SlideShare a Scribd company logo
1 of 138
LEMBAGA PEREKONOMIAN
ISLAM
Prof. Dr. MUHAMMAD, M.Ag.
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Yogyakarta
Pascasarjana MSI UII Yogyakarta
Program Doktor Ekonomi Islam UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
MUHAMMAD, Lahir di Pati, 10 April 1966;
Sarjana (Drs.) Pendidikan (S-1) diraih di IKIP Yogyakarta,
Master Ekonomi Islam (M.Ag) diraih di Magister Studi Islam (S-2)
UII.
Doktor (DR.) Manajemen Keuangan Islam (S-3) diraih di UII
Tinggal di Perum Tamansiswa Indah Blok E-16 Yogyakarta
HP. 08121558716, Telp. rumah 0274-382839,
e-mail: aisar_ma@telkom.net
Kantor:
1. STEI Jl. Sokonandi No. 11 Yogyakarta, Telp.
2. PT. BPR Syari’ah Dana Hidayatullah. Jl. Ngasem 52
Yogyakarta
Pengalaman pekerjaan struktural : (1) sebagai manajer akademik Syari’ah Banking
Institut [1996 – 1997]; (2) Kepala Biro Akademik MM Mitra Indonesia [1996 –
1997]; (3) Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Yogyakarta [1997 – 2001]; (4)
Direktur Pusat Studi Ekonomi Islam – STEI Yogyakarta (2001-2006); (5) Wakil
Ketua BASYARNAS WIL DIY; (6) Ketua Majelis Ulama Indonesia Kec.
Mergangsan Yogyakarta
Pengalaman sebagai dosen :
(1) Dosen tetap Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Yogyakarta [1997 – sekarang]
(2) Dosen Luar Biasa pada perguruan tinggi : (a) STAIN Surakarta; (b) Fakultas
Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta; (c) Fakultas Ilmu Agama Islam – UII;
(d) Fakultas Agama Islam – UMY; (e) STAIN Salatiga; (f) Fakultas Hukum UII
[Program Internasional]; (g) Fakultas Ekonomi UII; (h) Fakultas Ekonomi UMY, (i)
FE-UGM
(3) Program Pasca-sarjana: (a) PPS UIN Sunan Gunung Jati Bandung (2000-2004);
(b) Program Magister Studi Islam UII; (c) Program S-2 UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta; (d) Program Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin; (e) Program
Doktor Ilmu Ekonomi Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Aktivitas lainnya :
Pengembang Program S2 dan S3 Ekonomi Islam UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta
Dewan Pengembangan Badan Amil Zakat Propinsi Daerah
Istimewa Jogjakarta;
Member of The International of Islamic Economic - London
Konsultan Pendirian Bank Syari’ah
Pendiri Pesantren Ekonomi Islam al-Musaahamah
Dewan Pengawas Syari’ah BPRS Dana Hidayatullah
Dewan Pengawas Syari’ah BPRS Danagung Syari’ah
Anggota Majelis Ulama Indonesia Kota Yogyakarta
Ketua Majelis Ulama Indonesia Kecamatan Mergangsan
Aktif memberikan seminar tentang Perbankan dan Ekonomi
Islam (nasional dan internasional)
Karya Ilmiah buku (sejak th 1999- sekarang)
diantaranya :
1. Prinsip Akuntansi dalam Al-Qur’an;
2. Lembaga Keuangan Umat Kontemporer;
3. Sistem & Prosedur Operasional BS;
4. Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank
Syari’ah
5. Pengantar Akuntansi Syari’ah;
6. Kebijakan Fiskal & Moneter dalam
Ekonomi Islam;
7. Zakat Profesi : Wacana Telaah Fiqh
Kontemporer;
8. Visi Al-Qur’an tentang Etika dan Bisnis;
9. Bank Syari’ah; Analisis SWOT;
10. Manajemen Bank Syari’ah;
11. Metodologi Penelitian Pemikiran Ekonomi
Islam;
12. Pegadaian Syari’ah;
13. Konstruksi Mudharabah dalam Bisnis
Syari’ah
14. Dasar-dasar Teori Keuangan Islami
15. Etika Bisnis Islami
16. Mikroekonomi dalam Perspektif Islam
17. Manajemen Dana dan SDM Lembaga Non
Profit
18. Manajemen Dana Bank Syari’ah
19. Manajemen Pembiayaan Bank Syari’ah
20. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam
Pendekatan Kuantitatif
21. Zakat dan Kemiskinan
22. Makroekonomi dalam Perspektif Islam
23. Kebijakan-kebijakan Operasional Bank Syari’ah
24. Akuntansi Syari’ah: Analisis Pendapat
Muhammad tentang Ayat-ayat Akuntansi dalam
Al-Qur’an
25. Manajemen Keuangan Syari’ah (FC)
26. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ekonomi
Islam (FC)
27. Permasalahan Agency dalam Pembiayaan
Mudharabah di Bank Syari’ah (FC)
28. Internalisasi Nilai-nilai Islam dalam Ilmu
Ekonomi (FC)
29. Manajemen Risiko Bank Syari’ah (FC)
30. Studi Kelayakan dan Pendirian Bank Syari’ah
(FC)
Silabi Kuliah
• Tujuan Pengajaran :
– Mahasiswa memahami berbagai macam
dan mekanisme operasional lembaga
perekonomian dan keuangan baik bank,
non-bank dan bisnis yang beraktivitas
dengan basis syari’ah
Silabi Kuliah Lembaga Perekonomian Islam
• Materi Pengajaran
1. Pengantar : Islam dan Lembaga Perekonomian Islam
2. Sistem Ekonomi Islam
3. Konsep Syari’ah Lembaga Perekonomian
4. Teori Pertukaran dan Percampuran dalam Islam
5. Uang dan Nilai Waktu Uang dalam Islam
6. Perbankan Syari’ah
7. Asuransi Syari’ah
8. Pegadaian Syari’ah
9. Pasar Modal Syariah
10. Reksadana Syari’ah
11. Obligasi Syari’ah dan Sukuk
12. Lembaga Amil Zakat
13. Wakaf Uang
14. Modal Ventura
15. Baitul Mal wa Tamwil dan Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah
16. Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syari’ah
17. Lembaga Pembiayaan Syariah
18. Hotel Syari’ah
19. Super market dan Ritail Syari’ah
Silabi Kuliah
• Referensi
– Viethzal Rivai, Bank dan Financial Institution Management:
Conventional and Sharia System, Jakarta: Radjawali Press
– Muhammad, Lembaga Keuangan Umat Kontemporer,
Yogyakarta : UII Press, 2000
– Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP-
AMP YKPN
– Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah,
Yogyakarta: Ekonisia
– Adiwarman A. Karim, Bank Islam; Analisis Fiqh dan
Keuangan, Jakarta: Radjawali Press.
– Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Islam: Teori dan Praktek,
Jakarta: GIP
– Dahlah Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan Bank dan
Non Bank, Jakarta: UI Press
CAKUPAN AJARAN ISLAM
ISLAM: OUR WAY OF LIFE
 Islam secara bahasa berarti selamat, damai, tunduk,
pasrah dan berserah diri.
 Objek penyerahan diri adalah Pencipta seluruh alam
semesta, yakni Allah Swt.
 Islam berarti Penyerahan diri kepada Allah Swt (QS.
3:19; 2:112).
 Islam membimbing seluruh aspek manusia, yakni
mengatur hubungan antara :
 manusia dengan Allah,
 manusia dengan sesama manusia, dan
 manusia dengan makhluk lainnya.
CAKUPAN AJARAN ISLAM
ISLAM: OUR WAY OF LIFE
 Islam terdiri dari Aqidah, Akhlak dan Syari’ah.
 Aqidah, Akhlak dan Syari’ah diturunkan untuk
mengembala manusia ke arah “falah”.
 Aqidah : tetap
 Syariah : ada yang tetap, ada yang dapat berubah.
 Akhlak : cermin diterapkannya aqidah dan syari’ah.
 Sifat Syari’ah Islam:
 Komprehensif (ritual & sosial)
 Universal (luas dan fleksibel)
CAKUPAN AJARAN ISLAM
1. SKEMA AJARAN ISLAM
ISLAM
AKIDAH
(IMAN)
SYARI’AH
(ISLAM)
AKHLAK
(IHSAN)
FIQIH
IBADAH MU’AMALAH
CAKUPAN AJARAN ISLAM…
MU’AMALAH
POLITIK
(SIYASAH)
EKONOMI
(IQTISHADIYAH)
PERDATA
(MUNAKAHAT/
AL-TURATS)
KONSUMSI KEUANGAN
(FINANCE)
SOSIAL
(IJTIMAIYAH)
PIDANA
(JINAYAH)
DISTRIBUSIPRODUKSI
CAKUPAN AJARAN ISLAM…
Islamic
Financial
System
Islamic
Financial Market
Surplus
Spending
Islamic
Money Market
Deficit
Spending
Indirect
Financial
Market
Direct
Financial
Market
Islamic
Capital Market
Islamic
Bond market
Islamic
Equity Market
TakafulCommercial
Bank
Finance
Companies
Unit
Trusts
Alasan mempelajari
Ekonomi Syari’ah?
• Sistem ekonomi yg ada sekarang tidak mampu
memberikan solusi atas pemenuhan kebutuhan
manusia secara memuaskan.
• Apakah Islam sebagai pandangan hidup yang
komprehensif memiliki konsep ekonomi yang
berpotensi memberikan solusi atas kebutuhan
manusia secara memuaskan?
• Ada instrumen ekonomi yang dijalankan dalam
ekonomi konvensional dianggap tidak sesuai
dengan ajaran Islam
Indikator kegagalan Ekonomi
Konvensional
• Melebarnya Gap the have dg the have not
• Krisis ekonomi
• Ketidakstabilan ekonomi
• Kerusakan lingkungan
• Industri perbankan konvensional semakin
menjauhi sektor riil dan hanya bermain
dengan risiko “derivatives transactions”.
“Tidak membawa dunia kepada tatanan yang lebih baik”
Akar Ekonomi Konvensional
• Secularism (memisahkan aktivitas dunia dengan
agama)
• Individualism (manusia pusat alam semesta,
kebebasan tak terbatas)  individual utility
• Materialism (ukuran kesuksesan adalah materi)
• Interest based economy (eksploitasi pemilik
modal)
• Scarcity (kepemilikan vs distribusi) and Budget
Constraint (opportunity cost)
Akar Ekonomi Syari’ah
• Tauhid
• Maslahah  Utility = materi + amal sholeh
• Manusia adalah hamba Allah + khalifah Allah
• Tujuan hidup adalah kebahagian di dunia dan di
akhirat  falah
• Instrumen pengatur ekonomi:
• ZIS, waqf/waris/, anti riba/judi/gharar,
• Technological constraint, akhlak control on
consumption and production.
Pengertian
• Lembaga perekonomian= lembaga
perekonomian adalah lembaga yang
menjalankan aktivitas ekonomi dalam bentuk
aset-aset riil maupun keuangan, di dalamnya
mencakup lembaga keuangan dan lembaga
bisnis
• Lembaga keuangan= Lembaga yang
menjalankan aktivitas dalam bentuk aset-aset
keuangan, di dalamnya mencakup lembaga
bank da non bank
• Lembaga bisnis adalah lembaga yang
menjalankan aktivitas ekonomi dalam bentuk
sektor bisnis, baik perdagangan maupun
maufacture
Pengertian
• Bank= lembaga keuangan yang menjalankan
aktivitas pengumpulan, penyaluran dan transfer
aset-aset keuangan, seperti giro, tabungan,
deposito dan jasa keuangan lainnya
• Lembaga Bukan Bank= lembaga keuangan
yang menjalankan aktivitas hanya
mengumpulkan atau menyalurkan aset-aset
keuangan
Sistem Ekonomi Islam
& Kelembagaan
Ekonomi Islam
SEI
LEMBAGA
BANK
SYARI’AH
ASURANSI
SYARI’AH
PASAR
MODAL
LKM
SYARI’AH
SE
REASURANSI
SYARI’AH
REKSADANA
SYARI’AH
OBLIGASI
SYARI’AH
SEKURITAS
SYARI’AH
GADAI
SYARI’AH
PEMBIAYAAN
SYARI’AH
DPLK
SYARI’AH
BISNIS
SYARI’AH
Manajemen
Ekonomi
Akuntansi
SEI
SEK
SISTEM EKONOMI ISLAM
Definisi Ekonomi Islam
 Ekonomi Islam adalah ilmu sosial
yang mempelajari masalah
ekonomi masyarakat yang diilhami
oleh nilai-nilai Islam (Mannan)
 Ekonomi Islam adalah suatu upaya
yang sistematik untuk memahami
masalah ekonomi dan perilaku
masyarakat, dalam perspektif Islam
(Khurshid Ahmad)
Definisi Ekonomi Islam
 Ekonomi Islam adalah tanggapan para
pemikir muslim atas berbagai tantangan
ekonomi. Dalam hal ini didasarkan
pada Quran dan Sunnah disamping
alasan dan pengalaman. (N.Siddiqi))
 Ekonomi Islam adalah suatu ilmu dan
penerapan hukum syariah yang
melindungi ketidakadilan dalam kaitan
dengan upaya pencapaian
kesejahtaeraan manusia dan
pelaksanaan ibadah kepada ALLAH.
(Hasanuz Zaman)
Sudut Pandang
Ekonomi
Islam
Bank
Syariah
Z
RJ
Bank
Syariah
Z
RJ
Perspektif Non Ekonomi
Perspektif Ekonomi
Salah satu tanda adanya kehidupan
di alam semesta…
…adanya aliran….
atau
sesuatu yang mengalir
Perhatikan …!
•Tubuh manusia
•Peralatan elektronik
•Misi Path Finder di Mars
•Tanda keberadaan surga :
“…bagi mereka surga ‘Adn, mengalir sungai-
sungai dibawahnya …” QS : 18 : 31
“… di dalam kedua surga itu ada dua mata air
yang mengalir…” QS : 55 : 50
aliran dengan karakteristik & sunnatullah masing-masing
Apa artinya…
Apabila “adanya kehidupan” ditandai
dengan “adanya aliran”
maka
upaya “menghidupkan sesuatu” (mis :
perekonomian) harus ditandai dengan
adanya upaya “mengalirkan sesuatu”
(yg terkait dengan perekonomian).
Akar Ekonomi Syari’ah
• Tauhid
• Maslahah  Utility = materi + amal sholeh
• Manusia adalah hamba Allah + khalifah Allah
• Tujuan hidup adalah kebahagian di dunia dan di
akhirat  falah
• Instrumen pengatur ekonomi:
• ZIS, waqf/waris/, anti riba/judi/gharar,
• Technological constraint, akhlak control on
consumption and production.
Ekonomi IslamEkonomi Islam
ZakatZakat Anti JudiAnti JudiAnti RibaAnti Riba
Diikat dengan filsafat “aliran” kehidupan
ZakatZakat
Funding to distribute /Funding to distribute /
Pooling FundPooling Fund
(aspek sosial)(aspek sosial)
Effort to flowing (aspekEffort to flowing (aspek
pengendalian)pengendalian)
Pendekatan Zakat…!Pendekatan Zakat…!
Sesungguhnya……….
Pengendalian
harta / Zakat
Pengendalian
sifat manusia
Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan pada apa-apa
yang diingini yaitu : wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis
emas, perak, kuda pilihan, ternak dan sawah ladang. ( QS 3 : 14 )
merupakan
Sesungguhnya……….
ALLAH karuniakan
kepada manusia :
Dikendalikan
oleh
Alat / Tools
Pengendali
Cinta wanita
Hukum nikah
dan jumlah istri
Cinta Anak
Kaidah : anak
adalah amanah
Cinta harta Sistem zakat
Nafsu Puasa
Apa yang diusulkan….?Apa yang diusulkan….?
Fungsi
sosial
Fungsi
pengendalian
Bahwa zakat bukanBahwa zakat bukan
sekedar upaya funding tosekedar upaya funding to
distribute (fungsi sosial),distribute (fungsi sosial),
lebih dari itu merupakanlebih dari itu merupakan
control (fungsicontrol (fungsi
pengendalianpengendalian
pengendalian) yangpengendalian) yang
bersifat menekanbersifat menekan
(pressure) atas(pressure) atas
keberadaan hartakeberadaan harta
masyarakatmasyarakat
Contoh Pengendalian / CONTROLContoh Pengendalian / CONTROL
No Tax Control Non Tax Control
1
Pajak Progresif
kendaraan di DKI
3 in 1
Usia mobil > 90
2
Pajak mobil di
Singapore
3
Pajak tanah di
Jepang
ZakatZakat
Lebih merupakan sebuah upayaLebih merupakan sebuah upaya
pengendalian harta masyarakatpengendalian harta masyarakat
agar mengalir (tidak menumpuk)agar mengalir (tidak menumpuk)
menuju aktivitas investasi, daripadamenuju aktivitas investasi, daripada
tujuan pengumpulan dana untuktujuan pengumpulan dana untuk
distribusidistribusi
Tujuan Pengendalian > Tujuan SosialTujuan Pengendalian > Tujuan Sosial
(1 + if%)
zakat%
investasi
H a r t a
Akumulasi
Zakat
Dengan demikian…Dengan demikian…
Apabila dana zakat terkumpul
adalah sebesar Rp. 1 trilyun
(distributed) namun
kecenderungan masyarakat
masih menumpuk harta
Apabila dana zakat terkumpul
adalah hanya sebesar Rp. 1
milyar (distributed) namun
kecenderungan masyarakat
adalah investasi (tidak
menumpuk harta)
Sistem zakat
TIDAK EFEKTIF
Sistem zakat
EFEKTIF
ZakatZakat
Lebih merupakan sebuah upayaLebih merupakan sebuah upaya
pengendalian harta masyarakatpengendalian harta masyarakat
memungut “denda” atas penumpukanmemungut “denda” atas penumpukan
harta yg terjadi dengan “aturan teknis”harta yg terjadi dengan “aturan teknis”
tertentu yaitu batas minimal (nisab),tertentu yaitu batas minimal (nisab),
ukuran tertentu (kadar) dengan waktuukuran tertentu (kadar) dengan waktu
tertentu (haul) dimana akumulasi dana ekstertentu (haul) dimana akumulasi dana eks
“denda” tsb didistribusikan kpd 8 gol“denda” tsb didistribusikan kpd 8 gol
masyarakat tertentumasyarakat tertentu
dengan cara…dengan cara…
KelebihanKelebihan
DipastikanDipastikan
TidakTidak
DipastikanDipastikan
Pendekatan Riba…!Pendekatan Riba…!
NonNon
EkonomiEkonomi
QS 18 : 23-24QS 18 : 23-24
ekonomiekonomi
QS 2 : 275QS 2 : 275
KeadilanKeadilan
Skenario PeradabanSkenario Peradaban
Letak haramnya Riba…
…Adalah disebabkan mereka berkata sesungguhnya jual
beli sama dengan riba, padahal ALLAH telah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba. QS 2 : 275
Riba Jual Beli
Kelebihan Ada - bunga Ada – laba
Ditetapkan dimuka Dibelakang
Unsur Pemastian Ada Tidak ada
Efek Ekonomi Menurunkan
agregat supply
Meningkatkan
agregat supply
Pertimbangan..!Pertimbangan..!
• Bukankah pemastian masa depanBukankah pemastian masa depan
diharamkan ; QS 18 : 23-24diharamkan ; QS 18 : 23-24
• Bukankah pemastian masa depanBukankah pemastian masa depan
melalui instrumen suku bunga akanmelalui instrumen suku bunga akan
mematikan sejumlah kemungkinanmematikan sejumlah kemungkinan
aliran investasi ;aliran investasi ; QS 2 : 275QS 2 : 275
• Certainty VS UncertaintyCertainty VS Uncertainty
Dampak Ekonomi QS 2 : 275Dampak Ekonomi QS 2 : 275
HalalHalal HaramHaram
Halalkan Jual BeliHalalkan Jual Beli Haramkan RibaHaramkan Riba
Jual BeliJual Beli RibaRiba
Hubungan Berbanding TerbalikHubungan Berbanding Terbalik
Q (Investasi)
i (bunga)
%
x %
Q 20
y %
Q 1
Meningkatnya suku bunga dari y%Meningkatnya suku bunga dari y%
menjadi x% telah menurunkanmenjadi x% telah menurunkan
jumlah kemungkinan investasi darijumlah kemungkinan investasi dari
Q1 menjadi Q2Q1 menjadi Q2
telah membendung alirantelah membendung aliran
investasi sebesar Q1-Q2…investasi sebesar Q1-Q2…
Semakin tinggi dindingSemakin tinggi dinding
bendungan makabendungan maka
semakin besar aliran airsemakin besar aliran air
yang terbendungyang terbendung
……identik dengan…identik dengan…
Semakin tinggi sukuSemakin tinggi suku
bunga maka semakinbunga maka semakin
besar kemungkinanbesar kemungkinan
aliran investasi yangaliran investasi yang
terbendungterbendung
Aliran investasi optimal laba ~
Rugi ~
0
Aliran investasi tdk optimal laba ~
Rugi ~
0
X %
Aliran investasi tdk optimal laba ~
Rugi ~
0
Aliran investasi tdk optimal laba ~
Rugi ~
0
Y %
Anti RibaAnti Riba
Lebih merupakan sebuah upayaLebih merupakan sebuah upaya
untuk mengoptimalkan aliranuntuk mengoptimalkan aliran
investasi dengan carainvestasi dengan cara
memaksimalkan kemungkinanmemaksimalkan kemungkinan
investasi melalui pelaranganinvestasi melalui pelarangan
adanya pemastian (riba).adanya pemastian (riba).
JudiJudi
Statement untung2anStatement untung2an
Dampak EkonomiDampak Ekonomi
Pendekatan Judi…!Pendekatan Judi…!
Pendekatan ini umumnya akan
cenderung terfokus pada
statement untung2an yang
ditekankan pada spekulatif yang
irrasional, tidak logis dan tidak
berdasar
Fokus pelarangan terletak pada
tdk berpengaruhnya aktivitas judi
thd Agregat supply / tdk produktif
Pertimbangan Judi..!Pertimbangan Judi..!
• Larangan penimbunan barang (hadis)Larangan penimbunan barang (hadis)
dikarenakan berdampak padadikarenakan berdampak pada
berkurangnya agregat supply barang &berkurangnya agregat supply barang &
jasa.jasa.
• Dengan demikian aktivitas yang tidakDengan demikian aktivitas yang tidak
memberikan dampak meningkatkanmemberikan dampak meningkatkan
agregat supply barang & jasa, merupakanagregat supply barang & jasa, merupakan
hal yang tdk diperbolehkan (haram).hal yang tdk diperbolehkan (haram).
• Untuk itulah JUDI diharamkan.Untuk itulah JUDI diharamkan.
Jual Beli Judi
Aliran Investasi
(perlu modal)
Ya Ya
Tidak Pasti Ya Ya
Kaitan dgn sektor
riil / Agre Supply
naik ?
Ya Tidak
Letak haramnya judi..!Letak haramnya judi..!
Aliran investasi
Aliran investasi
Produktif
Unproduktif / Judi
P
P P
P P
Anti JudiAnti Judi
Lebih merupakan sebuah upayaLebih merupakan sebuah upaya
agar aktivitas investasi yang terjadiagar aktivitas investasi yang terjadi
memiliki korelasi nyata terhadapmemiliki korelasi nyata terhadap
sektor riil dalam rangkasektor riil dalam rangka
meningkatkan Agregat Supplymeningkatkan Agregat Supply
Sistem Ekonomi IslamSistem Ekonomi Islam
HartaHarta
mengalirmengalir
InvestasiInvestasi
Aliran InvestasiAliran Investasi
OptimalOptimal
Aliran Investasi tdkAliran Investasi tdk
optimal /optimal /
terbendungterbendung
Agregate SupplyAgregate Supply
meningkatmeningkat
Agregate SupplyAgregate Supply
tidak meningkattidak meningkat
By zakatBy zakat By anti ribaBy anti riba By anti judiBy anti judi
H a r t a
Sistem Ekonomi IslamSistem Ekonomi Islam
P P
P P
P P
P P
By zakatBy zakat By anti ribaBy anti riba By anti judiBy anti judi
Sebuah sistem perekonomianSebuah sistem perekonomian
sunnatullah yang mendorong adanyasunnatullah yang mendorong adanya
aliran investasi (by zakat) secaraaliran investasi (by zakat) secara
optimal (by anti riba) yang bersifatoptimal (by anti riba) yang bersifat
produktif (by anti judi).produktif (by anti judi).
Sistem Ekonomi IslamSistem Ekonomi Islam
Harta
Zakat
maal
Penghasilan
Zakat
Penghasilan
Anti Riba
Aliran
Investasi
Anti Judi
Investasi
Produktif
∑
Investasi
optim
al
Tam
bahan
harta
Harta
Zaka
t
maal
Penghasila
n
Zakat
Penghasila
n
Anti
Riba
Aliran
Investas
i
Anti
Judi
