4. Apakah itu mentoring?
• Untuk karyawan dengan kinerja di atas rata-rata
• Beda antara coaching dan metoring:
• Coaching “menginspirasi” dan “memotivasi”
• Mentoring “instruksi” dan “memberi petunjuk”
aspek filosofis dan praktis
• Memberikan arahan untuk menyelaraskan keinginan
karirnya dengan tujuan organisasi
• Memperluas wawasan dan hal yang lebih perlu
dipertimbangkan kepada top performer.
5. Peran Mentoring
• Berjalan bersama dengan tim
sepanjang waktu.
• Bekerja sama dengan mereka
side by side memberikan
instruksi
• Memberikan contoh dan
praktik
• Menggali lebih dalam dan
melibatkan diri lebih jauh
6. Peran Mentoring
• Peran metoring ini terpisah dengan coaching dan
counseling.
• Counselor berharap adanya perubahan dalam diri
seseorang.
• Mentor berharap orang yang dia bimbing dapat
tumbuh dan berkembang, dari perilaku dan
keterampilan kerja tertentu ke seluruh pekerjaan dan
kehidupan
• Value anda dan komunikasi intens sangat penting
7. Peran Mentoring
• Disamping memberikan instruksi dan panduan juga harus
berperan menumbuhkan kemampuan baru dan minat
orang bekerja dengan kita
• Banyak kesempatan untuk melakukan mentoring:
▫ Ketika anak buah dipromosikan atau mendapatkan
tanggungjawab yang baru
▫ Setelah sukses
▫ Menginginkan lebih dari promosi dan sukses
▫ Jika terjadi sesuatu yang menantang kemampuan anak
buah dan butuh persiapan
8. Proses Mentoring
• Proses mentoring
membutuhkan komitmen
waktu dan rencana
• Mentoring adalah proses
develoment
• Kunci sukses metoring
▫ Saling percaya dan komitmen
▫ Patient leadership
▫ Kedewasaan emosi
9. Saling Percaya & komitmen
• Dua hal tersebut akan muncul jika kedua belah pihak
mau menyediakan waktu bersama-sama
• Semakin banyak waktu yang anda sediakan untuk
mengajari seseorang dan dia bersedia maka akan
semakin menunjukkan komitmen antara anda dan
anak buah
• Timbulnya kepercayaan dimulai dari rasa percaya diri
dari mentor
• Melakukan mentoring adalah kerja keras dan
memakan banyak waktu
10. Patient Leadership
• Kesabaran landasan kepercayaan dan komitmen.
• Kesabaran akan menambah nilai pada situasi berikut:
1. Apa yang anda rasa penting belum tentu dianggap
penting oleh anak buah
2. Perilaku anak buah yang tidak sama. Ada yang
belajar dengan cepat dan ada pula yang harus
dibimbing perlahan.
11. Patient Leadership (Cont’d)
Pada arean ini tugas seorang mentor adalah:
a. Mengevaluasi pemahaman anggota tim terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan
b. Mendorong peserta untuk bertanya dengan
menciptakan suasana nyaman
c. Tekanan untuk mengalokasikan waktu di tengah
kesibukan kerja. Mentor sukses menerapkan pola 15-5-
10. maksudnya:
▫ Rangking tugas yang harus dikerjakan berdasarkan tingkat
kepentinganya kemudian pilih 15% dari bawah
▫ Delegasikan 15% tugas tersebut kepada anak buah dan gunakan 5
persen waktu untuk memandu dan mereview pekerjaan mereka
▫ Gunakan 10% untuk melakukan aktivitas mentoring
12. Kedewasaan Emosi
• Kedewasaan emosi dituntun untuk sang mentor dan
anak buahnya
• Mentor yang efektif akan mengontrol emosinya
• Metode untuk mendewasakan emosi
▫ Menganggap mentoree sebaga anak kita atau sebagai
project spesial
▫ Menjadwalkan akhir sesi mentoring dengan “reward”
▫ Berbicara dengan senyuman
13. 10 tips mentoring
1. Pahami pekerjaan anda
2. Pahami organisasi
3. Pahami mentoree
4. Belajar untuk mengajar
5. Belajar terus menerus
6. Sabar
7. Bijaksana
8. Berani mengambil risiko
9. Merayakan keeberhasilan
10. Mendorong mentoree menjadi mentor
14. 6 jalan pikiran manusia
1. Authority driven
2. Deductive
3. Sensory
4. Emosional
5. Intuitif
6. Scientific
15. Authority Driven
• Beberapa orang menerima dan
mulai berpikir setelah diminta
