Pembelajaran efektif dilandasi prinsip berpusat pada peserta didik, mengembangkan kreativitas, dan menyenangkan. Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman dan efektivitas pembelajaran. Implementasinya meliputi persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran yang kreatif, inspiratif, menantang, dan memotivasi.
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
Â
UbD adalah salah satu framework yang dapat dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran yang efekti dan bermakna. UbD memiliki tiga tahap backwrad: 1) desired result; 2 evidence; dan 3) learning experience.
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
Â
UbD adalah salah satu framework yang dapat dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran yang efekti dan bermakna. UbD memiliki tiga tahap backwrad: 1) desired result; 2 evidence; dan 3) learning experience.
PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN AKTIF
(APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA)
Disajikan dalam Kegiatan MGMP IPS Wilayah Kuningan Timur
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/
Lebakwangi, 6 Oktober 2011
PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN AKTIF
(APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA)
Disajikan dalam Kegiatan MGMP IPS Wilayah Kuningan Timur
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/
Lebakwangi, 6 Oktober 2011
Contoh Presentasi Power Point Tentang PendidikanMustofa Thovids
Â
www.PakarPresentasi.com - Inilah salah satu contoh presentasi power point tentang pendidikan yang bisa anda gunakan sebagai referensi dalam membuat presentasi power point untuk mengajar khususnya untuk guru SMA.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Â
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. I C A R E
Introduction
5 menit
Menjelaskan
latar belakang
dan tujuan
Connection
40 menit
• Simulasi
pem-
belajaran
efektif
• Diskusi hasil
simulasi
Application
40 menit
Identifikasi
kegiatan
belajar efektif
Reflection
5 menit
Cek tujuan
Extension
Penugasan - Berlatih
merancang perangkat
pembelajaran efektif
3. 1. Meningkatkan pemahaman hakikat
pembelajaran efektif
2. Menyusun perangkat pembelajaran efektif
(silabus, RPP, bahan ajar)
3. Menyajikan pembelajaran efektif
berpedoman pada RPP yang telah dibuat
TUJUAN
4. RUANG LINGKUP
 Latar Belakang
 Pengertian
 Landasan Hukum
 Pedagogi Pembelajaran Efektif
 Iklim Kelas (Classroom Climate)
 Model-model Pembelajaran Efektif
(Problem Solving, Contructivism, dll)
8. Richard I. Arends
Kemampu
an baru
Pilihan
Pembelajaran
aktif
Masyarakat
Multikultur
Teknologi
Tantangan Mengajar bagi
Guru di Abad 21
Akuntabilitas
Konstruksi
Makna
11. Pembelajaran
Aktif
 Peserta didik terlibat aktif dalam
proses pembelajaran
 Belajar berasal dari berbagai
sumber
 Belajar tidak dibatasi oleh ruang
16. Pembelajaran dilandasi strategi yang berprinsip pada:
1. Berpusat pada peserta didik
2. Mengembangkan kreativitas peserta didik
3. Suasana yang menarik, menyenangkan, dan bermakna
4. Prinsip pembelajaran aktif, Inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan (PAIKEM)
5. Mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan
nilai dan makna
6. Belajar melalui berbuat, peserta didik aktif berbuat
7. Menekankan pada penggalian, penemuan, dan penciptaan
8. Pembelajaran dalam situasi nyata dan konteks sebenarnya
9. Menggunakan pembelajaran tuntas di sekolah
DASAR PEMIKIRAN
17. ï‚¡ Pembelajaran yang berorientasi pada
penguasaan materi terbukti berhasil dalam
kompetisi mengingat jangka pendek tetapi
gagal dalam membekali peserta didik
memecahkan persoalan dalam kehidupan
jangka panjang.
ï‚¡ Problem Solving skill dan Critical Thinking Skill
adalah salah satu icon dalam kegiatan
pembelajaran RSBI
DASAR PEMIKIRAN
18. 1. Meningkatkan pemahaman
hakikat pembelajaran efektif
2. Meningkatkan efektivitas
pembelajaran
3. Meningkatkan mutu
pembelajaran
4. Mengimplementasikan
pembelajaran efektif sesuai
dengan mata pelajaran yang
diampu
TUJUAN
19.
