SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
LEMBAGA KEUANGAN DAN
PERBANKAN ISLAM
Syafiq M. Hanafi
Prinsip Dasar Operasional Lembaga
Keuangan Islam
Tujuan Sistem Ekonomi Dalam Islam
a. Aktifitas ekonomi yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran
Islam
Imam al-Ghazzali merumuskan dalam lima prinsip
syariah (maqasidu asy-syariah) yaitu, memlihara 1. agama,
2.jiwa 3. akal 4. keturunan dan 5. Harta. Konsep tersebut
dibahas lebih lanjut oleh al-Juwaini dan as-Syatibi.
Ibn Qayyim menekankan bahwa syariah adalah kearifan
dan kemakmuran manusia baik di dunia maupun di akhirat.
Konsep dasar tersebut menjadi pijakan bahwa seorang
muslim dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan
hidup di dunia dan di akhirat. Bekerja merupakan bagian dari
ibadah dan manusia akn dinilai melalui kerja-kerja
kemanusiaannya (QS. 53;39).
Ulama Fikih telah merumuskan prinsip-prinsip untuk
melaksanakan aktifitas ekonomi sesuai dengan ajaran Islam.
Prinsip tersebut terangkum dalam prinsip muamalat, antara
lain; 1. Prinsip kehalalan 2. Kerelaan 3. Keadilan 4.
Kemanfaatan dan 5. Non riba
b. Persaudaraan Universal dan Keadilan
Manusia mempunyai kedudukan yang sama di hadapan Allah
kecuali taqwa, tidak ada perbedaan ras, warna kulit, status
sosial dll (QS. 49:13). Konsep persaudaraan tersebut menajdi
dasar untuk saling kerja sama, tolong menolong dalam bidang
ekonomi.
Keadilan dalam Islam diimplemetasikan pada; 1, keadilan
sosial 2, keadilan ekonomi
Prinsip Dasar Operasional Lembaga
Keuangan Islam
c. Pemerataan pendapatan
Semangat persaudaraan, keadilan sosial-ekonomi
menempatkan individu dalam Islam dijamin untuk
memperoleh pendapatan untuk
hidup. Umar sangat memperhatikan kebutuhan hidup
umatnya dengan membagikan tanah maupun harta
untuk kehidupan warganya.
d. Kebebasan individu untuk kesejahteraan sosial
Manusia dilahirkan dalam kondisi bebas sehingga
berhak untuk menentukan kehidupan dan keputusan
ekonomi. Batasan yang perlu diperhatikan adalah
batasan agama, kepentingan masyarakat dan
kpentingan individu lainnya.
• Konsep dasar ajaran Islam dalam aktifitas
perekonomian berimplikasi pada prinsip dasar dalam
perusahaan.
• Tujuan perusahaan menjadi bahan diskusi setelah
munculnya konsep CSR. Sampai tahun 1970, isu
kemakmuran pemegang saham adalah tujuan
perusahaan. Freidman (1960; 1970) menyatakan
bahwa tujuan perusahaan adalah maksimalisasi
keuntungan, dengan keuntungan perusahaan dapat
melakukan berbagai tujuan.
Prinsip Dasar Operasional Lembaga
Keuangan Islam
• Konsep Dasar Lembaga Keuangan Islam
• 1. Prinsip kehalalan
• 2. Kerelaan
• 3. Keadilan
• 4. Kemanfaatan
• 5. Non riba (non bunga)
• 6.Kerja sama
2. Asuransi
• Tradisi Arab: Faktor kesukuan merupakan tradisi
yang kuat dalam msyarakat Arab. Kehidupan
individu sangat bergantung terhadap
keberadaan suku. Segala sesuatu yang
dilakukan atas nama suku menjadi tanggung
jawab seluruh anggota, seperti pembunuhan.
Denda atas pembunuhan harus ditanggung oleh
seluruh anggota suku (takaful).
• Asuransi yang dikenal saat ini muncul pertama
pada abad II di Romawi dan abad XIV di Eropa.
Asuransi modern pertama muncul kali di Inggris
th. 1680
• Unsur-unsur Asuransi (konvesional) ; 1. risiko
(bahaya) 2. premi dan 3. uang ganti rugi
2. Asuransi
• Prinsip Asuransi Syariah;
1. Sesama muslim saling menanggung
2. Sesama muslim saling bekerja sama
3. Sesama muslim saling melindungi
• Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvnsl
1. Lembaga --- DPS
2. Bunga ------ Mudaraba
3. Dana Hangus (jual beli) --- Takaful
4. Investasi umum --- invsts berdasar
syariah
5. Premi mjd mlk prshn --- premi ttp mlk
nasabah
2. Asuransi
6. Keuntungan mjd milik perusahaan---
keuntungan dibagi sesuai proporsi
7. Pembayaran klaim dari perusahaan ---
pembayaran klaim dari dana perusahaan
dan tabarru’
• Produk asuransi terbagi menjadi;
• 1. Tabungan
• 2. Non Tabungan
• Problem yang muncul dalam asuransi adl:
1. Moral Hazard dan 2. Risk Averse
3. PEGADAIAN (rahn)
• Pegadaian mempunyai sejarah di kalangan
muslim sejak periode pertama. (QS.2;283),
Nabi pernah menggadaikan baju besi kepada
orang Yahudi (Bukhari-Muslim).
• Terdapat perbedaan antara praktek
pegadaian dalam fiqh dengan lembaga
pegadaian syariah.
• Perum Pegadaian merupakan lembaga
pegadaian tunggal di Indonesia.
• Menahan harta yang diserahkan sebagai
jaminan dan dapat diambil kembali sebagai
tebusan.
3. PEGADAIAN (rahn)
• Pegadaian dlm Fiqh dan Lembaga
Pegadaian Syariah
• benda tetap dan bergerak--- benda tetap
• Boleh/tdk boleh memanfaatkan barang
gadai --- tidak boleh memanfaatkan
• Dapat dilakukan siapapun --- hanya oleh
lembaga resmi.
• Akad Rahn --- akad rahn dan ijarah
3. PEGADAIAN (rahn)
Perbedaan Pegadaian Konvensional dan
Syariah.
• Konv. Sewa modal berdasar uang
pinjaman --- berdasar taksiran
• Pendapatan dari bunga --- dari jasa
sewa tempat
• Uang kelebihan lelang menjadi milik
perusahaan --- diserahkan lazis
• Menggunakan satu perjanjian ---
menggunakan akad rahn dan ijarah
4.PASAR MODAL (SAHAM)
• Investasi secara umum terbagi menjadi ethical
investment dan non ethical investment.
• Ethical investment dapat didasarkan pada
ajaran agama, idiologi tertentu, nilai-nilai tertentu
dll/.
• Saham syariah merupakan bagian dari ethical
investment.
• EI dalam Islam telah dikenal sejak adanya
pelarangan untuk melakukan aktifitas bisnis
yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam
4.PASAR MODAL (SAHAM)
• Adapun pendapatnya Wahbah al Zuhaili dalam al Fiqh al
Islami wa adillatuhu juz 3/1841 dinyatakan bahwa:
• “bermuamalah dengan (melakukan kegiatan transaksi
atas) saham hukumnya boleh, karena pemilik saham
adalah mitra dalam perseroan sesuai dengan saham
yang dimilikinya.”
• Pendapat ulama yang memperbolehkan jual beli saham
serta pengalihan kepemilikan porsi suatu surat berharga
berdasar pada ketentuan bahwa selama semua itu
disepakati dan diizinkan oleh pemilik porsi lain dari suatu
surat berharga (bi idzni syarikihi). Keputusan Muktamar
ke-7 Majma’ Fiqh Islami tahun 1992 di Jeddah pun
menyatakan bahwa boleh menjual atau menjaminkan
saham dengan tetap memperhatikan peraturan yang
berlaku pada perseroan.
• Saham syariah menghindari:
• usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau
perdagangan terlarang
• usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi)
termasuk perbankan dan asuransi konvensional
• usaha yang memproduksi, mendistribusi serta
memperdagangkan makanan dan minuman yang
tergolong haram
• usaha yang memproduksi, mendistribusi dan atau
menyediakan barang-barang ataupun jasa yang
