SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
1 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m
TUGAS KELOMPOK 1
APLIKASI STATISTIK DALAM PENELITIAN
Distribusi Populasi
PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH JAKARTA
PRODI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN
2014
Nama Dosen : DR. KHASANAH, M.Pd
Nama Kelompok Mahasiswa:
1. Eli Irwanti (NIM: 552014002)
2. Levina Novi Yanti (NIM: 552014001)
3. Khusnul Khoridah (NIM: 5520140045)
4. Cucu Rohmayati (NIM: 5520140026)
2 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang Masalah
Dalam mempelajari distribusi populasi kita harus tahu apa itu populasi. Dimana banyak
para ahli yang telah memberikan definisi dari populasi, diantaranya adalah Namawi (1985 :141)
menyebutkan bahwa populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung
ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif daripada karekteristik tertentu mengenai
sekumpulan obyek yang lengkap”. Berikutnya dibahas pula tentang model populasi, dimana
model populasi biasanya didekati atau diturunkan dari kurva frekuensi yang diperoleh dari
sampel representatif yang diambil dari populasi. Ada beberapa model populasi diantaranya
yaitu kemencengan ( skewness ) dan kurtosis ( keruncingan ).
Pada distribusi populasi juga membahas tentang kejadian dan peluang kejadian. Dari
semua alat analisis konsep probabilitas merupakan salah satu alat analisis yang mempunyai
peran sangat penting untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari mulai dari
bidang ilmiah sampai pada masalah-masalah kecil. Probabilitas sering diterjemahkan sebagai
peluang atau kebolehjadian, yaitu peristiwa yang didefinisikan sebagai proses terjadinya
sesuatu baik disengaja ( eksperimentasi ) atau tidak.
Selanjutnya dalam distribusi populasi juga dikaji tentang ekspektasi ( harapan ) dan
distribusi peluang dengan variabel acak diskrit. Ekspektasi ( harapan ) yaitu hasil kali peluang
dengan banyaknya percobaan yang dilakukan. Distribusi peluang dapat digolongkan menjadi
dua kelompok besar yaitu distribusi peluang peubah ( variabel ) acak yang bersifat diskrit dan
distribusi peluang yang bersifat kontinu. Dimana distribusi peluang peubah acak yang bersifat
diskrit yang sering digunakan yaitu distribusi binomial, distribusi multinomial, distribusi
hipergeometrik, dan distribusi poisson. Dan didalam makalah yang singkat ini akan dibahas
model populasi, kejadian dan peluang kejadian, ekspektasi ( harapan ), dan distribusi peluang
dengan variabel acak diskrit.
3 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m
II. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Apa itu model populasi ?
2. Apa yang dimaksud dengan kejadian dan peluang kejadian ?
3. Apa itu ekspektasi ( harapan ) ?
4. Apa saja yang termasuk distribusi frekuensi dengan variabel acak diskrit ?
III. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui beberapa diantara model populasi
2. Untuk mengetahu kejadian dan peluang kejadian
3. Untuk mengetahui ekspektasi ( harapan ) pada percobaan
4. Untuk mengetahui distribusi frekuensi dengan variabel acak diskrit.
4 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m
Distribusi Populasi
a. Model Populasi
Model Populasi ini biasanya didekati atau diturunkan dari kurva frekuensi yang diperoleh dari
sampel representatif (mewakili) yang diambil dari populasi. Ada beberapa model populasi
yaitu:
1. Kemencengan (Skewness)
Dalam kasus kurva frekuensi populasi, baik yg model positif maupun yg model negatif terjadi
sifat ketidaksimetrisan. Untuk mengetahui derajat ketidaksimetrisan sebuah model populasi
digunakan ukuran kemiringan.
Kemencengan atau kecondongan (skewness) adalah tingkat ketidaksimetrisan
atau kejauhan simetri dari sebuah distribusi. Sebuah distribusi yang tidak simetris akan
memiliki rata-rata, median, dan modus yang tidak sama besarnya
(x≠Me≠Mo), sehingga distribusi akan terkonsentrasi pada salah satu sisi dan kurvanya akan
menceng
Gambar Kemencengan Kurva
Mod = x=Med x Med Mod Mod Med x
Kurva Simetris Kurva Menceng ke kiri Kurva Menceng kekanan
Jika distribusi memiliki ekor yang lebih panjang ke kanan daripada yang ke kiri
maka distribusi disebut menceng ke kanan atau memiliki kemencengan positif.
Sebaliknya, jika distribusi memiliki ekor yang lebih panjang ke kiri daripada yang kekanan
maka distribusi disebut menceng ke kiri atau memiliki kemencengan negatif. Dalam
kedua hal tersebut terjadi sifat tidak simetri. Untuk mengetahui derajat tidak simetri
5 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m
sebuah model, digunakan ukuran koefisien kemiringan /kemencengan atau skewness
yang ditentukan oleh:
Ukuran kemiringan:
a. Ukuran Kemencengan Pearson:
Memberitahukan arah dan tingkat kemiringan sebaran data. Jarak antara mean dan
modus merupakan dasar untuk ukuran yang digunakan oleh Pearson.
Keterangan : sk = koefisien kemencengan Pearson
Pengukuran kemiringan suatu distribusi data dapat diketahui dengan beberapacara,
antara lain:
1. Memperhatikan hubungan antara rata-rata hitung, median dan modus.
2. Menggunakan koefisien Pearson.
3. Menggunakan Momen ketiga.
4. Menggunakan kotak diagram garis.
Koefisien Kemencengan Pearson merupakan nilai selisih rata-rata dengan modus
dibagi simpangan baku. Koefisien Kemencengan Pearson dirumuskan sebagai
berikut:
sk = x - Mo
s
Keterangan : sk = koefisien kemencengan Pearson
Apabila secara empiris didapatkan hubungan antar nilai pusat sebagai :
x-Mo = 3 (x − Me)
Maka rumus kemencengan di atas dapat diubah menjadi :
6 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m
sk = 3 (X-Me)
s
Jika nilai sk dihubungkan dengan keadaan kurva maka :
Catatan: Jika nilai sk dihubungkan dengan keadaan kurva maka :
1) sk= 0 kurva memiliki bentuk simetris
2) sk> 0 nilai terkonsentrasi pada sisi sebelah kanan (x terletak di sebelah
kanan Mo), sehingga kurva memiliki ekor memanjang ke kanan, kurva
menceng ke kanan atau menceng positif;
3) sk<0 nilai-nilai terkonsentrasi pada sisi sebelah kiri (x terletak di sebelah kiri
Mo), sehingga kurva memiliki ekor memanjang ke kiri, kurva menceng
ke kiri atau menceng negatif.
Kriteria: jika -2,0 <sk< 2,0 maka dapat di interprestasikan berdistribusi normal atau
hampir normal.
b. Ukuran Kemencengan Bowley
Indikator kemencengan suatu distribusi frekuensi dengan basis kuartil.
Ukuran kemiringan Bowley digunakan apabila kita memberi perhatian pada ukuran
lokasi.
Rumus Empirik untuk kemiringan adalah:
3 (rerata-median)
Kemiringan = _____________________ atau
Simpangan baku
Dikatakan bahwa:
Model Posistif bila kemiringan positif, model negatif bila kemiringan negatif, dan
simetrik kemiringan sama dengan nol.
Koefisien kemencengan Bowley sering juga disebut Kuartil Koefisien
Kemencengan.Apabila nilai skB dihubungkan dengan keadaan kurva, didapatkan :
7 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m
1) Jika Q3 – Q2 > Q2 – Q1 maka distribusi akan menceng ke kanan/menceng secara positif.
2) Jika Q3 – Q2 < Q2 – Q1 maka distribusi akan menceng ke kiri/menceng secara negatif.
3) skB positif, berarti distribusi mencengke kanan.
4) skB negatif, nerarti distribusi menceng ke kiri.
5) skB = ± 0,10 menggambarkan distribusi yang menceng tidak berarti dan skB> 0,30
menggambarkan kurva yang menceng berarti.
Contoh:
Tabel Penolong Hitung Kemiringan Nilai Ujian Siswa
NILAI fi X fixi (XI-X) fi(xi-x) fi(xi -x)² fi(xi-x)ᶟ
31 - 40 1 35,5 35,5 -41,12 -41,12 1690,85 -
69527,93
41 - 50 2 45,5 91 -31,12 -62,24 1936,91 -
60276,60
51 - 60 5 55,5 277,5 -21.12 -
105,60
2230,27 -
47103,34
61 - 70 15 65,5 982,5 -11,12 -
166,80
1854,82 -
20625,55
71 - 80 25 75,5 1887,5 -1,12 -28,00 31,36 -35,12
81 - 90 20 85,5 1710 8,88 177,6 1577,09 14004,54
91 - 100 12 95,5 1146 18,88 226,50 4277,45 80758,31
Jawab:Data data yang diperoleh maka,
1. X = 76,62
2. Me = 77,3
3. Mo = 77,17
4. Kemiringan ( Sk ) = X- MO
s
= 76,62 - 77,17
13,07
= -0,04
8 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m
Koefisien kemencengan adalah sebagai berikut:
α₃ = -102811,71
80.(13,07)ᶟ
= -0,58
TK = α₃ < 0 maka bentuk kurva negatif (menceng/ landai kekiri) dan mendekati normal dengan
ilustrasi gambar kurva seperti berikut.
2. Keruncingan (Kurtosis)
Keruncingan atau kurtosis adalah tingkat kepuncakan dari sebuah distribusi yang
biasanya diambil secara relatif terhadap suatu distribusi normal.
Bertitik tolak dari kurva model normal atau distribusi normal , tinggi rendahnya tidaknya
bentuk kurva kurtosis.
Berdasarkan keruncingannya, kurva distribusi dapat dibedakan atas tiga macam,
yaitu sebagai berikut :
1) Leptokurtik
Merupakan distribusi yang memiliki puncak relatif tinggi.
2) Platikurtik
Merupakan distribusi yang memiliki puncak hampir mendatar
3) Mesokurtik
Merupakan distribusi yang memiliki puncak tidak tinggi dan tidak mendatar
Bila distribusi merupakan distribusi simetris maka distribusi mesokurtik dianggap
sebagai distribusi normal.
9 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m
Puncaknya sangat runcing
(leptokurtik)
Puncaknya tidak begitu runcing
(platikurtis)
Puncakya agak datar
X (mesokurtis)
Gambar Keruncingan Kurva
Untuk mengetahui keruncingan suatu distribusi, ukuran yang sering digunakan
adalah koefisien kurtosis persentil.
Koefisien keruncingan
Koefisien keruncingan /koefisien kurtosis dilambangkan dengan
Jika hasil perhitungan koefisien keruncingan diperoleh :
1) Nilai lebih kecil dari 3, maka distribusinya adalah distribusi pletikurtik
2) Nilai lebih besar dari 3, maka distibusinya adalah distribusi leptokurtik
3) Nilai yang sama dengan 3, maka distribusinya adalah distribusi mesokurtik
Untuk mencari nilai koefisien keruncingan, dibedakan antara data tunggal dan
data kelompok.
Koefesien kurtosis dirumuskan :
Σ( xi - x )⁴
Untuk data tunggal : α₄ =
n.s⁴
Σ( Xi – X )⁴
Untuk data berkelompok : α₄ =
n.s⁴
α₄ > 3 leptokurtik(runcing), α₄ < 3 platikurtik ( datar/landai), α₄ = 3 mesokurtik ( normal )
10 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m
Dimana:
SK = rentang semi antar kuartil
K₁ = kuartil kesatu
K₃ = kuartil ketiga
P₁ₒ = persentil kesepuluh
P₉ₒ = persentil kesembilan puluh
Kriteria penafsiran model distribusi yaitu :
K = 0,263 → distribusi normal
K > 0,263 → distribusi leptokurtik ( runcing )
c. K < 0,263 → distribusi platikurtik ( datar/landai )
Contoh : Hitung koofesien kurtosis dari data dibawah ini dengan
koofesien kurtosis persentil ( K ).
Tabel Nilai ujian statistik
Nilai ujian f
31 - 40 1
41 - 50 2
51 - 60 5
61 - 70 10
71 - 80 12
81 - 90 7
91 - 100 3
jumlah 40
Jawab:
K₁ = 62,5
K₂ = 80,5
80,5 - 62,5
SK =
2
= 9
11 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m
P₁ₒ = 52,5
P₉ₒ = 89,07
9
K =
89,07 - 52,5
= 0,246
Ini berarti K < 0,263 maka kurva mendekati bentuk platikurtik ( datar/landai)
b. Kejadian dan peluang kejadian
1. Kejadian
Statistika merupakan alat dan juga metode analisis yang di pakai untuk mengevaluasi data
yang pada akhirnya akan di peroleh suatu kesimpulan berdasarkan sampel yang ada. Dari
semua alat analisis,konsep probabilitas merupakan salah satu alat analisis yang
mempunyai peran sangat penting untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-
hari mulai dari bidang ilmiahsampai pada masalah-masalah yang kecil,seperti masuk
kantor atau tida,karena awan tebal kemungkinan akan turun hujan deras dan banjir,dan
sebagainya.
Probabilitas sering di terjemahkan sebagai peluang atau kebolehjadian,yaitu peristiwa yang
di definisikan sebagai proses terjadinya sesuatu,baik di sengaja (eksferimentasi) atau tidak.
Dalam mempelajari kejadian,menggunakan 3 jenis kejadian,yaitu kepastian,
kemungkinan atau peluang dan kemustahilan.
1.1 Kepastian
Kepastian merupakan bentuk kejadian yang pasti (mutlak) terjadi.Kepastian
merupakan kejadian dengan nilai probabilitas = 1.
Beberapa contoh kepastian yaitu :
a. Matahari terbit dari sebelah timur
b. Setiap makhluk hidup akan mati
1.2 Kemungkinan/peluang
Menurut pendekatan klasik yaitu berdasarkan atas pengertian rangkaian yang bersifat
eksklusif secara bersama-sama dan masing-masing mempunyai kesempatan yang
sama untuk muncul (equally likely),terjadinya peristiwa E dinyatakan sebagai rasio
satu kejadian dari seluruh kejadianapabila setiap kejadian mempunyai kesempatan
yang sama. Bila peristiwa E mempunyai n kejadian sederhana,probabilitas peristiwa E
12 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m
merupakan rasiokejadian yang di inginkan dengan seluruh kejadian S dan di nyatakan
dalam rumus :
P(E)= n(E)
N(S)
Contoh :
Hitunglah probabilitas seorangpemain poker yang di beri 5 kartu akan
memperoleh 2 kartu king dan 3 kartu AS.
Jawab :
Kombinasi 2 kartu king dari 4 king, C (4,2) = 6 cara
Kombinasi 3 kartu AS dari 4 As,C (4,3) = 4 cara
Kombinasi 2 kartu king dan 3 kartu As = 6 x 4 = 24 cara
Kemungkinan hasil atas pembagian 5 kartu dari 52 kartu bridge = 2.598.960
cara
Jadi probabilitas P(A) Pemain poker memperoleh 2 kartu king dan 3 kartu As
adalah :
P (A) = 24 = 0,00000923
2.598.960
Dalam kenyataan syarat yang di tetapkan bahwa semua kejadian mempunyai
kesempatan yang sama sulit terpenuhi. Pendekatan ini akhirnya mengambil bentuk
bahwa probabilitas peristiwa E dari seluruh kejadian merupakan frekwensi relative
ruang kosmos S. Pernyataan ini di tunjukkan oleh :
P(E)= n_
S
Masing-masing peristiwa dari ruang contoh S kejadian ( E1,E2,E3,……Ei) dan frekwensi
relative n/S dari kejadian Ei,haruslah bernilai positif dengan kisaran :
0 “ ni”1 atau 0 ≤ P(Ei) ≤1
1.2 Kemustahilan
Bila suatu kejadian hanya terjadi beberapa kali saja,atau tidak ada informasi frekwensi
relative,makanya probabilitas di tentukan berdasarkan keyakinan,perasaan dan
pengetahuan individu atas semua peristiwa.Oleh sebab itu karena sifatnya
individu,probabilitas suatu kejadian nilainya akan ditaksir berbeda-beda dari individu
satu dan individu lain meskipun informasi awal yang di terima berkaitan peristiwa
tersebut adalah sama.
Kemustahilan adalah kejadian dengan nilai probabilitas = 0.
Beberapa contoh kemustahilan yaitu :
13 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m
a.Seorang pria melahirkan
b.Matahari terbit dari sebelah barat,dll
3. Peluang kejadian
Peluang kejadian adalah perbandingan antara banyaknya kejadian yang muncul dengan
banyaknya kejadian (semua) yang mungkin muncul (expected). Nilai peluang berkisar
antara 0 s/d 1 (0,p,1).
Contoh :
Nilai peluang muncul angka 2 dalam dadu = 1/6,notasi peluang kejadian A=P(A)
A = peluang kejadian terambilnya kartu As dalam suatu set kartu bridge,maka P(A) =
4/52,Peluang terjadinya 2 buah kejadian A dan B,dapat berupa :
a. Eksklusif (saling asing/komplementer) apabila kejadian A meniadakan kejadian B
atau sebaliknya : A atau B.
Contoh : kejadian muncul gambar atau angka pada satu mata uang yang di tos.
P(A atau B )= P(A) + P(B) = ½ + ½ = 1
b. Indefendent (bebas) apabila kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B dan
sebaliknya.A dan B
Contoh : Muncul gambar pada mata uang pertama dan gambar pada mata
uang ke dua (lempar 2 mata uang) P(A dan B) = P(A).P(B) = ½. ½ =1/4
c. Inklusif : Apabila kejadian A memuat kejadian B dan sebaliknya : A dan atau B
Contoh : Kejadian pengambilan kartu king atau skop dari satu set kartu bridge.
P(A) dan atau B = P(A) + P(B) – P(A).P(B)
= 4/52 + 13/52 – (4/52).(13/52)
= 16/52
C.Ekspektasi (harapan)
Harapan (eksfektasi ) adalah hasil kali peluang dengan banyaknya percobaan yang
dilakukan dengan notasi :
E(x) = P(x) . n atau E =……
p.n
Contoh : Munculnya gambar (G)pada sebuah mata uang yang di tos 10 kali.
14 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m
E(G) =1/2 .10 = 5 kali.
Contoh :
Munculnya angka pada mata uang yang ditos 30 kali.
Jawab
E (A) = ½ . 30
= 15
d. Distribusi peluang dengan variabel acak diskrit
Distribusi peluang dapat digolongkan menjadi dua kelompok besar yaitu distribusi peluang
peubah (variabel) acak yang bersifat diskrit dan distribusi peluang yang bersifat
kontinue.Distribui peluang peubah acak yang sering digunakan yaitu distribusi binomial,
distribusi multinomial, distribusi hipergeometrik dan distribusi poison.
a. Distribusi Binomial
Distribusi binomial adalah salah satu distribusi probbabilitas diskrit yang paling sering
digunakan dalam analisis statistic modern. Di bidang teknik, distribusi ini erat kaitannya dengan
pengendalian kualitas (quality control).
Distribusi ini seringkali digunakan untuk memodelkan jumlah keberhasilan pada jumlah sampel
n dari jumlah populasi N. Apabila sampel tidak saling bebas (yakni pengambilan sampel tanpa
pengembalian), distribusi yang dihasilkan adalah distribusi hipergeometrik, bukan binomial.
