SlideShare a Scribd company logo
1 of 64
TEKNIK COACHING DALAM
PELAKSANAAN RANGKAIAN SUPERVISI
AKADEMIK
Dirjen GTK Kemdikbudristek
Ice Breaking
1. Peserta mendapatkan pemahaman
tentang rangkaian supervisi akademik
yang dapat dilakukan dengan sesama
rekan sejawat.
2. Peserta dapat memahami pola pikir
Teknik coaching dalam rangkaian
supervisi akademik
Tujuan
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Agenda
• Mempelajari teknik coaching dalam
kegiatan supervisi akademik.
• Mempelajari rangkaian supervisi
akademik untuk evaluasi kegiatan
pembelajaran.
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Pemetaan Harapan (10 menit)
Dengan tujuan dan agenda
seperti di atas, apa harapan
yang Bapak/Ibu ingin capai
dalam rangkaian seminar kali
ini?
Perubahan apa yang diharapkan
muncul dalam diri Anda?
Tuliskan di kertas tempel!
METODE PENDAMPINGAN
Dirjen GTK Kemdikbudristek
Peserta mampu:
- membedakan coaching dengan metode
pendampingan lainnya
- memahami konsep coaching, pola pikir
coach, dan prinsip coaching
- mempraktikan alur percakapan
coaching dengan TIRTA
Tujuan
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Training Mentoring Coaching Facilitating Consulting
Definisi
Tujuan
Mengajarkan suatu
strategi atau teknik
kepada seseorang
yang relevan dengan
pekerjaan.
Memberikan saran
dan contoh untuk
dipelajari oleh
seseorang untuk
meningkatkan
kinerjanya
Memberdayakan
seseorang untuk
meningkatkan
kinerja dengan
mengungkap
potensi dirinya
Membantu
sekelompok orang
dalam mengambil
keputusan kelompok
atau organisasi
Memberikan
rekomendasi
berdasarkan hasil
analisis untuk
pengembangan
organisasi
Lingkup Komunitas Belajar
Individu atau
kelompok
Individu atau
kelompok.
Kelompok atau
organisasi.
Organisasi
Luaran
✓Praktik penerapan
hasil pelatihan.
✓ Cenderung lebih
standar mengacu
pada kurikulum atau
tujuan pelatihan.
✓Praktik penerapan
hasil mentoring.
✓ Cenderung lebih
mengikuti kekayaan
pengalaman mentor.
✓Praktik atau
perspektif baru
hasil kesadaran
atau inspirasi yang
didapatkan dari
coaching.
✓Cenderung lebih
kontekstualisasi
berdasarkan
kapasitas peserta.
✓Keputusan tentang
strategi, kebijakan,
atau program hasil
proses fasilitasi
kelompok.
✓Cenderung lebih
kontekstualisasi
sesuai potensi
kelompok atau
organisasi dan
kondisi lingkungan.
✓Keputusan tentang
strategi, kebijakan,
atau program hasil
proses konsultasi
organisasi.
✓Cenderung lebih
kontekstualisasi
sesuai potensi
organisasi dan
kondisi
lingkungan.
Metode Pendampingan
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Training Mentoring Coaching Facilitating Consulting
Definisi
Dibutuhkan
oleh…
✓Anggota
komunitas belajar
yang akan
menangani posisi
atau pekerjaan
baru atau akan
mempelajari
suatu strategi
atau teknik baru.
✓Orang yang
akan menangani
posisi atau
pekerjaan baru
atau akan
mempelajari
suatu strategi
atau teknik
baru.
✓Orang yang ingin
meningkatkan
kinerjanya
berdasarkan hasil
refleksi
pengalamannya
yang relevan.
✓Kelompok orang yang
ingin mengambil
keputusan yang
berdampak besar
atau pengembangan
yang melibatkan
sejumlah
aspek/pihak.
✓Organisasi yang
ingin melakukan
perubahan atau
pengembangan
dalam lingkup
organisasi.
✓Sangat dibutuhkan
terutama oleh
organisasi yang
terpuruk.
Lebih tepat
bila…
○ Jumlah orang
yang banyak dan
waktu terbatas.
○ Menyediakan
contoh yang bisa
dipelajari dan
diadopsi.
○ Waktu relatif
terbatas untuk
pengembangan.
○ Menyediakan
contoh yang
bisa dipelajari
dan diadopsi.
○ Ada potensi atau
praktik baik yang
bisa dikembangkan
seseorang.
○ Bertujuan membuat
seseorang menjadi
berdaya melakukan
perubahan.
○ Bertujuan
memberdayakan
kelompok atau
organisasi melakukan
perubahan.
○ Butuh inovasi atau
diferensiasi praktik
sesuai konteks
kelompok atau
organisasi
○ Bertujuan membantu
organisasi bangkit
dari kondisi terpuruk
atau melakukan
perubahan besar.
○ Mengombinasikan
dengan pilihan
metode yang lain
Metode Pendampingan
Metode
Pendampingan
Coaching
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Definisi Coaching,
prinsip coaching dan
pola pikir coach
(60 menit)
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Apa itu Coaching?
Tuliskan apa yang Bapak/Ibu
pahami tentang coaching di
selembar kertas tempel
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Definisi Coaching
“Hubungan kemitraan dengan klien,
dalam suatu percakapan yang
kreatif dan memicu pemikiran,
untuk memaksimalkan potensi
pribadi dan profesional klien”
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Perbedaan Coaching dengan Metode Pendampingan lainnya
Consulting
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Prinsip-prinsip Coaching
• Seorang coach harus
membangun rasa
setara
• Kemitraan ditunjukkan
dengan
mengedepankan
tujuan coachee
Kemitraan
• Percakapan 2 arah
• Percakapan dilakukan
untuk menggali,
memetakan situasi
coachee
• Percakapan ditujukan
untuk menghasilkan
pemikiran atau ide-ide
baru
Percakapan
Kreatif
• Percakapan harus
ditutup dengan
kesimpulan yang
dinyatakan oleh
coachee
• Percakapan
menghasilkan rencana
tindakan
Memaksimalkan
Potensi
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Fokus pada
Coachee
1
Memiliki
Kesadaran Diri
yang Kuat
3
Bersikap terbuka
dan ingin tahu lebih
banyak
Saya membantu
coachee melihat
peluang-peluang
baru
4
Pola Pikir seorang Coach
2
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Fokus Pada Coachee
• Coach memusatkan perhatian pada orang
yang dicoachingnya, bukan pada "topik" yang
dibawanya dalam percakapan.
• Fokus diletakkan pada bagaimana topik apa
pun yang dibawa oleh coachee, dapat
membawa kemajuan pada coachee, sesuai
keinginan coachee.
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Bersikap Terbuka
• Coach memiliki pikiran yang terbuka terhadap
pemikiran-pemikiran coachee
• Ditandai dengan minimnya penilaian/pelabelan
atau analisa tentang baik/buruk atau
benar/salahnya pemikiran tersebut
• Ditandai juga dengan kemampuan menerima
pemikiran dengan tenang, dan tidak
menjadi emosional
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Bersikap Ingin
Tahu Lebih Banyak
• Seorang coach memelihara rasa ingin tahu
(curiosity) yang besar terhadap apa yang
membuat coacheenya memiliki
pemikiran/pendapat/perasaan tertentu
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Memiliki Kesadaran Diri
yang Kuat
• Kesadaran diri yang kuat membantu coach
untuk bisa menangkap adanya perubahan yang
terjadi selama pembicaraan
• Juga mampu menangkap adanya emosi/energi
yang timbul dan mempengaruhi percakapan,
baik dari dalam diri maupun dari coachee
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Saya membantu coachee
melihat peluang-peluang
baru
Coach harus mampu membantu coachee
melihat peluang perkembangan yang ada dan
juga bisa membawa coachee melihat masa
depan
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Kecakapan
