Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
Contoh RPP menggunakan Framework UbD. Contoh ini saya daasarkan atas hasil review terhadap tugas-tugas mahasiswa dalam mendesain pembelajaran menggunakan framework UbD.
Jika bayi manusia yang baru dilahirkan tidak mendapat bantuan dari manusia dewasa lainnya, tentu ia akan binasa. Ia tidak mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak dididik oleh manusia. Oleh karena itu, manusia disebut sebagai makhluk sosial. Selain itu, manusia juga makhluk berbudaya, sehingga belajar merupakan kebutuhan yang vital sejak manusia dilahirkan. Manusia selalu memerlukan dan melakukan perbuatan belajar kapan saja dan dimana saja ia berada.
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
UbD adalah salah satu framework yang dapat dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran yang efekti dan bermakna. UbD memiliki tiga tahap backwrad: 1) desired result; 2 evidence; dan 3) learning experience.
Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
Contoh RPP menggunakan Framework UbD. Contoh ini saya daasarkan atas hasil review terhadap tugas-tugas mahasiswa dalam mendesain pembelajaran menggunakan framework UbD.
Jika bayi manusia yang baru dilahirkan tidak mendapat bantuan dari manusia dewasa lainnya, tentu ia akan binasa. Ia tidak mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak dididik oleh manusia. Oleh karena itu, manusia disebut sebagai makhluk sosial. Selain itu, manusia juga makhluk berbudaya, sehingga belajar merupakan kebutuhan yang vital sejak manusia dilahirkan. Manusia selalu memerlukan dan melakukan perbuatan belajar kapan saja dan dimana saja ia berada.
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
UbD adalah salah satu framework yang dapat dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran yang efekti dan bermakna. UbD memiliki tiga tahap backwrad: 1) desired result; 2 evidence; dan 3) learning experience.
Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
Pendedahan terhadap 4 kaedah Pengajaran Induktif iaitu Pemerolehan Konsep (Concept Attainment), Inkuiri, Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning), Pembelajaran Berasaskan Masalah-PBM (Problem Based Learning-PBL)
Dalam melaksanakan proses pendidikan, salah satu tugas guru sebagai pendidik adalah melakukan proses pengajaran kepada peserta didik. Para guru dituntut memiliki kemampuan proesionalitas, pengetahuan, sikap dan skill yang telah diperoleh melalui pendidikan keguruan ataupun reservice training.
Mengajar dikelas dihadapan banyak peserta didik tentu bukan merupakan hal yang mudah, guru harus memiliki kemampuan dan keterapian mengajar baik secara teori maupun praktek. Kemampuan mengajar merupakan perpaduan antara kemampuan intelekual, bakat dan seni. Bagi calon guru akan dirasakan lebih rumit dn sulit lagi. Sebab, dalam latihan praktek mengajar “for the students teacher has a two fold intention, that is pupils learn while he learn to teach” (Brown, 1975), sehingga dalam praktek mengajar yang langsung dikelas perhatiannya aakan tertuju pada “his pupils learn” dan akan lupa pada tujuan utamanya “he learn to teach”
Untuk mengatasi permasalah tersebut pada tahun 1963 mulai dikembangkan yang dinamakan pembelajaran mikro (micro teachng) di Universitas Stanford dalam rangka menemukan pelatihan mengajar bagi calon guru yang efektif. Dan dewasa kini micro teaching telah dimanfaatkan sebagai media pembelajarn yang eektif bagi para calon guru.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai micro teaching dan bagaimana efektifitasnya dalam memenuhi kebutuhan calon guru sebagai media pembelahajaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
3. Menurut Roestiyah (1991)
Pengajaran mikro adalah salah satu kegiatan mengajar yang
segala komponennya dikecilkan atau disederhanakan.
Menurut Brown (1975)
Dalam pengajaran mikro, calon guru atau guru yang sedang
berlatih itu mengajar sejumlah kecil peserta didik ± 10-15
menit, yang kadang-kadang direkam dengan video, tape
recorder (VTR), untuk diobservasi dan dianalisis oleh yang
berlatih bersama-sama supervisor.
pengajaran mikro adalah suatu latihan mengajar permulaan bagi
guru atau calon guru dengan ruang lingkup latihan dan audience
yang lebih kecil dan dapat dilaksanakan pada lingkungan teman-
teman dalam satu tingkatan atau sekelompok murid di bawah
bimbingan dosen pembimbing dan atau di bawah bimbingan guru
pamong.
KESIMPULAN:
Konsep Pengajaran Mikro (Micro Teaching)
Menurut Para Ahli
4. NO. KOMPONEN PENGAJARAN
REAL MICRO
1. Siswa/audience 30-40 orang 10-15 orang
2. Kompetensi Dasar 2-4 KD 1 KD
3. Indikator 1-9 Indikator 1-3 Indikator
4. Materi Luas Terbatas
5. Waktu 30-50 menit 10-15 menit
6. Keterampilan Mengajar Terintegrasi Terisolasi
Perbandingan Pengajaran Real Dengan
Pengajaran Micro
5. 1. Jumlah peserta didik
diperkecil sekitar antara 5-
10 orang.
2. Alokasi waktu dipersingkat
sekitar 10-15 menit.
3. Kegiatan mengajar terfokus
pada keterampilan mengajar
tertentu.
4. Pokok bahasan
disederhanakan.
Ciri Khas
Pengajaran Mikro
6. Menguasai lebih dahulu
komponen mengajar,
akan dapat
melaksanakan kegiatan
mengajar secara
keseluruhan yang
bersifat kompleks.
Menyederhanakan
situasi, maka
perhatian dapat
ditujukan sepenuhnya
kepada pembinaan
keterampilan tertentu
(khusus) yang
merupakan
komponen dari
kegiatan mengajar.
Menyederhanakan situasi latihan, maka
lebih dimungkinkan untuk mengadakan
observasi yang lebih seksama/cermat
dengan pencatatan yang lebih teliti.
Asumsi Yang Mendasari
Pengajaran Mikro
7. 1. Menganalisis tingkah laku mengajar kawan-kawannya dan diri sendiri.
2. Melaksanakan keterampilan khusus dalam mengajar.
3. Mempraktekkan berbagai teknik mengajar dengan benar dan tepat.
4. Mewujudkan situasi belajar yang efektif, produktif dan efisien.
5. Bersikap professional keguruan.
6. Memungkinkan adanya perbaikan dalam waktu singkat.
7. Menanamkan rasa percaya pada diri sendiri dan sifat terbuka dari kritik
orang lain.
8. Mengembangkan sikap kritis mahasiswa.
9. Menanamkan kesadaran akan nilai keterampilan mengajar dan
komponen-komponennya.
10. Menyiapkan bekal mahasiswa dalam menghadapi praktek keguruan dan
memecahkan kesulitan dalam mengajar.
11. Mengenal kelemahan-kelemahan dan kekeliruan-kekeliruan dalam
penampilan keterampilan mengajar siswa serta mengetahui penampilan-
penampilan yang baik.
Pengajaran mikro bertujuan mempersiapkan mahasiswa calon
guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar sepenuhnya di
depan kelas dengan memiliki pengetahuan, keterampilan,
kecakapan, dan sikap sebagai guru yang profesional.
UMUM
KHUSUS
Tujuan Pengajaran Micro
8. 1. Pengenalan pengajaran mikro
2. Penyajian model dan diskusi
3. Perencanaan/persiapan
4. Praktek, pengamatan, rekaman
5. Diskusi umpan balik
6. Perencanaan/persiapan ulang
7. Praktek ulang, pengamatan ulang,
rekaman ulang
8. Diskusi umpan balik