20. ï‚¡ Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang
gerak yang cukup bagi prakarsa, kretivitas dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologi peserta didik (PP
19 tahun 2005 pasal 19 ayat (1).
ï‚¡ Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan
proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan
pengawasan proses pembelajaran untuk
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan
efisien (PP 19 tahun 2005 pasal 19 ayat (3)
21. ï‚¡ Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat
sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil
belajar (PP 19 tahun 2005 pasal 20)
ï‚¡ Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik (Lamp. Permendiknas No 41
Bagian B)
22. ï‚¡ Proses pembelajaran SBI menerapkan
pendekatan pembelajaran berbasis
teknologi informasi dan komunikasi, aktif,
kreatif, efektif, menyenangkan, dan
kontekstual (Permendiknas No 78 Tahun 2009)
23.
24. ï‚¡ Efektivitas menekankan pada perbandingan antara rencana
dengan tujuan yang dicapai.
ï‚¡ Oleh karena itu, efektivitas pembelajaran sering kali diukur
dengan tercapainya tujuan pembelajaran, atau dapat pula
diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola suatu situasi.
ï‚¡ Secara harfiah EFEKTIF memilki makna: manjur, mujarab,
berdampak, membawa pengaruh, memiliki akibat dan
membawa hasil.
ï‚¡ Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang
menghasilkan apa yang harus dikuasai peserta didik setelah
proses pembelajaran berlangsung (seperti dalam tujuan)
25. ï‚¡ Pembelajaran efektif adalah belajar yang
bermanfaat dan bertujuan bagi peserta didik,
melalui pemakaian prosedur yang tepat. Melalui
prosedur yang tepat maka tujuan pembelajaran
akan dapat tercapai secara optimal sehingga
dampak belajar akan dapat diperoleh peserta didik
(Miarso, 2004 dalam bukunya Warsita, 2008: 287)
ï‚¡ Pembelajaran efektif artinya pembelajaran yang
mampu mencapai kompetensi yang telah
dirumuskan, pembelajaran dimana peserta didik
memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan
sikap.
26. ï‚¡ Belajar efektif dimulai dari lingkungan belajar yang
berpusat pada peserta didik. Dari guru akting di
depan kelas, peserta didik menonton ke peserta
didik akting bekerja dan berkarya, guru
mengarahkan.
ï‚¡ Tugas guru memfasilitasi agar informasi baru
bermakna, memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk menemukan dan menerapkan ide
mereka sendiri, dan menyadarkan peserta didik
untuk menerapkan strategi mereka sendiri.
27. Karakteristik pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan (hhtt://akhmadsudradjat.wordpres.com):
ï‚¡ Peserta didik terlibat dalam berbagai kegiatan yang
mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan
penekanan pada belajar melalui belajar berbuat;
ï‚¡ Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara
membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan
sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik,
memyenangkan, dan cocok bagi peserta didik;
ï‚¡ Guru mengatur kelas dengan lebih menarik;
ï‚¡ Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan
interaktif;
ï‚¡ Guru mendorong peserta didik untuk menemukan caranya
sendiri dalam pemecahan masalah untuk mengungkapkan
gagasannya dan melibatkan peserta didik menciptakan
lingkungannya.
28. ï‚¡ Tujuan pembelajaran merupakan tujuan perilaku yang hendak
dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh peserta didik pada
kondisi dan tingkat kompetensi tertentu (Mager, 1962)
ï‚¡ Tujuan pembelajaran merupakan suatu pernyataan spesifik
yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang
diwujudkan dalam bentuk tulisan (written plan) untuk
menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Perilaku ini
berupa fakta yang konkret, dapat dilihat dan bukan fakta yang
tersamar (Dejnozka dan Kapel , 1981 dan Kemp , 1977)
ï‚¡ Tujuan pembelajaran merupakan suatu pernyataan yang jelas
dan menunjukkan penampilan atau keterampilan peserta didik
tertentu yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar.
