SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
1 
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Di kehidupan sehari-hari kerap kali ditemui berbagai macam model 
peluang. Faktor ketidakpastian banyak memiliki model peluang yang 
menggambarkan suatu akibat yang mungkin terjadi seandainya kondisi – kondisi 
tertentu terjadi. Distribusi peluang atau peluang teoritis merupakan suatu model 
peluang yang memungkinkan untuk mempelajari hasil eksperimen random yang 
riil dan menduga hasil – hasil yang akan terjadi. Distribusi peluang yang demikian 
merupakan distribusi populasi karena berhubungan dengan semua nilai – nilai 
yang mungkin terjadi dan populasinya merupakan variabel random. 
Berdasarkan jenis variabelnya tergolong atas distribusi peluang diskrit dan 
distribusi peluang kontinu. Distribusi peluang diskrit adalah suatu ruang contoh 
yang mengandung jumlah titik contoh yang terhingga sedangkan distribusi 
peluang kontinu adalah suatu ruang contoh mengandung t idak terhingga 
banyaknya titik contoh yang sama dengan banyaknya titik pada sebuah garis. 
Distribusi peluang diskrit dibagi atas berbagai macam diantaranya adalah 
distribusi peluang binomial, distribusi peluang hipergeometrik, distribusi peluang 
poisson, distribusi peluang geometrik, dan distribusi peluang binomial negatif. 
Sedangkan, distribusi peluang kontinu dibagi atas distribusi peluang normal, 
distribusi peluang gamma, distribusi peluang eksponensial, distribusi peluang chi-square. 
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah untuk mengetahui 
variabel acak masing – masing distribusi dengan menggunakan software Minitab 
dengan membangkitkan 500 data dan melakukan survei terhadap sepeda motor 
yang masuk dalam tempat parkir dalam kurun waktu 2 hari selama 1 jam setiap 2 
menit pada pagi, siang, malam. Dalam penyajian data, menggunakan diagram 
histogram untuk memudahkan penyajian.
2 
1.2 Rumusan Masalah 
Dalam praktikum ini, permasalahan yang muncul sebagai acuan untuk 
analisis adalah sebagai berikut. 
1. Bagaimana distribusi binomial dengan parameter berbeda-beda yang 
digambarkan dengan histogram? 
2. Bagaimana distribusi hipergeometri dengan parameter berbeda-beda yang 
digambarkan dengan histogram? 
3. Bagaimana penerapan distribusi poisson terhadap survei tempat parkir 
sepeda motor setiap dua menit selama satu jam dalam waktu 2 hari pada 
pagi, siang, dan malam? 
4. Bagaimana distribusi poisson dengan parameter berbeda-beda yang 
digambarkan dengan histogram? 
5. Bagaimana distribusi geometrik dengan parameter berbeda-beda yang 
digambarkan dengan histogram? 
6. Bagaimana distribusi binomial negatif dengan parameter berbeda-beda 
yang digambarkan dengan histogram? 
7. Bagaimana distribusi normal dan distribusi normal baku yang 
digambarkan dengan histogram? 
8. Bagaimana distribusi gamma dengan parameter berbeda-beda yang 
digambarkan dengan histogram? 
9. Bagaimana distribusi eksponensial yang digambarkan dengan histogram? 
10. Bagaimana distribusi chi-square yang digambarkan dengan histogram? 
1.3 Tujuan Penelitian 
Rumusan masalah diatas menghasilkan tujuan yang akan dicapai dalam 
kegiatan praktikum ini, yaitu sebagai berikut: 
1. Mengetahui nilai variabel acak distribusi binomial dengan parameter yang 
berbeda-beda yang digambarkan dengan histogram. 
2. Mengetahui nilai variabel acak distribusi hipergeometri dengan parameter 
yang berbeda-beda yang digambarkan dengan histogram.
3. Mengetahui hasil survei banyaknya sepeda motor yang parkir di tempat 
parkir setiap dua menit selama satu jam dalam waktu 2 hari pada pagi, 
siang, dan malam. 
4. Mengetahui nilai variabel acak distribusi poisson dengan parameter 
3 
berbeda-beda yang digambarkan dengan histogram. 
5. Mengetahui nilai variabel acak distribusi geometri dengan parameter 
berbeda-beda yang digambarkan dengan histogram. 
6. Mengetahui nilai variabel acak distribusi binomial negatif dengan 
parameter berbeda-beda yang digambarkan dengan histogram. 
7. Mengetahui nilai variabel acak distribusi normal dan distribusi normal 
baku yang digambarkan dengan histogram. 
8. Mengetahui nilai variabel acak distribusi gamma dengan parameter 
berbeda-beda yang digambarkan dengan histogram. 
9. Mengetahui nilai variabel acak distribusi eksponensial yang digambarkan 
dengan histogram. 
10. Mengetahui nilai variabel acak distribusi chi-square yang digambarkan 
dengan histogram. 
1.4 Manfat Penelitian 
Dari kegiatan praktikum ini, manfaat yang dapat diambil adalah mampu 
memahami dan menerapkan teori probabilitas melalui distribusi probabilitas yaitu 
distribusi peluang diskrit dan distribusi peluang kontinu. 
1.5 Batasan Masalah 
Dalam praktikum ini membangkitkan 500 data terhadap distribusi peluang 
diskrit yaitu distribusi binomial, distribusi hipergeometric, distribusi poisson, 
distribusi geometrik, dan distribusi binomial negatif dengan bantuan software 
Minitab serta melakukan survei dengan mengamati banyaknya sepeda motor yang 
parkir di tempat parkir dalam kurun waktu 2 hari selama 1 jam setiap 2 menit 
pada pagi, siang, dan malam dan membangkitkan 500 data terhadap distribusi 
peluang kontinu yaitu distribusi normal, distribusi gamma, distribusi 
eksponensial, dan distribusi chi-square dengan bantuan software Minitab.
4 
BAB II 
LANDASAN TEORI 
1.1 Variabel Acak 
Variabel acak atau peubah acak adalah suatu fungsi yang nilainya berupa 
bilangan nyata yang ditentukan oleh setiap unsur dalam ruang contoh. Peubah 
acak dinyatakan dengan huruf kapital, misalnya X, sedangkan nilainya dinyatakan 
dengan huruf kecil padanannya misalnya x (Walpole,1993). 
2.2 Distribusi Peluang Diskrit 
Distribusi peluang diskrit adalah suatu ruang contoh yang mengandung 
jumlah titik contoh yang terhingga atau suatu barisan unsur yang tidak pernah 
berakhir tetapi yang sama banyaknya dengan bilangan cacah (Walpole,1993). 
Syarat dari distribusi diskrit adalah apabila himpunan pasangan terurut 
(x, f(x)) merupakan suatu fungsi peluang atau distribusi peluang peubah acak 
diskrit x bila, untuk setiap kemungkinan hasil x 
1. f(x) > 0 
2.  f ( x)  1 
3. P (X=x) = f(x) 
Macam – macam distribusi peluang diskrit antara lain : 
2.2.1 Distribusi Peluang Binomial 
Suatu percobaan dimana pada setiap perlakuan hasilnya hanya ada dua 
kemungkinan yaitu proses dan gagal dalam n ulangan yang bebas (Walpole,1993). 
Ciri – ciri distribusi peluang binomial adalah sebgai berikut : 
1. Percobaan terdiri dari atas n ulangan 
2. Dalam setiap ulangan, hasilnya digolongkan dalam sukses dan gagal 
3. Peluang sukses dilambangkan dengan p, sedangkan gagal 1-p atau q 
4. Ulangan – ulangan tersebut bersifat saling bebas satu sama lain. 
Distribusi peluang binomial dilambangkan dengan : 
푏(푥; 푛; 푝) = ( 
푛 
푥 
) 푝푥 푞푛−푥 untuk x = 0,1,2,3 . . . ,n (2.1) 
Keterangan :
5 
n = banyaknya data 
x = banyak keberhasilan dalam peubah acak X 
p = peluang berhasil pada setiap data 
q = peluang gagal (1 – p) pada setiap data 
Rata-rata dan ragam distribusi peluang binomial 
휇 = 푛. 푝 (2.2) 
휎 2 = 푛. 푝. 푞 (2.3) 
Keterangan: 
휇 = rata-rata 
휎 2 = ragam 
n = banyak data 
p = peluang keberhasilan pada setiap data 
q = peluang gagal = 1 – p pada setiap data 
2.2.2 Distribusi Peluang Hipergeometrik 
Bila dalam N populasi benda, k benda diberi label berhasil dan N-k benda 
lainnya diberi label gagal, maka distribusi peluang bagi peubah acak 
hipergeometrik X yang menyatakan banyaknya keberhasilan dalam contoh acak 
berukuran n (Walpole,1993). 
ℎ(푥; 푁, 푛, 푘) = 
( 
푘 
푥 
)( 
푁−푘 
푛−푥 
) 
푁 
푛 
( 
) 
untuk x = 0,1,2, . . .,k (2.4) 
Keterangan : 
N = ukuran populasi 
n = ukuran contoh acak 
k = banyaknya penyekatan / kelas 
x = banyaknya keberhasilan 
Rata – rata dan ragam distribusi peluang hipergeometrik 
휇 = 푛푘 
푁 
(2.5) 
휎 2 = 푁−푛 
푁−1 
푛 푘 
푁 
(1 − 푘 
푁 
) (2.6)
6 
Keterangan : 
휇 = rata-rata 
휎 2 = ragam 
N = ukuran populasi 
n = ukuran contoh acak 
k = banyaknya penyekatan/kelas 
2.2.3 Distribusi Peluang Poisson 
Percobaan yang menghasilkan nilai- nilai bagi suatu peubah acak X, yaitu 
banyaknya hasil percobaan yang terjadi selama suatu selang waktu tertentu atau 
distribusi daerah tertentu (Walpole,1993). Distribusi peluang poisson memiliki 
ciri – ciri sebagai berikut : 
1. Banyaknya hasil percobaan yang terjadi dalam suatu selang waktu atau suatu 
daerah tertentu, tidak langsung pada banyaknya hasil percobaan yang terjadi 
pada selang waktu atau daerah lain yang terpisah. 
2. Peluang terjadinya satu hasil percobaan selama suatu selang waktu yang 
singkat sekali atau dalam suatu daerah yang kecil, sebanding dengan panjang 
selang waktu tersebut, dan tidak bergantung pada banyaknya hasil percobaan 
yang terjadi diluar selang waktu atau daerah tersebut. 
3. Peluang bahwa lebih dari satu hasil percobaan akan terjadi dalam selang 
waktu yang singkat tersebut atau dalam daerah yang kecil tersebut, dapat 
diabaikan. Bilangan X yang menyatakan banyaknya daerah hasil percobaan 
dalam suatu distribusi poisson disebut peubah acak poisson. 
Karena nilai – nilai peluangnya hanya bergantung pada μ maka 
dirumuskan : 
푝 (푥; 휇) = 푒 −휇휇푥 
푥 ! 
untuk x =1,2, . . . (2.7) 
Keterangan : 
x = banyak keberhasilan dalam peubah acak X 
μ = rata-rata banyak sukses yang terjadi per satuan waktu 
e = 2,71828... 
Rata – rata dan ragam distribusi poisson p(x;) keduanya sama dengan 
7 
2.2.4 Distribusi Peluang Geometrik 
Percobaan yang mengandung tindakan yang bebas dan berulang – ulang 
dapat menghasilkan keberhasilan dengan peluang q = 1 – p, maka distribusi 
peluang bagi peubah acak X, yaitu banyaknya ulangan sampai munculnya 
keberhasilan yang pertama (Walpole,1993). 
푔(푥; 푝) = 푝. 푞 푥−1 untuk x = 1,2,3, . . . (2.8) 
Keterangan 
p = peluang sukses 
q = peluang gagal 
Rata – rata dan ragam distribusi peluang geometrik 
휇 = 1 
푝 
(2.9) 
휎 2 = 1−푝 
푝2 (2.10) 
2.2.5 Distribusi Peluang Binomial Negatif 
Percobaan yang mengandung ulangan yang bebas dan berulang –ulang 
dapat menghasilkan keberhasilan dengan peluang p dan kegagalan dengan 
peluang q = 1 – p, maka distribusi peluang bagi peubah acak X, yaitu banyaknya 
ulangan sampai terjadinya k keberhsilan (Walpole,1993). 
푥 − 1 
푘 − 1 
푏 ∗ (푥; 푘; 푝) = ( 
) 푝푘 푞 푥−푘 untuk x = k, k+1, k+2, . .. (2.11) 
Rata – rata dan ragam distribusi peluang binomial negatif 
휇 = 푘 푞 
푝 
(2.12) 
휎 2 = 푘 .푞 
푝2 = 휇 + 1 
푘 
휇2 (2.13) 
2.3 Distribusi Peluang Kontinu 
Distribusi peluang kontinu adalah suatu ruang contoh mengandung tak 
terhingga banyaknya titik contoh yang sama dengan banyaknya titik pada sebuah 
garis (Walpole,1993). 
Syarat dari distribusi kontinu adalah apabila fungsi f(x) adalah 
fungsi padat peluang peubah acak kontinu Xt yang didefinisikan diatas
8 
himpunan semua bilangan real Rt bila: 
1. F(x) > 0 untuk semua x  R 
 
