahabat. Sedangkan dari kalangan tabi’in ialah Mujahid, Atha’, Ikrimah, Qatadah, Al-Hasan al-Bashri, Sa’id Ibn Jubair, dan Zaid Ibn Aslam di Madinah. Kemudian Malik bin Anas dari generasi tabi’tabi’in. Mereka semuanya dianggap sebagai peletak batu pertama bagi apa yang disebut ilmu tafsir, ilmu asban al-nuzul, ilmu nasikh dan mansukh, ilmu gharib al- Qur’an dan lainnya.
  • 18. Sejarah Ulumul Qur’an Pada abad ke-3 terkenal seorang tokoh tafsir, yaitu Ibn Jarir al-Thabari. Dia orang pertama membentangkan berbagai pendapat dan mentarjih sebagiannya atas lainnya. Ia juga mengemukakan I’rab dan istinbath ( penggalian hukum dari al-Qur’an). Di abad ini juga lahir ilmu asbab al-Nuzul, ilmu nasikh dan mansukh, ilmu tentang ayat-ayat Makiyah dan Madaniyah. Pada abad ini pula Abul Aswad ad-Dualy membuat kaidah i'rab Arab yang memberikan harakat pada bahasa Arab. Berikut ini karya ulama pada abad ke-3, yaitu: 1. Kitab Asbab al-Nuzul karangan Ali Ibn Al-Madini 2. Kitab nasikh dan mansukh, Qiraat dan keutamaan Al-Qur’an disusun oleh Abu ‘Ubaid al- Qasim Ibn Salam. 3. Kitab tentang ayat-ayat Makiyah dan Madaniyah karya Muhammad Ibn Ayyub al Dharis.
  • 19. Sejarah Ulumul Qur’an Di abad ke-4 lahir ilmu gharib al-Qur’an dan beberapa kitab Ulumul Qur’an. Adapun Ulama ulumul Qur’an pada masa ini adalah: 1. Abu Bakar Muhammad Ibn al-Qasim al-Anbari, kitabnya ‘Ajaib Ulumul Qur’an. Isi kitab ini tentang keutamaan Al-Qur’an, turunnya atas tujuh huruf, penulisan mushaf- mushaf, jumlah surah, ayat dan kata–kata Al-Qur’an. 2. Abu al-Hasan al-‘Asy’ari, kitabnya Al-Mukhtazan fi Ulumul Qur’an 3. Abu Bakar al-Sijistani, kitabnya Gharib al-Qur’an 4. Muhammad Ibn Ali al- Adfawi, kitabnya Al- Istighna fi Ulumul Qur’an
  • 20. Sejarah Ulumul Qur’an Di abad ke-5 muncul pula tokoh dalam ilmu qiraat. Adapun para tokoh serta karyanya adalah : 1. Ali Ibn Ibrahim Ibn Sa’id al- Hufi, kitabnya Al- Burhan fi Ulumul Qur’an dan I’rab Al- Qur’an 2. Abu Amr al- Dani, kitabnya Al-Taisir fi al-Qiraat al-Sab’I dan Al- Muhkam fi al- Nuqath 3. Al- Mawardi, kitabnya tentang amtsal Qur’an.
  • 21. Sejarah Ulumul Qur’an Pada abad ke-6 lahir pula ilmu Mubhamat al-Qur’an. 1. Abu Qasim Abdur Rahman al- Suahaili mengarang Mubhamat al-Qur’an. Ilmu ini menerangkan lafaz-lafaz Al-Qur’an yang maksudnya apa dan siapa tidak jelas. 2. Ibn al-Jauzi menulis kitab Funun al- Afnan Fi ‘Aja’ib al-Qur’an dan kitab Al- Mujtaba fi Ulum Tata’allaq bi al-Qur’an
  • 22. Sejarah Ulumul Qur’an Pada abad ke-7 1. Ibn Abd al-Salam yang terkenal dengan sebutan Al’Izz mengarang kitab Majaz al-Qur’an. 2. ‘Alam al- Din al- Sakhawi mengarang tentang Qiraat. Ia menulis kitab Hidayah al- Murtab fi al- Mutasyabih. 3. Abu Syamah Abd al-Rahman Ibn Ismail al- Maqdisi, menulis kitab Al- Mursyid al- Wajiz fi ma Yata’allaq bi al- Qur’an al- ‘Aziz.
