SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
KD.4.1. KEMAGNETAN
Indikator :
1. Menjelaskan sejarah magnet
2. Menunjukkan sifat kutub magnet.
3. Menjelaskan cara membuat magnet dan sebab-sebab hilangnya sifat
kemagnetan suatu bahan.
4. Memaparkan teori kemagnetan bumi.
5. Menunjukkan medan magnet di sekitar penghantar berarus listrik.
Kompetensi Dasar :
4.1. Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet
Standar Kompetensi :
4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Kemagnetan
Sejarah
Magnet
Teori kemagnetan
bumi
Cara membuat
magnet
Magnet
Cara menghilangkan
sifat magnet
Medan magnet
Jenis-jenis
magnet
Kutub Magnet Bahan Magnetik
Sifat Kutub
Magnet
Medan magnet di
sekitar kawat
berarus listrik
Lebih dari 2000 tahun yang lalu orang Yunani yang hidup di
Magnesia (suatu daerah di Asia kecil) menemukan batu
yang istimewa. Batu tersebut dapat menarik benda-benda
yang mengandung logam.
Karena batu tersebut ditemukan di Magnesia, maka orang
Yunani menyebutnya magnetit.
Dari ciri-ciri yang ditemukan, selanjutnya benda-benda yang
dapat menarik benda lain yang mengandung logam disebut
magnet
Bangsa Cina sudah menggunakan petunjuk arah kompas
magnetik dalam pelayaran kira-kira mulai tahun 1200.
Batu magnet
Batu magnet
Kompas magnetik
B. Magnet
Magnet memiliki 2 kutub yaitu :
a. Kutub utara : kutub magnet yang menghadap ke
utara ketika magnet dapat bergerak bebas.
b. Kutub selatan : kutub magnet yang menghadap ke
selatan ketika magnet dapat bergerak
bebas.
Kutub Selatan Kutub Utara
1. Kutub magnet
Magnet didefinisikan sebagai benda yang dapat menarik
benda lain
Kutub tidak senama tarik menarik Kutub senama tolak menolak
 Kutub yang tidak sejenis bila didekatkan saling tarik menarik
 Kutub yang sejenis bila didekatkan saling tolak menolak
Kutub magnet adalah bagian magnet yang mempunyai
gaya tarik yang terbesar.
Berdasarkan sifat kemagnetannya benda dibedakan
menjadi dua, yaitu :
a. Benda magnetik adalah benda yang dapat
ditarik oleh magnet
Contoh : besi, baja, nikel, dll
b. Benda non magnetik adalah benda yang
tidak dapat ditarik oleh magnet
Contoh : kertas, plastik, emas, dll
3. Bahan Magnetik
Baja
Besi
Kertas
1. Benda Ferromagnetik, yaitu : benda yang dapat ditarik oleh
magnet dengan kuat.
Contoh : besi, baja, nikel, cobalt
2. Benda Paramagnetik, yaitu : benda yang ditarik dengan
lemah oleh magnet
Contoh : aluminium dan platina
3. Benda diamagnetik, yaitu : benda yang ditolak oleh
magnet.
Contoh: emas, seng dan garam dapur
Berdasarkan gaya tariknya terhadap magnet, jenis
benda dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. Dengan menggosok
Dengan menggosokkan magnet
secara berulang-ulang dan
teratur pada besi dan baja, maka
besi dan baja akan bersifat
magnetik.
Kutub magnet yang dihasilkan di
ujung bahan selalu berlawanan
dengan kutub magnet yang
menggosoknya.
Catatan : cara menggosok harus
searah
2. Dengan menggunakan arus listrik (elektromagnet)
Kumparan yang berinti besi
dihubungkan dengan sumber
arus.
Kemudian didekatkan dengan
benda magnetik.
Ketika dihubungkan dengan
sumber arus listrik, maka benda
magnetik akan menempel pada
kumparan.
Sedang bila arus listrik
diputuskan, maka benda
magnetik tersebut akan lepas.
Kumparan
berinti besi
Baterei
Penjepit
kertas
U
S
U
S
U
S
U
S
 Bila besi dan baja didekatkan
(tidak menyentuh) pada bahan
magnet yang kuat, maka besi
dan baja akan menjadi magnet.
Terjadinya magnet seperti ini
disebut dengan induksi.
 Setelah dijauhkan kembali, besi
akan mudah kehilangan sifat
magnetnya, dan baja tetap