2.  f ( x )dx  1 
 
 
3. P(a<X<b) =  f ( x )dx 
 
Macam – macam distribusi peluang kontinu antara lain : 
2.3.1 Distribusi Peluang Normal 
Percobaan yang peubah acak X nya ditentukan oleh parameter μ dan σ 2. 
Jika X merupakan peubah acak normal dengan rataan μ dan σ2 ragam 
(Walpole,1993). 
푛(푥; 휇, 휎) = 1 
√2휋휎 
푒− 
1 
2 
(푥−휇 
휎 
) 
2 
푢푛푡푢푘 − ∞ < 푥 < ∞ (2.14) 
Keterangan: 
x = peubah acak kontinu normal 
휇 = mean, 
휎 = standar deviasi 
π = 3,14159… 
e = 2,71828… 
2.3.2 Distribusi Peluang Gamma 
Percobaan yang seubah acaknya adalah lamanya waktu seseorang 
menunggu sampai sejumlah n kejadian dengan parameter (α,β) (Walpole,1993). 
F(X) = 
1 
훽훼 Г(훼) 
푥 훼−1푒−푥/훽 , 푥 > 0 Г(훼) = ∫ 푥 훼−1 푒−푥 푑푥 
Mean dan varians ditentukan oleh : 
μ = αβ dan σ2 = αβ2 
∞ 
0 
0, x ≤ 0 (2.15)
0, x ≤ 0 (2.16) 
1 
2 
푣 
2 
푣 
2 
Г( 
) 
푥 
푣 
2 
−1 푒 
0, x ≤ 0 (2.17) 
9 
2.3.3 Distribusi Peluang Eksponensial 
Distribusi eksponensial merupakan bentuk khusus dari distribusi gamma 
dengan α=1. Peubah acak kontinu yang fungsi kepekatan peluangnya diberikan 
oleh: 
F(X) = 
1 
훽 
푒 
푥 
훽 , x > 0 
Rataan dan variasi eksponensial adalah : 
μ = β dan σ2 = β2 
Sebaran eksponensial di dalam praktek sering muncul sebagai sebaran 
lamanya waktu suatu kejadian tertentu terjadi. Misalnya, lamanya waktu (mulai 
sekarang) sampai terjadi gempa bumi. 
2.3.4 Distribusi Peluang Chi-Square 
Distribusi peluang chi-square merupakan distribusi khusus gamma dengan 
α = 
푣 
2 
, β = 2. Distribusi ini banyak dipakai untuk pengujian hipotesis (teo ri) 
sebagai rumus dari statistik uji dengan hipotesis tertentu. Dimana fungsi 
peluangnya dipengaruhi oleh parameter v atau disebut juga db ( derajat bebas). 
Distribusi chi-square dapat didefinisikan melalui rumus seperti berikut : 
F(X) = 
Mean dan varians distribusi ini oleh : 
μ = v dan σ2 = 2v 
푣 
2 , 푥 > 0
10 
BAB III 
METODOLOGI PENELITIAN 
3.1 Sumber Data 
Sumber Data yang digunakan dalam praktikum ini adalah sumber data 
primer dan sumber data sekunder. Sumber data sekunder dengan membangkitkan 
500 data pada software minitab. Sumber data primer diperoleh dengan langsung 
melakukan survey. Survey ini dilakukan pada : 
Hari/Tanggal : 31 Oktober – 01 November 2013 
Tempat : Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) 
Pukul : 07.00 – 08.00 , 11.00 – 12.00 , 18.30 – 19.30 WIB 
3.2 Variabel penelitian 
Variabel yang digunakan dalam praktikum ini adalah. 
1. Distribusi peluang binomial dengan n sama dan p berbeda 
2. Distribusi peluang hipergeometrik dengan N sama, D berbeda dan n sama 
3. Distribusi peluang poisson dengan μ berbeda 
4. Banyaknya sepeda motor yang masuk tempat parkir dalam kurun waktu 2 
hari selama 1 jam setiap 2 menit pada pagi, siang, dan malam 
5. Distribusi peluang geometrik dengan p berbeda 
6. Distribusi peluang binomial negatif dengan n berbeda p berbeda 
7. Distribusi peluang normal dan distribusi peluang normal baku dengan μ 
berbeda dan σ berbeda 
8. Distribusi peluang gamma dengan σ = 1, 2 dan β = 4 
9. Distribusi peluang eksponensial dengan μ = 4 
10. Distribusi peluang chi-square dengan db (derajat bebas) = 8 
3.3 Langkah Analisis 
1. Melakukan survey 
2. Menghitung banyaknya sepeda motor yang masuk tempat parkir dalam 
kurun waktu 2 hari selama 1 jam setiap 2 menit pada pagi, siang, malam 
3. Menganalisis hasil survey
11 
4. Menyiapkan Software Minitab 
5. Membangkitkan data 
6. Melakukan langkah berikut: 
- Membuka Minitab 
- Pilih Calc Random Data 
- Pilih distribusi yang dikehendaki 
- Pada number of rows data to generate, isi = 500 
- Pada kolom store in colum(s), isi judul dengan nama yang dikehendaki: 
pada kolom mean dan standar deviasi isi sesuai perintah 
- Pilih OK 
7. Membuat Grafik 
Graps histogram pilih histogram OK 
8. Menganalisis hasil data yang telah dibangkitkan melalui software minitab 
9. Menginterpretasi hasil 
10. Membuat Laporan
12 
3.4 Diagram Alir 
Diagram Alir menggambarkan alur perjalanan dari pembuatan laporan ini, 
mulai dari proses melakukan percobaan hingga pemberian kesimpulan dan saran. 
Diagram alir yang dipakai dalam laporan ini adalah : 
Mulai 
Melakukan Survey 
Menganalisis Hasil Survey 
Membangkitkan Data melalui Minitab 
Membuat Histogram 
Menganalisis Hasil Data 
Menginterpretasi Data 
BAB IV 
Kesimpulan 
Selesai 
Gambar 3.1 Diagram Alir Pelaksanaan Praktikum 
Statistika Deskriptif
13 
BAB IV 
ANALISIS DAN PEMBAHASAN 
4.1 Distribusi Peluang Diskrit 
Distribusi dimana peubahnya secara teoritis tidak dapat menerima 
sembarang nilai diantara dua nilai yang diberikan. 
4.1.1 Distribusi Peluang Binomial 
Pada percobaan distribusi binomial dilakukan perhitungan probabilitas 
dengan membangkitkan 500 data dengan n = 25, n = 50 dengan p = 0,2; p = 0,3; 
p = 0,5 ;p = 0,7; p=0,9 dan n = 25, n= 50, dan n=100 dengan p = 0,4. Selanjutnya 
akan dianalisis perbandingan kurva distribusi peluang dan hubungannya dengan 
peluang dan nilai mean. 
A. Perbandingan Distribusi Peluang Binomial untuk n = 25 dengan 
Peluang Berbeda 
Dalam percobaan kali ini, membandingkan jika n = 25 dengan masing-masing 
peluang yang berbeda yaitu 0,2; 0,3; 0,5; 0,7; dan 0,9. Data yang telah 
ditentukan dimasukkan ke dalam minitab di bentuk dalam suatu kurva. 
Histogram Distribusi Binomial n=25 
0 4 8 12 16 20 24 
0,25 
0,20 
0,15 
0,10 
0,05 
0,00 
Data 
Density 
Variable 
p=0,2 
p=0,3 
p=0,5 
p=0,7 
p=0,9 
Mean StDev N 
5,04 1,973 500 
7,732 2,408 500 
12,44 2,650 500 
17,65 2,183 500 
22,35 1,577 500 
Normal 
Gambar 4.1 Perbandingan Kurva Peluang Distribusi Binomial n = 25 
Dari Gambar 4.1 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi 
binomial dengan bantuan program minitab. Pada n = 25 dengan nilai peluang 
yang berbeda yaitu 0,2; 0,3; 0,5; 0,7; dan 0,9 dapat ditunjukkan dengan kurva di 
atas. Berdasarkan kurva di atas, puncak tertinggi terdapat pada kurva distribusi 
binomial saat p =0,9 dengan mean 22,35 dan standart deviasi 1,577, dapat
disimpulkan bahwa semakin besar nilai peluang maka dapat berpengaruh pada 
semakin besarnya nilai mean sehingga menyebabkan kurva akan semakin 
bergeser ke kanan. 
14 
Tabel 4.1 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Untuk n=25 
Peluang Output Minitab Hasil Teoritis 
μ σ2 μ = n.p σ2 = n.p.q 
0,2 5,04 3,892 5 4 
0,3 7,732 5,798 7,5 5,25 
0,5 12,44 7,022 12,5 6,25 
0,7 17,65 4,765 17,5 5,25 
0,9 22,35 2,486 22,5 2,25 
Dari Tabel 4.1 merupakan hasil dari percobaan distribusi binomial dengan 
nilai n = 25 dan p = 0,2 ; 0,3 ; 0,5 ; 0,7 ; 0,9 nilai mean dan varians dari output 
minitab dengan teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama. 
B. Perbandingan Distribusi Peluang Binomial untuk n = 50 dengan 
Peluang Berbeda 
Dalam percobaan kali ini, membandingkan jika n = 50 dengan masing-masing 
peluang yang berbeda yaitu 0,2; 0,3; 0,5; 0,7; dan 0,9. Data yang telah 
ditentukan dimasukkan ke dalam minitab di bentuk dalam suatu kurva. 
Histogram Distribusi Binomial n=50 
8 16 24 32 40 48 
0,20 
0,15 
0,10 
0,05 
0,00 
Data 
Density 
Variable 
p=0,2 
p=0,3 
p=0,5 
p=0,7 
p=0,9 
Mean StDev N 
10,03 2,716 500 
14,86 3,280 500 
24,68 3,277 500 
35,35 3,194 500 
44,91 2,143 500 
Normal 
Gambar 4.2 Perbandingan Kurva Peluang Distribusi Binomial n=50 
Dari Gambar 4.2 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi 
binomial dengan bantuan program minitab. Pada n = 50 dengan nilai peluang 
yang berbeda yaitu 0,2; 0,3; 0,5; 0,7; dan 0,9 dapat ditunjukkan dengan kurva di 
atas. Berdasarkan kurva di atas, puncak tertinggi terdapat pada kurva distribusi
binomial saat p =0,9 dengan mean 44,91 dan standart deviasi 2,143, dapat 
disimpulkan bahwa semakin besar nilai peluang maka dapat berpengaruh pada 
semakin besarnya nilai mean sehingga menyebabkan kurva akan semakin 
bergeser ke kanan. 
15 
Tabel 4.2 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Untuk n=50 
Peluang Output Minitab Hasil Teoritis 
μ σ2 μ = n.p σ2 = n.p.q 
0,2 10,03 7,376 10 8 
0,3 14,86 10,75 15 10,5 
0,5 24,68 10,73 25 12,5 
0,7 35,35 10,20 35 10,5 
0,9 44,91 4,592 45 4,5 
Dari Tabel 4.2 merupakan hasil dari percobaan distribusi binomial dengan 
nilai n = 50 dan p = 0,2 ; 0,3 ; 0,5 ; 0,7 ; 0,9 nilai mean dan varians dari output 
minitab dengan teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama. 
C. Perbandingan Distribusi Peluang Binomial untuk n = 25, n = 50 dan 
n = 100 dengan Peluang Sama. 
Dalam percobaan kali ini, membandingkan jika n = 25, n=50, dan n = 100 
dengan peluang 0,4. Data yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam minitab di 
bentuk dalam suatu kurva. 
Histogram Distribusi Binomial n=25, n=50, n=100, p=0,4 
Normal 
8 16 24 32 40 48 56 
0,16 
0,14 
0,12 
0,10 
0,08 
0,06 
0,04 
0,02 
0,00 
Data 
Density 
Variable 
n=25 
n=50 
n=100 
Mean StDev N 
10,12 2,596 500 
20,03 3,620 500 
40,08 4,955 500 
Gambar 4.3 Perbandingan Kurva Peluang Distribusi Binomial n berbeda p sama 
Dari Gambar 4.3 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi 
binomial dengan bantuan program minitab. Pada masing-masing n = 25, n = 50,
dan n = 100 dengan nilai peluang sama yaitu 0,4 menunjukkan bahwa semakin 
besar n nya maka semakin besar pula nilai mean nya sehingga menyebabkan 
kurva akan semakin bergeser ke kanan, terbukti bahwa pada n = 100 nilai mean 
nya adalah 40,08 dan standart deviasinya 4,955. Sehingga dapat dikatakan bahwa 
besarnya nilai n berpengaruh pada nilai mean dan pergeseran kurva. 
Tabel 4.3 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Untuk n Bedadan p Sama 
Peluang 
Output Minitab Hasil Teoritis 
n = 25 n = 50 n = 100 n = 25 n = 50 n =100 
μ 
σ2 
μ 
σ2 
μ 
σ2 
μ 
σ2 μ 
σ2 
μ 
σ2 
0,4 10,12 6,739 20,03 13,104 40,08 24,55 10 6 20 12 40 24 
Dari Tabel 4.3 merupakan hasil dari percobaan distribusi binomial dengan 
nilai n = 25, n = 50 dan n = 100 dengan p = 0,4 nilai mean dan varians dari output 
minitab dengan teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama. 
16 
4.1.2 Distribusi Peluang Hipergeometrik 
Pada percobaan distribusi hipergeometrik dilakukan perhitungan dari 
probabilitas yang mungkin dengan membangkitkan 500 data dengan N = 10, D = 
3 dengan n = 3 dan n = 5 dan N = 10, D = 4 dengan n = 3 dan n = 5. Selanjutnya 
akan dianalisis perbandingan kurva distribusi peluang dan hubungannya dengan 
peluang dan nilai mean. 
A. Perbandingan Distribusi Peluang Hipergeometrik untuk D = 3 
Dalam percobaan kali ini, membandingkan jika N = 10, D = 3, n = 3 dan n 
= 5. Data yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam minitab di bentuk dalam 
suatu kurva.
17 
Histogram Distribusi Hipergeometrik N=10 D=3 n=3 & n=5 
0 1 2 3 
0,6 
0,5 
0,4 
0,3 
0,2 
0,1 
0,0 
Data 
Density 
Variable 
n=3 
n=5 
Mean StDev N 
0,876 0,7054 500 
1,476 0,7992 500 
Normal 
Gambar 4.4 Perbandingan Kurva Peluang Distribusi Hipergeometrik untuk D =3 
Dari Gambar 4.4 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi 
hipergeometrik dengan bantuan program minitab. Perbandingan antara kurva 
dengan N = 10, D = 3 untuk masing-masing n = 3 dan n = 5 menunjukkan bahwa 
semakin besar n nya maka semakin besar pula nilai mean nya sehingga 
menyebabkan kurva akan semakin bergeser ke kanan, terbukti bahwa pada n = 5 
nilai mean nya adalah 1,476 dan standart deviasinya 0,7992. Sehingga dapat 
dikatakan bahwa besarnya nilai n berpengaruh pada nilai mean dan pergeseran 
kurva. 
Tabel 4.4 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Distribusi Hipergeometrik 
D 
N 
n 
Output Minitab Hasil Teoritis 
μ σ2 
흁 = 
풏풌 
푵 
훔ퟐ = 
퐍 − 퐧 
퐍 − ퟏ 
. 퐧. 
퐤 
퐍 
(ퟏ − 
퐤 
퐍 
) 
3 10 3 0,876 0,4975 0,9 0,49 
3 10 5 1,476 0,6387 1,5 0,583 
Dari Tabel 4.4 merupakan hasil dari percobaan distribusi hipergeometrik 
dengan N = 10, D = 3 dengan n = 3 dann = 5, nilai mean dan varians dari output 
minitab dengan teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama. 
B. Perbandingan Distribusi Peluang Hipergeometrik untuk D = 4 
Dalam percobaan kali ini, membandingkan jika N = 10, D = 4, n = 3 dan n 
= 5. Data yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam minitab di bentuk dalam 
suatu kurva.
18 
Histogram Distribusi Hipergeometrik N=10, D=4, n=3 & n=5 
0 1 2 3 4 
0,6 
0,5 
0,4 
0,3 
0,2 
0,1 
0,0 
Data 
Density 
Variable 
n=3 
n=5 
Mean StDev N 
1,202 0,7552 500 
2,066 0,8456 500 
Normal 
Gambar 4.5 Perbandingan Kurva Peluang Distribusi Hipergeometrik untuk D =4 
Dari Gambar 4.5 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi 
hipergeometrik dengan bantuan program minitab. Perbandingan antara kurva 
dengan N = 10, D = 4 untuk masing-masing n = 3 dan n = 5 menunjukkan bahwa 
semakin besar n nya maka semakin besar pula nilai mean nya sehingga 
menyebabkan kurva akan semakin bergeser ke kanan, terbukti bahwa pada n = 5 
nilai mean nya adalah 2,066 dan standart deviasinya adalah 0,8456. Sehingga 
dapat dikatakan bahwa besarnya nilai n berpengaruh pada nilai mean dan 
pergeseran kurva. 
. Tabel 4.5 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Distribusi Hipergeometrik 
D 
N 
n 
Output Minitab Hasil Teoritis 
μ σ2 
흁 = 
풏풌 
푵 
훔ퟐ = 
퐍 − 퐧 
퐍 − ퟏ 
. 퐧. 
퐤 
퐍 
(ퟏ − 
퐤 
퐍 
) 
4 10 3 1,202 0,5703 1,2 0,56 
4 10 5 2,066 0,7150 2 0,666 
Dari Tabel 4.5 merupakan hasil dari percobaan distribusi hipergeometrik 
dengan N = 10, D = 3 dengan n = 3 dann = 5, nilai mean dan varians dari output 
minitab dengan teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama. 
4.1.3 Distribusi Peluang Poisson 
Pada percobaan distribusi poisson dilakukan perhitungan dari probabilitas 
yang mungkin dengan membangkitkan 500 data dengan μ = 1; μ = 2; μ = 3; μ = 4 
dan melakukan survey terhadap banyaknya sepeda motor yang masuk ke tempat
parkir dalam kurun waktu 1 jam selama 2 menit pada pagi, siang, dan malam. 
Selanjutnya akan dianalisis perbandingan kurva distribusi peluang dan 
hubungannya dengan peluang dan nilai mean. 
A. Perbandingan Distribusi Peluang Poisson untuk μ = 1 ; μ = 2; μ= 3; μ 
= 4 
Dalam percobaan kali ini, membandingkan jika μ = 1 ; μ = 2; μ= 3; μ = 4. 
Data yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam minitab di bentuk dalam suatu 
kurva 
19 
. 
Histogram Distribusi Poisson 
0 2 4 6 8 10 12 
0,4 
0,3 
0,2 
0,1 
0,0 
Data 
Density 
Variable 
μ=1 
μ=2 
μ=3 
μ=4 
Mean StDev N 
1,022 1,002 500 
2,032 1,456 500 
2,92 1,741 500 
3,942 1,992 500 
Normal 
Gambar 4.6 Perbandingan Kurva Peluang Distribusi Poisson untuk μ berbeda 
Dari Gambar 4.6 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi 
poisson dengan bantuan program minitab. Perbandingan antara kurva untuk μ = 1 
; μ = 2; μ= 3; μ = 4 menunjukkan bahwa puncak tertinggi terdapat pada kurva 
ditribusi saat μ = 1 dengan mean dan standart deviasi paling kecil. Sedangkan 
saat μ = 4 maka nilai mean dan standart deviasinya paling besar sehingga kurva 
yang terbentuk semakin landai. Sehingga dapat dikatakan bahwa besarnya nilai μ 
berpengaruh pada nilai mean dan pergeseran kurva. 
. Tabel 4.6 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Distribusi Poisson 
μ 
Output Minitab Hasil Teoritis 
μ σ2 μ = μ σ2 = μ 
1 1,022 1,002 1 1 
2 2,032 2,119 2 2 
3 2,92 3,031 3 3 
4 3,942 3,968 4 4
Dari Tabel 4.6 merupakan hasil dari percobaan distribusi poisson dengan 
μ = 1 ; μ = 2; μ= 3; μ = 4 nilai mean dan varians dari output minitab dengan 
teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama. Semakin besar nilai μ semakin 
tinggi nilai mean dan varians nya. 
B. Perbandingan Distribusi Peluang Poisson pada Survey Sepeda Motor 
yang Masuk ke Tempat Parkir 
Dalam percobaan kali ini, membandingkan hasil survey banyaknya sepeda 
motor yang masuk ke tempat parkir dalam kurun waktu 2 hari selama satu jam 
setiap 2 menit pada pagi, siang, dan malam. Dari hasil survey dapat diketahui μ 
pada hari pertama adalah 284,5 sedangkan μ pada hari kedua adalah 132,0. Data 
yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam minitab di bentuk dalam suatu kurva. 
20 
Histogram Ditribusi Poisson 
120 160 200 240 280 320 
0,04 
0,03 
0,02 
0,01 
0,00 
Data 
Density 
Variable 
μ = 284,5 
μ = 132,0 
Mean StDev N 
284,9 17,65 500 
132,1 10,96 500 
Normal 
Gambar 4.7 Perbandingan Kurva Peluang Distribusi Poisson 
Dari Gambar 4.7 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi 
poisson dengan bantuan program minitab. Perbandingan antara kurva untuk μ = 
284,5 ; μ = 132,0 menunjukkan bahwa puncak tertinggi terdapat pada kurva 
ditribusi saat μ = 132,0 dengan mean dan standart deviasi paling kecil. Sedangkan 
saat μ = 284,5 maka nilai mean dan standart deviasinya paling besar sehingga 
kurva yang terbentuk semakin landai. Sehingga dapat dikatakan bahwa besarnya 
