2. PEMBAHASAN…
1) Defenisi Investasi
2) Tujuan Investasi
3) Manfaat dan Resiko Investasi dalam
perspektif Ekonomi Islam
4) Aturan Norma Investasi dalam perspektif
Ekonomi Islam
3. INVESTASI
Definisi investasi adalah menanamkan atau
menempatkan aset, baik berupa harta maupun
dana, pada sesuatu yang diharapkan akan
memberikan hasil pendapatan atau akan
meningkatkan nilainya dimasa mendatang(Syakir
Sula 2004)
Investasi, adalah salah satu cara yang digunakan
untuk mengembangkan harta kekayaan yang
dimiliki secara produktif (Taufik H 2011)
4. Investasi Syari’ah adalah salah satu cara
yang dapat kita lakukan untuk menahan
sembari mengembangkan harta benda yang
kita miliki saat ini tanpa melanggar nilai-nilai
syari’ah yang telah ditetapkan seperti
Maysir, Gharar, dan Riba.
5. Dalil
(QS Al-Hasyr ayat7)
القربي ولذي وللرسول فلله القري اهل من رسوله على ماافاأهللاوليتمي
والمسكينومااتكم منكم االغنياء بين دولة اليكون كي السبيل وابن
العقاب شديد هللا ان واتقوهللا فانتهوا عنه نهكم وما فخذوه الرسول
“Apa saja harta rampasan (fa-i) yang diberikan Allah
kepada Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasal
dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah,
untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang
miskin, dan orang-orang yang dalam perjalanan,
supaya harta itu jangan beredar diantara orang-
orang kaya saja diantara kamu. Apa yang diberikan
Rasul kepadamu, maka terimalah dan apa yang
dilarang bagimu, tinggalkanlah. Dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah amat keras
hukumannya”
6. Dalil
Hadits
“Berilah kesempatan kepada para pemilik
tanah untuk menggarap (tanah tersebut),
dengan caranya sendiri dan jika tidak
dilakukannya, hendaklah diberikan pula
kepada orang lain agar memanfaatkannya”
(HR Muslim).
7. Tujuan Investasi
tujuan investasi perspektif syariah adalah
menyimpan dan mengelola sejumlah dana
pada saat ini untuk dinikmati keuntungannya
dimasa yang akan datang, dengan
menggunakan cara-cara yang dianjurkan
oleh syariah sehingga manfaat yang didapat
tidak hanya di dunia saja tetapi sampai di
akhirat juga.
8. Dalil
(QS Yusuf ayat 47)
تأكلون مما قليال اال سنبله قي فذروه تم حصد فما دابا سنين سبع تزرعون قال
“Dia (yusuf) berkata, supaya kamu bercocok tanam tujuh
(berturut-turut) sebagaimana biasa, kemudian apa yang
tuai hendaklah kamu biarkan ditangkainya kecuali sedikit
untuk kamu makan”.
9. Manfaat investasi dalam perspektif
ekonomi syariah
Berdasarkan buku MANAJEMEN INVESTASI karya Tatang
ary Gumati manfaat Investasi setidaknya ada dua:
Pertama, apabila kita mampu memahami proses
invsetasi secara menyeluruh, maka investasi dapat
digunakan untuk meningkatkan kemakmuran
pribadi seseorang melalui kemampuan dalam
menyeleksi alternatif investasi yang menguntungkan.
Kedua, pemahaman terhadap investasi dapat
memberikan kesempatan untuk memperoleh
peluang dalam berkarya dengan penghargaan
(gaji) yang relatif lebih menggiurkan dibandingkan
dengan jenis pekerjaan yang tidak berlatar belakang
keahlian dalam investasi.