Coaching
(60 menit)
Dirjen GTK Kemendikbudristek
PRESENCE
● Kemampuan untuk hadir utuh bagi coachee
kita.
● Badan - pikiran - hati selaras saat sedang
melakukan percakapan dengan coachee
● Ini bagian dari Kesadaran Diri
● Ini membantu munculnya mindset dan
kompetensi yang lain
● Bersikap terbuka
● Bersikap sabar
● Bersikap ingin tahu lebih banyak
Dirjen GTK Kemendikbudristek
MENDENGARKAN AKTIF
Kemampuan untuk fokus pada apa
yang dikatakan oleh lawan bicara
dan memahami keseluruhan
makna yang tidak terucapkan.
Dirjen GTK Kemendikbudristek
MENDENGARKAN AKTIF
3 ALASAN TIDAK BISA MENDENGARKAN
• Asumsi - sudah mempunyai anggapan
tertentu tentang suatu situasi
• Judgment/Melabel -memberi label pada
seseorang dalam situasi tertentu
• Asosiasi - mengaitkan dengan pengalaman
pribadi
Dirjen GTK Kemendikbudristek
MENGAJUKAN
PERTANYAN
BERBOBOT
• Pertanyaan lahir dari mendengarkan
• Berbentuk pertanyaan terbuka
• Membuat coachee merenung, menggali,
mengingat, mengaitkan
• Diajukan pada saat yang tepat
Dirjen GTK Kemendikbudristek
MENGAJUKAN
PERTANYAN
BERBOBOT
• Bentuk pertanyaan terbuka: menggunakan kata APA -
BAGAIMANA - SEBERAPA.
• Tidak menggunakan kata KENAPA atau MENGAPA
karena akan terasa menyudutkan coachee, ganti dengan
pertanyaan “APA YANG MEMBUAT …?”
• BUKAN pertanyaan TERTUTUP maupun
MENGARAHKAN seperti Apakah, Sudahkah, Apa
sudah, pertanyaan yang dijawab dengan Ya atau Tidak
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Contoh Pertanyaan
HINDARI GUNAKAN
Apakah Anda sudah melakukan …? Sejauh ini apa upaya yang sudah
dilakukan?
Apakah Anda sudah memahami
tentang …?
Apa yang Bapak/Ibu pahami tentang …?
Kenapa Anda memutuskan tujuan
tersebut?
Apa yang membuat Bapak/Ibu ingin
mencapai tujuan tersebut?
Berapa jumlah guru yang Anda
pimpin?
Bagaimana kondisi para guru di sekolah
yang Bapak/Ibu pimpin?
Dirjen GTK Kemendikbudristek
MENDENGARKAN &
BERTANYA DENGAN
RASA
R - receive
A - acknowledge
S - summarize
A - ask
Model mendengarkan yang dikembangkan
oleh Julian Treasure
R
A
S
A
Dirjen GTK Kemendikbudristek
RECEIVE (Terima)
Menangkap kata kunci - kata-kata yang diucapkan klien
CIRI-CIRI KATA KUNCI:
• diucapkan berulang-ulang
• diucapkan dengan intonasi tertentu
• berupa kata yang aneh/metafora/analogi
• tertangkap ada emosi saat diucapkan
• menggambarkan kondisi perasaan/pemikiran dia
saat itu
• diucapkan setelah "tapi" atau "namun".
Dirjen GTK Kemendikbudristek
ACKNOWLEDGE
(Beri tanda)
• Memberi tanda/sinyal bahwa kita mendengarkan
• Dengan anggukan, dengan kontak mata
• Jika percakapan dilakukan secara daring, bisa
dengan mengatakan "O..", "Ya..".
• Memberikan perhatian penuh pada coachee.
• Tidak sibuk mencatat
• Tidak terganggu dengan situasi lain
Dirjen GTK Kemendikbudristek
SUMMARIZE (Rangkum)
• Saat coachee selesai bercerita, rangkum untuk
memastikan pemahaman kita sama
• Rangkuman berupa satu kalimat yang bersesuaian
maknanya dengan yang diucapkan coachee
• Gunakan kata kunci
• Digunakan juga untuk merangkum potongan-potongan
informasi yang telah didapatkan sebelum ini.
• Mintakan konfirmasi dari coachee apakah rangkuman kita
betul
Dirjen GTK Kemendikbudristek
ASK (Tanya)
• Berdasarkan yang kita dengar dan hasil
merangkum (summarizing), ajukan pertanyaan
yang membuat pemahaman coachee lebih dalam
tentang situasinya
• Pertanyaan harus merupakan hasil mendengarkan
- mengandung penggalian atas kata kunci atau
emosi yang sudah dikonfirmasi
• Dalam format pertanyaan terbuka: menggunakan
apa, bagaimana, seberapa, kapan, siapa atau di
mana.
• Jangan gunakan ‘mengapa’ atau ‘apakah’ atau
‘sudahkah’.
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Latihan Mendengarkan
dan Menemukan Kata Kunci
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Latihan Paraphrase (tahap summarize) dan
mengajukan Pertanyaan Berbobot (15’)
(dipilih salah satu latihan)
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Alur
Percakapan
Coaching
(60 menit)
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Penggunaan Kompetensi Coaching
• Dalam sesi coaching, akan ada
alur tertentu yang harus diikuti.
• Sesi coaching harus terjadwal
• Lamanya 30-90 menit
Dalam Sesi Coaching
• Bisa tidak terjadwal
• Didorong oleh kebutuhan untuk
memiliki teman berpikir menghadapi
situasi tertentu atau kebutuhan untuk
mengetahui kemajuan
Dalam Percakapan dengan
Tujuan Tertentu
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Ingat!
Selalu siapkan PRESENCE (Kehadiran Penuh) sebelum
melakukan sesi atau percakapan coaching
Dirjen GTK Kemendikbudristek
HADIR SEPENUHNYA
Pastikan Anda bisa hadir
sepenuhnya, agar
memudahkan untuk fokus
kepada coachee.
Jangan melakukan coaching
saat sulit untuk hadir
sepenuhnya:
tanggal/jam sibuk Anda,
sedang sakit.
SABAR, SABAR, SABAR
Menguatkan kualitas sabar
di dalam diri, sehingga
selama percakapan bisa
merespons pada saat yang
tepat serta mampu
memberikan ruang kepada
coachee untuk bicara
BERSIKAP TERBUKA DAN INGIN TAHU
Berniat untuk tidak memberi label
pada coachee atau apapun yang
dikatakannya
Bangun kualitas keingintahuan Anda,
tahan diri untuk memberi nasihat atau
memberikan solusi.
Pusatkan rasa ingin tahu pada apa
yang ada di balik ucapan-ucapan atau
pemikiran-pemikiran coachee.
Tips untuk bisa Presence
Dirjen GTK Kemendikbudristek
ALUR PERCAKAPAN “TIRTA”
TIRTA
Menggali dan
memetakan situasi saat
ini. Hubungkan fakta-
fakta yang ada.
I (Identifikasi)
2
Menyepakati topik
pembicaraan dan hasil
pembicaraan
T (Tujuan)
1
Berkomitmen akan
langkah selanjutnya
TA (Tanggung
Jawab)
4
Mengembangkan ide
untuk alternatif rencana
aksi/solusi
R (Rencana Aksi)
3
Dirjen GTK Kemendikbudristek
● Tujuan yang kita tentukan di sini adalah TUJUAN
PERCAKAPAN (30-90)’, bukan tujuan yang lain.
● Tujuan percakapan terdiri dari 2 hal:
○ Agenda/Topik Percakapan
○ Hasil dari Percakapan
Ada 2 Pertanyaan yang Harus diajukan:
● Pertanyaan tentang Agenda:
○ Apa yang topik/agenda percakapan kita kali ini?
● Pertanyaan tentang hasil:
○ Apa yang ingin Bapak/Ibu dapatkan dari
percakapan ini?
Tujuan
TIRTA
Dirjen GTK Kemendikbudristek
● Ini tahap saat coach membantu coachee
melihat/mengidentifikasi apa saja yang sebetulnya
ada di dalam situasinya saat ini.
● Ini mencakup fakta yang kasat mata dan tak kasat
mata (perasaan, keinginan, dorongan)
● Tujuan tahap ini adalah memperjelas, menggali
dan memetakan situasi
Contoh pertanyaan:
● Situasinya sekarang seperti apa?
● Apa yang mempengaruhi hal itu?
● Situasi yang diinginkan seperti apa?
● Apa yang bisa membuat itu terwujud?
Identifikasi
TIRTA
Dirjen GTK Kemendikbudristek
● Tahap ini adalah tahap mengeksplorasi
gagasan/kemungkinan dan rencana.
● Jika coachee sudah bisa melihat situasi dengan cara baru
(tahap I) biasanya ia sudah siap diajak mengeksplorasi
gagasan atau alternatif baru