mempertahankan sifat
magnetnya.
3. Dengan Induksi
Besi
paku
Magnet
tetap
1. Ditinjau dari terjadinya, magnet dibagi menjadi 2 macam,
yaitu :
1. Magnet alam, magnet yang terjadi melalui proses alami
2. Magnet buatan, magnet yang terjadi karena suatu
proses yang sengaja dibuat untuk kebutuhan manusia
Magnet alam Magnet buatan
E. Jenis-jenis Magnet
2. Ditinjau dari sifatnya, magnet dibagi menjadi 2 macam,
yaitu :
a. Magnet Sementara
Magnet sementara adalah magnet yang sifat kemagnetannya
mudah hilang.
Magnet sementara disebut magnet remanen atau magnet
temporer
Contoh : elektromagnet
b. Magnet tetap
Magnet tetap adalah magnet yang sifat kemagnetannya tidak
mudah hilang.
Magnet tetap disebut juga magnet permanen.
Contoh : magnet yang terbuat dari baja
3. Ditinjau dari bentuknya, magnet dibagi menjadi 4 macam,
yaitu :
1. Magnet Batang
2 . Magnet jarum.
3 . Magnet Ladam
4 .Magnet Silinder
F. Teori Kemagnetan Bumi
Magnet jarum kompas selalu menunjuk arah utara selatan
membuktikan bumi bersifat magnet
Arah Utara
Arah Selatan
Kutub Utara Bumi Kutub Selatan
Magnet Bumi
Kutub Selatan Bumi
Kutub Utara
Magnet Bumi
Magnet Jarum Kompas
Sudut Deklinasi
• Penyebab terjadinya
sudut deklinasi Karena
letak kutub – kutub
magnet bumi tidak
berhimpit dengan letak
kutub – kutub bumi
• Sudut penyimpangan
magnet jarum kompas
dari arah utara selatan
bumi yang sebenarnya
Arah
Utara
Arah
Selatan
Utara
Selatan
Utara
Selatan
B T B T
Sudut Deklinasi +
Jika kutub utara magnet
menyimpang ke timur
Sudut Deklinasi –
Jika kutub utara magnet
menyimpang ke barat
Sudut Inklinasi • Sudut yang dibentuk
magnet jarum
dengan garis
horisontal
• Penyebab terjadinya
sudut inklinasi karena
medan magnet bumi
tidak sejajar dengan
permukaan bumi
Garis horisontal
Sudut Inklinasi
Sudut inklinasi 90o terjadi di daerah kutub - kutub bumi
Sudut inklinasi 0o terjadi di daerah katulistiwa (ekuator magnet
bumi )
Garis horisontal Garis horisontal
Sudut inklinasi positif
Jika kutub utara menyimpang
ke bawah
s
u
Sudut inklinasi negatif
Jika kutub utara menyimpang
ke atas
s
u
G. Medan magnet
Medan magnet digambarkan berupa garis-garis gaya magnet
yang arahnya dari kutub utara ke kutub selatan magnet.
Tempat yang garis-garis gaya magnetnya rapat menunjukkan
medan magnetnya kuat, sebaliknya tempat yang garis-garis
magnetiknya renggang menunjukkan medan magnetnya
lemah.
Pola medan magnet dapat diselidiki dengan cara menaburkan
serbuk besi di atas kertas karton yang dibawahnya diletakkan
sebuah magnet batang.
Gambar pola medan magnet batang
Pola garis – garis gaya magnet pada dua kutub yang
berdekatan
1. kutub utara magnet dengan kutub utara magnet
2. kutub selatan magnet dengan kutub selatan magnet
3. kutub utara magnet dengan kutub selatan magnet
Medan magnet di sekitar kawat berarus listrik
Medan magnet di sekitar kawat berarus listrik ditemukan
oleh Hans Christian Oersted (1770-1851) .
Oersted menemukan bahwa di sekitar kawat berarus listrik
magnet jarum kompas akan bergerak (menyimpang).
Penyimpangan magnet jarum kompas akan makin besar jika
kuat arus listrik yang mengalir melalui kawat diperbesar.
Arah penyimpangan jarum kompas bergantung arah arus
listrik yang mengalir dalam kawat.
• Medan magnet pada kawat lurus yang berarus listrik
Arah arus listrik.
Arah medan magnet
• Cara menentukan arah medan magnet pada kawat lurus yang
berarus listrik
• Medan magnet pada kawat melingkar yang berarus listrik
Arah arus listrik.
Arah medan magnet
• Medan magnet pada solenoide yang berarus listrik
KD 4.1 KEMAGNETAN.pptx

