Pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk meningkatkan peran dan kompetensinya, guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.
Fungsi pengelolaan kelas sangat mendasar sekali karena kegiatan guru dalam mengelola kelas meliputi kegiatan mengelola tingkah laku siswa dalam kelas, menciptakan iklim sosio emosional dan mengelola proses kelompok, sehingga keberhasilan guru dalam menciptakan kondisi yang memungkinkan indikatornya proses belajar mengajar berlangsung secara efektif.
Metode role playing dapat mendorong siswa bermain peran melalui dialog dan interaksi sehingga dapat menghasilkan keterampilan berbicara seperti mengucapkan bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, atau menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
Metode role playing adalah metode yang dilakukan oleh dua orang siswa atau lebih dengan cara mengarahkan peserta didik untuk memainkan suatu peran sesuai dengan peran yang telah berikan oleh pendidik dalam suatu peristiwa.
Pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk meningkatkan peran dan kompetensinya, guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.
Fungsi pengelolaan kelas sangat mendasar sekali karena kegiatan guru dalam mengelola kelas meliputi kegiatan mengelola tingkah laku siswa dalam kelas, menciptakan iklim sosio emosional dan mengelola proses kelompok, sehingga keberhasilan guru dalam menciptakan kondisi yang memungkinkan indikatornya proses belajar mengajar berlangsung secara efektif.
Metode role playing dapat mendorong siswa bermain peran melalui dialog dan interaksi sehingga dapat menghasilkan keterampilan berbicara seperti mengucapkan bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, atau menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
Metode role playing adalah metode yang dilakukan oleh dua orang siswa atau lebih dengan cara mengarahkan peserta didik untuk memainkan suatu peran sesuai dengan peran yang telah berikan oleh pendidik dalam suatu peristiwa.
Keterampilan bertanya
Keterampilan memberikan penguatan
Keterampilan mengadakan variasi
Keterampilan mejelaskan
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan membimbing kelompok kecil
Keterampilan mengelolah kelas
Keterampilan mengajar kelompok kecil perorangan
Keterampilan mengembangkan dalam menggunakan media
Keterampilan mengembangkan ESQ
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. Keterampilan Dasar Mengajar
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Bertanya Dasar dan Lanjut
Memberi Penguatan
Mengadakan Variasi
Menjelaskan
Membuka dan Menutup Pelajaran
Memimpin Diskusi Kelompok Kecil
Mengelola Kelas
Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
KETERAMPILAN UTUH DAN TERINTEGRASI
Isthifa Kemal, M.Pd
4. A. Keterampilan Bertanya Dasar
1. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu
peserta didik terhadap materi pembelajaran;
2. Memusatkan perhatian peserta didik terhadap
fokus permasalahan yang sedang dibahas;
3. Meningkatkan aktivitas belajar peserta didik;
4. Meningkatkan kemampuan berpikir peserta
didik dari kemampuan berpikir tingkat rendah ke
tingkat yang lebih tinggi;
5. Membantu peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang telah disepakati.
Isthifa Kemal, M.Pd
6. Komponen
Keterampilan Bertanya Dasar
Hal-hal yang harus diperhatikan
1.Kehangatan dan keantusiasan
2.Kebiasaan yang harus dihindari :
Menjawab pertanyaan sendiri
Mengulang jawaban peserta didik
Mengajukan pertanyaan secara berulang-ulang
Meminta jawaban secara serempak dari peserta
didik
Isthifa Kemal, M.Pd
7. Keterampilan Bertanya Lanjut
1. Mengembangkan kemmapuan peserta didik dalam
menemukan, mengorganisasi, dan menilai informasi
yang didapatnya
2. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
membentuk
dan
mengungkapkan
pertanyaanpertanyaan yang didasarkan atas informasi yang
lengkap dan relevan
3. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan ideide, dan mengemukakan ide-ide kepada temantemannya secara timbal balik
4. Memberikan kesempatan kepada semua peserta didik
untuk memperoleh sukses melebihi yang bisa
dicapainya.
Isthifa Kemal, M.Pd
8. Komponen
Keterampilan Bertanya Lanjut
1.
