Dokumen tersebut membahas tentang implementasi keterampilan mengajar di kelas, meliputi pengertian implementasi dan keterampilan mengajar, komponen-komponen keterampilan mengajar guru, dan berbagai keterampilan-keterampilan mengajar yang perlu dikuasai oleh seorang guru."
Contoh judul ptk lengkap bahasa indonesia sdn kelas 1 sd kemampuan membaca n...SEDIA PTK
Kami Menyediakan CD KUMPULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH dan PTS yang bisa digunakan sebagai referensi dalam pembuatan karya ilmiah dan juga sebagai referensi untuk kenaikan pangkat, DVD Penelitian Tindakan Kelas Ini untuk Tingkat TK, SD, SMP, SMA Sederajat dengan Format Word, sangat bagus untuk menambah Khazanah Keilmuan Kita Semuanya. Semoga Bermanfaat. Pemesanan Hubungi 085797510051
Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
Contoh judul ptk lengkap bahasa indonesia sdn kelas 1 sd kemampuan membaca n...SEDIA PTK
Kami Menyediakan CD KUMPULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH dan PTS yang bisa digunakan sebagai referensi dalam pembuatan karya ilmiah dan juga sebagai referensi untuk kenaikan pangkat, DVD Penelitian Tindakan Kelas Ini untuk Tingkat TK, SD, SMP, SMA Sederajat dengan Format Word, sangat bagus untuk menambah Khazanah Keilmuan Kita Semuanya. Semoga Bermanfaat. Pemesanan Hubungi 085797510051
Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
Micro berarti kecil, terbatas, sempit.
Teaching berarti mendidik atau mengajar.
Micro Teaching berarti suatu kegiatan mengajar dimana segalanya diperkecil atau disederhanakan. Apa yang dikecilkan atau disederhanakan, yaitu :
Jumlah siswa 5-6 orang
Waktu mengajar 5 – 10 menit
Bahan pelajaran hanya mencakup satu atau dua hal yang sederhana
Ketrampilan mengajar difokuskan beberapa ketrampilan khusus saja.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
4. Konsep
Implementasi
Keterampilan mengajar
Hakikat Keterampilan Mengajar
Lestari (2012)
Keterampilan mengajar guru adalah
“Seperangkat kemampuan kecakapan guru
dalam melatih/membimbing aktivitas dan
pengalaman seseorang serta membantunya
berkembang dan menyesuaikan diri kepada
lingkungan”.
Pentingnya Keterampilan Mengajar
Kegiatan belajar mengajar akan dapat berlangsung
dengan baik dan sukses, jika seorang pendidik
mengajarkan suatu mata pelajaran sudah memiliki
dan menguasai betul berbagai keterampilan guru
dalam mengajar yakni dapat membuka pembelajaran
dengan baik dan dapat menggunakan media
pembelajaran, dapat merespon dengan positif tingkah
laku peserta didik, dan dapat memberikan stimulus,
serta mampu memberikan penjelasan dalam rangkan
meningkatkan kualitas penalaran peserta didik.
Hakikat Implementasi
Kunandar, (2011:233)
Implementasi adalah “Suatu proses penerapan
ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu
tindakan praktis sehingga memberi dampak, baik
berupa perubahan pengetahuan, keterampilan
maupun nilai, dan sikap”.
5. KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Yaitu keterampilan yang bersifat mendasar atau umum yang harus dikuasai oleh
setiap guru, terlepas dari tingkat kelas dan bidang studi yang diajarkannya.
Guru dapat
melaksanakan
perannya dalam
pengelolaan proses
penbelajaran
Pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan
efisien
9. Keterampilan-Keterampilan Mengajar
01 Keterampilan Membuka
Pelajaran
03 Keterampilan
Bertanya
05 Keterampilan
Variasi
07 Keterampilan
Mengelola Kelas
09 Keterampilan
Menutup
Pelajaran
06 Keterampilan
Penguatan
02 Keterampilan
Menjelaskan
08 Keterampilan
Mengajar
Kelompok kecil
atau
Perorangan
04 Keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil dan individu
Hasibuan dan Moejiono (2010:58)
10. 01 Keterampilan
Membuka Pembelajaran
Menciptakan kondisi siap mental untuk belajar bagi peserta
didik
Menciptakan kondisi siap mental
Menarik perhatian
Membangkitkan motivasi
Memberikan acuan ttg kegiatan
pembelajaran
11. Keterampilan Membuka Pelajaran
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran adalah usaha yang
dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan
prakondisi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada
pengalaman belajar yang di sajikan sehingga akan mudah mencapai
kompetensi yang diharapkan.