10. Dalam melakukan investasi terdapat 2 macam bagi
hasil atau Imbal hasil yaitu :
• Imbal Hasil Pasti (Natural Certainty Contracts)
Yaitu akad bisnis yang memberikan kepastian
dari segi keuntungan yang akan diperoleh
dalam jangka waktu tertentu, contohnya: akad
jual beli, akad sewa menyewa, akad salam dan
akad istishna’
• Imbal Hasil Tidak Pasti (Natural uncertainty
Contracts)
Yaitu akad bisnis yang tidak memberikan
kepastian keuntungan yang akan diperoleh,
dan akad ini dilakukan dalam bentuk
penyertaan modal kerjasama, contohnya ialah:
11. Resiko investasi dalam perspektif
ekonomi syariah
Menurut Tatang Ary Gumanti dalam buku MANAJEMEN
INVESTASI, yang dimaksud dengan resiko adalah
kemungkinan mengalami kerugian, yang biasanya diukur
dalam bentuk kemungkinan (probability) bahwa bebrapa
hasil akan muncul yang bergerak dalam kisaran sangat
baik (misalnya aset berlipat ganda) ke sangat buruk
(misalnya, asetnya menjadi tidak bernilai)sama sekali).
Jenis-Jenis Resiko
Investasi
Resiko Tradisional Resiko Modern
12. Resiko Tradisional
Menurut tandeillin (2001), dalam analisis tradisional, risiko total dari berbagai
aset keuangan bersumber dari:
• Interest Rate Risk. Risiko yang berasal dari variabilitas return akibat perubahan
tingkat suku bunga. Perubahan tingkat suku bnga ini berpengaruh negatif
terhadap harga sekuritas.
• Market Risk. Risiko yang berasal dari variabilitas return karena fluktuasi dalam
keseluruhan pasar sehingga berpengaruh pada semua sekuritas.
• Inflation Risk. Suatu faktor yang mempengaruhi semua sekuritas adalah
purchasing power risk. Jika suku bunga naik, maka inflasi juga meningkat,
karena lenders membutuhkan tambahan premium inflasi untuk mengganti
kerugian purchasing power.
• Business Risk. Risiko yang ada karena melakukan bisnis pada industri tertentu.
• Financial Risk. Risiko yang timbul karena penggunaan karena penggunaan
leverage finansial oleh perusahaan
• Liquidity Risk. Risiko yang berhubungan dengan pasar sekunder tertentu
dimana sekuritas diperdagangkan. Suatu investasi jika dapat dibeli dan dijual
dengan cepat tanpa perubahan harga yang signifikan, maka investasi
tersebut dikatakan likuid, demikian sebaliknya.
• Exchange Rate Risk. Risiko yang berasal dari variabilitas returnsekuritas karena
13. Resiko Modern
Resiko Moderen/Risiko tidak sistematis adalah risiko yang
disebabkan oleh faktor-faktor unik pada suatu sekuritas,
dan dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi.
Sedangkan risiko sistematis adalah risiko yang disebabkan
oleh faktor-faktor makro yang mempengaruhi semua
sekuritas sehingga tidak dapat dihilangkan dengan
diversifikasi.
Nurul Huda, Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada
Pasar Modal Syariah, Kencana, Jakarta, 2008, hlm 16.
14. Aturan Norma Investasi dalam
perspektif Ekonomi Syariah
Usaha mendapatkan harta tanpa susah payah sehingga kebutuhannya dapat terpenuhi
(berkecukupan) dan biasa juga disebut Judi (QS. Almaidah: 90)
Setiap trannsaksi yang mengandung hal yg tidak jelas dan memiliki kesenjangan
yang membuka potensi konflik Antara kedua belah pihak, atau salah satu pihak
berpotensi di rugikan. (Hadits)
kelebihan pada takaran atau timbangan baik dengan penundaan penyerehan
barang barter tersebut yg waktunya di ketahui secara pasti atau pun yg masih
meragukan.
rusak, salah, palsu, tidak sah dan tidak memenuhi syarat dan rukun
Beba
s
MAYS
IR
Bebas
GHAR
AR
Beba
s
RIBA
Beba
s
BAT
HIL
15. Pasar Modal dalam Perspektif
Ekonomi Syariah
Muh. Yusuf
M Rizky Aljundi
Rafiki Subarkah
Abd Rob Rasyid
16. PEMBAHASAN…
1) Konsep Pasar dalam Islam
2) Defenisi dan Ruang Lingkup PasaR Modal
3) Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal
4) Peran dan Manfaat Pasar Modal
17. Konsep Islam
• Konsep Pasar dalam Islam
Pasar dalam islam dipandang sebagai tempat
melakukan transaksi jual beli yang sah dan
legal dan sebagai tempat pertukaran
kepemilikan antara suatu barang, sehingga
islam menjamin pasar bebas
• Konsep Jual Beli Beli dalam Perspektif Islam
Dalam ekonomi islam jual beli itu dianggap sah
jika telah memenuhi rukun-rukun dan syarat-
syarat jual beli, dan ketika salah satu dari rukun
ataupun syarat jual beli tidak terpenuhi maka
transaksi jual beli tersebut dianggap tidak sah.
