Dokumen tersebut membahas tentang peran pengajar praktik sebagai coach bagi calon guru penggerak dalam mengembangkan kompetensi mereka, di mana pengajar praktik berperan sebagai mitra yang mendengarkan secara aktif dan mengajukan pertanyaan untuk memicu pemikiran calon guru penggerak."
3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pemahaman Esensial
Pengajar praktik dapat berperan sebagai seorang coach bagi calon guru
penggerak dalam mengembangkan kompetensi mereka, di mana posisi
pengajar praktik terhadap calon guru penggerak adalah mitra, yang
mendengarkan secara aktif dan mengajukan pertanyaan untuk memicu
pemikiran, yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi pribadi dan
profesional calon guru penggerak.
4. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pertanyaan Panduan
Di akhir Sesi 1 ini, calon pengajar praktik diharapkan dapat menjawab
pertanyaan panduan berikut ini:
● Apa itu coaching?
● Apa bedanya coaching dengan training, mentoring, konseling, dan
fasilitasi?
● Pola pikir apa yang perlu yang perlu dimiliki oleh seorang coach?
● Prinsip apa saja yang perlu dipegang oleh seorang coach?
5. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pertanyaan Pemantik
● Apakah sebelumnya Anda pernah mendengar kata coaching?
● Apa yang Anda ketahui tentang coaching?
● Apa yang berbeda antara coaching dengan training, mentoring, konseling,
dan fasilitasi?
● Apakah ada persamaan antara coaching dengan training, mentoring,
konseling, dan fasilitasi? Jika ada, apa itu?
● Apakah seorang coach perlu memiliki pola pikir tertentu? Jika ya, pola pikir
yang bagaimana?
7. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Orang yang membimbing
siswa untuk lulus
1500
1830
1860
1960
1995
Oxford University
Kereta kuda dari
desa Kocs
(Hungaria)
Dunia Olah Raga ICF lahir
Human Development
Digunakan dalam
gerakan Human
Development
Menginovasi kereta
dengan keahlian
pandai besi
Menjadi manager
klub olah raga
Definisi
coaching sesuai
ICF lahir
Sejarah
Coaching
8. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Coaching vs Pendekatan Lain
Coaching Mentoring Fasilitasi Training Konseling
Tujuan • Memaksimalkan
Potensi
• Menimbulkan
Kesadaran Baru
• Transfer
pengetahuan &
keterampilan
• Mendapatkan
kejelasan
• Mengajari
pengetahuan
• Memecahkan
masalah
emosi/psikologis
Sifat
Komunikasi
• Dua arah • Biasanya satu arah • Dua arah • Satu arah • Dua arah
Individu atau
Kelompok
• Individu
• Kelompok kecil
• Individu
• Kelompok kecil
• Kelompok besar • Kelompok • Individu
Penentu Topik • Coachee • Mentor • Fasilitator • Trainer • Konselee
Keahlian terkait
topik
• Tidak perlu • Harus • Perlu • Harus • Harus
Frekuensi • Rutin, lebih dari 1 • Rutin, lebih dari 1 • Satu kali • Satu kali • Rutin, lebih dari 1
9. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
“Hubungan kemitraan dengan klien, dalam
suatu percakapan yang kreatif dan
memicu pemikiran, untuk memaksimalkan
potensi pribadi dan professional klien”
Definisi Coaching
10. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Menghantarkan
seseorang dari titik/situasi di
mana dia saat ini berada ke
situasi yang diinginkannya di
masa depan
SITUASI
SAAT INI
SITUASI
TUJUAN
11. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Prinsip-prinsip Coaching
• Ditandai oleh adanya
tujuan percakapan yang
disepakati.
• Idealnya tujuan datang
dari coachee
Kemitraan
• Percakapan 2 arah
• Percakapan dilakukan untuk
menggali, memetakan situasi
coachee
• Percakapan ditujukan untuk
menghasilkan pemikiran atau
ide-ide baru
Percakapan Kreatif
• Percakapan harus ditutup
dengan kesimpulan yang
dinyatakan oleh coachee
• Percakapan menghasilkan
rencana tindakan
Memaksimalkan
Potensi
13. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Fokus pada Coachee
1
Memiliki Kesadaran Diri
yang Kuat
3
Bersikap terbuka dan ingin
tahu lebih banyak
Saya membantu coachee
melihat peluang-peluang
baru
4
Coach Mindset
1
2
2 3
4
14. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Fokus Pada Coachee
• Coach memusatkan perhatian pada orang yang
dicoachingnya, bukan pada "topik" yang
dibawanya dalam percakapan.
• Fokus diletakkan pada bagaimana topik apa pun
yang dibawa oleh coachee, dapat membawa
kemajuan pada coachee, sesuai keinginan
coachee.
15. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Bersikap Terbuka
• Coach memiliki pikiran yang terbuka terhadap
pemikiran-pemikiran coachee
• Ditandai dengan minimnya penilaian/pelabelan atau
analisa tentang baik/buruk atau benar/salahnya
pemikiran tersebut
• Ditandai juga dengan kemampuan menerima
pemikiran dengan tenang, dan tidak menjadi
emosional
16. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Bersikap Ingin
Tahu Lebih Banyak
• Seorang coach memelihara rasa ingin tahu
(curiosity) yang besar terhadap apa yang
membuat coacheenya memiliki
pemikiran/pendapat/perasaan tertentu
17. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Memiliki Kesadaran Diri
yang Kuat
• Kesadaran diri yang kuat membantu coach untuk
bisa menangkap adanya perubahan yang terjadi
selama pembicaraan
• Juga mampu menangkap adanya emosi/energi
yang timbul dan mempengaruhi percakapan, baik
dari dalam diri maupun dari coachee
18. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mampu Melihat
Peluang Baru
& Masa Depan
• Coach harus mampu melihat peluang
perkembangan yang ada dan juga bisa
membawa coachee melihat masa depan
20. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
PRESENCE
● Kemampuan untuk hadir utuh bagi coachee
kita.
● Badan - pikiran - hati selaras saat sedang
melakukan percakapan dengan coachee
● Ini bagian dari Kesadaran Diri
● Ini membantu munculnya mindset dan
kompetensi yang lain
● Bersikap terbuka
● Bersikap sabar
● Bersikap ingin tahu lebih banyak
21. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
MENDENGARKAN AKTIF
adalah kemampuan untuk fokus pada apa yang
dikatakan oleh lawan bicara dan memahami
keseluruhan makna yang tidak terucapkan.
22. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
MENDENGARKAN AKTIF
3 ALASAN TIDAK BISA MENDENGARKAN
• Asumsi - sudah mempunyai anggapan
tertentu tentang suatu situasi
• Judgment/Melabel -memberi label pada
seseorang dalam situasi tertentu
• Asosiasi - mengaitkan dengan pengalaman
pribadi
23. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
MENGAJUKAN
PERTANYAN BERBOBOT
• Pertanyaan lahir dari mendengarkan
• Berbentuk pertanyaan terbuka
• Membuat coachee merenung, menggali,
mengingat, mengaitkan
• Diajukan pada saat yang tepat
24. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
MENGAJUKAN
PERTANYAN BERBOBOT
• Bentuk pertanyaan terbuka: menggunakan kata
APA - BAGAIMANA - SEBERAPA.
• Tidak menggunakan kata KENAPA atau
MENGAPA
• Bukan pertanyaan TERTUTUP: Apakah,
Sudahkah, Apa sudah, pertanyaan yang dijawab
dengan Ya atau Tidak
25. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
MENDENGARKAN &
BERTANYA DENGAN
RASA
R - receive
A - acknowledge
S - summarize
A - ask
Model mendengarkan yang dikembangkan oleh Julian Treasure
R
A
S
A
26. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
RECEIVE (Terima)
Menangkap kata kunci - kata-kata yang diucapkan klien
CIRI-CIRI KATA KUNCI:
• diucapkan berulang-ulang
• diucapkan dengan intonasi tertentu
• berupa kata yang aneh/metafora/analogi
• tertangkap ada emosi saat diucapkan
• menggambarkan kondisi perasaan/pemikiran dia
saat itu
• diucapkan setelah "tapi" atau "namun".
27. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
ACKNOWLEDGE
(Beri tanda)
• Memberi tanda/sinyal bahwa kita mendengarkan
• Dengan anggukan, dengan kontak mata
• Jika percakapan dilakukan secara daring, bisa
dengan mengatakan "O..", "Ya..".
• Memberikan perhatian penuh pada coachee.
• Tidak sibuk mencatat
• Tidak terganggu dengan situasi lain
28. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
SUMMARIZE (Rangkum)
• Saat coachee selesai bercerita, rangkum
untuk memastikan pemahaman kita sama
• Gunakan kata kunci
• Digunakan juga untuk merangkum
potongan-potongan informasi yang telah
didapatkan sebelum ini.
• Mintakan konfirmasi dari coachee apakah
rangkuman kita betul
30. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
ASK (Tanya)
• Berdasarkan yang kita dengar dan hasil
merangkum (summarizing), ajukan
pertanyaan yang membuat pemahaman
coachee lebih dalam tentang situasinya
• Pertanyaan harus merupakan hasil
mendengarkan - mengandung penggalian
atas kata kunci atau emosi yang sudah
dikonfirmasi
• Dalam format pertanyaan terbuka:
menggunakan apa, bagaimana, seberapa,
kapan, siapa atau di mana.
• Jangan gunakan ‘mengapa’ atau ‘apakah’
atau ‘sudahkah’.