Secara khusus tujuan membuka pelajaran adalah untuk :
1. Menarik perhatian siswa
2. Menumbuhkan motivasi belajar siswa
Kegiatan dalam membuka pelajaran:
1. Dengan berbagai cara, guru berupaya menarik perhatian semua siswa
2. Menimbulkan motivasi belajar anak, misalnya dengan memancing rasa
ingin tahu anak
3. Memberi acuan tentang hal-hal yang terkait dengan kegiatan
pembelajaran, misal penyampaian tujuan pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, balikan dari siswa
4. Mengungkap sepintas materi yang akan dibahas sebelimnya, sebagai
apersepsi materi yang akan dibahas
12. 02 Keterampilan
Menjelaskan
“Untuk meningkatkan pemahaman dan fungsio nalitas yang
menunjukkan hubungan sebab akibat dari sesuatu yang diketahui
dan yang belum diketahui”
Merencanakan isi pesan
Merencanakan cara penyampaian isi pesan
Merencanakan penerima pesan
Memberikan ilustrasi sesuai dgn latar belakang
pengal;aman
Memberikan contoh untuk memberi penguatan
pengalaman
13. 1. Waktu memberikan penjelasan, guru harus menggunakan
bahasa yang jelas, ringkas, dan efisien, berbicara lancar,
sistematik, dan menarik, serta memperhatikan bagaimana
siswa merespon penjelasan guru.
2. Memberikan contoh atau ilustrasi yang relevan dengan apa
yang dijelaskan dan sesuai dengan karakteristik siswa
3. Memberikan intonasi yang kuat pada hal-hal yang penting
4. Menghindari munculnya kebosanan dengan variasi-variasi
yang tidak membawa penyimpangan dari pokok
pembicaraan
5. Mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa tentang materi
Yang perlu diperhatikan:
14. 03 Keterampilan
Bertanya
“Untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik, seperti :
mengembangkan kemampuan berpikir, meningkatkan partisipasi,
memusat kan perhatian, dan membanghkitkan rasa ingin tahu”
Bertanya dengan penuh antusian dan kehangatan
Mengatur pola lalu lintas pertanyaan (sebaran)
Hindari pertanyaan bermakna ganda atau mem-
bingungkan
Bertanya secara berjenjang
Bertanya untuk menggali
Berikan waktu (secukupnya) untuk menjawab
15. MENGAPA
KETERAMPILAN BERTANYA PENTING?
BERTANYA MERUPAKAN INDIKATOR PROSES
BERPIKIR
KETERAMPILAN BERTANYA TERKAIT DENGAN
KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI
BERTANYA MERUPAKAN FAKTOR DALAM INQUIRY
SAINS
1
2
3
Keterampilan Bertanya
17. 04 Keterampilan
Memimpin
Diskusi
Kelompok Kecil
“Untuk memberi ruang dan peluang bagi peserta didik untuk belajar
secara aktif, partisipatif dalam menguasai dan memecahkan masalah
dan mengembangkan pola pikir positif dalam berinteraksi”
Memberi ruang dan peluang untuk belajar aktif
Memberi ruang dan peluang untuk belajar
menguasai adan memecahkan masalah
Mengembangkan pola pikir interaktif dan positif
18. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok
Keterampilan ini diperlukan jika
dalam pembelajaran, guru
menggunakan metode diskusi.
Diskusi dapat dilakukan dengan:
1. format besar, yaitu anak seluruh
kelas membahas satu topik atau
2. format kelompok kecil, yaitu anak
dalam kelas dibagi menjadi
beberapa kelompok kecil.
19. 05 Mengadakan
Variasi
“Memelihara suasana pembelajaran untuk selalu
menarik/menyenangkan, tidak mem bosankan; dan agar peserta
didik tetap antusias, gairah, penuh perhatian dan berperan serta
aktif dalam pembelajaran”
Variasi interaksi (suara, silence, kontak pandang,
gerakan badan, pemusatan perhatian, posisi
guru/dosen/instruktur di kelas
Variasi penggunaan media pembelajaran
Variasi penggunaan metode pembelajaran
20. 3. Keterampilan Mengadakan Variasi
Adalah keterampilan guru untuk
menjaga agar pembelajaran
tetap kondusif,tidak
membosankan sehingga siswa
menunjukkan sikap antusias dan
ketekunan, serta berpartisipasi
aktif dalam kegiatan
penbelajaran.
21. Jenis
Variasi
Variasi dalam
pola interaksi
Variasi dalam
menggunakan
media
Variasi dalam
penampilan
guru
Variasi dalam
organisasi kelas
Variasi dalam
penggunaan
metode belajar
a. Variasi suara
b. Variasi posisi
c. Variasi jeda bicara
Variasi interaksi (misal interaksi
satu arah atau dua arah, multi
arah)
a. Kadang menggunakan
kadang tidak
b. Variasi jenis media
22. 06 Keterampilan
Penguatan
Untuk memberikan respons dan atau umpan balik baik
berupa dorongan, ganjaran atau koreksi atas perbuatan atau
responnya
Memberikan penguatan verbal (dengan
ungkapan lisan seperti : baik, bagus,
tepat, dsb)
Memberikan penguatan nonverbal
(isyarat) seperti: Anggukan kepala,
acungan ibu jari, jabat tangan, dsb)
23. Keterampilan Memberi Penguatan
01
Penguatan
Verbal
02
Penguatan
Nonverbal
Teknik Pemberian Penguatan
Melalui keterampilan penguatan
(reinforcement) yang diberikan
guru, maka siswa akan terdorong
selamanya untuk memberikan
respons setiap kali muncul
stimulus dari guru.