18. Definisi dan Ruang Lingkup Pasar
Modal
Pasar modal (Capital market) merupakan pasar
untuk berbagai instrument keuangan jangka
panjang yang bias diperjualbelikan, baik dalam
bentuk utang maupun modal sendiri.
19. Ruang Lingkup
Pasar Modal
1.
• Posisi Pasar Modal Syariah di dalam
Perekonomian
2.
• Perbedaan /Perbandingan antara
Pasar Modal Konvensional dan Syariah
3.
• Perbedaan/perbandingan antara pasar
modal dan pasar uang
20. Pasar
Modal
Perusahaan
Produk
Dalam
Negri
Pendapatan
Negara
Posisi Pasar Modal Syariah di dalam
Perekonomian
Keberadaan pasar modal dalam perekonomian
sangat bermanfaat bagi perusahaan-perusahaan
yang membutuhkan modal untuk mengembangkan
perusahaannya, sehingga dapat mendorong
berkembangnya produk dalam negri yang akan
membawa dampak positf pada perekonomian dalam
negri. Pasar modal mempunyai dua fungsi sekaligus,
21. Perbedaan & Perbandingan antara Pasar Modal
Konvensional dan Syariah
Sistem mekanisme pasar modal konvensional
yang mengandung riba, maysir, dan gharar dalam
setiap transaksinya. Inilah yang berusaha
dihilangkan dalam transaksi pasar modal syariah
sehingga tidak lagi menimbulkan keraguan
adanya transaksi yang mengandung riba, maysir
dan gharar,
walaupun selama ini pasar modal syariah lebih
popular sebagai sebuah wacana dimana banyak
bicara tentang bagaimana pasar modal yang
disyariahkan. Di mana selama ini praktek pasar
modal tidak bias dipisahkan dari riba, maysir dan
gharar dan bagaimana memisahkan ketiganya
dari pasar modal.
23. Sejarah dan Perkembangan Pasar
Modal
• Bombay
(1830)
I
• Hong Kong
(1847)
II • Tokyo
(1878)
III
• Batavia
(1912)
IV
Bursa paling awal di dunia yaitu tahun 1611 di damsquare
amsterdam dengan saham yang dijualnya adalah saham VOC.
Bursa Efek Batavia merupakan bursa keempat tertua di Asia,
Sejak itulah pemerintahan kolonial mendirikan cabang pasar
modal Bursa Efek Amsterdam di Batavia (Jakarta), yang menjadi
penyelenggara adalah Vereniging voor de Effectenhandel dan
24. Berdiri1912 Ditutup1914 Dibuka
kembali
1918
•11 Jan,
surabaya
•01 Agt,
Semarang
1925
PD II, Anjlok1929 BEJ ditutup
(Batavia)
1940 BEJ Dibuka
kembali
1952 BEJ
VAKUM
1956 -
1977
BEJ
Diresmikan1977
BEJ
sangat
lesu
1977 -
1987
(PAKDES
87)
Investor
Asing
1987
BE
Surabaya
beroprasi
1989 BEJ+BES=
BEI
2007
25. Sejarah dan Perkembangan Pasar
Modal Syariah
Sejarah Pasar Modal Syariah di Indonesia
dimulai dengan diterbitkannya Reksa Dana
Syariah oleh PT. Danareksa Investment
Management pada 3 Juli 1997.