(Percival dan Ellington, 1984)
29. • Tujuan pembelajaran adalah pernyataan
yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil
belajar (Henry Ellington, 1984).
• Tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi
mengenai tingkah laku yang diharapkan
tercapai oleh peserta didik setelah
berlangsung pembelajaran ( Oemar Hamalik,
2005).
30. ï‚¡ Tujuan pembelajaran adalah tercapainya
perubahan perilaku atau kompetensi pada
peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran;
ï‚¡ Tujuan dirumuskan dalam bentuk pernyataan
atau deskripsi yang spesifik.
31. Tujuan pembelajaran mencakup tiga elemen utama (Mager, 1962)
1. Menyatakan apa yang seharusnya dapat dikerjakan peserta didik
selama belajar dan berkemampuan apa yang sebaiknya dikuasainya
pada akhir/sesudah pelajaran.
2. Menyatakan kondisi dan hambatan yang ada pada saat
mendemonstrasikan perilaku tertentu.
3. Perlu ada petunjuk yang jelas tentang standar penampilan
minimum yang dapat diterima.
Dengan demikian tujuan pembelajaran dinyatakan dalam bentuk
audience (peserta didik), behavior (perilaku yang dapat diamati
sebagai hasil belajar), condition (persyaratan yang perlu dipenuhi
agar perilaku yang diharapkan dapat tercapai), degree (tingkat
penampilan yang dapat diterima).
37.  LOGIS MATEMATIS: pandai berpikir analisis matematis,
 SPASIAL VISUAL: pandai berabstraksi dg citra gambar,
menghubungkan antar ruang-citra….
 LINGUISTIK: pandai berpikir dg kata-kata, ungkapan….
 INTERPERSONAL: pandai mengelola pergaulan,
berkomunikasi dengan orang lain, ….
 MUSIKAL: pandai berpikir dalam irama melodi, peka
terhadap intonasi
 INTRAPERSONAL: pandai berpikir reflektif, menuangkan
dalam gambar/tulisan….
 KINESTETIK: berpikir sensasi dengan gerakan fisik, …
 NATURALIS: berpikir dengan acuan alam, mengakrabi
kondisi alam sekitar ……
Anakku potensinya
bidang apa yaa…
38. ï‚¡ Pembelajaran menyenangkan adalah
pembelajaran yang membuat peserta didik
tidak takut salah, ditertawakan,
diremehkan, tertekan, tetapi sebaliknya
peserya didik berani berbuat dan mencoba,
bertanya, mengemukakan pendapat /
gagasan, dan mempertanyakan gagasan
orang lain.
39. ï‚¡ Menyenangkan atau fun sebagai sebagai suasana
belajar dalam keadaan gembira (Dave Meier 2002:36)
ï‚¡ Suasana gembira bukan berarti suasana ribut, hura-
hura, kesenangan yang sembrono dan kemeriahan
yang dangkal.
ï‚¡ Mengembangkan joyful learning dan meaningful
learning, yaitu dengan menciptakan kondisi
pembelajaran sedemikian rupa sehingga peserta didik
menjadi betah di kelas karena pembelajaran yang
dijalani menyenangkan dan bermakna.
40. ï‚¡ Rileks
ï‚¡ Bebas dari tekanan
ï‚¡ Aman
ï‚¡ Menarik
ï‚¡ Bangkitnya minat
belajar
ï‚¡ Adanya
keterlibatan penuh
ï‚¡ Perhatian peserta
didik tercurah
ï‚¡ Lingkungan belajar
yang menarik
ï‚¡ Bersemangat
ï‚¡ Perasaan gembira
ï‚¡ Konsentrasi tinggi
41. 1. Metode Ceramah
2. Metode Diskusi
3. Metode Demonstrasi
4. Metode Ceramah Plus
5. Metode Resitasi
6. Metode Eksperimental
7. Metode StudyTour (Karya wisata)
8. Metode Latihan Keterampilan
9. Metode Pengajaran Beregu
10. PeerTeaching Method
11. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)
12. Project Method
13. Taileren Method
14. Metode Global (ganze method)
42. ï‚¡ Pembelajaran Langsung (Direct Instruction).