merusak moral dan bersifat mudharat.
4.PASAR MODAL (SAHAM)
Pendapat Ibn Taimiyah:
“ Dan jika dalam hartanya bercampur antara yang halal dan
yang haram, maka harta yang haram tidak membuat
harta yang halal tersebut menjadi haram, tetapi boleh
baginya untuk mengambil sebesar harta yang halal…
begitu juga orang yang hartanya bercampur antara yang
halal dan yang haram, maka yang dia keluarkan adalah
sebesar harta yang haram, sedang sisanya adalah halal
baginya…”
Al-Majma al Fiqh al Islami di Jeddah:
“hukum asal ikut serta menanam saham dalam perusahaan
yang terkadang bermuamalah dengan hal haram seperti
riba dan lainnya walaupun aktifitas pokoknya dibolehkan
adalah haram”
Ijtihad beberapa ulam, seperti Dr Hussayn Shihatah
“ Boleh bertransaksi dalam saham perusahaan jika
mayoritas hartanya halal dan aktifitasnya halal,
walaupun yg lebih hati-hati adalah menjauhkan diri
darinya. Bagi mereka yg ikut serta pada prshan tersebut
dalam membeli sahamnya harus dengan tujuan utk
mengubahnya ke arah halal murni dgn keikutsertaannya
dalam operasional perusahaan. Ia harus mengeluarkan
dari keuntungan yg diperoleh tersebut utk kemaslahatan
umum sesuai dgn kadar haramnya, dan tidak dgn niat
sedekah”
4.PASAR MODAL (SAHAM)
• Di Barat, EI dikenal sejak pada awal abad
16/17 ketika sekte Quakers menolak
berbisnis yang berkaitan dengan
perbudakan.
• Kriteria saham syariah;
• 1. Obyek halal
• 2. Rasio hutang dengan total equitas
maksimal 0.82
• 3. Pendapatan bunga maksimal 10 %
4.PASAR MODAL (SAHAM)
• Kriteria JII ; 1. Usaha halal dan tercatat
lebih dari 3 bulan (kecuali masuk dalam 10
besar dalam kapitalisasi) 2. Memilih 60
saham berdasar kapitalisasi selama satu
tahun terakhir 3. memilih 30 saham paling
likuid pada satu tahun terakhir. 4.
Melakukan evaluasi setiap enam bulan
• McKenzi (1997) membagi dua perusahaan
EI, 1. Perusahaan didirkan dengan tujuan
EI 2. EI sebagai strategi bisnis
4. PASAR MODAL (SAHAM)
• Di Indonesia, saham syariah
menggunakan strategi pasif.
• Praktek pasar modal syariah masih sulit
diterapkan karena belum dapat
menghilangkan hal-hal yang berkaitan
dengan gharar, maysir.
• Investor lebih menekankan investasi
jangka pendek dengan mengharapkan
capital gain dibanding dividen
• Tidak ada perdagangan terbuka tetapi
melalui waiting list
4. PASAR MODAL (SAHAM)
• Kriteria kuantitatif pada saham syariah
masih memberikan toleransi, seperti rasio
hutang, pendapatan dari bunga.
• Mekanisme perdagangan saham syariah
masih identik dengan saham biasa
- Jual beli saham untuk capital gain
(spekulan) bukan dividen (investor)
- Mekanisme pasar bukan pada aset riil
perusahaan
4. PASAR MODAL (SAHAM)
• Menurut penelitian Departemen keuangan yang
bekerjasama dengan Bapepam (2005) , ada beberapa
hal yang menjadi faktor penyebab lambatnya
perkembangan pasar modal syariah, diantaranya adalah
:
• 1. Tingkat pengetahuan dan pemahaman tentang pasar
modal syariah ;
• 2. Ketersediaan informasi tentang pasar modal syariah ;
• 3. Minat pemodal atas efek syariah ;
• 4. Kerangka peraturan tentang penerbitan efek syariah ;
• 5. Pola pengawasan (dari sisi syariah) oleh lembaga
terkait ;
• 6. Pra-proses (persiapan) penerbitan Efek syariah ;
• 7. Kelembagaan atau Institusi yang mengatur dan
mengawasi kegiatan pasar modal syariah di Indonesia ;
5. REKSADANA
• Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995,
pasal 1 ayat 27, reksa dana adalah suatu wadah
yang dipergunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh
manager investasi yang telah mendapat izin dari
Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal).
Portofolio investasi dari reksa dana dapat terdiri
dari berbagai macam instrumen surat berharga
seperti saham, obligasi, instrumen pasar uang,
atau campuran dari instrumen-instrumen di atas.
• Bank Kustodian mrp wakil investor untuk
penyimpanan dana (Bukopin, HSBC, Deutsche
Bank, CIMB Niaga, Stanchart)
• Bank Agen Pemjual Reksadana
PERKEMBANGAN REKSADANA
• Jumlah Reksadana Syariah 5% dari
seluruh investasi reksadana nasional
dengan 50unit dan NAB Rp. 5,6 t
• Dengan tingkat pengembalian rata-rata
12-14% /tahun
• Macam RD
• 1. Pasar uang---inv pd efek utang krng 1th
• 2. Pendptn tetap---80% efek utang
• 3. Saham---80% efek ekuitas
• 4. Campuran
• Risiko RD
• 1. NAB
• 2. Likuiditas
• 3. Pasar
• 4. Politik dan ekonomi
• 5. Inflasi, nilai tukar, Spesifik
5. REKSADANA
DPS
INVESTOR MI (PRSHN) USER
Wakalah +Ijarah
Pendapatan stlh
dikurangi jasa mi dan
bank kustodian
mudaraba
Bank Kustodian
Perkembangan Instrumen Reksa Dana
Syariah di Indonesia*Andis Septyani dkk
22
Manajemen Investasi Syariah - UI
- EKS XVI
Perkembangan Instrumen Reksa Dana
Syariah di Indonesia* Andis Septyani dkk
23
Manajemen Investasi Syariah - UI
- EKS XVI
6.OBLIGASI SYARIAH
/SUKUK
• Secara umum, obligasi merupakan surat
utang perusahaan kepada investor dalam
rangka mendapatkan dana segar
• Obligasi syariah adalah surat berharga
dan merupakan surat penyertaan dana
• Pendapatan investor dalam Obligasi
Syariah melalui bagi hasil, margin atau
ijarah.
• Pihak-pihak yang terlibat dalam penerbitan
obligasi; 1. Emiten 2. Penjamin emisi efek
3. Wali amanat 4. Penanggung 5. Investor
6. Lembaga kliring 7. Bursa efek dan 8.
Profesi penunjang pasar modal
• 1-10 tahun SUN
• > 1 tahun--- spn
• Obligasi ---- jumlah besar
• Surat Utang ---- jumlah kecil
• Sukuk dapat dikonversi menjadi saham
karena penyertaan modal, sedangkan
obligasi tidak demikian karena merupakan
surat pengekuan utang
7. ZAKAT
• Zakat merupakan bentuk perubahan dari
tradisi upeti atau persembahan masy.
Arab sebelumnya. Kebiasaan tersebut
dianggap bertentangan ajaran Islam.
• Zakat menjadi pilar dalam ajaran Islam
dan termasuk dalam rukun Islam. Abu
Bakar memerangi orang yang tidak
membayar zakat karena dianggap tidak
menjalankan rukun Islam.
• Zakat dan ‘ushr merupakan sumber
pendapatan negara sejak era Rasulullah.
• Masa Abu Bakar dan Umar menempatkan
zakat sebagai sumber utama pendapatan
dan fiskal.
7. ZAKAT
• Zakat menjadi sumber pembangunan
negara sampai era Khulafaur Rasyidin.
Bagi non muslim dikenakan jizyah sebagai
pengganti zakat. Jizyah menempatkan
non muslim memiliki hak-hak sebagimana
umat Islam.
• Konsep zakat selalu berkembang
berkaitan dengan adanya konsep pajak,
Sebagian Ulama memperbolehkan bagi
penguasa muslim untuk menarik pajak jika
zakat tidak mencukupi kebutuhan dasar
dan pembangunan negara.
• Beberapa ulama membedakan posisi
zakat dengan posisi pajak dengan
beberapa alasan.
7. ZAKAT
• Zakat mrpkn kewajiban agama --- Pajak
merupakan kebijakan negara
• Dipwajibkan hanya umat Islam ---