● Dari tahap ini bisa keluar 1-3 gagasan, tidak perlu terlalu
banyak. Yang penting setiap gagasan harus dibuat spesifik
dan detil.
● Di tahap ini, coach boleh brainstorming atau berbagi
pengalaman jika diminta.
Contoh Pertanyaan:
● Ada gagasan apa untuk ……?
● Apa yang harus disiapkan untuk itu?
● Apa yang bisa memastikan hal itu berjalan?
● Apa kriteria… yang diinginkan?
● Apa lagi?
Rencana aksi
TIRTA
Dirjen GTK Kemendikbudristek
● Di tahap ini, tugas coach adalah mengukuhkan komitmen
coachee dan meminta coachee membangun struktur
akuntabilitasnya.
● Minta coachee menyimpulkan, jangan coachnya.
● Coach mungkin perlu mencatat komitmen dalam bentuk
action
● Jadi apa yang akan dilakukan setelah sesi ini dari
alternatif-alternatif tadi?
● Kapan? Siapa yang perlu dihubungi?
● Bagaimana Bapak/Ibu memastikan ini bisa berjalan?
● Siapa yang perlu dimintai dukungan?
Pertanyaan penutup:
● Apa yang bisa disimpulkan dari sesi ini?
● Apa yang menjadi insight dari sesi ini?
Contoh pertanyaan:
Tanggung Jawab
TIRTA
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Contoh Percakapan Coaching TIRTA
https://bit.ly/TIRTALURING
Dirjen GTK Kemendikbudristek
SUPERVISI AKADEMIK
Peserta mampu memahami kegiatan
rangkaian supervisi akademik untuk
melakukan evaluasi kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan pada
satuan Pendidikan.
Tujuan
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Refleksi awal pemahaman (5 menit)
Apa yang pertama kali terlintas dalam
benak Bapak/ Ibu Ketika mendengar
kata “Supervisi”?
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Paradigma Supervisi Akademik
Supervisi akademik merupakan
serangkaian aktivitas yang bertujuan
untuk memberikan dampak secara
langsung pada guru dan kegiatan
pembelajaran mereka di kelas.
Supervisi akademik perlu dimaknai
secara positif sebagai kegiatan
berkelanjutan yang meningkatkan
kompetensi guru sebagai pemimpin
pembelajaran dalam mencapai tujuan
pembelajaran yakni pembelajaran yang
berpihak pada anak, dengan kata lain
meningkatkan performa pembelajaran.
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Hal peningkatan performa pembelajaran tersebut juga
tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 57 Tahun 201 Tentang Standar
Nasional Pendidikan, bagian Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan berikut:
Pasal 14 ayat (1)
Dalam rangka meningkatkan kualitas proses
pembelajaran, penilaian proses pembelajaran selain
dilaksanakan oleh pendidik sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13 yang dapat dilaksanakan oleh:
1.sesama pendidik;
2.kepala Satuan Pendidikan; dan/atau
3.Peserta Didik.
Paradigma Supervisi Akademik
Dirjen GTK Kemendikbudristek
1.Pertumbuhan: setiap individu melihat
supervisi sebagai bagian dari daur belajar
bagi pengembangan performa sebagai
seorang guru,
2.Perkembangan: supervisi mendorong
individu dalam mengidentifikasi dan
merencanakan area pengembangan diri,
3.Pengawasan: sarana dalam monitoring
pencapaian tujuan pembelajaran.
Tujuan supervisi akademik ini terpadu dan
integral, tidak mengesampingkan tujuan
yang satu dari yang lainnya.
Tujuan Supervisi Akademik
Dirjen GTK Kemendikbudristek
1.Kemitraan: proses kolaboratif antara
supervisor dan guru
2.Konstruktif: bertujuan mengembangkan
kompetensi individu
3.Terencana
4.Reflektif
5.Objektif: data/informasi diambil
berdasarkan sasaran yang sudah disepakati
6.Berkesinambungan
7.Komprehensif: mencakup tujuan dari
proses supervisi akademik
Prinsip Supervisi Akademik
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Alur Supervisi Akademik
Observasi
Pasca
Observasi
Pra
Observasi
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Percakapan Pra Observasi
Percakapan pra-observasi ini biasanya berlangsung singkat sekitar 15 sampai 20
menit. Dengan menggunakan percakapan coaching untuk perencanaan,
supervisor dapat mencatat apa yang menjadi sasaran pengembangan guru.
Hal-hal yang diperhatikan pada percakapan pra observasi :
1.Supervisor menyampaikan tujuan besar supervisi dan tujuan dari percakapan
awal.
2.Guru menyampaikan rancangan pelaksanaan pembelajaran dan
menginformasikan aspek perkembangan yang hendak diobservasi
3.Supervisor dan guru menyepakati sasaran observasi, waktu kunjungan kelas
dan waktu percakapan pasca-observasi
4.Supervisor menginformasikan bahwa ia akan mencatat kegiatan pembelajaran
yang dilakukan guru di kelas
Contoh Rubrik Pra Observasi Kelas
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Contoh Rubrik Pra Observasi
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Observasi Pembelajaran
• Supervisor melakukan pengamatan saat proses
pembelajaran
• Supervisor menggunakan instrumen yang telah
ditentukan sebelumnya dan
• Supervisor fokus pada sasaran yang sudah
disepakati.
• Supervisor dapat mencatat hal-hal menarik di luar hal
yang sudah disepakati yang dapat bermanfaat bagi
guru dalam pengembangan kompetensi dirinya
sebagai pemimpin pembelajaran yang berpihak pada
murid.
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Contoh Rubrik Observasi Pembelajaran
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Pasca Observasi
Percakapan pasca-observasi idealnya berisikan
aktivitas berikut:
1. Tujuan percakapan: analisis hasil data observasi
2.Percakapan umpan balik
3.Percakapan perencanaan area pengembangan
4.Rencana aksi pengembangan diri
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Pasca Observasi
Dalam percakapan pasca-observasi:
• Supervisor dapat menggunakan model percakapan untuk
refleksi dan percakapan untuk kalibrasi dengan menggunakan
data yang telah diambil pada saat kunjungan kelas sesuai
dengan kesepakatan akan aspek-aspek yang hendak
diperhatikan.
• Supervisor memberikan ruang bagi guru berefleksi pada saat
analisis hasil data observasi
• Guru diajak menemukan sendiri area pengembangan
selanjutnya dan perbaikan diri yang hendak dilakukan melalui
pertanyaan berbobot.
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Contoh Rubrik Pasca Observasi
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Tindak Lanjut Supervisi
• Kegiatan supervisi akademik tidak
berhenti saat rangkaian supervisi
klinis selesai.
• Prinsip berkesinambungan dan
memberdayakan yaitu :
refleksi - perencanaan
pengembangan diri -
pengembangan proses
pembelajaran.
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Contoh Rubrik Tindak Lanjut
(Pengembangan Diri)
Dirjen GTK Kemendikbudristek
Manfaat Kegiatan Supervisi Akademik
• Evaluasi dan refleksi diri terhadap
kegiatan pembelajaran
• Mengembangkan strategi dan
metode pembelajaran melalui
prinsip ATM (Amati, Tiru,
Modifikasi), apabila dilakukan
pada rekan sejawat (sesama guru)
• Dapat digunakan sebagai laporan
dalam poin pengembangan diri :
Melakukan observasi
pembelajaran rekan sejawat (8
poin)
T E R I M A K A S I H