More Related Content

Similar to KD 4.1 KEMAGNETAN.pptx

Similar to KD 4.1 KEMAGNETAN.pptx (20)

Presentation bahan magnet
Presentation bahan magnetPresentation bahan magnet
Presentation bahan magnet
 
kemagnetan
 kemagnetan kemagnetan
kemagnetan
 
Kemagnetan
KemagnetanKemagnetan
Kemagnetan
 
Kemagnetan ok
Kemagnetan okKemagnetan ok
Kemagnetan ok
 
Kemagnetan ipa
Kemagnetan ipaKemagnetan ipa
Kemagnetan ipa
 
Kemagnetan ipa
Kemagnetan ipaKemagnetan ipa
Kemagnetan ipa
 
Kemagnetan
KemagnetanKemagnetan
Kemagnetan
 
Kemagnetan.ppt
Kemagnetan.pptKemagnetan.ppt
Kemagnetan.ppt
 
Kemagnetan.ppt
Kemagnetan.pptKemagnetan.ppt
Kemagnetan.ppt
 
Kemagnetan.ppt
Kemagnetan.pptKemagnetan.ppt
Kemagnetan.ppt
 
Rpp ipa kd 4.1 kls 9
Rpp ipa kd 4.1 kls 9Rpp ipa kd 4.1 kls 9
Rpp ipa kd 4.1 kls 9
 
5.ppt magnet
5.ppt magnet 5.ppt magnet
5.ppt magnet
 
kemagnetan untuk kelas sembilan smp .ppt
kemagnetan untuk kelas sembilan smp .pptkemagnetan untuk kelas sembilan smp .ppt
kemagnetan untuk kelas sembilan smp .ppt
 
seputar Kemagnetan smp kelas 9
seputar Kemagnetan  smp kelas 9 seputar Kemagnetan  smp kelas 9
seputar Kemagnetan smp kelas 9
 
Kemagnetan
KemagnetanKemagnetan
Kemagnetan
 
Kemagnetan_Dinda_2023011.pptx
Kemagnetan_Dinda_2023011.pptxKemagnetan_Dinda_2023011.pptx
Kemagnetan_Dinda_2023011.pptx
 
Kemagnetan
KemagnetanKemagnetan
Kemagnetan
 
Bahan magnet matkul
Bahan magnet matkulBahan magnet matkul
Bahan magnet matkul
 
Gaya magnet
Gaya magnetGaya magnet
Gaya magnet
 
5. magnet copy
5. magnet   copy5. magnet   copy
5. magnet copy
 

More from Ummu Fitriyah

bahan tayang loka tujuh kebumen karawang
bahan tayang loka  tujuh kebumen karawangbahan tayang loka  tujuh kebumen karawang
bahan tayang loka tujuh kebumen karawangUmmu Fitriyah
 
ppt lokakarya 6_PGP9_kaabupaten karawang
ppt lokakarya 6_PGP9_kaabupaten karawangppt lokakarya 6_PGP9_kaabupaten karawang
ppt lokakarya 6_PGP9_kaabupaten karawangUmmu Fitriyah
 