nilai μ berpengaruh pada nilai mean dan pergeseran kurva
Tabel 4.7 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Distribusi Poisson 
21 
μ 
Output Minitab Hasil Teoritis 
μ σ2 μ = μ σ2 = μ 
284,5 284,9 311,5 284,5 284,5 
132,0 132,1 120,12 132,0 132,0 
Dari Tabel 4.7 merupakan hasil dari percobaan distribusi poisson dengan 
μ = 284,5 dan μ = 132,0 nilai mean dan varians dari output minitab dengan 
teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama. Semakin besar nilai μ semakin 
tinggi nilai mean dan varians nya. 
4.1.4 Distribusi Peluang Geometrik 
Pada percobaan distribusi geometrik dilakukan perhitungan probabilitas 
dengan membangkitkan 500 data dengan n = 10 dan p = 0.2; p = 0.5; p = 0.7. 
Selanjutnya akan dianalisis perbandingan kurva distribusi peluang dan 
hubungannya dengan peluang dan nilai mean. 
Histogram Distribusi Geometrik 
-4,5 0,0 4,5 9,0 13,5 18,0 22,5 27,0 
0,5 
0,4 
0,3 
0,2 
0,1 
0,0 
Data 
Density 
Variable 
p=0,2 
p=0,5 
p=0,7 
Mean StDev N 
4,898 4,221 500 
1,884 1,224 500 
1,43 0,7990 500 
Normal 
Gambar 4.8 Perbandingan Kurva Peluang Distribusi Geometrik untuk p berbeda 
Dari Gambar 4.8 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi 
geometrik dengan bantuan program minitab. Perbandingan antara kurva n = 10 
dengan p = 0,2 ; 0,5 ; 0,7 menunjukkan bahwa puncak tertinggi terdapat pada 
kurva ditribusi saat p = 0,7 dengan mean dan standart deviasi paling kecil. 
Sedangkan saat p = 0,2 maka nilai mean dan standart deviasinya paling besar 
sehingga kurva yang terbentuk semakin landai. Sehingga dapat dikatakan bahwa 
besarnya nilai p berpengaruh pada nilai mean dan pergeseran kurva.
Tabel 4.8 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Distribusi Geometrik n =10 
22 
Peluang Output Minitab Hasil Teoritis 
μ σ2 흁 = 
ퟏ 
풑 
흈ퟐ = 
ퟏ − 풑 
풑ퟐ 
0.2 4,888 17,81 5 20 
0.5 1,884 1,498 2 2 
0.7 1,43 0,638 1,428 0,612 
Dari Tabel 4.8 merupakan hasil dari percobaan distribusi geometrik 
dengan n = 10 dan p = 0,2 ; 0,5 ; 0,7 , nilai mean dan varians dari output minitab 
dengan teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama. 
4.1.5 Distribusi Peluang Binomial Negatif 
Pada percobaan distribusi binomial negatif dilakukan perhitungan 
probabilitas dengan membangkitkan 500 data dengan n=15; p=0,1 ; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 
; 0,5; 0,6 ; 0,7 ; 0,8 ; 0,9 dan n = 10 dan n = 15 dengan p = 0,5. Selanjutnya akan 
dianalisis perbandingan kurva distribusi peluang dan hubungannya dengan 
peluang dan nilai mean. 
A. Perbandingan Distribusi Binomial Negatif n = 15 untuk p = 0,1 ; 0,2 ; 
0,3 ; 0,4 ; 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8 ; 0,9 
Dalam percobaan kali ini, membandingkan jika n = 15 dengan p = 0,1 ; 0,2 
; 0,3 ; 0,4 ; 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8 ; 0,9. Data yang telah ditentukan dimasukkan ke 
dalam minitab di bentuk dalam suatu kurva. 
Histogram Distribusi Binomial Negatif n=15 
45 90 135 180 225 270 
0,35 
0,30 
0,25 
0,20 
0,15 
0,10 
0,05 
0,00 
Data 
Density 
Variable 
p=0,1 
p=0,2 
p=0,3 
p=0,4 
p=0,5 
p=0,6 
p=0,7 
p=0,8 
p=0,9 
Mean StDev N 
147,7 38,28 500 
74,4 17,37 500 
49,3 11,40 500 
37,17 7,481 500 
30,38 5,431 500 
25,04 4,111 500 
21,40 3,064 500 
18,69 2,139 500 
16,65 1,250 500 
Normal 
Gambar 4.9 Perbandingan Kurva Distribusi Binomial Negatif dengan n = 15 untuk p Berbeda
Dari Gambar 4.9 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi 
binomial negatif dengan bantuan program minitab. Perbandingan antara kurva n = 
15 dengan p = 0,1 ; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 ; 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8 ; 0,9 menunjukkan bahwa 
daerah yang memiliki titik puncak tertinggi peluangnya sebesar 0,9 dengan nilai 
mean dan standart deviasi paling kecil, sedangkan puncak terendah terdapat pada 
peluang sebesar 0,1 dengan nilai mean dan standart deviasi paling besar. 
Sehingga dapat dikatakan bahwa besarnya nilai p berpengaruh pada nilai mean 
dan pergeseran kurva. 
Tabel 4.9 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Distribusi Binomial Negatif 
23 
Peluang Output Minitab Hasil Teoritis 
μ σ2 흁 = 풌 
풒 
풑 
흈ퟐ = 
풌. 풒 
풑ퟐ = 흁 + 
ퟏ 
풌 
흁ퟐ 
0,1 147,7 1465,3 135 1350 
0,2 74,4 301,71 60 300 
0,3 49,3 129,96 35 116,6 
0,4 37,17 55,965 22,5 56,25 
0,5 30,38 29,495 15 30 
0,6 25,04 16,900 10 16,66 
0,7 21,40 9,388 6,4 9,183 
0,8 18,69 4,575 3,75 6,687 
0,9 16,65 1,5625 1,66 1,851 
Dari Tabel 4.9 merupakan hasil dari percobaan distribusi binomial negatif 
dengan n = 15 untuk p = 0,1 ; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 ; 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8 ; 0,9 , nilai mean 
dan varians dari output minitab dengan teoritisnya memiliki hasil yang mendekati 
sama. 
B. Perbandingan Distribusi Peluang Binomial Negatif dengan n = 10 dan 
n = 15 untuk p = 0,5 
Dalam percobaan kali ini, membandingkan jika n = 10 dan n = 15 dengan 
p = 0,5. Data yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam minitab di bentuk dalam 
suatu kurva.
24 
Histogram Distribusi Binomial Negatif n=10 & n=15 
12 18 24 30 36 42 
0,09 
0,08 
0,07 
0,06 
0,05 
0,04 
0,03 
0,02 
0,01 
0,00 
Data 
Density 
Variable 
n=10 
n=15 
Mean StDev N 
20,03 4,504 500 
29,78 5,467 500 
Normal 
Gambar 4.10 Perbandingan Kurva Distribusi Binomial Negatif dengan n beda p s ama 
Dari Gambar 4.10 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi 
binomial negatif dengan bantuan program minitab. Perbandingan antara kurva n = 
10 dan n = 15 dengan p = 0,5 menunjukkan bahwa semakin besar nilai n nya 
maka nilai meannya juga semakin besar sehingga mempengaruhi pergeseran 
kurva yang semakin ke kanan. 
Tabel 4.10 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Distribusi Binomial Negatif 
n 
p 
Output Minitab Hasil Teoritis 
μ σ2 흁 = 풌 
풒 
풑 
흈ퟐ = 
풌. 풒 
풑ퟐ = 흁 + 
ퟏ 
풌 
흁ퟐ 
10 0,5 20,03 20,286 10 20 
15 0,5 29,78 29,888 15 30 
Dari Tabel 4.10 merupakan hasil dari percobaan distribusi binomial 
negatif dengan n = 10 dan n = 15 untuk p = 0,5 , nilai mean dan varians dari 
output minitab dengan teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama. 
4.2 Distribusi Peluang Kontinu 
Model matematik yang menghubungkan nilai variabel dengan probabilitas 
terjadinya nilai tersebut. Dengan perkataan lain, kita dapat membayangkan 
diameter cincin piston sebagai variabel random, karena diameter itu menjalani 
nilai- nilai yang berbeda dalam populasi tersebut menurut mekanisme random. 
4.2.1 Distribusi Normal dan Distribusi Normal Baku 
Pada percobaan distribusi normal dilakukan perhitungan probabilitas 
dengan membangkitkan 500 data dengan μ = 10 dan σ = 2,1. Sedangkan pada
percobaan distribusi normal baku dibangkitkan 500 data dengan μ = 0 dan σ = 1. 
Selanjutnya akan dianalisis perbandingan kurva distribusi peluang dan 
hubungannya dengan peluang dan nilai mean 
25 
Histogram Distribusi Normal 
-3 0 3 6 9 12 15 
0,4 
0,3 
0,2 
0,1 
0,0 
Data 
Density 
Variable 
Normal 
Normal Baku 
Mean StDev N 
9,971 2,076 500 
-0,03800 1,045 500 
Normal 
Gambar 4.11 Perbandingan Kurva Distribusi Normal dan Normal Baku 
Dari Gambar 4.11 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi 
normal dan distribusi normal baku dengan bantuan program minitab. 
Perbandingan antara kurva untuk nomal dengan μ = 10 dan σ = 2,1 sedangkan 
normal baku dengan μ = 0 dan σ = 1 menunjukkan bahwa kurva distribusi normal 
lebih landai dari pada kurva distribusi normal baku. Hal ini disebabkan karena 
kurva distribusi normal memiliki mean dan standar deviasi yang lebih tinggi dari 
pada distribusi normal baku. 
Tabel 4.11 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Distribusi Normal 
μ 
σ 
Output Minitab Hasil Teoritis 
μ σ2 μ = μ σ2 = σ2 
0 1 -0,03800 1,092 0 1 
10 2,1 9,971 4,309 10 2,1 
Dari Tabel 4.11 merupakan hasil dari percobaan distribusi normal dengan 
μ = 10 dan σ = 2,1 sedangkan normal baku dengan μ = 0 dan σ = 1, nilai mean 
dan varians dari output minitab dengan teoritisnya memiliki hasil yang mendekati 
sama.
26 
4.2.2 Distribusi Peluang Gamma 
Pada percobaan distribusi gamma dilakukan perhitungan probabilitas 
dengan membangkitkan 500 data dengan σ = 1, σ = 2;β = 4. Selanjutnya akan 
dianalisis perbandingan kurva distribusi peluang dan hubungannya dengan 
peluang dan nilai mean. 
Histogram Distrbusi Gamma 
-6 0 6 12 18 24 30 36 
0,10 
0,08 
0,06 
0,04 
0,02 
0,00 
Data 
Density 
Variable 
s =1 
s =2 
Mean StDev N 
3,880 4,128 500 
8,076 5,434 500 
Normal 
Gambar 4.12 Perbandingan Kurva Distribusi Gamma untuk σ = 1 dan σ = 2 dan β = 4. 
Dari Gambar 4.12 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi 
gamma dengan bantuan program minitab. Perbandingan antara kurva σ = 1 dan σ 
= 2 dan β = 4 menunjukkan bahwa semakin besar nilai σ maka semakin besar pula 
nilai mean dan standart deviasi nya, terbukti bahwa pada σ = 2 nilai mean sebesar 
8,076 dan standart deviasi sebesar 5,434. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 
semakin besar nilai σ nya maka kurva semakin bergeser ke kanan. 
Tabel 4.12 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Distribusi Gamma 
σ 
β 
Output Minitab Hasil Teoritis 
μ σ2 μ = αβ σ2 = αβ2 
1 4 3,880 17,040 4 16 
2 4 8,076 29,528 8 32 
Dari Tabel 4.12 merupakan hasil dari percobaan distribusi gamma dengan 
σ = 1 dan σ = 2 dan β = 4, nilai mean dan varians dari output minitab dengan 
teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama.
27 
4.2.3 Distribusi Peluang Eksponensial 
Pada percobaan distribusi eksponensial dilakukan perhitungan probabilitas 
dengan membangkitkan 500 data dengan μ = 4. Selanjutnya akan dianalisis 
perbandingan kurva distribusi peluang dan hubungannya dengan peluang dan nilai 
mean. 
0 4 8 12 16 20 24 
100 
80 
60 
40 
20 
0 
A 
Frequency 
Histogram Distribusi Eksponensial dengan μ = 4 
Gambar 4.13 Perbandingan Kurva Distribusi Eksponensial μ = 4 
Dari Gambar 4.13 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi 
eksponensial dengan bantuan program minitab. Perbandingan antara kurva μ = 4 
menunjukkan bahwa nilai frekuensi paling tinggi terdapat pada x = 1, semakin x 
mendekati 1 maka semakin tinggi frekuensinya. 
Tabel 4.13 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Distribusi Eksponensial 
μ 
Output Minitab Hasil Teoritis 
μ σ2 μ = β σ2 = β2 
4 3,950 15,241 4 16 
Dari Tabel 4.13 merupakan hasil dari percobaan distribusi eksponensial 
dengan μ = 4, nilai mean dan varians dari output minitab dengan teoritisnya 
memiliki hasil yang mendekati sama. 
4.2.4 Distribusi Peluang Chi-square 
Pada percobaan distribusi chi-square dilakukan perhitungan probabilitas 
dengan membangkitkan 500 data dengan db (derajat bebas) = 8. Selanjutnya akan 
dianalisis perbandingan kurva distribusi peluang dan hubungannya dengan 
peluang dan nilai mean.
28 
6 12 18 24 30 
120 
100 
80 
60 
40 
20 
0 
A 
Frequency 
Histogram Distribusi Chi-square dengan db = 8 
Gambar 4.14 Perbandingan Kurva Distribusi Chi-square dengan Db (derajat bebas) = 8 
Dari Gambar 4.14 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi chi-square 
dengan bantuan program minitab. Perbandingan antara kurva db = 8 
menunjukkan bahwa nilai frekuensi paling tinggi terdapat pada x = 7, semakin x 
mendekati 7 maka semakin tinggi frekuensinya. 
Tabel 4.14 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Distribusi Chi-square 
db (v) 
Output Minitab Hasil Teoritis 
μ σ2 μ = v σ2 = 2v 
8 8,119 17,305 4 16 
Dari Tabel 4.14 merupakan hasil dari percobaan distribusi chi-square 
dengan db = 8, nilai mean dan varians dari output minitab dengan teoritisnya 
memiliki hasil yang mendekati sama.
29 
BAB V 
KESIMPULAN DAN SARAN 
5.1 Kesimpulan 
Berdasarkan hasil pengolahan data sekunder dari percobaan, maka dapat 
disimpulkan sebagai berikut: 
1. Pada percobaan distribusi binomial dimana dilakukan perhitungan probabilitas 
dengan membangkitkan 500 data dengan n = 25, n = 50 dan n = 100 untuk p 
= 0,2 ; 0,3 ; 0,5 ; 0,7 ; 0,9 dapat disimpulkan bahwa puncak tertinggi terdapat 
pada kurva ditribusi binomial saat p = 0.9 dengan nilai mean tertinggi 
sedangkan nilai standar deviasi paling rendah. Jadi, semakin besar nilai 
peluang maka dapat berpengaruh pada semakin besarnya nilai mean sehingga 
menyebabkan kurva akan semakin bergeser ke kanan 
2. Pada percobaan distribusi hipergeometrik dimana dilakukan perhitungan 
probabilitas dengan membangkitkan 500 data dengan N = 10, D = 3, D = 4 
untuk n=3 dan n = 5 dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai n nya maka 
semakin besar pula nilai mean dan standart deviasi nya sehingga 
menyebabkan kurva akan semakin bergeser ke kanan. Jadi, dapat dikatakan 
bahwa besarnya nilai n berpengaruh pada nilai mean dan pergeseran kurva 
3. Pada percobaan distribusi poisson dimana dilakukan perhitungan probabilitas 
dengan membangkitkan 500 data dengan μ = 1 ;μ = 2 ;μ = 3 ;μ = 4 dapat 
disimpulkan bahwa puncak tertinggi terdapat pada kurva ditribusi saat μ = 1 
dengan mean dan standart deviasi paling kecil. Sedangkan saat μ = 4 maka 
nilai mean dan standart deviasinya paling besar sehingga kurva yang 
terbentuk semakin landai. Jadi, dapat dikatakan bahwa besarnya nilai μ 
berpengaruh pada nilai mean dan pergeseran kurva. 
4. Pada percobaan distribusi poisson dimana dilakukan perhitungan probabilitas 
dengan membangkitkan 500 data dengan μ = 284,5 dan μ = 132,0 dapat 
disimpulkan bahwa puncak tertinggi terdapat pada kurva ditribusi saat μ = 
132,0 dengan mean dan standart deviasi paling kecil. Sedangkan saat μ = 
284,5 maka nilai mean dan standart deviasinya paling besar sehingga kurva 
yang terbentuk semakin landai. Jadi, dapat dikatakan bahwa besarnya nilai μ 
berpengaruh pada nilai mean dan pergeseran kurva
5. Pada percobaan distribusi geometrik dimana dilakukan perhitungan 
probabilitas dengan membangkitkan 500 data dengan n = 10 untuk p = 0,2 ; 
0,5 ; 0,7 dapat disimpulkan bahwa puncak tertinggi terdapat pada kurva 
ditribusi saat p = 0,7 dengan mean dan standart deviasi paling kecil. 
Sedangkan saat p = 0,2 maka nilai mean dan standart deviasinya paling besar 
sehingga kurva yang terbentuk semakin landai. Jadi, dapat dikatakan bahwa 
besarnya nilai p berpengaruh pada nilai mean dan pergeseran kurva. 
6. Pada percobaan distribusi binomial negatif dimana dilakukan perhitungan 
probabilitas dengan membangkitkan 500 data dengan n = 15 untuk p = 0,1 ; 
0,2 ; 0,3 ; 0,4 ; 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8 ; 0,9 dapat disimpulkan bahwa puncak 
tertinggi terdapat pada kurva distribusi saat p = 0,9 dengan nilai mean dan 
standart deviasi paling kecil sedangkan pada n = 10 dan n = 15 untuk p = 0,5 
menunjukkan bahwa semakin besar nilai n nya maka nilai meannya juga 
semakin besar.Jadi, dapat dikatakan bahwa besarnya nilai p dan nilai n 
berpengaruh pada nilai mean dan pergeseran kurva. 
7. Pada percobaan distribusi normal dilakukan perhitungan probabilitas dengan 
membangkitkan 500 data dengan μ = 10 dan σ = 2.1. Sedangkan pada 
percobaan distribusi normal baku membangkitkan 500 data dengan μ = 0 dan 
σ = 1 dapat disimpulkan bahwa kurva distribusi normal lebih landai dari pada 
kurva distribusi normal baku. Hal ini disebabkan karena kurva distribusi 
normal memiliki mean dan standar deviasi yang lebih tinggi dari pada 
distribusi normal baku. 
8. Pada percobaan distribusi gamma dilakukan perhitungan probabilitas dengan 
membangkitkan 500 data dengan σ = 1 dan σ = 2 dan β = 4 dapat disimpulkan 
bahwa semakin besar nilai σ maka semakin besar pula nilai mean dan standart 
deviasi nya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai σ nya maka 
kurva semakin bergeser ke kanan. 
9. Pada percobaan distribusi eksponensial dilakukan perhitungan probabilitas 
dengan membangkitkan 500 data dengan μ = 4 dapat disimpulkan bahwa nilai 
frekuensi paling tinggi terdapat pada x = 1, semakin x mendekati 1 maka 
semakin tinggi frekuensinya. 
30
10. Pada percobaan distribusi chi-square dilakukan perhitungan probabilitas 
dengan membangkitkan 500 data dengan db (derajat bebas) = 8 dapat 
disimpulkan bahwa nilai frekuensi paling tinggi terdapat pada x = 7, semakin 
x mendekati 7 maka semakin tinggi frekuensinya. 
31 
5.2 Saran 
Kegiatan praktikum tentang distribusi peluang hendaknya dapat dilakukan 
dengan lebih cermat. Menginputkan data yang benar dan tepat sehingga 
diharapkan dapat menunjukkan hasil percobaan yang lebih akurat dan sesuai 
berdasarkan masing-masing percobaan distribusi peluang yang ada.