  • 23. Sejarah Ulumul Qur’an Pada abad ke-8 H muncul beberapa ulama yang menyusun ilmu-ilmu baru tentang Al- Qur’an, seperti berikut ini: 1. Ibn Abi al- Ishba’, kitabnya tentang badai al-Qur’an. Ilmu ini membahas berbagai macam keindahan bahasa dalam al-Qur’an. 2. Ibn Qayyim, menulis tentang Aqsamul Qur’an 3. Najamuddin al-Thufi, menulis tentang Hujaj al-Qur’an. Isi kitab ini tentang bukti-bukti yang dipergunakan Al-Qur’an dalam menetapkan suatu hukum 4. Abu Hasan al-Mawardi menyusun ilmu amstal al-Qur’an 5. Badruddin al-Zarkasyi, kitabnya Al- Burhan fi Ulum Al-Qur’an.
  • 24. Sejarah Ulumul Qur’an Pada abad ke- 9 muncul beberapa ulama melanjutkan perkembangan ilmuilmu Qur’an, yaitu: 1. Jalaluddin al- Bulqini, kitabnya Mawaqi’ al- Ulum min Mawaqi’ al- Nujum. Menurut Al- Suyuthi, Al-Buqini dipandang sebagai ulama yang mempelopori penyusunan Ulumul Qur’an yang lengkap. Sebab dalam kitabnya tercakup 50 macam ilmu Al-Qur’an 2. Muhammad Ibn Sulaiman al-Kafiaji, kitabnya Al-Tafsir fi Qawa’id al-Tafsir. Di dalamnya diterangkan makna tafsir, takwil, al-Qur’an, surat dan ayat. Juga dijelaskan dalam kitabnya itu tentang syarat-syarat menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an. 3. Jalaluddin al-Suyuthi, kitabnya Al-Tahbir fi Ulum al-Tafsir(873 H). Kitab ini memuat 102 macam ilmu-ilmu Al-Qur’an. Menurut sebagian Ulama. Kitab ini dipandang sebagai kitab Ulumul Qur’an yang paling lengkap. Al-Suyuthi merasa belum puas, beliau menyusun lagi sebuah kitab Al-Itqan fi Ulum Al-Qur’an. Di dalam kitab ini terdapat 80 macam ilmu-ilmu Al-Qur’an secara padat dan sistematis. Menurut al- Zarqani kitab ini merupakan kitab pegangan bagi para peneliti dan penulis dalam ilmu ini. Setelah wafatnya Al-Suyuthi tidak terlihat munculnya penulis yang memiliki kemampuan seperti kemampuannya. Sehingga terjadi kevakuman sejak wafatnya Imam Al-Suyuthi sampai dengan akhir abad ke 13 H.2
  • 25. Sejarah Ulumul Qur’an Sejak penghujung abad ke-13 H hingga abad ke -15, perhatian ulama terhadap penyusunan kitab-kitab Ulumul Qur’an kembali bangkit. Di antara Ulama yang menulis tentang Ulumul Qur’an ialah: 1. Syeikh Thahir Al-Jazairi, kitabnya Al-Tibyan li Ba’dh Al- Mabahits Al-Muta’alliqah bi Al-Qur’an. 2. Muhammad Jamaluddin Al-Qasimi (1332 H) kitabnya, Mahaasin Al-Takwil 3. Muhammad Abd Al-‘Azhim Al-Zarqani, kitabnya Manaahil Al-‘Irfan Fi ‘Ulum Al- Qur’an. 4. Musthafa Shadiq Al-Rafi’, kitabnya I’jaz Al-Qur’an 5. Sayyid Quttub, kitabnya Al-Thaswir al-Fanni Fi Al-Qur’an dan Fi Zilal Al-Qur’an 6. Muhammad Rasyid, kitabnya Tafsir al-Mannar 7. Shubhi al-Shalih, kitabnya Mabaahits Fi Ulum Al-Qur’an 8. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqi, kitabnya ilmu-ilmu Qur’an 9. Rif’at Syauki Nawawi dan Ali Hasan, kitabnya Pengantar ilmu Tafsir 10. M. Quraish Shihab, kitabnya membumikan Al-Qur’an.
  • 26. Mushaf Uthmani yang masih disimpan di sebuah Masjid Tashkent, Uzbekistan.
  • 27. Hiasan halaman depan al-Quran pada abad ke-10, diperkirakan berasal dari Mesir.
  • 28. Al-Quran abad ke-13 dari Granada, Spanyol, bahan perkamen, 60 jilid. Teks yang ditulis dengan tulisan maghribi, sedangkan nama surah ditulis dengan khat kufi Barat (western kufic).