Investas
i
Produkti
f
∑
Investas
i
optim
al
Tam
bahan
harta
RD
Bank
Share Modal
Usaha
PERUBAHAN PARADIGMAPERUBAHAN PARADIGMA
Adalah sulit untuk
menerima dan
melakukan ‘HAL
BARU’ meski hal itu
adalah benar
PERMASALAHAN IMPLEMENTASI
EKONOMI SYARI’AH DALAM
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
• Principle-Agency Problem on Profit and
Lose Sharing scheme
• Weak in Market discipline
• Lack of Islamic Banking Knowledge
• lack of uniformity in the Islamic principles
and Regulations
• Inadequate political support
THE HISTORY OF ISLAMIC
BANKING
ISLAM AND ISLAMIC BANKING
• In ushul fiqh, there is a principle stipulating
that “maa laa yatimm al-wajib illah bihi fa
huwa wajib”  if something must exist
before an obligation is considered perfect,
it is obligatory to ensure that something
exist
• The Prophet himself once say: “antum
a’lamu bi umuuri dunyakum”  You are
more knowledgeable of your worldly
concerns
BANKING PRACTICES IN THE AGE OF
THE PROPHET (SAW) AND HIS
IMMEDIATE COMPANIONS
• Bank: an institution that performs three primary function,
namely:
– To accept savings/deposit money
– To lend money
– To provide services
• The Prophet (SAW) himself, also known as al-amin, was
entrusted by the people of Mecca with safekeeping their
money. At the last moments before his hijrah to Medina,
the Prophet asked Sayidina Ali to return all the entrusted
money to its respective owner
• The Prophet’s companions, Zubair bin al-Awwam, chose
to only receive money as a loan  implication:
– By taking the money as a loan, he had a right to make use of it;
– Given the nature of a loan, he had the obligation to return it
intact
BANKING PRACTICES IN THE AGE OF
THE PROPHET (SAW) AND HIS
IMMEDIATE COMPANIONS
• Ibnu Abbas, was noted to have transferred some money to Kuffah
• Abdullah bin Zubair in Mecca, who sent money to his brother Hisab bin
Zubair, who lived in Iraq
• The use of checks was also widley known with the growing trade between
the cities of Syam and Yaman, at least twice a year
• Umar bin Khatab (ra) used checks to pay benefits in support of those in
need. With these checks the beneficiaries would be able to collect from the
Baitul Mal a quantity of wheat imported from Egypt
• In the economy activities or distribution fund based on the profit sharing-
based working capital, such as: mudharabah, muzara’ah and musaqad. This
pattern was applied on common practice in the early days of among the
Muhajirin and the Anshar.
• Some modern banking terms, in fact, originated from the fiqh repertoire,
such as credit (Roman: Credo) which derived from the term qard
– Credit (in English) = lending money
– Credo (in Roman) = trust
– Qard (in fiqh) = lending money on a trust basis
• So, check (in English)  Cheque (in French) was borrowed from “suq” (in
Arabic). It’s means market, while check is an instrument of payment
commonly used in the market.
Banking Functions in the Era of the
Prophet’s Immediate Compions
Banking
Functions
during
prophet era
To channel
financing
To accept
deposit
To transfer
money
One individual
performing but
one function
BANKING PRACTICES DURING THE TIME OF
BANI ABBASIYAH AND BANI UMMAYAH
• There is no institution of bank in Islamic fiqh vocabulary, but the
bank activities or functions can be found in the Islam, i.e: deposit
saving; fund channeling; and money transfer; were already
commonly practiced under sharia compliant contracts.
• In the Rasulullah’s time, these function were undertaker by
individuals, usually on the one-man one-function basis
• In the era Bani Abbasiyah, that the three banking function were
undertaker individually.
• In the history of Islam, the one-man multi-function banking practice
was first knowing the Abbasiyah’s time
• Banking began to develop rapidly when various types of currencies
were in circulation, for which special expertise was required to
distinguish one coin from the others
• The people who had the special expertise were called: naqid, sarraf
and jihbiz.  the practice of money exchange
• The term “jihbiz” was first known during the Muawiyah era (661 –
680 AD)
BANKING PRACTICES DURING THE TIME OF
BANI UMMAYAH AND BANI ABBASIYAH
• The role of bankers in the Abbasiyah era began to pick
popularity during the reign of Muqtadir (980 – 932 AD)
• This was the time when most wazirs had their own
bankers, for instance:
– Ibnu Furat  appointed Harun ibnu Imran and Joseph ibnu
Wahab as his bankers;
– Ibnu Abi Isa employed Ali ibn Isa
– Hamd ibnu Wahab assigned Ibrahim ibn Yuhana
– Abdullah al-Baridi had three banker: two Jewish and one
Christian
• A milestone in the development of banking practices at
the time was marked with wide circulation of suq/saq
(checks) as an instrument of payment
BANKING PRACTICES IN EUROPE
• In the course of banking development, the activities of individual
jihbizs were adopted by institutions that are now known as banking
institution
• In the Europe, banking practice and its transaction applied by the
interest instrument (which under fiqh, the interest considered
riba/usury and is therefore unlawful)
• The interest-based transaction flourished when King Henry VIII (in
545), while banning riba, permitted institutions interest as long as it
was not excessive. There are two term about it:
– Usury  unlawful
– Interest  lawful
• At the last, the interest system dominated the global economic
activities until the 20th
age
• At the same time, Islamic civilization was in a decline and Islamic
states gradually fell into the grips of colonizations of European, so
Islamic economic institution collapsed and were replace by
European economics counterpart, until now.
Comparison between Jihbiz and
Banks
JIHBIZ
SIMILARITIES
To accept
deposits; to
channel
financing; to
transfer
money
BANK
To accept
deposits; to
channel
financing; to
transfer
money
=
DIFFERENCES
Individually
managed = Institutionally
managed
KONSEP SYARI’AH DALAM
LEMBAGA KEUANGA N
PENJELASAN SINGKAT
SYARI’AH (ISLAM):
Jalan yang harus ditempuh atau garis yang mestinya dilalui. Di
dalamnya di atur mengenai ibadah dan muamalah
Hukum asal Ibadah:
Segala sesuatunya dilarang dikerjakan, kecuali yang ada
petunjuknya dalam al-Qur’an atau sunnah
Hukum asal Muamalah:
Segala sesuatunya dibolehkan kecuali ada larangan dalam al-
Qur’an atau as-Sunnah
Syari’ah dan Fiqh
Fiqh merupakan penafsiran ulama terhadap syari’ah
PEMBAGIAN HUKUM
Sifat
Hukum
Taklifi
Pasti Tidak pasti
Perintah Wajib/Fardhu Mandub/Sunnah
Larangan Haram Makruh
Takhyir Mubah
PRINSIP-PRINSIP MUAMALAH ISLAM
Bidang yang diperbolehkan syari’ah
Bidang yang dilarang
syari’ah
Tadlis
RibaTaghrir
Persaingan tidak sempurna
Ikhtikar & bai’ najasy
PENYEBAB TRANSAKSI DILARANG
Penyebab dilarangnya
transaksi
Haram
zatnya
Tidak sah
akadnya
1. Tadlis
2. Ikhtikar
3. Bai’ Najasy
4. Taghrir (Gharar)
5. Riba
6. Risywah
1. Rukunnya tidak
terpenuhi
2. Syarat tidak
terpenuhi
3. Terjadi Ta’alluq
4. Terjadi “2 in 1”
Haram selain
zatnya
HARAM ZATNYA
Transaksi dilarang karena obyek yang ditransaksikan juga
dilarang
Misalnya: minuman keras, bangkai (kecuali ikan dan belalang),
babi
Transaksi barang atau jasa yang demikian ini tetap haram
walaupun akad jual-belinya sah.
Contoh:
Pembelian minuman keras dengan akad murabahah melalui
Bank Syari’ah.
(Zat barangnya haram, namun akadnya sah)
HARAM SELAIN ZATNYA (1)
1. Tadlis (melanggar prinsip “an taraddin minkum”
Setiap transaksi dalam Islam harus dilandasi pada prinsip kerelaan kedua
pihak yang bertransaksi
Mereka harus memiliki informasi yang sama tentang barang/jasa yang
diperjual belikan, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan
Unknown to one party dalam bahasa fiqh disebut tadlis.
Tadlis terjadi karena empat hal:
a. Kuantitas  pengurangan timbangan
b. Kualitas  penyembunyian kecacatan obyek
c. Harga  memanfaatkan ketidaktahuan harga pasar
d. Waktu penyerahan  penjual tidak mengetahui secara pasti barang
akan diserahkan kepada pembeli
HARAM SELAIN ZATNYA (4)
c. Taghrir (Gharar)
Gharar adalah situasi dimana terjadi incomplete information karena adanya
ketidakpastian dari kedua belah pihak yang bertransaksi.
Taghrir terjadi bila kita merubah sesuatu yang seharusnya bersifat pasti
menjadi tidak pasti.
Gharar/taghrir terjadi karena empat hal, yaitu:
1) Kuantitas  kasus ijon
2) Kualitas  menjual sapi masih dalam perut induknya
3) Harga  pengambilan margin 20% untuk 1 tahun atau 40% untuk 2
tahun
4) Waktu penyerahan  menjual barang hilang seharga Rp. X dan
disetujui oleh pembelinya
HARAM SELAIN ZATNYA (2)
2. Melanggar prinsip “la tazhlimuna wa la
tuzhlamun”
Jangan menzalimi dan jangan dizalimi
Praktek yang melanggar prinsip ini adalah:
a. Rekayasa pasar dalam Supply (Ikhtikar)
- Mengupayakan adanya kelangkaan barang
dengan menimbun atau entry barier
- Menjual harga lebih tinggi dibandingkan harga
sebelum munculnya kelangkaan
- Mengambil keuntungan lebih dibandingkan
keuntungan sebelum kejadian I dan II
S1
D
S2
P’
P”
Q2 Q1
HARAM SELAIN ZATNYA (3)
b. Rekayasa Pasar dalam demand (Bai’
Najasy)
Rekayasa pasar dalam demand terjadi bila seorang
produsen/ pembeli menciptakan permintaan palsu,
seolah-olah ada banyak permintaan terhadap suatu
produk sehingga harga jual produk akan naik.
Cara ini dapat dilakukan dengan cara:
1) Penyerbaran isu
2) Melakukan order pembelian
3) Pembelian pancingan sehingga tercipta sentimen
pasar, bila harga sudah naik sampai level yang
diinginkan, maka yang bersangkutan akan
melakukan aksi ambil untung dengan melepas
kembali obyek yang sudah dibeli
S1
D1
P’
P”
Q2Q1
D2
HARAM SELAIN ZATNYA (5)
d. Riba
Dalam ilmu fiqh dikenal jenis riba:
1) Fadl (riba buyu’) riba karena pertukaran barang sejenis yang tidak
memenuhi kriteria sama kualitasnya (mistlan bi mistlin), sama
kuantitasnya (sawa-an bi sawa-in) dan sama waktu penyerahannya
(yadan bi yadin).
2) Nasi’ah (riba duyun)  riba yang timbul akibat hutang-piutang yang
tidak memenuhi kriteria untuk muncul renturn bersama risiko (al
ghunmu bil ghurmi) dan hasil usaha muncul bersama biaya (al kharaj bi
dhaman). Transaksi semisal ini mengandung pertukaran kewajiban
menanggung beban, hanya berjalannya waktu. Nasi’ah adalah
memastikan sesuatu yang tidak pasti menjadi pasti
3) Qard dan Jahiliyah  hutang yang dibayar melebihi dari pokok
pinjaman, karena si peminjam tidak mampu mengembalikan dana
pinjaman pada waktu yang ditetapkan.
TIDAK SAH/LENGKAP AKADNYA
Suatu transaksi yang tidak termasuk dalam kategori haram li dzatihi maupun haram li
ghairihi, belum tentu serta merta menjadi halal.
Sesuatu tersebut menjadi haram bila akad atas transaksi itu tidak sah atau tidak lengkap.
Suatu transaksi dikatakan tidak sah atau tidak lengkap akadnya bila terjadi salah satu atau
lebih faktor berikut:
1) Rukun dan syarat tidak terpenuhi  Rukun jual beli meliputi: (a) Pelaku; (b) Obyek;
© Ijab-qabul. Syarat jual beli, tidak: (a) Menghalalkan yang haram; (b)
Mengharamkan yang halal; © Menggugurkan rukun; (d) Bertentangan dengan rukun;
(e) Mencegah berlakunya rukun
2) Terjadi Ta’alluq  Terjadi bila kita dihadapkan pada dua akad yang saling dikaitkan.
Dengan maksud, berlakunya akad 1 tergantung pada akad ke 2. Dalam terminologi
fiqh disebut bai’ al-’inah.
3) Terjadi two in one  Satu transaksi mewadahi oleh dua akad sekaligus, sehingga
terjadi ketidakpastian. Dalam terminologi fiqh disebut: shafqatain fi al-shafqah. Two
in one terjadi karena: (a) obyek sama; (b) pelaku sama; © jangka waktu sama. Bila
salah satu dari faktor tersebut tidak ada maka tidak terjadi two in one
Berdasarkan tingkat kepastian hasil yang diperoleh, kontrak
dapat dibedakan menjadi
Natural Certainty Contracts
Natural Uncertainty Contracts
TEORI PERTUKARAN DALAM ISLAM
Natural Certainty Contracts/teori pertukaran, adalah
kontrak dalam bisnis yang memberikan kepastian
pembayaran, baik dari segi jumlah maupun waktu. Dalam
bentuk ini:
Cash-flownya pasti atau sudah disepakati di awal kontrak
Obyek pertukarannya juga pasti secara jumlah, mutu,
waktu maupun harganya
TEORI PERTUKARAN
OBYEK
PERTUKARAN
‘AYN (aset riil) BI ‘AYN (aset riil)
‘AYN (aset riil) BI DAYN (aset
keuangan)
DAYN (aset keuangan) BI DAYN
(aset keuangan)
WAKTU
PERTUKARAN
NAQDAN
(Sekarang/Tunai)
GHAIRU NAQDAN
(Masa YAD)
TEORI PERTUKARAN
‘AYN BI
‘AYN
JENIS BEDA
JENIS SAMA
Kasat Mata
Kualitas dapat
dibedakan
Kasat Mata
Kualitas tidak
dapat dibedakan
upah tenaga kerja yang dibayar dengan sejumlah beras
real asset (‘ayn) dengan real
asset (‘ayn)
Jika tidak dapat dibedakan mutunya, pertukaran
dibolehkan, jika:
Sawa-an bi sawa-in (sama jumlahnya)
Mistlan bi mistlin (sama mutunya)
Yadan bi yadin (sama waktu penyerahannya)
Pertukaran kuda dengan kuda
TEORI PERTUKARAN
‘AYN BI
DAYN
Barang
Al-Bai’
Jasa
Al-Ijarah
Ijarah
Ju’alah
Naqdan
Order
Mu’ajjal
Salam
Istishna’
real asset (‘ayn) dengan
financial asset (dayn)
TEORI PERTUKARAN
DAYN BI
DAYN
Uang
Non-Uang
Surat berharga
Jenis sama
Jenis Beda
Pertukaran financial asset (dayn)
dengan financial asset (dayn)
Sawa-an bi sawa-in (sama jumlahnya)
Yadan bi yadin (diserahkan saat itu juga)
Yadan bi yadin (diserahkan saat itu
juga)
MATRIK PERTUKARAN
Time
Object
Now for Now Now for
Deferred
Defered for
Defered
‘Ayn for ‘Ayn Ok Ok No
‘Ayn for
Dayn
Ok Ok No
Dayn for
Dayn
Ok No No
TEORI PERCAMPURAN DALAM ISLAM
Natural Uncertainty Contracts/teori percampuran adalah kontrak
dalam bisnis yang tidak memberikan kepastian pendapatan, baik dari
segi jumlah maupun waktunya. Tingkat returnnya bisa positif,
negatif maupun nol.
Kontrak-kontrak investasi ini secara sunatullah tidak menawarkan :
Return yang tetap dan pasti. `
Sifatnya tidak fixed dan predetermined.
Dalam kontrak jenis ini, pihak-pihak yang bertransaksi saling
mencampurkan asetnya (baik real asset maupun financial assets)
menjadi satu kesatuan, dan kemudian menanggung risiko bersama-
sama untuk mendapatkan keuntungan.
Dalam kontrak demikian ini, keuntungan dan kerugian ditanggung
bersama.
TEORI PERCAMPURAN
OBYEK
PERCAMPURAN
‘AYN BI ‘AYN
‘AYN BI DAYN
DAYN BI DAYN
WAKTU
PERCAMPURAN
NAQDAN
GHAIRU NAQDAN
‘AYN BI
‘AYN
TEORI PERCAMPURANTEORI PERCAMPURAN
Menyumbangkan
keahlian Syirkah
‘Abdan
Jasa/keahlian (real asset)
dicampur dengan uang (financial
asset) Bentuk percampuran ini
disebut syirkah mudharabah
Seorang penyandang dana
memberikan dana dan yang lain
memberikan reputasinya
Bentuk percampuran ini disebut
syirkah wujuh
‘AYN BI
DAYN
Percampuran financial asset
(dayn) dengan financial asset
(dayn)
Jika percampuran antara uang
dengan uang dengan jumlah
sama disebut syirkah
mufawadah; atau jumlah uang
yang dipercampurkan
jumlahnya berbeda disebut
syirkah ‘inan.
DAYN BI
DAYN
PRINSIP DAN LANDASAN PENGEMBANGAN
PRODUK BISNIS ISLAMI
LIMA AKAD DASAR TRANSAKSI
SYARI’AH :
TITIPAN (WADI’AH)
Giro Wadi’ah
Tabungan Wadi’ah
BAGI HASIL (SYIRKAH)
Funding
Giro Mudharabah
Tabungan Mudharabah
Deposito Mudharabah
BAGI HASIL (SYIRKAH)
Financing
Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan Musyarakah
JUAL-BELI (TIJAROH)
Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan Salam
Pembiayaan Istishna’
SEWA (IJARAH)
Ijarah
Ijarah Muntahia Bittamlik
JASA/FEE( AL UJROH)
Wakalah, Kafalah, Hiwalah, Rahn,
Qard
UANG DALAM ISLAM
Konsep Uang
• Konsep uang dalam ekonomi Islam berbeda dgn
konsep ekonomi konvensional
• Islam= uang adalah uang, bukan capital
• Konvensional= tidak jelas pengertian antara
uang dengan kapital
• Islam= uang adalah flow concept, kapital adalah
stock concept
• Konvensional terdapat banyak pengertian
tentang uang, seperti diungkapkan oleh:
Konsep Uang
• Irving Fisher:
– MV = PT, dimana:
• M= Jumlah uang
• V= tingkat perputaran uang
• P= tingkat harga barang
• T= jumlah barang yang diperdagangkan
– Persamaan ini berati:
• Semakin cepat perputaran uang (V) semakin besar pendapatan
(income). Uang adalah flow concept
– Fisher mengatakan: sama sekali tidak ada korelasi antara
kebutuhan memegang uang dengan tingkat suku bunga. Konsep
ini hampir sama dengan konsep Islam, uang adalah flow
concept bukan stock concept
• Marshal-Pigou (Cambridge):
– M= kPT
• M= Jumlah uang
• k= 1/v
• P= tingkat harga barang
• T= Jumlah barang yang diperdagangkan
Konsep Uang
• Berdasarkan formula di atas, secara matematis k dapat
dipindahkan ke kiri atau ke kanan, namun secara filosofis
adalah berbeda
• Huruf k pada persamaan Marshal-Pigou menyatakan:
– Demand for holding money adalah suatu proporsi (k) jumlah
pendapatan (PT). Semakin besar demand for holding money (M)
untuk tingkat pendapatan tertentu (PT)
– Berarti: uang adalah stock concept, yang dalam konteks ini, dapat
menjadi alat untuk menyimpan kekayaan (store of wealth)
• Hal ini bukan berarti bahwa perbedaan antara ekonomi
Islam dengan konvensional adalah hanya pada perbedaan
pandangan tentang uang, yaitu: jika Islam uang sebagai
flow concept da konvensional uang adalah stock concept
• Terdapat pertentangan antar ekonomi konvensional
tentang konsep uang antara kaum Moneteris vs Keynesian
• Fisher  uang adalah flow concept
• Cambridge  uang adalah stock concept
Perbedaan Konsep Uang
• Islam
– Uang tidak identik
dengan modal
– Uang adalah public
goods
– Modal adalah private
goods
– Uang adalah flow
concept
– Modal adalah stock
concept
• Konvensional
– Uang sering
diidentikan dengan
modal
– Uang (modal) adalah
private goods
– Uang (modal) adalah
flow concept bagi
Fisher
– Uang (modal) adalah
stock concept bagi
Cambridge School
Konsep Uang
• Konsep public goods setelah tahun 1980-an, setelah
adanya perkembangan ekonomi lingkungan, ketika banyak
membicarakan masalah externalities, public good
• Dalam Islam, konsep public goods telah ada sejak
Rasulullah bersabda:
– Tidaklah kalian berserikat dalam tiga hal, kecuali air, api, dan
rumput.
• Dalam pemanfaatan public goods, Islam mendorong
dibentuknya perserikatan melalui musyarakah dan
mudharabah
• Penjelasan Private and Public Goods dapat diibaratkan:
– Private goods = mobil = capital
– Public goods = jalan tol = modal
– Jika mobil tersebut tidak memanfaatkan jalan tol, ia tidak menikmati
sarana tersebut. Dengan kata lain, jika dan hanya jika uang
diinvestasikan dalam proses produksi, kita akan mendapatkan
uang lebih banyak
– Konsep konvensional= baik mobil di parkir di garasi maupun
digunakan di jalan tol tidak ada bedanya
Fungsi Uang
• Fungsi Uang (Konvensional)
– Alat pertukaran (medium of exchange)
– Satuan nilai (unit of account)
– Penyimpan nilai (store of value)
• Fungsi Uang (Islam)
– Alat pertukaran (medium of exchange for transaction)
– Satuan nilai (unit of account)
• Imam Al-Ghazali:
– Uang sebagai alat tukar= Dalam ekonomi barter sekalipun, fungsi
uang sebagai unit of account tetap diperlukan. Ghazali
menegaskan: uang itu seperti cermin; tidak berwarna, tetapi dapat
merefleksikan warna = uang tidak mempunyai harga, tetapi dapat
merefleksikan semua harga
– Penyimpan nilai (selama tidak digunakan untuk perjudian)  Islam
hanya membolehkan untuk transaksi dan berjaga-jaga, dan
menolak untuk berjudi (spekulasi)  Ghazali mengingatkan:
memperdagangkan uang ibarat memenjarakan fungsi uang. Jika
banyak uang diperdagangkan, niscaya tinggal sedikit uang yang
dapat berfungsi sebagai uang.
Perubahan Fungsi Uang
• Sebelum ditemukan koin, komoditas seperti
hewan ternak berfungsi sebagai uang
• Demikian pula logam emas dan perak
• Koin Eropa yang dikenal modern
sebenarnya berasal dari Byzantium dan
negara Muslim.
• Khalifah Abdul Malik bin Marwan  pernah
mengganti koin emas (dinar) Byzantium dan
perak (dirham) Persia dengan koin Islam
yang nilainya sama dengan unit of account
Perubahan Fungsi Uang