Pengubahan tuntutan tingkatan kognitif dalam menjawab
pertanyaan
2. Pengaturan urutan pertanyaan
3. Penggunaan pertanyaan pelacak
a. Klasifikasi
b. Meminta peserta didik memberikan alasan
c. Meminta kesepakatan pandangan
d. Meminta ketepatan jawaban
e. Meminta jawaban yang lebih relevan
f. Meminta contoh
g. Meminta jawaban yang lebih kompleks
4. Peningkatan terjadinya interaksi
Isthifa Kemal, M.Pd
9. B. Keterampilan Memberi Penguatan
1. Meningkatkan perhatian peserta didik
2. Membangkitkan dan memelihara motivasi belajar
peserta didik
3. Memberi kemudahan belajar kepada peserta didik
4. Mengontrol dan memodifikasi tingkah laku peserta didik
yang kurang positif serta mendorong munculnya tingkah
laku yang produktif
5. Mengarahkan kepada cara berpikir yang baik dan
inisiatif pribadi
Isthifa Kemal, M.Pd
11. Komponen
Keterampilan Memberi Penguatan
1.
2.
3.
4.
5.
Penguatan Verbal
Penguatan Gestural (mimik/gerak badan)
Penguatan dengan cara mendekati
Penguatan dengan sentuhan
Penguatan dengan kegiatan yang
menyenangkan
6. Penguatan berupa tanda atau benda
7. Penguatan tak penuh
Isthifa Kemal, M.Pd
12. C. Keterampilan Mengadakan Variasi
1. Memelihara dan meningkatkan perhatian peserta didik
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan aspek belajar;
2. Meningkatkan kemungkinan berfungsinya motivasi dan
rasa ingin tahu peserta didik melalui kegiatan investigasi
dan eksplorasi;
3. Membentuk sikap[p positif terhadap guru dan sekolah
4. Kemungkinan dilayaninya peserta didik secara
individual, sehingga memberikan kemudahan belajar;
5. Mendorong aktivitas belajar atau cara belajar peserta
didik yang berkadar tinggi dengan cara melibatkan
peserta didik melalui berbagai kegiatan atau
pengalaman belajar yang menarik
Isthifa Kemal, M.Pd
13. Prinsip
Keterampilan Mengadakan Variasi
1. Perubahan yang digunakan harus bersifat
efektif
2. Penggunaan teknik mengadakan variasi harus
lancar dan tepat
3. Penggunaan komponen-komponen variasi
harus benar-benar terstruktur dan direncanakan
sebelumnya
4. Penggunaan komponen mengadakan variasi
harus luas dan spontan berdasarkan balikan
dari peserta didik
Isthifa Kemal, M.Pd
14. Komponen
Keterampilan Mengadakan variasi
1. Variasi dalam gaya mengajar
a. Penggunaan variasi suara
b. Pemusatan perhatian
c. Kesenyapan
d. Mengadakan kontak pandang
e. Gerakan badan dan mimik
f.
Perubahan posisi
2. Variasi dalam penggunaan media dan bahan pelajaran
a. visual
b. audio
c. Taktik/manipulatip
3. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa
a. klasikal
b. kelompok
c. perorangan
d. Diskusi, latihan, demonstrasi
Isthifa Kemal, M.Pd
15. D. Keterampilan Menjelaskan
APA?
MENYAJIKAN INFORMASI: TERORGANISASI,
SISTEMATIS, MUDAH DIPAHAMI
TUJUAN:
MEMBANTU SISWA MEMAHAMI KONSEP,
BERNALAR, TERLIBAT DALAM BERPIKIR
MENDAPAT BALIKAN
Isthifa Kemal, M.Pd
17. Prinsip Keterampilan Menjelaskan
DAPAT DIBERIKAN PADA AWAL, TENGAH,
AKHIR PELAJARAN
RELEVAN DENGAN TUJUAN
MATERI BERMAKNA
SESUAI DENGAN KEMAMPUAN & LATAR
BELAKANG SISWA
Isthifa Kemal, M.Pd
18. E. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
TUJUAN
TUJUAN
1. memotivasi
2. menjelaskan batas
tugas
3. menjelaskan
hubungan materi
4. mengetahui tingkat
pemahaman
KOMPONEN
KOMPONEN
MEMBUKA
MENUTUP
menarik
perhatian
menimbulkan
motivasi
memberi
acuan
membuat
kaitan
meninjau
kembali
mengevaluasi
penguasaan
memberikan