dwajibkan kepada seluruh penduduk
• Prioritas alokasi untuk fakir miskin (8
asnaf) --- alokasi untuk orang kaya dan
miskin
• Kewajiban hanya didasarkan pada
kesadaran agama --- didukung oleh
undang-undang
• UU. No. 38 Tahun 1999 ttg Pengelolaan
Zakat diganti dg UU. No. 2011 Ttg
Pengelolaan Zakat
7. ZAKAT
• Dikembangkan zakat produktif---- masih
terjadi diskusi tentang dasar hukum
• Pasal 22 UU 23/2011:
• “Zakat yang dibayarkan oleh muzaki
kepada BAZNAS atau LAZ dikurangkan
dari penghasilan kena pajak.”
• Hal ini ditegaskan pula dalam ketentuan
perpajakan sejak adanya UU No. 17
Tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga
atas UU No. 7 Tahun 1983 tentang
Pajak Penghasilan,
7. ZAKAT
• yakni diatur dalam Pasal 4 ayat (3) huruf
a nomor 1 yang berbunyi:
• “Yang tidak termasuk sebagai Objek Pajak
adalah: bantuan sumbangan, termasuk
zakat yang diterima oleh badan amil zakat
atau lembaga amil zakat yang dibentuk
atau disahkan oleh Pemerintah dan para
penerima zakat yang berhak.” (Diana K,
hukumonline)
7. Zakat
• badan/Lembaga yang ditetapkan sebagai
penerima zakat atau sumbangan keagamaan
yang sifatnya wajib yang dapat dikurangkan dari
penghasilan bruto diatur dalam Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
15/PJ/2012 yang berlaku sejak tanggal 11
Juni 2012 yang sebelumnya diatur
dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No.
PER- 33/PJ/2011, yang di antaranya adalah:
Badan Amil Zakat Nasional, LAZ Dompet
Dhuafa Republika, LAZ Yayasan Rumah Zakat
Indonesia, Lembaga Sumbangan Agama Kristen
Indonesia (LEMSAKTI), dan Badan Dharma
Dana Nasional Yayasan Adikara Dharma
Parisad (BDDN YADP) - yang keseluruhannya
saat ini berjumlah 21 badan/lembaga.
8. WAKAF
• Menyerahkan sebagian harta hak milik
yang bersifat tahan lama kepada nazir
untuk kepentingan umum sesuai syariah.
• Wakaf telah menempati posisi yang
strategis dalam memajukan perekonomian
umat.
• Wakaf telah dikembangkan sejak era
Rasul, Khalifah berikutnya dan mencapai
puncak pada era Ottoman.
• Lembaga wakaf yang masih berperan saat
ini seperti al-Azhar, sedangkan di
Indonesia seperti UII, Gontor dan lembaga
lain.
8. WAKAF
• Berbagai bentuk wakaf dikembangkan
untuk menarik para dermawan muslim.
• Dikembangkan wakaf tunai dan wakaf
investsi. Wakaf tersebut diapresiasi
dengan baik karena tidak memerlukan
dana/harta wakaf yang besar.
• Fatwa MUI tahun 2002 ditindaklanjuti
dengan UU No. 41 Th. 2004 yang
menyebutkan bahwa wakaf juga benda
bergerak
9. PERBANKAN/ BPRS SYARIAH
• Masyarakat Arab pra Islam telah menjalankan
“praktek” perbankan secara sederhana. Tradisi
dagang ditunjang oleh perorangan yang memiliki
perekonomian yang memadai.
• Diskusi tentang perbankan Islam sejak tahun
1940-an baik di Timur Tengah maupun Asia.
• Mit Ghamr merupakan perbankan Islam modern
pertama yang didirikan pada tahun 1963 oleh
DR. Ahmad Najr. Pada tahun 1975, IDB berdiri
dan diikuti dengan lembaga keuangan lainnya.
Di Indonesia, Bank Muamalat merupakan bank
Islam pertama yang didirikan pada tahun 1992.
9. PERBANKAN/ BPRS SYARIAH
• Perbedaan operasional perbankan Islam dan
konvensional
• 1. Sistem operasional berdasar non bunga ---
operasional berdasar bunga
• 2. Dana masyarakat merupakan titipan yang dapat
dikelola dan tidak. --- dana masyarakat merupakan
simpanan yang dikompensasi dengan bunga.
• 3. Pembiayaan hanya pada investasi halal --- investasi
pada yang menguntungkan
• 4. Memiliki dewan pengawas syariah --- tidak ada dewan
pengawas syariah
• 5. Operasional lebih luas --- operasional pada simpanan
dan pinjaman.
10. PRODUK PERBANKAN
• Produk perbankan secara umum adalah:
penyaluran, penghimpunan dana dan jasa.
• Sumber dana perbankan Islam dari
masyarakat dapat dikelompokkan menjadi:
1. Wadiah (titipan), 2. Mudaraba (bagi
hasil). Wadiah terbagi menjadi yadu
dhomanah dan yadu amanah. Wadiah
biasanya untuk produk tabungan dan giro.
Mudaraba adalah mekanisme untuk
produk deposito. Mudaraba terdiri
mutlaqah dan muqayyada
10. PRODUK PERBANKAN
• Penyaluran Dana pada perbankan Islam
dapat berbentuk akad;
• 1 Jual beli --- murabaha, istisna, salam
dan BBA
• 2. Bagi Hasil --- mudaraba dan musyaraka
• 3. Sewa --- ijara dan ijara al-muntahiya bi
at-tamlik
Jasa dalam perbankan Islam: 1.
hiwalah,kafalah, rahn, qard al-hasan,
wakalah, sharf dan ijarah
11. BANK SENTRAL DAN IDB
• Setiap negara memiliki Bank Sentral sebagai
badan pengawas maupun kebijakan moneter
(peran salah satu atau keduanya)
• Perbankan memerlukan pengawasan karena
menguasai 93% sektor keuangan. Hal
tersebut berkaitan dengan fungsi intermediasi
dan berimplikasi pada penyediaan dana
investasi.
• Pengawasan Perbankan oleh BI secara
formal sejak berlaku UU No. 11 Tahun 1953
ttg BI. Pengawasan BI tersebut atas nama
Dewan Moneter.
• Peran BI mengalami perubahan strategis
melalui amndemen UU No. 10 Th. 1998
tentang Perbankan.
• Cakupan kebijakan pengaturan dan
pengawasan meliputi; perizinan, pengaturan,
pengawasan dan pemberian sanski
11. BANK SENTRAL DAN IDB
• IDB merupakan Bank Islam yang didirikan oleh negara-
negara OKI pada tahun 1975. Tujuan IDB; untuk
memupuk perkembangan ekonomi dan kemajuan sosial
dan kemajuan sosial negara anggota dan masyarakat
muslim lainnya.
• Fungsi IDB adalah ikut serta dalam dalam modal usaha
dan jasa konsultasi.
• Kebijakan alokasi dana:
1. Investasi proyek basil 40-45%
2. Partisipasi modal 30-40%
3. Sosial dan prasarana 20-25%
Kebijakan sektoral
1. Pertanian dan bidang terkait 30-40%
2. Industri dan bidang terkait 25-35%
3. Kebutuhan umum 10-15%
4. Transportasi dan Komunikasi 10-15%
5. Sektor Sosial 10-15%
6. Lain-lain 5-10%
12. BMT
• BMT merupakan lembaga keuangan mikro
sebagai upaya pemberdayaan pengusaha
mikro-kecil.
• BMT telah dirintis sejak tahun 1994, sampai saat
ini badan hukum BMT adalah Koperasi.
• Pertumbuhan BMT 30%-40% setiap tahunnya,
dengan FDR 100%
• Jumlah BMT cenderung meningkat dan sampai
th. 2010 mencapai 4000-an buah.
• Badan Hukum Koperasi memberikan dampak
yang harus disesuaikan dengan praktek
perkoperasian.
• Produk-produk BMT seperti perbankan tetapi
tidak boleh membuka giro.
• Keberadaan BMT sangat direspon oleh
masyarakat menengah ke bawah, tetapi masih
menghadapi berbagai kendala baik permodalan,
pemasaran maupun sumber daya.
• Faktor-faktor pendorong berkembangnya
BMT:
• A. Kesadaran masyarakat untuk
bertransaksi secara syariah b.
Kepercayaan yang meningkat c. Kinerja
yang baik d.pelatihan kinerja meningkat e.
Linkeage program perbankan
• Perbankan
• Produk Perbankan
• Jasa Perbankan
• Asuransi
• Pegadaian
• Saham
• Obligasi
• Reksadana
• Zakat, Wakaf
• BMT