More Related Content

What's hot

Presentasi distribusi poisson
Presentasi distribusi poissonPresentasi distribusi poisson
Presentasi distribusi poissonWulan_Ari_K
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Khubab Basari
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalAYU Hardiyanti
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiRosmaiyadi Snt
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal DistributionAPG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal DistributionRani Nooraeni
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Az'End Love
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialSilvia_Al
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantaiSenat Mahasiswa STIS
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITCabii
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2Ratih Ramadhani
 
Basic statistics 5 - binomial distribution
Basic statistics   5 - binomial distributionBasic statistics   5 - binomial distribution
Basic statistics 5 - binomial distributionangita wahyu suprapti
 

What's hot (20)

Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 
Presentasi distribusi poisson
Presentasi distribusi poissonPresentasi distribusi poisson
Presentasi distribusi poisson
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal DistributionAPG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
distribusi normal ppt
distribusi normal pptdistribusi normal ppt
distribusi normal ppt
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
 
Basic statistics 5 - binomial distribution
Basic statistics   5 - binomial distributionBasic statistics   5 - binomial distribution
Basic statistics 5 - binomial distribution
 

Viewers also liked

Distribusi Probabilitas Diskrit Dan Kontinu
Distribusi Probabilitas Diskrit Dan KontinuDistribusi Probabilitas Diskrit Dan Kontinu
Distribusi Probabilitas Diskrit Dan KontinuIrmaya Yukha
 
Statistika Konsep Variabel Acak & Distribusi Peluang
Statistika Konsep Variabel Acak & Distribusi PeluangStatistika Konsep Variabel Acak & Distribusi Peluang
Statistika Konsep Variabel Acak & Distribusi PeluangEko Mardianto
 
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMMakalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMNila Aulia
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluangbagus222
 
Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomialMarwaElshi
 
Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya
Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannyaSampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya
Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannyaYehezkiel Manopo
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASDISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASHusna Sholihah
 