• Uang Barang
– Commodity money= medium of exchange yang
memiliki nilai komoditas apabila komoditas
tersebut digunakan bukan sebagai uang
– Syarat commodity money:
• Kelangkaan (Scarcity)
• Daya Tahan (Durability)  store of value
• Nilai tinggi  tidak butuh banyak untuk transaksi
– Pada masa lalu yang cocok adalah logam emas
dan perak lama kelamaan dibutuhkan jumlah
yang banyak sehingga uang emas dan perak
tidak efisien lagi.
Perubahan Fungsi Uang
• Uang Tanda (Token Money)
– Goldsmith (orang yang meminjamkan uang) dan para
bankir sadar bahwa meminjamkan komoditas seperti
emas dan perak dan mengeluarkan tanda terima
(receipt) akan menghasilkan keuntungan.
– Mereka akan memberikan bunga atas deposit koin
emas dan perak:
• Apabila harga emas batangan naik dan daya beli koin turun,
mereka dapat melebur koin tersebut dalam bentuk batangan.
• Bila harga di luar lebih tingi daripada harga di dalam, mereka
akan menjual ke luar
– Kedua aktivitas tersebut akan memberikan kentungan.
Semakin tinggi frekuensi tanda terima yang berputar
para depositor, goldsmith akan mempunyai kesempatan
lebih besar untuk menggunakan emas dan perak
tersebut dan memperoleh lebih banyak keuntungan
Perubahan Fungsi Uang
• Uang Giral (Deposit money)
– Semakin meningkatnya kebutuhan akan uang
 perubahan bentuk uang menjadi cek
– Fisher = cek bukanlah uang, melainkan perintah
tertulis (written order) untuk mentransfer uang.
Uang dalam Fungsi Utilitas
• Dalam teori klasik, fungsi utilitas uang adalah:
– Ux = f(x1, x2, x3, …, xn), dengan budget constraint
– PiXi + M = y + Mo
• f = fungsi utilitas
• Xi= jumlah komoditas
• Pi= harga komoditas
• M= jumlah uang yang diminta
• Y= pendapatan nominal
• Mo= jumlah awal yang dimiliki
– Uang berarti memiliki fungsi utilitas tidak langsung
– Sedangkan dalam teori neo-klasik, fungsi uang dinotasikan sbb:
• Ux= g[f(x1,x2,x3,…,xn), M,P1,P2,P3,…,Pn]
• Budget constraint= PiPx = E  E= PiPx + M – Mo
– Dimana= Pi: harga komoditas; Xi= jumlah komoditas; M= jumlah uang yang diminta;
Mo= jumlah awal yang dimiliki
– Persamaan di atas menunjukkan bahwa uang memiliki fungsi utilitas yang
langsung
– Diakui uang hanya intermediary form, yaitu alat pertukaran dan satuan nilai
– Peran uang secara sentral tercermin dalam hadis Rasulullah (dikisahkan
oleh Bilal Bin Rabah) ia ingin menukar secara langsung 2 sak kurma yang
buruk dengan satu sak kurma yang baik. Maka Rasulullah berkata, Tidak
boleh. Jual dulu kurma yang buruk untuk mendapatkan dinar, lalu belilah
kurma yang baik dengan dinar tersebut.
Nilai Waktu Uang
• Islam tidak mengenal nilai waktu uang (time value
of money)  nilai uang saat sekarang lebih tinggi
dari nilai uang masa yang akan datang
• Time value of money diambil dari ilmu teori
pertumbuhan penduduk  Pt= Po (1 +g)t
• Rumus tersebut diadopsi sebagai teori bunga
majemuk menjadi: FV= PV (1 + i)n
• Jika,
nilai mendatang uang dianalogikan dengan
jumlah populasi tahun ke-t, nilai-kini uang
dianalogikan dengan jumlah populasi tahun ke-0,
sedangkan tingkat tingkat suku bunga dianlogikan
dengan tingkat pertumbuhan populasi
• Uang bukan makhluk hidup yang dapat
berkembang biak dengan sendiri
Nilai-Ekonomi Waktu
• Konsep yang dikenal oleh Islam adalah nilai-ekonomi
waktu
• Misal= dalam menghitung nisbah bagi hasil di bank
syari’ah, return on capital diperhitungkan
• Return on capital tidak sama dengan return on money
karena return on capital tergantung pada jenis bisnis yang
dijalankan dan berkaitan dengan sektor riil
• Return on money berkaitan dengan tingkat suku bunga
• Penentuan nisbah bagi hasil harus dilakukan pada tahap
awal dengan menggunakan projected return
• Jika ternyata actual return bisnis yang dibiayai tidak sama
dengan angka proyeksinya, yang digunakan adalah angka
aktual; bukan angka proyeksi
Uang sebagai Flow Concept
• Uang= Flow Concept  semakin cepat
perputarannya, semakin baik.
• Dianalogikan dengan gerakan air, sewaktu
air mengalir disebut uang, sewaktu air
mengendap disebut capital
• Wadah tempat mengendapnya adalah
private goods; sedagkan air adalah public
goods
• Apabila air dialirkan maka air menjadi bersih
dan menyehatkan, dan sebaliknya
Uang sebagai Public Goods
• Ciri public goods adalah dapat digunakan oleh
masyarakat tanpa mengganggu orang lain.
Contoh: jalan raya
• Semakin uang banyak digunakan maka akan
semakin tinggi tingkat produksi, yang berarti
semakin besar kesempatan memperoleh
keuntungan dari public goods
• Oleh karena itu, penimbunan dilarang, karena
menghalangi orang lain menggunakan public
goods tersebut
• Jadi, jika dan hanya jika private goods
dimanfaatkan pada sektor produksi, kita akan
memperoleh keuntungan
BANK INDONESIA DAN
PERBANKAN SYARI’AH
Mencapai & Memelihara
Kestabilan Nilai Rupiah
Tugas Bank Indonesia
Menetapkan &
Melaksanakan
Kebijakan Moneter
Mengatur & Menjaga
Kelancaran Sistem
Pembayaran
Mengatur & Mengawasi
Bank Komersial
Misi dan
Paradigma
Kebijakan
Paradigma
Kebijakan
Sasaran Initiatif untuk
Mencapai Sasaran
Kondisi
Aktual
Kondisi
Aktual
Nilai-Nilai
Dasar
Nilai-Nilai
Dasar
•Istiqamah dlm memenuhi
prinsip syariah
•Menerapkan prinsip kehati-
hatian dan good corporate
governance
•Berdaya saing dan efisien
•Mendukung kestabilan sistem
perbankan dan memberikan
manfaat yang luas
• Inisiatif Strategis
•Tahapan Implementasi
•Perspektif Mikro
•Perspektif Makro
• Faktor faktor yang
berpengaruh
• Permasalahan utama
KERANGKA BERPIKIR DALAM PENETAPAN KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH NASIONAL
Visi
Islamic
Financial
System
Indirect
Financial
Market
Direct
Financial
Market
Islamic
Bond
Market
Islamic
Equity
Market
Finance
Companies Islamic
Banks
Unit
Trusts
Takaful
Islamic
Financial Market
Sistem Keuangan Islam
Deficit
Sector
Surplus
Sector
Islamic
Capital
Market
Islamic
Money
Market
Towards A Sound Islamic Banking System
Islamic
Banks
Bank Indonesia
(Central Bank)
Policy &
Regulation
Control &
Supervision
Stakeholders
IAI
Asbisindo
Basyarnas
Real Sector
Economic
Growth
Educational
Institutions
Others
Feedback
DSN
Efek Pengembangan Perbankan
Syariah Terhadap Sektor Lain
Bank Syariah
Perusahaan
Pembiayaan
Syariah
Asuransi
Syariah
Reksadana
Syariah
Obligasi
Syariah
Pasar Modal
Syariah
Sektor Riil
Berbasis
Syariah
Aspek Hukum
& Perundang-
Undangan
Voluntary
Sector
(ZISWaf)
Kurikulum
Pendidikan
(SMP,SMA,PT)
Regulasi Perbankan Syariah
Dalam UU Perbankan Indonesia
DASAR PEMIKIRAN
•untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
yang tidak mau dilayani oleh bank dengan sistem
bunga
•mengoptimalkan peran sektor perbankan dalam
rangka meningkatkan pemerataan pembangunan,
pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas keuangan
nasional kearah peningkatan taraf hidup rakyat.
Landasan Hukum
Bank Indonesia adalah otoritas pengawasan perbankan
(termasuk perbankan syariah):
Pasal 29 (1) (UU.No.7/1992 sbgmn diubah dg) UU No.10
Th.1998 ttng Perbankan:
Pembinaan dan pengawasan bank dilakukan oleh Bank
Indonesia
Pasal 8 UU No.3/04 ttg Perubahan atas UUNo.23 Th.1999
ttng BankIndonesia:
Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut:
a.Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
b.Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
c.Mengaturdan mengawasi bank.
Bank Umum dan BPR Syariah
Pasal 1 ayat 3 (UU.No.7/1992 sbgmn diubah dg) UU
No.10 /1998:
Bank Umum: bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan
Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Pasal 1 ayat 4 (UU.No.7/1992 sbgmn diubah dg) UU
No.10 /1998:
BPR:bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan Prinsip
Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Bank Umum dan BPR Syariah
Pasal 6 huruf m UU No.10 Tahun 1998:
“… Pokok-pokok ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia memuat
antara lain:
a.Kegiatan usaha dan produk-produk
bank berdasarkan prinsip syariah
b.Pembentukan dan tugas Dewan
Pengawas Syariah; …”
Pendirian Bank Syariah
Pasal 16 UU No.10 Tahun 1998:
Persyaratan dan tatacara pendirian bank umum dan BPR Syariah
ditetapkan oleh Bank Indonesia
• SK No.32/34/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 tentang Bank Umum
Berdasarkan Prinsip Syariah
• PBI No.4/1/PBI/2002 tanggal 27 Maret 2002 ttg Perubahan Kegiatan
Usaha Bank Umum Konv menjadi Bank Umum Syariah dan
Pembukaan Kantor Bank Berdasarkan Prinsip Syariah oleh Bank
Umum Konvensional.
• No. 6/24/PBI/2004 ttg Bank Umum Yang Melaksanakan Kegiatan
Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah (mencabut SK No.32/34/KEP/DIR
tanggal 12 Mei 1999 tentang Bank Umum Berdasarkan Prinsip
Syariah)
• PBI No. 7/35/PBI/2005 perubahan atas No. 6/24/PBI/2004 ttg Bank
Umum Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip
Syariah.
• PBI No.6/17/PBI/2004 tanggal 1 Juli 2004 tentang BPR Berdasarkan
Prinsip Syariah
Pendirian Bank Syariah
Pendirian Bank Syariah
1. Izin Prinsip
2. Izin Usaha
Konversi Bank Konvensional Menjadi Bank
Syariah
1. Izin Prinsip
2. Izin Perubahan Kegiatan Usaha
Pembukaan Kantor Bank Syariah oleh Bank
Umum Konvensional
PBI No.4/1/PBI/2002 tanggal 27 Maret 2002
tentang Perubahan Kegiatan Usaha Bank
Umum Konvensional Menjadi Bank Umum
Berdasarkan Prinsip Syariah dan Pembukaan
Kantor Bank Berdasarkan Prinsip Syariah oleh
Bank Umum Konvensional:
– Pembukaan Kantor Cabang Syariah (KCS)
– Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Syariah
(KCPS)
– Unit Syariah (US)
Pembukaan Kantor Bank Syariah oleh Bank
Umum Konvensional
Pembukaan Kantor Cabang Syariah (KCS)
dengan cara:
– Membuka KCS baru
– Mengubah KC konvensional menjadi KCS
– Meningkatkan status KCPS menjadi KCS
Wajib melaksanakan hal-hal sbb:
– MembentukUnit Usaha Syariah (UUS)
– MembentukDewan Pengawas Syariah (DPS)
– Menyediakan modal kerja:
= 2 MuntukKCS di wilayah Jabotabek
= 1 MuntukKCS di luarwilayah Jabotabek
Pembukaan Kantor Bank Syariah oleh Bank
Umum Konvensional
Pembukaan Kantor Cabang Pembantu
Syariah (KCPS)
– Bertempat dan beralamat di KC atau KCP bank
umum konvensional (tidak perlu membangun atau
menyewa gedung kantor sendiri)
– Menginduk kepada KCS dalam satu wilayah kerja
BI (termasuk kliring)
– Wajib mendapat izin dari BI
– Menyediakan modal kerja minimal 500 J di
wilayah Jabotabek dan 250 J di luar wilayah
Jabotabek
Pembukaan Kantor Bank Syariah oleh
Bank Umum Konvensional
Pembukaan Unit Syariah (US)
– Merupakan bagian dari KC atau KCP
konvensional
– Transaksi Produk dan Jasa US dibukukan secara
terpisah dari kegiatan konvensional
– Wajib mendapat izin dari BI
– Menyediakan modal kerja minimal 500 J di
wilayah Jabotabek dan 250 J di luar wilayah
Jabotabek
– Dalam jangka waktu 3 tahun US harus sudah
mengubah KC atau meningkatkan status KCP
dimana US bertempat menjadi KCS
Kegiatan Usaha dan Produk Bank
Syariah
Pasal 6, 7 dan 13 UU No.7 Tahun 1992
sbgmn telah diubah dlm UU No.10 Tahun
1998 mengatur kegiatan usaha bank secara
umum
Khusus untuk bank syariah, kegiatan usaha
yang dapat dilaksanakan adalah yang
sesuai dengan Prinsip Syariah
Kegiatan Usaha dan Produk Bank Syariah
Pasal 1 angka 13 UU No.10 Th.1998 ttng Perbankan:
Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan
hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk
penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan
usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai
dengan syariah antara lain pembiayaan berdasarkan
prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan
berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah),
prinsip jual beli barang dengan keuntungan
(murabahah), atau pembiayaan barang modal
berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan
(ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan
kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank
oleh pihak lain (ijarah wa iqtina)
Kegiatan Usaha dan Produk Bank Syariah
(BU)
PBI No. 7/35/PBI/2005 perubahan atas No. 6/24/PBI/2004 ttg Bank
Umum Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip
Syariah
Pasal 36:
Bank wajib menerapkan prinsip syariah dan prinsip kehati-hatian dalam
melakukan kegiatan usahanya yang meliputi:
a. melakukan penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan investasi, antara lain
1. giro berdasarkan prinsip wadi’ah;
2. tabungan berdasarkan prinsip wadi’ah dan atau mudharabah; atau
3. deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah;
a. melakukan penyaluran dana melalui :
1. prinsip jual beli berdasarkan akad antara lain:
a) murabahah;
b) istishna;
c) salam;
2. prinsip bagi hasil berdasarkan akad antara lain:
a) mudharabah;
b) musyarakah;
3. prinsip sewa menyewa berdasarkan akad antara lain:
a) ijarah;
b) ijarah muntahiya bittamlik;
4. prinsip pinjam meminjam berdasarkan akad qardh;
Kegiatan Usaha dan Produk Bank
Syariah (BU)
c.melakukan pemberian jasa pelayanan perbankan
berdasarkan akad antara lain:
1. wakalah;
2. hawalah;
3. kafalah;
4. rahn.
d.membeli, menjual dan/atau menjamin atas risiko
sendiri surat berharga pihak ketiga yang diterbitkan
atas dasar transaksi nyata (underlying transaction)
berdasarkan prinsip syariah;
e.membeli surat berharga berdasarkan prinsip syariah
yang diterbitkan oleh Pemerintah dan/atau Bank
Indonesia;
f. menerbitkan surat berharga berdasarkan prinsip
syariah;
g.memindahkan uang untuk kepentingan sendiri
dan/atau nasabah berdasarkan prinsip syariah;
Kegiatan Usaha dan Produk Bank
Syariah (BU)
h. menerima pembayaran tagihan atas surat berharga yang
diterbitkan dan melakukan perhitungan dengan atau antar
pihak ketiga berdasarkan prinsip syariah;
i. menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat-surat
berharga berdasarkan prinsip wadi’ah yad amanah;
j. melakukan kegiatan penitipan termasuk penatausahaannya
untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak
dengan prinsip wakalah;
k. memberikan fasilitas le tte r o f cre dit (L/C) berdasarkan prinsip
syariah;
l. memberikan fasilitas garansi bank berdasarkan prinsip syariah;
m. melakukan kegiatan usaha kartu debet, charge card
berdasarkan prinsip syariah;
n. melakukan kegiatan wali amanat berdasarkan akad wakalah;
o. melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan Bank sepanjang
disetujui oleh Bank Indonesia dan mendapatkan fatwa Dewan
Syariah Nasional.
Kegiatan Usaha dan Produk Bank
Syariah (BU)
Psal 37 :
1) Selain melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 36, Bank dapat pula :
a) Melakukan kegiatan dalam valuta asing berdasarkan akad sharf;
b) melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan
lain dibidang keuangan berdasarkan prinsip syariah seperti sewa
guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi serta
lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan;
c) melakukan kegiatan penyertaan modal sementara berdasarkan
prinsip syariah untuk mengatasi akibat kegagalan pembiayaan
dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya dengan
ketentuan sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia; dan
d) bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun
berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan dalam
perundang-undangan dana pensiun yang berlaku.
2) Bank syariah dalam melaksanakan fungsi sosial dapat bertindak
sebagai penerima dana sosial antara lain dalam bentuk zakat,
infaq, shadaqah, waqaf, hibah dan menyalurkannya sesuai
syariah atas nama Bank atau lembaga amil zakat yang ditunjuk
oleh pemerintah.
Kegiatan Usaha dan Produk Bank Syariah
(BU)
Pasal 38
1. Bank wajib mengajukan permohonan
persetujuan kepada Bank Indonesia atas produk
dan jasa baru yang akan dikeluarkan.
2. Permohonan persetujuan atas produk dan jasa
baru yang akan dikeluarkan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib dilampiri dengan
fatwa dari Dewan Syariah Nasional.
Pasal 39
1. Bank dilarang melakukan kegiatan usaha
perbankan secara konvensional.
2. Bank dilarang mengubah kegiatan usaha
menjadi bank konvensional.
Kegiatan Usaha dan Produk Bank Syariah
PBI No.6/17/PBI/2004 tanggal 1 Juli 2004 tentang
BPR Berdasarkan Prinsip Syariah
Pasal 34
BPRS wajib melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
Syariah dan prinsip kehati-hatian yang meliputi:
– menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah.
melakukan penyaluran dana melalui transaksi jual beli berdasarkan
prinsip murabahah, istishna, ijarah, salam, jual beli lainnya.
– pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip mudharabah,
musyarakah dan bagi hasil lainnya.
– melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan sepanjang tidak
bertentangan dengan UU Perbankan dan prinsip syariah.
– Produk dan jasa baru wajib disetujui BI
Kegiatan Usaha dan Produk Bank Syariah
Pasal 36
• BPRS dilarang mengubah kegiatan usahanya
menjadi BPR Konvensional.
• BPRS dilarang melakukan kegiatan usaha secara
konvensional
Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan
Dewan Syariah Nasional (DSN)
Dalam rangka menjaga kegiatan usaha bank
syariah agar senantiasa berjalan sesuai dengan
nilai-nilai syariah
Penjelasan UU No.10 Tahun 1998 Pasal 6 huruf
m : Pokok-pokok ketentuan yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia memuat antara lain:
a.Kegiatan usaha dan produk-produk bank berdasarkan
prinsip syariah;
b.Pembentukan dan tugas Dewan Pengawas Syariah
c.Persyaratan bagi pembukaan kantor cabang yang
melakukan kegiatan usaha secara konvensional untuk
melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.
Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan
Dewan Syariah Nasional (DSN)
• DPS wajib mengikuti fatwa dari DSN
• DPS adalah dewan yang ditempatkan di Bank Syariah yang
keanggotaannya ditetapkan berdasarkan rekomendasi DSN yang
bertugas mengawasi penerapan prinsip syariah dalam kegiatan
usaha Bank.
• Keanggotaan DPS harus mendapat persetujuan BI.
• DSN merupakan dewan yang dibentuk oleh MUI merupakan satu-
satunya badan yang mempunyai kewenangan mengeluarkan fatwa
syariah terhadap jenis-jenis kegiatan, produk, dan jasa keuangan
syariah, serta mengawasi penerapan fatwa dimaksud oleh lembaga-
lembaga keuangan di Indonesia
PENUTUP
• UU No.10 Tahun 1998:
– mengakomodir legalitas hukum baik dari aspek kelembagaan dan
kegiatan usaha bank syariah dengan jelas
– menjadi landasan yuridis yang kuat bagi perbankan dan para pihak
yang berkepentingan.
• UU No.23 Tahun 1998 tentang Bank Indonesia sebagaimana
telah diubah dengan UU No.3 Tahun 2004:
– memberikan landasan hukum yang cukup kuat kepada Bank
Indonesia untuk melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap
perbankan Syariah.
• Pengaturan hukum kegiatan usaha bank syariah secara “equal
treatment regulations”. Namun demikian kadangkala terdapat
pengaturan yang bersifat khusus terhadap kegiatan usaha bank
syariah yang disesuaikan dengan karakter usaha bank Syariah.
PENUTUP
• Standarisasi dalam penerapan akuntansi dan audit bank
Syariah yang diperlakukan secara khusus sebagaimana
ditentukan dalam standar internasional untuk akuntansi dan
audit lembaga keuangan syariah yang diterbitkan oleh AAOIFI
Bahrain.
• Dalam kegiatan usaha bank syariah peranan DPS juga sangat
penting dalam rangka menjaga kegiatan usaha bank syariah
agar senantiasa berjalan sesuai dengan nilai-nilai syariah.
• DPS harus independen dan terdiri dari para pakar Syariah
Muamalah yang juga memiliki pengetahuan dasar bidang
perbankan.
• Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari DPS wajib mengikuti
fatwa DSN.
• DSN merupakan badan independen yang mempunyai
kewenangan mengeluarkan fatwa syariah terhadap produk dan
jasa lembaga keuangan syariah di Indonesia.