More Related Content

What's hot

Lembaga Ekonomi Islam
Lembaga Ekonomi IslamLembaga Ekonomi Islam
Lembaga Ekonomi IslamAzzah Hani
 
6.lembaga keuangan dan perbankan syariah
6.lembaga keuangan dan perbankan syariah6.lembaga keuangan dan perbankan syariah
6.lembaga keuangan dan perbankan syariahSEPTIANA RAHAYUNINGTIAS
 
Lembaga Keuangan Syariah dan Transaksi Syariah (LKS & TS)
Lembaga Keuangan Syariah dan Transaksi Syariah (LKS & TS)Lembaga Keuangan Syariah dan Transaksi Syariah (LKS & TS)
Lembaga Keuangan Syariah dan Transaksi Syariah (LKS & TS)Masyfuana Basyaiban
 
Bab 2 Buku Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
Bab 2 Buku Bank dan Lembaga Keuangan SyariahBab 2 Buku Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
Bab 2 Buku Bank dan Lembaga Keuangan SyariahDiah Ayu Ningsih
 
baitul mal bil tamwil Baitul Mal biltamwil
baitul mal bil tamwil Baitul Mal biltamwilbaitul mal bil tamwil Baitul Mal biltamwil
baitul mal bil tamwil Baitul Mal biltamwilMahasiswa Kupu-kupu
 
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariahInstitusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariahmasids
 
Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Syariah
Kebijakan Moneter dalam Ekonomi SyariahKebijakan Moneter dalam Ekonomi Syariah
Kebijakan Moneter dalam Ekonomi SyariahAsikin Aja
 
Tugas perbankan syariah nuril ula fajriani 43213120280
Tugas perbankan syariah nuril ula fajriani 43213120280Tugas perbankan syariah nuril ula fajriani 43213120280
Tugas perbankan syariah nuril ula fajriani 43213120280Nuril Fajriani
 
Tugas perbankan syariah uts
Tugas perbankan syariah utsTugas perbankan syariah uts
Tugas perbankan syariah utsDevia13
 
Bab 2 perkembangan lembaga keuangan syariah
Bab 2 perkembangan lembaga keuangan syariahBab 2 perkembangan lembaga keuangan syariah
Bab 2 perkembangan lembaga keuangan syariahMega Sucia
 
Tugas Perbankan Syariah
Tugas Perbankan SyariahTugas Perbankan Syariah
Tugas Perbankan SyariahNina Haryati
 
Lembaga Perekonomian Islam
Lembaga Perekonomian IslamLembaga Perekonomian Islam
Lembaga Perekonomian IslamNeyna Fazadiq
 
Sejarah Bank Syariah
Sejarah Bank SyariahSejarah Bank Syariah
Sejarah Bank Syariahmadureh
 
Sejarah perbankan syariah
Sejarah perbankan syariahSejarah perbankan syariah
Sejarah perbankan syariahNisa Ell
 
Pasar modal konvensional dan syariah
Pasar modal konvensional dan syariahPasar modal konvensional dan syariah
Pasar modal konvensional dan syariahFebrie Dwi Cahya
 
Dewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas Syariah
Dewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas SyariahDewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas Syariah
Dewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas SyariahShela Natasha
 
Prinsip syari’ah pada pasar modal,pre
Prinsip syari’ah pada pasar modal,prePrinsip syari’ah pada pasar modal,pre
Prinsip syari’ah pada pasar modal,preAan Annisya
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahNeyna Fazadiq
 

What's hot (20)

Lembaga Ekonomi Islam
Lembaga Ekonomi IslamLembaga Ekonomi Islam
Lembaga Ekonomi Islam
 
6.lembaga keuangan dan perbankan syariah
6.lembaga keuangan dan perbankan syariah6.lembaga keuangan dan perbankan syariah
6.lembaga keuangan dan perbankan syariah
 
Lembaga Keuangan Syariah dan Transaksi Syariah (LKS & TS)
Lembaga Keuangan Syariah dan Transaksi Syariah (LKS & TS)Lembaga Keuangan Syariah dan Transaksi Syariah (LKS & TS)
Lembaga Keuangan Syariah dan Transaksi Syariah (LKS & TS)
 
Bab 2 Buku Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
Bab 2 Buku Bank dan Lembaga Keuangan SyariahBab 2 Buku Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
Bab 2 Buku Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
 
baitul mal bil tamwil Baitul Mal biltamwil
baitul mal bil tamwil Baitul Mal biltamwilbaitul mal bil tamwil Baitul Mal biltamwil
baitul mal bil tamwil Baitul Mal biltamwil
 
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariahInstitusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
 
Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Syariah
Kebijakan Moneter dalam Ekonomi SyariahKebijakan Moneter dalam Ekonomi Syariah
Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Syariah
 
TUGAS PRA UTS
TUGAS PRA UTSTUGAS PRA UTS
TUGAS PRA UTS
 
Tugas perbankan syariah nuril ula fajriani 43213120280
Tugas perbankan syariah nuril ula fajriani 43213120280Tugas perbankan syariah nuril ula fajriani 43213120280
Tugas perbankan syariah nuril ula fajriani 43213120280
 
Tugas perbankan syariah uts
Tugas perbankan syariah utsTugas perbankan syariah uts
Tugas perbankan syariah uts
 
Bab 2 perkembangan lembaga keuangan syariah
Bab 2 perkembangan lembaga keuangan syariahBab 2 perkembangan lembaga keuangan syariah
Bab 2 perkembangan lembaga keuangan syariah
 
Tugas Perbankan Syariah
Tugas Perbankan SyariahTugas Perbankan Syariah
Tugas Perbankan Syariah
 
Lembaga Perekonomian Islam
Lembaga Perekonomian IslamLembaga Perekonomian Islam
Lembaga Perekonomian Islam
 
Sejarah Bank Syariah
Sejarah Bank SyariahSejarah Bank Syariah
Sejarah Bank Syariah
 
Sejarah perbankan syariah
Sejarah perbankan syariahSejarah perbankan syariah
Sejarah perbankan syariah
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Pasar modal konvensional dan syariah
Pasar modal konvensional dan syariahPasar modal konvensional dan syariah
Pasar modal konvensional dan syariah
 
Dewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas Syariah
Dewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas SyariahDewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas Syariah
Dewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas Syariah
 
Prinsip syari’ah pada pasar modal,pre
Prinsip syari’ah pada pasar modal,prePrinsip syari’ah pada pasar modal,pre
Prinsip syari’ah pada pasar modal,pre
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah
 

Viewers also liked

Bahan Diskusi Mata Kuliah Lembaga Keuangan Islam
Bahan Diskusi Mata Kuliah Lembaga Keuangan IslamBahan Diskusi Mata Kuliah Lembaga Keuangan Islam
Bahan Diskusi Mata Kuliah Lembaga Keuangan IslamSita Nurhalimah
 
Ruang lingkup lembaga keuangan
Ruang lingkup lembaga keuanganRuang lingkup lembaga keuangan
Ruang lingkup lembaga keuanganMastrynie Then
 
02 ppt ahmad junaedi acara kjks bogor 30 sept 2013
02 ppt ahmad junaedi acara kjks bogor 30 sept 201302 ppt ahmad junaedi acara kjks bogor 30 sept 2013
02 ppt ahmad junaedi acara kjks bogor 30 sept 2013Pristiyanto SS
 
Perbadaan bank konvensional dan bank syariah
Perbadaan bank konvensional dan bank syariahPerbadaan bank konvensional dan bank syariah
Perbadaan bank konvensional dan bank syariahIwanTaufik Hidayat
 