More Related Content

Similar to Teknik Coaching dalam Supervisi Akademik.pptx

Materi lokakarya 4
Materi lokakarya 4Materi lokakarya 4
Materi lokakarya 4HestiDaryadi
 
Teknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauh
Teknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauhTeknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauh
Teknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauhrickygunawan84
 
Peer coaching haini 2 terjemahan-edited1
Peer coaching haini 2 terjemahan-edited1Peer coaching haini 2 terjemahan-edited1
Peer coaching haini 2 terjemahan-edited1Boss
 
Modul Pendampingan Individu Kegiatan Coaching (1).pdf
Modul Pendampingan Individu Kegiatan Coaching (1).pdfModul Pendampingan Individu Kegiatan Coaching (1).pdf
Modul Pendampingan Individu Kegiatan Coaching (1).pdfKharismaWibisono1
 
Koneksi antar materi 2.3.pdf
Koneksi antar materi 2.3.pdfKoneksi antar materi 2.3.pdf
Koneksi antar materi 2.3.pdfnurhayani561
 
Rasional Pementoran Di Jabatan(R)
Rasional Pementoran Di Jabatan(R)Rasional Pementoran Di Jabatan(R)
Rasional Pementoran Di Jabatan(R)fahmic99le
 
Cedo pementoran teacher training
Cedo   pementoran teacher training Cedo   pementoran teacher training
Cedo pementoran teacher training Javier Wei
 
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)aji ali mabruri
 
KKG 1 - SPP 3 - Pembelajaran Diferensiasi.pptx
KKG 1 - SPP 3 - Pembelajaran Diferensiasi.pptxKKG 1 - SPP 3 - Pembelajaran Diferensiasi.pptx
KKG 1 - SPP 3 - Pembelajaran Diferensiasi.pptxEduGame3
 
coaching & mentoring
coaching & mentoringcoaching & mentoring
coaching & mentoringCikgu Niezam
 
Coaching workshop for coach.share
Coaching workshop for coach.shareCoaching workshop for coach.share
Coaching workshop for coach.shareluluina
 
Bahan Tayang Lokakarya 5 program Guru Penggerak.pptx
Bahan Tayang Lokakarya 5 program Guru Penggerak.pptxBahan Tayang Lokakarya 5 program Guru Penggerak.pptx
Bahan Tayang Lokakarya 5 program Guru Penggerak.pptxJimmiChunk
 
Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Andi Patria.pdf
Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Andi Patria.pdfKoneksi Antar Materi Modul 2.3 Andi Patria.pdf
Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Andi Patria.pdfAndiPatria2
 
4. Pembelajaran dan asesmen terdiferensiasi.pptx
4. Pembelajaran dan asesmen terdiferensiasi.pptx4. Pembelajaran dan asesmen terdiferensiasi.pptx
4. Pembelajaran dan asesmen terdiferensiasi.pptxnining449436
 
Paparan IHT SMA 1 Kramat.pptx
Paparan IHT SMA 1 Kramat.pptxPaparan IHT SMA 1 Kramat.pptx
Paparan IHT SMA 1 Kramat.pptxCahyonoSKomMPd
 
COACHING_KOMPETENSI_COACHING.pdf
COACHING_KOMPETENSI_COACHING.pdfCOACHING_KOMPETENSI_COACHING.pdf
COACHING_KOMPETENSI_COACHING.pdfFajar Baskoro
 
Lembar Kerja 2_Rencana Penguatan Kompetensi Diri_Ade Febriyanto Wigar.pdf
Lembar Kerja 2_Rencana Penguatan Kompetensi Diri_Ade Febriyanto Wigar.pdfLembar Kerja 2_Rencana Penguatan Kompetensi Diri_Ade Febriyanto Wigar.pdf
Lembar Kerja 2_Rencana Penguatan Kompetensi Diri_Ade Febriyanto Wigar.pdfpencarirumput
 

Similar to Teknik Coaching dalam Supervisi Akademik.pptx (20)