atau diperintah orang lain
• Tantangan tipe ini adalah
bagaimana mendorong mereka
berpikir independen
16. Deductive Thinker
• Orang yang menrima fakta atau perfikir dengan
menggunakan metode deduktif
• Metode deduktif adalah cara berpikir mulai dari yang
umum menuju penjelasan detil
• Orang dengan tipe ini akan bertindak ketika dia
sudah paham apa yang diperintahkan dan logis
17. Sensory Thinker
• Orang belajar dan menerima fakta kemudian mulai
berpikir ketika mendapatkan pengalaman secara
inderawi
• Untuk menjadi mentor yang baik maka perlu
memberi kesempatan yang cukup untuk melakukan
eksplorasi
• Dorong mereka untuk menyentuh dan merasakan
maka mereka akan belajar dengan cepat
18. Emotional Thinker
• Orang dengan tipe ini butuh merasa nyaman dengan
tugas atau pekerjaanya
• Kita dapat memotivasi jika memahami tipe mereka
dalam merespon:
1. Mereka betuh mengkontrol lingkungannya
2. Mereka butuh perhatian
3. Mereka butuh kasih sayang
4. Merka butuh diperlakukan secara adil
19. Intuitive Thinker
• Memproses informasi secara intuitif. Bukan
emosional maupun menggunakan logika
• Jika dalam suatu pembahasan masalah mengalami
jalan buntu maka sarankankan untuk rehat dan
dilanjutkan besok pagi.
• Kita akan mendapatkan gagasan-gagasan yang
cemerlang
20. Scientific Thinker
• Orang dengan tipe beripikir scientific akan selalu
melakukan test, mencoba, eksperimen terhadap
segala sesuatu
• Mereka akan menggali informasi menggunakan
metode ilmiah
• Bangun suasana nyaman untuk mereka agar bisa
melakukan test, mencoba, dan bereksperimen
21. Tiga fase kunci untuk kesuksesan
mentoring
• Mentoring adalah tentang melakukan dan
memahami
• Anda membantu anak buah untuk memahami
sesuatu sehingga ia bisa melakukan dan
mengulanginya kembali
• Berdasarkan hal tersebut cara mengajari orang
dewasa adalah dengan diskusi, menjelaskan, dan
terlibat
22. Tiga fase kunci untuk kesuksesan
mentoring
1. Fase 1: Observasi
2. Fase 2: Partisipasi
3. Fase 3: Memimpin
23. Fase 1: Observasi
• Orang yang kita ajari diberi kesempatan untuk
melihat kita atau orang lain mengerjakan pekerjaan
tersebut
• Mempersiapkan jawaban pertanyaan di bawah ini:
1. Mengapa pekerjaan ini penting?
2. Apa saja komponen kunci dari pekerjaan ini?
3. Apa saja yang harus diperhatikan?
4. Apa saja isu penting yang sedang terjadi?
5. Apa arti pekerjaan ini buat saya?
24. Fase 2: Partisipasi
• Setelah anda medemonstrasikan pekerjaan, selanjutnya
mempersilahkan anak buah untuk mencobanya
• Agar dapat membuat mereka berpartisipasi dengan baik
ada tiga hal yang perlu diperhatikan:
1. Menentukan tugas yang bisa di share. Pilih tugas yang
meningfully dan memorably
2. Memastikan apakah anak buah paham dan telah belajar
sesuatu
3. Meluangkan waktu untuk diskusi dan memberi perintah
agar tugas tersebut dapat dikerjakan secara sempurna
25. Fase 3: Memimpin
• Sebelum memimpin anak buah maka sebaiknya
anda menanyakan pertanyaan ini pada diri sendiri
1. Apakah anak buah memiliki kompetensi untuk
melakukan tugas ini?
2. Sejauh mana level kompetensi yang dibutuhkan?
3. Seberapa besar tingkat kesalahan yang bisa
ditoleransi?
4. Kapan dia bisa dilepas tanpa supervisi?
26. Lakukan setiap kali sukses
• Melakukan refleksi terhadap kesuksesan
• Memberi arahan untuk memperkuat faktor penentu
kesuksesan
• Mengeksplorasi kemungkinan success factor dapat
diaplikasikan lagi
• Mengarahkan skills yang perlu dipelajari lagi
28. Hasil dari Mentoring yang Efektif
• Lebih peduli terhadap politik organisasi dan budaya
perusahaan
• Menghargani pertemanan
• Memiliki sifat proaktif
• Memiliki semangat tinggi untuk belajar
• Menjadi seorang “ahli”
• Perilaku untuk senantiasa melakukan advokasi