BAG NUNUN USWATUN HASANAH SDN DUREN IV KA
BAG NUNUN USWATUN HASANAH SDN DUREN IV KABAG NUNUN USWATUN HASANAH SDN DUREN IV KA
BAG NUNUN USWATUN HASANAH SDN DUREN IV KAUmmu Fitriyah
 
BAGJA Anah NURHASANAH SDN KUTANAGARA I KARAWANG
BAGJA Anah NURHASANAH SDN KUTANAGARA I KARAWANGBAGJA Anah NURHASANAH SDN KUTANAGARA I KARAWANG
BAGJA Anah NURHASANAH SDN KUTANAGARA I KARAWANGUmmu Fitriyah
 
2020-Bappeda-Jabar-SDM-RS01.pptx
2020-Bappeda-Jabar-SDM-RS01.pptx2020-Bappeda-Jabar-SDM-RS01.pptx
2020-Bappeda-Jabar-SDM-RS01.pptxUmmu Fitriyah
 
2. Pengantar dan Miskonsepsi.pptx
2. Pengantar dan Miskonsepsi.pptx2. Pengantar dan Miskonsepsi.pptx
2. Pengantar dan Miskonsepsi.pptxUmmu Fitriyah
 
431826988-Kelompok-10-Ppt-Fix.pptx
431826988-Kelompok-10-Ppt-Fix.pptx431826988-Kelompok-10-Ppt-Fix.pptx
431826988-Kelompok-10-Ppt-Fix.pptxUmmu Fitriyah
 
431826988-Kelompok-10-Ppt-Fix.pptx
431826988-Kelompok-10-Ppt-Fix.pptx431826988-Kelompok-10-Ppt-Fix.pptx
431826988-Kelompok-10-Ppt-Fix.pptxUmmu Fitriyah
 
LMS_Sesi 1_Modul 4_Coaching_Definisi sampai RASA (1).pdf
LMS_Sesi 1_Modul 4_Coaching_Definisi sampai RASA (1).pdfLMS_Sesi 1_Modul 4_Coaching_Definisi sampai RASA (1).pdf
LMS_Sesi 1_Modul 4_Coaching_Definisi sampai RASA (1).pdfUmmu Fitriyah
 
sesi-3-aplikasi-el-via-by-moodle.ppt
sesi-3-aplikasi-el-via-by-moodle.pptsesi-3-aplikasi-el-via-by-moodle.ppt
sesi-3-aplikasi-el-via-by-moodle.pptUmmu Fitriyah
 
Perbandingan Moodle dan Google Classroom.pptx
Perbandingan Moodle dan Google Classroom.pptxPerbandingan Moodle dan Google Classroom.pptx
Perbandingan Moodle dan Google Classroom.pptxUmmu Fitriyah
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_Dewi Fitrianti.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_Dewi Fitrianti.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah_Dewi Fitrianti.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_Dewi Fitrianti.pdfUmmu Fitriyah
 

More from Ummu Fitriyah (16)

bahan tayang loka tujuh kebumen karawang
bahan tayang loka  tujuh kebumen karawangbahan tayang loka  tujuh kebumen karawang
bahan tayang loka tujuh kebumen karawang
 
ppt lokakarya 6_PGP9_kaabupaten karawang
ppt lokakarya 6_PGP9_kaabupaten karawangppt lokakarya 6_PGP9_kaabupaten karawang
ppt lokakarya 6_PGP9_kaabupaten karawang
 
BAG NUNUN USWATUN HASANAH SDN DUREN IV KA
BAG NUNUN USWATUN HASANAH SDN DUREN IV KABAG NUNUN USWATUN HASANAH SDN DUREN IV KA
BAG NUNUN USWATUN HASANAH SDN DUREN IV KA
 
