Dokumen tersebut membahas beberapa kriteria penilaian investasi yang digunakan untuk menilai kelayakan suatu investasi, seperti Net Present Value (NPV), Equivalent Annual Cost (EAC), Profitability Index, Internal Rate of Return (IRR), Modified Internal Rate of Return (MIRR), dan Payback Period. Kriteria-kriteria tersebut digunakan untuk menentukan apakah suatu investasi akan menguntungkan atau merugikan perusahaan.
1. INVESTMENT DECISION CRITERIA
oleh :
Ajeng Taufina Ramadhanti
D III Kebendaharaan Negara 3-04/02
4301170049
Investment decision criteria digunakan untuk menilai kelayakan dari sebuah investasi,
apakah akan menguntungkan bagi perusahaan atau justru akan merugikan bagi
perusahaan. Dalam penilaiannya akan digunakan beberapa metode yang akan dibahas
lebih lanjut dalam tulisan ini.
A. KONSEP PENGANGGARAN MODAL
Penganggaran modal merupakan proses yang mencakup seluruh kegiatan
perencanaan penggunaan dana yang bertujuan untuk mendapat manfaat pada
periode yang akan datang.
Proses penganggaran modal dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase 1 dan 2. Pada fase
1 perusahaan mengidentifikasi investasi mana yang memberikan peluang besar
bagi perusahaan. Pada fase 2 perusahaan menilai kesempatan investasi yang
dapat memberikan gambaran mengenail darimana uang akan didapat untuk
investasi tersebut.
B. NET PRESENT VALUE
Net Present Value atau NPV digunakan untuk mengukur nilai sekarang (present
value) dari nilai kas masuk dan kas keluar. Selain itu, NPV juga dapat memberi
kita informasi tentang estimasi jumlah kekayaan yang akan dihasilkan dari
sebuah proyek investasi. Dalam perhitungannya, bila NPV bernilai poristif
2. berarti investasi tersebut aharus diterima karena berarti investasi tersebut baik
bagi perusahaan. Sebaliknya, bila NPV bernilai negatif berarti investasi tersebut
harus ditolak karena tidak akan menguntungkan bagi perusahaan.
Cara menghitung NPV :
CF = Cash Flow
k = Discount Rate
Contoh :
Sebuah proyek membutuhkan investasi awal sebesar $5.000.000. Manajemen
perusahaan mengestimasi bahwa perusahaan harus menghasilkan cashflow di
tahun I sebesar $700.000, tahun II sebesar $850.000, tahun III sebesar
$1.000.000, tahun IV sebesar $2.500.000, dan tahun V sebesar $3.000.000
dengan tingkat diskonto sebesar 25%. Apakah investasi tersebut akan
menguntungkan bagi perusahaan?
Jawab :
NPV = -$5.000.000 + (($700.000 : (1,25)1
) + (($850.000 : (1,25)2
) +
(($1.000.000 : (1,25)3
+ (($2.500.000 : (1,25)4
) + $ (($3.000.000 : (1,25)5
)
= -$5.000.000 + $560.000 + $544.000 + $512.000 + $1.024.000 + $983.040
= -$1.376.000
NPV dari investasdi tersebut bernilai negatif, jadi bisa disimpulkan bahwa
investasi tersebut tidak menguntungkan baghi perusahaan sehingga harus ditolak.
+
+−=
nk
CFn
CFNPV
*)1(
0
3. C. EQUIVALENT ANNUAL COST
Equivalent Annual Cost atau EAC digunakan untuk menentukan investasi mana
yang lebih menguntungkan bagi perusahaan dari beberapa investasi dengan umur
manfaat yang berbeda. Bila umur investasi sama, maka perusahaan harus
memilih investasi dengan NPV yang lebih tinggi. Bila umur investasi berbeda,
maka perusahaan harus memilih investasi dengan nilai EAC yang lebih rendah.
Cara menghitung EAC :
k = Discount Rate
Contoh :
Berapakah nilai EAC untuk sebuah mesin yang bernilai $60.000, membutuhkan
biaya pemeliharaan sebesar $3000 per tahun dengan masa manfaat 2 tahun
dengan tingkat diskonto 2% dan tidak ada nilai sisa.
Jawab :
EAC = -$60.000 + $3.000 ((1-(1/(1,02)2
) : 0,02)
= -$60.000 + $144.175,3172
= $84.175,31719
D. OTHER INVESTMENT CRITERIA
1. Profitability Index
PVAnnuity
PVofCost
EAC =
4. PI merupakan rasio biaya-manaat yang diukur dengan present value dari
future cash flow dibagi dengan pengluaran kas awal. Biasanya digunakan
sebagai ukuran untuk memilik salah satu dari beberapa alternatif investasi
karena keterbatasan perusahaan.
Bila nilai PI > 1 berarti investasi tersebut baik bagi perusahaan karena
menguntungkan. Namun, apabila PI < 1 berarti investasi tersebut tidak baik
bagi perusahaan.
2. Internal Rate of Return
IRR adalah discount rate untuk membuat proyek investasi memiliki NPV
sama dengan 0. NPV kas keluar akan sama dengan NPV kas masuk. Sebuah
proyek harus diterima bila IRR > dari discount rate yang diinginkan investor.
Sebaliknya, sebuah proyek harus ditolak bila IRR < discount rate yang
diinginkan investor.
3. Modified Internal Rate of Return
Pada keadaan tertentu sebuah proyek bisa saja memiliki lebih dari satu IRR.
Apabila terjadi hal seperti itukita menggunakan MIRR. Caranya adalah
dengan mempresent valuekan future cash flow yang bernilai negatif
menggunakan discount rate yang diinginkan investor (required rate of return).
Kemudian dhitung MIRR-nya dengan cara yang sama dengan menghitung
IRR.
hOutlayInitialCas
owPVofcashFl
PI =
0
)1(
0 =
+
+= MIRR
CFn
CFNPV
0
)1(
0 =
+
+= IRR
CFn
CFNPV
5. CF = Future cash flow yang di present valuekan dengan required rate of
return
4. Payback Period
Payback Period adalah kriteria yang digambarkan sebagai jumlah tahun yang
diperlukan agar kita mendapat payback dari initial cash outlay (investasi
awal yang dikeluarkan). Dengan kata lain, payback period mengukur
seberapa cepat) suatu proyek akan mengembalikan biaya investasi awal yang
kita bayarkan.
Payback period memiliki 3 batasan, yaitu :
i. Perhitungannya tidak dipengaruhi oleh time value of money, jadi
arus kas sekarang sama dengan arus kas 3 tahun mendatang
ii. Perhitungannya mengabaikan cash flow yang dihasilkan oleh proyek
di luar batas akhir payback period
iii. Tidak ada cara jelas untuk mendefinisikan standar pemisahan untuk
payback period yang diikat ke nilai penciptaan potensila dari sebuah
investasi.
Contoh :
Bila investasi awal sebuah proyek software sebesar $60000 dan tiap
tahunnya proyek tersebut menghasilkan cash flow sebesar $10000, maka
payback periodnya adalah $60000 : $10000, yaitu 6 tahun.