  • 29. Penulisan Mushaf di Indonesia • Mushaf al-Quran cetakan tertua berasal dari Palembang, hasil cetak di atas batu (litografi) oleh Haji Muhammad Azhari bin Kemas Haji Abdullah, selesai ditulis pada 21 Ramadhan 1264 • Kemudian pada tahun 1947 Salim Fachry (Dosen Fakultas IAIN Jakarta, meninggal 1987) berasal dari Langkat, Sumatera Utara, telah menulis Mushaf Pusaka atas perintah Presiden Soekarno. Karya monumentalnya ini sekarang menjadi koleksi Bayt al-Quran & Museum Istiqlal, TMII, Jakarta. • Muhammad Abdurrazaq Muhili, adalah seorang penulis Mushaf Standar Indonesia, selesai pada 1988/1408 H.
  • 30. Mushaf cetakan Muhammad Azhari Palembang, Sumatera Selatan, pada tahun 1848.
  • 31. Penulisan Mushaf di Indonesia • Muhammad Syadzali Sa’ad yang selesai menyalin mushaf al-Quran pada tahun 1973-1975 dan disahkan pada tahun 1984 sebagai Mushaf al-Quran standar Indonesia (Uthmani). Muhammad Syadzali juga menulis "Mushaf Indonesia" atas pesanan Ibnu Sutowo (tokoh pengembang Pertamina, Menteri Minyak dan Gas Bumi Indonesia masa Soekarno), selesai pada tahun 1979.
  • 32. Mushaf al-Quran Standar Indonesia hasil karya Muhammad Syadzali Sa'ad tahun 1984.
  • 33. Tafsir Al Qur’an Upaya penafsiran Al-Qur'an telah berkembang sejak zaman hidupnya nabi Muhammad, saat itu para sahabat dapat menanyakan kepada sang Nabi jika memerlukan penjelasan atas ayat tertentu. Kemudian setelah wafatnya nabi Muhammad hingga saat ini, usaha menggali lebih dalam ayat-ayat Al-Qur'an terus berlanjut. Metodologi yang umum digunakan para mufassirin berupa metode analitik, tematik, hingga perbandingan antar ayat, dan dengan mengetahui asbabu nuzul nya al qur'an, adalah cara untuk menafsirkan al qur'an
  • 34. Tafsir Al Qur’an Terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia: 1. Al-Qur'an dan Terjemahannya, oleh Departemen Agama Republik Indonesia, ada dua edisi revisi, yaitu tahun 1989 dan 2002 2. Terjemah Al-Qur'an, oleh Prof. Mahmud Yunus 3. An-Nur, oleh Prof. Dr. T.M. Hasbi Ash-Siddieqy 4. Al-Furqan, oleh A. Hassan guru Persatuan Islam 5. Al-Qur'anu'l-Karim Bacaan Mulia, oleh Hans Bague Jassin
  • 35. Tafsir Al Qur’an Terjemahan Al-Qur'an dalam berbagai bahasa daerah di Indonesia: 1. Al-Ibriz (bahasa Jawa), oleh K. Bisyri Mustafa, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang, pendeklarasi Partai Kebangkitan Bangsa dan sekaligus perancang logo PKB 2. Al-Qur'an dan Terjemahnya Bahasa Sasak (bahasa Sasak), oleh tim penerjemah dari IAIN Mataram 3. Al-Qur'an Suci Basa Jawi (bahasa Jawa), oleh Prof. K.H.R. Muhammad Adnan, Prof. K.H.R. Muhammad Adnan merupakan pendiri PTAIN, kini UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 4. Qur'an bahasa Sunda oleh K.H. Qomaruddien Shaleh 5. Qur'an Kejawen (bahasa Jawa), oleh Kemajuan Islam Jogyakarta 6. Qur'an Suadawiah (bahasa Sunda) 7. Terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Bugis (huruf lontara), oleh KH Abdul Muin Yusuf pendiri Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqaa
  • 36. Sumber • Ulumul Qur’an (Kajian Sejarah dan Perkembangannya) oleh Abd. Gani Isa, Dosen Fak.Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN Ar-Raniry, Aceh • Jurnal Sejarah Penulisan Mushaf Al-Qur’an Nusantara, oleh Makmur Haji Harun dkk., Fakultas Bahasa dan Komunikasi, Universitas Pendidikan Sultan Idris, Malaysia • https://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an • https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/18/02/21/p4hlim313-sejarah- tafsir-alquran-dan-perkembangannya-di-indonesia