Perbedaan utama antara bank konvensional dan bank syariah terletak pada landasan falsafah yang dianutnya. Bank syariah tidak menggunakan sistem bunga dan lebih mendorong sistem bagi hasil, sedangkan bank konvensional menggunakan sistem bunga. Struktur organisasi bank syariah diwajibkan memiliki Dewan Pengawas Syariah untuk memastikan kesesuaian dengan prinsip-prinsip syariah. Bank syariah juga diwajibkan mengelola z
5. Perbedaan pokok antara bank konvensional dengan bank syariah terletak pada
landasan falsafah yang dianutnya. Bank syariah tidak melaksanakan sistem bunga dalam
seluruh aktivitasnya sedangkan bank kovensional justru kebalikannya. Hal inilah yang
menjadi perbedaan yang sangat mendalam terhadap produk-produk yang dikembangkan
oleh bank syariah, dimana untuk menghindari sistem bunga maka sistem yang
dikembangkan adalah jual beli serta kemitraan yang dilaksanakan dalam bentuk bagi
hasil. Dengan demikian sebenarnya semua jenis transaksi perniagaan melalu bank
syariah diperbolehkan asalkan tidak mengandung unsur bunga (riba). Riba secara
sederhana berarti sistem bunga berbunga atau compound interest dalam semua
prosesnya bisa mengakibatkan membengkaknya kewajiban salah satu pihak seperti efek
bola salju pada cerita di awal artikel ini. Sangat menguntungkan saya tapi berakibat fatal
untuk banknya. Riba, sangat berpotensi untuk mengakibatkan keuntungan besar disuatu
pihak namun kerugian besar dipihak lain, atau malah ke dua-duanya.
6. AKADsecara istilah akad adalah menghubungkan suatu kehendak suatu pihak dengan
pihak lain dalam suatu bentuk yang menyebabkan adanya kewajiban untuk
melakukan suatu hal. Contohnya adalah akad jual beli.
2
7. Berdasarkan akad sendiri, bank syariah dan bank konvensional memiliki
perjanjian atau akad yang berbeda sesuai dengan landasannya. Bank
konvensional dibuat sesuai dengan perjanjian yang berpatokan terhadap hukum
positif, sedangkan akad atau perjanjian bank syariah dibuat sesuai dengan hukum
Islam.
Bank syariah sendiri memiliki berbagai macam ketentuan, seperti adanya rukun
dan adanya syarat. Rukun yang dimaksudkan di sini berupa penjual, pembeli,
ijab qobul, harga dan barang. Sementara untuk syarat sendiri terdiri dari sifat
barang maupun jasa yang harus halal, dan juga harga barang maupun jasa yang
juga harus jelas.
Semua transaksi yang dilakukan di bank syariah harus berdasarkan akad yang
dibenarkan oleh Syariah Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist dan telah
difatwakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), seperti akad al-mudharabah (bagi
hasil), al-musyarakah (perkongsian), al-musaqat (kerja sama tani), al-ba’i (bagi
hasil), al-ijarah (sewa-menyewa), dan al-wakalah (keagenan).
9. Perbedaan yang paling mencolok antara bank syariah dan bank konvensional adalah sistem
pada pendapatan usahanya. Bank syariah sendiri menerapkan sistem pendapatan usaha
dengan sistem bagi hasil. Syariah sendiri mengharamkan riba dan lebih mendorong sistem
bagi hasil. Meskipun keduanya bertujuan sama untuk memperoleh keuntungan dari pemilik
dana, akan tetapi caranya berbeda. Adapun perbedaan antara bunga bank dan bagi hasil
adalah sebagai berikut:
Bagi hasil, biasanya jumlahnya dibuat ketika waktu akad atau perjanjian berdasarkan
pedoman yang berpatokan pada untung rugi. Besarnya bagi hasil ini disesuaikan
berdasarkan besarnya keuntungan yang didapatkan. Sistem bagi hasil ini tergantung dari
keuntungan proyek, sehingga apabila merugi maka kerugian tersebut ditanggung secara
bersama oleh semua pihak. Sistem bagi hasil ini bisa meningkatkan pembagian laba
berdasarkan peningkatan pendapatan.
Bunga bank, biasanya ditentukan saat waktu perjanjian berdasarkan asumsi untuk selalu
untung. Besarnya persentase bunga bank disesuaikan dengan jumlah dari modal yang di
kreditkan. Pembayaran bunga biasanya tetap tidak melihat untuk maupun
rugi.Pembayaran bunga tak akan meningkat walaupun keuntungan semakin meningkat.
11. Bank syariah diwajibkan menjadi pengelola zakat yaitu
dalam arti wajib membayar zakat, menghimpun,
mengadministrasikannya dan mendistribusikannya. Hal ini
merupakan fungsi dan peran yang melekat pada bank
syariah untuk memobilisasi dana-dana sosial (zakat. Infak,
sedekah)
13. Di dalam struktur organisasi suatu bank syariah diharuskan adanya Dewan
Pengawas Syariah (DPS). DPS bertugas mengawasi segala aktifitas bank
agar selalu sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
DPS ini dibawahi oleh Dewan Syariah Nasional (DSN). Berdasarkan laporan
dari DPS pada masing-masing lembaga keuangan syariah, DSN dapat
memberikan teguran jika lembaga yang bersangkutan menyimpang. DSN
juga dapat mengajukan rekomendasi kepada lembaga yang memiliki otoritas
seperti Bank Indonesia dan Departemen Keuangan untuk memberikan
sangsi.
14. PERBADAAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH
Pembeda Bank Konvensional Bank Syariah
Fungsi & Kegiatan Bank Intermedias, Jasa Keuangan Intermediasi, Manager Investasi, Investor,
Sosial, Jasa Keuangan
Mekanisme dan Obyek
Usaha
Tidak anti riba Anti Riba
Prinsip Dasar Operasi - Bebas nilai, - Uang sebagai komoditi, -
Bunga
- Tidak bebas nilai, uang sebagai alat
tukar bukan komoditi, bagi hasil, jual beli,
sewa
Prioritas Pelayanan Kepentingan pribadi Kepentingan publik
Risiko Usaha Risiko bank dan debitur tidak terkait
langsung
Risiko dihadapi bersama
Investasi Halal atau haram Halal
Landasan Landasanya adalah peraturan perundang-
undangan
Landasanya jelas Al-qur’an & Sunnah
16. Dalam lembaga keuangan syariah, kedua pihak membagi keuntungan secara
proporsional berdasarkan kesepakatan yang telah ditentukan. Pembagian
bagi hasil tersebut sangat dipengaruhi oleh kinerja yang baik, kehati-hatian,
serta profesionalisme dari pihak bank. Jika bank konvensional membayar
bunga kepada nasabahnya, maka bank syariah membayar bagi hasil
keuntungan sesuai dengan kesepakatan.
Kesepakatan bagi hasil ini ditetapkan dengan suatu angka ratio bagi hasil
atau nisbah. Nisbah antara bank dengan nasabahnya ditentukan di awal,
misalnya ditentukan porsi masing-masing pihak 60:40, yang berarti atas hasil
usaha yang diperolah akan didisitribusikan sebesar 60% bagi nasabah dan
40% bagi bank. Angka nisbah ini dengan mudah Anda dapatkan informasinya
dengan bertanya ke customer service atau datang langsung dan melihat
papan display “ Perhitugan dan Distribusi Bagi Hasil” yang ada di cabang
bank syariah.