• Mesir (1971)
I
• Bahrain (1973)
II • Pakistan (1980)
• Jordania (1981)
III
• Malaysia (1983)
IV
26. 3 Juli 1997
PT. Danareksa
Investment
Management
Menebitkan
Reksa Dana
Syariah
3 Juli 2000
PT. Danareksa
Investment
Management
meluncurkan
Jakarta Islamic
Index
18 April 2001
Dewan Syariah
Nasional Majelis
Ulama Indonesia
(DSN-MUI)
mengeluarkan
fatwa yang
berkaitan
langsung dengan
pasar modal,
2003
MOU BAPEPAM
& LK dengan DSN
MUI
27. [2000] Jakarta Islamic Index (JII)
[2001] Fatwa No. 20/DSN-MUI/IX/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksadana Syariah
[2002] Fatwa No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah
Fatwa No. 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah
[2003] Fatwa No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal
MOU Bapepam & LK dengan DSN-MUI
[2004] Fatwa No. 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah
[2006] Peraturan Bapepam & LK No IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah
Peraturan Bapepam & LK No IX.A.14 tentang Akad-akad Yang Digunakan Dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal
[2007] Fatwa No. 59/DSN-MUI/V/2007 tentang Obligasi Syariah Mudharabah Konversi
Peraturan Bapepam & LK No II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah
[2008] Fatwa No. 65/DSN-MUI/III/2008 tentang HMETD Syariah
Fatwa No. 66/DSN-MUI/III/2008 tentang Waran Syariah
Fatwa No. 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN
Fatwa No. 70/DSN-MUI/VI/2008 tentang Metode Penerbitan SBSN
Fatwa No. 71/DSN-MUI/VI/2008 tentang Sale and Lease Back
Fatwa No. 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN Ijarah Sale and Lease Back
UU No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara
[2011]
Fatwa No. 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di
Pasar Reguler Bursa Efek
Indeks Saham Syariah Indonesia
Sistem Online Trading Syariah
[2013] Exchange Traded Fund (ETF) Syariah
Rekening Dana Nasabah (RDN) Syariah
28. Peran dan Manfaat Pasar Modal
1.
• Peran dan Manfaat Pasar Modal Bagi
Pembangunan Ekonomi Nasional
2.
• Peran dan Manfaat Pasar Modal dalam
Pembiayaan Perusahaan
3.
• Peran dan Manfaat Pasar Modal dalam
Kegiatan Investasi Individu
29. Peran dan Manfaat Pasar Modal Bagi
Pembangunan Ekonomi Nasional
• Sebagai fasilitas dalam melakukan interaksi
antara pembeli dan penjual
• Mendorong pertumbuhan Ekonomi
• Meningkatkan Produksi dalam negri
• Meningkatkan Pendapatan Negara lewat
Pajak
• Meningkatkan Expor dan Inpor
30. Peran dan Manfaat Pasar Modal dalam Pembiayaan
Perusahaan
Dalam buku karangan Prof. Dr. Thamrin Abdullah
dkk, yang berjudul Bank Dan Lembaga Keuangan
(2012) dijelaskan bahwa peran pasar modal dalam
Pembiyaan Perusahaan yaitu :
• Untuk memenuhi kebutuhan dan jangka pendek,
seperti membayar utangnya yang segera akan
jatuh tempo.
• Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, karena
disebabkan kekurangan uang kas.
• Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, yaitu
membayar biaya-biaya upah karyawan, gaji,
pembelian bahan dan modal kerja lainnya.
31. Peran dan Manfaat Pasar Modal dalam Kegiatan
Investasi Individu
• Memperoleh deviden.
Tujuan investor hanya ditujukan kepada keuntungan
yang akan diperolehnya berupa bunga yang di bayar
oleh perusahaan dalam bentuk deviden.
• Kepemilikan perusahaan
Dalam hal ini tujuan investor untuk menguasai
perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki,
maka semakin besar penguasaan perusahaan.
• Berdagang
Tujuan investor adalah untuk dijual kembali pada saat
harga saham tinggi. Jadi harapannya adalah pada
saham yang benar-benar dapat menaikkan
Editor's Notes
Ir. Muhammad syakir sula, AAIJ, FIIS, ASURANSI SYARIAH (LIFE AND GENERAL), Gema Insani, jakarta, 2004, hlm 359.
Taufik Hidayat, SE. M.Si, Buku Pintar INVESTASI SYARIAH, Mediakita, Jakarta Selatan, 2011, hlm 23.