tindak lanjut
Isthifa Kemal
19. F. Keterampilan Memimpin Diskusi
Kelompok Kecil
DISKUSI KELOMPOK KECIL:
Peserta: 3 – 9 orang
Punya tujuan / topik yang jelas
Interaksi tatap muka
Berlangsung sistematis
Arena berbagi informasi, berlatih kerjasama
mengambil keputusan
Isthifa Kemal, M.Pd
20. Komponen Keterampilan Memimpin
Diskusi Kelompok Kecil
1. Memusatkan Perhatian
a. Mengemukakan Tujuan
b. Mengemukakan Masalah
c. Menandai Ketidakrelevanan dengan tujuan
d. Merangkum
2. Memperjelas masalah
a. Menguraikan kembali
b. Mengajukan pertanyaan
c. Menguraikan gagasan
3. Menganalisis pandangan siswa
a. Meneliti alasan
b. Memperjelas
Isthifa Kemal, M.Pd
21. Komponen Keterampilan Memimpin
Diskusi Kelompok Kecil
4. Menyebarkan kesempatan partisipasi
a.Memancing pendapat
b.Mencegah pembicaraan serentak
c.Mencegah monopoli
d.Mendorong siswa berkomentar
e.Meminta pendapat
5. Meningkatkan Urunan/hasil pembahasan
a.Mengajukan pertanyaan kunci
b.Memberi contoh
c.Memberi waktu berpikir
d.Menghangatkan suasana
e.Memberi dukungan
6. Menutup diskusi
a.Rangkuman
b.Memberi bayangan tindak lanjut
c.Menilai proses diskusi
Isthifa Kemal, M.Pd
22. Keterampilan Memimpin Diskusi
Kelompok Kecil
Hal-hal yang perlu dihindari:
Topik yang tidak relevan
Mendominasi diskusi
Membiarkan siswa enggan berpartisipasi
Membiarkan penyimpangan
Membiarkan monopoli
Tergesa-gesa
Tidak memperjelas
Gagal menutup diskusi secara efektif
Isthifa Kemal, M.Pd
23. G. Keterampilan Mengelola Kelas
PRINSIP
PENGGUNAAN
Hangat dan antusias
Menantang peserta didik
berpikir
Adanya variasi
Keluwesan
Penekanan hal-hal positif
Penanaman disiplin diri sendiri
HAL YANG PERLU
DIHINDARI
Campur tangan berlebihan
Kesenyapan
kegiatan/pembicaraan karena
ketidaksiapan guru
Ketidaktepatan memulai dan
mengakhiri pelajaran
Penyimpangan
Bertele-tele
Pengulangan tak perlu
Isthifa Kemal, M.Pd
24. Komponen Keterampilan Mengelola Kelas
PENCIPTAAN DAN
PEMELIHARAAN
KONDISI BELAJAR
Menunjukkan sikap tanggap
Membagi perhatian secara
visual dan verbal
Memusatkan perhatian
kelompok
Petunjuk yang jelas
Menegur
Penguatan
PENGENDALIAN
KONDISI BELAJAR
Modifikasi tingkah laku
Pengelolaan/Proses
kelompok
Menemukan dan
mengatasi tingkah laku
yang menimbulkan
masalah
Isthifa Kemal, M.Pd
25. H. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Komponen:
MENGADAKAN PENDEKATAN
SECARA PRIBADI
(1)
hangat dan peka
mendengar dengan simpatik
respon positif
hubungan saling mempercayai
kesiapan membantu
menerima perasaan siswa
mengendalikan situasi
MENGORGANISASIKAN
(2)
Memberikan orientasi
umum
variasi kegiatan
Membentuk kelompok
yang tepat
koordinasi kegiatan
membagi perhatian
mengakhiri kegiatan
Isthifa Kemal, M.Pd
26. Komponen Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
MEMBIMBING DAN
MEMUDAHKAN BELAJAR
(3)
Memberi penguatan
Mengembangkan
supervisi proses awal
Mengadakan supervisi
proses lanjut
Mengadakan supervisi
pemaduan
MERENCANAKAN DAN
MELAKSANAKAN KBM
(4)
Menetapkan tujuan
Merencanakan kegiatan
Berperan sebagai
penasehat
Membantu siswa menilai
kemajuan sendiri
Isthifa Kemal, M.Pd
27. Prinsip Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
variasi pengorganisasian
pilih topik yang sesuai
akhiri dengan rangkuman atau kesimpulan,
pemantapan, laporan dll.
kenali siswa secara individual
beri kesempatan kepada siswa bekerja
secara bebas
Isthifa Kemal, M.Pd