Koperasi laporan pengawas_thn_buku2012
Koperasi laporan pengawas_thn_buku2012Koperasi laporan pengawas_thn_buku2012
Koperasi laporan pengawas_thn_buku2012Farhan Jak
 
laporan keuangan
laporan keuanganlaporan keuangan
laporan keuanganbank bjb
 
Laporan dewan pengawas syariah
Laporan dewan pengawas syariahLaporan dewan pengawas syariah
Laporan dewan pengawas syariahPurba Jati
 

Viewers also liked (9)

Bahan Diskusi Mata Kuliah Lembaga Keuangan Islam
Bahan Diskusi Mata Kuliah Lembaga Keuangan IslamBahan Diskusi Mata Kuliah Lembaga Keuangan Islam
Bahan Diskusi Mata Kuliah Lembaga Keuangan Islam
 
Ruang lingkup lembaga keuangan
Ruang lingkup lembaga keuanganRuang lingkup lembaga keuangan
Ruang lingkup lembaga keuangan
 
02 ppt ahmad junaedi acara kjks bogor 30 sept 2013
02 ppt ahmad junaedi acara kjks bogor 30 sept 201302 ppt ahmad junaedi acara kjks bogor 30 sept 2013
02 ppt ahmad junaedi acara kjks bogor 30 sept 2013
 
Pertemuan 9
Pertemuan 9Pertemuan 9
Pertemuan 9
 
Perbadaan bank konvensional dan bank syariah
Perbadaan bank konvensional dan bank syariahPerbadaan bank konvensional dan bank syariah
Perbadaan bank konvensional dan bank syariah
 
Koperasi laporan pengawas_thn_buku2012
Koperasi laporan pengawas_thn_buku2012Koperasi laporan pengawas_thn_buku2012
Koperasi laporan pengawas_thn_buku2012
 
laporan keuangan
laporan keuanganlaporan keuangan
laporan keuangan
 
Lembaga Keuangan Islam di Indonesia
Lembaga Keuangan Islam di IndonesiaLembaga Keuangan Islam di Indonesia
Lembaga Keuangan Islam di Indonesia
 
Laporan dewan pengawas syariah
Laporan dewan pengawas syariahLaporan dewan pengawas syariah
Laporan dewan pengawas syariah
 

Similar to Lembaga Keuangan dan Perbankan Syariah

Makalah Lembaga Ekonomi Keuangan Syariah
Makalah Lembaga Ekonomi Keuangan SyariahMakalah Lembaga Ekonomi Keuangan Syariah
Makalah Lembaga Ekonomi Keuangan SyariahFahmy Metala
 
Study case- Adakah ASB patuh syariah?
Study case- Adakah ASB patuh syariah?Study case- Adakah ASB patuh syariah?
Study case- Adakah ASB patuh syariah?Che Maisarah
 
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13Trie Nakita Sabrina
 
Perkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata Syariah
Perkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata SyariahPerkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata Syariah
Perkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata Syariahmenanti_senja
 
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...Leonardus Transetio
 
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...Leonardus Transetio
 
PPT Tujuan dan Prinsip Bisnis Syariah.ppt
PPT Tujuan dan Prinsip Bisnis Syariah.pptPPT Tujuan dan Prinsip Bisnis Syariah.ppt
PPT Tujuan dan Prinsip Bisnis Syariah.pptAntonSumartono1
 
12 BISNIS SYARIAH.pptx
12 BISNIS SYARIAH.pptx12 BISNIS SYARIAH.pptx
12 BISNIS SYARIAH.pptxarif218281
 
AKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslim
AKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslimAKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslim
AKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslimrimanurmalasarispd
 
GPI (jual beli saham)
GPI (jual beli saham)GPI (jual beli saham)
GPI (jual beli saham)FareezHakimi
 
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam Bisnis
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam BisnisMengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam Bisnis
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam BisnisSetiono Winardi
 
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islam
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islamInvestasi dan pasar modal dalam perspektif islam
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islamYusuf Darismah
 
Perbedaan ekonomi islam dan ekonomi pertemuan ke 2
Perbedaan ekonomi islam dan ekonomi pertemuan ke 2Perbedaan ekonomi islam dan ekonomi pertemuan ke 2
Perbedaan ekonomi islam dan ekonomi pertemuan ke 2Hamdani Rizal
 
Sejarah, asas, dan tujuan kelompok 1
Sejarah, asas, dan tujuan kelompok 1Sejarah, asas, dan tujuan kelompok 1
Sejarah, asas, dan tujuan kelompok 1dewirahmasafitri
 
Tugas Perbankan Syariah - Dosen Shinta Melzatia
Tugas Perbankan Syariah  - Dosen Shinta MelzatiaTugas Perbankan Syariah  - Dosen Shinta Melzatia
Tugas Perbankan Syariah - Dosen Shinta MelzatiaLysialim
 
Ayat-ayat tentang Tabungan dan Investasi dalam Al-Quran - Marsal Shibgaturrac...
Ayat-ayat tentang Tabungan dan Investasi dalam Al-Quran - Marsal Shibgaturrac...Ayat-ayat tentang Tabungan dan Investasi dalam Al-Quran - Marsal Shibgaturrac...
Ayat-ayat tentang Tabungan dan Investasi dalam Al-Quran - Marsal Shibgaturrac...Hjaturr
 

Similar to Lembaga Keuangan dan Perbankan Syariah (20)

Pasar Uang dan Pasar Modal Syariah
Pasar Uang dan Pasar Modal SyariahPasar Uang dan Pasar Modal Syariah
Pasar Uang dan Pasar Modal Syariah
 
Makalah Lembaga Ekonomi Keuangan Syariah
Makalah Lembaga Ekonomi Keuangan SyariahMakalah Lembaga Ekonomi Keuangan Syariah
Makalah Lembaga Ekonomi Keuangan Syariah
 
Study case- Adakah ASB patuh syariah?
Study case- Adakah ASB patuh syariah?Study case- Adakah ASB patuh syariah?
Study case- Adakah ASB patuh syariah?
 
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13
 
Perkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata Syariah
Perkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata SyariahPerkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata Syariah
Perkembangan Bisnis Syariah ke Depan dan Prospek wisata Syariah
 
Institusi ekonomi
Institusi ekonomiInstitusi ekonomi
Institusi ekonomi
 
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
 
Moralitas dalam ekonomi
Moralitas dalam ekonomiMoralitas dalam ekonomi
Moralitas dalam ekonomi
 
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
 
Ekonomi islam
Ekonomi islamEkonomi islam
Ekonomi islam
 
PPT Tujuan dan Prinsip Bisnis Syariah.ppt
PPT Tujuan dan Prinsip Bisnis Syariah.pptPPT Tujuan dan Prinsip Bisnis Syariah.ppt
PPT Tujuan dan Prinsip Bisnis Syariah.ppt
 
12 BISNIS SYARIAH.pptx
12 BISNIS SYARIAH.pptx12 BISNIS SYARIAH.pptx
12 BISNIS SYARIAH.pptx
 
AKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslim
AKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslimAKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslim
AKHLAK_DALAM_BERBISNIS dalam islam atau muslim
 
GPI (jual beli saham)
GPI (jual beli saham)GPI (jual beli saham)
GPI (jual beli saham)
 
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam Bisnis
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam BisnisMengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam Bisnis
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam Bisnis
 
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islam
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islamInvestasi dan pasar modal dalam perspektif islam
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islam
 
Perbedaan ekonomi islam dan ekonomi pertemuan ke 2
Perbedaan ekonomi islam dan ekonomi pertemuan ke 2Perbedaan ekonomi islam dan ekonomi pertemuan ke 2
Perbedaan ekonomi islam dan ekonomi pertemuan ke 2
 
Sejarah, asas, dan tujuan kelompok 1
Sejarah, asas, dan tujuan kelompok 1Sejarah, asas, dan tujuan kelompok 1
Sejarah, asas, dan tujuan kelompok 1
 
Tugas Perbankan Syariah - Dosen Shinta Melzatia
Tugas Perbankan Syariah  - Dosen Shinta MelzatiaTugas Perbankan Syariah  - Dosen Shinta Melzatia
Tugas Perbankan Syariah - Dosen Shinta Melzatia
 
Ayat-ayat tentang Tabungan dan Investasi dalam Al-Quran - Marsal Shibgaturrac...
Ayat-ayat tentang Tabungan dan Investasi dalam Al-Quran - Marsal Shibgaturrac...Ayat-ayat tentang Tabungan dan Investasi dalam Al-Quran - Marsal Shibgaturrac...
Ayat-ayat tentang Tabungan dan Investasi dalam Al-Quran - Marsal Shibgaturrac...
 