More Related Content

What's hot

Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Kelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahKelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahPT. TERSERAH ANDA
 
Investasi syariah
Investasi syariahInvestasi syariah
Investasi syariahDeny Hosea
 
PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHheckaathaya
 
Distorsi Pasar (Kegagalan Pasar)
Distorsi Pasar (Kegagalan Pasar)Distorsi Pasar (Kegagalan Pasar)
Distorsi Pasar (Kegagalan Pasar)Marselina Marselina
 
Presentasi syirkah & mudharabah
Presentasi syirkah & mudharabahPresentasi syirkah & mudharabah
Presentasi syirkah & mudharabahMarhamah Saleh
 
Konsep uang dalam ekonomi islam
Konsep uang dalam ekonomi islamKonsep uang dalam ekonomi islam
Konsep uang dalam ekonomi islamdiya lala
 
Bank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalBank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalKrilekz
 
sejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamsejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamAbida Muttaqiena
 
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAHfissilmikaffah1
 
Makalah ijarah (kelompok 7)
Makalah ijarah (kelompok 7)Makalah ijarah (kelompok 7)
Makalah ijarah (kelompok 7)DifaFairuz
 
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)Izzatul Ulya
 
Presentasi asuransi syariah
Presentasi asuransi syariahPresentasi asuransi syariah
Presentasi asuransi syariahElla Aisah
 
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islam
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islamInvestasi dan pasar modal dalam perspektif islam
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islamYusuf Darismah
 
Manajemen Permodalan Bank Syariah
Manajemen Permodalan Bank SyariahManajemen Permodalan Bank Syariah
Manajemen Permodalan Bank SyariahDwi Wahyu
 

What's hot (20)

Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
 
Ppt muamalah
Ppt muamalah Ppt muamalah
Ppt muamalah
 
Kelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahKelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariah
 
Jual beli dalam islam
Jual beli dalam islamJual beli dalam islam
Jual beli dalam islam
 
Investasi syariah
Investasi syariahInvestasi syariah
Investasi syariah
 
PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAH
 
Distorsi Pasar (Kegagalan Pasar)
Distorsi Pasar (Kegagalan Pasar)Distorsi Pasar (Kegagalan Pasar)
Distorsi Pasar (Kegagalan Pasar)
 
Presentasi syirkah & mudharabah
Presentasi syirkah & mudharabahPresentasi syirkah & mudharabah
Presentasi syirkah & mudharabah
 
Konsep uang dalam ekonomi islam
Konsep uang dalam ekonomi islamKonsep uang dalam ekonomi islam
Konsep uang dalam ekonomi islam
 
Qardh dan Ariyah
Qardh dan AriyahQardh dan Ariyah
Qardh dan Ariyah
 
Bank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalBank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensional
 
sejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamsejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islam
 
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
 
Makalah ijarah (kelompok 7)
Makalah ijarah (kelompok 7)Makalah ijarah (kelompok 7)
Makalah ijarah (kelompok 7)
 
3.metodologi ekonomi islam
3.metodologi ekonomi islam3.metodologi ekonomi islam
3.metodologi ekonomi islam
 
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
 
Presentasi asuransi syariah
Presentasi asuransi syariahPresentasi asuransi syariah
Presentasi asuransi syariah
 
Presentasi ijarah
Presentasi ijarahPresentasi ijarah
Presentasi ijarah
 
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islam
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islamInvestasi dan pasar modal dalam perspektif islam
Investasi dan pasar modal dalam perspektif islam
 
Manajemen Permodalan Bank Syariah
Manajemen Permodalan Bank SyariahManajemen Permodalan Bank Syariah
Manajemen Permodalan Bank Syariah
 

Similar to Lembaga Perekonomian Islam

Tugas Perbankan Syariah
Tugas Perbankan SyariahTugas Perbankan Syariah
Tugas Perbankan SyariahNina Haryati
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamSejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamNisa Ell
 
Tugas perbankan syariah nuril ula fajriani 43213120280
Tugas perbankan syariah nuril ula fajriani 43213120280Tugas perbankan syariah nuril ula fajriani 43213120280
Tugas perbankan syariah nuril ula fajriani 43213120280Nuril Fajriani
 
PERKEMBANGAN SISTEM PERBANKAN SYARIAH DIINDONESIA.docx
PERKEMBANGAN SISTEM PERBANKAN SYARIAH DIINDONESIA.docxPERKEMBANGAN SISTEM PERBANKAN SYARIAH DIINDONESIA.docx
PERKEMBANGAN SISTEM PERBANKAN SYARIAH DIINDONESIA.docxAfrizaLeonita
 