Coach
CoachCoach
Coach
 
Materi lokakarya 4
Materi lokakarya 4Materi lokakarya 4
Materi lokakarya 4
 
Teknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauh
Teknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauhTeknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauh
Teknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauh
 
Peer coaching haini 2 terjemahan-edited1
Peer coaching haini 2 terjemahan-edited1Peer coaching haini 2 terjemahan-edited1
Peer coaching haini 2 terjemahan-edited1
 
Modul Pendampingan Individu Kegiatan Coaching (1).pdf
Modul Pendampingan Individu Kegiatan Coaching (1).pdfModul Pendampingan Individu Kegiatan Coaching (1).pdf
Modul Pendampingan Individu Kegiatan Coaching (1).pdf
 
Koneksi antar materi 2.3.pdf
Koneksi antar materi 2.3.pdfKoneksi antar materi 2.3.pdf
Koneksi antar materi 2.3.pdf
 
Rasional Pementoran Di Jabatan(R)
Rasional Pementoran Di Jabatan(R)Rasional Pementoran Di Jabatan(R)
Rasional Pementoran Di Jabatan(R)
 
Cedo pementoran teacher training
Cedo   pementoran teacher training Cedo   pementoran teacher training
Cedo pementoran teacher training
 
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
 
KKG 1 - SPP 3 - Pembelajaran Diferensiasi.pptx
KKG 1 - SPP 3 - Pembelajaran Diferensiasi.pptxKKG 1 - SPP 3 - Pembelajaran Diferensiasi.pptx
KKG 1 - SPP 3 - Pembelajaran Diferensiasi.pptx
 
Rpl bimpok
Rpl bimpokRpl bimpok
Rpl bimpok
 
coaching & mentoring
coaching & mentoringcoaching & mentoring
coaching & mentoring
 
Coaching workshop for coach.share
Coaching workshop for coach.shareCoaching workshop for coach.share
Coaching workshop for coach.share
 
Bahan Tayang Lokakarya 5 program Guru Penggerak.pptx
Bahan Tayang Lokakarya 5 program Guru Penggerak.pptxBahan Tayang Lokakarya 5 program Guru Penggerak.pptx
Bahan Tayang Lokakarya 5 program Guru Penggerak.pptx
 
Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Andi Patria.pdf
Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Andi Patria.pdfKoneksi Antar Materi Modul 2.3 Andi Patria.pdf
Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Andi Patria.pdf
 
Slide fasilitasi stbm
Slide fasilitasi stbmSlide fasilitasi stbm
Slide fasilitasi stbm
 
4. Pembelajaran dan asesmen terdiferensiasi.pptx
4. Pembelajaran dan asesmen terdiferensiasi.pptx4. Pembelajaran dan asesmen terdiferensiasi.pptx
4. Pembelajaran dan asesmen terdiferensiasi.pptx
 
Paparan IHT SMA 1 Kramat.pptx
Paparan IHT SMA 1 Kramat.pptxPaparan IHT SMA 1 Kramat.pptx
Paparan IHT SMA 1 Kramat.pptx
 
COACHING_KOMPETENSI_COACHING.pdf
COACHING_KOMPETENSI_COACHING.pdfCOACHING_KOMPETENSI_COACHING.pdf
COACHING_KOMPETENSI_COACHING.pdf
 
Lembar Kerja 2_Rencana Penguatan Kompetensi Diri_Ade Febriyanto Wigar.pdf
Lembar Kerja 2_Rencana Penguatan Kompetensi Diri_Ade Febriyanto Wigar.pdfLembar Kerja 2_Rencana Penguatan Kompetensi Diri_Ade Febriyanto Wigar.pdf
Lembar Kerja 2_Rencana Penguatan Kompetensi Diri_Ade Febriyanto Wigar.pdf
 

Recently uploaded

PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 

Recently uploaded (20)

PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 

Teknik Coaching dalam Supervisi Akademik.pptx

  • 1. TEKNIK COACHING DALAM PELAKSANAAN RANGKAIAN SUPERVISI AKADEMIK Dirjen GTK Kemdikbudristek
  • 3. 1. Peserta mendapatkan pemahaman tentang rangkaian supervisi akademik yang dapat dilakukan dengan sesama rekan sejawat. 2. Peserta dapat memahami pola pikir Teknik coaching dalam rangkaian supervisi akademik Tujuan
  • 4. Dirjen GTK Kemendikbudristek Agenda • Mempelajari teknik coaching dalam kegiatan supervisi akademik. • Mempelajari rangkaian supervisi akademik untuk evaluasi kegiatan pembelajaran.
  • 5. Dirjen GTK Kemendikbudristek Pemetaan Harapan (10 menit) Dengan tujuan dan agenda seperti di atas, apa harapan yang Bapak/Ibu ingin capai dalam rangkaian seminar kali ini? Perubahan apa yang diharapkan muncul dalam diri Anda? Tuliskan di kertas tempel!
  • 7. Peserta mampu: - membedakan coaching dengan metode pendampingan lainnya - memahami konsep coaching, pola pikir coach, dan prinsip coaching - mempraktikan alur percakapan coaching dengan TIRTA Tujuan
  • 8. Dirjen GTK Kemendikbudristek Training Mentoring Coaching Facilitating Consulting Definisi Tujuan Mengajarkan suatu strategi atau teknik kepada seseorang yang relevan dengan pekerjaan. Memberikan saran dan contoh untuk dipelajari oleh seseorang untuk meningkatkan kinerjanya Memberdayakan seseorang untuk meningkatkan kinerja dengan mengungkap potensi dirinya Membantu sekelompok orang dalam mengambil keputusan kelompok atau organisasi Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil analisis untuk pengembangan organisasi Lingkup Komunitas Belajar Individu atau kelompok Individu atau kelompok. Kelompok atau organisasi. Organisasi Luaran ✓Praktik penerapan hasil pelatihan. ✓ Cenderung lebih standar mengacu pada kurikulum atau tujuan pelatihan. ✓Praktik penerapan hasil mentoring. ✓ Cenderung lebih mengikuti kekayaan pengalaman mentor. ✓Praktik atau perspektif baru hasil kesadaran atau inspirasi yang didapatkan dari coaching. ✓Cenderung lebih kontekstualisasi berdasarkan kapasitas peserta. ✓Keputusan tentang strategi, kebijakan, atau program hasil proses fasilitasi kelompok. ✓Cenderung lebih kontekstualisasi sesuai potensi kelompok atau organisasi dan kondisi lingkungan. ✓Keputusan tentang strategi, kebijakan, atau program hasil proses konsultasi organisasi. ✓Cenderung lebih kontekstualisasi sesuai potensi organisasi dan kondisi lingkungan. Metode Pendampingan
  • 9. Dirjen GTK Kemendikbudristek Training Mentoring Coaching Facilitating Consulting Definisi Dibutuhkan oleh… ✓Anggota komunitas belajar yang akan menangani posisi atau pekerjaan baru atau akan mempelajari suatu strategi atau teknik baru. ✓Orang yang akan menangani posisi atau pekerjaan baru atau akan mempelajari suatu strategi atau teknik baru. ✓Orang yang ingin meningkatkan kinerjanya berdasarkan hasil refleksi pengalamannya yang relevan. ✓Kelompok orang yang ingin mengambil keputusan yang berdampak besar atau pengembangan yang melibatkan sejumlah aspek/pihak. ✓Organisasi yang ingin melakukan perubahan atau pengembangan dalam lingkup organisasi. ✓Sangat dibutuhkan terutama oleh organisasi yang terpuruk. Lebih tepat bila… ○ Jumlah orang yang banyak dan waktu terbatas. ○ Menyediakan contoh yang bisa dipelajari dan diadopsi. ○ Waktu relatif terbatas untuk pengembangan. ○ Menyediakan contoh yang bisa dipelajari dan diadopsi. ○ Ada potensi atau praktik baik yang bisa dikembangkan seseorang. ○ Bertujuan membuat seseorang menjadi berdaya melakukan perubahan. ○ Bertujuan memberdayakan kelompok atau organisasi melakukan perubahan. ○ Butuh inovasi atau diferensiasi praktik sesuai konteks kelompok atau organisasi ○ Bertujuan membantu organisasi bangkit dari kondisi terpuruk atau melakukan perubahan besar. ○ Mengombinasikan dengan pilihan metode yang lain Metode Pendampingan
  • 11. Dirjen GTK Kemendikbudristek Definisi Coaching, prinsip coaching dan pola pikir coach (60 menit)
  • 12. Dirjen GTK Kemendikbudristek Apa itu Coaching? Tuliskan apa yang Bapak/Ibu pahami tentang coaching di selembar kertas tempel
  • 13. Dirjen GTK Kemendikbudristek Definisi Coaching “Hubungan kemitraan dengan klien, dalam suatu percakapan yang kreatif dan memicu pemikiran, untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional klien”
  • 14. Dirjen GTK Kemendikbudristek Perbedaan Coaching dengan Metode Pendampingan lainnya Consulting
  • 15. Dirjen GTK Kemendikbudristek Prinsip-prinsip Coaching • Seorang coach harus membangun rasa setara • Kemitraan ditunjukkan dengan mengedepankan tujuan coachee Kemitraan • Percakapan 2 arah • Percakapan dilakukan untuk menggali, memetakan situasi coachee • Percakapan ditujukan untuk menghasilkan pemikiran atau ide-ide baru Percakapan Kreatif • Percakapan harus ditutup dengan kesimpulan yang dinyatakan oleh coachee • Percakapan menghasilkan rencana tindakan Memaksimalkan Potensi
  • 16. Dirjen GTK Kemendikbudristek Fokus pada Coachee 1 Memiliki Kesadaran Diri yang Kuat 3 Bersikap terbuka dan ingin tahu lebih banyak Saya membantu coachee melihat peluang-peluang baru 4 Pola Pikir seorang Coach 2
  • 17. Dirjen GTK Kemendikbudristek Fokus Pada Coachee • Coach memusatkan perhatian pada orang yang dicoachingnya, bukan pada "topik" yang dibawanya dalam percakapan. • Fokus diletakkan pada bagaimana topik apa pun yang dibawa oleh coachee, dapat membawa kemajuan pada coachee, sesuai keinginan coachee.
  • 18. Dirjen GTK Kemendikbudristek Bersikap Terbuka • Coach memiliki pikiran yang terbuka terhadap pemikiran-pemikiran coachee • Ditandai dengan minimnya penilaian/pelabelan atau analisa tentang baik/buruk atau benar/salahnya pemikiran tersebut • Ditandai juga dengan kemampuan menerima pemikiran dengan tenang, dan tidak menjadi emosional
  • 19. Dirjen GTK Kemendikbudristek Bersikap Ingin Tahu Lebih Banyak • Seorang coach memelihara rasa ingin tahu (curiosity) yang besar terhadap apa yang membuat coacheenya memiliki pemikiran/pendapat/perasaan tertentu
  • 20. Dirjen GTK Kemendikbudristek Memiliki Kesadaran Diri yang Kuat • Kesadaran diri yang kuat membantu coach untuk bisa menangkap adanya perubahan yang terjadi selama pembicaraan • Juga mampu menangkap adanya emosi/energi yang timbul dan mempengaruhi percakapan, baik dari dalam diri maupun dari coachee
  • 21. Dirjen GTK Kemendikbudristek Saya membantu coachee melihat peluang-peluang baru Coach harus mampu membantu coachee melihat peluang perkembangan yang ada dan juga bisa membawa coachee melihat masa depan