Probabilitas kontinu
Probabilitas kontinuProbabilitas kontinu
Probabilitas kontinuWindii
 
STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)
STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi) STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)
STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi) erik-pebs
 
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangYusuf Ahmad
 
Distribusi t sudent
Distribusi t sudentDistribusi t sudent
Distribusi t sudentDevandy Enda
 
Distribusi probabilitas hipergeometrik
Distribusi probabilitas hipergeometrikDistribusi probabilitas hipergeometrik
Distribusi probabilitas hipergeometrikwiwik1354
 
Matematika minat variabel acak
Matematika minat variabel acakMatematika minat variabel acak
Matematika minat variabel acakDicky Armansyah
 
Presentation proposal Tesis ITS 2014
Presentation proposal Tesis ITS 2014Presentation proposal Tesis ITS 2014
Presentation proposal Tesis ITS 2014Dynes Navianti
 
Statistika Dasar (10) variable acak
Statistika Dasar (10) variable acakStatistika Dasar (10) variable acak
Statistika Dasar (10) variable acakjayamartha
 
Distr. binom & multinom
Distr. binom & multinomDistr. binom & multinom
Distr. binom & multinomDaedaeha S
 
simulasi proses pembuatan kerupuk
simulasi proses pembuatan kerupuksimulasi proses pembuatan kerupuk
simulasi proses pembuatan kerupukNurul Chaira
 
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poissonDistribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poissonNarwan Ginanjar
 

Viewers also liked (20)

Distribusi Probabilitas Diskrit Dan Kontinu
Distribusi Probabilitas Diskrit Dan KontinuDistribusi Probabilitas Diskrit Dan Kontinu
Distribusi Probabilitas Diskrit Dan Kontinu
 
Statistika Konsep Variabel Acak & Distribusi Peluang
Statistika Konsep Variabel Acak & Distribusi PeluangStatistika Konsep Variabel Acak & Distribusi Peluang
Statistika Konsep Variabel Acak & Distribusi Peluang
 
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMMakalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluang
 
Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomial
 
Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya
Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannyaSampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya
Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASDISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITAS
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
 
Probabilitas kontinu
Probabilitas kontinuProbabilitas kontinu
Probabilitas kontinu
 
05 variabel acak
05 variabel acak05 variabel acak
05 variabel acak
 
STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)
STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi) STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)
STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)
 
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluang
 
Distribusi t sudent
Distribusi t sudentDistribusi t sudent
Distribusi t sudent
 
Distribusi probabilitas hipergeometrik
Distribusi probabilitas hipergeometrikDistribusi probabilitas hipergeometrik
Distribusi probabilitas hipergeometrik
 
Matematika minat variabel acak
Matematika minat variabel acakMatematika minat variabel acak
Matematika minat variabel acak
 
Presentation proposal Tesis ITS 2014
Presentation proposal Tesis ITS 2014Presentation proposal Tesis ITS 2014
Presentation proposal Tesis ITS 2014
 
Statistika Dasar (10) variable acak
Statistika Dasar (10) variable acakStatistika Dasar (10) variable acak
Statistika Dasar (10) variable acak
 
Distr. binom & multinom
Distr. binom & multinomDistr. binom & multinom
Distr. binom & multinom
 
simulasi proses pembuatan kerupuk
simulasi proses pembuatan kerupuksimulasi proses pembuatan kerupuk
simulasi proses pembuatan kerupuk
 
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poissonDistribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
 

Similar to Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu

KEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptxKEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptxNathanaelHartanto
 
09_Distribusi Teoritis.pptx
09_Distribusi Teoritis.pptx09_Distribusi Teoritis.pptx
09_Distribusi Teoritis.pptxSyafridaHanum
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS.pptWan Na
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.pptRIZKYSETIABUDI
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.pptlutfiamaulidina
 
Distribusi binomial dan distribusi poisson
Distribusi binomial dan distribusi poissonDistribusi binomial dan distribusi poisson
Distribusi binomial dan distribusi poissonSuci Agustina
 
statistik1-230110142346-99491649.pptx
statistik1-230110142346-99491649.pptxstatistik1-230110142346-99491649.pptx
statistik1-230110142346-99491649.pptxDewiRizkiAnggraini1
 
Makalah poisson
Makalah poisson Makalah poisson
Makalah poisson hasbun09
 
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 2
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 2Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 2
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 2Emilia Wati
 
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptxSLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptxrajazulvan1
 
Ppt buk halimah
Ppt buk halimahPpt buk halimah
Ppt buk halimahmelianti32
 
Ppt hipergeometrik
Ppt hipergeometrikPpt hipergeometrik
Ppt hipergeometriknur fadillah
 
Bab 04 Probabilitas diskrit.ppt
Bab 04 Probabilitas diskrit.pptBab 04 Probabilitas diskrit.ppt
Bab 04 Probabilitas diskrit.pptMethayesiYani
 
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiDistribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiprofkhafifa
 

Similar to Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu (20)

Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptxKEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
 
09_Distribusi Teoritis.pptx
09_Distribusi Teoritis.pptx09_Distribusi Teoritis.pptx
09_Distribusi Teoritis.pptx
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
 
4 probabilitas ptik
4 probabilitas ptik4 probabilitas ptik
4 probabilitas ptik
 
Distribusi binomial dan distribusi poisson
Distribusi binomial dan distribusi poissonDistribusi binomial dan distribusi poisson
Distribusi binomial dan distribusi poisson
 
STATISTIK 1.pptx
STATISTIK 1.pptxSTATISTIK 1.pptx
STATISTIK 1.pptx
 
statistik1-230110142346-99491649.pptx
statistik1-230110142346-99491649.pptxstatistik1-230110142346-99491649.pptx
statistik1-230110142346-99491649.pptx
 
Makalah poisson
Makalah poisson Makalah poisson
Makalah poisson
 
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 2
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 2Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 2
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 2
 
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptxSLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
 
DIS.pptx
DIS.pptxDIS.pptx
DIS.pptx
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitas
 
Ppt buk halimah
Ppt buk halimahPpt buk halimah
Ppt buk halimah
 
Ppt hipergeometrik
Ppt hipergeometrikPpt hipergeometrik
Ppt hipergeometrik
 
Bab 04 Probabilitas diskrit.ppt
Bab 04 Probabilitas diskrit.pptBab 04 Probabilitas diskrit.ppt
Bab 04 Probabilitas diskrit.ppt
 
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiDistribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
 
Statistika Dasar Pertemuan 9
Statistika Dasar Pertemuan 9Statistika Dasar Pertemuan 9
Statistika Dasar Pertemuan 9
 

Recently uploaded

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 

Recently uploaded (8)