Perbankan syariah
Perbankan syariahPerbankan syariah
Perbankan syariahKang Tasdik
 
ebook Perbankan Syariah pkes
ebook Perbankan Syariah pkesebook Perbankan Syariah pkes
ebook Perbankan Syariah pkesPiet_Fitriady
 
2. SISTEM MEONETER.pptx
2. SISTEM MEONETER.pptx2. SISTEM MEONETER.pptx
2. SISTEM MEONETER.pptxAyeSudarto1
 
Makalah lembaga keuangan syariah
Makalah lembaga keuangan syariahMakalah lembaga keuangan syariah
Makalah lembaga keuangan syariahhershalany
 
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...Leonardus Transetio
 
Strategi Syari'ah Keluar Dari Riba Dalam Rangka Re-Strukturisasi Ekonomi dan ...
Strategi Syari'ah Keluar Dari Riba Dalam Rangka Re-Strukturisasi Ekonomi dan ...Strategi Syari'ah Keluar Dari Riba Dalam Rangka Re-Strukturisasi Ekonomi dan ...
Strategi Syari'ah Keluar Dari Riba Dalam Rangka Re-Strukturisasi Ekonomi dan ...Setiono Winardi
 
PERKEMBANGAN BANK SYARIAH.pptx
PERKEMBANGAN BANK SYARIAH.pptxPERKEMBANGAN BANK SYARIAH.pptx
PERKEMBANGAN BANK SYARIAH.pptxTAnantatur
 
Makalah bank syariah
Makalah bank syariahMakalah bank syariah
Makalah bank syariahteguh zhee
 
Makalah kelahiran perbankan syariah kelompok 1
Makalah kelahiran perbankan syariah kelompok 1Makalah kelahiran perbankan syariah kelompok 1
Makalah kelahiran perbankan syariah kelompok 1jihannur4
 
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...Leonardus Transetio
 
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER_Ekonomi_Makro_Islam_(2019)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER_Ekonomi_Makro_Islam_(2019)RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER_Ekonomi_Makro_Islam_(2019)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER_Ekonomi_Makro_Islam_(2019)SinBa3
 
Tugas perbankan syariah uts
Tugas perbankan syariah utsTugas perbankan syariah uts
Tugas perbankan syariah utsDevia13
 

Similar to Lembaga Perekonomian Islam (20)

Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah
 
Tugas Perbankan Syariah
Tugas Perbankan SyariahTugas Perbankan Syariah
Tugas Perbankan Syariah
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamSejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islam
 
Tugas perbankan syariah nuril ula fajriani 43213120280
Tugas perbankan syariah nuril ula fajriani 43213120280Tugas perbankan syariah nuril ula fajriani 43213120280
Tugas perbankan syariah nuril ula fajriani 43213120280
 
PERKEMBANGAN SISTEM PERBANKAN SYARIAH DIINDONESIA.docx
PERKEMBANGAN SISTEM PERBANKAN SYARIAH DIINDONESIA.docxPERKEMBANGAN SISTEM PERBANKAN SYARIAH DIINDONESIA.docx
PERKEMBANGAN SISTEM PERBANKAN SYARIAH DIINDONESIA.docx
 
Akuntansi syariah
Akuntansi syariahAkuntansi syariah
Akuntansi syariah
 
Perbankan syariah
Perbankan syariahPerbankan syariah
Perbankan syariah
 
ebook Perbankan Syariah pkes
ebook Perbankan Syariah pkesebook Perbankan Syariah pkes
ebook Perbankan Syariah pkes
 
TUGAS PRA UTS
TUGAS PRA UTSTUGAS PRA UTS
TUGAS PRA UTS
 
2. SISTEM MEONETER.pptx
2. SISTEM MEONETER.pptx2. SISTEM MEONETER.pptx
2. SISTEM MEONETER.pptx
 
Makalah lembaga keuangan syariah
Makalah lembaga keuangan syariahMakalah lembaga keuangan syariah
Makalah lembaga keuangan syariah
 
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
 
Strategi Syari'ah Keluar Dari Riba Dalam Rangka Re-Strukturisasi Ekonomi dan ...
Strategi Syari'ah Keluar Dari Riba Dalam Rangka Re-Strukturisasi Ekonomi dan ...Strategi Syari'ah Keluar Dari Riba Dalam Rangka Re-Strukturisasi Ekonomi dan ...
Strategi Syari'ah Keluar Dari Riba Dalam Rangka Re-Strukturisasi Ekonomi dan ...
 
PERKEMBANGAN BANK SYARIAH.pptx
PERKEMBANGAN BANK SYARIAH.pptxPERKEMBANGAN BANK SYARIAH.pptx
PERKEMBANGAN BANK SYARIAH.pptx
 
Makalah bank syariah
Makalah bank syariahMakalah bank syariah
Makalah bank syariah
 
Makalah kelahiran perbankan syariah kelompok 1
Makalah kelahiran perbankan syariah kelompok 1Makalah kelahiran perbankan syariah kelompok 1
Makalah kelahiran perbankan syariah kelompok 1
 
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
Tugas sebelum uts_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal...
 
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER_Ekonomi_Makro_Islam_(2019)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER_Ekonomi_Makro_Islam_(2019)RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER_Ekonomi_Makro_Islam_(2019)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER_Ekonomi_Makro_Islam_(2019)
 
Kompetensi dasar 2 dasar pb
Kompetensi dasar 2 dasar pbKompetensi dasar 2 dasar pb
Kompetensi dasar 2 dasar pb
 
Tugas perbankan syariah uts
Tugas perbankan syariah utsTugas perbankan syariah uts
Tugas perbankan syariah uts
 

More from Neyna Fazadiq

Pengantar hukum perdata
Pengantar hukum perdataPengantar hukum perdata
Pengantar hukum perdataNeyna Fazadiq
 
Tinjauam Umum Hukum Keluarga Islam
Tinjauam Umum Hukum Keluarga IslamTinjauam Umum Hukum Keluarga Islam
Tinjauam Umum Hukum Keluarga IslamNeyna Fazadiq
 
Pengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomiPengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomiNeyna Fazadiq
 
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)Neyna Fazadiq
 
Fiqh muamalah (pengantar)
Fiqh muamalah (pengantar)Fiqh muamalah (pengantar)
Fiqh muamalah (pengantar)Neyna Fazadiq
 
pengantar hukum ekonomi syariah
pengantar hukum ekonomi syariahpengantar hukum ekonomi syariah
pengantar hukum ekonomi syariahNeyna Fazadiq
 
Perkembangan pemikiran teori ekonomi islam
Perkembangan pemikiran teori ekonomi islamPerkembangan pemikiran teori ekonomi islam
Perkembangan pemikiran teori ekonomi islamNeyna Fazadiq
 
Asuransi dan gadai syariah
Asuransi dan gadai syariahAsuransi dan gadai syariah
Asuransi dan gadai syariahNeyna Fazadiq
 
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
Kompilasi Hukum Ekonomi SyariahKompilasi Hukum Ekonomi Syariah
Kompilasi Hukum Ekonomi SyariahNeyna Fazadiq
 
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah Neyna Fazadiq
 
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
Kompilasi Hukum Ekonomi SyariahKompilasi Hukum Ekonomi Syariah
Kompilasi Hukum Ekonomi SyariahNeyna Fazadiq
 
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
Kompilasi Hukum Ekonomi SyariahKompilasi Hukum Ekonomi Syariah
Kompilasi Hukum Ekonomi SyariahNeyna Fazadiq
 
konsep dasar ilmu ekonomi islam
konsep dasar ilmu ekonomi islamkonsep dasar ilmu ekonomi islam
konsep dasar ilmu ekonomi islamNeyna Fazadiq
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahNeyna Fazadiq
 

More from Neyna Fazadiq (16)

Pengantar hukum perdata
Pengantar hukum perdataPengantar hukum perdata
Pengantar hukum perdata
 
Tinjauam Umum Hukum Keluarga Islam
Tinjauam Umum Hukum Keluarga IslamTinjauam Umum Hukum Keluarga Islam
Tinjauam Umum Hukum Keluarga Islam
 
Pengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomiPengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomi
 
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)
 
Fiqh muamalah (pengantar)
Fiqh muamalah (pengantar)Fiqh muamalah (pengantar)
Fiqh muamalah (pengantar)
 
pengantar hukum ekonomi syariah
pengantar hukum ekonomi syariahpengantar hukum ekonomi syariah
pengantar hukum ekonomi syariah
 
akad wadiah
akad wadiahakad wadiah
akad wadiah
 
Perkembangan pemikiran teori ekonomi islam
Perkembangan pemikiran teori ekonomi islamPerkembangan pemikiran teori ekonomi islam
Perkembangan pemikiran teori ekonomi islam
 
Asuransi dan gadai syariah
Asuransi dan gadai syariahAsuransi dan gadai syariah
Asuransi dan gadai syariah
 
Teori bagi hasil
Teori bagi hasilTeori bagi hasil
Teori bagi hasil
 
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
Kompilasi Hukum Ekonomi SyariahKompilasi Hukum Ekonomi Syariah
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
 
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
 
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
Kompilasi Hukum Ekonomi SyariahKompilasi Hukum Ekonomi Syariah
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
 
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
Kompilasi Hukum Ekonomi SyariahKompilasi Hukum Ekonomi Syariah
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
 
konsep dasar ilmu ekonomi islam
konsep dasar ilmu ekonomi islamkonsep dasar ilmu ekonomi islam
konsep dasar ilmu ekonomi islam
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 