ï‚¡ Pembelajaran Kooperatif (Cooperative
Learning).
ï‚¡ Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem
Based Learning).
ï‚¡ Diskusi (Discussion).
ï‚¡ Pembelajaran Berstrategi (Learning
Strategies)
43. ï‚¡ Metode pemecahan masalah (problem solving)
adalah penggunaan metode dalam kegiatan
pembelajaran dengan jalan melatih peserta
didik menghadapi berbagai masalah, baik itu
perorangan maupun masalah kelompok untuk
dipecahkan sendiri dan atau bersama-sama.
ï‚¡ Pembelajarannya berorientasi investigasi dan
penemuan yang pada dasarnya adalah
pemecahan masalah.
44. 1. soal tersebut menantang pikiran
(challenging),
2. soal tersebut tidak otomatis
diketahui cara penyelesaiannya
(nonroutine).
45. • Ada interaksi antarpeserta didik dan interaksi peserta didik
dengan guru.
• Guru menyediakan informasi yang cukup tentang masalah, dan
peserta didik mengklarifikasi, menginterpretasi, dan mencoba
mengkonstruksi penyelesaiannya.
• Guru membimbing, melatih, dan menanyakan hal-hal yang
berkaitan dengan masalah dengan menggunakan teknik bertanya
untuk mengeksplor dan memotivasi peserta didik.
• Guru tidak memberikan jawaban ya atau tidak, tetapi
mengarahkan peserta didik untuk menemukan sendiri
jawabannya.
• Peserta didik menggunakan hasil temuannya untuk melakukan
generalisasi aturan atau konsep dalam aplikasinya pada masalah
lain yang serupa.
46. 1. Soal-soal yang menguji ingatan (memory)
2. Soal-soal yang menguji keterampilan (skills).
3. Soal-soal yang membutuhkan penerapan
keterampilan pada situasi yang biasa (familiar).
4. Soal-soal yang membutuhkan penerapan
keterampilan pada situasi yang tidak biasa
(unfamiliar) – mengembangkan strategi untuk
masalah yang baru
5. Soal-soal yang membutuhkan perluasan keterampilan
atau teori yang kita kenal sebelum diterapkan pada
situasi yang tidak biasa (unfamiliar).
Ada lima tipe soal yang biasa digunakan oleh guru
(Saint Louise University)
47. 1. Mengidentifikasi masalah secara tepat
2. Menentukan sumber dan akar
penyebab masalah
3. Merencanakan pemecahan masalah
4. Solusi masalah secara efektif dan
efisien
LANGKAH-LANGKAH
PROBLEM SOLVING
48. Kennedy seperti dikutip oleh Lovitt (1989 :
279) menyarankan empat langkah proses
pemecahan masalah matematika yaitu
dengan:
ï‚¡ Memahami masalah
ï‚¡ Merencanakan pemecahan masalah
ï‚¡ Melaksanakan pemecahan masalah, dan
ï‚¡ Memeriksa kembali
LANGKAH-LANGKAH
PROBLEM SOLVING
49. Guru matematika menyajikan soal sebagai
berikut;
ï‚¡ Pada suatu saat, Umar akan berusia 38
tahun. Pada saat itu ia akan berusia 3
kali lipat dari umur Ani. Jika Ani
sekarang berusia 7 tahun, berapakah
umur Umar sekarang?
Diskusi ;
(jelaskan ..... )
50. ï‚¡ Pembelajarn kontekstual (Contextual teaching and
learning) adalah konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan
situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong
peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan
tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni:
konstruktivisme (Constructivism), bertanya
(Questioning), menemukan (Inquiri), masyarakat
belajar (Learning community), pemodelan (Modelling),
dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment).