SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
Fety Ilma Rahmillah, ST., M.Sc
INDUSTRIAL STATISTICS
Materi Statistika Industri
BAB I Dasar
Statistik Industri
3.1. Distribusi
Diskrit
3.2. Distribusi
Kontinu
• 1. Populasi dan Sampel
• 2. Parameter dan Harga
Statistik
• 3. Fungsi Distribusi
Probabilitas Teoritis
• 3.1.1. Distribusi Uniform
• 3.1.2. Distribusi Binomial
• 3.1.3. Distribusi Poisson
• 3.2.1. Dsitribusi Normal
• 3.2.2. Distribusi Normal
Standard (distribusi Z)
• 3.2.3. Distribusi Student “t”
(distribusi t)
• 3.2.4. Distribusi Chi Kuadrat
(distribusi X2)
• 3.2.5. Distribusi F
2
Referensi
 Walpole, R.E., Myers, R.H. 1986. Ilmu Peluang dan
Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan, ITB:
Bandung
 Walpole, R.E., Myers, R.H., Probability and Statistics
Diskret atau Kontinu?
 Banyaknya kecelakaan motor per tahun di Jogja
 Lamanya waktu pertandingan sepak bola
 Banyaknya STNK yang dikeluarkan tiap bulan di
kota tertentu
 Banyaknya gula yang dikonsumsi per keluarga tiap
tahun
Arti Kejadian Diskret & Kontinu
 Suatu kejadian disebut kejadian diskret : bila
pada setiap kejadian yg mungkin terjadi hanya
menghasilkan suatu titik harga.
 Sedangkan bila suatu kejadian, baik setiap
kejadian yg mungkin terjadi bisa menghasilkan
sembarang harga yg ada pada suatu interval yg
telah ditetapkan dikatakan sebagai kejadian yg
kontinu.
Fungsi Distribusi Statistik Diskret
Distribusi
Seragam
(Uniform)
Distribusi
Binomial
Distribusi
Poisson
Distribusi Seragam (Uniform)
 Ciri dari distribusi uniform adalah setiap variabel
randomnya mempunyai harga probabilitas yang sama.
 Fungsinya : y=f(x)=P(x)=1/N
dimana N= banyaknya kejadian
Grafiknya :
x
X1 X2 X3 X4 X5 X6
1/N
y
Distribusi Binomial
 Ciri dari distribusi binomial adalah setiap kejadian hanya
ada 2 kemungkinan terjadi
 Misal :
a. Produk
Sukses/baik
Gagal/cacat
b. Ujian
Sukses/lulus
Gagal/tidak lulus
c. Kelahiran
Sukses/hidup
Gagal/meninggal
Distribusi Binomial..
 Fungsinya :
atau
Keterangan :
p=proporsi kejadian yang diharapkan
q=1-p
n= ukuran sampel
  x
n
x
p
p
x
n
x
P
x
f
y












 1
)
(
)
(
  x
n
x
q
p
x
n
x
P
x
f
y











 )
(
)
(
!
)!
(
!
x
x
n
n
x
n










Distribusi Binomial
Contoh :
 Suatu produk diambil 30 untuk diperiksa, ternyata ada 1 produk
yang cacat. Bila kita membeli 10 produk berapa besar probabilitas
bahwa dari 10 produk yang dibeli tersebut semua baik (tidak ada
yang cacat)?
Jawab :
Kejadian produk hanya ada 2 kemungkinan, yaitu baik atau cacat,
sehingga distribusi statistik teoritis yang cocok pada kejadian ini
adalah distribusi binomial.
dengan n=10 dan p =1/30
Bila kita menghendaki x=0, maka :
  x
n
x
p
p
x
n
x
P
x
f
y












 1
)
(
)
(
...
30
29
30
1
1
30
1
0
10
)
0
(
10
0
10
0
































x
P
Distribusi Poisson
 Ciri : banyaknya kejadian yang dibatasi oleh satuan unit tertentu.
 Misal :
- banyaknya noda (cacat)pada satu unit produk
- banyaknya salah cetak pada halaman surat kabar
- banyaknya nasabah yang dapat dilayani setiap loket
 Fungsinya :
dimana = banyaknya kejadian
λ = jumlah rata-rata outcome per unit waktu atau daerah
x = banyaknya kejadian yang diharapkan
e = 2,71828
!
)
(
)
(
x
e
x
P
x
f
y
x







𝑝(𝑥; 𝑡) =
𝑒−𝑡
𝑡 𝑥
𝑥!
, 𝑥 = 0, 1, 2, …
Contoh soal distribusi Poisson
Rata-rata jumlah panggilan lewat telepon
yang masuk bagian pelayanan Telkom per
menit adalah 5 buah. Berapa probabilitas
dalam satu menit tertentu tidak terdapat
panggilan yang masuk dari pelanggan?
Berapa probabilitas dalam satu menit
lebih dari 5 panggilan masuk?
Proses Bernoulli
Suatu proses dikatakan sebagai proses Bernoulli jika
memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Eksperimen terdiri atas n ulangan percobaan
2. Masing-masing percobaan menghasilkan outcome
yang dapat diklasifikasikan sebagai sebuah sukses
atau sebuah gagal
3. Probabilitas sebuah sukses disimbolkan dengan p,
tetap konstan dari satu percobaan ke percobaan
lainnya
4. Ulangan percobaan adalah independen
Distribusi Binomial
Sebuah percobaan Bernoulli dapat
menghasilkan outcome sukses dengan
probabilitas p dan outcome gagal dengan
probabilitas q=1-p. Maka distribusi
probabilitas dari variabel random binomial
X, jumlah sukses dalam n percobaan
independen, adalah :
𝑏 𝑥; 𝑛, 𝑝 =
𝑛
𝑥
𝑝𝑥
𝑞𝑛−𝑥
, 𝑥 = 0, 1, 2, … , 𝑛
Contoh Distribusi Binomial
Diketahui proporsi pria Indonesia dewasa
yang merokok adalah 0,4. Jika diambil
sampel 5 pria secara acak, berapa
probabilitas tiga orang diantaranya
merokok? Berapa probabilitas kelimanya
merokok?
Teorema Rataan dan Variansi Distribusi
Binomial
Mean dan variansi dari distribusi binomial
adalah b(x; n, p)
𝜇 = 𝑛𝑝 dan 𝜎2
= 𝑛𝑝𝑞
Distribusi Kontinu
 Distribusi normal Z
 Distribusi t
 Distribusi f
 Distribusi Chi-Square
6.5
6.0
5.5
5.0
4.5
4.0
3.5
3.0
2.5
2.0
1.5
1.0
0
.15
0
.10
0
.05
0
.00
M
inutes
P(
x
)
Minutes to Complete Task: By Half-Minutes
0.0
. 0 1 2 3 4 5 6 7
Minutes
P(
x
)
M
inutes to Complete Task:Fourths of a M
inute
M
inutes
P
(
x
)
M
inutes toCom
plete Task:Eighths ofaM
inute
0 1 2 3 4 5 6 7
Interval waktu dapat dibagi menjadi:
Interval 0.5 menit Interval 0.25 menit Interval 0.125 menit
Interval kecil tak terbatas Jika sebuah variabel random diskrit dibagi
menjadi interval kecil yang tidak terbatas,
maka perhitungan probabilitasnya
ditentukan oleh sebuah rentang nilai dan
nilai probabilitas adalah luas area di bawah
kurva dalam rentang tersebut. Untuk
contoh di samping, dinyatakan dengan
P(2<X<3).
7
6
5
4
3
2
1
0
Minutes
f(z)
Dari Diskrit Menjadi Kontinu
Variabel Random Kontinu
Variabel Random Kontinyu adalah sebuah variabel
random yang dapat berupa sembarang nilai pada suatu
interval yang diamati.
Probabilitas dari variabel random kontinu X ditentukan
oleh sebuah fungsi densitas, dinotasikan dengan f(x),
dan memiliki beberapa sifat berikut.
- f(x) > 0 untuk setiap nilai x.
- Probabilitas bahwa X berada diantara dua nilai a dan b
adalah sama dengan luas area dibawah f(x) yang
dibatasi oleh a dan b.
- Total luas area di bawah kurva f(x) adalah 1.00.
Fungsi Densitas dan Kumulatif
F(x)
f(x)
x
x
0
0
b
a
F(b)
F(a)
1
b
a
}
P(a < X < b) = Area di bawah
f(x) yang dibatasi oleh a dan b
= F(b) - F(a)
P(a X b)=F(b) - F(a)
Fungsi
kumulatif
Fungsi
densitas
Distribusi Normal
- merupakan distribusi peluang kontinyu
terpenting dalam statistika
- disebut juga Distribusi Gauss
- grafiknya disebut kurva normal
- kurvanya berbentuk seperti Genta atau
Lonceng
Kurva Normal
 Propertinya sebagai berikut :
1. Memiliki modus, median, dan mean pada satu titik
2. Kurva berbentuk simetri terhadap sumbu vertikal
yang melewati µ
3. Kurva memiliki titik belok pada x= µ±
4. Kurva normal mencapai sumbu horizontal secara
asimptot
Perhitungan Probabilitas pada
Distribusi Normal
 .Integral /fungsi densitas di atas tidak dapat diselesaikan secara
analitis. Untuk memudahkan perhitungan tersedia tabel normal
yang berisikan luas di bawah area kurva normal baku :
𝑃(𝑥1 < 𝑥 < 𝑥2) = 𝑛 𝑥; 𝜇, 𝜎 𝑑𝑥
𝑥2
𝑥1
=
1
2𝜋𝜎
𝑒−(
1
2
) (𝑥−𝜇)/𝜎 2
𝑑𝑥
𝑍 =
𝑋−𝜇
𝜎
Distribusi Gamma
Fungsi Gamma didefinisikan sebagai:
  





0
1
dx
e
x x

 untuk α > 0
Г(n) = (n – 1)!
Г(1) = 1
Г(1/2) = √π
Distribusi Gamma
Variabel acak kontinyu X berdistribusi Gamma,
dengan parameter α dan β, bila fungsi densitasnya
diberikan oleh:
 
 





/
1
1 x
e
x
x
f 


 x > 0
=0, untuk x lainnya
bila α > 0 dan β > 0.
Distribusi Eksponensial
Variabel acak kontinyu X berdistribusi
eksponensial, dengan parameter β, bila fungsi
densitasnya diberikan oleh:
  ,
1 / 

x
e
x
f 
 x > 0
=0 untuk x lainnya
dengan β > 0
Contoh:
Misalkan suatu sistem mengandung sejenis komponen
yang daya tahannya dinyatakan oleh variabel acak T
yang berdistribusi eksponensial dengan parameter β=5.
Bila sebanyak 5 komponen tersebut dipasang dalam
sistem yang berlainan, berapa peluang bahwa paling
sedikit 2 masih berfungsi pada tahun ke 8
Jawab:
Peluang bahwa suatu komponen tertentu masih akan
berfungsi setelah 8 tahun:
  2
,
0
5
1
8 5
/
8
8
5
/



 


 e
dt
e
T
P t
Distribusi chi-square
Variabel acak kontinu X berdistribusi khi-
kuadrat, dengan derajat kebebasan v, bila
fungsi densitasnya:
 
 
,
2
/
2
1 2
/
1
2
2
/
x
v
v
e
x
v
x
f 


 x > 0
=0, untuk x lainnya
dengan v bilangan bulat positif
Distribusi Weibull
Variabel acak kontinyu T berdistribusi Weibull,
dengan parameter α dan β, bila fungsi densitas-
nya diberikan oleh:
  ,
. .
1 


 t
e
t
t
f 

 t > 0
= 0, untuk t lainnya
dengan α > 0 dan β > 0.
 Distribusi peluang dari suatu statistik disebut
distribusi sampel
 Simpangan baku distribusi sampel suatu statistik
disebut galat baku/simpangan baku
 Rata-rata Sampel :
Untuk sampel random X1, X2, ... , Xn berukuran n,
rata-rata sampel didefinisikan oleh statistik
Definisi
n
X
X
n
i
i


 1
 Variansi Sampel:
Untuk sampel random X1, X2, ... , Xn berukuran
n, variansi sampel didefinisikan oleh statistik
 
1
1
1
2
1
1
2
2
1
2
1
2
2




























 





n
n
X
X
n
X
n
X
n
X
X
S
n
i
i
n
i
i
n
i
i
n
i
i
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Rata-rata populasi ()
Titik sampel
Distribusi frekuensi
populasi
Sample mean ( )
X
Distribusi dan rata-rata
• Distribusi sampling dari statistik adalah
distribusi probabilitas semua nilai statistik
yang dihitung dari sampel random berukuran
sama (yang diambil dari populasi tertentu).
• Distribusi sampling X adalah distribusi
probabilitas semua nilai statistik dari
sampel random berukuran n.
X
Distribusi Sampling (1)
Populasi uniform dari integer 1 s/d 8:
X P(X) XP(X) (X-x) (X-x)2 P(X)(X-x)2
1 0.125 0.125 -3.5 12.25 1.53125
2 0.125 0.250 -2.5 6.25 0.78125
3 0.125 0.375 -1.5 2.25 0.28125
4 0.125 0.500 -0.5 0.25 0.03125
5 0.125 0.625 0.5 0.25 0.03125
6 0.125 0.750 1.5 2.25 0.28125
7 0.125 0.875 2.5 6.25 0.78125
8 0.125 1.000 3.5 12.25 1.53125
1.000 4.500 5.25000 8
7
6
5
4
3
2
1
0.2
0.1
0.0
X
P
(
X
)
Uniform Distribution (1,8)
E(X) =  = 4.5
V(X) = 2 = 5.25
SD(X) =  = 2.2913
Distribusi Sampling(2)
 Ada 8x8 = 64 sampel
berbeda berukuran 2 dari
distribusi uniform 1s/d8:
Samples of Size 2 from Uniform (1,8)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8
2 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8
3 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8
4 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7 4,8
5 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6 5,7 5,8
6 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 6,6 6,7 6,8
7 7,1 7,2 7,3 7,4 7,5 7,6 7,7 7,8
8 8,1 8,2 8,3 8,4 8,5 8,6 8,7 8,8
Setiap sampel memliki rata-rata.
Contoh, rata-rata sampel (1,4)
adalah 2.5.
Sample Means from Uniform (1,8), n =
1 2 3 4 5 6 7 8
1 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5
2 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0
3 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5
4 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0
5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5
6 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0
7 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5
8 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 8.0
Distribusi Sampling(3)
Distribusi probabilitas dari rata-rata sampel disebut distribusi sampling
rata-rata sampel.
8.0
7.5
7.0
6.5
6.0
5.5
5.0
4.5
4.0
3.5
3.0
2.5
2.0
1.5
1.0
0.10
0.05
0.00
X
P(X)
Sampling Distribution of the Mean
X P(X) XP(X) X-X (X-X)2 P(X)(X-X)2
1.0 0.015625 0.015625 -3.5 12.25 0.191406
1.5 0.031250 0.046875 -3.0 9.00 0.281250
2.0 0.046875 0.093750 -2.5 6.25 0.292969
2.5 0.062500 0.156250 -2.0 4.00 0.250000
3.0 0.078125 0.234375 -1.5 2.25 0.175781
3.5 0.093750 0.328125 -1.0 1.00 0.093750
4.0 0.109375 0.437500 -0.5 0.25 0.027344
4.5 0.125000 0.562500 0.0 0.00 0.000000
5.0 0.109375 0.546875 0.5 0.25 0.027344
5.5 0.093750 0.515625 1.0 1.00 0.093750
6.0 0.078125 0.468750 1.5 2.25 0.175781
6.5 0.062500 0.406250 2.0 4.00 0.250000
7.0 0.046875 0.328125 2.5 6.25 0.292969
7.5 0.031250 0.234375 3.0 9.00 0.281250
8.0 0.015625 0.125000 3.5 12.25 0.191406
1.000000 4.500000 2.625000
E X
V X
SD X
X
X
X
( )
( )
( ) .
 
 
 



4.5
2.625
1 6202
2
Distribusi Sampling(4)
• Bandingkan dist. populasi
dan dist. sampling rata-
rata:
Keduanya memiliki pusat
yang sama.
Distribusi sampling
cenderung membentuk kurva
lonceng, simetris dan
variansi yang lebih kecil.
8
7
6
5
4
3
2
1
0.2
0.1
0.0
X
P(X)
Uniform Distribution (1,8)
X
8.0
7.5
7.0
6.5
6.0
5.5
5.0
4.5
4.0
3.5
3.0
2.5
2.0
1.5
1.0
0.10
0.05
0.00
P(X)
Sampling Distribution of the Mean
Sifat Distribusi Sampling
Sampling dari populasi normal dengan rata-rata  dan deviasi
standar , akan menghasilkan distribusi sampling normal:
Artinya:
•Rata-rata tetap.
•Variansi mengecil.
Sampling dari Populasi Normal
Normal population
0.4
0.3
0.2
0.1
0.0
f(X)
Sampling Distribution of the Sample Mean

Sampling Distribution: n =2
Sampling Distribution: n =16
Sampling Distribution: n =4
Normal population
X N
n
~ ( , )


2
Bila rataan sampel ukuran acak n
yang diambil dari populasi dengan
rataan  dan variansi yang
berhingga, maka bentuk limit dari
distribusi
Bila n ∞ ialah distribusi normal
baku n(z,0,1)
Seberapa besar ukuran sampel n: 5?
20? or 100?
Hampiran normal untuk umumnya
cukup baik bila n≥ 30
2

P
(
X
)
X
0.2
5
0.2
0
0.1
5
0.1
0
0.0
5
0.0
0
n=5
P
(
X
)
0
.2
0
.1
0
.0
X
n=20
f
(
X
)
X
-
0
.4
0
.3
0
.2
0
.1
0
.0

Large n
Teorema Limit Pusat
X
n
X
Z




X
IndoAuto membuat engine dengan rata-rata power 220 hp dan
deviasi standar 15 hp. IndoJeep memeriksa 100 sampel, berapa
probabilitas power kurang dari 217 hp?
0228
.
0
)
2
(
10
15
220
217
100
15
220
217
217
)
217
(



















































Z
P
Z
P
Z
P
n
n
X
P
X
P




Teorema Limit Pusat
Proporsi sampel adalah prosentase
sukses dari n percobaan Bernoulli.

p
X
n

Jika ukuran sampel, n, meningkat,
distribusi sampling mendekati distribusi
normal dengan rata-rata p dan deviasi
standar

p
p p
n
( )
1
Proporsi sample :
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
0.2
0.1
0.0
P(X)
n=15, p =0.3
X
14
15
13
15
12
15
11
15
10
15
9
15
8
15
7
15
6
15
5
15
4
15
3
15
2
15
1
15
0
15
15
15 ^
p
2
1
0
0 .5
0 .4
0 .3
0 .2
0 .1
0 .0
X
P
(
X
)
n=2, p = 0.3
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
0.3
0.2
0.1
0.0
P(X)
n=10,p=0.3
X
Distribusi Sampling Proporsi 
p
Anggap 25% orang tertarik pada produk air mineral H2O. Sebuah
sampel random 100 calon pembeli dipilih. Berapa probabilitas bahwa
paling tidak 20% sampel menyatakan ingin membeli H2O.
n
p
np E p
p p
n
V p
p p
n
SD p


  

  

  
100
0 25
100 0 25 25
1 25 75
100
0 001875
1
0 001875 0 04330127
.
( )( . ) ( )
( ) (. )(. )
. ( )
( )
. . ( )
P p P
p p
p p
n
p
p p
n
P z P z
P z
(  . )

( )
.
( )
. .
(. )(. )
.
.
( . ) .
 





 

 

   


























0 20
1
20
1
20 25
25 75
100
05
0433
115 0 8749
Proporsi Sampel
Jika deviasi standar populasi, , tidak diketahui, dan digantikan dengan deviasi standar
sampel, s (diasumsikan populasi normal) akan dihasilkan statistik:
mengikuti distribusi t dengan (n - 1) degrees of freedom.
• Distribusi t berbentuk bell-shaped
dan simetris.
• Nilai ekspektasi t adalah 0.
• Variansi t lebih besar dari 1, dan
mendekati 1 jika degrees of freedom
membesar (semakin runcing dan
mendekati normal).
t
X
s
n

 
Standard normal
t, df=20
t, df=10


Distribusi Student’s t
Distribusi t-student
• Distribusi t-student bukan merupakan satu
kurva seperti kurva Z, tetapi keluarga dari
distribusi t. setiap distribusi t mempunyai rata-
rata hitung sama dengan nol, tetapi dengan
standar deviasi yang berbeda-beda sesuai
dengan besarnya sampel (n). Ada distribusi t
untuk sampel berukuran 2, yang berbeda dengan
distribusi untuk sampel sebanyak 15, 25, dan
sebagainya. Apabila sampel semakin besar,
maka distribusi t akan mendekati normal.
Distribusi Student’s t
 Jika z ~ n(0,1) dan v ~ k
2
independen, bila diamati variabel
random T
Z
V k

/
(standarisasi dengan variansi dari
sampel/tidak diketahui), maka t akan berdistribusi :
f t
k
t
k
k k
( )
( )
( ) )


    




1
2
2 1
1
2

1
(t
k
2
adalah distribusi t-student dengan degree of freedom
sebesar k.
TI2232 Statistika Industri TI ITB
49
Sebuah sampel berukuran n=4 memiliki data
x1=10 x2=12 x3=16 x4=?
Sedemikian sehingga rata-rata sampel adalah
Dengan 3 nilai data dan rata-rata, nilai sampel ke-4 dapat ditentukan:
x =
x
n


  

   
12 14 16
4
4
14
12 14 16
4
56
x
x
x4 56 12 14 16
   

x4 56
x
x
n
 
 14
Degrees of Freedom (1)
TI2232 Statistika Industri TI ITB
50
x  14
Jika hanya diketahui dua nilai data
x1=10 x2=12 x3=? x4=?
Dua nilai data yang lain tidak dapat ditentukan secara unik.
x =
x
n


  

   
12 14
3 4
4
14
12 14
3 4 56
x x
x x
Degrees of Freedom (2)
Degrees of freedom adalah jumlah pengukuran (tidak selalu jumlah data
mentah) dikurangi batasan dalam pengukuran. Sebuah batasan adalah kuantitas
yang dihitung dari pengukuran.
Rata-rata sampel adalah sebuah “batasan” dari pengukuran sampel. Setelah
menghitung rata-rata, degrees of freedom tersisa adalah (n-1). Variansi sampel
dihitung dari sisa (n-1) data yang masih bebas:
s
x x
n
2
2
1



( )
( )
Degrees of Freedom (3)
Seorang manager mendapat alokasi anggaran €150.000 untuk 4
proyek investasi. Berapa banyak degrees of freedom yang dimiliki
manager tersebut?
Rumuskan : x1 + x2 + x3 + x4 = 150,000
Proyek ke 4 dapat ditentukan setelah mendapatkan perkiraan 3
anggaran proyek lainnya. Misalkan x1=40,000; x2=30,000 ;
x3=50,000, maka
x4=150,000-40,000-30,000-50,000=30,000
Manager tersebut memiliki (n-1)=3 degrees of freedom.
Degrees of Freedom (4)
Distribusi Chi-square
 Diketahui Z Z Zk
1 2
, , ,
 berdistribusi normal dan saling independen
dengan karakteristik E Zi
( )  0 dan V Zi
( )  1, bila diamati variabel
random 2
1
2
2
2 2
   
Z Z Zk
 (contoh variansi, sum of square
atau mean square), maka 2
akan berdistribusi :
f u u e u>
otherwise
k k
u
k


2
2
1
2
0
0
2
2
1 2
( )
( )
/
/


 
dimana ( )
k x
x e dx
k
2
1
0
2

 

 , adalah distribusi chi-square dengan
degree of freedom k.
Distribusi F
 Jika w dan y adalah variabel random chi-square independen,
masing-masing dengan degree of freedom u dan v. Bila diamati
variabel random F
W u
Y v

/
/
(rasio dua buah sum of square atau
mean square), maka variabel random f akan mengikuti
distribusi :
 
h f
u v f
u v f
<f<
otherwise
u v u
u v u v
u
( )
( ) ( / )
( ) ( ) ( / )
/
( )/

 



 


 
2
2 1
2 2
2
2
1
0
0
adalah distribusi f dengan degree of freedom u (pembilang)
dan v (penyebut).
Ciri Distribusi f
1. Distribusi f lebih mirip dengan distribusi t, yaitu
mempunyai “keluarga” distribusi f.
Pada gambar di atas terlihat bahwa distribusi dengan derajat bebas pembilang 5 da n
penyebut 5 , yang ditulis df(5,5) mempunyai distribufi f yang berbeda dengan df(20,7)
dan df(29,28).
Ciri Distribusi f
2. Distribusi f tidak pernah mempunyai nilai negatif
sebagaimana pada distribusi Z. Distribusi Z mempunyai nilai
positif di sisi kanan dan negatif sisi kiri nilai tengahnya.
Distribusi f seluruhnya adalah positif atau menjulur ke positif
(positively skewed) dan merupakan distribusi kontinu yang
menempati seluruh titik di kurva distribusinya.
3. Nilai distribusi f mempunyai rentang dari tidak terhingga
sampai 0. Apabila nilai f meningkat, maka distribusi f
mendekati sumbu X, tetapi tidak pernah menyentuh sumbu X
tersebut.
4. Distribusi f juga memerlukan syarat, yaitu: (a) populasi yang
diteliti mempunyai distribusi normal; (b) populasi
mempunyai standar deviasi yang sama; (c) sampel yang
ditarik dari populasi bersifat bebas serta diambil secara acak

More Related Content

Similar to SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx

Makalah poisson
Makalah poisson Makalah poisson
Makalah poisson hasbun09
 
Kuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasarKuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasarRaden Maulana
 
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...Rani Nooraeni
 
Ppt buk halimah
Ppt buk halimahPpt buk halimah
Ppt buk halimahmelianti32
 
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptxKEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptxNathanaelHartanto
 
09_Distribusi Teoritis.pptx
09_Distribusi Teoritis.pptx09_Distribusi Teoritis.pptx
09_Distribusi Teoritis.pptxSyafridaHanum
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS.pptWan Na
 
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptTeori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptHulwanulAzkaPutraPra
 
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptTeori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptPittTube
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.pptRIZKYSETIABUDI
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.pptlutfiamaulidina
 
variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangCeria Agnantria
 
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptxKelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptxDimasPrayuda10
 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editPertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editreno sutriono
 
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)rizka_safa
 
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptxK6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptxTriOktariana2
 
Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)Muhammad Luthfan
 
jbptunikompp-gdl-triraharjo-23425-6-6.distr-t.ppt
jbptunikompp-gdl-triraharjo-23425-6-6.distr-t.pptjbptunikompp-gdl-triraharjo-23425-6-6.distr-t.ppt
jbptunikompp-gdl-triraharjo-23425-6-6.distr-t.pptLaddyLisya1
 

Similar to SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx (20)

Makalah poisson
Makalah poisson Makalah poisson
Makalah poisson
 
Kuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasarKuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasar
 
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
 
Ppt buk halimah
Ppt buk halimahPpt buk halimah
Ppt buk halimah
 
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptxKEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
 
09_Distribusi Teoritis.pptx
09_Distribusi Teoritis.pptx09_Distribusi Teoritis.pptx
09_Distribusi Teoritis.pptx
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
 
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptTeori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
 
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptTeori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
 
variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluang
 
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptxKelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editPertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
 
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
 
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptxK6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
 
Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitas
 
jbptunikompp-gdl-triraharjo-23425-6-6.distr-t.ppt
jbptunikompp-gdl-triraharjo-23425-6-6.distr-t.pptjbptunikompp-gdl-triraharjo-23425-6-6.distr-t.ppt
jbptunikompp-gdl-triraharjo-23425-6-6.distr-t.ppt
 

Recently uploaded

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx

  • 1. Fety Ilma Rahmillah, ST., M.Sc INDUSTRIAL STATISTICS
  • 2. Materi Statistika Industri BAB I Dasar Statistik Industri 3.1. Distribusi Diskrit 3.2. Distribusi Kontinu • 1. Populasi dan Sampel • 2. Parameter dan Harga Statistik • 3. Fungsi Distribusi Probabilitas Teoritis • 3.1.1. Distribusi Uniform • 3.1.2. Distribusi Binomial • 3.1.3. Distribusi Poisson • 3.2.1. Dsitribusi Normal • 3.2.2. Distribusi Normal Standard (distribusi Z) • 3.2.3. Distribusi Student “t” (distribusi t) • 3.2.4. Distribusi Chi Kuadrat (distribusi X2) • 3.2.5. Distribusi F 2
  • 3. Referensi  Walpole, R.E., Myers, R.H. 1986. Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan, ITB: Bandung  Walpole, R.E., Myers, R.H., Probability and Statistics
  • 4. Diskret atau Kontinu?  Banyaknya kecelakaan motor per tahun di Jogja  Lamanya waktu pertandingan sepak bola  Banyaknya STNK yang dikeluarkan tiap bulan di kota tertentu  Banyaknya gula yang dikonsumsi per keluarga tiap tahun
  • 5. Arti Kejadian Diskret & Kontinu  Suatu kejadian disebut kejadian diskret : bila pada setiap kejadian yg mungkin terjadi hanya menghasilkan suatu titik harga.  Sedangkan bila suatu kejadian, baik setiap kejadian yg mungkin terjadi bisa menghasilkan sembarang harga yg ada pada suatu interval yg telah ditetapkan dikatakan sebagai kejadian yg kontinu.
  • 6. Fungsi Distribusi Statistik Diskret Distribusi Seragam (Uniform) Distribusi Binomial Distribusi Poisson
  • 7. Distribusi Seragam (Uniform)  Ciri dari distribusi uniform adalah setiap variabel randomnya mempunyai harga probabilitas yang sama.  Fungsinya : y=f(x)=P(x)=1/N dimana N= banyaknya kejadian Grafiknya : x X1 X2 X3 X4 X5 X6 1/N y
  • 8. Distribusi Binomial  Ciri dari distribusi binomial adalah setiap kejadian hanya ada 2 kemungkinan terjadi  Misal : a. Produk Sukses/baik Gagal/cacat b. Ujian Sukses/lulus Gagal/tidak lulus c. Kelahiran Sukses/hidup Gagal/meninggal
  • 9. Distribusi Binomial..  Fungsinya : atau Keterangan : p=proporsi kejadian yang diharapkan q=1-p n= ukuran sampel   x n x p p x n x P x f y              1 ) ( ) (   x n x q p x n x P x f y             ) ( ) ( ! )! ( ! x x n n x n          
  • 10. Distribusi Binomial Contoh :  Suatu produk diambil 30 untuk diperiksa, ternyata ada 1 produk yang cacat. Bila kita membeli 10 produk berapa besar probabilitas bahwa dari 10 produk yang dibeli tersebut semua baik (tidak ada yang cacat)? Jawab : Kejadian produk hanya ada 2 kemungkinan, yaitu baik atau cacat, sehingga distribusi statistik teoritis yang cocok pada kejadian ini adalah distribusi binomial. dengan n=10 dan p =1/30 Bila kita menghendaki x=0, maka :   x n x p p x n x P x f y              1 ) ( ) ( ... 30 29 30 1 1 30 1 0 10 ) 0 ( 10 0 10 0                                 x P
  • 11. Distribusi Poisson  Ciri : banyaknya kejadian yang dibatasi oleh satuan unit tertentu.  Misal : - banyaknya noda (cacat)pada satu unit produk - banyaknya salah cetak pada halaman surat kabar - banyaknya nasabah yang dapat dilayani setiap loket  Fungsinya : dimana = banyaknya kejadian λ = jumlah rata-rata outcome per unit waktu atau daerah x = banyaknya kejadian yang diharapkan e = 2,71828 ! ) ( ) ( x e x P x f y x        𝑝(𝑥; 𝑡) = 𝑒−𝑡 𝑡 𝑥 𝑥! , 𝑥 = 0, 1, 2, …
  • 12. Contoh soal distribusi Poisson Rata-rata jumlah panggilan lewat telepon yang masuk bagian pelayanan Telkom per menit adalah 5 buah. Berapa probabilitas dalam satu menit tertentu tidak terdapat panggilan yang masuk dari pelanggan? Berapa probabilitas dalam satu menit lebih dari 5 panggilan masuk?
  • 13. Proses Bernoulli Suatu proses dikatakan sebagai proses Bernoulli jika memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Eksperimen terdiri atas n ulangan percobaan 2. Masing-masing percobaan menghasilkan outcome yang dapat diklasifikasikan sebagai sebuah sukses atau sebuah gagal 3. Probabilitas sebuah sukses disimbolkan dengan p, tetap konstan dari satu percobaan ke percobaan lainnya 4. Ulangan percobaan adalah independen
  • 14. Distribusi Binomial Sebuah percobaan Bernoulli dapat menghasilkan outcome sukses dengan probabilitas p dan outcome gagal dengan probabilitas q=1-p. Maka distribusi probabilitas dari variabel random binomial X, jumlah sukses dalam n percobaan independen, adalah : 𝑏 𝑥; 𝑛, 𝑝 = 𝑛 𝑥 𝑝𝑥 𝑞𝑛−𝑥 , 𝑥 = 0, 1, 2, … , 𝑛
  • 15. Contoh Distribusi Binomial Diketahui proporsi pria Indonesia dewasa yang merokok adalah 0,4. Jika diambil sampel 5 pria secara acak, berapa probabilitas tiga orang diantaranya merokok? Berapa probabilitas kelimanya merokok?
  • 16. Teorema Rataan dan Variansi Distribusi Binomial Mean dan variansi dari distribusi binomial adalah b(x; n, p) 𝜇 = 𝑛𝑝 dan 𝜎2 = 𝑛𝑝𝑞
  • 17. Distribusi Kontinu  Distribusi normal Z  Distribusi t  Distribusi f  Distribusi Chi-Square
  • 18. 6.5 6.0 5.5 5.0 4.5 4.0 3.5 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 0 .15 0 .10 0 .05 0 .00 M inutes P( x ) Minutes to Complete Task: By Half-Minutes 0.0 . 0 1 2 3 4 5 6 7 Minutes P( x ) M inutes to Complete Task:Fourths of a M inute M inutes P ( x ) M inutes toCom plete Task:Eighths ofaM inute 0 1 2 3 4 5 6 7 Interval waktu dapat dibagi menjadi: Interval 0.5 menit Interval 0.25 menit Interval 0.125 menit Interval kecil tak terbatas Jika sebuah variabel random diskrit dibagi menjadi interval kecil yang tidak terbatas, maka perhitungan probabilitasnya ditentukan oleh sebuah rentang nilai dan nilai probabilitas adalah luas area di bawah kurva dalam rentang tersebut. Untuk contoh di samping, dinyatakan dengan P(2<X<3). 7 6 5 4 3 2 1 0 Minutes f(z) Dari Diskrit Menjadi Kontinu
  • 19. Variabel Random Kontinu Variabel Random Kontinyu adalah sebuah variabel random yang dapat berupa sembarang nilai pada suatu interval yang diamati. Probabilitas dari variabel random kontinu X ditentukan oleh sebuah fungsi densitas, dinotasikan dengan f(x), dan memiliki beberapa sifat berikut. - f(x) > 0 untuk setiap nilai x. - Probabilitas bahwa X berada diantara dua nilai a dan b adalah sama dengan luas area dibawah f(x) yang dibatasi oleh a dan b. - Total luas area di bawah kurva f(x) adalah 1.00.
  • 20. Fungsi Densitas dan Kumulatif F(x) f(x) x x 0 0 b a F(b) F(a) 1 b a } P(a < X < b) = Area di bawah f(x) yang dibatasi oleh a dan b = F(b) - F(a) P(a X b)=F(b) - F(a) Fungsi kumulatif Fungsi densitas
  • 21. Distribusi Normal - merupakan distribusi peluang kontinyu terpenting dalam statistika - disebut juga Distribusi Gauss - grafiknya disebut kurva normal - kurvanya berbentuk seperti Genta atau Lonceng
  • 22. Kurva Normal  Propertinya sebagai berikut : 1. Memiliki modus, median, dan mean pada satu titik 2. Kurva berbentuk simetri terhadap sumbu vertikal yang melewati µ 3. Kurva memiliki titik belok pada x= µ± 4. Kurva normal mencapai sumbu horizontal secara asimptot
  • 23. Perhitungan Probabilitas pada Distribusi Normal  .Integral /fungsi densitas di atas tidak dapat diselesaikan secara analitis. Untuk memudahkan perhitungan tersedia tabel normal yang berisikan luas di bawah area kurva normal baku : 𝑃(𝑥1 < 𝑥 < 𝑥2) = 𝑛 𝑥; 𝜇, 𝜎 𝑑𝑥 𝑥2 𝑥1 = 1 2𝜋𝜎 𝑒−( 1 2 ) (𝑥−𝜇)/𝜎 2 𝑑𝑥 𝑍 = 𝑋−𝜇 𝜎
  • 24. Distribusi Gamma Fungsi Gamma didefinisikan sebagai:         0 1 dx e x x   untuk α > 0 Г(n) = (n – 1)! Г(1) = 1 Г(1/2) = √π
  • 25. Distribusi Gamma Variabel acak kontinyu X berdistribusi Gamma, dengan parameter α dan β, bila fungsi densitasnya diberikan oleh:          / 1 1 x e x x f     x > 0 =0, untuk x lainnya bila α > 0 dan β > 0.
  • 26. Distribusi Eksponensial Variabel acak kontinyu X berdistribusi eksponensial, dengan parameter β, bila fungsi densitasnya diberikan oleh:   , 1 /   x e x f   x > 0 =0 untuk x lainnya dengan β > 0
  • 27. Contoh: Misalkan suatu sistem mengandung sejenis komponen yang daya tahannya dinyatakan oleh variabel acak T yang berdistribusi eksponensial dengan parameter β=5. Bila sebanyak 5 komponen tersebut dipasang dalam sistem yang berlainan, berapa peluang bahwa paling sedikit 2 masih berfungsi pada tahun ke 8 Jawab: Peluang bahwa suatu komponen tertentu masih akan berfungsi setelah 8 tahun:
  • 28.   2 , 0 5 1 8 5 / 8 8 5 /         e dt e T P t Distribusi chi-square Variabel acak kontinu X berdistribusi khi- kuadrat, dengan derajat kebebasan v, bila fungsi densitasnya:     , 2 / 2 1 2 / 1 2 2 / x v v e x v x f     x > 0 =0, untuk x lainnya dengan v bilangan bulat positif
  • 29. Distribusi Weibull Variabel acak kontinyu T berdistribusi Weibull, dengan parameter α dan β, bila fungsi densitas- nya diberikan oleh:   , . . 1     t e t t f    t > 0 = 0, untuk t lainnya dengan α > 0 dan β > 0.
  • 30.
  • 31.
  • 32.  Distribusi peluang dari suatu statistik disebut distribusi sampel  Simpangan baku distribusi sampel suatu statistik disebut galat baku/simpangan baku  Rata-rata Sampel : Untuk sampel random X1, X2, ... , Xn berukuran n, rata-rata sampel didefinisikan oleh statistik Definisi n X X n i i    1
  • 33.  Variansi Sampel: Untuk sampel random X1, X2, ... , Xn berukuran n, variansi sampel didefinisikan oleh statistik   1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2                                    n n X X n X n X n X X S n i i n i i n i i n i i
  • 34. X X X X X X X X X X X X X X X X X X Rata-rata populasi () Titik sampel Distribusi frekuensi populasi Sample mean ( ) X Distribusi dan rata-rata
  • 35. • Distribusi sampling dari statistik adalah distribusi probabilitas semua nilai statistik yang dihitung dari sampel random berukuran sama (yang diambil dari populasi tertentu). • Distribusi sampling X adalah distribusi probabilitas semua nilai statistik dari sampel random berukuran n. X Distribusi Sampling (1)
  • 36. Populasi uniform dari integer 1 s/d 8: X P(X) XP(X) (X-x) (X-x)2 P(X)(X-x)2 1 0.125 0.125 -3.5 12.25 1.53125 2 0.125 0.250 -2.5 6.25 0.78125 3 0.125 0.375 -1.5 2.25 0.28125 4 0.125 0.500 -0.5 0.25 0.03125 5 0.125 0.625 0.5 0.25 0.03125 6 0.125 0.750 1.5 2.25 0.28125 7 0.125 0.875 2.5 6.25 0.78125 8 0.125 1.000 3.5 12.25 1.53125 1.000 4.500 5.25000 8 7 6 5 4 3 2 1 0.2 0.1 0.0 X P ( X ) Uniform Distribution (1,8) E(X) =  = 4.5 V(X) = 2 = 5.25 SD(X) =  = 2.2913 Distribusi Sampling(2)
  • 37.  Ada 8x8 = 64 sampel berbeda berukuran 2 dari distribusi uniform 1s/d8: Samples of Size 2 from Uniform (1,8) 1 2 3 4 5 6 7 8 1 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8 2 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8 3 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8 4 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7 4,8 5 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6 5,7 5,8 6 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 6,6 6,7 6,8 7 7,1 7,2 7,3 7,4 7,5 7,6 7,7 7,8 8 8,1 8,2 8,3 8,4 8,5 8,6 8,7 8,8 Setiap sampel memliki rata-rata. Contoh, rata-rata sampel (1,4) adalah 2.5. Sample Means from Uniform (1,8), n = 1 2 3 4 5 6 7 8 1 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 2 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 3 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 4 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 6 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 8 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 8.0 Distribusi Sampling(3)
  • 38. Distribusi probabilitas dari rata-rata sampel disebut distribusi sampling rata-rata sampel. 8.0 7.5 7.0 6.5 6.0 5.5 5.0 4.5 4.0 3.5 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 0.10 0.05 0.00 X P(X) Sampling Distribution of the Mean X P(X) XP(X) X-X (X-X)2 P(X)(X-X)2 1.0 0.015625 0.015625 -3.5 12.25 0.191406 1.5 0.031250 0.046875 -3.0 9.00 0.281250 2.0 0.046875 0.093750 -2.5 6.25 0.292969 2.5 0.062500 0.156250 -2.0 4.00 0.250000 3.0 0.078125 0.234375 -1.5 2.25 0.175781 3.5 0.093750 0.328125 -1.0 1.00 0.093750 4.0 0.109375 0.437500 -0.5 0.25 0.027344 4.5 0.125000 0.562500 0.0 0.00 0.000000 5.0 0.109375 0.546875 0.5 0.25 0.027344 5.5 0.093750 0.515625 1.0 1.00 0.093750 6.0 0.078125 0.468750 1.5 2.25 0.175781 6.5 0.062500 0.406250 2.0 4.00 0.250000 7.0 0.046875 0.328125 2.5 6.25 0.292969 7.5 0.031250 0.234375 3.0 9.00 0.281250 8.0 0.015625 0.125000 3.5 12.25 0.191406 1.000000 4.500000 2.625000 E X V X SD X X X X ( ) ( ) ( ) .          4.5 2.625 1 6202 2 Distribusi Sampling(4)
  • 39. • Bandingkan dist. populasi dan dist. sampling rata- rata: Keduanya memiliki pusat yang sama. Distribusi sampling cenderung membentuk kurva lonceng, simetris dan variansi yang lebih kecil. 8 7 6 5 4 3 2 1 0.2 0.1 0.0 X P(X) Uniform Distribution (1,8) X 8.0 7.5 7.0 6.5 6.0 5.5 5.0 4.5 4.0 3.5 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 0.10 0.05 0.00 P(X) Sampling Distribution of the Mean Sifat Distribusi Sampling
  • 40. Sampling dari populasi normal dengan rata-rata  dan deviasi standar , akan menghasilkan distribusi sampling normal: Artinya: •Rata-rata tetap. •Variansi mengecil. Sampling dari Populasi Normal Normal population 0.4 0.3 0.2 0.1 0.0 f(X) Sampling Distribution of the Sample Mean  Sampling Distribution: n =2 Sampling Distribution: n =16 Sampling Distribution: n =4 Normal population X N n ~ ( , )   2
  • 41. Bila rataan sampel ukuran acak n yang diambil dari populasi dengan rataan  dan variansi yang berhingga, maka bentuk limit dari distribusi Bila n ∞ ialah distribusi normal baku n(z,0,1) Seberapa besar ukuran sampel n: 5? 20? or 100? Hampiran normal untuk umumnya cukup baik bila n≥ 30 2  P ( X ) X 0.2 5 0.2 0 0.1 5 0.1 0 0.0 5 0.0 0 n=5 P ( X ) 0 .2 0 .1 0 .0 X n=20 f ( X ) X - 0 .4 0 .3 0 .2 0 .1 0 .0  Large n Teorema Limit Pusat X n X Z     X
  • 42. IndoAuto membuat engine dengan rata-rata power 220 hp dan deviasi standar 15 hp. IndoJeep memeriksa 100 sampel, berapa probabilitas power kurang dari 217 hp? 0228 . 0 ) 2 ( 10 15 220 217 100 15 220 217 217 ) 217 (                                                    Z P Z P Z P n n X P X P     Teorema Limit Pusat
  • 43. Proporsi sampel adalah prosentase sukses dari n percobaan Bernoulli.  p X n  Jika ukuran sampel, n, meningkat, distribusi sampling mendekati distribusi normal dengan rata-rata p dan deviasi standar  p p p n ( ) 1 Proporsi sample : 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 0.2 0.1 0.0 P(X) n=15, p =0.3 X 14 15 13 15 12 15 11 15 10 15 9 15 8 15 7 15 6 15 5 15 4 15 3 15 2 15 1 15 0 15 15 15 ^ p 2 1 0 0 .5 0 .4 0 .3 0 .2 0 .1 0 .0 X P ( X ) n=2, p = 0.3 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 0.3 0.2 0.1 0.0 P(X) n=10,p=0.3 X Distribusi Sampling Proporsi  p
  • 44. Anggap 25% orang tertarik pada produk air mineral H2O. Sebuah sampel random 100 calon pembeli dipilih. Berapa probabilitas bahwa paling tidak 20% sampel menyatakan ingin membeli H2O. n p np E p p p n V p p p n SD p              100 0 25 100 0 25 25 1 25 75 100 0 001875 1 0 001875 0 04330127 . ( )( . ) ( ) ( ) (. )(. ) . ( ) ( ) . . ( ) P p P p p p p n p p p n P z P z P z (  . )  ( ) . ( ) . . (. )(. ) . . ( . ) .                                            0 20 1 20 1 20 25 25 75 100 05 0433 115 0 8749 Proporsi Sampel
  • 45. Jika deviasi standar populasi, , tidak diketahui, dan digantikan dengan deviasi standar sampel, s (diasumsikan populasi normal) akan dihasilkan statistik: mengikuti distribusi t dengan (n - 1) degrees of freedom. • Distribusi t berbentuk bell-shaped dan simetris. • Nilai ekspektasi t adalah 0. • Variansi t lebih besar dari 1, dan mendekati 1 jika degrees of freedom membesar (semakin runcing dan mendekati normal). t X s n    Standard normal t, df=20 t, df=10   Distribusi Student’s t
  • 46. Distribusi t-student • Distribusi t-student bukan merupakan satu kurva seperti kurva Z, tetapi keluarga dari distribusi t. setiap distribusi t mempunyai rata- rata hitung sama dengan nol, tetapi dengan standar deviasi yang berbeda-beda sesuai dengan besarnya sampel (n). Ada distribusi t untuk sampel berukuran 2, yang berbeda dengan distribusi untuk sampel sebanyak 15, 25, dan sebagainya. Apabila sampel semakin besar, maka distribusi t akan mendekati normal.
  • 47.
  • 48. Distribusi Student’s t  Jika z ~ n(0,1) dan v ~ k 2 independen, bila diamati variabel random T Z V k  / (standarisasi dengan variansi dari sampel/tidak diketahui), maka t akan berdistribusi : f t k t k k k ( ) ( ) ( ) )            1 2 2 1 1 2  1 (t k 2 adalah distribusi t-student dengan degree of freedom sebesar k.
  • 49. TI2232 Statistika Industri TI ITB 49 Sebuah sampel berukuran n=4 memiliki data x1=10 x2=12 x3=16 x4=? Sedemikian sehingga rata-rata sampel adalah Dengan 3 nilai data dan rata-rata, nilai sampel ke-4 dapat ditentukan: x = x n           12 14 16 4 4 14 12 14 16 4 56 x x x4 56 12 14 16      x4 56 x x n    14 Degrees of Freedom (1)
  • 50. TI2232 Statistika Industri TI ITB 50 x  14 Jika hanya diketahui dua nilai data x1=10 x2=12 x3=? x4=? Dua nilai data yang lain tidak dapat ditentukan secara unik. x = x n           12 14 3 4 4 14 12 14 3 4 56 x x x x Degrees of Freedom (2)
  • 51. Degrees of freedom adalah jumlah pengukuran (tidak selalu jumlah data mentah) dikurangi batasan dalam pengukuran. Sebuah batasan adalah kuantitas yang dihitung dari pengukuran. Rata-rata sampel adalah sebuah “batasan” dari pengukuran sampel. Setelah menghitung rata-rata, degrees of freedom tersisa adalah (n-1). Variansi sampel dihitung dari sisa (n-1) data yang masih bebas: s x x n 2 2 1    ( ) ( ) Degrees of Freedom (3)
  • 52. Seorang manager mendapat alokasi anggaran €150.000 untuk 4 proyek investasi. Berapa banyak degrees of freedom yang dimiliki manager tersebut? Rumuskan : x1 + x2 + x3 + x4 = 150,000 Proyek ke 4 dapat ditentukan setelah mendapatkan perkiraan 3 anggaran proyek lainnya. Misalkan x1=40,000; x2=30,000 ; x3=50,000, maka x4=150,000-40,000-30,000-50,000=30,000 Manager tersebut memiliki (n-1)=3 degrees of freedom. Degrees of Freedom (4)
  • 53. Distribusi Chi-square  Diketahui Z Z Zk 1 2 , , ,  berdistribusi normal dan saling independen dengan karakteristik E Zi ( )  0 dan V Zi ( )  1, bila diamati variabel random 2 1 2 2 2 2     Z Z Zk  (contoh variansi, sum of square atau mean square), maka 2 akan berdistribusi : f u u e u> otherwise k k u k   2 2 1 2 0 0 2 2 1 2 ( ) ( ) / /     dimana ( ) k x x e dx k 2 1 0 2      , adalah distribusi chi-square dengan degree of freedom k.
  • 54. Distribusi F  Jika w dan y adalah variabel random chi-square independen, masing-masing dengan degree of freedom u dan v. Bila diamati variabel random F W u Y v  / / (rasio dua buah sum of square atau mean square), maka variabel random f akan mengikuti distribusi :   h f u v f u v f <f< otherwise u v u u v u v u ( ) ( ) ( / ) ( ) ( ) ( / ) / ( )/             2 2 1 2 2 2 2 1 0 0 adalah distribusi f dengan degree of freedom u (pembilang) dan v (penyebut).
  • 55. Ciri Distribusi f 1. Distribusi f lebih mirip dengan distribusi t, yaitu mempunyai “keluarga” distribusi f. Pada gambar di atas terlihat bahwa distribusi dengan derajat bebas pembilang 5 da n penyebut 5 , yang ditulis df(5,5) mempunyai distribufi f yang berbeda dengan df(20,7) dan df(29,28).
  • 56. Ciri Distribusi f 2. Distribusi f tidak pernah mempunyai nilai negatif sebagaimana pada distribusi Z. Distribusi Z mempunyai nilai positif di sisi kanan dan negatif sisi kiri nilai tengahnya. Distribusi f seluruhnya adalah positif atau menjulur ke positif (positively skewed) dan merupakan distribusi kontinu yang menempati seluruh titik di kurva distribusinya. 3. Nilai distribusi f mempunyai rentang dari tidak terhingga sampai 0. Apabila nilai f meningkat, maka distribusi f mendekati sumbu X, tetapi tidak pernah menyentuh sumbu X tersebut. 4. Distribusi f juga memerlukan syarat, yaitu: (a) populasi yang diteliti mempunyai distribusi normal; (b) populasi mempunyai standar deviasi yang sama; (c) sampel yang ditarik dari populasi bersifat bebas serta diambil secara acak