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 

Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di kehidupan sehari-hari kerap kali ditemui berbagai macam model peluang. Faktor ketidakpastian banyak memiliki model peluang yang menggambarkan suatu akibat yang mungkin terjadi seandainya kondisi – kondisi tertentu terjadi. Distribusi peluang atau peluang teoritis merupakan suatu model peluang yang memungkinkan untuk mempelajari hasil eksperimen random yang riil dan menduga hasil – hasil yang akan terjadi. Distribusi peluang yang demikian merupakan distribusi populasi karena berhubungan dengan semua nilai – nilai yang mungkin terjadi dan populasinya merupakan variabel random. Berdasarkan jenis variabelnya tergolong atas distribusi peluang diskrit dan distribusi peluang kontinu. Distribusi peluang diskrit adalah suatu ruang contoh yang mengandung jumlah titik contoh yang terhingga sedangkan distribusi peluang kontinu adalah suatu ruang contoh mengandung t idak terhingga banyaknya titik contoh yang sama dengan banyaknya titik pada sebuah garis. Distribusi peluang diskrit dibagi atas berbagai macam diantaranya adalah distribusi peluang binomial, distribusi peluang hipergeometrik, distribusi peluang poisson, distribusi peluang geometrik, dan distribusi peluang binomial negatif. Sedangkan, distribusi peluang kontinu dibagi atas distribusi peluang normal, distribusi peluang gamma, distribusi peluang eksponensial, distribusi peluang chi-square. Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah untuk mengetahui variabel acak masing – masing distribusi dengan menggunakan software Minitab dengan membangkitkan 500 data dan melakukan survei terhadap sepeda motor yang masuk dalam tempat parkir dalam kurun waktu 2 hari selama 1 jam setiap 2 menit pada pagi, siang, malam. Dalam penyajian data, menggunakan diagram histogram untuk memudahkan penyajian.
  • 2. 2 1.2 Rumusan Masalah Dalam praktikum ini, permasalahan yang muncul sebagai acuan untuk analisis adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana distribusi binomial dengan parameter berbeda-beda yang digambarkan dengan histogram? 2. Bagaimana distribusi hipergeometri dengan parameter berbeda-beda yang digambarkan dengan histogram? 3. Bagaimana penerapan distribusi poisson terhadap survei tempat parkir sepeda motor setiap dua menit selama satu jam dalam waktu 2 hari pada pagi, siang, dan malam? 4. Bagaimana distribusi poisson dengan parameter berbeda-beda yang digambarkan dengan histogram? 5. Bagaimana distribusi geometrik dengan parameter berbeda-beda yang digambarkan dengan histogram? 6. Bagaimana distribusi binomial negatif dengan parameter berbeda-beda yang digambarkan dengan histogram? 7. Bagaimana distribusi normal dan distribusi normal baku yang digambarkan dengan histogram? 8. Bagaimana distribusi gamma dengan parameter berbeda-beda yang digambarkan dengan histogram? 9. Bagaimana distribusi eksponensial yang digambarkan dengan histogram? 10. Bagaimana distribusi chi-square yang digambarkan dengan histogram? 1.3 Tujuan Penelitian Rumusan masalah diatas menghasilkan tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan praktikum ini, yaitu sebagai berikut: 1. Mengetahui nilai variabel acak distribusi binomial dengan parameter yang berbeda-beda yang digambarkan dengan histogram. 2. Mengetahui nilai variabel acak distribusi hipergeometri dengan parameter yang berbeda-beda yang digambarkan dengan histogram.
  • 3. 3. Mengetahui hasil survei banyaknya sepeda motor yang parkir di tempat parkir setiap dua menit selama satu jam dalam waktu 2 hari pada pagi, siang, dan malam. 4. Mengetahui nilai variabel acak distribusi poisson dengan parameter 3 berbeda-beda yang digambarkan dengan histogram. 5. Mengetahui nilai variabel acak distribusi geometri dengan parameter berbeda-beda yang digambarkan dengan histogram. 6. Mengetahui nilai variabel acak distribusi binomial negatif dengan parameter berbeda-beda yang digambarkan dengan histogram. 7. Mengetahui nilai variabel acak distribusi normal dan distribusi normal baku yang digambarkan dengan histogram. 8. Mengetahui nilai variabel acak distribusi gamma dengan parameter berbeda-beda yang digambarkan dengan histogram. 9. Mengetahui nilai variabel acak distribusi eksponensial yang digambarkan dengan histogram. 10. Mengetahui nilai variabel acak distribusi chi-square yang digambarkan dengan histogram. 1.4 Manfat Penelitian Dari kegiatan praktikum ini, manfaat yang dapat diambil adalah mampu memahami dan menerapkan teori probabilitas melalui distribusi probabilitas yaitu distribusi peluang diskrit dan distribusi peluang kontinu. 1.5 Batasan Masalah Dalam praktikum ini membangkitkan 500 data terhadap distribusi peluang diskrit yaitu distribusi binomial, distribusi hipergeometric, distribusi poisson, distribusi geometrik, dan distribusi binomial negatif dengan bantuan software Minitab serta melakukan survei dengan mengamati banyaknya sepeda motor yang parkir di tempat parkir dalam kurun waktu 2 hari selama 1 jam setiap 2 menit pada pagi, siang, dan malam dan membangkitkan 500 data terhadap distribusi peluang kontinu yaitu distribusi normal, distribusi gamma, distribusi eksponensial, dan distribusi chi-square dengan bantuan software Minitab.
  • 4. 4 BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Variabel Acak Variabel acak atau peubah acak adalah suatu fungsi yang nilainya berupa bilangan nyata yang ditentukan oleh setiap unsur dalam ruang contoh. Peubah acak dinyatakan dengan huruf kapital, misalnya X, sedangkan nilainya dinyatakan dengan huruf kecil padanannya misalnya x (Walpole,1993). 2.2 Distribusi Peluang Diskrit Distribusi peluang diskrit adalah suatu ruang contoh yang mengandung jumlah titik contoh yang terhingga atau suatu barisan unsur yang tidak pernah berakhir tetapi yang sama banyaknya dengan bilangan cacah (Walpole,1993). Syarat dari distribusi diskrit adalah apabila himpunan pasangan terurut (x, f(x)) merupakan suatu fungsi peluang atau distribusi peluang peubah acak diskrit x bila, untuk setiap kemungkinan hasil x 1. f(x) > 0 2.  f ( x)  1 3. P (X=x) = f(x) Macam – macam distribusi peluang diskrit antara lain : 2.2.1 Distribusi Peluang Binomial Suatu percobaan dimana pada setiap perlakuan hasilnya hanya ada dua kemungkinan yaitu proses dan gagal dalam n ulangan yang bebas (Walpole,1993). Ciri – ciri distribusi peluang binomial adalah sebgai berikut : 1. Percobaan terdiri dari atas n ulangan 2. Dalam setiap ulangan, hasilnya digolongkan dalam sukses dan gagal 3. Peluang sukses dilambangkan dengan p, sedangkan gagal 1-p atau q 4. Ulangan – ulangan tersebut bersifat saling bebas satu sama lain. Distribusi peluang binomial dilambangkan dengan : 푏(푥; 푛; 푝) = ( 푛 푥 ) 푝푥 푞푛−푥 untuk x = 0,1,2,3 . . . ,n (2.1) Keterangan :
  • 5. 5 n = banyaknya data x = banyak keberhasilan dalam peubah acak X p = peluang berhasil pada setiap data q = peluang gagal (1 – p) pada setiap data Rata-rata dan ragam distribusi peluang binomial 휇 = 푛. 푝 (2.2) 휎 2 = 푛. 푝. 푞 (2.3) Keterangan: 휇 = rata-rata 휎 2 = ragam n = banyak data p = peluang keberhasilan pada setiap data q = peluang gagal = 1 – p pada setiap data 2.2.2 Distribusi Peluang Hipergeometrik Bila dalam N populasi benda, k benda diberi label berhasil dan N-k benda lainnya diberi label gagal, maka distribusi peluang bagi peubah acak hipergeometrik X yang menyatakan banyaknya keberhasilan dalam contoh acak berukuran n (Walpole,1993). ℎ(푥; 푁, 푛, 푘) = ( 푘 푥 )( 푁−푘 푛−푥 ) 푁 푛 ( ) untuk x = 0,1,2, . . .,k (2.4) Keterangan : N = ukuran populasi n = ukuran contoh acak k = banyaknya penyekatan / kelas x = banyaknya keberhasilan Rata – rata dan ragam distribusi peluang hipergeometrik 휇 = 푛푘 푁 (2.5) 휎 2 = 푁−푛 푁−1 푛 푘 푁 (1 − 푘 푁 ) (2.6)
  • 6. 6 Keterangan : 휇 = rata-rata 휎 2 = ragam N = ukuran populasi n = ukuran contoh acak k = banyaknya penyekatan/kelas 2.2.3 Distribusi Peluang Poisson Percobaan yang menghasilkan nilai- nilai bagi suatu peubah acak X, yaitu banyaknya hasil percobaan yang terjadi selama suatu selang waktu tertentu atau distribusi daerah tertentu (Walpole,1993). Distribusi peluang poisson memiliki ciri – ciri sebagai berikut : 1. Banyaknya hasil percobaan yang terjadi dalam suatu selang waktu atau suatu daerah tertentu, tidak langsung pada banyaknya hasil percobaan yang terjadi pada selang waktu atau daerah lain yang terpisah. 2. Peluang terjadinya satu hasil percobaan selama suatu selang waktu yang singkat sekali atau dalam suatu daerah yang kecil, sebanding dengan panjang selang waktu tersebut, dan tidak bergantung pada banyaknya hasil percobaan yang terjadi diluar selang waktu atau daerah tersebut. 3. Peluang bahwa lebih dari satu hasil percobaan akan terjadi dalam selang waktu yang singkat tersebut atau dalam daerah yang kecil tersebut, dapat diabaikan. Bilangan X yang menyatakan banyaknya daerah hasil percobaan dalam suatu distribusi poisson disebut peubah acak poisson. Karena nilai – nilai peluangnya hanya bergantung pada μ maka dirumuskan : 푝 (푥; 휇) = 푒 −휇휇푥 푥 ! untuk x =1,2, . . . (2.7) Keterangan : x = banyak keberhasilan dalam peubah acak X μ = rata-rata banyak sukses yang terjadi per satuan waktu e = 2,71828... Rata – rata dan ragam distribusi poisson p(x;) keduanya sama dengan 
  • 7. 7 2.2.4 Distribusi Peluang Geometrik Percobaan yang mengandung tindakan yang bebas dan berulang – ulang dapat menghasilkan keberhasilan dengan peluang q = 1 – p, maka distribusi peluang bagi peubah acak X, yaitu banyaknya ulangan sampai munculnya keberhasilan yang pertama (Walpole,1993). 푔(푥; 푝) = 푝. 푞 푥−1 untuk x = 1,2,3, . . . (2.8) Keterangan p = peluang sukses q = peluang gagal Rata – rata dan ragam distribusi peluang geometrik 휇 = 1 푝 (2.9) 휎 2 = 1−푝 푝2 (2.10) 2.2.5 Distribusi Peluang Binomial Negatif Percobaan yang mengandung ulangan yang bebas dan berulang –ulang dapat menghasilkan keberhasilan dengan peluang p dan kegagalan dengan peluang q = 1 – p, maka distribusi peluang bagi peubah acak X, yaitu banyaknya ulangan sampai terjadinya k keberhsilan (Walpole,1993). 푥 − 1 푘 − 1 푏 ∗ (푥; 푘; 푝) = ( ) 푝푘 푞 푥−푘 untuk x = k, k+1, k+2, . .. (2.11) Rata – rata dan ragam distribusi peluang binomial negatif 휇 = 푘 푞 푝 (2.12) 휎 2 = 푘 .푞 푝2 = 휇 + 1 푘 휇2 (2.13) 2.3 Distribusi Peluang Kontinu Distribusi peluang kontinu adalah suatu ruang contoh mengandung tak terhingga banyaknya titik contoh yang sama dengan banyaknya titik pada sebuah garis (Walpole,1993). Syarat dari distribusi kontinu adalah apabila fungsi f(x) adalah fungsi padat peluang peubah acak kontinu Xt yang didefinisikan diatas
  • 8. 8 himpunan semua bilangan real Rt bila: 1. F(x) > 0 untuk semua x  R  2.  f ( x )dx  1   3. P(a<X<b) =  f ( x )dx  Macam – macam distribusi peluang kontinu antara lain : 2.3.1 Distribusi Peluang Normal Percobaan yang peubah acak X nya ditentukan oleh parameter μ dan σ 2. Jika X merupakan peubah acak normal dengan rataan μ dan σ2 ragam (Walpole,1993). 푛(푥; 휇, 휎) = 1 √2휋휎 푒− 1 2 (푥−휇 휎 ) 2 푢푛푡푢푘 − ∞ < 푥 < ∞ (2.14) Keterangan: x = peubah acak kontinu normal 휇 = mean, 휎 = standar deviasi π = 3,14159… e = 2,71828… 2.3.2 Distribusi Peluang Gamma Percobaan yang seubah acaknya adalah lamanya waktu seseorang menunggu sampai sejumlah n kejadian dengan parameter (α,β) (Walpole,1993). F(X) = 1 훽훼 Г(훼) 푥 훼−1푒−푥/훽 , 푥 > 0 Г(훼) = ∫ 푥 훼−1 푒−푥 푑푥 Mean dan varians ditentukan oleh : μ = αβ dan σ2 = αβ2 ∞ 0 0, x ≤ 0 (2.15)
  • 9. 0, x ≤ 0 (2.16) 1 2 푣 2 푣 2 Г( ) 푥 푣 2 −1 푒 0, x ≤ 0 (2.17) 9 2.3.3 Distribusi Peluang Eksponensial Distribusi eksponensial merupakan bentuk khusus dari distribusi gamma dengan α=1. Peubah acak kontinu yang fungsi kepekatan peluangnya diberikan oleh: F(X) = 1 훽 푒 푥 훽 , x > 0 Rataan dan variasi eksponensial adalah : μ = β dan σ2 = β2 Sebaran eksponensial di dalam praktek sering muncul sebagai sebaran lamanya waktu suatu kejadian tertentu terjadi. Misalnya, lamanya waktu (mulai sekarang) sampai terjadi gempa bumi. 2.3.4 Distribusi Peluang Chi-Square Distribusi peluang chi-square merupakan distribusi khusus gamma dengan α = 푣 2 , β = 2. Distribusi ini banyak dipakai untuk pengujian hipotesis (teo ri) sebagai rumus dari statistik uji dengan hipotesis tertentu. Dimana fungsi peluangnya dipengaruhi oleh parameter v atau disebut juga db ( derajat bebas). Distribusi chi-square dapat didefinisikan melalui rumus seperti berikut : F(X) = Mean dan varians distribusi ini oleh : μ = v dan σ2 = 2v 푣 2 , 푥 > 0
  • 10. 10 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber Data yang digunakan dalam praktikum ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data sekunder dengan membangkitkan 500 data pada software minitab. Sumber data primer diperoleh dengan langsung melakukan survey. Survey ini dilakukan pada : Hari/Tanggal : 31 Oktober – 01 November 2013 Tempat : Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Pukul : 07.00 – 08.00 , 11.00 – 12.00 , 18.30 – 19.30 WIB 3.2 Variabel penelitian Variabel yang digunakan dalam praktikum ini adalah. 1. Distribusi peluang binomial dengan n sama dan p berbeda 2. Distribusi peluang hipergeometrik dengan N sama, D berbeda dan n sama 3. Distribusi peluang poisson dengan μ berbeda 4. Banyaknya sepeda motor yang masuk tempat parkir dalam kurun waktu 2 hari selama 1 jam setiap 2 menit pada pagi, siang, dan malam 5. Distribusi peluang geometrik dengan p berbeda 6. Distribusi peluang binomial negatif dengan n berbeda p berbeda 7. Distribusi peluang normal dan distribusi peluang normal baku dengan μ berbeda dan σ berbeda 8. Distribusi peluang gamma dengan σ = 1, 2 dan β = 4 9. Distribusi peluang eksponensial dengan μ = 4 10. Distribusi peluang chi-square dengan db (derajat bebas) = 8 3.3 Langkah Analisis 1. Melakukan survey 2. Menghitung banyaknya sepeda motor yang masuk tempat parkir dalam kurun waktu 2 hari selama 1 jam setiap 2 menit pada pagi, siang, malam 3. Menganalisis hasil survey
  • 11. 11 4. Menyiapkan Software Minitab 5. Membangkitkan data 6. Melakukan langkah berikut: - Membuka Minitab - Pilih Calc Random Data - Pilih distribusi yang dikehendaki - Pada number of rows data to generate, isi = 500 - Pada kolom store in colum(s), isi judul dengan nama yang dikehendaki: pada kolom mean dan standar deviasi isi sesuai perintah - Pilih OK 7. Membuat Grafik Graps histogram pilih histogram OK 8. Menganalisis hasil data yang telah dibangkitkan melalui software minitab 9. Menginterpretasi hasil 10. Membuat Laporan
  • 12. 12 3.4 Diagram Alir Diagram Alir menggambarkan alur perjalanan dari pembuatan laporan ini, mulai dari proses melakukan percobaan hingga pemberian kesimpulan dan saran. Diagram alir yang dipakai dalam laporan ini adalah : Mulai Melakukan Survey Menganalisis Hasil Survey Membangkitkan Data melalui Minitab Membuat Histogram Menganalisis Hasil Data Menginterpretasi Data BAB IV Kesimpulan Selesai Gambar 3.1 Diagram Alir Pelaksanaan Praktikum Statistika Deskriptif
  • 13. 13 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Distribusi Peluang Diskrit Distribusi dimana peubahnya secara teoritis tidak dapat menerima sembarang nilai diantara dua nilai yang diberikan. 4.1.1 Distribusi Peluang Binomial Pada percobaan distribusi binomial dilakukan perhitungan probabilitas dengan membangkitkan 500 data dengan n = 25, n = 50 dengan p = 0,2; p = 0,3; p = 0,5 ;p = 0,7; p=0,9 dan n = 25, n= 50, dan n=100 dengan p = 0,4. Selanjutnya akan dianalisis perbandingan kurva distribusi peluang dan hubungannya dengan peluang dan nilai mean. A. Perbandingan Distribusi Peluang Binomial untuk n = 25 dengan Peluang Berbeda Dalam percobaan kali ini, membandingkan jika n = 25 dengan masing-masing peluang yang berbeda yaitu 0,2; 0,3; 0,5; 0,7; dan 0,9. Data yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam minitab di bentuk dalam suatu kurva. Histogram Distribusi Binomial n=25 0 4 8 12 16 20 24 0,25 0,20 0,15 0,10 0,05 0,00 Data Density Variable p=0,2 p=0,3 p=0,5 p=0,7 p=0,9 Mean StDev N 5,04 1,973 500 7,732 2,408 500 12,44 2,650 500 17,65 2,183 500 22,35 1,577 500 Normal Gambar 4.1 Perbandingan Kurva Peluang Distribusi Binomial n = 25 Dari Gambar 4.1 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi binomial dengan bantuan program minitab. Pada n = 25 dengan nilai peluang yang berbeda yaitu 0,2; 0,3; 0,5; 0,7; dan 0,9 dapat ditunjukkan dengan kurva di atas. Berdasarkan kurva di atas, puncak tertinggi terdapat pada kurva distribusi binomial saat p =0,9 dengan mean 22,35 dan standart deviasi 1,577, dapat
  • 14. disimpulkan bahwa semakin besar nilai peluang maka dapat berpengaruh pada semakin besarnya nilai mean sehingga menyebabkan kurva akan semakin bergeser ke kanan. 14 Tabel 4.1 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Untuk n=25 Peluang Output Minitab Hasil Teoritis μ σ2 μ = n.p σ2 = n.p.q 0,2 5,04 3,892 5 4 0,3 7,732 5,798 7,5 5,25 0,5 12,44 7,022 12,5 6,25 0,7 17,65 4,765 17,5 5,25 0,9 22,35 2,486 22,5 2,25 Dari Tabel 4.1 merupakan hasil dari percobaan distribusi binomial dengan nilai n = 25 dan p = 0,2 ; 0,3 ; 0,5 ; 0,7 ; 0,9 nilai mean dan varians dari output minitab dengan teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama. B. Perbandingan Distribusi Peluang Binomial untuk n = 50 dengan Peluang Berbeda Dalam percobaan kali ini, membandingkan jika n = 50 dengan masing-masing peluang yang berbeda yaitu 0,2; 0,3; 0,5; 0,7; dan 0,9. Data yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam minitab di bentuk dalam suatu kurva. Histogram Distribusi Binomial n=50 8 16 24 32 40 48 0,20 0,15 0,10 0,05 0,00 Data Density Variable p=0,2 p=0,3 p=0,5 p=0,7 p=0,9 Mean StDev N 10,03 2,716 500 14,86 3,280 500 24,68 3,277 500 35,35 3,194 500 44,91 2,143 500 Normal Gambar 4.2 Perbandingan Kurva Peluang Distribusi Binomial n=50 Dari Gambar 4.2 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi binomial dengan bantuan program minitab. Pada n = 50 dengan nilai peluang yang berbeda yaitu 0,2; 0,3; 0,5; 0,7; dan 0,9 dapat ditunjukkan dengan kurva di atas. Berdasarkan kurva di atas, puncak tertinggi terdapat pada kurva distribusi
  • 15. binomial saat p =0,9 dengan mean 44,91 dan standart deviasi 2,143, dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai peluang maka dapat berpengaruh pada semakin besarnya nilai mean sehingga menyebabkan kurva akan semakin bergeser ke kanan. 15 Tabel 4.2 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Untuk n=50 Peluang Output Minitab Hasil Teoritis μ σ2 μ = n.p σ2 = n.p.q 0,2 10,03 7,376 10 8 0,3 14,86 10,75 15 10,5 0,5 24,68 10,73 25 12,5 0,7 35,35 10,20 35 10,5 0,9 44,91 4,592 45 4,5 Dari Tabel 4.2 merupakan hasil dari percobaan distribusi binomial dengan nilai n = 50 dan p = 0,2 ; 0,3 ; 0,5 ; 0,7 ; 0,9 nilai mean dan varians dari output minitab dengan teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama. C. Perbandingan Distribusi Peluang Binomial untuk n = 25, n = 50 dan n = 100 dengan Peluang Sama. Dalam percobaan kali ini, membandingkan jika n = 25, n=50, dan n = 100 dengan peluang 0,4. Data yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam minitab di bentuk dalam suatu kurva. Histogram Distribusi Binomial n=25, n=50, n=100, p=0,4 Normal 8 16 24 32 40 48 56 0,16 0,14 0,12 0,10 0,08 0,06 0,04 0,02 0,00 Data Density Variable n=25 n=50 n=100 Mean StDev N 10,12 2,596 500 20,03 3,620 500 40,08 4,955 500 Gambar 4.3 Perbandingan Kurva Peluang Distribusi Binomial n berbeda p sama Dari Gambar 4.3 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi binomial dengan bantuan program minitab. Pada masing-masing n = 25, n = 50,
  • 16. dan n = 100 dengan nilai peluang sama yaitu 0,4 menunjukkan bahwa semakin besar n nya maka semakin besar pula nilai mean nya sehingga menyebabkan kurva akan semakin bergeser ke kanan, terbukti bahwa pada n = 100 nilai mean nya adalah 40,08 dan standart deviasinya 4,955. Sehingga dapat dikatakan bahwa besarnya nilai n berpengaruh pada nilai mean dan pergeseran kurva. Tabel 4.3 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Untuk n Bedadan p Sama Peluang Output Minitab Hasil Teoritis n = 25 n = 50 n = 100 n = 25 n = 50 n =100 μ σ2 μ σ2 μ σ2 μ σ2 μ σ2 μ σ2 0,4 10,12 6,739 20,03 13,104 40,08 24,55 10 6 20 12 40 24 Dari Tabel 4.3 merupakan hasil dari percobaan distribusi binomial dengan nilai n = 25, n = 50 dan n = 100 dengan p = 0,4 nilai mean dan varians dari output minitab dengan teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama. 16 4.1.2 Distribusi Peluang Hipergeometrik Pada percobaan distribusi hipergeometrik dilakukan perhitungan dari probabilitas yang mungkin dengan membangkitkan 500 data dengan N = 10, D = 3 dengan n = 3 dan n = 5 dan N = 10, D = 4 dengan n = 3 dan n = 5. Selanjutnya akan dianalisis perbandingan kurva distribusi peluang dan hubungannya dengan peluang dan nilai mean. A. Perbandingan Distribusi Peluang Hipergeometrik untuk D = 3 Dalam percobaan kali ini, membandingkan jika N = 10, D = 3, n = 3 dan n = 5. Data yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam minitab di bentuk dalam suatu kurva.
  • 17. 17 Histogram Distribusi Hipergeometrik N=10 D=3 n=3 & n=5 0 1 2 3 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0,0 Data Density Variable n=3 n=5 Mean StDev N 0,876 0,7054 500 1,476 0,7992 500 Normal Gambar 4.4 Perbandingan Kurva Peluang Distribusi Hipergeometrik untuk D =3 Dari Gambar 4.4 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi hipergeometrik dengan bantuan program minitab. Perbandingan antara kurva dengan N = 10, D = 3 untuk masing-masing n = 3 dan n = 5 menunjukkan bahwa semakin besar n nya maka semakin besar pula nilai mean nya sehingga menyebabkan kurva akan semakin bergeser ke kanan, terbukti bahwa pada n = 5 nilai mean nya adalah 1,476 dan standart deviasinya 0,7992. Sehingga dapat dikatakan bahwa besarnya nilai n berpengaruh pada nilai mean dan pergeseran kurva. Tabel 4.4 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Distribusi Hipergeometrik D N n Output Minitab Hasil Teoritis μ σ2 흁 = 풏풌 푵 훔ퟐ = 퐍 − 퐧 퐍 − ퟏ . 퐧. 퐤 퐍 (ퟏ − 퐤 퐍 ) 3 10 3 0,876 0,4975 0,9 0,49 3 10 5 1,476 0,6387 1,5 0,583 Dari Tabel 4.4 merupakan hasil dari percobaan distribusi hipergeometrik dengan N = 10, D = 3 dengan n = 3 dann = 5, nilai mean dan varians dari output minitab dengan teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama. B. Perbandingan Distribusi Peluang Hipergeometrik untuk D = 4 Dalam percobaan kali ini, membandingkan jika N = 10, D = 4, n = 3 dan n = 5. Data yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam minitab di bentuk dalam suatu kurva.
  • 18. 18 Histogram Distribusi Hipergeometrik N=10, D=4, n=3 & n=5 0 1 2 3 4 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0,0 Data Density Variable n=3 n=5 Mean StDev N 1,202 0,7552 500 2,066 0,8456 500 Normal Gambar 4.5 Perbandingan Kurva Peluang Distribusi Hipergeometrik untuk D =4 Dari Gambar 4.5 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi hipergeometrik dengan bantuan program minitab. Perbandingan antara kurva dengan N = 10, D = 4 untuk masing-masing n = 3 dan n = 5 menunjukkan bahwa semakin besar n nya maka semakin besar pula nilai mean nya sehingga menyebabkan kurva akan semakin bergeser ke kanan, terbukti bahwa pada n = 5 nilai mean nya adalah 2,066 dan standart deviasinya adalah 0,8456. Sehingga dapat dikatakan bahwa besarnya nilai n berpengaruh pada nilai mean dan pergeseran kurva. . Tabel 4.5 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Distribusi Hipergeometrik D N n Output Minitab Hasil Teoritis μ σ2 흁 = 풏풌 푵 훔ퟐ = 퐍 − 퐧 퐍 − ퟏ . 퐧. 퐤 퐍 (ퟏ − 퐤 퐍 ) 4 10 3 1,202 0,5703 1,2 0,56 4 10 5 2,066 0,7150 2 0,666 Dari Tabel 4.5 merupakan hasil dari percobaan distribusi hipergeometrik dengan N = 10, D = 3 dengan n = 3 dann = 5, nilai mean dan varians dari output minitab dengan teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama. 4.1.3 Distribusi Peluang Poisson Pada percobaan distribusi poisson dilakukan perhitungan dari probabilitas yang mungkin dengan membangkitkan 500 data dengan μ = 1; μ = 2; μ = 3; μ = 4 dan melakukan survey terhadap banyaknya sepeda motor yang masuk ke tempat
  • 19. parkir dalam kurun waktu 1 jam selama 2 menit pada pagi, siang, dan malam. Selanjutnya akan dianalisis perbandingan kurva distribusi peluang dan hubungannya dengan peluang dan nilai mean. A. Perbandingan Distribusi Peluang Poisson untuk μ = 1 ; μ = 2; μ= 3; μ = 4 Dalam percobaan kali ini, membandingkan jika μ = 1 ; μ = 2; μ= 3; μ = 4. Data yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam minitab di bentuk dalam suatu kurva 19 . Histogram Distribusi Poisson 0 2 4 6 8 10 12 0,4 0,3 0,2 0,1 0,0 Data Density Variable μ=1 μ=2 μ=3 μ=4 Mean StDev N 1,022 1,002 500 2,032 1,456 500 2,92 1,741 500 3,942 1,992 500 Normal Gambar 4.6 Perbandingan Kurva Peluang Distribusi Poisson untuk μ berbeda Dari Gambar 4.6 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi poisson dengan bantuan program minitab. Perbandingan antara kurva untuk μ = 1 ; μ = 2; μ= 3; μ = 4 menunjukkan bahwa puncak tertinggi terdapat pada kurva ditribusi saat μ = 1 dengan mean dan standart deviasi paling kecil. Sedangkan saat μ = 4 maka nilai mean dan standart deviasinya paling besar sehingga kurva yang terbentuk semakin landai. Sehingga dapat dikatakan bahwa besarnya nilai μ berpengaruh pada nilai mean dan pergeseran kurva. . Tabel 4.6 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Distribusi Poisson μ Output Minitab Hasil Teoritis μ σ2 μ = μ σ2 = μ 1 1,022 1,002 1 1 2 2,032 2,119 2 2 3 2,92 3,031 3 3 4 3,942 3,968 4 4
  • 20. Dari Tabel 4.6 merupakan hasil dari percobaan distribusi poisson dengan μ = 1 ; μ = 2; μ= 3; μ = 4 nilai mean dan varians dari output minitab dengan teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama. Semakin besar nilai μ semakin tinggi nilai mean dan varians nya. B. Perbandingan Distribusi Peluang Poisson pada Survey Sepeda Motor yang Masuk ke Tempat Parkir Dalam percobaan kali ini, membandingkan hasil survey banyaknya sepeda motor yang masuk ke tempat parkir dalam kurun waktu 2 hari selama satu jam setiap 2 menit pada pagi, siang, dan malam. Dari hasil survey dapat diketahui μ pada hari pertama adalah 284,5 sedangkan μ pada hari kedua adalah 132,0. Data yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam minitab di bentuk dalam suatu kurva. 20 Histogram Ditribusi Poisson 120 160 200 240 280 320 0,04 0,03 0,02 0,01 0,00 Data Density Variable μ = 284,5 μ = 132,0 Mean StDev N 284,9 17,65 500 132,1 10,96 500 Normal Gambar 4.7 Perbandingan Kurva Peluang Distribusi Poisson Dari Gambar 4.7 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi poisson dengan bantuan program minitab. Perbandingan antara kurva untuk μ = 284,5 ; μ = 132,0 menunjukkan bahwa puncak tertinggi terdapat pada kurva ditribusi saat μ = 132,0 dengan mean dan standart deviasi paling kecil. Sedangkan saat μ = 284,5 maka nilai mean dan standart deviasinya paling besar sehingga kurva yang terbentuk semakin landai. Sehingga dapat dikatakan bahwa besarnya nilai μ berpengaruh pada nilai mean dan pergeseran kurva
  • 21. Tabel 4.7 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Distribusi Poisson 21 μ Output Minitab Hasil Teoritis μ σ2 μ = μ σ2 = μ 284,5 284,9 311,5 284,5 284,5 132,0 132,1 120,12 132,0 132,0 Dari Tabel 4.7 merupakan hasil dari percobaan distribusi poisson dengan μ = 284,5 dan μ = 132,0 nilai mean dan varians dari output minitab dengan teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama. Semakin besar nilai μ semakin tinggi nilai mean dan varians nya. 4.1.4 Distribusi Peluang Geometrik Pada percobaan distribusi geometrik dilakukan perhitungan probabilitas dengan membangkitkan 500 data dengan n = 10 dan p = 0.2; p = 0.5; p = 0.7. Selanjutnya akan dianalisis perbandingan kurva distribusi peluang dan hubungannya dengan peluang dan nilai mean. Histogram Distribusi Geometrik -4,5 0,0 4,5 9,0 13,5 18,0 22,5 27,0 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0,0 Data Density Variable p=0,2 p=0,5 p=0,7 Mean StDev N 4,898 4,221 500 1,884 1,224 500 1,43 0,7990 500 Normal Gambar 4.8 Perbandingan Kurva Peluang Distribusi Geometrik untuk p berbeda Dari Gambar 4.8 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi geometrik dengan bantuan program minitab. Perbandingan antara kurva n = 10 dengan p = 0,2 ; 0,5 ; 0,7 menunjukkan bahwa puncak tertinggi terdapat pada kurva ditribusi saat p = 0,7 dengan mean dan standart deviasi paling kecil. Sedangkan saat p = 0,2 maka nilai mean dan standart deviasinya paling besar sehingga kurva yang terbentuk semakin landai. Sehingga dapat dikatakan bahwa besarnya nilai p berpengaruh pada nilai mean dan pergeseran kurva.