Ketrampilan penguatan adalah segala
bentuk respons yang merupakan
bentuk dari modifikasi tingkah laku
guru terhadap tingkah laku siswa.
24. Yang harus diperhatikan dalam memberikan penguatan agar
dapat meningkatkan motivasi pembelajaran.
1. Kehangatan dan Keantusiasan
2. Kebermaknaan
3. Gunakan Penguatan yang bervariasi
4. Berikan Penguatan dengan segera
5. Lebih banyak menggunakan penguatan yang bukan benda
daripada benda agar siswa berusaha berbuat baik, bukan
sekedar mengejar hadiah
Yang perlu diperhatikan:
25. 07 Keterampilan
Mengelola
Kelas
“Untuk menciptakan dan memelihara atmosfir pembelajaran lebih
baik dan optimal, dan menjaga situasi pembelajaran terhindar dari
perilaku yang menyimpang”
Keterampilan yang berhubungan dengan menciptakan kondisi belajar yang
optimal :
1. Menunjukkan sikap tanggap
2. Membagi perhatian
3. Memusatkan perhatian kelompok
4. Memberi petunjuk
5. Menegur
Keterampilan yang berhubungan dengan mengembalikan kondisi belajar
yang optimal :
1. Memodifikasi tingkah laku
2. Pengelolaan kelompok
3. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan
masalah
26. Keterampilan Mengelola Kelas
Pengertian
Pengelolaan kelas adalah keterampilan
guru menciptakan dan memelihara
kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya manakala terjadi
hal-hal yang dapat mengganggu
suasana pembelajaran.
Jenis perilaku
Terdapat beberapa jenis perilaku yang
dapat mengganggu iklim belajar
mengajar seperti yang diuraikan di
bawah ini :
1. Tidak adanya perhatian
2. Perilaku menggangu
3. Memusatkan perhatian
4. Memberikan petunjuk dan tujuan yang
jelas
Contents
Here
27. Hangat dan antusias
Menantang peserta didik berpikir
1. Adanya variasi
2. Keluwesan
3. Penekanan hal-hal positif
4. Penanaman disiplin diri sendiri
1. Campurtangan berlebihan
2. Kesenyapan kegiatan/pembicaraan
karena ketidaksiapan guru
3. Ketidaktepatan memulai dan
mengakhiri pelajaran
4. Penyimpangan
5. Bertele-tele
6. Pengulangan tak perlu
PRINSIP
PENGGUNAAN
Isthifa Kemal, M.Pd
HAL YANG PERLU
DIHINDARI
Keterampilan Mengelola Kelas
29. Keterampilan Membimbing Kelompok Kecil dan Perorangan
1. Diskusi kelompok adalah suatu proses
yang teratur yang melibatkan sekelompok
orang dalam interaksi tatap muka yang
informal dengan berbagai pengalaman
atau informasi, pengambilan kesimpulan,
atau pemecahan masalah.
2. Dalam hal tertentu, pembelajaran
dapat dilakukan dengan diskusi
kelompok kecil atau bahkan mungkin
juga harus dilaksanakan secara
perorangan.
3. Dalam hal ini, guru tidak lagi terlalu
dominan.
30. Guru diharapkan memiliki keterampilan :
1. Mengamati dan menentukan siswa yang sekiranya menghadapi
kesulitan atau memerlukan layanan khusus
2. Mengindentifikasi kesulitan atau kebutuhan apa yang dihadapi oleh
anak
3. Memilih pendekatan dan metode yang sesuai dengan karakteristik
anak dan karakteristik permasalahannya
4. Menciptakan kondisi saling mempercayai antara guru dan siswa
5. Membantu anak agar berupaya dapat memcahkan masalahnya
sendiri
Yang perlu diperhatikan:
31. 09 Keterampilan
Menutup
Pembelajaran
Untuk memberi gambaran menyeluruh tentang pengalaman
dan hasil belajar
Melaklukan validasi/merangkum
Mengonsolidasi hal-hal pokok
Mengevaluasi
Memberikan tindak lanjut
32. Ketrampilan Menutup Pembelajaran
Mengevaluasi tingkat
capaian anak, misal
dengan cara:
Memberikan soal tertulis
03
Memberi tindak lanjut, misal
pemberian pekerjaan rumah, dan
sebagainya.
04
Meninjau kembali penguasaan materi
pelajaran siswa dengan cara guru
merangkum inti daripada pelajaran
itu sendiri dan membuat suatu
ringkasan
01
Memberikan dorongan
Psikologis/Sosial. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara memberikan
pujian kepada para siswa
02
kegiatan menutup pelajaran adalah
kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
mengakhiri suatu pelajaran dengan
mengemukakan kembali pokok-pokok
pelajaran.
.
Pengertian
33. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.
TERIMA KASIH!
Implementasi Keterampilan Mengajar
dalam Pembelajaran di Kelas