BAGJA Anah NURHASANAH SDN KUTANAGARA I KARAWANG
BAGJA Anah NURHASANAH SDN KUTANAGARA I KARAWANGBAGJA Anah NURHASANAH SDN KUTANAGARA I KARAWANG
BAGJA Anah NURHASANAH SDN KUTANAGARA I KARAWANG
 
Bioteknologi.ppt
Bioteknologi.pptBioteknologi.ppt
Bioteknologi.ppt
 
2020-Bappeda-Jabar-SDM-RS01.pptx
2020-Bappeda-Jabar-SDM-RS01.pptx2020-Bappeda-Jabar-SDM-RS01.pptx
2020-Bappeda-Jabar-SDM-RS01.pptx
 
IPA_GAYA.pptx
IPA_GAYA.pptxIPA_GAYA.pptx
IPA_GAYA.pptx
 
2. Pengantar dan Miskonsepsi.pptx
2. Pengantar dan Miskonsepsi.pptx2. Pengantar dan Miskonsepsi.pptx
2. Pengantar dan Miskonsepsi.pptx
 
431826988-Kelompok-10-Ppt-Fix.pptx
431826988-Kelompok-10-Ppt-Fix.pptx431826988-Kelompok-10-Ppt-Fix.pptx
431826988-Kelompok-10-Ppt-Fix.pptx
 
431826988-Kelompok-10-Ppt-Fix.pptx
431826988-Kelompok-10-Ppt-Fix.pptx431826988-Kelompok-10-Ppt-Fix.pptx
431826988-Kelompok-10-Ppt-Fix.pptx
 
ppt-vco-1.pptx
ppt-vco-1.pptxppt-vco-1.pptx
ppt-vco-1.pptx
 
NATA_DE_COCO.pptx
NATA_DE_COCO.pptxNATA_DE_COCO.pptx
NATA_DE_COCO.pptx
 
LMS_Sesi 1_Modul 4_Coaching_Definisi sampai RASA (1).pdf
LMS_Sesi 1_Modul 4_Coaching_Definisi sampai RASA (1).pdfLMS_Sesi 1_Modul 4_Coaching_Definisi sampai RASA (1).pdf
LMS_Sesi 1_Modul 4_Coaching_Definisi sampai RASA (1).pdf
 
sesi-3-aplikasi-el-via-by-moodle.ppt
sesi-3-aplikasi-el-via-by-moodle.pptsesi-3-aplikasi-el-via-by-moodle.ppt
sesi-3-aplikasi-el-via-by-moodle.ppt
 
Perbandingan Moodle dan Google Classroom.pptx
Perbandingan Moodle dan Google Classroom.pptxPerbandingan Moodle dan Google Classroom.pptx
Perbandingan Moodle dan Google Classroom.pptx
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_Dewi Fitrianti.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_Dewi Fitrianti.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah_Dewi Fitrianti.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_Dewi Fitrianti.pdf
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 

