2. Albert Bandura
4 Des 1925-26 Jul 2021
Gelar doktor dalam bidang Psikologi Klinis
dari University of Lowa
Arah pemikirannya di pengaruhi oleh tulisan
Miller dan Dollard (1941) yang berjudul
Social Learning And Imitation
Pada beberapa publikasinya, Bandura telah
mengelaborasi proses belajar sosial dengan
faktor-faktor kognitif dan behavioral yang
memengaruhi seseorang dalam proses
belajar sosial.
3. Definisi
Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory) merupakan penamaan baru dari Teori
Belajar Sosial (Social Learning Theory)
Individu-individu juga melihat model-model atau contoh-contoh untuk
mempelajari kegunaan dan kesesuaian perilaku-perilaku akibat dari
perilaku yang di modelkan, kemudian mereka bertindak sesuai dengan
keyakinan tentang kemampuan mereka dan hasil yang diharapkan dari
tindakan mereka
Dengan mengamati orang lain, manusia memperoleh
pengetahuan, aturan-aturan, keterampilan-keterampilan,
strategi-strategi, keyakinan-keyakinan, dan sikap-sikap.
Teori social kognitif merupakan teori yang menonjolkan
gagasan bahwa pembelajaran manusia terjadi dalam
lingkungan sosial
4. Skema Hubungan dalam Teori Kognitif Sosial
dan
direpresentasikan
sbg panduan untuk
bertindak (perilaku)
Individu belajar
dari lingkungan
dan
menghasilkan
pengetahuan
secara kognitif
Bandura, A. a. Self-Efficacy: Toward a unifying theory of behavior change. (Psychological
Review, 84, 1977) hlm. 191-215
Bandura menghipotesiskan bahwa baik tingkah laku, lingkungan dan kejadian-
kejadian internal pada pembelajar yang mempengaruhi persepsi dan aksi adalah
merupakan hubungan yang saling berpengaruh (interlocking)
5. Teori kognitif sosial menyatakan bahwa:
Tingkah laku manusia bukan semata-mata bersifat refleks atau
otomatis, melainkan juga merupakan akibat dari reaksi yang
timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema
kognitif. Menurut bandura, sebagian besar tingkah laku manusia
dipelajari melalui peniruan (imitation) maupun penyajian contoh
perilaku (modelling)
Peniruan atau meniru sesungguhnya tidak tepat untuk
mengganti kata modeling, karena modeling bukan sekedar
menirukan atau mengulangi apa yang dilakukan orang
model (orang lain), tetapi modeling melibatkan
penambahan dan atau pengurangan tingkah laku yang
teramati, menggeneralisir berbagai pengamatan sekaligus,
melibatkan proses kognitif.
Pemodelan
6. Teori Imitasi
Perilaku Instrumental
Proses imitasi menjadi dorongan untuk membentuk perilaku dan mengurangi
dorongan (pengkondisian dari orang lain).
Pengkondisian
Perilaku ditiru dan diperkuat dengan pembentukan diri
Perkembangan
Individu meniru tindakan sesuai dengan tingkat berpikir (kognisi) nya
Anak-anak boleh meniru tindakan yang mereka pahami, tetapi mereka tidak boleh meniru
tindakan yang tidak sesuai dengan struktur kognitif mereka
Naluri
Tindakan yang diamati kemudian menimbulkan dorongan/keinginan secara naluriah untuk
meniru Tindakan tersebut (teori behavioristik menolak gagasan ini karena memandang
“naluri” dihasilkan dari proses pelatihan dan karena dipelajari
7. Fungsi Pemodelan
Fasilitasi Respon
Dorongan social (Tindakan)
menciptakan bujukan motivasi bagi
pengamat untuk memodelkan
tindakan tersebut.
Chartrand (1999) Chameleon effect
sebagai bukti bahwa individu secara
tidak sadar meniru perilaku dan
tingkah laku orang lain di
lingkungan social mereka.
Perilaku yang dimodelkan
menciptakan pemahaman pada
pengamat bahwa mereka akan
mengalami konsekuensi yang sama
jika melakukan tindakan tersebut.
Fungsi ini dan fungsi fasilitasi
respon memiliki kesamaan yaitu
menunjukkan perilaku yang
mencerminkan Tindakan yang
dipelajari orang.