  • 22. Tabel 4.8 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Distribusi Geometrik n =10 22 Peluang Output Minitab Hasil Teoritis μ σ2 흁 = ퟏ 풑 흈ퟐ = ퟏ − 풑 풑ퟐ 0.2 4,888 17,81 5 20 0.5 1,884 1,498 2 2 0.7 1,43 0,638 1,428 0,612 Dari Tabel 4.8 merupakan hasil dari percobaan distribusi geometrik dengan n = 10 dan p = 0,2 ; 0,5 ; 0,7 , nilai mean dan varians dari output minitab dengan teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama. 4.1.5 Distribusi Peluang Binomial Negatif Pada percobaan distribusi binomial negatif dilakukan perhitungan probabilitas dengan membangkitkan 500 data dengan n=15; p=0,1 ; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 ; 0,5; 0,6 ; 0,7 ; 0,8 ; 0,9 dan n = 10 dan n = 15 dengan p = 0,5. Selanjutnya akan dianalisis perbandingan kurva distribusi peluang dan hubungannya dengan peluang dan nilai mean. A. Perbandingan Distribusi Binomial Negatif n = 15 untuk p = 0,1 ; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 ; 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8 ; 0,9 Dalam percobaan kali ini, membandingkan jika n = 15 dengan p = 0,1 ; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 ; 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8 ; 0,9. Data yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam minitab di bentuk dalam suatu kurva. Histogram Distribusi Binomial Negatif n=15 45 90 135 180 225 270 0,35 0,30 0,25 0,20 0,15 0,10 0,05 0,00 Data Density Variable p=0,1 p=0,2 p=0,3 p=0,4 p=0,5 p=0,6 p=0,7 p=0,8 p=0,9 Mean StDev N 147,7 38,28 500 74,4 17,37 500 49,3 11,40 500 37,17 7,481 500 30,38 5,431 500 25,04 4,111 500 21,40 3,064 500 18,69 2,139 500 16,65 1,250 500 Normal Gambar 4.9 Perbandingan Kurva Distribusi Binomial Negatif dengan n = 15 untuk p Berbeda
  • 23. Dari Gambar 4.9 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi binomial negatif dengan bantuan program minitab. Perbandingan antara kurva n = 15 dengan p = 0,1 ; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 ; 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8 ; 0,9 menunjukkan bahwa daerah yang memiliki titik puncak tertinggi peluangnya sebesar 0,9 dengan nilai mean dan standart deviasi paling kecil, sedangkan puncak terendah terdapat pada peluang sebesar 0,1 dengan nilai mean dan standart deviasi paling besar. Sehingga dapat dikatakan bahwa besarnya nilai p berpengaruh pada nilai mean dan pergeseran kurva. Tabel 4.9 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Distribusi Binomial Negatif 23 Peluang Output Minitab Hasil Teoritis μ σ2 흁 = 풌 풒 풑 흈ퟐ = 풌. 풒 풑ퟐ = 흁 + ퟏ 풌 흁ퟐ 0,1 147,7 1465,3 135 1350 0,2 74,4 301,71 60 300 0,3 49,3 129,96 35 116,6 0,4 37,17 55,965 22,5 56,25 0,5 30,38 29,495 15 30 0,6 25,04 16,900 10 16,66 0,7 21,40 9,388 6,4 9,183 0,8 18,69 4,575 3,75 6,687 0,9 16,65 1,5625 1,66 1,851 Dari Tabel 4.9 merupakan hasil dari percobaan distribusi binomial negatif dengan n = 15 untuk p = 0,1 ; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 ; 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8 ; 0,9 , nilai mean dan varians dari output minitab dengan teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama. B. Perbandingan Distribusi Peluang Binomial Negatif dengan n = 10 dan n = 15 untuk p = 0,5 Dalam percobaan kali ini, membandingkan jika n = 10 dan n = 15 dengan p = 0,5. Data yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam minitab di bentuk dalam suatu kurva.
  • 24. 24 Histogram Distribusi Binomial Negatif n=10 & n=15 12 18 24 30 36 42 0,09 0,08 0,07 0,06 0,05 0,04 0,03 0,02 0,01 0,00 Data Density Variable n=10 n=15 Mean StDev N 20,03 4,504 500 29,78 5,467 500 Normal Gambar 4.10 Perbandingan Kurva Distribusi Binomial Negatif dengan n beda p s ama Dari Gambar 4.10 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi binomial negatif dengan bantuan program minitab. Perbandingan antara kurva n = 10 dan n = 15 dengan p = 0,5 menunjukkan bahwa semakin besar nilai n nya maka nilai meannya juga semakin besar sehingga mempengaruhi pergeseran kurva yang semakin ke kanan. Tabel 4.10 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Distribusi Binomial Negatif n p Output Minitab Hasil Teoritis μ σ2 흁 = 풌 풒 풑 흈ퟐ = 풌. 풒 풑ퟐ = 흁 + ퟏ 풌 흁ퟐ 10 0,5 20,03 20,286 10 20 15 0,5 29,78 29,888 15 30 Dari Tabel 4.10 merupakan hasil dari percobaan distribusi binomial negatif dengan n = 10 dan n = 15 untuk p = 0,5 , nilai mean dan varians dari output minitab dengan teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama. 4.2 Distribusi Peluang Kontinu Model matematik yang menghubungkan nilai variabel dengan probabilitas terjadinya nilai tersebut. Dengan perkataan lain, kita dapat membayangkan diameter cincin piston sebagai variabel random, karena diameter itu menjalani nilai- nilai yang berbeda dalam populasi tersebut menurut mekanisme random. 4.2.1 Distribusi Normal dan Distribusi Normal Baku Pada percobaan distribusi normal dilakukan perhitungan probabilitas dengan membangkitkan 500 data dengan μ = 10 dan σ = 2,1. Sedangkan pada
  • 25. percobaan distribusi normal baku dibangkitkan 500 data dengan μ = 0 dan σ = 1. Selanjutnya akan dianalisis perbandingan kurva distribusi peluang dan hubungannya dengan peluang dan nilai mean 25 Histogram Distribusi Normal -3 0 3 6 9 12 15 0,4 0,3 0,2 0,1 0,0 Data Density Variable Normal Normal Baku Mean StDev N 9,971 2,076 500 -0,03800 1,045 500 Normal Gambar 4.11 Perbandingan Kurva Distribusi Normal dan Normal Baku Dari Gambar 4.11 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi normal dan distribusi normal baku dengan bantuan program minitab. Perbandingan antara kurva untuk nomal dengan μ = 10 dan σ = 2,1 sedangkan normal baku dengan μ = 0 dan σ = 1 menunjukkan bahwa kurva distribusi normal lebih landai dari pada kurva distribusi normal baku. Hal ini disebabkan karena kurva distribusi normal memiliki mean dan standar deviasi yang lebih tinggi dari pada distribusi normal baku. Tabel 4.11 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Distribusi Normal μ σ Output Minitab Hasil Teoritis μ σ2 μ = μ σ2 = σ2 0 1 -0,03800 1,092 0 1 10 2,1 9,971 4,309 10 2,1 Dari Tabel 4.11 merupakan hasil dari percobaan distribusi normal dengan μ = 10 dan σ = 2,1 sedangkan normal baku dengan μ = 0 dan σ = 1, nilai mean dan varians dari output minitab dengan teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama.
  • 26. 26 4.2.2 Distribusi Peluang Gamma Pada percobaan distribusi gamma dilakukan perhitungan probabilitas dengan membangkitkan 500 data dengan σ = 1, σ = 2;β = 4. Selanjutnya akan dianalisis perbandingan kurva distribusi peluang dan hubungannya dengan peluang dan nilai mean. Histogram Distrbusi Gamma -6 0 6 12 18 24 30 36 0,10 0,08 0,06 0,04 0,02 0,00 Data Density Variable s =1 s =2 Mean StDev N 3,880 4,128 500 8,076 5,434 500 Normal Gambar 4.12 Perbandingan Kurva Distribusi Gamma untuk σ = 1 dan σ = 2 dan β = 4. Dari Gambar 4.12 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi gamma dengan bantuan program minitab. Perbandingan antara kurva σ = 1 dan σ = 2 dan β = 4 menunjukkan bahwa semakin besar nilai σ maka semakin besar pula nilai mean dan standart deviasi nya, terbukti bahwa pada σ = 2 nilai mean sebesar 8,076 dan standart deviasi sebesar 5,434. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai σ nya maka kurva semakin bergeser ke kanan. Tabel 4.12 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Distribusi Gamma σ β Output Minitab Hasil Teoritis μ σ2 μ = αβ σ2 = αβ2 1 4 3,880 17,040 4 16 2 4 8,076 29,528 8 32 Dari Tabel 4.12 merupakan hasil dari percobaan distribusi gamma dengan σ = 1 dan σ = 2 dan β = 4, nilai mean dan varians dari output minitab dengan teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama.
  • 27. 27 4.2.3 Distribusi Peluang Eksponensial Pada percobaan distribusi eksponensial dilakukan perhitungan probabilitas dengan membangkitkan 500 data dengan μ = 4. Selanjutnya akan dianalisis perbandingan kurva distribusi peluang dan hubungannya dengan peluang dan nilai mean. 0 4 8 12 16 20 24 100 80 60 40 20 0 A Frequency Histogram Distribusi Eksponensial dengan μ = 4 Gambar 4.13 Perbandingan Kurva Distribusi Eksponensial μ = 4 Dari Gambar 4.13 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi eksponensial dengan bantuan program minitab. Perbandingan antara kurva μ = 4 menunjukkan bahwa nilai frekuensi paling tinggi terdapat pada x = 1, semakin x mendekati 1 maka semakin tinggi frekuensinya. Tabel 4.13 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Distribusi Eksponensial μ Output Minitab Hasil Teoritis μ σ2 μ = β σ2 = β2 4 3,950 15,241 4 16 Dari Tabel 4.13 merupakan hasil dari percobaan distribusi eksponensial dengan μ = 4, nilai mean dan varians dari output minitab dengan teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama. 4.2.4 Distribusi Peluang Chi-square Pada percobaan distribusi chi-square dilakukan perhitungan probabilitas dengan membangkitkan 500 data dengan db (derajat bebas) = 8. Selanjutnya akan dianalisis perbandingan kurva distribusi peluang dan hubungannya dengan peluang dan nilai mean.
  • 28. 28 6 12 18 24 30 120 100 80 60 40 20 0 A Frequency Histogram Distribusi Chi-square dengan db = 8 Gambar 4.14 Perbandingan Kurva Distribusi Chi-square dengan Db (derajat bebas) = 8 Dari Gambar 4.14 dapat diketahui tentang hasil perhitungan distribusi chi-square dengan bantuan program minitab. Perbandingan antara kurva db = 8 menunjukkan bahwa nilai frekuensi paling tinggi terdapat pada x = 7, semakin x mendekati 7 maka semakin tinggi frekuensinya. Tabel 4.14 Output Minitab Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Varians Distribusi Chi-square db (v) Output Minitab Hasil Teoritis μ σ2 μ = v σ2 = 2v 8 8,119 17,305 4 16 Dari Tabel 4.14 merupakan hasil dari percobaan distribusi chi-square dengan db = 8, nilai mean dan varians dari output minitab dengan teoritisnya memiliki hasil yang mendekati sama.
  • 29. 29 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data sekunder dari percobaan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pada percobaan distribusi binomial dimana dilakukan perhitungan probabilitas dengan membangkitkan 500 data dengan n = 25, n = 50 dan n = 100 untuk p = 0,2 ; 0,3 ; 0,5 ; 0,7 ; 0,9 dapat disimpulkan bahwa puncak tertinggi terdapat pada kurva ditribusi binomial saat p = 0.9 dengan nilai mean tertinggi sedangkan nilai standar deviasi paling rendah. Jadi, semakin besar nilai peluang maka dapat berpengaruh pada semakin besarnya nilai mean sehingga menyebabkan kurva akan semakin bergeser ke kanan 2. Pada percobaan distribusi hipergeometrik dimana dilakukan perhitungan probabilitas dengan membangkitkan 500 data dengan N = 10, D = 3, D = 4 untuk n=3 dan n = 5 dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai n nya maka semakin besar pula nilai mean dan standart deviasi nya sehingga menyebabkan kurva akan semakin bergeser ke kanan. Jadi, dapat dikatakan bahwa besarnya nilai n berpengaruh pada nilai mean dan pergeseran kurva 3. Pada percobaan distribusi poisson dimana dilakukan perhitungan probabilitas dengan membangkitkan 500 data dengan μ = 1 ;μ = 2 ;μ = 3 ;μ = 4 dapat disimpulkan bahwa puncak tertinggi terdapat pada kurva ditribusi saat μ = 1 dengan mean dan standart deviasi paling kecil. Sedangkan saat μ = 4 maka nilai mean dan standart deviasinya paling besar sehingga kurva yang terbentuk semakin landai. Jadi, dapat dikatakan bahwa besarnya nilai μ berpengaruh pada nilai mean dan pergeseran kurva. 4. Pada percobaan distribusi poisson dimana dilakukan perhitungan probabilitas dengan membangkitkan 500 data dengan μ = 284,5 dan μ = 132,0 dapat disimpulkan bahwa puncak tertinggi terdapat pada kurva ditribusi saat μ = 132,0 dengan mean dan standart deviasi paling kecil. Sedangkan saat μ = 284,5 maka nilai mean dan standart deviasinya paling besar sehingga kurva yang terbentuk semakin landai. Jadi, dapat dikatakan bahwa besarnya nilai μ berpengaruh pada nilai mean dan pergeseran kurva
  • 30. 5. Pada percobaan distribusi geometrik dimana dilakukan perhitungan probabilitas dengan membangkitkan 500 data dengan n = 10 untuk p = 0,2 ; 0,5 ; 0,7 dapat disimpulkan bahwa puncak tertinggi terdapat pada kurva ditribusi saat p = 0,7 dengan mean dan standart deviasi paling kecil. Sedangkan saat p = 0,2 maka nilai mean dan standart deviasinya paling besar sehingga kurva yang terbentuk semakin landai. Jadi, dapat dikatakan bahwa besarnya nilai p berpengaruh pada nilai mean dan pergeseran kurva. 6. Pada percobaan distribusi binomial negatif dimana dilakukan perhitungan probabilitas dengan membangkitkan 500 data dengan n = 15 untuk p = 0,1 ; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 ; 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8 ; 0,9 dapat disimpulkan bahwa puncak tertinggi terdapat pada kurva distribusi saat p = 0,9 dengan nilai mean dan standart deviasi paling kecil sedangkan pada n = 10 dan n = 15 untuk p = 0,5 menunjukkan bahwa semakin besar nilai n nya maka nilai meannya juga semakin besar.Jadi, dapat dikatakan bahwa besarnya nilai p dan nilai n berpengaruh pada nilai mean dan pergeseran kurva. 7. Pada percobaan distribusi normal dilakukan perhitungan probabilitas dengan membangkitkan 500 data dengan μ = 10 dan σ = 2.1. Sedangkan pada percobaan distribusi normal baku membangkitkan 500 data dengan μ = 0 dan σ = 1 dapat disimpulkan bahwa kurva distribusi normal lebih landai dari pada kurva distribusi normal baku. Hal ini disebabkan karena kurva distribusi normal memiliki mean dan standar deviasi yang lebih tinggi dari pada distribusi normal baku. 8. Pada percobaan distribusi gamma dilakukan perhitungan probabilitas dengan membangkitkan 500 data dengan σ = 1 dan σ = 2 dan β = 4 dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai σ maka semakin besar pula nilai mean dan standart deviasi nya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai σ nya maka kurva semakin bergeser ke kanan. 9. Pada percobaan distribusi eksponensial dilakukan perhitungan probabilitas dengan membangkitkan 500 data dengan μ = 4 dapat disimpulkan bahwa nilai frekuensi paling tinggi terdapat pada x = 1, semakin x mendekati 1 maka semakin tinggi frekuensinya. 30
  • 31. 10. Pada percobaan distribusi chi-square dilakukan perhitungan probabilitas dengan membangkitkan 500 data dengan db (derajat bebas) = 8 dapat disimpulkan bahwa nilai frekuensi paling tinggi terdapat pada x = 7, semakin x mendekati 7 maka semakin tinggi frekuensinya. 31 5.2 Saran Kegiatan praktikum tentang distribusi peluang hendaknya dapat dilakukan dengan lebih cermat. Menginputkan data yang benar dan tepat sehingga diharapkan dapat menunjukkan hasil percobaan yang lebih akurat dan sesuai berdasarkan masing-masing percobaan distribusi peluang yang ada.