  • 23. Dirjen GTK Kemendikbudristek PRESENCE ● Kemampuan untuk hadir utuh bagi coachee kita. ● Badan - pikiran - hati selaras saat sedang melakukan percakapan dengan coachee ● Ini bagian dari Kesadaran Diri ● Ini membantu munculnya mindset dan kompetensi yang lain ● Bersikap terbuka ● Bersikap sabar ● Bersikap ingin tahu lebih banyak
  • 24. Dirjen GTK Kemendikbudristek MENDENGARKAN AKTIF Kemampuan untuk fokus pada apa yang dikatakan oleh lawan bicara dan memahami keseluruhan makna yang tidak terucapkan.
  • 25. Dirjen GTK Kemendikbudristek MENDENGARKAN AKTIF 3 ALASAN TIDAK BISA MENDENGARKAN • Asumsi - sudah mempunyai anggapan tertentu tentang suatu situasi • Judgment/Melabel -memberi label pada seseorang dalam situasi tertentu • Asosiasi - mengaitkan dengan pengalaman pribadi
  • 26. Dirjen GTK Kemendikbudristek MENGAJUKAN PERTANYAN BERBOBOT • Pertanyaan lahir dari mendengarkan • Berbentuk pertanyaan terbuka • Membuat coachee merenung, menggali, mengingat, mengaitkan • Diajukan pada saat yang tepat
  • 27. Dirjen GTK Kemendikbudristek MENGAJUKAN PERTANYAN BERBOBOT • Bentuk pertanyaan terbuka: menggunakan kata APA - BAGAIMANA - SEBERAPA. • Tidak menggunakan kata KENAPA atau MENGAPA karena akan terasa menyudutkan coachee, ganti dengan pertanyaan “APA YANG MEMBUAT …?” • BUKAN pertanyaan TERTUTUP maupun MENGARAHKAN seperti Apakah, Sudahkah, Apa sudah, pertanyaan yang dijawab dengan Ya atau Tidak
  • 28. Dirjen GTK Kemendikbudristek Contoh Pertanyaan HINDARI GUNAKAN Apakah Anda sudah melakukan …? Sejauh ini apa upaya yang sudah dilakukan? Apakah Anda sudah memahami tentang …? Apa yang Bapak/Ibu pahami tentang …? Kenapa Anda memutuskan tujuan tersebut? Apa yang membuat Bapak/Ibu ingin mencapai tujuan tersebut? Berapa jumlah guru yang Anda pimpin? Bagaimana kondisi para guru di sekolah yang Bapak/Ibu pimpin?
  • 29. Dirjen GTK Kemendikbudristek MENDENGARKAN & BERTANYA DENGAN RASA R - receive A - acknowledge S - summarize A - ask Model mendengarkan yang dikembangkan oleh Julian Treasure R A S A
  • 30. Dirjen GTK Kemendikbudristek RECEIVE (Terima) Menangkap kata kunci - kata-kata yang diucapkan klien CIRI-CIRI KATA KUNCI: • diucapkan berulang-ulang • diucapkan dengan intonasi tertentu • berupa kata yang aneh/metafora/analogi • tertangkap ada emosi saat diucapkan • menggambarkan kondisi perasaan/pemikiran dia saat itu • diucapkan setelah "tapi" atau "namun".
  • 31. Dirjen GTK Kemendikbudristek ACKNOWLEDGE (Beri tanda) • Memberi tanda/sinyal bahwa kita mendengarkan • Dengan anggukan, dengan kontak mata • Jika percakapan dilakukan secara daring, bisa dengan mengatakan "O..", "Ya..". • Memberikan perhatian penuh pada coachee. • Tidak sibuk mencatat • Tidak terganggu dengan situasi lain
  • 32. Dirjen GTK Kemendikbudristek SUMMARIZE (Rangkum) • Saat coachee selesai bercerita, rangkum untuk memastikan pemahaman kita sama • Rangkuman berupa satu kalimat yang bersesuaian maknanya dengan yang diucapkan coachee • Gunakan kata kunci • Digunakan juga untuk merangkum potongan-potongan informasi yang telah didapatkan sebelum ini. • Mintakan konfirmasi dari coachee apakah rangkuman kita betul
  • 33. Dirjen GTK Kemendikbudristek ASK (Tanya) • Berdasarkan yang kita dengar dan hasil merangkum (summarizing), ajukan pertanyaan yang membuat pemahaman coachee lebih dalam tentang situasinya • Pertanyaan harus merupakan hasil mendengarkan - mengandung penggalian atas kata kunci atau emosi yang sudah dikonfirmasi • Dalam format pertanyaan terbuka: menggunakan apa, bagaimana, seberapa, kapan, siapa atau di mana. • Jangan gunakan ‘mengapa’ atau ‘apakah’ atau ‘sudahkah’.
  • 34. Dirjen GTK Kemendikbudristek Latihan Mendengarkan dan Menemukan Kata Kunci
  • 35. Dirjen GTK Kemendikbudristek Latihan Paraphrase (tahap summarize) dan mengajukan Pertanyaan Berbobot (15’) (dipilih salah satu latihan)
  • 37. Dirjen GTK Kemendikbudristek Penggunaan Kompetensi Coaching • Dalam sesi coaching, akan ada alur tertentu yang harus diikuti. • Sesi coaching harus terjadwal • Lamanya 30-90 menit Dalam Sesi Coaching • Bisa tidak terjadwal • Didorong oleh kebutuhan untuk memiliki teman berpikir menghadapi situasi tertentu atau kebutuhan untuk mengetahui kemajuan Dalam Percakapan dengan Tujuan Tertentu
  • 38. Dirjen GTK Kemendikbudristek Ingat! Selalu siapkan PRESENCE (Kehadiran Penuh) sebelum melakukan sesi atau percakapan coaching
  • 39. Dirjen GTK Kemendikbudristek HADIR SEPENUHNYA Pastikan Anda bisa hadir sepenuhnya, agar memudahkan untuk fokus kepada coachee. Jangan melakukan coaching saat sulit untuk hadir sepenuhnya: tanggal/jam sibuk Anda, sedang sakit. SABAR, SABAR, SABAR Menguatkan kualitas sabar di dalam diri, sehingga selama percakapan bisa merespons pada saat yang tepat serta mampu memberikan ruang kepada coachee untuk bicara BERSIKAP TERBUKA DAN INGIN TAHU Berniat untuk tidak memberi label pada coachee atau apapun yang dikatakannya Bangun kualitas keingintahuan Anda, tahan diri untuk memberi nasihat atau memberikan solusi. Pusatkan rasa ingin tahu pada apa yang ada di balik ucapan-ucapan atau pemikiran-pemikiran coachee. Tips untuk bisa Presence
  • 40. Dirjen GTK Kemendikbudristek ALUR PERCAKAPAN “TIRTA” TIRTA Menggali dan memetakan situasi saat ini. Hubungkan fakta- fakta yang ada. I (Identifikasi) 2 Menyepakati topik pembicaraan dan hasil pembicaraan T (Tujuan) 1 Berkomitmen akan langkah selanjutnya TA (Tanggung Jawab) 4 Mengembangkan ide untuk alternatif rencana aksi/solusi R (Rencana Aksi) 3
  • 41. Dirjen GTK Kemendikbudristek ● Tujuan yang kita tentukan di sini adalah TUJUAN PERCAKAPAN (30-90)’, bukan tujuan yang lain. ● Tujuan percakapan terdiri dari 2 hal: ○ Agenda/Topik Percakapan ○ Hasil dari Percakapan Ada 2 Pertanyaan yang Harus diajukan: ● Pertanyaan tentang Agenda: ○ Apa yang topik/agenda percakapan kita kali ini? ● Pertanyaan tentang hasil: ○ Apa yang ingin Bapak/Ibu dapatkan dari percakapan ini? Tujuan TIRTA
  • 42. Dirjen GTK Kemendikbudristek ● Ini tahap saat coach membantu coachee melihat/mengidentifikasi apa saja yang sebetulnya ada di dalam situasinya saat ini. ● Ini mencakup fakta yang kasat mata dan tak kasat mata (perasaan, keinginan, dorongan) ● Tujuan tahap ini adalah memperjelas, menggali dan memetakan situasi Contoh pertanyaan: ● Situasinya sekarang seperti apa? ● Apa yang mempengaruhi hal itu? ● Situasi yang diinginkan seperti apa? ● Apa yang bisa membuat itu terwujud? Identifikasi TIRTA