Perbedaan: fasilitas respon
cenderung perilaku yang diterima
secara social, sedangkan fungsi ini
lebih ke arah moral dan hukum
yang menunjukkan konsekuensi
Tindakan yang dimodelkan
menimbulkan proses yang meliputi
perhatian, retensi, produksi dan
motivasi
Penghambatan &
disinhibisi
Pembelajaran
Observasi
Perhatian: Individu diarahkan untuk memperhatikan tugas yang relevan secara
fisik, membagi aktivitas yang kompleks, menggunakan model yang kompeten,
menunjukkan kegunaan perilaku yang dimodelkan
Retensi: (penyimpanan) ditingkatkan dengan melatih informasi yang akan
dipelajari, pengkodean dalam bentuk visual dan simbolis, menghubungkan materi
baru dengan informasi sebelumnya disimpan dalam memori
Produksi: perilaku yang dihasilkan dibandingkan dengan representasi konseptual
seseorang. Melalui proses kogniti akan membantu seseorang memperbaiki
kekurangan dalam perilakunya
Motivasi: konsekuensi dari perilaku yang dimodelkan menginformasikan pengamat
tentang nilai-nilai. Sehingga akan melahirkan motivasi dan meningkatkan efikasi
diri
8. Teori kognitif social menyajikan perspektif
bahwa setiap individu dapat belajar untuk
menetapkan tujuan dan mengatur sendiri
kognisi, emosi, perilaku, dan lingkungan
mereka dengan cara memfasilitasi
pencapaian tujuan tsb
9. Bagaimana cara
memfasilitasi diri
yang dimaksud
dalam teori ini?
Pengamatan
Diri
Penilaian
Diri
Reaksi
Diri
(Bandura, 1986; Kanfer & Gaelick,
Proses individu
melakukan,
mempertahankan, dan
mempengaruhi melalui
perilaku dan kognisi
Self regulation adalah
menunjuk kepada
1) Struktur kognitif yang
memberi referensi
tingkah laku dan
hasil belajar,
2) Sub proses kognitif
yang merasakan,
mengevaluasi, dan
pengatur tingkah laku
kita
“goal setting” dan “self evaluation”
10. Pembelajaran Keterampilan Kognitif
Instruksi Diri
Pemodelan
Kognitif
Pemodelan kognitif menggabungkan penjelasan model dan
demonstrasi dengan verbalisasi dari pemikiran dan alasan untuk
melakukan Tindakan.
Rosenthal & Zimmerman (1978) membuktikan bahwa pemodelan
kognitif yang dikombinasikan dengan penjelasan lebih efektif dalam
mengajarkan keterampilan dibandingkan hanya sekedar penjelasan
Instruksi diri umumnya digunakan untuk memperlambat laju kinerja
anak yang biasanya pada anak dengan gangguan perhatian, hiperaktif,
atau masalah perilaku lain yang dapat menyebabkan anak frustasi.
Pemodelan kognitif: Orang dewasa memberitahukan anak apa yang harus
dilakukan anak tsb
Bimbingan terbuka: Anak melakukan dibawah arahan orang dewasa
Bimbingan diri yang terbuka: Anak melakukan sambil
menginstruksikan diri sendiri
Bimbingan diri terang-terangan memudar: anak membisikkan instruksi
saat melakukan tugas
Instruksi diri terselubung: anak melakukan dan dibimbing dengan cara
berbicara sendiri dalam keheningan
11. Faktor-factor yang mempengaruhi Pembelajaran dan Kinerja Observasional
Ciri Efek pada Pemodelan
Status
perkembangan
Terjadi perbaikan dengan adanya pengembangan, yaitu perhatian yang lebih lama dan
peningkatan kapasitas untuk memproses informasi, menggunakan strategi, membandingkan
kinerja melalui representasi memorial
Prestise model
dan kompetensi
Terjadi pembelajaran melalui nilai-nilai fungsional yang diamati karena pengamat memiliki
kecenderungan mempelajari Tindakan yang diyakini perlu dilakukan
Konsekuensi
model
Terjadi Pembelajaran tentang kesesuaian perilaku dan hasil Tindakan. Konsekuensi yang
dihasilkan akan berdampak pada motivasi pengamat untuk melakukan ada menghindari
Harapan hasil Terjadi kecenderungan melakukan tindakan yang diyakini pengamat sebagai suatu Tindakan
yang menghasilkan manfaat
Penetapan tujuan Terjadi kecenderungan pengamat untuk memperhatikan model yang menunjukkan perilaku
yang relevan dengan tujuan pengamat
Nilai Terjadi kecenderungan pengamat memperhatikan model yang menurut pengamat penting
dan berguna bagi dirinya
Efikasi diri Terwujud rasa percaya diri melalui proses pengamatan bahwa dirinya juga mampu belajar
dan melakukan perilaku yang dimodelkan
12. Agar pembelajar sukses,
instruktur/guru/dosen harus……
Menghadirkan model yang mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap pembelajar
Mengembangkan “self of mastery”
Mengembangkan “self efficacy”
Reinforcement bagi pembelajar
“Kekuatan Diri”
Kemampuan mencari atau menggali potensi yang tersimpan di
dalam diri dan mengubahnya menjadi sesuatu yang dapat
dikembangkan
“Percaya Diri”
Kepercayaan seseorang akan kemampuannya dalam
menuntaskan suatu hal dengan sukses.