KD 4.1 KEMAGNETAN.pptx

  • 1. KD.4.1. KEMAGNETAN Indikator : 1. Menjelaskan sejarah magnet 2. Menunjukkan sifat kutub magnet. 3. Menjelaskan cara membuat magnet dan sebab-sebab hilangnya sifat kemagnetan suatu bahan. 4. Memaparkan teori kemagnetan bumi. 5. Menunjukkan medan magnet di sekitar penghantar berarus listrik. Kompetensi Dasar : 4.1. Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet Standar Kompetensi : 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
  • 2.
  • 3. Kemagnetan Sejarah Magnet Teori kemagnetan bumi Cara membuat magnet Magnet Cara menghilangkan sifat magnet Medan magnet Jenis-jenis magnet Kutub Magnet Bahan Magnetik Sifat Kutub Magnet Medan magnet di sekitar kawat berarus listrik
  • 4. Lebih dari 2000 tahun yang lalu orang Yunani yang hidup di Magnesia (suatu daerah di Asia kecil) menemukan batu yang istimewa. Batu tersebut dapat menarik benda-benda yang mengandung logam. Karena batu tersebut ditemukan di Magnesia, maka orang Yunani menyebutnya magnetit. Dari ciri-ciri yang ditemukan, selanjutnya benda-benda yang dapat menarik benda lain yang mengandung logam disebut magnet Bangsa Cina sudah menggunakan petunjuk arah kompas magnetik dalam pelayaran kira-kira mulai tahun 1200. Batu magnet Batu magnet Kompas magnetik
  • 5. B. Magnet Magnet memiliki 2 kutub yaitu : a. Kutub utara : kutub magnet yang menghadap ke utara ketika magnet dapat bergerak bebas. b. Kutub selatan : kutub magnet yang menghadap ke selatan ketika magnet dapat bergerak bebas. Kutub Selatan Kutub Utara 1. Kutub magnet Magnet didefinisikan sebagai benda yang dapat menarik benda lain
  • 6. Kutub tidak senama tarik menarik Kutub senama tolak menolak
  • 7.  Kutub yang tidak sejenis bila didekatkan saling tarik menarik
  • 8.  Kutub yang sejenis bila didekatkan saling tolak menolak
  • 9. Kutub magnet adalah bagian magnet yang mempunyai gaya tarik yang terbesar.
  • 10. Berdasarkan sifat kemagnetannya benda dibedakan menjadi dua, yaitu : a. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik oleh magnet Contoh : besi, baja, nikel, dll b. Benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet Contoh : kertas, plastik, emas, dll 3. Bahan Magnetik Baja Besi Kertas
  • 11. 1. Benda Ferromagnetik, yaitu : benda yang dapat ditarik oleh magnet dengan kuat. Contoh : besi, baja, nikel, cobalt 2. Benda Paramagnetik, yaitu : benda yang ditarik dengan lemah oleh magnet Contoh : aluminium dan platina 3. Benda diamagnetik, yaitu : benda yang ditolak oleh magnet. Contoh: emas, seng dan garam dapur Berdasarkan gaya tariknya terhadap magnet, jenis benda dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
  • 12. 1. Dengan menggosok Dengan menggosokkan magnet secara berulang-ulang dan teratur pada besi dan baja, maka besi dan baja akan bersifat magnetik. Kutub magnet yang dihasilkan di ujung bahan selalu berlawanan dengan kutub magnet yang menggosoknya. Catatan : cara menggosok harus searah
  • 13. 2. Dengan menggunakan arus listrik (elektromagnet) Kumparan yang berinti besi dihubungkan dengan sumber arus. Kemudian didekatkan dengan benda magnetik. Ketika dihubungkan dengan sumber arus listrik, maka benda magnetik akan menempel pada kumparan. Sedang bila arus listrik diputuskan, maka benda magnetik tersebut akan lepas. Kumparan berinti besi Baterei Penjepit kertas
  • 14. U S U S U S U S  Bila besi dan baja didekatkan (tidak menyentuh) pada bahan magnet yang kuat, maka besi dan baja akan menjadi magnet. Terjadinya magnet seperti ini disebut dengan induksi.  Setelah dijauhkan kembali, besi akan mudah kehilangan sifat magnetnya, dan baja tetap mempertahankan sifat magnetnya. 3. Dengan Induksi Besi paku Magnet tetap