More from Dwi Wahyu

Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1Dwi Wahyu
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisDwi Wahyu
 

More from Dwi Wahyu (20)

Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
 

Recently uploaded

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

Lembaga Keuangan dan Perbankan Syariah

  • 1. LEMBAGA KEUANGAN DAN PERBANKAN ISLAM Syafiq M. Hanafi
  • 2. Prinsip Dasar Operasional Lembaga Keuangan Islam Tujuan Sistem Ekonomi Dalam Islam a. Aktifitas ekonomi yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam Imam al-Ghazzali merumuskan dalam lima prinsip syariah (maqasidu asy-syariah) yaitu, memlihara 1. agama, 2.jiwa 3. akal 4. keturunan dan 5. Harta. Konsep tersebut dibahas lebih lanjut oleh al-Juwaini dan as-Syatibi. Ibn Qayyim menekankan bahwa syariah adalah kearifan dan kemakmuran manusia baik di dunia maupun di akhirat. Konsep dasar tersebut menjadi pijakan bahwa seorang muslim dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup di dunia dan di akhirat. Bekerja merupakan bagian dari ibadah dan manusia akn dinilai melalui kerja-kerja kemanusiaannya (QS. 53;39). Ulama Fikih telah merumuskan prinsip-prinsip untuk melaksanakan aktifitas ekonomi sesuai dengan ajaran Islam. Prinsip tersebut terangkum dalam prinsip muamalat, antara lain; 1. Prinsip kehalalan 2. Kerelaan 3. Keadilan 4. Kemanfaatan dan 5. Non riba b. Persaudaraan Universal dan Keadilan Manusia mempunyai kedudukan yang sama di hadapan Allah kecuali taqwa, tidak ada perbedaan ras, warna kulit, status sosial dll (QS. 49:13). Konsep persaudaraan tersebut menajdi dasar untuk saling kerja sama, tolong menolong dalam bidang ekonomi. Keadilan dalam Islam diimplemetasikan pada; 1, keadilan sosial 2, keadilan ekonomi
  • 3. Prinsip Dasar Operasional Lembaga Keuangan Islam c. Pemerataan pendapatan Semangat persaudaraan, keadilan sosial-ekonomi menempatkan individu dalam Islam dijamin untuk memperoleh pendapatan untuk hidup. Umar sangat memperhatikan kebutuhan hidup umatnya dengan membagikan tanah maupun harta untuk kehidupan warganya. d. Kebebasan individu untuk kesejahteraan sosial Manusia dilahirkan dalam kondisi bebas sehingga berhak untuk menentukan kehidupan dan keputusan ekonomi. Batasan yang perlu diperhatikan adalah batasan agama, kepentingan masyarakat dan kpentingan individu lainnya. • Konsep dasar ajaran Islam dalam aktifitas perekonomian berimplikasi pada prinsip dasar dalam perusahaan. • Tujuan perusahaan menjadi bahan diskusi setelah munculnya konsep CSR. Sampai tahun 1970, isu kemakmuran pemegang saham adalah tujuan perusahaan. Freidman (1960; 1970) menyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah maksimalisasi keuntungan, dengan keuntungan perusahaan dapat melakukan berbagai tujuan.
  • 4. Prinsip Dasar Operasional Lembaga Keuangan Islam • Konsep Dasar Lembaga Keuangan Islam • 1. Prinsip kehalalan • 2. Kerelaan • 3. Keadilan • 4. Kemanfaatan • 5. Non riba (non bunga) • 6.Kerja sama
  • 5. 2. Asuransi • Tradisi Arab: Faktor kesukuan merupakan tradisi yang kuat dalam msyarakat Arab. Kehidupan individu sangat bergantung terhadap keberadaan suku. Segala sesuatu yang dilakukan atas nama suku menjadi tanggung jawab seluruh anggota, seperti pembunuhan. Denda atas pembunuhan harus ditanggung oleh seluruh anggota suku (takaful). • Asuransi yang dikenal saat ini muncul pertama pada abad II di Romawi dan abad XIV di Eropa. Asuransi modern pertama muncul kali di Inggris th. 1680 • Unsur-unsur Asuransi (konvesional) ; 1. risiko (bahaya) 2. premi dan 3. uang ganti rugi
  • 6. 2. Asuransi • Prinsip Asuransi Syariah; 1. Sesama muslim saling menanggung 2. Sesama muslim saling bekerja sama 3. Sesama muslim saling melindungi • Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvnsl 1. Lembaga --- DPS 2. Bunga ------ Mudaraba 3. Dana Hangus (jual beli) --- Takaful 4. Investasi umum --- invsts berdasar syariah 5. Premi mjd mlk prshn --- premi ttp mlk nasabah
  • 7. 2. Asuransi 6. Keuntungan mjd milik perusahaan--- keuntungan dibagi sesuai proporsi 7. Pembayaran klaim dari perusahaan --- pembayaran klaim dari dana perusahaan dan tabarru’ • Produk asuransi terbagi menjadi; • 1. Tabungan • 2. Non Tabungan • Problem yang muncul dalam asuransi adl: 1. Moral Hazard dan 2. Risk Averse
  • 8. 3. PEGADAIAN (rahn) • Pegadaian mempunyai sejarah di kalangan muslim sejak periode pertama. (QS.2;283), Nabi pernah menggadaikan baju besi kepada orang Yahudi (Bukhari-Muslim). • Terdapat perbedaan antara praktek pegadaian dalam fiqh dengan lembaga pegadaian syariah. • Perum Pegadaian merupakan lembaga pegadaian tunggal di Indonesia. • Menahan harta yang diserahkan sebagai jaminan dan dapat diambil kembali sebagai tebusan.
  • 9. 3. PEGADAIAN (rahn) • Pegadaian dlm Fiqh dan Lembaga Pegadaian Syariah • benda tetap dan bergerak--- benda tetap • Boleh/tdk boleh memanfaatkan barang gadai --- tidak boleh memanfaatkan • Dapat dilakukan siapapun --- hanya oleh lembaga resmi. • Akad Rahn --- akad rahn dan ijarah
  • 10. 3. PEGADAIAN (rahn) Perbedaan Pegadaian Konvensional dan Syariah. • Konv. Sewa modal berdasar uang pinjaman --- berdasar taksiran • Pendapatan dari bunga --- dari jasa sewa tempat • Uang kelebihan lelang menjadi milik perusahaan --- diserahkan lazis • Menggunakan satu perjanjian --- menggunakan akad rahn dan ijarah
  • 11. 4.PASAR MODAL (SAHAM) • Investasi secara umum terbagi menjadi ethical investment dan non ethical investment. • Ethical investment dapat didasarkan pada ajaran agama, idiologi tertentu, nilai-nilai tertentu dll/. • Saham syariah merupakan bagian dari ethical investment. • EI dalam Islam telah dikenal sejak adanya pelarangan untuk melakukan aktifitas bisnis yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam
  • 12. 4.PASAR MODAL (SAHAM) • Adapun pendapatnya Wahbah al Zuhaili dalam al Fiqh al Islami wa adillatuhu juz 3/1841 dinyatakan bahwa: • “bermuamalah dengan (melakukan kegiatan transaksi atas) saham hukumnya boleh, karena pemilik saham adalah mitra dalam perseroan sesuai dengan saham yang dimilikinya.” • Pendapat ulama yang memperbolehkan jual beli saham serta pengalihan kepemilikan porsi suatu surat berharga berdasar pada ketentuan bahwa selama semua itu disepakati dan diizinkan oleh pemilik porsi lain dari suatu surat berharga (bi idzni syarikihi). Keputusan Muktamar ke-7 Majma’ Fiqh Islami tahun 1992 di Jeddah pun menyatakan bahwa boleh menjual atau menjaminkan saham dengan tetap memperhatikan peraturan yang berlaku pada perseroan. • Saham syariah menghindari: • usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan terlarang • usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional • usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram • usaha yang memproduksi, mendistribusi dan atau menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat.
  • 13. 4.PASAR MODAL (SAHAM) Pendapat Ibn Taimiyah: “ Dan jika dalam hartanya bercampur antara yang halal dan yang haram, maka harta yang haram tidak membuat harta yang halal tersebut menjadi haram, tetapi boleh baginya untuk mengambil sebesar harta yang halal… begitu juga orang yang hartanya bercampur antara yang halal dan yang haram, maka yang dia keluarkan adalah sebesar harta yang haram, sedang sisanya adalah halal baginya…” Al-Majma al Fiqh al Islami di Jeddah: “hukum asal ikut serta menanam saham dalam perusahaan yang terkadang bermuamalah dengan hal haram seperti riba dan lainnya walaupun aktifitas pokoknya dibolehkan adalah haram” Ijtihad beberapa ulam, seperti Dr Hussayn Shihatah “ Boleh bertransaksi dalam saham perusahaan jika mayoritas hartanya halal dan aktifitasnya halal, walaupun yg lebih hati-hati adalah menjauhkan diri darinya. Bagi mereka yg ikut serta pada prshan tersebut dalam membeli sahamnya harus dengan tujuan utk mengubahnya ke arah halal murni dgn keikutsertaannya dalam operasional perusahaan. Ia harus mengeluarkan dari keuntungan yg diperoleh tersebut utk kemaslahatan umum sesuai dgn kadar haramnya, dan tidak dgn niat sedekah”
  • 14. 4.PASAR MODAL (SAHAM) • Di Barat, EI dikenal sejak pada awal abad 16/17 ketika sekte Quakers menolak berbisnis yang berkaitan dengan perbudakan. • Kriteria saham syariah; • 1. Obyek halal • 2. Rasio hutang dengan total equitas maksimal 0.82 • 3. Pendapatan bunga maksimal 10 %
  • 15. 4.PASAR MODAL (SAHAM) • Kriteria JII ; 1. Usaha halal dan tercatat lebih dari 3 bulan (kecuali masuk dalam 10 besar dalam kapitalisasi) 2. Memilih 60 saham berdasar kapitalisasi selama satu tahun terakhir 3. memilih 30 saham paling likuid pada satu tahun terakhir. 4. Melakukan evaluasi setiap enam bulan • McKenzi (1997) membagi dua perusahaan EI, 1. Perusahaan didirkan dengan tujuan EI 2. EI sebagai strategi bisnis
  • 16. 4. PASAR MODAL (SAHAM) • Di Indonesia, saham syariah menggunakan strategi pasif. • Praktek pasar modal syariah masih sulit diterapkan karena belum dapat menghilangkan hal-hal yang berkaitan dengan gharar, maysir. • Investor lebih menekankan investasi jangka pendek dengan mengharapkan capital gain dibanding dividen • Tidak ada perdagangan terbuka tetapi melalui waiting list
  • 17. 4. PASAR MODAL (SAHAM) • Kriteria kuantitatif pada saham syariah masih memberikan toleransi, seperti rasio hutang, pendapatan dari bunga. • Mekanisme perdagangan saham syariah masih identik dengan saham biasa - Jual beli saham untuk capital gain (spekulan) bukan dividen (investor) - Mekanisme pasar bukan pada aset riil perusahaan
  • 18. 4. PASAR MODAL (SAHAM) • Menurut penelitian Departemen keuangan yang bekerjasama dengan Bapepam (2005) , ada beberapa hal yang menjadi faktor penyebab lambatnya perkembangan pasar modal syariah, diantaranya adalah : • 1. Tingkat pengetahuan dan pemahaman tentang pasar modal syariah ; • 2. Ketersediaan informasi tentang pasar modal syariah ; • 3. Minat pemodal atas efek syariah ; • 4. Kerangka peraturan tentang penerbitan efek syariah ; • 5. Pola pengawasan (dari sisi syariah) oleh lembaga terkait ; • 6. Pra-proses (persiapan) penerbitan Efek syariah ; • 7. Kelembagaan atau Institusi yang mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal syariah di Indonesia ;
  • 19. 5. REKSADANA • Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995, pasal 1 ayat 27, reksa dana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manager investasi yang telah mendapat izin dari Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal). Portofolio investasi dari reksa dana dapat terdiri dari berbagai macam instrumen surat berharga seperti saham, obligasi, instrumen pasar uang, atau campuran dari instrumen-instrumen di atas. • Bank Kustodian mrp wakil investor untuk penyimpanan dana (Bukopin, HSBC, Deutsche Bank, CIMB Niaga, Stanchart) • Bank Agen Pemjual Reksadana
  • 20. PERKEMBANGAN REKSADANA • Jumlah Reksadana Syariah 5% dari seluruh investasi reksadana nasional dengan 50unit dan NAB Rp. 5,6 t • Dengan tingkat pengembalian rata-rata 12-14% /tahun • Macam RD • 1. Pasar uang---inv pd efek utang krng 1th • 2. Pendptn tetap---80% efek utang • 3. Saham---80% efek ekuitas • 4. Campuran • Risiko RD • 1. NAB • 2. Likuiditas • 3. Pasar • 4. Politik dan ekonomi • 5. Inflasi, nilai tukar, Spesifik
  • 21. 5. REKSADANA DPS INVESTOR MI (PRSHN) USER Wakalah +Ijarah Pendapatan stlh dikurangi jasa mi dan bank kustodian mudaraba Bank Kustodian
  • 22. Perkembangan Instrumen Reksa Dana Syariah di Indonesia*Andis Septyani dkk 22 Manajemen Investasi Syariah - UI - EKS XVI
  • 23. Perkembangan Instrumen Reksa Dana Syariah di Indonesia* Andis Septyani dkk 23 Manajemen Investasi Syariah - UI - EKS XVI
  • 24. 6.OBLIGASI SYARIAH /SUKUK • Secara umum, obligasi merupakan surat utang perusahaan kepada investor dalam rangka mendapatkan dana segar • Obligasi syariah adalah surat berharga dan merupakan surat penyertaan dana • Pendapatan investor dalam Obligasi Syariah melalui bagi hasil, margin atau ijarah. • Pihak-pihak yang terlibat dalam penerbitan obligasi; 1. Emiten 2. Penjamin emisi efek 3. Wali amanat 4. Penanggung 5. Investor 6. Lembaga kliring 7. Bursa efek dan 8. Profesi penunjang pasar modal
  • 25. • 1-10 tahun SUN • > 1 tahun--- spn • Obligasi ---- jumlah besar • Surat Utang ---- jumlah kecil • Sukuk dapat dikonversi menjadi saham karena penyertaan modal, sedangkan obligasi tidak demikian karena merupakan surat pengekuan utang
  • 26. 7. ZAKAT • Zakat merupakan bentuk perubahan dari tradisi upeti atau persembahan masy. Arab sebelumnya. Kebiasaan tersebut dianggap bertentangan ajaran Islam. • Zakat menjadi pilar dalam ajaran Islam dan termasuk dalam rukun Islam. Abu Bakar memerangi orang yang tidak membayar zakat karena dianggap tidak menjalankan rukun Islam. • Zakat dan ‘ushr merupakan sumber pendapatan negara sejak era Rasulullah. • Masa Abu Bakar dan Umar menempatkan zakat sebagai sumber utama pendapatan dan fiskal.
  • 27. 7. ZAKAT • Zakat menjadi sumber pembangunan negara sampai era Khulafaur Rasyidin. Bagi non muslim dikenakan jizyah sebagai pengganti zakat. Jizyah menempatkan non muslim memiliki hak-hak sebagimana umat Islam. • Konsep zakat selalu berkembang berkaitan dengan adanya konsep pajak, Sebagian Ulama memperbolehkan bagi penguasa muslim untuk menarik pajak jika zakat tidak mencukupi kebutuhan dasar dan pembangunan negara. • Beberapa ulama membedakan posisi zakat dengan posisi pajak dengan beberapa alasan.