Lembaga Perekonomian Islam

  • 1. LEMBAGA PEREKONOMIAN ISLAM Prof. Dr. MUHAMMAD, M.Ag. Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Yogyakarta Pascasarjana MSI UII Yogyakarta Program Doktor Ekonomi Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
  • 2. MUHAMMAD, Lahir di Pati, 10 April 1966; Sarjana (Drs.) Pendidikan (S-1) diraih di IKIP Yogyakarta, Master Ekonomi Islam (M.Ag) diraih di Magister Studi Islam (S-2) UII. Doktor (DR.) Manajemen Keuangan Islam (S-3) diraih di UII Tinggal di Perum Tamansiswa Indah Blok E-16 Yogyakarta HP. 08121558716, Telp. rumah 0274-382839, e-mail: aisar_ma@telkom.net Kantor: 1. STEI Jl. Sokonandi No. 11 Yogyakarta, Telp. 2. PT. BPR Syari’ah Dana Hidayatullah. Jl. Ngasem 52 Yogyakarta
  • 3. Pengalaman pekerjaan struktural : (1) sebagai manajer akademik Syari’ah Banking Institut [1996 – 1997]; (2) Kepala Biro Akademik MM Mitra Indonesia [1996 – 1997]; (3) Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Yogyakarta [1997 – 2001]; (4) Direktur Pusat Studi Ekonomi Islam – STEI Yogyakarta (2001-2006); (5) Wakil Ketua BASYARNAS WIL DIY; (6) Ketua Majelis Ulama Indonesia Kec. Mergangsan Yogyakarta Pengalaman sebagai dosen : (1) Dosen tetap Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Yogyakarta [1997 – sekarang] (2) Dosen Luar Biasa pada perguruan tinggi : (a) STAIN Surakarta; (b) Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta; (c) Fakultas Ilmu Agama Islam – UII; (d) Fakultas Agama Islam – UMY; (e) STAIN Salatiga; (f) Fakultas Hukum UII [Program Internasional]; (g) Fakultas Ekonomi UII; (h) Fakultas Ekonomi UMY, (i) FE-UGM (3) Program Pasca-sarjana: (a) PPS UIN Sunan Gunung Jati Bandung (2000-2004); (b) Program Magister Studi Islam UII; (c) Program S-2 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta; (d) Program Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin; (e) Program Doktor Ilmu Ekonomi Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
  • 4. Aktivitas lainnya : Pengembang Program S2 dan S3 Ekonomi Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dewan Pengembangan Badan Amil Zakat Propinsi Daerah Istimewa Jogjakarta; Member of The International of Islamic Economic - London Konsultan Pendirian Bank Syari’ah Pendiri Pesantren Ekonomi Islam al-Musaahamah Dewan Pengawas Syari’ah BPRS Dana Hidayatullah Dewan Pengawas Syari’ah BPRS Danagung Syari’ah Anggota Majelis Ulama Indonesia Kota Yogyakarta Ketua Majelis Ulama Indonesia Kecamatan Mergangsan Aktif memberikan seminar tentang Perbankan dan Ekonomi Islam (nasional dan internasional)
  • 5. Karya Ilmiah buku (sejak th 1999- sekarang) diantaranya : 1. Prinsip Akuntansi dalam Al-Qur’an; 2. Lembaga Keuangan Umat Kontemporer; 3. Sistem & Prosedur Operasional BS; 4. Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syari’ah 5. Pengantar Akuntansi Syari’ah; 6. Kebijakan Fiskal & Moneter dalam Ekonomi Islam; 7. Zakat Profesi : Wacana Telaah Fiqh Kontemporer; 8. Visi Al-Qur’an tentang Etika dan Bisnis; 9. Bank Syari’ah; Analisis SWOT; 10. Manajemen Bank Syari’ah; 11. Metodologi Penelitian Pemikiran Ekonomi Islam; 12. Pegadaian Syari’ah; 13. Konstruksi Mudharabah dalam Bisnis Syari’ah 14. Dasar-dasar Teori Keuangan Islami 15. Etika Bisnis Islami 16. Mikroekonomi dalam Perspektif Islam 17. Manajemen Dana dan SDM Lembaga Non Profit 18. Manajemen Dana Bank Syari’ah 19. Manajemen Pembiayaan Bank Syari’ah 20. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif 21. Zakat dan Kemiskinan 22. Makroekonomi dalam Perspektif Islam 23. Kebijakan-kebijakan Operasional Bank Syari’ah 24. Akuntansi Syari’ah: Analisis Pendapat Muhammad tentang Ayat-ayat Akuntansi dalam Al-Qur’an 25. Manajemen Keuangan Syari’ah (FC) 26. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ekonomi Islam (FC) 27. Permasalahan Agency dalam Pembiayaan Mudharabah di Bank Syari’ah (FC) 28. Internalisasi Nilai-nilai Islam dalam Ilmu Ekonomi (FC) 29. Manajemen Risiko Bank Syari’ah (FC) 30. Studi Kelayakan dan Pendirian Bank Syari’ah (FC)
  • 6. Silabi Kuliah • Tujuan Pengajaran : – Mahasiswa memahami berbagai macam dan mekanisme operasional lembaga perekonomian dan keuangan baik bank, non-bank dan bisnis yang beraktivitas dengan basis syari’ah
  • 7. Silabi Kuliah Lembaga Perekonomian Islam • Materi Pengajaran 1. Pengantar : Islam dan Lembaga Perekonomian Islam 2. Sistem Ekonomi Islam 3. Konsep Syari’ah Lembaga Perekonomian 4. Teori Pertukaran dan Percampuran dalam Islam 5. Uang dan Nilai Waktu Uang dalam Islam 6. Perbankan Syari’ah 7. Asuransi Syari’ah 8. Pegadaian Syari’ah 9. Pasar Modal Syariah 10. Reksadana Syari’ah 11. Obligasi Syari’ah dan Sukuk 12. Lembaga Amil Zakat 13. Wakaf Uang 14. Modal Ventura 15. Baitul Mal wa Tamwil dan Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah 16. Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syari’ah 17. Lembaga Pembiayaan Syariah 18. Hotel Syari’ah 19. Super market dan Ritail Syari’ah
  • 8. Silabi Kuliah • Referensi – Viethzal Rivai, Bank dan Financial Institution Management: Conventional and Sharia System, Jakarta: Radjawali Press – Muhammad, Lembaga Keuangan Umat Kontemporer, Yogyakarta : UII Press, 2000 – Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP- AMP YKPN – Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah, Yogyakarta: Ekonisia – Adiwarman A. Karim, Bank Islam; Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: Radjawali Press. – Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Islam: Teori dan Praktek, Jakarta: GIP – Dahlah Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, Jakarta: UI Press
  • 9. CAKUPAN AJARAN ISLAM ISLAM: OUR WAY OF LIFE  Islam secara bahasa berarti selamat, damai, tunduk, pasrah dan berserah diri.  Objek penyerahan diri adalah Pencipta seluruh alam semesta, yakni Allah Swt.  Islam berarti Penyerahan diri kepada Allah Swt (QS. 3:19; 2:112).  Islam membimbing seluruh aspek manusia, yakni mengatur hubungan antara :  manusia dengan Allah,  manusia dengan sesama manusia, dan  manusia dengan makhluk lainnya.
  • 10. CAKUPAN AJARAN ISLAM ISLAM: OUR WAY OF LIFE  Islam terdiri dari Aqidah, Akhlak dan Syari’ah.  Aqidah, Akhlak dan Syari’ah diturunkan untuk mengembala manusia ke arah “falah”.  Aqidah : tetap  Syariah : ada yang tetap, ada yang dapat berubah.  Akhlak : cermin diterapkannya aqidah dan syari’ah.  Sifat Syari’ah Islam:  Komprehensif (ritual & sosial)  Universal (luas dan fleksibel)
  • 11. CAKUPAN AJARAN ISLAM 1. SKEMA AJARAN ISLAM ISLAM AKIDAH (IMAN) SYARI’AH (ISLAM) AKHLAK (IHSAN) FIQIH IBADAH MU’AMALAH
  • 12. CAKUPAN AJARAN ISLAM… MU’AMALAH POLITIK (SIYASAH) EKONOMI (IQTISHADIYAH) PERDATA (MUNAKAHAT/ AL-TURATS) KONSUMSI KEUANGAN (FINANCE) SOSIAL (IJTIMAIYAH) PIDANA (JINAYAH) DISTRIBUSIPRODUKSI
  • 13. CAKUPAN AJARAN ISLAM… Islamic Financial System Islamic Financial Market Surplus Spending Islamic Money Market Deficit Spending Indirect Financial Market Direct Financial Market Islamic Capital Market Islamic Bond market Islamic Equity Market TakafulCommercial Bank Finance Companies Unit Trusts
  • 14. Alasan mempelajari Ekonomi Syari’ah? • Sistem ekonomi yg ada sekarang tidak mampu memberikan solusi atas pemenuhan kebutuhan manusia secara memuaskan. • Apakah Islam sebagai pandangan hidup yang komprehensif memiliki konsep ekonomi yang berpotensi memberikan solusi atas kebutuhan manusia secara memuaskan? • Ada instrumen ekonomi yang dijalankan dalam ekonomi konvensional dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam
  • 15. Indikator kegagalan Ekonomi Konvensional • Melebarnya Gap the have dg the have not • Krisis ekonomi • Ketidakstabilan ekonomi • Kerusakan lingkungan • Industri perbankan konvensional semakin menjauhi sektor riil dan hanya bermain dengan risiko “derivatives transactions”. “Tidak membawa dunia kepada tatanan yang lebih baik”
  • 16. Akar Ekonomi Konvensional • Secularism (memisahkan aktivitas dunia dengan agama) • Individualism (manusia pusat alam semesta, kebebasan tak terbatas)  individual utility • Materialism (ukuran kesuksesan adalah materi) • Interest based economy (eksploitasi pemilik modal) • Scarcity (kepemilikan vs distribusi) and Budget Constraint (opportunity cost)
  • 17. Akar Ekonomi Syari’ah • Tauhid • Maslahah  Utility = materi + amal sholeh • Manusia adalah hamba Allah + khalifah Allah • Tujuan hidup adalah kebahagian di dunia dan di akhirat  falah • Instrumen pengatur ekonomi: • ZIS, waqf/waris/, anti riba/judi/gharar, • Technological constraint, akhlak control on consumption and production.
  • 18. Pengertian • Lembaga perekonomian= lembaga perekonomian adalah lembaga yang menjalankan aktivitas ekonomi dalam bentuk aset-aset riil maupun keuangan, di dalamnya mencakup lembaga keuangan dan lembaga bisnis • Lembaga keuangan= Lembaga yang menjalankan aktivitas dalam bentuk aset-aset keuangan, di dalamnya mencakup lembaga bank da non bank • Lembaga bisnis adalah lembaga yang menjalankan aktivitas ekonomi dalam bentuk sektor bisnis, baik perdagangan maupun maufacture
  • 19. Pengertian • Bank= lembaga keuangan yang menjalankan aktivitas pengumpulan, penyaluran dan transfer aset-aset keuangan, seperti giro, tabungan, deposito dan jasa keuangan lainnya • Lembaga Bukan Bank= lembaga keuangan yang menjalankan aktivitas hanya mengumpulkan atau menyalurkan aset-aset keuangan
  • 20. Sistem Ekonomi Islam & Kelembagaan Ekonomi Islam SEI LEMBAGA BANK SYARI’AH ASURANSI SYARI’AH PASAR MODAL LKM SYARI’AH SE REASURANSI SYARI’AH REKSADANA SYARI’AH OBLIGASI SYARI’AH SEKURITAS SYARI’AH GADAI SYARI’AH PEMBIAYAAN SYARI’AH DPLK SYARI’AH BISNIS SYARI’AH Manajemen Ekonomi Akuntansi SEI SEK
  • 22. Definisi Ekonomi Islam  Ekonomi Islam adalah ilmu sosial yang mempelajari masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam (Mannan)  Ekonomi Islam adalah suatu upaya yang sistematik untuk memahami masalah ekonomi dan perilaku masyarakat, dalam perspektif Islam (Khurshid Ahmad)
  • 23. Definisi Ekonomi Islam  Ekonomi Islam adalah tanggapan para pemikir muslim atas berbagai tantangan ekonomi. Dalam hal ini didasarkan pada Quran dan Sunnah disamping alasan dan pengalaman. (N.Siddiqi))  Ekonomi Islam adalah suatu ilmu dan penerapan hukum syariah yang melindungi ketidakadilan dalam kaitan dengan upaya pencapaian kesejahtaeraan manusia dan pelaksanaan ibadah kepada ALLAH. (Hasanuz Zaman)
  • 25. Salah satu tanda adanya kehidupan di alam semesta… …adanya aliran…. atau sesuatu yang mengalir
  • 26. Perhatikan …! •Tubuh manusia •Peralatan elektronik •Misi Path Finder di Mars •Tanda keberadaan surga : “…bagi mereka surga ‘Adn, mengalir sungai- sungai dibawahnya …” QS : 18 : 31 “… di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang mengalir…” QS : 55 : 50 aliran dengan karakteristik & sunnatullah masing-masing
  • 27. Apa artinya… Apabila “adanya kehidupan” ditandai dengan “adanya aliran” maka upaya “menghidupkan sesuatu” (mis : perekonomian) harus ditandai dengan adanya upaya “mengalirkan sesuatu” (yg terkait dengan perekonomian).
  • 28. Akar Ekonomi Syari’ah • Tauhid • Maslahah  Utility = materi + amal sholeh • Manusia adalah hamba Allah + khalifah Allah • Tujuan hidup adalah kebahagian di dunia dan di akhirat  falah • Instrumen pengatur ekonomi: • ZIS, waqf/waris/, anti riba/judi/gharar, • Technological constraint, akhlak control on consumption and production.
  • 29. Ekonomi IslamEkonomi Islam ZakatZakat Anti JudiAnti JudiAnti RibaAnti Riba Diikat dengan filsafat “aliran” kehidupan
  • 30. ZakatZakat Funding to distribute /Funding to distribute / Pooling FundPooling Fund (aspek sosial)(aspek sosial) Effort to flowing (aspekEffort to flowing (aspek pengendalian)pengendalian) Pendekatan Zakat…!Pendekatan Zakat…!
  • 31. Sesungguhnya………. Pengendalian harta / Zakat Pengendalian sifat manusia Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan pada apa-apa yang diingini yaitu : wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, ternak dan sawah ladang. ( QS 3 : 14 ) merupakan
  • 32. Sesungguhnya………. ALLAH karuniakan kepada manusia : Dikendalikan oleh Alat / Tools Pengendali Cinta wanita Hukum nikah dan jumlah istri Cinta Anak Kaidah : anak adalah amanah Cinta harta Sistem zakat Nafsu Puasa
  • 33. Apa yang diusulkan….?Apa yang diusulkan….? Fungsi sosial Fungsi pengendalian Bahwa zakat bukanBahwa zakat bukan sekedar upaya funding tosekedar upaya funding to distribute (fungsi sosial),distribute (fungsi sosial), lebih dari itu merupakanlebih dari itu merupakan control (fungsicontrol (fungsi pengendalianpengendalian pengendalian) yangpengendalian) yang bersifat menekanbersifat menekan (pressure) atas(pressure) atas keberadaan hartakeberadaan harta masyarakatmasyarakat
  • 34. Contoh Pengendalian / CONTROLContoh Pengendalian / CONTROL No Tax Control Non Tax Control 1 Pajak Progresif kendaraan di DKI 3 in 1 Usia mobil > 90 2 Pajak mobil di Singapore 3 Pajak tanah di Jepang
  • 35. ZakatZakat Lebih merupakan sebuah upayaLebih merupakan sebuah upaya pengendalian harta masyarakatpengendalian harta masyarakat agar mengalir (tidak menumpuk)agar mengalir (tidak menumpuk) menuju aktivitas investasi, daripadamenuju aktivitas investasi, daripada tujuan pengumpulan dana untuktujuan pengumpulan dana untuk distribusidistribusi Tujuan Pengendalian > Tujuan SosialTujuan Pengendalian > Tujuan Sosial
  • 36. (1 + if%) zakat% investasi H a r t a Akumulasi Zakat
  • 37. Dengan demikian…Dengan demikian… Apabila dana zakat terkumpul adalah sebesar Rp. 1 trilyun (distributed) namun kecenderungan masyarakat masih menumpuk harta Apabila dana zakat terkumpul adalah hanya sebesar Rp. 1 milyar (distributed) namun kecenderungan masyarakat adalah investasi (tidak menumpuk harta) Sistem zakat TIDAK EFEKTIF Sistem zakat EFEKTIF
  • 38. ZakatZakat Lebih merupakan sebuah upayaLebih merupakan sebuah upaya pengendalian harta masyarakatpengendalian harta masyarakat memungut “denda” atas penumpukanmemungut “denda” atas penumpukan harta yg terjadi dengan “aturan teknis”harta yg terjadi dengan “aturan teknis” tertentu yaitu batas minimal (nisab),tertentu yaitu batas minimal (nisab), ukuran tertentu (kadar) dengan waktuukuran tertentu (kadar) dengan waktu tertentu (haul) dimana akumulasi dana ekstertentu (haul) dimana akumulasi dana eks “denda” tsb didistribusikan kpd 8 gol“denda” tsb didistribusikan kpd 8 gol masyarakat tertentumasyarakat tertentu dengan cara…dengan cara…
  • 39. KelebihanKelebihan DipastikanDipastikan TidakTidak DipastikanDipastikan Pendekatan Riba…!Pendekatan Riba…! NonNon EkonomiEkonomi QS 18 : 23-24QS 18 : 23-24 ekonomiekonomi QS 2 : 275QS 2 : 275 KeadilanKeadilan Skenario PeradabanSkenario Peradaban
  • 40. Letak haramnya Riba… …Adalah disebabkan mereka berkata sesungguhnya jual beli sama dengan riba, padahal ALLAH telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. QS 2 : 275 Riba Jual Beli Kelebihan Ada - bunga Ada – laba Ditetapkan dimuka Dibelakang Unsur Pemastian Ada Tidak ada Efek Ekonomi Menurunkan agregat supply Meningkatkan agregat supply
  • 41. Pertimbangan..!Pertimbangan..! • Bukankah pemastian masa depanBukankah pemastian masa depan diharamkan ; QS 18 : 23-24diharamkan ; QS 18 : 23-24 • Bukankah pemastian masa depanBukankah pemastian masa depan melalui instrumen suku bunga akanmelalui instrumen suku bunga akan mematikan sejumlah kemungkinanmematikan sejumlah kemungkinan aliran investasi ;aliran investasi ; QS 2 : 275QS 2 : 275 • Certainty VS UncertaintyCertainty VS Uncertainty
  • 42. Dampak Ekonomi QS 2 : 275Dampak Ekonomi QS 2 : 275 HalalHalal HaramHaram Halalkan Jual BeliHalalkan Jual Beli Haramkan RibaHaramkan Riba Jual BeliJual Beli RibaRiba Hubungan Berbanding TerbalikHubungan Berbanding Terbalik
  • 43. Q (Investasi) i (bunga) % x % Q 20 y % Q 1 Meningkatnya suku bunga dari y%Meningkatnya suku bunga dari y% menjadi x% telah menurunkanmenjadi x% telah menurunkan jumlah kemungkinan investasi darijumlah kemungkinan investasi dari Q1 menjadi Q2Q1 menjadi Q2 telah membendung alirantelah membendung aliran investasi sebesar Q1-Q2…investasi sebesar Q1-Q2…
  • 44. Semakin tinggi dindingSemakin tinggi dinding bendungan makabendungan maka semakin besar aliran airsemakin besar aliran air yang terbendungyang terbendung ……identik dengan…identik dengan… Semakin tinggi sukuSemakin tinggi suku bunga maka semakinbunga maka semakin besar kemungkinanbesar kemungkinan aliran investasi yangaliran investasi yang terbendungterbendung
  • 45. Aliran investasi optimal laba ~ Rugi ~ 0
  • 46. Aliran investasi tdk optimal laba ~ Rugi ~ 0 X %
  • 47. Aliran investasi tdk optimal laba ~ Rugi ~ 0
  • 48. Aliran investasi tdk optimal laba ~ Rugi ~ 0 Y %
  • 49. Anti RibaAnti Riba Lebih merupakan sebuah upayaLebih merupakan sebuah upaya untuk mengoptimalkan aliranuntuk mengoptimalkan aliran investasi dengan carainvestasi dengan cara memaksimalkan kemungkinanmemaksimalkan kemungkinan investasi melalui pelaranganinvestasi melalui pelarangan adanya pemastian (riba).adanya pemastian (riba).
  • 50. JudiJudi Statement untung2anStatement untung2an Dampak EkonomiDampak Ekonomi Pendekatan Judi…!Pendekatan Judi…! Pendekatan ini umumnya akan cenderung terfokus pada statement untung2an yang ditekankan pada spekulatif yang irrasional, tidak logis dan tidak berdasar Fokus pelarangan terletak pada tdk berpengaruhnya aktivitas judi thd Agregat supply / tdk produktif
  • 51. Pertimbangan Judi..!Pertimbangan Judi..! • Larangan penimbunan barang (hadis)Larangan penimbunan barang (hadis) dikarenakan berdampak padadikarenakan berdampak pada berkurangnya agregat supply barang &berkurangnya agregat supply barang & jasa.jasa. • Dengan demikian aktivitas yang tidakDengan demikian aktivitas yang tidak memberikan dampak meningkatkanmemberikan dampak meningkatkan agregat supply barang & jasa, merupakanagregat supply barang & jasa, merupakan hal yang tdk diperbolehkan (haram).hal yang tdk diperbolehkan (haram). • Untuk itulah JUDI diharamkan.Untuk itulah JUDI diharamkan.
  • 52. Jual Beli Judi Aliran Investasi (perlu modal) Ya Ya Tidak Pasti Ya Ya Kaitan dgn sektor riil / Agre Supply naik ? Ya Tidak Letak haramnya judi..!Letak haramnya judi..!
  • 54. Anti JudiAnti Judi Lebih merupakan sebuah upayaLebih merupakan sebuah upaya agar aktivitas investasi yang terjadiagar aktivitas investasi yang terjadi memiliki korelasi nyata terhadapmemiliki korelasi nyata terhadap sektor riil dalam rangkasektor riil dalam rangka meningkatkan Agregat Supplymeningkatkan Agregat Supply
  • 55. Sistem Ekonomi IslamSistem Ekonomi Islam HartaHarta mengalirmengalir InvestasiInvestasi Aliran InvestasiAliran Investasi OptimalOptimal Aliran Investasi tdkAliran Investasi tdk optimal /optimal / terbendungterbendung Agregate SupplyAgregate Supply meningkatmeningkat Agregate SupplyAgregate Supply tidak meningkattidak meningkat By zakatBy zakat By anti ribaBy anti riba By anti judiBy anti judi
  • 56. H a r t a Sistem Ekonomi IslamSistem Ekonomi Islam P P P P P P P P By zakatBy zakat By anti ribaBy anti riba By anti judiBy anti judi
  • 57. Sebuah sistem perekonomianSebuah sistem perekonomian sunnatullah yang mendorong adanyasunnatullah yang mendorong adanya aliran investasi (by zakat) secaraaliran investasi (by zakat) secara optimal (by anti riba) yang bersifatoptimal (by anti riba) yang bersifat produktif (by anti judi).produktif (by anti judi). Sistem Ekonomi IslamSistem Ekonomi Islam
  • 60. PERUBAHAN PARADIGMAPERUBAHAN PARADIGMA Adalah sulit untuk menerima dan melakukan ‘HAL BARU’ meski hal itu adalah benar
  • 61. PERMASALAHAN IMPLEMENTASI EKONOMI SYARI’AH DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH • Principle-Agency Problem on Profit and Lose Sharing scheme • Weak in Market discipline • Lack of Islamic Banking Knowledge • lack of uniformity in the Islamic principles and Regulations • Inadequate political support
  • 62. THE HISTORY OF ISLAMIC BANKING
  • 63. ISLAM AND ISLAMIC BANKING • In ushul fiqh, there is a principle stipulating that “maa laa yatimm al-wajib illah bihi fa huwa wajib”  if something must exist before an obligation is considered perfect, it is obligatory to ensure that something exist • The Prophet himself once say: “antum a’lamu bi umuuri dunyakum”  You are more knowledgeable of your worldly concerns
  • 64. BANKING PRACTICES IN THE AGE OF THE PROPHET (SAW) AND HIS IMMEDIATE COMPANIONS • Bank: an institution that performs three primary function, namely: – To accept savings/deposit money – To lend money – To provide services • The Prophet (SAW) himself, also known as al-amin, was entrusted by the people of Mecca with safekeeping their money. At the last moments before his hijrah to Medina, the Prophet asked Sayidina Ali to return all the entrusted money to its respective owner • The Prophet’s companions, Zubair bin al-Awwam, chose to only receive money as a loan  implication: – By taking the money as a loan, he had a right to make use of it; – Given the nature of a loan, he had the obligation to return it intact
  • 65. BANKING PRACTICES IN THE AGE OF THE PROPHET (SAW) AND HIS IMMEDIATE COMPANIONS • Ibnu Abbas, was noted to have transferred some money to Kuffah • Abdullah bin Zubair in Mecca, who sent money to his brother Hisab bin Zubair, who lived in Iraq • The use of checks was also widley known with the growing trade between the cities of Syam and Yaman, at least twice a year • Umar bin Khatab (ra) used checks to pay benefits in support of those in need. With these checks the beneficiaries would be able to collect from the Baitul Mal a quantity of wheat imported from Egypt • In the economy activities or distribution fund based on the profit sharing- based working capital, such as: mudharabah, muzara’ah and musaqad. This pattern was applied on common practice in the early days of among the Muhajirin and the Anshar. • Some modern banking terms, in fact, originated from the fiqh repertoire, such as credit (Roman: Credo) which derived from the term qard – Credit (in English) = lending money – Credo (in Roman) = trust – Qard (in fiqh) = lending money on a trust basis • So, check (in English)  Cheque (in French) was borrowed from “suq” (in Arabic). It’s means market, while check is an instrument of payment commonly used in the market.
  • 66. Banking Functions in the Era of the Prophet’s Immediate Compions Banking Functions during prophet era To channel financing To accept deposit To transfer money One individual performing but one function
  • 67. BANKING PRACTICES DURING THE TIME OF BANI ABBASIYAH AND BANI UMMAYAH • There is no institution of bank in Islamic fiqh vocabulary, but the bank activities or functions can be found in the Islam, i.e: deposit saving; fund channeling; and money transfer; were already commonly practiced under sharia compliant contracts. • In the Rasulullah’s time, these function were undertaker by individuals, usually on the one-man one-function basis • In the era Bani Abbasiyah, that the three banking function were undertaker individually. • In the history of Islam, the one-man multi-function banking practice was first knowing the Abbasiyah’s time • Banking began to develop rapidly when various types of currencies were in circulation, for which special expertise was required to distinguish one coin from the others • The people who had the special expertise were called: naqid, sarraf and jihbiz.  the practice of money exchange • The term “jihbiz” was first known during the Muawiyah era (661 – 680 AD)
  • 68. BANKING PRACTICES DURING THE TIME OF BANI UMMAYAH AND BANI ABBASIYAH • The role of bankers in the Abbasiyah era began to pick popularity during the reign of Muqtadir (980 – 932 AD) • This was the time when most wazirs had their own bankers, for instance: – Ibnu Furat  appointed Harun ibnu Imran and Joseph ibnu Wahab as his bankers; – Ibnu Abi Isa employed Ali ibn Isa – Hamd ibnu Wahab assigned Ibrahim ibn Yuhana – Abdullah al-Baridi had three banker: two Jewish and one Christian • A milestone in the development of banking practices at the time was marked with wide circulation of suq/saq (checks) as an instrument of payment
  • 69. BANKING PRACTICES IN EUROPE • In the course of banking development, the activities of individual jihbizs were adopted by institutions that are now known as banking institution • In the Europe, banking practice and its transaction applied by the interest instrument (which under fiqh, the interest considered riba/usury and is therefore unlawful) • The interest-based transaction flourished when King Henry VIII (in 545), while banning riba, permitted institutions interest as long as it was not excessive. There are two term about it: – Usury  unlawful – Interest  lawful • At the last, the interest system dominated the global economic activities until the 20th age • At the same time, Islamic civilization was in a decline and Islamic states gradually fell into the grips of colonizations of European, so Islamic economic institution collapsed and were replace by European economics counterpart, until now.
  • 70. Comparison between Jihbiz and Banks JIHBIZ SIMILARITIES To accept deposits; to channel financing; to transfer money BANK To accept deposits; to channel financing; to transfer money = DIFFERENCES Individually managed = Institutionally managed
  • 72. PENJELASAN SINGKAT SYARI’AH (ISLAM): Jalan yang harus ditempuh atau garis yang mestinya dilalui. Di dalamnya di atur mengenai ibadah dan muamalah Hukum asal Ibadah: Segala sesuatunya dilarang dikerjakan, kecuali yang ada petunjuknya dalam al-Qur’an atau sunnah Hukum asal Muamalah: Segala sesuatunya dibolehkan kecuali ada larangan dalam al- Qur’an atau as-Sunnah Syari’ah dan Fiqh Fiqh merupakan penafsiran ulama terhadap syari’ah
  • 73. PEMBAGIAN HUKUM Sifat Hukum Taklifi Pasti Tidak pasti Perintah Wajib/Fardhu Mandub/Sunnah Larangan Haram Makruh Takhyir Mubah
  • 74. PRINSIP-PRINSIP MUAMALAH ISLAM Bidang yang diperbolehkan syari’ah Bidang yang dilarang syari’ah Tadlis RibaTaghrir Persaingan tidak sempurna Ikhtikar & bai’ najasy
  • 75. PENYEBAB TRANSAKSI DILARANG Penyebab dilarangnya transaksi Haram zatnya Tidak sah akadnya 1. Tadlis 2. Ikhtikar 3. Bai’ Najasy 4. Taghrir (Gharar) 5. Riba 6. Risywah 1. Rukunnya tidak terpenuhi 2. Syarat tidak terpenuhi 3. Terjadi Ta’alluq 4. Terjadi “2 in 1” Haram selain zatnya
  • 76. HARAM ZATNYA Transaksi dilarang karena obyek yang ditransaksikan juga dilarang Misalnya: minuman keras, bangkai (kecuali ikan dan belalang), babi Transaksi barang atau jasa yang demikian ini tetap haram walaupun akad jual-belinya sah. Contoh: Pembelian minuman keras dengan akad murabahah melalui Bank Syari’ah. (Zat barangnya haram, namun akadnya sah)
  • 77. HARAM SELAIN ZATNYA (1) 1. Tadlis (melanggar prinsip “an taraddin minkum” Setiap transaksi dalam Islam harus dilandasi pada prinsip kerelaan kedua pihak yang bertransaksi Mereka harus memiliki informasi yang sama tentang barang/jasa yang diperjual belikan, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan Unknown to one party dalam bahasa fiqh disebut tadlis. Tadlis terjadi karena empat hal: a. Kuantitas  pengurangan timbangan b. Kualitas  penyembunyian kecacatan obyek c. Harga  memanfaatkan ketidaktahuan harga pasar d. Waktu penyerahan  penjual tidak mengetahui secara pasti barang akan diserahkan kepada pembeli
  • 78. HARAM SELAIN ZATNYA (4) c. Taghrir (Gharar) Gharar adalah situasi dimana terjadi incomplete information karena adanya ketidakpastian dari kedua belah pihak yang bertransaksi. Taghrir terjadi bila kita merubah sesuatu yang seharusnya bersifat pasti menjadi tidak pasti. Gharar/taghrir terjadi karena empat hal, yaitu: 1) Kuantitas  kasus ijon 2) Kualitas  menjual sapi masih dalam perut induknya 3) Harga  pengambilan margin 20% untuk 1 tahun atau 40% untuk 2 tahun 4) Waktu penyerahan  menjual barang hilang seharga Rp. X dan disetujui oleh pembelinya
  • 79. HARAM SELAIN ZATNYA (2) 2. Melanggar prinsip “la tazhlimuna wa la tuzhlamun” Jangan menzalimi dan jangan dizalimi Praktek yang melanggar prinsip ini adalah: a. Rekayasa pasar dalam Supply (Ikhtikar) - Mengupayakan adanya kelangkaan barang dengan menimbun atau entry barier - Menjual harga lebih tinggi dibandingkan harga sebelum munculnya kelangkaan - Mengambil keuntungan lebih dibandingkan keuntungan sebelum kejadian I dan II S1 D S2 P’ P” Q2 Q1
  • 80. HARAM SELAIN ZATNYA (3) b. Rekayasa Pasar dalam demand (Bai’ Najasy) Rekayasa pasar dalam demand terjadi bila seorang produsen/ pembeli menciptakan permintaan palsu, seolah-olah ada banyak permintaan terhadap suatu produk sehingga harga jual produk akan naik. Cara ini dapat dilakukan dengan cara: 1) Penyerbaran isu 2) Melakukan order pembelian 3) Pembelian pancingan sehingga tercipta sentimen pasar, bila harga sudah naik sampai level yang diinginkan, maka yang bersangkutan akan melakukan aksi ambil untung dengan melepas kembali obyek yang sudah dibeli S1 D1 P’ P” Q2Q1 D2
  • 81. HARAM SELAIN ZATNYA (5) d. Riba Dalam ilmu fiqh dikenal jenis riba: 1) Fadl (riba buyu’) riba karena pertukaran barang sejenis yang tidak memenuhi kriteria sama kualitasnya (mistlan bi mistlin), sama kuantitasnya (sawa-an bi sawa-in) dan sama waktu penyerahannya (yadan bi yadin). 2) Nasi’ah (riba duyun)  riba yang timbul akibat hutang-piutang yang tidak memenuhi kriteria untuk muncul renturn bersama risiko (al ghunmu bil ghurmi) dan hasil usaha muncul bersama biaya (al kharaj bi dhaman). Transaksi semisal ini mengandung pertukaran kewajiban menanggung beban, hanya berjalannya waktu. Nasi’ah adalah memastikan sesuatu yang tidak pasti menjadi pasti 3) Qard dan Jahiliyah  hutang yang dibayar melebihi dari pokok pinjaman, karena si peminjam tidak mampu mengembalikan dana pinjaman pada waktu yang ditetapkan.
  • 82. TIDAK SAH/LENGKAP AKADNYA Suatu transaksi yang tidak termasuk dalam kategori haram li dzatihi maupun haram li ghairihi, belum tentu serta merta menjadi halal. Sesuatu tersebut menjadi haram bila akad atas transaksi itu tidak sah atau tidak lengkap. Suatu transaksi dikatakan tidak sah atau tidak lengkap akadnya bila terjadi salah satu atau lebih faktor berikut: 1) Rukun dan syarat tidak terpenuhi  Rukun jual beli meliputi: (a) Pelaku; (b) Obyek; © Ijab-qabul. Syarat jual beli, tidak: (a) Menghalalkan yang haram; (b) Mengharamkan yang halal; © Menggugurkan rukun; (d) Bertentangan dengan rukun; (e) Mencegah berlakunya rukun 2) Terjadi Ta’alluq  Terjadi bila kita dihadapkan pada dua akad yang saling dikaitkan. Dengan maksud, berlakunya akad 1 tergantung pada akad ke 2. Dalam terminologi fiqh disebut bai’ al-’inah. 3) Terjadi two in one  Satu transaksi mewadahi oleh dua akad sekaligus, sehingga terjadi ketidakpastian. Dalam terminologi fiqh disebut: shafqatain fi al-shafqah. Two in one terjadi karena: (a) obyek sama; (b) pelaku sama; © jangka waktu sama. Bila salah satu dari faktor tersebut tidak ada maka tidak terjadi two in one
  • 83. Berdasarkan tingkat kepastian hasil yang diperoleh, kontrak dapat dibedakan menjadi Natural Certainty Contracts Natural Uncertainty Contracts TEORI PERTUKARAN DALAM ISLAM Natural Certainty Contracts/teori pertukaran, adalah kontrak dalam bisnis yang memberikan kepastian pembayaran, baik dari segi jumlah maupun waktu. Dalam bentuk ini: Cash-flownya pasti atau sudah disepakati di awal kontrak Obyek pertukarannya juga pasti secara jumlah, mutu, waktu maupun harganya
  • 84. TEORI PERTUKARAN OBYEK PERTUKARAN ‘AYN (aset riil) BI ‘AYN (aset riil) ‘AYN (aset riil) BI DAYN (aset keuangan) DAYN (aset keuangan) BI DAYN (aset keuangan) WAKTU PERTUKARAN NAQDAN (Sekarang/Tunai) GHAIRU NAQDAN (Masa YAD)
  • 85. TEORI PERTUKARAN ‘AYN BI ‘AYN JENIS BEDA JENIS SAMA Kasat Mata Kualitas dapat dibedakan Kasat Mata Kualitas tidak dapat dibedakan upah tenaga kerja yang dibayar dengan sejumlah beras real asset (‘ayn) dengan real asset (‘ayn) Jika tidak dapat dibedakan mutunya, pertukaran dibolehkan, jika: Sawa-an bi sawa-in (sama jumlahnya) Mistlan bi mistlin (sama mutunya) Yadan bi yadin (sama waktu penyerahannya) Pertukaran kuda dengan kuda
  • 87. TEORI PERTUKARAN DAYN BI DAYN Uang Non-Uang Surat berharga Jenis sama Jenis Beda Pertukaran financial asset (dayn) dengan financial asset (dayn) Sawa-an bi sawa-in (sama jumlahnya) Yadan bi yadin (diserahkan saat itu juga) Yadan bi yadin (diserahkan saat itu juga)
  • 88. MATRIK PERTUKARAN Time Object Now for Now Now for Deferred Defered for Defered ‘Ayn for ‘Ayn Ok Ok No ‘Ayn for Dayn Ok Ok No Dayn for Dayn Ok No No
  • 89. TEORI PERCAMPURAN DALAM ISLAM Natural Uncertainty Contracts/teori percampuran adalah kontrak dalam bisnis yang tidak memberikan kepastian pendapatan, baik dari segi jumlah maupun waktunya. Tingkat returnnya bisa positif, negatif maupun nol. Kontrak-kontrak investasi ini secara sunatullah tidak menawarkan : Return yang tetap dan pasti. ` Sifatnya tidak fixed dan predetermined. Dalam kontrak jenis ini, pihak-pihak yang bertransaksi saling mencampurkan asetnya (baik real asset maupun financial assets) menjadi satu kesatuan, dan kemudian menanggung risiko bersama- sama untuk mendapatkan keuntungan. Dalam kontrak demikian ini, keuntungan dan kerugian ditanggung bersama.
  • 90. TEORI PERCAMPURAN OBYEK PERCAMPURAN ‘AYN BI ‘AYN ‘AYN BI DAYN DAYN BI DAYN WAKTU PERCAMPURAN NAQDAN GHAIRU NAQDAN
  • 91. ‘AYN BI ‘AYN TEORI PERCAMPURANTEORI PERCAMPURAN Menyumbangkan keahlian Syirkah ‘Abdan Jasa/keahlian (real asset) dicampur dengan uang (financial asset) Bentuk percampuran ini disebut syirkah mudharabah Seorang penyandang dana memberikan dana dan yang lain memberikan reputasinya Bentuk percampuran ini disebut syirkah wujuh ‘AYN BI DAYN Percampuran financial asset (dayn) dengan financial asset (dayn) Jika percampuran antara uang dengan uang dengan jumlah sama disebut syirkah mufawadah; atau jumlah uang yang dipercampurkan jumlahnya berbeda disebut syirkah ‘inan. DAYN BI DAYN
  • 92. PRINSIP DAN LANDASAN PENGEMBANGAN PRODUK BISNIS ISLAMI LIMA AKAD DASAR TRANSAKSI SYARI’AH : TITIPAN (WADI’AH) Giro Wadi’ah Tabungan Wadi’ah BAGI HASIL (SYIRKAH) Funding Giro Mudharabah Tabungan Mudharabah Deposito Mudharabah BAGI HASIL (SYIRKAH) Financing Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan Musyarakah JUAL-BELI (TIJAROH) Pembiayaan Murabahah Pembiayaan Salam Pembiayaan Istishna’ SEWA (IJARAH) Ijarah Ijarah Muntahia Bittamlik JASA/FEE( AL UJROH) Wakalah, Kafalah, Hiwalah, Rahn, Qard
  • 94. Konsep Uang • Konsep uang dalam ekonomi Islam berbeda dgn konsep ekonomi konvensional • Islam= uang adalah uang, bukan capital • Konvensional= tidak jelas pengertian antara uang dengan kapital • Islam= uang adalah flow concept, kapital adalah stock concept • Konvensional terdapat banyak pengertian tentang uang, seperti diungkapkan oleh:
  • 95. Konsep Uang • Irving Fisher: – MV = PT, dimana: • M= Jumlah uang • V= tingkat perputaran uang • P= tingkat harga barang • T= jumlah barang yang diperdagangkan – Persamaan ini berati: • Semakin cepat perputaran uang (V) semakin besar pendapatan (income). Uang adalah flow concept – Fisher mengatakan: sama sekali tidak ada korelasi antara kebutuhan memegang uang dengan tingkat suku bunga. Konsep ini hampir sama dengan konsep Islam, uang adalah flow concept bukan stock concept • Marshal-Pigou (Cambridge): – M= kPT • M= Jumlah uang • k= 1/v • P= tingkat harga barang • T= Jumlah barang yang diperdagangkan
  • 96. Konsep Uang • Berdasarkan formula di atas, secara matematis k dapat dipindahkan ke kiri atau ke kanan, namun secara filosofis adalah berbeda • Huruf k pada persamaan Marshal-Pigou menyatakan: – Demand for holding money adalah suatu proporsi (k) jumlah pendapatan (PT). Semakin besar demand for holding money (M) untuk tingkat pendapatan tertentu (PT) – Berarti: uang adalah stock concept, yang dalam konteks ini, dapat menjadi alat untuk menyimpan kekayaan (store of wealth) • Hal ini bukan berarti bahwa perbedaan antara ekonomi Islam dengan konvensional adalah hanya pada perbedaan pandangan tentang uang, yaitu: jika Islam uang sebagai flow concept da konvensional uang adalah stock concept • Terdapat pertentangan antar ekonomi konvensional tentang konsep uang antara kaum Moneteris vs Keynesian • Fisher  uang adalah flow concept • Cambridge  uang adalah stock concept
  • 97. Perbedaan Konsep Uang • Islam – Uang tidak identik dengan modal – Uang adalah public goods – Modal adalah private goods – Uang adalah flow concept – Modal adalah stock concept • Konvensional – Uang sering diidentikan dengan modal – Uang (modal) adalah private goods – Uang (modal) adalah flow concept bagi Fisher – Uang (modal) adalah stock concept bagi Cambridge School
  • 98. Konsep Uang • Konsep public goods setelah tahun 1980-an, setelah adanya perkembangan ekonomi lingkungan, ketika banyak membicarakan masalah externalities, public good • Dalam Islam, konsep public goods telah ada sejak Rasulullah bersabda: – Tidaklah kalian berserikat dalam tiga hal, kecuali air, api, dan rumput. • Dalam pemanfaatan public goods, Islam mendorong dibentuknya perserikatan melalui musyarakah dan mudharabah • Penjelasan Private and Public Goods dapat diibaratkan: – Private goods = mobil = capital – Public goods = jalan tol = modal – Jika mobil tersebut tidak memanfaatkan jalan tol, ia tidak menikmati sarana tersebut. Dengan kata lain, jika dan hanya jika uang diinvestasikan dalam proses produksi, kita akan mendapatkan uang lebih banyak – Konsep konvensional= baik mobil di parkir di garasi maupun digunakan di jalan tol tidak ada bedanya
  • 99. Fungsi Uang • Fungsi Uang (Konvensional) – Alat pertukaran (medium of exchange) – Satuan nilai (unit of account) – Penyimpan nilai (store of value) • Fungsi Uang (Islam) – Alat pertukaran (medium of exchange for transaction) – Satuan nilai (unit of account) • Imam Al-Ghazali: – Uang sebagai alat tukar= Dalam ekonomi barter sekalipun, fungsi uang sebagai unit of account tetap diperlukan. Ghazali menegaskan: uang itu seperti cermin; tidak berwarna, tetapi dapat merefleksikan warna = uang tidak mempunyai harga, tetapi dapat merefleksikan semua harga – Penyimpan nilai (selama tidak digunakan untuk perjudian)  Islam hanya membolehkan untuk transaksi dan berjaga-jaga, dan menolak untuk berjudi (spekulasi)  Ghazali mengingatkan: memperdagangkan uang ibarat memenjarakan fungsi uang. Jika banyak uang diperdagangkan, niscaya tinggal sedikit uang yang dapat berfungsi sebagai uang.