Semakin besar N daripada n, distribusi binomial merupakan pendekatan yang baik dan banyak
digunakan.
Distribusi Binomial adalah suatu distribusi probabilitas yang dapat digunakan bilamana suatu
proses sampling dapat diasumsikan sesuai dengan proses Bernoulli. Misalnya, dalam
perlemparan sekeping uang logam sebanyak 5 kali, hasil setiap ulangan mungkin muncul sisi
gambar atau sisi angka. Begitu pula, bila kartu diambil berturut-turut, kita dapat memberi label
"berhasil" bila kartu yang terambil adalah kartu merah atau ”gagal” bila yang terambil adalah
kartu hitam. Ulangan-ulangan tersebut bersifat bebas dan peluang keberhasilan setiap ulangan
tetap sama, yaitu sebesar 0,5. (Ronald E. Walpole).
15 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m
Distribusi Binomial biasa dirumuskan seperti :
B (x;n,p) = ncxpxqn-x
Dimana :
x = 0,1,2,3,.....,n
n = banyaknya ulangan
x = banyaknya kerberhasilan dalam peubah acak x
p = Peluang berhasil dalam setiap ulangan
q = Peluang gagal, dimana q = 1 - p dalam setiap ulangan
Contoh :
Dadu dilemparkan 5 kali, diharapkan keluar mata 6 dua kali, maka kejadian ini dapat
ditulis b(2,5,1/6) x=2, n=5, p=1/6.
1. Eksperimen Binomial
Satu atau serangkaian eksperimen dinamakan eskperimen binomial bila dan hanya bila
eksperimen yang bersangkutan terdiri dari percobaan-percobaan Bernoulli atau
percobaan-percobaan binomial.
Jika hanya berminta untuk mengetahui apakah hasil suatu percobaan disebut gagal
atau sukses, maka ruang sampel yang merumuskan percobaan diatas harus memuat 2
unsur saja yaitu, unsur B bagi sukses dan unsur G bagi gagal. Singkatnya, probabilita
kedua unsur diatas dapat dinyatakan sebagai,
p ({B}) = p, p ({G}) = 1 - p = q
Dimana : p + q = 1 dan 0 < p <1
Contoh 1
Dadu seperti pada contoh 3 digelindingkan 3 kali.
a.Berapakah peluang mendapatkan 0 atau 1 sisi C 2 kali dan peluang mendapatkan 2
atau 3 sisi C 1 kali
b.Berapakah peluang mendapatkan 0 atau 1 sisi C 1 kali dan peluang mendapatkan 2
atau 3 sisi C 2 kali.
16 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m
Penyelesaian
Perhatikan tabel pada contoh 3
a.
b.
Tentunya, peluang pada soal a lebih besar dari pada peluang pada soal b. karena
peluang untuk mendapatkan 0 atau 1 sisi C lebih besar dari pada peluang untuk
mendapatkan 2 atau 3 sisi C.
Tentunya berlaku untuk .
2. Distribusi Multinomial
Distribusi multinomial merupakan perluasan dari distribusi binomial, jika pada distribusi
binomial hanya tertekan pada 2 pilihan atau 2 kemungkinan yang mungkin terjadi dari
sebuah peristiwa maka pada distribusi multinomial adalah banyak kemungkinan yang
mungkin terjadi dari sebuah peristiwa.
Bila setiap ulangan menghasilkan salah satu dari k hasil percobaan
dengan peluang maka sebaran peluang bagi peubah acak
yang menyatakan berapa kali terjadi dalam n ulangan yang bebas
adalah
Dengan dan
Contoh : Dadu seperti pada contoh 3 digelindingkan 3 kali.
a. Berapakah peluang mendapatkan 0 atau 1 sisi C 2 kali dan peluang mendapatkan 2
atau 3 sisi C 1 kali
b. Berapakah peluang mendapatkan 0 atau 1 sisi C 1 kali dan peluang mendapatkan 2
atau 3 sisi C 2 kali
Penyelesaian
Perhatikan tabel pada contoh
a.
17 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m
b.
Tentunya, peluang pada soal a lebih besar dari pada peluang pada soal b. karena
peluang untuk mendapatkan 0 atau 1 sisi C lebih besar dari pada peluang untuk
mendapatkan 2 atau 3 sisi C.
Tentunya berlaku untuk .
3. Distribusi Hipergeometrik
Setiap percobaan statistik keluaran yang telah dihasilkan obyeknya selalu dikembalikan,
sehingga probabilitas setiap percobaan peluang seluruh obyek memiliki probabilitas
yang sama. Dalam pengujian kualitas suatu produksi, maka obyek yang diuji tidak akan
diikutkan lagi dalam pengujian selanjutnya, dapat dikatakan obyek tersebut tidak
dikembalikan. Probabilitas kejadian suatu obyek dengan tanpa dikembalikan disebut
sebagai distribusi hipergeometrik.
Percobaan hipergeometrik memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Sebuah pengambilan acak dengan ukuran n dipilih tanpa pengembalian dari N
obyek
2. k dari N obyek dapat diklasifikasikan sebagai sukses dan N – k diklasifikasikan
sebagai gagal.
Contoh Soal 1:
Tumpukan 40 komponen masing-masing dikatakan dapat diterima bila isinya tidak lebih
dari 3 yang cacat. Prosedur penarikan contoh tumpukan tersebut adalah memilih 5
komponen secara acak dan menolak tumpukan tersebut bila ditemukan suatu cacat.
Berapakah probabilitas bahwa tepat 1 cacat ditemukan dalam contoh itu bila ada 3
cacat dalam keseluruhan tumpukan itu?
Penyelesaian:
Dengan menggunakan sebaran hipergeometri dengan n = 5, N = 4, k = 3 dan x = 1 kita
dapatkan probabilitas perolehan satu cacat menjadi
18 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m
4. Distribusi Poison
Untuk menentukan peluang sebuah peristiwa yang dalam area kesempatan tertentu
diharapkan terjadinya sangat jarang. Distribusi poison biasanya sangat jarang
digunakan, mengingat peristiwa didalamnya adalah sangat kecil peluangnya untuk
terjadi. Misalnya, kemungkinan seorang artis jatuh cinta pada seorang pengemis atau
gelandangan, kemungkinan di pasar ada yang menjual seorang anak manusia, dan
kejadian-kejadian yang kecil peluang terjadinya.
Distribusi Poisson adalah distribusi nilai-nilai bagi suatu variabel random x (x diskrit),
yaitu banyaknya hasil percobaan yang terjadi dalam suatu interval waktu tertentu atau
disuatu daerah tertentu (Hassan,2001). Distribusi Poisson disebut juga distribusi
peristiwa yang jarang terjadi, ditemukan oleh S.D.Poisson (1781–841), seorang ahli
matematika berkebangsaan Prancis. Distribusi Poisson termasuk distribusi teoretis yang
memakai variabel random diskrit.
Ciri-Ciri Distribusi Poisson
Penjelasan mengenai distribusi poisson, baik dari pengertian, dan jenis-jenis,
melahirkan beberapa ciri yang dimiliki oleh distribusi poisson. Distribusi Poisson memiliki
ciri-ciri sebagai berikut (Hassan,2001).
1) Banyaknya hasil percobaan yang terjadi dalam suatu interval waktu atau suatu
daerah tertentu, tidak bergantung pada banyaknya hasil percobaan yang terjadi
pada interval waktu atau daerah lain yang terpisah.
2) Probabilitas terjadinya hasil percobaan selama suatu interval waktu yang singkat
atau dalam suatu daerah yang kecil, sebanding dengan panjang interval waktu atau
besarnya daerah tersebut dan tidak bergantung pada banyaknya hasil percobaan
yang terjadi diluar interval waktu atau daerah tersebut.
19 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m
3) Probabilitas lebih dari satu hasil percobaan yang terjadi dalam interval waktu yang
singkat atau dalam daerah yang kecil dapat diabaikan.
Percobaan Poisson memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Banyaknya hasil percobaan yang terjadi dalam suatu selang waktu atau suatu daerah
tertentu, tidak bergantung pada banyaknya hasil percobaan yang terjadi pada selang
waktu atau daerah lain yang terpisah.
1) Peluang terjadinya satu hasil percobaan selama suatu selang waktu yang singkat
sekali atau dalam suatu daerah yang kecil, sebanding dengan panjang selang
waktu atau besarnya daerah tersebut dan tidak bergantung pada banyaknya hasil
percobaan yang terjadi diluar selang waktu atau daerah tersebut.
2) Peluang lebih dari satu hasil percobaan yang terjadi dalam interval waktu yang
singkat atau dalam daerah yang kecil dapat diabaikan.
20 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m
PENUTUP
I. Kesimpulan
1. Ada beberapa model populasi diantaranya yaitu kemencengan ( skewness ) dan
kurtosis ( keruncingan ).
2. Pada kejadian dan peluang kejadian, jika peristiwa E mempunyai n kejadian sederhana,
probabilitas peristiwa E merupakan rasio kejadian yang diinginkan dengan seluruh
kejadian S.
3. Ekspektasi ( harapan ) adalah banyaknya kejadian atau peristiwa yang diharapkan
dapat terjadi atau hasil kali peluang dengan banyaknya percobaan yang dilakukan.
4. Distribusi peluang dengan variabel acak yang bersifat diskrit yang sering digunakan
yaitu : distribusi binomial, distribusi multinomial, distribusi hipergeometrik, dan distribusi
poisson.
II. Saran
Untuk kesempurnaan makalah ini kami sangat mengharapkan masukan dari
semua pihak berupa kritik dan saran yang membangun. Sehingga apa yang menjadi
tujuan dari makalah ini dapat tercapai dan bisa diterima dan bermanfaat untuk
kedepannya.

More Related Content

What's hot

Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratIr. Zakaria, M.M
 
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingBAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingCabii
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Az'End Love
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan intervalhartantoahock
 
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataUkuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataSriwijaya University
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2Ratih Ramadhani
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesisHafiza .h
 
Probabilitas - Statistik 2
Probabilitas - Statistik 2Probabilitas - Statistik 2
Probabilitas - Statistik 2Deni Wahyu
 
Distribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasiDistribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasiExz Azzizz
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)eyepaste
 

What's hot (20)

Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
 
Distribusi Sampling
Distribusi SamplingDistribusi Sampling
Distribusi Sampling
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
 
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingBAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan interval
 
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataUkuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
 
distribusi normal ppt
distribusi normal pptdistribusi normal ppt
distribusi normal ppt
 
Probabilitas 2
Probabilitas 2Probabilitas 2
Probabilitas 2
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesis
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
Probabilitas - Statistik 2
Probabilitas - Statistik 2Probabilitas - Statistik 2
Probabilitas - Statistik 2
 
Distribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasiDistribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasi
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
 

Viewers also liked

Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumJun Mahardika
 
ITP UNS SEMESTER 2 Pendugaan nilai tengah
ITP UNS SEMESTER 2 Pendugaan nilai tengahITP UNS SEMESTER 2 Pendugaan nilai tengah
ITP UNS SEMESTER 2 Pendugaan nilai tengahFransiska Puteri
 
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalAisyah Turidho
 
Bab 3. populasi dalam ekosistem
Bab 3. populasi dalam ekosistem Bab 3. populasi dalam ekosistem
Bab 3. populasi dalam ekosistem Syarifah Algadri
 
Run test satu sampel
Run test satu sampelRun test satu sampel
Run test satu sampelIpin Rahma
 
Estimasi mean
Estimasi meanEstimasi mean
Estimasi meanWindii
 
Statistika Industri
Statistika IndustriStatistika Industri
Statistika Industriliffi
 
uji chi square secara manual dan spss
 uji chi square secara manual dan spss   uji chi square secara manual dan spss
uji chi square secara manual dan spss Nur Kamri
 
Interaksi spesies
Interaksi spesiesInteraksi spesies
Interaksi spesiescut_lydia
 
HEWAN DAN LINGKUNGANNYA
HEWAN DAN LINGKUNGANNYAHEWAN DAN LINGKUNGANNYA
HEWAN DAN LINGKUNGANNYASariyuliana28
 
Simbiosis ( presentasi )
Simbiosis ( presentasi )Simbiosis ( presentasi )
Simbiosis ( presentasi )vinda_rahmah
 
Populasi dan karakteristik populasi
Populasi dan karakteristik populasiPopulasi dan karakteristik populasi
Populasi dan karakteristik populasiJun Mahardika
 
Dasar dasar ekologi hewan
Dasar dasar ekologi hewanDasar dasar ekologi hewan
Dasar dasar ekologi hewanMuhyi Nurrasyid
 
Pelestarian lingkungan; arif
Pelestarian lingkungan; arifPelestarian lingkungan; arif
Pelestarian lingkungan; arifArif Rachman
 
Pengertian ekologi hewan
Pengertian ekologi hewanPengertian ekologi hewan
Pengertian ekologi hewanAde Maiditasari
 

Viewers also liked (20)

Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umum
 
ITP UNS SEMESTER 2 Pendugaan nilai tengah
ITP UNS SEMESTER 2 Pendugaan nilai tengahITP UNS SEMESTER 2 Pendugaan nilai tengah
ITP UNS SEMESTER 2 Pendugaan nilai tengah
 
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
 
Makalah poisson
Makalah poissonMakalah poisson
Makalah poisson
 
Bab 3. populasi dalam ekosistem
Bab 3. populasi dalam ekosistem Bab 3. populasi dalam ekosistem
Bab 3. populasi dalam ekosistem
 
Run test satu sampel
Run test satu sampelRun test satu sampel
Run test satu sampel
 
Estimasi mean
Estimasi meanEstimasi mean
Estimasi mean
 
Hewan & lingkungan
Hewan & lingkunganHewan & lingkungan
Hewan & lingkungan
 
Statistika Industri
Statistika IndustriStatistika Industri
Statistika Industri
 
uji chi square secara manual dan spss
 uji chi square secara manual dan spss   uji chi square secara manual dan spss
uji chi square secara manual dan spss
 
Interaksi spesies
Interaksi spesiesInteraksi spesies
Interaksi spesies
 
karakteristik populasi
karakteristik populasikarakteristik populasi
karakteristik populasi
 
HEWAN DAN LINGKUNGANNYA
HEWAN DAN LINGKUNGANNYAHEWAN DAN LINGKUNGANNYA
HEWAN DAN LINGKUNGANNYA
 
Simbiosis ( presentasi )
Simbiosis ( presentasi )Simbiosis ( presentasi )
Simbiosis ( presentasi )
 
Populasi dan karakteristik populasi
Populasi dan karakteristik populasiPopulasi dan karakteristik populasi
Populasi dan karakteristik populasi
 
soal mid semester ganjil IPA kelas xii
soal mid semester ganjil IPA kelas xiisoal mid semester ganjil IPA kelas xii
soal mid semester ganjil IPA kelas xii
 
Dasar dasar ekologi hewan
Dasar dasar ekologi hewanDasar dasar ekologi hewan
Dasar dasar ekologi hewan
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Pelestarian lingkungan; arif
Pelestarian lingkungan; arifPelestarian lingkungan; arif
Pelestarian lingkungan; arif
 
Pengertian ekologi hewan
Pengertian ekologi hewanPengertian ekologi hewan
Pengertian ekologi hewan
 

Similar to Distribusi Populasi

statistika pertemuan 7.pptx
statistika pertemuan 7.pptxstatistika pertemuan 7.pptx
statistika pertemuan 7.pptxLaily14
 
Tugas Kuliah Ukuran Kemiringan dan Keruncingan.pptx
Tugas Kuliah Ukuran Kemiringan dan Keruncingan.pptxTugas Kuliah Ukuran Kemiringan dan Keruncingan.pptx
Tugas Kuliah Ukuran Kemiringan dan Keruncingan.pptxPutraSinambela3
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
PPT KEL 7 PERMODELAN ESTIMASI.pptx
PPT KEL 7 PERMODELAN ESTIMASI.pptxPPT KEL 7 PERMODELAN ESTIMASI.pptx
PPT KEL 7 PERMODELAN ESTIMASI.pptxMellysaCaldera
 
ukuran kemiringan dan keruncingan
ukuran kemiringan dan keruncinganukuran kemiringan dan keruncingan
ukuran kemiringan dan keruncinganArini Dyah
 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editPertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editreno sutriono
 
5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncingan
5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncingan5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncingan
5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncinganRia Defti Nurharinda
 
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.pptKuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.pptFidelApria
 
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.pptKuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.pptMail820625
 
Pendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normalPendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normalAndriani Widi Astuti
 
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataUkuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataardynuryadi
 
Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Vina R Ipina
 
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataUkuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataprofkhafifa
 

Similar to Distribusi Populasi (20)

statistika pertemuan 7.pptx
statistika pertemuan 7.pptxstatistika pertemuan 7.pptx
statistika pertemuan 7.pptx
 
Tugas Kuliah Ukuran Kemiringan dan Keruncingan.pptx
Tugas Kuliah Ukuran Kemiringan dan Keruncingan.pptxTugas Kuliah Ukuran Kemiringan dan Keruncingan.pptx
Tugas Kuliah Ukuran Kemiringan dan Keruncingan.pptx
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
PPT KEL 7 PERMODELAN ESTIMASI.pptx
PPT KEL 7 PERMODELAN ESTIMASI.pptxPPT KEL 7 PERMODELAN ESTIMASI.pptx
PPT KEL 7 PERMODELAN ESTIMASI.pptx
 
ukuran kemiringan dan keruncingan
ukuran kemiringan dan keruncinganukuran kemiringan dan keruncingan
ukuran kemiringan dan keruncingan
 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editPertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
 
5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncingan
5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncingan5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncingan
5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncingan
 
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.pptKuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
 
ukuran keruncingan
ukuran keruncinganukuran keruncingan
ukuran keruncingan
 
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.pptKuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
 
Statistika dasar
Statistika dasarStatistika dasar
Statistika dasar
 
Pendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normalPendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normal
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataUkuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
 
Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9
 
Statistika Dasar Pertemuan 9
Statistika Dasar Pertemuan 9Statistika Dasar Pertemuan 9
Statistika Dasar Pertemuan 9
 
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataUkuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
 
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdfDISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
 
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdfDISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
 
Lapres paper 5 nia indah
Lapres paper 5 nia indahLapres paper 5 nia indah
Lapres paper 5 nia indah
 

Recently uploaded

Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxchleotiltykeluanan
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 

Recently uploaded (9)

Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 

Distribusi Populasi

  • 1. 1 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m TUGAS KELOMPOK 1 APLIKASI STATISTIK DALAM PENELITIAN Distribusi Populasi PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH JAKARTA PRODI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN 2014 Nama Dosen : DR. KHASANAH, M.Pd Nama Kelompok Mahasiswa: 1. Eli Irwanti (NIM: 552014002) 2. Levina Novi Yanti (NIM: 552014001) 3. Khusnul Khoridah (NIM: 5520140045) 4. Cucu Rohmayati (NIM: 5520140026)
  • 2. 2 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Dalam mempelajari distribusi populasi kita harus tahu apa itu populasi. Dimana banyak para ahli yang telah memberikan definisi dari populasi, diantaranya adalah Namawi (1985 :141) menyebutkan bahwa populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif daripada karekteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap”. Berikutnya dibahas pula tentang model populasi, dimana model populasi biasanya didekati atau diturunkan dari kurva frekuensi yang diperoleh dari sampel representatif yang diambil dari populasi. Ada beberapa model populasi diantaranya yaitu kemencengan ( skewness ) dan kurtosis ( keruncingan ). Pada distribusi populasi juga membahas tentang kejadian dan peluang kejadian. Dari semua alat analisis konsep probabilitas merupakan salah satu alat analisis yang mempunyai peran sangat penting untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari mulai dari bidang ilmiah sampai pada masalah-masalah kecil. Probabilitas sering diterjemahkan sebagai peluang atau kebolehjadian, yaitu peristiwa yang didefinisikan sebagai proses terjadinya sesuatu baik disengaja ( eksperimentasi ) atau tidak. Selanjutnya dalam distribusi populasi juga dikaji tentang ekspektasi ( harapan ) dan distribusi peluang dengan variabel acak diskrit. Ekspektasi ( harapan ) yaitu hasil kali peluang dengan banyaknya percobaan yang dilakukan. Distribusi peluang dapat digolongkan menjadi dua kelompok besar yaitu distribusi peluang peubah ( variabel ) acak yang bersifat diskrit dan distribusi peluang yang bersifat kontinu. Dimana distribusi peluang peubah acak yang bersifat diskrit yang sering digunakan yaitu distribusi binomial, distribusi multinomial, distribusi hipergeometrik, dan distribusi poisson. Dan didalam makalah yang singkat ini akan dibahas model populasi, kejadian dan peluang kejadian, ekspektasi ( harapan ), dan distribusi peluang dengan variabel acak diskrit.
  • 3. 3 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m II. Rumusan Masalah Dari uraian diatas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Apa itu model populasi ? 2. Apa yang dimaksud dengan kejadian dan peluang kejadian ? 3. Apa itu ekspektasi ( harapan ) ? 4. Apa saja yang termasuk distribusi frekuensi dengan variabel acak diskrit ? III. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui beberapa diantara model populasi 2. Untuk mengetahu kejadian dan peluang kejadian 3. Untuk mengetahui ekspektasi ( harapan ) pada percobaan 4. Untuk mengetahui distribusi frekuensi dengan variabel acak diskrit.
  • 4. 4 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m Distribusi Populasi a. Model Populasi Model Populasi ini biasanya didekati atau diturunkan dari kurva frekuensi yang diperoleh dari sampel representatif (mewakili) yang diambil dari populasi. Ada beberapa model populasi yaitu: 1. Kemencengan (Skewness) Dalam kasus kurva frekuensi populasi, baik yg model positif maupun yg model negatif terjadi sifat ketidaksimetrisan. Untuk mengetahui derajat ketidaksimetrisan sebuah model populasi digunakan ukuran kemiringan. Kemencengan atau kecondongan (skewness) adalah tingkat ketidaksimetrisan atau kejauhan simetri dari sebuah distribusi. Sebuah distribusi yang tidak simetris akan memiliki rata-rata, median, dan modus yang tidak sama besarnya (x≠Me≠Mo), sehingga distribusi akan terkonsentrasi pada salah satu sisi dan kurvanya akan menceng Gambar Kemencengan Kurva Mod = x=Med x Med Mod Mod Med x Kurva Simetris Kurva Menceng ke kiri Kurva Menceng kekanan Jika distribusi memiliki ekor yang lebih panjang ke kanan daripada yang ke kiri maka distribusi disebut menceng ke kanan atau memiliki kemencengan positif. Sebaliknya, jika distribusi memiliki ekor yang lebih panjang ke kiri daripada yang kekanan maka distribusi disebut menceng ke kiri atau memiliki kemencengan negatif. Dalam kedua hal tersebut terjadi sifat tidak simetri. Untuk mengetahui derajat tidak simetri
  • 5. 5 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m sebuah model, digunakan ukuran koefisien kemiringan /kemencengan atau skewness yang ditentukan oleh: Ukuran kemiringan: a. Ukuran Kemencengan Pearson: Memberitahukan arah dan tingkat kemiringan sebaran data. Jarak antara mean dan modus merupakan dasar untuk ukuran yang digunakan oleh Pearson. Keterangan : sk = koefisien kemencengan Pearson Pengukuran kemiringan suatu distribusi data dapat diketahui dengan beberapacara, antara lain: 1. Memperhatikan hubungan antara rata-rata hitung, median dan modus. 2. Menggunakan koefisien Pearson. 3. Menggunakan Momen ketiga. 4. Menggunakan kotak diagram garis. Koefisien Kemencengan Pearson merupakan nilai selisih rata-rata dengan modus dibagi simpangan baku. Koefisien Kemencengan Pearson dirumuskan sebagai berikut: sk = x - Mo s Keterangan : sk = koefisien kemencengan Pearson Apabila secara empiris didapatkan hubungan antar nilai pusat sebagai : x-Mo = 3 (x − Me) Maka rumus kemencengan di atas dapat diubah menjadi :
  • 6. 6 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m sk = 3 (X-Me) s Jika nilai sk dihubungkan dengan keadaan kurva maka : Catatan: Jika nilai sk dihubungkan dengan keadaan kurva maka : 1) sk= 0 kurva memiliki bentuk simetris 2) sk> 0 nilai terkonsentrasi pada sisi sebelah kanan (x terletak di sebelah kanan Mo), sehingga kurva memiliki ekor memanjang ke kanan, kurva menceng ke kanan atau menceng positif; 3) sk<0 nilai-nilai terkonsentrasi pada sisi sebelah kiri (x terletak di sebelah kiri Mo), sehingga kurva memiliki ekor memanjang ke kiri, kurva menceng ke kiri atau menceng negatif. Kriteria: jika -2,0 <sk< 2,0 maka dapat di interprestasikan berdistribusi normal atau hampir normal. b. Ukuran Kemencengan Bowley Indikator kemencengan suatu distribusi frekuensi dengan basis kuartil. Ukuran kemiringan Bowley digunakan apabila kita memberi perhatian pada ukuran lokasi. Rumus Empirik untuk kemiringan adalah: 3 (rerata-median) Kemiringan = _____________________ atau Simpangan baku Dikatakan bahwa: Model Posistif bila kemiringan positif, model negatif bila kemiringan negatif, dan simetrik kemiringan sama dengan nol. Koefisien kemencengan Bowley sering juga disebut Kuartil Koefisien Kemencengan.Apabila nilai skB dihubungkan dengan keadaan kurva, didapatkan :
  • 7. 7 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m 1) Jika Q3 – Q2 > Q2 – Q1 maka distribusi akan menceng ke kanan/menceng secara positif. 2) Jika Q3 – Q2 < Q2 – Q1 maka distribusi akan menceng ke kiri/menceng secara negatif. 3) skB positif, berarti distribusi mencengke kanan. 4) skB negatif, nerarti distribusi menceng ke kiri. 5) skB = ± 0,10 menggambarkan distribusi yang menceng tidak berarti dan skB> 0,30 menggambarkan kurva yang menceng berarti. Contoh: Tabel Penolong Hitung Kemiringan Nilai Ujian Siswa NILAI fi X fixi (XI-X) fi(xi-x) fi(xi -x)² fi(xi-x)ᶟ 31 - 40 1 35,5 35,5 -41,12 -41,12 1690,85 - 69527,93 41 - 50 2 45,5 91 -31,12 -62,24 1936,91 - 60276,60 51 - 60 5 55,5 277,5 -21.12 - 105,60 2230,27 - 47103,34 61 - 70 15 65,5 982,5 -11,12 - 166,80 1854,82 - 20625,55 71 - 80 25 75,5 1887,5 -1,12 -28,00 31,36 -35,12 81 - 90 20 85,5 1710 8,88 177,6 1577,09 14004,54 91 - 100 12 95,5 1146 18,88 226,50 4277,45 80758,31 Jawab:Data data yang diperoleh maka, 1. X = 76,62 2. Me = 77,3 3. Mo = 77,17 4. Kemiringan ( Sk ) = X- MO s = 76,62 - 77,17 13,07 = -0,04
  • 8. 8 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m Koefisien kemencengan adalah sebagai berikut: α₃ = -102811,71 80.(13,07)ᶟ = -0,58 TK = α₃ < 0 maka bentuk kurva negatif (menceng/ landai kekiri) dan mendekati normal dengan ilustrasi gambar kurva seperti berikut. 2. Keruncingan (Kurtosis) Keruncingan atau kurtosis adalah tingkat kepuncakan dari sebuah distribusi yang biasanya diambil secara relatif terhadap suatu distribusi normal. Bertitik tolak dari kurva model normal atau distribusi normal , tinggi rendahnya tidaknya bentuk kurva kurtosis. Berdasarkan keruncingannya, kurva distribusi dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu sebagai berikut : 1) Leptokurtik Merupakan distribusi yang memiliki puncak relatif tinggi. 2) Platikurtik Merupakan distribusi yang memiliki puncak hampir mendatar 3) Mesokurtik Merupakan distribusi yang memiliki puncak tidak tinggi dan tidak mendatar Bila distribusi merupakan distribusi simetris maka distribusi mesokurtik dianggap sebagai distribusi normal.
  • 9. 9 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m Puncaknya sangat runcing (leptokurtik) Puncaknya tidak begitu runcing (platikurtis) Puncakya agak datar X (mesokurtis) Gambar Keruncingan Kurva Untuk mengetahui keruncingan suatu distribusi, ukuran yang sering digunakan adalah koefisien kurtosis persentil. Koefisien keruncingan Koefisien keruncingan /koefisien kurtosis dilambangkan dengan Jika hasil perhitungan koefisien keruncingan diperoleh : 1) Nilai lebih kecil dari 3, maka distribusinya adalah distribusi pletikurtik 2) Nilai lebih besar dari 3, maka distibusinya adalah distribusi leptokurtik 3) Nilai yang sama dengan 3, maka distribusinya adalah distribusi mesokurtik Untuk mencari nilai koefisien keruncingan, dibedakan antara data tunggal dan data kelompok. Koefesien kurtosis dirumuskan : Σ( xi - x )⁴ Untuk data tunggal : α₄ = n.s⁴ Σ( Xi – X )⁴ Untuk data berkelompok : α₄ = n.s⁴ α₄ > 3 leptokurtik(runcing), α₄ < 3 platikurtik ( datar/landai), α₄ = 3 mesokurtik ( normal )
  • 10. 10 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m Dimana: SK = rentang semi antar kuartil K₁ = kuartil kesatu K₃ = kuartil ketiga P₁ₒ = persentil kesepuluh P₉ₒ = persentil kesembilan puluh Kriteria penafsiran model distribusi yaitu : K = 0,263 → distribusi normal K > 0,263 → distribusi leptokurtik ( runcing ) c. K < 0,263 → distribusi platikurtik ( datar/landai ) Contoh : Hitung koofesien kurtosis dari data dibawah ini dengan koofesien kurtosis persentil ( K ). Tabel Nilai ujian statistik Nilai ujian f 31 - 40 1 41 - 50 2 51 - 60 5 61 - 70 10 71 - 80 12 81 - 90 7 91 - 100 3 jumlah 40 Jawab: K₁ = 62,5 K₂ = 80,5 80,5 - 62,5 SK = 2 = 9
  • 11. 11 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m P₁ₒ = 52,5 P₉ₒ = 89,07 9 K = 89,07 - 52,5 = 0,246 Ini berarti K < 0,263 maka kurva mendekati bentuk platikurtik ( datar/landai) b. Kejadian dan peluang kejadian 1. Kejadian Statistika merupakan alat dan juga metode analisis yang di pakai untuk mengevaluasi data yang pada akhirnya akan di peroleh suatu kesimpulan berdasarkan sampel yang ada. Dari semua alat analisis,konsep probabilitas merupakan salah satu alat analisis yang mempunyai peran sangat penting untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari- hari mulai dari bidang ilmiahsampai pada masalah-masalah yang kecil,seperti masuk kantor atau tida,karena awan tebal kemungkinan akan turun hujan deras dan banjir,dan sebagainya. Probabilitas sering di terjemahkan sebagai peluang atau kebolehjadian,yaitu peristiwa yang di definisikan sebagai proses terjadinya sesuatu,baik di sengaja (eksferimentasi) atau tidak. Dalam mempelajari kejadian,menggunakan 3 jenis kejadian,yaitu kepastian, kemungkinan atau peluang dan kemustahilan. 1.1 Kepastian Kepastian merupakan bentuk kejadian yang pasti (mutlak) terjadi.Kepastian merupakan kejadian dengan nilai probabilitas = 1. Beberapa contoh kepastian yaitu : a. Matahari terbit dari sebelah timur b. Setiap makhluk hidup akan mati 1.2 Kemungkinan/peluang Menurut pendekatan klasik yaitu berdasarkan atas pengertian rangkaian yang bersifat eksklusif secara bersama-sama dan masing-masing mempunyai kesempatan yang sama untuk muncul (equally likely),terjadinya peristiwa E dinyatakan sebagai rasio satu kejadian dari seluruh kejadianapabila setiap kejadian mempunyai kesempatan yang sama. Bila peristiwa E mempunyai n kejadian sederhana,probabilitas peristiwa E
  • 12. 12 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m merupakan rasiokejadian yang di inginkan dengan seluruh kejadian S dan di nyatakan dalam rumus : P(E)= n(E) N(S) Contoh : Hitunglah probabilitas seorangpemain poker yang di beri 5 kartu akan memperoleh 2 kartu king dan 3 kartu AS. Jawab : Kombinasi 2 kartu king dari 4 king, C (4,2) = 6 cara Kombinasi 3 kartu AS dari 4 As,C (4,3) = 4 cara Kombinasi 2 kartu king dan 3 kartu As = 6 x 4 = 24 cara Kemungkinan hasil atas pembagian 5 kartu dari 52 kartu bridge = 2.598.960 cara Jadi probabilitas P(A) Pemain poker memperoleh 2 kartu king dan 3 kartu As adalah : P (A) = 24 = 0,00000923 2.598.960 Dalam kenyataan syarat yang di tetapkan bahwa semua kejadian mempunyai kesempatan yang sama sulit terpenuhi. Pendekatan ini akhirnya mengambil bentuk bahwa probabilitas peristiwa E dari seluruh kejadian merupakan frekwensi relative ruang kosmos S. Pernyataan ini di tunjukkan oleh : P(E)= n_ S Masing-masing peristiwa dari ruang contoh S kejadian ( E1,E2,E3,……Ei) dan frekwensi relative n/S dari kejadian Ei,haruslah bernilai positif dengan kisaran : 0 “ ni”1 atau 0 ≤ P(Ei) ≤1 1.2 Kemustahilan Bila suatu kejadian hanya terjadi beberapa kali saja,atau tidak ada informasi frekwensi relative,makanya probabilitas di tentukan berdasarkan keyakinan,perasaan dan pengetahuan individu atas semua peristiwa.Oleh sebab itu karena sifatnya individu,probabilitas suatu kejadian nilainya akan ditaksir berbeda-beda dari individu satu dan individu lain meskipun informasi awal yang di terima berkaitan peristiwa tersebut adalah sama. Kemustahilan adalah kejadian dengan nilai probabilitas = 0. Beberapa contoh kemustahilan yaitu :
  • 13. 13 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m a.Seorang pria melahirkan b.Matahari terbit dari sebelah barat,dll 3. Peluang kejadian Peluang kejadian adalah perbandingan antara banyaknya kejadian yang muncul dengan banyaknya kejadian (semua) yang mungkin muncul (expected). Nilai peluang berkisar antara 0 s/d 1 (0,p,1). Contoh : Nilai peluang muncul angka 2 dalam dadu = 1/6,notasi peluang kejadian A=P(A) A = peluang kejadian terambilnya kartu As dalam suatu set kartu bridge,maka P(A) = 4/52,Peluang terjadinya 2 buah kejadian A dan B,dapat berupa : a. Eksklusif (saling asing/komplementer) apabila kejadian A meniadakan kejadian B atau sebaliknya : A atau B. Contoh : kejadian muncul gambar atau angka pada satu mata uang yang di tos. P(A atau B )= P(A) + P(B) = ½ + ½ = 1 b. Indefendent (bebas) apabila kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B dan sebaliknya.A dan B Contoh : Muncul gambar pada mata uang pertama dan gambar pada mata uang ke dua (lempar 2 mata uang) P(A dan B) = P(A).P(B) = ½. ½ =1/4 c. Inklusif : Apabila kejadian A memuat kejadian B dan sebaliknya : A dan atau B Contoh : Kejadian pengambilan kartu king atau skop dari satu set kartu bridge. P(A) dan atau B = P(A) + P(B) – P(A).P(B) = 4/52 + 13/52 – (4/52).(13/52) = 16/52 C.Ekspektasi (harapan) Harapan (eksfektasi ) adalah hasil kali peluang dengan banyaknya percobaan yang dilakukan dengan notasi : E(x) = P(x) . n atau E =…… p.n Contoh : Munculnya gambar (G)pada sebuah mata uang yang di tos 10 kali.
  • 14. 14 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m E(G) =1/2 .10 = 5 kali. Contoh : Munculnya angka pada mata uang yang ditos 30 kali. Jawab E (A) = ½ . 30 = 15 d. Distribusi peluang dengan variabel acak diskrit Distribusi peluang dapat digolongkan menjadi dua kelompok besar yaitu distribusi peluang peubah (variabel) acak yang bersifat diskrit dan distribusi peluang yang bersifat kontinue.Distribui peluang peubah acak yang sering digunakan yaitu distribusi binomial, distribusi multinomial, distribusi hipergeometrik dan distribusi poison. a. Distribusi Binomial Distribusi binomial adalah salah satu distribusi probbabilitas diskrit yang paling sering digunakan dalam analisis statistic modern. Di bidang teknik, distribusi ini erat kaitannya dengan pengendalian kualitas (quality control). Distribusi ini seringkali digunakan untuk memodelkan jumlah keberhasilan pada jumlah sampel n dari jumlah populasi N. Apabila sampel tidak saling bebas (yakni pengambilan sampel tanpa pengembalian), distribusi yang dihasilkan adalah distribusi hipergeometrik, bukan binomial. Semakin besar N daripada n, distribusi binomial merupakan pendekatan yang baik dan banyak digunakan. Distribusi Binomial adalah suatu distribusi probabilitas yang dapat digunakan bilamana suatu proses sampling dapat diasumsikan sesuai dengan proses Bernoulli. Misalnya, dalam perlemparan sekeping uang logam sebanyak 5 kali, hasil setiap ulangan mungkin muncul sisi gambar atau sisi angka. Begitu pula, bila kartu diambil berturut-turut, kita dapat memberi label "berhasil" bila kartu yang terambil adalah kartu merah atau ”gagal” bila yang terambil adalah kartu hitam. Ulangan-ulangan tersebut bersifat bebas dan peluang keberhasilan setiap ulangan tetap sama, yaitu sebesar 0,5. (Ronald E. Walpole).
  • 15. 15 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m Distribusi Binomial biasa dirumuskan seperti : B (x;n,p) = ncxpxqn-x Dimana : x = 0,1,2,3,.....,n n = banyaknya ulangan x = banyaknya kerberhasilan dalam peubah acak x p = Peluang berhasil dalam setiap ulangan q = Peluang gagal, dimana q = 1 - p dalam setiap ulangan Contoh : Dadu dilemparkan 5 kali, diharapkan keluar mata 6 dua kali, maka kejadian ini dapat ditulis b(2,5,1/6) x=2, n=5, p=1/6. 1. Eksperimen Binomial Satu atau serangkaian eksperimen dinamakan eskperimen binomial bila dan hanya bila eksperimen yang bersangkutan terdiri dari percobaan-percobaan Bernoulli atau percobaan-percobaan binomial. Jika hanya berminta untuk mengetahui apakah hasil suatu percobaan disebut gagal atau sukses, maka ruang sampel yang merumuskan percobaan diatas harus memuat 2 unsur saja yaitu, unsur B bagi sukses dan unsur G bagi gagal. Singkatnya, probabilita kedua unsur diatas dapat dinyatakan sebagai, p ({B}) = p, p ({G}) = 1 - p = q Dimana : p + q = 1 dan 0 < p <1 Contoh 1 Dadu seperti pada contoh 3 digelindingkan 3 kali. a.Berapakah peluang mendapatkan 0 atau 1 sisi C 2 kali dan peluang mendapatkan 2 atau 3 sisi C 1 kali b.Berapakah peluang mendapatkan 0 atau 1 sisi C 1 kali dan peluang mendapatkan 2 atau 3 sisi C 2 kali.
  • 16. 16 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m Penyelesaian Perhatikan tabel pada contoh 3 a. b. Tentunya, peluang pada soal a lebih besar dari pada peluang pada soal b. karena peluang untuk mendapatkan 0 atau 1 sisi C lebih besar dari pada peluang untuk mendapatkan 2 atau 3 sisi C. Tentunya berlaku untuk . 2. Distribusi Multinomial Distribusi multinomial merupakan perluasan dari distribusi binomial, jika pada distribusi binomial hanya tertekan pada 2 pilihan atau 2 kemungkinan yang mungkin terjadi dari sebuah peristiwa maka pada distribusi multinomial adalah banyak kemungkinan yang mungkin terjadi dari sebuah peristiwa. Bila setiap ulangan menghasilkan salah satu dari k hasil percobaan dengan peluang maka sebaran peluang bagi peubah acak yang menyatakan berapa kali terjadi dalam n ulangan yang bebas adalah Dengan dan Contoh : Dadu seperti pada contoh 3 digelindingkan 3 kali. a. Berapakah peluang mendapatkan 0 atau 1 sisi C 2 kali dan peluang mendapatkan 2 atau 3 sisi C 1 kali b. Berapakah peluang mendapatkan 0 atau 1 sisi C 1 kali dan peluang mendapatkan 2 atau 3 sisi C 2 kali Penyelesaian Perhatikan tabel pada contoh a.
  • 17. 17 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m b. Tentunya, peluang pada soal a lebih besar dari pada peluang pada soal b. karena peluang untuk mendapatkan 0 atau 1 sisi C lebih besar dari pada peluang untuk mendapatkan 2 atau 3 sisi C. Tentunya berlaku untuk . 3. Distribusi Hipergeometrik Setiap percobaan statistik keluaran yang telah dihasilkan obyeknya selalu dikembalikan, sehingga probabilitas setiap percobaan peluang seluruh obyek memiliki probabilitas yang sama. Dalam pengujian kualitas suatu produksi, maka obyek yang diuji tidak akan diikutkan lagi dalam pengujian selanjutnya, dapat dikatakan obyek tersebut tidak dikembalikan. Probabilitas kejadian suatu obyek dengan tanpa dikembalikan disebut sebagai distribusi hipergeometrik. Percobaan hipergeometrik memiliki sifat-sifat sebagai berikut: 1. Sebuah pengambilan acak dengan ukuran n dipilih tanpa pengembalian dari N obyek 2. k dari N obyek dapat diklasifikasikan sebagai sukses dan N – k diklasifikasikan sebagai gagal. Contoh Soal 1: Tumpukan 40 komponen masing-masing dikatakan dapat diterima bila isinya tidak lebih dari 3 yang cacat. Prosedur penarikan contoh tumpukan tersebut adalah memilih 5 komponen secara acak dan menolak tumpukan tersebut bila ditemukan suatu cacat. Berapakah probabilitas bahwa tepat 1 cacat ditemukan dalam contoh itu bila ada 3 cacat dalam keseluruhan tumpukan itu? Penyelesaian: Dengan menggunakan sebaran hipergeometri dengan n = 5, N = 4, k = 3 dan x = 1 kita dapatkan probabilitas perolehan satu cacat menjadi
  • 18. 18 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m 4. Distribusi Poison Untuk menentukan peluang sebuah peristiwa yang dalam area kesempatan tertentu diharapkan terjadinya sangat jarang. Distribusi poison biasanya sangat jarang digunakan, mengingat peristiwa didalamnya adalah sangat kecil peluangnya untuk terjadi. Misalnya, kemungkinan seorang artis jatuh cinta pada seorang pengemis atau gelandangan, kemungkinan di pasar ada yang menjual seorang anak manusia, dan kejadian-kejadian yang kecil peluang terjadinya. Distribusi Poisson adalah distribusi nilai-nilai bagi suatu variabel random x (x diskrit), yaitu banyaknya hasil percobaan yang terjadi dalam suatu interval waktu tertentu atau disuatu daerah tertentu (Hassan,2001). Distribusi Poisson disebut juga distribusi peristiwa yang jarang terjadi, ditemukan oleh S.D.Poisson (1781–841), seorang ahli matematika berkebangsaan Prancis. Distribusi Poisson termasuk distribusi teoretis yang memakai variabel random diskrit. Ciri-Ciri Distribusi Poisson Penjelasan mengenai distribusi poisson, baik dari pengertian, dan jenis-jenis, melahirkan beberapa ciri yang dimiliki oleh distribusi poisson. Distribusi Poisson memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Hassan,2001). 1) Banyaknya hasil percobaan yang terjadi dalam suatu interval waktu atau suatu daerah tertentu, tidak bergantung pada banyaknya hasil percobaan yang terjadi pada interval waktu atau daerah lain yang terpisah. 2) Probabilitas terjadinya hasil percobaan selama suatu interval waktu yang singkat atau dalam suatu daerah yang kecil, sebanding dengan panjang interval waktu atau besarnya daerah tersebut dan tidak bergantung pada banyaknya hasil percobaan yang terjadi diluar interval waktu atau daerah tersebut.
  • 19. 19 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m 3) Probabilitas lebih dari satu hasil percobaan yang terjadi dalam interval waktu yang singkat atau dalam daerah yang kecil dapat diabaikan. Percobaan Poisson memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Banyaknya hasil percobaan yang terjadi dalam suatu selang waktu atau suatu daerah tertentu, tidak bergantung pada banyaknya hasil percobaan yang terjadi pada selang waktu atau daerah lain yang terpisah. 1) Peluang terjadinya satu hasil percobaan selama suatu selang waktu yang singkat sekali atau dalam suatu daerah yang kecil, sebanding dengan panjang selang waktu atau besarnya daerah tersebut dan tidak bergantung pada banyaknya hasil percobaan yang terjadi diluar selang waktu atau daerah tersebut. 2) Peluang lebih dari satu hasil percobaan yang terjadi dalam interval waktu yang singkat atau dalam daerah yang kecil dapat diabaikan.
  • 20. 20 | P a g e l e v i n a y a n t i . b l o g s p o t . c o m PENUTUP I. Kesimpulan 1. Ada beberapa model populasi diantaranya yaitu kemencengan ( skewness ) dan kurtosis ( keruncingan ). 2. Pada kejadian dan peluang kejadian, jika peristiwa E mempunyai n kejadian sederhana, probabilitas peristiwa E merupakan rasio kejadian yang diinginkan dengan seluruh kejadian S. 3. Ekspektasi ( harapan ) adalah banyaknya kejadian atau peristiwa yang diharapkan dapat terjadi atau hasil kali peluang dengan banyaknya percobaan yang dilakukan. 4. Distribusi peluang dengan variabel acak yang bersifat diskrit yang sering digunakan yaitu : distribusi binomial, distribusi multinomial, distribusi hipergeometrik, dan distribusi poisson. II. Saran Untuk kesempurnaan makalah ini kami sangat mengharapkan masukan dari semua pihak berupa kritik dan saran yang membangun. Sehingga apa yang menjadi tujuan dari makalah ini dapat tercapai dan bisa diterima dan bermanfaat untuk kedepannya.