  • 28. 7. ZAKAT • Zakat mrpkn kewajiban agama --- Pajak merupakan kebijakan negara • Dipwajibkan hanya umat Islam --- dwajibkan kepada seluruh penduduk • Prioritas alokasi untuk fakir miskin (8 asnaf) --- alokasi untuk orang kaya dan miskin • Kewajiban hanya didasarkan pada kesadaran agama --- didukung oleh undang-undang • UU. No. 38 Tahun 1999 ttg Pengelolaan Zakat diganti dg UU. No. 2011 Ttg Pengelolaan Zakat
  • 29. 7. ZAKAT • Dikembangkan zakat produktif---- masih terjadi diskusi tentang dasar hukum • Pasal 22 UU 23/2011: • “Zakat yang dibayarkan oleh muzaki kepada BAZNAS atau LAZ dikurangkan dari penghasilan kena pajak.” • Hal ini ditegaskan pula dalam ketentuan perpajakan sejak adanya UU No. 17 Tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga atas UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan,
  • 30. 7. ZAKAT • yakni diatur dalam Pasal 4 ayat (3) huruf a nomor 1 yang berbunyi: • “Yang tidak termasuk sebagai Objek Pajak adalah: bantuan sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah dan para penerima zakat yang berhak.” (Diana K, hukumonline)
  • 31. 7. Zakat • badan/Lembaga yang ditetapkan sebagai penerima zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 15/PJ/2012 yang berlaku sejak tanggal 11 Juni 2012 yang sebelumnya diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER- 33/PJ/2011, yang di antaranya adalah: Badan Amil Zakat Nasional, LAZ Dompet Dhuafa Republika, LAZ Yayasan Rumah Zakat Indonesia, Lembaga Sumbangan Agama Kristen Indonesia (LEMSAKTI), dan Badan Dharma Dana Nasional Yayasan Adikara Dharma Parisad (BDDN YADP) - yang keseluruhannya saat ini berjumlah 21 badan/lembaga.
  • 32. 8. WAKAF • Menyerahkan sebagian harta hak milik yang bersifat tahan lama kepada nazir untuk kepentingan umum sesuai syariah. • Wakaf telah menempati posisi yang strategis dalam memajukan perekonomian umat. • Wakaf telah dikembangkan sejak era Rasul, Khalifah berikutnya dan mencapai puncak pada era Ottoman. • Lembaga wakaf yang masih berperan saat ini seperti al-Azhar, sedangkan di Indonesia seperti UII, Gontor dan lembaga lain.
  • 33. 8. WAKAF • Berbagai bentuk wakaf dikembangkan untuk menarik para dermawan muslim. • Dikembangkan wakaf tunai dan wakaf investsi. Wakaf tersebut diapresiasi dengan baik karena tidak memerlukan dana/harta wakaf yang besar. • Fatwa MUI tahun 2002 ditindaklanjuti dengan UU No. 41 Th. 2004 yang menyebutkan bahwa wakaf juga benda bergerak
  • 34. 9. PERBANKAN/ BPRS SYARIAH • Masyarakat Arab pra Islam telah menjalankan “praktek” perbankan secara sederhana. Tradisi dagang ditunjang oleh perorangan yang memiliki perekonomian yang memadai. • Diskusi tentang perbankan Islam sejak tahun 1940-an baik di Timur Tengah maupun Asia. • Mit Ghamr merupakan perbankan Islam modern pertama yang didirikan pada tahun 1963 oleh DR. Ahmad Najr. Pada tahun 1975, IDB berdiri dan diikuti dengan lembaga keuangan lainnya. Di Indonesia, Bank Muamalat merupakan bank Islam pertama yang didirikan pada tahun 1992.
  • 35. 9. PERBANKAN/ BPRS SYARIAH • Perbedaan operasional perbankan Islam dan konvensional • 1. Sistem operasional berdasar non bunga --- operasional berdasar bunga • 2. Dana masyarakat merupakan titipan yang dapat dikelola dan tidak. --- dana masyarakat merupakan simpanan yang dikompensasi dengan bunga. • 3. Pembiayaan hanya pada investasi halal --- investasi pada yang menguntungkan • 4. Memiliki dewan pengawas syariah --- tidak ada dewan pengawas syariah • 5. Operasional lebih luas --- operasional pada simpanan dan pinjaman.
  • 36. 10. PRODUK PERBANKAN • Produk perbankan secara umum adalah: penyaluran, penghimpunan dana dan jasa. • Sumber dana perbankan Islam dari masyarakat dapat dikelompokkan menjadi: 1. Wadiah (titipan), 2. Mudaraba (bagi hasil). Wadiah terbagi menjadi yadu dhomanah dan yadu amanah. Wadiah biasanya untuk produk tabungan dan giro. Mudaraba adalah mekanisme untuk produk deposito. Mudaraba terdiri mutlaqah dan muqayyada
  • 37. 10. PRODUK PERBANKAN • Penyaluran Dana pada perbankan Islam dapat berbentuk akad; • 1 Jual beli --- murabaha, istisna, salam dan BBA • 2. Bagi Hasil --- mudaraba dan musyaraka • 3. Sewa --- ijara dan ijara al-muntahiya bi at-tamlik Jasa dalam perbankan Islam: 1. hiwalah,kafalah, rahn, qard al-hasan, wakalah, sharf dan ijarah
  • 38. 11. BANK SENTRAL DAN IDB • Setiap negara memiliki Bank Sentral sebagai badan pengawas maupun kebijakan moneter (peran salah satu atau keduanya) • Perbankan memerlukan pengawasan karena menguasai 93% sektor keuangan. Hal tersebut berkaitan dengan fungsi intermediasi dan berimplikasi pada penyediaan dana investasi. • Pengawasan Perbankan oleh BI secara formal sejak berlaku UU No. 11 Tahun 1953 ttg BI. Pengawasan BI tersebut atas nama Dewan Moneter. • Peran BI mengalami perubahan strategis melalui amndemen UU No. 10 Th. 1998 tentang Perbankan. • Cakupan kebijakan pengaturan dan pengawasan meliputi; perizinan, pengaturan, pengawasan dan pemberian sanski
  • 39. 11. BANK SENTRAL DAN IDB • IDB merupakan Bank Islam yang didirikan oleh negara- negara OKI pada tahun 1975. Tujuan IDB; untuk memupuk perkembangan ekonomi dan kemajuan sosial dan kemajuan sosial negara anggota dan masyarakat muslim lainnya. • Fungsi IDB adalah ikut serta dalam dalam modal usaha dan jasa konsultasi. • Kebijakan alokasi dana: 1. Investasi proyek basil 40-45% 2. Partisipasi modal 30-40% 3. Sosial dan prasarana 20-25% Kebijakan sektoral 1. Pertanian dan bidang terkait 30-40% 2. Industri dan bidang terkait 25-35% 3. Kebutuhan umum 10-15% 4. Transportasi dan Komunikasi 10-15% 5. Sektor Sosial 10-15% 6. Lain-lain 5-10%
  • 40. 12. BMT • BMT merupakan lembaga keuangan mikro sebagai upaya pemberdayaan pengusaha mikro-kecil. • BMT telah dirintis sejak tahun 1994, sampai saat ini badan hukum BMT adalah Koperasi. • Pertumbuhan BMT 30%-40% setiap tahunnya, dengan FDR 100% • Jumlah BMT cenderung meningkat dan sampai th. 2010 mencapai 4000-an buah. • Badan Hukum Koperasi memberikan dampak yang harus disesuaikan dengan praktek perkoperasian. • Produk-produk BMT seperti perbankan tetapi tidak boleh membuka giro. • Keberadaan BMT sangat direspon oleh masyarakat menengah ke bawah, tetapi masih menghadapi berbagai kendala baik permodalan, pemasaran maupun sumber daya.
  • 41. • Faktor-faktor pendorong berkembangnya BMT: • A. Kesadaran masyarakat untuk bertransaksi secara syariah b. Kepercayaan yang meningkat c. Kinerja yang baik d.pelatihan kinerja meningkat e. Linkeage program perbankan
  • 42. • Perbankan • Produk Perbankan • Jasa Perbankan • Asuransi • Pegadaian • Saham • Obligasi • Reksadana • Zakat, Wakaf • BMT