  • 100. Perubahan Fungsi Uang • Sebelum ditemukan koin, komoditas seperti hewan ternak berfungsi sebagai uang • Demikian pula logam emas dan perak • Koin Eropa yang dikenal modern sebenarnya berasal dari Byzantium dan negara Muslim. • Khalifah Abdul Malik bin Marwan  pernah mengganti koin emas (dinar) Byzantium dan perak (dirham) Persia dengan koin Islam yang nilainya sama dengan unit of account
  • 101. Perubahan Fungsi Uang • Uang Barang – Commodity money= medium of exchange yang memiliki nilai komoditas apabila komoditas tersebut digunakan bukan sebagai uang – Syarat commodity money: • Kelangkaan (Scarcity) • Daya Tahan (Durability)  store of value • Nilai tinggi  tidak butuh banyak untuk transaksi – Pada masa lalu yang cocok adalah logam emas dan perak lama kelamaan dibutuhkan jumlah yang banyak sehingga uang emas dan perak tidak efisien lagi.
  • 102. Perubahan Fungsi Uang • Uang Tanda (Token Money) – Goldsmith (orang yang meminjamkan uang) dan para bankir sadar bahwa meminjamkan komoditas seperti emas dan perak dan mengeluarkan tanda terima (receipt) akan menghasilkan keuntungan. – Mereka akan memberikan bunga atas deposit koin emas dan perak: • Apabila harga emas batangan naik dan daya beli koin turun, mereka dapat melebur koin tersebut dalam bentuk batangan. • Bila harga di luar lebih tingi daripada harga di dalam, mereka akan menjual ke luar – Kedua aktivitas tersebut akan memberikan kentungan. Semakin tinggi frekuensi tanda terima yang berputar para depositor, goldsmith akan mempunyai kesempatan lebih besar untuk menggunakan emas dan perak tersebut dan memperoleh lebih banyak keuntungan
  • 103. Perubahan Fungsi Uang • Uang Giral (Deposit money) – Semakin meningkatnya kebutuhan akan uang  perubahan bentuk uang menjadi cek – Fisher = cek bukanlah uang, melainkan perintah tertulis (written order) untuk mentransfer uang.
  • 104. Uang dalam Fungsi Utilitas • Dalam teori klasik, fungsi utilitas uang adalah: – Ux = f(x1, x2, x3, …, xn), dengan budget constraint – PiXi + M = y + Mo • f = fungsi utilitas • Xi= jumlah komoditas • Pi= harga komoditas • M= jumlah uang yang diminta • Y= pendapatan nominal • Mo= jumlah awal yang dimiliki – Uang berarti memiliki fungsi utilitas tidak langsung – Sedangkan dalam teori neo-klasik, fungsi uang dinotasikan sbb: • Ux= g[f(x1,x2,x3,…,xn), M,P1,P2,P3,…,Pn] • Budget constraint= PiPx = E  E= PiPx + M – Mo – Dimana= Pi: harga komoditas; Xi= jumlah komoditas; M= jumlah uang yang diminta; Mo= jumlah awal yang dimiliki – Persamaan di atas menunjukkan bahwa uang memiliki fungsi utilitas yang langsung – Diakui uang hanya intermediary form, yaitu alat pertukaran dan satuan nilai – Peran uang secara sentral tercermin dalam hadis Rasulullah (dikisahkan oleh Bilal Bin Rabah) ia ingin menukar secara langsung 2 sak kurma yang buruk dengan satu sak kurma yang baik. Maka Rasulullah berkata, Tidak boleh. Jual dulu kurma yang buruk untuk mendapatkan dinar, lalu belilah kurma yang baik dengan dinar tersebut.
  • 105. Nilai Waktu Uang • Islam tidak mengenal nilai waktu uang (time value of money)  nilai uang saat sekarang lebih tinggi dari nilai uang masa yang akan datang • Time value of money diambil dari ilmu teori pertumbuhan penduduk  Pt= Po (1 +g)t • Rumus tersebut diadopsi sebagai teori bunga majemuk menjadi: FV= PV (1 + i)n • Jika, nilai mendatang uang dianalogikan dengan jumlah populasi tahun ke-t, nilai-kini uang dianalogikan dengan jumlah populasi tahun ke-0, sedangkan tingkat tingkat suku bunga dianlogikan dengan tingkat pertumbuhan populasi • Uang bukan makhluk hidup yang dapat berkembang biak dengan sendiri
  • 106. Nilai-Ekonomi Waktu • Konsep yang dikenal oleh Islam adalah nilai-ekonomi waktu • Misal= dalam menghitung nisbah bagi hasil di bank syari’ah, return on capital diperhitungkan • Return on capital tidak sama dengan return on money karena return on capital tergantung pada jenis bisnis yang dijalankan dan berkaitan dengan sektor riil • Return on money berkaitan dengan tingkat suku bunga • Penentuan nisbah bagi hasil harus dilakukan pada tahap awal dengan menggunakan projected return • Jika ternyata actual return bisnis yang dibiayai tidak sama dengan angka proyeksinya, yang digunakan adalah angka aktual; bukan angka proyeksi
  • 107. Uang sebagai Flow Concept • Uang= Flow Concept  semakin cepat perputarannya, semakin baik. • Dianalogikan dengan gerakan air, sewaktu air mengalir disebut uang, sewaktu air mengendap disebut capital • Wadah tempat mengendapnya adalah private goods; sedagkan air adalah public goods • Apabila air dialirkan maka air menjadi bersih dan menyehatkan, dan sebaliknya
  • 108. Uang sebagai Public Goods • Ciri public goods adalah dapat digunakan oleh masyarakat tanpa mengganggu orang lain. Contoh: jalan raya • Semakin uang banyak digunakan maka akan semakin tinggi tingkat produksi, yang berarti semakin besar kesempatan memperoleh keuntungan dari public goods • Oleh karena itu, penimbunan dilarang, karena menghalangi orang lain menggunakan public goods tersebut • Jadi, jika dan hanya jika private goods dimanfaatkan pada sektor produksi, kita akan memperoleh keuntungan
  • 110. Mencapai & Memelihara Kestabilan Nilai Rupiah Tugas Bank Indonesia Menetapkan & Melaksanakan Kebijakan Moneter Mengatur & Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran Mengatur & Mengawasi Bank Komersial
  • 111. Misi dan Paradigma Kebijakan Paradigma Kebijakan Sasaran Initiatif untuk Mencapai Sasaran Kondisi Aktual Kondisi Aktual Nilai-Nilai Dasar Nilai-Nilai Dasar •Istiqamah dlm memenuhi prinsip syariah •Menerapkan prinsip kehati- hatian dan good corporate governance •Berdaya saing dan efisien •Mendukung kestabilan sistem perbankan dan memberikan manfaat yang luas • Inisiatif Strategis •Tahapan Implementasi •Perspektif Mikro •Perspektif Makro • Faktor faktor yang berpengaruh • Permasalahan utama KERANGKA BERPIKIR DALAM PENETAPAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH NASIONAL Visi
  • 113. Towards A Sound Islamic Banking System Islamic Banks Bank Indonesia (Central Bank) Policy & Regulation Control & Supervision Stakeholders IAI Asbisindo Basyarnas Real Sector Economic Growth Educational Institutions Others Feedback DSN
  • 114. Efek Pengembangan Perbankan Syariah Terhadap Sektor Lain Bank Syariah Perusahaan Pembiayaan Syariah Asuransi Syariah Reksadana Syariah Obligasi Syariah Pasar Modal Syariah Sektor Riil Berbasis Syariah Aspek Hukum & Perundang- Undangan Voluntary Sector (ZISWaf) Kurikulum Pendidikan (SMP,SMA,PT)
  • 115. Regulasi Perbankan Syariah Dalam UU Perbankan Indonesia
  • 116. DASAR PEMIKIRAN •untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang tidak mau dilayani oleh bank dengan sistem bunga •mengoptimalkan peran sektor perbankan dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas keuangan nasional kearah peningkatan taraf hidup rakyat.
  • 117. Landasan Hukum Bank Indonesia adalah otoritas pengawasan perbankan (termasuk perbankan syariah): Pasal 29 (1) (UU.No.7/1992 sbgmn diubah dg) UU No.10 Th.1998 ttng Perbankan: Pembinaan dan pengawasan bank dilakukan oleh Bank Indonesia Pasal 8 UU No.3/04 ttg Perubahan atas UUNo.23 Th.1999 ttng BankIndonesia: Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut: a.Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter b.Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran c.Mengaturdan mengawasi bank.
  • 118. Bank Umum dan BPR Syariah Pasal 1 ayat 3 (UU.No.7/1992 sbgmn diubah dg) UU No.10 /1998: Bank Umum: bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Pasal 1 ayat 4 (UU.No.7/1992 sbgmn diubah dg) UU No.10 /1998: BPR:bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
  • 119. Bank Umum dan BPR Syariah Pasal 6 huruf m UU No.10 Tahun 1998: “… Pokok-pokok ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia memuat antara lain: a.Kegiatan usaha dan produk-produk bank berdasarkan prinsip syariah b.Pembentukan dan tugas Dewan Pengawas Syariah; …”
  • 120. Pendirian Bank Syariah Pasal 16 UU No.10 Tahun 1998: Persyaratan dan tatacara pendirian bank umum dan BPR Syariah ditetapkan oleh Bank Indonesia • SK No.32/34/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 tentang Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah • PBI No.4/1/PBI/2002 tanggal 27 Maret 2002 ttg Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konv menjadi Bank Umum Syariah dan Pembukaan Kantor Bank Berdasarkan Prinsip Syariah oleh Bank Umum Konvensional. • No. 6/24/PBI/2004 ttg Bank Umum Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah (mencabut SK No.32/34/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 tentang Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah) • PBI No. 7/35/PBI/2005 perubahan atas No. 6/24/PBI/2004 ttg Bank Umum Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah. • PBI No.6/17/PBI/2004 tanggal 1 Juli 2004 tentang BPR Berdasarkan Prinsip Syariah
  • 121. Pendirian Bank Syariah Pendirian Bank Syariah 1. Izin Prinsip 2. Izin Usaha Konversi Bank Konvensional Menjadi Bank Syariah 1. Izin Prinsip 2. Izin Perubahan Kegiatan Usaha
  • 122. Pembukaan Kantor Bank Syariah oleh Bank Umum Konvensional PBI No.4/1/PBI/2002 tanggal 27 Maret 2002 tentang Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional Menjadi Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah dan Pembukaan Kantor Bank Berdasarkan Prinsip Syariah oleh Bank Umum Konvensional: – Pembukaan Kantor Cabang Syariah (KCS) – Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) – Unit Syariah (US)
  • 123. Pembukaan Kantor Bank Syariah oleh Bank Umum Konvensional Pembukaan Kantor Cabang Syariah (KCS) dengan cara: – Membuka KCS baru – Mengubah KC konvensional menjadi KCS – Meningkatkan status KCPS menjadi KCS Wajib melaksanakan hal-hal sbb: – MembentukUnit Usaha Syariah (UUS) – MembentukDewan Pengawas Syariah (DPS) – Menyediakan modal kerja: = 2 MuntukKCS di wilayah Jabotabek = 1 MuntukKCS di luarwilayah Jabotabek
  • 124. Pembukaan Kantor Bank Syariah oleh Bank Umum Konvensional Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) – Bertempat dan beralamat di KC atau KCP bank umum konvensional (tidak perlu membangun atau menyewa gedung kantor sendiri) – Menginduk kepada KCS dalam satu wilayah kerja BI (termasuk kliring) – Wajib mendapat izin dari BI – Menyediakan modal kerja minimal 500 J di wilayah Jabotabek dan 250 J di luar wilayah Jabotabek
  • 125. Pembukaan Kantor Bank Syariah oleh Bank Umum Konvensional Pembukaan Unit Syariah (US) – Merupakan bagian dari KC atau KCP konvensional – Transaksi Produk dan Jasa US dibukukan secara terpisah dari kegiatan konvensional – Wajib mendapat izin dari BI – Menyediakan modal kerja minimal 500 J di wilayah Jabotabek dan 250 J di luar wilayah Jabotabek – Dalam jangka waktu 3 tahun US harus sudah mengubah KC atau meningkatkan status KCP dimana US bertempat menjadi KCS
  • 126. Kegiatan Usaha dan Produk Bank Syariah Pasal 6, 7 dan 13 UU No.7 Tahun 1992 sbgmn telah diubah dlm UU No.10 Tahun 1998 mengatur kegiatan usaha bank secara umum Khusus untuk bank syariah, kegiatan usaha yang dapat dilaksanakan adalah yang sesuai dengan Prinsip Syariah
  • 127. Kegiatan Usaha dan Produk Bank Syariah Pasal 1 angka 13 UU No.10 Th.1998 ttng Perbankan: Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina)
  • 128. Kegiatan Usaha dan Produk Bank Syariah (BU) PBI No. 7/35/PBI/2005 perubahan atas No. 6/24/PBI/2004 ttg Bank Umum Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah Pasal 36: Bank wajib menerapkan prinsip syariah dan prinsip kehati-hatian dalam melakukan kegiatan usahanya yang meliputi: a. melakukan penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan investasi, antara lain 1. giro berdasarkan prinsip wadi’ah; 2. tabungan berdasarkan prinsip wadi’ah dan atau mudharabah; atau 3. deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah; a. melakukan penyaluran dana melalui : 1. prinsip jual beli berdasarkan akad antara lain: a) murabahah; b) istishna; c) salam; 2. prinsip bagi hasil berdasarkan akad antara lain: a) mudharabah; b) musyarakah; 3. prinsip sewa menyewa berdasarkan akad antara lain: a) ijarah; b) ijarah muntahiya bittamlik; 4. prinsip pinjam meminjam berdasarkan akad qardh;
  • 129. Kegiatan Usaha dan Produk Bank Syariah (BU) c.melakukan pemberian jasa pelayanan perbankan berdasarkan akad antara lain: 1. wakalah; 2. hawalah; 3. kafalah; 4. rahn. d.membeli, menjual dan/atau menjamin atas risiko sendiri surat berharga pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata (underlying transaction) berdasarkan prinsip syariah; e.membeli surat berharga berdasarkan prinsip syariah yang diterbitkan oleh Pemerintah dan/atau Bank Indonesia; f. menerbitkan surat berharga berdasarkan prinsip syariah; g.memindahkan uang untuk kepentingan sendiri dan/atau nasabah berdasarkan prinsip syariah;
  • 130. Kegiatan Usaha dan Produk Bank Syariah (BU) h. menerima pembayaran tagihan atas surat berharga yang diterbitkan dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga berdasarkan prinsip syariah; i. menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat-surat berharga berdasarkan prinsip wadi’ah yad amanah; j. melakukan kegiatan penitipan termasuk penatausahaannya untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak dengan prinsip wakalah; k. memberikan fasilitas le tte r o f cre dit (L/C) berdasarkan prinsip syariah; l. memberikan fasilitas garansi bank berdasarkan prinsip syariah; m. melakukan kegiatan usaha kartu debet, charge card berdasarkan prinsip syariah; n. melakukan kegiatan wali amanat berdasarkan akad wakalah; o. melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan Bank sepanjang disetujui oleh Bank Indonesia dan mendapatkan fatwa Dewan Syariah Nasional.
  • 131. Kegiatan Usaha dan Produk Bank Syariah (BU) Psal 37 : 1) Selain melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, Bank dapat pula : a) Melakukan kegiatan dalam valuta asing berdasarkan akad sharf; b) melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain dibidang keuangan berdasarkan prinsip syariah seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan; c) melakukan kegiatan penyertaan modal sementara berdasarkan prinsip syariah untuk mengatasi akibat kegagalan pembiayaan dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya dengan ketentuan sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia; dan d) bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan dalam perundang-undangan dana pensiun yang berlaku. 2) Bank syariah dalam melaksanakan fungsi sosial dapat bertindak sebagai penerima dana sosial antara lain dalam bentuk zakat, infaq, shadaqah, waqaf, hibah dan menyalurkannya sesuai syariah atas nama Bank atau lembaga amil zakat yang ditunjuk oleh pemerintah.
  • 132. Kegiatan Usaha dan Produk Bank Syariah (BU) Pasal 38 1. Bank wajib mengajukan permohonan persetujuan kepada Bank Indonesia atas produk dan jasa baru yang akan dikeluarkan. 2. Permohonan persetujuan atas produk dan jasa baru yang akan dikeluarkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilampiri dengan fatwa dari Dewan Syariah Nasional. Pasal 39 1. Bank dilarang melakukan kegiatan usaha perbankan secara konvensional. 2. Bank dilarang mengubah kegiatan usaha menjadi bank konvensional.
  • 133. Kegiatan Usaha dan Produk Bank Syariah PBI No.6/17/PBI/2004 tanggal 1 Juli 2004 tentang BPR Berdasarkan Prinsip Syariah Pasal 34 BPRS wajib melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah dan prinsip kehati-hatian yang meliputi: – menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah. melakukan penyaluran dana melalui transaksi jual beli berdasarkan prinsip murabahah, istishna, ijarah, salam, jual beli lainnya. – pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip mudharabah, musyarakah dan bagi hasil lainnya. – melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan UU Perbankan dan prinsip syariah. – Produk dan jasa baru wajib disetujui BI
  • 134. Kegiatan Usaha dan Produk Bank Syariah Pasal 36 • BPRS dilarang mengubah kegiatan usahanya menjadi BPR Konvensional. • BPRS dilarang melakukan kegiatan usaha secara konvensional
  • 135. Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan Dewan Syariah Nasional (DSN) Dalam rangka menjaga kegiatan usaha bank syariah agar senantiasa berjalan sesuai dengan nilai-nilai syariah Penjelasan UU No.10 Tahun 1998 Pasal 6 huruf m : Pokok-pokok ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia memuat antara lain: a.Kegiatan usaha dan produk-produk bank berdasarkan prinsip syariah; b.Pembentukan dan tugas Dewan Pengawas Syariah c.Persyaratan bagi pembukaan kantor cabang yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional untuk melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.
  • 136. Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan Dewan Syariah Nasional (DSN) • DPS wajib mengikuti fatwa dari DSN • DPS adalah dewan yang ditempatkan di Bank Syariah yang keanggotaannya ditetapkan berdasarkan rekomendasi DSN yang bertugas mengawasi penerapan prinsip syariah dalam kegiatan usaha Bank. • Keanggotaan DPS harus mendapat persetujuan BI. • DSN merupakan dewan yang dibentuk oleh MUI merupakan satu- satunya badan yang mempunyai kewenangan mengeluarkan fatwa syariah terhadap jenis-jenis kegiatan, produk, dan jasa keuangan syariah, serta mengawasi penerapan fatwa dimaksud oleh lembaga- lembaga keuangan di Indonesia
  • 137. PENUTUP • UU No.10 Tahun 1998: – mengakomodir legalitas hukum baik dari aspek kelembagaan dan kegiatan usaha bank syariah dengan jelas – menjadi landasan yuridis yang kuat bagi perbankan dan para pihak yang berkepentingan. • UU No.23 Tahun 1998 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UU No.3 Tahun 2004: – memberikan landasan hukum yang cukup kuat kepada Bank Indonesia untuk melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap perbankan Syariah. • Pengaturan hukum kegiatan usaha bank syariah secara “equal treatment regulations”. Namun demikian kadangkala terdapat pengaturan yang bersifat khusus terhadap kegiatan usaha bank syariah yang disesuaikan dengan karakter usaha bank Syariah.
  • 138. PENUTUP • Standarisasi dalam penerapan akuntansi dan audit bank Syariah yang diperlakukan secara khusus sebagaimana ditentukan dalam standar internasional untuk akuntansi dan audit lembaga keuangan syariah yang diterbitkan oleh AAOIFI Bahrain. • Dalam kegiatan usaha bank syariah peranan DPS juga sangat penting dalam rangka menjaga kegiatan usaha bank syariah agar senantiasa berjalan sesuai dengan nilai-nilai syariah. • DPS harus independen dan terdiri dari para pakar Syariah Muamalah yang juga memiliki pengetahuan dasar bidang perbankan. • Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari DPS wajib mengikuti fatwa DSN. • DSN merupakan badan independen yang mempunyai kewenangan mengeluarkan fatwa syariah terhadap produk dan jasa lembaga keuangan syariah di Indonesia.