  • 43. Dirjen GTK Kemendikbudristek ● Tahap ini adalah tahap mengeksplorasi gagasan/kemungkinan dan rencana. ● Jika coachee sudah bisa melihat situasi dengan cara baru (tahap I) biasanya ia sudah siap diajak mengeksplorasi gagasan atau alternatif baru ● Dari tahap ini bisa keluar 1-3 gagasan, tidak perlu terlalu banyak. Yang penting setiap gagasan harus dibuat spesifik dan detil. ● Di tahap ini, coach boleh brainstorming atau berbagi pengalaman jika diminta. Contoh Pertanyaan: ● Ada gagasan apa untuk ……? ● Apa yang harus disiapkan untuk itu? ● Apa yang bisa memastikan hal itu berjalan? ● Apa kriteria… yang diinginkan? ● Apa lagi? Rencana aksi TIRTA
  • 44. Dirjen GTK Kemendikbudristek ● Di tahap ini, tugas coach adalah mengukuhkan komitmen coachee dan meminta coachee membangun struktur akuntabilitasnya. ● Minta coachee menyimpulkan, jangan coachnya. ● Coach mungkin perlu mencatat komitmen dalam bentuk action ● Jadi apa yang akan dilakukan setelah sesi ini dari alternatif-alternatif tadi? ● Kapan? Siapa yang perlu dihubungi? ● Bagaimana Bapak/Ibu memastikan ini bisa berjalan? ● Siapa yang perlu dimintai dukungan? Pertanyaan penutup: ● Apa yang bisa disimpulkan dari sesi ini? ● Apa yang menjadi insight dari sesi ini? Contoh pertanyaan: Tanggung Jawab TIRTA
  • 45. Dirjen GTK Kemendikbudristek Contoh Percakapan Coaching TIRTA https://bit.ly/TIRTALURING
  • 47. Peserta mampu memahami kegiatan rangkaian supervisi akademik untuk melakukan evaluasi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada satuan Pendidikan. Tujuan
  • 48. Dirjen GTK Kemendikbudristek Refleksi awal pemahaman (5 menit) Apa yang pertama kali terlintas dalam benak Bapak/ Ibu Ketika mendengar kata “Supervisi”?
  • 49. Dirjen GTK Kemendikbudristek Paradigma Supervisi Akademik Supervisi akademik merupakan serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk memberikan dampak secara langsung pada guru dan kegiatan pembelajaran mereka di kelas. Supervisi akademik perlu dimaknai secara positif sebagai kegiatan berkelanjutan yang meningkatkan kompetensi guru sebagai pemimpin pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran yakni pembelajaran yang berpihak pada anak, dengan kata lain meningkatkan performa pembelajaran.
  • 50. Dirjen GTK Kemendikbudristek Hal peningkatan performa pembelajaran tersebut juga tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 201 Tentang Standar Nasional Pendidikan, bagian Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan berikut: Pasal 14 ayat (1) Dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran, penilaian proses pembelajaran selain dilaksanakan oleh pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 yang dapat dilaksanakan oleh: 1.sesama pendidik; 2.kepala Satuan Pendidikan; dan/atau 3.Peserta Didik. Paradigma Supervisi Akademik
  • 51. Dirjen GTK Kemendikbudristek 1.Pertumbuhan: setiap individu melihat supervisi sebagai bagian dari daur belajar bagi pengembangan performa sebagai seorang guru, 2.Perkembangan: supervisi mendorong individu dalam mengidentifikasi dan merencanakan area pengembangan diri, 3.Pengawasan: sarana dalam monitoring pencapaian tujuan pembelajaran. Tujuan supervisi akademik ini terpadu dan integral, tidak mengesampingkan tujuan yang satu dari yang lainnya. Tujuan Supervisi Akademik
  • 52. Dirjen GTK Kemendikbudristek 1.Kemitraan: proses kolaboratif antara supervisor dan guru 2.Konstruktif: bertujuan mengembangkan kompetensi individu 3.Terencana 4.Reflektif 5.Objektif: data/informasi diambil berdasarkan sasaran yang sudah disepakati 6.Berkesinambungan 7.Komprehensif: mencakup tujuan dari proses supervisi akademik Prinsip Supervisi Akademik
  • 53. Dirjen GTK Kemendikbudristek Alur Supervisi Akademik Observasi Pasca Observasi Pra Observasi
  • 54. Dirjen GTK Kemendikbudristek Percakapan Pra Observasi Percakapan pra-observasi ini biasanya berlangsung singkat sekitar 15 sampai 20 menit. Dengan menggunakan percakapan coaching untuk perencanaan, supervisor dapat mencatat apa yang menjadi sasaran pengembangan guru. Hal-hal yang diperhatikan pada percakapan pra observasi : 1.Supervisor menyampaikan tujuan besar supervisi dan tujuan dari percakapan awal. 2.Guru menyampaikan rancangan pelaksanaan pembelajaran dan menginformasikan aspek perkembangan yang hendak diobservasi 3.Supervisor dan guru menyepakati sasaran observasi, waktu kunjungan kelas dan waktu percakapan pasca-observasi 4.Supervisor menginformasikan bahwa ia akan mencatat kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas Contoh Rubrik Pra Observasi Kelas
  • 55. Dirjen GTK Kemendikbudristek Contoh Rubrik Pra Observasi
  • 56. Dirjen GTK Kemendikbudristek Observasi Pembelajaran • Supervisor melakukan pengamatan saat proses pembelajaran • Supervisor menggunakan instrumen yang telah ditentukan sebelumnya dan • Supervisor fokus pada sasaran yang sudah disepakati. • Supervisor dapat mencatat hal-hal menarik di luar hal yang sudah disepakati yang dapat bermanfaat bagi guru dalam pengembangan kompetensi dirinya sebagai pemimpin pembelajaran yang berpihak pada murid.
  • 57. Dirjen GTK Kemendikbudristek Contoh Rubrik Observasi Pembelajaran
  • 58. Dirjen GTK Kemendikbudristek Pasca Observasi Percakapan pasca-observasi idealnya berisikan aktivitas berikut: 1. Tujuan percakapan: analisis hasil data observasi 2.Percakapan umpan balik 3.Percakapan perencanaan area pengembangan 4.Rencana aksi pengembangan diri
  • 59. Dirjen GTK Kemendikbudristek Pasca Observasi Dalam percakapan pasca-observasi: • Supervisor dapat menggunakan model percakapan untuk refleksi dan percakapan untuk kalibrasi dengan menggunakan data yang telah diambil pada saat kunjungan kelas sesuai dengan kesepakatan akan aspek-aspek yang hendak diperhatikan. • Supervisor memberikan ruang bagi guru berefleksi pada saat analisis hasil data observasi • Guru diajak menemukan sendiri area pengembangan selanjutnya dan perbaikan diri yang hendak dilakukan melalui pertanyaan berbobot.
  • 60. Dirjen GTK Kemendikbudristek Contoh Rubrik Pasca Observasi
  • 61. Dirjen GTK Kemendikbudristek Tindak Lanjut Supervisi • Kegiatan supervisi akademik tidak berhenti saat rangkaian supervisi klinis selesai. • Prinsip berkesinambungan dan memberdayakan yaitu : refleksi - perencanaan pengembangan diri - pengembangan proses pembelajaran.
  • 62. Dirjen GTK Kemendikbudristek Contoh Rubrik Tindak Lanjut (Pengembangan Diri)
  • 63. Dirjen GTK Kemendikbudristek Manfaat Kegiatan Supervisi Akademik • Evaluasi dan refleksi diri terhadap kegiatan pembelajaran • Mengembangkan strategi dan metode pembelajaran melalui prinsip ATM (Amati, Tiru, Modifikasi), apabila dilakukan pada rekan sejawat (sesama guru) • Dapat digunakan sebagai laporan dalam poin pengembangan diri : Melakukan observasi pembelajaran rekan sejawat (8 poin)
  • 64. T E R I M A K A S I H