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18. 1. Ditinjau dari terjadinya, magnet dibagi menjadi 2 macam, yaitu : 1. Magnet alam, magnet yang terjadi melalui proses alami 2. Magnet buatan, magnet yang terjadi karena suatu proses yang sengaja dibuat untuk kebutuhan manusia Magnet alam Magnet buatan E. Jenis-jenis Magnet
  • 19. 2. Ditinjau dari sifatnya, magnet dibagi menjadi 2 macam, yaitu : a. Magnet Sementara Magnet sementara adalah magnet yang sifat kemagnetannya mudah hilang. Magnet sementara disebut magnet remanen atau magnet temporer Contoh : elektromagnet b. Magnet tetap Magnet tetap adalah magnet yang sifat kemagnetannya tidak mudah hilang. Magnet tetap disebut juga magnet permanen. Contoh : magnet yang terbuat dari baja
  • 20. 3. Ditinjau dari bentuknya, magnet dibagi menjadi 4 macam, yaitu : 1. Magnet Batang 2 . Magnet jarum. 3 . Magnet Ladam 4 .Magnet Silinder
  • 21. F. Teori Kemagnetan Bumi Magnet jarum kompas selalu menunjuk arah utara selatan membuktikan bumi bersifat magnet Arah Utara Arah Selatan Kutub Utara Bumi Kutub Selatan Magnet Bumi Kutub Selatan Bumi Kutub Utara Magnet Bumi Magnet Jarum Kompas
  • 22. Sudut Deklinasi • Penyebab terjadinya sudut deklinasi Karena letak kutub – kutub magnet bumi tidak berhimpit dengan letak kutub – kutub bumi • Sudut penyimpangan magnet jarum kompas dari arah utara selatan bumi yang sebenarnya Arah Utara Arah Selatan
  • 23. Utara Selatan Utara Selatan B T B T Sudut Deklinasi + Jika kutub utara magnet menyimpang ke timur Sudut Deklinasi – Jika kutub utara magnet menyimpang ke barat
  • 24. Sudut Inklinasi • Sudut yang dibentuk magnet jarum dengan garis horisontal • Penyebab terjadinya sudut inklinasi karena medan magnet bumi tidak sejajar dengan permukaan bumi Garis horisontal Sudut Inklinasi
  • 25. Sudut inklinasi 90o terjadi di daerah kutub - kutub bumi Sudut inklinasi 0o terjadi di daerah katulistiwa (ekuator magnet bumi ) Garis horisontal Garis horisontal Sudut inklinasi positif Jika kutub utara menyimpang ke bawah s u Sudut inklinasi negatif Jika kutub utara menyimpang ke atas s u
  • 27. Medan magnet digambarkan berupa garis-garis gaya magnet yang arahnya dari kutub utara ke kutub selatan magnet. Tempat yang garis-garis gaya magnetnya rapat menunjukkan medan magnetnya kuat, sebaliknya tempat yang garis-garis magnetiknya renggang menunjukkan medan magnetnya lemah.
  • 28. Pola medan magnet dapat diselidiki dengan cara menaburkan serbuk besi di atas kertas karton yang dibawahnya diletakkan sebuah magnet batang. Gambar pola medan magnet batang
  • 29. Pola garis – garis gaya magnet pada dua kutub yang berdekatan 1. kutub utara magnet dengan kutub utara magnet
  • 30. 2. kutub selatan magnet dengan kutub selatan magnet
  • 31. 3. kutub utara magnet dengan kutub selatan magnet
  • 32. Medan magnet di sekitar kawat berarus listrik Medan magnet di sekitar kawat berarus listrik ditemukan oleh Hans Christian Oersted (1770-1851) . Oersted menemukan bahwa di sekitar kawat berarus listrik magnet jarum kompas akan bergerak (menyimpang). Penyimpangan magnet jarum kompas akan makin besar jika kuat arus listrik yang mengalir melalui kawat diperbesar. Arah penyimpangan jarum kompas bergantung arah arus listrik yang mengalir dalam kawat.
  • 33. • Medan magnet pada kawat lurus yang berarus listrik Arah arus listrik. Arah medan magnet
  • 34. • Cara menentukan arah medan magnet pada kawat lurus yang berarus listrik
  • 35. • Medan magnet pada kawat melingkar yang berarus listrik Arah arus listrik. Arah medan magnet
  • 36. • Medan magnet pada solenoide yang berarus listrik